PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM BERBASIS WEB PADA KOPERASI PEGAWAI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
JAWA BARAT
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
Di Susun Oleh :
Jonathan Arisoi 10109133
Theresia Ascanova Handayani 10109134
Kelas : IF-3/Semester VII/S1
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
LAMPIRAN E
LAMPIRAN F
LAMPIRAN G
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Jonathan Arisoi
TTL : Wamena, 9 Februari 1992
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Sekeloa Utara no.A8
No. Tlp : 081223800095
Pendidikan Formal
1996 – 2003 Lulus SD Negeri Inpres Kotaraja Jayapura Papua
2003 – 2006 Lulus SMP Negeri 2 Jayapura Papua
2006 – 2009 Lulus SMA Negeri 1 Jayapura Papua
2009 – 2013 UNIKOM
Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Bandung, Januari 2013
Hormat Saya,
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Theresia Ascanova Handayani
TTL : Bandung, 18 November 1991
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl.Jajaway no.36
No. Tlp : 081808313940
Pendidikan Formal
1996 – 2003 Lulus SD Mardi Yuana Cilegon
2003 – 2006 Lulus SMP Mardi Yuana Serang
2006 – 2009 Lulus SMA Mardi Yuana Serang
2009 – 2013 Universitas Komputer Indonesia Bandung
Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Bandung, Januari 2013
Hormat Saya,
DAFTAR ISI
1.5.1 Metode Pengumpulsn Data ... 4
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Sejarah Singkat Diskominfo ... 7
2.1.1 Visi, Misi, Tujuan dan Moto Instansi ... 10
2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Diskoninfo Jawa Barat ... 11
2.1.3 Logo Diskominfo Jawa Barat ... 12
2.1.4 Dasar Hukum Instansi ... 14
2.1.5 Struktur Organisasi Diskominfo ... 14
2.1.6 Deskripsi Pekerjaan ... 15
2.2 Landasan Teori ... 18
2.2.1 Pengertian Sistem Informasi ... 18
2.2.2 Model Analisis ... 19
2.2.2.1 Use Case ... 19
2.2.2.2 Entity Relationship Diagram (E-R Diagram) ... 19
2.2.3 Teknologi Web ... 20
2.2.4 Perangkat Lunak Pendukung ... 20
2.2.4.2 Macromedia Dreamweaver ... 21
BAB 3 PEMBAHASAN ... 22
3.1 Jadwal Kerja Praktek ... 22
3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek ... 22
3.3 Analisis Sistem ... 23
3.3.1 Analisis Masalah ... 23
3.3.2 Analisi Prosedur yang Berjalan ... 24
3.3.3 Kebutuhan Non-Fungsional ... 31
3.3.3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 31
3.3.3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 32
3.3.3.3 Analisis Kebutuhan Pengguna ... 32
3.3.3.4 Analisis Kebutuhan Jaringan ... 34
3.3.4 Analisis Basis Data ... 35
3.3.5 Analisis Fungsional ... 37
3.4 Perancangan Sistem ... 47
3.4.1 Perancangan Basis Data ... 47
3.4.1.1 Diagram Relasi ... 47
3.4.1.2 Struktur Tabel ... 48
3.4.2 Perancangan Arsitektur ... 51
3.4.2.1 Perancangan Menu ... 51
3.4.2.1.1 Perancangan Menu Anggota ... 51
3.4.2.1.2 Perancangan Menu Petugas ... 52
3.4.3 Perancangan Antarmuka ... 53
3.4.4 Jaringan Semantik ... 70
3.5 Implementasi ... 73
3.5.1 ImplementasiDatabase ...73
3.5.2 Implementasi Antarmuka ... 75
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ... 92
4.1 Kesimpulan ... 92
4.1 Saran ... 92
✂ ✄☎ ✄ ✆✝✞ ✟ ✄✞ ☎ ✄✠
Segala puji dan syukur sedalam-dalamnya ke hadirat TUHAN YME, yang
telah memberikan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Kerja Praktek yang mengambil tema :
“✡☛ ☞✌ ✍✎✏✑ ✎✍✎ ✒✓✒✔ ☛☞ ✓ ✎✕✖✗☞ ✍✒✓ ✒✓ ☞✡ ✍✎ ✡ ✓ ✎✘ ✍☞ ✙✓
✚✖ ✡☛ ✗ ✍✒✓ ✡☛✏✍✛✍✓ ✙✓ ✎✍✒ ✚✖☞✑ ✎✓✚✍✒✓ ✙ ✍✎ ✓ ✎✕✖ ✗☞✍✔✓✚✍
✘ ✍✛✍ ✌✍✗ ✍✔”. Laporan Kerja Praktek ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kerja Praktek Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM) Bandung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan Kerja Praktek ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, karena itu penulis
terbuka untuk menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca
agar dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk menulis karya ilmiah yang lebih
baik. Adapun harapan bagi penulis bahwa laporan ini dapat memberikan manfaat
khususnya dalam wawasan ilmu pengetahuan.
Dalam menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini, penulis banyak sekali
mendapat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil.
Oleh karena itu perkenankan penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan sebesar-besarnya kepada :
1. Ibunda dan Ayahanda tercinta, sebagai orang tua yang telah mendidik penulis
sejak kecil.
2. Bapak Eko Radiantoro, sebagai Pembimbing Kerja Praktek I yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberitahukan
informasi-informasi yang sangat bermanfaat.
3. Ibu Tati Harihayati M, S.T., M.T., sebagai Pembimbing Kerja Praktek II yang telah
memberikan saran-saran dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.
4. Ketua Jurusan Teknik Informatika, Irawan Afrianto, S.T., M.T., yang telah
mengesahkan Laporan Kerja Praktek yang telah penulis susun.
5. Dan juga kepada seluruh pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
semoga hasil penelitian ini dapat dilanjutkan sehingga didapatkan hasil yang lebih
baik dari yang telah penulis susun.
Bandung, Januari 2013
DAF✜✢ ✣ ✤ ✥ ✦ ✜✢✧ ✢
[1] Roger S. Pressman, Ph.D. Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan Praktisi) Edisi 7 : Buku 2 . Indonesia :2012
[2] Dinas Komunikasi dan Informatika. Diakses tanggal 27 November 2012. http://diskominfo.jabarprov.go.id
[3] Analisis dan Desain Sistem Informasi, Al-Bahra Bin Ladjamudin., GRAHA ILMU Yogyakarta, 2005, hal 1-2
[4] Analisis dan Desain Sistem Informasi, Al-Bahra Bin Ladjamudin., GRAHA ILMU Yogyakarta, 2005, hal 8
[5] Dasar Aplikasi Database MySQL – Delphi, Abdul Kadir., ANDI Yogyakarta, 2007, hal 2
[6] Systems Analysis and Design in a Changing World, 4th Edition. John Satzinger, Chapter 5
[7] Analisis dan Desain Sistem Informasi, Al-Bahra Bin Ladjamudin., GRAHA ILMU Yogyakarta, 2005, hal 142-143
[8] Rekayasa Perangkat Lunak Jilid 3 Untuk SMK, Aunur R. Mulyanto, dkk., Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Jakarta, 2008, hal 360
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat memiliki sebuah Koperasi Simpan Pinjam untuk Pegawai Diskominfo. Koperasi simpan
pinjam yang berlokasi di Jalan Tamansari no. 55 Bandung ini mempunyai tugas
pokok yaitu melakukan pengolahan data koperasi secara keseluruhan dan
memberikan informasi transaksi peranggota kepada anggota koperasi itu sendiri. Berdasarkan wawancara dengan bagian seksi penerapan telematika di
Diskominfo, dalam memberikan informasi transaksi simpan pinjam, petugas harus
bertatap muka secara langsung dengan anggota koperasi. Namun kareana
koperasi ini sering kali tidak beroperasi, sehingga anggota tidak dapat mengetahui
informasi simpan pinjamnya sewaktu-waktu, dan harus menunggu hingga
koperasi tersebut beroperasi kembali. Selain itu dalam pembuatan laporan dari
data koperasi yang ada, dengan cara menulis tangan petugas sering kali
mengalami keterlambatan dalam menyerahkan laporan setiap bulannya.
Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan adanya Sistem Informasi
yang dapat menangani pengolahan data transaksi, pembuatan laporan, dan
memberikan informasi terbaru kepada anggota koperasi. Solusi yang diusulkan
berdasarkan permasalahan yang ada yaitu dengan pembangunan sistem informasi
koperasi berbasis web. Aplikasi dibangun dengan basis web karena melalui
internet(web) aplikasi dapat digunakan dan diakses lebih mudah oleh pegawai
yang menjadi anggota koperasi tersebut tanpa harus datang ke koperasi. Web
merupakan media yang tepat untuk mengimplementasikan sistem informasi
tersebut. Selain mampu melakukan pengolahan data, web juga mampu
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka perumusan
masalah yang diangkat adalah bagaimana membangun sistem informasi simpan
pinjam berbasis web pada koperasi simpan pinjam Dinas Komunikasi dan
Informatika Jawa Barat.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan laporan kerja praktek ini adalah untuk
membangun sebuah sistem informasi koperasi berbasis web di Koperasi Simpan
Pinjam Pegawai Diskominfo Jabar. Adapun Tujuan pembuatan web Koperasi
Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat adalah sebagai berikut:
1. Memudahkan anggota koperasi untuk mengetahui informasi transaksi simpan
pinjam.
2. Memudahkan petugas dalam pembuatan laporan dari data koperasi yang ada.
1.4 Batasan Masalah
Agar masalah yang sedang ditinjau lebih terarah dan mencapai tujuan
yang telah ditentukan, maka akan dibatasi masalah hanya kepada hal-hal dibawah
ini :
1. Data yang diolah pada aplikasi ini adalah data : a. Data Anggota Koperasi,
b. Data Petugas Koperasi,
c. Data Transaksi Simpan Pinjam, terdiri dari: - Data simpanan pokok
- Data simpanan sukarela - Data simpanan wajib - Data pinjaman
2. Proses yang dilibatkan pada aplikasi yang akan dibangun berkaitan dengan :
a. Proses pengolahan data anggota koperasi, b. Proses pengolahan data petugas koperasi,
c. Proses pencatatan data transaksi simpan dan pinjam koperasi, terdiri dari: - Proses pencatatan data simpanan pokok
- Proses pencatatan data simpanan sukarela - Proses pencatatan data simpanan wajib - Proses data simpanan
d. Proses pembuatan laporan data transaksi yang telah dilakukan. 3. Keluaran dari aplikasi yang akan dibangun berupa :
4. Aplikasi yang dibangun merupakan aplikasi berbasis web.
5. Analisis dan pemodelan yang digunakan dalam pembangunan aplikasi adalah
pemodelan Objek Oriented Programming (OOP). 6. Perangkat lunak bantuan yang digunakan adalah :
a. Menggunakan bahasa pemograman PHP dan Code Igniter b. Menggunakan web server Apache 2.2.21 pada XAMPP 1.7.7 c. Menggunakan Tools Macromedia Dreamweaver 8
d. Menggunakan database MySQL
e. Menggunakan sistem operasi versi Windows XP ke atas
f. Menggunakan Browser Google Chrome, Mozilla Firefox, dan Opera.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilalui oleh peneliti
mulai dari perumusan masalah sampai kesimpulan, yang membentuk sebuah alur
yang sistematis. Metode penelitian ini digunakan sebagai pedoman peneliti dalam
melaksanakan penelitian ini agar hasil yang dicapai ini tidak menyimpang dari
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Metode penelitian yang dilakukan
terdiri dari metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Studi Pustaka
Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah
berbagai literatur-literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku,
teks, jurnal ilmiah, situs-situs di internet, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya
dengan topik penelitian. 2. Studi Lapangan
Studi ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang akan diteliti dan
pengumpulan data dilakukan secara langsung. Metode yang digunakan dalam
studi lapangan adalah dengan Wawancara (Interview)
Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya
jawab secara langsung dengan Pelaksana Seksi Penerapan Telematika.
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan
paradigma perangkat lunak secara waterfall. Berikut ini adalah gambaran dan fase-fase dari waterfall model menurut Roger S. Pressman (Gambar 1.1 ) dengan penjelasan sebagai berikut :
Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan
customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.
2. Planning
Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.
3. Modeling
Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface,
dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang
disebut software requirement.
4. Construction
Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.
Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software,
artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah
pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang
Gambar 1.1 Model Waterfall [1]
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,
maksud dan tujuan penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang profil perusahaan dari mulai sejarah, logo, badan
hukum perusahaan dan struktur organisasi, dan deskripsi pekerjaan. Selain itu
juga menjelaskan teori-teori yang berhubungan dalam penulisan tugas ini
mencakup pengertian, konsep, dan model pembahasan.
BAB 3 PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang analisis dan rancangan sistem yang akan dibuat,
seperti aliran data, Activity Diagram, Usecase, dan perancangan database. Selain
itu juga berisi tentang implementasi sistem, serta cara penggunaan program yang
telah dirancang sebelumnya yang disajikan bersama tampilan program.
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup penyusunan laporan yang berisi kesimpulan yang
didapatkan dari pelaksanaan pembuatan sistem informasi koperasi berbasis web di
(Diskominfo) dan juga berisi saran yang diusulkan dalam melakukan
BAB
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Komunikasi dan Informatika
(Diskominfo) Provinsi Jawa Barat
Puslahta Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk kerja sama penggunaan mesin computer IBM S-370/125 seperti IPTN, PJKA, ITB dan pihak swasta lainnya. Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 1992 Organisasi PUSLAHTA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dibubarkan. Di dalam salah satu pasal Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 dinyatakan bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor Bappeda Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Dalam Negeri untuk mendapat pengesahan, dan pada tanggal 10 Juli 1995 keluar Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 1995 tentang Pengesahan Peraturan Daerah Nomor : 4 dan Nomor : 5 Tahun 1994, dengan demikian KPDE Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat secara resmi menjadi salah satu Unit Pelaksana Daerah yang struktural. Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor : 22 Tahun 1992 dan dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 5 Tahun 1994. Sedangkan Kantor Pengolahan Data Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Propinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat No. 294/OK.200-Oka/SK/78, dan keberadaannya dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat.
