• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI 106226 PADANG BARU T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI 106226 PADANG BARU T.A 2015/2016."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN

PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI 106226 PADANG BARU

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

ALIANDI PURBA

NIM. 1123111004

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

ALIANDI PURBA, NIM. 112311004, “Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Time Token Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 106226 Padang Baru T.A 2015/2016”. Skripsi. Jurusan PPSD. Program Studi PGSD. FIP-UNIMED 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya keterampilan berbicara siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia materi mengomentari persoalan faktual di kelas V SD Negeri 106226 Padang Baru. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan model pembelajaran Time Token pada pelajaran Bahasa Indonesia SD Negeri 106226 Padang Baru T.A 2015/2016.

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 106226 Padang Baru, dengan jenis penelitian yaitu “ Penelitian Tindakan Kelas (PTK)”. Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas V SD Negeri 106226 Padang Baru berjumlah 22 siswa, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Time Token, dan alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes yang berbentuk lisan dan lembar observasi.

Dari hasil observasi awal yang dilakukan peneliti dengan guru kelas V di SD Negeri 106226 Padang Baru yang dilakukan terhadap 22 orang siswa terdapat 18 orang siswa kurang terampil dalam berbicara (tidak tuntas) dengan persentase (82%) dan 4 orang siswa yang terampil dalam berbicara (tuntas) dengan persentase (18%). Kemudian pada siklus I pertemuan I terdapat 6 orang siswa yang terampil dalam berbicara dengan persentase (27,27%) dan 16 orang siswa yang tidak terampil berbicara dengan persentase (72,72%), dengan nilai rata-rata kelas 58,95. Selanjutnya pada siklus I pertemuan II, terdapat 13 orang siswa terampil dalam berbicara dengan persentase (59,09%), dan 9 orang siswa tidak terampil berbicara dengan persentase (40,90%), dengan nilai rata-rata kelas 69,40. Kemudian pada siklus II pertemuan I terdapat 15 orang siswa terampil dalam berbicara dengan persentase (68,18%) dan 7 orang siswa tidak terampil dalam berbicara dengan persentase (31,81%), dengan nilai rata-rata kelas 79,18. Selanjutnya pada siklus II pertemuan II, terdapat 20 orang siswa terampil dalam berbicara dengan persentase (90,09%) dan 2 orang siswa tidak terampil berbicara dengan persentase (9,09%), dengan nilai rata-rata kelas 88. Dari hasil analisis siklus I dan II telah terjadi peningkatan keterampilan berbicara secara signifikan.

(6)

ii

serta kemurahannya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini

adalah “Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Time Token Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 106226 Padang Baru Tahun Ajaran 2015/2016”.

Dalam penulisan Skripsi ini, banyak pihak yang membantu dan mendukung penulis. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Wakil Dekan I Prof. Dr. Yusnadi, M.S, Bapak Wakil Dekan II Drs. Aman Simaremare, M.Pd, Bapak Wakil Dekan III Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD UNIMED. 5. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PPSD UNIMED 6. Bapak Drs. Robenhart Tamba, M.Pd selaku dosem pembimbing skripsi dan

sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.

(7)

iii

8. Ibu Dra. Sorta Simanjuntak M.Pd selaku dosen PGSD yang telah memperkenalkan model pemebelajaran Time Token kepada peneliti.

9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Pegawai Administrasi FIP UNIMED.

10. Bapak Harlen, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri 106226 Padang Baru yang telah memberikan izin penelitian serta banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.

11. Ibu Linda, S.Pd selaku guru kelas V yang telah memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian dikelas tersebut, serta peserta didik kelas V SD Negeri 106226 Padang Baru atas kesediaannya dalam memberikan data dalam skripsi ini.

12.Teristimewa untuk kedua orang tua yang sangat penulis hormati dan sayangi, Alm. S. Purba dan Almh. Y. Nasution. Terimakasih banyak atas setiap do’a yang dipanjatkan demi kebaikan dan kesuksesan penulis hingga bisa meraih gelar Sarjana.

13. Terimakasih buat kakak-kakak terbaik sepanjang masa: Bujing, Deli, Santi, Handayani, Linda dan Marni.

11. Yang tidak terlupakan sahabat-sahabat terbaik Greis C. Sihotang, Nurhaida Nst, Alimin Samosir, Rany Elisa Barus, Marhasil Tamba, Nugraha Nst, Febri Rafli, Nina, Wahyu Ana Putri Nst, Fatimah Syahfi, Iqlima Zora, Mariati Siregar, Putri Hannika dll.

