• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 4 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 4 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN DASAR KELISTRIKAN MESIN DAN

KONVERSI ENERGI PADA SISWA KELAS X DI SMK

NEGERI 4 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

AHMAD SORIPADA RANGKUTI

5103321003

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Ahmad Soripada Rangkuti: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi Pada Siswa Kelas X Di SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi siswa kelas X SMK Negeri 4 Medan dengan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), subjek dalam penelitian ini siswa kelas X Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK Negeri 4 Medan tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 24 orang siswa. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama dua siklus, dimana setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa 63,75 dengan ketuntasan belajar siswa sebanyak 11 orang (45,83%) tergolong rendah. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa 76,25 dengan ketuntasan belajar sebanyak 20 orang siswa (83,33%) tergolong tinggi, sesuai dengan hasil dari siklus I dan siklus II, maka peningkatannya menjadi 30,45%. Disimpulkan bahwa dengan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi dari tindakan pada siklus I rata-rata hasil belajar 63,75 kemudian dilakukan tindakan pada siklus II rata-rata hasil belajar 76,25. Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Probem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar kelistrikan mesin dan konversi energi di SMK Negeri 4 Medan tahun ajaran 2014/2015.

Kata Kunci : Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar

(5)

ii

ABSTRACT

Ahmad Soripada Rangkuti: The Aplication Of Problem Based Learning Model To Improve Students Learning Outcomes In Basic Of Electrical Machibes And Energy Conversion Subject For Students In SMK Negeri 4 Medan Academic Year 2014/2015. Thesis. Faculty Of Engineering State University Of Medan, 2016.

This study was aimed to improve students’ learning outcomes in subject basic of machines and energy conversion for tenth grade students at SMK Negeri 4 Medan through the application of problem based learning model academic year 2014/2015. This research applied classroom action research, and the subject of this research is tenth grade (X) in technology and engineering proficiency in SMK Negeri 4 Medan academic year 2014/2015 consisted 24 students. This research was applied in two cycles which in every cycle did in two meeting. It was done through planning, action, observation, and reflection. In this research, the instrument of the research was used by a test. Based on the test of students’score keep improving in every cycles. In the first cycle, only 11 students that can got the mean of score was 63,75 with the percentage 45,83% and in the second cycle, 20 students can got the mean of score was 76,25 with the percentage 83,33%. Based on the result from cycle I to cycle II, the increase was 30.45%. From this study it can be concluded that the application of problem based learning model can improve the students’ learning outcomes in basic of electrical machines and energy conversion subject or students in SMK Negeri 4 Medan Academic 2014/2015.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini mengungkap penerapan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran dasar kelistrikan mesin dan konversi energi pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Medan.

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak mengalami kendala dan beberapa hambatan yang pada umumnya dikarenakan kurangnya pengalaman penulis. Namun berkat bimbingan dari pihak-pihak terkait seluruh kendala dan hambatan tersebut dapat ditanggulangi, sehingga skripsi ini dapat dirampungkan dalam waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu selayaknya penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd., selaku penasehat akademik, Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan dan selaku sebagai dosen pembimbing skripsi saya yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Janter Pangaduan Simanjuntak S.T., M.T. Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin (S-1) Universitas Negeri Medan. 5. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikaan

(7)

iv

6. Teristimewa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda Ali Imron Rangkuti S.H dan Ibunda Suaibatul Aslamiah Parinduri S.Pd, yang telah memberikan segalanya.

