Peraturan Gubernur
Bebas Pasung:
Upaya Menuju
Layanan Kesehatan Jiwa
lebih Baik
Tim Penyusun Pergub Penanggulangan Pasung :
Psikiater : Warih Andan dan Ida RochmawatiPsikolog : Tyas Hayuning dan Herlini
Dinkes : Rini Hestu, Endang Esti, Susi
Puskesmas : Diah Pangesti (Kepala Puskesmas) , Rina Astuti (Dokter Puskesmas), Siti Mulyani (Perawat Puskesmas)
Mungkin kejadian itu
hanya terjadi di Meulaboh...
Karena wilayah sangat luas...
Karena jarak dgn RSJ 8-12 jam....
Peta DIY
Luas wilayah 3.185,80 km2Jumlah Penduduk 3.630.720 jiwa
Jumlah Psikiater 23 RS dengan layanan jiwa
MASALAH KESWA
PREVALENSI
Gangguan Jiwa Berat
(Psikotik/Skizofrenia)
Pernah Dipasung
2,7/1000
9615
14,3%
1.375
Riskesdas 2013
DIY menempati urutan teratas
kasus gangguan jiwa berat
Dengan meletakkan seluruh sumber daya
dalam upaya bebas pasung
Kebijakan
Penguatan Layanan rujukan
Penguatan layanan primer
Penguatan kerjasama lintas sektor
Sistem rujukan
Peran serta masyarakat, tokoh masyarakat, konsumer dan keluarga
Pencatatan dan Pelaporan
Tidak hanya
memperbaiki
layanan Psikotik
saja tapi akan
memperbaiki
1. Regulasi kebijakan
2. Pembiayaan
3. Rujukan
4. Ketersediaan obat
5. Kemampuan petugas
6. Keberlangsungan pengobatan pasca pasung
Strategi dan Langkah
No Strategi Langkah
1. Penyiapan peraturan
perundangan keswa.
1. Penyusunan UU dan PP tentang Keswa.
2. Menyiapkan kebijakan keswa di tingkat Provinsi, Kab/Kota.
3. Penyusunan NSPK terkait
Pembentukan Tim
Penyusunan
Panduan dan naskah Pergub
Focus Group Discussion dgn steakholder
Pengajuan dan pengesahan
Dinas Kesehatan (DIY dan Kabupaten)
Rumah Sakit Jiwa (RSJ),
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD),
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI),
Akademisi (UGM, UMY)
Kepala puskesmas, dokter puskesmas, perawat puskesmas, psikolog puskesmas,
Biro Hukum Setda DIY,
Kanwil Hukum dan HAM DIY.
Tim dari berbagai elemen dan dimotori Dinkes DIY :
kejelian dan
kemahiran
kepe i pi a
I. KETENTUAN UMUM
II. TUGAS DAN WEWENANG
III. UPAYA PENCEGAHAN
IV. TINDAKAN PENGAMANAN SEMENTARA
V. PENJANGKAUAN KASUS PASUNG
VI. PERAWATAN PASCA PASUNG
VII. UPAYA REHABILITASI SOSIAL
VIII. KELEMBAGAAN
IX. PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN EVALUASI
X. KETENTUAN PENUTUP
1. Implementasi di level kebesaran hati untuk kolaborasi interprofesi 2. kesediaan anggota tim untuk mengalokasikan waktu,
3. keterbatasan dana penyelenggaraan sehingga dibutuhkan komitmen yang tinggi dari anggota tim,
4. menyamakan persepsi bahwa pasung adalah persoalan penting yang harus diselesaikan bersama,
5. mendengarkan pendapat dari berbagai pihak, kolaborasi lintas profesi, 6. menyerahkan draft kepada biro hukum Pemda DIY dan melakukan
negosiasi
7. kepemimpinan yang mindful, konsisten dan berkomitmen terhadap issue mental health
Langkah selanjutnya yang tidak kalah penting
adalah melakukan sosialisasi, implementasi
serta monitoring evaluasi terhadap
kebijakan yang telah ada dalam
mewujudkan DIY Bebas Pasung
Pembentukan Task Force untuk memulai
implementasi
Repasung 1
Repasung 3
Repasung 4
Repasung 6
Menuju
DI Yogyakarta
Bebas Pasung