6 BAB II
PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN
A. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Kota Medan
a. Masa Sebelum Kemerdekaan
Pada masa sebelum kemerdekaan Republik Indonesia BPS di bawah
LandBouw Nisver Laiden Handel BPS yang dibentuk pada tahun 1920 yang
berfungsi untuk mengumumkan data kebudayaan. Empat tahun kemudian
pada tanggal 04 September 1945 aktivis utama BPS dipindahkan dari Bogor
ke Jakarta dengan nama baru yaitu Central Kantor Noor DC Statistik (CKS).
Selama perang dunia 1942-1945 di bawah pemerintahan militer Jepang
(GUNSEIKANBU), CKS telah diubah namanya menjadi CHOSASITSU
GUNSEIKANBU (CG) dimana fungsi utamanya diarahkan kepada
pengumpulan data untuk militer.
b. Masa Sesudah Kemerdekaan
Pada masa kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945 CG diubah
namanya ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Kantor Pusat Perangkat Umum
Republik Indonesia (KAPPURI) yang dikepalai oleh Tuan Abdul Karim
Pringgodigdo. Kemudian di awal tahun 1946 KAPPURI diketahui oleh
semua, bersama pemerintah pusat Indonesia pindah ke Yogyakarta, sementara
itu di Jakarta pemerintah Belanda mengaktifkan kembali CKS berdasarkan
Surat Menteri Kesejahteraan Sosial No. 219/Se tertanggal 12 Juni 1950
KAPPURI dan CKS bergabung menjadi Kantor Pusat Statistik di bawah
mengubah nama dari KPS menjadi Biro Pusat Statistik (BPS) dan disahkan
statusnya di bawah tanggung jawab perdana menteri.
Pada tanggal 06 Desember 1960 disahkan secara hukum menjadi
sebuah lembaga untuk melakukan sensus. BPS juga sebagai lembaga utama
untuk mengeluarkan data statistik secara hukum yang berlaku dan disahkan
pada tanggal 07 September 1965. Pada bulan Oktober 1961 setelah
kemerdekaan, BPS mulai melaksanakan sesnsus pertama di Indonesia, setiap
provinsi, daerah dan bentuk unit baru di bawah hukum pemerintah setempat.
Sejak mengadakan sensus pertama pada tahun 1945 berdasarkan Dekrit
Presiden No. Ac/C19, status unit tersebut ditingkatkan dalam bentuk kantor
tersendiri yang terpisah dari pemerintahan setempat yaitu Kantor Sensus dan
Statistik.
Pada masa era baru peraturan pemerintah No. 16 Tahun 1986
menggambarkan dalam bentuk garis-garis besar dari organisasi dan
tuga-tugas tertentu dari BPS. Peraturan Pemerintah No. 02 Tahun 1992
menggantikan Peraturan Pemerintah No. 06 Tahun 1980 yang dilakukan oleh
Dekrit Presiden No. 06 Tahun 1992 untuk menentukan garis dan fungsi dari
struktur organisasi BPS. Pada tahun 1998 BPS diubah kembali namanya
menjadi Badan Pusat Statistik (BPS), dalam hal ini Badan Pusat Statistik
(BPS) sudah instansi pemerintah yang berfungsi sebagai pendata (sensus)
yang berhubungan dengan ekonomi, sosial, dan kebudayaan.
Badan Pusat Statistik memiliki simbol tersendiri untuk menunjukkan
8
menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh instansi ini untuk menjalankan
fungsinya sebagai intansi pemerintahan.
Gambar 2.1
Logo Badan Pusat Statistik Kota Medan Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Medan (2014)
Logo BPS terdiri dari 3 warna yang masing-masing mempunyai makna. Adapun makna yang dimaksud adalah :
1. Biru
Memiliki makna tentang Sensus Penduduk yang dilakukan oleh pihak BPS setiap 10 tahun sekali (tahun berakhir angka 0) yang mencakup index pembangunan manusia, kemiskinan, kependudukan, kesehatan, ketahanan
sosial, konsumsi dan pengeluaran, perumahan, sosial budaya, tenaga kerja.
2. Hijau
Memiliki makna tentang Sensus Pertanian yang dilakukan setiap 10
tahun sekali (tahun berakhir angka 3) yang mencakup index tanaman pangan, hortikultura, kehutanan, perkebunan, perikanan dan peternakan.
3. Oranye
Memiliki makna tentang Sensus Ekonomi yang dilakukan setiap 10 tahun sekali (tahun berakhir angka 6) yang mencakup index kegiatan ekspor-impor, insustri, inflasi, harga produsen, harga perdagangan, keuangan,
komunikasi, konstruksi, neraca arus dana, nilai tukar petani, pariwisata, produk domestik bruto, produk domestik regional bruto, transportasi, upah buruh, dan usaha mikro kecil.
Visi dan Misi Badan Pusat Statistik (BPS)
Visi : Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua
Misi :
1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik
untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.
2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung
pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikaan
Indonesia.
