• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Cuci Tangan Dengan Sabun Untuk Anak-Anak Di Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Cuci Tangan Dengan Sabun Untuk Anak-Anak Di Bandung"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh :

Syahrizky Meitri Eria NIM :

52104087

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

Segala Puji dan Syukur hanya pada Allah SWT maha segala yang telah memberikan nikmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir sesuai dengan waktu yang ditentukan. Laporan Pengatar Proyek Tugas Akhir berjudul “Kampanye Cuci Tangan Dengan Sabun untuk Anak – Anak di Bandung” ini ditujukan sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang Program Diploma III pada Universitas Komputer Indonesia. Dalam penyusunan laporan pengantar proyek tugas akhir ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan sosialisasi yang ada pada penulis. Banyak rintangan, hambatan dan kesulitan-kesulitan yang harus dilalui dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. Dengan keterbatasan ilmu yang penulis miliki, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Dan dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membimbing dan menyumbangkan pemikiran, doa serta bantuannya baik secara moral maupun materil.

Bandung, Agustus 2011

(3)

1. 1. Latar Belakang Masalah

Kesehatan menjadi kata kunci untuk kebahagiaan anak. Hal itu bisa dicapai dengan perilaku hidup yang sehat. Hal penting yang seringkali diabaikan sebagian anak – anak adalah mencuci tangan. Meskipun kebiasaan kecil, jika dilakukan secara benar dan berlanjutan, hasilnya akan jauh lebih baik.

Cuci tangan dengan air saja, ternyata tidak cukup untuk melindungi seseorang dari kuman penyakit yang menempel di tangan. Penggunaan sabun pada saat mencuci tangan menjadi penting karena sabun sangat membantu menghilangkan kuman yang tidak tampak minyak/lemak/kotoran di permukaan kulit serta meninggalkan bau wangi. Sehingga dapat memperoleh kebersihan yang berpadu dengan bau wangi dan perasaan segar setelah mencuci tangan dengan sabun, ini tidak akan di dapatkan jika hanya menggunakan air saja. Kebiasaan baik itu tidak disadari oleh sebagian anak – anak. Anak - anak memandang sabun hanya bermanfaat untuk menghilangkan kotor dan bau. Untuk melakukan program cuci tangan dengan sabun, ketersediaan air dan sabun untuk mencuci sebenarnya bukan menjadi masalah, tapi yang justru menjadi hambatan adalah faktor kebiasaan anak - anak.

(4)

hasil riset kesehatan dasar pada 2007 menyatakan penyebab terbesar meninggalnya balita dan anak di Indonesia adalah diare dan ISPA, yakni sekitar 100 ribu jiwa per tahun (www.sanglahhospitalbali.com). Sedangkan angka kematian anak – anak akibat diare dan ISPA di kota Bandung mencapai 70% per tahun. (www.depkes.go.id).

(5)

permasalahan – permasalahan yang terjadi antara lain :

a. Kurangnya perilaku cuci tangan dengan sabun yang merupakan salah satu perilaku hidup sehat pada anak - anak.

b. Kurangnya pemahaman anak – anak terhadap penyakit – penyakit yang ditimbulkan/ditularkan jika mereka tidak menerapkan perilaku cuci tangan dengan sabun.

c. Faktor kebiasaan anak – anak yang hanya mencuci tangan dengan air dan tidak disertai dengan penggunaan sabun. Penggunaan sabun pada saat mencuci tangan menjadi penting karena sabun sangat membantu menghilangkan kuman dan mencegah penularan penyakit. Tingginya angka penyakit penyebab terbesar meninggalnya anak - anak di Indonesia, seperti diare, tipes, dan flu burung, yang seharusnya bisa di kurangi dengan perilaku hidup sehat seperti cuci tangan dengan sabun.

