KATA PENGANTAR
Dalam rangka mempertanggungjawabkan penyelenggaraan program dan membangun akuntabilitas serta mencermati keberhasilan dan atau kegagalan organisasi. Setditjen Bina Gizi dan KIA telah melakukan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja terhadap penyelenggaraan program yang sudah dilakukan pada tahun 2014.
Setditjen Bina Gizi dan KIA yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis administrasi kepada semua unsur direktorat sesuai dengan apa yang menjadi Indikator Kinerja Strategis yaitu: meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, dengan menyelenggarakan administrasi Kepemerintahan sesuai ketentuan dan penyediaan sarana dan prasarana sesuai standar.
Dengan telah berakhirnya perjalanan program tahun 2014 sekaligus tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2014, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam hal ini terutama kepada Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA, Para Direktur, Para Kepala Bagian , Para Kepala UPT di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA yang telah bersamasama mensukseskan penyelenggaraan program selama tahun 2014.
Peningkatan kualitas pencapaian Indikator Strategis Setditjen Bina Gizi dan KIA senantiasa akan menjadi prioritas kami dalam setiap langkah dan pencapaian hasil penyelenggaraan program. Oleh karena itu saran dan masukan baik tenaga atau pikiran membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi peningkatan kualitas dan maksimalisasi pencapaian Indikator Strategis Setditjen Bina Gizi dan KIA di waktu mendatang.
Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja ini bisa menjadi acuan dan sekaligus masukan terhadap peningkatan pencapaian program di tahun mendatang dan bermanfaat bagi kita semua.
Kuwat Sri Hudoyo, MS.
NIP. 196209151991021001
RINGKASAN EKSEKUTIF
Tahun 2014 merupakan tahun akhir implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 20102014 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 211
Menkes/SK/1/2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan. Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA bertugas melaksanakan pelayanan teknis administrasi kepada semua unsur direktorat. Hal ini sejalan dengan apa yang menjadi Indikator Kinerja Strategis yaitu meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pad a Program Bina Gizi dan KIA, yang dijalankan melalui Indikator Kinerja melalui penyelenggaraan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan dan penyediaan sarana dan prasarana sesuai standar.
Indikator Strategis dan Kinerja perlu dipertanggungjawabkan secara akuntabel terutama dalam melihat keberhasilan atau kegagalan yang dicapai dari target yang telah ditentukan dalam Penetapan Kinerja sesuai dengan Perencanaan Strategis Kementerian Kesehatan 2010 2014, dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Setditjen Bina Gizi dan KIA tahun 2014 .
Tiga indikator Kinerja yang menjadi tanggung jawab Setditjen Bina Gizi dan KIA telah tercapai sesuai target yang ditentukan. Persentase satuan kerja yang menyelenggarakan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan mendapatkan hasil sebesar 100%, memenuhi target yang sudah ditentukan tahun 2014 sebesar 100%. Persentase sarana dan prasarana kerja yang sesuai standar mendapatkan hasil sebesar 94,25% angka ini tidak dapat memenuhi target dari target tahun 2014 sebesar 100,00%, dikarenakan masih adanya beberapa sarana dan prasarana yang belum bisa memadai, namun walaupun demikian angka yang dicapai tahun ini mengalami kenaikan dari angka tahun 2013 sebesar 90 ,07%.
lAK. Setditjen Bind Ghi (:; KIA, 2014
Sedangkan Jumlah Puskesmas yang mendapatkan Bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan lokakarya mini untuk menunjang pencapaian SPM sebanyak 9.517 puskesmas, melebihi dari target yang ditentukan pada tahun 2014 sebesar 9.000 puskesmas.
Pencapaian Indikator Strategis Setditjen Bina Gizi dan KIA didukung dengan adanya pencapaian kegiatan fisik sebesar 99,76% , dengan realiasi keuangan Setditjen Bina Gizi dan KIA sebesar 66,91 % atau dari pagu yang disediakan sebesar Rp. 149. 962 778.000 dan telah direvisi sebesar 129.985.668.000, dapat direalisasikan sebesar Rp. 86.969.881 .949. Sedangkan pencapaian Realisasi Bantuan Operasional Kesehatan yang diselenggarakan melalui Tugas Pembantuan ke Kab./Kota pada tahun 2014 mencapai sebesar 98,49%. % atau dari pagu sebesar Rp. 1.171.688.390.000 dapat direalisasikan sebesar Rp . 1.147.917.971.191. Dalam pencapaian Indikator Strategis terse but, Setditjen Bina Gizi an KIA didukung oleh ketenagaan dengan jumlah tenaga sebanyak 118 pegawai dengan berbagai latar belakang pendidikan S1 dan S2 sekitar 65 % dan selebihnya adalah tenaga diploma dan SMU .
Dalam rangka peningkatan kualitas capaian di tahun mendatang perlu dilakukan pendampingan program dan administrasi keuangan secara intens baik di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA ataupun di kabupaten/ kota terhadap program Tugas Pembantuan; Perlu peningkatan koordinasi lintas sektor dan lintas program terhadap penyelenggaraan kegiatan yang mendukung capaian indikator Kinerja Strategis, dan perlu adanya kaderisasi terhadap sumber daya manusia di lingkungan Setditjen Bina Gizi dan KIA.
