• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Swot Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Perusahaan Pemasaran Coffee Mix Di Kota Medan (Studi Kasus Pada PT. Indrapura Perkasa Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Strategi Swot Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Perusahaan Pemasaran Coffee Mix Di Kota Medan (Studi Kasus Pada PT. Indrapura Perkasa Medan)"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 EKSTENSI

MEDAN

Analisis Strategi Swot Dalam Meningkatkan Penjualan Pada

Perusahaan Pemasaran Coffee Mix Di Kota Medan (Studi Kasus

Pada PT. Indrapura Perkasa Medan)

SKRIPSI

OLEH :

Inka Rahmisari 060521018 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Medan

(2)

PT. Indra Pura Perkasa sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pemasaran memiliki sekitar beberapa cabang tersebar di Sumatera Utara telah terjalin dengan produk coffee mix berjalan diusaha yang sama.

Tujuan penelitian adalah : untuk mengetahui bagaimana upaya peningkatan daya saing perusahaan pada PT. Indra Pura Perkasa Medan.

Metode Penelitian yang digunakan adalah : Metode analisis deskriptif dan matriks SWOT.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa PT. Indra Pura Perkasa dapat melaksanakan delapan strategi alternatif berdasarkan prioritas yang dihasilkan dari analisis SWOT sebagai berikut : 1. Strategi Promosi (Strategi ST) 2. Strategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjalani konsumen 3. Strategi Penetrasi Pasar (Startegi SO), 4. Strategi Lokasi dan Layout (Strategi WT), 5. Strategi Pembenahan Struktur Organisasi (Strategi WT), 6. Strategi Memperluas Distribusi Jaringan (Strategi ST) 7. Strategi Peningkatan Kualitas Teknologi Layanan (Strategi SO), 8. Strategi Pelayanan Universal (Strategi ST).

Kata Kunci : Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Oppurtunities), Ancaman (Threats), Daya Saing Coffee Mix pada PT. Indra Pura Perkasa Medan.

(3)

Assalamualaikum Wr. Wb

Penulis mengucapkan Syukur alhamduliilah kehadirat Allah SWT yang

senantiasa mencurahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Strategi Positioning Dalam

Meningkatkan penjualan Pada Perusahaan Pemasaran Coffee Mix di Kota Medan

(Studi Kasus pada PT. Indrapura Perkasa Medan)”.

Penulis mengucapkan terima kasih selama proses penyelesaian skripsi dan

juga selama mengikuti pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara, yang mana penulis banyak menerima tuntutan, bantuan dan petunjuk serta

motivasi dari berbagai pihak. Menyadari hal tersebut, maka pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan rasa penghargaan dan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.Si selaku Ketua Departemen

Manajemen dan Dra. Marhayanie, selaku Sekretaris Departemen

Manajemen.

3. Ketua Program Studi Dr. Endang Sulistiarini, SE, M.Si dan Bapak Drs.

Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran dalam penyusunan

skripsi ini.

(4)

4. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, selaku Penguji I yang memberikan

kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Ulfa, M.Si selaku Penguji II yang memberikan kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Segenal dosen dan staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan

yang bermanfaat.

7. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

orang tua tercinta Ayahanda dan Ibunda selain sumber inspirasi dan

kekuatan bagi penulis, juga telah banyak memberikan dorongan moral

dan materi serta kasih sayang dan perhatian yang tiada terhingga

kepada penulis selama masa kuliah terlebih-lebih selama masa

penyusunan skripsi ini di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

8. Seluruh karyawan PT. Indrapura Perkasa Medan, terima kasih atas

bantuannya.

9. Kak Dani, Kak Vina dan Bang Jum selaku Staf Departemen

Manajemen atas bantuan dan kerjasamanya selama ini.

10. Kakanda dan adinda yang telah memberikan semangat dan doa kepada

penulis.

11. Buat sahabat-sahabat, teman-teman dan semua pihak yang namanya

tidak disebut satu persatu yang telah memberikan bantuan dan

(5)

Penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada selama penulisan

skripsi ini. Karena tidak ada gading yang tak retak. Penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak peneliti selanjutnya yang akan menulis

topik yang sama khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

Medan, Desember 2011 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

A. Sejarah Singkat Pendirian Perusahaan ... 33

B. Visi dan Misi Perusahaan ... 33

C. Struktur Organisasi ... 34

(7)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Analisis Lingkungan Eksternal... 38

1. Lingkungan Ekonomi ... 38

2. Lingkungan Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan ... 41

3. Lingkungan Politik, Pemerintah, dan Hukum ... 43

4. Lingkungan Teknologi ... 44

B. Analisis Lingkungan Internal ... 45

1. Transportasi ... 45

2. Orang/Personel ... 46

3. Teknologi ... 47

4. Distribusi ... 48

5. Proses Pengunjangan Pelangan... 49

C. Matriks SWOT ... 51

1. Strategi SO... 53

2. Strategi ST ... 55

3. Strategi WO ... 56

4. Strategi WT ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 60

A. KESIMPULAN ... 60

B. SARAN ... 62

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konsep... 7

Gambar 1.2 Matriks SWOT ... 11

Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT ... 21

Gambar 2.2 Matriks SWOT ... 28

Gambar 2.3 Proses penjualan ... 29

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 34

Gambar 4.1 Matriks SWOT ... 52

(9)

PT. Indra Pura Perkasa sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pemasaran memiliki sekitar beberapa cabang tersebar di Sumatera Utara telah terjalin dengan produk coffee mix berjalan diusaha yang sama.

Tujuan penelitian adalah : untuk mengetahui bagaimana upaya peningkatan daya saing perusahaan pada PT. Indra Pura Perkasa Medan.

Metode Penelitian yang digunakan adalah : Metode analisis deskriptif dan matriks SWOT.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa PT. Indra Pura Perkasa dapat melaksanakan delapan strategi alternatif berdasarkan prioritas yang dihasilkan dari analisis SWOT sebagai berikut : 1. Strategi Promosi (Strategi ST) 2. Strategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjalani konsumen 3. Strategi Penetrasi Pasar (Startegi SO), 4. Strategi Lokasi dan Layout (Strategi WT), 5. Strategi Pembenahan Struktur Organisasi (Strategi WT), 6. Strategi Memperluas Distribusi Jaringan (Strategi ST) 7. Strategi Peningkatan Kualitas Teknologi Layanan (Strategi SO), 8. Strategi Pelayanan Universal (Strategi ST).

Kata Kunci : Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Oppurtunities), Ancaman (Threats), Daya Saing Coffee Mix pada PT. Indra Pura Perkasa Medan.

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penjualan dapat terjadi dimana saja, di rumah pembeli, di perusahaan, di

jalan dan sebagainya. Mungkin sebagian besar kegiatan penjualan terjadi di kantor

perusahaan dan lembaga-lembaga lain. Penjualan yang terjadi di rumah pembeli

kebanyakan untuk produk-produk seperti alat penyedot debu, buku, kosmetik dan

asuransi internasional. Yang jelas dapat dikatakan bahwa penjualan itu selalu ada,

tidak pernah ”mati”.

Medan sebagai ibu kota provinsi kini semakin berkembang menjadi kota

metropolitan dan semakin banyaknya bangunan yang dibangun mulai dari

perkantoran, mol-mol dan warkop-warkop. Dengan bertambah banyaknya

perkantoran, mol-mol dan warkop-warkop di kota Medan maka akan dapat

menambahnya permintaan khususnya makanan ataupun minuman yang akan

dikonsumsi maupun dijual.