1. 3. Fokus Masalah

(6)

perancangan ini ialah :

a. Meningkatkan kesadaran anak - anak akan kesehatan dengan mencuci tangan dengan sabun.

b. Menjadikan cuci tangan dengan sabun sebagai kebiasaan hidup sehat untuk anak – anak.

c. Mengenalkan kepada anak - anak bahwa sabun sangat penting kegunaannya untuk membunuh kuman penyakit yang menempel di tangan sebab, tangan merupakan bagian tubuh yang paling sering berkontak dengan debu, kotoran, maupun benda-benda yang disentuh. d. Mengurangi tingginya angka penyakit, terutama diare karena di

(7)

BAB II

KAMPANYE CUCI TANGAN DENGAN SABUN

UNTUK ANAK – ANAK DI BANDUNG

2. 1. Cuci Tangan Dengan Sabun

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan

membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia

untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan

dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal ini

dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan

menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan

kontak langsung atau pun kontak tidak langsung.

2. 1. 1. Cara Mencuci Tangan Yang Benar

Mencuci tangan yang benar harus menggunakan sabun dan di bawah

air yang mengalir. Sedangkan langkah-langkah teknik mencuci tangan yang

benar adalah sebagai berikut :

1. Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.

Gambar 2. 1 Cara cuci tangan yang benar 1

(8)

2. Gunakan sabun secukupnya untuk mencuci tangan.

Gambar 2. 2 Cara cuci tangan yang benar 2

(sumber : www.sehatuntuksemua.com)

3. Gosokkan kedua telapak tangan.

Gambar 2. 3 Cara cuci tangan yang benar 3

(sumber : www.sehatuntuksemua.com)

4. Gosokkan sampai ke ujung jari.

Gambar 2. 4 Cara cuci tangan yang benar 4

(9)

5. Telapak tangan tangan menggosok punggung tangan kiri (atau

sebaliknya) dengan jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara

tangan kanan dan kiri. Gosok sela-sela jari tersebut.

Gambar 2. 5 Cara cuci tangan yang benar 5

(sumber : www.sehatuntuksemua.com)

6. Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.

Gambar 2. 6 Cara cuci tangan yang benar 6

(sumber : www.sehatuntuksemua.com)

7. Keringkan dengan kain bersih atau kibas-kibaskan di udara.

Gambar 2. 7 Cara cuci tangan yang benar 7

(10)

2. 1. 2. Kesalahan Yang Harus Dihindari Saat Mencuci Tangan

a. Jangan biasakan menggunakan satu tempat cuci tangan seperti

kobokan secara bersamaan.

b. Jangan sekali-kali menggunakan handuk/lap pengering bekas pakai

orang lain. Lebih baik gunakan tisu penyeka sekali pakai.

c. Jangan sekali-kali mencuci tangan menggunakan spons, apalagi yang

bekas pakai. Spons adalah sarang kuman. Karena kuman menetap di

tempat yang lembap dan basah.

2. 1. 3. Sabun Untuk Mencuci Tangan

Mencuci tangan saja adalah salah satu tindakan pencegahan yang

menjadi perilaku sehat dan baru dikenal pada akhir abad ke 19. Perilaku

sehat dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam

angka kematian dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara

maju pada akhir abad 19 ini. Hal ini dilakukan bersamaan dengan isolasi

dan pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan

air bersih dalam jumlah yang mencukupi (www.wikipedia.org).

Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, namun hal ini

terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan

mencuci tangan dengan sabun. Menggunakan sabun dalam mencuci tangan

sebenarnya menyebabkan orang harus mengalokasikan waktunya lebih

banyak saat mencuci tangan, namun penggunaan sabun menjadi efektif

(11)

digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya. Didalam lemak dan

kotoran yang menempel inilah kuman penyakit hidup. Efek lainnya adalah,

tangan menjadi harum setelah dicuci dengan menggunakan sabun dan

dalam beberapa kasus, tangan yang menjadi wangilah yang membuat

mencuci tangan dengan sabun menjadi menarik untuk dilakukan.

