i Arah Isu Polemik Divestasi Saham PT Freeport Kepada Pemerintahan Republik
Indonesia di Surat Kabar
(Analisis Isi Koran Kompas Edisi 14 Oktober 2015 sampai 14 Januari 2016)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1) Komunikasi
Disusun Oleh :
Maharina Novia Zahro (201210040311052)
Nama pembimbing 1. M. Himawan Sutanto. M. Si
2. Nasrullah M. Si
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ii LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Maharina Novia Zahro NIM : 201210040311052 Program Studi : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : ARAH ISU POLEMIK DIVESTASI SAHAM PT FREEPORT INDONESIA KEPADA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (Analisis Isi Koran Kompas Edisi 14 Oktober 2015 – 14 Januari 2016)
M. Himawan Sutanto, M. Si. Nasrullah, M. Si
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
iii PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Maharina Novia Zahro Tempat, Tgl Lahir : Gresik, 15 November 1993
NIM : 201210040311052
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah (skripsi) dengan judul:
ARAH ISU POLEMIK DIVESTASI SAHAM PT FREEPORT INDONESIA KEPADA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (Analisis Isi Koran Kompas Edisi 14 Oktober 2015 – 14 Januari 2016)
adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila ada pernyataan ini tidak benar, saya siap mendapatkan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Malang, 19 April 2016 Yang Menyatakan,
iv BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
1. Nama : Maharina Novia Zahro 2. NIM : 201210040311052
3. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 4. Program Studi : Ilmu Komunikasi
5. Konsentrasi : Public Relations
6. Judul Skripsi : ARAH ISU POLEMIK DIVESTASI SAHAM PT FREEPORT INDONESIA KEPADA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (Analisis Isi Koran Kompas Edisi 14 Oktober 2015 – 14 Januari 2016) 7. Pembimbing : I. M. Himawan Sutanto, M. Si
v KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah rasa syukur penulis haturkan kehairat Allah SWT sebagai pemilik alam semesta, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Arah Isu Polemik Divestasi Saham PT Freeport Kepada Pemerintahan Republik Indonesia di Surat Kabar (Analisis Isi Koran Kompas Edisi Oktober 2015 sampai Januari 2016) walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Skripsi ini disusun untuk menempuh tugas akhir guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) di program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulis Tugas Akhir ini tidak akan berhasil dan terwujud tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan termakasih kepada:
1. Allah SWT, Yang Maha Pemurah dan Maha Berilmu yang memberi peneliti kemudahan dan kekuatan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Serta Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan bagi peneliti.
2. Bapak Drs. Fauzan, M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMM, Bapak Sugeng Winarno, MA, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UMM
3. Bapak Nasrullah, M. Si dan Bapak Himawan Sutanto, M Si yang telah menjadi pembimbing skripsi dan selalu siap mencurahkan waktu serta pikirannya membantu terselesaikannya penelitian ini.
4. Bapak Jamroji, M. Comm dan Ibu Windya Hadyanti, M. Si yang telah menguji peneliti 5. Ibu Isnani, Ibu Arum, Ibu Frida, yang telah sabar membimbing peneliti untuk dapat
memahami ilmu Public Relations secara mendalam
6. Segenap Dosen Ilmu Komunikasi UMM yang telah mencurahkan ilmunya kepada peneliti.
7. Kedua orang tua peneliti, Ach. Fathoni dan Siti Khodijah (Alm) yang menjadi motivitasi terbesar peneliti. Terutama dalam menyelesaikan penelitian ini, terimakasi atas doanya. Segala prestasi dan capaian hingga memperolah gelar S.Ikom ini dipersembahkan untuk Ibu dan Bapak.
8. Kedua orang tua ku Ayah Mafrukhin dan Ibu Nur Fatilah, serta Sudara Sepersusuhan ku Syaifiah Silmian, Aghniatur Rohmah, dan Rifki Habib Amrullah atas dukungan dan motivasinya selama menempuh studi S1 ini.
9. Kepada Kedua orang tua ku, Zainal Abidin (Alm) dan Sumiyati serta saudara kandungku Putri Wulan Puspa, Putra Bahtiar Adi Rangga, Rizki Tania Matovani dan Ragil Bayhaqi Saputra atas doanya.
10.Seluruh saudara dan keluarga besar yang turut mendoakan dan mendukung selesainya penelitian ini.
