• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERAN GURU DALAM PELAKSANAAN BUDAYA SEKOLAH DI SD NEGERI KAUMAN 1 MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERAN GURU DALAM PELAKSANAAN BUDAYA SEKOLAH DI SD NEGERI KAUMAN 1 MALANG"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS PERAN GURU DALAM PELAKSANAAN BUDAYA

SEKOLAH DI SD NEGERI KAUMAN 1 MALANG

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar

OLEH:

AINUN JUWARIYAH NIM: 201210430311011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Malang dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mengesahkan:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 30 Juli 2016

Dekan FKIP,

Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes

Dewan Penguji : Tanda Tangan

1. Ari Dwi Haryono, M.Pd 1. ………

2. Kuncahyono, M.Pd 2. ………

3. Dr. Sri Hartiningsih, M.M 3. ………

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ainun Juwariyah Tempat tanggal lahir : Jombang, 29 Juli 1994 NIM : 201210430311011

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Skripsi dengan judul “Analisis Peran Guru dalam Pelaksanaan Budaya Sekolah di SD Negeri Kauman 1 Malang” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

2. Apabila ternyata dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty non eksklusif.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 21 Juli 2016 Yang menyatakan,

(5)

v

PERSEMBAHAN

Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan Rahmat-Nya, nikmat-Nya dan hidayah-nikmat-Nya dan Rosulullah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

a. Bapak Sunyoto dan Ibuku Supatmi yang aku sayangi dan aku patuhi, terima kasih atas segala yang telah beliau berikan dengan tulus dan ikhlas, membesarkan, menyayangi, membimbing, mendo’akan, mendukung serta berkorban untuk masa depanku, dan selalu berusaha agar aku memperoleh pendidikan yang tinggi. Bapak dan Ibu selalu hadir dalam setiap do’aku. b. Saudara laki-lakiku mas Saguh (Sugeng Harianto) tersayang, terimakasih

untuk segala dukungan dan pengertian yang diberikan untukku dalam segala hal.

c. Terimakasih untuk Yulfi P. yang selalu mendampingi dan memberikan kasih sayang dalam segala proses menyelesaikan skripsi.

d. Teruntuk Niki sahabatku terimakasih untuk semua motivasi, semangat dan dukungan untukku dalam segala hal.

e. Nila dan Siska terima kasih telah menjadi teman hidup selama menjadi mahasiswa, suka duka telah kita lalui bersama. Kenangan manis dan pahit tidak akan pernah terlupakan.

(6)

vi

MOTTO

“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu,

dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu.

Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”

(Al-Baqarah:216)

“Pertama, kita bentuk kebiasaan-kebiasaan kita.

Setelah itu, kebiasaan-kebiasaan tersebutlah yang akan membentuk kita.”

(7)

vii ABSTRAK

Juwariyah, Ainun. 2016. Analisis Peran Guru dalam Pelaksanaan Budaya

Sekolah di SD Negeri Kauman 1 Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Dr. Sri Hartiningsih, M.M, (II) Dyah Worowirastri E., M.Pd

Kata Kunci : peran guru, pelaksanaan, budaya sekolah

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tugas atau peran seorang guru tidak hanya memiliki tugas memberikan pengetahuan akademik saja, akan tetapi guru seharusnya dapat memberikan pengetahuan nilai-nilai hidup bermasyarakat seperti sopan santun dan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat secara konkret agar siswa dapat memiliki tingkah laku yang baik. Nilai-nilai tersebut tersebut dapat di terpkan melalui budaya sekolah. Berdasarkan observasi awal, siswa-siswi saat ini banyak yang terpengaruhi oleh teknologi modern. Dengan adanya budaya sekolah dapat meminimalisir pengaruh dari perubahan zaman dan lingkungan mereka. Siswa membutuhkan pembiasaan yang dapat membentuk perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat sehingga mereka mempunyai bekal untuk jenjang berikutnya. Dengan dilaksanakannya berbagai pembiasaan yang positif melalui budaya sekolah, diharapkan siswa-siswi menjadi terbiasa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian ini betujuan: (1) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan budaya sekolah yang ada di SDN Kauman 1 Malang, (2) Untuk mengetahui peran guru dalam pelaksanaan budaya sekolah di SDN Kauman 1 Malang, (3) Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan budaya sekolah di SDN Kauman 1 Malang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan jenis penelitian analisis deskriptif. Sebagai sumber data yaitu aktivitas guru dalam pelaksanaan budaya sekolah di SDN Kauman 1 Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016.

