• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan media promosi brownies CV.Vannisa edisi Hari Valentine

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan media promosi brownies CV.Vannisa edisi Hari Valentine"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Arsi Budiarti Jenis kelamin : Perempuan

Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 1 Oktober 1991 Alamat Lengkap : Jalan CCI 1 No 22 Rt 02/15

Kelurahan Mekarrahayu Kecamatan Margaasih Nomer Telephone/HP : - / 08891031972

E-mail : arsibudiarti@gmail.com

Status : Belum Menikah

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

Pendidikan formal :

1998-2004 SD Gentra Masekdas, Taman Kopo Indah, Bandung.

2004-2007 SMP Negeri 1 Margahayu, Bandung.

2007-2010 SMA Negeri 17, Bandung.

(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI BROWNIES CV.VANNISA EDISI

HARI VALENTINE

DK 26313/Tugas Akhir

Semester I 2013 - 2014

Oleh:

Arsi Budiarti

52110034

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya karena atas izin-NYA lah penulis dapat menyelesaikan laporan pengantar tugas akhir yang berjudul " PERANCANGAN

MEDIA PROMOSI BROWNIES CV.VANNISA EDISI HARI

VALENTINE" dapat terselesaikan.

Dalam melaksanakan tugas akhir, banyak sekali manfaat, hambatan dan kesulitan yang diperoleh oleh penulis selama pengerjaannya. Penulis berusaha membuat sebaik mungkin laporan pengantar tugas akhir ini, namun penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan pengantar tugas akhir masih banyak kesalahan dan kekurangan, baik perolehan data, penyusunan kata maupun kalimat yang kurang sempurna, menyebabkan laporan ini jauh dari sempurna.

Dalam menyusun laporan pengantar tugas akhir ini, tidak mungkin penulis dapat menyelesaikannya tanpa ada bantuan dan masukan dari berbagai pihak atas segala kelancarannya.

Mudah-mudahan Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dari semua pihak yang telah membantu.

Akhirnya, semoga laporan pengantar tugas akhir ini dapat membawa manfaat yang besar bagi penulis khususnya maupun kepada pembaca dan sudi kiranya memberikan kritik, saran serta masukan atas ketidak sempurnaannya penyusunan laporan pengantar tugas akhir ini.

Bandung, Januari 2014

(7)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ...iv

I.2 Identifikasi Masalah ... 4

I.3 Rumusan Masalah ... 4

I.4 Batasan Masalah... 4

I.5 Tujuan Perancangan ... 4

BAB II PROMOSI PADA CV.VANNISA

II.6 Sejarah CV.Vannisa ... 13

II.6.1 Profil CV.Vannisa ... 15

II.6.2 Visi dan Misi CV.Vannisa ... 16

II.6.3 Cabang CV.Vannisa ... 17

II.6.4 Varian Rasa CV.Vannisa ... 18

II.7 Kompetitor ... 20

II.7.1 Amanda ... 20

(8)

viii

II.8 Analisa Media Visual (Promosi) ... 22

II.8.1 Promosi CV.Vannisa ... 22

II.8.2 Promosi CV.Amanda ... 25

II.8.3 Promosi Kartika Sari ... 28

II.9 Analisis SWOT ... 30

II.10 Hasil Kuesioner ... 32

II.11 Hasil Wawancara ... 33

II.12 Analisis Masalah CV.Vannisa ... 35

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Target Audiens ... 36

III.2 Strategi Perancangan ... 37

III.3 Pendekatan Komunikasi Verbal ... 37

III.3.1 Pendekatan Komunikasi Visual ... 38

III.4 Strategi Kreatif ... 39

III.5 Strategi Media ... 39

III.5.1 Media Utama ... 40

III.5.2 Media Pendukung... 40

III.5.3 Strategi Distribusi... 41

III.6 Konsep Visual ... 42

IV.2 Media Pendukung... 51

(9)

ix

IV.2.2 Postcard ... 52

IV.2.3 Boneka Beruang ... 52

IV.2.5 X-Banner ... 52

IV.2.6 Twitter ... 52

IV.2.7 Facebook ... 53

IV.2.8 Instagram ... 53

IV.2.9 Kaos Karyawan ... 54 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(10)

DAFTAR PUSTAKA

• Buku :

Hermawan, Agus.2012.Komunikasi Pemasaran.Jakarta: Erlangga.

Klimchuk, Marianne. Rosner dan Sandra A. Krasovec.2007.Desain Kemasan. Jakarta: Erlangga.

Rustan, Surianto.2009.Mendesain Logo.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. • Internet :

Browniesku.2013(13 Juli) Sejarah Brownies.Tersedia di: http://www.browniesku.com/sejarah-brownies.html.(2014)

Carla D.Martin.2012.(18 November) BROWNIES: THE HISTORY OF A

CLASSIC AMERICAN DESSERT. Tersedia di:

http://www.ushistoryscene.com/uncategorized/brownies/(2014)

Nathrics.2010.(14 Agustus) Bandung Sebagai Pusat Wisata Kuliner. Tersedia di: http://www.piknikyu.com/vendor/kuliner/jakarta/2010814222821/Bandung-Sebagai-Pusat-Wisata-Kuliner." "

Unilever.2013.(17 November) Bango Kembali Hadirkan Festival Jajanan Bango

2013 Bertajuk Legenda Kuliner Nusantara. Tersedia di:

http://www.unilever.co.id/id/brands-in-action/detail/Bango-Kembali- Hadirkan-Festival-Jajanan-Bango-2013-bertajuk-Legenda-Kuliner-Nusantara/346277/(2014)

Oka Prasetyo.2011(18 November) Perancangan media informasi wisata kuliner

di Kota Bandung.Tersedia di :

http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikomp p-gdl-okaprasety-25602

Haryanto, S.Pd.2010 (18 November) Pengertian Remaja Menurut Para Ahli. Tersedia di: http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/

(11)

Rickymartinsinaga.2011 (20 November) Sejarah dan Mitos Valentine Day. Tersedia di: http://rickymartinsinaga.blogspot.com/2013/02/sejarah-dan-mitos-valemtine-day.html

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Bandung sebagai ibukota Jawa Barat dikenal sebagai daerah dengan wisata kuliner yang beragam. Menurut seorang ahli pariwisata Andar Danova Goeltom, M.Sc. Bandung sudah di kenal sebagai pusat kuliner nusantara sejak tahun 1941, hal ini dikarenakan Bandung memiliki jumlah rumah makan terbanyak di Indonesia. Bukan hanya dari golongan masyarakat pencinta makanan saja yang sengaja datang ke Bandung akan tetapi banyak para tokoh nasional baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri yang menyempatkan diri datang ke Bandung. (Oka Prasetyo, 2011, h.5)

Menurut Carla D. Martin (2012) kue brownies pertama kali muncul di hadapan publik pada tahun 1893. Saat itu digelar sebuah acara berupa pameran yang bertajuk Columbian Exposition yang diselenggarakan di Amerika, Chicago, Illinois. Dalam sejarah kuliner, brownies termasuk kategori cookie, kue kecil berbahan dasar tepung, rasanya manis, dengan tekstur lembut dan renyah. Nama brownies diadaptasi dari kata "the deep brown color of cookie". Brownies memang memiliki warna cokelat tua kehitaman.

Saat ini brownies kukus merupakan salah satu penganan dan menjadi oleh-oleh khas Bandung, karena pertama kali muncul dan dibuat di Bandung. Makanan ringan ini menjadi sangat terkenal karena rasanya yang lezat dan berbeda dengan brownies yang biasa, dan tentu saja membuat orang yang mengkonsumsinya menjadi ingin membelinya lagi.

(13)

2

brownies kukus, dan Vannisa menjadi salah satu produsen dan kompetitor tersebut, walau belum semaju Amanda, kini Vannisa sudah mulai memperlihatkan perkembangannya.