PT. Indrapura Perkasa Medan bergerak dalam bidang distributor dan salah

satu produk yang ditawarkan adalah coffee mix. Coffee mix adalah kopi dalam

bentuk campuran yang siap minum. Campuran yang paling sederhana adalah kopi

(bubuk atau instan) dengan gula yang sering disebut dengan kopi duo. Bentuk

campuran yang lebih kompleks adalah dengan penambahan susu, krimer atau

bahan minuman lain seperti jahe dan ginseng serta penambahan berbagai jenis

(11)

Coffee mix adalah produk yang mudah untuk digunakan (ready to drink),

dimana coffee mix cukup disiram dengan air panas 850C (175 ml) aduk sampai

rata dan ditunggu 5 menit sebelum dinikmati. Disamping mudah digunakan coffee

mix ini juga berguna untuk orang-orang yang ingin menghabiskan malamnya

dengan berbagai kesibukan misalnya ingin mengerjakan pekerjaan yang banyak,

baik di kantor maupun di rumah atau pelajar yang ingin belajar untuk menghadapi

ujian maka mereka meminumnya. Apalagi menjelang piala dunia tahun 2010

maka coffee mix akan lebih banyak digunakan oleh konsumen karena biasanya

piala dunia disiarkan secara langsung di televisi pada malam hari kira-kira mulai

jam 24.00-04.00 Wib. Maka untuk tetap setia mengikuti piala dunia mulai dari

awal sampai akhir, biasanya konsumen meminum coffee mix untuk mengatasi

kengantukan. Coffee mix merupakan salah satu cara ampuh membuat mata

bertahan melek hingga jauh malam, apalagi coffee mix yang sangat instant siap

untuk diminum tidak memerlukan bahan-bahan lain untuk campurannya karena di

dalam coffee mix telah ada semuanya dan memiliki cita rasa yang beraneka ragam.

Strategi positioning adalah suatu cara untuk menempatkan produk

sehingga tertanam dalam benak pelanggan. Produk yang ingin ditetapkan tersebut

tidak berupa produk fisik, tetapi sifatnya lebih spesifik, sehingga alam pikir

pelanggan terisi oleh produk yang ditawarkan. Strategi positioning bagi

perusahaan adalah untuk memperoleh keunggulan bersaing dengan menawarkan

nilai pelanggan yang unggul. Tidak ada satu strategi yang baik untuk semua

perusahaan. Setiap perusahaan harus menemukan apa yang paling masuk akal

(12)

dayanya bahkan dalam satu perusahaan pun, strategi yang berbeda mungkin

dibutuhkan untuk bisnis atau produk yang tersedia.

Persaingan bisnis ketat terutama di bidang sama, maka PT. Indrapura

Perkasa Medan telah membuat strategi sehingga mampu bersaing secara efektif

dengan memanfaatkan target pasar yang sangat spesifik. Karakteristik keunggulan

bersaing yang sangat dibanggakan adalah dalam bidang distribusinya karena PT.

Indrapura Perkasa Medan merupakan perusahaan distributor. Distribusi yang

diterapkan oleh PT. Indrapura Perkasa Medan adalah dengan meningkatkan

channel di kota Medan yang kira-kira menguntungkan mulai dari warkop,

minimarket, supermarket, toko grosir maupun kios yang ada di pinggiran jalan di

seluruh kota Medan.

Bagian penjualan (motoris) dari PT. Indrapura Perkasa Medan memulai

pemasaran coffee mix yaitu dengan mendatangi warkop, minimarket, dan kios

yang ada di kota Medan untuk menawarkan produknya, penawaran ini bisa

dengan menitipkan barang dan apabila ada yang terjual baru dibayar kemudian,

dan bisa juga langsung dibeli oleh penjual atau secara tunai. Bagian motoris

mendatangi pelanggan sekali dalam seminggu dengan memberikan 5 pak atau

lebih sesuai dengan permintaan pelanggan dan apabila sebelum seminggu ternyata

coffee mix telah habis maka pelanggan bisa menelpon perusahaan agar diantar

kembali barangnya.

Titik awal dalam memformulasikan strategi biasanya adalah analisis

SWOT. SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weaknesses

(13)

adalah evaluasi atas kekuatan dan kelemahan internal suatu organisasi yang

dilakukan secara hati-hati dan juga evaluasi terhadap peluang dan ancaman dari

lingkungan. Dalam analisis SWOT, strategi terbaik untuk mencapai misi suatu

organisasi adalah dengan : (1) mengeksploitasi peluang dan kekuatan suatu

organisasi, dan pada saat yang sama, (2) menetralisasikan ancamannya, dan (3)

menghindari atau memperbaiki kelemahannya (Griffin, 2004:228).

Analisis SWOT akan menghasilkan 4 kemungkinan strategi yang dapat

digunakan oleh perusahaan untuk semakin meningkatkan posisinya. Tipe-tipe

strategi tersebut antara lain : strategi SO merupakan strategi yang dibuat

berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh

kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi ST merupakan strategi yang

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari

ancaman. Strategi WO merupakan strategi yang diterapkan berdasarkan

pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi kelemahan yang dimiliki.

Strategi WT merupakan strategi yang didasarkan pada kegiatan yang bersifat

defensif dan ditujukan untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman (Rangkuti, 1997:34).

Diagram SWOT memperlihatkan dimana posisi perusahaan saat ini apakah

berada di kuadrat pertama, kuadrat kedua, kuadrat ketiga atau kuadrat keempat.

Pada kuadrat pertama menunjukkan situasi yang sangat menguntungkan dimana

perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga memanfaatkan peluang yang

ada. Strategi yang bisa diterapkan perusahaan dalam kondisi ini adalah

(14)

menunjukkan bahwa perusahaan menghadapi berbagai ancaman, namun

perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang dapat

diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka

panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa). Pada kuadrat ketiga,

dalam kondisi ini perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi

di pihak lain, ia menghadapi berbagai kendala/kelemahan internal. Strategi yang

dapat diterapkan perusahaan pada kondisi ini adalah dengan menerapkan strategi

intensif. Sedangkan pada kuadrat keempat, perusahaan menghadapi situasi yang

sangat tidak menguntungkan yaitu dihadapkan pada berbagai ancaman dan

kelemahan internal. Strategi yang bisa diterapkan dalam kondisi ini adalah

mendukung strategi defensif (Rangkuti, 1997:27).

Penulis ingin menganalisis strategi positioning mana yang dapat

digunakan oleh perusahaan untuk memaksimalkan kekuatan yang ada pada

perusahaan dan memanfaatkan peluang yang ada, serta meminimalkan kelemahan

yang ada dan menghindari ancaman yang muncul dalam menghadapi persaingan

dengan perusahaan sejenisnya. Dengan demikian akan diketahui strategi

positioning seperti apa yang sesuai dengan perusahaan agar dapat lebih

meningkatkan penjualannya di masa yang akan datang.

B. Perumusahan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka rumusan

(15)

dapat meningkatkan penjualan pada perusahaan pemasaran Coffee Mix di Kota

Medan?

C. Kerangka Konseptual

Menurut Al Ries dan Jackl Trout dalam Rangkuti (2004:48) positioning

adalah suatu cara untuk menempatkan produk sehingga tertanam dalam benak

pelanggan. Produk yang ditempatkan tersebut tidak berupa produk fisik, tetapi

sifatnya lebih spesifik, sehingga alam pikir pelanggan teriris oleh produk yang

ditawarkan. Strategi positioning merupakan suatu strategi untuk menciptakan

posisi yang paling menguntungkan di dalam segmentasi pasar dengan

perusahaan-perusahaan yang sejenis. Dengan analisis ini maka diharapkan dapat diperoleh

keuntungan-keuntungan kompetitif yang bisa dimaksimalkan oleh perusahaan

untuk meningkatkan penjualannya di pasar saat ini.

Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis lingkungan ini adalah

analisis SWOT (Strengths-Weakness-Opportunities-Theats) atau analisis

Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman. Dengan menggunakan matriks analisis

SWOT maka akan dihasilkan empat tipe strategi yang bisa diterapkan oleh

perusahaan untuk meningkatkan penjualan perusahaan, antara lain : strategi SO,

strategi WO, strategi ST, dan strategi WT (David, 2006:285). Secara sederhana

kerangka konseptual didalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar sebagai

(16)

\\

Gambar : 1.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Rangkuti (2004) dan David (2006) data diolah

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah : strategi positioning yang ditetapkan

perusahaan dapat meningkatkan penjualan pada perusahaan pemasaran Coffee Mix

di Kota Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

strategi positioning yang ditetapkan perusahaan dapat meningkatkan penjualan

pada perusahaan pemasaran Coffee Mix di Kota Medan.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan acuan bagi

perusahaan dalam meningkatkan penjualan.

b. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis baik dari segi teoritis

maupun konseptual khususnya dalam strategi positioning dalam

memasarkan produk untuk meningkatkan penjualan. Strategi Positioning

1. Analisis kekuatan dan kelemahan 2. Analisis peluang dan ancaman

(17)

c. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan informasi

dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama di

masa yang akan datang.

