• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Pengolahan Lapora Ketidaksesuaian PLN UPT P3B Bandung Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Pengolahan Lapora Ketidaksesuaian PLN UPT P3B Bandung Barat"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi saat ini menuntut manusia untuk mendapatkan

informasi yang up to date dan terpercaya tanpa harus ada batasan jarak dan

waktu. Maka dengan itu dibutuhkan suatu perangkat untuk mendukung

perkembangan tersebut salah satunya adalah mesin komputer. Dengan adanya

mesin tersebut diharapkan akan mempermudah dalam proses pengolahan data

menjadi suatu informasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.

Selain itu seiring berkembangnya jaman dan semakin bertambahnya

permasalahan yang dihadapi manusia maka kebutuhan akan teknologi dengan

system komputasi dirasa sangat diperlukan salah satunya untuk pengolahan

data, pemeliharaan data, maupun output data.

Sistem komputasi tersebut dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh

perusahaan-perusahaan dari mulai perusahaan kecil hingga perusahaan besar.

Salah satunya adalah PT.PLN (Persero) UPT Bandung Barat. PT.PLN UPT

Bandung Barat merupakan perusahaan terbesar di Indonesia dalam bidang

pengolahan sumber daya listrik sehingga dituntut dapat menyajikan informasi

yang cepat, tepat, akurat dalam melayani konsumennya. Maka dari itu

semakin bertambahnya waktu dan berkembangnya teknologi PT.PLN Upt

Bandung Barat diharuskan meningkatkan kinerja nya salah satunya dengan

pemanfaatan system informasi teknologi.

PT.PLN UPT Bandung Barat membawahi delapan unit kerja (Gardu

Induk) sehingga gardu-gardu tersebut sangat membutuhkan informasi yang

cepat dalam hal laporan ketidaksesuaian yakni berisi pemeliharaan peralatan

kerja yang dimiliki oleh tiap-tiap gardu.

Masih manualnya proses laporan ketidaksesuaian menyebabkan tidak

efisiensinya waktu karena proses validasi yang bertingkat dan menyebabkan

biaya yang dikeluarkan cukup besar. Selain itu dalam hal pemeliharaan

(2)

dikarenakan ini berhubungan dengan kepentingan konsumen dalam

mendapatkan layanan yang disediakan oleh gardu.

Maka dari itu dibutuhkan solusi yang tepat untuk menangani masalah

tersebut. Aplikasi Sistem Informasi melalui jaringan yang terhubung

merupakan solusi dari permasalahan system manual yang masih digunakan

oleh PT.PLN UPT Bandung Barat.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka identifikasi dalam

permasalahan ini adalah bagaimana membangun Aplikasi Sistem Informasi

laporan ketidaksesuaian di PT.PLN UPT Bandung Barat.

1.3.Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Berdasarkan pemaparan permasalahan diatas, maka maksud dari penulisan

laporan ini adalah membangun Aplikasi Sistem Informasi laporan

ketidaksesuaian di PT.PLN UPT Bandung Barat.

1.3.2. Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan tugas ini diantaranya yaitu :

1. Mempermudah dalam proses input data laporan, validasi laporan, dan

output laporan

2. Mempermudah dan mempersingkat waktu pembuatan laporan

ketidaksesuaian

3. Mempermudah PT.PLN UPT Bandung Barat dalam pengelolaan

laporan ketidaksesuaian alat sehingga lebih efisien dan mengurangi

biaya operasional

1.4.Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah sebagai

berikut :

1. Tahap Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

(3)

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan litelatur, jurnal, dan

buku yang ada kaitannya dengan laporan kerja praktek ini.

b. Metode observasi

Adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung dan mengindra terhadap objek atau proses yang di jadikan objek pemasalahan.

c. Interview

Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara secara

langsung dengan narasumber terkait.

2. Tahap pembuatan perangkat lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan software ini menggunakan metode

waterfall

Gambar 1.1. Model Waterfall

Proses nya antara lain :

a. System / Information Engineering

Merupakan bagian dari system yang tersebar dalam pengerjaan suatu

proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua

elemen yang diperlukan system dan mengalokasikannya ke dalam

(4)

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam

pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak

c. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang

mudah dimengerti oleh user

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah

dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu

e. Pengujian

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun

f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai

dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan

permintaan user.

1.5.Batasan Masalah

Dalam pembuatan laporan ini dibuat beberapa batasan masalah agar

pembahasana lebih terfokus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun

batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Data yang digunakan di aplikasi ini adalah :

a. Data Pegawai

b. Data peralatan

2. Proses yang ada di aplikasi ini adalah :

a. Input data peralatan

b. Validasi dari masing-masing pihak

c. Output data

3. Informasi yang dihasilkan

a. Laporan ketidaksesuaian alat

b. Tindak lanjut laporan ketidaksesuaian alat

4. Software yang digunakan adalah Delphi Xe 2010 dan menggunakan

(5)

5. Pemodelan dan perancangan system dalam pembuatan tugas ini

menggunakan pemodelan berbasis objek dengan tools UML

1.6.Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek

Lokasi Kerja Praktek yaitu di PT.PLN (PERSERO) UPT BANDUNG

BARAT, Jln. Moch Toha Km 04 Bandung 40255.

Waktu kerja praktek yaitu tanggal 20 juli – 20 Agustus 2011.

1.7.Sistematika Penulisan

Untuk Mengetahui gambaran mengenai penulisan laporan kerja praktek

ini, maka berikut ini akan dijelaskan sedikit mengenai sistematika penulisan

laporan ini :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab yang membahas latar belakang, perumusan

masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah dan sitematika penulisan.

Dimaksudkan dapat memberikan gambaran dan arahan bagi pembaca tentang

urutan pemahaman dalam penyajian laporan kerja praktek.