11.Sahabatku Rindya Ferry Indrawan, yang telah bersabar mendampingi peneliti dari awal hingga akhir terlebih turut berpartisipasi begadang di Sari Rasa untuk menyempurnakan penelitihan ini. Juga, Eko Puji Wahono yang pernah sesekali datang ikut mendampingi serta memberikan saran meskipun dalam injuri time.
12.Teman seperjuangan M. Fanni Ma’rufi, Sholahudin, dan Candra Gunawan yang selalu
menyemangati dan mendoakan diselesaikannya penelitian ini.
vi 14.Teman-teman UMM PR Creative Team, Pak Nasrullah, Bu Rina WS, Pak Subhan Setowara, Mas Rino Anugrawan, serta tim part time baik yang sudah alumni maupun yang masih berjuang menyelesaikan skripsinya, terimakasih atas segala ilmu dan pengalamannya selama bergabung dalam tim yang luar biasa.
15.Kepada Bu Diah Karmiati, Bapak Abdullah Masmuh, Pak Azhar Muttaqin serta Pak Hari Wijaya. Terimaksih sudah mendampingi peneliti hingga mencapai kesuskesan selama menjalani kegiatan sebagai mahasiswa.
16.Tim Praktikum PR PRestigious, gabungan dari orang-orang luar biasa, Triani Nurmalasari, Aisya Bella Saputri, Amyninindya pramulyanti, Rival Nuriski U. Ahmad Muzaki atas solidaritasnya selama ini.
17.Keluarga YPIFF, terlebih kepada Kemala Dwijayanti, Indra Ferry, Lizya Oktavia Kristanti, Wilhy Bara. Terimakasih atas semangatnya.
18.Keluarga Eskalator, terlebih kepada M. Faisal, Raharjo Tri Utomo dan Fidya Nurilia Hakim. Terimakasih atas semangat juangnya dalam mengukir prestasi.
19.Teman-teman Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur terimakasih motivasi dan dukungannya
20.Teman Kecil Ku Angga Daniar Sugiarto Putra yang menjadi teman yang terus memotivasi untuk bersaing dalam kebaikan.
21.Keluarga besar Rumah Inspirasi Malang, Bapak Boy Pradana, Deny, subhan, Fiqih, Hasnan, Ali Mutohirin, Abdul, Akbar, Jumhur terimakasih atas ilmu yang tak pernah henti diberikan kepada peneliti, dan kesempatan untuk berbuat lebih kepada masyarakat.
22.Kepada keluarga Kamera Malang Mas Dadang, Sam Dui, Rival Fahri dkk yang bersedia memberikan fasilitas untuk keperluan peneliti
23.Tak lupa kepada guru yang selalu menjadi teman terbaikku, Abdi Naba. Terimakasih atas nasihatnya.
24.Serta pihak-pihak lain yang tak bisa peneliti sebut satu persatu, terimakasih telah membantu peneliti menyelesaikan tugas akhir ini.
Peneliti sadar tugas akhir ini masih penuh dengan kekurangan. Karena itu, kritik dan saran yang membangun dibutuhkan untuk kesempurnaan penelitian ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat.