F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional

Penelitian ini dibatasi pada kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),

peluang (opportunities), dan ancaman (theats) untuk menciptakan strategi

positioning yang tepat bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan penjualan

perusahaan.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan penjelasan dari variabel-variabel yang

didefinisikan, maka diperlukan definisi operasional dari masing-masing variabel

tersebut antara lain :

a. Kekuatan (Strengths). Kekuatan adalah yang memberikan suatu

keunggulan kompetitif dan kemampuan kepada perusahaan untuk

mempertahankan posisinya dengan melakukan aktivitas pada tingkat yang

sama.

b. Kelemahan (Weaknesses). Kelemahan adalah berupa sesuatu yang tidak

(18)

kapabilitas untuk melakukannya, sementara pesaing memiliki kapabilitas

tersebut.

c. Peluang (Opportunities). Peluang adalah suatu kecenderungan lingkungan

yang menguntungkan yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

d. Ancaman (Theats). Ancaman adalah suatu kecenderungan lingkungan

yang tidak menguntungkan yang dapat merugikan perusahaan.

e. Penjualan adalah proses pertukaran barang atau jasa antara penjualan dan

pembeli.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di PT. Indrapura Perkasa Jl. Gatot Subroto

Km, 7,5 Pasar II No. 2F Medan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei

sampai dengan Desember 2010.

4. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari karyawan

perusahaan yang berkompetensi memberikan keterangan.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh melalui studi

pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan, buku, dan skripsi yang

(19)

5. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan antara lain

melalui :

a. Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan

pihak-pihak lain yang terkait yaitu karyawan perusahaan.

b. Studi Pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku,

dan internet yang berhubungan dengan penelitian.

6. Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengelolah,

menyajikan dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh gambaran

yang jelas mengenai masalah yang dihadapi.

b. Maktris SWOT

Maktris SWOT merupakan alat yang dipakai untuk menyusun

faktor-faktor strategi perusahaan. Maktriks SWOT ini dapat menggambarkan

secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi

perusahaan dan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat ditetapkan strategi positioning

yang tepat. Maktriks ini menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif

(20)

Kekuatan

(Strengths-S)

Kelemahan

(Weaknesses-W) Peluang

(Opportnities-O)

Strategi SO Strategi WO

Ancaman

(Theats-T)

Strategi ST Strategi WT

Gambar 1.2 Matriks SWOT Sumber : David, (2006:287)

1) Strategi SO

Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk

memanfaatkan peluang eksternal.

2) Strategi WO

Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelamahan internal dengan

memanfaatkan peluang eksternal.

3) Strategi ST

Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari

atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal.

4) Strategi WT

Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan

(21)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Sihotang (2008) melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Pengaruh

Strategi Positioning Bunga Tabungan Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Bank

Kesawan, Tbk Cabang Pemuda Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menganalisis pengaruh strategi positioning bunga tabungan

terhadap volume penjualan pada PT. Bank Kesawan, Tbk Cabang Pemuda Medan.

Dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan SPSS Windows versi 12.00

dan ditentukan dengan alpha 5% menunjukkan bahwa variabel kualitas, harga,

kemasan, pelayanan dan lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

volume penjualan.

Pretty (2009) melakukan penelitian dengan judul ”Strategi Positioning

Pasar dalam Meningkatkan Volume Penjualan Pada PT. RodaRoda Global

Motorindo Cabang Binjai”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui apakah faktor kualitas, harga, pelayanan dan lokasi penjualan

sepeda motor yang diterapkan oleh perusahaan dapat meningkatkan volume

penjualan pada PT. RodaRoda Global Motorindo Cabang Binjai. Dengan

menggunakan metode analisis deskriptif dan regresi linier berganda dengan

menggunakan perhitungan aplikasi komputer SPSS Windows versi 12.00 dan

(22)

pelayanan dan lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume

penjualan.

B. Strategi Positioning 1. Pengertian Strategi

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan

dan meningkatkan keuntungan akan laba perusahaan. Tujuan ini hanya dapat

dicapai apabila bagian pemasaran melakukan strategi yang mantap untuk dapat

menggunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam perusahaan, sehingga

posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan dan sekaligus

dapat ditingkatkan.

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya

konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh

adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir, untuk lebih

jelas perkembangannya adalah sebagai berikut: Menurut Porter (2001:9) ”strategi

adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keuntungan bersaing”.

Menurut Hamel dan Prahalad dalam Porter (2001:12): ”strategi merupakan

tindakan yang bersifat inkremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus

dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para

pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hampir selalu

(23)

Menurut Porter (2001:26), strategi yang berhasil biasanya memiliki empat

unsur utama yaitu :

1. Strategi tersebut harus ditujukan untuk mencapai tujuan yang jelas

dan dalam jangka waktu yang panjang.

2. Strategi didasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap

lingkungan eksternal.

3. Strategi didasarkan pada pemahaman yang mendalam mengenai

kemampuan internal organisasi maupun individu.

4. Strategi dilaksanakan dengan resolusi, koordinasi, serta pemanfaatan

yang efektif terhadap kemampuan dan komitmen dari semua anggota

organisasi.

Tujuan utama strategi adalah untuk membimbing keputusan manajemen

dalam rangka membentuk dan mempertahankan keunggulan kompetitif

perusahaan, sehingga merupakan proses manajemen yang komprehensif dan

berkelanjutan yang ditunjukkan untuk memformulasikan dan

mengimplementasikan strategi yang efektif. Strategi yang efektif adalah strategi

yang mendorong terciptanya keselarasan yang sempurna antara organisasi dengan

lingkungannya guna pencapaian tujuan strateginya.

2. Pengertian Positioning

Posisi (positioning) mencakup perancangan penawaran, dan citra

perusahaan agar target pasar mengetahui dan menganggap penting posisi

(24)

bagaimana/cara target pasar mendefinisikan nilai dan melakukan pemilihan

produk jasa yang bersaing. Tujuannya adalah untuk membedakan persepsi

perusahaan berikut produk dan jasanya dari pesaing.

Menurut Kotler (2007:79), setidaknya ada tiga langkah dalam melakukan

positioning yakni:

a. Mengenali keunggulan-keunggulan yang mungkin dapat

ditampilkan dalam hubungan dengan pesaing.

b. Memiliki keunggulan-keunggulan yang paling kuat/menonjol.

c. Menyampaikan keunggulan itu secara efektif kepada target pasar.

Keunggulan merupakan indikator yang bisa semua ditampilkan ke pasar,

tetapi harus diseleksi. Keunggulan yang ditampilkan harus memenuhi kriteria

seperti penting, berbeda, unggul dibandingkan pesaing, dapat dikomunikasikan,

tidak mudah ditiru, terjangkau dan menguntungkan.

Posisi produk/jasa dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain :

a. Posisi berdasarkan karakteristik produk, terdiri dari :

1) Bukti fisik: harga, lingkungan fisik dan garansi. Karakteristik atau

bukti fisik sangat penting untuk posisi dan memperkuat image, karena

terhadap bukti fisik ini konsumen siap untuk mengidentifikasi dan

membandingkannya dengan jasa lainnya, meskipun barang kali,

sebenarnya sulit untuk dievaluasi.

2) Orang: personal kontak dan konsumen lain. Produk juga bervariasi dan

bergantung kepada komponen inputnya sejak dari personal kontak

(25)

sampai kepada konsumen lain yang yang mungkin hadir di tempat

produk diproses. Salah satu pendukung strategi posisi yang tepat

adalah mempekerjakan orang yang lebih baik oleh karena itu,

pengembangan dan pembangunan program pelatihan yang baik

dilakukan agar para karyawan mampu menjalankan tugas

menyampaikan produk dengan standar kualitas yang tinggi serta untuk

membatasi jumlah variasi pengalaman konsumen, yaitu melalui

pemberian pelayanan yang sesuai dengan yang dipersepsikan.

3) Proses : aliran aktivitas, langkah-langkah dalam proses, fleksibilitas

proses. Proses produk dapat didefinisikan dalam

terminologi-terminologi: variabel kompleksitas dan variabel fleksibilitas.

Kompleksitas mencerminkan banyaknya langkah yang terlibat dalam

penyampaian produk, dan fleksibilitas mencerminkan rentang atau

variabilitas langkah-langkah tersebut.

b. Posisi berdasarkan kualitas produk, terdiri dari :

1) Keandalan, keandalan adalah kemampuan yang dapat diandalkan,

akurat, dan konsisten dalam mengerjakan produk sesuai dengan yang

diinginkan konsumen.

