• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Menanamkan Kebiasaan Cuci Tangan pada Anak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Menanamkan Kebiasaan Cuci Tangan pada Anak."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Banyak penyakit pada anak yang timbul disebabkan oleh bakteri maupun virus yang

ditularkan oleh tangan mereka sendiri dan hal ini jarang disadari oleh para orang tua

yang belum membiasakan anak mereka untuk menjaga kebersihannya seperti melakukan

hal sederhana untuk mencuci tangannya menggunakan sabun setiap mereka sebelum /

sesudah melakukan kegiatan. Berbagai survei mengatakan bahwa kebiasaan mencuci

tangan pakai sabun masyarakat Indonesia masih rendah padahal cuci tangan sangat

efektif untuk membunuh kuman yang menempel pada tangan dan dapat mengurangi

resiko anak terserang penyakit. Karena itu perlu adanya upaya yang dapat menyadarkan

anak-anak akan pentingnya cuci tangan dengan membuat kampanye yang menarik dan

mudah dimengerti oleh anak. Kampanye ini dibuat dalam rangka memperingati hari cuci

tangan sedunia yang jatuh pada 15 Oktober yang merupakan puncak dari kampanye ini

yaitu akan diadakannya sebuah event yang berjudul festival “Bebas Kuman”. Berbagai

informasi dan himbauan akan pentingnya cuci tangan dan pengetahuan seputar kuman

dilakukan sebelum event berlangsung sepeti berbagai poster dan roadshow ke sekolah.

Di event tersebut akan dibagikan buku cerita pendek sebagai media kampanye jangka

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.5 Skema Perancangan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi ... 6

2.2 Desain Komunikasi Visual ... 7

2.3 Kampanye ... 8

2.3.1 Jenis Kampanye ... 8

2.4.2 Kampanye dengan Teori Persuasi ... 9

2.4 Logo ... 10

2.5 Buku ... 11

(3)

2.6 Layout ... 12

2.6.1 Elemen Layout ... 12

2.5.2 Prinsip Layout ... 13

2.7 Tipografi ... 14

2.7.1 Ciri-ciri huruf / tipografi sesuai dengan anatominya ... 14

2.8 Warna ... 16

BAB III DATA DAN ANALISIS DATA 3.1 Data dan Fakta ... 24

3.2 Analisis terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 51

(4)
(5)

