• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung Melalui Get Togethers Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung Melalui Get Togethers Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

v Written By: Dian Prasesti

43308014 Guided by:

Sangra Juliano Prakasa, S.I.Kom

The aim of this research to determine The role of Public Pelations Parijz Television Van Java Bandung Increase Motivation In Employees Work through Messaging, Media, and Activities.

The approach used in this study was qualitative approach, and the method was descriptive method, the data collection technique was interview, study litteratu, and internet searching and browsing. The subject of this research was the members of Publlic Relations and the staff of Technology Research Development of Parijz Van Java Televisi Bandung. Research choose those members as informants by using purposive sampling.

The results of this research the messege conveyed by Public Relations of Parijz Van Java Televisi are in the form of informative and persuasive messege. The media used are the print media through memos and banners as well as media presentations and outdoor media. Activities undertaken by the Public relations Parijz Televsisi Van Java Bandung is covering outbound activities, interactive games, the best employee award and documenting the interests of corporate records.

(2)

iv Oleh : Dian Prasesti NIM : 43308014 Di bawah bimbingan : Sangra Juliano Prakasa S.IKom

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawannya melalui Pesan, Media, dan Kegiatan yang dilakukan.

.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan wawancara, studi pustaka dan penelusuran data online. Objek penelitian ini adalah Stasiun Televisi Parijz Van Java Televisi Bandung dan subjek penelitian adalah Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung. Peneliti memilih Public Relations dan staff karyawan Technology Research Development Parijz Van Java Televisi Bandung sebagai informan penelitian dengan menggunakan teknik Purposive sampling.

Hasil penelitian adalah Pesan yang disampaikan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung berupa pesan informatif dan persuasif. Media yang digunakan adalah media internal yaitu memo serta media presentasi dan mega phone. Kegiatan yang dilakukan oleh Public relations Parijz Van Java Televsisi Bandung adalah meliputi kegiatan outbond, games interaktif, penghargaan karyawan terbaik dan mendokumentasikannya sebagai kepentingan arsip perusahaan.

Dari hasil tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Peranan Public Relations Parijz Van Java Televisi sudah efektif dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya karena dengan meningkatnya produktifitas kerja karyawan maka besar pula kontribusi karyawan yang diberikan kepada perusahaan.

(3)

1 1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri di Indonesia terbilang sangat pesat terbukti dengan adanya berbagai macam industri yang telah berdiri dan maju . Industri di Indonesia sangat beragam, mulai dari industri rumah tangga, industi tekstil, industri kimia serta industri transportasi hingga industri hiburan. Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki peranan aktif dalam industri hiburan, terlihat dari keproduktifannya dalam menghasilkan karya, baik karya seni maupun prestasi dalam bidang seni. Dalam industri hiburan itu sendiri terdiri dari berbagi macam industry, ada yang dinamakan indutri pertelevisian dan industri perfilman. Industri tersebut tidak lepas dari sebuah media massa, dimana media masa adalah media penyebar informasi. Media massa itu sendiri terdiri dari media cetak dan media elektronik. Media elektronik berupa radio, televisi dan film. Televisi bagi kehidupan umat manusia yang sering disebut sebagai kotak ajaib, telah memberi pengaruh negatif dan positif. Televisi dengan kekuatannya menciptakan dunia yang tidak berjarak. Televisi juga menjadi tutor yang handal dalam membentuk watak dan perilaku manusia.

(4)

secara tidak formal disebut dengan TV. televisi merupakan salah satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linier communication. Televisi selain dapat digunakan sebagai media edukasi, informasi juga dapat berperan sebagai media entertainment bagi para pemirsanya. Peran televisi sebagai media massa adalah hal yang melekat, dan merupakan media massa yang dapat dipublikasikan secara cepat.

Pertelevisian Indonesia saat ini tengah berkembang pesat pula seiring berdirinya stasiun televisi negeri dan swasta, dimana stasiun televisi negeri dikelola oleh pemerintah sedangkan stasiun televisi swasta yaitu stasiun televisi yang dikelola oleh para pemilik modal media tersebut. Stasiun televisi swasta terdiri dari stasiun televisi nasional dan stasiun televisi lokal. Banyak sekali stasiun televisi yang sukses mengudara hingga saat ini. Stasiun televisi nasional memiliki jangkauan yang sangat sangat luas yakni bisa diakses diseluruh penjuru tanah air Indonesia sedangkan televisi lokal hanya memiliki jangkauan yang kecil yaitu hanya bisa dijangkau oleh beberapa kota.

Masing-masing kota di Indonesia kini memiliki kemampuan mencipatakan saluran stasiun televisi sendiri, dimana stasiun televisi tersebut sepenuhnya dikelola oleh sumber daya dari masing-masing kota tersebut. Stasiun televisi lokal biasanya menayangkan program-program seputar ciri khas dan kebudayaan dari masing-masing kota tersebut, serta menjelaska lebih dalam apa yang terjadi dalam kota tersebut.

(5)

program acara, ada televisi lokal yang menayangkan khusus seputar kebudayaan kota tersebut saja, ada yang menayangkan khusus seputar berita dan informasi adapula yang hanya menayangkan tentang pendidikan dan hiburan. Dikota-kota besar di Indonesi kini banyak mengudara stasiun-stasiun televisi lokal, contohnya di kota Jakarta, kota semarang dan kota bandung. Di kota bandung sendiri banyak berdiri stasiun televisi lokal. Stasiun televisi lokal kota Bandung yang berhasil mengudara hingga saat ini yakni STV Bandung, MQ TV, IMTV, Space toon, dan PJTV.

Persaingan antar stasiun televisi terlihat jelas dari kualitas program acara yang ditayagkan. Masing-masing dari stasiun televisi tersebut mecoba memberikan warna tersendiri pada stasiun televisi mereka. Mencoba menarik perhatian khalayak penonton.

Citra dari masing-masing stasiun televisi merupakan hal yang sangat penting karena disanalah kepercayaan masyarakat untuk bersedia menyaksikan program acara yang disiarkan, apakah layak untuk ditonton serta apakah memiliki keakurasian yang tepat dalam hal menyampaikan informasi. Dalam pembentukan citra sangat berperan seorang Public Relations, dimana perusahaan televisi juga sangat penting memiliki seorang public relations.

(6)

persahabatan antar karyawan serta memacu semangat kerja karyawan. Karyawan merupakan salah satu bagian penting bagi perushaan, karena keberhasilan perusahaan dapat terlihat baik apabila memiliki kaaryawan yang produktif dan memiliki kontribusi untuk perusahaannya.

Setiap perusahaan memiliki banyak kegiatan baik kegiatan yang bertujuan untuk para pihak publik intern maupun bentuk kegiatan untuk pihak publik ekstern perusahaan, yang bertujuan untuk menunjukan eksistensi perusahaan tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut telah dirancang bahkan telah ada yang sukses dilaksanakan. Kegiatan bisa berupa kegiatan rutin maupun kegiatan insidentil.

Parijz Van Java Televisi merupakan salah satu stasiun televisi yang telah berhasil mengudara di kota Bandung. Parijz Van Java Televisi memiliki public relations yang dinamakan Content Program, PR & Promotion Manager. Divisi public relations dalam Parijz Van Java Televisi menyatu dengan divisi lain yaitu Content Program, PR & Promotion Manager. Akan tetapi Public Relations pada Parijz Van Java Televisi tetap memiliki peran yang aktif dalam pembentukan citra perusahaan, menjaga hubungan baik internal dan eksternal perusahaan serta membuat program-program yang berhubungan dengan internal dan eksternal perusahaan. Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Parijz Van java Telivisi baik kegiatan yang bersifat intern maupun kegiatan yang bersifat ekstern selalu tidak lepas dari peranan seorang Public Relations dengan tujuan untuk tetap unggul dalam jangka waktu yang lama.

