• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK SISWA KELAS VIII MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER IMTAQ (IMAN DAN TAQWA) DI SMP NEGERI 18 MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK SISWA KELAS VIII MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER IMTAQ (IMAN DAN TAQWA) DI SMP NEGERI 18 MALANG"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

i

MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK SISWA KELAS VIII MELALUI

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER IMTAQ (IMAN DAN TAQWA)

DI SMP NEGERI 18 MALANG

SKRIPSI

OLEH :

AZIMAH TAUHIDAH

201010010311046

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

i

MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK SISWA KELAS VIII MELALUI

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER IMTAQ (IMAN DAN TAQWA)

DI SMP NEGERI 18 MALANG

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang

untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

SKRIPSI

OLEH :

AZIMAH TAUHIDAH

201010010311046

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO













“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap

kepadanya. Maka berlomba lombalah (dalam membuat) kebaikan. di

mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian

(pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala

(6)

v

PERSEMBAHAN

Dengan kerendahan hati, karya sederhana

ini kupersembahkan U NTU K

1.

Ayahanda M . M a’ruf Bakry

2.

I bunda Siti Faizah,

3.

kakak Ku I qbal

4.

Adik-adikku Rizal, U samah, K hadijah, Wais, I ntana,

U kasyah

5.

Orang yang selalu mendukung saya dalam suka

walaupun duka, terima kasih atas semangat yang

(7)
(8)

ix

KATA PENGANTAR

ﻢﯿﺣﺮﻟا ﻦﻤﺣﺮﻟا ﷲا ﻢﺴﺑ

Pujian berlimpah kami peruntukkan kepada-Mu, Ya Rabbi… Dzat yang Maha Agung dan Maha Pengasih Tuhan semesta alam raya. Memang itulah yang layak bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu. Tiada niat yang kami peroleh pada pagi dan sore hari, melainkan senantiasa kami ucapkan syukur kehadirat-Mu. Di sisi-Mu trdapat kunci-kunci rahasia ghaib yang tiada mengetahuinya selain Engkau.

Shalawat serta salam tercurahkan kepada utusan terakhir-Mu “Muhammad SAW” sang Nabi pamungkas, seorang figur ulama’ bagi kehidupan kini daan menjadi tumpuan syafaat bagi kehidupan kelak, Insya Allah. Dengan selesainya skripsi ini, tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan baik moral maupun spiritual. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat:

1. Ayahanda dan ibunda tercinta, yang memberikan contoh arti hidup yang sebenarnya hingga penulis bisa merasakan pahit arti kehidupan. Dan memberikan cinta dan kasih sayang yang tak terhingga. Membimbing serta memberikan motivasi sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. 2. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Muhadjir Effendy,

M.AP, selaku Rektor UMM Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak memberikan pengetahuan dan pengalaman berharga kepada kita semua.

3. Drs. Faridi, M.Si selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Staf-staf yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Nur Afifah Khurin Maknin S.PdI, M.Kes selaku ketua jurusan Tarbiyah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang.

(9)

x

6. Bapak Prof. Tobroni, M.Si dan Drs. M. Nurul Humaidi, M.Ag selaku pembimbing pertama dan kedua yang telah banyak meluangkan waktunya dengan penuh pengertian, ketelatenan dan kesabaran memberikan bimbingan dan arahan dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini. Mulai dari awal hingga skripsi terlesaikan dengan baik.

7. Seseorang yang telah hadir dalam kehidupanku yang selalu mendukung dan membantu dalam penyusunan skripsi ini, terima kasih atas cinta, kasih sayang dan pengorbananmu.

8. Bapak Drs. Sulistyo Adjie M. M. Pd. kepala sekolah SMP Negeri 18 Malang yang telah bersedia memberikan izin, tempat dan informasi tentang masalah-masalah yang ada dalam laporan skripsi ini

9. Hj. Anis Fatimatus Zahro’ S.Pdi Guru Agama islam SMP Negeri 18 Malang yang telah bersedia telah memberikan bantuan dalam perolehan data untuk penyusunan laporan skripsi ini.