2. 1. 4. Jenis Sabun Untuk Mencuci Tangan

Segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu

sabun (mandi) biasa, sabun antiseptik, ataupun sabun cair. Namun sabun

anti bakteri seringkali dipromosikan lebih banyak pada publik. Hingga kini

tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa sabun anti bakteri

tertentu dapat membuat seseorang rentan pada organisme umum yang

berada di alam. Perbedaan antara sabun anti bakteri dan sabun biasa

adalah, sabun ini mengandung zat anti bakteri umum seperti triklosan yang

memiliki daftar panjang akan resistensinya terhadap organisme tertentu.

Gambar 2. 8 Sabun

(12)

2. 2. Dampak Cuci Tangan Dengan Sabun Terhadap Anak – Anak

Membentuk lebih mudah daripada mengubah. Oleh karena itu anak-anak

sejak kecil harus dibentuk untuk membiasakan diri hidup sehat. Cara yang

sederhana adalah anak-anak harus membiasakan diri untuk mecuci tangan dengan

sabun. Membiasakan anak-anak untuk selalu mencuci setiap kali selesai atau akan

mengawali melakukan kegiatan - kegiatan tertentu adalah awal yang sangat baik

bagi mereka berperilaku hidup sehat dan bisa mencegah penyakit. Kebiasaan ini

akan terus terbawa selamanya. Dan, cuci tangan sebaiknya menggunakan sabun

dan pada air yang mengalir, agar kegiatan mencuci tangan bisa memberikan hasil

yang maksimal.

2. 2. 1. Cuci Tangan Dengan Sabun Dapat Mencegah Penyakit

Cuci tangan yang baik dan benar bisa mencegah berbagai penyakit

pada anak. Cuci tangan pakai sabun bisa melepaskan kuman penyebab

infeksi dengan murah dan mudah, sehingga dianggap sebagai salah satu

cara efektif mencegah terjadinya penyakit.

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif

untuk mencegah penyakit diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas),

yang keduanya menjadi penyebab utama kematian anak-anak. Setiap tahun,

sebanyak 3,5 juta anak-anak diseluruh dunia meninggal karena penyakit

diare dan ISPA. Mencuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah infeksi

(13)

2. 2. 2. Jenis Penyakit yang Dapat Dicegah

Jenis – jenis penyakit yang dapat di cegah dengan mencuci tangan

dengan sabun :

a. Diare

Penyakit diare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum

untuk anak-anak balita. Sebuah ulasan yang membahas sekitar 30

penelitian terkait menemukan bahwa cuci tangan dengan sabut dapat

memangkas angka penderita diare hingga separuh. Penyakit diare seringkali

diasosiasikan dengan keadaan air, namun secara akurat sebenarnya harus

diperhatikan juga penanganan kotoran manusia seperti tinja dan air

kencing, karena kuman-kuman penyakit penyebab diare berasal dari

kotoran-kotoran ini. Kuman-kuman penyakit ini membuat manusia sakit

ketika mereka masuk mulut melalui tangan yang telah menyentuh tinja, air

minum yang terkontaminasi, makanan mentah, dan peralatan makan yang

tidak dicuci terlebih dahulu atau terkontaminasi akan tempat makannya

yang kotor. Tingkat kefektifan mencuci tangan dengan sabun dalam

penurunan angka penderita diare dalam persen menurut tipe inovasi

pencegahan adalah mencuci tangan dengan sabun (44%), penggunaan air

olahan (39%), sanitasi (32%), pendidikan kesehatan (28%), penyediaan air

(14)

b. Infeksi saluran pernafasan

Infeksi saluran pernapasan adalah penyebab kematian utama untuk

anak-anak balita. Mencuci tangan dengan sabun mengurangi angka infeksi

saluran pernapasan ini dengan melepaskan patogen yang menjadi

penyebab tidak hanya diare namun juga gejala penyakit pernapasan lainnya.

Bukti-bukti telah ditemukan bahwa praktik-praktik menjaga kesehatan dan

kebersihan seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan/ buang air

besar/kecil dapat mengurangi tingkat infeksi hingga 25 %.

c. Infeksi cacing, infeksi mata, dan penyakit kulit

Penelitian juga telah membuktikan bahwa selain diare dan infeksi

saluran pernapasan penggunaan sabun dalam mencuci tangan mengurangi

kejadian penyakit kulit, infeksi mata dan cacingan.

