• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 067242 SUNGGAL TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 067242 SUNGGAL TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 067242 SUNGGAL

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH:

NINA JUNISA SIANIPAR 1122111011

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

NINA JUNISA SIANIPAR, 1122111011. Penggunaan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 067242 Sunggal Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan PPSD. Program Studi PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya minat belajar siswa pada materi aktivitas ekonomi dalam mata pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 067242 Sunggal. Sebagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa digunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa pada materi aktivitas ekonomi dalam mata pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 067242 Sunggal.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini seluruh siswa kelas IV-A yang berjumlah 41 siswa, terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah lebar observasi dan angket. Kriteria penilaian minat dilakukan secara individu dan klasikal dimana persentase minimal yang ingin dicapai adalah 60%.

Berdasarkan analisis data pada observasi kondisi awal terdapat 3 indikator (75%) termasuk kriteria cukup dan 1 indikator (25%) termasuk kriteria kurang, Pada siklus I pertemuan I dan II mengalami peningkatan didapat rata-rata bahwa 3 indikator (75%) termasuk kriteria cukup dan 1 indikator (25%) termasuk kriteria baik. Dari pelaksanaan siklus II pertemuan I dan II juga mengalami peningkatan yang baik yaitu semua indikator mendapat kriteria baik. Selain observasi terhadap siswa juga dilakukan observasi terhadap guru dengan perolehan skor pada siklus I yaitu 66.6 dan pada siklus II dengan perolehan skor 87.5. Analisis data angket pada kondisi awal terdapat 5 orang siswa (12,20%) yang berminat pada mata pelajaran IPS materi aktivitas ekonomi. Dari pelaksanaan siklus I siswa yang berminat pada mata pelajaran IPS materi aktivitas ekonomi meningkat menjadi 17 orang siswa (41,47%). Dari pelaksanaan siklus II minat belajar siswa semakin meningkat dengan 37 orang siswa (90.25%) yang berminat pada mata pelajaran IPS materi aktivitas ekonomi. Data ini menunjukkan peningkatan minat belajar siswa sebesar 49% dari pelaksanaan siklus I.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat, berkah dan kesehatan, sehingga

penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Adapun Skripsi ini berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 067242 Sunggal Tahun Ajaran 2015/2016”.

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya atas ketidak sempurnaan dari skripsi ini, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis akan menerima saran dan kritik yang membangun demi kebenaran dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis

juga menyadari bahwa banyak hambatan dan kesulitan yang dialami dalam penyusunan skripsi ini, tetapi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan sebuah

karya ilmiah tidaklah terwujud tanpa bantuan dari semua pihak, Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis inginh mengungkapkan ucapan terimakasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada.

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan. 3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simare-mare, M.S selaku Pembantu Dekan II, dan Bapak Drs.

(7)

iii

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED, dan Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP UNIMED.

5. Ibu Dra. Nurmayani, M.Ag selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi

ini.

6. Ibu Dra. Masta Ginting, M.Pd, Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd, dan Ibu Dra. Herawaty Bukit, M.Pd selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan masukan kepada penulis.

7. Bapak dan ibu Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan yang telah banyak memberikan pengajaran selama penulis duduk sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Medan dan seluruh pegawai FIP.

8. Ibu Elly Zarwani, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 067242 Sunggal yang telah memberikan izin penelitian dan Ibu Saurmauli Gorat,

S.Pd selaku guru mata pelajaran IPS SD Negeri 067242 Sunggal yang telah membantu penulis dalam memberikan data penelitian ini.

9. Teristimewa untuk Nenek tercinta yang selama ini selalu memberikan

dukungan dan doa, serta untuk kedua orang tua tercinta Ibunda Imsyakiyah Gultom yang telah memberikan kasih sayang, jerih payah

yang tak terhingga, nasihat, dan dukungan semangat yang tak kunjung henti untuk penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan perkuliahan di

(8)

iv

10. Untuk Adikkku tersayang Muhammad Ikhsan Sianipar, dan Bapanda Syahril yang selama ini telah mendampingi ibunda, dan memberikan nasihat kepada peneliti, beserta keluarga besar yang telah membantu

penulis dalam menjalani pendidikan selama ini.

11.Untuk teman-teman seangkatan di Fakultas Ilmu Pendidikan, khususnya

PGSD B-1 Regular 2012 dan teman-teman di posko ”PPLT SD Negeri 104205 Tembung: Masriana Ariyati, Dian Vitasary, Alimin Samosir, Admira Halim Siregar, Nuria Novita, Wilda Sari Jelita, Aliandi Purba,

Greis C. Sihotang dan lainnya.