10.Teman-teman seperjuanganku dan sahabat-sahabatku yang telah banyak memberikan motivasi, serta do’anya dalam menyusun skripsi.

Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat dan balasan yang tiada tara kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Penulis hanya bisa mendo’akan semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT sebagai amal yang mulia.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan tangan terbuka penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya dengan harapan mudah-mudahan penyusunan skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Penulis

(10)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Devinisi Operational ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14

A.Manajemen pembinaan akhlak ... 14

1. Pengertian manajemen pembinaan akhlak ... 14

a. Pengertian Manajemen ... 14

b. Prinsip-prinsip manajemen ... 15

c. Fungsi-fungsi manajemen ... 16

d. Unsur-unsur Manajemen ... 17

e. Tingkatan-tingkatan Manajemen ... 19

(11)

xii

2. Pembahasan tentang akhlak ... 21

3. Macam-Macam Akhlak ... 22

a. Akhlak kepada Allah ... 22

b. Akhlak kepada Diri Sendiri ... 23

c. Akhlak kepada keluarga ... 24

d. Akhlak kepada sesama manusia ... 24

4. Pembinaan akhlak menurut al-Ghozali ... 26

a. Menjauhi Perbuatan Maksiat Anggota Tubuh ... 26

b. Menjauhi Perbuatan Maksiat Hati ... 28

B.Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan ... 29

1. Pengertian ekstrakurikuler ... 30

2. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler ... 32

3. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler ... 32

4. Jenis dan Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuker ... 34

5. Prinsi-prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler ... 35

6. Perencanaan kegiatan Ekstrakurikuler ... 36

7. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler ... 36

8. Evaluasi Dan Pengawasan kegiatan Ekstrakurikuler ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A.Jenis Penelitian ... 40

1. Kehadiran Peneliti ... 41

2. Informan Penelitian ... 42

B.Lokasi Penelitian ... 42

C.Sumber Data ... 43

1. Data Primer ... 43

2. Data sekunder ... 43

D.Teknik Pengumpulan Data ... 44

E.Teknik Analisis Data ... 46

(12)

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 48

A.Penyajian dan Analisis Data ... 48

1. Latar Belakang Objek Penelitian ... 48

a. Sejarah singkat SMP Negeri 18 Malang ... 48

b. Visi dan misi SMP Negeri 18 Malang. ... 50

c. Sarana dan Prasarana ... 51

2. Manajemen Pembinaan Akhlak Siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ ... 53

a. Kondisi akhlak siswa kelas VIII yang mengikuti ekstrakurikuler IMTAQ ... 53

b. Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ di SMP Negeri 18 Malang ... 59

c. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ ... 62

d. Evaluasi kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ ... 67

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

1. Keadaan Akhlak Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler IMTAQ. ... 68

2. Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ ... 71

3. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ ... 72

4. Evaluasi pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

A.KESIMPULAN ... 76

B.SARAN ... 77 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel. 1. Sarana dan prasarana SMP Negeri 18 Malang. ... 52

Tabel. 2. Program pembinaan akhlak siswa. ... 61

Tabel. 3. Jadwal Ekstrakurikuler IMTAQ ... 63

Tabel. 4. Presensi kelas VIII A dan G. ... 64

(14)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

(15)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Jamil Zainu, Muhammad bin. (2005). Solusi Pendidikan Anak Masa Kini. Jakarta : Mustakim.

Kartono, Kartini. (2004). Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Press. Asri Budiningsih. (2004). Pembelajaran Moral, Berpijak Pada Karakteristik

Siswa dan Budayanya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

SuryoSubroto. (1997). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Arikonto, Suharsimi. (1990). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Daradjat, Zakiyah. (1995). Peran Agama Dalam Kesehatan Mental. Jakarta:

Gunung Agung.

Saefullah. (2012). Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia. http://www. Masbied.com/2012/04/09/ pengertian-pembinaan- menurut-psikologi Depertemen Pendidikan dan kebudayaan. (1986). Kamus Basar Bahasa

Indonesia, Edisi II. Jakarta : Balai Pustaka.