2. 3. Pembahasan Dan Penyelesaian Masalah

2. 3. 1. Pembahasan

Pada pembahasan ini peneliti mengambil sampel dari beberapa

sekolah dasar di kota Bandung dengan mengajukan kuesioner kepada anak

– anak di sekolah dasar. Peneliti mengobservasi siswa laki – laki dan

perempuan dari sekolah dasar yang berbeda (SD Negeri Coblong 45

(15)

Berikut pertanyaan yang diajukan kepada siswa – siswa sekolah dasar :

Keterangan : Y (ya), K (kadang –kadang), T (tidak)

Kategori Pernyataan

Y K T 1. Pernahkah kamu mencuci tangan?

2. Apakah kamu membiasakan diri untuk mencuci tangan setiap hari?

3. Apakah pada saat kamu mencuci tangan disertai dengan penggunaan sabun?

4. Sehabis makan apakah kamu mencuci tangan dengan sabun?

5. Sehabis dari jamban apakah kamu mencuci tangan dengan

sabun?

6. Sehabis bermain apakah kamu mencuci tangan dengan sabun?

7. Apakah kamu tahu kalau mencuci tangan dengan sabun dapat mencegah berbagai macam penyakit ?

Tabel 2. 1 Kuesioner untuk siswa sekolah dasar

Berikut adalah data responden dari 50 siswa yang menjawab kuesioner :

• 100% siswa menyatakan pernah mencuci tangan.

• 70% siswa menyatakan membiasakan diri mencuci tangan , 30 % lagi

tidak membiasakan diri mencuci tangan.

• 30% siswa menyatakan menggunakan sabun saat mencuci tangan,

70% lagi menyatakan tidak selalu menggunakan sabun saat mencuci

(16)

• 40% siswa menyatakan selalu mencuci tangan dengan sabun sehabis

makan, 50% siswa tidak selalu mencuci tangan dengan sabun sehabis

makan, 10% siswa hanya mencuci tangan dengan air setelah makan.

• 50% siswa menyatakan selalu mencuci tangan dengan sabun sehabis

dari jamban, 45% siswa tidak selalu mencuci tangan dengan sabun ,

dan 5% siswa menyatakan tidak mencuci tangan dengan sabun sehabis

dari jamban.

• 20% siswa mencuci tangan nya dengan sabun setelah bermain, 65%

tidak selalu mencuci tangan dengan sabun sehabis bermain, 15% tidak

mencuci tangan dengan sabun sehabis bermain.

• 30% siswa mengettahui bahwa cuci tangan dengan sabun bisa

mencegah berbagai penyakit, 70 % siswa lain nya tidak mengetahui

sama sekali.

2. 3. 2. Analisa Permasalahan

Dengan melihat pembahasan di atas, penelitian yang dilakukan

menyebutkan, praktek mencuci tangan umum dilakukan oleh anak - anak,

tetapi untuk cuci tangan dengan menggunakan sabun persentasenya lebih

kecil. Fakta selanjutnya, praktek mencuci tangan dengan sabun justru

kurang di waktu-waktu penting, seperti sehabis buang air, sehabis berjabat

tangan dengan banyak orang, sehabis bermain dan sebelum makan dan

kurangnya pengetahuan anak – anak tentang penyakit yg dapat dicegah jika

(17)

2. 3. 3. Penyelesaian Permasalahan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, penyelesaian

masalah yang akan dilakukan adalah kampanye sosial.

2. 3. 3. 1. Kampanye

Kampanye pada prinsipnya merupakan suatu proses kegiatan

komunikasi individu atau kelompok yang dilakukan secara

terlembaga dan bertujuan untuk menciptakan suatu efek atau

dampak tertentu. Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan

kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang

terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada

sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada

kurun waktu tertentu” (Venus, 2004:7). Kampanye juga terbuka

untuk di diskusikan, bahkan gagasan-gagasan pokok yang melatar

belakangi diselengarakannya kampanye juga terbuka untuk dikritisi.

