• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN (CLIS)

CHILDREN’S

LEARNING IN SCIENCE UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN

IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Lia Yuliawati

NIM 1003467

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN (CLIS)

CHILDREN’S

LEARNING IN SCIENCE UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN

IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat)

Oleh

Lia Yuliawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Lia Yuliawati 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ...

B. Rumusan Masalah ...

C. Tujuan Penelitian ...

D. Manfaat Hasil Penelitian ...

E. Hipotesis Tindakan ...

F. Definisi Operasional ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...

A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

1. Pengertian IPA...

2. Tujuan Pendidikan IPA...

3. Ruang Lingkup IPA...

B. Model Pembelajaran Children’s Learning In Science (CLIS)...

1. Pengertian Model Pembelajaran Children’s Learning In Science

(CLIS)...

2. Tahapan Model Pembelajaran Children’s Learning In Science (CLIS)...

3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Children’s Learning In

(5)

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Hasil Penelitian yang Relevan...

BAB III METODE PENELITIAN ...

A. Metode Penelitian ...

B. Model Penelitian ...

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ...

D. Subjek Penelitian ...

E. Prosedur Penelitian ...

F. Instrumen Penelitian ...

G. Analisis dan Interpretasi Data ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

A. Hasil Penelitian ...

1. Deskripsi Data Awal Penelitian...

2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I...

a. Perencanaan...

b. Pelaksanaan...

c. Observasi...

d. Refleksi...

3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II...

a. Perencanaan...

b. Pelaksanaan...

c. Observasi...

d. Refleksi...

4. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus III...

a. Perencanaan...

b. Pelaksanaan...

c. Observasi...

d. Kesimpulan...

B. Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Siklus I sampai dengan Siklus III...

(6)

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Simpulan ...

B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN... RIWAYAT HIDUP...

88

89

91

94

(7)

i

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN (CLIS) CHILDREN’S LEARNING IN SCIENCE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN

IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA

oleh Lia Yuliawati NIM. 1003467

(8)

ii

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata Kunci : Model Pembelajaran CLIS, Pemahaman Konsep

ABSTRACT

IMPLEMENTATION LEARNING OF MODEL (CLIS) CHILDREN'S LEARNING IN SCIENCE TO IMPROVE UNDERSTANDING OF CONCEPTS IN MATERIALS SCIENCE LESSON PLANE SIMPLE

By Lia Yuliawati NIM. 1003467

This study aims to obtain a describe of the implementation of learning and knowing improved understanding of the concept of a simple plane material after applying the learning model Children's Learning in Science (CLIS). The research method used was Classroom Action Research (CAR), which was adapted from the model of Kemmis and Mc Taggart, with the stages of planning, implementation, observation, and reflection. This research is done in three cycles. The subjects were students of class V, the subject are 14 students at SDN 1 Cibogo. The research instrument consisted of a test conceptual understanding, observation and documentation sheet. The results showed that an increase in the acquisition indicated an average value of the post-test were increased in each cycle, the first cycle of 68.57, the second cycle of 73.57 and 77.86 for the third cycle, the normalized gain on the acquisition of the first cycle of 0.33 with the low category, the second cycle was obtained normalized gain of 0.40 with the medium category and the third cycle is obtained normalized gain of 0.67 with the middle category. In addition, there is an increase in the average value of the normalized gain for every aspect of students' understanding of concepts with low and medium categories. Based on these results it can be concluded that the application of learning models CLIS had improved students' understanding of concepts in materials science learning simple plane. Based on these results it can be concluded that the application of learning models CLIS can increase students' understanding of concepts in materials science learning simple plane. Teachers are expected to assess and apply the learning model CLIS on other learning materials as well.

Keyword: Learning Model (CLIS) Children's Learning in Science, Understanding

(9)

1

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan dari kebudayaan

manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu pendidikan yang

mampu mengembangkan pendidikan dimasa mendatang adalah pendidikan yang

mampu mengembangkan potensi peserta didik agar peserta didik dapat

menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.

Sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Salah satu jenjang pendidikan formal yang harus ditempuh oleh peserta

didik adalah Sekolah Dasar (SD). Adapun tujuan dari pendidikan di SD adalah

memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa dalam mengembangkan

hidupnya, serta mempersiapkan siswa melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat

pertama (Fajri, 2013: 1). Menurut ayat 1 pasal 37 Undang-undang Nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum pendidikan dasar

salah satunya wajib memuat pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006

tentang Standar Isi dijelaskan bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan proses penemuan. Selain itu menurut Samatowa (2010: 3)

(10)

2

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan oleh manusia”. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA khususnya di SD haruslah dilakukan dengan melakukan

penyelidikan atau percobaan sederhana dan bukan hapalan terhadap kumpulan

konsep IPA saja. Karena dengan kegiatan-kegiatan tersebut siswa akan

mendapatkan pengalaman langsung melalui pengamatan yang dilakukan, diskusi

serta percobaan sederhana tersebut.