2) Tanggapan, tanggapan adalah kemauan untuk membantu konsumen

dan memberikan produk dengan segera.

3) Assurance, assurance mencakup keandalan atau jaminan kompetensi,

(26)

pengetahuan yang diperlukan untuk mengerjakan jasa dan

kreadibilitas.

4) Empati, empati mencakup upaya-upaya imajinatif untuk mengenali

kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, pengertian empati dapat

mencakup kemudahan akses, komunikasi yang baik, dan pemahaman

terhadap konsumen.

5) Tangible, tangible dapat mencakup penampilan fasilitas atau

elemen-elemen fisik, peralatan, personel, dan materi-materi komunikasi.

Tujuannya adalah untuk memperkuat kesan tentang kualitas,

kenyamanan dan keamanan dari produk yang ditawarkan kepada

konsumen.

Tujuan dari strategi perusahaan adalah untuk menentukan posisi dalam

suatu industri dimana perusahaan dapat tekanan (daya) pesaing atau dapat

mempengaruhi tekanan tersebut secara positif. Persaingan terjadi karena satu atau

lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki

posisi bersaingnya.

Setiap perbedaan memiliki potensi untuk menciptakan biaya bagi

perusahaan dan juga manfaat bagi konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus

dengan cermat memilih cara-cara yang dapat membedakan dari pesaing. Suatu

perbedaan dapat dibangun sejauh dapat memenuhi kriteria berikut :

a. Penting, perbedaan memberikan nilai manfaat yang tinggi bagi pembeli

(27)

b. Berbeda, pesaing tidak menyediakan perbedaan tersebut, atau perusahaan

dapat menawarkan dengan cara yang berbeda.

c. Superior, perbedaannya jauh melebihi sehingga konsumen tidak mungkin

mendapat manfaat yang sama.

d. Pelopor, pesaing sulit meniru keunggulan yang dimiliki tersebut.

e. Harga terjangkau, pembeli mampu membayar keunggulan yang

ditambahkan dalam produk.

f. Menguntungkan, perusahaan dapat memperoleh laba dari pemberian

keunggulan tersebut.

3. Tipe-tipe Strategi a. Strategi Integritas

1) Integritas ke depan, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol

atas distributor atau pengecer.

2) Integritas ke belakang, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan

kontrol atas distributor atau perusahaan.

3) Integritas horizontal, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan

kontrol atas pesaing.

b. Strategi Intensif

1) Penetrasi pasar, yaitu meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat

(28)

2) Pengembangan pasar, yaitu memperkenalkan produk/jasa saat ini ke arah

geografis yang baru.

3) Pengembangan produk, yaitu meningkatkan penjualan melalui perbaikan

produk/jasa saat ini atau mengembangkan produk/jasa baru.

c. Strategi Diversifikasi

1) Diversifikasi konsentrik, yaitu menambahkan produk/jasa baru yang masih

berkaitan dengan produk/jasa lama.

2) Diversifikasi konglomerat, yaitu menambahkan produk/jasa baru yang

tidak berkaitan dengan produk/jasa lama.

3) Diversifikasi horizontal, yaitu menambahkan produk/jasa baru yang masih

berkaitan dengan produk/jasa lama.

d. Strategi Defensif

1) Retrenchment, yaitu mengelompokkan ulang melalui pengurangan

biaya dan aset terhadap penurunan penjualan dan laba.

2) Divestasi, yaitu menjual satu divisi atau bagian perusahaan.

3) Likuidasi, yaitu menjual seluruh aset perusahaan, sepotong-sepotong,

untuk nilai riilnya.

Diagram analisis SWOT akan memberikan gambaran dimana posisi

perusahaan berada saat ini, dengan melihat posisinya dalam kuadrat diagram

(29)

a) Sel pertama adalah situasi yang paling menguntungkan dimana

perusahaan menghadapi beberapa peluang lingkungan dan memiliki

beberapa kekuatan yang dapat mendukungnya dalam memanfaatkan

peluang-peluang tersebut. Situasi ini memungkinkan diambilnya

strategi yang berorientasi pada pertumbuhan untuk mengeksploitasi

keuntungan tersebut.

b) Sel kedua, suatu kondisi dimana perusahaan telah mengidentifikasikan

beberapa kekuatan inti untuk menghadapi situasi lingkungan yang

tidak menguntungkan. Dalam situasi ini harus dicari strategi untuk

menggunakan sumber daya dan kompetensi yang kuat tersebut untuk

membangun peluang jangka panjang pada pasar produk yang lebih

menjanjikan.

c) Sel ketiga, dimana dalam kondisi ini perusahaan menghadapi peluang

pasar yang mengesankan namun terlambat oleh sumber daya internal

yang lemah. Fokus dari strategi untuk perusahaan semacam itu adalah

menghilangkan kelemahan internal sehingga dapat lebih efektif

mengejar peluang pasar.

d) Sel keempat, dimana dalam kondisi ini merupakan situasi yang paling

tidak menguntungkan, dimana perusahaan menghadapi ancaman besar

dari lingkungan karena posisi sumber daya yang lemah. Situasi ini

membutuhkan strategi yang dapat mengurangi atau mengarahkan

kembali keterlibatan dalam produk pasar yang telah ditelaah melalui

(30)

Beragam peluang lingkungan

Kelemahan internal Kekuatan internal

yang penting yang besar

Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT Sumber : Rabinson (2008:203)

C. Analisis Matriks SWOT

Penyusunan strategi meliputi perencanaan dan pengambilan keputusan

untuk mencapai tujuan perusahaan dan pengembangan strategi tertentu.

Penyusunan strategi dapat meliputi pemeriksaan lingkungan eksternal dan

lingkungan internal yang mengintegrasikan hasil ke dalam tujuan dan strategi.

Penyusunan strategi sering diawali dengan analisis faktor internal dan faktor

eksternal yang dapat mempengaruhi situasi kompetitif perusahaan.

Lingkungan organisasi dapat dikategorikan ke dalam dua bagian besar,

yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan.

(31)

1. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal organisasi mencakup faktor-faktor yang memiliki

ruang lingkup luas, yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari operasi

perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit implikasi langsung bagi

pengaturan suatu organisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain: faktor ekonomi :

faktor social, budaya, demografi dan lingkunga: faktor politik, pemerintah, dan

hukum, faktor teknologi: serta faktor kompetitif (David, 2006:104).

a. Faktor Ekonomi

Keadaan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi kinerja perusahaan

dan industri. Faktor ekonomi mengacu kepada sifat, cara dan arah dari

perekonomian dimana perusahaan akan sedang berkompetisi. Indicator

dari kesehatan perekonomian suatu negara antara lain adalah tingkat

inflasi, tingkat suku bunga, deficit atau surplus perdagangan, tingkat

tabungan, pribadi, bisnis, serta produk domestik bruto. Dalam era

globalisasi ini, para analis juga harus menilai dan memonitor keadaan

perekonomian negara-negara lain.

b. Faktor Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan,

nilai sikap, opini yang berkembang dan gaya hidup dari orang-orang di

lingkungan dimana perusahaan beroperasi faktor-faktor ini biasanya

dikembangkan dari kondisi kultural ekologus, pendidikan dan kondisi

etnis. Seandainya faktor sosial berubah maka permintaan untuk berbagai

(32)

c. Faktor Politik, Pemerintah dan Hukum

Arah dan stabilitas dari faktor politik dan hukum merupakan pertimbangan

utama bagi manajer dalam memformulasikan strategi perusahaan. Faktor

politik dan hukum mendefinisikan parameter-parameter hukum dan

bagaimana pengaturan perusahaan harus beroperasi. Kendala-kendala

politik diberlakukan terhadap perusahaan melalui keputusan perdagangan

yang wajar, program perpajakan, penentuan upah minimum, kebijakan

polusi dan harga serta banyak tindakan lainnya yang bertujuan untuk

melindungi karyawan, konsumen, masyarakat umum, dan lingkungan.

