Oleh :
Lenora Oktavia Simbolon NIM 4121131011
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA YANG DIBELAJARKAN MELALUI PROBLEM BASED LEARNING
DENGAN MACR OM EDIA F LASH PADA MATE RI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
Lenora Oktavia Simbolon (NIM. 4121131011)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa serta pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model Problem Based Learning dengan Macromedia Flash pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA yang dipandang dari jenis kelas siswa yang sama, dalam semester dan tahun pelajaran yang sama serta dengan kurikulum yang sama. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA Swasta Katolik 1 Kabanjahe yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen I (pembelajaran menggunakan Problem Based Learning dengan Macromedia Flash) dan kelas eksperimen II (pembelajaran menggunakan Problem Based Learning) yang ditetapkan berdasarkan jumlah jam pelajaran kimia sama, bahan ajar dan pengajar yang sama. Instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa digunakan tes hasil belajar sebanyak 25 soal yang telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda soal, dan distruktor. Sedangkan, data aktivitas belajar siswa diperoleh melalui observasi dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar.
Hasil yang diperoleh : rata-rata pretes kelas eksperimen I = 22,60 ± 10,230 dan pada kelas eksperimen II = 20,60 ± 8,329; setelah pembelajaran dilakukan, rata-rata postes kelas eksperimen I = 83,10 ± 10,621 dan pada kelas eksperimen II = 70,30 ± 15,018. Rata-rata aktivitas belajar kelas eksperimen I = 77,73 ± 8,271 dan kelas eksperimen II = 67,00 ± 8,146. Data hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dari kedua kelompok sampel diperoleh berdistribusi normal dan homogen. Hasil analisis statistik uji beda nyata pada taraf signifikasi 5% dengan menggunakan program SPSS 20 for windows terhadap data yang diperoleh dapat dinyatakan bahwa : 1) Hasil belajar siswa dengan pembelajaran model PBL menggunakan Macromedia Flash lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran model PBL tanpa menggunakan Macromedia Flash terhadap materi kelarutan dan hasil kali kelarutan; 2) Aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran model PBL menggunakan Macromedia Flash lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran model PBL tanpa menggunakan Macromedia Flash terhadap materi kelarutan dan hasil kali kelarutan; dan 3) Aktivitas belajar pengaruh terhadap hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui Model PBL dengan Macromedia Flash pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa SMA yang Dibelajarkan
Melalui Problem Based Learning dengan Macromedia Flash Pada Materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S
sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan,
pengarahan, saran, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal
perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si sebagai dosen
pembimbing akademik yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si,
Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si, serta Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si
sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi
perbaikan skripsi ini.Ucapan terima kasih kepada Bapak Victori Sebayang S.Pd,
selaku Kepala Sekolah SMA Katolik 1 Kabanjahe dan Bapak Chandra Bukit, S.Pd
selaku guru kimia SMA Katolik 1 Kabanjahe serta siswa-siswi kelas XI IPA-3
dan XI IPA- 4 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian
berlangsung. Ucapan terima kasih kepada Bapak Freddy Tua Musa Panggabean
M.Pd yang telah membantu, memberikan saran, motivasi dan waktunya kepada
penulis selama menyusun skripsi ini.
Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda Mikael
Simbolon, S.Pd dan Ibunda Lerisma Sinambela yang selalu mendukung,
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Kakak dan Abang penulis Rita Flora
Simbolon, A.md dan keluarga, Crysta Susyanti Simbolon, Am. Keb dan Keluarga,
Tri Herlin Elisabet Simbolon, S.Ag dan keluarga dan Sertu Mario Agustinus
Simbolon. Secara khusus rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Br.