Malang, 19 April 2016
vii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
ABSTRAK ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 7
1.3. Tujuan Penelitian ... 7
1.4. Manfaat Penelitian ... 8
1.5. Definisi Konsep ... 8
1.6. Definisi Oprasiona ... l1 BAB IITINJAUAN PUSTAKA ... 13
2.1. Public Relations/Humas ... 13
2.1.1 . Definisi Kerja ... 13
2.1.2. Unsur Dasar Humas ... 16
2.2. Media Relations ... 17
2.2.1. Hubungan antara Jurnalis dan Praktisi ... 18
2.2.2. Pandangan Praktsi Publik Relations Terhadap Jurnalis ... 21
2.2.3. Alemen Program Media Relations ... 22
2.3. Hubungan Pers ... 26
2.3.1. Definisi Hubungan Pers ... 26
2.3.2. Bekerja dengan Media ... 27
2.4. Publisitas ... 31
2.4.1. Win The Editor's Heard & Mind ... 31
2.4.2. Bad News Is Bad PR ... 32
viii
2.5.1. Definisi Khalayak (Publik) ... 34
2.5.2. Penetapan Khalayak Publik ... 36
2.5.3. Opini Publik ... 38
2.5.4. Opini Massa ... 43
2.6. Komunikasi Massa ... 44
2.7. Audit Komunikasi ... 48
2.7.1. Definisi Audit Komunikasi ... 48
2.7.2. Tujuan dan Alasan Penyelenggaraan Audit ... 51
2.7.3. Waktu dan Penyelenggaraan Audit ... 52
2.7.4. Hambatan Dilakukannya Audit Komunikasi ... 53
2.7.5. Pendekatan dan Model Audit Komunikasi ... 53
2.7.5.1. Pendekatan Audit Komunkasi ... 54
2.8. Analisis Isi ... 55
Bab III METODE PENELITIHAN ... 58
3.1. Tipe dan Dasar Penelitihan ... 58
3.2. Ruang Lingkup Penelitihan ... 58
3.3. Unit Analisis ... 60
3.4. Struktur Kategori ... 61
3.5. Satuan Ukur ... 68
3.6. Sumber Data ... 68
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 69
3.8. Teknik Analisa Data ... 69
3.9. Uji Reabilitas & Validitas ... 70
3.10. Kriteria Koder ... 72
BAB IV PROFIL PERUSAHAAN ... 73
4.1. Gambaran Umum Harian Kompas ... 73
4.2. Gambaran Umum PT Freeport Indonesia ... 79
4.3. Pemerintah Republik Indonesia ... 84
4.4. Kronologi Polemik Divestasi Saham PT Freeport Indonesia dengan Pemerintahan Republik Indonesia ... 85
BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ... 87
ix
5.1.1. Kecenderungan Isu Positif ... 92
5.1.2. Kecenderungan Isu Negatif ... 94
5.1.3 Kecenderungan Isu Netral ... 98
5.2 Arah Isu Berita Polemik Divestasi Saham PT FI pada Harian Kompas ... 95
BAB VI PENUTUP ... 96
6.1. Kesimpulan ... 103
6.2. Saran ... 104
x DAFTAR TABEL
Tabel 1: Daftar Judul Berita ... 61
Tabel 2: Struktur Kategori ... 63
Tabel 3: Frekwensi Kemunculan Berita Polemik Divestasi Saham yang Disepakati Oleh Koder ... 90
Tabel 4: Frekwensi Kemunculan Berita Positif ... 91
[image:10.595.150.449.275.574.2]Tabel 5: Frekwensi Kemunculan Berita Negatif ... 93
xi DAFTAR GAMBAR
[image:11.595.150.448.275.573.2]xii DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Perhitungan Uji Reabilitas ... 105
LAMPIRAN 2 : Grafik Intensitas Pemberitaan ... 110
LAMPIRAN 3 : Identitas Kode ... 116
LAMPIRAN 4 : Dokumentasi Berita ... 120
xiii DAFTAR PUSTAKA
Bernard Hennessy. 1990. Pendapat Umum. Cetakan Kedua, Alih bahasa Amiruddin Nasution. Jakarta: Erla b ngga. hal :8
Chusaeri, Riwayat Persuratkabaran, Mutiara, Jakarta, 1979, hal. 4.
Gozali, D. M. 2005. Communication Measurement: Konsep dan Aplikasi Pengukuran Kinerja
Public Relations. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
H. Salim HS, Hukum Divestasi di Indonesia, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010, hal. 34-35. Kriyanto, R. 2012. Public Relations Writing : Teknik produksi Media Public Relations dan
Publisitas Korporat. Jakarta : Prenada Media Group.
Goldhaber, Gerald M. 1993. Organizational Communication. 6th Edition. MC. Graw Hill. USA Hardjana, Andre. 2000. Audit Komunikasi : Teori dan Praktek. PT. Grasindo. Jakarta.
Jefkins, F. dan Yadin, D. 2003. Public Relations. Jakarta : Erlangga.
Lattimore, D. dkk. 2010. Public Relation Profesi dan Praktik. Jakarta : Salemba Humanika. Ngurah Putra, I Gusti. 1998. Manajemen Hubungan Masyarakat. Universitas Atmajaya.
Yogyakarta
Moore, F. 2004. Humas Membangun Citra dan Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
xiv Skripsi
Putra, M. K. 2014. Pengaruh Tayangan Berita Jurnal Sore Di Esa Tv Terhadap Kepuasan
Menonton Mahasiswa. Bengkulu : Universitas Bengkulu.