Karena berbagai peraturan tersebut cenderung mengurangi laba potensial

perusahaan. Namun beberapa tindakan politik dan hukum didesain untuk

memberi manfaat dan melindungi perusahaan. Tindakan tersebut

diantaranya adalah hak paten, subsidi pemerintah dan lain sebagainya.

d. Faktor Teknologi

Faktor teknologi sebagaimana faktor-faktor lain dalam lingkungan umum

mereflesikan kesempatan dan ancaman bagi perusahaan. Kemajuan

teknologi secara dramatis telah mengubah produk, jasa, pasar, pemasok,

distributor, pesaing, pelanggan, proses manufaktur, praktik-praktik

pemasaran, dan posisi persaingan. Kemajuan teknologi dapat menciptakan

pasar baru, perkembangan produk, serta membuat barang dan jasa menjadi

cepat usang. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan

(33)

lebih singkat, menciptakan kelangkaan pada tenaga teknis serta mampu

merubah nilai-nilai dan harapan stakeholders.

e. Faktor Kompetitif

Faktor kompetitif menyangkut tentang bagaimana mengumpulkan dan

mengevaluasi informasi tentang pesaing. Indikasi pesaing tidak selalu

mudah karena banyak perusahaan yang memiliki divisi yang berkompetisi

dalam industri yang berbeda. Kebanyakan perusahaan biasanya tidak

memberikan informasi untuk alasan kompetitif. Tetapi banyak bisnis

menggunakan internet untuk mendapatkan sebagian besar informasi

mengenai pesaing karena alasan cepat, menyeluruh dan akurat.

2. Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam

organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan

khusus pada perusahaan. Perusahaan sendiri merupakan kumpulan dari berbagai

macam sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi yang nantinya dapat digunakan

untuk membentuk market position tertentu. Dengan demikian analisis lingkungan

internal akan mencakup analisis mengenai sumber daya, kapabilitas dan

kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan.

a. Sumber Daya (Recources)

Sumber daya sering diartikan sebagai input yang dibutuhkan oleh

(34)

perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tangiable, intangible, dan

human resources.

Tangible resources merupakan sumber daya yang nilainya terlihat dalam

data akuntasi dan mudah sekali diidentifikasikan dan dievaluasi.

Contohnya adalah sumber daya keuangan, sumber daya fisik dan

organisasi. Sedangkan intangible resources merupakan sumber daya yang

tidak terlihat dalam neraca keuangan perusahaan misalnya, teknologi,

inovasi, dan reputasi. Sedangkan yang termasuk dalam sumber daya

manusia antara lain keterampilan, pengetahuan dan kemampuan dalam

mengambil keputusan. Kemampuan dan keterampilan seseorang dapat

diukur melalui prestasi kerja, pengalaman, dan kualifikasi. Dengan

demikian analisis lingkungan internal akan mencakup analisis mengenai

sumber daya, kapabilitas dan kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan.

b. Kapabilitas (Capability)

Kapabilitas adalah kumpulan sumber daya yang menampilkan suatu tugas

atau aktivitas tertentu secara integratif. Berdasarkan pendekatan fungsional

menentukan kapabilitas perusahaan secara relatif terhadap fungsi-fungsi

usaha perusahaan seperti pemasaran, penjualan, dan distribusi, keuangan

dan akuntansi, sumber daya manusia, produksi, serta organisasi secara

(35)

c. Kompetensi Inti (Core Competence)

Kompetensi inti merupakan sekumpulan keterampilan dan tehnologi yang

memungkinkan suatu perusahaan menyediakan manfaat tertentu kepada

pelanggan. Kompetensi inilah yang membuat perusahaan memiliki daya

saing yang terus berkelanjutan. Kompetensi ini bisa bersumber dari

kapabilitas dan sumber daya perusahaan.

Alat analisis yang biasa digunakan adalah analisis SWOT (

Strenth-Weakness-Opportunities-Theats) atau analisis

Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman. Analisis ini dapat membantu para manajer mengembangkan empat tipe

strategi (David, 2006:285), yaitu:

1. Strategi SO (Kekuatan-Peluang-Strengths-Opportunities)

Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk

memanfaatkan peluang eksternal. Semua manajer akan lebih suka bila organisasi

mereka berada pada posisi dimana kekuatan internal dapat memanfaatkan trend an

kejadian eksternal. Organisasi pada umumnya akan menjalankan strategi WO, ST

atau WT agar dapat mencapai situasi dimana mereka dapat menerapkan strategi

SO. Ketika suatu perusahaan memiliki kelemahan utama, maka ia akan berusaha

mengatasinya dan menjadikannya kekuatan. Ketika sebuah organisasi menghadapi

ancaman utama, ia akan berusaha menghindarinya untuk berkonsentrasi pada

(36)

2. Strategi WO (Kelemahan-Peluang-Weaknesses-Threats)

Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan

memanfaatkan peluang eksternal. Kadang-kadang terdapat peluang eksternal

kunci tetapi perusahaan memiliki internal yang menghambatnya untuk

mengeksploitasi peluang tersebut.

3. Strategi ST (Kekuatan-Ancaman-Strangths-Threats)

Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau

mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahwa organisasi

yang kuat harus selalu menghadapi ancaman di lingkungan eksternalnya secara

langsung.

4. Strategi WT (Kelemahan-Ancamah-Weaknesses-Threats)

Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan

kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi

menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada pada

posisi yang tidak aman. Kenyataannya, perusahaan seperti itu harus berusaha

bertahan hidup, bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan kebangkrutan,

akan memilih likuidasi.

Langkah-langkah dalam membuat matriks SWOT antara lain :

1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan.

2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan.

(37)

4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan.

5. Cocokkan kekuatan internal dengan peluang ekstrernal, dan catat hasil

strategi SO dalam sel yang ditentukan.

6. Cocokkan kelemahan internal dengan peluang ekstrernal, dan catat

hasil strategi WO dalam sel yang ditentukan.

7. Cocokkan kekuatan internal dengan ancaman ekstrernal, dan catat hasil

strategi ST dalam sel yang ditentukan.

8. Cocokkan kelemahan internal dengan ancaman ekstrernal, dan catat

hasil strategi WT dalam sel yang ditentukan.

KEKUATAN

2. Atasi kelemahan 3. Dengan memanfaatkan 4. Peluang 3. untuk menghindari 4. ancaman

Strategi WT

1.

2. Meminimalkan

3. kelemahan dan hindari 4. ancaman

(38)

D. Penjualan

1. Pengertian Penjualan

Definisi penjualan ini cukup luas. Beberapa ahli menyebutkan sebagai

ilmu dan beberapa yang lain menyebutkan sebagai seni. Adapula yang

memasukkan masalah etik dalam penjualan. Pada pokoknya istilah menjual dapat

diartikan sebagai berikut :

Menurut Swastha (2002:8) menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi

pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar membeli

barang/jasa yang ditawarkan. Jadi adanya penjualan dapat tercipta suatu proses

pertukaran barang dan/atau jasa antara penjualdan pembeli. Di dalam

perekonomian kita (ekonomi uang), seorang yang menjual sesuatu akan

mendapatkan imbalan berupa uang. Dengan alat penukar berupa uang, akan lebih

mudah memenuhi segala keinginannya, dan penjualan menjadi lebih mudah

dilakukan. Jarak yang jauh tidak menjadi masalah bagi penjual. Secara sederhana,

transaksi penjualan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dapat dilihat sebagai

proses pertukaran pada Gambar 2.4 :

Gambar 2.3 : Proses Penjualan Sumber : Swastha (2001:9)

Seseorang yang pandai dalam menjual akan semakin cepat pula mencapai

sukses dalam melaksanakan tugas-tugasnya, sehingga tujuan yang diinginkan Penjual

Barang atau jasa

Uang

(39)

akan segera terlaksanakan. Dalam segala bidang dan tingkatan, taktik penjualan

harus digunakan agar pelayanan yang diberikan kepada orang lain dapat

memberikan kepuasan. Dengan kepuasan diharapkan mereka dapat menjadi

langganan atau sahabat yang baik.

Penjual dituntut untuk memiliki bakat seni serta keahlian untuk

memepengaruhi orang lain dalam menjual. Bakat inilah yang sering tidak dimiliki

oleh setiap orang. Tidaklah mudah untuk mengarahkan kemauan calon pembeli

dengan cara mengemukakan berbagai alasan serta pendapatnya.

Ada defenisi lain tentang penjualan yang dikemukakan oleh William G.