12.Khusus untuk Hanafi yang selalu mendukung dan meluangkan waktu

untuk membantu peneliti selama ini serta memberikan komentar dan saran yang membangun.

13.Untuk teman-teman seperjuangan dan satu bimbingan terutama Mariati

Siregar yang sama-sama berjuang dalam melaksanakan penelitian ini hingga akhir, Adinda Fahriza Batubara, Yulika Safrina, Putri Nur Azizah,

Nur’aqlia Sibuea, Melinda Yunas, dan Hijrah Aprilia.

14.Murid kelas IV-A SD Negeri 067242 Sunggal yang telah bekerja sama dengan baik selama penelitian dan murid PPLT SD Negeri 104205

Tembung.

Akhir kata penulis mengharapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan khususnya dalam jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Medan, Maret 2016 Peneliti,

(9)

v

2.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 13

2.1.4 Ciri-ciri Minat Belajar ... 14

2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran ... 15

2.1.6 Pembelajaran Kooperatif ... 16

2.1.7 Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) ... 20

(10)

vi

2.1.7.2 Kelebihan d an Kekurangan TGT ... 25

2.2 Pembelajaran IPS ... 25

2.3 Materi Pembelajaran IPS ... 28

2.3.1 Aktivitas Ekonomi yang Memanfaatkan Sumber Daya Alam dan Potensi Lain di Daerahnya ... 28

2.4 Penelitian Yang Relevan ... 35

2.5 Kerangkan Konseptual ... 36

2.6 Hipotesis Penelitian Tindakan Kelas ... 39

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 40

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 40

3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 41

3.5 Desain Penelitian ... 41

3.6 Prosedur Penelitian ... 42

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.8 Teknik Analisis Data ... 47

3.9 Jadwal Penelitian ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 52

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal ... 52

4.1.2 Deskripsi Siklus I ... 59

4.1.3 Deskripsi Siklus II ... 75

(11)

vii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 96

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Indikator Minat Belajar ... 12

Tabel 2.2 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif ... 19

Tabel 3.1 Kriteria Minat Belajar Secara Klasikal ... 49

Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Minat Siswa Secara Individu ... 50

Tabel 3.3 Kriteria Analisis Observasi Terhadap Guru ... 50

Tabel 3.4 Jadwal Rencana Penelitian ... 51

Tabel 4.1 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Kondisi Awal ... 53

Tabel 4.2 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Kondisi Awal ... 56

Tabel 4.3 Tingkat Minat Belajar Siswa Kondisi Awal ... 57

Tabel 4.4 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 64

Tabel 4.5 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 67

Tabel 4.6 Hasil Observasi Guru Siklus I ... 70

Tabel 4.7 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Siklus I ... 71

Tabel 4.8 Tingkat Minat Belajar Siswa Siklus I ... 72

Tabel 4.9 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 80

Tabel 4.10 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 82

Tabel 4.11 Hasil Observasi Guru Siklus I ... 85

Tabel 4.12 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Siklus II ... 86

Tabel 4.13 Tingkat Minat Belajar Siswa Siklus II ... 89

Tabel 4.14 Hasil Observasi Peningkatan Minat Belajar Siswa ... 90

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 38

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 42

Gambar 4.1 Grafik Persentase Minat Belajar Siswa Kondisi Awal ... 54

Gambar 4.2 Grafik Tingkat Minat Belajar Siswa Kondisi Awal ... 55

Gambar 4.3 Grafik Persentase Angket Minat Belajar Siswa Kondisi Awal ... 58

Gambar 4.4 Grafik Persentase Minat Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 65

Gambar 4.5 Grafik Tingkat Minat Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I... 66

Gambar 4.6 Grafik Persentase Minat Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II .... 68

Gambar 4.7 Grafik Tingkat Minat Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 69

Gambar 4.8 Grafik Persentase Angket Minat Belajar Siswa Siklus I ... 73

Gambar 4.9 Grafik Persentase Minat Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I .... 81

Gambar 4.10 Grafik Tingkat Minat Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 82

Gambar 4.11 Grafik Persentase Minat Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II 84 Gambar 4.12 Grafik Tingkat Minat Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 85