(8)

13. Teman-teman PPL SD Negeri 104205 Tembung, Terimakasih buat pengalaman yang tak terlupakan.

14. Teman-teman mahasiswa PGSD kelas B reguler 2012, yang telah memberikan semangat, dan canda tawa cerminan hidup dan merasakan kebersamaan didalam suka maupun duka selama belajar di FIP UNIMED.

15. Teman-teman Cashier dari Matahari Dept. Store Medan Fair yang telah memberikan semangat, dukungan dan doa kepada penulis.

16. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan yang berlipat ganda kepada mereka atas bantuan dan amal baiknya. Dalam menyusun skripsi ini penulis menyadari masih ada kekurangan dan kelemahan, karena keterbatasan pengetahuan yang ada dan tentu hasilnya masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih Wassalamualaikum wr.wb.

Medan, Maret 2016 Penulis

ALIANDI PURBA

(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 9

2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Pengertian Belajar ... 9

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 10

2.1.3 Hakikat Keterampilan Berbicara ... 10

(10)

Keterampilan Berbicara ... 15

2.1.6 Jenis-jenis Berbicara ... 16

2.1.7 Daerah Cakupan Berbicara ... 16

2.1.8 Penilaian Keterampilan Berbicara... 17

2.1.9 Pengertian Model Pembelajaran ... 22

2.1.10 Jenis-jenis Model Pembelajaran ... 23

2.1.11 Pengertian Model Pembelajaran Time Token ... 24

2.1.12 Karakteristik Model Time Token ... 26

2.1.13 Manfaat dan tujuan model Time Token ... 26

2.1.14 Langkah-langkah Model Time Token ... 27

2.1.15 Kelebihan dan Kelemahan Model Time Token ... 28

2.1.16 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 29

2.2. Materi Ajar ... 30

2.3 Penelitian yang Relevan ... 34

2.4 Kerangka Konseptual ... 35

2.5 Hipotesis Tindakan... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 38

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

3.4 Definisi Operasional... 39

3.5 Desain Penelitian ... 40

3.6 Prosedur Penelitian... 41

(11)

vii

3.8 Teknik Analisa Data ... 50

3.9 Tingkat Keberhasilan Penelitian ... 52

3.10 Jadwal Penelitian ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

4.1 Hasil Penelitian ... 55

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 57

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 72

4.2 Pembahasan ... 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

5.1 Kesimpulan ... 94

5.2 Saran ... 95

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 14

Tabel 2. Lembar Penilaian Keterampilan Berbicara ... 20

Tabel 3. Contoh Penilaian Keterampilan Berbicara ... 51

Tabel 4. Kriteria Tingkat Keterampilan Berbicara Siswa ... 51

Tabel 5. Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 54

Tabel 6. Kondisi Awal………...……….55

Tabel 7 Hasil Pelaksanaan Siklus I Pertemuan I ... 60

Tabel 8 Persentase Nilai Siswa Siklus I Pertemuan I ... 61

Tabel 9. Hasil Pelaksanaan siklus 1 Peretemuan II ... 64

Tabel 10. Persentase Nilai Siswa Siklus I Pertemuan II ... 65

Tabel 11. Persentase Kegiatan Guru Siklus I ... 66

Tabel 12. Persentase Kegiatan Siswa Siklus I ... 69

Tabel 13. Hasil Pelaksanaan Siklus II Pertemuan I ... 75

Tabel 14. Persentase Nilai Siswa Siklus II Pertemuan I ... 76

Tabel 15. Hasil Pelaksanaan Siklus II Pertemuan II ... 79

Tabel 16. Persentase Nilai Siswa Siklus II Pertemuan II ... 80

Tabel 17. Persentase Kegiatan Guru Siklus II ... 82

(13)

ix

viii

Tabel 19. Rekapitulasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I ... 87 Tabel 20. Rekapitulasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II ... 88 Tabel 21. Persentase Hasil Keterampilan Berbicara Siswa ... 89 Tabel 22. Hasil Keterampilan Berbicara Siswa

