• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA YANG DIBELAJARKAN MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA YANG DIBELAJARKAN MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Lenora Oktavia Simbolon NIM 4121131011

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ANALISIS AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA YANG DIBELAJARKAN MELALUI PROBLEM BASED LEARNING

DENGAN MACR OM EDIA F LASH PADA MATE RI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lenora Oktavia Simbolon (NIM. 4121131011)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa serta pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model Problem Based Learning dengan Macromedia Flash pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA yang dipandang dari jenis kelas siswa yang sama, dalam semester dan tahun pelajaran yang sama serta dengan kurikulum yang sama. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA Swasta Katolik 1 Kabanjahe yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen I (pembelajaran menggunakan Problem Based Learning dengan Macromedia Flash) dan kelas eksperimen II (pembelajaran menggunakan Problem Based Learning) yang ditetapkan berdasarkan jumlah jam pelajaran kimia sama, bahan ajar dan pengajar yang sama. Instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa digunakan tes hasil belajar sebanyak 25 soal yang telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda soal, dan distruktor. Sedangkan, data aktivitas belajar siswa diperoleh melalui observasi dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar.

Hasil yang diperoleh : rata-rata pretes kelas eksperimen I = 22,60 ± 10,230 dan pada kelas eksperimen II = 20,60 ± 8,329; setelah pembelajaran dilakukan, rata-rata postes kelas eksperimen I = 83,10 ± 10,621 dan pada kelas eksperimen II = 70,30 ± 15,018. Rata-rata aktivitas belajar kelas eksperimen I = 77,73 ± 8,271 dan kelas eksperimen II = 67,00 ± 8,146. Data hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dari kedua kelompok sampel diperoleh berdistribusi normal dan homogen. Hasil analisis statistik uji beda nyata pada taraf signifikasi 5% dengan menggunakan program SPSS 20 for windows terhadap data yang diperoleh dapat dinyatakan bahwa : 1) Hasil belajar siswa dengan pembelajaran model PBL menggunakan Macromedia Flash lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran model PBL tanpa menggunakan Macromedia Flash terhadap materi kelarutan dan hasil kali kelarutan; 2) Aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran model PBL menggunakan Macromedia Flash lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran model PBL tanpa menggunakan Macromedia Flash terhadap materi kelarutan dan hasil kali kelarutan; dan 3) Aktivitas belajar pengaruh terhadap hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui Model PBL dengan Macromedia Flash pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa SMA yang Dibelajarkan

Melalui Problem Based Learning dengan Macromedia Flash Pada Materi

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S

sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan,

pengarahan, saran, motivasi, dan waktunya kepada penulis sejak awal

perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si sebagai dosen

pembimbing akademik yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada

penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si,

Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si, serta Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si

sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi

perbaikan skripsi ini.Ucapan terima kasih kepada Bapak Victori Sebayang S.Pd,

selaku Kepala Sekolah SMA Katolik 1 Kabanjahe dan Bapak Chandra Bukit, S.Pd

selaku guru kimia SMA Katolik 1 Kabanjahe serta siswa-siswi kelas XI IPA-3

dan XI IPA- 4 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian

berlangsung. Ucapan terima kasih kepada Bapak Freddy Tua Musa Panggabean

M.Pd yang telah membantu, memberikan saran, motivasi dan waktunya kepada

penulis selama menyusun skripsi ini.

Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda Mikael

Simbolon, S.Pd dan Ibunda Lerisma Sinambela yang selalu mendukung,

(5)

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Kakak dan Abang penulis Rita Flora

Simbolon, A.md dan keluarga, Crysta Susyanti Simbolon, Am. Keb dan Keluarga,

Tri Herlin Elisabet Simbolon, S.Ag dan keluarga dan Sertu Mario Agustinus

Simbolon. Secara khusus rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Br.