Keterbukaan seperti ini dimungkinkan karena gagasan dan tujuan

kampanye pada dasarnya mengandung kebaikan untuk publik.

Segala tindakan dalam kegiatan kampanye dilandasi oleh prinsip

persuasi, yaitu mengajak dan mendorong publik untuk menerima

atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar kesukarelaan.

Kampanye ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan

kepada anak – anak tentang pentingnya cuci tangan dengan

menggunakan sabun. Bentuk kegiatan kampanye ini nantinya

(18)

pengetahuan anak – anak tentang pentingnya cuci tangan dengan

sabun, cara – cara cuci tangan yang benar, dan mengajak anak –

anak untuk membiasakan diri hidup sehat.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka disusunlah

penyesuaian media komunikasi yang tepat melalui analisa 5W + 1H,

maka diperoleh hasil sebagai berikut :

a. What

Memberitahu anak – anak bahwa cuci tangan dengan sabun sangat

penting untuk mencegah berbagai macam penyakit.

b. Why

Kurangnya kesadaran anak – anak bahwa cuci tangan dengan sabun

adalah cara yang mudah dan efektif untuk mencegah penyakit dan

salah satu cara untuk hidup sehat.

c. Who

Anak – anak sekolah dasar di kota Bandung.

d. When

Kampanye akan dilakukan pada jam belajar anak – anak sekolah

dasar di kota Bandung.

e. Where

Kampanye dilaksanakan di sekolah – sekolah dasar di kota Bandung.

f. How

Kampanye cuci tangan dengan sabun memberikan informasi tentang

(19)

dan mengajak anak – anak untuk membiasakan diri hidup sehat

dengan cuci tangan.

2. 3. 3. 2. Target Sasaran Kampanye

Target audiens dalam kampanye cuci tangan dengan sabun

ini adalah anak - anak. Berikut adalah penjabaran dari target audiens

yang dipilih penulis :

a. Demografis

Target utama yaitu anak – anak usia 6 tahun - 10 tahun di

kota Bandung, laki – laki dan perempuan, anak – anak dengan status

pendidikan Sekolah Dasar dengan status ekonomi menengah ke

bawah.

b. Psikografis

Anak – anak yang aktif bermain terkadang lupa, malas untuk

membiasakan cuci tangan dengan sabun.

c. Geografis

Anak - anak dalam ruang lingkup di wilayah kota Bandung,

(20)

3. 1. Strategi Komunikasi

Konsep jenis kegiatan kampanye yang digunakan yaitu kampanye yang

berorientasi pada tujuan - tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi

perubahan sosial. Menurut istilah Kotler disebut sebagai social change

campaigns, yakni kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah –

masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik terkait (Venus,

2004 : 11).

Dalam perancangan kampanye cuci tangan dengan sabun untuk anak –

anak disampaikan dengan cara persuasif, dimaksudkan untuk mengubah atau

mempengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak

sesuai dengan apa yang diharapkan oleh penulis.

3. 1. 1. Tujuan Komunikasi

1. Untuk membangun persepsi anak-anak bahwa cuci tangan

menggunakan sabun merupakan kebiasaan hidup sehat.

2. Agar anak-anak dapat mengetahui cara-cara mencuci tangan yang

baik.

3. 1. 2. Pesan Utama

Pesan utama dalam kampanye ini adalah agar anak- anak

(21)

menjadikan cuci tangan dengan sabun sebagai kebiasaan hidup sehat.

3. 2. Strategi Kreatif

Dalam proses pembuatannya kampanye sosial ini mengadopsi teori AIDA

dalam Manajemen Periklanan, yaitu :

1. Attention (perhatian)

Untuk menarik perhatian khalayak maka kampanye ini

menggunakan suatu media yaitu poster berukuran A2, dipilih poster

berukuran A2 (ukuran yang cukup besar) dikerenakan ukuran poster

akan berpengaruh kuat dalam menumbuhkan daya tarik sebuah poster,

semakin besar ukuran poster, maka kemungkinan untuk dibaca akan

lebih besar.