Vannisa merupakan produk makanan yang diproduksi di kota Bandung yang memiliki citarasa yang khas. Dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas, serta resep olahan sendiri. Berawal dari brownies kukus yang menjadi produk andalan, Vannisa kemudian mengembangkan produk makanan lain seperti Brownies Bakar, TapeKu Bakar, Cheese Stick, serta Onion Stick. Brownies Vannisa sendiri dinilai dari rasa memiliki perbedaan dengan Amanda, brownies Vannisa memiliki rasa yang tidak terlalu manis seperti Amanda, maka Vannisa memiliki konsumennya sendiri.

Sampai saat ini promosi andalan CV. Vannisa adalah promosi dari obrolan seseorang ke orang lain atau biasa disebut juga Word Of Mouth dan media promosi pendukungnya adalah pembuatan spanduk dan melalui jejaring sosial. Bapak Erry sendiri sudah beberapa kali mengiklankan produkya ke beberapa media cetak dan hanya bertahan beberapa bulan saja, karena dianggap kurang efektif.

Memasuki bulan Desember 2013 ini CV.Vannisa telah mengadakan promosi berupa bonus cinderamata gelas dan payung untuk pembelian terbanyak. Promosi ini adalah pembaharuan dari promosi sebelumnya yaitu bonus 1 dus produk rasa apa saja dengan syarat pembelian 25 dus. Tetapi promosi ini dirasa kurang efektif untuk meningkatkan penjualan CV.Vannisa di bulan Desember 2013. Dari pernyataan Bapak Erry semenjak promosi ini diadakan, tidak berpengaruh besar pada kenaikan penjualannnya. Bapak Erry juga merasa kurang berhasil pada promosi ini, karena tidak adanya konsumen yang sengaja membeli produknya dalam jumlah banyak dilihat dari masa kadaluarsa yang tidak tahan lama dari produknya, karena terbuat dari bahan yang alami. Ditambah lagi kurangnya informasi kepada masyarakat akan promosi yang sedang berlangsung.

(14)

3

menengah keatas, karena harganya yang dapat menjangkau semua kalangan. Dari hasil kuesioner Bandung, 4 November 2013, kepada 40 orang responden yang sudah berkeluarga dan remaja, 29 responden yang sudah berkeluarga mengetahui produk Vannisa dan 11 responden yang tidak mengetahui produk Vannisa berasal dari kalangan remaja. Ini menunjukan, bahwa Vannisa lebih dikenal oleh kalangan keluarga dibandingkan oleh remaja Bandung, yang lebih memilih Amanda sebagai produk brownies yang paling terkenal.

Bulan Februari merupakan bulan yang identik dengan bulan penuh cinta, dan dinantikan oleh remaja Indonesia tidak terkecuali Bandung, mengingat 1 hari pada bulan ini tanggal 14 Februari yang disebut juga sebagai hari kasih sayang yaitu Valentine atau lebih dikenal "Valentine Day". Bulan Februari selalu diidentikan dengan warna merah hati dan diwarnai dengan kebiasaan memberikan sesuatu seperti cokelat, bunga dan sebagainya kepada pasangannya sebagai bentuk rasa kasih sayang. Brownies Vannisa yang berbahan dasar cokelat asli, tentunya bisa jadi hadiah spesial Valentine remaja di Bandung kepada orang yang dicintainya.

Promosi penjualan memegang peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan dari usaha dagang atau usaha yang bergerak dalam penjualan produk. Untuk mencapai tujuan berupa omset penjualan yang optimal dan menguntungkan, promosi penjualan yang dilakukan harus benar dan tepat. Selain dapat meningkatkan penjualan, promosi penjualan bertujuan untuk menginformasikan, mempengaruhi dan mengingatkan sasaran pelanggan tentang perusahaan dan produknya dari beberapa produk yang sejenis.

(15)

4

I.2. Identifikasi Masalah

Setelah melihat latar belakang masalah, teridentifikasi permasalahan yang sedang dihadapi Brownies Vannisa yaitu :

• Jangkauan pasar Vannisa di Bandung lebih banyak dikenal kalangan keluarga. Hal ini dibuktikan dari hasil kuesioner 15 Desember 2013.

• Kurang dikenalnya Vannisa di kalangan remaja Bandung. Hal ini dibuktikan dari hasil kuesioner yang dibagikan pada tanggal 15 Desember 2013.

I.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut:

• Bagaimana memperluas jangkauan pasar Vannisa di kota Bandung? • Bagaimana agar Vannisa bisa lebih dikenal kalangan remaja di Bandung? • Strategi promosi apa yang dapat menarik perhatian remaja di kota

Bandung untuk Vannisa?

I.4. Batasan Masalah

Strategi promosi Vannisa yang sudah dilakukan selama ini kurang menarik perhatian remaja di kota Bandung. Maka permasalahannya dibatasi pada memperluas jangkauan pasar Vannisa dikalangan remaja di kota Bandung, khususnya mahasiswa, periode bulan Februari 2014 menyambut datangnya hari

Valentine.

I.5. Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan media promosi Vannisa pada bulan Februari 2014 adalah:

• Mendekatkan produk Vannisa di kalangan remaja di Bandung, terutama mahasiswa, di bulan Februari 2014.

(16)

5

BAB II

PROMOSI PADA CV.VANNISA

II.1. Kuliner di Kota Bandung

Bandung sebagai ibukota Jawa Barat memang dikenal sebagai daerah dengan wisata kuliner yang beragam. Menurut seorang ahli pariwisata Andar Danova Goeltom, M.Sc. Bandung sudah di kenal sebagai pusat kuliner nusantara sejak tahun 1941, hal ini dikarenakan Bandung memiliki jumlah rumah makan terbanyak di Indonesia. Bukan hanya dari golongan masyarakat pencinta makanan saja yang sengaja datang ke Bandung akan tetapi banyak para tokoh nasional baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri yang menyempatkan diri datang ke Bandung. (Oka Prasetyo, 2011, h.5)

Menurut situs Unilever (2013) Bandung terpilih sebagai salah satu kota pelaksanaan Festival Jajanan Bango (FJB), 9 Februari 2013 di Monumen perjuangan, karena kota ini memiliki potensi kuliner yang sangat besar dan banyak diantaranya sudah melegenda. Hal tersebut dibenarkan oleh Dra. Hj. Lia Ambasari, M.Pd, Kepala Balai Pengelolaan Kepurbakalaan, Kesejarahan dan Nilai Tradisional, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Wilayah Jawa Barat khususnya Bandung sangat terkenal sebagai salah satu destinasi wisata kuliner yang memiliki ciri khas tersendiri. Saat ini, sektor makanan dan jajanan kota kami telah menjadi satu kekuatan sekaligus daya tarik yang tidak tidak perlu diragukan lagi. Kami bangga bahwa Bandung kembali terpilih sebagai kota pelaksanaan FJB tahun ini. Kami berharap FJB akan memberikan kontribusi positif terhadap sektor pariwisata di Jawa Barat, khususnya wisata kuliner sehingga dapat menjadi daerah strategis bagi kunjungan wisata kuliner baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara.”

(17)

6

Pada hari itu lahir lembaga Indonesian Chef Association (ICA). Seiring dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap kuliner, kehadiran ICA merupakan berita yang sangat menggembirakan. ICA akan menjadi mitra penting dan strategis pemerintah di dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata nasional.

Gambar II.1 Festival Jajanan Bango (FJB) Bandung, 9 Februari 2013. Sumber: http://indradya.files.wordpress.com/2013/02/2013-02-09-15-08-46.jpg

(18 November 2013)

Bandung juga selalu jadi trademark dan trendsetter yang cukup menarik perhatian, dengan produk-produk kulinernya seperti oncom, peuyeum, serabi, kacang, dan sebagainya. Bahkan tidak jarang nama Bandung digunakan sebagai branding yang memiliki citra bagus untuk mendongkrak penjualan.