Hasil penelitian menunjukkan (1) Pelaksanaan budaya sekolah di SDN Kauman 1 Malang dilaksanakan melalui kegiatan rutin dan kegiatan spontan. Budaya sekolah dalam kegiatan rutin di SDN Kauman 1 Malang diantaranya yaitu membaca percakapan bahasa inggris, membaca percakapan bahasa jawa, berdo’a bersama, jum’at bersih, senam kebugaran jasmani. Sedangkan dalam kegiatan spontan yaitu membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan, dan gotong

royong. (2) Peran guru dalam pelaksanaan budaya sekolah yaitu sebagai a) pendidik dalam kegiatan isra’ miraj, budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan,

(8)

viii ABSTRACT

Juwariyah, Ainun. 2016. An Analysis on a Teacher's Role in Implementing

School's Cultures at SD Negeri Kauman 1 Malang. Thesis, Department

of Elementary School Teacher, FKIP University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (I) Dr. Sri Hartiningsih, M.M, (II) Dyah Worowirastri E., M.Pd

Keywords: teacher's role, implementation, school's culture

The background of this study is that the role of teacher is not only transferring the academic knowledge, but also is the teacher should transfer the knowledge about the values of community life such as manners and moral values prevailing in society in a concrete way for students to have a good behavior. Those values may be implemented in the school culture. Based on the first observation, most of the students nowadays are affected by sophisticated technologies. The school cultures could minimize the effect from the changing time and their environment. Students need to establish good behavior in accordance to the values that exist in the next level. The implementation of the school culture could minimize the effect of the time changing and their environment. Students need the refraction to build the good behavior based on the society values. So they have a positive provision through school culture, hopefully, students could implement it in their daily activity.

The purpose of this study: (1) To know and describe the implementation of school culture in SDN Kauman 1, Malang, (2) to know the teachers’ role in implementing the school culture in SDN Kauman 1, Malang, (3) to know the problem that teacher faces in implementing school culture in SDN Kauman 1, Malang. This research is using the qualitative research with descriptive analysis research. The source data of the research is the teacher activity in implementing the school culture in SDN Kauman 1, Malang. This research is hold at May, 2016. The result of this study shows that; (1) the implementation of school culture in SDN Kauman 1, Malang held through the routine and spontaneous activities. The routine activity of school culture in SDN Kauman 1, Malang are: reading English conversation, reading Javanese conversation, praying together, Friday cleaning, and gymnastic. While the spontaneous activities are: throwing the trashes into the place, washing hand, and mutual cooperation. (2) The role of teacher in implementing the school culture are: (a) as educators in Isra’ Mi’raj activity, 5S (senyum (smiling), salam (peace), sapa (greetings), sopan (polite),

santun (well mannered)) culture, and Jum’at cleaning refraction, (b) as facilitator

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena hanya berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya skripsi dengan judul ”Analisis Peran Guru dalam Pelaksanaan Budaya Sekolah di SD Negeri Kuaman 1 Malang” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabiyullah Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Sri Hartiningsih, M.M, selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis.

2. Dyah Worowirastri E., M.Pd, selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan arahan, masukan, dan bimbingan dalam membimbing penulis. 3. Dra. Anita Rosemaria, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kauman 1

Malang yang berkenan memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

4. Ibu Ratna Nur Kumalasari, S.Pd selaku waka kurikulum dan guru kelas II SD Negeri Kauman 1 Malang, yang telah memberikan kemudahan penulis dalam melakukan penelitian.

5. Bapak dan Ibu serta kakak tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan semangat serta dukungan penulis dalam menuntut ilmu hingga menyelesaikan skripsi.

