• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fotografi Digital Center (Arsitektur Digital)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Fotografi Digital Center (Arsitektur Digital)"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

FOTOGRAFI DIGITAL CENTER

(ARSITEKTUR DIGITAL)

LAPORAN PERANCANGAN

TKA 490

TUGAS AKHIR

SEMESTER A TAHUN AJARAN 2013 / 2014

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Arsitektur

Oleh

ARIEFUL FAUZI

090406087

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

FOTOGRAFI DIGITAL CENTER

(ARSITEKTUR DIGITAL)

Oleh:

ARIEFUL FAUZI

09 0406 087

Medan, 28 April 2014

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Achmad Delianur Nst, ST., MT.

Ir. N. Vinky Rahman, MT.

NIP : 197308281999031002 NIP : 196606221997021001

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. N. Vinky Rahman, MT.

(3)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR

(SHP2A)

Nama : Arieful Fauzi

NIM : 09 0406 087

Judul Proyek Tugas Akhir : Fotografi Digital Center Tema : Arsitektur Digital Rekapitulasi Nilai :

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

No. Status

Waktu Pengumpulan Laporan Paraf Pembimbing I Paraf Pembimbing II Koordinator TKA-490

1. Lulus Langsung 2. Lulus Melengkapi 3. Perbaikan Tanpa

Sidang 4. Perbaikan

Dengan Sidang 5. Tidak Lulus

Medan, 28 April 2014

Ketua Departemen Arsitektur, Koordinator TKA-490,

Ir. N.Vinky Rahman, MT. Wahyuni Zahrah, ST., MS. NIP : 196606221997021001 NIP : 197308192000042001

(4)

i KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Fotografi Digital Center, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik di Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Kekurangan dan kelebihan tentunya masih banyak terdapat di dalam penulisan karya tulis ini yang jauh dari kesempurnaan baik isi maupun bahasa. Semoga tulisan ini dapat menjadi salah satu sumber kepustakaan dan bisa diambil manfaatnya. Kritik dan saran, serta diskusi saya harapkan demi kesempurnaan dalam penulisan dan karya ini.

Dengan berakhirnya masa pendidikan, saya menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Achmad Delianur Nasution, ST., MT., IAI, selaku Dosen Pembimbing I, terima kasih telah sangat banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat bermanfaat dan berguna kepada penulis selama menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT, selaku dosen pembimbing II yang sangat berperan sekali memberikan bimbingan, saran, masukan, penilaian, dan nasehat-nasehat kepada penulis selama menyelesaikan Tugas Akhir ini.

3. Ibu Salmina Wati, ST., MT, dan Bapak Ir. Rudolf, MLA, selaku dosen penguji yang telah sangat banyak memberikan pengarahan dan penilaian kepada penulis selama menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT sebagai Ketua Departemen Arsitektur dan Bapak Ir. Rudolf, MLA sebagai Sekretaris Departemen Arsitektur.

5. Seluruh dosen staf pengajar Fakultas Teknik khususnya Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara yang telah memberi ilmu dan nasehat kepada penulis. 6. Abah saya yang terkasih H. Edy Sofyan, SE., MM, yang menjadi inspirasi saya

sebagaimana telah mendidik saya dan mengorbankan apapun demi anaknya.

(5)

ii 8. Saudara Kandung yaitu Abang Azlan Hafitz, SE, adik M. Iqbal Fadillah dan Chairunnisa

atas dukungan yang diberikan.

9. Kepada kerabat terdekat Bg. Mhd. Dharma Hakim SE, terima kasih sudah mendukung dan memotifasi baik susah maupun senang, memberikan masukan dan sharing selama ini.

10. Kepada Mahmudi Affan, Alfisa Uleniara, Diary Akbar, Rusy, Vikry, Muktar, terimakasih banyak yang turut membantu dan saling mengisi waktunya di Basecamp, yang setiap harinya tidak pernah sepi.

11. Teman teman satu kelompok “The Starter four” yang selalu kompak dan gilak kalau udah stres, Terima kasih atas kerja saman, bantuan, dukungan dan semangat kalian Amed, Biman, dan Kevin.

12. Teman teman satu ruangan tugas akhir yang tidak akan mungkin dilupakan, yang menambah suasana ruangan tugas akhir semakin hidup. Terima kasih untuk Danu, Aci, David, Bang Mora, Vita, Indah, Willy, Vicry, Nanda, KT, Biman, Amed, Kevin, Yudist, Rusy, CP, Roni, Desi, Agatha, Andre dan Ares. Tanpa kalian ruangan Tugas Akhir pasti sepi.

13. Kepada teman stambuk 2009 seperjuangan Mahmudi Affan, Kevin Shah Maulana, Akhmad Faisal Putra, Achmad Biman, Wintoni icen ara, Vicry, Muctariadi Nst, Fachrusi Alwafi Fajri, dari nim 09-001 s/d 09-104 yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu. Terimakasih atas kebersamaannya selama 4 tahun yang indah.

14. Abang dan kakak senior yang telah mengarahkan dan mendidik serta memberikan masukan dan semangat.

15. Adik-adik junior 2012 yang selalu ringan tangan setiap kami membutuhkan, khususnya Eli, Uty, kisti, Fitra, Risol, Yogi, Rembran, Husni, Muklis dan yang lainnya, Terima kasih banyak atas waktu dan bantuannya.

16. Dan yang terakhir Penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar TKCI, Toyota kijang club Indonesia yang telah mengisi waktu saya dengan rasa suka dan duka Bravo…

(6)
(7)

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

... i

DAFTAR ISI

... iii

DAFTAR GAMBAR

... vii

DAFTAR TABEL

... x

DAFTAR DIAGRAM

... xi

ABSTRAK

... xii

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Maksud dan Tujuan ... 3

1.3. Perumusan Masalah Perancangan ... 3

1.4. Pendekatan Masalah Perancangan ... 3

1.5. Lingkup dan Batasan Perancangan ... 4

1.6. Kerangka Berpikir ... 4

BAB 2

.

USULAN PROYEK

2.1. Pengertian Judul ... 5

2.2. Tinjauan Umum ... 6

(8)

v

2.3. Lokasi ... 12

2.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi ... 12

2.3.2. Alternatif Pemilihan Lokasi ... 13

2.3.3. Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan ... 13

2.4. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ... 17

2.4.1. Pengguna ... 17

2.4.2. Kegiatan ... 18

2.5. Deskripsi Kebutuhan Ruang ... 18

2.4.3. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ... 21

2.4.3.1. Pengguna ... 21

2.4.3.2. Kegiatan ... 22

2.4.4. Deskripsi Kebutuhan Ruang ... 24

2.6 Studi Banding Proyek Sejenis ... 20

2.6.1. International Center of Photography, New Tork ... 20

BAB 3. ELABORASI TEMA

3.1. Pengertian Tema ... 24

3.1.1 Arsitektur ... 24

3.1.2 Digital ... 14

3.1.2 Arsitektur Digial ... 25

(9)

vi

3.3. Keterkaitan Tema dengan Judul ... 27

3.4. Studi Banding Tema Sejenis ... 27

3.4.1. Digital Bejing Building, Cina ... 27

3.4.2. Yas Marina Circuit ... 30

3.4.3. Mal Taman Anggrek ... 31

BAB 4. ANALISA

4.1. Analisis Kondisi Tapak dan Lingkungan ... 36

4.1.1. Analisa Lokasi dan Posisi Site ... 36

4.1.2.

Deskripsi Kondisi Eksisting Site

... 37

4.1.3. Analisa Tata Guna Lahan ... 39

4.1.4. Analisis Pencapaian ... 40

4.1.5. Analisa Sirkulasi ... 41

4.1.6. Analisa Kebisingan ... 42

4.1.7. Analisis Vegetasi ... 43

4.2. Analisa Perhitungan Pengunjung ... 44

4.3. Analisis Kegiatan ... 47

4.4. Deskripsi Program Ruang ... 47

(10)

vii

5.2.

Konsep Zoning Berdasarkan Fungsi

... 59

5.3. Zonning Ruang Dalam ... 60

5.3.1. Zoning Lantai 1 ... 60

5.3.2. Zoning Lantai 2 ... 60

5.3.3. Zoning Lantai 3 ... 61

5.3.4. Zoning Lantai 4 ... 61

5.4. Konsep Sirkulasi ... 62

5.5. Konsep Pembentukan Struktur ... 62

5.6. Konsep Fasade ... 63

5.7. Konsep Vegetasi ... 64

BAB 6. HASIL PERANCANGAN

6.1. Visual 3 Dimensi ... 65

(11)

viii

DAFTAR TABEL

BAB I. PENDAHULUAN

Tabel 1.1 Angka Pejualan Kamera ... 8

Tabel 2.1 Persentase Penjualan kamera ... 8

BAB II

.