2. Nomenklatur :
BAPESITELDA adalah singkatan dari Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah. Telematika singkatan dari Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika .
khususnya dibidang teknologi informasi. Dengan platform dinas, maka Diskominfo dapat mengeluarkan regulasi mengenai teknologi informasi dalam kepentingan Provinsi Jawa Barat, terutama pencapaian Jabar Cyber Province Tahun 2012.
2.1.1 Visi, Misi, Tujuan dan Motto Instansi
Visi :
"Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran komunikasi dan Informatika yang efektif dan efisien"
Misi :
a. Meningkatkan sarana dan prasana dan profesionalisme sumber daya aparatur bidang Komunikasi dan Informatika;
b. Mengoptimalkan pengelolaan pos dan telekomunikasi;
c. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana Komunikasi dan Informasi pemerintah dan masyarakat, serta melaksanakan diseminasi informasi;
d. Mewujudkan layanan online dalam penyelenggaraan pemerintah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi serta mewujudkan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik;
e. Mewujudkan pengelolaan data menuju satu data pembangunan untuk Jawa barat.
Tujuan :
a. Menciptakan pengelolaan data secara elektronis dan sistematis melalui sinergitas bersama antar pengelola dan sumber data ;
b. Terwujudnya web interoperabilitas untuk mendukung efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan Publik.
Motto :
"West Java Cyber Province Membangun Masyarakat Informasi"
Berdasarkan peraturan Gubernur no. 72 tahun 2009 tentang Tugas Pokok Rinci dan Tugas unit Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi Sebagai berikut :
A. Tugas Pokok
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan bidang komunikasi dan informatika.
B. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut diskominfo mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan dan kebijakan teknis urusan bidang pos dan telekomunikasi sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik.
2. Penyelenggaraan Bidang urusan komunikasi dan informatika meliputi bidang Pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas komunikasi dan informatika meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik.
4. Pengkoordinasian dan pembinaan UPTD.
5. Pelaksanaan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Logo Diskominfo sama dengan lambang atau logo jawa barat dikarenakan diskominfo adalah dinas yang terletak di provinsi jawa barat diskominfo tidak memiliki logo sendiri melainkan diskominfo menggunakan logo dari pada provinsi jawa barat. Logo Diskominfo dapat terlihat pada Gambar 2.1:
Gambar 2.1 Logo Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat [2]
Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam logo ini ialah :
1. Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai sebagai penjagaan diri.
2. Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah senjata suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar Negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila.
3. Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan
makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi yaitu 17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.
4. Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik Indonesia.
5. Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.
7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan lama dikalangan sunda yang menyatakan bahwa yang padat yang hidup rukun dan damai.
Logo Dinas Komunikasi dan Informatika memiliki beberapa warna yaitu hijau, kuning, hitam, biru, merah, dan putih. Warna-warna ini memiliki arti khusus. Arti khusus warna-warna pada logo Dinas Komunikasi dan
c. Warna Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian. d. Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian. e. Merah artinya melambangkan keberanian.
f. Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran.
2.1.4 Dasar Hukum Instansi
Dasar hukum instansi Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat ialah : 1. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi
2. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat
2.1.5 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika
Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinas Kominfo) terdiri dari seorang Kepala Dinas (Eselon II), seorang Sekretaris Dinas (Eselon III), 4(empat) orang Kepala Bidang (Eselon III), dan 15 Kepala Seksi (Eselon IV). Kepala Bidang (Eselon III), dan 15 Kepala Seksi (Eselon IV). Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika dapat dilihat pada Gambar 2.2 :
Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika [2]
2.1.6 Deskripsi Pekerjaan
a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja bidang Pengolahan Data Elektronik
b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis pengolahan data elektronik
c. Menyelenggarakan pengkajian bahan dan fasilitasi kompilasi data d. Menyelenggarakan pengkajian bahan dan fasilitasi integrasi data
e. Menyelenggarakan pengkajian bahan dan fasilitasi penyajian data dan informasi
f. Menyelenggarakan fasilitasi pengolahan data elektronik
g. Menyelenggarakan koordinasi bahan penyelenggaraan bidang pengolahan data elektronik
h. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan
i. Menyelenggarakan koordinasi dengan badan koordinasi pemerintahan dan pembangunan wilayah dalam pelaksanaan tugas di Kabupaten/ Kota
j. Menyelenggrakan pelaporan dan evaluasi kegiatan bidang pengolahan data elektronik
k. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait
l. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
Bidang Pengolahan Data Elektronik membawahi : 1. Seksi Kompilasi Data.
b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis kompilasi data
g. Melaksanakan fasilitasi kompilasi data
h. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan
i. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi kompilasi data j. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait
k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
2. Seksi Integrasi Data
Seksi Integrasi Data mempunyai tugas pokok melaksanakan menyusun bahan kebijakan teknis dan fasilitasi integrasi data. Rincian Tugas Seksi Integrasi Data ialah :
a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Integrasi Data b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis Integrasi Data
c. Melaksanakan koordinasi implementasi interoperabilitas e-Government skala provinsi
d. Melaksanakan pengelolaan data melalui aplikasi perangkat lunak dan sistem informasi
e. Melaksanakan menyusun bahan dan pengelolaan basis data terintegrasi f. Melaksanakan pengelolaan interoperabilitas Website
j. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan
k. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi integrasi data l. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait
m. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
3. Seksi Penyajian Data dan Informasi
Seksi Penyajian Data dan Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi data dan informasi. Rincian Tugas Seksi Penyajian Data dan Informasi ialah :
a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penyajian Data dan Informasi b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis pengkajian dan informasi
data
c. Melaksanakan penyajian layanan data dan informasi d. Melaksanakan koordinasi pengelolaan internet publik
e. Melaksanakan penyajian layanan data dan informasi melalui help desk
f. Melaksanakan pengelolaan website www.jabarprov.go.id
g. Melaksanakan fasilitasi penyajian data dan informasi
h. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan
i. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi penyajian data j. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait
k. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Sistem Informasi
Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasiPengertian Konsep Basis Data [3].
Sedangkan informasi adalah suatu bentuk penyajian data yang melalui mekanisme pemrosesan, yang berguna bagi pihak tertentu, misalnya manajer. Bagi pihak manajemen, informasi merupakan bahan untuk pengambilan keputusan [4].
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa:
1. Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi
(the description of things and events that we face).
2. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan
kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat
5. Informasi adalah hasil akhir dari proses pengolahan data.
Agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen
dalam mengambil keputusan.
2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang
3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada
saat dibutuhkan[5].
2.2.2 Model Analisis
Model analisis yang digunakan untuk membangun sistem informasi ini adalah sebagai berikut.
2.2.2.1 Use Case
Use Case merupakan suatu aktivitas sistem dalam menanggapi permintaan pengguna dalam sebuah masalah dimana sistem yang digunakan oleh pengguna (aktor) [6].