Nickels dalam Swastha (2001:10), yang menyebutkannya dalam istilah penjualan

tatap muka (personal selling). Penjualan tatap muka adalah interaksi antar

individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,

menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling mengutungkan

dengan pihak lain.

Penjualan tatap muka merupakan komunikasi orang secara individu yang

dapat dilakukan untuk mencapai tujuan seluruh usaha pemasaran pada umumnya,

yaitu meningkatkan penjualan yang dapat menghasilkan laba dengan menawarkan

kebutuhan yang memuaskan kepada pasar dalam jangka panjang. Dalam hal ini,

perusahaan memerlukan tenaga-tenaga penjualan atau wiraniaga untuk

melakukannya. Tugas-tugas yang mereka lakukan cukup luwes karena secara

langsung dapat mengetahui keinginan, motivasi dan perilaku konsumen, dan

sekaligus dapat melihat reaksi konsumen sehingga mereka langsung dapat

(40)

2. Jenis-jenis Penjualan

Menurut Swastha (2001:11), jenis-jenis penjualan sebagai berikut :

a. Trade Selling

Trade Selling dapat terjadi bila mana produsen dan pedagang besar

mempersilakan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk

mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi,

peragaan, persediaan dan produk baru. Jadi titik beratnya adalah pada

“penjualan melalui” penyalur dari pada “penjual ke” pembeli akhir.

b. Missionary Selling

Dalam missionary, penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong

pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Di sini,

wiraniaga lebih cenderung pada “penjualan untuk” penyalur. Jadi,

wiraniaga sendiri tidak menjual secara langsung produk yang ditawarkan,

misalnya penawaran obat kepada dokter.

c. New Business Selling

New business selling, berusaha membuka transaksi baru dengan merubah

calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh

perusahaan asuransi.

d. Responsive Selling

Setiap tenaga penjualan diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap

permintaan pembeli. Dua jenis penjualan utama di sini adalah route

(41)

untuk keperluan rumah tangga, para pelayan di toko serba ada, toko

pakaian, toko spesial, merupakan contoh dari jenis penjualan ini. Jenis

penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar

meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang

(42)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Pendirian Perusahaan

PT. Indrapura Perkasa Medan didirikan pada tanggal 20 Juni 1989 dengan

Akte Notaris No. 24. Pada awalmya PT. Indrapura Perkasa Medan bergerak dalam

bidang kontraktor dan grosir namun karena perkembangan perusahaan yang

sebagai kontraktor dan grosir kurang memadai, maka pada tahun 2011 PT.

Indrapura Perkasa Medan diubah menjadi sebuah perusahaan distributor untuk

meningkatkan kesejahteraan perusahaan dan karyawan.

PT. Indrapura Perkasa Medan bekerja sama dengan pabrik coffee mix

untuk menjadi distributor di kota Medan. Untuk lebih memudahkan

operasionalnya PT. Indrapura Perkasa Medan menempati kantor di jalan Gatot

Subroto KM. 7,5 Pasar II No. 2F Medan. Di kantor inilah perusahaan mulai

melaksanakan aktivitasnya mendistribusikan produk dari pabrik coffeemix hingga

saat ini.

B. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi Perusahaan

Visi PT. Indrapura Perkasa Medan bertujuan membantu pemberantasan

dalam menanggulangi pengangguran di kota Medan dan ditempatkan di

perusahaan sebagai karyawan sesuai dengan keahlian dalam bidang

(43)

2. Misi Perusahaan

PT. Indrapura Perkasa Medan membantu mendistribusikan produk yang

dihasilkan pabrik kopi yang ada di Indonesia terutama produk coffeemix.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu cara untuk menentukan atau menjalakan

kegiatan suatu perusahaan dengan mengadakan pembagian tugas, tanggung jawab

serta wewenang tiap-tiap bagian sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai

dengan baik. Dengan demikian struktur organisasi juga merupakan suatu

pengaturan hubungan kerja antara individu atau pegawai dalam suatu perusahaan.

Struktur organisasi bukanlah tujuan dari perusahaan akan tetapi

perusahaan yang mempunyai struktur organisasi yang baik akan mencapai tujuan

organisasi yang lebih terarah dan berikut gambaran struktur organisasi PT.

Indrapura Perkasa Medan :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Indrapura Perkasa Medan Tahun 2010 Sumber : PT. Indrapura Perkasa Medan

PIMPINAN

MANAGER

ADMINISTRASI

KASIR

SALES

(44)

D. Uraian Tugas PT. Indrapura Perkasa Medan 1. Pemimpin

a. Memimpin mengkoordinasi, membimbing dan mengawasi serta

melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan di lingkungan perusahaan.

b. Membimbing dan mengarahkan kegiatan pelayanan kepada konsumen

c. Melakukan evaluasi dan memberikan pengarahan dalam penyusunan

program untuk meningkatkan omset penjualan.

d. Menjalin hubungan kerja sama dengan para outlet dan konsumen

e. Mengadakan rapat, yang bersifat membimbing, koordinasi serta supervisi

untuk memelihara dan meningkatkan performance kepada para outlet.

2. Manajer

a. Memberikan saran atau pertimbangan kepada pimpinan tentang

langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil bagian tugasnya.

b. Membantu pimpinan demi mengevaluasi serta meningkatkan performance

perusahaan.

c. Memberikan motivasi kepada supervisor untuk meningkatkan omset

penjualan.

d. Memberikan perhatian kepada sales yang mencapai target penjualan

(45)

3. Administrasi

a. Mengawasi dan mengatur seluruh kegiatan operasional.

b. Menyiapkan laporan pemasukan dana dan pengeluaran barang kepada

pimpinan.

c. Menyiapkan dokumen yang diperlukan dalam pembelian produk ke

pabrik.

d. Mengontrol produk yang masuk ke dalam perusahaan.

4. Kepala Cabang

a. Bertanggung jawab sepenuhnya atas kelebihan dan kekurangan produk

yang ada.

b. Bekerja sama dengan kasir dan salesman dalam pengambilan produk.

c. Mengawasi dan pengukur seluruh kegiatan yang dilakukan para sales.

d. Melaporkan kepada pimpinan apabila ada produk-produk yang sudah

kadaluarsa.

e. Melaporkan kepada administrasi produk-produk yang sudah habis agar

dapat diorder kembali.

5. Kasir

a. Menerima uang hasil penjualan dari sales.

b. Membayar pembelian produk kepada pabrik.

(46)

d. Bekerja sama dengan kepala cabang dalam penjualan dan pembelian

produk.

e. Memeriksa kebenaran kwitansi/ bon faktur yang diberikan sales pada saat

pengambilan produk.

6. Supervisor

a. Mengawasi, membina dan mengukur seluruh kegiatan pada sales dalam

mendistribusikan produk kepada outlet.

b. Membuat program-program untuk peningkatan omset penjualan.

c. Melaporkan hasil-hasil kerja para sales dalam mendistribusikan produk.

d. Mengevaluasi seluruh omset penjualan sales baik secara perorangan

maupun team.

e. Memberikan pengarahan kepada sales yang tidak mencapai omset

penjualan.

7. Kasir

a. Menerima uang hasil penjualan dari sales.

b. Membayar pembelian produk kepada pabrik.

c. Melaporkan hasil penerimaan/ pengeluaran uang kepada pimpinan.

d. Bekerja sama dengan kepala gudang dalam penjualan dan pembelian

produk.

e. Memeriksa kebenaran kwitansik bon faktur yang diberikan sales pada saat

(47)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Lingkungan Eksternal 1. Lingkungan Ekonomi

Bisnis pemasaran coffee mix atau sering disebut denngan perusahaan

distributor coffeemix di dalam negeri beberapa tahun terakhir berkembang cukup

pesat. Hal ini terlihat dengan munculnya sejumlah perusahaan baru baik yang

berskala kecil maupun besar. Dalam mendirikan perusahaan distributor tidak

harus memiliki dana yang besar cukup dengan mempunyai skill dan keyakinan

saja dalam menjual sudah bisa mendirikan perusahaan pemasaran atau perusahaan

distributor.