Cyprianus Simbolon, Ofm. Cap yang selalu memberi semangat dan perhatian

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Eva

Rajagukguk, Anggi Siagian yang telah membantu penulis selama melakukan

penelitian dan penyusunan skripsi ini. Teman-teman Nita, Ramazona Nababan,

Dwi Apryanda, Tiara Sibarani, Ramadhansyah, Mariana Sinaga, Maya, Irma

Sariani, yang telah banyak membantu dan teman-teman seperjuangan kelas

Pendidikan Kimia 2012 regular A yang selalu ada dan memberikan warna selama

4 tahun bersama. Tidak lupa juga kepada Graciana Manalu, Rika Samosir, Cenny

Uli, Nova Naibaho, kak Devi Sagala serta abang, kakak, adik-adik, dan

teman-teman di UK-KMK St. Martinus UNIMED, yang telah memberikan semangat dan

doanya serta menjadi keluarga selama menyelesaikan perkuliahan. Penulis juga

menyampaikan terimakasih kepada teman satu bimbingan Cici, Ellen, Hanum

Fauziah, Rina, Ivana dan teman PPLT 2015 Karser Lubuk Pakam. Tidak lupa juga

rasa terimakasih penulis kepada bang Darmawanto Marbun, S.Pd yang telah

banyak membantu selama penyusunan skripsi ini. Masih banyak pihak yang turut

berperan dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,

susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2016

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4. Batasan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis 7

2.1.1. Hakikat Belajar Kimia 7

2.1.2. Hakikat Hasil Belajar 8

2.1.3. Hakikat Aktivitas Belajar 9

2.1.4. Model Pembelajaran Problem Based Learning 10

2.1.5. Hakikat Media Pembelajaran 14

2.1.6. Macromedia Flash 16

2.2. Kerangka Berpikir 17

2.3. Hipotesis Penelitian 18

2.4. Materi Ajar 19

BAB III METODOLOGI PENELITAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 20

3.2. Populasi dan Sampel 20

3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian 21

3.4. Skema Prosedur Penelitian 22

3.5. Prosedur Penelitian 23

3.6. Instrumen Penelitian 24

3.6.1. Instrumen Tes 24

3.6.2. Instrumen Non-Tes 28

3.7. Analisis Data 28

3.7.1. Uji Homogenitas 29

(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 31

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 31

4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian 33

4.2. Analisis Data Penelitian 37

4.2.1. Uji Homogenitas Data 37

4.2.2. Uji Hipotesis 38

4.3. Pembahasan 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 46

5.2. Saran 46

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4. Batasan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teoritis 7

2.1.1. Hakikat Belajar Kimia 7

2.1.2. Hakikat Hasil Belajar 8

2.1.3. Hakikat Aktivitas Belajar 9

2.1.4. Model Pembelajaran Problem Based Learning 10

2.1.5. Hakikat Media Pembelajaran 14

2.1.6. Macromedia Flash 16

2.2. Kerangka Berpikir 17

2.3. Hipotesis Penelitian 18

2.4. Materi Ajar 19

BAB III METODOLOGI PENELITAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 20