7. Seluruh anggota keluarga yang senantiasa memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat penulis yang turut serta memberikan bantuan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Medan, Agustus 2016

(8)

v

3. Teori Materi Pembelajan Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi ... 15

a. Motor Bensin 2 Langkah ... 15

b. Motor Bensin 4 Langkah ... 16

4. Hakikat Model Pembelajaran ... 17

5. Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) ... 18

a. Karakteristik Model Problem Based Learning ... 19

(9)

vi

c. Manfaat Pembelajaran Berbasis Masalah ... 22

d. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 23

a. Tahapan Perencanaan Tindakan I ... 40

b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan I ... 42

c. Tahap Observasi/Pengamatan I ... 43

d. Tahap Refleksi ... 43

2. Siklus II ... 44

a. Tahapan Perencanaan Tindakan II ... 44

b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan II ... 44

c. Tahap Observasi/Pengamatan II ... 45

d. Tahap Refleksi ... 45

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 45

1. Variabel Bebas ... 45

2. Variabel Terikat ... 45

D. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46

E. Data dan Sumber Data ... 46

F. Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

G. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan data ... 47

1. Instrumen Tes... 47

2. Instrumen Non Tes ... 48

H. Teknik Analisis Data... 48

(10)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 51

1. Siklus I ... 51

a. Perencanaan Siklus I ... 51

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I... 51

c. Observasi ... 57

d. Refleksi ... 58

2. Siklus II ... 59

a. Perencanaan Siklus II ... 59

b. Pelaksanaan Siklus II ... 60

c. Observasi ... 65

d. Refleksi ... 66

B. Pembahasan ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data Nilai Mata Pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi kelas X Program Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 4

Medan ... 4

Tabel 2. Siklus Penelitian ... 36

Tabel 3. Kriteria Keberhasilan Secara Individu ... 49

Tabel 4. Kriteria Keberhasilan Secara Klasikal ... 49

Tabel 5. Hasil Analisis Siklus I ... 54

Tabel 6. Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Interval Siklus I... 56

Tabel 7. Hasil Analisis Siklus II ... 63

Tabel 8. Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Interval Siklus II ... 65

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus Mata Pelajaran ... 77

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 93

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 104

Lampiran 4 : Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi ... 115

Lampiran 5 : Struktur Kurikulum SMK 2013 ... 117

Lampiran 6 : Kumpulan Soal dan Jawaban ... 118

Lampiran 7 : Surat Penugasan Dosen ... 126

Lampiran 8 : Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 127

Lampiran 9 : Surat Telah Melaksanakan Penelitian ... 128

Lampiran 10 : Surat Pernyataan Penelitian Tindakan Kelas ... 129

Lampiran 12 : Lembar Bimbingan Skripsi... 130

Lampiran 13 : Lembar Perbaikan Skripsi ... 131

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat berkembang. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya berjalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisifasi kepentingan masa depan.

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan akan terasa semakin penting ketika seseorang memasuki kehidupan bermasyarakat dan dunia kerja. Pemikiran ini mengandung konsekuensi bahwa penyempurnaan atau perbaikan pendidikan formal untuk mengantisifasi kebutuhan dan tantangan masa depan perlu terus-menerus dilakukan, diselaraskan dengan perkembangan kebutuhan usaha / industri, perkembangan dunia kerja, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Semakin berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), khususnya di bidang industri telah membawa iklim yang semangkin terbuka untuk saling bekerja sama, saling mengisi dan melengkapi. Namun disisi lain, kondisi ini juga membawa kepada persaingan yang kompetitif. Sehubungan

(15)

2

dengan kondisi ini, banyak lapangan pekerjaan menuntut tenaga kerja yang siap pakai dengan arti tenaga kerja juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik sesuai dengan bidangnya.

Kondisi ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN/2004) yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk berkerja dalam bidang tertentu.

(16)

3

Melalui peran guru sebagai pemimpin kegiatan kerja yang berkaitan dengan proses belajar mengajar dimana ia harus merencanakan, melaksanakan, mengorganisasi dan mengawasi kegiatan proses belajar mengajar, guru diharapkan dapat memiliki dan menetapkan metode mengajar yang tepat sesuai dengan lingkungan dan kondisi yang ada pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Bantuan dan bimbingan guru baik secara individual maupun kelompok kepada siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar merupakan bagian terpenting tugas guru sebagai pemimpin. Hal demikian karena pada hakikatnya mengajar adalah membimbing kegiatan siswa yang sesuai dengan pernyataan“ teaching is guidance of learning activities “

Untuk menyiapkan lulusan yang produktif, kreatif, dan siap pakai SMK pada umumnya, seperti halnya SMK Negeri 4 Medan mempunyai tiga jenis mata pelajaran yang digolongkan menjadi : Pelajaran Normatif, Adaftif dan Produktif. Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi (DKMKE) adalah salah satu mata pelajaran produktif kurikulum 2013 yang diterima siswa SMK Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa pada Program Keahlian Teknik Mesin.