(7)

tahun Parijz Van Java Televisi yang diadakan setiap tahunnya, sedangkan kegiatan yang rutin dilakukan adalah dengan menjalin hubungan baik dengan para instansi-instansi yang saling berhubungan dengan melakukan pertemuan yang bersifat non formal untuk selalu menjaga hubungan baik diantara pihak-pihak yang berkepentingan, karena itu seorang humas harus peka terhadap publik internal dan publik eksternalnya, serta dapat menciptakan harmonisasi di antara pihak manapun. Maka rancangan sebuah kegiatan itu sangat perlu dipikirkan dan dirancang dengan matang, karena dalam setiap penyusunan rencana atau dalam setiap penyusunan rancangan pada setiap kegiatan yang akan berlangsung akan sangat berpengaruh bagi image perusahaan dalam setiap acara yang diselenggarakan oleh Parijz Van Java Televisi tentunya diharapkan dapat selalu berlangsung dengan baik dan sukses serta dapat meningkatkan citra pada perusahaan Parijz Van Java Televisi dalam menyiasati setiap langkah dalam penyusunan rancangan sebuah kegiatan.

Seperti kegiatan yang diadakan khusus untuk para staf dan karyawan Parijz Van java Televisi Bandung dalam kegiatan yang bersifat insidentil dan khusus dilaksanakan untuk memacu semangat kerja serta dapat meningkatkan kualitas kerja karyawan berupa kegiatan Get Togethers. Pada kegiatan ini Parijz Van java Televisi Bandung telah beberapa kali mengadakan kegiatan Get Togethers yang dilaksanakan pada beberapa lokasi yang sama.

(8)

sejak tahun pertama perusahaan berdiri pada bulan maret 2005. Kegiatan Get Togethers dilaksanakan pertama kali pada bulan februari 2006 lalu kegiatan selanjutnya dilaksanakan pada bulan agustus. Kegiatan Get Togethers tersebut diagendakan menjadi kegiatan rutin yang selalu dilakukan pada bulan februari dan agustus. Kegiatan Get Togethers pada perusahaan Parijz Van Java Bandung sudah terlaksanan sebanyak sebelas kali. Lokasi Get Togethers yang dipilih yaitu selalu di Ciwangun Inda Camp Cisarua Bogor. Public Relations Parijz Van Java Televisi memiliki alasan sendiri mengapa Get Togethers selalu dilaksanakan ditempat tersebut berdasarkan kekurangan dan kelebihan lokasi.

Kegiatan yang dilakukan Public Relations Parijz Van Java Televisi ini adalah untuk memacu kembali semangat keja para karyawan dengan memberikan penyegaran serta membangun kebersamaan dan keakraban para karyawan perusahaan. Dalam hal ini jelas sekali fungsi sebuah Public Relations yaitu memiliki peran dalam menentukan sukses atau tidaknya misi dan visi perusahaan atau organisasi tersebut, fungsi Public Relations dalam sebuah perusahaan adalah untuk mewakili publik manajemen dan manajemen pada publik sehingga tercipta kaminikasi dua arah (Two way communications) karena publik adalah sasaran dari sebuah kegiatan Public Relations manajemen perusahaan.

(9)

Relations merupakan implementasi dari tugas seorang Public Relations. Dengan demikian, kegiatan Public Relations harus dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara menyeluruh, baik dalam melakukan perannya dalam setiap kegiatan maupun dalam melakukan kerjasamanya dengan berbagai pihak yang berkepentingan. Kegiatan Public Relations pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai komunikasi verbal maupun non verbal, maka dari itu tujuan dari kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations merupakan bentuk penimbulan perilaku yang positif dari publik intern perusahaan maupun ekstern perusahaan.

(10)

atasan, hubungan antara karyawan dengan karyawan lainnya. Seperti yang dikatan oleh ahli humas.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Peranan Humas Parijz Van Java Televisi

Bandung melalui Kegiatan Get Togethers dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawannya”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana kegiatan yang dilaksanakan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya?

2. Bagaimana pesan yang disampaikan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya?

3. Bagaimana media yang digunakan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya?

(11)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud pada penelitian ini yaitu untuk mengkaji, serta memberikan gambaran jelas tentang bagaimana peranan Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya melalui kegiatan Get Togethers yang berguna bagi perusahaan untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal dari karyawan perusahaannya.

1.3.2 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui kegiatan yang dilaksanakan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya.

2. Untuk mengetahui pesan yang disampaikan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya.

3. Untuk mengetahui media yang digunakan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya.

(12)

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian in diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang kehumasan mengenai peran seorang Public Relations dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya, juga sebagai sarana untuk menambah wawasan dan mengembangkan ilmu dalam mengaplikasikan kemampuan yang didapat secara teori dalam perkuliahan. Serta menjadi referensi mengenai kegiatan internal Public Relations khususnya pada kegiatan Get Togethers.

1.4.2 Kegunaan Praktis A. Untuk peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat membuat peneliti lebih menguasai materi peranan public relations lebih mendalam, serta untuk menambah pengetahuan peneliti sebagai aplikasi dai keilmuan Public Relations yang di peroleh, khususnya tentang peranan Public Relations dalam meningkatkan semangat kerja karyawannya melalui kegiatan Get Togethers.

B. Untuk Akademisi

Berguna bagi mahasiswa Unikom secara umum dan bagi mahasiswa Public Relations secara khusus sebagai literature atau referensi bagi yang akan melaksnakan penelitian pada kajian yang sama.

C. Untuk Lembaga Perusahaan

(13)

divisi Public Relations dalam melaksanakan tugasnya maupun dalam menyusun sebuah kegiatan Get Togethers selanjutnya. Serta dapat berguna dalam mengkomunikasikan pesan kepada publik internal maupun eksternalnya.

1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Teoritis

Kerangka pemikiran merupakan alur pikir peneliti yang dijadikan sebagai skema pemikiran yang melatar belakangi penelitian ini. Mengingat fungsinya sangat penting dalam penelitian ini, penulis mengemukakan kerangka pemikiran tersebut sebagai berikut:

Salah satu tugas seorang Public Relations adalah membina serta menjaga dan menciptakan hubungan baik di antara pihak intern dan ekstern dalam sebuah organisasi atau perusahaan atau khalayak yang menjadi sasaran dari kegiatan Public Relations. Pihak-pihak atau public yang berada diluar perusahaan maupun yang berada didalam perusahaan. Pada penelitian ini yang akan di teliti adalah bagaimana peranan Public Relations Parijz Van JavaTelevisi Bandung dalam menjalankan kegiatan internal perushaan.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia arti peranan adalah “Tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa.”(Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2002:751).

