ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN,
KONEKSI POLITIK, DAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP
PENGHINDARAN PAJAK PADA PERUSAHAAN DENGAN
INDEKS LQ45
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh :
LITA SETYOWATI
201210170311322
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN,
KONEKSI POLITIK, DAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP
PENGHINDARAN PAJAK PADA PERUSAHAAN DENGAN INDEKS LQ45”.
Adapun tujuan dari penulisan skripsi adalah untuk memenuhi syarat dalam mencapai derajat Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan yang semata-mata disebabkan oleh keterbatasan penulis. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, bantuan, masukan, saran, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Dr. Nazarudin Malik, Msi Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Drs. Setu Setyawan, M.M. selaku Dosen pembimbing I, dengan penuh kesabaran dan keseriusan bersedia meluangkan waktu membimbing saya.
3. Dra. Sri WahjuniLatifah, M.M Ak, C.A. sebagai Dosen pembimbing II, yang juga selalu meluangkan waktunya untuk bersedia membimbing saya, serta
v
4. Dra. SitiZubaidah, M.M. Ak, Selaku ketua jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi saya.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberi dan membagi ilmu pengetahuan
secara tulus dan ikhlas.
6. Kepada kedua orang tuaku tercintaAlm. Nur Ali dan Kiswati, yang tak henti-hentinya selalu mendo’akan serta memberikan semangat dan dorongan moril
maupun materiil, meyertai saya hingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Seluruh keluarga yang selalu memberikan semangat pada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada Jefri Atmanegara orang yang telah setia menemani dan memberi
semangat dalam perjuanganku mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.
9. Seluruh sahabat-sahabat di Akuntansi F 2012 terimakasih atas bantuan dan
dukungan kalian sehingga saya bias menyelesaikan skripsi ini.
10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu penyusunan skripsi ini, memotivasi, dan mendoakan penulis. Terimakasih atas
segalanya.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, motivasi, dan mendoakan
vi
Penulis menyadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang
dimiliki penulis, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Malang, 14 Maret 2016
vii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Lita Setyowati menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Koneksi Politik, dan Dewan Komisaris Terhadap Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Dengan Indeks LQ45” adalah hasil tulisan saya sendiri, tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di Suatu
Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan
disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Malang, 14 Maret 2016 Penulis,
viii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... iv
ORISINALITAS SKRIPSI ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
ABSTRAKSI ... xv
ABSTACT ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan ... 6
1.4 Manfaat ... 6
1.5 Batasan Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 8
2.2 Kerangka Konseptual ... 12
ix
2. Penghindaran Pajak ... 13
a. Perlawanan Pasif... 13
b. Perlawanan Aktif ... 13
3. Karakteristik Perusahaan. ... 15
4. Koneksi Politik ... 16
x
1. Analisis Statistik Deskriptif ... 28
2. Uji Asumsi Klasik ... 29
a. Uji Normalitas ... 29
b. Uji Heteroskedastisitas ... 29
c. Uji Multikolonieritas ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian ... 33
4.2 Data Penelitian ... 33
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 35
xi
1. Analisis Statistik Deskriptif ... 38
2. Uji Asumsi Klasik ... 41
a. Uji Normalitas ... 41
b. Uji Multikolonieritas ... 43
c. Uji Heteroskedastisitas ... 44
3. Uji Koefisien Determinasi ( ) ... 46
4. Analisis Regresi ... 47
5. Uji Hipotesis ... 50
a. Uji Simultan (Uji Statistik F) ... 50
b. Uji Parsial (Uji Statistik t) ... 51
4.3.2 Pembahasan ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 59
5.2 Keterbatasan ... 59
5.3 Saran ... 60
1. Bagi Pemerintah ... 60
2. Bagi Perusahaan ... 60
3. Bagi Peneliti Selanjutnya... 60
xii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1 Sampel Penelitian ... 33
2. Tabel 4.2 Tabel Analisis Deskriptif ... 38
3. Tabel 4.3 Uji Normalitas Residual (K-S) ... 42
4. Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas ... 43
5. Tabel 4.5 Uji Heteroskedastisitas (Spearman’s Rho) ... 45
6. Tabel 4.6 Uji Determinasi( ) ... 46
7. Tabel 4.7 Persamaan Regresi Linear Berganda ... 48
8. Tabel 4.8 Uji-F ... 51
xiii
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka Pemikiran ... 20
2. Gambar 4.1 Uji Normalitas Residual (Histogram) ... 41
3. Gambar 4.2 Uji Normalitas Residual (P-Plot) ... 42
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Dwi Suyanto, K. (2012). Pengaruh Likuiditas, Leverage, Komisaris Independen dan Manajemen Laba Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan. Magister Manajemen Program Pascasarjana UKSW.