Gambar 4.13 Grafik Persentase Angket Minat Belajar Siswa Siklus II ... 89

Gambar 4.14 Grafik Hasil Observasi Minat Belajar Siswa ... 93

(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

RPP Siklus I Pertemuan I ... 1

RPP Siklus I Pertemuan II ... 2

RPP Siklus II Pertemuan I... 3

RPP Siklus II Pertemuan II ... 4

Daftar Nama Siswa Kelas IV-A SD Negeri 067242 Sunggal ... 5

Nama Siswa Kelompok TGT Pada Siklus I ... 6

Nama Siswa Kelompok TGT Pada Siklus II ... 7

Lembar Observasi Minat Belajar Kondisi Awal: Aldo Syahputra... 8

Lembar Observasi Minat Belajar Kondisi Awal: Birgita Masniari Sinurat ... 9

Lembar Observasi Minat Belajar Siklus I Pertemuan I: Aldo Syahputra ... 10

Lembar Observasi Minat Belajar Siklus I Pertemuan I: Birgita Masniari S. .. 11

Lembar Observasi Minat Belajar Siklus I Pertemuan II: Aldo Syahputra ... 12

Lembar Observasi Minat Belajar Siklus I Pertemuan II: Birgita Masniari S. 13 Lembar Observasi Minat Belajar Siklus II Pertemuan I: Aldo Syahputra ... 14

Lembar Observasi Minat Belajar Siklus II Pertemuan I: Birgita Masniari S. 15 Lembar Observasi Minat Belajar Siklus II Pertemuan II: Aldo Syahputra ... 16

Lembar Observasi Minat Belajar Siklus II Pertemuan II: Birgita Masniari S. 17 Lembar Angket Minat Belajar Kondisi Awal: Aldo Syahputra ... 18

Lembar Angket Minat Belajar Kondisi Awal: Birgita Masniari Sinurat ... 19

Lembar Angket Minat Belajar Siklus I: Aldo Syahputra ... 20

Lembar Angket Minat Belajar Siklus I: Birgita Masniari Sinurat ... 21

Lembar Angket Minat Belajar Siklus II: Aldo Syahputra ... 22

(15)

xi

Lembar Observasi Guru Siklus I ... 24

Lembar Observasi Guru Siklus II ... 25

Dokumentasi Penelitian ... 26

Tabulasi Observasi Kondisi Awal ... 27

Tabulasi Observasi Siklus I Pertemuan I ... 28

Tabulasi Observasi Siklus I Pertemuan II ... 29

Tabulasi Observasi Siklus II Pertemuan I ... 30

Tabulasi Observasi Siklus II Pertemuan II... 31

Tabulasi Angket Kondisi Awal ... 32

Tabulasi Angket Siklus I ... 33

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang sangat erat kaitannya

dengan manusia dan lingkungannya. Salah satu mata pelajaran di sekolah dasar (SD) adalah ilmu pengetahuan Sosial (IPS). Pelajaran IPS adalah pelajaran yang

mempunyai fungsi dan peran penting dalam usaha pembentukan warga Negara yang baik sesuai dengan tujuan pembangunan nasional.

Pada jenjang pendidikan dasar, pemberian mata pelajaran IPS

dimaksudkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan praktis, mereka dapat menelaah, mempelajari dan mengkaji fenomena-fenomena

serta masalah sosial yang ada di sekitar mereka. Dalam mengkaji dan membahas persoalan-persoalan tersebut, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mendapat sumber materi dari berbagai bidang ilmu sosial, seperti: ekonomi, geografi, sosiologi,

antropologi, ilmu politik, dan sejarah.

Menurut Supardan (2015: 54) “Pembelajaran IPS harus membantu siswa

dalam belajar untuk menggunakan berbagai keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang akan mempersiapkan mereka untuk menjadi warga negara yang kompeten dan bertanggung jawab sepanjang hidup mereka”.

(17)

2

merupakan pelajaran yang dalam prosesnya masih sering menggunakan proses pembelajaran konvensional dimana pembelajaran masih berpusat pada guru.

Dalam pengamatan peneliti di kelas IV SD Negeri 067242 Medan

Sunggal, peneliti melihat pola pembelajaran yang konvensional seperti ceramah dan Tanya jawab, sehingga kurang memfasilitasi interaksi antara guru dan siswa.

Dalam proses belajar siswa juga terlihat kurang antusias dalam menerima penjelasan dari guru. Pada saat guru menerangkan juga masih banyak siswa yang bermain-main dan berbicara di tempat duduknya.

Dalam proses pembelajaran IPS masih banyak dijumpai guru yang lebih suka menggunakan model tersebut karena guru cukup menjelaskan apa yang

tersedia di buku dan setelah itu guru langsung meminta siswa mengerjakan soal yang ada di buku paket. Sehingga siswa hanya menerima pengetahuan dari guru tanpa bisa mengembangkan pemikirannya sendiri.