USULAN PROYEK

Tabel 2.1 Kriteria pemilihan Lokasi ... 12

Tabel 2.2

Perbandingan Lokasi

... 15

BAB IV

.

ANALISA

Tabel 4.1 Data Pengunjung ... 41

Tabel 4.2 Program Ruang ... 44

(12)

1 ABSTRACT

In this era, digital photography is not just a necessity, it is also a lifestyle. Therefore a place is needed to accommodate everything related to the quality of digital photography for the community. The building design concept explores the concept of digital photography, where the application of the digital architecture by applying a series of PCBs into the building façade. The concept of digital architecture is implemented to the site, and to facilitate integrated digital responsive functions with indoor and outdoor photo studios, camera sales, and a service center. Analysis of design is by creating alternative implementations meeting the criteria of the digital architecture concept that answer site functions. The resulting design is a building that is responsive to the environment both in terms of function, circulation, and visual.

Keyword : Photography, Digital, Center.

ABSTRAK

Pada masa ini, fotografi digital bukan sekedar menjadi kebutuhan, tetapi juga menjadi gaya hidup. Untuk itu dibutuhkan tempat untuk memenuhi segala sesuatu yang berhubungan dengan fotografi digital secara berkualitas bagi masyarakat. Konsep desain bangunan digali dari konsep fotografi digital, dimana penerapan dalam arsitektur digital dengan mengaplikasikan rangkaian PCB kedalam fasade bangunan . Konsep arsitektur digital di implementasi ke tapak, dan untuk mewadahi fungsi responsif digital yang terintegrasi antara lain menyediakan studio foto indoor dan outdoor, penjualan kamera, dan service center. Analisa desain dengan membuat alternatif-alternatif implementasi yang memenuhi kriteria konsep arsitektur digital sehingga memenuhi fungsi-fungsi tapak. Desain yang dihasilkan adalah sebuah bangunan yang responsif terhadap lingkungan baik dari segi fungsi, sirkulasi, dan visual.

Kata Kunci : Fotografi, Digital, Center.

(13)

1 ABSTRACT

In this era, digital photography is not just a necessity, it is also a lifestyle. Therefore a place is needed to accommodate everything related to the quality of digital photography for the community. The building design concept explores the concept of digital photography, where the application of the digital architecture by applying a series of PCBs into the building façade. The concept of digital architecture is implemented to the site, and to facilitate integrated digital responsive functions with indoor and outdoor photo studios, camera sales, and a service center. Analysis of design is by creating alternative implementations meeting the criteria of the digital architecture concept that answer site functions. The resulting design is a building that is responsive to the environment both in terms of function, circulation, and visual.

Keyword : Photography, Digital, Center.

ABSTRAK

Pada masa ini, fotografi digital bukan sekedar menjadi kebutuhan, tetapi juga menjadi gaya hidup. Untuk itu dibutuhkan tempat untuk memenuhi segala sesuatu yang berhubungan dengan fotografi digital secara berkualitas bagi masyarakat. Konsep desain bangunan digali dari konsep fotografi digital, dimana penerapan dalam arsitektur digital dengan mengaplikasikan rangkaian PCB kedalam fasade bangunan . Konsep arsitektur digital di implementasi ke tapak, dan untuk mewadahi fungsi responsif digital yang terintegrasi antara lain menyediakan studio foto indoor dan outdoor, penjualan kamera, dan service center. Analisa desain dengan membuat alternatif-alternatif implementasi yang memenuhi kriteria konsep arsitektur digital sehingga memenuhi fungsi-fungsi tapak. Desain yang dihasilkan adalah sebuah bangunan yang responsif terhadap lingkungan baik dari segi fungsi, sirkulasi, dan visual.

Kata Kunci : Fotografi, Digital, Center.

(14)

2 1.1 Latar Belakang

Siapa yang tidak mengenal kamera? Bahkan anak kecil sekalipun terbiasa memegang dan bergaya di hadapan kamera. Yang perlu dilakukan hanyalah menekan satu tombol, momen yang ingin disimpan dapat tertangkap oleh kamera. Pada hakikatnya fotografi merupakan salah satu bidang komunikasi visual yang banyak diminati orang. Fotografi sendiri berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari satu objek dengan merekam melalui media visual yang konkret dan realistik karena foto merupakan penggambaran nyata dari suatu objek atau peristiwa yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

fotografi bisa menggambarkan situasi tertentu dengan jelas Gambar memang tidak bisa merubah pemikiran orang, menyadarkan orang atas fakta tertentu yang sedang terjadi, namun gambar terebut bisa menggelitik hati dan pikiran manusia yang melihatnya. Sebuah foto berisi beribu macam kenangan yang tersimpan di dalamnya, sebuah foto bisa mengingatkan kita kembali pada apa sebenarnya makna jujur yang terkandung dalam moment yang terekam di dalamnya. Melalui sebuah foto, kita juga bisa melihat rekaman ulang masa silam.

foto sangat mudah diproses dan dapat dinikmati dan diolah oleh banyak orang serta saling menukar informasi lewat sebuah foto. zaman sebelum ditemukannya fotografi digital, foto hanya dapat dinikmati oleh sebahagian orang kaya saja, dan proses pembuatannya sangat sulit dengan berbagai tahapan untuk menghasilkan sebuah gambar. Namun sekarang foto dapat di nikmati tanpa harus dicetak, gambar yang dihasilkan lewat kamera handpone yang praktis tanpa harus membawa sebuah kamera, tentu hal ini sangat membantu manusia, tidak hanya itu hasil foto yang berupa media digital itu dapat dikirim lewat perangkat digital serta dapat di olah lewat sebuah software komputer.

Mungkin saat ini kata “digital” sudah tak asing lagi. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi sudah menjadi “jantung” dalam kehidupan kita.tidak dipungkiri bahwa teknologi memudahkan kita dalam mengerjakan segala sesuatu. Teknologi digital telah semakin banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi yang mendasar ditemukan pada tahun 1980 telah mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan yang canggih saat ini. Sebuah teknologi yang membuat perubahan besar kepada seluruh dunia, membantu serta mempermudah segala urusan.

Tabel. 1.1 Angka penjualan Kamera di beberapa bagian Dunia (Ribuan Unit)

Wilayah 2005 2006 2010

Presentase Kenaikan dari

(15)

3

Afrika 7,484.5 15,964.4 45,061.2 29.6%

Asia/Pasifik 67,629.1 106,721.4 395,506.5 38,7%

Eropa Timur 15,819.3 26,098.0 70,656.9 28.3%

Jepang 42,016.5 45,203.8 44,282.8 -0.5%

Amerika Selatan

8,646.5 22,547.9 78,406.9 36.6%

Timur Tengah 7,336.2 14,138.6 34,402.4 24.9%

Amerika Utara 75,746.7 106,832.2 187,160.2 15.0%

Eropa Barat 95,864.2 122,429.9 166,597.3 8.0%

Total 320,543.0 459,936.2 1,022,074.2 22,1%

Sumber : Gartner Dataquest (September 2010)

Di indonesia sendiri, angka penjualan kamera mengalami peningkatan sekitar 40,59 % dimana angka penjualan kamera pada tahun :

 2008 : 419836 unit

 2009 : 579047 unit

 2010 : 829572 unit Sumber : Datascript

Tabel. 1.2 Persentase penjualan beberapa merk kamera di Indonesia

Merek Kamera Tahun 2009 Tahun 2010

Nikon 34% 47%

Canon 31,4% +8%

Panasonic 10,9% 69%

Pentax 7,8% +65%

Olympus 7,7% 58%

Sony 7,5% +31%

Sumber : dpreview.com

(16)

4 I.2. Maksud dan Tujuan

a. Sebagai sarana kegiatan fotografi dan hiburan.

b. Sebagai wadah kreatifitas dan pengembangan aktifitas/kegiatan seni fotografi. c. Memfasilitasi dan memberikan pelayanan kepada pengunjung yang berkepentingan.

I.3. Perumusan Masalah Perancangan

a. Bagaimana merancang sarana Fotografi digital center yang baik dan benar dengan memenuhi segala kebutuhan ruang dan dapat berfungsi secara maksimal.

b. Bagaimana menginterpretasikan tema kedalam sebuah rancangan.

c. Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai fungsi dengan kegiatan yang berbeda.

d. Kemampuan mendesain bangunan yang mampu menggambarkan fungsi yang diwadahi.

e. Bagaimana merencanakan pencapaian / aksesibilitas yang mudah.

