• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM UPAYA PENINGKATAN MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TAV SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM UPAYA PENINGKATAN MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TAV SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM UPAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR

KELAS X TAV SMK NEGERI 1

LUBUK PAKAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Oleh

FADLI R. MARUNDURI

5103131011

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Fadli R. Marunduri. NIM 5103131011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Dalam Upaya Peningkatan Mata Pelajaran Elektronika Dasar Kelas X TAV SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas X program keahlian teknik Audio video terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 30 orang.

Dari hasil uji coba instrumen yang dilakukan pada siklus I diperoleh 11 soal yang valid dari 20 soal, indeks kesukaran soal diperoleh 8 soal mudah dan 10 soal sedang, daya beda soal diperoleh 1 soal jelek, 13 soal cukup, baik 1 soal, uji realibilitas diperoleh 1,0 (sangat tinggi) dan pada siklus II 12 soal yang valid dari 20 soal, indeks kesukaran soal diperoleh 5 soal mudah dan 15 soal sedang, daya beda soal diperoleh 1 soal jelek, 12 soal cukup, 2 soal baik, uji realibilitas diperoleh 1,0 (sangat tinggi).

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pada siklus I terdiri dari satu kali pertemuan dan siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data dengan observasi dan tes hasil belajar.

Berdasarkan hasil evaluasi proses dan hasil pada setiap pembelajaran dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, ditemukan siklus I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu 69 meningkat menjadi 81 pada siklus II. Untuk nilai hasil belajar pada siklus I yaitu 70 dan meningkat sebesar 15% menjadi 85 pada siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Investigasi Kelompokdapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Elektronika Dasar.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi dengan judul, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Investigasi Kelompok Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Elektronika Dasar kelas X TAV SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.”

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada banyak pihak yang telah membantu penyelesaian

penyusunan Skripsi ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dra. Rosnelli, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED

2. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik UNIMED

3. Drs. Jongga Manullang, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi Jurusan

Pendidikan Teknik Elektro UNIMED.

4. Bapak Dr. Baharuddin, ST, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Elektro UNIMED.

5. Bapak Drs. Salman Bintang ,M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Teknik Elektro UNIMED.

6. Bapak Dr. Hamonangan Tambunan,S.T.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing

Akademik sekaligus Dosen Penguji

7. Ibu Dra. Purnamawaty Sinuhaji, M.Pd selaku Dosen Penguji

8. Bapak Drs. Nelson Sinaga, M.Pd selaku Dosen Penguji

9. Yang tercinta kedua Orang Tua penulis, Selal Bayar Marunduri dan Siti Nisa

Polem, S.Pd yang telah mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis

10.Kepada Saudara-saudara Penulis, Kak Ika Rahayu Pratiwi & Bg Ilham Harefa,

(7)

iii

Wawan, Farid Rahman Marunduri, Agung Rizqi Marunduri serta kedua

ponakan penulis Khanza Tiarani Rahmad dan Ainun Syifa yang telah

memberikan dukungan kepada penulis.

11.Buat Sahabat saya Nova D’ijonk, Raka Art, Eva Monica, Fafa Izz, Indra Md

Szeretlek, Bg Indra Daulay, Agung Pohan, Lihardi de Fals, Fery D’Bezt,

Triani Jasmine, Febri Hartono, Kak Mire yang banyak memberikan semangat,

motivasi, dukungan kepada penulis.

12.Akhi dan Ukhti UKMI Ar-rahman yang memberikan banyak pelajaran tentang

kehidupan dan memberi motivasi dalam menyelesaikan Skripsi ini

13.Rekan-rekan penghuni Pondokan Ar-Rahim, Ridho Cs, yang selalu

mengingatkan penulisan untuk menyelesaikan Skripsi ini.

14.Sahabat Relawan RZ Medan yang selalu ada memberi dukungan “Tetap

semangat Bahagiakan Ummat” , “Ketenangan ada disaat amanah tertunaikan”

15.Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNIMED,

khususnya teman-teman stambuk 2010.

16.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang membantu dalam

penulisan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan Skripsi ini dimasa mendatang. Akhir kata penulis berharap semoga

Skripsi ini bermamfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.