(17)

4

Kelemahan dalam memahami mata pelajaran DKMKE akan berdampak terhadap penguasaan program produktif lainnya.

Namun pada kenyataannya, harapan itu tidak sesuai dengan kenyataannya. Dari hasil observasi yang penulis lakukan dan wawancara dengan salah seorang guru bidang studi Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi di SMK Negeri 4 Medan menyatakan sebagian besar siswanya kurang menguasai materi pembelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi yang diajarkan, kurang disiplin dan cenderung kurang bersemangat dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari Nilai siswa banyak yang belum mencapai standart kelulusan untuk mata pelajaran produktif yang ditetapkan oleh SMK Negeri 4 Medan, yaitu 70,0. Dilihat dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X Program Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 4 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014 dan 2014/2015.

Tabel 1. Data Nilai Mata Pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi Kelas X Program Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 4

Medan T.A. 2013/2014

Nilai Jumlah siswa (orang) Persentase (%) 50,00 – 59,99

Sumber Data Daftar Kumpulan Nilai SMK Negeri 4 Medan.

(18)

5

Tabel 2. Data Nilai Mata Pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi Kelas X Program Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 4

Medan T.A. 2014/2015

Nilai Jumlah siswa (orang) Persentase (%) 50,00 – 59,99

Sumber Data Daftar Kumpulan Nilai SMK Negeri 4 Medan.

Tabel kedua diatas menunjukan nilai rata-rata siswa selama setahun terakhir 2014/2015 mengalami peningkatan namun masih tergolong masih rendah yakni dari 24 orang siswa yang memperoleh nilai 50,00 – 59,99 sebanyak 12 orang, nilai 60,00 – 69,99 sebanyak 8 orang, 70,00 – 79,99 sebanyak 7 orang.

Nilai yang diperoleh siswa belum memenuhi dengan standart ketuntasan minimal, sedangkan standart ketuntasan minimal yang diterapkan oleh SMK Negeri 4 Medan adalah 70. Menurut Bloom (1968:76) pembelajaran tuntas merupakan satu pendekatan pembelajaran yang difokuskan pada penguasaan siswa dalam sesuatu hal yang dipelajari.

(19)

6

pasif, kurang semangat, terlihat membosankan, dan membatasi daya kreatifitas siswa dalam belajar. Depdiknas Yasa (2008:26) mengutarakan bahwa pembelajaran konvensional cenderung pada belajar hapalan yang mentolerir respon-respon yang bersifat konvergen, menekankan informasi konsep, latihan soal dalam teks, serta penilaian masih bersifat tradisional dengan paper dan pencil test yang hanya menuntut pada satu jawaban benar. Belajar hapalan mengacu pada penghapalan fakta-fakta, hubungan-hubungan, prinsip, dan konsep. Hal inilah yang menyebabkan hasil belajar dan minat belajar siswa cenderung menurun.

Untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, para ahli pembelajaran telah menyarankan penggunaan paradigma pembelajaran konstruktivistik untuk kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan perubahan paradigma tersebut terjadi perubahan pusat (fokus) pembelajaran dari belajar berpusat kepada guru kepada belajar berpusat pada siswa. Dengan kata lain, ketika mengajar dikelas, guru harus berupaya menciptakan kondisi lingkungan belajar yang dapat membelajarkan siswa, dapat mendorong siswa belajar, atau memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif mengkonstruksi konsep-konsep yang dipelajarinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru dapat menggunakan pendekatan, strategi, model atau metode pembelajaran innovatif. Salah satunya model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).