2.2.2.2 Entity Relationship Diagram (E-R Diagram)
ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data. Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R diagram, adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, mengubah data dan menghapus data [7].
2.2.3 Teknologi Web
World Wide Web secara luas lebih dikenal dengan istilah Web. Web pertama kali diperkenalkan pada tahun 1992. Hal ini sebagai hasil usaha pengembangan yang dilakukan CERN di Swiss. Internet dan web adalah dua hal yang berbeda. Internet lebih merupakan perangkat keras, sedangkan web adalah perangkat lunak. Selain itu, protokol yang dipakai oleh keduanya juga berbeda. Internet menggunakan TCP/IP sebagai protokol operasionalnya, sedangkan web menggunakan HTTP (Hyper Text Transfer Protocol).
sudah tersusun, meskipun penerapannya belum didukung oleh seluruh pengembang web. Standar ini disusun oleh suatu badan yaitu World Wide Web Consortium (W3C). Standar ini dibutuhkan karena semakin banyaknya variasi dalam teknologi web sehingga terkadang satu sama lain tidak
XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server, Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi [9].
2.2.4.2 Macromedia Dreamweawer
Macromedia Dreamweaver adalah salah satu web-desain program yang paling populer di industri. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengembangkan website profesional dan user-friendly interface-nya, perangkat dan fitur telah membuat harus-memiliki paket untuk desainer web.
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Jadwal Kerja Praktek
Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di Kantor Dinas Komunikasi dan
Informatika Jawa Barat beralamat di JL. Tamansari no. 55 Bandung. Pelaksanaan
kerja praktek dilaksanakan pada tanggal 08 Juli sampai dengan 10 Agustus 2012.
3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi kedalam beberapa tahapan
kegiatan, yang antara lain :
1. Pembuatan surat permohonan kerja praktek ditujukan untuk Instansi Dinas
Komunikasi dan Informatika
2. Bagian Administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika memberikan
surat balasan permohonan kerja praktek di Dinas Komunikasi dan
Informatika.
3. Penempatan posisi kerja praktek.
4. Pelaksanaan kerja praktek.
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi kedalam beberapa tahapan
kegiatan untuk mengetahui permasalahan yang ada di Koperasi yang ada di Dinas
Komunukasi dan Informatika . Adapun tahapan yang dilakukan antara lain, yaitu :
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dengan metode Wawancara, Dilakukan dengan
memberikan beberapa pertanyaan kepada pembimbing kerja praktek yang
telah dipilih mengenai cara yang dilakukan untuk menangani masalah
yang ada di Koperasi Dinas Komunikasi dan Informatika.
b. Tahap analisis sistem
Tahap analisis sistem adalah kegiatan analisis, kegiatan analisis terdiri
dari: analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak pembangun sistem,
c. Perancangan sistem dan perangkat lunak
Perancangan sistem dan perangkat lunak adalah merancang sistem
informasi Simpan Pinjam berbasis Web di Koperasi Pegawai Diskominfo
dan menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan dilakukan setelah
menganalisis sistem. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi
dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar.
d. Pengkodean
Hasil perancangan sistem diterjemahkan kedalam kode-kode dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP.
e. Implementasi dan Pengujian Unit
Implementasi dan pengujian unit adalah perancangan perangkat lunak
yang sudah dirancang direalisasikan sebagai serangkaian program atau
unit program dan pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit
telah memenuhi spesifikasi sistem informasi Koperasi Dinas Komunikasi
dan Informatika Jawa Barat.
3.3 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan suatu tahapan yang dilakukan untuk
memahami sistem. Pembahasan berikut merupakan analisis masalah, prosedur
yang sedang berjalan, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis basis data, dan
analisis kebutuhan fungsional.
3.3.1 Analisis Masalah
Koperasi Simpan Pinjam di Diskominfo mempunyai kesulitan dalam
media penyampaian informasi simpan pinjam. Cara yang dilakukan saat ini dalam
menyampaikan informasi simpan pinjam kepada anggota koperasi adalah anggota
koperasi harus datang langsung ke koperasi untuk bertemu dengan petugas,
namun cara tersebut mempunyai kendala karena tidak setiap hari koperasi simpan
3.3.2 Analisis Prosedur yang Berjalan
Prosedur yang sedang berjalan di Koperasi Diskominfo yang berhubungan
dengan sistem adalah :
a. Prosedur Pendaftaran Anggota
Prosedur pendaftaran anggota adalah prosedur dimana pegawai Diskominfo
ingin menjadi Anggota Koperasi. Proses-proses yang terjadi dalam prosedur
pendaftaran anggota seperti pada gambar 3.1 dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Calon Anggota (Pegawai Diskominfo) yang ingin menjadi Anggota Koperasi
harus mengajukan diri untuk menjadi Anggota Koperasi.
2. Kemudian Petugas Koperasi memberikan FPA (Formulir Permohonan
Anggota) kepada Calon Anggota (Pegawai Diskominfo).
3. Calon Anggota (Pegawai Diskominfo) mengisi FPA dan dikembalikan beserta
persyaratan yang ditentukan yaitu fotocopy Name Tag.
4. Jika dokumen tidak lengkap maka akan dikembalikan ke Calon Anggota
(Pegawai Diskominfo) untuk diisi ulang dan jika dokumen lengkap maka data
akan diinput dan disimpan di file Anggota oleh petugas.
5. Kemudian petugas akan memberikan kartu Anggota dan buku tabungan kepada
Gambar 3.1 Activity Diagram Pendaftaran Anggota Koperasi
b. Prosedur Simpanan
Prosedur simpanan adalah prosedur yang dilakukan oleh Anggota koperasi
dengan membayar simpanan pokok, simpanan sikarela dan simpanan wajib.
Proses-proses yang terjadi dalam prosedur simpanan seperti pada gambar 3.2
dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Anggota koperasi harus datang ke koperasi dan menunjukan kartu Anggota dan
buku tabungan kepada Petugas Koperasi.
2. Kemudian Petugas melakukan Pengecekan Data Keanggotaan.
3. Jika tidak terdaftar maka petugas akan mengembalikan kartu anggota kepada
Anggota untuk Anggota periksa ulang ke bagian pendaftaran apakah sudah
terdaftar atau belum dan jika sudah terdaftar maka petugas akan melakukan
4. Setelah petugas selesai melakukan pencatatan simpanan, petugas melakukan
pengembalian kartu Anggota dan buku tabungan kepada Anggota Koperasi. 5. Anggota Koperasi menerima kembali Kartu Anggota dan Buku tabungan
Anggota.
Gambar 3.2 Activity Diagram Simpanan Anggota Koperasi
c. Prosedur Pinjaman
Prosedur pinjaman adalah prosedur yang dilakukan oleh Anggota koperasi
untuk melakukan permohonan kredit/pinjaman.. Proses-proses yang terjadi dalam
prosedur pinjaman seperti pada gambar 3.3 dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Anggota Koperasi harus datang ke koperasi dan menunjukan kartu Anggota
dan buku tabungan kepada Petugas Koperasi untuk melakukan permohonan
kredit/pinjaman.