lAK, Setditjen Bin" Gizi & KIA, 2014
DAFTAR lSI
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF ii
DAFT AR lSI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GRAFIK vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang... ... .. ... ... ... 1
B. Maksud dan Tujuan ... .... ... .... .... .. ... ... ... ... ... ... .... ... .... 3
C. Tugas Pokok dan Fungsi ... ... ... ... ... 3
D. Visi , Misi dan Strategi Organisasi... .... ... ... ... ... ... 6
E. Sistematika. ... ... ... .. .. ... ... ... ... ... ... ... .. . ... .... ... 8
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Indikator Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA.. ... ... . ... 12
B. Rencana Kinerja Tahunan Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA.. 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Setditjen Bina Gizi dan KIA ... .. .. ... ... ... .. .... 14
1. Analisa Akuntabilitas Kinerja ... .. ... ... ... ... .... ... ... 17
a. Analisa Akuntabilitas Capaian Indikator dan Kegiatan Fisik dalam Kinerja penyelenggaraan Kepemerintahan 17 sesuai dengan ketentuan .. .. ... ... .. ... ... ... . b. Analisa Akuntabilitas Capaian Indikator dan Kegiatan 23 Fisik dalam Penyediaan Sarana dan Prasarana sesuai dengan Standar ... ... ... .. . c. Analisa Pencapaian Indikator Kinerja Strategis .... ... 26
d. Analisa Capaian Program Penyelenggaraan Bantuan Operasional Kesehatan... ... ... ... ... 29
e. Analisa Sumber Daya dan Sarana ... ... . 33
セ@
LAK, Setditjen Bin" Gizi &' KIA 2014セ@ MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMセ
B. Realisasi Anggaran. ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... 37
1. Realisasi Anggaran Indikator Kinerja Strategis Setditjen Bina 37 Gizi dan KIA ... . 2. Realisasi Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan ... 39
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... ... 41
1. Pencapaian Program... ... 41
2. Realisasi Sumber Daya ... 42
8. Saran ... 43
1. Pencapaian Program... .. ... 43
2. Dukungan Sumber Daya . ... .. .... ... ... ... . ... ... .... ... ... 44
LAMPIRAN
Lampiran 1: Pengukuran Kinerja
Lampiran 2: Rencana Kinerja Tahunan 2013
セ@
LAK. Setditjen Bina Gizi {5 KIA, 2014---
セ セ セ@ MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMセ@
/, h|ャG^セ@DAFTAR TABEL
TABEL1 PENETAPAN KINERJA SETDITJEN BINA GIZI DAN KIA
TAHUN 2014
12
TABEL 2 INDIKATOR STRATEGIS DAN PAGU ANGGARAN
SETDIT JEN BINA GIZI DAN KIA TAHUN 2014
12
TABEL 3 HASIL PENGUKURAN INDIKATOR STRATEGIS
KEMENTERIAN SETDIT,JEN BINA GIZI DAN KIA TAHUN 2014 16
TABEL 4 SARANA PENDUKUNG PELAKSANAAN PROGRAM
SETDIT JEN BINA GIZI DAN KIA TAHUN 2014
34
TABEL 5 TARGET DAN REALISASI KEUANGAN SETDITJEN BINA GIZI
DAN KIA TAHUN 2014
37
TABEL 6 REALISASI FISIK DAN KEUANGAN TERHADAP
PENYELENGGARAAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2014
38
セ@
LAK, Setditjen Bina Gizi {5 KIA 2014 /', Hilt,'"_ _ _ _ _
GRAFIK 1
GRAFIK 2
GRAFIK 3
GRAFIK4
GRAFIK 5
GRAFIK 6
GRAFIK7
GRAFIK 8
GRAFIK 9
GRAFIK 10
DAFTAR GRAFIK
TREf\ID REALISASI INDIKATOR PENYELENGGARAAN 20 KEPEMERINTAHAN TAHUN 20102014
TREND REALISASI INDIKATOR PENYEDIAAN SARANA 24 DAN PRASARANA TAHUN 20102014
TREND REALISASI KEUANGAN DAN CAPAIAN FISIK 27 SETDITJEN BINA GIZI DAN KIA TAHUN 2013
TREND PUSKESIVIAS YANG MEREALISASIKAN BOK 29 TAHUN 2011 2014
TREND REALISASI DANA BOK TAHUN 20112014 31 JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN KELOMPOK UMUR 33 JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN JENIS KELAMIN 33 JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN PEf\IDIDIKAN 34 JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN GO LONGAN 34 REALISASI CAPAIAN BOK NASIONAL TAHUN 2014 40
セ セ@
lAK, Se_Id_iti_en_B,_"n"_G_izi_&_KlA_'2_0_14_ _IBABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 2014 merupakan tahun akhir implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 20102014 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 211
Menkes/SKl1/2011 ten tang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, yang mempunyai visi "Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan". Selama lima tahun ini Rencana Strategis Kementerian Kesehatan telah memberikan arah kebijakan dan strategi pembangunan sebagai tolok ukur dalam melaksanakan tugas, fungsi, penetapan tujuan, sasaran strategis, kebijakan prioritas pembangunan Kesehatan
Dalam melaksanakan tug as dan fungsinya baik dalam tatanan Direktorat Teknis ataupun Sekretariat Direktorat Jenderal, Khususnya Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA senantiasa membangun akuntabilitas yang dilakukan melalui pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur perlu dibangun dengan baik, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung dengan efektif, efisien dan sekaligus dapat mencerminkan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA secara optimal.
Selain itu, salah satu tuntutan publik pada saat ini dan citacita Reformasi Birokrasi yang sedang berjalan di Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA adalah adanya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan kinerja dan keuangan . Harapan publik terhadap tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya tata kelola kepemerintahan yang baik
lAK, SetdHjen B in a Gizi &' KIA, 2014
(Good Governance), sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara bersih, bertanggungjawab dan memberikan dampak (impact) serta manfaat (benefit) dari hasil (outcome)
yang diperoleh.
Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA, sebagaimana diamanatkan dalam Permenkes nomor 1144 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kesehatan, bertugas melaksanakan pelayanan teknis administrasi kepada semua unsur direktorat di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA. Hal ini sejalan dengan output Indikator Kinerja Strategis dalam Perencanaan Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010 2014 yaitu: meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tug as teknis lainnya pada Program Bina Gizi dan KIA.
Secara operasional output Indikator Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA dijabarkan dalam: penyelenggaraan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan; dan, penyediaan sarana dan prasarana sesuai standar. Selain itu Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA juga memiliki tugas untuk menyelenggarakan Tugas Pembantuan Bantuan Operasional Kesehatan di seluruh puskesmas dan jaringannya di Indonesia.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan yang sudah disepakati dalam penetapan kinerja melalui pencapaian Indikator Kinerja Strategis, Setditjen Bina Gizi dan KIA melakukan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban, Laporan ini akan dapat dijadikan panduan dalam menentukan arah perjalanan pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
lAK, SetcLtjen Bina Gizi &' KIA, 2014
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini akan memberikan gambaran pencapaian dalam melakukan penyelenggaraan administrasi kepemerintahan, penyediaan sarana dan prasarana serta penyelenggaraan Bantuan Operasional Kesehatan, selama tahun 2014 atau melakukan review pencapaian sasaran strategis dalam kurun waktu pelaksanaan Rencana Strategis dalam 5 tahun (20102014). Sehingga sesuai dengan tugas pokoknya Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA dapat memfasilitasi pelayanan teknis administratif di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA, dan sekaligus dapat memberikan laporan pertanggungjawaban kinerja program dan keuangan kepada Publik.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan suatu kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangan kinerja Setditjen Bina Gizi dan KIA pada tahun 2014, kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan dan atau pertanggungjawaban.
Tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA adalah untuk mempertanggungjawabkan pencapaian Indikator strategis Setditjen Bina Gizi dan KIA sesuai dengan Penetapan Kinerja tahun 2014.
c.
TUGAS POKOK DAN FlINGSISesuai dengan Permenkes nomor 1144 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kesehatan, tugas pokok Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak adalah
LAK, Seldiljen Bind Gili & KIA, 2014
melaksanakan pelayanan teknis administrasi kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan ibu dan Anak.
Dalam melaksanakan tug as, Sekretariat Direktorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran ; b. pengelolaan data dan informasi;
c. penyiapan urusan hukum, penataan organisasi, jabatan fungsional , dan hubungan masyarakat;
d. pengelolaan urusan keuangan ;
e. pelaksanaan urusan kepegawaian, tata persuratan, kearsipan, gaji, rumah tangga , dan perlengkapan; dan
f. evaluasi dan penyusunan laporan
Secara operasional penyelenggaraan fungsi sekretariat telah dijabarkan melalui tugas dan fungsi masingmasing bagian dilingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, sebagai berikut:
1. Tugas dan Fungsi Bagian Program dan Informasi:
Bagian Program dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana , program, dan anggaran, dan pengelolaan data dan informasi, serta evaluasi dan penyusunan laporan
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Program dan Informasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program, dan anggaran;
b. pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi; dan
c. evaluasi dan penyusunan laporan
LAK, Seldi lje n Bina Gizi &' KIA, 2014
2. Tugas dan Fungsi Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat:
Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan urusan hukum, penataan organisasi, dan hubungan masyarakat
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan urusan hukum;
b. penyiapan penataan dan evaluasi organisasi, jabatan fungsional, dan ketatalaksanaan; dan
c. pelaksanaan urusan hubungan masyarakat
3. Tugas dan Fungsi Bagian Keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan anggaran;
b. penyiapan bahan pembinaan perbendaharaan; dan c. pelaksanaan urusan verifikasi dan akuntansi
4. Tugas dan Fungsi Bagian Kepegawaian dan Umum
Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, tat a persuratan, kearsipan, gaji, rumah tangga, dan perlengkapan
lAK, Setditjeo Bina Gili &KlA 2014
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan urusan kepegawaian;
b. pelaksanaan urusan tata persuratan, kearsipan, dan gaji; dan c. pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan .
D. Visi, Misi dan Strategi Organisasi
Visi Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA, mendukung kepada Visi Kementerian Kesehatan RI, tahun 20102014 yaitu "Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan"
1. Misi
Misi Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak mendukung kepada Misi Kementerian Kesehatan yaitu :
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
b. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.
c. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan. d. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
2. Tujuan
Terlaksananya pelayanan teknis administrasi kepada semua unsur di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA dalam rangka terselenggaranya pembangunan kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-,
tingginya.
lAK., Setditjen BiOll Gizi &' KIA 2014
3. Strategi
Dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan masyakat, strategi yang dilakukan adalah :
a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti dengan pengutamaan pada upaya promotif preventif.
c. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.
d. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu.
e. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan.
f. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdaya guna dan berhasil guna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab.
4. Sasaran Strategis Setditjen Ditjen Bina Gizi dan KIA
1) Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pad a Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
2) Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk Puskesmas
LAK, Setditjen Bintl Gizi &' KIA, 2014
5. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA tahun 2013 merupakan turunan dari sasaran strategis Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA yang meliputi:
1) Persentase satuan kerja yang menyelenggarakan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan sebesar 95%.
2) Persentase sarana dan prasarana kerja yang sesuai standar sebesar 90%
3) Jumlah Puskesmas yang mendapatkan Bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan lokakarya mini untuk menunjang pencapaian SPM sebanyak 8.868.
E. SISTEMATIKA
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak adalah sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif Kata Pengantar Daftar lsi BABI
Penjelasan umum Organisasi Kementerian, Direktorat Jenderal dan Sekretariat Direktorat Jenderal, penjelasan aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II
Menjelaskan uraian ringkasanl ikhtisar perjanj ian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA tahun 2014 .
BAB III
Penyajian capaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi, dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut: Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional Uika ada); Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusiyang telah dilakukan; Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya ; Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja dan melakukan analisa real isasi anggaran
BAB IV
Penutup, Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya .
LAMPIRAN
•
Formulir RK Pengukuran Kinerja•
Formulir RKT Rencana Kinerja TahunanBAB II
PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian dari sistem perencanaan pembangunan nasional sebagaimana diatur dalam Undangundang no. 25 tahun 2004. Selain itu berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.01/160/1/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 20102014.
Rencana Aksi kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan bagian dari Rencana Operasional yang termuat dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010 2014, disebutkan bahwa Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan program yang terkait dengan pencapaian target MDGs; target pertama yaitu menurunkan Prevalensi Gizi Kurang pada tahun 2015 menjadi setengahnya dari keadaan tahun 1990; Target ke4 yaitu menurunkan angka kematian anak, hingga 21 3 dengan kurun waktu 1990 2015; target ke 5, mengurangi
:x
angka kematian ibu dalam kurun waktu 19902015;Dalam mencapai target MDGs diatas, telah dilakukan berbagai upaya intervensi melalui kegiatan yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan di Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Rencana Aksi yang dilakukan bersifat teknis ataupun administratif. Upayaupaya administratif yang dilakukan oleh Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA adalah dengan melakukan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pad a Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, dengan
indikator Persentase satuan kerja yang menyelenggarakan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan Persentase sarana dan prasarana kerja yang sesuai standar dan tersedianya Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk Puskesmas di seluruh Indonesia.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban dan sekaligus melaporkan keberhasilan dan kegagalan dalam upaya mencapai mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA melakukan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan dasar perencanaan kinerja yang sesuai dengan perencanaan Strategis Kementerian Kesehatan.
Perjanjian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja yang merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pad a sumber daya yang dimiliki.
Indikator dan target kinerja yang telah ditetapkan menjadi kesepakatan yang mengikat untuk dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan sebagai upaya mewujudkan dukungan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA yang berkualitas, adapun Indikator tersebut adalah :
LAK, Setditjen Bin" Gizi &' KIA, '2014
A. Indikator Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA
TABEl1
PENETAPAN KINERJA SETDITJEN BINA GIZI DAN KIA TAHUN 2014
Sasaran Strategis
Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program bina gizi dan kesehatan ibu dan anak. status kesehatan dan
Indikator
Persentase satuan kerja yang menyelenggarakan adminstrasi kepemerintahan sesuai ketentuan
Target
100%
Gizi Masyarakat
Jumlah Puskesmas yang mendapatkan Bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya Mini untuk menunjang pencapaian SPM
Persentase sarana dan prasarana kerja yang sesuai standar
Jumlah puskesmas yang mendapatkan Bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya Mini untuk menunjang pencapaian SPM
100%
9.000 Puskemas
B. Rencana Kinerja Tahunan Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA
TABEL. 2
INDIKATOR STRATEGIS DAN PAGU ANGGARAN SETDITJEN BINA GIZI DAN KIA TAHUN 2014
Indikator Target Biaya
Persentase satuan kerja yang menyelenggarakan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan
100% Rp. 42.864 .054.000
Persentase sarana dan prasarana kerja yang sesuai standar
100% Rp . 100.000.000 Jumlah puskesmas yang mendapatkan Bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya Mini untuk menunjang pencapaian SPM 9.000 Puskesmas
Rp. 1.171 .688.390 .000
Jumlah Anggaran yang mendukung kepemerintahan sesuai ketentuan yang
penyelenggaraan administrasi dihitung berdasarkan Rencana
..
セ
...
'+ /! HII'" ""
Kinerja Tahunan tiap Bagian di lingkup Setditjen Bina Gizi dan KIA adalah sebesar Rp. 42.864.054.000, sedangkan untuk penyediaan sarana dan prasarana kerja sesuai standar adalah Rp. 100.000.000. untuk total anggaran Setditjen Bina Gizi dan KIA tahun 2014 secara keseluruhan adalah Rp. 149.962778.000.
Anggaran puskesmas yang mendapatkan Bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya Mini untuk menunjang pencapaian SPM adalah sebesar Rp . 1.171.688.390.000.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA SESDIT JEN BINA GIZI DAN KIA
Pengukuran kinerja dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target kinerja sebagaimana telah ditetapkan dalam penetapan kinerja pada awal tahun anggaran dengan realisasi kinerja yang telah dicapai pad a akhir tahun anggaran. Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA telah melakukan penetapaan kinerja pada awal tahun anggaran tahun 2014, yaitu: Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tug as teknis lainnya pad a program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak dan kedua; Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk puskesmas.
