Disusun oleh
CINTYA AYU LIVIA 1233043
Mengapa perencanaan audit
yang memadai itu penting.
tiga alasan-utama mengapa auditor harus
merencanakan penugasannya dengan baik:
untuk memperoleh bahan bukti kompeten yang cukup dalam situasi saat
itu.
Mendapatkan bahan bukti kompeten yang cukup merupakan hal yang penting jika kantor akuntan publik ingin menekan tanggungjawab hukum seminimal mungkin dan mempertahankan reputasi yang baik dalam masyarakat profesi.
untuk membantu menekan biaya audit,
Dengan menekan biaya dalam batas yang wajar, kantor akuntan publik akan dapat bersaing sehingga para kliennya tidak lari darinya, dengan catatan bahwa kantor akuntan publik itu memang mempunyai reputasi dalam menjalankan pekerjaan yang berkualitas
untuk menghindari salah pengertian dengan klien
Menerapkan langkah-langkah
dalam perencanaan awal audit.
MENERIMA KLIEN BARU DAN
MELANJUTKAN KLIEN LAMA
1.
Menyelidiki klien baru
Sebelum
menerima klien baru, sebagian besar kantor
akuntan publik rnenyelidiki perusahaan
tersebut untuk memutuskan apakah klien
itu dapat diterima.
2.
Melanjutkan klien lama
Banyak kantor
akuntan publik mengevaluasi klien yang
sudah ada setiap tahun untuk memutuskan
apakah ada alasan untuk tidak melanjutkan
audit. Perselisihan sebelumnya seperti
kelayakan ruang lingkup audit, jenis
pendapat yang diberikan, atau honorarium
dapat menyebabkan auditor tidak
MENGIDENTIFIKASI ALASAN KLIEN UNTUK DIAUDIT
Dua faktor utama yang mempengaruhi bahan bukti yang
akan dikumpulkan adalah siapapemakai laporan dan
maksud penggunaan laporan.Auditor mungkin akan
mengumpulkan lebih banyak bahan bukti jika laporan
digunakan secara luas. Hal seperti ini sering terjadi pada
perusahaan politik, perusahaan dengan utang banyak, dan
perusahaan yang akan dijual dalam waktu yang dekat.
STAF UNTUK PENUGASAN
Menentukan staf yang pantas untuk melaksanakan
penugasan adalah penting untuk memenuhi standar auditing
yang ditetapkan IAI dan meningkatkan efisiensi audit. Standar
auditing yang ditetapkan IAI yang pertama menyatakan :
Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau beberapa yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup.
MEMPEROLEH SURAT PENUGASAN
Harus ada pemahaman yang jelas mengenai
syarat-syarat dalam surat penugasan diantara klien dan
kantora kuntan publik. Persyaratan harus dibuat
secara tertulis untuk mengurangi salah pengertian, ini
merupakan tujuan dibuatnya surat penugasan.
Surat penugasan adalah kesepakatan antara kantor
akuntan publik dan klien untuk pelaksanaan audit dan
pelayanan lain yang terkait.
Mengetahui informasi untuk memahami latar
belakang klien audit.
MEMAHAMI BIDANG USAHA DAN INDUSTRI KLIEN
Ada tiga alasan mengapa diperlukan pemahaman yang
baik atas industri klien.
1.
banyak industri mempunyai aturan akuntansi yang
khas yang harus dipahami auditor untuk mengevaluasi
apakah laporan keuangan klien sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
2.
auditor sering dapat mengidentifikasi risiko dalam
industri yang akan mempengaruhi penetapan risiko
audit yang dapat diterima, atau bahkan mengaudit
perusahaan dalam industri tersebut dapat dibenarkan.
3.
terdapat risiko bawaan yang pada hakekatnya sama
MENINJAU PABRIK DAN KANTOR
Peninjauan atas fasilitas kilen bemanfaat
untuk memperoleh pemahaman yang lebih
baik mengenai bidang usaha dan operasi klien
karena akan diperoleh kesempatan untuk
menemui pegawai kunci dan mengamati
operasi dari tangan pertama.
MENELAAH KEBIJAKAN PERUSAHAAN
MENGIDENTIFIKASI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
ISTIMEWA
Hubungan istimewa
dalam PSA 34 (SA 334) didefinisikan
sebagai perusahaan afiliasi, pemilik utama perusahaan klien
atau pihak lainnya yang berhubungan dengan klien, dimana
salah satu pihak dapat mempengaruhi manajemen atau
kebijakan operasi pihak lainnya.