3. Jika tidak terdaftar maka petugas akan mengembalikan kartu anggota kepada
Anggota untuk Anggota periksa ulang ke bagian pendaftaran apakah sudah
terdaftar atau belum dan jika sudah terdaftar maka Petugas memberikan FPK
(Formulir Permohonan Kredit) kepada Anggota Koperasi.
4. Anggota koperasi mengisi FPK dan mengembalikannya beserta fotocopy KTP. 5. Jika persyaratan dokumen FPK tidak lengkap maka akan dikembalikan ke
Anggota untuk dilengkapi, namun jika lengkap langsung diserahkan kepada
Kepala Koperasi untuk ditandatangani dan setelah itu oleh petugas Koperasi
ditandatangani juga.
6. Kemudian diserahkan kepada Bendahara Koperasi untuk diinputkan ke file
pinjaman kemudian dikembalikan ke petugas untuk diarsipkan. 7. Setelah itu langsung dilakukan pencairan dana secara tunai.
Gambar 3.3 Activity Diagram Pinjaman Anggota Koperasi
Prosedur pembayaran pinjaman adalah prosedur yang dilakukan oleh Anggota
koperasi untuk melakukan pembayaran pinjaman. Proses-proses yang terjadi
dalam prosedur pembayaran pinjaman seperti pada gambar 3.4 dengan penjelasan
sebagai berikut :
1. Anggota koperasi harus datang ke koperasi dan menunjukan kartu Anggota
kepada Petugas Koperasi.
2. Kemudian Petugas melakukan Pengecekan Data Keanggotaan.
3. Jika tidak terdaftar maka petugas akan mengembalikan kartu anggota kepada
Anggota untuk Anggota periksa ulang ke bagian pendaftaran apakah sudah
terdaftar atau belum dan jika sudah terdaftar maka petugas akan melakukan
pengecekan data pinjaman.
4. Jika tidak ada Pinjaman maka kartu Anggota dikembalikan kepada Anggota
dan jika Ada Pinjaman maka petugas akan melakukan pencatatan pembayaran
dan memperbarui data pinjaman.
5. Kemudian petugas mengembalikan kartu Anggota dan buku tabungan anggota
Gambar 3.4 Activity Diagram Pembayaran Pinjaman Anggota Koperasi
3.3.3 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional dilakukan untuk mengetahui
spesifikasi kebutuhan untuk sistem. Spesifikasi kebutuhan melibatkan analisis
perangkat keras / hardware, analisis perangkat lunak / software, analisis pengguna
3.3.3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Koperasi Simpan Pinjam Diskominfo saat ini belum memiliki perangkat
keras. Kebutuhan perangkat keras untuk mendukung sistem informasi yang
dibangun, Koperasi Simpan Pinjam Diskominfo Jawa Barat membutuhkan
komputer dengan spesifikasi perangkat keras minimum, yaitu seperti terlihat pada
Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Spesifikasi Perangkat Keras
No Perangkat Keras Spesifikasi
1 Prosessor Dengan Kecepatan minimum 2.0 Ghz 2 Monitor Monitor Biasa
3 VGA Dengan kecepatan minimum 128 MB 4 Memori RAM 512 MB DDR2
5 Keyboard Standard, Port USB 6 Mouse Optical Mouse USB
7 Printer Cartridges hitam dan warna, USB,
resolusi print 4800 (horizontal)* x 1200
(vertical)
3.3.3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Berdasarkan analisis kebutuhan perangkat keras, perangkat keras belum
ada, maka perangkat lunak pun belum ada di Koperasi Simpan Pinjam
Diskominfo. Perangkat lunak untuk mendukung sistem informasi yang dibangun,
Koperasi Simpan Pinjam Diskominfo Jawa Barat membutuhkan perangkat lunak
No. Perangkat Lunak Spesifikasi
1 Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional SP2 2 Program a. XAMPP 1.7.7
orang pegawai dengan karakteristik yang terlihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Karakteristik Pengelola Koperasi
2. Memimpin, mengkoordinir, dan mengontrol
jalannya aktifitas koperasi dan bagian-bagian
yang ada di dalamnya
3. Menerima laporan atas kegiatan yang dikerjaan
masing-masing
4. Menandatangani surat penting
5. Memipmin rapat anggota tahunan dan
melaporkan laporan pertanggung jawaban
akhir tahun pada anggota
6. Mengambil keputusan atas hal-hal yang
dianggap penting bagi kelancaran kegiatan
koperasi
1. Membuat bukti keluar masuknya uang yang
ada di koperasi
2. Bertanggung jawab atas dana kas kecil
3. Bertanggung jawab atas keluar masuknya uang
Bisa
mengoperasikan
Komputer,
Mengenal
4. Bertanggung jawab membuat laporan harian Internet
Anggota
Koperasi
1. Mengikuti dan mentaati segala peraturan dari
koperasi
Kebutuhan Pengguna untuk menjalankan sistem informasi ini pun harus
memiliki karakteristik yang terlihat pada Tabel 3.4
Berdasarkan hasil analisis, pengguna yang berada di lingkungan Koperasi
Simpan Pinjam Diskominfo sudah memenuhi analisis kebutuhan pengguna sistem
informasi Koperasi Simpan Pinjam Diskominfo. Wakil Koperasi yang berada di
Koperasi Simpan Pinjam Diskominfo akan menjadi Administrator sistem
informasi Koperasi Simpan Pinjam Diskominfo, dan Pegawai Diskominfo yang
diangkat oleh Kepala koperasi akan menjadi menjadi Petugas sistem informasi
Kopeasi Simpan Pinjam Diskominfo.
3.3.3.4 Analisis Kebutuhan Jaringan
Koperasi Simpan Pinjam Diskominfo saat ini belum memiliki jaringan.
Oleh karena itu untuk menjalankan sistem informasi ini, Koperasi Simpan Pinjam
Diskominfo Jawa Barat membutuhkan jaringan seperti terlihat pada Gambar 3.5,
Koperasi Simpan Pinjam Diskominfo membutuhkan Local Area Networking
(LAN) yang menghubungkan 1 unit komputer server dan 2 client yang nantinya
dapat digunakan untuk berbagi data maupun perangkat lain. Komputer Server
diletakkan di meja pengelola koperasi sebagai administrator web dan pengguna
komputer utama. client 1 ditempatkan di meja pengelola koperasi yang juga dapat
dipergunakan oleh petugas. Sedangkan client 2 diletakan di ruang Kepala
Koperasi menggunakan Internet Service provider ( ISP ) Speedy dengan dengan
Gambar 3.5 Jaringan yang dibutuhkan di Koperasi Diskominfo
Berdasarkan hasil analisis, jaringan di Koperasi Simpan Pinjam belum
memenuhi kebutuhan jaringan yang diperlukan untuk mendukung pembangunan
sistem informasi Koperasi Simpan Pinjam di Diskominfo.
3.3.4 Analisis Basis Data
Setiap sistem membutuhkan data untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan dengan cara membangun sebuah basis data dari aplikasi tersebut.
