TUGAS AKHIR
MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAIALAT
BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN
Oleh :
VERA APRIYANTI MEKA
112102064
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
NAMA : VERA APRIYANTI MEKA PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NIM : 112102064
JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANPADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN
Tanggal : Agustus 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
NIP. 19680501 199502 2 001 Dra. Mutia Ismail, MM, Ak
Tanggal : Agustus 2014 Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi
NIP . 19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA
Tanggal : September 2014 Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU
NIP. 19560407 198002 1 001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
NAMA : VERA APRIYANTI MEKA PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NIM : 112102064
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN
Medan, September 2014
NIM. 112102064
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah melimpahkan rahmat serta karunia yang begitu besar kepada penulis,
sehingga penulisdapat menyelesaikan studi dan menyusun Tugas Akhir yang
berjudul “Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu
Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Badan Pusat Statistik Kota Medan”ini dengan baik, guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikanProgram Studi Diploma III Akuntansi pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
DalampenyelesaianTugasAkhirini,
penulisbanyakmendapatkanbantuanbaikmorilmaupunmaterildariberbagaipihak.Un
tuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. BapakProf. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CAselaku
DekanFakultasEkonomidan Bisnis Universitas Sumatera Utara
atasdedikasinya demi kemajuanFakultasEkonomi dan Bisnis.
2. Bapak Fahmi Natigor Nasution,SE.M.Acc,Ak selaku Pembantu Dekan I dan
sekaligus sebagai supervisi magang Mahasiswa program diploma III Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CAselakuKetua Program Studi Diploma III
4. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak,sebagaidosenpembimbingpenulis yang
telahberkenanmeluangkanwaktunyauntukmemberikanarahandanbimbinganser
tadukungan yang sangatberhargabagipenulisdalampenyelesaiantugas akhirini.
5. Bapak Drs. ChairulNazwar, M.Si, AkselakuSekretaris Program Studi
Diploma III AkuntansiFakultasEkonomidan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
6. Bapak dan Ibu Dosen/Pengajar, Pembimbing & Penasehat Akademik di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah
membimbing dan mengajarkan beragam mata kuliah yang sangat bermanfaat.
7. Kepala Badan Pusat Statistik Kota Medan yang
telahmengizinkanpenulismelakukanpenelitiansertaseluruhstafpegawai di
instansi tersebut, yang
telahbanyakmembantupenulisdalammelakukanpenelitian.
8. TeristimewauntukKeduaOrangtuasaya yang tercinta, Mora Tua Mekadan
Reni Mey Simanjuntak (alm), yang
telahmembesarkandanmendidiksertamemberikanbimbingan, dorongan,
semangat, nasihatdandoa di
setiapkesempatansehinggapenulisberhasilmenyusuntugasakhirdanmenyelesai
kanstudi di FakultasEkonomidan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Keduaadik sayatercinta Christopher Meka dan Tamariska Meka
atasdukungandansemangatyang diberikan. Serta Tulang saya terkasih Freddy
Simanjuntak yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
iii
9. Terima kasih juga untuk sahabatku Intan Kemala Sari yang selalu menemani
dan membantu penulis selama ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan oleh karena
keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis mengharapakan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
peningkatan mutu penulisan tugas akhir ini. Akhirnya penulis berharap semoga
tugas akhir ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita semua, terima
kasih.
Medan, Agustus 2014
Penulis
Vera Apriyanti Meka
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... .vii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 2
a. Tujuan Penelitian ... 2
b. Manfaat Penelitian ... 3
D. Rencana Penulisan ... 3
1. JadwalSurvei / Observasi ... 3
2. Rencana Isi ... 4
BAB II: .. BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN ... 6
A. Sejarah Ringkas Badan Pusat Statistik Kota Medan ... 6
B. Jaringan Kegiatan ... 10
v
D.Job Description ... 14
E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 18
F. Rencana Kegiatan ... 19
BAB III : MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAMPENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN ... 21
A. PengertianSistemInformasiAkuntansi ... 21
B. PengertianAkuntansidanManajemen ... 23
1. Pengertian Akuntansi ... 23
2. Pengertian Manajemen ... 25
C. Sistem Informasi Akuntansi pada Badan Pusat Statistik Kota Medan ... 28
D. Proses dan Tipe PengambilanKeputusan ... 32
1. Proses Pengambilan Keputusan ... 32
2. Tipe-tipe Pengambilan Keputusan ... 33
E. Manfaat SistemInformasiAkuntansiSebagaiAlat Bantu ManajemendalamPengambilanKeputusan pada Badan Pusat Statistik Kota Medan ... 35
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 38
A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Logo Badan Pusat StatistikKota Medan………. . 8
A. Latar Belakang Masalah
Di zaman yang serba canggih dan sarat dengan teknologi ini, setiap
bidang usaha dituntut untuk dapat mampu bersaing. Untuk itu setiap sumber
daya harus mempunyai kemampuan untuk bersaing, mampu menggunakan
kesempatan yang ada, dan informasi yang lengkap, akurat, dan terkini sangat
diperlukan pimpinan sebagai dasar dalam pembuat kebijaksanaan untuk
menghadapi masalah-masalah yang muncul dalam proses pengambilan
keputusan.
Setiap jenjang manajemen harus mampu melaksanakan tugasnya
sebagai pengambil keputusan. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan
manajemen adalah kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif
pemecahan masalah dengan mempertimbangkan resiko dan keuntungan yang
terkandung didalamnya berdasarkan informasi laporan keuangan yang
disusun oleh akuntan intern, sedangkan manajemen menggunakan informasi
tersebut sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Informasi sangat dibutuhkan karena merupakan suatu tolok ukur yang
digunakan oleh manajemen dalam membuat perencanaan.