Jurnal
Anoname, http://e-journal.uajy.ac.id/358/3/2MIH01330.pdf (diakses pada tanggal 3 Januari 2016, pukul 15.00)
Anoname, http://repository.usu.ac./idbitstream123456789338994Chapter%20II.pdf
Apryanti, M. 2013. Pelaksanaan Fungsi Public Relations Oleh Binamitra Di Polsekta. Samarinda : Universitas Mulawarman.
Artikel
Anoname. Polemik. Kamus besar bahasa indonesia http://kbbi.web.id/polemik (diakses pada tanggal 3 Januari 2016, pukul 15.12)
Beritagar.id. 2015. Polemik Freeport: dari divestasi, kontrak karya, hingga utang dividen.
https://beritagar.id/artikel/berita/polemik-freeport-dari-divestasi-kontrak-karya-hingga-utang-dividen (diakses pada tanggal 5 Januari 2016, pukul 22.15)
Bisnis.com. 2015. SAHAM FREEPORT : KPK Diminta Pantau Titik Rawan Divestasi. http://kabar24.bisnis.com/read/20151123/16/494731/saham-freeport-kpk-diminta-pantau-titik-rawan-divestasi (diakses pada tanggal 8 Januari 2016, pukul 06.52)
Hernaman. 2012. Tujuan dan Pengertian PR Menurut para Ahli. http://www.marketing.co.id/pengertian-dan-tujuan-public -relations-menurut-para-ahli/ (diakses pada tanggal 4 April 2016, Pukul 10 : 48)
Silvia, I. http://ekisilviaa.blogspot.co.id/2014/03/negosiasi-menurut-para-ahli.html (diakses pada tanggal 11 April 2016, pukul 15.58)
xv Kurniawan, A. 2015.
http://www.gurupendidikan.com/11-pengertian-pemerintah-menurut-para-ahli/ (diakses pada tanggal 11 April 2016, pukul 22.24)
Metrotvnews.com. 2015. Polemik Freeport, Jangan Lupakan Divestasi Saham!. http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/11/20/452825/polemik-freeport-jangan-lupakan-divestasi-saham (diakses pada tanggal 5 Januari 2016, pukul 22.16)
Sindonews.com. 2015. Seret Setya Novanto, Effendi: Sudirman Said Coba Alihkan Isu.
1 BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Peran Public Relations (PR) dalam menunjang keberhasilan bisnis
perusahaan-perusahaan modern saat ini menjadi semakin penting. Dalam berbagai
perusahaan besar, PR sudah ditempatkan di bagian strategis dalam struktur
organisasi yang sejajar dengan marketing, keuangan dan SDM. Sehingga PR
memiliki tanggungjawab sebagai salah satu bidang dalam perusahaan/institusi yang
dapat menjadi penentu nasib ke depan.
Sependapat dengan apa yang dikatakan oleh Kriyantono (2012) yang
mengatakan bahwa, tugas utama PR adalah menciptakan citra positif perusahaan di
mata publiknya. Citra positif dapat terbentuk bila publik mempunyai persepsi yang
positif terhadap perusahaan. Persepsi ini harus lengkap dan tidak sepotong -
sepotong. Agar hal itu dapat dicapai, maka publik harus dalam kondisi kecukupan
informasi (well-informed) tentang perusahaan. Artinya, tidak ada kesenjangan
informasi antara perusahaan dengan publiknya dan sebaliknya. Karena itu, Public
Relations dituntut untuk menjaga arus informasi agar berjalan dua arah timbal balik.
Untuk mengantisipasi kesenjangan informasi tersebut, PR harus selalu
waspada terhadap isu yang beredar di publik tentang perusahaan. Apakah
pemberitaan yang tersebar dipublik menjadi sesuatu yang menguntungkan atau
merugikan perusahaan. Apakah media memberitakan sesuatu yang positif atau
negatif tentang perusahaan. Hal ini harus diketahui oleh seorang PR. Karena itu
2 Memantau pendapat umum suatu perusahaan akan dapat mengetahui apa
saja yang berkembang di masayarakat dan kemana arah isu yang beredar
merupakan suatu hal yang cukup penting untuk dilakukan oleh bidang kehumasan
dan komunikasi dalam suatu perusahaan. Dengan mengetahui informasi yang
berkembang, praktisi kehumasan akan mendapat petunjuk untuk mengetahui lebih
cermat mengenai posisi perusahaan atau organisasi atau lembaga di mata publik
eksteral.
