• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENOLAKAN NATIONAL VACCINE INFORMATION CENTER (NVIC) TERHADAP KEBIJAKAN WAJIB VAKSIN DI AMERIKA SERIKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENOLAKAN NATIONAL VACCINE INFORMATION CENTER (NVIC) TERHADAP KEBIJAKAN WAJIB VAKSIN DI AMERIKA SERIKAT"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Vaksinasi1 merupakan suatu pencegahan medis yang sudah tidak asing di telinga masyarakat modern saat ini. Vaksinasi dianggap sebagai salah satu terobosan mutakhir dalam dunia kesehatan karena bersifat prefentif dan kabarnya banyak menyelamatkan nyawa manusia. Selain vaksin kita juga mengenal imunisasi, perbedaan mendasar antar vaksin dan imunisasi adalah, imunisasi merupakan proses dimana tubuh manusia menjadi kebal terhadap penyakit terntentu, dan vaksinasi memicu meningkatnya system kekebalan tubuh terhadap penyakit.2 Imunisasi tidak harus selalu melalui vaksin, seseorang yang sudah pernah tertular penyakit dan berhasil sembuh, maka secara natural tubuhnya imun terhadap penyakit tersebut di kemudian hari.

Vaksin3 ditemukan pertama kali pada tahun 1796 oleh seorang ahli fisika di Inggris bernama Edward Janner, dan vaksin yang ditemukan adalah

1

Vaksinasi adalah metode injeksi yang berisi organism bakteri atau virus aktif atau non- aktif dan memicu kekebalan tubuh yang berfungsi melawan penyakit dari organisme tersebut. Basics http://www.vaccines.gov/basics/ diakses pada 21 Oktober 2014.

2

Basics Immunization http://www.vaccines.gov/basics/ diakses pada 22 Oktober 2014

3

(2)

vaksin untuk penyakit cacar.4 Sebutan vaskin sendiri di ambil dari bahasa latin vaccacia yang berarti cacar sapi.5 Vaksin tersebut di peroleh dari penelitian yang dilakukan terhadap sapi yang terkena virus cacar.6 Dimulai dari Inggris, akhirnya upaya prefentif vaksin tersebar, dan masuk ke Amerika pada abad ke-19, dimana masa itu terjadi wabah besar – besaran cacar di Amerika Serikat.7

Kesadaran akan pentingnya pencegahan menyebarnya wabah penyakit ke dalam wilayah Amerika Serikat membuat pemerintah ikut andil dalam penyebaran vaksin di wilayah Negara – Negara bagian, Massachusetts adalah Negara baian pertama yang membentuk kebijakan wajib vaksin cacar bagi warganya.8 Secara Federal, Pemerintah Amerika Serikat berupaya menunjukkan keseriusan mereka dengan membentuk lembaga yang mengawasi penyebaran penyakit di Amerika Serikat yaitu Center of Disease Control and Prefentive (CDC), pada tahun 1946 dimasa pemerintahan Presiden Harry S. Truman untuk mencegah penyebaran malaria di Amerika.9

1

The important date at vaccines history http://www.immunize.org/important-date-at-vaccines-history diakses 11 januari 2014.

5

Definisi vaksin http://infoimunisasi.com/vaksin/definisi-vaksin/ diakses pada tanggal 22 Oktober 2014.

6

Edward Janner ( 1749-1823)

http://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/jenner_edward.shtml diakses pada 13 Oktober 2014.

7

Smallpox and The Anti- Vaccination Leagues in United State

http://www.historyofvaccines.org/content/articles/history-anti-vaccination-movements diakses ada 19 September 2014.

8 Ibid. 9

(3)

Seiring dengan meningkatnya ancaman akan berbagai penyakit membuat berbagai Negara mempersiapkan dirinya dalam mencegah wabah penyakit tersebut menyebar di wilayah mereka. Apalagi dewasa ini, WHO didukung oleh WHA (World Health Assembly) sedang mengadakan kampanye yang ditujukan untuk seluruh masyarakat dunia agar mereka mendapatkan vaksin secara merata, tidak membeda – bedakan tentang status kekayaan dan status sosial.10 Karena itu WHO mengundang perwakilan dari 192 negara untuk sama – sama mensukseskan kampanye ini. Dalam kampanye yang bertajuk Global Vaccine Action Plan, WHO mengharapkan pemerataan terhadap perolehan vaksin dan tentu saja kampanye ini butuh dukungan kuat dari pemerintah masing – masing Negara anggota, termasuk Amerika Serikat.11

Saat ini Amerika Serikat merupakan salah satu Negara yang paling maju dalam pengembangan vaksin, dibuktikan dengan banyaknya pusat penelitian vaksin yang ada di beberapa Negara bagian.12 Dewasa ini di Amerika Serikat ada sekitar 25 jenis vaksin yang ditawarkan oleh pihak

10

Accountability Framework.WHO. 2012 Pdf hal. 2

www.who.int/immunization/global.../GVAP_Annex6.pdf?ua=1di unduh pada tanggal 12 Januari 2014

11 Ibid. 12

(4)

pengembang yang dapat di konsumsi oleh warga Amerika Serikat.13 Vaksin tersebut dapat di konsumsi balita sampai orang dewasa, walaupun ditawarkan dengan harga yang cukup mahal sekitar $25 - $150,14 banyak warga Amerika yang tetap berminat dan secara rutin mengkonsumsi cairan tersebut.

Faktor yang mempengaruhi hal tersebut diatas antara lain adalah kebijakan yang di tetapkan pemerintah AS yaitu, warga Negara AS harus memiliki surat keterang resmi telah mendapatkan vaksinasi dari praktisi kesehatan, bahwa sudah mendapatkan vaksin tertentu jika ingin mendaftar sekolah atau kerja.15 Peran media dalam mempromosikan vaksin sebagai produk medis paling efisien dalam mencegah penularan penyakit juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi warga untuk mengkonsumsi cairan tersebut. Perusahaan farmasi juga terus berinovasi dalam menciptakan vaksin untuk penyakit – penyakit modern yang ada, seperti HIV, Kanker Serviks dan lain – lain.

