• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun aplikasi e-learning berbasis web di SMK Negeri 1 BojongPicung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Membangun aplikasi e-learning berbasis web di SMK Negeri 1 BojongPicung"

Copied!
257
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Nama

Jenis Kelamin

Tempat dan Tanggal Lahir Alamat

Telepon/Fax. HP.

E-Mail

: : : : : : :

Nurul Wahyu Anggara Laki-laki

Cisurupan (Garut), 29 April 1989

Kp. Sirnagalih 01/05 Ds. Babakansari Kec. Sukaluyu - Cianjur

-

085720338453

nw.anggara@gmail.com

Pendidikan Formal

1993 – 1995 TK Setia Bakti - Garut

1995 – 2001 SD Negeri 1 Sukawargi - Garut 2001 – 2004 SMP Negeri 1 Sukaluyu - Cianjur 2004 – 2007 SMA Negeri 1 Ciranjang - Cianjur 2008 – Sekarang Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia - Bandung

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

Bandung, 23 Agustus 2013

(6)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

NURUL WAHYU ANGGARA

10108111

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(7)

iii

Alhamdulillahi rabbil alamin, puji beserta syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan berkah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Membangun Aplikasi

E-learning Berbasis Web di SMK Negeri 1 Bojongpicung”. Adapun maksud dan

tujuan dari penelitian dan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi S1 Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Selama penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima dukungan, bantuan, bimbingan, dan masukan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan izin, rahmat, kasih, dan sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi ini.

2. Orang tua yang sangat saya cintai, Bapak Aca dan Ibu Imas Ningsih beserta adik-adik penulis atas motivasi, dukungan moral, material, dan dukungan doa tiada henti untuk kelancaran pengerjaan penelitian skripsi ini.

3. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku ketua Program Studi Teknik Informatika.

4. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T. selaku pembimbing atas segala ilmu dan dukungan serta membimbing dan mengarahkan selama penelitian dan penulisan skripsi.

5. Ibu Ednawati Rainarli, S.Si., M.Si. selaku penguji seminar yang dengan keikhlasannya membimbing dan mengarahkan penulis.

(8)

7. Bapak Adam Mucharil Bachtiar, S.Kom., M.T. selaku dosen wali IF-3 angkatan 2008 yang memberikan arahan, masukan dan motivasi selama perkuliahan.

8. Bapak dan Ibu dosen yang mengajar di IF Unikom yang telah membagikan ilmu selama penulis di bangku kuliah.

9. Bapak Iwan Ridwansyah BM., S.P., M.MPd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bojongpicung yang telah mengizinkan dan memberi keleluasaan untuk melakukan penelitian.

10.Bapak Amir Syarifuddin, S.T. khususnya, beserta seluruh staf SMK Negeri 1 Bojongpicung.

11.Rekan-rekan seperjuangan IF-3 angkatan 2008 khususnya Adhi Ardianto yang mendukung dan membantu dalam penyelesaian penelitian.

12.Sahabat penulis Siti Nuryanti dan Muji Santosa Wibawa yang juga selalu

memberikan do’a, dukungan, motivasi, dan membantu penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan baik dari segi teknik penyajian tulisan maupun materi penulisan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran yang membangun dari berbagai pihak yang berkonsentrasi di bidang teknik informatika untuk pengembangan di waktu selanjutnya.

Bandung, 13 Juli 2013

(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Tinjauan Sekolah ... 9

2.1.1 Tentang Sekolah... 9

2.1.2 Visi dan Misi ... 9

2.1.3 Struktur Organisasi Sekolah ... 10

2.1.4 Deskripsi Pekerjaan ... 11

2.2 Landasan Teori ... 14

2.2.1 Manajemen Basis Data ... 14

2.2.2 Sistem Informasi ... 15

2.2.3 E-learning ... 16

2.2.4 Internet ... 19

2.2.5 Website ... 20

(10)

2.2.7 Pemodelan Perangkat Lunak ... 21

2.2.8 Tools Pembangun Aplikasi WebE-learning ... 24

2.2.9 Skala Pengukuran Penelitian Menggunakan Skala Likert ... 27

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 29

3.1 Analisis Sistem ... 29

3.1.1 Analisis Masalah ... 29

3.1.2 Analisis Prosedur yang Berjalan ... 30

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 39

3.1.4 Analisis Hasil Ujian Try-Out ... 39

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 44

3.1.6 Analisis Basis Data ... 57

3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional... 61

3.2 Perancangan Sistem ... 125

3.2.1 Diagram Relasi ... 126

3.2.2 Perancangan Struktur Tabel ... 127

3.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 133

3.2.4 Perancangan Antarmuka ... 136

3.2.5 Perancangan Pesan ... 172

3.2.6 Perancangan Jaringan Semantik ... 179

3.2.7 Perancangan Prosedural ... 182

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 191

4.1 Implementasi Sistem ... 191

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 191

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 191

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 192

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 199

4.2 Pengujian ... 203

4.2.1 Pengujian Alpha ... 203

4.2.2 Pengujian Beta ... 229

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 243

(11)
(12)

DAFTAR PUSTAKA

[1] S. Pressman, Roger. 2013, Rekaya Perangkat Lunak (Edisi I), Yogyakarta : Andi.

[2] Fathansyah. 2004, Basis Data (Edisi III). Bandung : Informatika.

[3] Ladjamudin, Al-Bahra. 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi

Yogyakarta : Graha Ilmu.

[4] Hariningsih. 2005, Teknologi Informasi (Edisi I). Yogyakarta : Graha Ilmu. [5] Daryanto. 2010, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran (Edisi I).Yogyakarta : Gava Media.

[6] Sudjana. 2001, Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

[7] Suratman, Dede. 2011, Pemahaman Konseptual Dan Pengetahuan Prosedural Materi Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Siswa Kelas VII

SMK (Studi Kasus di MTs. Ushuluddin Singkawang), Jurnal Cakrawala

Kependidikan Volume 9, Nomor 2 .

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jckrw/article/download/145/145. Diunduh pada 28 Mei 2013, 07.48 WIB.

[8] Sutarman. 2007, Membangun Aplikasi Web dengan PHP & MySQL (Edisi II). Yogyakarta : Graha Ilmu.

[9] Suryana, Taryana., Sarwono, Jonathan. 2007, E-Commerce Menggunakan

PHP dan MySQL (Edisi I). Yogyakarta : Graha Ilmu.

[10] Husni. 2007, Pemograman Database Berbasis Web. Yogyakarta : Graha Ilmu.

[11] Ahiri, Jafar., Hafid, Anwar. 2007, Evaluasi Pembelajaran Dalam Konteks KTSP. Kendari : Unhalu Press.

[12] Febrian, Jack. 2005, Menggunakan Internet.Bandung : Informatika.

[13] Hariyanto, Bambang. 2004, Sistem Manajemen Basis Data. Bandung : Informatika.

(13)

[15] Surjono, Herman Dwi. 2010. Membangun Course E-learning Berbasis

Moodle. Yogyakarta : UNY Press.

[16] Wahono, Romi Satria. 2008, Meluruskan Salah Kaprah Tentang E-learning.

http://romisatriawahono.net/2008/01/23/meluruskan-salah-kaprah-tentang-

(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bojongpicung yang berlokasi di Kecamatan Bojongpicung Cianjur adalah salah satu sekolah kejuruan yang memiliki beberapa program keahlian, diantaranya Agribisnis Produksi Tanaman (APT), Agribisnis Hasil Pertanian (AHP), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Teknik Otomotif, dan Bisnis Manajemen.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak sekolah yaitu Bapak Amir Syarifuddin, S.T selaku Ketua Program TKJ dan Bapak Budi Utomo, S.T.P. selaku Wakasek Urusan Kurikulum didapat beberapa informasi mengenai sistem pembelajaran berikut masalah-masalah pembelajaran yang ada di SMK Negeri 1 Bojongpicung. Proses pembelajaran di SMK Negeri 1 Bojongpicung adalah proses pembelajaran dengan cara tatap muka antara guru dengan siswa secara langsung yang hanya dilakukan di dalam ruang kelas, dengan kata lain jika pertemuan antara siswa dengan guru tidak terjadi yang dikarenakan guru bersangkutan tidak dapat hadir atau sebaliknya, maka proses pendistribusian materi dari guru kepada siswa terhambat dan siswa akan kesulitan dalam mendapatkan informasi materi pelajaran yang sesuai dengan silabus mata pelajaran di sekolah.