Penerjemahan Penetapan Kinerja dalam hal peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA mempunyai 2 (dua) indikator Kinerja Kegiatan yaitu : Presentase satuan kerja yang menyelenggarakan administrasi kepemerintahan sesuai dengan ketentuan dan sarana dan prasarana kerja yang sesuai dengan standar. Sedangkan dalam penyediaan Bantuan Operasional Kesehatan lebih diarahkan ke dalam penyelenggaraan penguatan manajemen Bantuan Operasional Kesehatan yang dikelola oleh pusat seperti halnya sosialisasi, pelatihan penyelenggaran keuangan dan kegiatan dukungan management lainnya yang melibatkan pusat maupun daerah.
Teknik pengukuran kinerja terhadap indikator dan target Penetapan Kinerja dilakukan dengan melakukan pengumpulan data primer secara
LA!(, SetdHjen Bina Gizi &' KIA. 2014
quantitative terkait penyelenggaraan Kepemerintahan sesuai dengan ketentuan dan penyediaan sarana dan prasarana kerja sesuai dengan standar. Pengumpulan data ini dilakukan kepada seluruh satuan kerja unit eselon II dan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA.
Sebagai tambahan analisa data, analisa Penetapan Kinerja diambil secara quantitative, Setditjen Bina Gizi dan KIA melakukan analisasi Indikator Kinerja Kegiatan, dalam hal ini didalamnya terdapat Rencana Kinerja Tahunan yang terdiri dari target atau perencanaan program dan keuangan sebelum adanya revisi dan realisasi fisik dan anggaran pada akhir tahun anggaran dengan memperhatikan adanya revisi yang dilakuan dalam Anggaran Tahun berjalan. Selain adanya berbagai variabel lainnya yang mendukung ana lisa Laporan Akuntabilita Kinerja seperti halnya : dukungan sumber daya keuangan, Sumber Daya Manusia, analisa tugas dan fungsi organisasi sesuai dengan Permenkes nomor 1144 tahun 2010 mengenai Organisasi dan Tatakerja Kementerian Kesehatan dan Program yang mendukung penyelenggaraan program kerja Sektretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA.
Dalam analisa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2014, selain membandingkan antara target dan realisasi pad a tahun 2014 , juga akan membandingkan trend realisasi dalam kurun waktu beberapa tahun ke belakang yang termasuk dalam target perencanaan Strategis di Kementerian Kesehatan.
Dibawah ini adalah hasil ratarata pengukuran indikator Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA yang mengacu kepada Indikator Strategis Ditjen Bina Gizi dan KIA adalah sebagai berikut:
TABEL 3
HASIL PENGUKURAN INDIKATOR STRATEGIS SETDITJEN BINA GIZI DAN KIA TAHUN 2014
Sasaran Strategis Indikator Target Real Capaian
Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program bina gizi dan kesehatan ibu dan anak. status kesehatan dan Gizi Masyarakat
Persentase satuan kerja yang menyelenggarakan adminstrasi
kepemerintahan sesuai ketentuan
100% 100% 100,00%
Persentase sarana dan yang prasarana kerja
sesuai standar
100% 94,25 % 94,25 %
Jumlah Pusk. yang mendapatkan Bantuan Ope rasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya Mini untuk menunjang pencapaian SPM
Jumlah puskesmas yang mendapatkan Bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan
Lokakarya Mini untuk menunjang SPM pencapaian 9.000 PKM 9.517 PKM (105,74%)
Indikator Kinerja dalam menyelenggarakan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan Tahun 2014, telah dilakukan evaluasi dengan memperhatikan beberapa variabel yaitu: Perencanaan dan Anggaran, Pelaksanaan Administrasi Keuangan, Pelaksanaan Evaluasi Pelaporan, Pelaksanaan Adminitrasi Kepegawaian dan pengelolaan aset negara, dan Laporan Akuntabilitas Negara. Menghasilkan angka realisasi sebesar 100,00%, hal ini dapat dikatakan dapat mencapai target dari angka yang sudah ditentukan pada tahun 2014 sebesar 100,00% atau mendapatkan capaian sebesar 100,00%.
Indikator Kinerja dalam penyediaan sarana dan prasarana kerja yang sesuai dengan standar pada tahun 2014, telah dilakukan evaluasi dengan melakukan pengumpulan data primer yang meliputi : Ketersediaan ruang kantor termasuk dididalamnya ruang kerja eselon
11-LAK, Setditjen Bina Gizi &' KIA, 2014
[image:26.595.26.446.96.380.2]IV, ruang kerja staf, ruang kerja tamu, penerima tamu, gudang, ruang data dan arsip. Ketersediaan perlengkapan ruang kerja yang meliputi Meja Kursi, komputer, printer, internet, mesin fax lemari arsip, filling kabinet, brangkas, finger print, mesin photo copy dan penghancur kertas. Menghasilkan angka realisasi sebesar 94,25% , hal ini tidak dapat memenuhi target yang sudah ditentukan pada tahun 2014 yaitu sebesar 100% atau mendapatkan capaian sebesar 94,25% .
Jumlah Puskesmas yang mendapatkan Bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya Mini untuk menunjang pencapaian SPM pada tahun 2014 mencapai 9.517 puskesmas, melampaui target yang sudah ditentukan pad a tahun 2014 sebesar 9.000 puskesmas. Dalam indikator ini terdapat kenaikan penyelenggaraan BOK sebesar 517 puskesmas atau mendapatkan capaian sebesar 105,74%.
1. ANALISA AKUNTABILITAS KINERJA
a.
Analisa Akuntabilitas Capaian Indikator dan Kegiatan Fisik dalam Kinerja penyelenggaraan Kepemerintahan sesuai dengan ketentuanCapaian Indikator Kinerja Penyelenggaraan Kepemerintahan sesuai dengan ketentuan pada tahun 2015 sebesar 100,00%, capaian ini mencapai target dari angka yang telah ditetapkan pada tahun 2014 yaitu 100,00%, sekaligus mengalami kenaikan dari angka capaian sebelumnya (2013) yaitu 96, 97%. Keberhasilan pencapaian indikator ini dikarenakan adanya dukungan pecapaian fisikl kegiatan yang dilakukan oleh setiap bag ian dalam arti semua kegiatan yang mengacu kepada Indikator ini dapat diselenggarakan dengan baik. Selain itu dukungan sumber daya keuangan dan anggaran di Setditjen Bina Gizi dan KIA, sangat mendukung pencapaian program terse but.
lAK, Setdiljen Bina Chi &' KIA, 2014
Selain itu capaian kegiatan fisik Setditjen Bina Gizi dan KIA dapat terealisasi sebesar 100%, dengan tingginya capaian kegiatan fisik ini sangat berkontribusi terhadap capaian target pencapaian indikator penyelenggaraan kepemerintahan sesuai dengan ketentuan. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan terutama dalam dukungannya terhadap pencapaian target adalah sebagai berikut: • Dukungan penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan
penganggaran, dilakukan baik dalam level nasional ataupun asistensi langsung ke satuan kerja penyelenggara program Gizi dan KIA, dengan melakukan beberapa kegiatan diantaranya: Rapat Koordinasi penyusunan Petunjuk Perencanaan Program Gizi dan KIA tahun 2014 2015, Rapat Koordinasi teknis Konsolidasi antar dan inter bagian, pendampingan teknis perencanaan ke daerah dan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA dan berbagai kegiatan lainnya yang mendukung penyelenggaraan administrasi kepemrintahan sesuai dengan ketentuan;
• Menyelenggarakan adminitrasi keuangan Satuan Kerja dan UPT di lingkungan Ditjen Bina Gizi an KIA dengan beberapa kegiatan: konsolidasi laporan keuangan Ditjen Bina Gizi dan KIA, peningkatan SDM pejabat Perbendaharaan, pengelolaan PNBP, Monev dan Bimtek Keuangan serta penyelesain tindak lanjut LHP.