6. Sahabat-sahabat seperjuanganku yang selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

7. Mahasiswa angkatan 2012 yang selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Semua pihak yang terkait yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu per satu.

(10)

x

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain maupun bagi orang lain yang membacanya saat ini ataupun di kemudian hari.

Malang, 21 Juli 2016

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengajuan Seminar ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Keaslian... iv

Halaman Persembahan ... v

2.2.4 Pengembangan Budaya Sekolah ... 21

2.3 Penelitian Yang Relevan ... 24

(12)

xii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 33

4.1.1 Pelaksanaan Budaya Sekolah di SDN Kauman 1 Malang ... 34

4.1.2 Peran Guru dalam Pelaksanaan Budaya Sekolah di SDN Kauman 1 Malang... 53

4.1.3 Kendala yang dihadapi Guru dalam Pelaksanaan Budaya Sekolah di SDN Kauman 1 Malang ... 64

4.2 Pembahsan Hasil Penelitian ... 68

4.2.1 Pelaksanaan Budaya Sekolah di SDN Kauman 1 Malang ... 68

4.2.2 Peran Guru dalam Pelaksanaan Budaya Sekolah di SDN Kauman 1 Malang... 69

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 27

Gambar 4.1 Jadwal SDN Kauman 1 Malang ... 34

Gambar 4.2 Kegiatan Isra’ Miraj ... 36

Gambar 4.3 Pembiasaan Baris di depan kelas ... 36

Gambar 4.4 Kegiatan berjabat tangan dengan guru ... 38

Gambar 4.5 Kegiatan membaca surat dalam Al-Qur’an juz 30 ... 39

Gambar 4.6 Siswa terbiasa membaca... 41

Gambar 4.7 Pembiasaan sholat dhuha ... 42

Gambar 4.8 Pembiasaan sholat zhuhur ... 43

Gambar 4.9 Pembiasaan piket kelas... 44

Gambar 4.10 Pembiasaan Pacelathon (Percakapan Bahsa Jawa) ... 46

Gambar 4.11 Pembiasaan melafalkan asmaul khusna ... 47

Gambar 4.12 Kegiatan SRA dan 5S ... 48

Gambar 4.13 Kelompok kerja tanaman sayur ... 49

Gambar 4.14 Pembiasaan senam ceria ... 51

Gambar 4.15 Kegiatan spontan guru membuang sampah pada tempatnya ... 52

Gambar 4.16 Kegiatan spotan siswa mencuci tangan ... 52

Gambar 4.17 Kegiatan spontan gotong royong... 53

Gambar 4.18 Peran guru dalam kegiatan isra’ miraj... 55

Gambar 4.19 Peran guru dalam budaya 5S ... 55

Gambar 4.20 Peran guru dalam kegiatan baris di depan kelas ... 56

Gambar 4.21 Peran guru dalam pembiasaan berjabat tangan di depan kelas .. 57

Gambar 4.22 Peran guru dalam pembiasaan Pacelathon ... 58

Gambar 4.23 Peran guru dalam pokja kolam ikan ... 59

Gambar 4.24 Peran guru dalam pembiasaan senam ceria ... 60

Gambar 4.25 Peran guru dalam kegiatan berdo’a ... 60

Gambar 4.26 Peran guru dalam pembiasaan piket kelas ... 61

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ... 78

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Waka kurikulum ... 81

Lampiran 3 Pedoman Wawancara Guru Mata Pelajaran ... 84

Lampiran 4 Lembar Observasi ... 87

Lampiran 5 Teks Conversation atau Percakapan Bahasa Inggris ... 90

Lampiran 6 Teks Pacelathon atau Percakapan Bahasa Jawa ... 94

Lampiran 7 Foto Kegiatan ... 100

Lampiran 8 Jadwal SDN Kauman 1 Malang ... 102

(15)

76

DAFTAR PUSTAKA

Aan Komariah dan Cepi Triatna. 2008. Visionary Leadership Menuju Sekolah

Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.