Yang menjadikan fenomena ini menarik untuk diteliti adalah meskipun vaksin dirasakan manfaatnya, bahkan pemerintah memberikan anjuran secara nasional mengenai vaksin di AS, ternyata tidak serta merta membuat vaksin mulus di terima dalam masyarakat secara merata. Pada

13

Complete List of Vaccines Licensed for Immunization and Distribution in the US. http://www.fda.gov/BiologicsBloodVaccines/Vaccines/ApprovedProducts diakses tanggal 12 Januari 2014

14

Price List http://www.cdc.gov/vaccines/programs/vfc/awardees/vaccine-management/price-list/ diakses 12 januari 2014

15

(5)

tahun 1970, pemerintah AS menghimbau secara Nasional untuk masyarakatnya agar mendapatkan vaksin Diphteria, Tetanus, dan Pertussis (DTP) sesuai jadwal secara nasional terutama bagi Balita. Pada tahun yang sama banyak terjadi pengajuan gugatan kepada pihak medis karena 36 anak mengalami cacat otak setelah mendapatkan vaksin tersebut.16

Para orang tua korban vaksin DTP membentuk perkumpulan untuk memperjuangkan kompensasi atas kerugian yang mereka alami dan berusaha menghapuskan vaksin DTP dari jadwal imunisasi balita, akhirnya terbentuklah Dissatisfied Parents Together (DPT). Yang sealanjutnya di kelola secara professional dan terdaftar sebagai organisasi non-profit resmi dengan nama National Vaccines Information Center (NVIC).17 Dimana tujuan dari organisasi ini adalah untuk memperjuangkan hak – hak kebebasan masyarakat Amerika bidang kesehatan terutama vaksin .

Para pendiri NVIC ingin pemerintah Amerika Serikat, pihak medis dan masyarakat Internasional khususnya masyarakat Amerika Serikat sendiri serius menanggapi fenomena komplikasi penyakit yang muncul akibat mengkonsumsi vaksin secara berkala.18 Dengan berbagai upaya baik secara hukum maupun non-hukum NVIC berusaha untuk menolak kebijakan wajib

16

DTP Vaccine Controversy

http://www.historyofvaccines.org/content/articles/history-anti-vaccination-movements diakses pada tanggal 19 September 2014

17

Abouthttp://www.nvic.org/about.aspx diakses pada 12 januari 2014 14

(6)

vaksin pemerintah AS, NVIC ingin agar masyarakat AS bebas menentukan pilihan apakah mereka mengkonsumsi vaksin atau tidak tanpa perlu mendapatkan ancaman secara hukum maupun social.19

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut di atas maka dapat menimbulkan sebuah pertanyaan, “Bagaimana upaya penolakan NVIC terhadap kebijakan wajib

vaksin di Amerika Serikat?”

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1.3.1 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum:

1. Untuk mengetahui Efek samping dari Vaksin.

2. Untuk mengetahui fungsi National Vaccine Information Centre. 3. Untuk mengetahui upaya NVIC dalam merubah kebijakan

Amerika Serikat.

Tujuan Khusus:

1. Untuk menambah wawasan peneliti tentang vaksinasi terutama dari Negara besar seperti Amerika Serikat.

2. Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ilmu Politik jurusan Hubungan Internasional.

19

(7)

1.3.2 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat Akademis

1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu hubungan internasional pada umumnya dan pengetahuan mengenai vaksin pada khususnya isu –isu non tradisional seperti vaksin.

2. Memberikan sudut pandang yang berbeda mengenai vaksin.

3. Memperkaya referensi dan literature kepustakaan mengenai Vaksin dan organisasi NVIC serta kepentingan politik pemerintah Amerika Serikat dibalik kebijakan tersebut.

4. Memberikan masukan bagi semua pihak yang memerlukan pada penelitian terkait.

Manfaat Praktis

1. Untuk memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti. 2. Untuk menerapkan secara dinamis ilmu yang sudah di peroleh. 3.Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang di perlukan kepada peneliti selanjutnya yang memiliki penelitian sejenis dikesempatan lain.

1.4 PENELITIAN TERDAHULU

(8)

Yunita, yang berjudul ‘Kepentingan Keamanan Kesehatan (Health Security)

Amerika Serikat dalam Bantuan Penanganan Wabah Avian Influenza di

Indonesia’. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Health Security merupakan isu yang sangat penting saat ini. Karena persoalan keamanan sebuah Negara semakin meluas tidak hanya mengenai ancaman perang dan wilayah tetapi isu kesehatan juga di anggap sangat penting oleh pemerintah Amerika Serikat.

Oleh karena itu ketika Virus Avian Infulenza mewabah di Indonesia, Amerika Serikat dibawah pemerintahan Bush, memberikan bantuan berupa dana dan program – program yang mendukung penelitian pengembangan vaksin terhadap virus tersebut. Bantuan tersebut diharapkan dapat memberikan jaminan agar keamanan warga masyarakat Amerika Serikat terjamin dari virus Avian Influenza. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa Amerika Serikat memberikan bantuan terhadap Indonesia dengan tujuan untuk mencapai kepentingan nasionalnya, yaitu kepentingan keamanan kesehatan manusia.

(9)

Serikat, tetapi ada perbedaan antara penelitian penulis dengan penelitian di atas.

Kemudian penelitian terdahulu berikutnya adalah skripsi milik Devi Anggaraeni, mahasiswa UMM jurusan Hubungan Internasional yang berjudul

Kepentingan Multinational Cooperation (Perusahaan Farmasi) dalam

program penanganan Flu Burung oleh WHO di Indonesia”, pada tahun 2010. Dalam penelitian ini di jelaskan bagaiman alur penelitian sebuah virus yang baru muncul di dunia, untuk kemudian di teliti dan diciptakan cairan preventif nya. Peran WHO sangat penting sebagai mediasi antara sebuah Negara yang menjadi sarang wabah dengan laboratorium pengembang vaksin. Devi menyebutkan tentang konsep Multi National Cooperation sebagai alat untuk menelaah tentang fenomena ini.

(10)

Kemudian penelitian terdahulu ketiga adalah buku yang di tulis oleh

Dr. Siti Fadhila Supari, Phd.Yang berjudul ‘Its Time for The World to change

! In The Spirit of Dignity, Equity and Transparency’, pada tahun 2007. Dalam Bukunya Ibu Siti Fadhila Supari menjabarkan bagaimana proses sebuah Negara sebagai Negara wabah menyerahkan sample virus kepada WHO dan WHO menyerahkan sample virus terkait kepada laboratorium yang ada di Amerika. Buku ini menceritakan bagaimana terdapat konspirasi dibalik pengembangan virus flu burung. Bagaimana sample virus diperoleh, dikembangkan menjadi virus baru kemudian di kembangkan vaksin nya, lalu di jual ke Negara – Negara berkembang dan Negara dunia ke-3.