II.2. Remaja Bandung

(18)

7

Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. (Haryanto, S.Pd, 2010)

Gambar II.2 Komunitas kreatif Bandung.

Sumber: http://ocbfamz.cyber4rt.com/2012/11/komunitas-kreatif-bandung.html ( 29 Desember 2013)

(19)

8

Ada beberapa temuan yang menggembirakan namun sekaligus menyedihkan terjadi di kota Bandung selama 10 – 15 tahun terakhir. Seiring dengan situasi perubahan dan perkembangan yang pesat di bidang teknologi informasi, telah lahir pula beberapa generasi baru yang ikut membentuk wajah kota Bandung masa kini. Kebanyakan didominasi oleh para musisi, seniman dan desainer muda di kota Bandung. Melalui buah tangan mereka, ada banyak karya cemerlang yang dihasilkan sehingga mereka berhasil membawa kota Bandung masuk ke dalam kancah dunia global. (Cyberocb, 2012, p.1-2)

II.3. Valentine Day's

Hari Valentine, hari dimana hampir dirayakan oleh sebagian besar manusia di dunia. Di jaman modern ini banyak yang merayakan hari Valentine yang jatuh tanggal 14 Februari sebagai ungkapan rasa cinta kasih seseorang manusia, terutama kepada pasangan mereka. Sebuah hari yang sangat dinantikan bagi mereka terlebih kaum muda untuk bertukar atau saling memberikan ucapan dan ungkapan rasa cinta kepada orang yang dicintainya.

(20)

9

Gambar II.3 Santo Valentinus.

Sumber: http://rickymartinsinaga.blogspot.com/2013/02/sejarah-dan-mitos-valemtine-day.html

( 29 Desember 2013)

Legenda Santo Valentinus yang mengusung perayaan hari Valentine dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 dalam rangka menghapuskan santo-santo gadungan yang tidak dikenal asal-usulnya. Namun kata "Valentine

Day" sendiri baru tersebutkan secara tertulis pada abad pertengahan (sekitar abad

14) lewat karya sastra Geoffrey Chaucer pada abad ke-14 yang berjudul

Parlement of Foules (percakapan burung-burung), berikut ini kutipannya :

"For this was sent on Seynt Valentyne's day

When every foul cometh there to choose his mate"

(21)

10

II.4 Remaja Dan Valentine

Remaja identik dengan masa dimana mencari identitas diri melalui bergaul dengan teman sebaya, dan mencari pengalaman dengan mengikuti banyak kegiatan-kegiatan yang di anggap baru. Serta kecenderungan para remaja mengikuti budaya yang sedang trend, sehingga tidak sedikit para remaja terjebak dengan budaya dari mancanegara yang masuk ke Indonesia melalui informasi yang sangat mudah di dapatkan, baik dari media Online maupun media massa yang sekarang ini cukup mudah di dapatkan. Seperti budaya Valentine Day’s di kalangan remaja yang lebih di kenal dengan sebutan Hari Kasih Sayang, adalah budaya orang mancanegara yang masuk ke Indonesia dan di sambut baik oleh kalangan anak-anak muda kemudian menjadi budaya di kalangan para remaja (anak-anak muda).

Dikutip dari situs apanamadotcom (2012) Perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine’s Day mulai membudayai kalangan masyarakat di Indonesia khususnya di kalangan muda-mudi, sekitar akhir tahun 1980-an beriringan dengan munculnya siaran-siaran televisi yang banyak menyiarkan iklan dan film-film yang bertemakan Valentine. Perayaan Hari Kasih Sayang semakin dikenali oleh generasi muda, melalui berbagai media, media cetak maupun media elektronik. Perayaan ini dikenali oleh kalangan remaja sebagai saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaan cinta dan kasih sayang kepada mereka yang dicintai atau dikasihi.

Tradisi Valentine juga sangat populer negara-negara non-barat. Di Jepang, hari Valentine merupakan hari saat para wanita memberi coklat kepada pria yang mereka sukai, menariknya tradisi ini tidak dilakukan secara sukarela tapi seperti sebuah kewajiban terutama bagi mereka yang bekerja di kantor-kantor, mereka memberi coklat kepada rekan kerjanya di kantor. Sebagai hari balasan hari putih

(White Day) muncul, pria yang sudah mendapatkan coklat diharapkan akan

(22)

11

Di Indonesia, budaya valentine mulai muncul dan semakin populer dikalangan remaja. Di hari valentine ini perayaannya dilakukan dengan berbagai macam bentuk mulai dari saling bertukar kartu ucapan valentine, hadiah berupa coklat ataupun paket Valentine, bertukar Valentine hingga berbagi dengan orang tua dan mengunjungi panti asuhan.

Melihat catatan sejarah hari Valentine dan hubungannya dengan budaya barat dapat diambil benang merah bahwa Valentine sesungguhnya merupakan perayaan yang bersumber dari Kristen yang dikukuhkan oleh Paus Galasius untuk mengenang Saint Valentine. Valentine juga merupakan ritual orang-orang Romawi kuno pagan (penyembah berhala) untuk memperingati dewi Juno yaitu ratu dari segala ratu bagi perempuan dan perkawinan. Hari Valentine bagi bangsa barat adalah sebuah ritual abad pertengahan untuk mencari jodoh dan menjadi media barat untuk mengkokohkan cengkraman budaya barat.

II.5 Brownies

Gambar II.5 Brownies Kukus CV.Vannisa. Sumber: Dokumentasi Pribadi ( 26 Oktober 2013 )

(23)

12

muncul di hadapan publik pada tahun 1893. Saat itu digelar sebuah acara berupa pameran yang bertajuk Columbian Exposition yang diselenggarakan di Amerika, Chicago, Illinois. Pada saat itu koki dari Hotel Palmer House membuat suatu inovasi kue, setelah sang pemilik hotel Bertha Potter Palmer memintanya untuk membuat makanan penutup yang bisa terselip ke dalam kotak makan siang untuk wanita saat menghadiri Columbian Exposition. Hasilnya adalah super-rich,

fudgy-chocolate confection – the Palmer House brownie. Brownies tetap menjadi menu

hotel, tapi nama koki kreatif, sayangnya, hilang di zaman kuno (Hall, Suzanne. “A

Batch of Brownies.” The National Culinary Review, May 2007, 42-43).

Sangat sulit untuk memastikan asal mula kue brownies ini, dari banyaknya cerita yang beredar tentang asal mula brownies, salah satunya, cerita kue brownies yang diciptakan tahun 1979 atas ide cemerlang tidak sengaja Mildred Schrumpf seorang dosen home economics di Maine, saat berdemonstrasi masak kue cokelat, di depan murid-muridnya, Mildred lupa memasukan baking powder. Sehingga terciptalah kue cokelat yang tidak mengembang alias bantet (Sunu Ardhi, para1).

Menurut situs Browniesku (2012, p.8), pada tahun 1904 resep brownies pertama kali muncul dalam buku memasak "Home Cookery" yang disebut Service

Club Cook Book, dan pada tahun 1905 pada buku resep "The Boston Globe" serta

pada tahun 1906 dalam buku resep "The Boston Cooking School Cook Book" yang ditulis oleh Fannie Merritt Farmer. Resep Fannie Merritt Farmer ini menghasilkan panganan yang relatif ringan dan seperti kue.

Gambar II.5 Sampul buku "The Boston Cooking School Cook Book" yang ditulis oleh Fannie Merritt Farmer 1906.

(24)

13

Dalam sejarah kuliner, brownies termasuk kategori cookie, kue kecil berbahan dasar tepung, rasanya manis, dengan tekstur lembut dan renyah. Nama brownies diambil dari kata "the deep brown color of cookie". Brownies memang memiliki warna cokelat tua kehitaman. Di Indonesia, brownies tak sekadar kue cokelat yang dipanggang, namun ada juga yang dikukus. Brownies juga ditambah dengan keju, almond maupun kismis. Rasa brownies keju, misalnya, menjadi paduan manis dan gurih.