Medan, Januari 2016

Penulis

(8)

iv

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis ... 10

1. Hakikat Hasil Belajar Elektronika Dasar ... 10

2. Hakikat Model Pembelajaran ...14

a. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 14

b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok... 18

B. Kerangka Berpikir ... 22

C. Penelitian yang Relevan ... 24

D. Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 25

C. Partisipan Penelitian ... 26

D. Definisi Operasional ... 26

E. Rancangan Penelitian ... 27

(9)

v

G. Persiapan Tindakan ... 31

H. Prosedur Penelitian ... 31

I. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 34

1. Tes... 34

2. Observasi ... 36

3. Uji Coba Instrumen ... 38

J. Teknik Analisis Data ... 41

K. Indikator Kerja ... 42

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 43

A. Siklus I ... 43

B. Siklus II ... 52

C. Uji Hipotesis Penelitian ... 60

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64

(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas ... 28

Grafik 4.1 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 47

Grafik 4.2 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 51

Grafik 4.3 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 54

Grafik 4.4 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 59

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Belajar Elektronika Dasar Kelas X TAV B 2014/2015 .. 2

Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 17

Tabel 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 32

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Siklus I ... 34

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Siklus II ... 35

Tabel 3.4 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 36

Tabel 3.5 Format Aktivitas Guru ... 37

Tabel 3.6 Kriteria Penentuan Daya Beda ... 41

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 46

Tabel 4.2 Aktivitas Guru selama KBM Pada Siklis I ... 47

Tabel 4.3 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 48

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil belajar Pre Test Siklus I ... 49

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil belajar Post Tes Siklus I ... 50

Tabel 4.6 Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pada Siklus II ... 53

Tabel 4.7 Aktivitas Guru Selama KBM pada Siklus II ... 55

Tabel 4.8 Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 56

Tabel 4.9 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I ke Siklus II ... 57

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil belajar Pre Test ... 58

(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Elektronika Dasar ... 66

Lampiran 2 Modul Elektronika Dasar ... 67

Lampiran 3 RPP Siklus 1 ... 78

Lampiran 4 RPP Siklus 2 ... 87

Lampiran 5 Soal Siklus I ... 96

Lampiran 6 Soal Siklus II ... 98

Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus I dan Siklus II ... 101

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tidak terlepas

dari perkembangan dan kualitas sebuah pendidikan. Pendidikan adalah hal yang

sangat mendasar dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena

itu, untuk menciptakan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dan produktif

diperlukan adanya sistem pendidikan yang berkualitas. Proses belajar mengajar di

dalam kelas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan.

Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan paling utama dalam

pendidikan disekolah. Dalam proses ini akan terciptanya tujuan pendidikan secara

umum maupun tujuan khusus seperti perubahan tingkah laku siswa menuju kearah

yang lebih baik. Sehingga memiliki kemampuan dan dapat menghadapi perubahan

dan tuntutan zaman, dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah kegiatan

belajar mengajar merupakan kegiatan pokok.

Dalam sistem pendidikan, pembelajaran merupakan komponen yang

berhubungan langsung dengan hasil belajar. Proses pembelajaran melibatkan

empat sub komponen yaitu : siswa, guru, materi ajar dan sumber belajar. Keempat

komponen ini diikat oleh suatu aktivitas yang disebut dengan pembelajaran.

Dalam aktivitas pembelajaran ini peran serta model, strategi dan metode

mengajar-belajar digunakan.

(14)

2

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada waktu dilapangan

terhadap guru dan beberapa siswa yang dilakukan peneliti di SMK Negeri 1

Lubuk Pakam kelas X Teknik Audio Video (TAV) B dengan jumlah siswa 33

orang, diperoleh beberapa temuan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran

Elektronika Dasar, yaitu: proses pembelajaran dengan model penyampaian materi

didominasi dengan model konvensional yaitu ceramah dan mencatat, sehingga

guru menjadi sumber utama, sumber belajar yang diterima oleh siswa adalah

catatan yang diberikan oleh guru mata pelajaran, penggunaan model pembelajaran

yang kurang bervariasi, kurangnya interaksi dan aspek keterbukaan antara guru

dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa sehingga segala kesulitan siswa

dalam proses pembelajaran sulit diketahui guru, kurangnya keaktifan siswa dalam

menyampaikan gagasan, ide serta tanggapan dalam proses pembelajaran,

penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya untuk

meningkatkan keaktifan siswa serta memberikan cotoh-contoh penerapan materi

yang diajarkan dalam dunia nyata, hasil belajar siswa sebagian besar tidak sampai

pada Kriteria Kentuntasan Minimal (KKM) , yaitu ≥70

Tabel 1.1 Hasil Belajar Elektronika Dasar Kelas X TAV B Tahun Ajaran 2014/2015 Semester Ganjil