(11)

Buku ini juga menceritakan bagaimana perjuangan Menteri Kesehatan Indonesia ini meminta transparasi kepada WHO dan kaum elite lainya terkait pembuatan vaksin yang ternyata penelitian pengembangan di bawah pengawasan Kementrian Energi Amerika Serikat. Dan usaha ini akhirnya berhasil dengan cukup adil bagi kedua belah pihak. Yang menarik dari buku ini adalah bagaimana Ibu Siti Fadhila Supari mentuturkan secara terbuka bagaimana dunia kesehatan juga sudah dikuasai oleh kepentingan – kepentingan bisnis pihak tertentu, termasuk Negara Amerika Serikat.

Yang ke empat adalah buku yang berjudul ‘Vaccination, Social

Violient, Criminallity’ oleh Harris Coutler pada tahun 2009. Dalam buku ini Harris Coutler berusaha mengaitkan antara bahaya vaksin dengan meningkatnya kriminalitas di Amerika Serikat. Coutler beranggapan bahwa meningkatnya kriminalitas bukan sebuah kebetulan melainkan ada keterkaitan dengan program vaksinasi bagi anak – anak. Di Amerika Serikat sudah bukan menjadi rahasia, apabila pengembangan dan penelitian Vaksin dilakukan oleh narapidana yang ada di rumah tahanan. Coutler menyebutkan bahwa dalam setiap cairan preventif yang di kembangkan DNA para kriminal juga akan ikut tercampur di dalamnya, dan itu tidak akan bisa dihindari.

(12)

ini adalah, dalam buku ini lebih mengungkap tentang bagaimana pembuatan vaksin dan efek – efek samping yang tidak meluas di Amerika Serikat dan Negara lainya, sedangkan pada penelitian penulis lebih menekankan pada bagaimana pemerintah Amerika Serikat mengaplikasi kebijakan mereka dalam mewajibkan vaksin.

(13)

bagaimana upaya – upaya yang di lakukan untuk mengajak masyarakat Amerika Serikat lebih peduli terhadap resiko vaksinasi.

Tabel 1.1 Posisi Penelitian

NO Judul dan Nama

Penelitian

Jenis penelitian dan analisa Hasil

(14)

3 It’s time for the world to change in the spirit of dignity, equity, and The Medical Assault on the American Brain

5 Adverse Events Associated with Childhood Vaccines: Evidence Bearing on Causality

oleh: Chyntia J. Howe dkk.

(15)

1.5 KERANGKA KONSEP

1.5.1 KONSEP NEW SOCIAL MOVEMENT

Diawali dengan revolusi Industri besar – besaran di Inggris pada tahun 1800-an, dimana masyarakat Eropa mulai mengalami kemajuan teknologi, pendidikan, ekonomi, budaya, dan lain sebagainya. Dimulai dari Inggris mulai memakai mesin sebagai alat produksi dan mengakibatkan produktivitas lebih dinamis dan barang yang di hasilkan lebih terjangkau harganya. Ekonomi semakin membaik dan mengarah kepada kapitalisme. Tetapi ternyata revolusi Industri tidak hanya menghasilkan sisi positif, tetapi juga sisi negative. Pada masa itu para pemegang modal memiliki kekuasaan atas arus ekonomi dimana yang kaya semakin kaya dan menimbulkan jarak yang sangat jauh dengan kelas social lain.20 Dalam hal ini masyarakat menengah kebawah yang tidak memiliki modal hanya menjadi pekerja (buruh) saja, dengan gaji dan jam kerja yang tidak manusiawi.21

Masa ini merupakan titik awal kemunculan kelas social baru di masyarakat. Konsep gerakan social lahir dari terbentuknya kelas social baru dalam masyarakat, dimana perbedaan ini lahir karena ada jarak yang sangat jauh antara pemilik industry dan pekerja dalam industry. Dan kelas social baru ini masih di kotak – kotakkan lagi berdasarkan aspek sejarahnya, metode

20

Alain, Tourine. The Post Industrial Society.Random House. New York. 1971.. hal 2-3 21

(16)

produksinya dan keterlibatanya dalam organisasi perekonomian. Kemudian lahirlah gerakan social dari masayarakat golongan ini sebagai wadah mengeluarkan pendapat dan mengutarakan pilihan mereka. 22Hal – hal yang mereka perjuangkan adalah persamaan hak kelas social agar tak hanya di dominasi kelas pengusaha, persoalan ekonomi dimana mereka menuntut hak lebih sebagai buruh dan yang terakhir dalam bidang politik, karena pada masa itu hanya masyarakat yang membayar pajak saja yang bisa memperoleh hak untuk terlibat dalam politik dan pemerintahan23 . Gerakan – gerakan tersebut di atas disebut sebagai gerakan social konvensional atau lama.

Dewasa ini, gerakan social konvensional beralih ke Gerakan Sosial baru. Setelah revolusi Industri mulai merambah sebagian besar Eropa, permasalah yang di alami di Inggris juga dialami oleh Negara – Negara Eropa lainya, dalam bukunya yang berjudul The Post Industrial Society, Alain Tourine memfokuskan pada perubahan social yang terjadi di Perancis, dimana ia yakini juga terjadi di sebagian besar Negara – Negara dengan pengalaman Revolusi Industri. Alain Tourine menjelaskan secara runtut bagaimana awal munculnya permasalahan social di era Revolusi Industri, sampai setelah revolusi tersebut.

22

Op cit. hal 2-3 23

(17)

Dalam bukunya Tourine menjelaskan bagaimana gerakan social yang muncul pasca perang dunia kedua, dimana masyarakat pekerja mulai memperjuangkan hak – hak mereka untuk lebih terlibat dalam urusan kenegaraan dan dalam konsep Gerakan Sosial Baru dijelskan bahwa perjuangan hak – hak pada era modern mulai bergeser dari Gerakan Sosial Konvensional, tidak lagi tentang memperjuangkan persoalan Ekonomi ataupun permasalahan kelas sosial, tetapi mulai memperjuangkan hal lain seperti kesehatan, budaya, lingkungan, gaya hidup dan lain sebagainya.24

Tourine menyebutkan bahwa, masyarakat era pasca Revolusi Industri, mulai membentuk masyarakat Mandiri, dimana masyarakat golongan ini menyadari bahwa 1 suara tidak akan bisa membawa perubahan, tetapi kumpulan banyak suara dengan kesamaan visi akan membawa suatu perubahan atau data mencapai apa yang mereka inginkan.25 Metode yang dilakukan oleh masyarakat baik dalam Gerakan Sosial Lama ataupun Baru adalah sama, yaitu membentuk kumpulan orang – orang atau suara dengan kesamaan visi dan misi, hanya saja semakin maju teknologi, maka penyaluran suara tidak lagi hanya melalui media konvensional seperti surat, media cetak dan seterusnya, tetapi juga melalui media elektronik, seperti iklan di televisi atau radio, kemudian pemanfaatan internet melalui media social dan website, melalui jalur advokasi dan lain – lain.