Cyprianus Simbolon, Ofm. Cap yang selalu memberi semangat dan perhatian
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Eva
Rajagukguk, Anggi Siagian yang telah membantu penulis selama melakukan
penelitian dan penyusunan skripsi ini. Teman-teman Nita, Ramazona Nababan,
Dwi Apryanda, Tiara Sibarani, Ramadhansyah, Mariana Sinaga, Maya, Irma
Sariani, yang telah banyak membantu dan teman-teman seperjuangan kelas
Pendidikan Kimia 2012 regular A yang selalu ada dan memberikan warna selama
4 tahun bersama. Tidak lupa juga kepada Graciana Manalu, Rika Samosir, Cenny
Uli, Nova Naibaho, kak Devi Sagala serta abang, kakak, adik-adik, dan
teman-teman di UK-KMK St. Martinus UNIMED, yang telah memberikan semangat dan
doanya serta menjadi keluarga selama menyelesaikan perkuliahan. Penulis juga
menyampaikan terimakasih kepada teman satu bimbingan Cici, Ellen, Hanum
Fauziah, Rina, Ivana dan teman PPLT 2015 Karser Lubuk Pakam. Tidak lupa juga
rasa terimakasih penulis kepada bang Darmawanto Marbun, S.Pd yang telah
banyak membantu selama penyusunan skripsi ini. Masih banyak pihak yang turut
berperan dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Rumusan Masalah 4
1.4. Batasan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TUNJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teoritis 7
2.1.1. Hakikat Belajar Kimia 7
2.1.2. Hakikat Hasil Belajar 8
2.1.3. Hakikat Aktivitas Belajar 9
2.1.4. Model Pembelajaran Problem Based Learning 10
2.1.5. Hakikat Media Pembelajaran 14
2.1.6. Macromedia Flash 16
2.2. Kerangka Berpikir 17
2.3. Hipotesis Penelitian 18
2.4. Materi Ajar 19
BAB III METODOLOGI PENELITAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 20
3.2. Populasi dan Sampel 20
3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian 21
3.4. Skema Prosedur Penelitian 22
3.5. Prosedur Penelitian 23
3.6. Instrumen Penelitian 24
3.6.1. Instrumen Tes 24
3.6.2. Instrumen Non-Tes 28
3.7. Analisis Data 28
3.7.1. Uji Homogenitas 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 31
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 31
4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian 33
4.2. Analisis Data Penelitian 37
4.2.1. Uji Homogenitas Data 37
4.2.2. Uji Hipotesis 38
4.3. Pembahasan 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 46
5.2. Saran 46
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Rumusan Masalah 4
1.4. Batasan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TUNJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teoritis 7
2.1.1. Hakikat Belajar Kimia 7
2.1.2. Hakikat Hasil Belajar 8
2.1.3. Hakikat Aktivitas Belajar 9
2.1.4. Model Pembelajaran Problem Based Learning 10
2.1.5. Hakikat Media Pembelajaran 14
2.1.6. Macromedia Flash 16
2.2. Kerangka Berpikir 17
2.3. Hipotesis Penelitian 18
2.4. Materi Ajar 19
BAB III METODOLOGI PENELITAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 20
3.2. Populasi dan Sampel 20
3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian 21
3.4. Skema Prosedur Penelitian 22
3.5. Prosedur Penelitian 23
3.6. Instrumen Penelitian 24
3.6.1. Instrumen Tes 24
3.6.2. Instrumen Non-Tes 28
3.7. Analisis Data 28
3.7.1. Uji Homogenitas 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 31
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 31
4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian 33
4.2. Analisis Data Penelitian 37
4.2.1. Uji Homogenitas Data 37
4.2.2. Uji Hipotesis 38
4.3. Pembahasan 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 46
5.2. Saran 46
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 22
Gambar 4.1. Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen I dan Kelas
Eksperimen II 35
Gambar 4.2. Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen I
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Problem Based Learning 13
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 21
Tabel 3.2 Interval Nilai Aktivitas Belajar Siswa 30
Tabel 4.1 Hasil Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan
Daya Pembeda Soal 33
Tabel 4.2 Nilai Minimum, Maksimum, Rata-rata, Standar Deviasi
Hasil Belajar Siswa 34
Tabel 4.3 Nilai Minimum, Maksimum, Ratarata, Standar Deviasi,
Data Aktivitas Belajar Siswa 36
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data 37
Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis 1 38
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis 2 39
Tabel 4.7 Tabel Model Summary 40
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 50
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 53
Lampiran 3 Materi Pembelajaran 84
Lampiran 4a Lembar Analisis Masalah 90
Lampiran 4b Jawaban Analisis Masalah 97
Lampiran 5a Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi 106
Lampiran 5b Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 116
Lampiran 5c Kunci Jawaban Instrumen Soal Sebelum Validasi 126
Lampiran 6a Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Validasi 127
Lampiran 6b Instrumen Tes Sesudah Validasi 134
Lampiran 6c Kunci Jawaban Instrumen Tes Sesudah Validasi 140
Lampiran 7a Lembar Observasi Aktivitas Siswa 141
Lampiran 7b Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Siswa 142
Lampiran 8 Media Pembelajaran 144
Lampiran 9a Perhitungan Validitas Instrumen Tes 150
Lampiran 9b Tabel Perhitungan Validitas Instrumen Tes 152
Lampiran 10a Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes 153
Lampiran 10b Tabel Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes 154
Lampiran 11a Perhitungan Tingkat Kesukaran InstrumenTes 155
Lampiran 11b Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 157
Lampiran 12a Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Tes 158
Lampiran 12b Tabel Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Tes 160
Lampiran 13a Perhitungan Distruktor Instrumen Tes 161
Lampiran 13b Tabel Perhitungan Distruktor Instrumen Tes 163
Lampiran 14 Rekapitulasi Analisis Instrumen Tes 164
Lampiran 15 Data Hasil Belajar 165
Lampiran 16 Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas
Lampiran 17 Tabulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas
Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 173
Lampiran 18 Perhitungan Data Hasil Belajar dan Aktivitas
Belajar Siswa 174
Lampiran 19 Uji Homogenitas 176
Lampiran 20 Pengujian Hipotesis 178
Lampiran 21 Tabel r-Product Moment 181
Lampiran 22 Jadwal Penelitian 182
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting untuk kemajuan bangsa.
Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kualitas dan sistem pendidikan yang
ada. Pendidikan di Indonesia semakin mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.
Sistem pendidikan terus dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
sebagi indikator keberhasilan dalam mengajar yang meliputi tiga ranah, yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotorik (Haryati, 2007).
Peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan tidak terlepas dari berbagai
upaya. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan
dikeluarkannya PP 32 Tahun 2013 berkaitan dengan Standar Nasional Pendidikan
(SNP) yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ditetapkan sebagai bagian
meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia di seluruh jenjang yang dinilai dari
tiga ranah kompetensi, yaitu kognitif, afektif, dan psikotor. Tahap pelaksanaan
kurikulum 2013 berfokus pada kegiatan aktif siswa melalui suatu proses ilmiah.
(Kementrian dan Kebudayaan, 2013).
Akan tetapi upaya pemerintah tersebut belum sepenuhnya tercapai. Hal
ini ditunjukkan dengan data Balitbang yang mengemukaan bahwa dari 146.052
SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan
dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di
Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia
dalam kategori The Middle Years Program (MYP). Dari 8.036 SMA ternyata
hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The
Diploma Program (DP) (Sujarwo, 2015).
Kualitas pendidikan yang belum maksimal tersebut tercermin dari
rendahnya hasil belajar siswa di sekolah. Wasonowati, dkk., (2014) dalam
penelitiannya mengemukakan bahwa hasil belajar siswa SMA/sederajat masih
rendah dalam hal pencapaian nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM 75),
pelajaran MIPA yang masih banyak dianggap sulit. Salah satu indikator dari
kelemahan kegiatan pembelajaran berkaitan dengan implementasi belajar, yaitu
pembelajaran yang kurang mendorong kegiatan siswa dalam mengembangkan
pengetahuan karena kegiatan masih sering didominasi guru.