Analisis Basis Data berguna untuk memodelkan relasi data dalam model analisis
perangkat lunak terstruktur digunakan sebuah alat bantu berupa sebuah diagram
yang disebut diagram E-R ( Entity –Relationship ), seperti terlihat pada Gambar
3.6 merupakan diagram E-R dari sistem informasi Koperasi Simpan Pinjam yang
terdiri dari 5 entitas, yaitu :
1. Pegawai dengan atribut id_pegawai sebagai primary key, nama_pegawai,
2. Anggota dengan atribut no_anggota sebagai primary key, nama_anggota,
alamat, pekerjaan, telepon, no_identitas, jk, anggota_sejak, username,
password, role.
3. Pembayaran dengan atribut id_pembayaran, id_pinjaman, tgl_bayar, bayar.
4. Transaksi dengan atribut no_transaksi, id_anggota, tgl_transaksi,
jenis_transaksi, masuk, keluar, jenis.
5. Hak Akses dengan atribut id_role dan nama_role.
Gambar 3.6 Diagram E-R Sistem informasi Koperasi Simpan Pinjam di
Diskominfo
3.3.5 Analisis Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional meliputi Use Case, Definisi Use Case,
Class Diagram, Sequence Diagram.
Analisis Pemodelan proses bisnis dalam object digambarkan dalam tools
Use Case seperti terlihat pada gambar 3.7 dengan Software Visual Paradigm for
UML 10.0.
Gambar 3.7 Use Case Sistem informasi Koperasi Simpan Pinjam di Diskominfo
2. Definisi Pemodelan Proses Bisnis
Definisi pemodelan proses bisnis dalam sistem informasi ini seperti
terlihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Definisi Use Case
No Use Case Deskripsi
Aksi actor Reaksi Sistem
Skenario Normal
1. Admin menginputkan username pada form welcome
2. Sistem menyimpan username dan masuk pada form utama yang masih deactive akses
3. Admin menekan tombol login dan menginputkan password
4. System mendeteksi kecocokan username dan password pada database user dan menentukan fitur yang akan di activekan sesuai dengan account admin
Skenario
1. Admin menekan tombol login dan menginputkan password
2. Sistem tidak mendetekdi adanya kecocokan username dan password pada database user dan tetap mendeactive kean fitur aplikasi Skenario Lain
1. Admin tidak menginputkan username dan password pada form welcome
2. Sistem tidak akan melanjutkan proses melainkan meminta kembali admin untuk menginputkan username 2
Keanggotaan
2. Sistem mencocokan inputan dengan Id anggota yang ada di
database dan menampilkan jika sesuai atau ditemukan
Use Case yang memberikan hak akses kepada admin untuk mengelola dengan no transaksi simpanan anggota yang ada di database dan
menampilkannya jika sesuai atau
Use Case yang memberikan hak akses kepada admin untuk mengelola pinjaman anggota koperasi
Aksi Actor Reaksi Sistem
1. Admin mencari data pinjaman anggota
2. System mencocokan inputan dengan no transaksi pinjaman anggota yang ada di database dan memberikan message bahwa Id tidak ditemukan Skenario lain
1. Admin melakukan
pengolaan data simpanan dengan menu edit, tambah, delete, simpan
2. System menyimpan perubahan kedalam database pinjaman koperasi 5
Pengambilan
Use Case yang memberikan hak akses kepada admin untuk mengelola dengan no transaksi simpanan anggota yang ada di database dan memberikan message bahwa Id tidak ditemukan Skenario Alternaif
1. Admin mencari data pengembalian anggota
2. System mencocokan inputan dengan no transaksi simpanan anggota yang ada di database dan memberikan message bahwa Id tidak ditemukan
Skenario lain
1. Admin melakukan
pengolaan data simpanan dengan menu edit, tambah, delete, simpan
kedalam database pengembalian koperasi
6
Laporan
Use case yang memberikan hak akses kepada admin untuk membuat laporan aktifitas koperasi berdasarkan seleksi
Use Case yang memberikan hak akses kepada admin untuk mencari informasi aktifitas untuk setiap use case dengan validasi keanggotaan
8
Logout Use Case membatalkan semua hak askses/deactive all feature
3. Analisis Pemodelan Hubungan Kelas
Analisis Pemodelan Hubungan Kelas dalam object digambarkan dalam
tools Class Diagram seperti terlihat pada gambar 3.8 dengan Software Star UML
5.0.2.1570 Dalam Sistem informasi ini ada 2 jenis kelas yang berhubungan seperti
- Login
- Admin
- Petugas
- Anggota
Berdasarkan tabel diatas, maka diagram relasinya seperti terlihat pada
Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Class Diagram Sistem informasi Koperasi Simpan Pinjam di
4. Analisis Pemodelan Interaksi Antar Obyek
Analisis pemodelan interaksi antar obyek dalam object digambarkan
dalam tools Sequence Diagram dengan Software Visual Paradigm for UML 10.0.
Sequence diagram dalam sistem informasi ini terdiri dari :
a. Pemodelan Interaksi Antar Obyek Proses Login
Pemodelan Interaksi Antar Obyek Proses Login dalam sistem informasi ini
menjelaskan secara detail urutan proses login yang dilakukan dalam sistem
informasi ini. Sequence Diagram Proses Login pada sistem informasi ini terdiri
atas 3 diagram, yaitu Sequence Diagram proses Login untuk Anggota, Sequence
Diagram proses Login untuk Petugas, dan Sequence Diagram proses Login untuk
Kepala Koperasi.
- Sequence Diagram proses Login untuk Anggota
Sequence diagram proses Login untuk anggota adalah pemodelan interaksi
antar obyek untuk kelas login dengan role sebagai anggota. Sequence
Diagram Proses Login untuk anggota pada sistem informasi ini seperti terlihat
pada gambar 3.9.
Gambar 3.9 Sequence Diagram Proses Login Anggota
- Sequence Diagram proses Login untuk Petugas
Sequence diagram proses Login untuk Petugas adalah pemodelan interaksi
Diagram Proses Login untuk petugas pada sistem informasi ini seperti terlihat
pada gambar 3.10.
Gambar 3.10 Sequence Diagram Proses Login Petugas
- Sequence Diagram proses Login untuk Admin
Sequence diagram proses Login untuk Petugas adalah pemodelan interaksi
antar obyek untuk kelas login dengan role sebagai petugas. Sequence
Diagram Proses Login untuk petugas pada sistem informasi ini seperti terlihat
pada gambar 3.11.