Tujuan pendidikan IPA di Sekolah Dasar berdasarkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum adalah 1) agar peserta didik memiliki

kemampuan untuk memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan YME

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya; 2)

mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; 3)

mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat; 4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; 5) meningkatkan

kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan

lingkungan alam; 6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan dan 7) memperoleh bekal

pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan

pendidikan ke SMP/MTs (Depdiknas, 2006: 13).

Pembelajaran IPA di SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk

rasa ingin tahu anak didik secara alamiah, karena hal ini akan membantu mereka

mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas berdasarkan

bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Misalnya dengan kegiatan

praktik (hands-on). Namun pada kenyataannya kegiatan praktik (hands-on)

terkadang diabaikan oleh guru dalam proses pembelajarannya, dan pembelajaran

bersifat teacher center. Hal ini berakibat pada rendahnya pemahaman konsep

(11)

3

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan bahwa “belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan”.

Rendahnya pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan berdampak pada

pencapaian Standar Kompetensi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru, serta

latihan-latihan soal yang dikerjakan oleh siswa dan salah satunya terlihat dari nilai

ulangan harian yang mencakup soal pemahaman konsep, diperoleh nilai yang

masih rendah. Hal itu terlihat dari nilai rata-rata pemahaman konsep siswa yang

hanya mencapai 53,83 dari skor maksimum 100 untuk keseluruhan soal

pemahaman konsep yang diujikan

Masalah tersebut terjadi akibat oleh beberapa faktor, diantaranya 1) pada

saat siswa tidak mengerti apa yang disampaikan oleh guru; 2) siswa cenderung

tidak berani untuk bertanya dan tidak memiliki kemauan untuk mencari tahu; 3)

banyak siswa yang beranggapan bahwa pelajaran IPA adalah proses menghapal

materi pelajaran akibatnya proses pembelajaran adalah mendengarkan, mencatat

dan menghapal sesuai dengan sumber belajar yang ditentukan; 4) rendahnya

motivasi belajar karena kurangnya dukungan dari orang tua; 5) kurangnya

penggunaan media pembelajaran pada saat pembelajaran; 6) guru cenderung

menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, sehingga siswa hanya

mendapatkan informasi dari apa yang disampaikan oleh guru saja (teacher center)

tanpa siswa menemukan sendiri informasi dari apa yang mereka lakukan; 7) siswa

tidak membangun pengetahuannya sendiri dalam proses pembelajaran, karena

guru tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dari pengetahuan

awal yang telah dimiliki siswa dan 8) guru jarang melibatkan siswa dalam

kegiatan praktikum untuk menemukan konsep yang sedang dipelajari.

Berdasarkan dari permasalahan di atas, dalam rangka meningkatkan

pemahaman konsep pesawat sederhana ini diperlukan suatu upaya pembelajaran

yang dapat melibatkan siswa agar berpartisipasi secara aktif dalam menemukan

sebuah konsep melalui proses percobaan atau pengamatan dalam pembelajaran

(12)

4

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

awal siswa yang mungkin didapat dari luar sekolah. Seperti yang di ungkapkan

Bell (Samatowa, 2010: 63) bahwa „pengetahuan siswa yang diperoleh dari luar

sekolah dipertimbangkan sebagai pengetahuan awal dalam sasaran pembelajaran,

karena mungkin terjadi miskonsepsi‟.

Menurut Piaget (Samatowa, 2010: 57) dalam pembelajaran IPA para ahli

mengembangkan berbagai model pembelajaran yang dilandasi pandangan

konstruktivisme. Sebagaimana dikemukakan Pribadi (2009: 157) bahwa

konstruktivisme berpandangan bahwa pengetahuan merupakan perolehan individu

melalui keterlibatan aktif dalam menempuh proses belajar dan hasil dari proses

belajar merupakan kombinasi antara pengetahuan baru dengan pengetahuan atau

pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya. Implikasi dari pandangan tersebut

adalah bahwa guru berperan membantu agar proses pengkonstruksian

pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Jadi guru tidak menstransferkan

pengetahuan yang dimilikinya melainkan membantu siswa untuk membentuk

pengetahuannya sendiri. Salah satu model pembelajaran yang dilandasi oleh

pandangan konstruktivisme yaitu model pembelajaran Children’s Learning In

Science (CLIS) yang dikembangkan oleh kelompok Children’s Learning In

Science (CLIS) di Inggris yang dipimpin oleh Driver (Samatowa, 2010: 57).