I.5. Pendekatan Masalah Perancangan

Pendekatan ini dilakukan untuk mempertajam permasalahan tentang a. Penentu maksud dan tujuan proyek

b. Pengumpulan data yang ada kaitannya dengan perkembangan fotografi c. Penetuan tapak dan faktor-faktor penentu perancangan berdasarkan analisa.

Pendekatan dalam pengembangan konsep dan perencanaan fasilitas diawali dengan melakukan studi kepustakaan dan studi banding, guna mengidentifikasi masalah dan menghasilkan kriteria-kriteria umum bagi perencanaan dan perancangan.

I.3. Lingkup dan Batasan perancangan

a. Pembahasan dibatasi pada masalah-masalah dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur, sedangkan hal-hal diluar pemikiran arsitektur apabila dianggap berperan dalam menemukan faktor-faktor perencanaan akan diusahakan untuk membahasnya dengan asumsi-asumsi, pemikiran-pemikiran, studi banding pada bangunan sejenis dengan melihat perkembangan teknologi seta logika sederhana.

b. Faktor pembiayaan, terkait dengan faktor kepemilikan. Dalam hal ini, pemilik proyek diasumsikan pihak swasta.

(17)

5 dan program ruang.

I.6. Kerangka Berfikir

BAB 2

DESKRIPSI PROYEK

Survey

Studi Literatur

Latar Belakang

Maksud dan Tujuan

Perumusan Masalah

Pengumpulan Data

Analisa

Konsep

(18)

6

2.1. Pengertian Judul

Judul Proyek:Fotografi Digital Center

 Fotografi

Fotografi adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

 Digital

Digitalmerupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. sebuah langkah teknologi yang “mempermudah” dalam segala urusan manusia dengan menggunakan sebuah sistem sebagai basis datanya.

 Center

Center adalah pusat dimana suatu tempat yang mempunyal aktivitas tinggi, yang menarik orang-orang untuk datang mencari apa yang dibutuhkan.

Jadi,Fotografi Digital Center” adalah pusat dimana pusat sarana komersil dan hiburan yang didalam nya dapat memenuhi segala kebutuhan dan kegiatan-kegiatan bersifat fotografi yang mempermudah segala urusan terhadap fotografi.

2.2 Tinjauan Umum

(19)

7 Dilihat dari sejarahnya, sebenarnya usaha manusia untuk mengabadikan apa yang dilihat oleh mata telah dimulai sejak 336 Sebelum Masehi (SM). Pada waktu itu Aristoteles memperkenalkan teknologi “lubang jarum”. Metode yang diperkenalkan Aristoteles inilah yang dijadikan prinsip dasar teori yang terus digunakan dalam pengembangan teknologi fotografi.

mata manusia bekerja dengan memfokuskan cahaya melalui Lensa ke sebuah sensitif retina

Kamera Lubang Jarum

ketika cahaya melewati aparature kecil, dapat memproyeksikan gambar terbalik

Kamera Obscura

cahaya yang focus pada " lubang jarum " menghasilkan efek yang dimanfaatkan dalam kamera Gambar 2.1

Sumber : google images.

(20)
(21)

9 Foto berwarna yang pertama diperkenalkan James Clerk Maxwell. “Benang pita” pertama dengan foto berwarna permanen , yang diambil oleh james Maxwell pada tahun 1861. Warna merah, hijau dan biru difoto secara terpisah .

Kamera Brownie 1900

Kamera brownie dibuat oleh Eastman Kodak yang dipopulerkan oleh para fotografi dengan memperkenalkan konsep snapshot.

Akhir abad ke-19

Citra berwarna yang pertama, James Clerk Maxwell. Gambar 2.5

Sumber : Wikipedia.com

Gambar 2.7 Sumber : Wikipedia.com

(22)

10

film 35mm

Dengan munculnya film fleksibel, kamera film 35 milimeter menjadi standar dunia resmi. 35mm adalah format film kecil dengan ukuran bagian sensitif cahaya 24x36mm untuk setiap pengambilan, walaupun beberapa kamera memiliki kemampuan untuk membaginya dua agar lebih efisien.

Kamera Film

Munculnya kamera film fleksibel yang dikemas dalam selongsong tabung kecil dalam kamera. Film keluar dari tabung lewat lubang kedap cahaya - lubang berbentuk garis kecil dengan kain penyerap cahaya warna hitam. Tetapi tentu saja dibuat film dalam jumlah banyak (bulk) dan kemudian digulung sendiri dalam tabung pakai ulang. Hasilnya adalah rol film bisa lebih panjang dan lebih hemat.

Pertengahan abad ke-20

Gambar 2.8 Sumber : Wikipedia.com

(23)
(24)

12 Kamera analog mulai muncul pada tahun 1981 dari Sony Mavica (Magnetic Video Camera). Ini adalah kamera analog, yang mencatat sinyal pixel terus menerus, sebagai mesin rekaman video.

Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex)

Kamera digital berbeda dari pendahulunya kamera analog terutama tidak menggunakan film, tapi menangkap dan menyimpan foto-foto pada kartu memori digital atau penyimpanan internal. Kamera digital sekarang termasuk kemampuan komunikasi nirkabel (misalnya Wi-Fi atau Bluetooth) untuk mentransfer, mencetak atauberbagi foto, dan juga ditemukan pada ponsel.

Gambar 2.12 Sumber : google images.

(25)

13

Kamera Ponsel

Daniel A. Henderson merupakan penemu kamera handphone pertama pada tahun 1993. Kamera ponsel ini menjadi trend teknologi modern yang menjadi salah satu faktor dalam kesuksesan pemasaran smartphone dengan kualitas potret dan rekaman yang beragam dengan penawaran harga termurah hingga paling mahal.

2.3. Lokasi

Untuk mendesain suatu banguna dibutuhkan ketelitian dalam hal perencanaan bangunan. Masalah site seharusnya mendapat perhatian yang lebih sehubung dengan fungsi bangunan yang akan di bangun.

2.3.1 Kriteria Pemilihan lokasi

Untuk memilih lokasi site yang sesuai, maka harus mempertimbangkan beberapa kriteria sehingga diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya:

Table 2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

No. Kriteria Pemilihan Lokasi 1. Tinjauan terhadap

struktur kota

Berada dikawasan strategis yang merupakan daerah komersil mengingat bangunan yang dirancang memiliki fungsi komersil yang berskala kota sehingga mendukung fungsi bangunan untuk komersil,

pameran dan pendidikan.

2. Wilayah Pengembangan Berada di WPP yang sesuai dan merupakan Gambar 2.14

(26)

14 termasuk dalam wilayah pengembangan kota

Medan.

3. Lingkungan Berada di lingkungan yang strategis dan memiliki fungsi eksisting yang dapat mendukung bangunan. 4. Pencapaian atau

aksesibilitas

• Mudah diakses dari tempat-tempat penting diluar site ( bahkan akan lebih baik dapat dicapai dengan berjalan kaki ), seperti hotel, terminal, bandara, pelabuhan, bank, dan sarana public lainnya. Karena mengingat bangunan memiliki skala pelayanan nasional sehingga harus diupayakan berada di jalur transportasi utama.

• Tidak di kawasan macet, karena dapat semakin menambah kekacauan pada lalu lintas.

• Transportasi menuju dan keluar site mudah didapat.

5. Area pelayanan • Gedung ini didirikan untuk mengakomodasi peminat seni fotografi yang ada di kota Medan yang ingin menambah pengetahuan, berlatih, baik perorangan atau kelompok.

• Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi komersial, community dan fungsi training.

6. Utilitas kota / lingkungan Dekat dengan jaringan utilitas yang memadai sebagai pendukung dalam lokasi site (listrik, air, telefon, drainase, dll )

8. Orientasi Orientasi bangunan sebaiknya dapat mengurangi cahaya yang masuk kedalam bangunan

9. View Adanya view yang bagus baik dari dalam site maupun dari luar site.

10. Ukuran lahan Harus mencukupi untuk program fungsional dan fasilits-fasilitas yang direncanakan. ( > 1 Ha ) 11. Kontur tapak / topografi Sebaiknya relatif datar untuk memudahkan

perencanaan bangunan.