Gambar 3.11 Sequence Diagram Proses Login Admin
b. Pemodelan Interaksi Antar ObyekProsesPetugas
Pemodelan Interaksi Antar Obyek Proses Petugas dalam sistem informasi ini
menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan oleh petugas dalam sistem
informasi ini. Sequence Diagram Proses Petugaspada sistem informasi ini seperti
Gambar 3.12 Sequence Diagram Proses Petugas
c. Permodelan Interaksi Antar Obyek Proses Anggota
Pemodelan Interaksi Antar Obyek Proses Anggota dalam sistem informasi ini
menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan oleh Anggota dalam
sistem informasi ini. Sequence Diagram Proses Anggotapada sistem informasi ini
seperti terlihat pada gambar 3.13
Gambar 3.13 Sequence Diagram Proses Anggota
d. Permodelan Interaksi Antar Obyek Proses Kepala Koperasi
Pemodelan Interaksi Antar Obyek Proses Kepala Koperasi dalam sistem
informasi ini menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan oleh
Anggota dalam sistem informasi ini. Sequence Diagram Proses Kepala Koperasi
Gambar 3.14 Sequence Diagram Proses Kepala Koperasi
3.4 Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah suatu proses yang menggambarkan bagaimana
suatu sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis. Tahapan
yang dilakukan dalam perancangan sistem ini membahas mengenai Perancangan
Basis Data, dan Perancangan Arsitektur.
3.4.1 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data digunakan untuk mengembangkan sistem dengan
merancang data apa saja yang berelasi dan terlibat dalam pembuatan sistem.
3.4.1.1 Diagram Relasi
Diagram relasi adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara
entitas-entitas yang ada pada diagram ER. Gambar 3.27 berikut adalah diagram
relasi dalam Sistem Informasi Simpan Pinjam berbasis Web di Koperasi Pegawai
Gambar 3.15 Diagram Relasi Koperasi Pegawai Diskominfo
3.4.1.2 Struktur Tabel
Struktur tabel berisi tentang tabel-tabel database yang digunakan dalam
perancangan sistem karena struktur tabel ini akan menentukan struktur fisik yang
ada. Database yang ada dari elemen data yang menyatakan panjang elemen data
dan jenis adapun database tersebut sebagai berikut :
a. Tabel Anggota
Nama : Tabel Anggota
Media Penyimpanan : Hardisk Primary Key : no_anggota
Tabel 3.7 Tabel Anggota
No. Nama_field Type Ukuran Ket
7 jenis kelamin
enum(‘Laki-laki’,’Perempuan’)
Jenis Kelamin Anggota
8 anggota sejak Timestamp Tanggal masuk anggota 9 Username Varchar 20 Nama pengguna anggota 10 Password Varchar 255 Password anggota
11 Role Int 11 Hak Akses Anggota
b. Tabel Pegawai
2 nama_pegawai Varchar 50 Nama pegawai 3 Username Varchar 20 Nama pengguna
pegawai 4 Password Varchar 255 Password pegawai
5 Role Int 11 Hak Akses pegawai
c. Tabel Pembayaran
4 Bayar Int 11 Jumlah bayaran
Nama : Tabel Hak Akses (Role) Media Penyimpanan : Hardisk Primary Key : id_role
Tabel 3.10 Tabel Hak Akses (Role)
No. Nama_field Type Ukuran Ket
1 id_role Int 11 Id_role
2 nama_role varchar 10 Nama hak akses
e. Tabel Transaksi
1 No_transaksi Int 11 Nomor transaksi
2 Id_anggota Int 11 Id_anggota
3 Tgl_transaksi Timestamp Tanggal transaksi 4 Jenis_transaksi enum(‘Simpana
n’,’Pinjaman’)
255 Tipe transaksi
5 Masuk Int 11 Transaksi masuk
6 Keluar Int 11 Transaksi keluar
7 Jenis enum(‘Wajib’,’
menggunakan sistem informasi ini tanpa kesulitan.
Perancangan menu Anggota adalah perancangan menu yang dibuat untuk
pengguna dengan hak akses sebagai Anggota. Berikut adalah perancangan menu
untuk anggota seperti terlihat pada gambar 3.16 Struktur Menu Anggota :
Gambar 3.16 Struktur Menu Anggota
3.4.2.1.2 Perancangan Menu Petugas
Perancangan menu Petugas adalah perancangan menu yang dibuat untuk
pengguna dengan hak akses sebagai Petugas. Berikut adalah perancangan menu
untuk anggota seperti terlihat pada gambar 3.17 Struktur Menu Petugas :
Perancangan struktur menu untuk admin terdapat pada gambar 3.30 Struktur
Menu Admin :
Gambar 3.18 Struktur Menu Admin
3.4.3 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka diperlukan pada program sistem informasi ini
dengan tujuan untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan program
sistem informasi ini. Dengan adanya perancangan antarmuka ini berbagai
pengguna baik awam, maupun yang sudah berpengalaman dapat mengoperasikan
aplikasi ini tanpa adanya kesulitan yang besar.
1. Perancangan antarmuka tampilan anggota
Perancangan antarmuka tampilan untuk pengguna dengan hak akses Anggota
terdiri dari 2 perancangan antarmuka, yaitu perancangan tampilan login anggota,
dan perancangan tampilan menu Beranda Anggota. a. Perancangan Tampilan Login Anggota (G01)
Perancangan tampilan login anggota adalah perancangan tampilan menu untuk
pengguna dengan hak akses Anggota melakukan login. Perancangan tampilan
Gambar 3.19 Perancangan Tampilan Login Anggota
b. Perancangan Tampilan menu Beranda Anggota (G02)
Perancangan tampilan menu Beranda anggota adalah perancangan tampilan
menu untuk pengguna dengan hak akses Anggota melihat data transaksi simpan
pinjam anggota di Koperasi Pegawai Diskominfo. Perancangan tampilan Beranda
anggota pada sistem ini seperti terlihat pada gambar3.20
2. Perancangan antarmuka tampilan utama untuk petugas
Perancangan antarmuka tampilan untuk pengguna dengan hak akses Petugas
terdiri dari 7 perancangan antarmuka, yaitu perancangan tampilan login petugas,
perancangan tampilan Beranda Petugas, perancangan tampilan menu data
Anggota, perancangan tampilan menu Simpanan, perancangan tampilan Menu
Pinjaman, perancangan tampilan menu pembayaran, dan perancangan tampilan
menu laporan.
a. Perancangan Tampilan Login Petugas (G03)
Perancangan tampilan Login Petugas adalah perancangan tampilan menu untuk
pengguna dengan hak akses petugas melakukan Login. Perancangan tampilan
Login Petugas pada sistem ini seperti terlihat pada gambar3.21.