Jika proses pembelajaran IPS terus dilakukan dengan pembelajaran konvensional maka pengetahuan siswa tidak berkembang ataupun terhambat dan hanya menerima apa yang guru berikan saja. Sementara Winkel ( dalam Eveline, 2014:12) mendefinisikan bahwa “Pembelajaran ialah sebagai pengaturan dan

penciptaan kondisi-kondisi ekstern sedemikian rupa, sehingga menunjang proses belajar siswa dan tidak menghambatnya”.

Dalam proses pembelajaran terdapat kegiatan belajar, yaitu suatu kegiatan dimana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang

ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Belajar merupakan salah satu kunci keberhasilan siswa, artinya belajar memegang peran penting

(18)

3

karakteristik tertentu seperti wawasan pengetahuan yang luas, kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan sehari-hari yang dihadapinya, sikap, dan perilaku positif terhadap lingkungan sosial maupun lingkungan alam

sekitarnya.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah cara penyampaian materi

seorang pengajar berpengaruh bagi berhasil tidaknya proses belajar mengajar tersebut, penyampaian materi yang baik dapat menarik minat siswa untuk menyenangi pelajaran yang diajarkan.

Jika seseorang berminat untuk mempelajari sesuatu maka tingkat prestasi belajarnya juga akan mempengaruhi. Seseorang yang ingin melakukan sesuatu

harus didasari dengan minat yang dimilikinya, karena apabila seseorang melakukan hal tidak didasari dengan minat akan menimbulkan hasil yang kurang memuaskan.

Minat tidak dibawa sejak lahir, namun diperoleh setelah seorang tersebut menjalani kehidupannya. Dalam proses pembelajaran minat merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Seorang yang memiliki minat terhadap subyek tertentu

cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya. Begitu juga halnya dengan materi pelajaran tertentu banyak dijumpai siswa yang hanya

(19)

4

membosankan. Sehingga minat siswa yang kurang pada pelajaran IPS ini juga mengakibatkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh.

Menurut hasil pengamatan peneliti, penyebab terjadinya hal tersebut

dikarenakan kurang bervariasinya model yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar siswa dapat minat

dalam pembelajaran IPS yaitu dengan menggunakan model-model pembelajaran lain yang dapat mendukung proses belajar mengajar di dalam kelas, sehingga siswa lebih minat lagi dalam belajar. Banyak model pembelajaran yang dapat

dikembangkan dalam pembelajaran di kelas seperti mengubah belajar individual dan terpusat pada guru menjadi pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran yang

bergantung kepada kelompok-kelompok kecil. salah satu pembelajaran kooperatif yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).

Dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan penggunaan Model pembelajaran Teams Games Tournament dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Model ini peneliti gunakan dalam pembelajaran IPS

dengan tujuan untuk mengurangi rasa jenuh yang dialami siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar IPS di kelas. Dengan menggunakan Model pembelajaran

Teams Games Tournament dalam pembelajaran IPS, siswa akan merasakan suasana yang berbeda ketika sedang belajar IPS. Siswa tidak hanya duduk, diam, dan mendengarkan cerita dari guru saja tetapi mereka dilibatkan dalam sebuah

permaianan kerja sama yang dilakukan sambil belajar. Proses belajar yang dilakukan dengan kerja sama sambil bermain akan memunculkan rasa senang

(20)

5

kompetensi di dalamnya. Siswa dengan kemampuan berbeda akan saling membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran. Masing-masing kelompok akan berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam memecahkan masalah yang

disampaikan guru. Tugas guru dalam pembelajaran menggunakan metode ini yaitu sebagai fasilitator yang juga membimbing dan mengawasi kerja setiap

kelompok.

Dengan menggunakan Model pembelajar Teams Games Tournament (TGT), siswa akan dilatih bekerja sama dalam memecahkan suatu permasalahan

serta diajarkan untuk bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.dengan bekerja sama, siswa akan memiliki sikap sosial yang baik dan menimbulkan rasa senang

dalam belajar. Bila rasa senang muncul, kebosanan terhadap pelajaran IPS juga akan berkurang sehingga minat belajar siswa juga akan lebih meningkat.

Berdasarkan latar belakang diatas dan beberapa alasan maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Oleh sebab itu peneliti mengambil judul: Penggunaan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Untuk

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 067242 Sunggal Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

(21)

6

2. Pada pembelajaran IPS pengetahuan siswa kurang berkembang dan murid hanya menerima apa yang guru berikan saja, sebab guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional.

