Judul : Setelah Dua Puluh Tahun Karya : Dra. Karyani Rukman Sinopsis :
Wihandoko melihat perempuan anggun yang berdiri di pintu dengabalutan busana yang indah, dengan derai tawa yang santun membuatnya tampak begitu sempurna. Dia mamanya Ganes, mamanya Galang dan yang pasti dia adalah Roro Anggita Widi Prihandini mantab kekasih Wihandoko. 20 tahun yang lalu Anggi meminta Wihandoko untuk menikahinya tetapi dian menolak karena merasa tidak pantas. Dia hanyalah anak dari seorang janda golongan II dan anak sulung dari sepuluh bersaudara sedangkan Anggi anak dari pengusaha yang kaya. Wihandoko dan Heriyono menuju pintu depan , sudah terlihat sepasang mata yang indah yang sejak dulu dia cintainya, mereka mengobrol tentang banyak hal. Di dalam pabrik maalm terus merayap Wihandoko mendapat telepon dari Anggi yang memintanya untuk datang ke acara ulang tahun anak sulungnya Ganes. Sudah hampir jam delapan malam Wihandoko sengaja tidak datang, Akhirnya Anggi menelepon Wihandoko dia berlasan bahwa istri dan kedua anaknya teserang diare. Satu jam kemudian datang sebuah mobil silver dia adalah Anggi, Wihandoko sangat terkejut diajaknya duduk dan berusaha menceritakan yang sejujurnya bahwa dia tidak mempunyai seorang istri maupun dua orang anak. Wihandoko menyesal dia adalah lelaki yang jujur yang terlalu berani bercanda dengan bahaya ada kalanya kejujuran diperlukan disegala urusan, termasuk urusan nurani dan perasaan.
Unsur-unsur Intrinsik :
1. Tema : Kebohongan
2. Alur : Campuran
3. Sudut Pandang : Orang Pertama Pelaku Utama
4. Tokoh/Penokohan : a. Wihandoko : Peduli, suka membual, tidak jujur, egois b. Anggi : Ramah, baih hati
c. Heriyono : Pendengar yang baik, suka membantu 5. Latar/Setting : a. Tempat : Rumah Wihandoko
b. Suasana : Menyedihkan c. Waktu : Malam
6. Amanat : Kita harus jujur, karena ada kalanya kejujuran diperlukan dalam segala urusan.