Bisnis pemasaran coffee mix merupakan bisnis yang dapat mengurangi

pengangguran yang ada di Indonesia khususnya di Kota Medan. Hal ini

disebabkan karena rata-rata karyawan atau tenaga penjual coffee mix tidak harus

memiliki sekolah yang tinggi atau tidak mesti sarjana strata satu cukup dengan

pendidikan SLTA dan bisa dari berbagai kalangan baik itu mahasiswa, pensiunan,

ibu rumah tangga atau orang berusia lanjut, bisa menjadi tenaga penjual di

perusahaan pemasaran atau perusahaan pemasaran atau perusahaan distributor

tidak menolak seorang yang tidak lulus sekolah, asal memiliki komitmen untuk

selalu tekun menjalakan bisnisnya. Peluang untuk sukses tidak akan dimonopoli

orang yang berpendidikan tinggi tetapi seorang lulusan SD-pun (asalkan bisa baca

(48)

Target yang diraih oleh perusahaan distributor juga besar sekali. Tidak

jarang perusahaan distributor targetnya sampai menyentuh angka milyaran rupiah

perbulannya. Meskipun tidak dipungkiri masih banyak perusahaan yang

menargetkan penjualannya hanya sepuluh juta per bulan. Semuanya itu tergantung

kepada produk yang dijualnya dan terutama mengenai harga produk tersebut.

Semakin tinggi harga produk, semakin besar pula target yang harus diraih oleh

perusahaan. Begitupula dengan jenis dari produk perusahaan, semakin banyak

jenis yang dijual, maka semakin tinggi target yang harus dicapai oleh perusahaan

distributor tersebut. Cara utama menaikkan target yang dilakukan oleh perusahaan

pemasaran coffee mix adalah dangan cara mendistribusikan secara luas yaitu

dengan mendatangi seluruh toko-toko yang ada. Dan bagi perusahaan pemasaran

coffeemix yang bermodal minim bisa memakai cara memotivasi tenaga penjualan

atau motoris perusahaan agar menjual lebih banyak intensif yang lumayan. Inilah

kesempatan yang harus digunakan tenaga penjual untuk mengembangkan

potensinya dan meraih penghasilan yang lebih banyak.

Pemasaran yang dilakukan perusahaan distributor coffee mix bisa

dilakukan ke toko-toko, baik toko eceran, toko semi grosir, toko grosir,

minimarket atau supermarket tidak sebagai lembaga perantara akan tetapi toko

inilah yang menjadi penghubung anatara perusahaan dengan konsumen akhir.

Oleh karena itu perjalanan produk ke konsumen akhir membutuhkan waktu yang

(49)

Perusahaan pemasaran coffee mix bisa menjual produknya secara tunai

atau kredit, akan tetapi kebanyakan perusahaan pemasaran coffe mix menjual

secara kredit ke lembaga-lembaga perantaranya. Khususnya kepada toko semi

grosir dan toko grosir, biasanya produk dijual secara kredit dan untuk pengecer

perusahaan menjualnya secara tunai. Menjual secara kredit inilah salah satu kiat

perusahaan agar produknya dibeli oleh pemilik toko semi grosir atau pemilik toko

grosir. Atau yang lebih sering kita lihat adalah menjual secara konsinyasi atau

titipan. Toko-toko akan membayarnya jika barang yang dititipkan itu laku. Kalau

tidak laku maka barang-barang yang berasal dari perusahaan itu akan di-return

atau dikembalikan lagi kepada perusahaan.

Peluang dalam mendirikan perusahaan distributor coffee mix masih

terbuka lebar apalagi di era globalisasi sekarang. Karena banyak

perusahaan-perusahaan coffee mix dari luar negeri yang akan memasarkan produknya di

Indonesia. Untuk mempermudah pemasaran di Indonesia biasa

perusahaan-perusahaan mencari perusahaan-perusahaan distributor yang akan memasarkan produknya

tersebut. Karena sifatnya global, maka akan banyak pilihan produk yang berasal

dari berbagai negara. Dengan adanya berbagai pilihan yang tersedia ini, maka

konsumen membeli sesuatu produk dengan mutu dan harga yang sesuai.

Perusahaan pemasaran sangat menjanjikan bagi orang-orang yang ingin

meniti karir di dunia pemasaran. Seperti pada keadaan sesungguhnya, walaupun

tidak selalu begitu, ternyata perusahaan distributor menjadi tempat/ajang orang

melakukan pekerjaan sambilan. Seorang tenaga penjual tidak dituntut untuk

(50)

fleksibel. Bisnis pemasaran coffee mix bukanlah bisnis yang harus diikuti oleh

orang lain, tetapi dengan kesadaran sendiri untuk bergabung. Dengan demikian

konsep kemandirian untuk mewujudkan seorang pengusaha yang benar-benar

mandiri tanpa tergantung pada siapa pun.

2. Lingkungan sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan

Perusahaan distributor coffee mix yang semakin banyak di Kota Medan,

maka akan memudahkan bagi perusahaan yang memproduksi kopi untuk

menyalurkan atau memasarkan barang-barangnya kepada konsumen ataupun bagi

kios atau warkop yang ada di Kota Medan yang ingin menjual kembali coffee mix

tersebut. Namun untuk mempertahankan bisnis distributor tidak mudah. Malah,

tidak jarang bila tidak punya skill, tujuan dan strategi, maka bisnis yang dikelolah

akan bangkrut. Bisnis distributor adalah bisnis yang menjadi penghubung antara

perusahaan dengan konsumen. Tanpa perusahaan distributor, produk yang berasal

dari perusahaan yang memproduksi tidak akan cepat diterima oleh konsumen

akhir. Kalau diumpamakan sebagai arus listrik, maka untuk mengalirkan arus

listrik dibutuhkan kabel sebagai mediumnya dan kabel inilah yang kemudian akan

mengantar arus listrik itu ke tempat tujuan. Demikian pula pada perusahaan,

perusahaan distributor yang akan menjadi salah satu medium aliran produk dari

perusahaan ke konsumen langsung. Tanpa perusahaan distributor, produk yang

(51)

Perusahaan distributor tidak kalah pentingnya jika dibandingkan dengan

bintang film iklan kondang. Perusahaan distributor akan menggantikan bintang

film kondang tersebut untuk mempromosikan produk-produk perusahaan. Lebih

hebat lagi perusahaan distributor akan menjadi konsumsi pertama sebelum

barang-barang dari perusahaan akan ditawarkan kepada orang lain.

Perusahaan distributor memiliki peranan penting sebagai public relation.

Melalui perusahaan distributor, nama perusahaan dan merek produk yang

diproduksi akan dikenal banyak orang dan melalui perusahaan distributor akan

diperoleh juga informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang diadakan

perusahaan seperti: pemberian bea siswa, gerakan orang tua asuh, kunjungan ke

panti asuhan, pemberian dana sumbangan kepada panti jompo, gerakan menolong

orang-orang miskin dan lain-lain. Yang semua itu akan dilakukan apabila omset

perusahaan telah melampui target dan semua pencapaian target itu yang

melakukannya adalah perusahaan distributor.

Perusahaan distributor harus menguasai pengetahuan tentang produk agar

tidak salah dalam menginformasikan manfaat dan kegunaan dari produk tersebut

kepada konsumen, sehingga perusahaan distributor harus mempnunyai dedikasi

dalam menjalankan tugasnya, tidak asal menjual barang supaya laku dan

mendapat untung. Tetapi menjual adalah untuk kepentingan jangka panjang.

Perusahaan distributor juga harus memelihara sikap “keyakinan” dari waktu ke

waktu agar mendapatkan penghasilan keyakinan sekaligus tantangan untuk

(52)

3. Lingkungan Politik, Pemerintah dan Hukum

APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) adalah suatu wadah atau

asosiasi yang bertanggung jawab mengenai segala sesuatu yang bersangkut paut

dengan perusahaan-perusahaan yang memasarkan produknya secara langsung

kepada konsumen. APLI ini merupakan tanda yang paling penting diketahui oleh

calon perusahaan pemasaran atau perusahaan distributor. Apabila perusahaan

network marketing yang menjadi tujuan perusahaan pemasaran tidak bergabung

dengan asosiasi ini, sebaliknya perusahaan distributor berpikir ulang untuk

bergabung dengan perusahaan itu. Untuk mengetahui hal itu sebaiknya

perusahaan pemasaran meneliti segala bentuk barang atau brosur-brosur yang

dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, apakah memiliki logo dan tulisan APLI.

Apabila perusahaan pemasaran tidak menemukan sebaiknya tanyakan kepada

sponsor perusahaan tidak menjawabnya, pertimbangkanlah sekali lagi bila ingin

bergabungan dengan tersebut.