Ajat Sudrajat. 2012. Membangun Kultur Sekolah Berbasis Karakter. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Membangun%20Kultur%20Sekolah %20Berbasis%20Karakter.pdf (diakses pada 20/01/2016)

Barnawi & Mohammad Arifin. 2013. Membangun Sekolah Unggul Berbasis

Peningkatan Mutu. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Djamarah, Syaiful Bahsri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.

Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-Dasar Kependidikan : Komponen MKDK. Jakarta : Rineka Cipta.

Lestari, Yunita Wahyu. 2013. Peran Guru PKn dalam meningkatkan budi pekerti

siswa melalui budaya sekolah di MTs Hasyim Asy’ari Kota Batu. Skripsi

tidak diterbitkan. Malang : FKIP UMM.

Muhaimin, Suti’ah dan Sugeng Listyo Prabowo. 2010. Manajemen Pendidikan.

Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan

Sekolah/Madrasah. Jakarta : Kencana.

OktafiastutiSantoso.https://www.academia.edu/9986436/Manajemen_Komponenk omponen_Sekolah_PENDAHULUAN (diakses pada 17/01/2016)

Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. 2010. Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 16. 2007. Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru. Menteri pendidikan nasional.

Pratama, Andika Kurnia. 2015. Budaya Sekolah. https://www.academia.edu/12552867/Budaya_Sekolah. diakses pada November 2015

Retno, Dwi. 2013. Peran guru dalam budaya sekolah untuk menumbuhkan

karakter peserta didik di SDN Mojolangu 1 Malang. Skripsi tidak

diterbitkan. Malang : FKIP UMM.

(16)

77

Srinatun. 2011. Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Kultur Sekolah. No.1. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/integralistik/article/download/1689/ 1894. diakses pada Maret 2016

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung : Alfabeta.

Suherman, ade. 2011. http://adesuherman.blogspot.co.id/2011/06/pengaruh-budaya-sekolah-dan-motivasi.html (diakses pada 12/11/2015)

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Guru Profesional : Pedoman Kinerja, Kualifikasi,

& Kompetensi Guru. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Suyanto dan Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional Strategi Meningkatkan

Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Jakarta : Erlangga.

Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen. http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UUNo142005%28Guru%20&%20Dose n%29.pdf

UU Sisdiknas 2003. http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf (diakses pada 29/11/2015)

Wiwin. 2011. “Budaya Sekolah (Scholl Culture)”. Dalam http://blog.umy.ac.id/wiwinsundari/2011/11/09/budaya-sekolah-school-culture/. Diakses pada Minggu 27 Maret 2016 Pukul 21.40 WIB.

Wiyani, Novan Ardy. 2013. Konsep, Praktik, & Strategi Membumikan Budaya

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut dapat dilakukan mulai jenjang pendidikan

sekolah dasar. Pendidikan dasar menurut Ihsan (2008:22), adalah pendidikan yang

memberikan pengetahuan, keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang

diperlukan dalam masyarakat, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti

pendidikan menengah. Hal-hal tersebut dapat dilakukan oleh sekolah melalui

strategi agar output dari sekolah tersebut mempunyai sikap dasar yang baik dalam

bermasyarakat dan siap mengikuti pendidikan menengah. Strategi yang dilakukan

tentunya akan mempengaruhi kualitas dari sekolah tersebut.

Untuk mewujudkan sekolah yang mempunyai kualitas, meningkatkan

budaya sekolah yang memiliki nilai atau dampak positif sangatlah penting.

Menurut Kasali (dalam Muhaimin 2010:54), nilai-nilai yang menjadi pilar budaya

sekolah meliputi inovatif, adaptif, bekerja keras, peduli terhadap orang lain,

disiplin, jujur, berwawasan luas, inisiatif, kebersamaan, tanggung jawab, rasa

memiliki, komitmen terhadap lembaga, saling pengertian, semangat persatuan,

memotivasi dan membimbing. Budaya sekolah adalah pengetahuan dan hasil

(18)

2

dan perilaku nyata sekolah, sehingga menciptakan lingkungan sekolah yang dapat

dijadikan cermin bagi seluruh warga sekolah. Tujuan meningkatkan budaya

sekolah adalah agar terciptanya budaya sekolah yang efektif. Budaya sekolah

efektif yang dimaksud adalah sekolah yang mampu meningkatkan dan

mengembangkan potensi akademik maupun non akademik yang dimiliki siswa

melalui pembiasaaan budaya sekolah sehingga tercapai tujuan sekolah. Budaya

sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak dan citra sekolah tersebut dalam

masyarakat luas.