2. Interest (minat)

Selanjutnya adalah menumbuhkan minat para target audiens

untuk menindak lanjuti lebih jauh lagi setelah tingkat minat tercapai.

Untuk menumbuhkan minat ada empat hal yang paling berpengaruh

pada media-media iklan cetak, yaitu bahasa, warna, gambar dan teks.

3. Desire (hasrat / keinginan)

(22)

4. Action (tindakan)

Upaya terakhir dalam penyampaian informasi adalah membujuk

target audiens agar dapat merubah perilakunya terdahulu dan mengikuti

pola perilaku yang dikampanyaken yaitu menjadikan target audiensnya

lebih faham akan cara menjaga kesehatannya salah satunya dengan

mencuci tangan menggunakan sabun.

Bentuk kegiatan kampanye ini terdiri dari penyuluhan dan praktek yang

akan diikuti oleh semua murid di tiap sekolah dasar. Materi penyuluhan berkisan

manfaat dan langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan juga akan

dilaksanakan kegiatan mencuci tangan bersama – sama. Kegiatan tersebut juga

diikuti dengan membagi - bagikan doorprize untuk murid – murid yang dapat

menjawab pertanyaan berkisar materi penyuluhan yang sebelumnya sudah

dijelaskan.

3. 3. Strategi Media

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan

pesan dari komunikator kepada khalayak. Jadi, strategi media adalah

perancangan alat atau sarana yang digunakan untuk disesuaikan dengan

kebutuhan konsep perancangan agar pesan yang disampaikan terealisasi

(23)

pemilihan suatu media diharapkan dapat menjadi solusi dan menjawab

permasalahan. Media yang digunakan terbagi pada dua jenis yaitu media

primer dan media sekunder serta bagaimana mekanisme dan

penempatan media-media tersebut .

3. 3. 1. 1. Media Primer

1. Poster

Poster dianggap sebagai salah satu media yang dianggap

cukup efektif untuk penyampaian pesan kampanye sosial tentang

cuci tangan pakai sabun untuk cegah penyakit. Poster adalah

media dua dimensi, dengan format satu halaman yang digunakan

untuk menyampaikan informasi, data, jadwal atau penawaran -

penawaran, dan dapat digunakan untuk mempromosikan orang,

sebab, tempat, produk, perusahaan, jasa atau organisasi. Karena

poster mampu menciptakan kesan tersendiri dan dapat

memberikan pengaruh pada yang melihatnya melalui pesan visual

yang menarik dan pesan verbal yang lugas sehingga sedikit

banyak mampu menyampaikan pesan melalui informasi yang

dimuat pada poster-poster tersebut. Poster juga bertujuan untuk

menarik perhatian target sasaran, maka poster- poster kampanye

ini dipasang di tempat tempat yang strategis yang ada di

(24)

Media ini juga bersifat pembelajaran kepada target

khalayak yang dikemas secara menarik dan tetap memberikan

pengaruh tentang 5 waktu penting cuci tangan pakai sabun dan 7

langkah cuci tangan pakai sabun yang diharapkan menjadi

motivasi untuk hidup lebih sehat.

2. Spanduk

Media ini memberikan pesan yang lebih lugas dan jelas

dengan mengutamakan informasi sehingga sasaran dapat

langsung mengerti pada pesan yang disampaikan.

3. Flag Chain

Flag chain merupakan rangkaian bendera kecil dengan

menampilkan gambar produk, merek, slogan, atau gabungan dari

semua itu. Pemilihan media Flag Chain ini diletakan di depan pintu

masuk toilet sekolah.

4. Hand Soap

Sabun untuk mencuci tangan akan ditempatkan di toilet

(25)

gantungan kunci, pin, kotak pensil, sampul buku, stiker dan mug.