Gambar 3.21 Perancangan Tampilan Login Petugas
b. Perancangan Tampilan Menu Beranda Petugas (G04)
Perancangan tampilan Beranda Petugas adalah perancangan tampilan menu
untuk pengguna dengan hak akses sebagai petugas untuk melihat rekpitulasi data
transaksi simpan pinjam anggota di Koperasi Pegawai Diskominfo. Perancangan
Gambar 3.22 Perancangan Tampilan Menu Beranda Petugas
Gambar 3.23 Perancangan Tampilan Menu Daftar Anggota
d. Perancangan Tampilan Menu Simpanan (G06)
Perancangan tampilan Menu Simpanan adalah perancangan tampilan menu
untuk pengguna dengan hak akses Petugas untuk melakukan tambah simpanan
anggota ke dalam sistem informasi ini. Perancangan tampilan Menu Simpanan
Gambar 3.24 Perancangan Tampilan Menu Simpanan
e. Perancangan Tampilan Menu Pinjaman (G07)
Perancangan tampilan Menu Pinjaman adalah perancangan tampilan menu
untuk pengguna dengan hak akses Petugas untuk melakukan tambah pinjaman
yang diajukan oleh anggota ke dalam sistem informasi ini. Perancangan tampilan
Gambar 3.25 Perancangan Tampilan Menu Pinjaman
f. Perancangan Tampilan Menu Pembayaran (G08)
Perancangan tampilan Menu Pembayaran adalah perancangan tampilan menu
untuk pengguna dengan hak akses Petugas untuk melakukan tambah pembayaran
yang dilakukan anggota untuk membayar pinjamannya ke dalam sistem informasi
ini. Perancangan tampilan Menu Pembayaran pada sistem ini seperti terlihat pada
Gambar 3.26 Perancangan Tampilan Menu Pembayaran
g. Perancangan Tampilan Menu Laporan (G09)
Perancangan tampilan Menu Laporanadalah perancangan tampilan menu untuk
pengguna dengan hak akses Petugas untuk mencetak laporan data yang ada di
dalam sistem informasi ini. Perancangan tampilan Menu Laporan pada sistem ini
Gambar 3.27 Perancangan Tampilan Menu Laporan
3. Perancangan antarmuka tampilan utama untuk Kepala Koperasi
Perancangan antarmuka tampilan untuk pengguna dengan hak akses Petugas
(Kepala Koperasi) terdiri dari 7 perancangan antarmuka, yaitu perancangan
tampilan login Kepala Koperasi, perancangan tampilan Beranda Kepala Koperasi,
perancangan tampilan menu data umum Anggota, perancangan tampilan menu
Data Umum Petugas, perancangan tampilan menu Data Transaksi, perancangan
tampilan menu Data Transaksi bagian Simpanan, dan perancangan tampilan Menu
Data Transaksi bagian Pinjaman.
a. Perancangan Tampilan Login Kepala Koperasi (G10)
Perancangan tampilan Login Kepala Koperasi adalah perancangan tampilan
menu untuk pengguna dengan hak akses petugas (Kepala Koperasi) untuk
melakukan login ke dalam sistem informasi ini. Perancangan tampilan Login
Gambar 3.28 Perancangan Tampilan Login Kepala Koperasi b. Perancangan Tampilan Menu Beranda Kepala Koperasi (G11)
Perancangan tampilan Menu Beranda adalah perancangan tampilan menu
untuk pengguna dengan hak akses petugas (Kepala Koperasi). Perancangan
tampilan Menu Beranda untuk kepala koperasi pada sistem ini seperti terlihat pada
gambar3.29.
Gambar 3.29 Perancangan Tampilan Menu Kepala Koperasi
Perancangan tampilan Menu Data Utama Anggota adalah perancangan
tampilan menu untuk pengguna dengan hak akses Petugas (Kepala Koperasi)
untuk melakukan segala proses yang berhubungan dengan Anggota koperasi.
Perancangan tampilan Menu Data Utama Anggota pada sistem ini seperti terlihat
pada gambar3.30.
Gambar 3.30 Perancangan Tampilan Menu Data Utama Anggota d. Perancangan Tampilan Menu Data Utama Petugas (G13)
Perancangan tampilan Menu Data Utama Petugas adalah perancangan tampilan
menu untuk pengguna dengan hak akses Petugas (Kepala Koperasi) untuk
melakukan segala proses yang berhubungan dengan Petugas Administrasi yang
mengelola koperasi. Perancangan tampilan Menu Data Utama Petugas pada
Gambar 3.31 Perancangan Tampilan Menu Data Utama Petugas e. Perancangan Tampilan Data Utama Transaksi(G14)
Perancangan tampilan Menu Data Utama Anggota adalah perancangan
tampilan menu untuk pengguna dengan hak akses Petugas (Kepala Koperasi)
untuk melihat rekapitulasi Data Utama Transaksi koperasi. Perancangan tampilan
Gambar 3.31 Perancangan Tampilan Menu Data Utama Transaksi f. Perancangan Tampilan Data Utama Transaksi Bagian Simpanan (G15)
Perancangan tampilan Menu Data Utama Anggota adalah perancangan
tampilan menu untuk pengguna dengan hak akses Petugas (Kepala Koperasi)
untuk melakukan segala proses yang berhubungan dengan Data Utama Transaksi
Bagian Simpanan. Perancangan tampilan Menu Data Utama Transaksi Bagian
Gambar 3.33 Perancangan Tampilan Data Utama Transaksi Bag.Simpanan
g. Perancangan Tampilan Data Utama Transaksi Bagian Pinjaman (G16)
Perancangan tampilan Menu Data Utama Anggota adalah perancangan
tampilan menu untuk pengguna dengan hak akses Petugas (Kepala Koperasi)
untuk melakukan segala proses yang berhubungan dengan Data Utama Transaksi
Bagian Pinjaman. Perancangan tampilan Menu Data Utama Transaksi Bagian
Gambar 3.34 Perancangan Tampilan Data Utama Transaksi Bag.Pinjaman
h. Perancangan Tampilan Pesan Kesalahan Username pada proses Login (M01) Perancangan tampilan Pesan Kesalahan Username pada proses Login adalah
perancangan tampilan Pesan Kesalahan jika pengguna (Anggota atau Petugas)
salah memasukan Username atau belum memasukan Username pada proses
Login. Rancangan tampilan Pesan Kesalahan Username pada proses Login pada
sistem ini seperti terlihat pada gambar3.35.
Gambar 3.35 Pesan Kesalahan Username pada proses Login
i. Perancangan Tampilan Pesan Kesalahan Password pada proses Login (M02) Perancangan tampilan Pesan Kesalahan Password pada proses Login adalah
salah memasukan password atau belum memasukan password pada proses Login.
Rancangan tampilan Pesan Kesalahan password pada proses Login pada sistem ini
seperti terlihat pada gambar3.36.
Gambar 3.36 Pesan Kesalahan Password pada proses Login j. Perancangan Tampilan Pesan Kesalahan pada proses Simpanan(M03)
Perancangan tampilan Pesan Kesalahan pada Proses Simpanan adalah
perancangan tampilan Pesan Kesalahan jika pengguna (Anggota atau Petugas)
salah memasukan salah satu isi field atau belum memasukan isi field pada proses
Simpanan. Rancangan tampilan Pesan Kesalahan pada proses Simpanan pada
sistem ini seperti terlihat pada gambar3.37.
Gambar 3.37Pesan Kesalahan pada proses Simpanan
k. Perancangan Tampilan Pesan Kesalahan pada proses Pinjaman(M04)
Perancangan tampilan Pesan Kesalahan pada Proses Pinjaman adalah
perancangan tampilan Pesan Kesalahan jika pengguna (Anggota atau Petugas)
salah memasukan salah satu isi field atau belum memasukan isi field pada proses
Pinjaman. Rancangan tampilan Pesan Kesalahan pada proses Pinjaman pada