24

Ibid.hal 61. 25

(18)

Penulis menggunakan konsep ini untuk menjelaskan fenomena munculnya NVIC sebagai sebuah gerakan social baru yang dibentuk oleh para orang tua korban vaksinasi dan diperuntukkan untuk memperjuangkan kebebasan masyarakat Amerika Serikat dalam bidang kesehatan khususnya vaksinasi. Dengan konsep ini penulis juga berusaha menjelaskan bagaimana NVIC berupaya merubah kebijakan yang ada melalui Media, non – hukum sampai cara hukum untuk mencapai tujuanya.

1.5.2 KONSEP PUBLIC POLICY

Konsep kedua yang dipakai dalam penelitian ini adalah konsep public policy. Menurut Thomas R. Dye kebijakan adalah apapun yang dipilih pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan.26 Sedangkan menurut James Anderson kebijakan public adalah arah atau tindakanyang memunyai maksud yang di tetapkan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor dalam mengatasi suatu masalah atau suatu persoalan.27 Menurut Budi Winarno dalam era masyarakat dan pemerintahan modern saat ini, tidak akan terlepas dari kebijakan public, dimana kebijakan ini dibentuk menyangkut bidang kesejahteraan social, bidang kesehatan, pertanian, pembangunan ekonomi, hubungan luar negeri, pendidikan dan lain sebagainya.28

26

Dikutip dalam buku karya Prof. Drs. Budi Winarno MA, PhD. Kebijakan Publik Teori, Analisis dan Studi Kasus. CAPS. 2014. Yogyakarta. Hal.20

27

Ibid Hal.21 28

(19)

Pada proses perumusan kebijakan, keterlibatan pihak – pihak terkait isu kebijakan baik dalam politik, pemerintah maupun non- pemerintah meruakan cirri khas dari kebijakan publik. Menurut Anderson, konsep public policy sebagai arah tindakan akan dapat lebih dipahami jika dibagi menjadi beberapa kategori yaitu, tuntutan kebijakan (policy demands), keputusan – keputusan kebijakan (policy decision), pernyataan – pernyataan kebijakan (policy statement), hasil kebijakan (policy outputs) dan dampak kebijakan ( policy outcomes). Tuntutan kebijakan adalah tuntutan yang dibuat oleh aktor – aktor swasta atau pemerintah kepada pejabat pemerintah dalam suatu system politik yang berupa desakan agar pejabat pemerintah mengambil tindakan atau tidak terhadap suatu persoalan.

(20)

kebijakan adalah akibat – akibat yang timbul dalam masyarakat setelah pengaplikasian kebijakan tersebut.29

Sedangkan tahapan - tahapan pembentukan kebijakan menurut William Dun dalam Budi Winarno30 adalah sebagai berikut :

1. Tahap Penyusunan Agenda, dimana para pejabat pemerintah di tunjuk untuk menempatkan masalah – masalah dalam agenda publik untuk selanjutnya dapat diperbincangkan pemebentukan kebijakannya.

2. Tahap Formulasi Kebijakan adalah pembahasan permasalahan yang sudah dimasukkan dalam agenda publik oleh para pembuat kebijakan. Di cari solusi dan alternatif terbaik bagi permasalahan tersebut.

3. Tahap Adopsi Kebijakan adalah tahapan dimana dari sekian banyak solusi dan alternatif yang di tawarkan dipilih salah satu kemudian di adopsi ke dalam kebijakan dengan persetujuan legislatif.

4. Tahap Implementasi Kebijakan adalah tahapan dimana kebijakan yang telah di bentuk di implementasikan dalam masyarakat dan pelaksanaannya di awasi oleh pejabat terkait.

5. Tahap Evaluasi Kebijakan, pada tahap ini kebijakan yang telah di jalankan akan di evaluasi keefektivitasannya dalam masyarakat.

29

Ibid. hal 24-26 30

(21)

Dalam proses penerapan kebijakan, komunikasi merupakan faktor penting, faktor – faktor yang mempengaruhi efektifitas implementasi sebuah kebijakan antara lain penyampaian, kejelasan dan konsistensi. Hal–hal tersebut di anggap krusial untuk mencapai keberhasilan sebuah kebijakan. Karena itu jika penyampaian kebijakan oleh pemerintah pada masyarakat tidak mengandung tiga unsur tersebut, efektifitas dari keberhasilan kebijakan tersebut akan menurun.31

Sebagai bahan evaluasi kebijakan maka pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus mendapatkan feed back dari masyarakat, apakah kebijakan tersebut tepat di aplikasikan ataukah tidak. Konsep ini digunakan untuk menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi pemerintah Amerika Serikat untuk mengambil kebijakan mengenai vaksin, bagaimana bentuk kebijakannya, apa tujuan yang ingin di capai dan bagaimana hasil dari kebijakan tersebut sejauh ini.

1.6 METODE PENELITIAN

1.6.1 TEKNIK DAN LEVEL ANALISA

Teknik analisis yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah menggunakan metode silogisme dengan pola pikir deduktif. Dalam penelitian ini yang menjadi prinsip

31

(22)

dasar adalah peran pembentukan Organisasi Sosial Masyarakat. Kemudian pengajuan premis minor dilakukan pada analisis dari bahan-bahan yang telah diperoleh kemudian dikupas dalam bab selanjutnya, sehingga akan diperoleh argument dasar.

Level analisis yang peneliti gunakan adalah deduksionis yaitu level perilaku kelompok dan Negara. Level analisis yang mefokuskan untuk mempelajari perilaku kelompok atau organisasi sebagai unit analisanya dan Negara yang terlibat dalam hubungan internasional sebagai unit eksplanasinya.32

1.6.2 TIPE PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif untuk menjelaskan hubungan atau pengaruh suatu variable independen dengan variable dependen. Dalam penelitian ini variable – variable yang di maksud adalah Kelompok NVIC sebagai variable independen dan Amerika Serikat sebagai variable dependen.

1.6.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data kepustakaan. Teknik yang digunakan penulis dengan pemanfaatan buku, penelitian-penelitian sebelumnya, dan dokumen elektronik

32Mochtar Mas’oed

(23)

yang terkait dengan permasalahan yang diteliti sebagai suatu acuan atau pedoman untuk mencapai kesimpulan yang akan menguatkan atau melemahkan argumen dasar.

