• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERMAIN PURA - PURA ANAK PRASEKOLAH(STUDI PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BERMAIN PURA - PURA ANAK PRASEKOLAH(STUDI PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BERMAIN PURA - PURA ANAK PRASEKOLAH(STUDI PADA ANAK USIA

2-3 TAHUN)

Oleh: Ira Masmunah ( 01810302 )

Psychology

Dibuat: 2006-06-13 , dengan 3 file(s).

Keywords: Bermain pura-pura, anak usia 2-3 tahun

Bermain adalah dunia anak. Bermain pada anak prasekolah sangat penting bagi perkembangan anak selanjutnya. Bermain pura-pura pada anak adalah jenis permainan aktif dimana mereka menirukan pengalaman-pengalaman hidup dengan menggunakan simbol-simbol berupa bahasa, benda, dan aktivitas orang dewasa. Bermain pura-pura ini sangat bermanfaat untuk

mengembangkan nilai moral, kognisi, kreativitas dan imajinasi, mengungkapkan emosi serta melatih kepekaan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana aktivitas bermain pura-pura anak usia 2-3 tahun. Karakteristik yang diteliti meliputi frekuensi dan waktu, alat permainan yang digunakan, tema dan peran, interaksi dengan teman, serta bahasa yang digunakan.

Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Observasi dilakukan pada setiap anak selama 7 hari di rumah subjek penelitian. Wawancara ditujukan kepada orang tua anak sebagai kelengkapan data yang sudah diperoleh. Subjek penelitian ini terdiri dari 3 subjek, yaitu berusia 2 tahun 3 bulan dan usia 2 tahun 7 bulan yang berjenis kelamin perempuan, serta anak usia 2 tahun 10 bulan berjenis kelamin laki-laki.

Penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil sebagai berikut :

1.Frekuensi anak bermain pura-pura selama satu minggu sebanyak 17-18 kali. Waktu yang sering digunakan anak untuk bermain adalah pagi dan sore hari.

2.Alat yang digunakan berupa permainan miniature, benda realistis yang sesuai dengan fungsi asli dan benda sebagai simbol yang mempunyai fungsi berbeda dengan fungsi sebenarnya. 3.Tema yang diperankan sangat bervariasi dan cenderung sesuai dengan peran jenis kelamin anak. Jumlah tema yang diperoleh peneliti sebanyak 29 macam.

4.Interaksi yang dilakukan anak ketika bermain pura-pura bersifat parallel dimana anak bermain bersama teman dalam satu tempat, tapi masih sibuk dengan permainannya sendiri dan asosiatif yaitu anak saling bertukar mainan dan saling melengkapi peran dalam satu tema permainan dengan waktu yang cukup singkat dan tanpa perencanaan.

5.Bahasa yang digunakan anak cukup singkat namun bisa dipahami orang lain. Kalimat dalam bahasa anak hanya terdiri dari dua sampai tiga kata serta belum mampu berbicara secara fasih

termasuk melafalkan huruf ‘R’ secara benar

Abstract

Playing is the world's children. Playing in preschool children is very important for subsequent child development. Pretend play in children is the kind of active game where they imitate life experiences using the form language of symbols, objects, and activities of adults. Playing pretend is very useful to develop moral values, cognition, creativity and imagination, expressing

(2)

play activities of children aged 2-3 years. Characteristics of the study include frequency and time, a tool used games, themes and roles, interactions with friends, and the language used.

The research method is observation and interview. Observations made on each child for 7 days in the house the research subjects. Interviews addressed to parents of children as the completeness of the data already obtained. The subjects of this study consisted of 3 subjects, ie aged 2 years and 3 months and 2 years 7 months of age who are women, and children aged 2 years 10 months male sex.

Research conducted obtain the following results:

1.Frekuensi child's play pretend for one week as much as 17-18 times. Time is often used children to play is a morning and afternoon.

2.Alat who used a miniature game, realistic objects that match the original functions and objects as symbols that have different functions with actual function.

3.Tema played a very varied and tend to be in accordance with the role of the sex of the child. The number of themes obtained by researchers of 29 kinds.

4.Interaksi by children when playing pretend to be parallel where the children played with friends in one place, but still busy with the game itself and the child's associative exchanging toys and complementary roles in a single theme of the game with a fairly short time and without planning.

Referensi

Dokumen terkait

Namun, dengan bermain game sendiri dapat menimbulkan hal negatif yaitu perilaku bermain komputer yang berlebihan membuat anak menjadi kecanduan sehingga anak

bermain komputer adalah anak akan memiliki masalah seperti anak akan melupakan kegiatan mandi pada saat asyik bermain komputer, anak susah makan jika tidak bermain komputer

Apabila anak melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran atau bermain pura-pura, empati pada anak akan tumbuh dan masuk kedalam diri anak,

Pada saat bermain anak bisa berpura-pura menjadi orang lain dan

Merupakan ciri periode pra operasional yang ditemukan pada usia 2-7 tahun ditandai dengan bermain khayal dan bermain pura-pura. Pada masa ini anak lebih banyak bertanya dan

Anak melakukan kegiatan bermain bersama-sama dengan teman secara terorganisasi dan saling bekerja sama, ada tujuan yang ingin dicapai bersama dan ada pembagian tugas

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kooperatif selama menjalani perawatan pada anak usia

Hambatan yang dialami guru ketika menerapkan metode bermain dalam pengenalan konsep geometri pada anak usia 3-4 tahun di Kelompok Bermain Mujahidin Pontianak adalah: (1)