Pidarta, Made. (1988). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Bina Aksara. Fattah, Nanang. (2006). Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Hentihu, Dja’far. (1990). Admininstrasi Pendidikan, Surabaya: Ya’qub, Hamzah. (1982). Etika Islam , Bandung: CV. Di Ponegoro.

Iqbal Abu, Muhammad, (2013). Konsep Pemikiran Al-Ghazali tentang Pendidikan, Madiun: Jaya Star Nine.

Djatnika Rahmat. (1996). Sistem Etika Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas.

Mahali, A. Mudjab. (1984). Pembinaan Moral di Mata Al-Ghazali, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Rusnan. (2009). Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Mulyasa, E. (2007). Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan , Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

(16)

xvii

Depertemen Pendidikan dan kebudayaan, (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang. (1989).

Administrasi Pendidikan, Malang: IKIP Malang.

Maulana, Rahmat. (2011). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Cetakan Ke 2. Bandung: Alfabeta.

SuryoSubroto. (1987). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. User Usman, Moh. Setiawati Lilis. (1993). Upaya Optimilisasi Kegiatan Belajar

Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tim Pustaka Yustisia. (2007) Panduan Lengkap KTSP, Jakarta: Pustaka

Depertemen Pendidikan Nasional Kantor wilayah Propensi Jawa Timur Bidang

Pembinaan Generasi Muda. (2000). Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Kesiswaan. Surabaya.

J. Moleong, Lexy. (2012). Metodologi Penelitian kualitatif, Edisi Revis, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikonto, Suharsimi. (1990). Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. Arifin, Imron. 1994. Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-ilmu Bidang Sosial dan

Keagamaan. Malang: Klimasada Press.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D. Bandung : Alfabeta.

Iskandar. 2009. Metodologi penelitian pendidikan dan social, kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Press.

Team Pustaka Phoenix. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru, Jakarta: Pustaka Phoenix.

Marzuki. (2000). Metodologi Riset, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Bungin, burhan. 2001.Metodologi penelitian Sosial. Surabaya.

Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Zuriyah, Nurul. (2005). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-

Aplikasi. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: CV. Alfabeta

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fenomena menarik yang dapat dikaji di kalangan remaja saat ini adalah prestasi-prestasi luar biasa yang mereka raih dan belum tentu dapat dilakukan oleh orang-orang dewasa. Prestasi tersebut mereka raih dalam bidang akademik dan non-akademik. Prestasi yang diakui oleh dunia seperti, prestasi dalam bidang kesenian, olahraga dan ilmu pengetahuan.

Dunia hiburan yang berkembang pesat di Indonesia misalnya, pada seni musik, tarik suara, dan seni tari telah menjadikan remaja sebagai pemeran utama dan sebagai konsumen langsung. Dunia musik dan seni tarik suara bukan hanya menjadi hobi bagi mayoritas remaja dan pemuda di Indonesia melainkan, untuk dijadikan sebagai lahan maraup rupiah. Kesuksesan para remaja di dunia hiburan telah meletakkan mereka pada posisi perekonomian yang tinggi. Kekayaan yang dimiliki oleh anak-anak Indonesia yang telah menjadi bagian dari dunia hiburan tanah air dapat mensejahterakan perekonomian pribadi dan keluarganya.

Bakat atau hobi yang dimiliki oleh para remaja juga mendorong mereka pada pilihan posisi yang nyaman dan aman untuk menjalankan kehidupan sosialnya. Pengakuan dan penerimaan lingkungan selalu menjadi prioritas dalam kehidupan remaja.

(18)

2

Lingkungan keluarga dan sekolah misalnya, sebagai lingkungan yang menjadi habitat perkembangan pengetahuan dan spiritual anak. Habitat lingkungan yang berkembang saat ini adalah perkembangan teknologi informasi, yang telah berevolusi menjadi dunia kedua bagi anak-anak dan remaja Indonesia. Dunia maya bahkan mendominasi ruang kehidupan mereka sehingga informasi dari penjuru dunia bisa didapatkan dengan mudah. Kemudahan dalam mendapatkan informasi inilah yang menjadi salah satu faktor yang memudahkan anak dapat meningkatkan prestasinya.