3. Pada saat guru menerangkan juga masih banyak siswa yang bermain-main dan berbicara di tempat duduknya, sebab siswa juga terlihat kurang

antusias dalam menerima penjelasan dari guru.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

batasan masalah yang akan peneliti lakukan yaitu: "Penggunaan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Materi Pokok Aktivitas Ekonomi Kelas

IV SD Negeri 067242 Sunggal Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: “Apakah dengan penggunaan model pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran IPS materi pokok aktivitas

(22)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi pokok aktivitas

ekonomi kelas IV SD Negeri 067242 Sunggal tahun ajaran 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian

a. Bagi siswa: agar tercipta kebiasaan-kebiasaan kerjasama dalam

kelompok dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan minat belajar siswa.

b. Bagi guru: memberi masukan tentang model pembelajaran kooperatif

tipe Teams Games Tournament (TGT) dan menerapkannya sehingga mampu meningkatkan minat siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Bagi sekolah: dapat memberikan, mendorong, memfasilitasi guru untuk dapat menerangkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) ini, sehingga guru tidak selalu

menggunakan metode yang konvensional.

d. Bagi peneliti lain: sebagai bahan acuan atau referensi untuk meneliti

(23)

96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan data penelitian yang dilakukan

terhadap peningkatan minat belajar siswa pada pelajaran IPS materi ajar aktivitas ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT) pada materi ajar aktivitas ekonomi di kelas IV SD Negeri 067242 Sunggal, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT) dapat membuat siswa lebih bersemangat dalam

belajar dan meningkatkan minat belajar siswa.

2. Pada siklus I peningkatan minat belajar siswa sudah mulai tampak, namun belum maksimal karena masih banyak siswa yang memiliki minat belajar rendah. Pada siklus I pertemuan I ada sekitar 41,47% siswa yang memiliki

minat belajar yang tinggi, atau naik sekitar 29,27% dari kondisi awal yang hanya 12,20%.

(24)

97

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka

dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Guru disarankan untuk memvariasikan cara mengajarnya agar tidak

menimbulkan kebosanan pada diri siswa. salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran.

2. Guru harus memahami model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tersebut, baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai dengan

evaluasi untuk dapat melakukan proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

3. Guru juga diharapkan dalam menjelaskan hendaknya menyajikan contoh

yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.

4. Siswa diharapkan lebih banyak mengulang pelajaran dirumah dan

disarankan untuk tidak malu ataupun takut bertanya kepada guru tentang materi pelajaran yang kurang dimengerti.

5. Peneliti lain perlu melakukan penelitian lebih lanjut guna memberi

masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan minat siswa dengan menerapkan model pembelajaran

Teams Games Tournament (TGT).

6. Sekolah diharapkan terus aktif berupaya untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa salah satu upaya nya dengan memvariasikan model

(25)

98

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Eveline & Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

https://kamriantiramli.wordpress.com/2012/04/19/tag/faktor-faktor-yang-membangkitkan-minat-belajar/. Diakses 16 November 2015.

http://uinkediri.blogspot.co.id/2014/12/makalah-minat-belajar.html/. Diakses 6 Januari 2016.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iskandar, Harun. 2010. Tumbuhkan Minat Kembangkan Bakat. Yogyakarta: ST Book.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kurniasih & Sani. 2014. Teknik dan Cara Mudah Membuat Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Kata Pena.

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Ciputat: Quantum Teaching.

Sholimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Solihatin & Raharjo. 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

(26)

99

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana kita ketahui, jika alih fungsi lahan hutan tersebut dilakukan sesuai dengan peruntukannya, yaitu sesuai dengan lingkungan yang mempunyai ekosistem

Paket Pekerjaan : DED Jembatan Gantung Air Lematang Desa Perjito Kecamatan Gunung Megang.

Another Disisis, utilization of the graphics card into the era of General Purpose Graphical Processing Units ( GPGPU ) , namely the use of graphics cards to work umum.GPU

[r]

Oleh karena angka kesakitan jiwa semakin tahun semakin meningkat seperti kelainan pada anak yang makan makanan yang tidak lazim seperti makan pasir, makan paku dll, serta

bahwa dalam rangka mendukung operasional Pelabuhan Perikanan Birea serta melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (6) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

Apa yang ingin saya katakan adalah, saya yakin dan percaya Perkhidmatan Awam di negara ini, nyatanya, telah sampai kepada satu tahap keampuhan dan kematangan yang mampu

Temuan penelitian terhadap proses peningkatan keterampilan menulis teks anekdot melalui model pembelajaran kooperatif JIGSAW siswa kelas X IPS 3 SMA Negeri 4 Bukittinggi