セ@
pヲャャャャャuNn@ 1000DlIlASI PERENCAIJUIIf118 IIIIA GIll DIN 1111
....-.nr
• • TI8I Itr..
セ@
----. ----. ----. ----. ----. WI ----. ----. ----. ----.
Pertemuan Perencanaan Peningkatan SDM Bendahara
• Menyelenggarakan evaluasi pelaporan dilakukan dengan beberapa kegiatan diantaranya: supervisi terpadu program GIKIA, penyusunan pedoman dan format pencatatan pelaporan program bina Gizi dan KIA secara terintegrasi.
• Pengelolaan Administrasi Kepegawaian dan Barang Milik Negara dilakukan dengan beberapa kegiatan diantaranya: Updating data SIMKA, Peningkatan kapasitas SOM melalui Oiklat, penyusunan Perencanaan Kepegawaian, Character Building, pengelolaan arsip secara elektronik, pertemuan kondolidasi data SIMAK BMN, Rekonsiliasi SIMAK BMN dan SAK tingkat eselon I Oitjen Bina Gizi dan KIA, verifikasi data BMN.
• Pelaporan Akuntabilitas Kinerja dan Penetapan Kinerja yang telah disusun baik di tingkat eselon 1 dan eselon 2, telah menyumbang pencapaian penyelenggaraan kepemerintahan sesuai dengan ketentuan, karena selain adanya penetapan kinerja yang menjadi panduan pelaksanaan program kerja selama satu tahun juga dalam dilaporan secara akuntabel dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja yang disusun pada akhir tahun anggaran .
• Oukungan Peraturan Perundangundangan, di tingkat Setiditjen Bina Gizi dan KIA juga menjadi penentu keberhasilan pencapaian indikator ini, dengan adanya Permenkes, SK menkes ataupun Rancangan Peraturan Pemerintah akan mendukung dalam pelaksanaan program kerja di lingkungan Oitjen Bina Gizi dan KIA.
LAK, SetcLtjen Bind Gi zi &' KIA 2014
Sosialisasi Peraturan Per-UU
[image:30.595.62.435.324.544.2]Trend pencapaian target Indikator Kinerja Strategis program penyelenggaraan kepemerintahan sesuai dengan ketentuan, sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, terjadi kenaikan dengan nilai ratarata sebesar 1,63% per tahun atau dalam kurun waktu capaian tahun 2010 sebesar 93,5% pad a akhir tahun 2014 mencapai angka realisasi sebesar 100%. GRAFIK 1 TREND REALISASIINDIKATOR PENYELENGGARAAN KEPEMERINTAHAN TAHUN 20102014 120.00 100.00 80,00 60,00 40,00 lU.OU 0,00
93,50
R
"b"7 10(',00 100,00
97,11 9500 ZNQL セ@
I
-I- I
f--III 85 ,00 RYll . / t)
90,0 0
セN@
.I -
I-I - I
-セ@ - 1-セ@ R I -i@ M セ@ セ@
I.iI
R R 20ATrend realisasi pencapaian target dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami kenaikan pencapaian dari 93,5% menjadi 97,5%, namun pada tahun 2012 terjadi penurunan angka realisasi menjadi 90,79%, karena terdapat beberapa kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan, namun walaupun terjadi penurunan angka realisasi pad a tahun 2012, angka capaian indikator tersebut masih berada diatas nilai target yang ditentukan pada tahun 2012. Sedangkan pencapaian target realisasi pada tahun 2013 adalah sebesar 96,97%, hal ini terjadi peningkatan angka realisasi dari tahun sebelumnya dan sekaligus melebihi dari angka target yang telah ditetapkan dalam renstra atau penetapan kinerja sebesar 95%. Sedangkan tren realisasi pada tahun 2014, sebesar 100%, dengan demikian target Indikator Kepemerintahan yang baik pada tahun 2014 dapat tercapai dengan baik.
Penyusunan Standar Operas;onal Prasedur (SOP)
Pameran da/am rangka Hari Kesehatan Nasiona/
Certificate of Registration
Piagam Penghargaan 1509001 :2008, Ditjen Bina Gizi & KIA
LAK, SetdHjen Bin" Giz; (5 KIA. '2014
Peningkatan mutu pelayanan terkait penyelenggaraan kepemerintahan dan sebagai bag ian dari tugas pokok fasilitasi urusan administrasi di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA, Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA, meraih sertifikat ISO (International Standar Organization). Sertifikat ISO yang diraih oleh Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA, yaitu ISO 9001 : 2008, terkait kualitas mutu pelayanan, khususnya Kenaikan Pangkat, Kenaikan Gaji Berkala , Surat Masuk dan pengurusan cuti dengan telah diraihnya sertifikat ISO 9001 :2008 pada tahun 2014.
Faktor Pendukung Keberhasilan
1) Pelaksanaan Reformasi Birokrasi telah membawa banyak perubahan terutama terhadap disiplin kinerja pegawai, salah satu contohnya adalah datang bekerja tepat waktu, sehingga ketersediaan waktu untuk bekerja, bisa digunakan secara maksimal dalam memberikan fasilitasi administrasi di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA.
2) Keberhasilan dalam Sertifikasi ISO 9001 :2008, mengenai kualitas mutu pelayanan, menjadikan peningkatan kualitas mutu pelayanan khususnya di dalam hal kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, surat masuk dan pengurusan cuti.
Faktor Penghambat Keberhasilan
1 )Tingginya volume pekerjaan terutama pada pertengahan dan akhir tahun anggaran , menurunkan angka partisipasi perserta kegiatan, sehingga berpengaruh terhadap kualitas pencapaian output pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan.
2)Perlu adanya persiapan Sumber Daya Manusia, terutama dalam hal pelaksanaan berbagai program yang sudah mendapatkan ISO 9001 :2008
Alternatif Pemecahan Masalah
1) Perlu adanya koordinasi waktu jadwal pelaksanaan kegiatan kegiatan agar dapat diikuti oleh semua unsur secara optimal sehingga fasilitasi administrasi yang diberikan oleh Setditjen juga dapat dilakukan secara maksimal
2) Perlu adanya peningkatan kapasitas SDM terutama dalam pelaksanakan ISO 9001; 2008, agar sertifikasi ISO 9001 :2008 dapat dipertahankan.
b. Analisa Akuntabilitas Capaian Indikator dan Kegiatan Fisik dalam Penyediaan Sarana dan Prasarana sesuai dengan Standar
Indikator Kinerja Penyediaan Sarana dan Prasarana sesuai dengan standar pada tahun 2014 mendapatkan angka capaian sebesar 94, 25%, sedangkan target capaian untuk Indikator ini adalah sebesar 100%, dengan demikian indikator penyediaan sarana dan prasarana sesuai dengan standar tidak dapat mencapai target dari yang telah ditentukan. Ketidak berhasilan pencapaian target pada tahun 2014 sebesar 100%, karena masih ada beberapa beberapa sarana dan prasarana yang perlu dilakukan peningkatan, selain itu mengingatkan bahwa dengan tercapainya indikator sarana dan prasarana sebesar 100%, berarti sarana dan prasarana yang tersedia sudah sangat memadai dan sempurna.