Prestasi membanggakan yang telah ditunjukkan oleh beberapa remaja di Indonesia ternyata tidak berbanding lurus dengan kualitas moral yang dimiliki. Keadaan remaja Indonesia juga telah menunjukkan gambaran kehidupan sosial yang memperhatinkan dengan menurunnya akhlak, sebagaimana yang diungkapkan oleh Muhammad Bin Jamil Zainul bahwa;

...tawuran, perkelahian antar pelajar yang tak pernah selesai, pemerkosaan, pembunuhan, dan segala bentuk kejahatan lainya, apalagi merebaknya video porno yang melibatkan kalangan remaja, pengguguran kandungan, penganiayaan, pembunuhan, penipuan, perampasan. Kasus tersebut kerap kali menghiasi pergaulan pelajar dan mahasiswa dibumi nusantara ini. Hal ini mengancam terjadinya krisis penerus bangsa sebagai bagian yang membangun bangsa yang berkarakter.1

Kartini Kartono dalam bukunya juga menyebutkan bahwa;

Fakta yang kemudian menunjukkan bahwa semua tipe kejahatan remaja itu semakin bertambah jumlahnya dengan semakin laju perkembangan industrialisasi dan urbanisasi. Di kota-kota industri dan kota-kota besar yang cepat berkembang secara fisik, terjadi kasus kejahatan anak remaja paling banyak, jadi ada derajat kriminalitas anak remaja paling banyak.2

1

Muhammad bin Jamil Zainu, Solusi Pendidikan Anak Masa Kini (Jakarta : Mustakim,

2005), Hal. 9.

2

Kartini-kartono. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja (Jakarta: Rajawali Pres, 2014),

(19)

3

Kemajuan teknologi informasi ternyata tidak hanya positif saja melainkan akan berdampak negatif juga pada moral remaja saat ini. Seperti, perkembangan sosial media atau jejaring sosial sebagai salah satu media yang dijadikan rujukan oleh kebanyakan remaja saat ini dalam mengutarakan kegalauannya. Sehingga terbentuklah sistem hubungan sosial yang rusak. Rusaknya sistem hubungan sosial yang dimaksud adalah mendekatkan hubungan orang yang memiliki jarak yang jauh dan menjauhkan hubungan orang yang memiliki jarak yang dekat. menjadi masalah pada kehidupan sosial yang saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, akibatnya cukup serius dan tidak dapat dianggap sebagai suatu persoalaan yang sederhana.

Dampak negatif yang lain dari berkembangnya teknologi informasi adalah semakin mudahnya akses video-video yang tidak seharusnya ditonton, terutama oleh anak dibawah umur seperti video porno yang banyak ditonton oleh pelajar. Salah satu peristiwa yang mengemparkan adalah peristiwa pelecehan seksual oleh anak kelas 3 SD yang mencabuli 5 temannya, kebiasaan pelaku disebabkan karena menonton ponografi di internet.3 Kejadian tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kurangnya perhatian keluarga, Sekolah, kontrol masyarakat, teman dan termasuk penegak hukum. Hal tersebut harus di tanggulangi dengan jalan pendidikan dan pembinaan. Banyak orang beranggapan bahwa kondisi diatas diduga bermula dari apa yang dihasilkan oleh dunia pendidikan. Pada dasarnya pendidikanlah yang paling besar memberikan kontribusi terhadap situasi ini. Mereka yang telah melewati sistem pendidikan selama ini mulai dari pendidikan dalam keluarga, lingkungn

3

(20)

4

sekitar, dan pendidikan sekolah kurang memiliki kemampuan mengelola konflik dan kekacauan, sehingga anak-anak dan remaja selalu menjadi korban konflik dan kekacauan.

Lingkungan sekolah juga menjadi tempat yang tidak luput dari terjadinya penyimpangan moral, sebagaimana telah disebutkan di atas, padahal sekolah termasuk wadah utama dalam membina akhlak siswa. Tujuan dari manajemen pendidikan yang dilaksanakan di sekolah adalah terbentuknya moralitas siswa yang tinggi.

