• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor Peubah Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Bank Aceh Cabang Kuta Cane

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Faktor Peubah Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Bank Aceh Cabang Kuta Cane"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT BANK ACEH CABANG KUTA CANE

OLEH JUBAIDAH

080502006

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Jubaidah

NIM : 080502006

Program Studi : S-1 Reguler

Konsentrasi : Sumber Daya Manusia (SDM)

Judul : Pengaruh Faktor Peubah Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Bank Aceh Cabang Kuta Cane

Tanggal: Agustus 2013

Peneliti

Jubaidah

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Jubaidah

NIM : 080502006

Program Studi : S-1 Reguler

Konsentrasi : Sumber Daya Manusia (SDM)

Judul : Pengaruh Faktor Peubah Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Bank Aceh Cabang Kuta Cane

Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai

Dr. Yeni Absah, SE.M.SI

NIP. 19741123 200012 2001 NIP 19780930 200812 2001

Yasmin Chairunisa Muchtar SP MBA

Ketua Program Studi S-1 Manajemen

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Jubaidah

NIM : 080502006

Program Studi : S-1 Reguler

Konsentrasi : Sumber Daya Manusia (SDM)

Judul : Pengaruh Faktor Peubah Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Bank Aceh Cabang Kuta Cane

Tanggal: Agustus 2013 Ketua Program Studi

NIP. 19620513 199203 2 001 Dr.Endang Sulistya Rini,SE,M.Si

Tanggal: Agustus 2013 Ketua Departemen

(5)

sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan nama, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Agustus 2013

Jubaidah

(6)

ABSTRAK

Pengaruh Faktor Peubah Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Bank Aceh Cabang Kuta Cane

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor peubah motivasi terhadap prestasi kerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif yang melihat pengaruh. Faktor peubah motivasi terhadap prestasi kerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta cane dan pengujian hipotesis menggunakan Analisis Regresi Linear

Berganda dengan α = 5 %. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane sebanyak 31 orang dan seluruhnya dijadikan sampel.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel faktor peubah motivasi (faktor internal dan faktor eksternal) terhadap prestasi kerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane. Pada uji F diketahui bahwa faktor peubah motivasi, yaitu faktor internal dan faktor eksternal secara bersama-sama mempengaruhi prestasi kerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane secara positif dan signifikan. Pada uji t diketahui bahwa faktor eksternal adalah faktor dominan yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane. Pada pengujian Koefisien Determinasi yang Disesuaikan (Adjusted R Square), prestasi kerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane dipengaruhi oleh variable faktor peubah motivasi (faktor internal dan faktor eksternal) sebesar 98,9% dan sisanya 1,1 % dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(7)

ABSTRACT

The Influence of Motivational Variable Factors on Employees Work Performance of PT Bank Aceh, Branch of Kuta Cane

The purpose of this study is to investigate and analyze the influence of motivational variable factors on employees performance of PT. Bank Aceh, Branch of Kuta Cane.

The type of research is associative, hence this study investigate the effects. The variable factors of motivation on employee performance of PT. Bank Aceh branch of Kuta Cane and hypothesis testing using multiple linear regression analysis with α = 5%. The population in this study were all employees of PT. Bank Aceh, branch of Kuta Cane . The samples were 31 employees of PT Bank Aceh, branch of Kuta Cane.

These results of study indicate the positive and significant correlation between the motivation variables factors (both internal and external factors) on employee performance of PT. Bank Aceh, branch of Kuta Cane. Based on F test, it revealed that the motivation variable factors, both internal and external affect the employees working performance positively and significantly. Morever, the t-test revealed that the external factors was the dominant factors that influence employee performance. Finally, based on Adjusted R square, the employees performance was affected by motivational variable factors (both internal and external factors) was 98.9% and the rest 1.1% was influenced by other variables excluded in this study.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan

rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Faktor Peubah Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane.” Penulis telah bnayak, menerma bimbingan, aran, motivasi dan doa dari berbaga pihak selama penulisan skripsi ini secara khusus penulis

menucapkan terimakasih kepada almarhum Ayahanda Matlani dan Ibunda

Masitah yang telah memberikan dukungan kepada penulis baik moril maupun

materil. Pada kesempatan ini penulisan juga mengucapkan terimakasih kepada

semua piak yang telah memerikan bantuan dan bimbingan dalam menyelesaikan

skripsi ini, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Azhar Maksum, M.Ec. Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., M.E., selaku Ketua Separtemen S1

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M,Si., selaku Sekretaris Departemen S1 Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Yeni Absah SE., M.Si., selaku Dosen Pemimbing Penulis yang

telah meluangkan waktu dan memberikan arahan, koreksi, saran dan

(9)

6. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar SP., MBA selaku Dosen Pembaca penilai

skripsi penulis yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnan

skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Univeritas Sumatera Utara, khususnya

dosen departemen manajemen yang telah banyak memberikan pelajaran

berarti kepada penulis selama masa perkuliahan.