Brownies dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu brownies panggang dan brownies kukus. Berdasarkan penelitian dari Saragih (2011), secara umum tidak terdapat perbedaan diantara keduanya. Perbedaannya terletak pada kandungan kadar air di dalamnya. Brownies kukus memiliki kadar air yang lebih tinggi dibanding brownies panggang, sehingga memiliki daya simpan yang lebih rendah.

II.6 Sejarah CV. Vannisa

CV. Vannisa Bandung merupakan salah satu perusahaan industri dibidang makanan yang berada dikota Bandung. Produksi utamanya adalah brownies kukus yang merupakan salah satu makanan khas kota Bandung. Perusahaan tersebut beralamatkan di perumahan Griya Bandung Indah Blok G5 No.6 Bandung, CV. Vannisa didirikan pada tahun 2004 oleh bapak Erry, mulai bergeraknya dengan produksi yang tidak terlalu banyak, pemasarannya pun dilakukan disekitar tempat pembuatan brownies tersebut, tetapi usaha ini kurang berjalan dikarenakan keterbatasan bapak Erry dalam hal modal dan untuk melakukan pemasaran agar usahanya lebih berkembang.

(25)

14

Gambar II.6 Pemilik Vannisa Bapak Erry Zaenal Arifin. Sumber: Dokumentasi Pribadi ( 8 Januari 2013 )

Hingga saat ini perusahaan dalam sebulan sudah bisa memproduksi 19.000 dus untuk semua jenis rasa dengan omset penjualan yang cukup besar. Dan kini CV. Vannisa telah memiliki 15 cabang yang tersebar di kota Bandung. Nama Vannisa ini diambil dari nama kedua anak bapak Erry dan ibu Nunung. Terinspirasi dari brownies Amanda yang berkembang pesat di kota Bandung membuat Bpk. Erry ingin mencoba usaha yang sama dengan resep yang berbeda, dengan modal awal Rp.500.000, kemudian terpikirlah membuat usaha kecil-kecilan lalu mencoba memasarkannya setiap minggu pagi di pasar kaget Batununggal, dengan menggunakan mobil boks.

(26)

15

Karena usahanya sukses dan berhasil maka dibuatlah usaha yang besar. Usaha ini merupakan pekerjaan utama bagi Bapak Erry sedangkan Ibu Nunung sendiri pekerjaan utamanya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

II.6.1 Profil CV. Vannisa

CV. Vannisa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan umum makanan dan minuman yang terletak di kota Bandung. Salah satu produk utamanya adalah brownies dengan nama merek Vannisa. Perusahaan ini cukup dikenal sebagai salah satu oleh-oleh dari kota Bandung, CV. Vannisa mempunyai cabang dan memproduksi produk brownies setiap harinya yang mulai tersebar di beberapa kota Bandung. Cabang CV.Vannisa mulai tersebar di beberapa wilayah di kota Bandung, khususnya cabang Ciwastra dan Cinunuk, adalah cabang yang menjadi andalan Vannisa. Sebagai cabang dengan penjualan tertinggi di bandingkan cabang - cabang lainnya. Cabang Vannisa Buah batu disebut sebagai cabang paling rendah penjualannya. Dari 20 cabang yang tersebar, CV.Vannisa sendiri sudah menutup sekurang kurangnya 4 cabangnya, dikarenakan penjualannya yang semakin hari semakin turun, dan tidak mengalami pergerakan.

Gambar II.6.1. Logo brownies CV.Vannisa. Sumber: Dokumentasi Pribadi ( 7 Desember 2013 )

(27)

16

rumahnya. Bangunan tempat produksi brownies sekarang dulunya dibeli dari perusahaan Nata De Coco. Dimana dalam bangunan tersebut terdapat ruang untuk menerima tamu dan tempat produksi brownies. Berlokasi di CV. Vannisa Komplek Griya Bandung Indah 2 Jl. Alam Permai I, Blok G 5 No 6 Kab.Bandung 40287, Tel : (022) 71307117, Email: Brownies_vannisa@yahoo.co.id.

Gambar II.6.1. Tempat Produksi Brownies CV. Vannisa di GBI. Sumber: Dokumentasi Pribadi ( 7 Desember 2013 )

Hubungan perusahaan dengan karyawan-karyawannya selama ini berjalan dengan baik dan lancar. Permintaan barang setiap bulannya selalu meningkat bahkan melebihi target yang diinginkan. Karyawan terdiri dari 15 orang khusus untuk bagian produksi dan total karyawan sampai sekarang sebanyak 40 orang.

II.6.2. Visi dan Misi CV. Vannisa

Visi

Mengembangkan bakat yang ada menjadi suatu wadah usaha.

Misi

• Mengembangkan kuliner khususnya di daerah Bandung. • Mengembangkan produk yang inovatif.

(28)

17

II.6.3 Cabang CV. Vannisa

• Jl. Margacinta Ruko Mustika Hegar No.33 (depan BORMA Margacinta) Telp. (022) 8779 8204, Bandung.

Gambar II.6.3. Cabang Vannisa Ciwastra. Sumber: Dokumentasi Pribadi ( 7 Desember 2013 )

• Jl. Banteng No.29 (depan Hotel Rinjani) Tlp. (022) 9303 0017

Gambar II.6.3. Cabang Vannisa Rinjani. Sumber: Dokumentasi Pribadi ( 7 Desember 2013 )

• Jl. Soekarno Hatta (depan Ampera) No.397 (By Pass) Telp. (022) 91808660, Bandung

• Jl.Raya Cinunuk (depan BORMA Cinunuk) No.161 Tlp.022-7815206 • Jl. Raya Cijerah Pal 3 No.14 Telp.(022) 91114927, Bandung

• Jl. Ibrahim Adjie No.383 (Kiaracondong) Telp. (022) 91114928, Bandung

• Jl. Babakan Sari (Kiaracondong) Telp. (022 ) 91700946, Bandung • Jl. Cipamakolan No.7 (POM Bensin Riung Bandung) Telp. (022)

77855886, Bandung

(29)

18

II.6.4. Varian Produk CV.Vannisa

Dalam pembuatan produksi brownies Vannisa, Bpk Erry mengutamakan kebersihan tempat dan bahan baku, sehingga kualitas rasa dan kesehatannya dapat terjamin kebersihannya. Berikut berbagai varian rasa brownies dan produk Vannisa:

Gambar II.6.4 Cheese Stick Gambar II.6.4 Brownies Bakar

Sumber: Dokumentasi pribadi (8 Jan 2013) Sumber: Dokumentasi pribadi (8 Jan 2013)

Gambar II.6.4 Tiramisu Gambar II.6.4 Cokelat

Sumber: Dokumentasi pribadi (8 Jan 2013) Sumber: Dokumentasi pribadi (8 Jan 2013)

Gambar II.6.4 Lemon Gambar II.6.4 Keju Cokelat

(30)

19

Gambar II.6.4 Pisang Bollen Gambar II.6.4 Strawberry

Sumber: Dokumentasi pribadi (8 Jan 2013) Sumber: Dokumentasi pribadi (8 Jan 2013)

Gambar II.6.4 Keju Pandan Gambar II.6.4 Zebra

Sumber: Dokumentasi pribadi (8 Jan 2013) Sumber: Dokumentasi pribadi (8 Jan 2013)

Gambar II.6.4 Green Tea Gambar II.6.4 Blueberry

(31)

20

II.7. Kompetitor

II.7.1 Amanda

Dikutip dari artikel situs Sukses Itu Bebas (2013) berawal dari bisnis rumahan dan tumbuh menjadi perusahaan yang besar. Amanda, singakatan dari Anak Mantu Damai, perusahaan yang berdiri dari tahun 2000, dan mencapai kesuksesannya di tahun 2002, disebut-sebut sebagai pelopor pertama brownies kukus di Bandung. Pemilik dari Amanda sendiri adalah Hj. Sumiwiludjeng dan suaminya H. Sjukur Bc.AP. Dari kesuksesan yang diraihnya, Amanda kini menjadi ikon oleh-oleh khas Bandung, dan cabangnya sudah berada di kota-kota besar hampir di seluruh Indonesia.