Terjadinya kebobrokan nilai-nilai akhlak siswa di sekolah sering dikaitkan dengan kegagalan guru agama dalam membina akhlak siswa. Orang tua sering menyalahkan guru agama sebagai penanggungjawab dalam membina akhlak siswa, padahal kebobrokan akhlak tidak dapat dijadikan tanggung jawab guru agama saja, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh guru dan masyarakat yang terlibat disekolah. Jika hanya dibebankan pada guru agama, maka moralitas atau akhlak yang akan tumbuh hanya sebatas hafalan terhadap doktrin-doktrin agama. Pengetahuan tentang doktrin-doktrin agama dan tidak menjamin tumbuhnya moralitas yang dapat diandalkan.

Siswa dikatakan bermoral jika mereka memiliki kesadaran moral yaitu dapat menilai hal yang baik dan buruk, hal yang boleh dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Serta hal-hal-hal-hal yang etis dan tidak etis. Remaja yang bermoral dengan sendirinya akan tampak dalam penilaian atau penalaran moralnya serta pada prilakunya yang baik dan benar serta sesuai dengan etika.4

4

Asri Budiningsih, Pembelajaran Moral Berpijak Pada Karakteristik Siswa dan

(21)

5

Keberhasilan dalam pendidikan, siswa pada dasarnya tidak akan terlepas dari usaha dan kreativitas seorang guru, selain itu juga adanya sistem/metode yang erat hubungannya dengan proses belajar mengajar (PBM) juga diperlukan motivasi/dorongan dari guru terhadap siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan.5

Menurut Suharsimi Arikunto, seorang guru sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak di sekolah dituntut untuk berlaku terampil dan kreatif, agar anak bertambah pengetahuan, yaitu guru dituntut untuk menyediakan waktu diluar jam resmi yang telah ditentukan oleh pemerintah yang sering disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler. Penyediaan waktu ini sungguh sangat berharga bagi perkembangan pribadi anak, utamanya dalam menyerap ilmu pengetahuan guna menunjang prestasi maupun usaha. memahamkan siswa dalam mata pelajaran tertentu.6

Kurikulum sekolah dituntut untuk memberikan fasilitas yang memadai terhadap pembentukan akhlakul karimah bagi siswa baik melalui pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung. Pembentukan akhlak yang baik juga membutuhkan faktor-faktor kebiasaan yang dapat mengukuhkan karakter pribadi yang berakhlak mulia.

Pembentukan akhlak yang mulia melalui pembinaan secara kontinu adalah salah satu metode yang dapat dilakukan dengan pembiasaan pada anak untuk melakukan hal-hal yang bernilai positif. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah yang sangat tepat bagi seorang pendidik dalam membina akhlak anak

5

Suryosubroto, Proses BelajarMengajar di Sekolah (Jakarta. Rineka Cipta:1997), hal. 156.

6

Suharsimi arikunto, Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan (Yogyakarta, BumiAksara,

(22)

6

secara tidak langsung. Kita harus melaksanakan pembinaan pilihan atau alternatif seperti mengintensifkan kegiatan ekstrakurikuler dan ekstrakurikuler harus disusun dengan baik seperti rekruitmen pembina, pemakaian metode, input maupun tujuan. Jadi tidak sekedar malaksanakan program ekstrakurikuler tanpa visi misi yang jelas.

Ekstrakurikuler yang dapat dilaksanakan adalah ekstrakurikuler iman dan taqwa (IMTAQ) karena pada ekstrakurikuler ini terdapat banyak kegiatan yang mengandung nilai-nilai positif yang dapat membiasakan anak-anak untuk selalu menjaga sikap dan perilakunya tetap diatas nilai-nilai akhlak yang baik.

(23)

7

sholat, mengaji dan menambah pengetahuan agamanya sangat kurang, hal ini secara tidak langsung akan dapat mempengaruhi jiwa keagamaan mereka. Karena jika siswa dapat beribadah dengan baik, dan bersedia mendalami ilmu agama, sangatlah mustahil jika siswa tidak mempunyai akhlak.