Empat kasus pajak besar: Grup Bakrie. (n.d.). Diambil 28 September 2015, dari http://www.beritasatu.com/ekonomi/10707-empat-kasus-pajak-besar-grup-bakrie.html
Ghozali, I. (2011). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Handayani, C. D., Aris, M. A., & Mujiyati. (2014). PENGARUH RETURN ON ASSET, KARAKTER EKSEKUTIF, DAN DIMENSI TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK TERHADAP TAX AVOIDANCE. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hanlon, M., & Heitzman, S. (2010). A review of tax research. Journal of Accounting and Economics, 50(2), 127–178.
Hijriani, A. N. (2015). Pengaruh koneksi politik, dewan komisaris dan karakteristik
perusahaan terhadap penghindaran pajak. Universitas Muhammadiyah Malang. Mulyani, S., Darminto, & Endang, W. (2014). PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN,
KONEKSI POLITIK DAN REFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK TAHUN 2008-2012). Jurnal Mahasiswa Perpajakan, 1(2).
Pohan, C. A. (2011). Opti izi g Corporate Ma age e t ; Kajia Perpajaka da Tax
Prasetyo, A. (2012). Pengaruh Pengungkapan CSR terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi. Diambil dari
ta.umm.ac.id/files/disk1/627/jiptummpp-gdl-agungprase-31309-4-babiii.pdf Purwoto, L. (2011). Pengaruh koneksi politis, kepemilikan pemerintah, dan keburaman
laporan keuangan terhadap kesinkronan dan risiko crash harga saham.
Ringkasan Disertasi Program Doktor Ilmu Ekonomi Manajemen. Universitas
Gadjah Mada.
Republik Indonesia. 2007.UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas
Republik Indonesia. 2014. UU No. 27/2014 tantang Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015
Resmi, S. (2013). Perpajakan Teori dan Kasus (7 ed., Vol. 1). Jakarta Selatan: Salemba Empat.
Reza, F. (2012). Pengaruh dewan komisaris dan komite audit terhadap penghindaran pajak. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sugiyono, P. D. (2012). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Suyanto, K. D., & Supramono. (2012). Pengaruh Likuiditas, Leverage, Komisaris
Independen dan Manajemen Laba Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pajak memiliki peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa dan
merupakan sumber keuangan yang sangat besar untuk membiayai kebutuhan suatu Negara. Pajak merupakan sumber pendapatan yang paling besar bagi bangsa
Indonesia, seperti yang disebutkan dalam UU RI Nomor 27 Tahun 2014 tentang APBN Tahun Anggaran 2015, dari total anggaran pendapatan Negara sebesar Rp 1.793.588.917.577.000 direncanakan Rp 1.379.991.627.125.000 atau sekitar 77%
merupakan pendapatan dari penerimaan pajak dan selebihnya adalah dari PNPB dan penerimaan hibah.
