• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK (BPS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK (BPS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

1.1. GAMBARAN UMUM BPS

Badan Pusat Statistik (BPS, dahulu Biro Pusat Statistik), adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen di Indonesia yang mempunyai fungsi pokok sebagai penyedia data statistik dasar, baik untuk pemerintah maupun untuk masyarakat umum, secara nasional maupun regional.

Setiap sepuluh tahun sekali, BPS menyelenggarakan sensus penduduk. Di samping itu, BPS juga melakukan pengumpulan data, menerbitkan publikasi statistik nasional maupun daerah, serta melakukan analisis data statistik yang digunakan dalam pengambilan kebijakan pemerintah.

BPS juga terdapat di setiap provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Dinamakan perwakilan BPS di daerah, karena BPS merupakan instansi vertikal, yakni instansi pemerintah pusat yang berada di daerah, sehingga bukan merupakan bagian dari instansi milik daerah, Tugas lain BPS di daerah adalah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan statistik regional.

1.2. SEJARAH BADAN PUSAT STATISTIK 1.2.1. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

(2)

1.2.2. Masa Pemerintahan Jepang

Tahun 1942-1945, CKS beralih ke pemerintahan militer Jepang, dan kegiatannya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang (data militer). Nama CKS diubah menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu dan bernaung di bawah Gubernur Militer (Gunseikanbu).

1.2.3. Masa Pemerintahan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik ditangani oleh lembaga baru yaitu Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia (KAPPURI). Perkembangan berikutnya KAPPURI dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik ( KPS) dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada menteri Kemakmuran. Dengan keputusan Presiden RI nomor 172 Tahun 1957, terhitung mulai 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik, dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri Perekonomian dialihkan menjadi wewenang dan berada di bawah Perdana Menteri. Berdasarkan keppres ini pula secara formal nama Biro Pusat Statistik dipergunakan.

1.2.4. Masa Orde Baru-Sekarang

Seiring dengan perkembangan jaman, khususnya pada pada pemerintahan Orde Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan mutlak dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS.

Dalam masa Orde Baru ini, BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisas :

1. Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 1980 tentang organisasi BPS 2. Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 1980 tentang organisasi BPS

3. Peraturan Pemerintah No.2 Tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja BPS.

4. Undang-Undang No.16 Tahun 1997 tentang Statistik 5. Keputusan RI No.86 Tahun 1998 tentang BPS

6. Keputusan Kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS 7. PP 51 Tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.

(3)

dengan nama kantor statistik provinsi dan di kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor statistik kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No.6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan RI No.89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

1.3. VISI, MISI DAN NILAI-NILAI INTI BPS

 Visi: “Pelopor data statistik terpercaya untuk semua”

 Misi :

1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional.

2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistik

3. Membangun insan statistik yang profesional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan

 Nilai-Nilai Inti

Core values (nilai–nilai inti) BPS merupakan pondasi yang kokoh untuk membangun jati diri dan penuntun perilaku setiap insan BPS dalam melaksanakan tugas. Nilai-nilai Inti BPS terdiri dari:

1. PROFESIONAL

a) Kompeten

Mempunyai keahlian dalam bidang tugas yang diemban

b) Efektif

Memberikan hasil maksimal

c) Efisien

Mengerjakan setiap tugas secara produktif, dengan sumber daya minimal

d) Inovatif

(4)

e) Sistemik

Meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata urutan proses perkerjaan yang satu menjadi bagian tidak terpisahkan dari pekerjaan yang lain.

2. INTEGRITAS

a) Dedikasi

Memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban dan institusi

b) Disiplin

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

c) Konsisten

Satunya kata dengan perbuatan.

d) Terbuka

Menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik dari berbagai pihak.

e) Akuntabel

Bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur.

3. AMANAH

a) Terpercaya

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, yang tidak hanya didasarkan pada logika tetapi juga sekaligus menyentuh dimensi mental spiritual

b) Jujur

Melaksanakan semua pekerjaan dengan tidak menyimpang dari prinsip moralitas

c) Tulus

Melaksanakan tugas tanpa pamrih, menghindari konflik kepentingan (pribadi, kelompok, dan golongan), serta mendedikasikan semua tugas untuk perlindungan kehidupan manusia, sebagai amal ibadah atau perbuatan untuk Tuhan Yang Maha Esa

d) Adil

(5)

1.4. TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN BPS

Tugas, fungsi dan kewenangan BPS telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.

1) Tugas :Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.

2) Fungsi :

 Pengkajian, penyusunan dan perumusan kebijakan dibidang statistik;

 Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional;

 Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar;

 Penetapan sistem statistik nasional;

 Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang kegiatan statistik; dan

 Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan dan rumah tangga.

3) Kewenangan :

 Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;

 Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;

 Penetapan sistem informasi di bidangnya;

 Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;

 Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

1.5. STRUKTUR ORGANISASI BPS

(6)

1. Kepala;

2. Sekretariat Utama;

3. Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik;

4. Deputi Bidang Statistik Sosial;

5. Deputi Bidang Statistik Produksi;

6. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa;

7. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik;

8. Inspektorat Utama;

9. Pusat Pendidikan dan Pelatihan.

[image:6.595.83.481.338.573.2]

10. Instansi Vertikal.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi BPS

1.6. IDENTITAS INSTANSI

Nama Instansi : Badan Pusat Statistik (Statistics Indonesia)

Alamat : Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710 Indonesia

(7)

Fax : (62-21) 3857046

Email : bpshq@bps.go.id

Website : www.bps.go.id/

Twitter : @bps_statistics

Facebook : www.facebook.com/Badan-Pusat-Statistik

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi BPS

Referensi

Dokumen terkait

Rezki Sri Hayani: Sistem pelaksanaan kearsipan pada kantor Badan Pusat Statistik..., 2006... Rezki Sri Hayani: Sistem pelaksanaan kearsipan pada kantor Badan Pusat

Hasil dari penelitian ini adalah: terdapat Pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan Badan Pusat Statistik

Dasar pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jeneponto dapat dilakukan dengan menilai prestasi kerja pegawainya,

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan adalah menggunakan Rancang Bangun sistem Informasi Koperasi Karyawan Pada Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan

Kesimpulan dari penelitian skripsi yang berjudul “Aplikasi Sistem Monitoring Kinerja Petugas Lapangan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar Berbasis Android”

Hasil dari penelitian ini adalah: terdapat Pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan Badan Pusat Statistik

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di Kantor Badan Pusat Statistik (Bps) Kabupaten Probolinggo” telah diuji dan disahkan oleh

Badan pusat statistik BPS di daerah tidak luput dari kebutuhan akan penggunaan sistem komputer dalam mendukung kegiatan operasionalnya, hampir semua kegiatan di kantor Badan Pusat