Jika publik sudah beranggapan negatif terhadap suatu perusahaan, maka PR
harus melakukan tugas dan fungsinya yakni melakukan pembersihan nama untuk
mengklarifikasi suatu pemberitaan yang tidak benar atau pemberitaan yang
membuat perusahaan dipandang buruk oleh publik. PR harus bisa merubah citra
negatif perusahaan kembali kecitra positif. Salah satu caranya adalah dengan
melakukan konferensi pers.
Dalam membentuk citra positif perusahaan tentunya, diperlukan kepekaan
dan ketajaman riset untuk menentukan masalah yang harus diselesaikan. Ada
banyak cara dalam mengkomunikasikannya, tergantung masalah yang terjadi.
Semakin berat masalahnya, semakin banyak publik yang mengetahui maka
penyelesaiannya pun akan semakin berat pula. Maka dari itu, perlu diaudit terlebih
dalu atas informasi yang tersebar di publik seperti apa.
Pada kenyataannya, Tidak banyak PR perusahaan yang mau melakukan
audit pemberitaan yang tersebar di publik. kebanyakan PR setiap hari hanya
mengikuti pemberitaan. Tak jarang mereka hanya mengkliping suatu pemberitaan
3 Kebanyakan perusahaan juga hanya beranggapan bahwa melakukan audit untuk
mengevaluasi kinerja PR hanya menyia-nyiakan waktu saja dan membuang-buang
duit. Bahkan ada yang beranggapan bahwa hal itu akan menjadi bumerang bagi tim
PR jika hasilnya mengarah pada keburukan kinerja PR. Mereka hanya menganggap
audit pemberitaan akan memerlukan waktu yang lama dan uang yang dibutuhkan
banyak. Padahal jika itu diperuntukkan untuk memperbaiki kinerja PR, itu adalah
suatu keharusan.
Sehingga bisa dikatakan bahwa, peran PR dalam perusahaan sering tidak
bisa berjalan optimal. Akan sangat disayangkan ketika PR hanya terfokus pada
strategi, rencana program dan event perncitraan semata tanpa ada evaluasi. Berapa
banyak audiance yang merespon positif dan negatif serta bagaimana pula media
sebagai media penyebar informasi mengkap dan memberitakannya.
Kurang adanya evaluasi ini menyebabkan pemimpin perusahaan akan
semakin enggan untuk mengeluarkan biaya yang berlebih dalam menjalankan
aktifitas PR. Karena pimpinan tidak mengetahui dampak yang terjadi. Ini adalah
salah satu kelemahan dalam pengelolaan PR yang tidak mampu
mendemonstrasikan nilai kontribusi PR bagi bisnis perusahaan. Keraguan pimpinan
perusahaan dan mendukung program-program PR selalu saja muncul karena
mereka tidak tahu secara jelas sasaran-sasaran apa yang dicapai serta bagaimana
mengukurnya untuk membuktikan bahwa program – program yang diajukan
berhasil atau tidak dalam membangun citra perusahaan.
Metode penelitian yang dapat digunakan untuk memantau pendapat umum,
4 Ketika metode yang digunakan adalah analisis isi, maka peneliti akan dihadapkan
pada isu-isu yang berkembang pesat dan menjadi pembicaraan publik akibat
pemberitaan dari media massa. Peneliti menggunakan audit komunikasi
dimaksudkan untuk mengetahui secara tepat isu-isu yang sedang berkembang yang
menjadi perhatian publik sebagai khalayak sasaran dan mengamati
kecenderungan-kecenderungan pendapat umum yang mempunyai pengaruh penting bagi suatu
perusahaan.
Seperti halnya polemik divestasi saham PT Freeport Indonesia (PT FI)
dengan Pemerintah Republik Indonesia (RI) yang menjadi pemberitaan di setiap
media cetak Harian nasional mulai akhir tahun 2015 sampai awal tahun 2016.
Polemik terkait perpanjangan PT Freeport Indonesia menjadi perbincangan yang
cukup hangat di akhir tahun 2015. Polemik yang terjadi berawal dari kasus
permintaan perpanjangan kontrak kerjasama oleh PT FI, hingga melebar pada
kewajiban PT FI mengenai divestasi saham yang harus dilakukan.