Analisa tren capaian penyediaan sarana dan prasarana sejak diberlakukannya renstra tahun 2010, dimulai dengan target 60%, secara ratarata mengalami kenaikan. Pada tahun 2010, indikator ini mendapatkan capaian realisasi sebesar 64,66%, mengalami kenaikan sebesar 66,72% pada tahun 2011,81,14% pada tahun 2012,90,07% pada tahun 2013 dan 94,25% pada akhir capaian tahun 2014. Sehingga dalam kurun waktu 5 tahun Indikator sarana dan prasarana mengalami angka kenaikan ratarata sebesar 5,91 %. Kenaikan
terbesar terdapat pada tahun 2012, karena pada tahun ini dilakukan perombakan ruangan kerja secara besarbesaran dan juga pemenuhan sarana termasuk penyediaan komputer dan pengadaan printer untuk masingmasing staf di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA.
GRAFIK 2
TREND REALISASIINDIKATOR PENYEDIAAN SARANA & PRASARANA TAHUN 2010 2014
120,00
100,00
80,00
60,00
4D,OO
20,00
0,00
90.00 90.07
Rfo. :lO ill. 14
70,00 be I.l
64 ,E6 '
T R T R T R T R
2010 2011 20 2 2013 2014
R
Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan oleh Setditjen Bina Gizi dan KIA dalam rangka penyediaan sarana dan prasarana sesuai dengan standar, adanya sebagai berikut:
• Peningkatan kualitas ruangan kerja
Pada tahun 2014 dan beberapa tahun sebelumnya, Setditjen Bina Gizi dan KIA telah melakukan berbagai kegiatan peningkatan kualitas ruangan kerja, dimulai dari pembagian ruangan kerja antar bagian, pemasangan praktisi dan berbagai pendukung kerja lainnya. Untuk di beberapa Unit Pelaksana Teknis di ingkup Ditjen Bina Gizi dan KIA, juga telah dilakukan peningkatan kualitas sarana dan prasana
lAK, Setditjen Bina Gizi &' KIA, 2014
[image:34.595.62.413.202.415.2]penunjang kerja, dari mulai pembangunan Gedung, sarana pendukung perkantoran ataupun sarana pendukung teknis untuk menjamin kualitas pemberian pelayanan kesehatan yang ada di lingkup Unit Pelaksana Teknis masingmasing.
• Perlengkapan Sarana Ruang Kerja
Penyediaan perlengkapan sarana ruang kerja dan pendukung lainnya telah dilakukan pad a tahun 2014 dan beberapa tahun sebelumnya terutama sejak tahun 2010 dengan dimulainya penetapan indikator kinerja Setditjen Bina Gizi dan KIA. Dengan adanya peningkatan sarana dan prasarana hampir seluruh karyawan di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA, mendapatkan fasilitas sarana dan ruang kerja dengan baik, adanya kecukupkan bahan pendukung kerja seperti halnya komputer dan printer serta berbagai saran a pendukung lainnya seperti halnya penyediaan A TK, pemeliharaan kendaraan operasional pendukung kerja . Secara keseluruhan penyediaan sarana di ruangan kerja dilakukan oleh bagian Kepegawaian dan Umum, namun ada beberapa sarana yang jumlahnya tidak terlalu besar dilakukan pengadaan di setiap bag ian masingmasing.
Ruang pelayanan LKTM Palembang BKTM Makassar
Faktor Pendukung Keberhasilan
1) Terdapat perbaikan ' ruang kantor di seluruh Satuan Kerja di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA, sehingga dapat bekerja dengan aman dan nyaman
2) Ketersediaan anggaran cukup besar dalam melakukan pemenuhan sarana dan prasarana sesuai dengan standar di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA
Faktor Penghambat Keberhasilan
1) Perlu adanya monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan terutama dalam hal pemeliharaan sarana dan Prasarana sesuai dengan standar
Alternatif Pemecahan Masalah
1) Melakukan pengecekan (monitoring dan evaluasi) terutama dalam hal pemeliharaan sarana dan prasarana di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA
2) Melakukan tindakan pemeliharaan (perbaikan) secara cepat dan tepat terhadap kerusakan sarana dan prasarana di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA
c. Analisa Pencapaian Indikator Kinerja Strategis
Dalam melakukan pencapaian indikator kinerja strategis Setditjen Bina Gizi dan KIA yang terdiri dari: Penyelenggaraan Kepemerintahan yang baik sesuai dengan ketentuan dan penyediaan sarana dan prasarana sesuai dengan standar. Analisa ini dilakukan berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan yang disusun oleh setiap Bagian di lingkungan Setditjen Bina Gizi dan KIA dan sekaligus telah diperjanjikan dalam penetapan kinerja antara para
Kepala Bagian dan Sesditjen Bina Gizi dan KIA. Analisa capaian indikator ini hanya melakukan analisa pada tahun 2014 dikarena penetapan kinerja Bagian baru dilakukan pada tahun 2014 . Dibawah ini adalah grafik capaian realisasi fisik dan keuangan berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan yang telah diperjanjikan dalam penetapan Kinerja bersama Sesditjen Bina Gizi dan KIA.
GRAFIK 3
TREND REALISASI KEUANGAN DAN CAPAIAN FISIK SETDITJEN GIZI DAN KIA TAHUN 2014
zo.oo
0.00
0,00
FISIk
Admanistrasl Kepllmennt.lhan seual kC!tcntuan • Saran<1 & pイ。セ。イ。ョ。@ Se5Uili standar
Berdasarkan grafik diatas realisasi fisik dan keuangan yang digunakan dalam melakukan pencapaian indikator Penyelenggaraan Kepemerintahan yang baik sesuai dengan ketentuan realisasi keuangan sebesar 72,57 % cukup efektif dan efisien bisa melakukan kegiatan dengan realisasi fisik sebesar 99,53 %, atau terdapat efisiensi anggaran sebanyak 27% dalam melakukan pencapaian fisik program pada
indikator tersebut. Sedangkan realisasi keuangan dalam melakukan pencapaian indikator penyediaan sarana dan prasarana sesuai dengan ketentuan realisasi keuangan sebesar 96,25% dapat melakukan pencapaian fisik sebesar 100% atau terdapat efisiensi anggaran sebesar 3,75% dalam melakukan pencapaian indikator penyediaan sarana dan prasarana sesuai dengan ketentuan.