1.7 RUANG LINGKUP PENELITIAN

Untuk membatasi pembahasan agar tetap fokus pada tujuan penelitian maka penulis memberi batasan – batasan materi mengenai bagaimana upaya NVIC dalam mengubah kebijakan Amerika Serikat dalam mewajibkan penggunaan Vaksin. Tujuan dari menentukan batasan materi pada enelitian ini aalah agar pembahasan mengenai fenomena yang di amati tidak keluar dari kerangka penelitian yang di tentukan.

1.8ARGUMEN DASAR

(24)

kepada instasi kesehatan yang merugikan, setiap kesempatan, NVIC mengikuti sidang terbuka Komite Penasehat Kesehatan Nasional untuk menganalisis kebijakan mengenai vaksin atau mengirimkan surat formal kepada anggota legislative Negara bagian untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi masyarakat.

Dari segi non-hukum NVIC bergerak dengan mengadakan seminar-seminar di Negara – Negara bagian, serta melakukan kampanye global melalui website dengan kampanye andalan mereka yaitu Ask 8, Vaccine Ingredient Calculator, Ask Nurse Vicky, Vaccine Memorial Wall, dan Vaccine

Freedom Wall yang berfungsi memberikan wadah bagi masyarakat yang ingin berbagi pengalaman mengenai vaksin dan iklan – iklan media elektronik seperti di Delta Airlines dan ABC Board Times Square tentang hal – hal yang harus di waspadai mengenai vaksin. Upaya – upaya tersebut merupakan respon terhadap kebijakan public pemerintah AS bidang kesehatan terutama vaksin.

1.9 Sistematika Penulisan

(25)

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu, landasan konsep, metode penelitian,ruang lingkup penelitian, tinjauan pustaka, hipotesadan sistematika penulisan.

BAB II: KEBIJAKAN WAJIB VAKSIN DI AS

Pembahasan pokok dalam Bab II adalah:

2.1 Faktor – Faktor di balik Kebijakan Wajib Vaksin di AS 2.1.1 Kondisi Kesehatan di Wilayah AS

2.1.2 Perusahaan Farmasi di AS 2.1.3 World Health Organization

2.1.4 Lembaga Pemerintah dan Organisasi Kesehatan di AS 2.2 Bentuk Kebijakan wajib vaksin di AS

2.2.1 School Immunization Law

2.2.2 College Student Immunization Policy

2.2.3 Healthcare Workers Vaccines Recommendation 2.2.4 Military Vaccine Requirements

2.2.5 Immigration and Foreign Adoption 2.2.6 International Travels

(26)

BAB III : UPAYA NVIC

Pembahasan pokok dalam Bab III adalah: 3.1 Pro dan Kontra Wajib Vaksin di AS

3.1.1 Kemunculan NVIC

3.1.2 Pro Vaksin dan Anti Vaksin 3.1.3 Upaya Hukum

3.1.4 Upaya Non-Hukum 3.4 Hasil Upaya Hukum NVIC

3.4.1 National Childhood Vaccine Injury Act 1986 3.4.2 National Vaccine Advisiory Committee

3.4.3 National Vaccine Injury Compensation Program 3.4.4 Vaccine Adverse Event Reporting System 3.5 Hasil Upaya Non-Hukum

BAB IV: PENUTUP

(27)

PENOLAKAN NATIONAL VACCINE INFORMATION CENTER (NVIC) TERHADAP KEBIJAKAN WAJIB VAKSIN DI AMERIKA SERIKAT

SKRIPSI

Disusun dan di ajukan

untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana ilmu politik (S.IP) strata-1

Disusun oleh:

Wahdhatul Aulia

09260143

Jurusan Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

(28)

DAFTAR ISI

Lembar Sampul Depan ...

Lembar persetujuan Skripsi ... i .

Lembar pengesahan ... ii .

Lembar Pernyataan Orisinalitas ... iii

Berita Acara Bimbingan Skripsi………...……….iv

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.3.1. Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2. Manfaat Penelitian ... 7

1.4. Penelitian Terdahulu ... 7

1.5 Kerangka Konsep ... 15

1.5.1. Konsep New Social Movement ... 15

1.5.2. Konsep Public Policy ... 18

1.6 Metodologi Penelitian ... 21

1.6.1. Teknik dan Level Analisa Data ... 21

1.6.2. Tipe Penelitian ... 22

1.6.3. Teknik Pengumpulan Data ... 22

1.7.Ruang Lingkup Penelitian... 23

1.8 Argumen Dasar ... 23

1.9. Sistematika Penulisan ... 24

(29)

2.1.1. Kondisi Kesehatan di Wilayah AS ... 32

2.1.2 Perusahaan Farmasi di AS………..34

2.1.3 World Health Organization……….36

2.1.4 Lembaga Pemerintah dan Organisasi Kesehatan di AS……….38

2.2 Bentuk Kebijakan Wajib Vaksin di AS ... 39

2.3.1. School Immunization Law ... 41

2.3.2 College Student Immunization Policy. ... 42

2.3.3 Healthcare Workers Vaccine Recommendation……….44

2.3.4 Military Vaccine Requirments ………...45

2.3.5 Immigration and Foreign Adoption ………...49

2.3.6 International Travels ………..50

2.3.7 Model State Emergency Health Power Act (MSEHPA)………51

BAB III PEMBENTUKAN DAN UPAYA NVIC 3.1.Pro dan Kontra Wajib Vaksin di AS ... 53

3.1.1 Kemunculan NVIC……….54

3.1.2 Pro Vaksin dan Anti Vaksin………...58

3.1.3 Upaya Hukum……….60

3.1.4 Upaya Non-Hukum……….65

3.2.Hasil Upaya Hukum... 76

3.2.1 National Childhood Vaccine Injury Act..1986………...76

3.2.2 National Vaccine Advisory Committe………...78

3.2.3 National Vaccine Injury Program.………..79

3.2.4 Pembentukan VAERS ………81

3.3.Hasil Upaya Non-Hukum ... 83

BAB IV PENUTUP………...85

(30)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Wahdhatul Aulia Nim : 09260143

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Judul Skripsi : PENOLAKAN NATIONAL VACCINE INFORMATION CENTER (NVIC) TERHADAP KEBIJAKAN WAJIB VAKSIN DI AMERIKA SERIKAT

Disetujui, Dosen Pembimbing

Pembimbing I

M. Syaprin Zahidi, MA

Pembimbing II

Gonda Yumitro, MA.