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Pemerintah Non
Departemen di Indonesia yang mempunyai fungsi pokok sebagai penyedia
data statistik dasar, baik untuk pemerintah maupun untuk masyarakat umum,
2
merupakan perwakilan BPS di daerah khususnya Kota Medan yang memiliki
tugas untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam rangka
penyelenggaraan statistik regional. Peranan informasi akuntansi dalam Badan
Pusat Statistik Kota Medan sangat penting dan diperlukan oleh pihak
manajemen, karena akuntansi menyajikan laporan keuangan yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan instansi, juga
menentukan efisiensi serta menilai dan mengukur hasil kerja tiap unit yang
telah diberi wewenang dan tanggung jawab.
Mengingat pentingnya manfaat informasi akuntansi bagi manajemen,
maka penulis terdorong dan tertarik untuk membahas tentang “MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah : “Apakah sisteminformasi akuntansi dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan pada Badan Pusat Statistik Kota Medan?”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Mengetahui sejauh mana manfaat informasi akuntansi manajeman sebagai alat
bantu dalam pengambilan keputusan pada Badan Pusat Statistik Kota Medan,
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi penulis
Untuk membandingkan ilmu yang penulis dapat dari kuliah dengan
praktek lapangan dan mempelajari serta mendalami cara menerapkan
informasi akuntansi manajemen yang baik dan meningkatkan dan
mengembangkan wawasan, kemampuan berpikir peneliti tentang
penerapan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan manajemen.
b. Bagi Badan Pusat Statistik Kota Medan
Sebagai masukan dan pertimbangan bagi Badan Pusat Statistik
Kota Medan terhadap manfaat informasi akuntansi yang dilakukan pihak
manajemen Badan Pusat Statistik Kota Medan untuk mendukung
kemajuan Badan Pusat Statistik Kota Medan dimasa datang dan untuk
mengetahui sejauh mana penerapan informasi akuntansi yang digunakan
oleh Badan Pusat Statistik Kota Medan untuk pengambilan keputusan
manajemen.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survei / Observasi
Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik Kota Medan Jl.
Gaperta No.311 Medan. Untuk lebih jelasnya jadwal ini dapat dilihat pada
4
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
NO KEGIATAN
1 Pengesahan penulisan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Izin riset permohonan
4 Penunjukkan Dosen Pembimbing
5 Pengumpulan data
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan bahasan mengenai alasan pemilihan
judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana
penulisan.
BAB II : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai sejarah ringkas
Badan Pusat Statistik Kota Medan, jaringan usaha /kegiatan Badan
Pusat Statistik Kota Medan, dan rencana kegiatan Badan Pusat
Statistik Kota Medan,
BAB III :MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI
ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN
Pada bab ini penulis menguraikan mengenai pengertian sistem
informasi akuntansi, pengertian akuntansi danmanajemen, sistem
informasi akuntansi di Badan Pusat Statistik Kota Medan , proses
dantipe-tipe keputusan, danmanfaatsistem informasi akuntansi
sebagaialat bantu manajemendalampengambilankeputusanpadaBadan
Pusat Statistik Kota Medan,
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran
terhadap hasil penelitian tentang manfaatsistemakuntansi bagi
manajemen dalam proses pengambilan keputusan pada Badan Pusat
6 BAB II
PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN
A. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Kota Medan
a. Masa Sebelum Kemerdekaan
Pada masa sebelum kemerdekaan Republik Indonesia BPS di bawah
LandBouw Nisver Laiden Handel BPS yang dibentuk pada tahun 1920 yang
berfungsi untuk mengumumkan data kebudayaan. Empat tahun kemudian
pada tanggal 04 September 1945 aktivis utama BPS dipindahkan dari Bogor
ke Jakarta dengan nama baru yaitu Central Kantor Noor DC Statistik (CKS).
Selama perang dunia 1942-1945 di bawah pemerintahan militer Jepang
(GUNSEIKANBU), CKS telah diubah namanya menjadi CHOSASITSU
GUNSEIKANBU (CG) dimana fungsi utamanya diarahkan kepada
pengumpulan data untuk militer.
b. Masa Sesudah Kemerdekaan
Pada masa kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945 CG diubah
namanya ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Kantor Pusat Perangkat Umum
Republik Indonesia (KAPPURI) yang dikepalai oleh Tuan Abdul Karim
Pringgodigdo. Kemudian di awal tahun 1946 KAPPURI diketahui oleh
semua, bersama pemerintah pusat Indonesia pindah ke Yogyakarta, sementara
itu di Jakarta pemerintah Belanda mengaktifkan kembali CKS berdasarkan
Surat Menteri Kesejahteraan Sosial No. 219/Se tertanggal 12 Juni 1950
KAPPURI dan CKS bergabung menjadi Kantor Pusat Statistik di bawah
mengubah nama dari KPS menjadi Biro Pusat Statistik (BPS) dan disahkan
statusnya di bawah tanggung jawab perdana menteri.
Pada tanggal 06 Desember 1960 disahkan secara hukum menjadi
sebuah lembaga untuk melakukan sensus. BPS juga sebagai lembaga utama
untuk mengeluarkan data statistik secara hukum yang berlaku dan disahkan
pada tanggal 07 September 1965. Pada bulan Oktober 1961 setelah
kemerdekaan, BPS mulai melaksanakan sesnsus pertama di Indonesia, setiap
provinsi, daerah dan bentuk unit baru di bawah hukum pemerintah setempat.
Sejak mengadakan sensus pertama pada tahun 1945 berdasarkan Dekrit
Presiden No. Ac/C19, status unit tersebut ditingkatkan dalam bentuk kantor
tersendiri yang terpisah dari pemerintahan setempat yaitu Kantor Sensus dan
Statistik.
Pada masa era baru peraturan pemerintah No. 16 Tahun 1986
menggambarkan dalam bentuk garis-garis besar dari organisasi dan
tuga-tugas tertentu dari BPS. Peraturan Pemerintah No. 02 Tahun 1992
menggantikan Peraturan Pemerintah No. 06 Tahun 1980 yang dilakukan oleh
Dekrit Presiden No. 06 Tahun 1992 untuk menentukan garis dan fungsi dari
struktur organisasi BPS. Pada tahun 1998 BPS diubah kembali namanya
menjadi Badan Pusat Statistik (BPS), dalam hal ini Badan Pusat Statistik
(BPS) sudah instansi pemerintah yang berfungsi sebagai pendata (sensus)
yang berhubungan dengan ekonomi, sosial, dan kebudayaan.