Masalah lain yang terdapat di SMK Negeri 1 Bojongpicung adalah tidak adanya sarana interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa di luar sekolah. Komunikasi antara guru dan siswa hanya terjadi di kelas atau lingkungan sekolah saja, pada saat siswa tidak memahami suatu materi atau tugas yang telah disampaikan dan belum sempat bertanya di kelas, siswa tersebut kesulitan untuk berkomunikasi dan bertanya langsung terhadap guru yang bersangkutan.

(15)

dasar materi dari hasil ujian try-out. Ujian try-out ini diadakan menjelang Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Setelah itu, untuk mengevaluasi hasil ujian try-out dan kesiapan akhir siswa sebelum menghadapi UTS atau UAS maka diadakan pemantapan.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka SMK Negeri 1 Bojongpicung membutuhkan solusi berupa sebuah sistem yang dapat menunjang proses pembelajaran secara efektif dan efisien serta dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di SMK Negeri 1 Bojongpicung. E-learning adalah salah satu solusinya, e-learning adalah pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran, alat elektronik yang dimaksud adalah pada penggunaan komputer dan internet.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan di latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan dikaji di penulisan skripsi ini adalah bagaimana membangun aplikasi

e-learning di SMK Negeri 1 Bojongpicung sehingga dapat menyelesaikan

permasalahan yang ada.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk merancang dan membangun aplikasi e-learning berbasis web di SMK Negeri 1 Bojongpicung sebagai solusi permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan aplikasi e-learning

berbasis web di SMK Negeri 1 Bojongpicung adalah sebagai berikut :

1. Memudahkan guru pada saat berhalangan hadir untuk tetap dapat memberikan materi pelajaran. Begitupun sebaliknya, siswa akan tetap mendapat materi pelajaran pada saat tidak dapat masuk sekolah.

(16)

3. Memudahkan guru dalam mendapatkan analisis kemampuan siswa terhadap kompetensi dasar materi dari hasil ujian yang akan jadi bahan pertimbangan dan evaluasi pada saat pemantapan materi.

1.4 Batasan Masalah

Dalam membangun aplikasi e-learning berbasis web di SMK Negeri 1 Bojongpicung ini penulis membatasi masalah penelitian sehingga penelitian terarah dan sesuai dengan maksud dan tujuan. Adapun batasan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Aplikasi e-learning ini hanya sebagai penunjang atau tambahan, bukan sebagai pengganti metode pembelajaran yang ada.

2. Aplikasi e-learning ini menggunakan pendekatan Learning Management

System (LMS).

3. Sistem aplikasi e-learning ini hanya mengolah data untuk keperluan pembelajaran secara online, tidak mengolah data untuk keperluan Sistem Akademik Sekolah.

4. Pengguna (user) aplikasi e-learning ini adalah admin, guru dan siswa di SMK Negeri 1 Bojongpicung. Hak akses setiap pengguna dibatasi oleh fungsi login.

5. Data yang digunakan adalah data siswa, data guru, data mata pelajaran, data kelas, data mengajar, data tahun ajaran, yang berasal (diambil) dari Sistem Akademik Sekolah dengan format xls.

6. Data lain yang digunakan di dalam aplikasi e-learning yaitu data materi pelajaran, data tugas, data nilai tugas, data pengumuman, data forum, data pesan, data ujian try-out, dan data nilai ujian.

7. Aplikasi ini akan digunakan oleh semua program jurusan yang ada di SMK Negeri 1 Bojongpicung.

8. Terdapat beberapa fasilitas pada aplikasi e-learning di SMK Negeri 1 Bojongpicung ini, diantaranya:

a. Upload/download materi, tugas ataupun jawaban tugas, dengan

(17)

b. Ujian online (ujian try-out), sebagai sarana untuk menguji kemampuan siswa terhadap materi yang telah diajarakan oleh guru.

c. Forum sebagai tempat untuk diskusi yang diharapkan siswa menjadi aktif dan mandiri dalam mencari pengetahuan, selain itu disediakan fasilitas pesan (message).

d. Analisis hasil ujian online, sehingga guru dapat mengetahui fokus kompetensi dasar materi yang menjadi kelemahan siswa.

9. Keluaran atau output yang dihasilkan dari aplikasi e-learning ini adalah informasi siswa, informasi guru, informasi kelas, informasi mata pelajaran, informasi mengajar, informasi tahun akademik, informasi materi pelajaran, informasi tugas, informasi soal ujian try-out, dan informasi pengumuman. 10.Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis

terstruktur. Dimana tools yang digunakan untuk merancang model basis data yaitu Entity Relationship Diagram (ERD), sedangkan untuk merancang model fungsional/proses yaitu Data flow diagram (DFD).

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian skripsi ini yaitu menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan metode analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara umum.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan membangun perangkat lunak adalah sebagai berikut :

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi E-learning berbasis web ini yaitu studi literatur, observasi dan wawancara.

a. Studi literatur

(18)

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap proses pembelajaran, pada poin penelitian dan peninjauan langsung ini dilakukan di SMK Negeri 1 Bojongpicung.

c. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada narasumber dari pihak sekolah yaitu Bapak Amir Syariffudin, S.T selaku ketua program TKJ dan Bapak Budi Utomo, S.T.P. selaku Wakasek Urusan Kurikulum.

d. Kuesioner

Teknik pengumpulan informasi secara objektif dimana pengumpulan data ini dilakukan secara langsung kepada koresponden dengan cara membuat sejumlah pertanyaan tertulis. Kuesioner ini dilakukan kepada para guru dan siswa yang ada di SMK Negeri 1 Bojongpicung.

2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode pengembangan perangkat lunak menggunakan model waterfall.

Model ini terkadang dinamakan siklus hdup klasik (classic life cycle), hal ini menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan pada pengembangan perangkat lunak, yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perancangan (planning), pemodelan

(modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem berkelanjutan pada

perangkat lunak yang dihasilkan, yang dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Komunikasi

Komunikasi

Pemodelan

Konstruksi

Penyerahan Sistem Perencanaan

Gambar 1.1 Model Waterfall [1]

(19)

1) Komunikasi

Komunikasi adalah tahapan awal untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan pengguna. Tahap komunikasi ini dilakukan langsung dengan pihak sekolah SMK Negeri 1 Bojongpicung untuk menganalisis dan menyimpulkan permasalahan pembelajaran yang ada di SMK Negeri 1 Bojongpicung.

2) Perencanaan

Tahap perencanaan yang dilakukan adalah dengan menentukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang ada di SMK Negeri 1 Bojongpicung yaitu dengan pembangunan aplikasi e-learning, kemudian menentukan tujuan untuk menyelesaikan setiap poin permasalahan yang ada dan dapat diatasi dengan pembangunan aplikasi e-learning.

3) Pemodelan

Tahap pemodelan ini adalah tahap perancangan sistem dari aplikasi

e-learning yang disesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan yang akan dicapai.

4) Konstruksi

Tahapan konstruksi adalah tahapan pembangunan dari sistem aplikasi

e-learning yang telah dirancang. Kemudian sistem yang dibangun akan

dilakukan pengujian sistem untuk pendeteksian kesalahan sistem. 5) Penyerahan Sistem

Setelah sistem aplikasi e-learning lolos dari pengujian, maka sistem ini akan langsung di implementasikan di SMK Negeri 1 Bojongpicung dengan harapan sistem e-learning yang dibangun dapat menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang ada di SMK Negeri 1 Bojongpicung.