Model pembelajaran CLIS ini dipandang sebagai model pembelajaran yang

tepat untuk meningkatkan pemahaman siswa karena model pembelajaran CLIS

merupakan model pembelajaran yang mempunyai karakteristik yang dilandasi

pandangan konstruktivisme dengan memperhatikan pengalaman dan konsep awal

siswa, pembelajaran berpusat pada siswa melalui kegiatan hands-on/minds on dan

menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar (Asshabag, 2012: 19). Menurut

Samatowa (2010: 74) model pembelajaran CLIS terdiri atas lima tahapan utama

yaitu 1) tahap orientasi; 2) tahap pemunculan gagasan; 3) tahap penyusunan ulang

gagasan, yang terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap (a) pengungkapan dan

pertukaran gagasan; (b) tahap pembukaan situasi konflik dan (c) tahap konstruksi

(13)

5

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan model pembelajaran CLIS yang memuat serangkaian tahapan

yang di mana siswa dilibatkan langsung dalam pembentukan pengetahuan melalui

kegiatan percobaan atau pengamatan dan kemudian siswa menerapkan konsep

ilmiah yang telah dikembangkannya melalui percobaannya. Sehingga dapat

dikatakan bahwa model pembelajaran CLIS ini membentuk pengetahuan ke dalam

ingatan siswa agar konsep tersebut dapat bertahan lama karena model

pembelajaran CLIS memuat tahap-tahap kegiatan siswa mempelajari konsep yang

diajarkan melalui pengalaman langsung yaitu melalui percobaan atau pengamatan.

Selain itu model pembelajaran CLIS juga menggunakan lingkungan sebagai

sumber belajar. Hal itu cocok untuk pembelajaran anak pada tahap operasional

konkret (usia sekolah dasar) di mana anak melakukan langsung kegiatan

menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. Karena hal itu akan

memperkuat daya ingat anak, sebab dengan menggunakan alat-alat dan media

pembelajaran yang ada dilingkungan anak sendiri. Oleh karena itu, penerapan

model CLIS merupakan salah satu upaya konkret dalam meningkatkan

pemahaman konsep pada pada pembelajaran IPA di SD. Dengan kualitas

pembelajaran yang meningkat, kompetensi siswa pada pembelajaran IPA yang

diisyaratkan oleh kurikulum 2006 diharapkan dapat meningkat pula, salah satunya

yaitu pemahaman konsep siswa serta dengan model pembelajaran CLIS dapat

mengoptimalkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, penulis mencoba

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran CLIS

(Children’s Learning In Science) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dalam

Pembelajaran IPA Materi Pesawat Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas pada

Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, secara

(14)

6

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran CLIS dalam pembelajaran IPA materi pesawat sederhana kelas V

SDN 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat?”. Masalah tersebut dijabarkan ke

dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA materi pesawat sederhana

dengan menerapkan model pembelajaran CLIS untuk meningkatkan

pemahaman konsep siswa kelas V di SDN 1 Cibogo Kabupaten Bandung

Barat?

2. Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran

IPA materi pesawat sederhana dengan menerapkan model pembelajaran CLIS

di kelas V di SDN 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai oleh peneliti adalah menjawab pertanyaan yang

telah dirumuskan pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA materi pesawat sederhana

dengan menerapkan model pembelajaran CLIS untuk meningkatkan

pemahaman konsep siswa kelas V di SDN 1 Cibogo Kabupaten Bandung

Barat.

2. Mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA

materi pesawat sederhana dengan menerapkan model pembelajaran CLIS di

kelas V di SDN 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat yaitu

sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan sebuah teori baru mengenai

(15)

7

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran IPA, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan

penelitian tindakan kelas dan dapat dijadikan upaya bersama antara sekolah, guru

dan peneliti yang lain untuk memperbaiki proses pembelajaran diarahkan untuk

meningkatkan pemahaman konsep pada anak dalam pembelajaran IPA.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar mengenai materi

pembelajaran pesawat sederhana melalui model pembelajaran CLIS, sehingga

dapat meningkatkan pemahaman konsep dan kompetensi dalam mata

pelajaran IPA dapat tercapai secara optimal.

b. Bagi Guru

Memberikan informasi dan wawasan mengenai cara membelajarkan

materi pesawat sederhana dengan menerapkan model pembelajaran CLIS agar

kualitas serta kinerja guru dalam mengajar dapat meningkat.

c. Bagi Sekolah

Sebagai informasi untuk memberikan ketertarikan kepada tenaga

kependidikan agar lebih banyak menerapkan metode atau model

pembelajaran yang variatif dan inovatif dalam proses pembelajaran di

sekolah.

d. Bagi Peneliti

Memperoleh ilmu dan pengalaman baru dalam keterampilan belajar

mengajar di sekolah, khususya pada pembelajaran melalui model

pembelajaran CLIS.

(16)

8

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model pembelajaran CLIS dalam pembelajaran akan meningkatkan pemahaman

konsep siswa kelas V SDN 1 Cibogo pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana.

F. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran CLIS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajarannya melalui diskusi, percobaan dan mengisi LKS. Tahapan

model pembelajaran CLIS pada pembelajaran IPA materi pesawat sederhana

terdiri dari lima tahapan utama yang terbagi menjadi tujuh langkah kegiatan

inti, yaitu 1) tahap orientasi; 2) tahap pemunculan gagasan; 3) tahap

penyusunan ulang gagasan, yang terbagi tiga bagian yaitu (a) pengungkapan

dan pertukaran gagasan, (b) pembukaan situasi konflik, dan (c) konstruksi

gagasan baru dan evaluasi; 4) tahap penerapan gagasan; dan 5) tahap

pemantapan. Keterlaksanaan model pembelajaran CLIS ini diukur

menggunakan lembar observasi terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa.

2. Pemahaman konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan

siswa dalam memaknai konsep. Pemahaman konsep yang diteliti dalam

penelitian ini berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi yaitu aspek

pemahaman (C2) yang meliputi 5 jenis pemahaman yaitu mencontohkan,

membandingkan, mengklasifikasikan, menjelaskan dan menyimpulkan.

Pemahaman konsep ini diukur dengan tes pemahaman konsep berbentuk

Pilihan Ganda (PG) dengan empat alternatif jawaban, test ini dilakukan

sebelum dan setelah pembelajaran materi pesawat sederhana dengan

(17)

24

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang bertujuan untuk

mengubah perilaku mengajar guru, perilaku siswa di kelas, peningkatan atau

perbaikan praktik mengajar. Menurut Russefendi (Natalia dan Dewi, 2008: 4)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu tindakan yang terarah, terencana,

cermat dan penuh perhatian yang dilakukan oleh praktisi pendidikan (guru)

terhadap permasalahan yang ada dalam kelas yang bertujuan untuk perbaikan

pendidikan seperti metode mengajar, kurikulum dan sebagainya. Sedangkan

menurut Elliot (Sanjaya, 2010: 24) PTK adalah kajian tentang situasi sosial

dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis,

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh yang

ditimbulkannya.

B. Model Penelitian

Ada berbagai macam desain model PTK yaitu Kurt Lewin, Kemmis dan Mc

Taggart, dan Elliot. Pada penelitian ini peneliti menerapkan desain model PTK

dari Kemmis dan Mc Taggart, karena desain PTK model ini dianggap lebih

mudah dalam prosedur tahapannya. Berikut adalah desain PTK yang diadaptasi

(18)

25

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1

Model/desain PTK diadaptasi dari Kemmis dan Mc Taggart

dalam Arikunto (2010, hlm. 137)

Tahapan-tahapan yang tedapat pada PTK model Kemmis dan Mc Taggart,

diantaranya:

a. Perencanaan

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Refleksi Perencanaan

Pelaksanaan Observasi

Perencanaan

Pelaksanaan Observasi

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan Observasi

Refleksi

(19)

26

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian tindakan kelas tahapan yang pertama perencanaan, pada

tahapan ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh

siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Biasanya untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut peneliti harus mempersiapkan beberapa

hal diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen penelitian,

media pembelajaran, bahan ajar, dan aspek-aspek lain yang sekiranya diperlukan.

b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah kegiatan mengimplementasikan atau menerapkan

perencanaan yang telah dibuat, peneliti harus mentaati apa yang telah dirumuskan

pada tahap perencanaan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang

diharapkan.

c. Observasi

Dalam tahap observasi yang melakukannya adalah pengamat, Kegiatan ini

berlangsung bersamaan dengan kegiatan pelaksanaan. Tahapan ini adalah

mengamati bagaimana proses pelaksanaan berlangsung, serta mengetahui dampak

apakah yang dihasilkan dari proses pelaksanaan.

d. Refleksi

Tahapan refleksi ini adalah tahapan kita dapat mengetahui kelemahan apa

saja yang terjadi dari proses pelaksanaan, hingga akhirnya dapat diperbaiki pada

siklus selanjutnya, apabila proses siklus sudah selesai maka tahapan ini bisa

dijadikan tahapan untuk menarik kesimpulan dari keseluruhan kegiatan.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Cibogo, yang beralamatkan di

Jalan Tangkubanparahu No.87 Desa Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten

Bandung Barat. Waktu yang diperlukan peneliti untuk melakukan penelitian ini

adalah 3 bulan terhitung dari bulan Maret sampai Mei 2014.

(20)

27

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V semester genap SD Negeri 1

Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2013-2014.

Subjek yang ditetapkan hanya sebanyak 14 siswa. Dengan jumlah laki-laki 8

siswa dan perempuan 6 siswa.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa

kelas V SDN 1 Cibogo pada materi pesawat sederhana dengan menggunakan

model siklus belajar. Menurut Kemmis dan McTaggart (Arikunto, 2010: 137)

tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi,

dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada referensi awal.

Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan tahap persiapan

penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti melakukan

tahap tindakan penelitian

1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)

a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri 1 Cibogo.

b. Pembuatan SK penelitian.

c. Observasi pada sekolah untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi di

kelas.

d. Merumuskan masalah dan alternatif pemecahan masalah berdasarkan hasil

temuan yang diperoleh.

e. Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

tahun 2006, buku sumber kelas V, pembelajaran IPA, dan model-model

pembelajaran IPA.

f. Menentukan metode atau pendekatan yang relevan dengan karakteristik

siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada

(21)

28

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Menyusun perangkat pembelajaran berupa RPP sesuai dengan tahapan model

pembelajaran CLIS.

h. Menyiapkan alat dan bahan (media pembelajaran) yang akan digunakan

dalam pembelajaran.

i. Menyusun instrument penelitian yang terdiri dari kisi-kisi soal pre-test dan

post-test. Pre-test dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep

siswa sebelum pembelajaran menggunakan model pembelajaran CLIS,

kemudian dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

CLIS dalam proses pembelajaran. Setelah itu baru diadakan post-test untuk

melihat peningkatan serta untuk mengetahui gain yang dinormalisasi yang

terjadi pada siswa. Selain itu peneliti juga membuat lembar observasi

keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaa model

pembelajaran CLIS.

j. Mengkonsultasikan RPP dan kisi-kisi yang telah dibuat kepada dosen

pembimbing.

2. Tahap Tindakan

Tahapan tindakan pada penelitian tindakan kelas akan diuraikan sebagai

berikut.

a. Siklus I

1) Perencanaan

Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan persiapan

perencanaan diantaranya mengkaji teori-teori yang mendukung ke perpustakaan,

pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pembuatan media

pembelajaran, menyusun instrumen penelitian serta mendiskusikan dengan rekan

guru sejawat yang akan diminta observer.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan dengan rencana yang telah

dibuat sebelumnya. Pelaksanaan ini berlangsung di kelas dalam proses belajar

(22)

29

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Observasi

Pengamatan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran, adapun hal yang

perlu dilihat atau diamati pada pelaksanaan pembelajaran adalah keterlaksanaan

model pembelajaran CLIS dalam proses pembelajaran serta aktivitas guru dan

siswa dengan menggunakan menggunakan model pembelajaran CLIS.

4) Refleksi

Refleksi ini bertujuan memperbaiki pelaksanaan penelitian pada siklus

selanjutnya dan mendiskusikan apa saja yang terjadi pada tahap pelaksanaan

yang semua telah ditulis pada tahap observasi. Membahas mengenai penampilan

mengajar maupun situasi siswa dan kelas, semua hal yang telah ditemukan pada

saat pelaksanaan semuanya dibahas pada tahap refleksi ini agar kekurangan atau

kelemahan yang ada pada pelaksanaan siklus I dapat diperbaiki dan dilaksanakan

lagi untuk siklus berikutnya yaitu siklus II.

b. Siklus II

Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri dari empat

tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

1) Perencanaan

Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada

Siklus I.

2) Pelaksanaan

Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

CLIS sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi

Siklus I.

3) Observasi

Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran CLIS.

4) Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan Siklus II dan membuat

(23)

30

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Siklus III

Siklus III merupakan tahapan ketiga hasil dari refleksi pada Siklus II.

1) Perencanaan

Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada

Siklus II.

2) Pelaksanaan

Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

CLIS berdasarkan perencanaan hasil refleksi pada Siklus II.

3) Observasi

Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran CLIS.

4) Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan tiga siklus maka

peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan

model pembelajarn CLIS dalam meningkatkan pemahaman siswa pada mata

pelajaran IPA materi pesawat sederhana.

F. Instrumen Penelitian

Untuk dapat memperoleh kebenaran objektif dalam pengumpulan data,

maka diperlukan adanya instrumen yang tepat agar masalah yang diteliti dapat

terefleksikan dengan baik. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua

macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil

pre-test yang diberikan pada awal pembelajaran dan post-test siswa yang

dilakukan di akhir pembelajaran mengenai materi pesawat sederhana, sedangkan

data kualitatif berupa informasi tentang keterlaksanaan penerapan model

pembelajaran CLIS dalam pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa.

(24)

31

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian yang terdiri dari tes dan nontest (observasi dan dokumentasi) ayitu

sebagai berikut.

a. Lembar Tes Pemahaman Konsep

Instrumen tes pemahaman konsep digunakan untuk menentukan

pemahaman konsep siswa sebelum (pre-test) dan setelah (post-test) diberikan

pembelajaran pada materi pesawat sederhana dengan menggunakan model

pembelajaran CLIS. Instrumen tes pemahaman konsep yang digunakan adalah tes

tertulis dalam bentuk Pilihan Ganda (PG) yang penyusunannya berdasarkan

indikator pemahaman konsep pada taksonomi Bloom yang telah direvisi.