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Ketua Jurusan HI

(31)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Wahdahtul Aulia Nim : 09260143

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Judul Skripsi : Penolakan National Vaccine Information Center (NVIC) Terhadap Kebijakan Wajib Vaksin di AS

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Sabtu Tanggal : 18 Oktober 2014 Tempat : Ruang Dosen FISIP

Mengesahkan Dekan FISIP – UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Dewan Penguji: Tanda Tangan

1. Hafid Adim P, MA ( )

2. Peggy Puspa, MSc. ( )

3. M. Syaprin Zahadi, MA. ( )

(32)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah Ini Nama : Wahdhatul Aulia Tempat, tanggal lahir : Malang, 1 Januari 1989 NIM : 09260143

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

Penolakan National Vaccine Information Center (NVIC) terhadap Kebijakan Wajib Vaksin di Amerika Serikat

Adalah bukan karya tulis ilmiah atau skripsi orang lain, baik sebagian atau seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benanya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 27 Oktober 2014 Yang Menyatakan,

(33)

LEMBAR PERSEMBAHAN

Rasa syukur yang sebesar –besarnya saya haturkan kepada Allah Subhanallahuwata‟ala, atas semua Rahmat yang telah diberikan, sehingga saya mampu menyelesaikan Maha Karya ini dengan lancar tanpa suatu hambatan yang berarti. Maha Karya ini merupakan tanda akhir perjuangan panjang saya dalam meraih gelar Sarjana Strata-1. Terima kasih kepada kedua Orang Tua saya, Mama Tuti Suryani dan Papa Abdul Wahid atas segala dukungan yang tak terhingga, doa yang tak terputus dan kesabaran yang tak terbatas. Kalian adalah Orang Tua terbaik di Dunia.

Terima kasih juga kepada Suamiku tercinta, Ferri Jubair untuk semua Motivasi yang tanpa Lelah, Kesabaran yang semoga tak berbatas, Omelan tanda kasih yang pahit di telan tapi menyehatkan. Kamu adalah Suami Terbaik di Dunia. Untuk anakku tersayang Ashraff Jubair, terimakasih atas kehadiranmu didunia, kamu akan menjadi motivasi dan hiburan seumur hidup untuk mama. Kata – kata tidak akan cukup mengambarkan berharganya kalian untuk saya.

Kepada kedua orang tua „kedua‟ saya Mama Loraine dan Papa Thoriq, terima kasih

sebesar – besarnya untuk kasih sayang, dan dukungan yang tak ternilai harganya. Kalian adalah Mertua Terbaik di Dunia. Untuk adik tersayang Fiqri, terima kasih sudah jadi adik yang lebih pintar dari kakak, dan semoga akan terus begitu.

(34)

Ageng, Mbak Mia dan semua dosen – dosen Inspiratif lainya yang tak bisa saya sebutkan satu – satu, terima kasih banyak.

Dan tak lupa untuk My Partner in Crime Julie Adena a.k.a Yulia Primawati, atas tahun – tahun indah persahabatan yang insyaAllah akan berlanjut sampai generasi – genarasi kita selanjutnya, Elsha, Galih, Shanah, Isna, Zaskia, Achee, Ganar, Nicho, Cicis, Ellysa, Reisya dan semua teman – terbaik di Dunia yang sudah menuliskan memori Indah di perjalanan perjuangan saya. Terima Kasih.

Malang, 21 November 2014

(35)

DAFTAR SINGKATAN

NVIC : National Vaccine Information Center CDC : Center of Disease Control and Prefentive WHO : World Health organization.

WHA : World Health Assembly AS : Amerika Serikat

HIV : Human Immunodeficiency Virus DTP : Diphteria, Tetanus dan Pertussis DPT : Dissatisfied Parents Together MNC : Multi National Cooperation DNA : Deoxyribonucleic acid UU : Undang –Undang

NVICAP : National Vaccine Information Center Advocacy Portal HHS : United State Department of Health and Human Services FDA : Food and Drug Administration

GISN : Global Influenza Surveillance Network AAP : The American Academic of Pediatric ACHA : American College Health Asociation

OSHA : Occupational Safety and Health Administration ACIP : Advisory Committee on Immunization Practices USCIS : United State Citizen and Immigration Services ADHD : Attention Divicit Hyperactivity Disorder SIDS : Suden Infant Death Syndrome

VFV : Voice For Vaccine

RUU : Rancangan Undang – Undang

VICP : Vaccine Injury Compensation Program ICU : Intensive Care Unit

VIC : Vaccine Ingredient Calculator

(36)

DAFTAR TABEL

Tabel Posisi Penelitian……….10

(37)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Coutler, Harris L. and Fisher, Barbara Loe.1991. A Shots in The Dark: Why P in The DPT Vaccination maybe Haradouz to your Child‟s Health. New York. Penguin.

Winarno, Budi Prof.Dr. MA. PhD.2014. Kebijakan Publik Teori, Analisis dan Studi Kasus. Yogyakarta. CAPS

Supari, Siti Fadhila,Dr.2007. It‟s time For The World To Change. Jakarta. SWI.

JURNAL DAN BUKU ELEKTRONIK :

Tourine, Alain. 1971. The Post Industrial Society. New York. Random House. WHO. 2012. Accountability Framework GVAP. Pdf

Third International Public Conferences Vaccination by NVIC Newsletter Pdf. Page 1 -20

Historic Vaccine Conference “Show us the science and give us the choice”

http://www.nvic.org/Events/Vaccine-Conference-2009/Overview.aspx diunduh pada tanggal 3 September 2014

NVIC‟s Testimony : U.S. House Committee on Oversight & Government Reform Hearing: 1 in

88 Children: A Look into the Federal Response to the Rising Rates of Autism by Barbara Loe Fisher. Pdf. Page 1. 2012

INTERNET :

(38)

Edward janner ( 1749-1823) http://www.bbc.co.uk/history/historic_figures/jenner_edward.shtml diakses pada 13 Oktober 2014.

Smallpox and The Anti- Vaccination Leagues in United State http://www.historyofvaccines.org/content/articles/history-anti-vaccination-movements diakses pada 19 September 2014.

History http://www.cdc.gov/about/history/index.html diakses ada tanggal 19 September 2014 Vaccines Company http://biopharmguy.com/links/company-by-location-vaccines.php diakses 4

Juni 2014

Complete List of Vaccines Licensed for Immunization and Distribution in the US. http://www.fda.gov/BiologicsBloodVaccines/Vaccines/ApprovedProducts diakses tanggal 12 Januari 2014

Price List http://www.cdc.gov/vaccines/programs/vfc/awardees/vaccine-management/price-list/ diakses 12 januari 2014

Freedom Wall http://www.nvic.org/Forms/Cry-For-Vaccine-Freedom-Wall.aspx diakses 12 januari 2014

DTP Vaccine Controversy http://www.historyofvaccines.org/content/articles/history-anti-vaccination-movements diakses pada tanggal 19 September 2014

About http://www.nvic.org/about.aspx diakses pada 12 januari 2014

Barbara Speaksout http://www.nvic.org/barbaraspeaksout.aspx diakses pada tanggal 12 Januari 2014.