Selain adanya dukungan dari kegiatan rutin dalam hal ini ana lisa fisik dan keuangan yang telah dijalankan dalam bentuk program, pada tahun 2014 dan beberapa tahun sebelumnya sejak implementasi Rencana Strategis Tahun 2010, telah terjadi berbagai peningkatan kualitas dan inovasi program, seperti halnya: adanya pemberlakukan absensi dengan sidik jari, adanya pencanangan zona Integritas dan predikat Wajar Tanpa pengecualian, pemenuhan sarana alat kerja kantor dan rehab ruangan kerja di lingkungan kantor Ditjen Bina Gizi dan KIA. Selain itu Dukungan Sumber Daya Manusia Setditjen Bina Gizi dan KIA sebanyak 118 orang dengan berbagai latar belakang pendidikan, menjadi bagian terpenting dalam pencapaian indikator Kinerja Setditjen Bina Gizi dan KIA. Dengan adanya pembekalan pendidikan dan latihan dan berbagai program pembangunan kapasitas lainnya seperti halnya kegiatan Character Building, dari segi dukungan Sumber Daya Manusia, cukup mendongkrak pencapaian Indikator Kinerja Setditjen Bina Gizi dan KIA pada tahun 2014.
Media Sosialisasi Program Ditjen Bina Gizi & KIA
d. Analisa Capaian Program Penyelenggaraan Bantuan Operasional Kesehatan
[image:39.597.71.403.318.558.2]Capaian Indikator Kinerja Strategis Setditjen Bina Gizi dan KIA dalam hal puskesmas yang mendapatan Bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan lokakarya mini untuk menunjang pencapaian SPM pada tahun 2014, telah berhasil melampaui target yang sudah ditentukan yakni dari target yang sudah ditentukan pada tahun 2014 sebesar 9.000 puskesmas dapat melakukan realisasi sebesar 9.517 puskesmas tahun 2014. Keberhasilan capaian puskesmas yang menyelenggarakan BOK inipun terjadi pada tahun-tahun sebelumnya terutama sejak perubahan pola pembiayaan dari dana Bantuan Sosial menjadi Dana Tugas Pembantuan, dibawah ini tren realisasi capaian puskesmas yang menyelenggarakan Bantuan Operasional Kesehatan.
GRAFIK4
TREND PUSKESMAS YANG MEREALISASIKAN BOK TAHUN 2011 2014
000.00
8.000,00 7.000.00 6.000.00
.000.00
4.000.00
セNッッ@
1.000.00
UlOO.oo
0.00 0 ,00
0.00
T R
2010 20U lOll 2013 1014
8.608 8 740
T R T R T R T R
Pad a tahun 2014, capaian realisasi BOK diatas angka standar yang telah ditetapkan yaitu sebesar 9.517 puskesmas dari target yang telah ditentukan pada tahun 2014 sebesar 9.000 puskesmas, pad a tahun 2013 capaian sebesar 9.419 puseksmas dari target yang sudah ditentukan sebesar 8.868 puseksmas, pad a tahun 2012 capaian sebesar 9.323 Puskesmas dari target yang telah ditetapkan sebesar 8.737, sedangkan pada tahun 2012 sebesar 8,740 dari target yang telah ditetapkan sebesar 8.608. sehingga ratarata peningkatan jumlah puskesmas yang menyelenggarakan Bantuan Operasional Kesehatan per tahun sejak tahun 2011 sarnpai dengan 2014 adalah 227 puskesmas per tahun.
Realisasi dana TPBantuan Operasional Kesehatan pada tahun 2014, yang diselenggarakan pad a setiap propinsi memiliki angka capaian sebesar 98,49%, angka ini merupakan angka yang paling tinggi diantara angka capaian sebelumnya . Berikut trend realisasi capaian BOK dari tahun 2011 sampai dengan 2014:
Pertemuan Pengelolaan Keuangan BOK Puskesmas, sebaga; Penyelenggara
GRAFIK 5
TREND REALISASI DANA BOK TAHUN 2011 2013 120
98,49 100
80
60
40
20
9 5,3 87.38
2012 , on 2014
Tingginya angka realisasi dana Bantuan Operasional Kesehatan pada tahun 2014 ini selain disebabkan dengan adanya pengalaman dari beberapa tahun sebelumnya bagi para pelaksana di level kabupaten/ kota juga disebabkan adanya intervensi yang cukup intens baik di tingkat pusat dalam memberikan pembekalan program dan administrasi keuangan. Selain itu adanya keterlibatan dari Dinas Kesehatan Propinsi dalam rangka memberikan Pembinaan Teknis, Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Bantuan Operasional Kesehatan di Kabupaten/ kota menyebabkan tingginya realisasi pencapaian dana Bantuan Operasional Kesehatan pad a tahun 2014.
Realisasi pencapaian Fisik dan Keuangan dalam mendukung penyelenggaraan dana Bantuan Operasional Kesehatan di tingkat
LAK, Setditjen Bino. Gizi &' KIA '2014
Setditjen Bina Gizi dan KIA, dengan menyelenggarakan penguatan kapasitas bagi pengelola Bantuan Operasional Kesehatan dalam hal program dan administrasi keuangan yang dilakukan melalui kegiatankegiatan sosialisai program dan pelatihan keuangan.
Faktor Pendukung Keberhasilan
1) Ketersediaan Dana BOK cukup besar dan dapat melingkupi seluruh puskesmas di seluruh Indonesia
2) Penyelenggaraan Dana BOK sudah memasuki tahun ke5 sehingga pengelola BOK di Kabupaten/ Kota dan Puskesmas sudah tidak asing dalam penyelenggaraan dana BOK baik dari sisi teknis ataupun administrasi
3) Adanya pertemuan penguatan MDGs yang diselenggarakan di 9 propinsi fokus A, sehingga memacu peningkatan kualitas dan cakupan program yang menggunakan dana Bantuan Operasional Kesehatan.
Faktor Penghambat Keberhasilan
1) Terdapat disparitas dalam hal status kesehatan dan kondisi geographi dapat mendukung keberhasilan pencapaian program BOK
2) Belum Optimalnya fungsi puskesmas baik dalam hal teknis ataupun administrasi sehingga dapat menghambat pelaksanaan program BOK
3) Rendahnya biaya operasional puskesmas dari APBD sehingga masih ada beberapa puskesmas yang hanya mengandalkan dana operasional puskesmas dari dana TP-BOK
Alternatif Pemecahan Masalah
1) Adanya pembagian dana BOK berdasarkan kondisi geograpi dan status kesehatan masyarakat .
2) Sosialisasi penggunaan dana BOK yang melibatkan seluruh kabupaten/ kota dan perwakilan puskesmas di seluruh Indonesia
3) Melakukan advokasi kepada pemerintah daerah terhadap proporsi pengalokasian dana operasional puskesmas selaian dari dana TP BOK
e. Analisa Sumber Daya dan Sarana 1) Sumber Daya Manusia
[image:43.595.24.426.223.605.2]Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA dalam mencapai Indikator Kinerja; melakukan penyelenggaraan kepemerintahan yang baik sesuai dengan ketentuan; penyediaan sarana dan prasarana sesuai standar; dan, penyelenggaraan managemen Bantuan Operasional Kesehatan didukung oleh sekitar 118 pegawai dengan berbagai kelompok umur, jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan golongan dan seperti dijelaskan dalam tabeltabel berikut ini:
GRAFIK 6 GRAFIK 7
JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN KELOMPOK JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN JENIS
UMUR KELAMIN
30 l&
2S
15 I U lOlAlllJN
• .i1")l TAHUN
20 .lJtiIAlIUN
. ;:041WIUN lゥ|セQ@
IS
N pH[uZmpuaセ
• !4IiJ.\HIJN
. ..: セjQahQjQャ
10
!H6WIUII
セhiwiuiエ@
l.AK, Setdiljen Bind Gili &' KIA 2014
GRAFIK 8 GRAFIK 9
JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN GOLONGAN
GOlll
. GOllfl
Gill. IV
セャ@ OJ Sol" " " セ@
2) Sarana
[image:44.595.27.432.58.350.2]Dukungan sarana dan prasarana sangat diperlukan dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Setditjen Bina Gizi dan KIA secara umum telah memadai dengan diadakannya meja kerja modern kubikal. Berikut adalah kondisi ketersediaan sarana prasarana tersebut.