4.5 Timeline ... 87

4.6 Budgeting Media ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 90

5.2 Saran Penulis ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92

LAMPIRAN ... 94

DATA PENULIS ... 137

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skema Perancangan ... 12

Tabel 3.1 Hasil Kuesioner “Seringkah Kamu Mencuci Tangan” ... 33

Tabel 3.2 Hasil Kuesioner “Apakah Kamu Mencuci Tangan Sebelum Makan” ... 34

Tabel 3.3 Hasil Kuesioner “Apakah Kamu Cuci Tangan Menggunakan Sabun” ... 34

Tabel 3.4 Hasil Kuesioner “Cuci Tangan Sesudah Buang Air” ... 35

Tabel 3.5 Hasil Kuesioner “Siapa Yang Mengingatkan Cuci Tangan” ... 35

Tabel 3.6 Hasil Kuesioner “Dimana Kamu Mencuci Tangan” ... 36

Tabel 3.7 Hasil Kuesioner “Warna Yang Disukai”... 36

Tabel 3.8 Hasil Kuesioner “Buku Bergambar” ... 37

Tabel 3.10 Nama Bakteri Dan Penyakit Yang Ditimbulkannya ... 44

Tabel 3.11 Nama Virus Dan Penyakit Yang Ditimbulkannya ... 48

Tabel 4.1 Tabel Timeline ... 86

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Departemen Kesehatan ... 24

Gambar 3.2 Logo Unilever ... 26

Gambar 3.3 Logo Lifebouy ... 27

Gambar 3.4 Logo Kampanye Lifebouy Berbagi Sehat ... 28

Gambar 3.5 Logo Global Handwashing Day ... 29

Gambar 3.6 Logo In Safe Hands ... 29

Gambar 3.8 Bentuk-Bentuk Bakteri... 43

Gambar 3.9 Struktur Dasar Bakteri... 45

Gambar 3.10 Tramformasi Bakteri ... 46

Gambar 3.11 Transduksi Bakteri ... 46

Gambar 3.12 Konjungasi Bakteri... 47

Gambar 3.13 Infeksi Secara Litik Dan Lisogenik Pada Virus ... 48

Gambar 3.14 Poster Dan Foto Kampanye Pepsodent ... 50

Gambar 3.15 Event Dan Dan Sabun Nuvo ... 51

Gambar 4.1 Logo Kampanye Tangan Bersih Kuman Menyisih ... 60

Gambar 4.2 Warna Logo Kampanye Tangan Bersih Kuman Menyisih .. 61

Gambar 4.3 Logo Grid ... 62

Gambar 4.4 Warna-Warna Sekunder Poster ... 63

Gambar 4.5 Pattern Poster ... 64

(8)

Gambar 4.7 Poster Serial 2 ... 67

Gambar 4.20 Slerek Langkah-Langkah Cuci Tangan ... 77

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

DOKTER DAN GURU,

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER ... 94

LAMPIRAN B : SKETSA DAN PROSES ... 97

LAMPIRAN C : SARAN DAN KOMENTAR DOSEN PENGUJI

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak penyakit pada anak yang timbul disebabkan oleh bakteri maupun virus yang

ditularkan oleh tangan mereka sendiri dan hal ini jarang disadari oleh para orang tua

yang belum membiasakan anak mereka untuk menjaga kebersihannya seperti

melakukan hal sederhana untuk mencuci tangannya menggunakan sabun setiap

mereka sebelum / sesudah melakukan kegiatan. Berbagai survei mengatakan bahwa

kebiasaan mencuci tangan pakai sabun masyarakat Indonesia masih rendah, mereka

cenderung merasa ‘malas’ karena cuci tangan pakai sabun memakan waktu lebih lama, padahal hal tersebut sangat efektif untuk membunuh kuman yang menempel

pada tangan dan dapat mengurangi resiko anak terserang penyakit.

Contoh penyakit yang ditularkan akibat kurangnya kesadaran anak untuk mencuci

tangan adalah diare, typhus, hepatitis, kolera, dan berbagai penyakit saluran

pencernaan maupun pernafasan (ISPA). Menurut Pelaksana Tugas Direktur Jendral

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan (PLT

Dirjen P2PL Depkes) Tjandra Yoga Aditama, setiap tahun sekitar 3,5 juta anak

meninggal karena diare dan pneumonia sedangkan data menurut United Nations

Children’s Fund (UNICEF) memberitakan bahwa 1,5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya karena diare. Penyebab penyakit tersebut ternyata sepele mereka

tidak memperhatikan kebersihan tangan menularkan kuman.

Penderitaan dan biaya-biaya yang harus ditanggung karena sakit dapat dikurangi

dengan melakukan perubahan perilaku sederhana seperti mencuci tangan pakai sabun

terutama pada saat-saat penting, yaitu setelah buang air dan sebelum memegang

makanan, menurut penelitian dapat mengurangi angka kematian pada anak akibat

penyakit diare hingga hampir 50%. Tidak hanya penyakit diare yang bisa berkurang

akibat cuci tangan, kajian terhadap 51 riset di Inggris yang dipublikasikan dalam

British Medical Journal 2007 disebutkan bahwa mencuci tangan pakai sabun lebih

(11)

Cuci tangan memanglah hal sederhana yang seringkali dilupakan sebagain orang,

namun ternyata cuci tangan merupakan cara pencegahan penyakit yang mudah dan

murah. Oleh karena itu pentingnya cuci tangan ini diharapkan bisa membudaya di

kalangan masyarakat terutama pada anak-anak yang aktif dan lebih rentan terserang

penyakit yang ditularkan oleh tangan.