(39)

History of Smallpox http://vaxtruth.org/2011/08/history-of-infectious-disease-and-vaccination-in-the-united-states/ diakses pada 28 September 2014

Hodge Jr. James. G. School Vaccination Requirments : Historical, Social and Legal Perspective.2002.Baltimore. www.publichealthlaw.net/Research/.../vaccine.pdf diunduh pada tanggal 29 September 2014

Benjamin Waterhouse Biography http://www.faqs.org/health/bios/70/Benjamin-Waterhouse.html di akses ada tanggal 28 September 2014

The beginning of the End of Smallpox. By Alvin Powell. Hal. 1 http://news.harvard.edu/gazette/1999/05.20/waterhouse.html diakses pada tanggal 28 September 2014

Howard Markel MD Life, Liberty and The Pursuit of Vaccine. 2011 New York. http://www.nytimes.com/2011/03/01/health/01smallpox.html?_r=0 diakses pada tanggal 28 September 2014.

Cole P. Jared. Mandatory Vaccination : Precedent and Current Law. Conggresional Research Service. 2014 hal.1 fas.org/sgp/crs/misc/RS21414.pdf diunduh pada tanggal 29 September 2014

Timelines : Vaccination Law passed. http://www.historyofvaccines.org/content/timelines/all diakses pada 29 September 2014

Our History. Our Story http://www.cdc.gov/about/history/ourstory.htm diakses pada 29 September 2014

(40)

CDC taking active steps related to hospital preparedness for Ebola Treatment http://www.cdc.gov/media/releases/2014/fs1014-ebola-investigation-fact-sheet.html diakses pada tanggal 15 Oktober 2014

Angell Marcia MD. The Truth about Drugs Companies. New York. 2005. Summary from http://www.wanttoknow.info/truthaboutdrugcompanies diunduh pada tanggal 29 September 2014

Public Citizen Organization. 2002 Drugs Industry Profits : Hefty Pharmaceutical Company Margins

Dwarf Other Industries www.citizen.org/documents/Pharma_Report.pdf diunduh pada tanggal 29 September 2014

No Pharma Liability? No Vaccine Mandates http://www.nvic.org/nvic-vaccine-news/march-2011/no-pharma-liability--no-vaccine-mandates-.aspx diakses pada tanggal 29 September 2014.

Pediatric/VFC vaccine Price List http://www.cdc.gov/vaccines/programs/vfc/awardees/vaccine-management/price-list/index.html diakses pada tanggal 15 Oktober 2014.

Adult Vaccine Price List http://www.cdc.gov/vaccines/programs/vfc/awardees/vaccine-management/price-list/index.html diakses pada tanggal 15 Oktober 2014

Alliance Vision and Mission. http://www.who.int/workforcealliance/about/vision_mission/en/ diakses pada 29 September 2014

Obamacare preventive care http://obamacarefacts.com/obamacare-preventive-care.php diakses pada 15 Oktober 2014.

(41)

Vaccine Exemption http://www.vaccinesafety.edu/cc-exem.htm, diakses pada 20 Agustus 2014 Immunization schedule ages 0-18 years old

www.cdc.gov/vaccines/schedules/downloads/.../0-18yrs-schedule.pdf diunduh pada tanggal 15 Oktober 2014.

Immunization Requirement http://www.shotsforschool.org/immunizationlaws/, diakses pada tanggal 14 Juli 2014

Student Policy on Immunization http://www.nyu.edu/about/policies-guidelines-compliance/policies-and-guidelines/student-immunization-policy.html diakses pada tanggal 15 Juli 2014

Student Policy on Immunization http://www.nyu.edu/about/policies-guidelines-compliance/policies-and-guidelines/student-immunization-policy.html di akses pada tanggal 14 Juli 2014

Who we are http://www.acha.org/About_ACHA/Who_We_Are.cfm diakses pada tanggal 23 September 2014.

Student Policy on Immunization http://www.nyu.edu/about/policies-guidelines-compliance/policies-and-guidelines/student-immunization-policy.html di akses pada tanggal 14 Juli 2014

Millitary and Vaccination http://usmilitary.about.com/od/theorderlyroom/l/blvaccinations.htm diakses pada tanggal 15 Juli 2014

Millitary : Members, Famillies, School and Civilian Contractors http://www.vaccinerights.com/exemptions.html, diakses pada tanggal 15 Juli 2014

(42)

International Travel http://www.vaccinerights.com/exemptions.html , diakses pada 20 Agustus 2014

Travel vaccines by Country http://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2014/chapter-3-infectious-diseases-related-to-travel/travel-vaccines-and-malaria-information-by-country diakses tanggal 20 Agustus 2014

MSEHPA http://www.publichealthlaw.net/ModelLaws/MSEHPA.php diakses pada 15 Oktober 2014.

MSEHPA http://www.nvic.org/Vaccine-Laws/model-state-emergency-health-powers-act.aspx diakses ada 18 September 2014

Smallpox and the Anti-vaccination Leagues in the United States http://www.historyofvaccines.org/content/articles/history-anti-vaccination-movements diakses pada 19 September 2014

Parents Refusing Vaccines http://www.bostonglobe.com/lifestyle/health- wellness/2013/11/11/more-parents-are-refusing-immunizations-for-their-children-raising-

fears-among-medical-community-disease-outbreaks/m3mGJgFhzrT7PUehai87tN/story.html diakses pada tanggal 19 September 2014.

The history of vaccine http://www.historyofvaccines.org/content/articles/history-anti-vaccination-movements diakses pada 19 September 2014.

Risk of Immunization http://www.netplaces.com/vaccines/vaccine-safety/risk-of-immunization.htm diakses pada 19 September 2014

(43)

State cuts Philosophical Objection from Vaccine Excemption by Dr. Mercola

http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2012/10/23/vaccine-exemption-requirements.aspx diakses ada tanggal 19 September 2014

About http://www.voicesforvaccines.org/about/ diakses pada 29 September 2014.