2.3.2 Alternatif Pemilihan Lokasi

(27)
(28)

16

Kriteria Lokasi

Alternatif 1 Jalan Gatot Subroto

Alternatif 2 Jalan Gatot Subroto

Alternatif 3 Jalan Pattimura

Luas lahan ± 2 Ha

(5)

± 2,5 Ha (5)

± 1,5 Ha (5) Konteks RUTRK Sesuai (5) Sesuai (5) Sesuai (4) Tinjauan terhadap struktur kota Merupakan daerah yang didominasi oleh fungsi komersil

dan fungsi pendukung lainnya.

(5)

Merupakan daerah yang di yang didominasi oleh fungsi komersil dan

fungsi lainnya. (5)

Merupakan daerah yang didominasi oleh fungsi komersil

dan fungsi pendukung lainnya. (5) Wilayah Pengembanga n Pengembangan kawasan ini cukup

baik sebagai kawasan komersil seperti perumahan,

tempat makan dll. (5)

Pengembangan kawasan ini juga berjalan baik seperti

letaknya yang strategis di pusat

kota. (5)

Pengembangan kawasan ini juga berjalan baik seperti

letaknya yang strategis di pusat

kota. (5)

Lingkungan Lingkungan yang didominasi perkantoran dan bangunan komersil lainnya (4) Lingkungan yang didominasi bangunan komersil yang merupakan kawasan komersil. (5) Lingkungan yang cukup ramai karena merupakan kawasan

paling komersil di tengah kota (5) Pencapaian atau aksesibilitas Pencapaian sangat mudah karena berada dijalur utama

pusat kota dan pencapaian dekat dengan jalur lintas kota dari luar kota

Medan.

(5)

Pencapaian mudah karena site berada di jalur utama pusat kota sehingga dapat

dicapai dengan mudah baik dan fasilitas angkutan

kota dominna banyak.

(5)

Pencapaian mudah karena site berada di jalur utama pusat kota sehingga dapat

dicapai dengan mudah baik dari dalam maupun luar kota Adanya fasilitas

pendukung seperti angkutan umum. (5) Kemudahan Entrance Entrance mudah diakses karena diorientasikan ke

jalan ini, serta

Entrance mudah diakses karena memeiliki jalan satu arah dan site berada

Entrance mudah diakses karena diorientasikan ke

(29)

17 merupakan jalan

arteri kota medan dan banyak penduduk kota

Medan yang mengenali jalan ini.

(4)

di sudut, serta merupakan jalan arteri kota medan

dan banyak penduduk kota

Medan yang mengenali jalan ini.

(5)

merupakan jalan arteri kota medan

dan banyak penduduk kota

Medan yang mengenali jalan ini.

(4) Fungsi Pendukung sekitar lokasi Perdagagan, Pemukiman penduduk, Perkantoran, Sarana pendidikan (5) Perdagagan, Pemukiman penduduk, Perkantoran, Sarana pendidikan (5) Perdagagan, Pemukiman penduduk, Perkantoran, Sarana pendidikan (5) Kepadatan Bangunan Padat (4) Padat (4) Sangat Padat (3) Sirkulasi kendaraan

Arus dan sirkulasi kendaraan disekitar

site lancar dimana adanya jalan yang lebar serta dua arah.

(5)

Arus dan sirkulasi kendaraan disekitar

site lancar dimana adanya jalan yang lebar serta dua arah

(5)

Arus dan sirkulasi kendaraan disekitar

site lancar dimana adanya jalan yang lebar serta dua arah

(5) Fungsi Eksisting Lahan Kosong (5) Lahan Kosong (5)

Lahan Kosong dan Pemukiman (4) Sarana Angkutan Umum Banyak (5) Banyak (5) Banyak (5)

Kondisi Jalan Baik

(5)

Baik (5)

Baik (5)

Total Nilai 62 64 59

Peringkat 1 2 3

Keterangan :

(30)

18 2.3.3. Deskripsi LokasiSebagai Tapak Rancangan

Kasus Proyek : Fotografi Digital Center Status Proyek : Fiktif

Pemilik Proyek : Pihak Swasta

Lokasi Tapak : Jln. Jend. Gatot Subroto, Kecamatan Petisah, Medan Kota Batas-batas site

• Batas Utara : komersil, ruko-ruko • Batas Timur : Plaza Medan Fair • Batas Selatan : Jl. Jend. Gatot Subroto

• Batas Barat : Jl. Iskandar Muda Baru & Perumahan Warga Luas Lahan : ± 2,1 Ha

Kontur : Datar

 KDB : 60 %

 KLB : 2-3 lantai

 Fungsi Eksisting : Permukiman penduduk Potensi Lahan :

 Terletak dipusat kota

 Berada pada kawasan komersil dan pariwisata

 Transportasi lancar dan baik

 Luas site mendukung ± 2,1 Ha

Dari penilaian beberapa kriteria-kriteria dan analisa di atas serta memenuhi persyaratan maka terpilihlah site alternatif 2 yaitu Jalan Gatot Subroto Medan Petisah.

2.4. Deskripsi Pengguna dan kegiatan

2.4.1. Pengguna

Pengguna dapat dibedakan menjadi 1. Pengunjung

 semua kalangan pencita fotografi.

(31)

19

 Pimpinan

 Staff

 Karyawan

 Administrasi 3. Servis.

 Karyawan

2.4.2. Kegiatan

 foto studio atau hunting

 kegiatan seminar/workshop mengenai fotografi

 kegiatan jual beli kamera.

 Kegiatan servis center kamera

 Kegiatan percetakan foto

 kegiatan jasa biro advertising

2.5 Deskripsi Kebutuhan Ruang

 penjualan dan penyewaan alat-alat fotografi

 Showroom untuk berbagai macam jenis kamera dan perlengkapan fotografi  Tersedia juga fasilitas untuk display kamera dimana pengunjung dapat

mencoba untuk menggunakan kamera, fasilitas ini dilengkapi dengan objek berukuran mini yang digunakan sebagai sasaran dari foto.

 Layanan dan pusat perbaikan kamera.

 Konsultasi dalam perbaikan kamera dan aksesoris kamera. Serta servis

center kamera

 Fasilitas Pelayanan Jasa Fotografi

 Berupa jasa yang diperlukan abgi konsumen untul dokumentasi

 Advertising (biro iklan)

 Ruang untuk memberikan pelayanan di bidang Advertising (biro iklan),

dimana fasilitas ini menyediakan studio foto yang akan digunakan untuk foto produk .

 Menyediakan fasilitas sewa foto yang nantinya akan digunakan pada disain

(32)

20

 Studio foto

 Digunakan untuk foto keluarga, pasphoto, wisuda, baby & kids dan couple/

remaja, preweding, wedding, fashion.

 Fasilitas Galeri foto

Ruang yang digunakan untuk memamerkan foto :

 Karya-karya fotografer Medan seperti Iskandar Leonardi, Petrus Loo dan

Johnny Siahaan.

 Hasil Hunting foto Klub-klub fotografi yaitu untuk klub Medan  Hasil lomba foto yang akan dipamerkan setiap ajang perlombaan

 Fasilitas Seminar

Fungsi-fungsi dari ruang seminar adalah dapat digunakan sebagai :

 Ruang untuk kegiatan workshop-workshop fotografi dengan mendatangkan fotografer professional.

 Ruang untuk penjurian acara lomba.

 Tempat untuk mengadakan Launching produk-produk kamera atau aksesoris terbaru.

 Theater 3D IMAX

Teater yang memutar film-film tiga dimensi yang mempunyai karateristik tersendiri.

 Kantor Pengelola

Dewan direksi dan auditor perusahaan  Perwakilan Direksi  Direksi

 Standing Corporate Auditor  Corporate Auditor Officers  Senior Executive Officer  Executive Officer

 Operating Officer

 Fasilitas Penunjang  ATM Center  Ruang Informasi

 Ruang Sekretariat Medan Photography Club  Café

(33)
(34)

22 aktivitas yang berkaitan dengan seni fotografi seperti museum fotografi, sekolah, dan pusat penelitian. Bangunan ini terletak di Midtown Manhattan di New York City , Amerika Serikat dan didirikan pada tahun 1974.