Perancangan butir soal tes pemahaman konsep berpedoman pada taksonomi

Bloom yang telah direvisi mengenai pemahaman konsep yaitu menjelaskan,

mencontohkan, mengklasifikasi, membandingkan serta menyimpulkan. Instrumen

tes yang digunakan baik dalam pre-test maupun post-test merupakan tes yang

sama, dimaksudkan supaya tidak ada pengaruh perbedaan kualitas instrumen

terhadap perubahan pengetahuan dan pemahaman konsep yang terjadi.

b. Lembar Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada saat

penelitian berlangsung, apabila tes adalah teknik pengumpulan data yang lebih

berkaitan dengan ranah kognitif, beda halnya dengan observasi, observasi lebih

menekankan pada sikap dan tingkah laku individu, hal ini sesuai dengan apa yang

dijelaskan oleh Sudjana (2011: 84) bahwa observasi atau pengamatan sebagai alat

penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun

proses terjadinya suatu proses kegiatan yang diamati, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan.

Instrumen lembar observasi dalam penelitian ini adalah lembar observasi

aktivitas guru dan siswa. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa ini

digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar

mengajar dan mengamati keterlaksanaan penerapan model pembelajaran CLIS

(25)

32

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan pembelajaran. Dalam pengisian lembar observasi ini dibuat kolom “ya” dan “tidak” yang dapat diisi tanda checklist (). Skala penilaian menggunakan

kriteria “ya” dengan skor 1 atau “tidak” dengan skor 0 sebagai hasil pengamatan

keterlaksanaan model pembelajaran CLIS. Selain itu tersedia juga kolom deskripsi

untuk mendeskripsikan proses pembelajaran yang berlangsung. Observasi ini

dilakukan oleh observer, dan hasilnya akan dijadikan dasar dari refleksi untuk

tindakan yang dilakukan selanjutnya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah gambaran atau bukti kongkrit yang terjadi dari

setiap pelaksanaan penelitian. Dengan adanya dokumentasi, peneliti memiliki

gambaran untuk membuat laporan penelitian dan dapat melihat bukti secara

berulang-ulang jikalau diperlukan. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan

dokumen selama penelitian baik dokumen tertulis maupun gambar.

G. Analisis dan Interpretasi Data

Analisis data dilakukan melalui teknik pengolahan data berdasarkan

perolehan dari hasil penelitian dengan menggunakan instrumennya. Analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif,

Berikut ini adalah analisis data terhadap hasil penelitian.

1. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil pre-test dan post-test untuk melihat

peningkatan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA di setiap

siklusnya. Langkah-langkah dalam menganalisis data kuantitatif yaitu sebagai

berikut.

a. Penskoran terhadap jawaban siswa. Item yang dijawab betul diberi skor 1, dan

yang salah diberi skor 0 (Purwanto, 1985: 64).

b. Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa diadaptasi dari Sudjana (2011:

109)

(26)

33

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

< �>= � − � �

� � − � �

Keterangan :

X = rata-rata (mean)

∑x = Jumlah seluruh skor

∑ N = Banyaknya subjek

c. Menentukan nilai minimum dan maksimum tes pemahaman konsep dengan

menggunakan pengolahan data pada Microsoft Excel.

d. Menghitung Gain Skor Pre-test dan Post-test

Gain antara skor pre-test dan post-tets dapat dihitung menggunakan rumus:

Setiastuti (2013: 39)

e. Menghitung Gain yang Dinormalisasi

Setiastuti (2013: 39)

Tabel 3.1

Interpretasi Nilai Gain yang Dinormalisasi

Nilai ‹g› Kategori

‹g› > 0,7 Tinggi

0,7 > ‹g› ≥ 0,3 Sedang

‹g› < 0,3 Rendah

Hake (Setiastuti, 2013: 40)

(27)

34

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Depdiknas (Gumilar, 2013: 38) bahwa „kelas dikatakan sudah

tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari seluruh siswa yang

memperoleh nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)‟. Dengan berpedoman

pada pernyataan tersebut, untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran maka

dilakukan perhitungan persentase siswa yang tuntas atau telah memenuhi KKM

pada mata pelajaran IPA sebesar 65. Pengolahan data untuk menghitung

persentase ketuntasan belajar secara klasikal dihitung dengan menggunakan

rumus:

Setiastuti (2013: 40)

Keterangan :

P = persentase siswa yang lulus

ΣP = jumlah siswa yang lulus

ΣN = jumlah seluruh siswa

Kriteria tingkat keberhasilan belajar (%) menurut Aqib (dalam Gumilar,

2013: 38) sebagai berikut.