3. Meningkatakan penerapan standar klasifikasi, konsep dan defenisi,
pengukuran, dan kode etik statistik yang bermanfaat universal dalam
setiap penyelenggaraan statistik.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.
5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik
yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam Kerangka Sistem
10
B. Jaringan Usaha/Kegiatan
Badan Pusat Statistik Kota Medan adalah instansi pemerintahan yang bergerak dalam bidang jasa berupa angka-angka statistik daerah Medan untuk keperluan masyarakat pengguna data maupun instansi lainnya. Data-data
keseluruhan diambil secara langsung dari masyarakat oleh koordinator per kecamatan, kemudian diperiksa kelogisan datanya, selanjutnya data tersebut diolah menjadi data statistik yang mampu menggambarkan keadaan suatu
daerah dari masing-masing sudut pandang yang ditetapkan. Tingkat ketelitian yang tinggi, teknologi, pengetahuan akan mengolah data statistik sangat diperlukan untuk melakukan kegiatan ini, dan juga nilai sosial yang tinggi
untuk dapat menjangkau masyarakat dengan mudah.
Instansi pemerintahan dan satu-satunya perusahaan yang bergerak
dalam bidang statistik ini tentunya memiliki keinginan untuk menghasilkan
data yang sangat akurat. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan memiliki
divisi masing-masing dan kecamatan yang dicakup pun menggunakan tim
tertentu agar penyebaran pengambilan data merata di wilayah Medan agar
tercapainya keakuratan data. Namun, keakuratan itu sendiri didukung oleh
masyarakat yang memberikan data secara benar dan tepat.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi disusun untuk membantu mencapai tujuan
organisasi agar lebih efektif. Tujuan organisasi akan menentukan struktur
organisasinya yaitu dengan menentukan seluruh pekerjaan, hubungan antar
Atas dasar kegiatan ini selanjutnya akan disusun pola tetap
hubungan-hubungan bidang-bidang keputusan, maupun para pelaksana yang
mempunyai kedudukan, wewenang dan tanggung jawab tertentu dan semua
ini menghasilkan kerangka organisasi.
Bentuk struktur yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik Kota
Madya Medan adalah Struktur Organisasi Garis (Line) dan staf. Bentuk dan
Struktur Organisasi Garis (Line) dan staf adalah kekuasaan, wewenang
mengenai tugas dan tanggung jawab perusahaan dipegang sepenuhnya oleh
pejabat staf (Kepala Bagian) yang memberikan bahan masukkan kepada
pimpinan dalm pengambilan keputusan dan tidak berwenang memberikan
perintah kepada pegawai termasuk ke dalam satuan organisasi yang dipimpin
13 Kepala
Drs.Misfaruddin, M.Si NIP. 19630505 199102 1 001
Gambar 2.2
Struktur Organisasi BPS Kota Medan
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Medan (2014)
Subbagian Tata Usaha
MartuaPonidiSamosir, S.Si NIP. 19771114 200003 1 001 SeksiIntegrasi Pengolahan Dan DiseminasiStatistik Wagiono ,S.ST NIP.19780628 200012 1 003 003 Seksi Neraca Wilayah danAnalisisStatistik
Diana Aulia Adnan, SE NIP. 19671228 199401 2 001 Seksi StatistikDistribusi Mariyanto,S.ST NIP. 19710131 199203 1 002 Seksi StatistikProduksi Suharwanto, SE NIP. 19720527 199203 1 004 Seksi StatistikSosial Cut Mahani, SE NIP. 19681225 199401 2 001 TenagaFungsional
D. JOB DESCRIPTION
Tugas, fungsi, dan kewenangan BPS telah ditetapkan dalam
Keputusan Presiden RI (Keppres) Nomor 103 Tahun 2001. Dalam
menjalankan tugas, fungsi, dan kewenangannya seperti tercantum di bawah
ini, BPS juga dibatasi oleh 10 prinsip etika perstatistikaan yang tercantum
dalam United Nations Fundamental Principles of Official Statistics.
1. Tugas Badan Pusat Statistik (BPS)
Tugas BPS Kota Medan adalah melaksanakan tugas pemerintah di bidang
kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. Fungsi Badan Pusat Statistik
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang statistik;
2. Penyelenggaraan statistik dasar;
3. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS;
4. Fasilitasi pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang
kegiatan statistik; dan
5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, perumusan, hukum, persandian, perlengkapan, dan
rumah tangga.
Fungsi Kewenangan :
1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan
15
3. Penetapan sistem informasi di bidangnya;
4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;
5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, yaitu;
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan
statistik;
2. Penyusunan pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral.
Berikut ini adalah job description dan job spesification pada
bagian-bagian yang terdapat pada Badan Pusat Statistik Kota Medan.
I. Kepala Kantor Badan Pusat Statistik
1. Memimpin BPS Kota Medan dalam kegiatan statistik dasar.
2. Memimpin kegiatan dalam penyusunan program kerja tahunan yang
direncanakan oleh masing-masing seksi / sub bagian.