(14)

”Peranan adalah merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaukan hak dan kewajiabnnya sesuai dengan kedudukannya, maka ia melakukan suatu peranan”. (Soekanto,

2002:243)

Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status. Sedangkan peranan menurut Rhenald Khasali adalah “untuk mencapai tujuan yang diinginkan perlu membuat kegiatan, apa

pesannya, dan media apa yang digunakan”. (Khasali,2006 : 31)

Menurut Onong Uchjana Efendy dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek:

“Istilah hubungan masyarakat yang disingkat “humas” sebagai

terjemahan dari istilah Public Relations. Public dari Public Relations adalah orang-orang yang mempunyaikaitan kepentingan dengan suatu organisasi yang melancarkan kegiatan public relations itu, maka public di klasifikasikan menjadi internal publik yang jelas mempunyai kepentingan dengan organisasi kepentingan eksternal publik, yaitu orang-orang diluar organisasi yang jelas-jelas mempunyai kaitan kepentingan dan yang diharapkan memiliki kaitan kepentingan.”(Effendy, 2009 : 131)

Jika hubungan masyarakat memang terjemahan dari Public Relations, maka ciri-ciri Public Relations harus ada pada hubungan masyarakat dan dilaksanakan oleh kepala humas beserta staffnya. Adapun ciri-ciri nya sebagai berikut:

1. Komunikasi yang dilancarkan bersifat dua arah sebagai timbal balik 2. Kegiatan yang dilakukan terdiri dari penyebaran informasi, penggiatan

(15)

3. Tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan organisasi tempat humas menginduk

4. Sasran yang dituju adalah khalayak didalam organisasi dan khalayak luar organisasi

5. Efek yang diharapkan adalah terbinannya hubungan yang harmonis antara organisasi dan khalayak

Kebanyakan organisasi atau perusahaan kini mengakui peranan Public Relations cukup menonjol dalam pengambilan keputusan manajemen. “Peranan adalah setiap proses identifikasi atau menjadi peserta suatu proses komunikasi atau kegiatan bersama dalam situasi tertentu”. Selain dari itu

“Peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan untuk mencapai suatu kesatuan tujuan”. (Soekanto Poerwadarminta, 1985 : 415)

Tujuan dari terbentuknya kegiatan, pesan dan media yang digunakan yaitu tercapainya sebuah motivasi kerja. Menurut Dr Singgih Dirgagunarsa Motif adalah dorongan atau kehendak menjadi yang menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar seseorang berbuat atau bertindak, dengan perkataan lain bertingkah laku karena tingkah laku tersebut dilatar belakangi oleh adanya motif, maka disebut tingkah laku bermotivasi.

1.5.2 Kerangka Konseptual

(16)

Mengutip dari penelitian sebelumnya “untuk mencapai tujuan yang diinginkan perlu membuat kegiatan, apa pesannya dan media apa yangdigunakan”. Dalam hal ini Parijz Van Java Televisi selaku komunikator ingin mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan sumber daya yang kreatif dan produktif, memiliki sumber daya yang selalu inovatif dan aktif. Dari tujuan tersebut maka Public Relations Parijz Van Java Televisi mengadakan kegiatan internal yang ditujukan kepada seluruh karyawan perusahaan. Dengan menentukann jenis kegiatan, isi kegiatan yang dilaksanakan, serta menyusun isi pesan dan media yang digunakan pada kegiatan tersebut. Kegiatan yang akan dilakukan yaitu berupa kegiatanm Get Togethers dimana pesan yang ingin dusampaikan yaitu berupa peningkatan motivasi kerja karyawan perusahaan Parijz Van Java Televisi, dan menggunakan media yang tepat dalam penyaluran pesan dan informasi. Media yang dugunakan diharapkan dapat diserap dengan baik oleh seluruh karyawan perusahaan pada kegiatan Get Togethers ini. Dalam prakteknya Public Relations Parijz Van Java TV berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan perusahaannya dengan membuat kegiatan yang dapat merangsang daya kreatif karyawan perusahaan.

1.6 Pertanyaan Penelitian

(17)

sering di campur adukan dengan pengumpulan data atau informasi, studi pustaka, kajian dokumentasi, penulisan makalah, perubahan kecil pada produk dan sebagainya.

Pengertian penelitian disrankan oleh Leedy (1997 : 3) sebagai berikut : “Penelitian (riset) adalah proses yang sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi (data) dalam rangka meningkatkan pengertian kita tentangfenomena yang kita minati atau menjadi perhatian kita”.

Penelitian ini menggunakan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang bertujuan sapat memberikan sebuah arahan pada penelitian, sebagai berikut :

Kegiatan

Bagaimana kegiatan yang dilaksanakan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya?

1. Apa saja kegiatan pada saat dilaksanakan Get Together? 2. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan Get Togethers?

3. Apakah kegiatan Get Togethers tersebut dilakukan secara rutin? 4. Berapa kali kegiatan Get Together dilaksanakan dalam 1 tahun? 5. Dimana kegiatan Get Togethers tersebut dilaksanakan?

6. Bagaimana antusiasme karyawan saat kegiatan Get Togethers dilaksanakan?

(18)

Pesan

Bagaimana pesan yang akan disampaikan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya?

1. Pesan apa yang disampaikan dalam kegiatan Get Togethers?

2. Dalam bentuk apa pesan yang disampaikan pada kegiatan Get Togethers? 3. Apakah yang menjadi daya tarik pesan yang di sampaikan pada kegiatan

Get Togethers?

4. Apakah pesan yang disampaikan dapat diserap dengan baik oleh karyawan pada saat dilaksanakanny kegiatan Get Togethers?

5. Siapa yang membuat pesan dalam kegiatan Get Togethers?

Media

Bagaimana media yang digunakan oleh Public Relations Parijz Van Java Televisi Bandung melalui Get Togethers dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya?

1. Media apa yang digunakan untuk menyampaikan kegiatan Get Togethers? 2. Siapa yang merancang media tersebut untuk kegiatan Get Togethers? 3. Media cetak apa yang digunakan dalam kegiatan Get Togethers?

4. Apa alasan menggunakan media tersebut dalam kegiatan Get Togethers? 5. Dimana media tersebut diletakan?

(19)

1.7 Subjek dan Informan Penelitian 1.7.1 Subjek Penelitian

Penelitian adalah kenyataan bahwa kegiatan menduga sifat-sifat suatu kumpulan objek penelitian hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian dari kumpulan itu. Yang dimaksud subjek penelitian menurut Sanapiah Faisal (2001 : 109), menunjuk pada orang atau individu atau kelompok yang dijadikan unit atau satuan (kasus) yang diteliti. Bagian yang di amati disebut informan.

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah divisi Public Relations perusahaan Parijz Van Java Televisi yaitu bapak Andri Hardiansyah.

1.7.2 Infoman Penelitian

Informan penelitian adalah seseorang yang memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Lazimnya informan atau narasumber penelitian ini ada dalam penelitian yang subjek penelitiannya berupa “kasus” (satu kesatuan unit), antara lain yaitu berupa lembaga atau organisasi atau institusi (pranata) sosial. Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampling yang menggunakan teknik purposive sampling.