Badan Pusat Statistik memiliki simbol tersendiri untuk menunjukkan
8
menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh instansi ini untuk menjalankan
fungsinya sebagai intansi pemerintahan.
Gambar 2.1
Logo Badan Pusat Statistik Kota Medan Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Medan (2014)
Logo BPS terdiri dari 3 warna yang masing-masing mempunyai makna.
Adapun makna yang dimaksud adalah :
1. Biru
Memiliki makna tentang Sensus Penduduk yang dilakukan oleh pihak
BPS setiap 10 tahun sekali (tahun berakhir angka 0) yang mencakup index
pembangunan manusia, kemiskinan, kependudukan, kesehatan, ketahanan
sosial, konsumsi dan pengeluaran, perumahan, sosial budaya, tenaga kerja.
2. Hijau
Memiliki makna tentang Sensus Pertanian yang dilakukan setiap 10
tahun sekali (tahun berakhir angka 3) yang mencakup index tanaman pangan,
3. Oranye
Memiliki makna tentang Sensus Ekonomi yang dilakukan setiap 10
tahun sekali (tahun berakhir angka 6) yang mencakup index kegiatan
ekspor-impor, insustri, inflasi, harga produsen, harga perdagangan, keuangan,
komunikasi, konstruksi, neraca arus dana, nilai tukar petani, pariwisata,
produk domestik bruto, produk domestik regional bruto, transportasi, upah
buruh, dan usaha mikro kecil.
Visi dan Misi Badan Pusat Statistik (BPS)
Visi : Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua
Misi :
1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik
untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.
2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung
pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikaan
Indonesia.
3. Meningkatakan penerapan standar klasifikasi, konsep dan defenisi,
pengukuran, dan kode etik statistik yang bermanfaat universal dalam
setiap penyelenggaraan statistik.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.
5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik
yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam Kerangka Sistem
10
B. Jaringan Usaha/Kegiatan
Badan Pusat Statistik Kota Medan adalah instansi pemerintahan yang
bergerak dalam bidang jasa berupa angka-angka statistik daerah Medan untuk
keperluan masyarakat pengguna data maupun instansi lainnya. Data-data
keseluruhan diambil secara langsung dari masyarakat oleh koordinator per
kecamatan, kemudian diperiksa kelogisan datanya, selanjutnya data tersebut
diolah menjadi data statistik yang mampu menggambarkan keadaan suatu
daerah dari masing-masing sudut pandang yang ditetapkan. Tingkat ketelitian
yang tinggi, teknologi, pengetahuan akan mengolah data statistik sangat
diperlukan untuk melakukan kegiatan ini, dan juga nilai sosial yang tinggi
untuk dapat menjangkau masyarakat dengan mudah.
Instansi pemerintahan dan satu-satunya perusahaan yang bergerak
dalam bidang statistik ini tentunya memiliki keinginan untuk menghasilkan
data yang sangat akurat. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan memiliki
divisi masing-masing dan kecamatan yang dicakup pun menggunakan tim
tertentu agar penyebaran pengambilan data merata di wilayah Medan agar
tercapainya keakuratan data. Namun, keakuratan itu sendiri didukung oleh
masyarakat yang memberikan data secara benar dan tepat.
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi disusun untuk membantu mencapai tujuan
organisasi agar lebih efektif. Tujuan organisasi akan menentukan struktur
organisasinya yaitu dengan menentukan seluruh pekerjaan, hubungan antar
Atas dasar kegiatan ini selanjutnya akan disusun pola tetap
hubungan-hubungan bidang-bidang keputusan, maupun para pelaksana yang
mempunyai kedudukan, wewenang dan tanggung jawab tertentu dan semua
ini menghasilkan kerangka organisasi.
Bentuk struktur yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik Kota
Madya Medan adalah Struktur Organisasi Garis (Line) dan staf. Bentuk dan
Struktur Organisasi Garis (Line) dan staf adalah kekuasaan, wewenang
mengenai tugas dan tanggung jawab perusahaan dipegang sepenuhnya oleh
pejabat staf (Kepala Bagian) yang memberikan bahan masukkan kepada
pimpinan dalm pengambilan keputusan dan tidak berwenang memberikan
perintah kepada pegawai termasuk ke dalam satuan organisasi yang dipimpin
13
Kepala
Drs.Misfaruddin, M.Si
NIP. 19630505 199102 1 001
Gambar 2.2
Struktur Organisasi BPS Kota Medan
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Medan (2014)
Subbagian Tata Usaha
MartuaPonidiSamosir, S.Si
NIP. 19771114 200003 1 001
SeksiIntegrasi Pengolahan Dan
DiseminasiStatistik
Wagiono ,S.ST
NIP.19780628 200012 1 003 003
Seksi Neraca Wilayah danAnalisisStatistik
Diana Aulia Adnan, SE NIP. 19671228 199401 2 001
Seksi StatistikDistribusi
Mariyanto,S.ST
NIP. 19710131 199203 1 002
Seksi StatistikProduksi
Suharwanto, SE
NIP. 19720527 199203 1 004
Seksi StatistikSosial
Cut Mahani, SE NIP. 19681225 199401 2 001
D. JOB DESCRIPTION
Tugas, fungsi, dan kewenangan BPS telah ditetapkan dalam
Keputusan Presiden RI (Keppres) Nomor 103 Tahun 2001. Dalam
menjalankan tugas, fungsi, dan kewenangannya seperti tercantum di bawah
ini, BPS juga dibatasi oleh 10 prinsip etika perstatistikaan yang tercantum
dalam United Nations Fundamental Principles of Official Statistics.
1. Tugas Badan Pusat Statistik (BPS)
Tugas BPS Kota Medan adalah melaksanakan tugas pemerintah di bidang
kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. Fungsi Badan Pusat Statistik
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang statistik;
2. Penyelenggaraan statistik dasar;
3. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS;
4. Fasilitasi pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang
kegiatan statistik; dan
5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, perumusan, hukum, persandian, perlengkapan, dan
rumah tangga.