TABEL 4
SARANA PENDUKUNG PELAKSANAAN PROGRAM SETDITJEN BINA GIZI DAN KIA TAHUN 2014
KODE
BARANG NAMA BARANG JUMLAH
KONDISI
BAlK RUSAK KETERANGAN
1 2 3 4 5 6
13311
PERALATAN DAN
MESIN 85,593
3.02.01
ALAT ANGKUTAN
DARAT BERMOTOR 388 383 5
Sebagian Aset berada di Daerah
LAK. Setditjen Bin" Gizi {5 KIA 2014
3.02.02
ALAT ANGKUTAN DARATTAK
BERMOTOR 3 3
3.02.03
ALA T ANGKUT AN
APUNG BERMOTOR 46 46 Keberadaan Aset di Daerah
3.02.04
ALAT ANGKUTAN APUNGTAK
BERMOTOR 10 10 Keberadaan Aset di Daerah
3.03.02
ALAT BENGKEL TAK
BERMESIN 10 10 Keberadaan Aset di Daerah
3.03.03 ALATUKUR 14 14
3.05.01 ALAT KANTOR 330 285 45
3.05.02 ALAT RUMAH TANGGA 1.495 1481 14
3.06.01 ALAT STUDIO 309 309
3.06.02 ALAT KOMUNIKASI 165 165
3.06.03
PERALATAN
PEMANCAR 3 3
3.07.01 ALA T KEDOKTERAN 38.666 38.666
-
Sebagian aset di daerah3.07.02
ALAT KESEHATAN
UMUM 223 223 - Sebagian aset di daerah
3.08.01
UNIT ALAT
LABORATORIUM 38.196 38.196
-
Aset berada di daerah3.08.02
UNIT ALAT LABORATORIUM
KIMIA NUKLIR 24 24
-
Aset berada di daerah3.08.03
ALAT LABORATORIUM FISIKA
NUKLlRJELEKTRONIKA 89 89 Aset berada di daerah
3.08.04
ALA T PROTEKSI RADIASI/PROTEKSI
LlNGKUNGAN 10 10
-
Aset berada di daerah3.08.07
PERALATAN
LABORATORIUM 24 24
-
Aset berada di daerahHYDRODINAMICA
3.08.08
ALAT LABORATORIUM STANDARISASI
KALiBRASI &
INSTRUMENTASI 160 160
-
Asel berada di daerah3.09.04
ALAT KHUSUS
KEPOLISIAN 2 2
-3.10.01 KOMPUTER UNIT 626 591 35
3.10.02
PERALATAN
KOMPUTER 4.825 4790 35
3.15.03 ALAT SAR 8 8
-Keberadaan Asel sebagian di Daerah
3.15.04
ALAT KERJA
PENERBANGAN 24 24
-
Asel di daerah3.19.01
PERALA TAN OLAH
RAGA - 77
-
Asel di daerah133111
GEDUNG DAN
BANGUNAN 12 12
-4.01.01
BANGUNAN GEDUNG
TEMPAT KERJA 12 12
-135111
ASET TETAP DALAM
RENOVASI 1 1
-6.07.03
GEDUNG DAN BANGUNAN DALAM
RENOVASI 1 1
-135121 ASET TETAP LAINNYA 5 5
-6.01.02
BAHAN PERPUSTAKAAN
TEREKAM DAN
BENTUK MIKRO 5 5
-166112
ASET TETAP YANG
TIDAK DIGUNAKAN 426 288 138 3.02.01
ALA T ANGKUT AN 116 116
-lAK, SetcLtjen Bina Gizi &' KIA, 2014
DARA T BERMOTOR
3.05.02 ALAT RUMAH TANGGA 78 o 78 3.10.01 KOMPUTER UNIT 166 106 60
3.10.02
PERALATAN
KOMPUTER 66 66
B. REALISASI ANGGARAN
1. Realisasi Anggaran Indikator Kinerja Strategis Setditjen Gizi dan
[image:47.595.54.413.40.136.2]KIA
TABEL 5
TARGET DAN REALISASI KEUANGAN SETDITJEN BINA GIZI DAN KIA TAHUN 2014
SATUAN KERJA
TARGET AWAL
KEUANGAN
TARGET
FISIK
(TAPJA) (REVISI) REALISASI % %
SETDITJEN BINA GIZI
&
KIARp . 149. 962 778 .000
Rp.
129.985.668.000 Rp.86 .969.881.949 66, 91 99,76
Sumber daya keuangan Setditjen Bina Gizi dan KIA, telah disepakati dalam Penetapan Kinerja tahun 2014, sebesar Rp. 149.
962 778.000 untuk membiayai 2 (dua) Indikator Kinerja Strategis
Ditjen Bina Gizi dan KIA, yaitu: Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program bina gizi dan kesehatan ibu dan anak. status kesehatan dan Gizi Masyarakat; dan Pusk. yang mendapatkan Bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya Mini untuk menunjang pencapaian SPM. Namun dalam perjalananya selama tahun anggaran 2014, telah mengalami revisi sehingga pada target yang bisa dihitung pad a akhir tahun adalah Rp.
lAK, Setditjen Bino. Gizi &' KIA, 2014
129.985.668.000. Realisasi anggaran Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA setelah dilakukan revisi sebesar Rp. 86.969 .881.949atau sebesar 66,91 % dengan Realisasi fisik sebesar 99,76%.
[image:48.595.27.443.386.570.2]Indikator Kinerja Strategis Ditjen Bina Gizi dan KIA, terbagi ke dalam 3 (tiga) Indikator Kinerja, yakni : Persentase satuan kerja yang menyelenggarakan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan; Persentase sarana dan prasarana kerja yang sesuai standar; dan Puskesmas yang mendapatkan Bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya Mini untuk menunjang pencapaian SPM. Indikator tersebut dilaksanakan sepanjangan tahun 2014 di setiap Bagian di lingkungan Ditjen Bina Gizi dan KIA, Adapun realisasi fisik dan keuangan berdasarkan Indikator Kinerja Kegiatan di setiap bag ian di lingkungan Setditjen Bina Gizi dan KIA, adalah sebagai berikut:
TABEL 6
REALISASI FISIK DAN KEUANGAN TERHADAP PENYELENGGARAAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2014
INDIKATORl BAGIAN
Persentase satuan kerja yang menyelenggarakan administrasi kepemerintahan sesuai ketentuan
Persentase sarana dan prasarana kerja yang sesuai
standar
FISIK KEU FISIK KEU
PI 106,29 65,19 Tidak Ada Tidak Ada
HUKORMAS 117,65 85,47 Tidak Ada