(20)

7

mandiri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan karir, dalam lingkungan yang bertambah kompleks sekarang ini. Pembelajaran Berbasis Masalah menyarankan kepada siswa untuk mencari atau mentukan sumber-sumber pengetahuan yang relevan.

Pembelajaran berbasis masalah memberikan tantangan kepada siswa untuk belajar sendiri. Dalam hai ini, siswa lebih diajak untuk membentuk suatu pengetahuan dengan sedikit bimbingan atau arahan guru, sementara pada pembelajaran tradisional siswa lebih diperlakukan sebagai penerima pengetahuan yang diberikan secara terstruktur oleh seorang guru. Pendekatan pembelajaran berbasis masalah membuat siswa bertanggung jawab pada pembelajaran mereka melalui penyelesaian masalah dan melakukan kegiatan inkuiri dalam rangka mengembangkan proses penalaran. Pembelajaran dengan pendekatan pembelajran berbasis masalah lebih mendekatkan guru sebagai fasilitator dari pada sebgai sumber Suchaini (2008:43).

Berdasarkan pernyataan di atas sangat berpengaruh model pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar, sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar

Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi Pada Siswa Kelas X Di SMK Negeri

(21)

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang dapat diidentifikasi antara lain :

1. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi.

2. Metode ceramah pada dasarnya hanya memposisikan siswa sebagai objek pembelajaran, bukan sebagai subjek pembelajaran.

3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat. 4. Siswa kurang aktif pada saat proses belajar berlangsung.

5. Siswa masih belajar secara pasif dan belajar belum terpusat kepada siswa.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Penelitian ini menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada mata pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Model Pembelajaran diharapkan dapat memposisikan siswa kelas X Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2014/2015 sebanyak 24 orang sebagai subjek pembelajaran.

(22)

9

diajarkan mendeskripsikan motor 2 langkah, motor 4 langkah, siklus termodinamika motor bakar dan sebagainya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah aktifitas siswa pada saat pembelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi dengan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ?

2. Apakah dengan penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil belajar Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi siswa kelas X SMK Negeri 4 Medan dengan menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah.

F. Manfaat Penelitian

(23)

10

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis, penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang diharapkan efektif diterapkan dalam proses pembelajaran mata pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi.

2. Manfaat praktis a. Bagi siswa

Dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X terhadap mata pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi.

b. Bagi guru

Meningkatkan kemampuan guru dalam merancang model pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah sehingga pembelajaran akan lebih efektif.

c. Bagi sekolah

Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan masukan positif dan menjadi alternatif model pembelajaran mata pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi sehingga mampu meningkatkan kualitas sekolah sebagai lembaga pendidikan di masyarakat.

d. Bagi perpustakaan sekolah

(24)

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran dasar kelistrikan mesin dan konversi energi pada siswa kelas X di SMK Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2014/1015. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 63,75 dengan ketuntasan klasikal sebesar 45,83%. Dari 24 siswa yang mengikuti tes akhir siklus I sebanyak 13 siswa yang belum tuntas. Pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 76,25 dengan ketuntasan klasikal sebesar 83,33%. Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa kelas X Teknik Pengelasan SMK Negeri 4 Medan pada setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 63,75 dan pada siklus II nilai rata-rata siswa sebesar 76,25. Peningkatan ini membuktikan penerapan model pembelajaran Problem Baesd Learning dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Ketuntasan klasikal siswa kelas X Teknik Pengelasan SMK Negeri 4 Medan juga mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada siklus I ketuntasan klasikal sebesar 45,83% dan pada siklus II ketuntasan klasikal sebesar 83,33%.

(25)

73

B.Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, ada beberapa saran yang ingin disampaikan oleh peneliti. Peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa

penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar. Maka penerapan pembelajaran ini dapat dipergunakan oleh guru untuk memperoleh hasil belajar yang optimal.

(26)

74

DAFTAR PUSTAKA

Ageng Prakoso Rubi. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran diklat praktik dasar instalsi listrik (PDIL) di SMK Muhammadiah 3 Yogyakarta. Abstrak Hasil Penelitian IKIP Yogyakarta. Yogyakarta: Lembaga Penelitian.