3.2. Populasi dan Sampel 20

3.3. Jenis dan Rancangan Penelitian 21

3.4. Skema Prosedur Penelitian 22

3.5. Prosedur Penelitian 23

3.6. Instrumen Penelitian 24

3.6.1. Instrumen Tes 24

3.6.2. Instrumen Non-Tes 28

3.7. Analisis Data 28

3.7.1. Uji Homogenitas 29

(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 31

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 31

4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian 33

4.2. Analisis Data Penelitian 37

4.2.1. Uji Homogenitas Data 37

4.2.2. Uji Hipotesis 38

4.3. Pembahasan 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 46

5.2. Saran 46

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian 22

Gambar 4.1. Rata-Rata Hasil Belajar Kelas Eksperimen I dan Kelas

Eksperimen II 35

Gambar 4.2. Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen I

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Problem Based Learning 13

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 21

Tabel 3.2 Interval Nilai Aktivitas Belajar Siswa 30

Tabel 4.1 Hasil Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan

Daya Pembeda Soal 33

Tabel 4.2 Nilai Minimum, Maksimum, Rata-rata, Standar Deviasi

Hasil Belajar Siswa 34

Tabel 4.3 Nilai Minimum, Maksimum, Ratarata, Standar Deviasi,

Data Aktivitas Belajar Siswa 36

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data 37

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis 1 38

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis 2 39

Tabel 4.7 Tabel Model Summary 40

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 50

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 53

Lampiran 3 Materi Pembelajaran 84

Lampiran 4a Lembar Analisis Masalah 90

Lampiran 4b Jawaban Analisis Masalah 97

Lampiran 5a Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi 106

Lampiran 5b Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 116

Lampiran 5c Kunci Jawaban Instrumen Soal Sebelum Validasi 126

Lampiran 6a Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Validasi 127

Lampiran 6b Instrumen Tes Sesudah Validasi 134

Lampiran 6c Kunci Jawaban Instrumen Tes Sesudah Validasi 140

Lampiran 7a Lembar Observasi Aktivitas Siswa 141

Lampiran 7b Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Siswa 142

Lampiran 8 Media Pembelajaran 144

Lampiran 9a Perhitungan Validitas Instrumen Tes 150

Lampiran 9b Tabel Perhitungan Validitas Instrumen Tes 152

Lampiran 10a Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes 153

Lampiran 10b Tabel Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes 154

Lampiran 11a Perhitungan Tingkat Kesukaran InstrumenTes 155

Lampiran 11b Tabel Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 157

Lampiran 12a Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Tes 158

Lampiran 12b Tabel Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Tes 160

Lampiran 13a Perhitungan Distruktor Instrumen Tes 161

Lampiran 13b Tabel Perhitungan Distruktor Instrumen Tes 163

Lampiran 14 Rekapitulasi Analisis Instrumen Tes 164

Lampiran 15 Data Hasil Belajar 165

Lampiran 16 Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas

(13)

Lampiran 17 Tabulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas

Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II 173

Lampiran 18 Perhitungan Data Hasil Belajar dan Aktivitas

Belajar Siswa 174

Lampiran 19 Uji Homogenitas 176

Lampiran 20 Pengujian Hipotesis 178

Lampiran 21 Tabel r-Product Moment 181

Lampiran 22 Jadwal Penelitian 182

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting untuk kemajuan bangsa.

Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kualitas dan sistem pendidikan yang

ada. Pendidikan di Indonesia semakin mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.

Sistem pendidikan terus dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

sebagi indikator keberhasilan dalam mengajar yang meliputi tiga ranah, yaitu

kognitif, afektif, dan psikomotorik (Haryati, 2007).

Peningkatan dan perbaikan mutu pendidikan tidak terlepas dari berbagai

upaya. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan

dikeluarkannya PP 32 Tahun 2013 berkaitan dengan Standar Nasional Pendidikan

(SNP) yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ditetapkan sebagai bagian

meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia di seluruh jenjang yang dinilai dari

tiga ranah kompetensi, yaitu kognitif, afektif, dan psikotor. Tahap pelaksanaan

kurikulum 2013 berfokus pada kegiatan aktif siswa melalui suatu proses ilmiah.

(Kementrian dan Kebudayaan, 2013).

Akan tetapi upaya pemerintah tersebut belum sepenuhnya tercapai. Hal

ini ditunjukkan dengan data Balitbang yang mengemukaan bahwa dari 146.052

SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan

dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di

Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia

dalam kategori The Middle Years Program (MYP). Dari 8.036 SMA ternyata

hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The

Diploma Program (DP) (Sujarwo, 2015).

Kualitas pendidikan yang belum maksimal tersebut tercermin dari

rendahnya hasil belajar siswa di sekolah. Wasonowati, dkk., (2014) dalam

penelitiannya mengemukakan bahwa hasil belajar siswa SMA/sederajat masih

rendah dalam hal pencapaian nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM 75),

(15)

pelajaran MIPA yang masih banyak dianggap sulit. Salah satu indikator dari

kelemahan kegiatan pembelajaran berkaitan dengan implementasi belajar, yaitu

pembelajaran yang kurang mendorong kegiatan siswa dalam mengembangkan

pengetahuan karena kegiatan masih sering didominasi guru.

Berdasarkan data hasil survey dan hasil belajar siswa tersebut tampak

jelas bahwa telah terjadi suatu kesenjangan antara upaya pemerintah dalam upaya

perbaikan mutu pendidian dengan hasil yang diperoleh. Kesenjangan inilah yang

menjadi masalah yang harus diperbaiki pelaksanaannya. Dalam hal ini, sangat

dibutuhkan usaha dari berbagai kalangan, termasuk guru yang merupakan

komponen penting dalam tenaga kependidikan yang memiliki tugas untuk

melaksanakan proses pembelajaran. Seorang guru diharapkan paham tentang

model-model pembelajaran. Model pembelajaran tertentu dapat diterapkan pada

setiap pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik materi dan tujuan

pembelajaran yang diharapkan (Wena, 2009). Penggunaan model pembelajaran

bertujuan untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman

bagi perencanaan pengajaran bagi guru dalam melaksanakan aktivitas

pembelajaran. Melalui model pembelajaran yang tepat mampu menyampaikan

ilmu pengetahuan kepada siswa secara efektif dan meningkatkan keberhasilan

belajar siswa. Tanpa model pembelajaran yang jelas, proses pembelajaran tidak

akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai

secara optimal (Trianto, 2009).