Sejarahnya didirikan pada 1974 oleh Cornell Capa dalam sejarah Willard Straight House, di Fifth Avenue's Mile Museum, ICP teal melaksanakan lebih dari 500 pameran, dengan menyajikan lebih dari 3.000 karya fotografer dan seniman lainnya serta kelompok pameran dan menyediakan ribuan kelas dan lokakarya yang telah memperkaya puluhan ribu mahasiswa. ICP didirikan sebagai lembaga untuk menjaga warisan 'hidup Fotografi Peduli'. Setelah kematian sebelum waktunya saudaranya Robert Capa dan rekan-rekannya Werner Bischof , David "chim" Seymour , dan Dan Weiner pada 1950-an, Capa melihat kebutuhan untuk terus bekerja dokumenter kemanusiaan mereka yang relevan dan dapat dilihat dengan mata publik. Pada tahun 1966 ia mendirikan Dana Internasional untuk Fotografi Peduli.

Galeri diperluas, di 1133 Avenue of Americas di 43 Street, dirancang oleh Gwathmey Siegel & Associates Architects untuk tampilan fotografi dan media baru dengan negara-of the-art-pencahayaan, sistem kontrol iklim, dan sistem presentasi digital. Pembukaan lahan kembali (1.600 m 2 situs 17.000, sebelumnya digunakan sebagai galeri foto untuk Kodak, pada musim gugur tahun 2000 yang disediakan dalam satu lokasi ruang galeri yang sama seperti dua situs sebelumnya digabungkan dan menjadi markas program publik ICP's pameran. Fasilitas-fasilitas yang disediakan :

 Fasilitas Pendidikan

 Perpustakaan

 Digital Laboratorium

 Ruang Gelap (dark Room)

[image:34.612.78.538.582.751.2]

 Ruang Pameran

Gambar 2.20 Sumber : www.icp.org

(35)

23 ICP melayani lebih dari 5.000 siswa setiap tahun, menawarkan 400 program studi dalam kurikulum yang berkisar dari kelas kamar gelap ke sertifikat dan program gelar master. Program pendidikan lainnya termasuk serangkaian kuliah, seminar, simposium, lokakarya diselenggarakan oleh fotografer profesional, dan kegiatan yang saling melengkapi.

Fasilitas negara fitur kelas the art dan ruang lab hitam putih dan warna laboratorium digital dengan sumber daya untuk multimedia, fotografi digital, mengedit video dan produksi dan sebuah studio pemotretan profesional. Dirancang oleh Gensler, sebuah Arsitek New York berbasis perusahaan dibedakan, sekolah termasuk perpustakaan, ruang siswa, dan mahasiswa dan pameran galeri masyarakat. Di antara bangunan arsitektur highlights adalah pintu masuk kaca paviliun mencolok di plaza gedung.

Sekolah menawarkan:

 Sebuah pilihan sepanjang tahun kelas Pendidikan Berkelanjutan

 Dua Program Sertifikat Satu-Tahun: - Studi Umum

- Dokumenter Fotografi & Jurnalisme Foto

 Program ICP-Bard di Studi Lanjutan Fotografi, program sarjana dua tahun yang mengarah ke master seni rupa.

(36)
(37)

25 BAB 3

ELABORASI TEMA

3.1. Pengertian Tema

3.1.1. Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. (sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/arsitektur/)

”Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab.” Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar, dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni. (sumber:http://darsitektur.tripod.com/art4.html).

3.1.2. Digital

“Digital” merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit).

Rancangan digital terdiri dari :

1.Hardware : yang disebut juga dengan nama “perangkat keras” adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alat nya bisa dilihat dan diraba secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi.

(38)

26 Konsep digital ini ternyata juga menjadi gambaran pemahaman suatu keadaan yang saling berlawanan. Pada gambaran saklar lampu yang ditekan pada tombol on, maka ruangan akan tampak terang. Namun apabila saklar lampu yang ditekan pada tombol off, maka ruangan menjadi gelap .

Digital hadir dalam arsitektur sebagai sebuah teknologi yang membantu meningkatkan kualitas dan kwantitas serta keefektifan dan kefisienan kerja. Baik itu dalam proses menganalisis, merancang/mendesain, dan lain-lain. Produk-produk tersebut berupa software seperti AutoCAD, ArchiCAD, SketchUp, Ecotect, Photoshop, hingga Corel Draw, Macromedia, dan lainnya.Arsitektur digital adalah sebuah ilmu untuk rancang bangun dengan menggunakan teknologi komputersasi dalam proses didalamnya.

Menurut pengertian dari AKADIA:

We, In ACADIA (the Association for Computer Aided Design in Architecture) believe that the consideration of digital technology in architecture is necessary and unavoidable, given its ubiquity and widespread effects on architectural practice, teaching and research. Hence, we respectfully submit this white paper to the NAAB Validation Conference in the hope that by sharing our insights, NAAB authorities will gain valued information to enlighten their discussions aimed at improving accreditation standards.

(dikutip dari white paper of ACADIA) 3.1.3. Arsitektur Digital

Seni merancang bangunan dengan menggunakan sebuah teknologi yang dimana mampu membantu serta meningkatkan kualitas dalam menganalisis dan merancang bangunan sehingga mampu menyampaikan sebuah produk dengan jelas dan efisien dalam proses mendesain. Hai ini sangat membantu dalam memacu kretifitas dalam mewujudkan hasil desain.

3.2. Interpretasi Tema

(39)

27 memahami proses perancangan disain untuk proyek-proyek tertentu dalam pengamatan yang intensif dan ekstensif dengan semua kemudahan dari kemajuan teknologi pembangunan harus mempertimbangkan aspek nyata dalam proses merancang dalam lingkup masyarakat yang luas, dan hal ini harus diimbangi dengan pertimbangan untuk apa arsitektur atau sebuah bentuk dibangun dan dipilih yang sekiranya dapat memberikan mimpi yang dinamis dengan, tepat sasaran dan tujuan, melbatkan realitas yang ada dan berkembang di suatu lokasi dan waktu yang spesifik, sekaligus mempertimbangkan apa „keinginan‟ pasar dan masyarakat saat ini dan tidak meninggalkan warisan budaya, akan tetapi untuk memikirkan kembali dan bereaksi terhadap apa yang dapat memberikan input positif, refleksivitas, pemikiran kritis dalam konteks tertentu yang tepat. Dunia yang dinamis sebagian besar disalah gunakan dengan menawarkan kosmetika arsitektur yang harus dihadapi dengan pertimbangan melalui proses pemikiran skala kecil akan tetapi mengupayakan gambaran yang lebih besar di masyarakat, dengan metode perubahan, modifikasi, sebagian pembongkaran atau penghancuran sepenuhnya, dan memelihara kultur dan budaya masyarakat yang esensial.

(40)
(41)

29 baru, Dalam struktur 57m-tinggi, yang akan memberikan komunikasi dan informasi layanan selama Olimpiade Beijing 2008, sisi utara dan selatan merupakan barcode. Sementara itu, bagian depan gedung barat dan timur meniru tampilan papan sirkuit terpadu. Ketika alur vertikal pada mereka fasad mengambil joging diagonal sebelum meluruskan keluar lagi, mereka menyerupai routing kabel pada papan sirkuit. ketika Olimpiade telah berakhir, Gedung Beijing Digital akan menampung sebuah museum virtual dan pusat pameran bagi produsen produk digital.

Tetapi selama Olimpiade, bangunan akan menyediakan komunikasi dan informasi layanan, serta menjadi pusat dukungan teknis. Bangunan ini akan menerima data gambar hidup dari tribun penonton di semua tempat.Selama Olimpiade, pemerintah kota juga akan menggunakan sumber daya bangunan teknologi untuk menyimpan data dan mengelola informasi.

[image:41.612.229.414.337.607.2]

Gambar 3.2

(42)
(43)

31 terpadu. massa bangunan, yang mencerminkan pengulangan sederhana dari 0 dan 1 (pcb) dalam pergantian yang antara batal dan padat, menciptakan kembali pada skala yang monumental dasar-dasar mikroskopis kehidupan di era digital untuk membentuk simbol kuat dari Olimpiade Digital dan Era Digital.

Materialitas berkaitan dengan massa, mengembangkan detail yang sederhana dan bersih dengan fokus pada inovasi. Tapi, naluriah sebuah bangunan untuk pusat komando digital akan terlihat menggunakan teknologi tertinggi dalam hal bahan dan konstruksi. Sekali lagi menggunakan pengaruh dari sifat berulang-ulang sederhana teknologi, pembangunan difokuskan pada pendekatan berteknologi rendah untuk memberikan solusi teknologi tinggi.

3.4.2. Yas Marina Circuit

Dirancang oleh Hani Rashid dan Lise Anne Couture , Aasal New York yang berbasis Arsitektur Asymptote, terdiri dari dua belas cerita menara hotel, satu set dalam sirkuit balap dan lain ditempatkan di Marina sendiri, dihubungkan oleh sebuah monocoque baja dan kaca jembatan dan Grid struktur Shell bahwa kedua salib di atas dan atas Yas Marina Circuit F1 trek balap.