8. Seluruh Pegawai Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahaan baik

dalam urusan administrasi maupun dalam proses kelancaran kegiatan

perkuliahaan.

9. Pimpinan dan Seluruh Pegawai PT.Bank Aceh Cabang Kuta Cane yang

telah berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian ini.

10.Adik-adik Putri, Resha Maya Puspa, Kartika Eka Pratiwi, Chairina Ulfa,

dan teman-taman yang lain yang telah memberikan dukungan dalam

penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripi ini masih jauh dari sempurna, baik dari

segi isi penulisan maupun penyajiannya, namun penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Juni 2013

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(11)

4.3.1.2.Variabel Faktor Ekstrinsik sebagai Variabel X2 4.3.1.3. Prestasi Kerja sebagai Variabel Y………..

4.3.2. Uji Asumsi Klasik ... 4.3.2.1. Uji Normalitas………. 4.3.2.2. Uji Heteroskedastisitas……… 4.3.2.3. Uji Multikolinearitas ... 4.3.3.Analisis Regresi Linear Berganda ...

(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1. Total Aset PT Bank Aceh (Dalam Triliun Rupiah) ... 3

3.1. Operasional Variabel ... 24

3.2. Skor Pendapat Responden ... 25

3.3. Uji Validitas 1 ... 27

3.4. Reliability Statistics ... 29

4.1. Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Faktor Intrinsik ... 39

4.2. Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Faktor Ekstrinsik ... 40

4.3. Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Prestasi Kerja ... 42

4.4. Kolomogrov Smirnov ... 46

4.5. Uji Glejser ... 48

4.6. Uji Nilai Tolerance dan VIF ... 49

4.7. Analisis regresi Liniear Berganda... .. 50

4.8. Pengujian Koefisien Determinasin R2 ... 52

4.9. Uji F... 54

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1. Kerangka Konseptual Penelitian ... 20

4.4. Histogram Uji Normalitas ... 44

4.5. Plot Uji Normalitas. ... 45

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 65

2 Validitas dan Validitas ... 67

3 Tabel Uji Validitas ... 70

4 Analisis Deskriptif ... 71

5 Analisis Regresi Linear Berganda ... 77

6 Uji Asumsi Klasik ... 79

(15)

ABSTRAK

Pengaruh Faktor Peubah Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Bank Aceh Cabang Kuta Cane

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor peubah motivasi terhadap prestasi kerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif yang melihat pengaruh. Faktor peubah motivasi terhadap prestasi kerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta cane dan pengujian hipotesis menggunakan Analisis Regresi Linear

Berganda dengan α = 5 %. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane sebanyak 31 orang dan seluruhnya dijadikan sampel.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel faktor peubah motivasi (faktor internal dan faktor eksternal) terhadap prestasi kerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane. Pada uji F diketahui bahwa faktor peubah motivasi, yaitu faktor internal dan faktor eksternal secara bersama-sama mempengaruhi prestasi kerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane secara positif dan signifikan. Pada uji t diketahui bahwa faktor eksternal adalah faktor dominan yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane. Pada pengujian Koefisien Determinasi yang Disesuaikan (Adjusted R Square), prestasi kerja karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kuta Cane dipengaruhi oleh variable faktor peubah motivasi (faktor internal dan faktor eksternal) sebesar 98,9% dan sisanya 1,1 % dipengaruhi oleh variable lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(16)

ABSTRACT

The Influence of Motivational Variable Factors on Employees Work Performance of PT Bank Aceh, Branch of Kuta Cane

The purpose of this study is to investigate and analyze the influence of motivational variable factors on employees performance of PT. Bank Aceh, Branch of Kuta Cane.