Fungsi Kewenangan :
1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan
15
3. Penetapan sistem informasi di bidangnya;
4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;
5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, yaitu;
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan
statistik;
2. Penyusunan pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral.
Berikut ini adalah job description dan job spesification pada
bagian-bagian yang terdapat pada Badan Pusat Statistik Kota Medan.
I. Kepala Kantor Badan Pusat Statistik
1. Memimpin BPS Kota Medan dalam kegiatan statistik dasar.
2. Memimpin kegiatan dalam penyusunan program kerja tahunan yang
direncanakan oleh masing-masing seksi / sub bagian.
3. Mengatur pelaksanaan program kerja BPS Kota Medan.
4. Mengusulkan pegawai, pendidikan dan pelatihan, pensiun, dan mutasi
pegawai lainnya.
5. Membina aparatur Badan Pusat Statistik Kota Medan agar berdaya guna.
6. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada bawahan
dalam melaksanaka tugasnya.
II. Sub Bagian Tata Usaha
1. Mengurus administrasi kepegawaian.
3. Menyusun program tahunan kantor BPS Kota Medan.
4. Mengadministrasikan barang milik negara.
III.Seksi Statistik Sosial
1. Menyusun program kerja tahunan seksi statistik sosial.
2. Membantu pelaksanaan dan mengatur pembagian dokumen statistik sosial
yang diperlukan untuk pelaksanaan di lapangan.
3. Melakukan pencacahan di lapangan.
4. Mengatur dan menetapkan dokumen statistik kependudukan yang akan
dikirim ke BPS pusat/provinsi, sesuai dengan jadwal waktu yang sudah
ditentukan.
5. Menyusun laporan kegiatan seksi statistik sosial secara berkala dan
sewaktu-waktu.
IV.Seksi Statistik Produksi
1. Menyusun program kegiatan pada seksi statistik produksi, antara lain:
a. Statistik Pertanian
b. Statistik Industri Pengolahan
c. Statistik Konstruksi dan Pertambangan Energi.
2. Membuat surat tugas kepada petugas/pencacah.
3. Membuat surat teguran kepada perusahaan.
4. Melaksanakan editing/coding dokumen hasil pencacahan.
5. Melakukan entri data (input data) dokumen hasil pencacahan.
6. Membuat tabulasi data hasil entri.
17
8. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
V. Seksi Statistik Distribusi
1. Menyusun laporan tahunan.
2. Mengatur melaksanakan pembagian tugas dan dokumen yang diperlukan
di lapangan.
3. Melakukan penelitian kelengkapan, pemasukkan dokumen dari hasil
pencacahan.
4. Melakukan pengiriman dokumen yang telah selesai diperiksa ke BPS
Pusat/Provinsi dengan jadwal yang telah ditentukan.
5. Melakukan kerjasama dengan instansi lain dalam rangka koordinasi.
VI.Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
1. Menyusun program kerja tahunan.
2. Melakukan pembagian tugas pencacah survei bidang neraca.
3. Melakukan pembagian tugas pengawasan.
4. Melakukan penelitian kelengkapan pemasukan dokumen dari hasil
pencacah survei bidang neraca.
5. Membuat naskah publikasi PDRB dan publikasi untuk sektoral lainnya.
6. Membuat tabulasi data untuk publikasi.
VII. Seksi IPDS
1. Menyusun program kerja tahunan seksi IPDS.
2. Melakukan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan.
3. Membantu kepala BPS Kota Medan dalam melaksanakan kegiatan rujukan
4. Membantu kepala BPS Kota Medan dalam mengatur dan melaksanakan
pemantauan dan mengevaluasi publikasi yang diterbitkan.
5. Melakukan pengolahan bahan pustaka dan dokumen statistik sesuai
dengan pedoman yang ditentukan.
VII. Koordinator Statistik Kecamatan
1. Menyusun laporan tahunan.
2. Menghimpun bahan dan melakukan penyusunan usaha program kerja
tahunan.
3. Membantu Kepala Badan Pusat Statistik Kota Medan.
E. Kinerja Usaha Terkini
Setiap instansi maupun perusahaan mempunyai rancangan kinerja
yang dilakukan setiap periodenya. Setiap kinerja yang dilakukan tentunya
memiliki tujuan masing-masing. Adapun kinerja usaha terkini Badan Pusat
Statistik Kota Medan berdasarkan tujuannya adalah:
1. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas
a) Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi yang lengkap, akurat,
dan tepat waktu.
b) Tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat
yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.
c) Meningkatkan manajemen survei.
d) Meningkatkan metodologi sensus dan survei.
2. Meningkatkan pelayanan prima dalam rangka mewujudkan sistem statistik
19
a) Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik.
b) Meningkatkan hubungan dengan pengguna data.
c) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi
statistik.
3. Penguatan teknologi informasi dan komunikasi serta sarana kerja
a) Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik.
4. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penataan kelembagaan
a) Memperbaiki sumber daya manusia.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang dirancang oleh Badan Pusat Statistik Kota
Medan tidak jauh berbeda dengan rencana terkininya, namun terdapat
peningkatan mutu dan kualitas yang ditargetkan. Adapun rencana kegiatan
tersebut adalah :
1. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas
a) Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi yang lengkap, akurat,
dan tepat waktu.
b) Tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat
yang lengkap, akurat, dan tepat waktu.
c) Meningkatkan manajemen survei.
2. Meningkatkan pelayanan prima dalam rangka mewujudkan sistem statistik
nasional yang andal, efektif, dan efisien
a) Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik.
c) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi
statistic.
3. Penguatan teknologi informasi dan komunikasi
a) Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik.
4. Peningkatan kapasitas SDM dan penataan kelembagaan
a) Memperbaiki sumber daya manusia.
21 BAB III
MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Untuk mengetahui kinerja ekonomi dan kondisi perusahaan, maka
perusahaan harus mengidentifikasi pihak-pihak yang berkepentingan
kemudian perusahaan harus mengetahui kebutuhan informasi mereka dan
rancangan sistem informasinya guna pemenuhan kebutuhan informasi
tersebut. Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yaitu : sistem,
informasi dan akuntansi. Dimana setiap kata mempunyai arti tersendiri,
apabila kata tersebut digabungkan akan menghasilkan definisi yang baru.