Polemik terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia memang menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau untuk tidak melulu menghabiskan waktu membicarakan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia yang nantinya akan melupakan kewajiban Freeport untuk melepas saham (divestasi).
"Menurut saya, harus dibahas dari segi Freeport. Jangan habis waktu urusi perpanjangan Freeport, nanti keburu lupa divestasi," kata Said Didu, saat berbincang dengan wartawan, di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta ( Metronews.com 20 November 2015).
Dalam PP Nomor 77 Tahun 2014 juga dijelaskan bahwa PT Freeport
5 lambat sampai 14 Oktober 2015 lalu. Karena pemerintah saat ini baru memiliki 9,36
persen saham dari PT Freeport Indonesia.
Ditengah pembicaraan polemik divestasi saham, polemik menjadi melebar
karena menteri ESDM Sudirman Said melaporkan adanya kasus pencatutan nama
Presiden dan wakil Presiden dalam pembagian saham PT Freeport oleh Ketua DPR
RI Setya Novanto. Kasus ini cukup mengalihkan perhatian publik. meruaknya
kasus ini, bisa juga membentuk opini publik menjadi opini publik yang negatif.
Publik bisa saja menganggap bahwa ini adalah suatu kesempatan bagi PT Freeport
dalam mengundur-undurkan persoalan divestasi saham. Opini yang terbentuk
seperti inilah yang akan dipandang sebagai suatu permasalahan oleh PR.
Berbagai pemberitaan tentang upaya PT Freeport Indonesia dalam
menyelesaikan polemik divestasi saham kepada pemerintah RI telah tersebar di
berbagai media cetak di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah koran Kompas.
Dalam koran ini, sering sekali diberitakan tentang polemik divestasi PT Freeport
Indonesia terutama pada bulan Oktober 2015 hingga bulan Januari 2016.
Harian Kompas adalah surat kabar Indonesia yang berkantor pusat di
Jakarta. Kompas diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara yang
merupakan bagian dari kelompok usaha Kompas Gramedia (KG), yang didirikan oleh PK. Ojong (almarhum) dan Jakob Oetama sejak 28 Juni 1965.
Dengan mengusung semboyan "Amanat Hati Nurani Rakyat", Kompas
dikenal sebagai sumber informasi tepercaya, akurat, dan mendalam. Lebih dari 2 juta pembaca dan pencapaian oplah terbesar mencapai 530.000 eksemplar setiap hari di semua provinsi di Indonesia.
Kompas tidak hanya merupakan koran dengan oplah (sirkulasi) terbesar di
Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara. Berdasarkan hasil survey pembaca
tahun 2008, Profil pembaca Koran Kompas mayoritas berasal dari kalangan
(Strata Ekonomi dan Sosial) menengah ke atas (SES AB) yang tercermin dari latar belakang pendidikan dan kondisi keuangan. (Wikipedia 2016).
6
menggunakan jasa ABC (Audit Bureau of Circulations) untuk melakukan
audit semenjak tahun 1976 (profile.print.kompas.com 2014).
Adanya Audit Bureau of Circulations (ABC) inilah yang membuat Kompas
dianggap cukup kredibel dalam memberitakan suatu kejadian. Harian Kompas
adalah satu di antara dua (2) koran di Indonesia yang diaudit oleh ABC. Koran
lainnya yang juga diaudit adalah Warta Kota. Harian Kompas memiliki karakter
dalam menyajikan berita dengan penuh kehati-hatian dalam kacamata obyektif,
penuh tanggung jawab, mengedepankan kebersamaan dalam keragaman dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik, santun dan mudah dimengerti. Hal
inilah yang menjadi alasan peneliti memilih Harian Kompas sebagai subjek
penelitian.
Polemik Divestasi saham ini menjadi suatu permasalahan yang cukup
mengahwatirkan bagi citra atau persepsi publik dalam melihat polemik yang terjadi
di PT Freeport Indonesia dengan pemerintahan Republik Indonesia (RI).
Pemberitaan yang tersebar di publik juga belum diketahui arah isunya secara
objektif dari bulan Oktober sampai Januari. Sehinga peneliti tertarik untuk
melakukan sebuah penelitihan tentang Arah Isu Polemik Divestasi Saham PT
Freeport Indonesia kepada Pemerintah Republik Indonesia di Surat Kabar (Analisis Isi Koran Harian Kompas Periode 14 Oktober 2015 sampai 14 Januari 2016).
