• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU NELAYAN DESA SAP EKEN, KECAMATANSAPEKEN, KABUPATEN SUMENEP(Studi Kasus Nelayan Potasium di Kepulauan Desa Sapeken,Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERILAKU NELAYAN DESA SAP EKEN, KECAMATANSAPEKEN, KABUPATEN SUMENEP(Studi Kasus Nelayan Potasium di Kepulauan Desa Sapeken,Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU NELAYAN DESA SAP EKEN, KECAMATANSAPEKEN,

KABUPATEN SUMENEP(Studi Kasus Nelayan Potasium di Kepulauan

Desa Sapeken,Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep)

Oleh: UMRAWATI (04240020 )

Sociology

Dibuat: 2010-03-26 , dengan 7 file(s).

Keywords: Perilaku Nelayan, Nelayan Potasium

ABSTRAKSI

Perilaku masyarakat nelayan yang dianggap salah dengan menggunakan

potasium akan berhadapan dengan masyarakat nelayan yang tidak menggunakan potasium sehingga menyimpan potensi konflik diantara keduanya. Hal inilah yang menarik untuk diteliti pada masyarakat nelayan di Kepulauan Desa Sapeken, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep di mana dengan perilaku tersebut memberikan dampak yang negatif bagi kawasan perairan itu sendiri. Kerusakan akibat penggunaan potasium adalah rusaknya terumbu karang yang merupakan tempat dimana ikan-ikan berkembang biak. Disamping itu penggunaan potasium juga mengakibatkan ikan-ikan yang tidak menjadi sasaran tangkap seperti ikan-ikan kecil menjadi ikut mati karena keracunan sehingga dengan cepat akan mengakibatkan ikan menjadi habis. Dampak negatifnya adalah penggunaan bahan kimia Potasium adalah menimbulkan kerusakan lingkungan. Sekalipun sebagian masyarakat nelayan sudah memiliki pemahaman akan bahaya dari potasium yaitu nelayan sudah menyadari bahwa laut tidak mungkin diambil hasilnya dengan menggunakan potasium

seterusnya karena ikan akan cepat habis dan lingkungan menjadi rusak sehingga hasil ikan akan cenderung semakin menurun sehingga perlu adanya kesadaran bahwa laut harus dijaga kelestariannya.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Mengapa nelayan

menggunakan potasium dalam menangkap ikan di Kepulauan Desa Sapeken, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep?. (2) Bagaimanakah dampak dari perilaku nelayan menggunakan potasium dalam menangkap ikan di Kepulauan Desa Sapeken, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep?.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif dalam bentuk kualitatif. Pendekatan kualitatif berasumsi bahwa manusia adalah makhluk yang aktif, yang mempunyai kebebasan kemauan, yang perilakunya hanya dapat dipahami dalam konteks budayanya, dan yang perilakunya tidak didasarkan pada hukum sebab akibat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara yaitu tcara yang mengharuskan seseorang peneliti mengadakan kontak langsung secara lisan dan tatap muka dengan sumbernya maupun dalam situasi yang sengaja digunakan untuk keperluan tersebut, di samping itu juga menggunakan observasi untuk memperoleh gambaran dari penelitian yang dilakukan. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan deskriptif kualitatif yakni memberikan gambaran sedemikian rupa secara sistematis, faktual serta aktual dari data yang diperoleh di lapangan.

Dari berbagai penjelasan yang dijelaskan sebelumnya dapat disimpulkan

(2)

ABSTRACT

Behavior of fisherman society the assumed wrong by using potasium will deal with fisherman society which do not use potasium so that conflict potency

menyimpan among both. This matter draw to be checked by at fisherman society in Archipelago Of Countryside of Sapeken, District Of Sapeken, Sub-Province of Sumenep where with the behavior give negative impact to area territorial water of itself. Damage of effect usage of potasium is destroying of rock representing place where fishs multiply. Beside that usage of potasium also result fishs which do not become target catch like small fishs become to follow death because poisoned so that swiftly will result fish become used up. Its Negative impact is usage of chemicals of Potasium is to generate damage of environment. Even if some of fisherman society have owned understanding of danger will from potasium that is fisherman have realized that sea not possible to be taken by its result by using potasium further because fish will quickly used up and environmental become to destroy so that result of fish will tend to downhill progressively so that need the existence of awareness that sea have to be taken care of by its continuity.

This Formula research internal issue is: (1) Why fisherman use potasium in catching fish [in] Archipelago Of Countryside of Sapeken, District Of Sapeken, Sub- Province of Sumenep?. (2) How impact of behavior of fisherman use potasium in catching fish [in] Archipelago Of Countryside of Sapeken, District Of Sapeken, Sub- Province of Sumenep?.

In this research, writer use descriptive research type in the form of qualitative. Approach qualitative assume that human being is active creature, which have freedom of willingness, its behavioral can only comprehend in its cultural context, and its behavioral do not be relied on law of causality. Technique data collecting the used is interview that is tcara obliging researcher someone perform a direct contact verbally and look in the face with its source and also in situation that intend to be used by for, despitefully also use observation to obtain;get picture of conducted research. Technique analyse data the used is descriptively qualitative namely give picture in such a manner systematically, faktual and also aktual of obtained data in field.

Referensi

Dokumen terkait

Suatu bangunan yang didirikan harus memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sebagai wujud bahwa penyelenggaraan proyek konstruksi bangunan telah dijalankan sesuai

Nilai koefisien korelasi r > 0,95 menunjukkan kemungkinan ada puncak yang sama antara spektrum standar Tramadol Hidroklorida dengan spektrum sampel simulasi pada

NeuroMuscular Taping (NMT) adalah aplikasi spesifik dari pita perekat elastis ke permukaan kulit dengan teknik stimulasi eksentrik menghasilkan dekompresi dan dilatasi

pada medium agar-agar dekstrosa kentang yang ditambahkan metabolit sekunder 20% dari cendawan endofit isolat CECL 28 pada 3 medium fermentasi: a, dekstrosa kentang cair;

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pestisida nabati pada tanaman brokoli diperoleh intensitas serangan hama pada umur 15 HST, yang terbaik pada

Belum tersedianya bahan yang bacaan sesuai, maksudnya adalah mahasiswa masih memilah-memilih bacaan, padahal sebetulnya untuk meningkatkan minat membaca

Lebih dari jarak tersebut, maka proses transmisi akan mengalami gangguan dengan ditandainya sinyal yang ditransmisikan terkadang dapat ditangkap oleh receiver atau terkadang