The type of research is associative, hence this study investigate the effects. The variable factors of motivation on employee performance of PT. Bank Aceh branch of Kuta Cane and hypothesis testing using multiple linear regression analysis with α = 5%. The population in this study were all employees of PT. Bank Aceh, branch of Kuta Cane . The samples were 31 employees of PT Bank Aceh, branch of Kuta Cane.

These results of study indicate the positive and significant correlation between the motivation variables factors (both internal and external factors) on employee performance of PT. Bank Aceh, branch of Kuta Cane. Based on F test, it revealed that the motivation variable factors, both internal and external affect the employees working performance positively and significantly. Morever, the t-test revealed that the external factors was the dominant factors that influence employee performance. Finally, based on Adjusted R square, the employees performance was affected by motivational variable factors (both internal and external factors) was 98.9% and the rest 1.1% was influenced by other variables excluded in this study.

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.3 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia adalah faktor yang harus mengalami proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian atas pengadaan tenaga

kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan

hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan,

organisasi, dan masyarakat. Oleh sebab itu manajer harus menjamin bahwa

perusahaan atau suatu organisasi memiliki tenaga kerja yang tepat di tempat yang

tepat, dan pada saat yang tepat, yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan

tugas-tugas yang akan menolong perusahaan untuk mencapai sasaran secara

keseluruhan dengan prestasi yang baik

Keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi juga dapat dilihat dari

prestasi kerja karyawannya. Prestasi kerja yang baik dari para karyawan di anggap

dapat membantu meningkatkan kualitas perusahaan tersebut. Kualitas tersebut

dapat dilihat dari tingginya rasa kepercayaan atau loyalitas masyarakat terhadap

perusahaan tersebut.

(Arifin W, 2010).

Dalam perbankan kualitas dilihat dari kepercayaan nasabah atau

masyarakat yang menggunakan jasa bank tersebut. Prestasi kerja yang baik dari

para karyawan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja

(18)

Bank Aceh bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan karyawan dan memberikan

penilaian hasil kerja secara lebih obyektif yang pada akhirnya mempertahankan

perusahaan serta jumlah nasabah pada PT Bank Aceh secara keseluruhan.

Target utama pengelolaan prestasi kerja adalah memperoleh tenaga

profesional. Persyaratan posisi jabatan yang jelas dan relevan merupakan dasar

penyelesaian tenaga yang bermutu tinggi untuk memperoleh karyawan yang

berprestasi baik. Karyawan yang berprestasi baik juga akan sangat berpengaruh

terhadap hasil kerja.

Untuk dapat memperoleh karyawan yang memiliki prestasi kerja yang

meningkat, maka akan selalu ada perubahan, salah satunya adalah perubahan

motivasi. Salah satu motivasi yang diberikan perusahaan untuk meningkatkan

prestasi kerja karyawannya dapat berupa motivasi dalam pencapaian target kerja.

Target kerja yang setiap tahun meningkat menimbulkan kebutuhan motivasi yang

semakin meningkat pula. Akan tetapi dalam kondisi tidak tercapainya target akan

menyebabkan turunya motivasi karyawan tersebut. Dalam Tabel 1.1 dijelaskan

bahwa adanya kenaikan pada total aset dan penurunan pada total prestasi seluruh

karyawan NPL (Not Performed Loan) di tahun 2010 dan 2011. NPL (Not

Performed Loan) yang tertera pada tabel menunjukkan bahwa masing-masing

karyawan tidak mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik yang akhirnya

menimbulkan NPL (Not Performed Loan) yang tinggi pada perusahaan. Hal yang

terjadi dalam penomena ini terlihat bahwa karyawan PT Bank Aceh tidak mampu

(19)

Sumber: PT Bank Aceh Cabang Kuta Cane (Oktober 2012) Tabel 1.1

Total Aset dan Total NPL PT Bank Aceh Cabang Kuta Cane dan Blangkejeren (Dalam Milyar Rupiah)

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa total aset pada PT Bank Aceh Cabang

Kuta Cane dan Blangkejeren naik dari tahun 2010 ke tahun 2011, yaitu dari 12,2

triliun rupiah ke 13,1 triliun rupiah. Akan tetapi, NPL (Not Performed Loan) PT

Bank Aceh meningkat, dimana pada tahun 2010 angka NPL (Not Performed

Loan) adalah 292 milyar rupiah menjadi 297,8 milyar rupiah pada tahun 2011

yaitu naik 5,8 Milyar Rupiah.