Penelitihan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menjadi masukan bagi
petugas Humas PT Freeport Indonesia maupun Pemerintahan RI sebagai
identifikasi awal dalam mengelola isu oleh Public Relations dalam menganalisis
7 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari fenomena sosial yang telah diuraikan di atas, maka secara
spesifik yang menjadi rumusan masalah yang akan dijadikan acuan bagi penelitian
ini adalah:
Bagaimana kecenderungan arah isu berita polemik divestasi saham PT Freeport
Indonesia kepada pemerintahan Republik Indonesia pada Harian Kompas edisi 14
Oktober 2015 sampai 14 Januari 2016?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui kecenderungan arah isu polemik divestasi saham PT Freeport
Indonesia kepada pemerintahan Republik Indonesia, apakah arah isunya positif
negatif atau netral terhadap pemerintah RI maupun PT FI yang timbul pada Harian
Kompas edisi 14 Oktober 2015 sampai 14 Januari 2016.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis
Penelitihan kehumasan ini diharapkan memberikan kontribusi
mengenai salah satu kegiatan Public Relations yaitu audit pemberitaan yang
tersebar di publik dengan penelitian yang menggunakan metode analisis isi,
evaluasi dalam mengukur efektivitas komunikasi PR kepada dan melalui
media serta wawasan strategis melalui rekam – jejak isu, analisis pesaing dan
8 2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pemerintahan RI
atau Humas PT FI sebagai identifikasi awal dalam mengelola isu sebagai
upaya Public Relations dalam menganalisis berbagai kecendurangan isu
yang berpengaruh bagi perusahaan
1.5 Definisi Konsep
Definisi konseptual merupakan batasan terhadap masalah-masalah
variabel yang dijadikan pedoman dalam penelitian sehingga akan memudahkan
dalam mengoperasionalkannya di lapangan. Untuk memahami dan memudahkan
dalam menafsirkan banyak teori yang ada dalam penelitian ini, maka akan
ditentukan beberapa definisi konseptual yang berhubungan dengan yang akan
diteliti, antara lain:
1. Isu dan Arah Isu
Isu atau persoalan adalah suatu hal dengan kemungkinan ketidak
sepakatan yang ada kepentingannya bagi masyarakat, tidak sekedar untuk individu.
Dengan kata lain, isu adalah suatu permasalahan kontroversi yang menyentuh
hakikat kepentingan masyarakat dan diperbincangkan di media massa, baik di
media elektronik (televisi dan radio) maupun media cetak (surat kabar dan
majalah). Bidang permasalahan tersebut bisa mengenai hukum, politik, peperangan,
ekonomi, perdagangan, industri, perbankan, olahraga, pertanian, kejahatan,
pendidikan, lingkungan hidup, sosial budaya dan sebagainya (Bernard Henessy
9 Pendapat yang pro dan kontra tersebut dalam kegiatan audit monitoring
ling kungan disebut arah isu, yang umumnya diklasifikasifikan kedalam tiga
kategori, yaitu positif, netral dan negatif. Bisa juga diklasifikasikan menjadi setuju,
netral dan tidak setuju.
Hal ini juga diperjelas oleh pendapat Wimmer dan Dominick yang dikutip
oleh Ritonga (2004:98) bahwa: “Audit Monitoring Program Lingkungan
dimaksudkan untuk mengamati kecenderungan-kecenderungan pendapat umum
dan peristiwa-peristiwa sosial yang mungkin mempunyai pengaruh penting pada
suatu organisasi”.
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) arah berarti maksud atau
tujuan, sehingga arah isu bisa didefinisikan sebagai maksud dari permasalahan
kontroversi yang menyentuh hakikat kepentingan masyarakat dan diperbincangkan
di media massa.
2. Polemik Divestasi Saham
Polemik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2016) berarti
perdebatan mengenai suatu masalah yang dikemukakan secara terbuka dalam media
massa sastra tukar pikiran antara dua pihak yang berbeda paham tentang masalah
sastra, jika berbentuk tulisan disebut (perang pena). Berpolemik berarti berdebat
(berbantah, berbahas) melalui media massa (dalam surat kabar, majalah, dan
sebagainya).
Istilah divestasi berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu divestment.