Salah satu model pembelajaran yang dapat dikembangkan dan diadopsi

untuk menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran adalah penerapan model

Problem Based Learning (PBL). Karakteristik dari PBL yaitu pembelajaran

student centered, siswa termotivasi untuk belajar mandiri dan berorientasi pada

masalah. Model pembelajaran PBL sesuai untuk materi kelarutan dan hasil kali

kelarutan yang mempelajari tentang konsep dan perhitungan. Melalui PBL, siswa

dapat terlatih memecahkan berbagai masalah yang terkait dengan materi tersebut

menggunakan lembar analisis masalah yang diberikan oleh guru melalui diskusi

kelompok untuk dipecahkan sendiri-sendiri atau secara bersama-sama. Hasil

(16)

Problem Based Learning ditinjau dari aktivitas dan hasil belajar siswa pada kelas

X IPA, berhasil meningkatkan aktivitas belajar siswa sebesar 81,25%, dan

meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah pengetahuan, sikap, dalam penerapan

kurikulum 2013 dikategorikan baik dengan rata-rata nilai berturut-turut adalah 81

dan 83.

Selain pemilihan model pembelajaran yang tepat, pemilihan media

pembelajaran juga harus tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi dan

keaadan siswa serta sarana yang tersedia. Salah satu media pembelajaran yang

dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas yaitu Macromedia

Flash, karena media ini mempunyai penampilan yang menarik sehingga dengan

media tersebut siswa akan lebih mudah dalam mempelajari kelarutan dan hasil

kali kelarutan. Sebab didalamnya selain terdapat paparan materi, juga terdapat

gambar animasi yang menarik mengenai proses kelarutan suatu larutan jenuh,

pengaruh penambahan ion senama dan reaksi pengendapan yang tidak bisa dilihat

dengan kasat mata. Sehingga penggunaan model PBL dengan Macromedia Flash

diharapkan dapat memperbaiki hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Penelitian

Dewantari, dkk., (2013) tentang studi komparasi penggunaan Macromedia Flash

dan Worksheet dalam Metode Learning Cycle 5E pada materi pokok koloid kelas

XI, menemukan bahwa penggunaan metode pembelajaran Learning Cycle 5E

disertai media Macromedia Flash memberikan prestasi belajar yang lebih tinggi

dibandingkan penggunaan metode pembelajaran Learning Cycle 5E disertai media

Worksheet pada materi pokok koloid. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan

menggunakan uji t-pihak kanan dengan taraf signifikan 5%.

Penelitian mengenai penerapan model PBL menggunakan Macromedia

Flash juga telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan telah terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar siswa oleh Fadliana, dkk., (2013) yang tentang studi

komparasi metode PBL dilengkapi dengan Macromedia Flash dan LKS terhadap

prestasi belajar ditinjau dari motivasi belajar siswa, menemukan bahwa terdapat

pengaruh penggunaan metode pembelajaran PBL dengan Macromedia Flash

(17)

ditunjukkan dengan rerata nilai aspek kognitif kelas dengan metode PBL dengan

Macromedia Flash adalah 27,87 > 18.

Berdasarkan latar belakang masalah dan hasil peneliti sebelumnya

tentang model PBL dan Macromedia Flash, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penlitian dengan judul “Analisis Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar

Siswa SMA yang Dibelajarkan Melalui Problem Based Learning dengan Macromedia Flash Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, masalah dalam

penenlitian ini diidentifikasi sebagai berikut :

1. Implementasi model pembelajaran oleh guru.

2. Penyebab hasil belajar siswa yang rendah.

3. Penggunaan media pembelajaran.

4. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran kimia.

1.3. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model PBL dengan

Macromedia Flash lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang

dibelajarkan melalui model PBL tanpa Macromedia Flash ?

2. Apakah aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan melalui model PBL

dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada aktivitas belajar siswa

yang dibelajarkan melalui model PBL tanpa Macromedia Flash ?

3. Apakah aktivitas belajar siswa tersebut berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa ?

1.4. Batasan Masalah

Masalah tersebut di atas dibatasi sebagai berikut :

1. Hasil belajar yang akan diukur dibatasi hanya kategori kognitif.

(18)

1.5. Tujuan Peneitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menunjukkan apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui

model PBL dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada hasil belajar

siswa yang dibelajarkan melalui model PBL tanpa Macromedia Flash.