(20)
[image:20.595.136.495.124.208.2]

Tabel 1.1 Informan

No Nama Jabatan

1 Andri Hardiansyah Divisi Public Relations

2 Wikki Faizal Divisi TRD (Technology Research Development)

Sumber : Public Relations Parijz Van Java Televisi tahun 2011

1.8 Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu metode deskriptif denagn pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau krakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. (Rakhmat, 1991 : 24)

Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Menurut Jalaludin Rakhmat Penelitian deskriptif bertujuan untuk:

1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada

2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi atau praktek-praktek yang berlaku

3. Membuat perbandingan dan evaluasi

(21)

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu hanya menggambarkan fenomena yang terjadi dari objek yang di teliti, dalam hal ini adalah Peranan public realtions Parijz Van Java Televisi Bandung dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya. Penelitan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan untuk membangun pernyataan pengetahuan berdasarkan perspektif-konstruktif (misalnya, makna-makna yang bersumber dari pengalaman individu, nilai-nilai sosial dan sejarah, dengan tujuan untuk membangun teori atau pola pengetahuan tertentu), atau berdasarkan perspektif partisipatori (Cresswell)

1.9 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data 1.9.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara yaitu Tanya jawab langsung untu pencarian dan pengumpulan data dan informasi kepada semua pihak yang ada kaitannya dengan proses penelitian. Wawancara menurut Moh. Nazir dalam buku Metode Penelitiannya, menyatakan :

(22)

1999). Wawancara dilakukan pada karyawan Parijz Van Java Televisi Bandung yang berjumlah dua orang yaitu divisi public relations dan divisi Technology Research Development.

2. Studi Pustaka

Dalam studi pustaka ini, penulis menganut system kepustakaan terbuka dimana dengan mengumpulkan data atau keterangan melalui bahan bacaan mengenai masalah yang diteliti. Dengan teknik kepustakaan ini diharapkan mendapat dukungan teori dalam pembahasan masalah, yaitu dengan mengutip pendapat-pendapat para ahli, hal ini diharapkan akan memperjelas dan memperkuat pembahasan yang akan diuraikan.

3. Internet Searching

Peneliti juga menggunakan internet searching untuk melengkapi sebagai referensi dalam tugas akhir ini.

Internet Searching memiliki pengertian yaitu “ Suatu pencarian data melalui website guna melengkapi data penelitian yang saling terhubung ke seluruh dunia dan merupakan sumber daya informasi suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap”. ( Lani Sidharta, 1996,10 )

1.9.2 Teknik Analisis Data

(23)

analisis dengan logika, dengan induksi, deduksi, analogi, dan komparasi (amirin, 2000). Data kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan berlandaskan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibatdalam lingkup penelitian. Data kualitatif dapat membimbing peneliti untuk memperoleh temuan yang tak terduga sebelumnya serta untuk membentuk kerangka teori baru. Data kualitatif membantu peneliti untuk melangkah lebih jauh dari kerangka kerja awal (Miles, 1992)

Dalam penelitian tindakan dengan pendekatan kualitatif, data yang muncul lebih banyak berwujud kata-kata, bukan rangkaian angka. Data kualitatif dikumpulkan dalam berbagai cara misalnya; observasi, wawancara, intisari dokumen, rekaman kemudian diproses melalui pencatatan, pengetikan, dan penyuntingan selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Karena penelitian ini merupakan kualitatif, sehingga pada tahap penganalisaan data, peneliti dituntut untuk mampu memberikan makna pada data yang telah diperoleh.

1. Data yang dihasilkan adalah data yang didapat pada saat melakukan wawancara yakni data yang dapat dikumpulkan dan diolah.

(24)

Klasifikasi data ini digunakan agar peneliti benar-benar memilih data-data yang dianggap valid.

3. Proses akhir analisis data dan pembahasan yang didasarkan pada rujukan sebagai teori yang duigunakan dimana didalamnya ditentukan suatu kepastian mengenai aspek teori dan kesesuaian dengan fakta hasil penelitian dilapangan.

1.10 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.10.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilaksanakan di Alamat : PJTV OFFICE yang berada di BEE Mall (Bandung E-letronical Mall) Blok A Lantai 1 Jl. Naripan No.89 Bandung.

Telp. : (022) 84467740 Fax : (022) 84467741

1.10.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan, dimulai dari bulan februari hingga bulan juli tahun 2011..

(25)
[image:25.595.60.577.147.485.2]

Tabel 1.2

Waktu Penelitian

No. Kegiatan

Waktu Penjualan

Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Tahap Persiapan

Studi Pendahuluan Pengajuan Judul Persetujuan Judul Wawancara

2. Tahap Pelaksanaan

Pengajuan Bab I Pengajuan Bab II Pengajuan Bab III Pengumpulan Data Penulisan Laporan Bimbingan

3. Tahap Analisa Data

Pengolahan dan Analisa Data Pengajuan Bab IV

Menympulkan Hasil Penelitian Pengajuan Bab V

4. Tahap Pengujian

Pendaftaran Sidang Sidang Tugas Akhir Wisuda

Sumber : Data Penelitian 2011

1.11 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

(26)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan mengenai tinjauan tentang humas, tinjauan tentang peranan, tinjauan tentang penerangan, tinjauan tentang pesan, tinjauan tentang kegiatan.

BAB III OBJEK PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang sejarah lembaga, visi dan misi, tugas pokok dan fungsi, logo perusahaan, moto perusahaan, serta struktur organisasi perusahaan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang terdiri dari deskripsi informan, deskripsi hasil penelitian dan pembahasan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(27)

25 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Public Relations 2.1.1 Definisi Public Relations

Definisi pertama dari Cutlip, Center dan Broom dalam bukunya Effective Public Relations yang menyatakan bahwa:

“Public Relations is the management function which evaluates public

attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an organizational with the public interest, and plans and executes a program of action to earn public understanding and acceptance” (Cutlip, Center & Broom, 1985:3).

Dari definisi diatas public relations memiliki kedudukan yang strategis untuk menciptakan pengertian dan memperoleh dukungan publik melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi kebijakan untuk kepentingan publik. Lain halnya dengan definisi dari Frank Jefkins (1996) yang menyatakan bahwa humas adalah “sesuatu yang

merangkum keseluruhan komunikasi terencana, baik itu kedalam maupun keluar Dari definisi Frank Jefkins ini mencakup tujuan PR yang lebih luas, tidak hanya terbatas saling pengertian saja, namun melainkan juga berbagai tujuan spesifik yang berkaitan dengan saling pengertian itu.

(28)

PR dalam melaksanakan tujuannya harus berdasarkan metode manajemen berdasarkan tujuan. Dalam mengejar tujuannya PR harus mengukur semua yang telah diperoleh melalui teknik-teknik riset tertentu.

PR juga membantu organisasi untuk mengantisipasi dan merespon persepsi dan opini, merespon nilai dan gaya hidup yang baru, merespon pergeseran di antara direktorat dan di dalam lembaga legislatif, dan merespon perubahan-perubahan lain yang terjadi dalam lingkungan karena tanpa PR yang efektif, organisasi akan cenderung menjadi tidak peka terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya dan menjadi tidak peduli dengan lingkungannya (Cutlip, Center, dan Broom, 2006 : 29)

Definisi Public Relations oleh Frank Jefkins mengemukakan bahwa Public Relations merupakan keseluruhan bentuk komunikasi yang terencana, baik itu keluar maupun kedalam, yakni antara suatu organisasi dengan publiknya dalam rangka mencapai tujuan yang spesifik atas dasar adanya saling penegertian.

Definisi sederhana dari Philip Lesly seperti yang dikutip oleh Leonald Mogel (1993 : 7), PR is a management function as helping an organization (or group) and its publics adapt mutually to each other. Proses tersebut bertujuan agar perusahaan atau organisasi tersebut dapat menjalin hubungan baik dengan publicnya. Public ini yang nantinya akan menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan dari perusahaan tersebut (Kasali, 2003 : 63).

(29)

Leonard Mogel (1993 : 18), PR mempunyai beberapa komponen penting, yaitu :media relations, publications, employee relations, speechwriting, issues communications, public affairs and lobbying, crisis communications, corporate advertising, entertainment PR, advocacy PR, personal PR, financial PR, personal PR, image building, strategic corporate PR and integrated communications, corporate contributions and public service, dan community relations.