Pengertian divestasi ditemukan dalam Pasal 1 Angka 13 Peraturan Pemerintah
10 surat berharga dan/atau kepemilikan pemerintah baik sebagian atau keseluruhan
kepada pihak lain.”Divestasi saham merupakan salah satu instrumen hukum dalam
melakukan pengalihan saham dari penanaman modal asing atau investor asing
kepada Pemerintah Indonesia, atau warga negara Indonesia, atau badan hukum
Indonesia. Divestasi tidak hanya dapat dilakukan oleh badan hukum privat seperti
perseroan terbatas, firma, CV, tetapi dapat juga dilakukan oleh badan hukum publik
seperti negara, provinsi, kabupaten atau kota. Dalam melakukan transaksi yang
bersifat privat, badan hukum publik diwakili oleh Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Menurut Flickinger, terdapat
dua alasan dilakukannya divestasi oleh perusahaan yaitu:
1. Meningkatkan efisiensi
2. Peningkatan pengelolaan investasi
Polemik divestasi saham dalam pembahasan ini adalah suatu perdebatan
yang terjadi dalam pelepasan saham yang dilakukan oleh PT FI kepada
Pemerintahan RI.
3. Pemerintah
Menurut Suhady dalam Riawan (2009: 197) Pemerintah (government)
ditinjau dari pengertiannya adalah the authoritative direction and administration of
the affairs of men/women in a nation state, city, ect. Dalam bahasa Indonesia
sebagai pengarahan dan administrasi yang berwenang atas kegiatan masyarakat
11
Pemerintahan dapat juga diartikan sebagai the governing body of a nation,
state, city, state, city, etc yaitu lembaga atau badan yang menyelenggarakan
pemerintahan Negara, Negara bagian, atau kota dan sebagainya.
Pemerintah dilihat dari sifatnya yaitu pemerintah dalam arti luas meliputi
seluruh kekuasaan yaitu kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan
yudikatif. Sedangkan pemerintah dalam arti sempit hanya meliputi cabang
kekuasaan eksekutif saja ( W. Riawan Tjandra 2009 : 197).
4. Surat Kabar
Secara etimologis, surat kabar atau koran berasal dari bahasa Inggris
“newspaper” dan bahasa Belanda “courante” yang dipinjam pula oleh orang
Belanda dari bahasa Perancis “courant”. Surat kabar terdiri dari dua kata “surat dan
kabar”.
Pengertian surat adalah kertas yang ditulis yang mempunyai isi tertentu
serta ditujukan kepada pihak tertentu dan kata kabar diketahui berasal dari bahasa
Arab “khabar” yang berarti berita.“Surat kabar ialah pemberitaan tercetak yang
diterbitkan dan dijual secara tetap.
Chusaeri, dalam bukunya berjudul Riwayat Persuratkabaran, mencoba
memberi pengertian surat kabar.“Surat kabar adalah kertas yang dicetak dan
disebarkan secara Harian atau mingguan dan berisi tentang berita, opini dalam
bentuk artikel, karangan khas, dan periklanan”.
Surat Kabar adalah Media komunikasi massa yang memuat serba-serbi
12 dan keamanan. Fungsinya sebagai penyebar informasi pendidikan, menghibur,
mengawasi atau mengatur massa (Gunadi, 1998:83.).
1.6 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu
variabel diukur. Dengan melihat definisi operasional suatu penelitian, maka seorang
[image:27.595.113.554.294.755.2]peneliti akan dapat mengetahui suatu variabel yang akan diteliti.
Tabel 1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Variabel Indikator
Arah Isu (X1)
Maksud/tujuan dari permasalahan kontroversi yang menyentuh hakikat
kepentingan masyarakat dan diperbincangkan di media
- Positif - Negatif - Netral Polemik Divestasi Saham (X2)
Suatu perdebatan yang terjadi dalam pelepasan saham yang dilakukan oleh
PT FI kepada Pemerintahan RI.
- Perpanjangan
Kontrak Kerjasama
- Pengalihan isu
- Divestasi Saham
Pemerintah Republik Indonesia (Y1)
Organisasi yang memiliki kekuatan besar di negeri ini, termasuk urusan publik teritorial, dan urusan kekuasaan
dalam rangka mencapai tujuan negara
- Eksekutif
- Legislatif
- Yudikatif
Surat Kabar
(Y2)
Media komunikasi massa yang memuat serba-serbi pemberitaan, meliputi bidang politik, ekomomi, sosial budaya, maupun pertahanan dan
keamanan
- Online