2. Untuk menunjukkan apakah aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan

melalui model PBL dengan Macromedia Flash lebih tinggi daripada

aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan melalui model PBL tanpa

Macromedia Flash.

3. Untuk menunjukkan apakah aktivitas belajar siswa berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan keterampilan dalam melaksanakan penelitian

ilmiah khususnya penelitian pembelajaran kimia.

2. Bagi Guru

Sebagai masukan bagi para guru/pendidik dalam rangka

mengimplementasikan model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas

hasil belajar siswa, khususnya bagi guru kimia.

3. Bagi Para Peneliti Lanjutan

Sebagai masukan dalam rangka merancang dan melaksanakan penelitian

lanjutan yang relevan.

4. Kontribusi dalam Khasanah Ilmiah

(19)

1.7. Defenisi Operasional

Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka

dibuat suatu definisi operasional sebagai berikut:

1. Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar,

perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diamati dan dapat

diukur. Hasil belajar pada dasarnya akibat dari proses belajar yang

diharapkan pencapaiannya optimal. Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman

belajarnya (Arikunto, 2004).

2. Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan peserta

didik dalam proses pembelajaran. Aktivitas belajar tidak cukup hanya

mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim terdapat di

sekolah-sekolah (Anggara, dkk., 2014). Aktivitas belajar diantaranya membaca,

bertanya,menjawab, menggambar, presentasi, mengerjakan tugas,diskusi,

berpendapat, mengkomunikasikan, menyimpulkan dan memanfaatkan

peralatan (Hidayati, dkk., 2013).

3. PBL merupakan suatu model yang menghadapkan siswa pada sebuah

permasalahan yang mengantarkan mereka pada pengetahuan dan konsep

baru yang belum mereka ketahui sebelumnya (Dewi, dkk., 2013). Hakikat

masalah yang diberikan adalah masalah dimana jawaban dari masalah

tersebut sudah pasti (Sanjaya, 2006).

4. Macromedia Flash adalah lingkungan berbasis animasi vektor yang

memungkinkan penciptaan yang sangat dinamis dan pengalaman

multimedia interaktif. Dengan animasi akan memberikan pemahaman

konsep secara nyata kepada siswa atas materi yang akan diberikan.

Teknologi informasi dan komunikasi dalam hal ini animasi Macromedia

Flash memberikan peluang yang signifikan untuk pembelajaran kimia

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model PBL menggunakan

Macromedia Flash lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang

diberi pembelajaran dengan model PBL tanpa Macromedia Flash dengan

nilai Sig. 0,000 < 0,05.

2. Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan melalui model PBL

menggunakan Macromedia Flash lebih tinggi dibandingkan hasil belajar

siswa yang diberi pembelajaran dengan model PBL tanpa Macromedia

Flash dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05.

3. Aktivitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang

dibelajarkan melalui model PBL menggunakan Macromedia Flash pada

materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan nilai Sig. 0,012 < 0,05

dan 0,004 < 0,05.

5.2 Saran

1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menggunakan model

Pembelajaran Problem Based Learning dengan media Macromedia Flash

dalam pembelajaran kimia untuk memperoleh aktivitas belajar dan hasil

belajar kimia siswa.

2. Siswa diharapkan lebih aktif dalam kegiatan belajarnya, sebab hal ini

dapat mempengaruhi hasil belajar.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian disarankan

melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang berbeda agar dapat

dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Y. K., Susanti, E. V. H., dan Masykuri, M., (2014), Studi Komparasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dilengkapi Macromedia Flash dan Handout Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Koloid Kelas XI di SMA N 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(2) : 51-58. Akinoglu, O., dan Tandogan, R.O., (2007), The Effect of Problem Based Active

Learning of Student’s Academic Achievement, Attitude and Concept

Learning, Eurasia Journal of Mathemathics, science & Technology Education, 3 (1) : 71-81.

Anggara, A. A., Sukardjo., dan Susilowati, E., (2014), Penerapan Pembelajaran Cooperative Problem Solving disertai Demonstrasi untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Prestasi Belajar Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA 2 SMA N Gondangrejo Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(1) : 8-13.

Anonim., ( ), Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, (http://ziddu.com/download /15124360/kelarutandanhasilkalikelarutan.swf.html.(diakses Maret 2016) Arikunto, S., (2004), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka

Cipta, Jakarta.

Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Dewantari, A., Ashadi., dan Sugiharto., (2013), Studi Komparasi Penggunaan

Macromedia Flash dan Worksheet dalam Pembelajaran Kooperatif Metode Learning Cycle 5E Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester Genap SMA N 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(4) : 142-150.