Mengingat tingginya tingkat kematian pada anak akibat kurangnya kesadaran akan

kebersihan terutama untuk mencuci tangan, maka Tugas Akhir ini akan mencoba

menanggulanginya melalui kampanye kepada anak usia sekolah dasar. Kampanye ini

akan diadakan dalam sebuah event yang dihadiri anak-anak sekolah dasar dan selalu

terjadi pada setiap tahunnya dalam rangka memperingati hari cuci tangan sedunia

pada tanggal 15 Oktober. Event ini harus menarik dalam segi desain dan acaranya

seperti permainan seputar kegiatan mencuci tangan yang benar dan pengetahuan

tentang kuman pembawa penyakit yang hinggap di tangan mereka. Event ini akan

berlangsung dari suatu perusahaan yang sudah berjalan dan diharapkan kegiatan

mencuci tangan ini dapat menjadi pembelajaran kesehatan yang lebih menyenangkan

dan dapat dibudayakan di kalangan anak-anak. Lalu adanya media pelengkap yaitu

sebuah buku cerita pendek yang akan dibagikan pada acara tersebut, buku ini

berguna untuk media pengingat anak saat di rumah sehingga mereka bisa belajar

tentang kesehatan di rumah dan dapat menjadi penggerak perilaku hidup bersih dan

sehat di lingkungan rumahnya.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Dari latarbelakang diatas, dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana mencegah penyakit pada anak seperti diare dan gangguan

saluran pernafasan melalui hal sederhana dan efektif ?

2. Bagaimana memberikan informasi tentang cara mencuci tangan yang baik

(12)

3. Bagaimana membuat kegiatan cuci tangan pakai sabun ini menjadi

budaya dikalangan masyarakat terutama anak-anak ?

4. Bagaimana memberikan pendidikan kesehatan pada anak-anak melalui

buku cerita ilustrasi tentang kuman/bakteri ?

Ruang lingkup permasalahan mencakup perancangan kampanye dalam sebuah event

dengan upaya meningkatkan pendidikan kesehatan melalui cara sederhana mencuci

tangan pakai sabun guna mencegah penyakit dengan cara yang menyenangkan untuk

anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) di kota Bandung pada tahun 2012.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan kampanye tentang mencuci tangan ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesadaran anak-anak akan pentingnya kebersihan melalui

cara sederhana yaitu mencuci tangan pakai sabun sebelum/sesudah

melakukan kegiatan sehingga dapat mengurangi angka kematian pada

anak yang diakibatkan kurangnya kesadaran untuk mencuci tangan

dengan sabun.

2. Mengingatkan dan melatih anak-anak untuk membiasakan diri mencuci

tangan sebelum/sesudah melakukan kegiatan dengan cara yang baik dan

benar.

3. Membuat sebuah event yang menarik bagi anak-anak, dengan hal ini anak

akan merasa dilibatkan langsung dalam kegiatan sehingga mereka lebih

tertarik untuk mengikutinya.

4. Memberikan pengetahuan atau pendidikan kesehatan melalui book design

(13)

1.4 Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data

Beberapa sumber data didapatkan dengan:

1. Observasi

Melakukan pengamatan langsung ke tempat-tempat yang berhubungan.

Observasi yang dilakukan adalah dengan mengamati secara langsung

perilaku anak-anak usia sekolah dasar.

2. Kuesioner

Sebagai data pendukung, disebarkan kuesioner berupa pernyataan

tertutup, responden memilih salah satu pilihan jawaban atau mengisi

dengan satu jawaban singkat yang dibagikan pada anak-anak SD guna

mengetahui seberapa sering mereka melakukan cuci tangan dengan sabun.

3. Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan dokter sebagai ahli kesehatan, guru,

orang tua, dan psikologi sebagai pembanding data tentang psikologi

perkembangan pada anak-anak, dan Dinas Kesehatan kota Bandung

sebagai mencarian data tentang angka kematian/angka sakit anak-anak

usia 6-12 tahun.

4. Studi pustaka

Dalam studi pustaka, informasi didapat dari buku dan internet yang dapat

mendukung penelitian penulis. Studi pustaka digunakan sebagai

(14)

1.5 Skema Perancangan

SKEMA PERANCANGAN

Meningkatkan Kesadaran Mencuci Tangan

Pada Anak

IDENTIFIKASI MASALAH

- Menurut Departemen Kesehatan RI, setiap tahun sekitar 3,5 juta anak meninggal karena diare dan gangguan saluran pernafasan seperti pneumonia.

- Kurangnya pendidikan kesehatan dan kebersihan pada anak.

- Banyaknya penyakit yang ditularkan bakteri/virus di tangan pada anak.

- Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan pakai sabun dengan benar (biasanya mereka malas dan tergesa-gesa)

PEMECAHAN MASALAH

- Memberikan pendidikan kesehatan dan kebersihan sejak dini pada anak-anak. - Memberi arahan bagaimana mencuci tangan yang benar pada anak.

- Membiasakan anak untuk mencuci tangan pakai sabun saat penting seperti sebelum memegang makanan dan sesudah buang air, karena itu merupakan cara sederhana yang efektif mencegah anak terkena penyakit.

SOLUSI

Kampanye 'Bebas Kuman' yang dapat menyadarkan dan membiasakan anak-anak untuk mencuci tangan pakai sabun agar mencegah mereka terkena penyakit terutama yang ditularkan oleh tangan kotor sehingga mengurangi angka kematian pada anak akibat diare, gangguan saluran pernafasan, dan penyakit lain akibat

virus dan bakteri. yaitu usia 6-12 tahun di kota

Bandung.

TUJUAN

Meningkatkan kesadaran anak-anak akan pentingnya menjaga kebersihan dan membiasakan anak-anak untuk mencuci tangan pakai sabun sesudah/sebelum mereka melakukan aktivitas sebagai upaya mencegah

(15)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan fakta yang didapat sebelumnya mengenai masih rendahnya

tingkat kesadaran masyarakat untuk mencuci tangannya pakai sabun

sesudah/sebelum melakukan kegiatan maka perlu upaya untuk merubah kebiasaan

buruk tersebut dan mulai melakukan kebiasaan baru yang nantinya akan menjadi

budaya di masyarakat. Pendekatan yang dilakukan untuk menyampaikan pesan ini

adalah anak-anak karena meraka merupakan penyampai pesan yang efektif bagi

lingkungan rumahnya dan berharap nantinya bisa manjadi agen perubah kebiasaan

buruk di masyarakat untuk mulai membiasakan diri mencuci tangan pakai sabun

terutama pada saat penting seperti sebelum makan dan sesudah buang air.

Dalam hal ini, dilakukan sebuah kampanye melalui dua tahap yaitu pada tahap awal

diberikan informasi seputar pengetahuan kuman dan ajakan untuk mencuci

tangannya pakai sabun dan air yang mengalir karena dengan begitu kuman penyakit

yang ada di tangan bisa mati.

Dan tahap kedua yang merupakan cara efektif untuk mengajak anak-anak mau

mencuci tangan yaitu melibatkan mereka langsung ke acara seperti event. Anak-anak

diacara ini diajarkan bagaimana mengenal kuman penyakit yang bisa masuk kedalam

tubuh dan bagaimana mencegahnya dengan cara mudah, murah namun efektif yaitu

dengan mencuci tangan pakai sabun disaat penting seperti sebelum makan dan

sesudah pergi dari toilet sehingga harapannya bisa mengurangi angka kematian anak

yang diakibakan virus atau bakteri seperti diare dan gangguan saluran pernafasan

(16)

