• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Media Kampanye Sosial Mengenai Dampak Reklame Di Teluk Benoa Bali Kepada Masyarakat Bali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Media Kampanye Sosial Mengenai Dampak Reklame Di Teluk Benoa Bali Kepada Masyarakat Bali"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA KAMPANYE SOSIAL MENGENAI DAMPAK REKLAMASI DI TELUK BENOA BALI KEPADA MASYARAKAT BALI

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2014-2015

Oleh:

Adnan Hutomo Putra 51911026

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan ... 5

BAB II KAMPANYE SOSIAL MENGENAI DAMPAK REKLAMASI DI

II.2.1 Rencana Reklamasi Teluk Benoa ... 8

II.2.2 Dampak Buruk Reklamasi ... 9

II.3 Pengetahuan Masyarakat Tentang Reklamasi ... 11

II.4 Target Audien ... 11

II.4.1 Hasil Kuisioner ... 12

(7)

viii

II.5.1 Kampanye Yang Efektif ... 14

II.5.2 Cara Mengolah Pesan Pada Kampanye ... 15

II.5.3 Jenis-jenis Kampanye ... 19

II.6 Analisi SWOT ... 22

II.7 Solusi Permasalahan ... 23

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 25

III.1 Strategi Perancangan ... 25

III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 26

III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 26

III.1.3 Materi Pesan ... 27

III.1.4 Gaya Bahasa ... 27

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan ... 28

III.1.6 Strategi Kreatif ... 30

III.1.7 Strategi Media ... 33

III.1.8 Pemilihan Media ... 33

III.1.9 Strategi Distribusi ... 34

III.2 Konsep Visual ... 35

BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA ... 43

IV.1 Media Utama ... 43

IV.1.1 Teknis Pembuatan Baliho ... 43

IV.2 Media Pendukung ... 44

IV.2.1 Pamflet ... 44

IV.2.2 Spanduk ... 45

IV.2.3 Poster ... 46

(8)

ix

IV.2.5 X-banner ... 47

IV.2.6 T-shirt ... 48

IV.2.7 Stiker ... 49

IV.2.8 Pin ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

(9)

1  

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bali adalah sebuah pulau di sebelah timur pulau Jawa dan di sebelah barat pulau

Lombok. Terdiri atas beberapa pulau, yaitu Pulau Bali, Pulau Nusa Penida, Pulau

Nusa Ceningan, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Serangan, dan Pulau

yang sangat indah antara lain, iklim yang tropis, hutan yang hijau, gunung, danau,

sungai, sawah serta pantai indah dengan beragam pasir putih dan hitam. Selain itu,

Bali lebih dikenal juga karena perpaduan alam dengan manusia serta adat

kebudayaannya yang unik, yang berlandaskan pada konsep keserasian dan

keselarasan yang telah mewujudkan suatu kondisi estetika yang ideal dan bermutu

tinggi. Meskipun Bali sebuah pulau kecil yang luasnya hanya 0,29% dari luas

ritual keagamaan, tampil dalam upacara adat, paristiwa sosial sekuler maupun

sebagai tontonan wisatawan. Di Bali sendiri terdapat sekitar 1.400 desa adat

(10)

2  

lebih sehingga Bali kembali dinobatkan sebagai daerah tujuan (destinasi) wisata

terbaik (Island Destination Of The Year) dalam ajang China Travel & Meeting

Industry Awards 2013. Bali telah menerima puluhan penghargaan tingkat

internasional dari berbagai lembaga publikasi dan negara lain. Sebagian besar

penghargaan yang diterima oleh Bali adalah terutama dalam hal keunikan dan

keindahan alam Bali yang tiada duanya di dunia. Pariwisata sudah menjadi nafas

dan urat nadi bagi Bali. Ini terjadi karena pariwisata dijadikan sebagai tulang

punggung ekonomi, akan tetapi pariwisata bagai pisau bermata dua. Pariwisata

memang penuh paradoks dan ironi. Terlebih dengan pemanfaatan kebudayaan

sebagai modal utama dalam pengembangan pariwisata. Seringkali dikatakan

pariwisata sebagai senjata kapitalis untuk menghancurkan budaya itu sendiri

namun tidak sedikit juga dikatakan sebagai wahana pelestari budaya.