1.6 Sistematika Penulisan

(20)

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang permasalahan yang diteliti, perumusan masalah, menentukan maksud dan tujuan penelitian, pembatasan masalah, menentukan metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang tinjauan tempat penelitian seperti tempat penelitian, struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan dari struktur organisasi serta menguraikan tentang teori-teori dan konsep yang berhubungan dengan penelitian dan hal-hal yang berguna dalam proses perancangan dan pembangunan aplikasi.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisis sistem dan perancangan sistem yang akan dibangun. Di dalam analisis sistem dipaparkan segala masalah yang menjadi titik awal pembangunan aplikasi, analisis prosedur yang berjalan, analisis kebutuhan non-fungsional dan fungsional, dan analisis basis data. Sedangkan dalam perancangan sistem akan diuraikan bagaimana rancangan sistem yang akan dibangun seperti skema relasi, struktur tabel, perancangan struktur menu dan antarmuka, jaringan semantik serta prosedural dari sistem yang dibangun.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Dalam bab ini penulis melakukan implementasi sistem yang telah dirancang dan juga melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat untuk mendapatkan kesalahan sistem yang mungkin terjadi untuk kemudian diperbaiki.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari proses pembangunan aplikasi

e-learning dan saran-saran yang dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak sekolah

(21)
(22)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Sekolah

Pada tahap ini merupakan tahap peninjauan terhadap tempat penelitian yaitu SMK Negeri 1 Bojongpicung, diantaranya sejarah singkat sekolah, visi dan misi sekolah, dan struktur organisasi sekolah, serta deskripsi pekerjaan.

2.1.1 Tentang Sekolah

SMK Negeri 1 Bojongpicung berlokasi di Jalan Darmaga Desa Sukaratu Kec. Bojongpicung Kab. Cianjur. SMK Negeri 1 Bojongpicung dibangun dan diresmikan pada tahun 2006 dengan status sekolah yaitu Negeri. Mulai saat itu sekolah ini ikut andil dalam pembangunan sumber daya manusia bersama-sama pemerintah dibidang pendidikan sekolah menengah kejuruan.

Awalnya Sekolah Menengah Kejuruan ini terdiri dari beberapa jurusan, yaitu Agribisnis Produksi Tanaman (APT), Agribisnis Hasil Pertanian (AHP), dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Akan tetapi pada tahun 2012 SMK Negeri 1 Bojongpicung menambah dua program studi kejuruan, yaitu Teknik Otomotif, dan Bisnis Manajemen. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap bekerja, SMK Negeri 1 Bojongpicung bekerja sama dengan banyak instansi di dunia usaha dan industri.

2.1.2 Visi dan Misi

Adapun visi yang diterapkan dan dilaksanakan sebagai pedoman wajib di SMK Negeri 1 Bojongpicung adalah :

(23)

Selain itu, SMK Negeri 1 Bojongpicung menjalankan beberapa misi penting dalam memajukan pendidikan nasional, diantaranya :

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berbasis kompetensi dan produksi, serta senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.

2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang selalu berpegang teguh kepada keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

3. Menerapkan sikap, disiplin dan budidaya industri di sekolah.

4. Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan kerjasama antara sekolah dengan DU/DI dan institusi lain yang telah memiliki reputasi nasional dan internasional.

5. Selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas kompetensi guru dan fasilitas pendidikan lainnya.

6. Aktif mengupayakan agar lulusan dapat terserap pada lapangan kerja yang tersedia.

2.1.3 Struktur Organisasi Sekolah

(24)

KEPALA SEKOLAH

KAURBAG TATA USAHA

WAKASEK UR. SARPRAS

KAPROG APT

WAKASEK UR. HUBIN WAKASEK UR.

KURIKULUM

WAKASEK UR. KESISWAAN

KAPROG AHP KAPROG TKJ KAPROG TO KAPROG BM

KOORDINATOR BP/BK

KETUA KOMITE

SISWA GURU-GURU

DU/DI

WALI KELAS GURU PIKET

Keterangan :

DU/DI : Dunia Usaha/Dunia Industri KAPROG : Ketua Program

KAURBAG : Kepala Urusan Bagian BM : Bisnis Manajemen

WAKASEK UR. : Wakil Kepala Sekolah Urusan APT : Agribisnis Produksi Tanaman

BP/BK : Bimbingan dan Penyuluhan/Konseling AHP : Agribisnis Hasil Pertanian

HUBIN : Hubungan Bisnis TKJ : Teknik Komputer dan Jaringan

SARPRAS : Sarana dan Prasarana TO : Teknik Otomotif

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Bojongpicung

2.1.4 Deskripsi Pekerjaan

(25)

1. Ketua Komite

Komite Sekolah adalah sebagai pengawas mutu/kualitas pendidikan di suatu sekolah. Ketua Komite bertugas mengawasi transparansi perencanaan pengadaan dana dan penggunannya. Oleh karena itu, komite sekolah tidak bisa lepas dari partisipasi masyarakat karena komite adalah mediator antara masyarakat dengan instansi sekolah.

2. Kepala sekolah

Kepala sekolah adalah pimpinan sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab atas segala hal penyelenggaraan di dalam sekolah. Tugas kepala sekolah sangat berat, oleh karena itu dukungan dari seluruh komponen dalam sekolah menjadi faktor penting untuk mengemban tugas.

3. Kepala Urusan Bagian Tata Usaha

Urusan Tata Usaha adalah staf administrasi di sekolah. Tugas-tugas dari kepala urusan bagian tata usaha adalah penyusunan program tahunan, pengkoordinasian dan evaluasi kepegawaian, pengelolaan data dan administrasi sekolah, dan pembuatan laporan.

4. Koordinator Bimbingan dan Penyuluhan (BP) / Bimbingan dan Konseling (BK)

Koordinator BP/BK adalah staf di bidang penyuluhan peserta didik. Tugas koordinator bimbingan dan konseling adalah mengamati karakteristik peserta didik, membantu memecahkan masalah siswa, memelihara dan mengembangkan potensi siswa, serta pencegahan perilaku menyimpang dari siswa.

5. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

(26)

6. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

Wakasek Urusan kurikulum bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berkaitan dengan hal pembelajaran. Urusan kesiswaan bertugas dalam menyiapkan rencana kurikulum pendidikan, menyusun kalender akademik sekolah, menyusun program evaluasi hasil belajar, dan berhubungan dengan segala kegiatan intrakurikuler di sekolah.

7. Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Bisnis

Wakasek Urusan hubungan bisnis bertugas dalam hal kerja sama dengan dunia usaha dan industri, dan pemasaran wisudawan (lulusan).

8. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana

Wakasek Urusan Saspras bertugas dalam pengkoordinasian hal pemenuhan sarana dan prasarana sekolah, dan pemeliharannya untuk mendukung proses pendidikan.

9. Guru Piket

Guru piket adalah guru yang bertugas di luar jam mengajarnya. Tugas dari guru piket adalah selama kegiatan belajar mengajar yaitu menjaga ketertiban siswa selama melakukan kegiatan di sekolah, mendata kehadiran guru, mengatur jam pelajaran, mengkoordinir ketua kelas untuk menyiapkan peralatan yang digunakan untuk proses belajar, serta menyampaikan informasi dari guru yang berhalangan hadir kepada siswa.

10. Ketua Program

(27)

11. Wali Kelas

Wali kelas adalah guru yang menjadi wali khusus bagi siswa di sekolah. Wali kelas di bantu guru BP/BK untuk mengawasi pengembangan siswa dan membantu siswa jika mengalami masalah. Selain itu wali kelas juga harus bisa berkomunikasi dengan orang tua untuk melaporkan hasil pembelajaran siswa. 12. Guru

Guru adalah pelaku utama dari kegiatan belajar mengajar, tugas dan fungsi guru adalah sebagai pendidik. Selain memberikan materi, tugas, ujian, dan mengadakan pemantapan dalam rangka mengevaluasi hasil pembelajaran silabus kurikulum yang berlaku, guru juga bertanggung jawab dalam hal pengembangan siswa. Oleh karena itu, tidak salah bila guru disebut sebagai orang tua di sekolah. 13. Siswa

Siswa adalah pelaku kedua dari proses kegiatan belajar. Siswa adalah pelaksana dari kegiatan yang direncanakan sekolah. Tugas siswa adalah belajar dan hak dari siswa adalah mendapat pelajaran dari guru mulai dari mendapatkan materi pelajaran, mengerjakan tugas, mengerjakan soal ujian, dan mengikuti pemantapan.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan kumpulan dari teori yang dijadikan sebagai referensi dan menjadi dasar dari penelitian. Peneliti mengutip beberapa teori yang merupakan landasan dalam penelitian skripsi.