Berikut ini akan dijelaskan pengertian dari ketiga kata tersebut.
Menurut Simamora (2000 : 176) sistem (system) adalah :
“Seperangkat peraturan dan prosedur yang dirancang untuk memastikan
bahwa tugas tertentu dilaksanakan dalam suatu cara yang sudah ditetapkan
sebelumnya”. Informasi adalah data yang telah diproses, seperti yang
dikemukakan Bodnar dkk (2000:1) berikut ini : “Informasi adalah data yang
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
dalam pengambilan keputusan saat ini atau yang akan datang”.Sementara itu
menurut Hall (2001 : 15) sistem informasi didefinisikan sebagai berikut:
“Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data
dikumpulkan dan diproses menjadi informasi dan didefinisikan kepada para
Pengertian akuntansi menurut Warren Reeve Fess (2005:10) adalah
“Sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan”.
Akuntansi dan Sistem Informasi sangat berkaitan erat : pada hakekatnya
akuntansi merupakan sistem informasi. Jelasnya akuntansi merupakan
penerapan teori umum informasi terhadap masalah operasional yang ekonomi
dan efisien.
Sistem informasi akuntansi (accounting information system) menurut
Simamora (2000:176) adalah : “Himpunan sumber daya, seperti orang-orang
dan perlengkapan, yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan
dan data lainnya ke dalam informasi”.Dari definisi tersebut dapat disimpulkan
Sistem Informasi Akuntansi berkenaan dengan komponen atau sumber daya
manusia yang dimiliki perusahaan yang digunakan dalam membantu
manajemen dalam mengolah data keuangan, infomasi yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen maupun
pihak luar perusahaan.
Sistem informasi akuntansi membuat perusahaan beroperasi lebih
cepat dan mudah, dan sistem ini memasok sangat banyak informasi yang
bermanfaat. Sistem informasi akuntansi dapat pula mengidentifikasi
penjualan produk secara cepat ataupun lambat dan mengukur penjualan
departemental, biaya pokok penjualan dan margin laba. Bahkan di dalam
perusahaan kecil sekalipun, banyak informasi yang harus diproses melalui
sistem informasi akuntansi.Dengan demikian, sistem informasi akuntansi
23
B. Pengertian Akuntansi dan Manajemen 1. Pengertian Akuntansi
Sistem akuntansi mencatat data ekonomi mengenai kegiatan
perusahaan dan hal-hal yang terjadi pada perusahaan, yang hasilnya
dilaporkan pada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan kebutuhan
informasi mereka.
Adapun defenisi akuntansi menurut Simamora (2000 : 3) adalah :
“Proses pengidentifikasian, pencatatan dan pengkomunikasian
kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi (perusahaan ataupun bukan perusahaan)
kepada para pemakai informasi yang berkepentingan”. Sementara itu
pengertian akuntansi menurut A Statement of Basic Accunting Theory
(ASOBAT) yang diterbitkan oleh American Accounting Association (AAA)
dalam Hery (2009:1) adalah : “Proses mengidentifikasi, mengukur, dan
menyampaikan informasi ekonomi bagi para penggunanya dalam
mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada dan membuat kesimpulan.
Dari defenisi diatas akuntansi dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Bahwa akuntansi adalah suatu proses yang produk akhirnya adalah
informasi, yaitu laporan keuangan.
2. Bahwa informasi yang dihasilkan dari proses tersebut dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan bagi para penggunanya.
Prosedur akuntansi dapat dijelaskan dalam dua tahap:
1. Tahap pencatatan
Tahap pencatatan dimulai dengan menganalisa setiap dokumen yang
menunjukkan kegiatan-kegiatan usaha yang terjadi. Dokumen usaha
menjadi sumber bagi data yang akan dicatat dalam buku jurnal.
Dokumen-dokumen itu seperti tembusan faktur penjualan, faktur pembelian, nota
debet dan kredit, potongan lembaran cek, dan lain-lain.
b. Menjurnal transaksi
Setelah dokumen usaha dianalisis, maka transaksi- transaksi akan dicatat
secara berurutan dalam buku jurnal yang tepat.
c. Memposkan transaksi-transaksi perkiraan ke buku besar
Informasi yang tercatat dalam buku jurnal dipindahkan ke perkiraan yang
sesuai di buku besar. Buku besar merupakan kumpulan dari semua
perkiraan yang digunakan untuk mengikhtisarkan hasil-hasil dari transaksi
yang sejenis.
2. Tahap pengikhtisaran
a. Menyusun neraca saldo
Neraca saldo merupakan suatu daftar yang berisi semua perkiraan dan
saldonya, karena itu saldo akan menunjukkan apakah jumlah total suatu
debet sama dengan jumlah total kredit sehingga memberkan suatu
pengkoreksian atas keakuratan pencatatan dan penghapusan.
b. Menyiapkan ayat jurnal penyesuaian
Meskipun semua transaksi yang terjadi selama periode tersebut telah
25
namun pada akhir periode banyak perkiraan tersebut yang perlu
disesuaikan untuk mencerminkan kondisi terakhir.
c. Penyusunan laporan keuangan
Data-data untuk menyusun laporan keuangan dapat diperoleh secara
langsung dari saldo-saldo perkiraan buku besar yang telah disesuakan.
d. Penggunaan neraca saldo
Neraca saldo digunakan untuk memperoleh penyusutan ayat jurnal
penyesuaian dan laporan keuangan.
e. Penutup perkiraan nominal
Dalam suatu perusahaan ada dua macam perkiraan yaitu permanen dan
nominal. Perkiran permanen adalah perkiraan yang selalu ada dalam
perusahaan selama perusahaan ini masih ada. Perkiraan nominal adalah
perkiraan yang ada selama periode akuntansi berjalan.