[image:43.612.117.535.340.518.2]

Arsitektur Asymptote dibuat dan dipahami bangunan sebagai landmark arsitektur mewujudkan pengaruh kunci dan inspirasi lokal dan global mulai dari estetika dan

Gambar 3.5

(44)
(45)

33 sempurna dan interaksi yang harmonis antara keanggunan dan tontonan. The pencarian di sini terinspirasi oleh apa yang bisa menelepon 'seni' dan puisi motor balap, khususnya Formula 1, ditambah dengan pembuatan tempat yang merayakan Abu Dhabi sebagai wisata budaya dan teknologi de force.

[image:45.612.124.323.178.392.2]

Gambar 3.8

Sumber : http://www.yasmarinacircuit.com/ Gambar 3.7

(46)

34 4.3.4. Mal Taman Anggrek.

Pembangunan LED Façade dalam waktu singkat dan mendapatkan sertifikat Guiness World Records untuk kategori The World Largest LED Illuminated Façade, kali ini Mal Taman Anggrek menghadirkan Monsters Playground di LED Façade. Sebuah aplikasi terbaru yang di program mengajak masyarakat untuk berinteraksi dengan layar besar. Pada Monsters Playground, akan ada sepuluh TAMonsters (Taman Anggrek Monster) yang akan tampil di LED Façade.

[image:46.612.111.497.102.385.2]

Light Emitting Dioda atau yang seringkali dikenal dengan LED mampu menciptakan solusi yang tidak hanya terlihat indah namun juga fungsional. LED Facade Mal Taman Anggrek memiliki luas 8.675m2 yang mengikuti lekuk gedung dan dirancang dengan pancaran cahaya lampu yang bergerak dinamis, mampu menampilkan animasi video gambar penuh warna. Pembangunan LED Screen yang membungkus eksterior gedung (façade) Mal Taman Anggrek telah mendapatkan beberapa penghargaan seperti sertifikat Guiness World Records untuk kategori The World largest LED Illuminated Façade. Dengan adanya LED Façade ini, Mal Taman Anggrek sangat berkomitmen untuk mendukung Pariwisata Indonesia dan Jakarta pada khususnya. LED Facade diyakini menjadi salah satu sarana yang sangat aktif untuk mengenalkan

Gambar 3.9

(47)

35 budaya bangsa Indonesia bahkan ke turis mancanegara yang datang berkunjung ke Jakarta.

TAMI (Taman Anggrek Mall Intellligence) adalah virtual friend yang memiliki karakter periang dan dapat menjawab pertanyaan apapun yang diajukan oleh masyarakat. Seluruh pertanyaan dan jawaban tersebut akan muncul pada layar LED Facade dan hasilnya sungguh sangat mengagumkan, ada sekiitar 2.000 percakapan dengan TAMI. Program #askTAMI pada LED Facade ini mendapatkan penghargaan Citra Pariwara 2012 dan menjadi finalis Asia Pacific Shopping Center Award oleh ICSC 2013 (International Council of Shopping Centers). Seiring dengan kemajuan teknologi, Mal Taman Anggrek melakukan gebrakan terbaru dalam berinovasi sekaligus menghias kota Jakarta dengan menghadirkan Monsters Playgorund yang telah mendapatkan penghargaan 5 penghargaan Citra Pariwara 2013 yaitu Grand Prix untuk kategori Out of Home, Gold untuk kategori Outdoor – Single & Campaign Billboard, Silver untuk kategori Outdoor – Single & Campaign Point of Purchase, Silver untuk kategori Direct Promotion, Silver untuk kategori non Conventional.

[image:47.612.115.501.390.591.2]

Monsters Playground adalah Sebuah aplikasi terbaru yang deprogram mengajak masyarakat untuk berinteraksi pada layar besar, mengekspresikan, serta menyebarluaskan kecintaan kita terhadap Indonesia, terutama kota Jakarta, pada masyarakat sekitar dan para pengguna jalan yang melintasi Mal Taman Anggrek sehari-hari. Monsters Playground memiliki sepuluh TAMonsters (Taman Anggrek Monster)

Gambar 3.9

(48)

36 yang akan tampil di LED Façade. Beberapa TAMonster terinspirasi dari sosok yang terkenal dalam sejarah seperti Gatot Kaca, Semar, Kuda Lumping, Barongsai, Hanoman, Timun Mas. Sedangkan TAMonster lainnya terinspirasi dari kehidupan kota Jakarta yaitu Ibu Arisan, angkot dan Ondel-ondel, Pizza Man.

Untuk mengikuti permainan Monsters Playground ini sangat mudah, cukup memanfaatkan aplikasi Twitter. Tweet kalimat yang mengekspresikan kecintaan kepada kota Jakarta dengan menambahkan #TAMonster untuk memilih karakter TAMonster yang disukai, dan setelah melewati proses screening, tweet tersebut akan muncul pada LED Façade

LED Facade Mal Taman Anggrek kini tidak sekedar media promosi luar ruang, tetapi sebuah layar besar yang menjadi media interaksi masyarakat kota Jakarta.

[image:48.612.113.502.321.591.2]

Gambar 3.9

(49)

37 BAB 4

ANALISA

4.1. Analisa kondisi Tapak dan Lingkungan.

[image:49.612.102.484.194.665.2]

4.1.1. Analisa Lokasi dan Posisi Site.

(50)

38 Kota Medan berada di provinsi Sumatera Utara pulau Sumatera dan secara geografis pada 2°27‟-2°47‟ LU dan 98°35‟-98°44‟BT dengan luas ±26.510 Hektar, atau 36% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Berada pada 2.5-37.5 meter di atas permukaan laut, dengan kondisi topografi yang relatif datar atau tidak berkontur. Kota Medan memili iklim tropis dengan suhu minimum antara 23.3°C-24.4°C dan suhu maksimumnya antara 30.7°C- 33.2°C.

4.1.2. Deskripsi Kondisi Eksisting Site.

 Kasus Proyek : Fotografi Digital Center

 Status Proyek : Fiktif

 Pemilik Proyek : Pihak Swasta

 Lokasi Lahan : Jl. Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah .  Batas Utara : Komplek Ruko Plaza Medan Fair.

 Batas Selatan : Jalan Jend. Gatot Subroto dan Bangunan Komersil.  Batas Timur : Rumah penduduk dan Jl. Iskandar Muda Baru.  Batas Barat : Plaza Medan Fair.

 Luas Lahan : ± 2.4 Ha (± 24.000 m2)

 Kontur : relatif datar

 KDB : 60 %

 Bangunan Eksisting : Lahan kosong

 Potensi Lahan :

 Terletak di jalan arteri kota Medan.

 Berada pada kawasan padat pemukiman dan komersil.

 Transportasi lancar dan baik dengan adanya sarana jalan raya yang lebar.

 Luas site mendukung ± 2.4 Ha

(51)

39 Batas Utara :

Komplek Ruko Plaza Medan Fair .

Batas Timur : Plaza Medan Fair.

Batas Selatan :

Jalan Jend. Gatot Subroto dan Bangunan Komersil.

Batas Utara : Rumah penduduk dan Jl.

[image:51.612.85.520.31.764.2]

Iskandar Muda Baru. Gambar 4.2

Sumber : googleearth.com

[image:51.612.96.511.53.298.2]
(52)

40 4.1.3. Analisa Tata Guna Lahan.

Berdasarkan tata guna lahan di sekitar site berasa pada daerah komersil dan pemukiman penduduk yang padat. Oleh karna itu dapat di golongkan site bangunan memiliki fungsi yang sama dengan sekitarnya.

KETERANGAN :

Komersil

Pemukiman Penduduk

Sekolah

[image:52.612.131.476.105.561.2]

Tempat Ibadah Perkantoran Gambar 4.4

(53)
(54)

42 4.1.5. Analisa Sirkulasi.

Jl. Iskandar Muda Baru

merupakan jalan satu arah

dengan lebar jalan ±8

meter.

Jl. Iskandar Muda merupakn jalan

satu arah dengan lebar jalan ±12

meter.

Sirkuasi utama terletak pada Jl.

Jend. Gatot Subroto yang merupak

jalan satu arah dengan lebar jalan

±15 meter.

Potongan Tapak

Gambar 4.6

Sumber : Hasil Data Olahan Primer

Gambar 4.7

[image:54.612.77.561.80.697.2]
(55)
(56)
(57)

45 4.2. Analisa Perhitungan Pengunjung.