2.2.1 Manajemen Basis Data

2.2.1.1 Basis Data

(28)

Dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu informasi. Kemudahan dan kecepatan dalam mencari data pada saat dibutuhkan kembali adalah tujuan utama dari basis data. Sehingga karakteristik utama dari basis data adalah pengaturan/pengelolaan data.

2.2.1.2 Sistem Manajemen Basis Data

Sistem manajemen basis data (Database Management System) adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola, dan mengendalikan pengaksesan basis data. Database Management System (DBMS) dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar dan juga dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data dengan lebih mudah. DBMS merupakan perantara pengguna basis data langsung maupun pengguna aplikasi dengan data yang tersimpan. Fungsi utama dari sistem manajemen basis data adalah menyediakan data untuk sistem informasi.

2.2.2 Sistem Informasi

2.2.2.1 Sistem

Sistem merupakan seperangkat elemen-elemen yang saling berhubungan dan bekerja sama dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari komponen atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas dibandingkan pendekatan sistem yang lebih menekankan terhadap prosedurnya.

(29)

2.2.2.2 Informasi

Ada beberapa definisi tentang informasi, antara lain :

1. Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah.

2. Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya.

Dapat disimpulkan bahwa informasi berfokus pada data, jika tidak ada data maka informasi yang dibutuhkan tidak dapat diperoleh. Informasi juga memberikan suatu nilai tambah yaitu nilai pengetahuan bagi seseorang dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan seseorang.

2.2.2.3 Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut.

1. Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada pelaksanaannya akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi [3].

2. Sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan dan menyajikan informasi [4].

Dari definisi sistem informasi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sebuah sistem terdiri dari komponen-komponen yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi dengan tujuan untuk menyampaikan informasi.

2.2.3 E-learning

E-learning adalah pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik

sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran, alat elektronik yang dimaksud adalah pada penggunaan komputer dan internet. Melalui komputer, siswa dapat belajar secara individual baik secara terprogram maupun tidak. Secara tidak terprogram siswa dapat mengakses bahan belajar dan informasi di internet

(30)

Internet juga dapat digunakan secara terprogram, salah satunya dengan program

e-learning. Pada program ini sekolah menyediakan sebuah situs/web e-learning

yang menyediakan bahan belajar secara lengkap baik yang bersifat interaktif maupun non interaktif [5].

Berdasarkan definisi e-learning di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari e-learning adalah memanfaatkan media komputer, memanfaatkan internet sebagai jaringan komunikasi, materi yang dapat disimpan dikomputer, tidak terbatas ruang dan waktu.

Ada beberapa macam keuntungan yang dari pembelajaran e-learning yaitu : 1. Fleksibilitas waktu dan tempat.

2. Menjangkau wilayah geografis lebih luas. 3. Melatih siswa untuk mandiri dalam belajar.

2.2.3.1 Komponen E-learning

Berdasarkan definisi e-learning dapat diketahui apa saja komponen pembentuk e-learning. Komponen-komponen pembentuk e-learning itu adalah sebagai berikut :

1. Infrastruktur E-learning

Infrastruktur e-learning adalah kebutuhan dasar fisik untuk sistem pembelajaran e-learning seperti perangkat komputer, jaringan komputer, jaringan internet, dan perangkat multimedia lain jika dibutuhkan.

2. Sistem dan Aplikasi E-learning

Sistem perangkat lunak yang digunakan untuk memvirtualisasi sistem pembelajaran konvensional yang telah ada seperti bagaimana memanajemen kelas, pendistribusian materi, forum diskusi, pemberian tugas sampai kepada pelaksanaan ujian. Sistem perangkat lunak tersebut disebut Learning

Management System (LMS).

3. Konten E-learning

Konten yang ada pada e-learning bisa berbentuk Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa) atau bisa dalam bentuk

(31)

2.2.3.2 Learning Management System (LMS)

Learning Management System (LMS) adalah sistem yang berfungsi sebagai

platform e-learning content. Dengan kata lain Learning Management System ini berperan untuk mengelola semua konten yang ada pada aplikasi e-learning. Umumnya setiap course e-learning yang dibangun, menggunakan Learning

Management System sebagai komponen untuk mengelola data pembelajaran.

Learning Management System (LMS) digunakan untuk menyediakan materi perkuliahan online berbasiskan web dan mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. Di dalam LMS juga terdapat fitur-fitur yang dapat memenuhi semua kebutuhan dari pengguna dalam hal pembelajaran. Saat ini ada banyak jenis LMS yang ditawarkan, setiap jenis LMS memiliki fitur-fiturnya masing-masing yang digunakan dapat berbeda fiturnya. Fitur-fitur yang mungkin dapat disediakan dalam e-learning berbasis LMS diantaranya :

1. Administrasi, yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar seperti silabus, metode pengajaran, jadwal kuliah, tugas, jadwal ujian, daftar referensi atau bahan bacaan, profil dan kontak pengajar.

2. Penyampaian materi dan kemudahan akses ke sumber referensi seperti, diktat dan catatan kuliah, bahan presentasi, sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas, situs-situs bermanfaaat, artikel-artikel dalam jurnal online. 3. Penilaian

4. Ujian online dan pengumpulan feedback

5. Komunikasi (forum diskusi, pesan, chat)

(32)

2.2.3.3 Metode Penyampaian E-learning

Salah satu karakteristik dari e-learning adalah tidak terbatas oleh ruang yang bisa diartikan tidak dibatasi oleh jarak, sehingga terkadang ada istilah distance

learning. Akan tetapi, ada dua metode penyampaian bahan ajar di e-learning,

yaitu :

1. Syncrhonous E-learning, dimana pengguna aplikasi e-learning yaitu guru dan

siswa berada dalam kelas dan waktu yang sama meskipun semuanya berada di tempat berbeda. Sehingga dibutuhkan adanya perangkat teleconference

dalam infrastruktur e-learning yang dibangun.

2. Asynchronous E-learning, adalah kebalikan dari synchronous e-learning.

Guru dan siswa berada dikelas (kelas virtual) yang sama tetapi dalam waktu dan tempat berbeda.

2.2.4 Internet

Internet merupakan tempat terhubungnya berbagai mesin komputer yang

mengolah informasi secara global, baik berupa server, komputer pribadi,

handphone, komputer genggam, PDA, dan lain sebagainya. Masing-masing mesin

ini bekerja sesuai dengan fugsinya, baik sebagai server yaitu penyedia layanan maupun sebagai client yaitu pengguna layanan. Berbagai komputer dari seluruh dunia terhubung melalui jaringan yang disebut internet.

Berbagai mesin komputer terhubung baik melalui kabel, saluran telepon, saluran

handphone, satelit, fiber optik, gelombang, listrik, cahaya, serta media apa saja

yang mungkin dialiri oleh data. Siapapun yang memiliki komputer, dapat menjadi bagian dari jaringan ini, sehingga dalam dunia maya inilah bisa dikatakan tidak ada istilah jauh atau dekat, tidak ada batasan negara dan lain-lain. Jika kita ingin mengetahui informasi dari suatu negara dimana saja, membaca berita lewat

internet justru lebih cepat dibanding koran yang sama sekali belum dicetak dan

(33)

2.2.5 Website

Berbicara e-learning dan internet kini sudah tentu membahas website. Karena kini e-learning umumnya sudah berbasis website (online). Pada mulanya

e-learning merupakan pembelajaran elektonik yang statis yang hanya ada di

komputer dan tidak dapat dijalankan dari tempat lain. Tapi dengan memanfaatkan

internet kini pembelajaran dapat dilakukan secara dinamis tanpa adanya batasan

ruang dan waktu.