2. Pengertian Manajemen
Menurut Daft (2002 : 8) manajemen merupakan: “Pencapaian
sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumber daya organisasi”.
Dari definisi tersebut terlihat bahwa pekerja manajemen merupakan suatu
proses yaitu cara sistematis dalam melakukan pekerjaan, dengan
keterampilannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Manager dapat
dibedakan menurut tingkatan mereka dalam organisasi. Secara umum
manager dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan yaitu:
1. Manager puncak
Manager puncak (top manager) merupakan kelompok kecil eksekutif yang
mengelola keseuruhan organisasi.
2. Manager menengah
Manager menengah atau manager madya terutama bertanggung jawab
untuk mengimplementasikan kebijakan dan rencana yang dikembangkan
oleh manager puncak serta mengevaluasi dan mengkoordinasikan
aktivitas-aktivitas dari manager tingkat yang lebih rendah.
3. Manager lini pertama
Manager lini pertama mengawasi dan mengkoordinasikan aktivitas
karyawan.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan manajemen dalam
mencapai tujuan perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Perencanaan yaitu penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu
hasil yang diinginkan, manajer memikirkan kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan yang didasarkan pada berbagai metode, rencana atau logika.
Bahan hanya atas dasar dengan atau firasat pembatasan yang kompleks
27
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian yaitu pengelompokkan kegiatan yang diperlukan yakni
penetapan susunan organisasi serta fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada
dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara
masing-masing unit tersebut. Manajer mengkoordinasikan sumber daya
manusia dan material organisasi atau organisasi dapat pula dirumuskan
sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokkan
oranAg-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang serta tanggung
jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang
berdaya guna dan berhasil dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
c. Pengarahan
Pengarahan yaitu manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas masing-masing bawahan tersebut sesuai kemampuan
masing-masing agar tugasnya dapat dilakukan dengan baik dan benar
tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Proses ini melibatkan
kualitas, gaya dan cara kepemimpinan serta kegiatan-kegiatan
kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin.
d. Pengawasan
Pengawasan yaitu manajemen mengadakan penilaian dan sekaligus
mengadakan koreksi bila perlu, sehingga apa yang sedang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapainya
bawahan rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditentukan
dan menjamin agar kegitan yang tidak diinginkan tidak terjadi.
C. Sistem Informasi Akuntansi Badan Pusat Statistik Kota Medan
Dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan, manajemen membutuhkan
informasi untuk melakukan perencanaan, menyusun target yang akan dicapai
dan menyusun anggaran. Sistem Informasi Akuntansi sangat erat kaitannya
dengan sistem komputer, Badan Pusat Statistik Kota Medan menggunakan
Sistem Akuntansi Instansi dan memiliki sistem informasi yang disusun dan
diproses dengan cara komputerisasi yaitu dengan bantuan komputer.
Data yang diperoleh perusahaan berasal dari transaksi yang terjadi
selama kegiatan perusahaan berjalan, dan kemudian diolah dan dikirim
kebagian accounting untuk kemudian diproses menjadi sebuah informasi,
dengan adanya sistem informasi akuntansi perusahaan yang menggunakan
Sistem Akuntansi Instansi memungkinkan manajemen perusahaan memantau
dam mengontrol operasional perusahaan.
Sistem Akuntansi Instansi adalahserangkaianprosedur manual
maupunyang terkomputerisasimulaidaripengumpulan data,
pencatatan,pengikhtisaran sampai dengan
pelaporanposisikeuangandanoperasikeuanganpadaKementerian/Lembaga.
Sistem Akuntansi Instansi terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK),
(SIMAK-29
BMN) dan Sistem Akuntansi Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan
(SA-BAPP).
Dalam aktivitas proses atau aktivitas manipulatif data yang telah
terkumpul sebagai aktivitas input, selanjutnya adalah dengan operasi sebagai
berikut :
1. Pengklasifikasian Data yaitu pengelompokan transaksi dan data yang
memiliki karakteristik sama.
2. Pemilihan Data yaitu proses pemilahan data sesuai urutan untuk
mempermudah pengelolaan.
3. Perhitungan yaitu kegiatan yang mencakup proses matematis yang
dilakukan terhadap data yang sudah diklasifikasikan.
4. Pengikhtisaran yaitu proses penyajian olahan data kedalam bentuk
laporan-laporan yang bermakna ringkas dan efektif.
Jika data telah diubah menjadi informasi, berarti proses pengolahan
data telah menginjak aktivitas output. Dalam aktivitas output tercakup
beberapa operasi sebagai berikut :
1. Komunikasi yaitu penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak yang
lain dan bisa bersifat timbal balik.
2. Penarikan Informasi yaitu operasi penempatan data ke dalam file-file
untuk referensi apabila suatu saat diperlukan.
3. Reproduksi yaitu kegiatan menggandakan atau menyalin data untuk
Badan Pusat Statistik Kota Medan memiliki sistem informasi
akuntansi terkomputerisasi dan menggunakan aplikasi Sistem Akuntansi
Instansi (terkomputerisasi) maka operator hanya memasukkan data
sumber/dokumen transaksi, maka catatannya akan diproses secara otomatis
dan menghasilkan laporan keuangan. Unsur-unsur sistem komputer adalah
sebagai berikut :
1. Perangkat keras
Fasilitas hardware yang telah dikembangkan dapat dikatakan cukup
memadai dalam mengolah data perusahaan. Fasilitas komputer dapat
dikelompokkan menjadi lima komponen, yaitu :
a. Central processing unit (CPU)
Merupakan pusat dari komputer yang mempunyai fungsi untuk
melakukan kegiatan-kegiatan aritmathic dan logika serta mengawasi
kegiatan seluruh sistem akuntansi instansi.
b. Input device
Data dimasukkan dalam komputer untuk diproses. Dalam proses
tersebut menggunakan berbagai macam alat (device), alat ini disebut
Pure Input Equipment atau sering disebut Input Device seperti mesin
kertas plong dan Direct Device.
c. Input equipment
Merupakan alat-alat yang informasinya dari komputer (CPU) dan
31
dihasilkan dengan menggunakan mesin plong seperti ; mesin pita
kertas, printer terminal dan alat-alat lainnya.
d. Combination communication equipment
Merupakan alat-alat yang menghubungkan seseorang secara langsung
dengan CPU atau dengan komputer file yang online.
e. Kombinasi input output
Gabungan dari dua komponen fasilitas komputer yaitu input equipment
dan output equipment.