Dengan adanya komponen terakhir di atas dari Public Relations, fungsi PR yang dapat diterapkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan adalah membantu organisasi atau perusahaan tersebut untuk menjalin komunikasi yang efektif dengan komunitasnya. Selain itu didukung dengan pendapat Rex F. Harlow seperti yang dikutip oleh Cutlip, Center, dan Broom (2006 : 5) yang menyatakan bahwa Public Relations merupakan fungsi manajemen tertentu yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya.

(30)

(internal) dan keluar (eksternal). Dan pernyataan tersebut sesuai dengan pengertian Public Relations itu sendiri yaitu :

“Sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara sesuatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan – tujuan yang spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”(Jefkins, 1996; 9)

Publik dalam sebuah perusahaan merupakan setiap kelompok yang berada di dalam, maupun di luar perusahaan, yang mempunyai peran untuk menentukan keberhasilan perusahaan. Para pihak ini menurut Wheelen dan Hunger, seperti yang dikutip Yosal Iriantara (1995 : 61) adalah kelompok – kelompok yang berkepentingan dengan aktivitas organisasi, dan lantaran berkepentingan, maka kelompok – kelompok tersebut mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan

Oleh karena itu di antara organisasi dan publik ini sebaiknya terjadi hubungan yang saling mempengaruhi, sehingga terjadinya perubahan pada salah satu pihak akan mendorong terjadinya perubahan pada pihak yang lain (Kasali, 1994 : 63).

Public yang dimaksud di sini adalah a group of people who share a common problem or goal and recognize their common interest (Baskin, Aronoff, and Lattimore, 1997: 11), atau yang juga dapat disebut sebagai stakeholders perusahaan. The Institute of Public Relations, seperti yang dikutip oleh M. E. K. Munshi (1995:16) mendefinisikan publik sebagai, “certain specific group of people who form subdivisions within the

(31)

M. E. K. Munshi (1995 : 16 – 17) mengelompokkan publik dalam 8 kelompok, yaitu : community, potential staff, present staff, suppliers or services and materials, investors, distributors, consumers and users, and opinion leaders. Dengan adanya beberapa publik ini, maka perusahaan perlu menjalin hubungan baik dengan setiap publiknya. Menurut Kasali (2003 : 65), setiap perusahaan perlu membina hubungan baik dengan setiap media karena setiap perusahaan yang tumbuh dan berkembang di dalam suatu masyarakat akan selalu menghadapi tekanan, baik yang berasal dari luar perusahaan itu sendiri, maupun yang berasal dari dalam.

Aktivitas Public Relations sehari-hari adalah menyelenggaraka komunikasi timbal balik (two way traffic) antara pihak lembaga dan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan-kegiatan demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan

2.1.2 Internal Public Relations

Publik internal humas adalah salah satu bentuk dari PR yang menitik beratkan ke dalam perusahaan itu. Istilah ke “dalam” maksudnya, publik

tersebut berlaku kepada hubungan publik yang ada didalam instansi atau perusahaan.

Publik internal mempunyai tugas menjalin hubungan baik dan harmonis antara manajemen perusahaan dengan karyawannya. Menurut Griswold, “mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja adalah

(32)

1. Hubungan dengan karyawan (Employe Relations). 2. Hubungan manusiawi (Human Relations).

3. Hubungan dengan buruh (Labour Relations). 4. Hubungan dengan pemegang saham (Stockholder). 2.1.3 Eksternal Public Relations

Eksternal Public Relations bertugas untuk membina hubungan dengan orang – orang di luar perusahaan dan juga harus dapat menciptakan citra positif perusahaan. Publik eksternal terbagi kepada beberapa bentuk, yaitu :

1. Hubungan dengan pres (Press Relations). 2. Hubungan dengan Media

3. Hubungan dengan pelanggan (Coustemer Relations). 4. Hubungan dengan masyarakat (Community Relations).

Bagi suatu perusahaan, hubungan dengan publik eksternal merupakan suatu keharusan dalam usahanya untuk :

1. Memperluas langganan. 2. Memperkenalkan produk.

3. Mencari modal dan hubungan baik.

4. Memperbaiki hubungan dengan serikat – serikat buruh, mencegah pemogokan dan mempertahankan karyawan yang cakap, efektif, dan produktif dalam kerjanya.

5. Mencegah persoalan – persoalan yang sedang dihadapi.

(33)

informatif dan persuasif yang ditujukan kepada publik di luar preusahaan atau publik eksternal (Abdurachman, 1995; 38).

Perhatian yang besar terhadap kepentingan publik dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka akan membangkitkan simpati dan salah satu tugas PR adalah memikirkan serta memperhatikan kepentingan publiknya.

Tujuan yang ingin dicapai dalam eksternal relations adalah untuk memperoleh dukungan, kepentingan kepercayaan, serta menciptakan kesediaan kerja sama dari pihk luar.

Terciptanya opini public yang favorable terhadap suatu organisasi merupakan suatu awal dari kerja Public Relations, dan semua angggota organisasi harus dapat menjaga serta meningkatkan citra positif perusahaan maupun opini publik mengenai perusahaa yang sudah terbetuk dengan baik sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.

Dengan sudah terbentuknya opini publik yang baik dan publik luar yang menaruh simpati pada suatu organisasi maupun perusahaan, kerjasama pun akan berjalan karena kerjasama itu sudah didasari oleh kepercayaan dan saling mendukung satu sama lainnya.

2.1.4 Tujuan Public Relation

Menurut Rosady Ruslan (2001,246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:

(34)

b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.

c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation. d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. e. Mendukung bauran pemasaran.

Jefkins (2003:54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.

c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.

d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.

e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.

(35)

g. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.

h. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.

i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.

j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.

k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.

l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.

m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.

n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.

(36)

Tujuan Public Relations yang dikemukakan Charles S Steinberg dan Lesly

sejalan dengan pengertian Public Relations yang dikemukakan oleh Yosal Irintara.

“Public Relations adalah proses komunikasi maupun sebagian kegiatan yang dijalankan organisasi. Sebagai proses komunikasi, PR merupakan kegiatan yang terorganisir dan bertujuan sehingga bisa dibedakan dengan kegiatan komunikasi yang dilakukan begitu saja dan tidak memiliki yang jelas. Sedangkan sebagai kegiatan, PR bertujuan untuk membantu Publik memahami organisasi dan produk organisasi tersebut”. (Iriantara, Yosal, 2004; 06)”.

2.1.5 Fungsi Public Relation

Kegiatan Humas sebenarnya tidak selalu dilaksanakan oleh humas aja yang terpenting adalah fungsi humas, yaitu untuk membina hubungan yang harmonis antara perusahaan, terutama dengan public internalnya.

Menurut Cuplip dan Carter serta Canfield, fungsi humas adalah :. 1. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan

public baik publik internal maupun public eksternal.

2. Menunjang kegiatan manajemem dalam mencapai tujuan organisasi.

3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyebarkan opini public kepada organisasi.

4. Melayani publik dan menasihati organisasi demi kepentingan umum.

(Suhandang, Kustadi, 2004;236)

(37)

Fungsi humas dilakukan ke dalam (internal) maupun ke luar (eksternal), selain dilakukan kepada pimpinan perusahaan, juga melakukan publikasi dan promosi kepada publik eksternalnya sehingga perusahaan disukai oleh publiknya. Hal tersebut sesuai dengan pengertian humas menurut Kasali yaitu : Public Relations adalah seni untuk membuat perusahaan disukai dan dihormati oleh para karyawan, Konsumen, dan para penyalur.