Gambar II.7.1 Cabang Amanda Dago Sumber: Dokumentasi pribadi ( 18 Desember 2013 )

(32)

21

II.7.2 Kartika Sari

Awal mula Kartika Sari di Bandung dikutip dari situs Kartikasari.com (2013) sejak tahun 1970 an, Ibu Ratnawati sangat berantusias membuat beragam macam kue dari rumahnya. Semula, ibu Ratnawati hanya berangkat dari kue-kue sederhana seperti bolu kukus, kue lapis dan beberapa kue rumahan lainnya. Banyak pelanggan yang menyukai aneka rasa kue-kue tersebut. Pada tahun 1984, tercetuslah ide untuk menamai bisnis ini “Kartika Sari”. Sejak saat itulah, bisnis ini mulai berkembang dan mulai dikenal sebagai “trademark” kota Bandung. Simbol “trademark” kota bandung sebenarnya lahir dari mulut para pelanggan setia Kartika Sari. Resep turun menurun, kualitas serta rasa membuat Kartika sari semakin lengket dengan para pelanggannya.

Gambar II.7.2 Toko Kartika Sari cabang Dago. Sumber: http://store.kartikasari.com/ ( 5 Januari 2014 )

(33)

22

legendaris lainnya seperti: Brownies panggang, brownies kukus, cheese stick,

cheese roll, lapis legit, lapis balang, banana roll dan bagelen oval. Kue –kue

basah tradisional juga tersedia seperti: lemper ayam, bika ambon, kroket, risoles dan masih banyak lagi lainnya. Kripik-kripik tradisional banyak juga tersedia seperti: kentang putih, tempe gurih, oncom dan lain sebagainya. Kualitas dan rasa tidak perlu diragukan lagi di Kartika Sari sebab kepuasan dan kesetiaan pelanggan selalu menjadi aspek prioritas Kartika Sari.

Kini ibu Ratnawati menyerahkan usahanya pada anaknya, Andrew Purnomo dan Kartika Sari kian membesar. "Sekitar dua dekade yang lalu tidak ada yang menyangka bahwa salah satu ruang latihan yoga di Jalan Haji Akbar, Bandung, ini akan berubah menjadi area usaha produksi aneka kue dan pisang bolen terbesar di Bandung" ujar Andrew Purnomo, salah satu putera dari Ratnawati Purnomo sang pionir.(Mama, 2010)

II.8 Analisa Media Visual ( Promosi )

II.8.1 Promosi CV.Vannisa

Semenjak berdirinya CV.Vannisa tahun 2004 hingga 2013, Vannisa tidak banyak melakukan kegiatan promosi yang cukup menarik untuk menaikkan tingkat penjualannya. Dilihat dari website yang sudah tidak bisa diakses dan pernyataan dari pemilik Vannisa yang masih belum menemukan media promosi yang efektif untuk produknya. Bapak Erry sendiri menganggap brosur kurang efektif untuk produknya. Iklan media cetak seperti koran dan majalah pernah dilakukan, hanya bertahan beberapa bulan saja, karena dianggap masih kurang efektif, dan besarnya biaya tidak sebanding dengan pendapatan. Promosi dari mulut ke mulut masih dianggap pemilik Vannisa, promosi yang paling efektif untuk Vannisa.

(34)

23

dibeli pelanggan. Pomosi penjualan pada umumnya berlangsung dalam jangka pendek, menggunakan dorongan yang lebih rasional, kembali pada nilai sesungguhnya atau nilai nyata, mendorong penjualan segera, dan memiliki kontribusi tinggi untuk meraih keuntungan. (Hermawan, 2012, h.128)

Gambar II.8.1 Promo twitter Vannisa.

Sumber: https://twitter.com/VannisaBrownies ( 10 Desember 2013 )

Pada tanggal 18 Maret 2013 Vannisa melakukan promosi penjualan, promo yang ditawarkan Vannisa adalah pembelian 25 brownies Vannisa gratis 1 brownies. Promosi ini dianggap kurang berhasil, karena tidak banyak konsumen yang membeli produknya dalam jumlah besar, mengingat daya tahan produk yang kurang dari satu minggu. Promosi ini sempat di informasikan twitter resmi Vannisa.

(35)

24

Gambar II.8.1 Gelas dan payung cinderamata Vannisa. Sumber: Dokumentasi pribadi ( 7 Desember 2013 )

Dikutip dari buku Komunikasi Pemasaran (2012, hal.129) Secara sederhana, penjualan yang dihasilkan harus lebih besar dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluarkan agar promosi penjualan dapat memberikan keuntungan bagi pemasar. Meskipun promosi penjualan merupakan strategi yang tepat bagi penjualan cepat, jangka pendek dan hasil positif, promosi penjualan bukanlah jawaban bagi produk yang kurang baik, iklan yang jelek maupun tim tenaga penjualan yang tidak efektif. Promosi penjualan membawa beberapa konsekuensi negatif, terutama dari sisi pesaing yang mungkin akan menjiplak strategi yang diciptakan.

(36)

25

II.8.2 Promosi CV.Amanda

Amanda, singakatan dari Anak Mantu Damai, perusahaan yang berdiri dari tahun 2000, dan mencapai kesuksesannya di tahun 2002, disebut-sebut sebagai pelopor pertama brownies kukus di Bandung. Pemilik dari Amanda sendiri adalah Hj. Sumiwiludjeng dan suaminya H. Sjukur Bc.AP. Dari kesuksesan yang diraihnya, Amanda kini menjadi ikon oleh-oleh khas Bandung, dan cabangnya sudah berada di kota-kota besar hampir di seluruh Indonesia.

Promosi yang dilakukan Amanda semenjak berdirinya perusahaan, Amanda memudahkan para konsumennya untuk mengetahui harga dan promo yang sedang berlangsung, dengan dapat diaksesnya informasi Amanda di media

online. Berikut tampilan twitter Amanda yang diakses penulis 10 Desember 2013:

Gambar II.8.2 Promo twitter Amanda

(37)

26

Gambar II.8.2 Promo website Amanda

Sumber: www.amandacogroup.com ( 18 Desember 2013 )

Selain media online yang dapat di akses, Amanda sudah mempromosikan perusahaannya melalui beberapa poster dan baligho yang sudah tersebar di beberapa titik kota Bandung, dan katalog. Kerjasama Amanda dengan beberapa artis terkenal dan rumah sakit, memudahkan Amanda cepat dikenal oleh masyarakat. Selain perusahaan yang bergerak dibidang kuliner, Amanda juga kini memiliki travel.

Gambar II.8.2 Katalog Amanda

Sumber: Dokumentasi pribadi ( 20 Desember 2013 )

(38)

27

ini tidak mengadakan promosi penjualan seperti Vannisa. Tapi dari hasil lapangan yang penulis temukan 25 Desember 2013, Amanda di bulan Desember 2013 ini, menghadirkan varian rasa terbaru. Dengan pembuatan umbul-umbul di sekitar cabang Amanda dan beberapa daerah di kota Bandung.

Gambar II.8.2 Umbul-umbul rasa baru Amanda di sepanjang Jl.Siliwangi Sumber: Dokumentasi pribadi ( 26 Desember 2013 )

(39)

28

II.8.3 Promosi Kartika Sari

Salah satu perusahaan terkenal dalam industri kuliner di Bandung adalah Kartika Sari. Bermula dari toko kecil di Jalan Kebon kawung, Kartika Sari berevolusi menjadi industri makanan dengan reputasi internasional. Nama dan produknya sendiri telah menjadi ciri khas yang tak terpisahkan dari Kota Bandung.