Jam dinding akan diberikan kepada pihak sekolah sebagai kenang-

kenangan, sedangkan, sampul buku dan stiker akan diberikan

kepada siswa. Untuk mug, gantungan kunci, pin dan kotak pensil

akan diberikan kepada murid sebagai doorprize apabila dapat

menjawab pertanyaan seputar materi yang diberikan sewaktu

penyuluhan.

3. 4. Strategi Distribusi Media

MEDIA WAKTU JALUR DISTRIBUSI

Poster Sebelum kegiatan

Spanduk Pada waktu kampanye

dilaksanakan.

Di depan pintu gerbang masuk sekolah dasar.

Flag chain Pada waktu kampanye dilaksanakan.

Di depan pintu toilet sekolah dasar.

Hand Soap Pada waktu kampanye dilaksanakan.

(26)

Tabel 3. 1 Strategi distribusi

3. 4. 1. Pertimbangan Dasar Distribusi

Pertimbangan dasar distribusi kampanye ini adalah bagaimana

informasi atau pesan yang disampaikan akan efektif dan mampu diterima

oleh target sasaran.

3. 5. Konsep Visual

3. 5. 1. Format Desain

Format desain yang dipakai dalam perancangan media kampanye

ini akan digunakan komposisi portrait serta format logo yang disesuaikan

disetiap media-media yang akan digunakan.

3. 5. 2. Layout

Layout yang digunakan pada media kampanye ini umumnya

berupa portrait, yang akan tampak dengan alur dari atas ke bawah.

Dengan menggunakan jenis layout ini sangat efektif untuk tingkat

keterbacaan yang mudah. Unsur-unsur pendukung kampanye seperti logo

(27)

memudahkan faktor keterbacaan dan penyerapan pesan kampanye. Oleh

karena itu jenis huruf yang dipilih dalam kampanye ini ialah jenis huruf

yang berkesan sederhana dengan tingkat keterbacaan yang jelas.

Jenis huruf yang dipilih:

Greeton

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890.,:;”’!?*()/{}[]+=_-&^%@

Cheri

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890.,:;”’!?

Burst My Bubble

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

(28)

karena dapat berbicara tentang pesan apa yang disampaikan. Ilustrasi yg

akan digunakan berupa fotografi. Gambar yang ditampilkan berupa

gambar yang menjelaskan mengenai,mencuci tangan menggunakan

sabun, cara mencuci tangan yang baik. Dengan menggunakan gambar

yang realistis diharapkan agar khalayak yang melihatnya mudah mengerti

mengenai cara mencuci tangan yang baik karena masih terdapat pula

khalayak yang belum benar - benar memahami betapa pentingnya

mencuci tangan menggunakan sabun.

(29)

(30)

berbagai aktifitas kesibukan, sehingga ketika melihat tampilan visualnya

akan langsung memahami pesan yang ditangkap, yaitu pentingnya

mencuci tangan menggunakan sabun. Suasananya yang ingin

ditampilkan ialah agar target sasaran dapat mempraktekan kegiatan

mencuci tangannya sebagai perlindungan diri dari kuman. Agar lebih

bersih dari kuman ditampilkan juga tahap – tahap mencuci tangan yang

baik sebagai salah satu pencegahan terhadap penyakit.

3. 5. 4. 1. Maskot Kampanye

Karena target sasaran kampanye adalah anak – anak maka

dibuat maskot kampanye berupa tangan dan sabun. Maskot

tersebut diharapkan dapat menarik minat anak – anak untuk bias

membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun.

(31)

ABUN

(Diambil dari kata

SABUN)

langkah mencuci tangan

yang benar dan saat

penting untuk mencuci

tangan.