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan tentang sejarah, visi dan misi, Struktur organisasi,

Uraian Tugas, Aspek kegiatan UPT Bandung Barat, dan landasan teori.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi tentang analisis yang merupakan tahap awal dari

pembangunan aplikasi, dilanjutkan pada perancangan aplikasi, implementasi

system yang berisi print screen tampilan dari program aplikasi yang dibangun

serta pengujian aplikasi yang dibangun.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyimpulkan dari seluruh laporan dan aplikasi yang dibangun.

Dan saran untuk pengajuan serta evaluasi pengembangan system yang diambil

(6)

5

2.1. Profil tempat kerja praktek

2.1.1. Sejarah Instasi

Di Indonesia cahaya listrik mulai bersinar pada akhir abad XIX, yakni pada

jaman pemerintahan Hindia Belanda. Kelistrikan awal mulanya dibangun di

Palembang dalam kaitannya dengan usaha pertambangan minyak, sementaradi

Ambon dan Makasar untuk kepentingan militer.Sejak awal abad ke-20, listrik

terutama digunakan sebagai ganti lampu-lampu gas. Pada saat itu perusahaan

penguasaan pelistrikan Indonesia masih dipegang dan di selenggarakan secara

monopoli oleh perusahaan swasta Belanda.

Pada tahun 1905,Pemerintah Hindia Belanda memberikan izin kepada

Bndoengsche Electriciet Maatschappij (BEM) untuk mendirikan listrik di

Bandung yang bertugas dalam Bidang pembuatan jaringan-jaringan listrik untuk

kota Bandung dan sekitarnya.

Pada tahun 1919, perusahaan BEM dihapuskan dan digabungka dalam suatu

perusahaan Perseroan Terbatas dengan nama Gemmeenshapp lijke Elektriciteit

Bsdrijf En Omstreken (GEBEO NV) dengan cakupan daerah kerja meliputi

Bandung dan sekitarnya. GEBEO NV merupakan perseroan terbatas pertama

yang mengusahakan kelistrikan termasuk pendistribusian tenaga listrik.

Pada tahun 1942 sampai tahun 1945, pada masa penjajahan jepang, perusahaan

distribusi tenaga listrik dikelola oleh Djawa Djigyo Sha Bandoeng Chisa.

Sedangkan pembangkitan dan penyaluran gardu-gardu dilaksanakan oleh dua

instansi yaitu oleh Seibu Denki Djigya Sha tahun 1942 sampai 1943 dan oleh

Denki Kosha sejak tahun 1943-1945 dengan wilayah kerja di seluruh pulau Jawa.

Pada masa revolusi perjuangan fisik, yaitu dari tahun 1945-1946 pelaksanaan

distribusi tenaga listrik untuk Jawa barat khususnya dan Indonesia umumnya

dilaksanakan oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Jawatan Listrik.

Pada tahun 1948, Belanda masuk ke Indonesia maka pemerintah RI hijrah ke

(7)

Barat termasuk Jakarta diusahakan kembali oleh GEBEO NV. Sedangkan usaha

pembangkitan dan penyaluran tetap dikuasai RI yaitu Perusahaan Negara untuk

Pembangkit Listrik, yang disingkat PENUMPETEL, dengan wilayah kerja

meliputi seluruh Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Tanggal. 27 Desember 1957, dalam rangka perjuangan pembebasan Irian

Barat, GEBEO NV senagai perusahaan milik asing diambil alih oleh para

karyawan yang berkewarganegaraan Indonesia dan dirubah namanya menjadi

Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini dikuatkan dengan hadirnya Peraturan

Pemerintah No. 52 tahun 1958 yang menetapkan bahwa perusahaan Belanda yang

ada di Indonesia dialihkan di bawah naungan Pemerintah RI. Dengan jalan

Nasionalisasi, perusahaan negara tersebut diharapka dapat memberikan manfaat

sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia dan juga memperkokoh

keamanan dan ketahanan negara Republik Indonesia.

Pada tahun 1961, semua perusahaan listrik di Indonesia disatukan ke dalam

satu Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN). Sebagai

wadah kesatuan pimpinan PLN, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.67 tahun

1961, tugasnya mendistribusikan listrik di Indonesia dan tenaga pembangkitnya

dipegang oleh PLN pusat di Jakarta.

Dalam penjelasan dan pengumuman tentang pembentukan kabinet

Pembangunan (29 maret 1978) Perusahaan Umum Listrik Negara yang semula

bernaung di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik dialihkan ke

bawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi.

Dalam perkembangannya kemudian, Perusahaan Umum Listrik Negara di

bawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi mengalami perubahan

status dari Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi PT. PLN (Persero).

Dengan diterbitkannya PP No. 23 tahun 1994 tentang pengalihan bentuk

perusahaan Umum (Perum) menjadi Perseroan Terbatas (Persero). Perubahan

bentuk hukum perusahaan juga mengakibatkan terjadinya perombakan secara

struktural pada tingkat Distribusi/Wilayah. Dalam hal ini, Perum Listrik Negara

Distribusi Jawa Barat berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan

sebutan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juni 1994 sesuai

(8)

2.1.2. Visi dan Misi PT PLN (PERSERO) UPT BANDUNG BARAT

Sejalan dengan visi dan misi yang dimiliki oleh PLN P3B Jawa Bali, maka

UPT Bandung Barat memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:

Visi:

Diakui sebagai pengelola transmisi, operasi sistem, dan transaksi tenaga

listrik dengan kualitas pelayanan setara kelas dunia, yang mampu memenuhi

harapan stakeholders, dan memberikan kontribusi dalam peningkatan

kesejahteraan masyarakat yang dilandasi tata nilai: Integritas, Peduli, Pembelajar,

Saling Percaya.