Tahun

Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase Predikat

(15)

3

Berdasarkan Hasil nilai hasil belajar Mata pelajaran Elektronika Dasar

yang diperoleh siswa pada tahun ajaran 2014/2015 semester ganjil di kelas X

Program Keahlian TAV (TAV) B dapat dilihat pada tabel 1.1. Terlihat persentase

nilai siswa sebanyak 66,67 % belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) yang ditetapkan sekolah.

Fakta lain dari observasi awal yang penulis lakukan, pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru mata diklat masih menganut paham lama dimana guru

terlihat mendominasi kegiatan pembelajaran dengan sebagian besar berceramah

menyampaikan materi pembelajaran.

Berikut ini adalah kelemahan Model Ceramah menurut Syaiful Bahri

(2000) :

(1) Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).

(2) Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak

didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.

(3) Bila terlalu lama membosankan.

(4) Susah mengontrol sejauh mana perolehan belajar anak didik.

(5) Menyebabkan anak didik pasif.

Jhon Dewey dalam Miftahul Huda (2011: 3), “Pendidikan memiliki

tanggung jawab untuk meningkatkan minat siswa, memperluas dan

mengembangkan horizon keilmuan mereka, dan membantu mereka agar mampu

menjawab tantangan dan gagasan baru di masa mendatang.”

Dengan demikian, pendidikan khususnya sekolah harus memiliki sistem

(16)

4

meningkatkan keingintahuan siswa. Proses pembelajaran didesain dengan model

yang interaktif guna agara meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar

mengajar melalui interaksi yang baik antar sesama siswa, guru serta lingkungan

sekolah.

Berdasarkan uraian di atas, juga analisis penulis terhadap permasalahan di

kelas X TAV B SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, Sebagai alternatif pemecahan

masalah di kelas tersebut, penulis merencanakan untuk melakukan penelitian

tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Invesitigasi Kelompok (Group Investigation) dalam kegiatan belajar mengajar di

kelas dikarenakan dengan menggunakan penelitian Class Action Research

memberikan keleluasaan kepada Guru sebagai pelaku dan pihak yang paham akan

kondisi pembelajaran kelas tersebut.

Ada bermacam-macam model pembelajaran kooperatif beberapa

diantaranya adalah : Team Assisted Instruction (TAI), Round Table, Jigsaw,

Reverse Jigsaw, Numbered Heads Together (NHT), Team Game Tournament

(TGT) dan Student Teams achievement Divisions (STAD). Karena penulis akan

melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok

maka penulis akan menjelaskan tentang model kooperatif tipe investigasi

kelompok saja.

Model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok menurut Robert

Slavin (2005:215) “Group investigation tidak akan dapat diimplementasikan

dalam lingkungan pendidikan yang tidak mendukung dialog interpersonal atau

(17)

5

Komunikasi dan interaktif kooperatif di antara teman sekelas akan mencapai hasil

terbaik apabila dilakukan dalam kelompok kecil, dimana pertukaran diantara

teman sekelas dan sikap-sikap kooperatif bisa terus bertahan. Aspek rasa sosial

dari kelompok, pertukaran intelektualnya, dan maksud dari subjek yang berkaitan

dengannya dapat bertindak sebagai sumber-sumber penting maksud tersebut bagi

usaha para siswa untuk belajar.”