KUMAN

Muncul pada tangan

yang kotor

Tabel 3. 2 Maskot

3. 5. 5. Logo

Logo adalah sebuah simbol yang dirancang untuk mewakili

karakter dan menjadi identitas dari sebuah perusahaan, lembaga atau

produk. Logo terdiri dari dua bagian yaitu logogram dan logotype. Untuk

logo kampanye cuci tangan dengan cuci tangan dengan sabun ini hanya

(32)

Huruf yang dipakai menarik perhatian dan disukai serta mudah

dibaca oleh anak, untuk menyatakan agar adanya "emosi" saat target

melihatnya dan juga memberi kesan ”bersih”. Pemakaian warna cerah

diambil karena disesuaikan dengan sifat anak yang senang dengan

warna-warna tersebut. Bentuk yang dipakai dibuat seminimalis dan

semenarik mungkin , agar dan diingat oleh target.

3. 5. 6. Warna

Warna memiliki peran penting dalam desain karena menciptakan

suatu kesan dan dapat berbentuk energi. Melalui kesan inilah dapat

mempengaruhi pikiran dan emosi seseorang, dan tidak hanya dapat

membangkitkan selera tetapi juga dapat mempengaruhi pendapat atau

(33)
(34)

BUKU

- Curtis V & Craincros S (2003). The Lancet Infectious Diseases. London

Medical Journal.

- Antar Venus, Rema Karyanti S, Jalaluddin Rakhmat (2004). Manajemen

kampanye . Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

- Jonni Kincher (2008). Psikologi untuk Anak. Indonesia : Kharisma.

WEB

- Sanglah Hospital, 2010 (15 mei). Gerakan cuci tangan pakai sabun, tersedia di:

http://www.sanglahhospitalbali.com/berita.php?ID=38

- Dinas kesehatan Bandung, 2007. Profil kesehatan kota bandung, tersedia

di:http://www.depkes.go.id/downloads/profil/profil_kesehatan_kota_bandung.

pdf

- Wikipedia, 2011 (20 april). Mencuci tangan dengan sabun, tersedia di :

(35)

Alamat

mrkitone@gmail.com

Jl. Dago Timur no.33

Dago, Bandung

Pekanbaru,

03 Mei 1986

Email

Tempat

Tanggal Lahir

Belum Menikah

Hormat saya,

Status

2004 - 2011

D-3 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(UNIKOM), BANDUNG

2000 - 2003

SMUN 9 PEKANBARU

1998 - 2000

SLTPN 1 PEKANBARU

1993 - 1998

SDN 003 PEKANBARU

Gambar

Gambar 2. 1  Cara cuci tangan yang benar 1
Gambar 2. 2 Cara cuci tangan yang benar 2
Gambar 2. 6 Cara cuci tangan yang benar 6
Gambar 2. 8  Sabun
+6

Referensi

Dokumen terkait

Kampanye 'Bebas Kuman' yang dapat menyadarkan dan membiasakan anak-anak untuk mencuci tangan pakai sabun agar mencegah mereka terkena penyakit terutama yang ditularkan oleh

Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa praktik cuci tangan pakai sabun pada siswa SD yang kurang baik lebih banyak dijumpai pada kelompok responden dengan

Materi visual berawal dari tag line yang akan disampaikan melalui kampanye ini, yaitu : “perilaku kecil berdampak besar” dan juga cara atau langkah – langkah cuci

Pelaksanaan Pencegahan dini cacingan pada anak usia pra sekolah dengan praktek cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar di paud anyelir medan telah dilaksanakan

Selain itu tingkat kemiskinan Desa Traji yang masih tinggi mmenjadi alasan pelatihan pembuatan sabun cuci tangan, karena masyarakat dapat mudah membuat sendiri sabun cuci

Apakah adik tahu kalau cuci tangan itu bisa mencegah kita terkena diare.. Apakah adik tahu kalau cuci tangan itu bisa mencegah kita

Sikap anak tentang cuci tangan pakai sabun di TPA Sholihah Kalurahan Joyotakan Surakarta berdasarkan karakteristik responden sebagian besar dalam kategori baik adalah

Metoda yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat berupa penyuluhan pentingnya mencuci tangan dengan sabun serta demonstrasi pembuatan sabun cair cuci tangan kepada kader