2.1.6 Tugas Public Relation

Tugas-tugas Inti Seorang Public Relation, berikut beberapa job description PR yang disebut juga sebagai “nature of work”:

1. Reputasi, keberuntungan, bahkan eksistensi lanjutan dari sebuah perusahaan, dapat bergantung dari keberhasilan PR menafsirkan target publik untuk mendukung tujuan dan kebijakan dari perusahaan yang bersangkutan. Seorang PR spesialis menyajikan hal tersebut sebagaimana halnya seorang penasihat dalam bidang bisnis, asosiasi non-profit, universitas, rumah sakit dan organisasi lain. Selain itu, mereka juga membangun dan memelihara hubungan positif dengan publik.

(38)

organisasi”, tapi mereka juga dituntut untuk mengerti tingkah-laku dan memperhatikan konsumen, karyawan dan kelompok lain yang juga merupakan bagian dari deskripsi kerjanya.

2.1.7 Tugas Public Relations

Tugas public relations sehari-hari adalah sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui tampilan visual kepada publik. 2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat

umum (publik).

3. Memperbaiki citra atau image organisasi.

4. Tanggung jawab sosial, dimana Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut.

5. Melaksanakan komunikasi persuasif yang timbal balik kepada publik. 2.1.8 Kegiatan Public Relations

Kegiatan Public Relations adalah kegiatan yang ditujukan untuk publiknya. Berdasarkan jenis publiknya kegiatan Public Relations terbagi menjadi dua yaitu :

1. Internal Public Relations.

(39)

keberhasilan perusahaan, seperti karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya

Melalui kegiatan Internal Public Relations diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.

Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officers antara lain :

a. Hubungan dengan karyawan (employee relations)

(40)

b. Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations) Seorang PR juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi/perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.

2. Eksternal Public Relations

Kegiatan Eksternal Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing dan lain sebagainya

Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya.

(41)

a. Hubungan dengan komunitas (community relations)

Membina hubungan dengan komunitas merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan disekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan dari mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh perusahaan dari lingkungan yang merupakan milik bersama. Hubungan dengan komunitas ini seringkali diwujudkan dalam program Corporate Social Responsibility.

b. Hubungan dengan pelanggan (costumer relations)

Membina hubungan baik dengan pelanggan, dilakukan agar dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan perusahaan itu sendiri. Menurut Seitel (2001:455) tujuan hubungan konsumen antara lain :

(1) mempertahankan pelanggan lama, (2) menarik pelanggan baru,

(3) memasarkan/memperkenalkan produk atau jasa baru, (4) memudahkan penanganan keluhan pelanggan

(42)

c. Hubungan dengan media massa dan pers (media & press relations)

Hubungan dengan media dan pers merupakan sebagai alat, pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik. Dengan hubungan baik dengan media dan pers, perusahaan bisa mengontrol, mencegah, dan meminimalisir pemberitaan-pemberitaan negatif atau salah tentang perusahaan di media massa. Hubungan dengan pers dapat dilakukan melalui kontak formal dan kontak informal. Bentuk hubungan melalui kontak formal antara lain konfrensi pers, wisata pers (press tour), taklimat pers (press briefing), dan resepsi pers. Sedangkan bentuk hubungan melalui kontak informal antara lain keterangan pers, wawancara pers, dan jumpa pers (press gathering).

d. Hubungan dengan pemerintah (government relations)

(43)

2.2 Tinjauan Tentang Internal Public Relation 2.2.1 Definisi Public Relation Internal

Pada dasarnya humas internal (internal Public Relations) itu mempunyai andil yang sama pentingnya dengan humas eksternal. Sebagai suatu gambaran, jika yang menjadi ukurannya itu adalah uang mak humas internal mampu memberi kontribusi profitabilitas perusahaan yang sama besarnya dengan yang diberikan oleh humas eksternal.

Humas internal atau dalam istilah perhumasan sering disebut dengan istilah komunikasi pegawai telah berkembang begitu pesat sehingga pada saat ini wahananya tidak hanya sebatas pada jurnal internal saja, melainkan sebagai kegiatan sampingan untuk pertanda bahwa pihak manajemen senantiasa memberi perhatian kepada segenap jajaran perusahaan atau organisasi.

(44)

bersumber dari desus-desus yang berkembang sebagai akibat dari ketertutupan pihak manajemen.

2.2.2 Tujuan dan Kegiatan Public Relations Internal

Target kegiatan PR dalam konteks ini adalah menjaga suasana diantara para karyawan di dalam badan atau perusahaan. Bagaimana menciptakan komunikasi efektif, keserasian hubungan antara pimpinan dan bawahan, baik secara horisontal maupun vertikal, sehingga dapat memperkuat tim kerja perusahaan.

Tiap anggota dari badan atau perusahaan itu, dari tingkat pimpinan sampai pesuruh, merupakan Public Relations Officer yang tidak resmi. Dimana segala perilaku mereka mendapat sorotan dari publik dan dapat mempengaruhi nama baik perusahaan. Keluarga karyawan juga mempunyai andil besar dalam menciptakan hubungan baik. Karena ketentraman keluarga akan berpengaruh pada ketentraman bekerja pegawai. Usaha yang bisa ditempuh Internal Public Relations yaitu :

a. Pengumuman-pengumuman, mengumumkan program kerja serta hasil-hasil yang telah atau masih harus dicapai perusahaan. Biasanya bersifat insidental seperti rapat kerja.

b. Buku pegangan pegawai, memuat program kerja secara rinci, tujuan perusahaan serta hak dan kewajiban pimpinan dan karyawan.

(45)

d. Pertemuan-pertemuan berkala, dimana pimpinan dan karyawan bisa saling berbagi tentang kegiatan kerja dan mencari solusi atas kendala-kendala yang dihadapi dan mengemukakan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai.

e. Kotak suara, menampung pendapat karyawan yang tidak berani mengemukakannya secara terbuka. Sehingga segala keputusan pimpinan bisa obyektif.

f. Laporan kepada pemegang saham, pertemuan antara pimpinan perusahaan dan pemegang saham untuk pertanggungjawaban dalam bidang keuangan. Sehingga para pemegang saham tetap menaruh kepercayaan karena merasa ikut serta membina perusahaan dan mengetahui kegunaan uangnya.

g. Hiburan dan darmawisata, untuk meredakan ketegangan selama bekerja dan memupuk keakraban serta setia kawan.

h. Olahraga, penyaluran minat dan bakat yang bersifat rekreasi seperti olahraga dengan membentuk tim-tim, akan mampu menggugah para pegawai untuk lebih mencintai perusahaannya dan bekerja lebih baik. Hal tersebut sebagai imbalan diperhatikannya minat mereka. Selain itu juga bisa sebagai alat promosi dan menambah publik ekstern bagi perusahaan melalui pertandingan persahabatan misalnya.

(46)

j. Hadiah-hadiah dan penghargaan, memotivasi pegawai yang mendapat penghargaan untuk mempertahankannya dan memotivasi pegawai yang lain untuk bekerja lebih baik.

k. Klinik dan apotek kesehatan, perusahaan hendaknya dilengkapi klinik atau apotek kesehatan untuk kesejahteraan karyawannya. Selain untuk karyawan dan keluarga, bisa juga dikembangkan untuk umum sehingga menambah keuntungan tersendiri bagi perusahaan.

l. Tempat-tempat ibadah, untuk membangun moral dan mental yang baik pada karyawan.

m. Tempat-tempat pendidikan, pendidikan untuk keluarga karyawan sangat penting sebagai bentuk perhatian dari perusahaan.