Transaksi hubungan istimewa
adalah transaksi antara klien dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa. Karena transaksi hubungan istimewa
harus diungkapkan, penting artinya bahwa seluruh pihak yang
mempunyai hubungan
diidentifikasi dan dimasukkan dalam
arsip permanen
pada awal penugasan. Jadi, dapat
ditingkatkan upaya menemukan transaksi hubungan istimewa
antar perusahaan yang tidak diungkapkan.
MENGEVALUASI KEBUTUHAN AKAN SPESIALIS DARI LUAR
Jika auditor menghadapi situasi yang memerlukan
pengetahuan khusus, mungkin perlubaginya untuk
Mengetahui informasi untuk memahami
kewajiban hukum klien audit.
Tiga dokumen hukum dan catatan yang
berkaitan erat yang harus diperiksa pada
awalpenugasan:
1.
akte pendirian dan anggaran dasar
perusahaan,
2.
risalah rapat dewan direksi,dan
pemegang saham,
Akta Pendirian dan
Anggaran Dasar Perusahaan
Akte pendirian perusahan diterbitkan oleh negara di manaperusahaan didirikan dan merupakan dokumen hukum yang penting untuk mengakui suatu perusahaan sebagai satuan
usaha yang berdiri sendiri. Termasuk didalamnya adalah nama perseroan, tanggal jenis dan jumlah modal saham yang disahkan untuk ditempatkan, dan jenis kegiatan usaha yang boleh di
lakukan oleh perseroan. Dalam menguraikan berbagaijenis modal saham juga dicakup informasi seperti hak suara setiap jenis saham, nilai pari atau nilai saham ditetapkan, preferensi dan persyaratan yang dibutuhkan untuk dividen, dan hak-hak ,mendahului dalam likuidasi.
Anggaran dasar mencakup peraturan dan prosedur yang
ditetapkan oleh para pemegang saham perseroan. Di dalamnya diuraikan hal-hal seperti tahun fiskal perseroan, frekuensi rapat pemegang saham, metode pemilihan para direktur, dan
Risalah Rapat Dewan Direksi,dan
Pemegang Saham
Notulen rapat perseroan adalah catatan resmi rapat dewan direksi
dan pemegang saham. Termasuk di dalamnya adalah ikhtisar masalah terpenting yang didiskusikan dalam rapat ini dan keputusan yang
dibuat oleh direksi dan pemegang saham. Jika auditor tidak
memeriksa notulen, dia mungkin tidak menyadari adanya informasi yang penting untuk menetapkan apakah laporan keuangan telah dibuat dengan benar. Informasi seperti berikut ini biasanya tercakup dalam notulen rapat:
Pengumuman dividen
Otorisasi penggajian untuk pejabat Persetujuan kontrak dan kesepakatan Otorisasi atas perolehan aktiva
Persetujuan merjer
Otorisasi pinjaman jangka panjang
Persetujuanuntukmenggadaikan efek-efek
KONTRAK
Klien terlibat dengan berbagai macam kontrak yang perlu
diketahui auditor. Termasuk di dalamnya unsur seperti wesel
jangka
panjang,
opsi
saham,
rencana
pensiun,
kontrakdengan penjual untuk penyerahan barang kemudian,
kontrak
dengan
pemerintah
untukpenyelesaian
dan
pengiriman produk jadi, perjanjian royalti, kontrak dengan
serikat kerja, dan sewa guna usaha.
Dalam memeriksa kontrak, perhatian utama dipusatkan
Tujuan prosedur analitis
pendahuluan.
·
Memahami bidang usaha klien
· Penetapan kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya
· Indikasi adanya kemungkinan salah saji
dalam laporan keuangan
KERTAS KERJA
1. TUJUAN KERTAS KERJA
Dasar untuk perencanaan audit
Kalau auditor ingin
merencanakan audit tahun berjalan dengan memadai, informasi
acuan yang perlu harus tersedia dalam kertas kerja. Berkas ini
mencakup berbagai informasi perencanaan seperti informasi
deskriptif mengenai struktur pengendalian intern, anggaran waktu
bagi tiap bidang audit, program audit, dan hasil audit tahun lalu.