Guru mempunyai tugas yang sangat besar dalam mendidik siswa. Di

sekolah, seorang guru sangat berpengaruh besar, karena dalam pendidikan, guru

adalah pelaksana. Guru tidak hanya mempunyai tugas memberikan pengetahuan

akademik saja, akan tetapi guru seharusnya dapat memberikan pengetahuan

nilai-nilai hidup bermasyarakat seperti sopan santun dan nilai-nilai-nilai-nilai moral yang berlaku

di masyarakat secara konkret agar siswa dapat memiliki tingkah laku yang baik.

Dalam hidup bermasyarakat tingkah laku setiap orang akan dinilai, dan

sangatlah penting jika setiap anak memiliki perilaku yang baik. Perilaku

seseorang tergantung pada kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan sejak dini. Guru

mempunyai tugas tidak hanya sebagai pengajar, akan tetapi juga mendidik siswa,

agar pendidikan yang dilakukan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Dalam

UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 pasal 3, Pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

(19)

3

sekolah tidak hanya akademik saja tetapi non akademik juga. Dengan begitu

bukan kemampuan akademik saja yang berkembang, tetapi non akademik siswa

akan berkembang.

Budaya sekolah bukan hanya menunjukkan mana yang baik dan mana

yang buruk, tetapi dengan menanamkan kebiasaan yang baik dan siswa dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku, etika dan karakter yang

baik harus di bina sejak dini dan ditindak lanjuti dijenjang sekolah agar lebih baik.

Budaya yang ada dalam sekolah adalah pembiasaan yang ditetapkan oleh sekolah

agar meningkatkan mutu sekolah tersebut. Budaya sekolah merupakan ciri khas

dari sekolah tersebut dan akan mempengaruhi lulusan sekolah tersebut. Hal

tersebut sesuai dengan pendapat Mayer dan Rowen dalam Suherman (2008:24)

“budaya sekolah merupakan jiwa (spirit) sebuah sekolah yang memberikan makna

terhadap kegiatan kependidikan sekolah tersebut, jika budaya sekolah lemah maka

ia tidak kondusif bagi pembentukan sekolah efektif. Sebaliknya budaya sekolah

yang kuat akan menjadi fasilitator bagi peningkatan sekolah efektif”. Sehingga

sebuah sekolah akan berkembang jika ada budaya sekolah yang memberikan

makna kegiatan sekolah tersebut dan menjadi fasilitator bagi peningkatan sekolah

menjadi efektif dan kondusif.

Sekolah sebagai suatu organisasi, memiliki budaya tersendiri yang

dibentuk dan dipengaruhi oleh nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan,

kebijakan-kebijakan pendidikan, dan perilaku orang yang berada di dalamnya. Sehingga

nilai-nilai yang ada dalam kebijakan pendidikan yang dilakukan melalui

pembiasaan menjadi sebuah budaya yang terus dilakukan oleh sekolah. Menurut

(20)

kebiasaan-4

kebiasaan, nilai-nilai, norma, ritual, mitos yang dibentuk dalam perjalanan

panjang sekolah disebut budaya sekolah. Budaya sekolah dipegang bersama oleh

kepala sekolah, guru, staf administrasi, dan siswa sebagai dasar mereka dalam

memahami dan memecahkan berbagai persoalan yang muncul di sekolah. Sekolah

menjadi wadah utama dalam transmisi kultural antar generasi. Budaya sekolah

yang dilakukan seluruh warga sekolah, tidak akan berjalan dengan lancar jika

tidak ada seorang guru yang mendidik siswa-siswi di sekolah agar mengikuti

budaya sekolah yang ada. Guru sebagai salah satu komponen di sekolah yang

berperan penting dalam proses belajar mengajar. Guru merupakan orang terdekat

siswa, sehingga siswa akan selalu mematuhi perintah dari gurunya.