[image:57.612.68.544.230.602.2]

Dengan menggunakan asumsi bahwa Fotografi Digital Center ini akan menjadi tempat rekreasi terbaru di kota Medan, maka dianggap masyarakat kota Medan dan wisatawan lokal maupun mancanegara akan tertarik untuk mendatangi tempat ini. Karena bangunan ini termasuk kedalam kategori tempat rekreasi, maka asumsi jumlah pengunjung didapat dari rata- rata jumlah pengunjung ke Plaza Medan Fair .

Tabel 4.1 Data Pengunjung

Bulan

Konsumen

2010 2011 2012

Januari 293.953 305.928 254.241

Februari 308.882 286.509 315.983

Maret 307.192 300.187 271.080

April 286.744 312.367 304.136

Mei 304.551 311.664 288.124

Juni 305.101 292.116 294.164

Juli 304.527 311.664 300.406

Agustus 312.991 301.664 297.422

September 343.399 333.878 300.034

Oktober 268.921 292.199 299.904

November 305.025 324.158 287.808

Desember 299.587 301.406 310.872

Total 3.640.873 3.673.740 4.004.376

Rata-rata 303.406 306.145 293.681

Dengan kenaikan rata-rata pengunjung sebanding dengan kenaikan penduduk kota Medan yaitu sebesar 2% pertahunnya, maka proyeksi pada tahun selanjutnya jumlah pengunjung didapat dengan menggunakan perhitungan:

(58)

46 Pn = Po (1+n)r

Dimana : Pn = jumlah pengunjung pada tahun ke-n Po = jumlah pengunjung pada tahun awal n = jumlah pertambahan tiap tahun r = selisih tahun proyeksi

Maka, dari rumus diatas, proyeksi jumlah pengunjung Medan Fair di kota Medan untuk proyeksi tahun 2032 kedepan adalah sebesar 10.611.596/tahun.

Dari data jumlah pengunjung Medan Fair di Kota Medan dapat diambil asumsi bahwa 40% dari total jumlah pengunjung Medan Fair di kota Medan akan mengunjungi Fotografi Digital Center . Maka, jumlah pengunjungnya adalah:

 40% x 10.611.596 =4.244.638 /hari = ±11629 pengunjung/hari

3. Analisa Kebutuhan Parkir

Perkiraan kebutuhan parkir pengunjung

 Mobil pribadi 11629 : 60 m = 193 mobil

Kebutuhan parkir 1 mobil = ( 2,5 m x 5 m) =12,5 m², maka luas parkir = 2412.5 m²

 Sepeda motor, asumsi 30 % = 30 % x 11629 = 3488 orang

1 sepeda motor memuat 2 orang, maka jumlah sepeda motor = 1744 motor

Kebutuhan parkir untuk 1 motor = ( 2 m x 1 m) =2 m², sehingga luas parkir = 3488 m²

 Sisa pengunjung diasumsikan naik angkutan umum sebesar 20 % = 20% x11629 = 2325.8 orang

Perkiraan kebutuhan parkir Pengelola :

(59)

47

 Parkir motor pengelola untuk 70 sepeda motor = 140 m²

 Mobil servis untuk 5 mobil = 70 m² Total = 1805 m² dengan sirkulasi 100%

Jadi, total kebutuhan parkir keseluruhan adalah 6523 m²

4.3. Analisa Kegiatan.

Penjualan kamera

Servis Center

Studo Foto

Pameran

workshop

Percetakan

Movie Teater

pulang

R. pubik/ taman Datang Entrance

Makan dan istirahat

Parkir Toilet

(60)

48 4.4. Deskripsi Program Ruang.

[image:60.612.63.567.236.718.2]

a. Fasilitas Penerima Tabel 4.2 Program Ruang.

No Nama Ruang Kapasita

s

Standar Unit Jumlah

Luasan

Sumbe r

1 Lobby 150 org 1,2-1,5 m2/org 1 225 m2 NAD

2 Resepsionis 3 org 2 m2/org 1 6 m2 ASS

Jumlah 231 m2

Sirkulasi 20% 20 % x231 m2 46,2m2

Total 277,2 m2

b. Fasilitas Utama

No Nama Kapasitas Standar Unit Jumlah

Luasan

Sumber

Penjualan Kamera Brand Nikon

1 R. Display 30 org 2,8 m2/org 1 84 m2 SB

2 R. Kasir 3 org 2,04 m2/unit 3 6 m2 NAD

3 R. Karyawan 1 20 m2 ASS

4 Gudang 1 40 m2 ASS

Penjualan Kamera Brand Canon

1 R. Display 30 org 2,8 m2/org 1 84 m2 SB

2 R. Kasir 3 org 2,04 m2/unit 3 6 m2 NAD

3 R. Karyawan 1 20 m2 ASS

4 Gudang 1 40 m2 ASS

Penjualan Kamera Brand Sony

1 R. Display 30 org 2,8 m2/org 1 84 m2 SB

2 R. Kasir 3 org 2,04 m2/unit 3 6 m2 NAD

(61)

49

4 Gudang 1 40 m2 ASS

Retail

1 R. Display 10 org 2,8 m2/org 1 28 m2 SB

2 R. Kasir 2 2,04 m2/unit 1 4,08 m2 NAD

3 Gudang 1 18 m2 ASS

Layanan Perbaikan Servis Kamera

1 Customer

Service

12 org 1 30 m2 SB

2 Reparing Service 20 org 1 60 m2 SB

3 Finishing Service 8 org 1 20 m2 SB

4 Gudang 1 30 m2 ASS

R. Cetak foto

1 Kasir 2 org 2,04 m2/unit 2 4 m2 NAD

2 R. lab digital 5 org 8 m2/org 1 40 m2 NAD

3 R. Cetak Digital 5 unit 8,13 m2/unit 3 40,65 m2 SB

4 R. Bingkai 3 1 18 m2 ASS

5 R. karyawan 10 org 2 m2/org 1 20 m2 TSS

6 Gudang 1 20 m2 ASS

Jumlah 749,65 m2

Sirkulasi 20% 20%x407,65 m2 149.93 m2

Total 899.58 m2

No Nama Ruang kapasitas Standar Unit Jumlah

Luasan

Sumber

Studio foto

1 R. tunggu 50 org 1 40 m2 ASS

(62)

50

3 R. Ganti 1 org 4 m2/org 6 24 m2 TSS

4 R. Rias 24 m2/ruang 2 48 m2 SB

5 R. Penyimpanan

Pakaian

1 40 m2 ASS

6 R. aksesoris 1 20 m2 ASS

7 Gudang 1 60 m2 ASS

Jumlah 582 m2

Sirkulasi 20%x582 m2 116.4 m2

Subtotal 698,4 m2

Wedding Studio

1 Resepsionis 2 1 8 m2 ASS

2 R. Tunggu 15 1 30 m2 ASS

3 Studio 20 org 70 m2 3 210 m2 SB

4 R. ganti 1 4 m2/org 6 24 m2 TSS

5 Salon 30 m2/ruang 1 30 m2 SM

6 R. penyimpanan

Pakaian

1 40 m2 SB

7 R. penyimpanan

Aksesoris

1 20 m2 SB

8 R. Editing Foto 6 1 30 m2 SB

9 R. Karyawan 10 2 m2/org 1 20 m2 TSS

10 Gudang 1 30 m2

Jumlah 442 m2

Sirkulasi 20%x442 m2 82,4 m2

(63)

51

No Nama Ruang Kapasitas Standar Unit Jumlah

Luasan

Sumber

Advertaising (Biro Iklan)

1 R. Tunggu Klien 5 org 1 30 m2 ASS

2 Studio 10 org 30 m2 3 90 m2 SB

3 R. Tim Kreatif 10 org 1 20 m2 ASS

4 R. lab digital 5 org 8 m2/org 1 40 m2 NAD

5 R. Pimpinan 1 org 1 12 m2 ASS

6 R. Administrasi 2 org 7 m2/org 1 14 m2 TSS

7 R. Presentasi 10 org 2,03m2/org 1 20,3 m2 ASS

8 R. Karyawan 15 org 2 m2/org 1 30 m2 TSS

9 R. Arsip 1 6 m2 ASS

10 R. Rapat 20 org 2,03 m2/org 1 40,6 m2 NAD

11 R. pencetakan 4 unit 8,13 m2/unit 1 32,52 m2 SB

12 Gudang 1 45 m2 ASS

Jumlah 380,42 m2

Sirkulasi 20% 20%x380,42 m2 76 m2

Subtotal 456,42 m2

c. fasilitas Pendukung

No Nama Ruang Kapasitas Standar Unit Jumlah

Luasan

Sumber

Fasilitas Pameran

1 Lobby 1 50 m2 TSS

2 R. Pameran 1 800 m2 ASS

3 Gudang 50 m2/Unit 1 50 m2 ASS

(64)