Misi:

1. Mengelola operasi dan pemeliharaan sistem tenaga listrik secara andal

2. Melakukan dan mengelola penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi secara

efisien, handal, dan akrab lingkungan

3. Mengelola transaksi tenaga listrik secara kompetitif, transparan, dan adil

4. Melaksanakan pembangunan instalasi sistem transmisi tenaga listrik Jawa-Bali

5. Mengutamakan Keselamatan ketenagalistrikan (K2) dalam mengelola Operasi

dan Pemeliharaan Sistem tenaga listrik

2.1.3. Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) UPT BANDUNG BARAT

Unit Pelayanan Transmisi Bandung Barat dipimpin oleh seorang Manajer

setingkat Manajer Dasar dibantu oleh 3 orang Asisten Manajer: Asman

Pemeliharaan, Asman Administrasi, Keuangan, Asman Perencanaan dan Evaluasi

dan 8 (delapan) Supervisor Jaringan dan Gardu induk yang terdiri dari :

1. GISTET Saguling 5. GI Bandung Utara & GI Bengkok

2. GI Cigereleng 6. GI Padalarang

3. GIS Kiaracondong & GI Panasia 7. GI Cianjur

(9)

Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPT Bandung Barat

Berikut adalah skema wilayah kerja UPT Bandung Barat.

Gambar 2.2 Wilayah Kerja UPT Bandung Barat

2.1.4. Peran dan Tanggung Jawab

Peran UPT Bandung Barat sebagai unit yang bertanggung jawab untuk

mengelola operasi dan pemeliharaan sarana sistem transmisi diwilayah Bandung

dan sekitarnya, mempunyai peran sebagai berikut :

1. Mengelola aset sistem transmisi termasuk segala fasilitas penunjang

(10)

2. Mengoperasikan sistem transmisi 500 kV, 150 kV, 70 kV, 20 kV sesuai

standar.

3. Merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan instalasi sistem Gardu

Induk dan Transmisi.

4. Memelihara peralatan sistem transmisi 150 kV, 20 kV sesuai standar.

5. Memberdayakan dan mengembangkan potensi sumber daya yang dimiliki.

Dalam melaksanakan peran dan tanggungjawab tersebut maka di UPT

terdapat 3 bidang, yaitu bidang rencana dan evaluasi, operasi dan pemeliharaan

serta administrasi dan keuangan.

Bidang Perencanaan & Evaluasi bertanggungjawab atas tersedianya

rencana pemeliharaan instalasi transmisi dan gardu induk, proteksi, meter dan

scadatel, penyusunan rencana kerja dan anggaran pekerjaan rutin dan non rutin,

penyusunan RKAP, penyusunan dan evaluasi kinerja unit, pelaporan meter dan

transaksi energi, analisa dan evaluasi hasil pemeliharaan serta usulan tindak

lanjut, analisa dan evaluasi anomali dan hasil inspeksi level 1. Dibawah bidang

rencana dan evaluasi terdapat supervisor data yang bertanggung jawab

menyediakan data – data peralatan gardu induk dan transmisi, data operasional

gardu induk serta evaluasi anomali.

Bidang Operasi & Pemeliharaan bertanggung jawab atas pengoperasian

dan pemeliharaan system penyaluran tenaga listrik yang mencakup pemeliharaan

transmisi dan gardu induk, pemeliharaan proteksi, meter & scadatel, pengelolaan

lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, pengelolaan logistik serta supervisi

operasi. Dibawah bidang operasi dan pemeliharaan terdapat gardu induk yang

dikepalai supervisor. Supervisor gardu induk bertanggungjawab untuk

mengkoordinir pelaksanaan inspeksi visual level 1 peralatan gardu induk dan

transmisi, pemeliharaan kubikel 20 kv, manuver peralatan swictgear sesuai

koordinasi dengan dispatcher, pengelolaan progam aman, bersih dan hijau, serta

memberdayakan AE GI.

Bidang Administrasi & Keuangan bertanggung jawab atas pengelolaan

kegiatan administrasi, kesekretariatan & humas, pengelolaan keuangan dan

(11)

1. Asisten Manajer Administrasi Keuangan (Asman Adkeu) bertanggung

jawab atas pengelolaan SDM, Administrasi dan Keuangan untuk

mendukung pelaksanaan pekerja kegiatan proyek induk dalam mencapai

kinerja target proyek induk sesuai penetapan direksi. Rincian tugas pokok

manajer bidang SDM, Administrasi dan Keuangan adalah:

a) Merencanakan jenjang karir dan siklus untuk SDM tingkat

pelaksanaan di proyek induk.

b) Melaksanakan manajemen berbasis kompetensi dalam hal penetapan

posisi SDM, penilaian unjuk kerja pegawai serta pendidikan dan

latihan.

c) Melaksanakan tata usaha kepegawaian dalam hal reminsasi, mutasi

data pegawai.

d) Melaksanakan pekerjaan kesekretariatan pengolahan keluar masuk

surat serta menjamin kerahasiaannya.

e) Mengelola sistem informasi dan memelihara peralatan perangkat

kerasnya.

2. Melaksanakan penyedian dan memelihara peralatan kantor.

3. Melaksanakan pengendalian aliran kas penerimaan dan pengeluaran

serta membuat laporan rekonsiliasi keuangan,.

4. Melakukan pengolahan keuangannya berdasarkan kegiatan proyek

induk.