Dalam memasarkan produknya, kartika sari memiliki beberapa outlet yang terletak di kota Bandung. Kartika sari juga mempunyai online store dimana konsumen dapat memesan produk secara online. Pengiriman dapat dilakukan ke seluruh Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Konsumen juga dapat melihat informasi promosi kartika sari dengan cara memasukkan alamat email ke dalam form yang disediakan pada online store.

Sebagian konsumen Kartika Sari merupakan wisatawan dalam negri maupun wisatawan asing yang berkunjung ke toko Kartika Sari. Promosi juga dilakukan dengan cara rekomendasi dari para konsumennya maka Kartika Sari dapat dikenal banyak orang. Sesuai dengan slogan Kartika Sari “Kualitas dan rasa tidak perlu diragukan lagi di Kartika Sari sebab kepuasan dan kesetiaan pelanggan selalu menjadi aspek prioritas Kami”.(Dannis,2013)

Berikut media promosi yang sudah dilakukan Kartika Sari:

(40)

29

Gambar II.8.3 Promosi twitter Kartika Sari.

Sumber: https://twitter.com/KartikaSari_ID ( 5 Januari 2014 )

(41)

30

II.9. Analisis SWOT

Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threats (SWOT) adalah indikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT membantu perusahaan dalam menentukan kondisinya terkait pasar. Hasil analisis ini akan membantu perusahaan dalam menyusun formasi strategi yang akan ditujukan untuk meminimalkan ancaman dan memaksimalkan peluang yang dimilikinya. Analisis SWOT pada CV.Vannisa adalah sebagai berikut :

Tabel II.9 Analisa SWOT CV.Vannisa

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

• Memiliki rasa yang tidak terlalu manis.

• Memiliki harga yang terjangkau oleh kalangan mana saja.

• Lokasi outlet yang kurang strategis.

• Jangkauan pasar yang kurang.

• Harga Amanda lebih mahal dari Vannisa.

o Vannisa lebih unggul

mengenai rasa yang tidak terlalu manis.

o Vannisa lebih

terjangkau harganya oleh kalangan manapun.

o Lokasi outlet yang

kurang strategis, dan

o Brownies kukus salah

satu ikon oleh-oleh Bandung, Amanda pelopor pertamanya. Maka tidak sulit untuk memperkenalkan

Vannisa, sebagai perusahaan makanan dengan jenis makanan yang sama.

o Dengan harga yang bisa

dijangkau oleh kalangan

o Produk Amanda lebih

dikenal oleh masyarakat

dibandingkan dengan Vannisa.

o Adanya cabang

Amanda di pusat kota memudahkan

konsumen

(42)

31

Analisis SWOT pada CV.Amanda adalah sebagai berikut :

Tabel II.9 Analisa SWOT CV.Amanda

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

• Oleh-oleh makanan khas Bandung.

• Sudah dikenal hampir diseluruh Indonesia.

• Lokasi cabang strategis.

• Rasa yang terlalu manis.

• Harga yang terlalu tinggi untuk

o Amanda memiliki lebih

banyak cabang

• Harga pesaing lebih murah dari Amanda.

kompetitor tebesar bagi para pesaingnya.

o Lokasi toko Amanda

yang strategis menarik, membuat masyarakat lebih mudah

mendapatkan produk Amanda.

o Harga Amanda yang

mahal, menjadikan Amanda tidak menjangkau semua lapisan masyarakat.

o Desain kemasan yang

ditiru kompetitor, mengecoh konsumen, dan bisa beralih pada kompetitor peniru.

(43)

32

II.10. Hasil Kuesioner

Metode kuesioner dipilih penulis untuk mengumpulkan data, sebagai bukti dari identifikasi masalah yang ditulis pada laporan ini. Penulis melakukan kuesioner kepada 60 orang, diantaranya 30 orang perempuan yang berasal dari 15 orang mahasiswa dan 15 orang ibu rumah tangga, dan 30 orang laki-laki yang berasal dari 15 orang mahasiswa dan 15 orang kepala keluarga. Kuesioner dilakukan oleh penulis 2 kali, pada tanggal 4 November 2013 dan 15 Desember 2013 di kota Bandung. Tanpa adanya brosur, dan website yang sudah tidak bisa di akses sejak tahun 2013, maka pelanggan Vannisa kebanyakan berasal dari masyarakat yang tinggal dekat toko Vannisa. Adapun konsumen dari luar Bandung yang mengetahui produk Vannisa, dikarenakan beberapa cabang Vannisa berlokasi dekat dengan hotel dan gerbang tol. Promo yang diberikan Vannisa juga dianggap tidak menguntungkan masyarakat, karena dengan pembelian satu dus brownies sudah bisa memberikan kepuasan kepada konsumen.

Tabel II.10 Hasil Kuesioner.

30%

23% 40%

7%

Presentase pengetahuan masyarakat

terhadap Vannisa

(44)

33

II.11. Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara penulis secara langsung, pada tanggal 22 Oktober dan 7 Desember 2013, di kediaman Bapak Erry Zaenal Arifin, sebagai pemilik Vannisa. Penulis mendapatkan banyak data yang pasti tentang CV.Vannisa, mulai dari data penjualan Vannisa di tahun 2012, dan data penjualan bulan Februari dan September 2013.

Tabel II.11 Data rekap penjualan CV.Vannisa tahun 2012. Sumber: CV.Vannisa ( 22 Desember 2013 )

Tabel II.11 Laporan penjualan setiap cabang CV.Vannisa Februari 2013. Sumber: CV.Vannisa ( 22 Desember 2013 )

0

Laporan Penjualan Brownies VANNISA Tahun 2012

Brownies VANNISA

Laporan Penjualan Per Toko bulan Februari 2013

(45)

34

Tabel II.11 Laporan penjualan setiap cabang CV.Vannisa September 2013. Sumber: CV.Vannisa ( 22 Desember 2013 )

Perusahaan yang sudah berdiri hampir 8 tahun ini, dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat masih kurang, terutama pada media promosinya. Mengandalkan obrolan seseorang kepada orang lain atau mulut ke mulut, dirasa Bapak Erry sudah cukup untuk meningkatkan penjualannya. Meski begitu, Bapak Erry masih mencari media promosi yang tepat, efektif dan sedikit biaya. Brosur dianggap Bapak Erry kurang efektif, karena biasanya masyarakat hanya melihat sekilas saja. Promosi yang dibuat Desember 2013, dengan memberikan cinderamata kepada konsumen yang dengan pembelian terbanyak pun dirasa kurang berhasil, karena tidak meningkatkan penjualan.

Gambar II.11 Foto penulis saat wawancara langsung bersama bapak Erry. Sumber: Dokumentasi Pribadi ( 7 Desember 2013 )

0

Laporan Penjualan Per Toko bulan September 2013

(46)

35

Banyaknya keluhan yang diterima CV.Vannisa melalui layanan konsumen, adalah banyaknya konsumen yang mendapati produk yang sudah tidak layak konsumsi atau kadaluarsa. Alasan CV.Vannisa tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa pada kemasannya juga dikarenakan tidak adanya keharusan dari dinas kesehatan untuk mencantumkan tanggal kadaluarsa pada produk CV.Vannisa sebagai produsen makanan basah yang kadar kadaluarsanya kurang dari 1 minggu. Penjualan yang semakin meningkat disetiap bulannya, Bapak Erry mengaku penjualan begitu signifikan semenjak desain kemasan di desain ulang.

II.12. Analisa Masalah CV.Vannisa

(47)

36

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

Konsep dan strategi saling tergantung satu sama lain. Strategi pemasaran sangat diperlukan untuk mencegah penurunan jumlah konsumen serta jatuhnya daya saing produk bisnis di pasar. Tanpa adanya strategi pemasaran yang teruji, bisa dipastikan pemasaran akan jatuh, terlebih apabila muncul berbagai produk kompetitif yang dikeluarkan oleh rival-rival bisnis.