Tabel 3.2

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar

Tingkat Keberhasilan (%) Kriteria

≥ 80% Sangat Tinggi

60% - 79% Tinggi

40% - 59% Sedang

20% - 39% Rendah

≤20% Sangat Rendah

P = ∑P

(28)

35

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Analisis Data Kualitatif

Dalam pengolahan data kualitatif, digunakan analisis data deskriptif

berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil observasi tentang keterlaksanaan

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CLIS. Analisis data yang

dilakukan pada hasil observasi ini adalah analisis data kualitatif yang disertai

dengan perhitungan persentase pencapaiannya.

a. Menghitung keterlaksanaan pembelajaran

Adapun cara untuk menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran

menggunakan rumus:

% Keterlaksanaan Pembelajaran =∑ � � � � � � � �

∑ �ℎ � ℎ� � 100 %

(Setiastuti, 2013: 41)

Kemudian untuk menginterpretasikan keterlaksanaannya dapat ditentukan

berdasarkan kategori pada Tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3

Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Persentase (%) Interpretasi

80 – 100 Sangat baik

60 – 79 Baik

40 – 59 Cukup

21 – 39 Kurang

0 – 20 Sangat kurang

(29)

88

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan mengenai

penerapan model pembelajaran Children’s Learning In Science (CLIS) untuk

meningkatkan pemhaman konsep pada materi pesawat sederhana, maka dapat

dikemukakan simpulan dan saran yang terkait dengan penelitian ini.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian secara umum dapat disimpulkan hasil

penelitian bahwa pemahaman konsep siswa pada materi pesawat sederhana dalam

pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 1 Cibogo mengalami peningkatan

melalui pembelajaran model pembelajaran Children’s Learning In Science

(CLIS). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan

yang diperoleh yaitu sebagai berikut.

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CLIS

umumnya berjalan dengan lancar. Guru dalam pelaksanaan pembelajarannya

menggunakan tahapan model pembelajaran CLIS yang terdiri dari lima tahap

utama yang terbagi menjadi tujuh langkah kegiatan inti, yaitu 1) tahap

orientasi; 2) tahap pemunculan gagasan; 3) tahap penyusunan ulang gagasan,

yang terbagi tiga bagian yaitu (a) pengungkapan dan pertukaran gagasan, (b)

pembukaan situasi konflik, dan (c) konstruksi gagasan baru dan evaluasi; 4)

tahap penerapan gagasan; dan 5) tahap pemantapan gagasan. Di akhir

pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan serta mereview kegiatan

pembelajarn yang telah dilaksanakan. Dengan menerapkan model

pembelajaran CLIS, pembelajaran dilakukan berpusat pada siswa. Sehingga

siswa dapat lebih aktif di dalam kelas, seperti siswa aktif dalam

mengemukakan pendapat di depan kelas dan melakukan percobaan, serta

kemampuan siswa untuk bekerjasama dan berinteraksi dengan kelompoknya

meningkat. Persentase aktivitas guru maupun siswa juga mengalami

(30)

89

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87,5 %, siklus II sebesar 97,5 % dan siklus III sebesar 100 %. Sedangkan

aktivitas siswa pada siklus I yaitu sebesar 87,5 %, siklus II sebesar 90 % dan

siklus III sebesar 100 %.

2. Hasil tes pemahaman konsep siswa juga mengalami peningkatan pada setiap

siklusnya setelah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran CLIS. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata post test yang

dilakukan setiap siklus. Pada siklus I perolehan nilai rata-rata pre-test siswa

sebesar 49,29 dan post-test sebesar 68,57 dengan perolehan gain yang

dinormalisasi sebesar 0,3 dengan kategori sedang. Pada siklus II perolehan

nilai rata-rata pre-test siswa sebesar 55 dan post-test sebesar 73,57 dengan

perolehan gain yang dinormalisasi sebesar 0,4 dengan kategori sedang. Dan

pada siklus III perolehan nilai rata-rata pre-test siswa sebesar 40,71 dan

post-test sebesar 77,86 dengan perolehan gain yang dinormalisasi sebesar 0,67

dengan kategori sedang. Selain itu juga, terdapat peningkatan nilai rata-rata

gain yang dinormalisasi untuk setiap aspek pemahaman konsep siswa dengan

kategori rendah dan sedang. Selain dari peningkatan hasil tes pemahaman

konsep yang dilihat dari nilai post-test pada setiap siklusnya, juga terlihat

peningkatan persentase kelulusan siswa dari nilai ketuntasan minimal (KKM)

yang meningkat pada setiap siklusnya yaitu pada siklus I sebesar 64,29 %,

siklus II sebesar 78,57 % dan siklus III sebesar 85,71 %.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang diberikan yaitu

sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Model pembelajaran CLIS dapat dijadikan sebagai salah satu model

pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru untuk meningkatkan pemahaman

konsep siswa pada pembelajaran IPA materi pesawat sederhana. Namun dalam

(31)

90

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setiap tahapannya, mengingat banyaknya tahapan dalam model pembelajaran

CLIS.

2. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya, ketika hendak menggunakan model

pembelajaran CLIS sebaiknya mempersiapkan secara matang perlengkapan atau

keperluan yang dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran di kelas sebelum

pembelajaran berlangsung, sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan

optimal. Penguasaan dalam tahapan model pembelajaran CLIS juga harus

diperhatikan serta alokasi waktu untuk setiap langkah dalam pembelajaran

hendaknya benar-benar diperhitungkan agar setiap langkah pembelajaran dapat

terlaksana dengan baik, mengingat banyaknya tahapan model pembelajaran CLIS.

Selain itu pada instrument penelitian untuk soal pemahaman konsep indikator

membandingkan pada siklus I yaitu nomor 7 dan indikator membandingkan pada

siklus II yaitu nomor 5 setelah ditinjau kembali kurang sesuai dengan indikator

soal pemahaman konsep yang dikaji dalam penelitian ini. Oleh karena itu untuk

peneliti selanjutnya hendaknya tidak menggunakan soal tersebut dalam

penelitiannya dan membuat soal pemahaman konsep yang sesuai dengan

indikator yang mencakup aspek pemahaman konsep yang dikaji dalam

(32)

91

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Amien, M. (1987) Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan

Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asshabag, S. M. N. (2012) Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning

In Science (CLIS) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Hukum Newton Siswa. Tesis, Sekolah Pascasarjana,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2008) Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Dahar, R.W. (1996) Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003) Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Fajri. I. H (2013) Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam Tentang Benda dan Sifat Melalui Penerapan Metode Demonstrasi: Penelitin Tindakan Kelas dilakukan di Semester I pada Kelas III Tahun Ajaran 2012-2013 di SDN Tugu 9 Kecamatan Cimanggis Kota Depok.

[Online] Tersedia di:

http://repository.upi.edu/5252/4/S_PGSD_1008665_Chapter1.pdf [Diakses 9 Maret 2014)

Gumilar, K. (2013) Penerapan Model Survey, Question, Read, Recite, Review

(SQ3R) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Pendidikan Indonesia.

(33)

92

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ismail, A. (2011) Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning In

Science (CLIS) Berbantuan Multimedia untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Siswa pada Pokok Bahasan Fluida. Tesis, Sekolah

Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Kesuma, D. (2011) Perencanaan Pembelajaran (Bahan Ajar Mata Kuliah

Perencanaan Pembelajaran Sekolah Dasar). Bandung: tidak diterbitkan.

Kunandar. (2008) Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Natalia, M.M. dan Dewi, K.I. (2008) Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Mas.

Purwanto (2012) Belajar dan Pembelajaran Fisika. [Online]. Tersedia di: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708231984031-PURWANTO/Belajar_dan_Pembelajaran_Fisika.pdf. [Diakses 25 April 2014].

Purwanto, M. N. (1985) Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remadja Karya.

Riani, I. (2013) Penggunaan Alat Peraga Akuarium Bilbul untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Bilangan Bulat pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan

Indonesia.

Samatowa, U. (2010) Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Sanjaya, W. (2010) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Setiastuti, D. (2013) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball

(34)

93

Lia Yuliawati, 2014

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana, N. (2011) Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugono, D. dkk. (2006) Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Edisi Kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Susanto, A. (2013) Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Wijayanti, R. (2010) Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning In

Science (CLIS) Menggunakan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman pada Mata Pelajaran TIK. Skripsi, Fakultas Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Widodo, A. dkk. (2007) Pendidikan IPA di SD. Bandung: UPI PRESS.

Wonoraharjdo, S. (2011) Dasar-dasar Sains (Menciptakan Masyarakat Sadar

Gambar

Tabel 3.2
Tabel 3.3 Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

seni karawitan yang dilengkapi dengan seni suara Jawa yang disebut dengan. “Sinden” atau “Waranggono” atau

7 It is that promise that that has always set this country apart – that through hard work and sacrifice, each of us can pursue our individual dreams but still come together as

meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XI pada konsep Asam basa di salah. satu SMK Negeri di Kabupaten

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah hubungan hukum para pihak yang timbul di dalam pelaksanaan perjanjian pengadaan barang dan jasa antara Dinas

pengumpulan data merupakan langkah yang sukar karena data yang salah akan.. menyebabkan kesimpulan yang ditarik akan salah juga (Suharsimi

PERTAMA: Para penelima Hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat dari Dana Mandiri ITB (kategori Program Top Down) Tahun 2010 dan mengangkat nama-nama

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hubungan hukum diantara para pihak merupakan hubungan hukum administrasi negara atau tata usaha negara, yaitu hubungan

Sedangkan komunikasi efektif orang tua-anak merupakan suatu proses pemindahan informasi, ide, pengertian atau pemahaman dari orang tua kepada anak ataupun dari anak kepada orang