Pemerintah terus berupaya meningkatkan pendapatan pajak bagi Negara dari tahun ke tahun,sehingga APBN bisa memenuhi kebutuhan pembangunan Negara
untuk kesejahteraan rakyat. Usaha peningkatan ini juga diikuti dengan sarana dan juga sistem pembayaran pajak untuk memudahkan wajib pajak. Namun, sampai saat ini masih banyak wajib pajak yang menganggap pajak sebagai beban dan
memberatkan bagi mereka. Wajib pajak melakukan berbagai cara untuk meminimalisir pajak yang harus mereka bayar, bahkan tidak sedikit yang
melakukan penghindaran pajak secara illegal. Sebenarnya, beban pajak dapat diminimalisir dengan melakukan perencanaan pajak (tax planning) yang legal dan tidak melanggar undang-undang, diantaranya dapat melakukan tax avoidance dan
2
Perencanaan pajak (tax planning) adalah upaya menyeluruh yang dilakukan
oleh wajib pajak orang pribadi maupun badan usaha melalui proses perencanaan, pelaksanaan (implementasi), dan pengendalian kewajiban dan hak perpajakannya agar hal-hal yang berhubungan dengan perpajakan dari orang pribadi, perusahaan
atau organisasi tersebut dapat dikelola dengan baik, efisien dan efektif, sehingga dapat memberikan kontribusi yang maksimum bagi perusahaan dalam artian
peningkatan laba atau penghasilan (Pohan, 2011). Wajib pajak biasanya melakukan tax planning dengan memanfaaatkan kelemahan undang-undang perpajakan atau biasa disebut dengan memanfaatkan grey area, cara untuk
memanfaatkan grey area ini biasa disebut dengan tax avoidance.
Meskipun telah ada tax avoidance, namun hingga saat ini masih banyak
wajib pajak yang melakukan kecurangan dengan melakukan penghindaran pajak secara illegal.Salah satu kasus penghindaran pajak yang paling hangat dibicarakan
adalah kasus penghindaran pajak dari Grup Bakrie. Pada tahun 2010 Direktur Jenderal Pajak Mochamad Tjiptardjo mengungkapkan kurang bayar pajak dari tiga perusahaan milik Grup Bakrie masing-masing Rp 1,5 triliun untuk PT. Kaltim
Prima Coal, Rp 376 miliar untuk PT. Bumi Resources, dan US$ 27,5 juta untuk PT. Arutmi
(http://www.beritasatu.com/ekonomi/10707-empat-kasus-pajak-besar-grup-bakrie.html). Hal ini terjadi karena ada bantuan aparatur pajak yang sering disebut namanya terkait kasus pajak yaitu Gayus Tambunan. Penggelapan ini bisa terjadi pada perusahaan milik Aburizal Bakrie yang notabenya adalah Ketua
3
politik dengan keberadaan Aburizal Bakrie sebagai pemilik perusahaan atau
pemegang saham yang sekaligus menjadi ketua umum sebuah partai politik. Dunia bisnis memang sangat erat kaitannya dengan dunia politik.Suatu bisnis sangat dipengaruhi dengan kondisi politik dimana bisnis itu berada. Di satu
pihak pemilik bisnis akan mendapat banyak keuntungan apabila memiliki koneksi dengan partai politik. Salah satu keuntungan dari koneksi tersebut adalah
keringanan pajak utuk para pelaku bisnis, selain itu pelaku bisnis akan lebih mudah untuk mendapatkan proyek dari BUMN, kemudahan perijinan, serta peraturan-peraturan yang memudahkan para pelaku bisnis. Namun, dalam koneksi
ini tentu saja harus ada imbal balik dari para pelaku bisnis untuk pelaku politik salah satunya yaitu dengan memberikan dana untuk kampanye bagi partai politik
tersebut.