(14)

x

Gambar 1. Contoh Persoalan Flu Burung ... 32

Gambar 2. Contoh Persoalan Banjir ... 33

Gambar 3. Kerangka Konseptual ... 35

(15)

xi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Persentase Kondisi Awal ………...…….56 Diagram 2 Persentase Keterampialn Berbicara Siklus I………..66

Diagram 3 Persentase Keterampialn Berbicara Siklus II………...81

Diagram 4. Grafik Rekapitulasi Peningkatan

(16)

xii

Lampiran 1 RPP Siklus I ... 98

Lampiran 2 RPP Siklus II ... 102

Lampiran 3 Hasil Observasi Guru (Siklus I) ... 106

Lampiran 4 Hasil Observasi Guru (Siklus II) ... 109

Lampiran 5 Hasil Observasi Siswa (Siklus I) ... 112

Lampiran 6 Hasil Observasi Siswa (Siklus II) ... 114

Lampiran 7 Materi Tes Berbicara Siswa (Siklus I) ... 116

Lampiran 8 Daftar Nama Siswa Kelas V ... 117

Lampiran 9 Lembar Penilaian Berbicara Siswa (Siklus I) ... 118

Lampiran 10 Lembar Penilaian Berbicara Siswa (Siklus II) ... 121

Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian ... 123

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting diajarkan di Sekolah Dasar mengingat perannya sebagai bahasa nasional Negara Republik Indonesia. Bagi manusia, bahasa sangat dianggap penting karena pada dasarnya bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesamanya. Seiring berkembangnya waktu manusia dituntut untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik, karena dengan memiliki kemampuan berbahasa yang memadai seseorang akan lebih mudah dalam menyerap dan menyampaikan suatu informasi baik secara lisan maupun tulisan.

Nida (dalam Tarigan, 2008 : 1) mengatakan bahwa, “dalam pelajaran Bahasa Indonesia ada empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu: keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan

menulis”.

(18)

melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, hingga belajar membaca dan menulis. Siswa dapat dikatakan terampil berbahasa jika telah menguasai keempat aspek tersebut dan dapat berkomunikasi dengan menggunkan bahasa yang baik dan benar.

Keterampilan berbicara merupakan salah satu wujud dari keempat aspek keterampilan berbahasa dan juga merupakan sasaran pembelajaran Bahasa Indonesia. Keterampilan berbicara tidak akan berkembang jika tidak dilatih secara terus menerus. Oleh karena itu keterampilan berbicara tidak akan dikuasai dengan baik tanpa dilatih.

Di Sekolah Dasar pembelajaran berbicara telah diberikan pada pelajaran Bahasa Indonesia di setiap tingkatan kelas, namun pada kenyataan di lapangan pembelajaran berbicara masih kurang mendapat perhatian dari siswa, jika demikian merupakan hal yang wajar jikalau siswa Sekolah Dasar belum memiliki bekal yang memadai untuk dapat dan terampil dalam berbicara. Situasi seperti ini bukan sepenuhnya terjadi karena kesalahan siswa, namun bisa juga terjadi karena kurangnya model pembelajaran yang dikuasai guru dalam menerapkan materi pembelajaran.

(19)

3

bebas untuk mengemukakan pendapatnya. Siswa akan takut disalahkan apabila jawabannya ternyata salah, sehingga merasa kesulitan untuk menemukan dan mengembangkan potensi-potensi yang ada pada dirinya. Siswa menganggap bahwa guru mengetahui segalanya dan apa yang disampaikan oleh gurunya adalah benar, bersifat mutlak dan tidak dapat dibantah. Selain itu, komunikasi yang terjadi hanya sebatas satu arah, yaitu guru ke siswa. Hal-hal demikianlah yang harus dipahami oleh guru agar dapat menciptakan perubahan yang lebih baik dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.

Oleh karena itu, sudah selayaknya dalam kegiatan belajar mengajar guru harus menanamkan konsep keterampilan berbicara Bahasa Indonesia dalam suasana yang aktif dan menyenangkan, sehingga siswa merasa bahwa belajar Bahasa Indonesia itu tidak sulit dan tidak membosankan. Selain itu, guru dapat memvariasikan cara mengajarnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif digunakan untuk mempengaruhi perhatian siswa agar sepenuhnya tertuju pada kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(20)

Rendahnya keterampilan berbicara siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti : siswa merasa kurang termotivasi dan percaya diri ketika diminta untuk mengungkapkan pendapat, menanggapi persoalan dan bercerita. Selain itu siswa juga kurang menguasai kosa kata , pelafalan/ intonasi yang kurang maksimal dan juga kalimat yang kurang koheren sehingga sulit untuk berbicara dengan baik dan benar.