Berdasarkan data hasil survey dan hasil belajar siswa tersebut tampak
jelas bahwa telah terjadi suatu kesenjangan antara upaya pemerintah dalam upaya
perbaikan mutu pendidian dengan hasil yang diperoleh. Kesenjangan inilah yang
menjadi masalah yang harus diperbaiki pelaksanaannya. Dalam hal ini, sangat
dibutuhkan usaha dari berbagai kalangan, termasuk guru yang merupakan
komponen penting dalam tenaga kependidikan yang memiliki tugas untuk
melaksanakan proses pembelajaran. Seorang guru diharapkan paham tentang
model-model pembelajaran. Model pembelajaran tertentu dapat diterapkan pada
setiap pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik materi dan tujuan
pembelajaran yang diharapkan (Wena, 2009). Penggunaan model pembelajaran
bertujuan untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman
bagi perencanaan pengajaran bagi guru dalam melaksanakan aktivitas
pembelajaran. Melalui model pembelajaran yang tepat mampu menyampaikan
ilmu pengetahuan kepada siswa secara efektif dan meningkatkan keberhasilan
belajar siswa. Tanpa model pembelajaran yang jelas, proses pembelajaran tidak
akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai
secara optimal (Trianto, 2009).
Salah satu model pembelajaran yang dapat dikembangkan dan diadopsi
untuk menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran adalah penerapan model
Problem Based Learning (PBL). Karakteristik dari PBL yaitu pembelajaran
student centered, siswa termotivasi untuk belajar mandiri dan berorientasi pada
masalah. Model pembelajaran PBL sesuai untuk materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan yang mempelajari tentang konsep dan perhitungan. Melalui PBL, siswa
dapat terlatih memecahkan berbagai masalah yang terkait dengan materi tersebut
menggunakan lembar analisis masalah yang diberikan oleh guru melalui diskusi
kelompok untuk dipecahkan sendiri-sendiri atau secara bersama-sama. Hasil
Problem Based Learning ditinjau dari aktivitas dan hasil belajar siswa pada kelas
X IPA, berhasil meningkatkan aktivitas belajar siswa sebesar 81,25%, dan
meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah pengetahuan, sikap, dalam penerapan
kurikulum 2013 dikategorikan baik dengan rata-rata nilai berturut-turut adalah 81
dan 83.
Selain pemilihan model pembelajaran yang tepat, pemilihan media
pembelajaran juga harus tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi dan
keaadan siswa serta sarana yang tersedia. Salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas yaitu Macromedia
Flash, karena media ini mempunyai penampilan yang menarik sehingga dengan
media tersebut siswa akan lebih mudah dalam mempelajari kelarutan dan hasil
kali kelarutan. Sebab didalamnya selain terdapat paparan materi, juga terdapat
gambar animasi yang menarik mengenai proses kelarutan suatu larutan jenuh,
pengaruh penambahan ion senama dan reaksi pengendapan yang tidak bisa dilihat
dengan kasat mata. Sehingga penggunaan model PBL dengan Macromedia Flash
diharapkan dapat memperbaiki hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Penelitian
Dewantari, dkk., (2013) tentang studi komparasi penggunaan Macromedia Flash
dan Worksheet dalam Metode Learning Cycle 5E pada materi pokok koloid kelas
XI, menemukan bahwa penggunaan metode pembelajaran Learning Cycle 5E
disertai media Macromedia Flash memberikan prestasi belajar yang lebih tinggi
dibandingkan penggunaan metode pembelajaran Learning Cycle 5E disertai media
Worksheet pada materi pokok koloid. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan
menggunakan uji t-pihak kanan dengan taraf signifikan 5%.
Penelitian mengenai penerapan model PBL menggunakan Macromedia
Flash juga telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan telah terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa oleh Fadliana, dkk., (2013) yang tentang studi
komparasi metode PBL dilengkapi dengan Macromedia Flash dan LKS terhadap
prestasi belajar ditinjau dari motivasi belajar siswa, menemukan bahwa terdapat
pengaruh penggunaan metode pembelajaran PBL dengan Macromedia Flash
ditunjukkan dengan rerata nilai aspek kognitif kelas dengan metode PBL dengan
Macromedia Flash adalah 27,87 > 18.