5. Melaksanakan kegiatan akuntansi biaya PDP dan aktiva tetap.

6. Menetapkan laporan manajemen di bidangnya.

2. Supervisor Pengelolaan Data

Tugas dari supervisor data diantara lain :

1. Mengelola Infrastruktur

a) Identifikasi kebutuhan

b) Analisa ketersediaan Layanan

c) Menetapkan Spesikasi yang dibutuhkan

(12)

e) Memelihara infrastruktur

f) Evaluasi unjuk kerja infrastruktur

2. Mengembangkan Aplikasi

a) Informasi kebutuhan pengembangan aplikasi dari user/pemilik

b) Analisa kelayakan dan biaya pengembangan aplikasi

c) Pengusulan pelaksana pengembangan aplikasi

d) Pelaksanaan pengembangan aplikasi

a) Uji coba hasil pengembangan aplikasi

b) Evaluasi unjuk kerja infrastruktur

3. Mengelola Database

a) Backup dan recovery database

b) Menetapkan jadwal pelaksanaan backup

c) Menetapkan media backup

d) Memastikan ketersediaan media backup

e) Menetapkan metoda transfer database

f) Melaksanakan backup

g) Validasi hasil backup/uji coba restore

h) Mengarsipkan/penempatan hasil backup

4. Ketersediaan hardware

a) Identifikasi ketersediaan hardware.

b) Menjamin konektivitas database dalam jaringan.

c) Menjamin ketersediaan database.

d) Menjamin ketersediaan space dalam media penyimpanan

e) Melaksanakan pemeliharaan rutin hardware dan database (defrag,

scan virus)

2.1.5. Alamat Perusahaan

Alamat : Jln. MochToha Km 04 Bandung 40255

Telephone : 62 - 22 - 5207386

(13)

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Analisis Perancangan Terstruktur

Dalam tahap perancangan suatu sistem diperlukan adanya teknik teknik

penyusunan sistem untuk menganalisa dan mendokumentasikan data yang

mengalir didalam sistem tersebut. Teknik-teknik tersebut adalah diagram

kontek, data flow diagram, kamus data, normalisasi, dan Entity Relation

Diagram (ERD).

2.2.1.1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah model atau gambar yang menggambarkan hubungan

sistem dengan lingkungan sistem. Untuk menggambarkan diagram konteks,

kita deskripsikan data apa saja yang dibutuhkan oleh sistem dan dari mana

sumbernya, serta informasi apa saja yang akan dihasilkan oleh sistem tersebut

dan kemana informasi tersebut akan diberikan.

2.2.1.2. Data Flow Diagran (DFD)

DFD adalah representasi grafik dari suatu system informasi yang

menggambarkan komponen-komponen system, aliran data yang menggambarkan

asal dan tujuan data tersebut serta menyimpan datanya.

DFD merupakan alat analisis dan perancangan system informasi yang

berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang terstruktur, sehingga

mudah dikomunikasikan oleh perancang system kepada pembuat program aplikasi

maupun kepada pemakai.

2.2.1.3. Normalisasi

“Normalisasi Adalah teknik yang digunakan untuk menstrukturkan data

sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mencegah timbulnya

masalah-masalah yang berhubungan dengan pengolahan basis data”

Proses normalisasi didalam model basis data relasional

menitikberatkan pada masalah penentuan struktur data yang paling

sederhana untuk tabel-tabelnya. Hasil proses normalisasi adalah data,

(14)

sebagai salah satu pendekatan yang dilakukan dalam perancangan skema

basis data dalam bentuk normal.

Adapun Konsep-konsep yang digunakan pada normalisasi, antara lain :

1. Kunci Atribut (Key Field / Key Attribute)

Suatu kunci field yang mewakili record / tupple.

2. Kunci Kandidat (Candidate Key)

Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik

dari suatu entiti.

3. Kunci Primer (Primary Key)

Satu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasikan secara unik

dan mewakili setiap kejadian pada suatu entiti.

4. Kunci alternatif (Alternate Key)

Kunci kandidat yang dipakai sebagai kunci primer.

5. Kunci Tamu (Foreign Key)

Satu atribut atau satu set atribut dan melengkapi hubungan yang

menunjukan ke induknya.

Berikut ini merupakan bentuk-bentuk normalisasi:

1. Bentuk normal pertama (1NF)

Suatu tabel dapat disebut bentuk normal pertama jika semua

atributnya memiliki nilai yang atomik (atribut yang bersangkutan tidak

dapat dibagi lagi menjadi atribut-atribut yang lebih kecil) tetapi masih

mengandung redudancy (atribut yang tampil berulang-ulang)

2. Bentuk normal kedua (2NF)

Suatu tabel bentuk normal pertama yang memenuhi syarat tambahan bahwa

semua atribut bukan kuncinya hanya bergantung pada kunci primer.

(15)

Suatu tabel bentuk normal kedua yang memenuhi syarat tambahan bahwa

semua atribut bukan tidak memiliki ketergantungan transitif terhadap kunci

primer.

4. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)

Suatu tabel yang memiliki semua field penentu yang merupakan

candidate key. Bentuk ini merupakan perbaikan bentuk normal ketiga.

2.2.1.4. Entity Relation Diagram(ERD) / Relasi Tabel

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model diagram yang menyatakan keterhubungan suatu entity dengan entity yang lain. Atau juga

dapat dikatakan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang

dibutuhkan dalam sistem dan hubungan antar data-data tersebut.

Secara terjemahan dalam bahasa Indonesia, Entity Relationship Diagram

adalah diagram relasi atau keterhubungan entitas. Dari model Entity

Relationship Diagram akan didapatkan data-data yang dibutuhkan sistem. Dengan begitu maka akan didapatkan pula kejelasan aktivitas yang dilakukan

dalam sistem.

Didalam Entity Relationship Diagram (ERD) dikenal beberapa

komponen, yaitu sebagai berikut :

a) Entitas (Entity)

Adalah suatu objek yang memiliki hubungan dengan objek lain.