(47)

perusahaan, memelihara kesejahteraan pegawai atas usaha sendiri. Dalam hal pelaksanaan tergantung pada besar kecil perusahaan serta skala prioritas.

2.3 Tinjauan Tentang Get Togethers 2.3.1 Definisi Get Togethers

Dalam handout matakuliah Dasar-dasar Public Relations Dra. Nuri Siti Nurachmah Kegiatan Get Togethers adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka membentuk keterikantan diantara seluruh public internal, dalam hal ini public internal yang dimaksud adalah karayawan. Biasanya pada kegiatan get togethers public relations perusahaan lah yang berperan penting. Seluruh program dan perencanaan dibuat matang oleh divisi Public Relations.

Berbeda dengan definisi kegiatan Get Togethers pada umumnya, pada stasiun telvisi Parijz Van Java Televisi Bandung memiliki pengertian Get Togethers tersendiri yakni menurut Public relations Parijz Van Java Televisi Bandung bapak Andri Hardiansyah Get Togeters merupakan kegiatan dimana dilakukannya pemanfaatan waktu yang baik dalam kegiatan meningkatkan produktifitas karyawan guna mencipaakan hubungan yang lebih kompak dan dekat antara seluruh public internal perusahaan dengan menyisipkan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung terciptanya timbal balik yang baik antara karyawan dan perusahaan.

(48)

dalam maknanya, bersama. Kebersamaan dapat dijalin apabila adanya peluang yang baik bagi karyawan dan atasan perusahaan. Macam-macam kegiatan Get Togethers yaitu Out Bond pada pada alam terbuka, program rekreasi seluruh karyawan dan lain-lain.

2.3.2 Fungsi dan Tujuan Get Togethers

Kegiatan get togethers ini sangat penting untuk semua perusahaan. Dalam kegiatan ini partisipasi seluruh karyawan sangat dibutuhkan, dimana seluruh karyawan dapat bekerjasama dalam melakukan kegiatan ini. Fungsi dari kegiatan ini yaitu memepersatukan seluruh karyawan perusahaan, menciptakan kelancaran komunikasi. Tujuan dari kegiatan ini yaitu terciptanya hubungan yang baik antara karyawan dengan karyawan lainnya. saling mengenalnya karyawan antara satu divisi dengan divisi lain, hubungan baik dan keakraban tidak hanya tercipta antar karyawan satu dengan karyawan lainnya tapi antara karyawan dengan atasannya. Disinilah peran seorang Public Relations yaitu menjembatani hubungan yang harmonis antara karyawan dan atasan, sebagi penyalur aspirasi dan insiprasi antar seluruh karyawan dan karyawan dengan atasannya.

2.3.3 Proses Get Togethers

(49)

Proses yang dilakukan haruslah matang dan sistematis agar acara dapat terselenggara dengan lancar, awalnya divisi Public Relations melakukan rapat untuk merumuskan kegiatan seperti apa yang akan dilakukan dan tujuan dari diadakannya kegiatan Get Togethers tersebut. setelah itu Public Relations mengundang seluruh divisi untuk ikut serta dalam pemberian ide lebih lanjut mengenai Get Togethers tersebut.

(50)

dapat diperkirakan kegiatan Get Togethers dapat berjalan baik karena menggunakan perencanaan yang matang dan penyebaran informasi yang baik.

2.4 Tinjauan Tentang Motivasi 2.4.1 Definisi Motivasi

Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Menurut Woodworth motivasi ialah alasan-alasan atau dorongaan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu untuk mencapai tujuannya.

Menurut Sardiman Am, motivasi adalah Daya penggerak (daya) yang telah menjadi aktif dimana ini akan menjadi aktif apabila kebutuhan untuk mencapai tujuan dirasakan sangat mendesak.

Menurut Dr Singgih Dirgagunarsa Motif adalah dorongan atau kehendak menjadi yang menyebabkan timbulnya semacam kekuatan agar seseorang berbuat atau bertindak, dengan perkataan lain bertingkah laku karena tingkah laku tersebut dilatar belakangi oleh adanya motif, maka disebut: tingkah laku bermotivasi.

(51)

Menurut Nico Syukur Dister, motivasi adalah Penyebab psikologi yang merupakan sumber serta tujuan dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan manusia.

Menurut Mc Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan Teori Motivasi

Banyak orang yang mencoba menjelaskan bagaimana semua motivasi bekerja. Berikut adalah beberapa diantaranya:

a. Teori Insentif Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan. Misalnya, Anda mau bekerja dari pada sampai sore karena Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan intensif berupa gaji. Jika Anda tahu akan mendapatkan penghargaan, maka Anda pun akan bekerja lebih giat lagi. Yang dimaksud insentif bisa tangible atau intangible. Seringkali sebuah pengakuan dan penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.

(52)

dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau bawaan kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan hidup.

c. Teori Hirarki Kebutuhan Teori ini dikenalkan oleh Maslow sehingga kita mengenal hirarki kebutuhan Maslow. Teori ini menyajikan alasan lebih lengkap dan bertingkat. Mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan kemanan, kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan penghargaan, sampai kebutuhan akan aktualisasi diri.

d. Takut Kehilangan vs Kepuasan. Teori ini mengatakan bahwa pada dasarnya ada dua faktor yang memotivasi manusia, yaitu takut kehilangan dan demi kepuasan (terpenuhinya kebutuhan). Takut kehilangan adalah adalah ketakutan akan kehilangan yang sudah dimiliki. Misalnya seseorang yang termotivasi berangkat kerja karena takut kehilangan gaji. Ada juga orang yang giat bekerja demi menjawab sebuah tantangan, dan ini termasuk faktor kepuasan. Konon, faktor takut kehilangan lebih kuat dibanding meraih kepuasan, meskipun pada sebagian orang terjadi sebaliknya.

e. Kejelasan Tujuan Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika

(53)

2.4.2 Tujuan Motivasi

Tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.

2.4.3 Motivasi Kerja Karyawan

Setiap tindakan manusia mempunyai tujuan atau motivasi baik itu disadari maupun tidak disadari. Demikian pula pekerjaan atau kegiatan karyawan mempunyai motivasi misalnya dia mengharapkan gaji atau upah yang layak, kepuasan pribadi dari apa yang dikerjakannya, promosi atau kenaikan jabatan dan lain sebagainya. Karyawan sebagai makhluk sosial dalam bekerja tidak hanya mengejar penghasilan saja tetapi juga mengharapkan selama bekerja dia juga dapat diterima dan dihargai sesama karyawan dan dia pun akan merasa bahagia juga dapat membantu karyawan lain.

(54)

atau pemimpin harus mengetahui dan bersifat peka terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja individu karyawanannya.

Seorang pemimpin haruslah peka terhadap kenyataan adanya hubungan dan pengelompokan dengan karyawan secara informil berdasarkan identifikasi, kualifikasi masing-masing yang tidak dapat dicegah. Selama tujuan daripada kelompok informil itu hanya untuk menyalurkan kebutuhan sosial, hal ini tidak perlu dikhawatirkan bahkan perlu dibina dan dapat diharapkan dan adanya kerja sama serta kekompakan dalam berprestasi kerja sehingga produktifitas kerja dapat diharapkan meningkat. disamping itu pula hal-hal yang bersifat formil seperti struktur organisasi, birokrasi kerja, peraturan-peraturan dibidang kepegawaian jelas mempengaruhi terhadap masing-masing individu yang berbeda dalam kepribadiannya.