III.1. Target Audiens

Setiap target pasar memiliki pola perilaku pembelian, demografis, dan psikografis yang berbeda, sehingga setiap pasar memiliki pendekatan iklan dan bauran produk yang berbeda. Dilihat dari target konsumen CV.Vannisa menurut Bapak Erry, target konsumennya sejauh ini adalah keluarga.

 Demografis

Jenis Kelamin : Wanita

Umur : Remaja usia 11 - 22 tahun Pendidikan : Diploma dan Sarjana Strata ekonomi sosial : Menengah keatas

Profesi : Mahasiswa

 Geografis

Secara geografis target audiens yang menjadi sasarannya adalah mahasiswa daerah kampus di kota Bandung.

 Psikografis

(48)

37

III.2. Strategi Perancangan

Dikutip dari buku Komunikasi Pemasaran (2012, h.33) strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan di mana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha "Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya". Menurut W.Y Stanton (2012) pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.

Strategi pemasaran adalah proses perencanaan dan implementasi kebijakan perusahaan untuk mewujudkan tujuan-tujuan perusahaan yang sesuai dengan visi perusahaan. Perilaku komunikasi, baik melibatkan pesan verbal, isyarat tubuh, atau kombinasi dari keduanya, biasanya terjadi dalam "paket". Biasanya, perilaku verbal dan nonverbal saling memperkuat dan mendukung. (Agus Hermawan, 2012, h.14)

Dilihat dari permasalahan pada CV.Vannisa mengenai kurang dikenalnya Vannisa dikalangan remaja kota Bandung, penulis akan merancang strategi promosi Vannisa di bulan Februari 2014 bertepatan dengan hari Valentine. Dengan memberikan promosi penjualan atau sales promotion berupa paket hemat pembelian brownies Vannisa dan hadiah cinderamata. Adapun tahap-tahap dari strategi perancangan yang dilakukan meliputi:

III.3. Pendekatan Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang di sampaikan berupa tulisan yang memiliki peranan penting dalam sebuah media komunikasi, agar informasi yang di sampaikan dapat di pahami dengan baik.

(49)

38

campuran dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hal ini terlihat dengan semakin pesatnya perkembangan bahasa Inggris di Indonesia yang telah diyakini oleh banyaknya kalangan menengah atas dalam memasukan bahasa tersebut untuk bersosialisasi sehari-hari.

III.3.1 Pendekatan Komunikasi Visual

Komunikasi visual adalah sebuah rangkaian proses penyampaian informasi atau maksud tertentu kepada pihak lain dengan menggunakan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indera penglihatan. Dalam komunikasi visual sering mengkombinasikan antara seni, lambang, gambar, font, desain grafis, ilustrasi, dan warna.

Strategi komunikasi visual akan menggunakan pendekatan komunikasi visual yang bertemakan Valentine. Ilustrasi yang dipakai mengikuti gaya Vintage.

Vintage umumnya dipakai di dunia fashion. Baju-baju yang diproduksi tahun

1920-an sampai 1970-an. Dengan mengikuti gaya yang sedang trend dikalangan remaja di kota Bandung, Vintage dipilih sebagai gaya ilustrasi, agar lebih mudah disenangi oleh para remaja di Bandung.

Gambar III.3.1. Referensi ilustrasi vintage Valentine.

(50)

39

III.4 Strategi Kreatif

Strategi kreatif adalah sebuah langkah yang dilakukan dengan cara yang berbeda sehingga dapat menarik perhatian dari pengunjung. Strategi kreatif yang dilakukan adalah promosi yang lebih menguntungkan untuk perusahaan dan pembeli.

Strategi kreatif yang digunakan penulis untuk merubah strategi promosi pada CV.Vannisa adalah, memberikan penawaran menarik di bulan Februari khususnya 14 Februari di hari Valentine. Strategi promosi yang digunakan penulis adalah, dengan memberikan harga sesuai dengan tanggal Valentine yaitu 14-02-2014 menjadi harga paket pembelian Vannisa seharga Rp.140.214, konsumen secara langsung mendapatkan paket Vannisa berisi postcard, tote bag spesial

Valentine dari Vannisa, dan brownies Vannisa isi 3 dus.

Tema

Tema yang di ambil dalam perancangan media promosi ini adalah

Valentine Day's, untuk memperluas jangkauan pasar Vannisa di kalangan remaja

khususnya mahasiswa yang suka merayakan hari Valentine. Dengan menampilkan visual yang menitik beratkan pada harga paket promosi dan gaya visual yang sedang disenangi remaja Bandung saat ini yaitu vintage.

Alasan Pemilihan Tema

Tema ini dipilih berdasarkan hasil dari identifikasi permasalahan dan juga di sesuaikan dengan target audiens yang dituju, sehingga berhubungan dengan gaya visual yang akan di tampilkan.

Pendekatan Kreatif

Kegemaran remaja Bandung yang mengikuti budaya barat dalam perayaan

Valentine Day's, penulis memberikan harga paket promo sesuai dengan tanggal

Valentine. Mengikuti tren dikalangan remaja Bandung saat kini yang kembali lagi

(51)

40

III.5 Strategi Media

III.5.1 Media Utama

Adapun media utama yang akan digunakan dalam perancangan media promosi CV.Vannisa di bulan Februari 2014 ini adalah Flyer. Sebuah selebaran atau flyer, juga disebut surat edaran, atau leaflet, merupakan bentuk iklan kertas ditujukan untuk distribusi yang luas dan biasanya dipasang atau didistribusikan di tempat umum.

III.5.2 Media Pendukung

Media pendukung merupakan suatu media tambahan atau media promosi yang dibuat oleh sebuah perusahaan untuk mempromosikan produknya agar lebih dikenal oleh masyarakat luas, maka media pendukung meliputi :

1. Tote Bag

Tote bag termasuk dalam kategori tas jinjing. Bisa digunakan untuk

membawa buku, kosmetik, peralatan maupun penggunaan lain. Tote bag sendiri biasanya bebahan canvas.

2. Postcard

Postcard atau kartu pos adalah bagian persegi panjang tebal kertas atau

tipis karton dimaksudkan untuk menulis dan surat tanpa amplop.

3. Boneka

Boneka adalah sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutamanya manusia atau hewan, serta tokoh-tokoh fiksi.

4. X-Banner

(52)

41

5. Facebook

Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam.

6. Twitter

Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan

(tweet).

7. Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri.

8. Seragam karyawan

Seragam dibuat untuk para karyawan, seragam ini dibuat untuk melengkapi promo spesial hari Valentine, selain itu karyawan akan terlihat kompak saat memakainya.

III.5.3 Strategi Distribusi

Strategi distribusi berkenaan dengan penentuan dan manajemen saluran distribusi yang dipergunakan oleh produsen untuk memasarkan barang dan jasanya, sehingga produk tersebut dapat sampai ketangan konsumen sasaran dalam jumlah dan jenis yang dibutuhkan, pada waktu diperlukan, dan ditempat yang tepat.

(53)

42

Tabel III.5.3 Strategi Distribusi.

Tanggal Media Venue Objektif

1-10 Februari hadiah Valentine.

21-28 Februari

(54)

43

Gambar III.6. Bahan - bahan pembuatan ikon scrapbook. Sumber: Dokumentasi Pribadi (6 Januari 2014)

Scrapbook dipilih sebagai gaya visual, karena sedang trend di kalangan

remaja di kota Bandung. Gaya visual scrapbook ini selain disenangi remaja kota Bandung, dianggap cocok dengan psikologi target konsumen promosi Vannisa di bulan Februari 2014, yang dinamis, ceria, gaul dan aktif. Dengan begitu mudah dikenali oleh remaja kota Bandung.

III.6.1 Format Desain

Desain yang akan dibuat menggunakan format portrait dengan komposisi yang teratur, dengan maksud agar mudah dibaca dan jelas, sehingga pesan yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Elemen yang terdapat dalam media berupa ilustrasi, logo Vannisa, dan tipografi yang terdiri dari harga, judul promo, alamat, layanan konsumen, waktu, syarat dan ketentuan.