Selanjutnya yaitu faktor eksternal, faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti : guru kurang memeberi kesempatan dan waktu untuk berlatih berbicara, strategi pembelajaran, metode dan model pembelajaran yang digunakan kurang tepat dalam memeberdayakan kemampuan siswa dalam berbicara serta kurangnya fasilitas atau sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran. Kedua faktor di ataslah yang kerap ditemukan pada siswa Sekolah Dasar yang membuat suasana belajar menjadi sangat monoton, pasif dan tidak bersemangat.

(21)

5

Berdasarkan pernyataan di atas, menurut penulis salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar 106226 Padang Baru pada pelajaran Bahasa Indonesia yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Time Token.

Model pembelajaran Time Token merupakan model pembelajaran yang menggunakan kupon berbicara sebagai alat untuk mengatur waktu berbicara setiap siswa. Setiap siswa memiliki 2 kupon berbicara, setiap kupon memiliki waktu berbicara selama kurang lebih 30 detik. Siswa yang akan berbicara harus memberikan 1 kupon terlebih dahulu kepada guru. Siswa harus bergantian bebrbicara dengan temannya, hingga semua mendapat giliran. Siswa yang tidak memiliki kupon lagi (habis) berarti tidak dapat berbicara lagi, tetapi siswa yang masih memiliki kupon harus berbicara lagi. Dengan cara ini tidak akan ada siswa yang mendominasi pembicaraan dan tidak akan ada juga yang diam sama sekali. Salah satu dari jenis model pembelajaran kooperatif ini dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa karena model pembelajaran ini melibatkan seluruh siswa untuk berbicara, sehingga pikiran dan perhatian siswa akan tertuju pada kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.

(22)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang terjadi sehubungan dengan keterampilan berbicara siswa. Adapun masalah-masalah yang teridentifikasi antara lain :

1. Kurangnya motivasi dan percaya diri serta kurangnya waktu untuk latihan keterampilan berbicara siswa dalam proses pembelajaran.

2. Keterampilan siswa sangat rendah dalam berbicara mengungkapkan pendapat.

3. Penguasaan kosa kata yang minim dan pelafalan yang kurang maksimal. 4. Model pembelajaran dan strategi yang digunakan guru kurang

memberdayakan siswa dalam meningkatkan keterampilan berbicara . 5. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan sistem pembelajaran yang

berpusat pada guru (Teacher Oriented) dalam mengajar.

6. Kurangnya fasilitas serta sarana dan prasarana yang mendukung dalam proses pembelajaran.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dikemukakan di atas maka

penulis membatasi masalah penelitian, yaitu: “Meningkatkan Keterampilan

(23)

7

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan judul, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Apakah dengan menggunakan model pembelajaran time token dapat

meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia materi pokok mengomentari persoalan faktual di kelas V SD Negeri 106226 Padang Baru Tahun Ajaran 2015/2016?”

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan model pembelajaran time token pada pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 106226 Padang Baru tahun ajaran 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perorangan maupun institusi di bawah ini yaitu :

1. Bagi siswa

a. Menjadikan siswa aktif dalam proses pembelajaran melalui model pembelajaran time token.

b. Agar siswa lebih kreatif lagi dalam menuangkan ide, gagasan serta pikirannya dalam berbicara.

2. Bagi guru

(24)

berbicara siswa, khususnya model pembelajaran time token dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa mengeluarkan pendapat.

3. Bagi sekolah

a. Meningkatkan kualitas dan mutu sekolah khususnya keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan model pembelajaran time token. b. Sebagai bahan masukan bahwa model pembelajaran time token dapat

meningkaatkan keterampilan berbicara siswa.

4. Bagi penulis

a. Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan keterampilan berbicara siswa setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran time token.

b. Dapat menambah wawasan dan pengalaman serta meningkatkan profesionalisme untuk calon guru dimasa yang akan datang.

c. Untuk memenuhi persyaratan menjadi sarjana S1 PGSD FIP Unimed.