SD Negeri Kauman 1 Malang merupakan salah satu sekolah dasar favorit

yang ada di kota Malang. Sekolah ini dulunya menjadi sekolah RSBI (Rintisan

Sekolah Berbasis Internasional) dan sekarang sekolah ini menjadi sekolah

Adiwiyata di kota Malang. Untuk menjadi sekolah favorit, tentunya sekolah

mempunyai prestasi akademik maupun non akademik. Menurut Ibu Rs salah satu

guru di SDN Kauman 1 Malang mengatakan, “Sekolah ini sekarang menjadi

sekolah sasaran di kota Malang, dan telah menuju menjadi sekolah pembina”.

Dengan sejumlah prestasi yang telah diraih tentunya mempunyai strategi dalam

menjalankan perannya sebagai sekolah efektif. Sekolah dapat dikatakan efektif

apabila terdapat kesesuaian dan ketepatan antara tujuan dan pencapaiannya.

Dengan dilaksanakannya pembiasan-pembiasan yang mempunyai pengaruh atau

dampak positif kepada siswa-siswi, hal ini dapat mempengaruhi karakteristik para

siswa. Pembiasaan yang dilakukan sejak dahulu telah menjadikan sekolah ini

(21)

5

budaya sekolah tidak lepas dari visi, misi, tujuan dan proses pendidikan yang

berlangsung di sekolah.

Berdasarkan observasi awal pada tanggal 18 November 2015 di SDN

Kauman 1 Malang, siswa-siswi saat ini banyak yang terpengaruhi oleh teknologi

modern. Dengan adanya budaya sekolah dapat meminimalisir pengaruh dari

perubahan zaman dan lingkungan mereka. Orang tua siswa tentunya menyadari

bahwa anak-anak mereka di zaman sekarang ini banyak terpengaruh hal-hal

negatif dan perilaku anak-anak zaman sekarang lebih buruk. Untuk itu siswa

membutuhkan pembiasaan yang dapat membentuk perilaku yang baik sesuai

dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat sehingga mereka mempunyai bekal

untuk jenjang berikutnya. Dengan dilaksanakannya berbagai pembiasaan yang

positif melalui budaya sekolah, diharapkan siswa-siswi menjadi terbiasa

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian mengenai peran guru dan budaya sekolah pernah dilakukan oleh

Dwi Retno Rahayu mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Muhammadiyah Malang. Akan tetapi penelitian terdahulu tersebut dilakukan di

SDN Mojolangu 1 Malang, pada tahun 2013. Penelitian ini membahas Peran guru

dalam budaya sekolah untuk menumbuhkan karakter siswa di SDN Mojolangu 1

Malang. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa, guru merupakan seseorang

yang mempunyai tugas dan peran yang sangat besar dalam pendidikan seorang

siswa. Keberhasilan dari siswa di pengaruhi oleh peran seorang guru dalam

menjalankan tugasnya. Akan tetapi hal tersebut tidak akan maksimal jika tidak

didukung oleh peran orang tua, lingkungan masyarakat dan siswa itu sendiri.

(22)

6

mempunyai kendala dari siswa yang terpengaruh oleh lingkungan tempat tinggal

mereka, kurangnya perhatian dari orang tua, kurangnya pengawasan dari orang

tua, dan perkembangan IPTEK yang semakin maju dan mempunyai dampak

negatif jika tidak dalam pengawasan orang tua.

Dengan demikian, di SD Negeri Kauman 1 Malang dibutuhkan peran guru

sebagai pelaksana baik secara teknis maupun non teknis, sehingga diharapkan

dapat mengatasi kendala pelaksanaan budaya sekolah yang bersifat positif dan

dapat memberikan pengaruh besar yang positif untuk siswa-siswi. Berdasakan hal

tersebut maka penelitian ini berjudul “Analisis Peran guru dalam pelaksanaan

budaya sekolah di SD Negeri Kauman 1 Malang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan budaya sekolah yang ada di SDN Kauman 1 Malang?