Kelebihan model kooperatif tipe investigasi kelompok antara lain :

(1) Siswa saling bekomunikasi dan berinteraksi dengan baik bersama teman

sekelasnya (Slavin, 2005:215)

(2) Melatih siswa dalam mengevaluasi dan mensintesis informasi sebagai bagian

dari investigasi (Slavin, 2005 : 216)

(3) Peran guru sebagai fasilitator yang membantu peserta didik dalam proses

pembelajaran (Ridwan, 2013:105)

(4) Siswa saling membelajarkan sesama siswa lainnya atau pembelajaran rekan

sebaya (peerteaching) yang lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru

(Rusman, 2011:204)

(5) Menggalakkan interaksi secara aktif dan pasif dalam kerjasama anggota

kelompok menjadi lebih baik (Slavin, 2009 :216)

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi

masalah-masalah yang terkait dengan penelitian ini, yaitu :

(1) Proses pembelajaran yang diterapkan pada kelas X Program keahlian TAV B

(18)

6

dengan model konvensional yaitu ceramah dan mencatat, sehingga guru

menjadi sumber utama, sumber belajar yang diterima oleh siswa adalah

catatan yang diberikan oleh guru mata pelajaran.

(2) Penggunaan model pembelajaran yang digunakan dikelas kelas X Program

keahlian TAV B SMK Negeri 1 Lubuk Pakam kurang bervariasi, kurangnya

interaksi dan aspek keterbukaan antara guru dengan siswa maupun antara

siswa dengan siswa sehingga segala kesulitan siswa dalam proses

pembelajaran sulit diketahui guru.

(3) Kurangnya keaktifan siswa dalam menyampaikan gagasan, ide serta

tanggapan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Elektronika Dasar

kelas X Program Teknik keahlian Audio Video B di SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam.

(4) Model pembelajaran yang diterapkan pada siswa k kelas X Program keahlian

TAV B SMK Negeri 1 Lubuk Pakam kurang mengarah pada upaya untuk

meningkatkan keaktifan siswa

(5) Hasil belajar Elektronika Dasar siswa di kelas X Program keahlian TAV B di

SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih rendah dan belum mencapai kriteria

ketuntasan minimum yang ditetapkan sekolah.

(6) Kurangnya media pembelajaran yang diberikan guru pada siswa di kelas X

Program keahlian TAV B SMK Negeri 1 Lubuk pakam di dalam proses

(19)

7

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tercapai sesuai dengan tujuan penelitian, serta kondisi

keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, rancangan penelitian ini dibatasi

pada lingkup penelitian:

(1) Penelitian ini hanya dilakukan pada mata pelajaran Elektronika Dasar pada

kompetensi menerapkan macam-macam gerbang dasar rangkaian logika

(2) Penelitian dilakukan dalam bentuk penelitian tindakan dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok

(3) Penelitian ini dilaksanakan di kelas X Program keahlian TAV B SMK Negeri

1 Lubuk Pakam pada semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2015/2016

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permasalah yang dapat

dirumuskan adalah sebagai berikut : Apakah dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Elektronika Dasar pada Kompetensi Dasar

menerapkan macam-macam gerbang dasar rangkaian logika ?

E. Tujuan Penelitian

Secara umum pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

efektivitas proses pembelajaran menerapkan macam-macam gerbang dasar

rangkaian logika di kelas X Program keahlian TAV B SMK Negeri 1 Lubuk

(20)

8

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Elektronika Dasar di kelas X Program

keahlian TAV B SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2015/2016

setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe investigasi kelompok pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

(1) Manfaat Teoritis

a. Menambah Khasanah pengetahuan khususnya tentang teori – teori

yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi

kelompok serta pengaruhnya terhadap hasil belajar mendeskripsikan

rangkaian digital dasar.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pijakan untuk melakukan

penelitian lanjutan terhadap variabel – variabel yang relevan.

c. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan

evisien.

(2) Manfaat Praktis

a. Untuk Kepala Sekolah

1 Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat digunakan

untuk meningkatkan kualitas proses belajar - mengajar di

sekolah sehingga menciptakan lulusan - lulusan yang

(21)

9

2 Dapat digunakan menjadi bahan masukan terhadap lembaga

pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan

khususnya di tingkat kejuruan.

b. Untuk guru

1) Sebagai informasi bagi guru SMK, sehingga dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

investigasi kelompok dalam memahami menerapkan

macam-macam gerbang dasar rangkaian logika

(3) Sebagai bahan masukan bagi guru SMK untuk melakukan inovasi dalam

pembelajaran mendeskripsikan rangkaian digital dasar

(4) Untuk siswa

a. Sebagai informasi kepada siswa untuk meningkatkan hasil belajar

mendeskripsikan rangkaian digital dasar dan membuat suasana

menjadi menyenangkan, interaktif, proses belajar lebih efektif.