Arik Ardana (2011). Penerapan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa (studi pada siswa Program Studi Administrasi Perkantoran kelas X SMK PGRI 6 Malang), Skripsi.

Beny Leo Nardi Panjaitan, S.Pd (2014). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Mekanik Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas X Teknik Pemesinan Di SMK Swasta Teladan Medan Tahun Pelajaran 2014/2015. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Skripsi

Denny Ajar Bakoro (2010). Penerapan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran keamanan keselamatan kesehatan dan lingkungan hidup siswa kelas X-APK SMK PGRI 2 Malang, Skripsi.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Drs. Asep Jihad, M.Pd dan Dr. Abdul Haris, M.Sc. (2012). Evaluasi

Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.

Dr. Dimyati dan Drs. Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

DR. Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Dwi Susanti (2013). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learnig Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Abstrak Hasil Penelitian Universitas Sebelas Maret. Surakarta: Lembaga Penelitian.

(27)

75

Indah Erika Ramadhani (2010). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Bangunan (PDTB) Pada Siswa Kelas 1 Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan TA. 2009/2010. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Skripsi Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Leonardus Baskoro Pandu Y (2013). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Komputer Di SMK Negeri 2 Wonosari Yogyakarta. Abstrak Hasil Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: Lembaga Penelitan.

Melvin L. Silberman. (2012). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif (Rev.ed).. Nusamedia.

Melvin L. Silberman. (2009). Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prof. Dr. Ekawarna, M.Psi. (2013). Penelitian Tindakan Kelas (Rev.ed).. Jakarta Selatan: Referensi.

Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2: Bumi Aksar.

Purwanto, Ngalim. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rizki Bagus Arbianto (2012). Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan untuk kelas XC SMK PGRI Sumbermanjing Malang. Abstrak Hasil Penelitian Universitas Muhammadiah Malang. Malang: Lembaga Penelitian.

Sabri. A. (2010). Strategi Belajar dan Micro Teaching. Quantum Teaching. Jakarta: PT Ciputat Press.

Sanjaya, W. (2010). Stratregi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

(28)

76

Suyadi. (2012). Buku Paduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Syaiful. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Swikarama Setiowati (2012). Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Membuat Pola Kelas XI SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam T.P 2012/2013. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Skripsi.

Umar Hadi, S.Pd (2014). Perbedaan Hasil Belajar Gambar Teknik (GT) Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta YPD T.Tinggi yang Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Model Kooperatif Tipe STAD Tahun Ajaran 2014/2015. Fakultas Teknik Universitas Ngeri Medan. Skripsi

Wianty. (2009). Pembelajaran Melalui Metode PBL ( Problem Based Learning dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan ).http://WiantyMultiply .com/ Journal/ Item/ 7. Diakses 23 Oktober 2012.

Gambar

Tabel 1. Data Nilai Mata Pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................................
Tabel 1. Data Nilai Mata Pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi Kelas X Program Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 4
Tabel 2. Data Nilai Mata Pelajaran Dasar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi Kelas X Program Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan uji statistic untuk menguji hipotesis agar bisa dijelaskan hubungan variabel

PENGUMUMAN PEMENANG PELELANGAN UMUM PEKERJAAN PENGADAAN BIBIT TANAMAN PERKEBUNAN DINAS EKHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN ANGGARAN 2012.. Nomor : 14/ PBJ-ULP.MRS/ 32.L.14/ DAU/

Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan

Bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Penasehat Akademik semester Gasal tahun akademlk 2014/2015 bagi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri

Agar dihadiri oleh direktur Perusahaan / pegawai yang diberikan kuasa oleh direktur dengan membawa data – data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifkasi yang

Agar dihadiri oleh direktur Perusahaan / pegawai yang diberikan kuasa oleh direktur dengan membawa data – data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifkasi yang

Munculnya jamur pada benih kemungkinan besar disebabkan kelembaban tinggi pada tiap perlakuan perendaman (Sudir et al. 2014) yang dapat menginduksi munculnya jamur, patogen