Dewi, R. S., Haryono., dan Utomo, S. B., (2013), Peningkatan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Siswa dengan Problem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Koloid di SMA N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(1) : 15-20.

Djamarah, S. B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

(22)

Gusbandono, T., Sukardjo, J. S., dan Utomo, S. B., (2013), Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) Dilengkapi Media Animasi Macromedia Flash dan Plastisin Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Kelas X Semester 1 SMA N 1 Sambung Macan Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(4) : 102-109.

Hamalik., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Haryati, M., (2007), Model dan teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, Galung Persada Press, Jakarta.

Hidayati, I. N. A., Redjeki, T., dan Hastuti, B., (2013), Penerapan Model Kooperatif TIPE Student Team Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Pada Materi Pokok Kesetimbangan Kimia Kelas XI MAN Klaten Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(2) : 92-99.

Ibrahim., dan Syaodih., (2010), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Johari, J. M. C., dan Rachmawati, M., (2008), Kimia SMA Kelas XI, PT Gelora

Aksara Pratama.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, (2013), Kurikulum 2013 SMA : Pedoman Khusus dalam Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia.

Mawarni, E., Mulyani, B., dan Yamtinah, S., (2015), Penerapan Peer Tutoring

Dilengkapi animasi Macromedia Flash dan Handout Untuk Meningkatkan

Motivasi Berprestasi Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas I IPA 4 Sma N 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 4 : 29-37.

Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3 (3) : 40-48.

Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA, Erlangga, Jakarta.

Purwanto., N., (2007), Psikologi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran, PT Grafindo Raja Persada,

Jakarta.

Sadiman, A., Rahardjo, R., Haryono, A., dan Rahardjito., (2009), Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sanjaya, W., (2006), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif : Konsep Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana, Jakarta.

Sanjaya, W.,(2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.

Sanjaya, W., (2008), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

(23)

Sudijono, A., (2008), Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sugiharti, G., (2014), Evaluasi Hasil Belajar Kimia, Unimed Press, Medan. Sujarwo., (2015), Pendidikan Di Indonesia Memprihatinkan, http://journal.uny.

ac.id/index.php/wuny/article/download/3528/pdf, (diakses Januari 2016). Sundayana, R., (2015), Statistika Penelitisn Pendidikan, Alfabeta, Bandung. Sutirman., (2013), Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Suryani, N., (2012), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Suryanti, L., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Suyanti, R. D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Jakarta.

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif : Konsep Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana, Jakarta.

Wasonowati, T. R. R., Redjeki, T., dan Ariani, S. R. D., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA N 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(3) : 66-75.

Wena, M., (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan Konseptual Operasional), Bumi Aksara, Jakarta.

Gambar

Gambar 3.1   Skema Prosedur Penelitian
Tabel 2.1  Langkah-langkah Model Problem Based Learning
Tabel Perhitungan Validitas Instrumen Tes
Tabel r-Product Moment

Referensi

Dokumen terkait

This result shown that for the elderly, visual task performance score of the newspaper was highest at the front position, followed by the back position that have brighter

Kekuasaan kehakiman yang merdeka, dalam tinjauan politik hukum, dengan mengacu pada pasal tersebut di atas dilakukan pada dua lapisan, yaitu, pertama, hakim sebagai aparat

Banjarmasin Pusat Arkeologi Nasional 60 Pamong Budaya S1 III/a Arkeologi 1 Balai Arkeologi Makassar Pusat Arkeologi Nasional 61 Pamong Budaya D3 II/c Seni Rupa 1

l ' Online Job Market (BKO) needs to socialize to public because it is the main job vacancy advertisement especially for job applicant who looks for a job by.. Deparftnent of

Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan Hikmawati (2008) yang menunjukkan hasil bahwa pendapatan bukan merupakan faktor risiko kegagalan pemberian ASI

Dengan demikian dibutuhkan pemrosesan data awal secara lebih baik sebelum diklasifikasikan sesuai dengan sentimennya dan perlu dilakukan seleksi fitur untuk mengurangi atribut

SMA Negeri 1 Kradenan adalah suatu sekolah negeri yang berlokasi di Desa Kuwu Kecamatan Kradenan kabupaten Grobogan. Maksud judul skripsi &#34;Pengaruh Persepsi

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Hendra (2009) yang menemukan hubungan yang bermakna antara postur kerja dengan keluhan MSDs berdasarkan jenis