b. Mengungkapkan secara empirik adanya pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe investigasi kelompok terhadap hasil belajar

(22)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan,

yaitu :

Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok adalah mengalami

peningkatan, yaitu dari Rata-rata Pretest 44 ke siklus I dengan rata-rata 70

meningkat menjadi 85 pada siklus II dengan mengalami peningkatan sebesar 15

%. dari hasil peningkatan hasil belajar tersebut berarti penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok pada kompetensi menerapkan

macam-macam gerbang dasar rangkaian logika, dengan materi memahami konsep

dasar rangkaian logika digital, memahami prinsip dasar gerbang logika AND, OR,

NOT, NOR, NAND dan memehami prinsip dasar gerbang logika eksklusif XNOR

dan NOR mengalami peningkatan. Oleh karena itu, penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dapat mengkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran elektronika dasar kelas X Program Keahlian Teknik

Audio Video SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun pelajaran 2015-2016.

(23)

64

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan untuk

perbaikan pelaksanaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi

kelompok adalah :

1. Guru harus lebih peka terhadap masalah yang timbul dalam proses

pembelajaran di kelasnya sehingga tahu persis apa yang harus dilakukan

dalam pembelajaran

2. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model

pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok sebagi alternatif dalam

mata pelajaran elektronika dasar untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, pihak

sekolah hendaknya memberikan pengarahan kepada guru-guru untuk

menerapkan model pembelajaran ini pada mata pelajaran elektronika dasar

(24)

65

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, R.S. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Renike Cipta.

Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Huda, M. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Isni Nadia Siregar (2014). Efek Model pembelajaran Kooperatif tipe GI terhadap hasil belajar Fisika Materi Tekanan kelas VIII semester II di SMP Negeri 9 Medan T.A. 2013/2014. Skripsi, Tidak diterbitkan, Unimed, Medan.

Pratiwi Jefrry Handika. (2012) . Efektivitas metode Kooperatif Tipe GI dan STAD Ditinjau dari kemampuan awal. Ada perbedaan penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dan STAD terhadap prestasi belajar fisika. Skripsi. Tidak Diterbitkan, Unimed, Medan.

Ridwan A.S. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Cita Pustaka Rusman. (2011)..Desain Pembelajaran Kooperatif. Jakarta : Bumi Aksara.

Sanjaya, Wina. (2011). St rat egi Pem belajaran: Berorient asi St andar Proses Pendidikan.Jakart a: Prenada M edia.

Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning: Bandung: Nusa Media.

Slavin, R.E. (2009). Cooperative Learning: Teori, riset, dan praktik. Bandung: Nusa Media.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryosubroto. (2009). Proses belajar mengajar di sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Syamsuri Hasan. (2011). Model Cooperative Learning tipe Group Investigation untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran perawatan dan perbaikan sistem refrigerasi. Skripsi, Tidak diterbitkan, Unimed, Medan.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidika. Jakarta: Kencana.

Gambar

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas .....................................................
Tabel 1.1 Hasil Belajar Elektronika Dasar Kelas X TAV  B  Tahun Ajaran 2014/2015 Semester Ganjil

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, data yang ada belum dapat menjawab permasalahan yang terjadi dalam kegiatan budidaya, seperti periode pemijahan alaminya, tingkat mortalitas larva

Di samping itu ditunjukkan juga dalam simulasi ini pengaruh perubahan parameter serat optis dan sistem komunikasi optis terhadap besarnya daya sinyal FWM yang dibangkitkan..

telah memberikan saran dan masukan yang sangat berarti kepada penulis.. selaku Ketua Program

[r]

Perusahaan swasta ialah sebuah perusahaan bisnis yang dimiliki oleh. organisasi non-pemerintah atau sekelompok kecil pemegang saham

Jogja merupakan daerah istimewa yang paling dulu hadir bahkan sejak awal revolusi menjadi modal perjuangan bagi bangsa ini. Bung Kamo juga beberapa kali memberi

Seberapa besar hasil peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pembelajaran

Soal