Sedangkan konfigurasi perangkat keras komputer yang dimiliki
Badan Pusat Statistik Kota Medan adalah setiap bagian dari departemen
memiliki lebih kurang dua atau tiga perangkat keras komputer. Adapun
program aplikasi yang dipakai Badan Pusat Statistik Kota Medan saat ini
adalah Windows 7 dan Windows 8.
2. Perangkat lunak
Perangkat Lunak (Software) sering disebut program komputer, program
komputer digunakan untuk memerintah komputer melaksanakan
langkah-langkah yang tercantum dalam program itu, sedangkan program adalah
sekumpulan instruksi yang disusun dalam suatu logika perhitungan
komputer yang hanya bekerja sesuai dengan instruksi ataupun perintah
yang dimasukkan dalam komputer.
Badan Pusat Statistik Kota Medan memiliki beberapa orang tenaga kerja
yang bertugas untuk mengoperasikan pengolahan data secara
komputerisasi, mereka diberikan latihan-latihan serta memiliki buku
panduan dan prosedur pengoperasian komputer untuk meningkatkan
kemampuannya dalam mengoperasikan komputer yang dimiliki instansi
untuk mengolah semua data yang diberikan.
D. Proses dan Tipe Pengambilan Keputusan 1. Proses pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan didalam suatu perusahaan atau
organisasi manajemen memerlukan pemikiran dan pertimbangan yang
mendalam, proses pengambilan keputusan merupakan pekerjaan untuk
seorang manager atau pimpinan untuk memecahkan masalah yang timbul
setiap hari dalam suatu organisasi.
Kegiatan pengambilan keputusan mutlak ditentukan oleh setiap
organisasi perusahaan, baik organisasi kecil maupun besar. Semakin besar
organisasi pada perusahaan maka keputusan yang diambil juga lebih besar
ruang lingkupnya.
Adapun proses pengambilan keputusan agar dapat menghasilkan
keputusan yang memiliki nilai dan kualitas mengambil langkah-langkah
sebagai berikut:
33
Langkah awal dimulai dengan pencarian dan pengenalan masalah dengan
menyelidiki situasi perusahaan berdasarkan informasi tentang kegiatan
dari lingkungannya, dan pihak manajemen akan mengetahui masalah yang
berkembang, setelah diketahui bentuk dari masalah itu, maka dilakukan
pendefenisian melalui pengumpulan data yang berkenaan dengan data
tersebut.
b. Menyusun strategi
Dalam penyusunan strategi, pihak manajemen perusahaan terlebih dahulu
melakukan diskusi untuk memutuskan strategi apa yang akan diambil
dengan memperhitungkan saran-saran yang berkembang. Pihak
manajemen akan menentukan beberapa strategi alternatif dan
memprioritaskan alternatif yang utama untuk digunakan. Manajemen
perusahaan akan lebih mengutamakan kerjasama dan kreativitas karyawan
dalam mendesain suatu keputusan. Salah satu tugas manajemen yang
paling penting dalam pengambilan keputusan adalah menciptakan
kerjasama yang menunjang kreativitas bagi karyawannya.
c. Mengevaluasi strategi
Alternatif strategi yang ada harus dievaluasi dan dibandingkan untuk
melihat alternatif mana yang paling menguntungkan. Dalam hal ini
menjelaskan arti pentingnya sasaran dan tujuan, karena didalam
pemeliharaan sebuah alternatif, mengintegrasikan elemen yang ada
didalam perusahaan agar tetap memenuhi prosedur yang telah
2. Tipe-tipe pengambilan keputusan
Suatu perusahaan mengutamakan kreativitas dan kemampuan
personilnya dalam melaksanakan aktivitas sehingga keputusan terhadap
pengendalian karyawan lebih banyak mendapat perhatian manajemen.
Karyawan dimotivasi untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, namun
dalam penetapan keputusan yang melibatkan karyawan secara garis besar
merupakan kegiatan opersional perusahaan sehari-hari.
Tipe-tipe keputusan pada setiap tingkatan manajemen perusahaan
menggambarkan perencanaan dan pengendaliaan baik yang menyangkut
opersional sehari-hari perusahaan maupun hubunganya dengan sumber daya
manusia dalam perusahaan untuk mencapai efisiensi. Keputusan merupakan
rangkaian tindakan yang diambil untuk menghindari dampak negatif yang
mungkin timbul dari masalah. Adapun tipe-tipe keputusan yaitu:
1. Keputusan terprogram
Manajemen biasanya membuat suatu prosedur dalam pemecahan
masalahnya yang terstruktur karena masalahnya bersifat rutin atau
berulang-ulang. Sering dilakukan oleh manajemen tingkat bawah dalam
kegiatan operasional sehari- hari perusahaan.
2. Keputusan tidak terprogram
Pemecahan masalah yang baru dan tidak terstruktur, biasanya dilakukan
oleh manajemen tingkat atas dan biasanya sulit untuk menentukan
35
Jadi jenis dan tipe keputusan yang diambil oleh tiap-tiap tingkatan
manajemen itu berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat manajemen akan
semakin tidak terprogram keputusan yang diambilnya sesuai dengan situasi
dan kebutuhan pada saat itu, sebaliknya pada manajemen tingkat bawah
keputusan yang diambil itu cenderung terprogram karena semua keputusan
biasanya rutin diambil. Sementara pada manajemen tingkat atas karena
keputusan yang diambil menyangkut kelangsungan perusahaan, maka pihak
manajemen diharapkan menganalisa kepastian, resiko, dan ketidakpastian
yang berkaitan dengan alternatif strategi yang tersedia.
E. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan pada Badan Pusat Statistik Kota Medan
Kegunaan terpenting dari akuntansi sebagai informasi adalah
pendukung pengambilan keputusan manajemen. Kegunaan ini dipenuhi
dengan :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data yang relevan
2. Memproses data
3. Melaporkan informasi yang dihasilkan kepada manajemen.
Ada dua peranan penting akuntansi sebagai alat bantu dalam
pengambilan keputusan bagi manajemen, yaitu :
1. Informasi memberikan dorongan kepada manajemen untuk mengambil
keputusan dengan petunjuk adanya suatu situasi yang mendukung tindakan
2. Informasi akuntansi memberikan suatu dasar alternatif untuk mengadakan
pilihan antar berbagai tindakan yang mungkin dilakukan.
Sistem informasi akuntansi merupakan rangkaian kegiatan untuk
melaksanakan proses pengolahan data akuntansi secara efisien sehingga
menghasilkan informasi keuangan yang berguna dalam pengambilan
keputusan, manajemen Badan Pusat Statistik Kota Medan sangat bertumpu
pada sistem informasi akuntansi yang dijadikan dasar pengambilan keputusan.
Akuntansi sebagai informasi juga berperan dalam menetapkan
anggaran modal investasi, keputusan mengenai suatu proyek, serta keputusan
mengenai alokasi biaya untuk masing-masing bagian dalam perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi juga berperan penting dalam pembuatan
keputusan mengenai evaluasi kerja. Dalam hal ini Sistem Informasi Akuntansi
berperan dalam menyediakan informasi menyangkut aspek financial. Oleh
karena pentingnya Sistem Informasi Akuntansi bagi manajemen perusahaan
dalam pengambilan keputusan maka pengolahan semua informasi akuntansi
harus ditangani secara cermat, baik dan tepat waktu dalam satu kerangka
sistem yang unggul sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat dengan
pertimbangan yang matang dalam perkembangan perusahaan.
Untuk produk dari sistem informasi akuntansi tersebut adalah
informasi akuntansi keuangan. Untuk mengolah data menjadi informasi pihak
perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk menggunakan komputer sebagai
37
untuk menghasilkan laporan keuangan dan laporan lainnya sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Untuk menyusun rencana dan anggaran perusahaan, informasi
akuntansi memegang peranan penting, agar pelaksanaan kegiatan dapat terarah
dan tidak menyimpang dari standar yang telah ditetapkan maka diperlukan
perencanaan yang matang dan pengendalian yang efektif. Agar dapat berperan
secara efektif dalam kegiatan pengambilan keputusan maka informasi
akuntansi harus dikelola dengan baik, cepat, akurat dan terpadu.
Dalam sistem pengolahan informasi pada dasarnya tidak sekedar
melakukan pengolahan transaksi yang ada pada sebuah perusahaan, tetapi juga
harus memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen
39 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab terakhir ini,penulis mengemukakan beberapa kesimpulan dan
saran dari pembahasan bab-bab terdahulu tentang bagaimana penerapan Sistem
Informasi Akuntansi pada Badan Pusat Statistik Medan. Adapun kesimpulan dan
saran akan dikemukankan sebagai berikut:
A. KESIMPULAN
1. Informasi Akuntansi sangat penting dan mutlak diperlukan dalam proses
pengambilan keputusan manajemen pada Badan Pusat Statistik Kota
Medan, karena akuntansi merupakan bahasa bisnis yang
mengkomunikasikan informasi keuangan dan non keuangan dengan
berbagai pihak manajemendalam pelaksanaan tugas dan fungsi
manajemen.
2. Ruang lingkup sistem informasi bersifat menyeluruh yaitu menyangkut
semua kegiatan dan semua pihak yang terlibat dalam perusahaaan.
3. Dalam mengolah data transaksi keuangannya Badan Pusat Statistik Kota
Medan menerapkan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer
dengan menggunakan Sistem Akuntansi Instansi Terkomputerisasi.
4. Sistem Informasi Akuntansi bertujuan untuk mempermudah dalam
penyajian laporan keuangan dengan harapan meningkatkan akurasi laporan
keuangan serta kecepatan penyusunan laporan keuangan melalui
tepat data, tepat waktu, tepat guna, akurat dan taat aturan dan akhirnya
menjadi informasi yang berguna bagi pimpinan untuk mengambil
keputusan.
5. Siklus pemrosesan transaksi akuntansi pada Badan Pusat Statistik Kota
Medan terdiri atas pengumpulan data, pemrosesan data, penyimpanan data
dan penyimpanan dokumen.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas maka penulis
mencoba mengemukakan saran yantg kiranya dapat bermanfaat antara lain :
1. Seiring dengan semakin terus berkembangnya dunia informasi ada baiknya
Badan Pusat Statistik Kota Medan meningkatkan kualitasnya dengan
meningkatkan mutu sarana dan prasarana yang menunjang.
2. Penggunaan dan pemeliharaan terhadap komputer serta sistem juga
diperhatikan karena jumlah investasi dana untuk teknologi relatif besardan
sebaiknya perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor efektifitas,
efisiensi biaya penggunaan komputer tersebut.
3. Pengamanan terhadap sistem harus terus dapat ditingkatkan termasuk
dalam pengembalian software dalam rangka otorisasi dan otentifikasi
transaksi.
4. Sumber daya manusia yang ada senantiasa harus dituntut untuk menguasai
sebaik kegiatan operasional perusahaan sekaligus mengikuti
perkembangan teknologi sistem komputerisasi agar pengembangan sistem
41
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H, William S, Hopwood, 2003. Sistem Informasi Akuntansi, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta
Daft, Richard L, 2002. Manajemen, alih bahasa Emil Salim, Erlangga, Jakarta.
Fess, W.R., 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi 21, Buku 1. Salemba Empat, Jakarta
Griffin, 2004. Manajemen, alih bahasa Gina Gania, Erlangga, Jakarta.
Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Edisi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri, 2008.Teori Akuntansi, Edisi Revisi Rajawali Pers, Jakarta
Hery, 2009. Teori Akuntansi, Kencana, Jakarta
Nafarin M, 2003. Akuntansi, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 Tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Simamora, Hendry, 2000.Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.