The Moral Right to Conscientious, Philosophical and Personal Belief Exemption to Vaccination http://www.nvic.org/informed-consent.aspx diakses ada tanggal 14 September 2014 Our Mission http://www.nvic.org/about.aspx diakses pada 14 September 2014

H.R 5546 (99th): National Childhood Vaccine Injury Act 1986 https://www.govtrack.us/congress/bills/99/hr5546#overview diakses pada tanggal 30 Sepember 2014.

Congressional testimony http://www.nvic.org/Congressional-Testimony.aspx diunduh pada tanggal 15 Oktober 2014.

Richardson Dawn.2014 State Vaccine Legislation in America: Battle Lines Are Drawn & Your Participation is Needed! http://www.nvic.org/NVIC-Vaccine-News/February-2014/2014-state-vaccine-legislation-in-america---battle.aspx diakses pada tanggal 30 September 2014

Directors https://nvicadvocacy.org/members/Directors.aspx diakses pada 28 Agustus 2014

NVIC and Mercola.com launch NVIC Advocacy Portal during Vaccine Awareness Week http://www.nvic.org/NVIC-Vaccine-News/November-2010/NVIC-Mercola-com-Launch-NVIC-Advocacy-Portal.aspx, diakses pada tanggal 28 Agustus 2014

(44)

National Vaccine Injury Program http://www.cdc.gov/vaccinesafety/vaccine_monitoring/history.html diakses pada 14 September 2014

NVIC Conferences http://www.nvic.org/nvic-archives/conferences.aspx diakses pada tanggal 3 September 2014

First International Public Conferences Vaccination puts Vaccie on the Record http://www.nvic.org/nvic-archives/conferences/1997conference.aspx diakses pada 3 September 2014.

Science for Hopes and Healing : Challenging Status Quo http://www.nvic.org/nvic-archives/conferences/hopeandhealing.aspx diakses pada tanggal 3 September 2014. Vaccine Safety : Evaluating The Science Conference

http://www.nvic.org/getdoc/6cd24653-fd19-49e5-842a-3917e15de533/Medical-Science---Public-Trust.aspx diakses pada tanggal 3 September 2014

NVIC Video Briefs http://www.nvic.org/NVIC-Video-Briefs.aspx diakses pada tanggal 3 September 2014

If you Vaccinate, Ask 8! http://www.nvic.org/Ask-Eight-Questions.aspx diakses pada tanggal 3 September 2014

Recognizing Vaccine Reaction Symptoms http://www.nvic.org/Ask-Eight-Questions.aspx di akses pada tanggal 3 September 2014

Vaccine Ingredient Calculator Update http://www.nvic.org/nvic-vaccine-news/august-2010/vaccine-ingredient-calculator-updated.aspx diakses pada tanggal 4 September 2014 About The Vaccine Ingredient calculator http://www.vaccine-tlc.org/about diakses pada 4

(45)

Vaccine Ingredient Calculator Update http://www.nvic.org/nvic-vaccine-news/august-2010/vaccine-ingredient-calculator-updated.aspx diakses pada tanggal 4 September 2014

NVIC‟s “Ask Nurse Vicky” Educated Consumers

http://www.nvic.org/Ask-Nurse-Vicky/April-2011/NVICs-Ask-Nurse-Vicky%E2%80%9D-Educates-Consumers.aspx diakses pada tanggal 5 September 2014

NVIC‟s “Ask Nurse Vicky” Educated Consumers

http://www.nvic.org/Ask-Nurse-Vicky/April-2011/NVICs-Ask-Nurse-Vicky%E2%80%9D-Educates-Consumers.aspx diakses pada tanggal 5 September 2014

International Vaccine Injury Memorial Wall http://www.nvic.org/Vaccine-Memorial.aspx diakses pada 14 September 2014.

How does NVIC inform the public about vaccination issues? http://www.nvic.org/about.aspx diakses ada 14 September 2014

Pediatrician Group Slams Delta Airlines For Running Video Made By Vaccine Skeptics http://www.forbes.com/sites/matthewherper/2011/11/07/pediatricians-group-slams-delta-airlines-for-running-video-made-by-vaccine-skeptics/ diakses pada 14 September 2014. NVIC Educates One Million Plus in Times Square on New Year‟s Eve

http://www.nvic.org/nvic-vaccine-news/december-2011/nvic-educates-one-million-plus-in-times-square-on-.aspx diakses ada 14 September 2014.

What are NVIC‟s Notable accomplishement and history? http://www.nvic.org/about.aspx

diakses pada 18 September 2014

(46)

The National Childhood Vaccine Injury Act 1986 http://www.nvic.org/injury-compensation/origihanlaw.aspx diakses pada tanggal 1 September 2014

What‟s NVIC vision for the future? http://www.nvic.org/about.aspx diakses pada tanggal 14

September 2014.

Appendix F Vaccine Safety. F-4 Vaccine Injury Compensation Program. 2011. pdf

Vaccine Injury Compensation http://www.nvic.org/injury-compensation.aspx diakses pada 18 September 2014

Why vaccine injury kids are rarely compensated http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2008/12/13/why-vaccine-injured-kids-are-rarely-compensated.aspx diakses ada tanggal 18 September 2014

VAERS Usefulness and Limititations by M.Miles Braun MD. MPH www.vaccinesafety.edu/VAERS.htm diakses pada tanggal 18 September 2014

VAERS http://www.cdc.gov/vaccinesafety/vaccine_monitoring/history.html diakses 14 September 2014

Gambar

Tabel 1.1 Posisi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pada variabel ini, narasumber diberikan beberapa pertanyaan mengenai jenis model pendapatan yang diterima oleh PT INTI dalam menjual produk smart light , sumber

Inovasi merupakan perwujudan dari kecakapan yang harus dimiliki oleh aparat birokrasi dengan mengandalkan kreatifitas jajaran birokrasi untuk menciptakan model kerja

Kriteria yang dapat digunakan untuk menganalisis teks berita adalah struktur teks.. Kriteria analisis berita dengan KOPS adalah: konteks, opini, perspektif,

Kemampuan pemahaman matematis merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya

(2) Percobaan padat {hidrostatic test) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h, tekanan uji 1,5 kali dari tekanan kerja yang diperbolehkan atau tekanan desain atau tercantum

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan formasi model hujan debit yang sesuai dengan kondisi Daerah Aliran Sungai Deluwang dengan menggunakan beberapa parameter

Operasi-operasi ini (seperti move, rename, grant atau revoke, change owner atau delete) tidak dapat dijalankan pada waktu yang sama dengan beberapa operasi lain pada file yang

Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai salah satu lembaga pendidikan perguruan tinggi negeri di Indonesia diharapkan dapat menyiapkan tenaga kerja yang