Dalam ERD digambarkan dengan bentuk persegi panjang.

b) Hubungan (Relationship)

Dimana entitas dapat berhubungan dengan entitas lain, hubungan ini disebut

dengan entity relationship yang digambarkan dengan garis.

Ada empat bentuk relasi dasar pada database, yaitu :

(16)

b. One-to-Many Artinya satu data memiliki beberapa data pasangan.

c. Many-to-One Artinya beberapa data memiliki satu data pasangan.

d. Many-to-Many

Artinya beberapa data memiliki beberapa data pasangan.

c) Atribut

Adalah elemen dari entitas yang berfungsi sebagai deskripsi karakter entitas

dan digambarkan dengan bentuk elips.

2.3. Konsep Basis Data

Hampir di semua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah

organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basis data.

Perangkat komputer dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya digunakan

untuk menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi, yang dewasa ini sudah

menjadi suatu keharusan demi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan

kecepatan operasional perusahaan

2.4. Definisi Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak

komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk

melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan

perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer,

tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk

mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama

perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar

media.

Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut

sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah

(17)

pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya.

Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang

memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari

dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan

untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan

pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu

dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang

terpisah.

2.4.1. Klasifikasi Aplikasi

Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:

1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise)

2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan

3. Perangkat lunak informasi kerja

4. Perangkat lunak media dan hiburan

5. Perangkat lunak pendidikan

6. Perangkat lunak pengembangan media

7. Perangkat lunak rekayasa produk

2.5. Definisi Pengolahan Data

Tujuan Utama dalam pengolahan data dalam sebuah database adalah agar

kita dapat memperoleh kembali data (yang kita cari) dengan mudah dan cepat, selain

itu pemanfaatan database memiliki beberapa tujuan. Secara lengkap pemanfaatan

database dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) antara lain :

1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)

2. Efisiensi ruang (Space)

3. Ketersediaan (Availability)

4. kelengkapan (Completely)

(18)

6. Kebersamaan Pemakai (Sharability)

2.6. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak yang mendukung dalam menyajikan suatu sistem aplikasi

ini adalah Borland DelphiXE 2010 dan MySQL.

2.6.1.Borland Delphi XE 2010

Delphi XE 2010 merupakan versi yang diperkenalkan oleh Embarcadero

Technologies untuk meneruskan versi-versi sebelumnya. Delphi 2010 inilah yang

saya pakai selain Delphi 7 pada mata kuliah Pemrograman Visual. Penambahan

fitur-fitur yang belum pernah disertakan pada versi sebelumnya dan belum pernah

diimplementasikan pada pemrograman berbasis IDE (Integrated Development

Environment) yang lain. Delphi 2010 merupakan pemrograman yang berjalan di

sistem operasi Microsoft Windows dengan tampilan yang menarik dan mudah

digunakan. Selain itu, dukungan penuh terhadap fitur perangkat tablet seperti

keyboard virtual dan layar sentuh menjadi sebuah daya tarik bagi para

programmer_untuk_beralih_menggunakan_versi_Delphi_2010_ini.

Kehadiran Delphi 2010 dimaksudkan untuk menyempurnakan versi

Delphi yang sudah dikembangkan sebelumnya dengan penambahan fitur serta

fasilitas yang belum ada pada versi Delphi sebelumnya. Delphi 2010 adalah

lingkungan pengembangan terintegrasi yang digunakan untuk merancang dan

mengembangkan aplikasi, baik basis dekstop maupun web yang dapat berjalan di

semua_versi_Windows_dan_platform_database.

Dari Delphi 2010, programmer dapat membangun jenis aplikasi Windows,

seperti aplikasi stand-alone executables (EXE), dynamic link library (DLL),

COM, OCX, type libraries, control panel applet, aplikasi Windows Service dan

aplikasi console. Programmer juga dapat dengan mudah membangun

aplikasi-aplikasi client yang kaya akan fitur, antarmuka yang bagus, atau aplikasi-aplikasi basis

(19)

Programmer juga bisa dengan mudah membangun aplikasi kompleks

seperti aplikasi multimedia yang dapat menjalankan hampir semua format

multimedia. Seperti:

 Aplikasi antarmuka yang menghubungkan perangkat keras ke komputer

seperti fingerprint, scanner, webcam dan sebagainya.

 Aplikasi database baik embedded database, database server, dan client

server database.

 Aplikasi web dan webservices.

Kelebihan Delphi 2010 dari versi Delphi sebelumnya adalah:

 Dukungan penuh terrhadap sistem operasi Windows 7.

 Mendukung kepada perangkat layar sentuh yang terdapat pada komputer

tablet.

 Banyaknya platform database server populer yang secara standard

didukung.

2.6.2. MySQL

MySQL merupakan sebuah database yang berbasiskan server

database. Kemampuannya dalam menangani RDBMS (Relational

Database Management System) membuat database ini sangat popular saat ini.

MySQL mampu mengelola data yang sangat besar hingga ukuran Gigabyte.

MySQL dapat digunakan untuk kepentingan komersial maupun personal (non

profit). Database server itu sendiri merupakan suatu software yang bertugas

untuk melayani permintaan (request) query dari client.

MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa

kemampuan, salah satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen

database yang dapat mengatur bagaimana menyimpan, menambah,

mengakses data dan transaksitransaksi database lainnya. MySQL cepat sekali

berkembang, karena MySQL merupakan suatu software yang Open Source.

(20)

yang bisa ditemukan seperti MySQL versi terbaru atau

(21)

20

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1. Analisis Sistem

Sistem pelaporan yang berjalan selama ini di UPT Bandung Barat dirasa

sangat kurang efisien dan optimal dikarenakan sistem nya yang masih manual.