Berbeda dengan pemerintah yang terus berusaha meningkatkan pendapatan
pajak bagi Negara, perusahan-perusahaan di Indonesia justru malah melakukan berbagai cara untuk meminimalkan pajak yang dibayarkannya tidak peduli perusahaan dalam bidang apapun itu, hal ini dapat terjadi karena adanya
perbedaan kepentingan antara pemerintah dan pemilik perusahaan. Dalam penelitian ini digunakan sampel perusahaan yang memiliki saham pada indeks
LQ45, perusahaan dengan indeks LQ45 dipilih karena seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan yang memiliki indeks saham LQ45 adalah perusahaan yang memiliki saham paling liquid. Dengan adanya gelar LQ45 seharusnya perusahaan
4
Setiap perusahaan mempunyai ciri khas masing-masing, perusahaan besar
biasanya cenderung melakukan tax planning untuk melakukan penghindaran pajak. Karakteristik perusahaan biasanya cenderung mempengaruhi tarif pajak dari satu perusahaan dan perusahaan lain. Beberapa studi meneliti hubungan
antara karakteristik perusahaan dan penghindaran pajak dengan menggunakan beberapa alat ukur, misalnya effective tax rates, book-tax differences dan lain-lain
(Hanlon & Heitzman, 2010) dalam (Hijriani, 2015). Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk melihat karakteristik perusahaan. Namun jika dilihat dari perspektif perpajakan ada tiga hal yang dapat diukur untuk melihat karakteristik
perusahaan yaitu dengan menghitung ROA, Leverage dan Size.
Setiap perusahaan tentu akan melakukan manajemen untuk kemajuan
perusahaannya, termasuk manajemen pajak untuk meringankan beban pajak yang ditanggung oleh perusahaan baik secara legal maupun illegal. Semakin baiknya
corporate governance akan meningkatkan manajemen pajak. Selain itu, sifat penghindaran pajak yang dilakukan dalam tata kelola perusahaan yang buruk di tambah lingkungan yang kompleks dan tidak jelas, memberikan kesempatan bagi
manajer untuk mengalihkan sumberdaya perusahaan bagi keuntungan pribadinya (Desai & Dharmapala, 2006) dalam (Hijriani, 2015). Salah satu mekanisme dan
sistem corporate governance adalah pembentukan suatu sistem pengawasan yang dilakukan dewan komisaris dan komite audit, dewan komisaris bertugas untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam
5
komisaris sangat penting untuk diperhatikan, karena dengan kinerja dewan
komisaris yang baik akan berpengaruh baik juga terhadap manajemen pajak perusahaan.
Telah ada beberapa penelitian mengenai pengaruh karakteristik perusahaan,
koneksi politik dan dewan komisaris terhadap penghindaran pajak diantaranya penelitian yang dilakukan (Mulyani et al., 2014), (Reza, 2012), dan (Hijriani,
2015). Meskipun ketiga penelitian meneliti tentang karakteristik perusahaan, dewan komisaris, dan koneksi politik, namun dari ketiga penelitian memiliki hasil yang berbeda-beda. Dalam penelitian (Mulyani, et al., 2014) leverage berpengaruh
signifikan negatif, intensitas modal tidak berpengaruh secara signifikan, dan koneksi politik secara signifikan negatif terhadap penghindaran pajak. Dalam
penelitian (Reza, 2012) dewan komisaris tidak berpengaruh secara sinifikan, ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap penghindaran
pajak. (Hijriani, 2015) jumlah rapat dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak, dan karakteristik perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penghindaran pajak jika diproksikan dengan GAAP
ETR dan berpengaruh secara signifikan negatif jika diproksikan dengan current ETR.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah :
6
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang sudah ditentukan diatas, penulis dapat menyimpulkan tujuan sebagai berikut :
Menguji pengaruh karakteristik perusahaan, koneksi politik, dan dewan
komisaris terhadap penghindaran pajak pada perusahaan dengan indeks LQ45.
1.4 Manfaat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat bagi pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pemerintah agar meningkatkan pengawasan untuk perusahaan yang terindikasi
melakukan penghindaran pajak.
2. Manfaat bagi perusahaan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan agar pihak yang bertanggung jawab atas pajak perusahaan akan lebih menyadari pentingnya membayar pajak dan akan meningkatkan kepatuhan dalam pembayaran pajaknya.
3. Manfaat bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan refrensi bagi peneliti selanjutnya
7
1.5 Batasan Penelitian
Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah hanya perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada indeks saham LQ45 pada periode Agustus 2014-Januari 2015 dan sesuai dengan kriteria dalam penelitian ini, yaitu menyajikan