5.2 Saran Penulis

Berdasarkan pada hasil analisis yang dilakukan oleh kesimpulan yang ada maka

penulis mencoba untuk memberikan masukan dan saran yang mungkin dapat

berguna dalam melakukan kampanye, yaitu melakukan riset sebanyak-banyaknya

dan selengkap-lengkapnya untuk dapat mengerti benar apa masalah yang akan

dipecahkan lalu membuat keragka berpikir, dan juga timeline yang jelas untuk

mendukung kelancaran dari sebuah kampanye yang akan dibuat, serta harus

pintar-pintar memilih media untuk dibuat dalam menunjang kampanye agar tidak terkesan

buang-buang biaya. Cukup pilih media yang diperlukan namun pesan yang akan

disampaikan bisa tersalurkan dengan baik pada target sasaran.

Untuk mengubah kebiasaan masyarakat itu tidak mudah, perlu diadakan sebuah cara

lain dimana anak-anak menjadi pendekatannya sehingga pesan dapat mudah

tersalurkan. Mereka perlu diajak mengikuti serangkaian acara yang memperlihatkan

bagaimana kuman bisa ada di tangan dan bagaimana mengusir kuman guna

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Concept, Majalah Desain Grafis vol 4 edisi 25, 2008: 18

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta.

Kusrianto, Adi, 2009, Pengantar Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta, Penerbit Andi

Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Rustan, Surianto. 2009. Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama

Shulevitz, Uri. 1997.Writing with Picture: How to Write and Illustrate Children’s.

Venus, Drs. Antar. 2009. Manajemen Kampanye, Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya

Website

www.ahlidesain.com, diakses 2 Maret 2011, 20.30 WIB

www.romeltea.com, diakses 20 Februari 2011, 20.23 WIB

www.itb.ac.id, 20 februari 2011, 20.00 WIB

www.adiprakosa.blogspot.com, diakses 20 Februari 2011, 20.23 WIB

www.digilib.unimus.ac.id, diakses 23 Februari 2011, 21.19 WIB

(18)

www.bandung.go.id, diakses 22 Februari 2011, 15.34 WIB

www.depkes.go.id, diakses 22 Februari 2011, 15.39 WIB

www.lifebuoy.co.id , diakses 23 Februari 2011, 15.39 WIB

www.cucitanganpakaisabun.blogspot.com,diakses 22 Februari 2011, 15.44 WIB

www.kompas.com, diakses 24 Februari 2011, 18.39 WIB

kimiafarmasi.wordpress.com, diakses 24 Februari 2011, 18.45 WIB

www.sentra-edukasi.com, diakses 24 Februari 2011, 18.59 WIB

www.belajarpsikologi.com, diakses 22 Februari 2011, 17.39 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan teori yang dikemukakan Engel, Blackwell dan Miniard (1994), serta hasil penelitian BI-Undip (2000) dan Yunus (2004) bahwa pengetahuan memiliki peranan penting

Praktik pengalaman lapangan merupakan semua kegiatan kurikuler yang wajib dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan , dividend payout ratio , dan kepemilikan institusional terhadap.

Dalam bisnis jasa Laundry ini, produk yang ditawarkan adalah sebuah.. jasa pencucian, pembersihan, dan pengeringan pakaian dalam dan

mengolah ikan yang dilakukan oleh PKBM Karang Gemilang dalam. pemberdayaan ekonomi di Kelurahan Kota Karang ditinjau

Maksud dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman mengenai perencanaan karir yang yang matang baik dari aspek pekerjaan maupun dalam hal studi lanjutan atau (belajar),

Berangkat dari pemikiran Marx yang multiinterdisipliner, paper ini bermaksud memotret dua persoalan paling penting dari pemikiran Marx, yaitu sekitar materialisme

Pada salah satu kepuasan pelanggan tersebut antara lain data hasil produksi barang yang tepat waktu maka dibutuhkan suatu informasi yang cepat, tepat dan akurat