52

Lobby 250 0,9 m2/org 1 225 m2 TSS

R. Serba guna 100 1-1,5 m2/org 1 150 m2 TSS

Proyektor 1 30 m2 ASS

R. Kontrol 1 15 m2 ASS

R. Panel 1 15 m2 ASS

Panggung 1 60 m2 TSS

Pantry 1 20 m2 ASS

R. Persiapan 1 60 m2 ASS

Gudang 1 40 m2 ASS

Toilet Pria

KM/WC 1,04 m2/unit 4 4,16 m2 NAD

Urinoir 0,44 m2/unit 4 1,76 m2 NAD

Washtafel 0,84 m2/unit 2 1,68 m2 NAD

Toilet Wanita

KM/WC 1,04 m2/unit 4 4,16 m2 NAD

Washtafel 0,84 m2/unit 2 1,68 m2 NAD

Jumlah 1528,44 m2

Sirkulasi 20 % 305,68 m2

Subtotal 1834.12 m2

No Nama Ruang Kapasitas Standar Unit Jumlah

Luasan

Sumber

CINEMA XXI

Teater 1 100 org 1.05 m2/org 105 m2 TS

Teater 2 100 org 1.05 m2/org 105 m2 TS

R.Pegawai 2 org 15 m2/org 30 m2 TS

(65)

53

R.Tata Suara 2 unit 10m2/org 20 m2 AS

R.Tata Cahaya 2 unit 10 m2/org 20 m2 NAD

R.Proyektor - 10%

Jumlah 395 m2

Sirkulasi 20% 39,5 m2

Subtotal 422,5 m2

No Nama Ruang Kapasitas Standar Unit Jumlah

Luasan

Sumber

3D IMAX

Lobby/Hall 150 org 0,8 m2/org 120m2

R. Tunggu 150 org 1,2 m2/org 180m2

Loket 2 org 3-5 m2/unit 10m2

R. Antrian 150 org 0,05 m2/org 75m2

R. Teater

-Ekonomi 300 org 1,05 m2/org 315m2

-VIP (Balkon) 100 org 1,05 m2/org 105m2

R. Pegawai 10 org 15 m2/org 150m2

R. Simpan Film 2 org 15 m2/org 30m2

R. Tata Suara 1 Unit 10 m2/org 10m2

R. Tata Cahaya 1 Unit 10 m2/org 105m2

R. Proyektor 10 %L 105m2

Scane Corner 100 org 0,02 m2 /org 2m2

Gudang 2 org 10% 28m2

Keamanan 10 org 1,2 m2 /org 7,2m2

Toilet Pria

(66)

54

Urinoir 0.6 m2 / unit 1,2m2 NAD

Kloset 1.4 m2 / unit 1,8m2 NAD

Toilet Wanita

Kloset 1.4 m2 / unit 4,2m2 NAD

Wastafel 0.4 m2 / unit 1,2 m2 NAD

Jumlah 1281.6 m2

Sirkulasi 20% 384.48m2

Subtotal 1666.08 m2

D. Fasilitas Pengelola

No Nama Ruang Kapasitas Standar Unit Jumlah

Luasan

Sumber

Pengelola Gedung

1 R. Direktur 3 30 m2 ASS

2 R. Sekertaris 1 6 m2 ASS

3 R. Wakil Direktur 2 30 m2 ASS

4 R. Administrasi 6 40 m2 ASS

5 R. Tamu 1 30 m2 ASS

6 R. General

Manager

1 20 m2 ASS

7 R. Kabag.

Keuangan

1 20 m2 ASS

8 R. Kabag.

Marketing

1 20 m2 ASS

Jumlah 196 m2

Sirkulasi 20% 39.2 m2

(67)

55 e. Fasilitas Pelengkap

No Nama Ruang kapasitas Standar Unit Jumlah

Luasan

Sumber

ATM Center 6 20 m2 ASS

R. Informasi 1 org 3 m2/unit 1 20 m2 ASS

R. Sekertariat Club Foto

R. Ketua 1 org 1 12 m2 ASS

R. Bendahara 1 org 1 12 m2 ASS

R. sekertariat 1 org 1 12 m2 ASS

R. Anggota 40 org 1 60 m2 ASS

R. Diskusi 40 org 1 48 m2 ASS

Pantry 1 20 m2 ASS

Toilet Pria

KM/WC 1,04 m2/unit 6 6,24 m2 NAD

Urinoir 0,44 m2/unit 6 2,64 m2 NAD

Washtafel 0,84 m2/unit 3 2,52 m2 NAD

Toilet Wanita

KM/WC 1,04 m2/unit 8 8,32 m2 NAD

Washtafel 0,84 m2/unit 3 2.52 m2 NAD

Gudang 1 48 m2 NAD

Coffee Shop

R. counter 3 2,1 m2 /org 1 6,3 m2 NAD

R. pengelola 2 4,1 m2/org 1 8,2 m2 NAD

R. Makan/Minum 60 0,96 m2/org 1 57,6 m2 AJM

Jumlah 346,34 m2

(68)

56

Total 415,6 m2

f. Fasilitas Servis

No Nama Ruang kapasitas Standar Unit Jumlah

Luasan

Sumber

Loading Area 2 Mobil 25 m2/mobil 1 50 m2 NAD

R. penerimaan 1 30 m2 ASS

Gudang 1 20 m2 ASS

Security 1 12 m2 ASS

Musholla

R. Shalat 30 org 0.72 m2/org 1 43,2 m2 NAD

R. Wudhu 50 % x R. shalat 1 21,6 m2 NAD

R. istirahat 1 50 m2 ASS

Toilet Pria

KM/WC 1,04 m2/unit 8 8,32 m2 NAD

Urinoir 0,44 m2/unit 6 2,64 m2 NAD

Washtafel 0,84 m2/unit 3 2.52 m2 NAD

Toilet Wanita

KM/WC 1,04 m2/unit 8 8,32 m2 NAD

Washtafel 0,84 m2/unit 3 2.52 m2 NAD

R. control 20 m2 ASS

R. Server 20 m2 ASS

R. Genset 20 m2 2 70 m2 ASS

R. pompa 20 m2 1 75 m2 ASS

R. Panel Utama 20 m2 1 50 m2 ASS

R. Travo 20 m2 1 60 m2 ASS

R. AHU & Chiller 2 70 m2 ASS

(69)

57

R. Septiktank 1 50 m2 ASS

Jumlah 695.48 m2

Sirkulasi 20 % 139. 09 m2

Total 834.57 m2

[image:69.612.70.565.70.168.2]

Sub Total Besaran Ruang T

Gambar

Gambar 2.20
Sumber : http://www.worldbuildingsdirectory.com/Gambar 3.2
Gambar 3.5 Sumber : http://www.yasmarinacircuit.com/
Sumber : http://www.yasmarinacircuit.com/Gambar 3.7
+7

Referensi

Dokumen terkait

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014.. PROVINSI :

Penelitian ini menggunakan variabel terbagi menjadi dua yaitu variabel bebas (X) yaitu frekuensi promosi dan variabel terikat (Y) yaitu volume penjualan, sedangkan

Her aşamada, her adımda, Mustafa Kemal'den daha çok "kemalistler" varsa, bunu masal yapıyorum, bunlar bir sonraki adımda tasfiye edilmiş olsalar da, böylece ve belki

Dapat dilihat pada tabel tersebut, seluruh skenario uji coba yang telah dilakukan berhasil dan aplikasi berjalan dengan baik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pembelajaran siklus belajar 5E yang dilakukan oleh guru biologi dan gambaran keterampilan proses siswa kelas VIII 4 SMPN 4

Labuhanbatu Laporan Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Daops 02 Labuhanbatu Senin, 23 Januari 2017. KEGIATAN HARIAN  Apel Pagi,  Kebersihan Lingkungan 

Dengan menggunakan marker ini maka proses tracking pada saat aplikasi digunakan, komputer akan mengenali posisi dan orientasi dari marker dan akan menciptakan objek virtual

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Project Based Learning dan menemukan peningkatan keterapian guru, aktivitas dan hasil