Manual disini dalam artian masih menggunakan berkas berupa kertas beserta

pengiriman laporannya masih harus datang langsung dari suatu tempat ke tempat

lainnya. Prosedurnya dimulai dari jabatan yang paling bawah yang berhak untuk

melaporkan ketidaksesuaian peralatan yaitu AE (Petugas Lapangan) kepada

Supervisor GI (Gardu Induk) yang akan melakukan validasi dan berlanjut kepada

Supervisor PD (Pengelolaan Data) hingga pihak terakhir yaitu Asman Ophar

(Asisten Manager) yang berhak menentukan keputusan akhir atas laporan

tersebut.

Maka dari itu penting rasanya dibangun nya suatu sistem informasi yang

berguna untuk menanggulangi masalah tersebut. Sistem informasi ini nantinya

akan berfungsi sebagai suatu aplikasi yang dapat diakses oleh UPT beserta Gardu

Induk-Gardu Induk lainnya yang terhubung melalui suatu jaringan. Prosedurnya

adalah sama dengan prosedur yang berjalan sebelumnya namun tentunya berbeda

dari sistem yang digunakan.

3.1.1. Analisis Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan saat ini adalah berupa form yang mana form

tersebut akan berpindah tangan dari satu pihak ke pihak lainnya untuk dilakukan

validasi yang mana hasil keluaran akhir nya adalah berisi keputusan akhir dari

(22)

3.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Prosedur laporan ketidaksesuaian yang terjadi UPT Bandung Barat adalah

sebagai berikut

1. Petugas Lapangan (AE) melaporkan jika ada peralatan yang tidak sesuai

(rusak atau perlu diganti) kepada Supervisor Gardu Induk (GI) setempat

2. Supervisor Gardu Induk akan menvalidasi laporan tersebut dan jika terjadi

ketidaksesuaian maka proses berlanjut dan Supervisor GI akan

mengirimkan laporan ke Supervisor Pengelolaan Data (PD)

3. Supervisor PD menvalidasi laporan tersebut dan jika terjadi ketidaksesuai

maka akan mengirimkan laporan kepada Asman Ophar (Asistem Manager

Operasi Pemeliharaan)

4. Asman Ophar akan menvalidasi dan menentukan keputusan akhir dari

laporan ketidaksesuaian tersebut

3.1.3. Deskripsi Sistem

Sistem yang akan dibangun merupakan sistem aplikasi berbasis web yang

di bangun manggunakan bahasa pemrograman Delphi. Untuk pengolahan data

menggunakan sistem basis data My SQL.

3.1.4. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Dalam pembangunan aplikasi ini membutuhkan komponen perangkat

keras (hardware) yang harus mendukung proses untuk membangun aplikasi.

Spesifikasi perangkat keras untuk mendukung pengembangan sistem ini adalah

sebagai berikut :

Kebutuhan perangkat keras untuk Server :

Processor : Minimal Intel Dual Core 2.16 GHz

Memory : Minimal 2 GB

(23)

Harddisk Space : Minimal 2 GB

Kebutuhan perangkat keras untuk Client :

Processor : Minimal Intel Pentium III 1.6 GHz

Memory : Minimal 256 GB

VGA card : 128 MB

Harddisk Space : Minimal 10 MB Kebutuhan jaringan :

Jaringan yang digunakan adalah jaringan intranet

Kebutuhan Media Transmisi :

- Kabel Fiber Optic

- Switch dan Router

3.1.5. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak dibutuhkan dalam mendukung pembangunan sebuah

aplikasi yang akan di buat. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun

aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem Operasi Windows 7.

2. Delphi XE 2010

3. DBMS MySQL dengan SQL Server 5.1

3.1.6. Analisis Pengguna (User)

(24)

1. User yang mana merupakan pegawai dari PT.PLN

2. User yang sudah mengetahui cara menggunakan aplikasi berbasis web

ini

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tindak lanjut dari tahap analisa.

Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran sistem yang akan

dibuat. Pada setiap perancangan sebuah sistem, terdapat dua tujuan mendasar

yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran dan rancang bangun yang lengkap kepada

programmer dan para personel lain yang ikut tertlibat.

3.2.1. Perancangan Perangkat Lunak

Dalam perancangan sebuah sistem, diperlukan beberapa alat bantu antara

lain flowmap, diagram konteks, data flow diagram entity relationship dan struktur

menu.

3.2.2. Flow Map Sistem Laporan Ketidaksesuaian

Flowmap merupakan penggambaran secara grafik dari langkah -

langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk

membantu analis dan programmer untuk memecahkan masalah ke

dalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif

(25)

Gambar 3.1 Flow Map Sistem Laporan Ketidaksesuaian

Gambar 3.2 Flow Map Sistem Laporan Ketidaksesuaian dengan Sistem Laporan

(26)

3.2.3. Data Flow Diagram (DFD) 3.2.3.1Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram yang memperlihatkan entitas luar yang

berinteraksi dengan sistem laporan ketidaksesuaian. Diagram Konteks nya adalah

seperti terlihat pada gambar 3.3 :

ADMIN Aplikasi Laporan Ketidak

sesuaian USER

Mendaftarkan Petugas Yang Berwenang Menjadi

User

Informasi User Login User

Informasi Data Login

(27)

3.2.3.2. DFD Level 1

Pada DFD level 1 setiap user disetiap tingkatan berinteraksi

langsung dengan proses pengolahan laporan hasil pekerjaan.