5. Bagi peneliti lain

(25)

94 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian intindakan kelas ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi kelanjutan dari skripsi, jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran time token pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar sangatlah besar manfaatnya karena dapat meningkatkan keterampilan berbicarasiswa, keberhasilan yang dilakukan oleh peneliti dengan model pembelajaran time token dapat dilihat dari hasil penelitain yang didapat oleh peneliti selama di lapangan:

1. Pada kondisi awal jumlah siswa yang terampil berbicara 4 orang dengan persentase (18%) dan yang tidak terampil 18 orang dengan persentase 82%. 2. Pada siklus I hasil yang dicapai tidak sesuai dengan target ketercapaian

nilai, karena hanya (59,09%) siswa yang terolong pada kategori tuntas. 3. Pada siklus II hasil yang diperoleh sudah sangat cukup dan layak, yakni

(26)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti menyarankan :

1. Agar setiap guru SD tidak hanya menguasai materi pelajaran, akan tetapi juga dapat memiliki kemampuan dalam menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan topik atau materi pelajaran.

2. Agar guru menerapkan model pembelajaran time token di dalam pembelajaran karena terbukti dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

3. Agar guru menggunakan model pembelajaran time token dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, karena model pembelajaran time token terbukti dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

4. Agar kepala sekolah membuat program pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran time token di sekolah dasar karena hal ini dapat meningkatkan hasil prestasi belajar.

(27)

96

Daftar Pustaka

Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.

Arends, Richard. 2008. Learning to Teach. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Arikunto. 2008. Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Arsjad Maidar, Mukti. 1998. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa

Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Basiran,Mokh. 1999. Apakah yang dituntut GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum

1994?. Yogyakarta : Depdikbud

Brown, Douglas. 2008. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta.

Depdikbud. 1995. Pedoman Proses Belajar Mengajar di SD. Jakarta : Proyek Pembinaan Sekolah Dasar.

Dewi, Rosmala. 2010. Professional Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana Unimed.

Dwijastuti, MG. 2015. Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Model Pembelajaran Time Token Arends di SD Negeri 02 Klodran. Jurnal Didaktika (Solo). 3:5

Haryadi. 1997. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Depdikbud Dirjen dikti bagian Proyek Pengembangan PGSD.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif . Medan : Media Persada.

Muhibbinsyah. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(28)

Pangeyasa, W. 2004. Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas 1 MTs

Sunan Kalijogo Malang Melalui Strategi Pemetaan Pikiran. Tesis. Malang

: Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Samsuri, dan Sadtono. 1990. Strategi Belajar Berbicara. Surakarta : Pusat Universitas Sebelas Maret

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Tarigan, Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa Bandung.

Trianto. 2009. Mendesain Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Umi, Rafika. 2015. Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Time Token SMA Kemala Bhayankari 1 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4:8

http://maristessa.blogspot.co.id/2012/12/berbicara-monologis.html ( diakses

pada, Minggu 30 Desember 2012)

Gambar

Tabel 20. Rekapitulasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II .........................
Gambar 1. Contoh Persoalan Flu Burung  ......................................................

Referensi

Dokumen terkait

Semakin besar angka ini menunjukkan tingkat penyediaan pelaya- nan angkutan umum bagi penduduk kota juga besar Dari hasil analisa didapatkan tingkat penyediaan pelayanan angkutan

MAUPUN NON AKADEMIK // TIDAK HANYA SISWA / DISEKOLAH INI / PARA GURUPUN TIDAK SEDIKIT YANG BERHASIL MEMENANGKAN SEJUMLAH.

In spatial, streets can be divided into two parts; street space and street wall. Street space can be 

[r]

Rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai “Bagaimana Pengetahuan Higiene dan Sanitasi pada Mahasiswa Manajemen Tata Boga Sekolah Tinggi

Kinerja manajerial kepala sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini, menurut pendapat peneliti adalah tingkat keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas, yang didasari

Penelitian ini merupakan Analisis Faktor untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang dominan yang mempengaruhi hasil produksi kentang dengan responden petani

Penentuan konsentrasi udara ambient dilakukan dengan metoda gravimetri [2], yang diperoleh dari pengurangan hasil penimbangan berat sampel pada filter PM-lO, PM-2,5 dan TSP dengan