Website atau juga disebut situs adalah sebuah tempat dalam World Wide

Web dimana homepage (halaman) sebuah organisasi atau individual berada. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper

Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu

protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website

tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

Situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang memiliki atau menampilkan gambar diam, gambar bergerak, data, teks, animasi, suara, video dan atau gabungan keseluruhan elemen yang bersifat statis atau dinamis dalam sebuah kerangka dimana halaman-halaman tersebut saling berhubungan satu sama lain.

2.2.6 Analisis Hasil Ujian Berdasarkan Materi

Analisis hasil ujian berdasarkan materi digunakan untuk mengetahui tingkat persentase kemampuan menjawab siswa dalam satu kelas terhadap setiap butir soal yang diujikan. Setiap butir soal ini akan mempunyai label atau kategori kompetensi dasar materi tertentu dengan maksud untuk mempermudah analisis kemampuan siswa terhadap soal kompetensi dasar materi tertentu.

(34)

persentase. Deskriptif persentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah koresponden kemudian di kali 100 persen [6].

...(2.1) Keterangan :

P = Persentase

f = Frekuensi yang dicari persentasenya N = Jumlah koresponden

Analisis deskriptif persentase ini digunakan untuk menghitung persentase jawaban benar dari siswa dalam satu kelas.

Untuk menentukan kategori atau jenis deskriptif persentase yang diperoleh, maka perhitungan deskriptif persentase kemudian ditafsirkan ke dalam kalimat. Skala persentase tingkat pemahaman siswa yang digunakan adalah seperti pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Kategori Tingkat Pemahaman Siswa [7]

Range Persentase Jawaban Siswa

Kategori

90% - 100% Sangat Tinggi

80% - 89% Tinggi

65% - 79% Sedang

55% - 64% Rendah

<55% Sangat Rendah

2.2.7 Pemodelan Perangkat Lunak

Pembangunan suatu perangkat lunak tidak bisa lepas dari adanya rekayasa perangkat. Rekayasa perangkat lunak dimulai dengan serangkaian tugas pemodelan yang membawa kepada suatu spesifikasi lengkap dari persyaratan representasi dan representasi desain yang komprehensif bagi perangkat lunak yang dibangun. Beberapa tools yang dapat digunakan untuk melakukan pemodelan diantaranya seperti flowmap, Entity Relationship Diagram (ERD), diagram konteks, dan Data flow diagram (DFD).

(35)

2.2.8.1 Flowmap

Flowmap adalah penggambaran dengan bagan dan aliran dari

langkah-langkah dan urutan prosedur dari penyelesaian suatu masalah. Fungsi utama dari

flowmap adalah mendefiniskan hubungan antara pelaku, proses baik manual

maupun berbasis komputer dan aliran data masuk dan keluar.

Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk

memecahkan masalah ke dalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flowmap mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

2.2.8.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity relationship diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang

menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak [3]. Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa ERD merupakan model jaringan data yang menekankan relasi-relasi data yang ada dalam basis data. Berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan proses yang akan dilaksanakan oleh sistem.

Entity Relationship Diagram tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data,

membuat data, mengubah data dan menghapus data akan tetapi bagaimana data tersebut saling berhubungan satu dan yang lainnya.

Komponen-komponen pembentuk ERD adalah sebagai berikut : 1. Entitas

Entitas merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

2. Atribut

(36)

3. Relasi

Relasi adalah penghubung dari sejumlah entitas. Hubungan atau relasi di wakili oleh simbol belah ketupat.

2.2.8.3 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan DFD level tertinggi yang merupakan gambaran sistem secara garis besar (umum), dengan menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem. Diagram konteks merupakan pola pengambaran dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem, yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi sistem informasi tersebut dengan lingkungan di mana sistem tersebut ditempatkan.

2.2.8.4 Data flow diagram (DFD)

Data flow diagram merupakan model untuk menggambarkan sistem sebagai

jaringan proses yang dihubungkan oleh suatu penghubung yang disebut arus data. Manfaat menggunakan Data flow diagram adalah memudahkan pengguna atau

user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.

Komponen-komponen utama yang ada di Data flow diagram (DFD) adalah :

1. Kesatuan luar (External Entity)

Adalah sesuatu yang berada di luar sistem tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau medapat informasi data dari sistem, kesatuan luar disimbolkan dengan suatu kotak notasi.

2. Arus Data (Data Flow)

(37)

3. Proses (Process)

Adalah segala sesuatu yang dikerjakan oleh sistem. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

4. Penyimpanan Data (Data Store)

Adalah tempat penyimpanan data dari hasil proses yang dilakukan.

2.2.8.5 Kamus Data

Kamus data atau yang sering disebut juga dengan sistem data dictionary. Kamus data adalah katalog sistem tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data biasa berisi informasi tentang tabel, nomor, nama, jenis data, primary key dan lain-lain.

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail den mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, kekurangan, penyimpanan dan proses.

2.2.8 Tools Pembangun Aplikasi WebE-learning

2.2.8.1 PHP

Script PHP adalah bahasa program yang berjalan pada sebuah web-server,

atau sering disebut server-side. Oleh karena itu, PHP dapat melakukan apa saja yang bisa dilakukan program CGI (Common Gateway Interface) lain, yaitu mengolah data dengan tipe apapun, menciptakan halaman web yang dinamis, serta menerima dan menciptakan cookies, dan bahkan PHP bisa melakukan lebih dari itu. Maksud script server-side karena untuk menjalankan script ini dibutuhkan tiga program utama, yaitu web-server (dapat berupa IIS dari windows atau

apache), modul PHP dan juga web browser.

(38)

Libswf dan Ming. Output yang lain dengan jenis teks dapat berupa file XHTML dan XML [8].

2.2.8.2 MySQL

MySQL adalah sebuah program database-server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi-user dengan menggunakan perintah standar SQL (Structured Query Language).

MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu FreeSoftware dan Sharewere. MySQL yang biasa kita gunakan adalah MySQL FreeSoftware yang berada dibawah lisensi GNU/GPL (General Public Licence). Selain itu, ada juga produk MySQL yang bersifat komersial, biasa disebut dengan MySQL AB.

MySQL merupakan sebuah database-server yang bebas digunakan untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensi. Selain menjadi database-server, MySQL juga merupakan program yang dapat mengakses suatu database MySQL yang berposisi sebagai server. Pada saat itu berarti program kita berposisi sebagai client. Jadi MySQL adalah sebagai

database yang dapat digunakan baik sebagai client atau server.

Database MySQL, merupakan suatu perangkat lunak database yang

berbentuk database relasional atau dalam bahasa basis data sering kita sebut dengan Relation Database Management system (RDBMS) yang menggunakan suatu bahasa permintaan bernama MySQL [8].

2.2.8.3 Hyper Text Markup Language (HTML)

HTML adalah singkatan dari Hyper Text Markup Language. HTML merupakan file teks yang ditulis mengunakan aturan-aturan kode tertentu untuk kemudian disajikan ke user melalui suatu aplikasi web browser. Setiap informasi yang tampil di web selalu dibuat menggunakan kode HTML. Oleh karena itu, dokumen HTML sering disebut juga sebagai webpage (halaman web).

(39)

HEAD berisikan judul dan info-info dasar lain dari aplikasi web yang akan dibuat dan BODY berisikan data dokumennya.

Bagian

HEAD

Bagian

BODY

Gambar 2.2 Struktur HTML [9]

2.2.8.4 Cascading Style Sheet (CSS)

Cascading Style Sheet atau yang biasa disebut CSS adalah suatu cara untuk

membuat tampilan atau layout halaman website menjadi lebih menarik dan mudah dikelola [10]. CSS biasanya digunakan untuk melakukan pengaturan global yang berkaitan dengan objek tetap pada sebuah halama web, seperti pemilihan jenis font

(huruf) yang digunakan dalam halaman web, memberikan warna pada halaman

website, pengaturan lebar dan kecil bagian website.