Paparan diatas, dapat dikatakan bahwa siswa SMP Negeri 18 Malang mengalami ancaman problem perkembangan dalam akhlak dan juga problem pendidikan keagamaan, pendidikan keagamaan dalam hal ini berfungsi sebagai pengontrol dan penengah antara pendidikan dengan fenomena akhlak melalui kegiatan ekstrakurikuler iman dan taqwa (IMTAQ). Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler iman dan taqwa (IMTAQ) adalah untuk membina siswa agar selalu menerapkan nilai-nilai akhlak yang baik, sehingga harus dilaksanakan terus menerus, baik oleh guru, orang tua dan masyarakat. Tanpa mengenal ruang dan waktu. Pembinaan moral siswa dapat menjadi penentu bagi kehidupan yang lebih cerah di masa depan sebagaimana yang diungkapkan oleh Zakiyah Darajat:

...Agama memberikan bimbingan hidup dari yang sekecil-kecilnya sampai kepada yang sebesar-besarnya mulai dari hidup pribadi, keluarga, masyarakat dan hubungan dengan Allah, bahkan dengan alam semesta dan makhluk hidup lain. Jika bimbingan- bimbingan tersebut dijalankan betul-betul akan terjaminlah kebahagiaan dan ketentraman batin dalam hidup ini tiada saling sengketa, adu domba, tiada kecurigaan dalam pergaulan. Hidup aman, damai dan sayang menyayangi antar satu sama lain.7

Pendidikan akhlak juga merupakan intisari dari ajaran yang dibawa oleh rasulullah saw seperti diungkapkan dalam hadits bahwa tujuan dari diutusnya nabi tidak lain untuk memperbaiki moralitas manusia. Kebutuhan akan pendidikan

7

Zakiyah Darajat, Peran Agama Dalam Kesehatan Mental ( Jakarta, GunungAgung,

(24)

8

moral telah menjadi kebutuhan primer bagi setiap individu manusia khususnya peserta didik, karena melalui pendidikan moral ini juga peserta didik dapat kembali pada hakekat kehidupan yang sebenarnya, serta mengantarkan peserta didik dalam mempersiapkan diri dalam memahami, meyakini, dan menjalankan ajaran Islam dengan benar. Alasan inilah yang membawa penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul Manajemen Pembinaan Akhlak Siswa Kelas VIII Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler IMTAQ (Iman dan Taqwa) Di SMP

Negeri 18 Malang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan beberapa masalah yang menjadi pokok kajian dalam penelitian ini, diantaranya adalah:

1. Bagaimana akhlak siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Malang?

2. Bagaimana perencanaan pembinaan akhlak siswa SMP Negeri 18 Malang? 3. Bagaimana pelaksanaan pembinaan akhlak siswa SMP Negeri 18 Malang? 4. Bagaimana evaluasi pembinaan akhlak siswa SMP Negeri 18 Malang?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan keadaan akhlak siswa SMP Negeri 18 Malang?

(25)

9

3. Mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ di SMP Negeri 18 Malang?

4. Mendeskripsikan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler IMTAQ di SMP Negeri 18 Malang?

D. Manfaat Penelitian

1. Bisa memberikan gambaran tentang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler iman dan taqwa (IMTAQ) dalam meningkatkan akhlak siswa.

2. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan atau bahan pertimbangan bagi keprofesionalan guru-guru dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya bagi guru-guru ekstrakurikuler iman dan taqwa (IMTAQ).

3. Penelitian ini juga diharapkan memberikan sumbangsih yang positif bagi sekolah yang diteliti, bagi masyarakat, bagi pemerintah yang tidak henti-hentinya melakukan pembaharuan terhadap dunia pendidikan untuk menjadi lebih baik, dan khususnya bermanfaat bagi peneliti sendiri.