AE

Asman Ophar

SPV GI 1. Pengolahan data LKS

oleh AE

2. Pengolahan data LKS oleh SVP GI

4. Pengolahan data LKS oleh Asman Ophar

Validasi data LKS dari SVP PD 3. Pengolahan data LKS

oleh SVP PD

Data lap LKS Info LKS SPV PD

Edit dan validasi data LKS dari SPV GI

Info Data LKS

Gambar 3.4 DFD level 1 Sistem Laporan Ketidaksesuaian

3.2.3.3. DFD Level 2 Pengolahan Data LKS oleh AE

Pada DFD level 2 proses pengolahan data LKS dilakukan oleh AE.

(28)

3.2.3.4. DFD Level 2 Pengolahan Data LKS oleh Supevisor GI

Pada DFD level 2 proses pengolahan data laporan LKS disini dilakukan

oleh supervisor GI.

2.1 Validasi Data

LKS SPV GI

Data LKS

Data LKS

Data LKS Info LKS

Info LKS

Gambar 3.6 DFD level 2 proses 2

3.2.3.5. DFD Level 2 Pengolahan Data Laporan LKS oleh Supervisor PD

Pada DFD level 2 proses pengolahan data laporan LKS disini dilakukan

(29)

3.1 Edit Data LKS Supervisor PD

3.2 Validasi Data LKS Supervisor PD

Gambar 3.7 DFD level 2 proses 3

3.2.3.6. DFD Level 2 Pengolahan Data Laporan LKS oleh Asman Ophar

Pada DFD level 2 proses pengolahan data laporan LKS disini dilakukan

oleh Asman Ophar.

4.1 Validasi Data LKS

Asman Ophar Asman Ophar

(30)

3.2.4. Spesifikasi Proses

Pengolahan data LKS oleh AE

Data LKS

Pengolahan data LKS oleh Supervisor GI

Data LKS

Data LKS

Data LKS

Info LKS

Supervisor GI memvalidasi LKS yang dikirimkan

oleh AE

Pengolahan data LKS oleh Supervisor PD

Data LKS

(31)

Input

Output

Logika Proses

Data LKS

Info LKS

Supervisor PD mengedit laporan yang dikirimkan

oleh supervisor GI sekaligus memvalidasinya.

4

Pengolahan data LKS oleh Asman Ophar

Data LKS

Data LKS

Data LKS

Info LKS

Asman Ophar memvalidasi laporan yang

dikirimkan oleh Supervisor PD

5

AE menginput data LKS dan dikirim ke

supervisor GI.

No Proses

Nama Proses

2.1

(32)

6

supervisor GI memvalidasi LKS dari AE

7

Edit data LKS Supervisor PD

data LKS

data LKS

data LKS

info LKS

Supervisor PD mengedit data LKS dari

supervisor GI

Validasi Data LKS Supervisor PD

data LKS

data LKS

data LKS

info LKS

Supervisor PD memvalidasi data LKS dari

supervisor GI

(33)

Nama Proses

Validasi data LKS Asman Ophar

data LKS

data LKS

data LKS

info LKS

Asman Ophar memvalidasi data LKS dari

supervisor PD

3.2.5. ERD (Entity Relational Diagram)

Entity Realitonship dalam membangun aplikasi pengolahan lapora hasil

pekerjaan ini adalah sebuah teknik unuk menggambarkan sistem dan hubungan

antar data data tersebut berisi komponen komponen entitas A relationship yang

masing masing dilengkapi atribut atribut yang mempersentasikan seluruh fakta

analisis basis data aplikasi laporan Hasil Pekerjaan dapat di lihat pada gambar

berikut.

User Oleh LKS_master Memiliki LKS_detail

*Username Password **LKS_detail_id

(34)

3.2.6. Model Relasional

Gambar 3.10 Model Relasional Sistem Laporan Ketidaksesuaian

Keterangan : Tanda * = Primary Key

Tanda ** = Foreign Key

3.2.7. Kamus Data

Berikut ini kami menyertakan kamus data untuk sistem yang akan

dikembangkan :

1. Nama arus data : Data user

Alias : -

(35)

laporan LKS – F.user

Struktur data : username, password, level, nama

2. Nama arus data : Data LKS_master

Alias : -

Aliran :_entitas LKS_master – proses 2.0, proses 2.0 –

__F.user, laporan LKS – F.user

Struktur data : LKS_id, tanggal

3. Nama arus data : Data LKS_detail

Alias : -

Aliran :_entitas LKS_master – proses 3.0, proses 3.0 –

__F.user, laporan LKS – F.user

Struktur data :_lks_detail_id, uraian, lokasi, nama_peralatan,

(36)

3.3. Perancangan Antarmuka

3.3.1. Perancangan Form Utama

Gambar 3.4 berikut merupakan tampilan awal ketika user menjalankan

aplikasi

Logo

LOGIN LAPORAN KETIDAK SESUAIAN

Username

Password

Masuk FORM UTAMA

(37)

3.3.2. Perancangan Form Tambah Data Admin Dan User

Form Tambah Data Admin Dan User dibuat untuk menambahkan user dan

admin baru yang akan menggunakan aplikasi ini.

Tambah Data

Username

Password

Simpan

Nama Lengkap

Jabatan List JabatanAE

SUPERVISOR GARDU INDUK

Reset

FORM ADMIN

SUPERVISOR PENGOLAHAN DATA Asman Ophar

(38)

3.3.3. Perancangan Form Input Data

Form input data berfungsi sebagai form untuk penambahan data

yang hasilnya akan disimpan pada grid yang ada di form pengolahan data.

Perancangannnya adalah sebagai berikut:

No Dokumen

Penjelasan Ketidaksesuaian

Simpan Tanggal

Pemeriksa

User

Keterangan

Status Tidak Disetujui

FORM LKS

Rekomendasi

Tindak Lanjut

Keputusan

(39)

3.3.4. Perancangan Form Notifikasi

Form notifikasi berfungsi untuk melihat data yang sudah di input oleh

AE maupun data yang sudah di validasi 1 tahap sebelumnya.