Secara spesifik, berikut merupakan hal-hal yang dapat dilakukan oleh CSS : 1. Mendefinisikan tampilan halaman web yang dibuat dalam satu tempat khusus.

Ada baiknya code css yang dibuat tidak dimasukan didalam satu file halaman HTMLnya, karena dengan membuat file css terpisah kita tidak perlu repot-repot membuat code css disemua halaman yang dibuat.

2. Mengubah tampilan halaman web bahkan setelah halaman selesai dibuat. Ini fungsi dari memisahkan file css, sehingga hanya perlu pemanggilan

code-style untuk membuat tampilan halaman web menjadi menarik bahkan sebelum

isi dari halaman web itu dibuat.

3. Mendefinisikan ukuran huruf dan atribut-atribut. 4. Mendefinisikan style sesuai kebutuhan.

(40)

2.2.9 Skala Pengukuran Penelitian Menggunakan Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif yang untuk keperluan analisis kuantitatif, setiap jawaban dapat diberi skor seperti berikut :

a. Sangat setuju diberi skor 5 b. Setuju diberi skor 4

c. Biasa Saja diberi skor 3 d. Kurang setuju diberi skor 2 e. Tidak setuju diberi skor 1

Hasil presentase masing-masing nilai jawaban kuisioner yang diujikan kepada tiap responden dengan diberikan 5 skala menggunakan skala likert dan dihitung menggunakan skala kontinum.

Persamaan skala kontinum :

P = ∑ …(2.2)

Keterangan :

(41)
(42)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan analisis sistem yang ada dan perancangan dari sistem yang akan dibangun. Fungsinya untuk mempermudah, memahami dan menyusun perancangan pada bab selanjutnya serta berfungsi untuk memberikan gambaran dan solusi pada pembuatan aplikasi.

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang sedang berjalan, hasilnya digunakan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi kelemahan-kelemahan atau permasalahan. Dari proses analisis tadi akan dapat dihasilkan berbagai saran perbaikan terhadap sistem yang dapat dijadikan dasar dalam merancang sistem yang akan dibangun.

3.1.1 Analisis Masalah

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di SMK Negeri 1 Bojongpicung adalah proses pembelajaran yang dilakukan di dalam ruang kelas dan lingkungan sekolah saja. Setelah diadakan penelitian, ternyata proses pembelajaran yang ada di SMK Negeri 1 Bojongpicung dinilai kurang optimal karena terdapat beberapa masalah yang dapat mengganggu kualitas pembelajaran. Masalah-masalah pembelajaran yang ada di SMK Negeri 1 Bojongpicung adalah sebagai berikut : 1. Tidak adanya sarana untuk pendistribusian materi pelajaran pada saat guru

atau siswa berhalangan hadir karena alasan mendesak. Hal ini mengakibatkan proses pendistribusian materi dari guru kepada siswa menjadi terhambat, umumnya materi jadi tidak tersampaikan.

(43)

3. Tidak adanya analisis kemampuan siswa terhadap kompetensi dasar materi dari hasil ujian menyebabkan guru kesulitan mengetahui fokus materi yang menjadi kelemahan siswa pada saat akan dilakukan pemantapan materi dan guru kesulitan dalam perencanaan strategi belajar di semester berikutnya.

Berdasarkan masalah-masalah yang ada, dapat disimpulkan bahwa SMK Negeri 1 Bojongpicung perlu adanya sistem yang dapat menunjang proses pembelajaran dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada yaitu dengan aplikasi

E-learning.

3.1.2 Analisis Prosedur yang Berjalan

Sebelum melakukan rancangan sistem, perlu adanya analisis terhadap prosedur yang berjalan di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara dengan pihak SMK Negeri 1 Bojongpicung ada beberapa prosedur berjalan dalam kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 Bojongpicung. Khusus untuk prosedur penyampaian materi hanya terjadi dengan kondisi guru dapat hadir ke sekolah, karena pada saat guru tidak dapat hadir maka prosedur yang berlaku yaitu guru hanya menyampaikan tugas kepada siswa yang dititipkan melalui guru piket. Prosedur-prosedur berjalan yang ada di SMK Negeri 1 Bojongpicung adalah sebagai berikut :

1. Prosedur penyampaian materi pelajaran. 2. Prosedur pemberian tugas saat guru hadir. 3. Prosedur pemberian tugas saat guru tidak hadir. 4. Prosedur pelaksanaan ujian try-out.

3.1.2.1 Prosedur Penyampaian Materi Pelajaran

Prosedur pemberian materi pelajaran melibatkan guru dan siswa. Pemberian materi tersebut dilakukan oleh guru kepada siswa pada saat kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut : 1. Guru menyiapkan buku-buku dan referensi lain yang menjadi bahan untuk

(44)

2. Guru membuat ringkasan materi yang akan disampaikan kepada siswa di kelas.

3. Guru memnyampaikan ringkasan materi kepada siswa pada saat pembelajaran di dalam kelas.

4. Siswa menyiapkan buku catatan kosong untuk membuat catatan materi yang disampaikan guru.

5. Siswa membuat catatan materi yang telah disampaikan oleh guru di buku catatan kosong.

6. Siswa menyimpan catatan materi sebagai arsip catatan materi, dan dapat digunakan untuk bahan belajar.

7. Guru menyimpan buku teks dan referensi lain ke tempat arsip bahan ajar/silabus.

(45)

Prosedur Penyampaian Materi Pelajaran

Siswa Guru

Ringkasan Materi Ringkasan Materi

Membuat Catatan

Materi

Buku Catatan Materi

A1 = Arsip Bahan Ajar/Silabus (Guru) A2 = Arsip Catatan Materi (Siswa)

Buku Teks &Referensi Lain

Buku Teks &Referensi Lain

Buku Catatan Kosong A1

Membuat Ringkasan Materi

A2

(46)

3.1.2.2 Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Hadir

Prosedur pemberian tugas melibatkan guru dan siswa. Pemberian tugas tersebut dilakukan oleh guru kepada siswa. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru menyiapkan buku-buku dan referensi lain dari arsip bahan ajar/silabus untuk bahan membuat soal tugas.

2. Guru membuat soal tugas beserta kunci jawaban dari buku teks dan referensi lain berdasarkan silabus kurikulum.

3. Soal yang dibuat ada dua jenis, yaitu soal tugas untuk arsip guru dan soal yang akan diberikan kepada siswa.

4. Guru menyimpan silabus kurikulum, buku teks dan referensi lain ke tempat arsip bahan ajar.

5. Guru memberikan soal tugas kepada siswa untuk dikerjakan. 6. Siswa menyiapkan lembar jawaban tugas berupa kertas kosong. 7. Siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru.

8. Siswa menyerahkan hasil jawaban tugas kepada guru dan untuk soal dijadikan arsip oleh siswa.

9. Guru memeriksa jawaban tugas yang telah dikerjakan siswa berdasarkan kunci jawaban.

10. Setelah guru memeriksa dan mendapatkan nilai, guru akan merekap nilai siswa untuk dijadikan arsip daftar nilai tugas.