Keuntungan yang diperoleh dengan menjadi Anggota APLI adalah :

a. Memperoleh perlindungan dalam hal-hal yang berkaitan dengan

Pemerintah dan instansi lain yang terkait dengan

perusahaan-perusahaan yang memasarkan produknya secara langsung kepada

konsumen, yang tidak melanggar hukum yang berlaku.

b. Memperoleh bantuan dalam usaha untuk mendapatkan perlindungan

(53)

c. Memperoleh bantuan berupa keterangan, rekomendasi, referensi dan

sejenisnya untuk kelancaran usahanya, apabila dianggap layak oleh

Dewan Pengurus

d. Mendapat bantuan dan laporan tentang peraturan-peraturan dan

kebijakan Pemerintah yang menyangkut perekonomian dan dunia

usaha pada umumnya dan dalam Bidang Pemasaran Produk Langsung

secara khusus.

4. Lingkungan Teknologi

Pemanfaatan situs internet (web perusahaan) saat ini sudah menjadi salah

satu hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk lebih memperluas wilayah

pemasarannya serta meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan. Dengan

adanya situs khusus perusahaan, maka pelanggan dapat memperoleh berbagai

informasi yang dibutuhkan tanpa harus mendatangkan perusahaan secara

langsung. Selain bagi pelanggan, teknologi ini juga mempermudah pertukaran

informasi secara lebih cepat antara perusahaan yang memproduksi produk

langsung dengan pemasaran dari produk tersebut.

Proses pengantaran barang yang cepat tidak luput dari penyediaan

transportasi yang mendukung kelancaran proses pengantaran. Untuk lebih

meningkatkan kinerjanya, bisnis pemasaran coffee mix harus mempunyai armada

sendiri untuk transportasi. Semakin banyaknya armada yang dimiliki perusahaan

pemasaran coffee mix akan meningkatkan efisiensi pengantaran barang ke

(54)

B. Analisis Lingkungan Internal

Sumber Daya, Kapabilitas dan Kompetensi Inti Perusahaan 1. Transportasi

PT. Indrapura Perkasa Medan merupakan perusahaan distributor coffee

mix di Kota Medan yang tentu saja dalam hal ini sangat mengandalkan proses

transportasi untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenisnya yang ada di Kota

Medan dalam menyediakan sarana transportasi. Mulai dari penyediaan gudang

untuk menyimpan barang yang diperoleh dari perusahaan yang memproduksinya

sampai dengan mengantarnya langsung ke toko-toko yang menjadi langganan

perusahaan itu sendiri.

Proses pengantaran barang ke toko-toko yang ada di Kota Medan maupun

di luar Kota Medan digunakan kenderaan milik perusahaan yang terdiri dari 3

kenderaan roda empat dan 4 kenderaan roda dua. Biasanya di luar Kota Medan

perusahaan menggunakan roda empat dalam bentuk fuso agar bisa mengangkat

barang-barang dalam jumlah yang sangat banyak dan ini akan disalurkan untuk

toko-toko yang menjadi langganan perusahaan itu sendiri. Selama perjalan ke luar

kota tenaga terjual bisa sampai 3 atau 4 hari di jalan karena perjalan yang

dilakukan biasa sangat jauh kadang sampai ke desa terpencil. Khusus di Kota

Medan PT. Indrapura Perkasa Medan menggunakan kenderaan roda dua untuk

memasarkan produk ke toko kecil seperti kios ataupun warkop yang ada di Kota

Medan. Untuk toko besar seperti toko semi grosir, toko grosir, minimarket dan

supermarket PT. Indrapura Perkasa Medan menggunakan roda empat biar bisa

(55)

2. Orang/Personel

Salah satu faktor keberhasilan dalam bisnis pemasaran produk langsung

atau yang sering disebut dengan perusahaan distributor adalah ketersediaan

personal (tenaga penjual). Personel dalam hal ini yang menjadi penentu

kelancaran proses pengantaran barang karena mereka yang berhadapan langsung

dengan pelanggan dalam mengantarkan barang. PT. Indrapura Perkasa Medan

mempekerjakan 10 orang personal yang khusus tenaga penjual yang terdiri dari 6

orang supir perusahaan yang menjemput barang ke perusahaan yang memproduksi

barang tersebut dan mengantarkannya ke pelanggan perusahaan yang ada di Kota

Medan dan di luar Kota Medan, khusus di Kota Medan perusahaan memiliki 2

orang supir dan 4 orang yang memakai kenderaan roda dua yang mengantarkan

barang-barang di seluruh Kota Medan dan khusus di luar Kota Medan perusahaan

memiliki 4 orang supir yang mengantar barang-barang ke semua pelanggan yang

ada di Sumtera Utara.

PT. Indrapura Perkasa Medan mengunjungi pelanggan-pelanggannya ada

yang sekali dalam seminggu ada yang sekali dalam dua minggu. Khusus toko

grosir, minimarket dan supermarket PT. Indrapura Perkasa Medan mengunjungi

pelanggan sekali dalam seminggu baik yang ada di Medan maupun di luar Kota

Medan karena perputaran ini sangat banyak untuk kios dan warkop yang ada di

Kota Medan PT. Inrapura Perkasa Medan mengunjungi pelanggan sekali dalam

dua minggu karena perputaran barang kurang cepat sebab pembeli di kios dan

(56)

hanya mengunjungi toko-toko grosir saja karena apabila perusahaan mengunjungi

kios-kios kecil cuma membeli barang dalam jumlah yang sedikit.

3. Teknologi

Teknologi saat ini menjadi bagian sangat penting dalam menunjang

kelancaran suatu usaha. Penggunaan teknologi yang mutakhir dan modern akan

semakin meningkatkan efisiensi khususnya dalam pengantaran barang yang

sangat memerlukan transfer informasi yang cepat dan tepat ke pelanggan. Untuk

saat ini, PT. Indrapura Perkasa Medan hanya memanfaatkan komunikasi telepon

dan fexmile untuk mengetahui persediaan barang-barang yang dijual oleh

pelanggan. Perusahaan mengkoodinir setiap barang yang masuk dan diantar

melalui pertukaran informasi dengan pihak toko-toko semi grosir, toko grosir,

minimarket, supermarket, kios-kios dan warkop yang ada di Kota Medan maupun

yang ada di luar Kota Medan.

Internet juga merupakan salah satu pemanfaatan teknologi yang dilakukan

oleh PT. Indrapura Perkasa Medan. Dimana PT. Indrapura Perkasa Medan

memanfaatkan internet hanya untuk mempromosikan perusahaan saja agar

diketahui oleh perusahaan yang memproduksi produk tersebut agar

memasarkannya melalui perusahaan mereka tetapi mengenai latar belakang

perusahaan dan keunggulan perusahaan tidak dicantumkan.

Hal ini dirasa kurang efektif dimana semakin canggihnya teknologi

informasi saat ini akan semakin menuntut pertukaran informasi yang jauh lebih

Gambar

Gambar : 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Rangkuti (2004) dan David (2006) data diolah
Gambar 1.2 Matriks SWOT
Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT
Gambar 2.2 Matriks SWOT
+5

Referensi

Dokumen terkait

Franklin Sidabutar: Strategi pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan, 2007 USU e-Repository © 2008... Franklin Sidabutar: Strategi pemasaran dalam meningkatkan volume

Bahensa Palar Purba : Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Jasa Pada..., 2003 USU Repository © 2008.... Bahensa Palar Purba : Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran

STRATEGI BERSAING DALAM PEMASARAN MELALUI ANALISIS SWOT PADA TOKO KABAN DI PERUMNAS SIMALINGKAR MEDAN. Name : IIN SRI

yang berkaitan dengan strategi pemasaran untuk meningkatkan daya

1) Menganalisis strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan kopi arabika pada CV Yudi Putra menggunakan analisis SWOT. Analisis Swot terdiri dari faktor internal

Skripsi : Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Kemang Jaya Medan.. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas

Pada penelitian ini penulis mengambil judul “Analisis strategi Pemasaran pada Tauko Medan Melalui Analisis

Analisis Strategi Pemasaran Menggunakan Matriks SWOT dan QSPM Studi Kasus : Restoran WS Soekarno Hatta Malang Marketing Strategy Analysis Using SWOT Matrix and QSPM Case Study : WS