Berdasarkan latar belakang masalah dan hasil peneliti sebelumnya
tentang model PBL dan Macromedia Flash, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penlitian dengan judul “Analisis Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar
Siswa SMA yang Dibelajarkan Melalui Problem Based Learning dengan Macromedia Flash Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, masalah dalam
penenlitian ini diidentifikasi sebagai berikut :
1. Implementasi model pembelajaran oleh guru.
2. Penyebab hasil belajar siswa yang rendah.
3. Penggunaan media pembelajaran.
4. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran kimia.
1.3. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model PBL dengan
Macromedia Flash lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang
dibelajarkan melalui model PBL tanpa Macromedia Flash ?
2. Apakah aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan melalui model PBL
dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada aktivitas belajar siswa
yang dibelajarkan melalui model PBL tanpa Macromedia Flash ?
3. Apakah aktivitas belajar siswa tersebut berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa ?
1.4. Batasan Masalah
Masalah tersebut di atas dibatasi sebagai berikut :
1. Hasil belajar yang akan diukur dibatasi hanya kategori kognitif.
1.5. Tujuan Peneitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menunjukkan apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui
model PBL dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada hasil belajar
siswa yang dibelajarkan melalui model PBL tanpa Macromedia Flash.
2. Untuk menunjukkan apakah aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan
melalui model PBL dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada
aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan melalui model PBL tanpa
Macromedia Flash.
3. Untuk menunjukkan apakah aktivitas belajar siswa berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan keterampilan dalam melaksanakan penelitian
ilmiah khususnya penelitian pembelajaran kimia.
2. Bagi Guru
Sebagai masukan bagi para guru/pendidik dalam rangka
mengimplementasikan model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
hasil belajar siswa, khususnya bagi guru kimia.
3. Bagi Para Peneliti Lanjutan
Sebagai masukan dalam rangka merancang dan melaksanakan penelitian
lanjutan yang relevan.
4. Kontribusi dalam Khasanah Ilmiah
1.7. Defenisi Operasional
Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka
dibuat suatu definisi operasional sebagai berikut:
1. Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar,
perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diamati dan dapat
diukur. Hasil belajar pada dasarnya akibat dari proses belajar yang
diharapkan pencapaiannya optimal. Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman
belajarnya (Arikunto, 2004).
2. Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan peserta
didik dalam proses pembelajaran. Aktivitas belajar tidak cukup hanya
mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim terdapat di
sekolah-sekolah (Anggara, dkk., 2014). Aktivitas belajar diantaranya membaca,
bertanya,menjawab, menggambar, presentasi, mengerjakan tugas,diskusi,
berpendapat, mengkomunikasikan, menyimpulkan dan memanfaatkan
peralatan (Hidayati, dkk., 2013).
3. PBL merupakan suatu model yang menghadapkan siswa pada sebuah
permasalahan yang mengantarkan mereka pada pengetahuan dan konsep
baru yang belum mereka ketahui sebelumnya (Dewi, dkk., 2013). Hakikat
masalah yang diberikan adalah masalah dimana jawaban dari masalah
tersebut sudah pasti (Sanjaya, 2006).
4. Macromedia Flash adalah lingkungan berbasis animasi vektor yang
memungkinkan penciptaan yang sangat dinamis dan pengalaman
multimedia interaktif. Dengan animasi akan memberikan pemahaman
konsep secara nyata kepada siswa atas materi yang akan diberikan.
Teknologi informasi dan komunikasi dalam hal ini animasi Macromedia
Flash memberikan peluang yang signifikan untuk pembelajaran kimia
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model PBL menggunakan
Macromedia Flash lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang
diberi pembelajaran dengan model PBL tanpa Macromedia Flash dengan
nilai Sig. 0,000 < 0,05.
2. Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan melalui model PBL
menggunakan Macromedia Flash lebih tinggi dibandingkan hasil belajar
siswa yang diberi pembelajaran dengan model PBL tanpa Macromedia
Flash dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05.
3. Aktivitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang
dibelajarkan melalui model PBL menggunakan Macromedia Flash pada
materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan nilai Sig. 0,012 < 0,05
dan 0,004 < 0,05.
5.2 Saran
1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menggunakan model
Pembelajaran Problem Based Learning dengan media Macromedia Flash
dalam pembelajaran kimia untuk memperoleh aktivitas belajar dan hasil
belajar kimia siswa.