11. Guru memberikan hasil tugas yang telah diperiksa dan dinilai kepada siswa yang nantinya untuk dijadikan arsip.

Aliran proses pemberian tugas siswa digambarkan dalam bentuk flowmap

(47)

Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Hadir

Siswa Guru

Membuat Tugas & Kunci Jawaban

A3 Buku Teks &Referensi Lain

Soal Tugas 2

1 Soal Tugas 2

Mengerjakan Tugas

Lembar Jawaban

Tugas Terisi Soal Tugas 2 Buku Teks

&Referensi Lain

Lembar Jawaban Tugas Terisi Kunci Jawaban

Memeriksa Jawaban

Siswa

Lembar Jawaban Tugas yang Telah dinilai Kunci Jawaban

A5 Merekap

Nilai Tugas Siswa

Lembar Jawaban Tugas yang Telah dinilai Daftar Nilai Tugas

A6

A1

A7

A1 = Arsip Bahan Ajar/Silabus (Guru) A5 = Arsip Kunci jawaban Tugas (Guru) A3 = Arsip Soal Tugas (Guru) A6 = Arsip Daftar Nilai Tugas (Guru)

A4 = Arsip Soal Tugas (Siswa) A7 = Arsip Lembar Jawaban Tugas yang Telah dinilai (Siswa)

Lembar Jawaban Tugas yang Telah dinilai

A4 Lembar Jawaban

Tugas Kosong

(48)

3.1.2.3 Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Tidak Hadir

Prosedur pemberian tugas saat guru tidak dapat hadir melibatkan guru, guru piket, dan siswa. Pemberian tugas tersebut dilakukan oleh guru kepada siswa melalui perantara guru piket. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut : 1. Guru menyiapkan silabus kurikulum, buku-buku dan referensi lain dari arsip

bahan ajar untuk bahan membuat soal tugas.

2. Guru membuat soal tugas beserta kunci jawaban dari buku teks dan referensi lain berdasarkan silabus kurikulum.

3. Soal yang dibuat ada dua jenis, yaitu soal tugas untuk arsip guru dan soal yang akan diberikan kepada siswa.

4. Guru menyimpan silabus kurikulum, buku teks dan referensi lain ke tempat arsip bahan ajar.

5. Guru menitipkan tugas kepada guru piket untuk disampaikan kepada siswa. 6. Guru piket memberikan soal tugas kepada siswa untuk dikerjakan.

7. Siswa menyiapkan lembar jawaban tugas berupa kertas kosong. 8. Siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru.

9. Siswa menyerahkan hasil jawaban tugas kepada guru piket dan untuk soal dijadikan arsip oleh siswa.

10. Guru piket menyimpan hasil jawaban siswa di meja guru bersangkutan. 11. Guru memeriksa jawaban tugas yang telah dikerjakan siswa.

12. Setelah guru memeriksa dan mendapatkan nilai, guru akan merekap nilai siswa untuk dijadikan arsip.

13. Guru memberikan hasil tugas yang telah diperiksa dan dinilai kepada siswa yang nantinya untuk dijadikan arsip.

(49)

Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Tidak Hadir

Siswa

Guru Guru Piket

Membuat Soal Tugas & Kunci Jawaban

Tugas Terisi Soal Tugas 2

A1 = Arsip Bahan Ajar/silabus (Guru) A5 = Arsip Kunci jawaban Tugas (Guru) A3 = Arsip Soal Tugas (Guru) A6 = Arsip Daftar Nilai Tugas (Guru)

A4 = Arsip Soal Tugas (Siswa) A7 = Arsip Lembar Jawaban Tugas yang Telah dinilai (Siswa) Lembar Jawaban

(50)

3.1.2.4 Prosedur Pelaksanaan Ujian Try-Out

Prosedur pelaksanaan ujian try-out melibatkan guru dan siswa. Pemberian soal ujian try-out dan lembar jawaban kosong dilakukan oleh guru kepada siswa. Adapun alur prosedurnya adalah sebagai berikut :

1. Guru menyiapkan buku-buku dan referensi lain dari arsip bahan ajar/silabus untuk bahan membuat soal ujian try-out.

2. Guru membuat soal ujian try-out, lembar jawaban kosong beserta kunci jawaban dari buku teks dan referensi lain berdasarkan silabus kurikulum. 3. Soal ujian try-out yang dibuat ada dua jenis, yaitu soal ujian untuk arsip guru

dan soal ujian yang akan diberikan kepada siswa.

4. Guru menyimpan buku teks dan silabus kurikulum materi ke tempat arsip. 5. Guru memberikan soal ujian try-out dan lembar jawaban kosong kepada

siswa untuk dikerjakan.

6. Siswa mengerjakan soal ujian try-out.

7. Setelah selesai, siswa menyerahkan jawaban ujian try-out kepada guru dan soal ujian try-out disimpan siswa untuk dijadikan arsip

8. Guru memeriksa jawaban ujian try-out siswa dengan kunci jawaban. 9. Guru menilai hasil ujian try-out siswa yang telah diperiksa.

10. Guru merekap nilai ujian try-out seluruh siswa.

11. Guru menyimpan daftar nilai ujian try-out siswa sebagai arsip dan menyerahkan jawaban ujian try-out siswa yang telah dinilai kepada siswa. 12. Guru memberikan kunci jawaban soal ujian try-out untuk dipelajari oleh

siswa.

13. Siswa mendapat hasil jawaban ujian try-out yang telah dinilai beserta kunci jawaban yang kemudian akan dipelajari dan dijadikan arsip.

(51)

Prosedur Pelaksanaan Ujian Try-Out

Siswa Guru

Membuat Soal Try-out dan Kunci

Jawaban

A8 Buku Teks

&Referensi Lain

Soal Ujian Try-out

2

1 Soal Ujian Try-out

2

Mengerjakan Soal Ujian

Try-out

Lembar Jawaban

Ujian Try-out Terisi Soal Ujian Try-out 2 Buku Teks

&Referensi Lain

Lembar Jawaban Ujian Try-out Terisi

Memeriksa Daftar Nilai Ujian

Try-Out

A11

A1

A12

A1 = Arsip Bahan Ajar/Silabus (Guru) A10 = Arsip Kunci jawaban Ujian (Guru) A8 = Arsip Soal Ujian (Guru) A11 = Arsip Daftar Nilai UJian (Guru)

A9 = Arsip Soal UJian (Siswa) A12 = Arsip Lembar Jawaban Soal Ujian yang Telah dinilai (Siswa) Lembar Jawaban

(52)

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis

Analisis aturan bisnis yang terdapat di SMK Negeri 1 Bojongpicung yang akan diterapkan pada aplikasi e-learning yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Seluruh siswa, kelas X, XI, dan XII mendapatkan materi pelajaran, tugas, dan soal ujian try-out dari guru mata pelajaran bersangkutan.

2. Tugas diberikan setelah penyampaian materi pelajaran.

3. Tugas dikerjakan siswa di sekolah, jika waktu pengerjaan tugas kurang tugas dapat dikerjakan di luar sekolah.

4. Ujian try-out ini bersifat tidak wajib dan diadakan pada saat menjelang UTS dan UAS.

5. Lokasi untuk mengadakan ujian try-out adalah di sekolah yaitu SMK Negeri 1 Bojongpicung.

6. Pelaksanaan ujian try-out hanya dilaksanakan untuk beberapa mata pelajaran saja, kecuali mata pelajaran kewirausahaan, muatan lokal, pendidikan jasmani dan kesehatan, dan seni budaya.

7. Soal pemantapan berupa pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban yang dibuat berdasarkan silabus kurikulum dan dibuat dari buku teks, materi-materi pelajaran yang telah disampaikan kepada siswa atau bahan ajar lainnya. 8. Soal yang dibuat minimal 30 butir soal dan maksimal 40 butir soal dengan

tingkat kesulitan/bobot disesuaikan oleh guru bersangkutan (tidak ada acuan khusus) dan skala penilaian dari 1 sampai 100.