2. Bagaimana peran guru dalam pelaksanaan budaya sekolah di SDN Kauman 1

Malang?

3. Apa kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan budaya sekolah di SDN

(23)

7

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan budaya sekolah yang ada

di SDN Kauman 1 Malang

2. Untuk mengetahui peran guru dalam pelaksanaan budaya sekolah di SDN

Kauman 1 Malang

3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan budaya

sekolah di SDN Kauman 1 Malang

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun

praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi dan dan masukan dalam

bidang pendidikan khususnya dalam pengembangan budaya sekolah di SDN

Kauman 1 Malang. Dengan demikian, budaya sekolah yang ada di SDN

Kauman 1 Malang menjadi lebih baik lagi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi kepala sekolah

Sebagai masukan yang dapat di pergunakan dalam pengembangan

manajemen organisasi sekolah. Kepala sekolah merupakan pemimpin dalam

(24)

8

b. Bagi guru

Agar guru dapat bertanggung jawab dengan profesinya dan menjalankan

peran sebagai seorang guru sesuai dengan tugas dan kewajibannya.

c. Bagi siswa

Siswa mampu menjalankan budaya-budaya yang ada disekolah dengan baik.

Sehingga siswa-siswi terbiasa dengan kebiasaan atau budaya yang positif

dalam kesehariannya.

1.5 Batasan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah menganalisis atau

mengidentifikasi peran guru dalam pelaksanaan budaya sekolah yang

dilaksanakan melalui kegiatan rutin dan kegiatan spontan, agar siswa-siswi

mempunyai kebiasaan yang positif, sehingga terbiasa dalam kesehariannya.

1.6 Definisi Operasional

a. Guru

Guru adalah seseorang yang dapat memberikan ilmu pengetahuan, contoh,

panutan dan mendidik agar siswa-siswinya mempunyai pengetahuan yang

luas dan beragam.

b. Peran Guru

Guru sebagai pendidik, sebagai fasilitator, juga membantu mengembangkan

(25)

9

c. Budaya

Budaya merupakan pandangan hidup (way of life) yang dapat berupa

nilai-nilai, norma, kebiasaan, hasil karya, pengalaman, dan tradisi yang mengakar

di suatu masyarakat dan mempengaruhi sikap dan perilaku setiap

orang/masyarakat tertentu.

d. Budaya sekolah

Budaya sekolah adalah pembiasaan yang tercipta dari kebiasaan yang

Referensi

Dokumen terkait

PT.Astra International, DSO Alauddin-MKS,CRO ( Costumer Relation Officer )memiliki tugas menjalin hubungan bagi pelanggan yang telah melakukan pembelian mobil maupun

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan penilaian konsumen tehadap kualitas pelayanan berdasarkan jenis kelamin digunakan Uji t dan Uji F (One Way ANOVA). Hasil

Penyebabnya dalah pewarna yang tidak food grade, bahkan sering kali digunakan pewarna dan pengawet makanan dari bahan berbahaya seperti formalin (KOMPAS, 10 Oktober 2013)

Setelah dilakukan analisis multivariat, riwayat keluarga lambat bicara dan tidak adanya stimulasi terbukti sebagai faktor risiko predominan yang mempengaruhi terjadinya

Peserta didik dalam kelompoknya menganalisis data serta menyajikan rumusan masalah untuk menentukan nilai suatu fungsi kuadrat menggunakan tabel pada LKPD

dengan kemegahan dan berlebihan, maka perancangan ini didasari oleh salah satu ayat didalam al-Quran agar perancangan ini memiliki kemanfaatan bagi pengguna terminal penumpang

Saya berpikiran, saya dapat membuat tugas lebih baik dari yang sudah dikerjakan jika tidak ada kesalahan.. Saya beranggapan adanya kesalahan dalam pengerjaan tugas adalah hal

Jadi, hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa metode pembelajaran SQ3R telah mampu memberikan kontribusi yang positif dalam meningkatkan keterampilan membaca