Perancangannnya adalah sebagai berikut:

NOTIFIKASI

FORM NOTIFIKASI ASMAN OPHAR

Loading

Gambar 3.14 Perancangan Form Notifikasi

3.4. Implementasi Sistem

3.4.1 Perangkat Keras Implementasi

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan selama

pengembangan sistem ini adalah sebagai berikut :

(40)

2. Memory : 3 GB

3. Harddisk : Seagate 240 GB

4. VGA : SiS Mirage 3 Grafhics 256

3.4.2 Perangkat Lunak Implementasi

Perangkat lunak yang digunakan selama pengembangan

aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 32 bit

2. Delphi XE 2010

3. DBMS MySQL dengan SQL Server 5.1

3.4.3 Implementasi Perancangan Program

Program diimplementasikan pada sebuah aplikasi dengan tools

Delphi XE 2010 dan bahasa pemrograman Delphi berbasis Web.

3.4.3.1 Tampilan Utama

Pada tampilan utama aplikasi terdapat seubuah form login.

Untuk masuk ke aplikasi, user harus menginputkan username dan

(41)

Gambar 3.15 Tampilan Utama Aplikasi

3.4.3.2 Form Tambah Data Admin Dan User

(42)

3.4.3.3 Form Input Data

(43)

3.4.3.4 Form Notifikasi

(44)

43

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan laporan kerja praktek ini dapat diambil kesimpulan

bahwa :

1. Sistem yang digunakan saat ini masih sangat kurang efisien dan optimal.

2. PT PLN UPT Bandung Barat membutuhkan suatu sistem informasi laporan

ketidaksesuaian agar proses pelaporan cepat, efektif, dan menghemat biaya.

4.2. Saran

Saran untuk pengembangan aplikasi kedepannya adalah :

1. Dapat terintegrasi dengan aplikasi modul laporan yang lainnya seperti laporan

hasil pekerjaan, laporan surat penugasan, dan lain sebagainya.

2. Sering dilakukan back up data agar data lama tidak hilang tertimpah oleh data

yang baru.

(45)

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

KIKI OKTARIZKY

10108696

ACEP ABDUROHMAN

10108831

ARIEP MAULANA Y

10108836

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Kadir, Abdul. Bahasa Pemrograman Delphi. Penerbit : Andi Publisher. Yogyakarta (1995)

Indriawan Eko, dkk. Mastering Delphi XE. Penerbit : Andi Publisher. Yogyakarta (2011)

Utami, Ema. RDMS Menggunakan SQL Server 2000. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta (2008)

Jurnal :

(47)

i

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena

berkat dan rahmat serta karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini,

yang merupakan salah satu syarat uas mata kuliah kecapan antar personal pada

Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Adapun judul dari makalah, yaitu “APLIKASI PENGOLAHAN

LAPORAN KETIDAKSESUAIAN PLN UPT P3B BANDUNG BARAT ”.

Dengan selesainya penulisan Hasil Kerja Praktek ini, penulis

mengucapkan banyak terima kasih atas saran dan bimbingannya dari awal hingga

selesai laporan, yaitu kepada:

1. Orangtua dan keluarga yang telah banyak memberikan do’a dan dorongan

moril maupun material yang sangat membantu penulis dalam menyusun

laporan makalah ini.

2. Dosen pembimbing sekaligus dosen wali Bapak Irfan Maliki S.T., M.T, yang

dengan sabar memberikan bimbingannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan tepat pada waktunya.

3. Bapak Arif Setyowibowo selaku pembimbing kerja prakter di PT. PLN P3B

Bandung Barat.

4. Teman-teman kelas IF-15 yang selalu memberikan dukungan dalam

pengerjaan laporan ini.

Semoga Allah SWT, membalas amal kebaikan bapak, ibu dan rekan-rekan

(48)

ii

keselamatan di dunia dan di akhirat. Amin yarobal alamin.

Bandung, 27 Januari 2012

(49)
(50)

Gambar

Gambar 1.1. Model Waterfall
Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPT Bandung Barat
Gambar 3.1 Flow Map Sistem Laporan Ketidaksesuaian
Gambar 3.3 Diagram Konteks Sistem Laporan Ketidaksesuaian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Regresi linier majemuk/berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel independen yaitu tingkat kepatuhan wajip pajak dan pemeriksaan

Sedangkan untuk di Indonesia, kegiatan ini akan dihadiri oleh perusahaan yang berkontribusi baik dalam pengelolaan lingkungan, serta 300 peserta dari seluruh Universitas

Selisih estimasi biaya, waktu dan SDM seluruh perangkat lunak dengan skala proyek yang sama antara metode COCOMO II dengan actual cost adalah sebesar Rp262.206.000 dengan

Penggunaan komposisi biopestisida cair sesuai klaim 1, efektif untuk mengendalikan patogen dengan konsentrasi 1 10. ml/l sampai dengan

Setelah berdiskusi dengan seksama untuk mempertimbangkan infromasi yang diberikan oleh Republik Korea dan Jepang dalam sesi Working Grup 2, dan seusai dengan jawaban yang

Serapan semua hara yang diamati lebih tinggi pada kedalaman muka air 20 cm DPT meskipun secara statistik berbeda tidak nyata dengan kedalaman muka air lainnya (Tabel

suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran.. - Guru memberikan motivasi tentang pentingnya memahami sifat sifat diagonal bidang dan diagonal ruang dan

Menurut Hellier, et al, (2003) dalam Setyaningsih (2008) niat beli ulang merupakan keputusan konsumen untuk melakukan pembelian kembali suatu produk atau