9. Waktu pengerjaan yang diberikan adalah 90 menit untuk seluruh mata pelajaran.

3.1.4 Analisis Hasil Ujian Try-Out

(53)

hasil ujian try-out yang dilakukan. Adapun fokus yang menjadi analisis dari hasil ujian ini adalah persentasi jawaban benar siswa dalam satu kelas terhadap suatu butir soal dengan kategori/label materi tertentu yang dipetakan ke dalam kategori tingkat pemahaman siswa yang ada. Kategori tingkat pemahaman siswa dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Kategori Tingkat Pemahaman Siswa [7]

Range Persentase Jawaban Siswa

Kategori

90% - 100% Sangat Tinggi

80% - 89% Tinggi

65% - 79% Sedang

55% - 64% Rendah

<55% Sangat Rendah

(54)

Tabel 3.2 Analisis Pemahaman Materi Studi Kasus Soal Latihan

No Nama

Poin Perbutir soal

Nilai Materi 1 Materi 2 Materi 3 Materi 4 Materi 5 Materi 6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 ACHMAD SOPYAN 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 80

2 ADERRY PUTRA NUGRAHA 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 70

3 AI ERNI 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 70

4 ALIAWATI 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 60

5 ANGGA MAULANA YUSUP 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 80

6 ASEP JAELANI MUTAKIN 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 70

7 CINDY PRILI ANZANIE 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 60

8 DANI YUDA BINTARA 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90

9 DEA MARLEYSEA 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80

10 DERY FEBRIANA 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80

11 EKA ROSITA 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 40

12 ELVAN PRATAMA F 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 50

13 FRENTY JULISTIANI SOFYAN 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 70

14 GILANG RAHMAN RAMADHAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100

15 GINA LESTARI 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 60

16 HENDRIK 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 50

17 HESTI SAFITRI 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 80

18 ICEP SAEPUL AZIZ 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90

19 IIS SURYANI 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 60

(55)

21 JAJANG SUNANDAR 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100

22 M. ANSHOR ANAS 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 60

23 MELINDASARI 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 80

24 MOCHAMAD RAFI 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 60

25 MUHAMAD ACEP RAMDAN 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 20

26 MUHAMAD FIRMAN 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90

27 MUHAMAD REVALDI PRIANSYAH 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80

28 MUHAMMAD UMAR SAID 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 80

29 NURAINI SITI FATIMAH 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 40

30 PAHMI PAJAR PERMANA 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 20

31 RAHMA NURMILAH QAIDAH 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 20

32 REZA RAMAYUANDA 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 40

33 RIDWAN SOLIHIN 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 80

34 RISKA PURNAMASARI 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 90

35 RIZAL MAULANA YUSUF 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 80

36 SITI NURKHOERULLAH 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 70

37 SRI AMBARWATI 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 60

38 SUMIATI ISKANDAR 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 90

39 TRI LUSIANI MAHARANI SIDIK 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 60

40 YOKE MELYA FAJAR 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 90

Jumlah siswa yang menjawab benar 27 16 32 36 13 23 34 21 35 37 Persentase jawaban benar siswa per-butir soal (%) 67,5 40 80 90 32,5 57,5 85 52,5 87,5 92,5 Persentase jawaban benar siswa per-materi (%) 67,5 70 45 68,75 87,5 92,5

Total 2740

(56)

Keterangan :

Materi 1 = Teori dasar listrik dan sumber tegangan Materi 2 = Komponen elektronika

Materi 3 = Menghitung/membaca nilai besaran komponen elektronika Materi 4 = Hubungan antara kuat arus, tegangan, dan hambatan Materi 5 = Konversi bilangan dan kode ASCII

Materi 6 = Gerbang logika

Contoh Perhitungan (soal nomor 2,3, dan 4 – materi komponen elektronika) : Langkah 1 mencari persentase jawaban benar siswa setiap no soal dari materi komponen elektronika (menggunakan persamaan 2.1).

Persentase jawaban benar siswa untuk soal no. 2 =

=

Persentase jawaban benar siswa untuk soal no. 3 =

=

Persentase jawaban benar siswa untuk soal no. 4 =

=

Langkah 2 mencari nilai rata-rata dari jumlah soal materi komponen elektronika yaitu soal no 2, 3, dan 4.

Persentase jawaban benar siswa untuk materi komponen elektronika =

(57)

Tabel 3.3 Hasil Analisis Ujian

No. Materi Persentase

Jawaban Benar

Kategori Pemahaman

1 Teori dasar listrik dan sumber

tegangan 67,5% Sedang

2 Komponen elektronika 70% Sedang

3 Menghitung/membaca nilai

besaran komponen elektronika 45% Sangat Rendah 4 Hubungan antara kuat arus,

tegangan, dan hambatan 68,75% Sedang 5 Konversi bilangan dan kode

ASCII 87,5% Tinggi

6 Gerbang logika 92,5% Sangat Tinggi

Dari tabel hasil analisis ujian disimpulkan bahwa siswa masih belum paham dalam materi menghitung/membaca nilai besaran komponen elektronika dikarenakan masuk ke dalam kategori pemahaman sangat rendah. Oleh sebab itu, pada saat pemantapan untuk materi menghitung/membaca nilai besaran komponen elektronika akan menjadi prioritas utama guru bersangkutan untuk menjelaskan kembali kepada siswa secara detil. Untuk materi yang masuk ke dalam kategori pemahaman sedang seperti teori dasar listrik dan sumber tegangan, komponen elektronika, dan materi hubungan antara kuat arus, tegangan, dan hambatan tetap akan dibahas pada saat pemantapan. Untuk materi konversi bilangan dan kode ASCII dan materi gerbang logika tidak akan dijelaskan kembali pada saat pemantapan karena siswa dinilai telah menguasai materi tersebut.

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional

(58)

suatu keluaran yang diinginkan. Kebutuhan non-fungsional yang diusulkan adalah adanya komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet agar sistem yang akan dibangun dapat berjalan optimal.

3.1.5.1 Analisis Pengguna Sistem

Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam proses pembelajaran dan untuk mengetahui tingkat pengalaman dan pemahaman penggunaan komputer. Berdasarkan hasil penelitian diketahui pengguna yang terlibat dalam sistem yang sedang berjalan yaitu guru dan siswa. Karakteristik tingkat pemahaman guru, siswa, dan ketua program TKJ yang nantinya akan menjadi administrator terhadap penggunaan komputer dan aplikasinya dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Analisis Pengguna yang Berjalan

No Pengguna Karakteristik

1. Guru a. Dapat mengoperasikan komputer. b. Pendidikan minimal S1.

c. Terbiasa menjalankan aplikasi Microsoft Office.

d. Dapat menggunakan browser seperti

Mozilla dan Google Chrome.

2. Siswa a. Dapat mengoperasikan komputer. b. Pendidikan minimal SMP sederajat.

c. Dapat menggunakan browser seperti

Mozilla dan Google Chrome.

d. Dapat menjalankan aplikasi Microsoft Office.

3. Tata Usaha Urusan Umum

a. Dapat mengoperasikan komputer. b. Pendidikan minimal SMA.

c. Bertugas mengelola data siswa dan guru d. Terbiasa menjalankan aplikasi Microsoft

Office.

e. Dapat menggunakan browser seperti

Gambar

Gambar 2.2 Struktur HTML [9]
Gambar 3.3 Flowmap Pemberian Tugas Saat Guru Tidak Hadir
Gambar 3.4 Flowmap Proses Pelaksanaan Ujian Try-Out
Tabel 3.3 Hasil Analisis Ujian
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Di sekolah lain, kakak kelas yang telah menjadi alumni, memberi gambaran tentang berbagai pilihan jurusan pada jenjang selanjutnya, misalnya di SMA 1 Bogor dengan acara

Barrels bearing (tong) adalah bantalan gelinding yang menggunakan pipa-pipa baja sebagai media gesekan antara komponen yang diam dengan komponen yang bergerak.... Bearing

Ismayani.2012.Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bahorok Tahun

~.lalaysia (SKIM) XI(1O-12/1I).Lian ti ngayakeun kagiatan gunem-catllr kjlbudayaan bum intelektual dua nagara antara Universitas Padjadjaran Handung jeung Universitas

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi suplementasi sumber nitrogen, sulfur, dan fosfor pada proses fermentasi anaerob batang pisang terhadap kandungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa pada materi pokok sistem ekskresi pada manusia dengan

Secara keseluruhan untuk tujuan perbanyakan jahe melalui pembentukan tunas aksilar dan tunas adventif perlakuan N1 (1mg/l NAA) merupakan perlakuan yang lebih baik dari

Kemampuan Faktor Keuangan Dan Non Keuangan Dalam Memprediksi Peringkat Obligasi Korporasi (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Di Bursa Efek