Catatan bahan bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian
.Kertas kerja adalah alat dokumentasi utama bahwa audit yang
memadai telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang
ditetapkan IAI.
Data untuk menentukan jenis laporan audit yang pantas
Kertas kerja memberikan sumber informasi penting yang
membantu auditor menentukan kelayakan laporan audit yang
diterbitkan dalam suatu keadaan tertentu. Data dalam kertas kerja
juga bermanfaat untuk mengevaluasi kecukupan ruang lingkup
audit dan kewajaran laporan keuangan.
Dasar untuk penelaahan oleh penyedia dan partner
Kertas
kerja merupakan kerangka acuan utama yang digunakan penyedia
untuk mengevaluasi apakah bahan bukti yang kompeten telah
2. ISI DAN PENGORGANISASIAN
Ada logika tertentu dalam penyiapanjenis kerja dalam suatu audit dan cara penyusunannya dalam suatu berkas, meskipun setiap kantor akuntan publik menggunakan pendekatan yang berbeda. Dalam gambar, kertas kerja dimulai dengan informasi umum, seperti data perusahaan dalam berkas permanen, dan berakhir dengan laporan keuangan dan laporan audit. Diantara keduanya terdapat kertas kerja yang mendukung pengujian.
3. BERKAS PERMANEN
Berkas permanen dimaksudkan untuk berisi data historis atau yang bersifat berkelanjutan berkenaan dengan pemeriksaan tahun berjalan. Berkas
permanen biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
1
. Kutipan ataufotokopi dari dokumen perusahaan yang
kepentingannya berkelanjutan seperti akte pendirian, anggaran
dasar dan ,rumah tangga. peraturan perundangan, surat hipotik, dan
kontrak-kontrak
.2.
Analisis, dari tahun sebelumnya, atau akun yang mempunyai
kepentingan berkelanjutan bagi auditor
.3.
Informasi berkenaan dengan pemahaman struktur pengendalian
intern dan penetapan resiko pengendalian
4. BERKAS TAHUN BERJALAN
Berkas tahun berjalan (berkas tahun yang bersangkutan) mencakup seluruh kertas kerja yang berkaitan untuk tahun yang diaudit.
Program audit Program audit biasanya dikelola dalam berkas
terpisah untuk memperbaiki koordinasi dan integrasi seluruh bagian-bagian audit, meskipun beberapa kantor akuntan publik memasukkan juga salinan tiap seksi program audit ke dalam tiap seksi kertas kerja
Informasi umum Beberapa kertas kerja mencakup informasi tahun
berjalan yang bersifat umun daripada dirancang untuk mendukung jumlah tertentu dalam laporan keuangan.
Neraca saldo Karena dasar penyiapan laporan keuangan adalah
buku besar, jumlah yang tercatat didalamnya merupakan titik utama dari audit.
Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi Kalau auditor
mendapat salah saji yang material dalam catatan akuntansi, laporan keuangan harus dikoreksi.
Daftar pendukung Bagian terbesar kertas kerja adalah daftar
5. PENYIAPAN KERTAS KERJA
Penyiapan daftar yang pantas untuk mendokumentasikan
bahan bukti audit yang dikumpulkan, dan kesimpulan
yang ditarik merupakan bagian yang penting dari
audit.Auditor harus mengakui keadaan-keadaan yang
memerlukan suatu daftar dan rancangandaftar yang tepat
harus dimasukkan ke dalam berkas.
6. KEPEMILIKAN KERTAS KERJA
Kertas
kerjayang
disiapkan
selama
pelaksanaan
penugasan, mencakupjugayang disiapkan oleh klien untuk
auditor, merupakan
harta milik auditor
. Tidak seorangpun,
termasuk klien, mempunyai hak untuk memeriksa kertas
kerja kecuali digunakan oleh pengadilan sebagai bahan
bukti yuridis formal. Saat pelaksanaan penugasan selesai,
kertas kerja akan disimpan kantor akuntan publik untuk
acuan dimasa mendatang.
7. KERAHASIAAN KERTAS KERJA
Kebutuhan
untuk
memelihara
kerahasiaan
hubungan dengan klien dinyatakan dalam Kode
Etik Ikatan Akuntan Indonesia pasal 6 yang
menyatakan:
Setiap anggota harus menjaga kerahasiaan
IKHTISAR MENGENAI KERTAS KERJA
Kertas kerja merupakan bagian yang penting