III.6.2 Tata Letak (layout)

Layout atau tata letak adalah merangkai unsur-unsur tertentu

(55)

44

tersendiri. Dimana secara keseluruhan dapat membentuk sebuah keserasian yaitu susunan berbagai macam bentuk, bangun warna, dan elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu susunan komposisi yang utuh agar enak dipandang. Ukuran kertas yang digunakan adalah A3 yang dibuat sedemikian rupa karena untuk menyesuaikan isi promosi paket Vannisa ini.

III.6.3 Tipografi

Font yang digunakan adalah jenis font handwriting, font jenis

handwriting ini memiliki kesan romantis, modern dan elegan, sangat cocok untuk

kalangan remaja Bandung yang gaul dan dinamis. Dan font jenis retro untuk menegaskan informasi yang disampaikan. Font yang digunakan antara lain:

1. AlphaMack AOE

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1234567890

~!@#$%^&*()_+{}|:"<>?[]\;',./

2. AvantGarde BK BT

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq

Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1234567890

~!@#$%^&*()_+{}|:"<>?[]\;',./

3. Poplar STD

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1234567890

(56)

45

4. Always In My Heart

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt

Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1234567890

~!@#$%^&*()_+{}|:"<>?[]\;',./

Tabel III.6.3 Pemakaian font dan fungsinya.

Font Body

Text

Header Footer Sub Header AlphaMack

AOE 

AvantGarde

BK BT  

Poplar STD

 

Always In

(57)

46

III.6.4 Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan pada perancangan desain ini yaitu dengan menampilkan tampilan dari display paket yang bisa didapatkan konsumen yang di desain menyerupai potongan kertas seperti scrapbook, pembelian Rp.140.214 berlaku kelipatan yaitu 1 buah tote bag, 1 buah postcard edisi valentine, 3 dus brownies Vannisa dan boneka teddy bear.

Gambar III.6.4 Keterangan visual.

III.6.5 Gaya Ilustrasi

(58)

47

III.6.6 Warna

Warna merupakan unsur visual yang dapat mempengaruhi orang yang melihatnya karena warna memberikan suatu kesan tersendiri, maka dalam hal ini peranan warna juga sangat menentukan. Warna yang digunakan Dominan ke merah muda dengan nuansa romantis dan vintage, sebagai perwakilan dari hari

Valentine yang identik dengan warna merah muda.

Warna Analogous adalah rentangan warna yang bersebelahan yang berjumlah jutaan tersebut dinamakan ‘Warna Analogus’. Warna yang berdekatan ini sering juga dinamakan warna-warna harmonis dan senada (matching), seperti kuning merentang hingga hijau. Hijau merentang hingga biru. Biru merentang hingga ungu, dan seterusnya.

• Merah Muda

Warna Merah Muda menunjukkan simbol kasih sayang dan cinta, persahabatan, feminin, kepercayaan, niat baik, pengobatan emosi, damai, perasaan yang halus, perasaan yang manis dan indah.

• Cokelat

Warna cokelat dipakai sebagai warna identitas peruhaan CV.Vannisa yang memiliki dominan warna cokelat.

• Krim

(59)

48

Gambar III.6.6 Skema Warna Analogous.

CMYK adalah warna yang dikenal dalam proses printing dan percetakan. Terdiri dari C = Cyan, M = Magenta, Y = Yellow, dan K = Black. Warna CMYK digunakan untuk tampil seimbang dengan latar belakang putih dari bahan cetak seperti kertas dan lain-lain.

(60)

49

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI

IV.1 Teknis Produksi Media

Visual dikerjakan secara digital imaging menggunakan software Adobe

Photoshop CS 6.

Gambar IV.1. Proses Digital Imaging.

Sumber: Dokumentasi Pribadi (6 Januari 2014)

(61)

50

IV.2 Media Utama

Media utama yang digunakan adalah sebuah desain promosi CV.Vannisa, yaitu flyer. Sebuah selebaran atau flyer, juga disebut surat edaran, atau leaflet, merupakan bentuk iklan kertas ditujukan untuk distribusi yang luas dan biasanya dipasang atau didistribusikan di tempat umum.

IV.2.1 Flyer

Flyer ini menggunakan kertas art paper 150 gram atau art paper tipis. Mengapa art paper karena karena permukaannya yang licin (art), atau yang semi doff (matt) selain karena licin, hasil yang dihasilkan juga bagus dan tebal jadi tidak mudah robek.

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar IV.2.1. Flayer.

Ukuran : 14,8 x 21 cm ( A5 )

Material : Kertas Art Paper 150 Gram

(62)

51

IV.3 Media Pendukung

Media pendukung merupakan suatu media tambahan atau media promosi yang dibuat oleh sebuah perusahaan untuk mempromosikan produknya agar lebih dikenal oleh masyarakat luas, maka media pendukungnya meliputi :

IV.3.1 Tote Bag

Tote bag termasuk dalam kategori tas jinjing. Bisa digunakan untuk

membawa buku, kosmetik, peralatan maupun penggunaan lain. Tote bag sendiri biasanya berbahan canvas.

Gambar IV.3.1. Tote Bag

Ukuran : 40 x 30 cm

Material : Laken

Teknis Produksi : Cetak Offset

IV.3.2 Postcard

Postcard atau kartu pos adalah bagian persegi panjang tebal kertas atau

(63)

52

Gambar IV.3.2. Postcard.

Ukuran : 12,5 x 8,5 cm ( 3R )

Material : Kertas Art Paper 250 gram

Teknis Produksi : Print

IV.3.3 Boneka Beruang

Boneka adalah sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutamanya manusia atau hewan, serta tokoh-tokoh fiksi. Bahan media dalah kain Rasfur, yaitu bahan dengan ciri berbulu panjang.

(64)

53

Ukuran : 20 cm

Material : Kain Rasfur

Teknis Produksi : Jahit

IV.3.4 X - Banner

Media yang digunakan sebagai informasi promosi dan hadiah CV.Vannisa. Media ini akan ditempatkan pada pintu masuk di seluruh cabang Vannisa di kota Bandung.

Gambar IV.3.4 X-Banner.

Ukuran : 160 x 60 cm

Material : Albatros

(65)

54

IV.3.5 Twitter

Twitter adalah layanan jejaring sosial dan mikroblog daring yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet).

Gambar IV.3.5 Tampilan profil Twitter.

Ukuran : 30 x 15 cm

Material : Digital

Teknis Produksi : Digital imaging

IV.3.6 Facebook

Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam.

(66)

55

Ukuran : 30 x 15 cm

Material : Digital

Teknis Produksi : Digital imaging

IV.3.7 Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya keberbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri.

Gambar IV.3.7 Tampilan profil Instagram.

Ukuran : 30 x 15 cm

Material : Digital

Teknis Produksi : Digital imaging

IV.3.8 Kaos Karyawan

(67)

56

Gambar IV.3.8 Kaos karyawan.

Ukuran : 21 x 29,7 cm (A4)

Material : Combed 40s

Gambar

Gambar II.7.1 Cabang Amanda Dago
Gambar II.7.2 Toko Kartika Sari cabang Dago.
Gambar II.8.1 Promo twitter Vannisa.
Gambar II.8.1 Gelas dan payung cinderamata Vannisa.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengantar Tugas Akhir ini berjudul Strategi Perancangan Promosi ‘Root Shoes’ Untuk Remaja Melalui Media Komunikasi Visual.. Adapun permasalahan yang dikaji adalah (1)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi implementasi strategi promosi ekspor yang diterapkan oleh CV Daffy Art Gallery di pasar Malaysia dan

Adapun permasalahan yang dikaji adalah (1) Bagaimana merancang visual branding dan promosi yang efektif untuk mempromosikan Konser Aluna.. (2) Bagaimana pemilihan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah bagaimana merancang media promosi yang informatif untuk memperkenalkan wisata arung