(55)

Adalah penting untuk disadari bahwa faktor manusia berperan penting dalam meningkatkan peran dan motivasi kerja para karyawanannya, dimana orang itu tentu saja adalah sang pemimpin.

Juga perlu ditumbuhkan dedikasi, loyalitas dan semangat memiliki suatu kantor atau perusahaan juga adalah upaya-upaya terkait dengan hal ini.

Dengan era persaingan sekarang, peran manajer atau pemimpin untuk meningkatkan motivasi kerja para karyawannya adalah sesuatu yang sangat esensial dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.

2.5 Tinjauan Tentang Peranan

Peranan didalam Kamus Bahasa Indonesia adalah”tindakan yang

dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa” (Kamus Besar Bahasa Indonesia

2002:75).

Menurut Onong Uchana Effendy, dalam kamus komunikasi peranan adalaha suatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan secara menonjol dalam suatu peristiwa (Effendy 1986:135). Peranan Public Relations dalam suatu organisasi menurut Dozier & Broom (1995:531) dibagi menjadi 4 kategori, yaitu :

1. Expert Prescribert

Ahli public relation yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam menyelesaikan masalah dengan publiknya (public relationship)

(56)

Public Relation bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan oleh publiknya dari organisasi bersangkutan sekaligus harus mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada publiknya.

3. Problem Solving Process Fasilitator

Dalam hal proses pemecahan persoalan public relation ini, merupakan bagian tim manajemen untuk membantu pimpinan organisasi naik sebagai penasehat (adviser) hingga mengambil tindakan ekseskusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang sedang dihadapi secara rasional dan professional.

4. Communication Technican

Berbeda dengan ketiga peranan public relation professional sebelumnya yang terkait erat bdengan fungsi dan peranan manajemen organisasi sedangkan dalam communication technican ini sebagai journaslist resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan method of communication in organization. (Dozier & Broom, 1995:531)

2.6 Tinjauan Tentang Pesan

Pesan adalah perintah,nasehat dan permintaan, amanat yang disampaikan lewat orang lain (Kamus Besar Bahasa Indinesia).

(57)

kata-kata pada pesaannya”. Observasi ini menghasilkan kesimpulan bahwa orang berbeda yang menerima pesan yang sama mungfkin akan menafsirkan secara berbeda, memberikan makna yang beda dan bereaksi dengan cara yang berbeda. Bagaimanapun juga karakteristik pesan dapat menghasilkan efek yang kuat walaupun mungkin tidak dapoat diterangkan dengan penjelasan bertdsarkan sebab akibat langsung dan sederhana. Seperti ditunjukan lewat gagasan atau audien yang keras kepala, efek pesan dimediasi oleh penerima, dan karenanya menyulitkan pencarian yang berlaku untuk semua situasi komunikasi. (Cutli&Center, 2009 : 2008)

2.6.1 Bentuk Pesan Informatif

Informative Communications adalah suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal;-hal baru yang diketahuinya. Teknik ini berdampak kognitif pasalnya komunikan hanya mengetahui saja. Seperti halnya dalam penyampaian beritya dalam media cetak maupun elektronik, pada teknik informative ini berlaku komunikasi satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, medianya menimbulkan keserampakan, serta komunikannya heterogen. Biasanya teknik informative yang digunakan oleh media bersifat asosiasi, yaitu dengan cara menumpangkan penyajian pesan pada objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak.

2.6.2 Bentuk Pesan Persuasif

Persuasif adalah tindakan yang berdasarkan segi-segi psychologic

(58)

Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku komunikasi yang lebih menekankan sisi psikologis komunikasi. Penekanan ini dimaksudkan untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku. Tetapi persuasi dilakukan dengan luwes, halus yang mengandung sifat-sifat manusiawi senhinnga mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang disertai perasaan senang. Agar komunikasi persuasif mencapai tujuan dan sasarannya, maka perlu diadakan perencanaan yang matang dengan memeprgunakan komponen-komponen ilmu komunikasi, yaitu komunikator, pesan, media dan komunikan. Sehingga dapat terciptanya pikiran, perasaan dan hasil penginderaannya, terorganisasi secara mantap dan terpadu. Biasanya teknik ini efektif, komunikan bukan hanya sekedar tahu, tetapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan tertentu.

2.7 Tinjauan Tentang Media

Media adalah “alat, saran komunikasi dalam melakukan sesuatu” (Kamus

Besar Bahasa Indonesia 2009)

Media digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu pesan, media tersebut memiliki pengertian “suatu alat penghubung media yang befungsi dalam

penyampaian suatu pesan / yang digunakan sebagai penghubung dalam penyampaian pesan.

(59)

Unsur-unsur media komunikasi atau media yang digunakan humas, dipahami dalam konteks pemilihan media yang sesuai dengan ciri-ciri dan sifat publik yang dikelola hubungannya oleh suatu organisasi. Jelasnya media komunikasi yang digunakan adalah yang sesuai dengan ciri publik internal dan publik eksternal dari suatu organisasi. Publik internal adalah karyawan, pemegang saham, dan hubungan industrial; sedangkan publik eksternal adalah komunitas sekitar organisasi, konsumen, pemerintahan, media pers.

(60)

58

3.1 Tinjauan Tentang Parijz Van Java Televisi 3.1.1 Sejarah Parijz Van Java Televisi

Pada bulan maret 2005 berdiri sebuah badan hukum Lembaga Penyiaran Swasta penyelenggara jasa penyiaran televisi yang berbasis stasiun lokal di Bandung Jawa Barat yang bernama PT. Esa Visual Pajajaran TV yang kini di kenal sebagai PJTV. Televisi lokal ini memfokuskan diri terhadap minat dan keinginan pemirsa di Bandung khususnya dan Jawa Barat umumnya. Sudah menjadi tekat pendirinya bahwa PJTV Sebagai lembaga penyiaran tetap setia pada prinsipnya dalam menyelenggarakan fungsinya bersikap independen, obyektif, jujur, dan mampu berpartisipasi dalam usaha pemberdayaan masyarakat di Jawa Barat. Dalam perkembangan yang pesat membuat PJTV memiliki motivasi untuk lebih kreatif dalam mengkonsep tujuannya, dengan berbagai perubahan untuk sebuah konsep kreatif PJTV berganti nama dari “Padjajaran TV” menjadi “Parijz Van Java TV” dengan

(61)

wilayah Jawa Barat. Untuk melayani wilayah Bandung dan sekitarnya, maka jangkauan siaran PJTV meluiputi seluruh wilayah kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cimahi, Bandung Barat, Cianjur, Sumedang, Majalengka, Subang, sebagian wilayah Garut, Tasik Malaya dan Bogor. Saat ini PJTV sedang dalam proses penmgembangan jangkauan siaran yang lebih luas shingga diharapkan seluruh pelosok Jawa Barat akan menerima siaran PJTV dengan baik. Stasiun televisi ini mengalami perubahan nama dimana awalnya Padjajaran TV menjadi Parijz Van Java TV, nama ter

Gambar

Tabel 1.1 Informan
Tabel 1.2 Waktu Penelitian
Gambar 1.1
Struktur Organisasi Parijz Van JavaGambar 3.2

Referensi

Dokumen terkait