Pariwisata di Bali adalah pariwisata budaya, yang mengekpos budaya Bali sebagai

produk utama. Interaksi panjang antara orang Bali dan wisatawan telah

menghasilkan akulturasi, membuat orang Bali hidup dalam dua dunia, dunia

tradisional dan dunia pariwisata. Namun sejajar dengan pergeseran arti Pariwisata

Budaya, kita juga menyaksikan pergeseran dalam urutan prioritas. Hal yang kini

lebih diperhatikan pemangku kebijakan adalah bagaimana memanfaatkan budaya

demi pariwisata, bukan lagi menilai dampak pariwisata terhadap kebudayaan

mereka. Begitu pula halnya dengan pembangunan vila di tengah sawah yang ada

di Bali. Tentu saja hal tersebut akan berdampak pada pemotongan jalur air. Air

yang seharusnya untuk pertanian pada akhirnya habis untuk puluhan hingga

ratusan vila di satu tempat. Namun yang terlihat dewasa ini bukanlah

pembangunan vila dan hotel, melainkan eksploitasi pariwisata secara berlebihan

sehingga bermuara pada alih fungsi lahan hijau.

Tri Hita Karana pun dapat dipahami sebagai salah satu hasil budaya masyarakat

Hindu khususnya di Bali yang didalamnya terkandung kearifan ekologi yang

sangat penting peranannya dalam melindungi kelestarian lingkungan hidup

beserta fungsinya. Kata yang berasal dari bahasa Sansekerta: Tri (tiga), Hita

(11)

3  

menjadi 3 hal yang menyebabkan selamat dan sejahtera. Ketiga penyebab tersebut

tentunya tercipta dari hubungan keseimbangan dan keharmonisan antar manusia

dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam dalam satu

kesatuan yang utuh. Manusia seakan menjadi titik pusat hubungan, hal ini tidak

lain dikarenakan oleh manusia dan untuk manusialah pada akhirnya segenap

usaha pembangunan dilakukan. Manusia yang kian menjadi subjek maupun objek

pembangunan diharuskan untuk mengembangkan keadilan dan keadaban bagi

kemajuan diri mereka sendiri. Filosofi Tri Hita Karana seakan tidak lagi menjadi

pedoman utama dalam pembangunan pariwisata di Bali. Wisatawan mancanegara

pada dasarnya datang berlibur ke Bali untuk melihat alam dan budaya masyarakat

Bali yang tidak dapat dijumpai di negara asal mereka. Wisatawan datang untuk

melihat sistem subak, sawah terasering, serta pemandangan alam yang begitu luar

biasa. Di era otonomi daerah ini, para pemangku kebijakan di Bali seyogyanya

tidak hanya memikirkan pendapatan asli daerah (PAD) semata, yang salah

satunya diperoleh dari pemberian izin pembangunan hotel, vila dan rumah makan

di lokasi-lokasi yang seharusnya tetap dibiarkan hijau.

Bali saat ini dapat diibaratkan dengan kapal layar yang terpaksa berlayar dengan

kondisi penumpang penuh sesak, bahkan terdapat beberapa lubang di dasar

kapalnya. Jika hal tersebut tidak cepat diperbaiki, tentu akan menyebabkan kapal

tersebut tenggelam. Bali saat ini dengan kepadatan penduduk 690 jiwa/km2

(bps.go.id). Ini akibat Bali diserbu pendatang yang melihat peluang ekonomi lebih

baik dibandingkan dengan daerah mereka. Dengan penduduk (penumpang) yang

penuh sesak, ditambah pesatnya pembangunan yang dipicu dan dipacu oleh

industri pariwisata, tentu saja menimbulkan beberapa permasalahan, ibarat

lubang-lubang kecil di dasar “kapal” ini. (Arya Dhyana, Ekonom UGM).

Kini Bali dihadapkan pada proyek reklamasi Teluk Benoa yang menuai pro dan

kontra di kalangan masyarakat. Desain reklamasi ini sendiri ternyata sudah dibuat

pada tahun 2007 lalu. Pembuat desain reklamasi pulau ini, yakni Tilke Engineers

& Architects, merupakan sebuah perusahaan kelas dunia asal Jerman yang

didirikan tahun 1983. Perusahaan ini biasa menangani desain untuk berbagai

(12)

4  

Cina, dan berbagai proyek di belahan dunia lainnya (beritabali.com). Namun

sejatinya, proyek reklamasi tentu akan berdampak pada lingkungan, ekonomi,

sosial dan roh dari pariwisata Bali, yakni Pariwisata Budaya.