2. Siswa diharapkan lebih aktif dalam kegiatan belajarnya, sebab hal ini
dapat mempengaruhi hasil belajar.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian disarankan
melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang berbeda agar dapat
dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Y. K., Susanti, E. V. H., dan Masykuri, M., (2014), Studi Komparasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dilengkapi Macromedia Flash dan Handout Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Koloid Kelas XI di SMA N 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(2) : 51-58. Akinoglu, O., dan Tandogan, R.O., (2007), The Effect of Problem Based Active
Learning of Student’s Academic Achievement, Attitude and Concept
Learning, Eurasia Journal of Mathemathics, science & Technology Education, 3 (1) : 71-81.
Anggara, A. A., Sukardjo., dan Susilowati, E., (2014), Penerapan Pembelajaran Cooperative Problem Solving disertai Demonstrasi untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Prestasi Belajar Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA 2 SMA N Gondangrejo Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(1) : 8-13.
Anonim., ( ), Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, (http://ziddu.com/download /15124360/kelarutandanhasilkalikelarutan.swf.html.(diakses Maret 2016) Arikunto, S., (2004), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka
Cipta, Jakarta.
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Dewantari, A., Ashadi., dan Sugiharto., (2013), Studi Komparasi Penggunaan
Macromedia Flash dan Worksheet dalam Pembelajaran Kooperatif Metode Learning Cycle 5E Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester Genap SMA N 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(4) : 142-150.
Dewi, R. S., Haryono., dan Utomo, S. B., (2013), Peningkatan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Siswa dengan Problem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Koloid di SMA N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(1) : 15-20.
Djamarah, S. B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Gusbandono, T., Sukardjo, J. S., dan Utomo, S. B., (2013), Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dilengkapi Media Animasi Macromedia Flash dan Plastisin Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Kelas X Semester 1 SMA N 1 Sambung Macan Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(4) : 102-109.
Hamalik., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Haryati, M., (2007), Model dan teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, Galung Persada Press, Jakarta.
Hidayati, I. N. A., Redjeki, T., dan Hastuti, B., (2013), Penerapan Model Kooperatif TIPE Student Team Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Pada Materi Pokok Kesetimbangan Kimia Kelas XI MAN Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(2) : 92-99.
Ibrahim., dan Syaodih., (2010), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Johari, J. M. C., dan Rachmawati, M., (2008), Kimia SMA Kelas XI, PT Gelora
Aksara Pratama.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, (2013), Kurikulum 2013 SMA : Pedoman Khusus dalam Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia.
Mawarni, E., Mulyani, B., dan Yamtinah, S., (2015), Penerapan Peer Tutoring
Dilengkapi animasi Macromedia Flash dan Handout Untuk Meningkatkan
Motivasi Berprestasi Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas I IPA 4 Sma N 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 4 : 29-37.
Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3 (3) : 40-48.
Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA, Erlangga, Jakarta.
Purwanto., N., (2007), Psikologi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran, PT Grafindo Raja Persada,
Jakarta.
Sadiman, A., Rahardjo, R., Haryono, A., dan Rahardjito., (2009), Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, W., (2006), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif : Konsep Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana, Jakarta.
Sanjaya, W.,(2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Sudijono, A., (2008), Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sugiharti, G., (2014), Evaluasi Hasil Belajar Kimia, Unimed Press, Medan. Sujarwo., (2015), Pendidikan Di Indonesia Memprihatinkan, http://journal.uny.
ac.id/index.php/wuny/article/download/3528/pdf, (diakses Januari 2016). Sundayana, R., (2015), Statistika Penelitisn Pendidikan, Alfabeta, Bandung. Sutirman., (2013), Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Suryani, N., (2012), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Suryanti, L., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Suyanti, R. D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Jakarta.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif : Konsep Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana, Jakarta.
Wasonowati, T. R. R., Redjeki, T., dan Ariani, S. R. D., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA N 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(3) : 66-75.
Wena, M., (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan Konseptual Operasional), Bumi Aksara, Jakarta.