E. Devinisi Operational

1. Manajemen pembinaan akhlak a. Manajemen

(26)

10

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lain dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.8

Manajemen munurut istilah adalah proses mengoordinasikan aktivitas-aktivitas kerja sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif dengan dan melalui orang lain.9

Pengertian manajemen diatas dapat disimpulkan sebagai suatu proses perencanaan dan kegiatan yang terorganisir dalam mencapai sutu tujuan melalui kegiatan yang efektif dan efesien. Manajemen dalam pembinaan berarti suatu kegiatan merencanakan suatu konsep pembelajaran dan pengorganisasaian pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efesien dengan diukur dari hasil evaluasi. Manajemen terdiri dari beberapa unsur yaitu: sumber daya manusia, uang yang yang diperlukan untuk mencapai tujuan, metode, alat, materi, dan sasaran.

b. Pembinaan

Pembinaan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dengan tindakan sadar yang terencana, teratur dan dilakukan secara efektif dan efesien dalam memperoleh hasil yang baik.

Menurut hidayat bahwa : pembinaan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar, berencana, teratur, dan terarah untuk meningkatkan sikap dan keterampilan anak didik dengan tindakan-tindakan, pengarahan,

8

.U. Syaefullah, Manajemen Pendidikan Islam (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), hal. 1.

9

(27)

11

pembimbingan, pengembangan dan stimulasi dan pengawasan untuk mencapai suatu tujuan.10

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pembinaan adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara budaya guna untuk memperoleh hasil yang baik.11

c. Akhlak

Akhlak adalah suatu tindakan yang muncul dari dalam diri secara alami yang tidak melibatkan fikiran untuk melakukannya karena akhlak adalah suatu karakter yang ada dalam diri manusia dan sangat dipengaruhi oleh lingkungan.

d. Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler : adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa yang dilakukan diluar maupun di dalam sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.12

Kesimpulan dari pengertian diatas bahwa ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di luar jam belajar kelas untuk menambah pengetahuan siswa dan menyalurkan bakat dan minat siswa.

10

http://www. Masbied.com/2012/04/09/ pengertian-pembinaan- menurut-psikologi

11

Depertemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Basar Bahasa Indonesia, Edisi II (Jakarta : Balai Pustaka, 1986), hal. 117.

12

(28)

12

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen pembinaan akhlak adalah perencanaan dan kegiatan diluar jam pelajaran yang terorganisir dan diusahakan untuk mencapai tujuan tertentu yaitu membentuk karakter siswa yang baik dan mulia yang sesuai dengan visi n misi sekolah.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penelitian ini, penulis akan menjelaskan mengenai sistem penulisan yang terdiri dari beberapa bagian dan tiap bab terdiri dari beberapa sub, yaitu sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Pembahasan dalam bab ini memberikan gambaran secara global tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, definisi operasional dan sistematika penulisan. 2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka membahas tentang berbagai teori yang berhubungan dengan pembahasan, pengertian tentang berbagai hal yang berkaitan dengan manajemen pendidikan, pembinaan akhlak, kegiatan ekstrakurukuler imtaq. 3. BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang pendekatan penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan hasil penelitian. 4. BAB IV HASIL PENELITIAN

(29)

13

5. BAB V PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Dengan percobaan membakar kertas, memanaskan gula, siswa dapat menjelaskan pengertian perubahan kimia4. Dari hasil pengamatan percobaan siswa dapat menjelaskan perbedaan

Sedangkan hasil data penelitian yang di bedakan secara tingkatan stage Hoops Rookie dan Starter adalah untuk status gizi sangat kurus dimasing-masing stage tidak

[r]

Oleh karena itu, IAEA dalam kasus kecelakaan reaktor nuklir di Fukushima yang terjadi akibat terjadinya gempa bumi Tohoku pada tanggal 11 Maret yang berkekuatan

Setelah item pernyataan yang tidak valid dikeluarkan maka dapat dilakukan perhitungan persamaan korelasi untuk mengukur korelasi antara ethnosentrisme konsumen

Sementara itu, pemerintah Singapura menyadari bahwa kemakmuran Singapura tergantung pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan penduduk negara tetangganya di ASEAN,

[r]

Untuk memprediksi permintaan di masa yang akan datang Perusahaan menggunakan metode peramalan yaitu: Tropical Botol 1 Liter dengan menggunakan Moving Average