Pada kasus ini masyarakat Bali masih belum sepenuhnya paham akan istilah

reklamasi, sejatinya masyarakat harus paham dahulu minimal dampak-dampak

dari reklamasi tersebut, baru setelah itu pihak Investor (PT. Tirta Wahana Bali

Internasional) melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan dilakukannya

reklamasi di kawasan Teluk Benoa. Sangat bertolak dengan yang diharapkan

masyarakat Bali, dikasus ini Investor bekerja sama dengan pemerintah setempat

(Gubernur Bali) alih-alih untuk mendapatkan izin reklamasi dari pemerintah

dengan harapan dimudahkan proses-prosesnya, sementara masyarakat Bali sendiri

belum sepenuhnya paham apa itu reklamasi. Sementara ditinjau oleh pakar

Hidrologi dari Universitas Udayana, I Nyoman Sunarta, dampak buruk reklamasi

banyak kerugian sangat besar bagi alam dan bagi hidup manusia dimasa

mendatang.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat di identifikasi masalah sebagai berikut:

• Kurangnya rasa peduli dari masyarakat Bali terhadap tanah tempat tinggalnya

sendiri untuk dijaga agar tidak segalanya dijual kepada investor.

• Masyarakat Bali sering mendengar rencana reklamasi, namun sedikit dari

mereka yang paham dan mengerti dampak buruk dari reklamasi.

• Banyak investor lokal maupun asing mencari lahan konservasi di teluk benoa

untuk dijadikan investasi (pembangunan), sementara kawasan teluk benoa

tersebut adalah lahan konservasi yang tidak boleh dirusak yang tercantum

dalam pasal 5 ayat (5) Perpres No. 45 Tahun 2011.

• Kawasan konservasi teluk benoa sudah dianggap tidak memenuhi kriteria

sebagai lahan konservasi, karena dibangunnya jalan tol di atas laut yang

proyek tersebut dibuat oleh pemerintah setempat.

• Hilangnya perairan bebas milik publik serta merosotnya nilai kawasan suci

(13)

5  

• Reklamasi dengan pembuatan pulau baru akan menimbulkan kerentanan

terhadap bencana, baik tsunami, gempa dan lain-lain.

• Berdampak buruk terhadap ekosistem mangrove termasuk dapat mematikan

vegetasi asli teluk sehingga mengubah struktur komunitas mangrove di Teluk

Benoa.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan masalah yakni:

• Bagaimana cara memberi pemahaman akan dampak-dampak dari reklamasi

yang akan ditimbulkan kepada masyarakat Bali terhadap tanah kelahirannya

sendiri.

I.4 Batasan Masalah

Difokuskan pada kampanye sosial kepada masyarakat agar paham mengenai

reklamasi yang dibalik rencana tersebut banyak terdapat dampak & akibat buruk

yang akan menimpa pada alam dan manusia di masa depan Bali khususnya.

I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan

• Mengedukasi masyarakat Bali tentang dampak & akibat buruk dari reklamasi.

• Mengajak masyarakat Bali agar tidak setuju dengan rencana reklamasi

• Membangkitkan kepedulian turis-turis lokal maupun asing yang datang ke

pulau Bali agar turut andil dalam melestarikan lingkungan disana, dan tidak

merusak alam, kawasan suci bagi kegiatan adat, agama, budaya dan lain-lain.

Adapun manfaat penelitian ini, yaitu:

• Membantu masyarakat luar Bali agar ikut memahami apa itu reklamasi beserta

dampak-dampaknya.

• Memberikan alternatif baru dalam kampanye sosial mengenai istilah

reklamasi.

• Dapat dijadikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang ilmu pengetahuan alam

bagi mereka yang membutuhkan, terutama terkait reklamasi lahan konservasi.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik FIV yang menggunakan sperma hasil pemisahan dapat memproduksi embrio dengan jenis kelamin betina atau jantan, kemudian embrio-embrio yang diperoleh ditransfer ke

Peningkatan konsentrasi malam lebah sebagai substitusi minyak jarak dalam formula pembuatan lipstik akan menghasilkan lipstik dengan kekerasan dan titik leleh yang

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan salah satu yang sumber penerimaan daerah dari bentuknya sebagai hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan halnya yang tercantum

Tekinik analisi data menggunakan analisis kualitatif deskriptif Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Sistem promosi jabatan berpengaruh terhadap

(3) perdarahan kulit pada umumnya disebabkan oleh fakator kapiler, gangguan fungsi trombosit dan trombositopenia; sedangkan perdarahan masif ialah akibat kelainan mekanisme yang lebih

Model analisis yang digunakan adalah model persamaan simultan yang di duga dengan metode Two Stages Least Square (2SLS) dengan menggunakan program Statistical Analysis System

Penggunaan pendekatan penyelesaian konflik membantu orang orang lain (obliging) dengan menaikkan statusnya sangat bermanfaat, terutama jika peran kepala sekolah secara

Jika Anda sudah mantap dengan alat serta bahan yang tersedia, marilah kita akan memulai membahas secara khusus tentang perangkat lunak atau software Audacity yang