3. Mengatur pelaksanaan program kerja BPS Kota Medan.
4. Mengusulkan pegawai, pendidikan dan pelatihan, pensiun, dan mutasi
pegawai lainnya.
5. Membina aparatur Badan Pusat Statistik Kota Medan agar berdaya guna.
6. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada bawahan
dalam melaksanaka tugasnya.
II. Sub Bagian Tata Usaha
1. Mengurus administrasi kepegawaian.
3. Menyusun program tahunan kantor BPS Kota Medan.
4. Mengadministrasikan barang milik negara.
III.Seksi Statistik Sosial
1. Menyusun program kerja tahunan seksi statistik sosial.
2. Membantu pelaksanaan dan mengatur pembagian dokumen statistik sosial
yang diperlukan untuk pelaksanaan di lapangan.
3. Melakukan pencacahan di lapangan.
4. Mengatur dan menetapkan dokumen statistik kependudukan yang akan
dikirim ke BPS pusat/provinsi, sesuai dengan jadwal waktu yang sudah
ditentukan.
5. Menyusun laporan kegiatan seksi statistik sosial secara berkala dan
sewaktu-waktu.
IV.Seksi Statistik Produksi
1. Menyusun program kegiatan pada seksi statistik produksi, antara lain:
a. Statistik Pertanian
b. Statistik Industri Pengolahan
c. Statistik Konstruksi dan Pertambangan Energi.
2. Membuat surat tugas kepada petugas/pencacah.
3. Membuat surat teguran kepada perusahaan.
4. Melaksanakan editing/coding dokumen hasil pencacahan.
5. Melakukan entri data (input data) dokumen hasil pencacahan.
6. Membuat tabulasi data hasil entri.
17
8. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
V. Seksi Statistik Distribusi
1. Menyusun laporan tahunan.
2. Mengatur melaksanakan pembagian tugas dan dokumen yang diperlukan
di lapangan.
3. Melakukan penelitian kelengkapan, pemasukkan dokumen dari hasil
pencacahan.
4. Melakukan pengiriman dokumen yang telah selesai diperiksa ke BPS
Pusat/Provinsi dengan jadwal yang telah ditentukan.
5. Melakukan kerjasama dengan instansi lain dalam rangka koordinasi.
VI.Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
1. Menyusun program kerja tahunan.
2. Melakukan pembagian tugas pencacah survei bidang neraca.
3. Melakukan pembagian tugas pengawasan.
4. Melakukan penelitian kelengkapan pemasukan dokumen dari hasil
pencacah survei bidang neraca.
5. Membuat naskah publikasi PDRB dan publikasi untuk sektoral lainnya.
6. Membuat tabulasi data untuk publikasi.
VII. Seksi IPDS
1. Menyusun program kerja tahunan seksi IPDS.
2. Melakukan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan.
3. Membantu kepala BPS Kota Medan dalam melaksanakan kegiatan rujukan
4. Membantu kepala BPS Kota Medan dalam mengatur dan melaksanakan
pemantauan dan mengevaluasi publikasi yang diterbitkan.
5. Melakukan pengolahan bahan pustaka dan dokumen statistik sesuai
dengan pedoman yang ditentukan.
VII. Koordinator Statistik Kecamatan
1. Menyusun laporan tahunan.
2. Menghimpun bahan dan melakukan penyusunan usaha program kerja
tahunan.
3. Membantu Kepala Badan Pusat Statistik Kota Medan.
E. Kinerja Usaha Terkini
Setiap instansi maupun perusahaan mempunyai rancangan kinerja
yang dilakukan setiap periodenya. Setiap kinerja yang dilakukan tentunya
memiliki tujuan masing-masing. Adapun kinerja usaha terkini Badan Pusat
Statistik Kota Medan berdasarkan tujuannya adalah:
1. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas
a) Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi yang lengkap, akurat,
dan tepat waktu.
b) Tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat
yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.
c) Meningkatkan manajemen survei.
d) Meningkatkan metodologi sensus dan survei.
2. Meningkatkan pelayanan prima dalam rangka mewujudkan sistem statistik
19
a) Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik.
b) Meningkatkan hubungan dengan pengguna data.
c) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi
statistik.
3. Penguatan teknologi informasi dan komunikasi serta sarana kerja
a) Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik.
4. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penataan kelembagaan
a) Memperbaiki sumber daya manusia.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang dirancang oleh Badan Pusat Statistik Kota
Medan tidak jauh berbeda dengan rencana terkininya, namun terdapat
peningkatan mutu dan kualitas yang ditargetkan. Adapun rencana kegiatan
tersebut adalah :
1. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas
a) Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi yang lengkap, akurat,
dan tepat waktu.
b) Tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat
yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.
c) Meningkatkan manajemen survei.
2. Meningkatkan pelayanan prima dalam rangka mewujudkan sistem statistik
nasional yang andal, efektif, dan efisien
a) Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik.
c) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi
statistic.
3. Penguatan teknologi informasi dan komunikasi
a) Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik.
4. Peningkatan kapasitas SDM dan penataan kelembagaan
a) Memperbaiki sumber daya manusia.