Semakin tinggi tingkat NPL maka menunjukkan bahwa terdapat banyak

nasabah yang tidak dapat melunasi pinjamannya. Tingginya angka kredit

bermasalah pada PT Bank Aceh tersebut disebabkan oleh ketidakakuratan

karyawan dalam menilai kemampuan nasabah untuk dapat membayar pinjaman

yang telah diberikan. Hal ini juga menunjukkan prestasi kerja karyawan yang

rendah. Pencapaian karyawan PT Bank Aceh dalam hal ini dapat dikatakan relatif

rendah, dimana poin-poin tersebut merupakan indikator dari faktor intrinsik dari

motivasi, yang menunjukkan bahwa dari faktor intrinsik akan mempengaruhi

motivasi karena relatif rendah juga.

Pada faktor ekstrinsik motivasi administrasi yang kurang baik dimana

jaminan pinjaman belum bisa melunasi jumlah utang yang tertunggak artinya

administrasi, kelayakan, kelengkapan dan berkas masih belum sempurna.

NO Tahun Total Aset Total NPL

1 2010 12.200 292

(20)

Hubungan kerja antar pegawai juga masih relatif kurang bekerjasama, yaitu masih

memikirkan pekerjaan masing-masing dalam satu tim.

Maka dari fenomena diatas, penulis tertarik untuk melihat pentingnya

peranan perubahan motivasi pada karyawan dalam suatu perusahaan terhadap

prestasi kerja yang tinggi. Untuk itu penulis memilih PT Bank Aceh Cabang Kuta

Cane sebagai objek penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Peubah Motivasi

Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Bank Aceh Cabang Kuta Cane.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Faktor Intrinsik Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap

Prestasi Kerja Karyawan

2. Apakah faktor Ekstrinsik Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap

Prestasi Kerja Karyawan

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui Pengaruh Faktor Intrinsik Terhadap Prestasi Kerja

Karyawan.

2. Untuk Mengetahui Pengaruh Faktor Ekstrinsik Terhadap Prestasi Kerja

(21)

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat mengetahui masalah yang dihadapi dan dapat

memberikan solusi yang berkaitan dengan faktor peubah motivasi dan

pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan wawasan dan

menambah pengetahuan yang berkaitan dengan faktor peubah motivasi

dan pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan

c. Bagi Peneliti Lanjutan

Penelitian ini dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan

penelitian yang terkait dengan faktor peubah motivasi dan pengaruhnya

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Motivasi

Menurut Hasibuan (2003:142) motivasi adalah pemberian daya penggerak

yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja

efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Jadi motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi

bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan

mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Pentingnya motivasi karena motivasi

adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia,

supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.

Herzberg (dalam Hasibuan, 2003:142), membagi motivasi kerja kedalam

2 (dua) faktor, yang diberi nama Teori Dua Faktor (Herzberg, Two Factors

Motivation Theory), yaitu :

1. Faktor yang berkaitan dengan isi pekerjaan, yang merupakan faktor intrinsik dari

pekerjaan tersebut, antara lain:

a. Tanggung jawab (responsibility), besar kecilnya tanggung jawab yang

dirasakan dan diberikan kepada seorang karyawan.

b. Kemajuan (advancement), besar kecilnya kemungkinan karyawan dapat

(23)

c. Pekerjaan itu sendiri (the work itself), besar kecilnya tantangan yang

dirasakan oleh karyawan dari pekerjaannya.

d. Pencapaian (achievement), besar kecilnya kemungkinan karyawan

mencapai prestasi kerja, mencapai kinerja yang tinggi.

e. Pengakuan (recognition), besar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada

karyawan atas kinerja yang dicapai.

2. Faktor Pemeliharaan (Higiene) merupakan kelompok faktor lain yang

menimbulkan ketidakpuasan, berkaitan dengan konteks pekerjaan, berupa

faktor-faktor ekstrinsik dari pekerjaan, yaitu:

a. Kebijakan dan administrasi perusahaan (company policy and

administration, derajat kesesuaian yang dirasakan karyawan dari semua

kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam organisasi.

b. Kondisi kerja nyaman (working condition), derajat kesesuaian kondisi

kerja dengan proses pelaksanaan tugas pekerjaannya.

c. Gaji dan kompensasi (wages or salaries), derajat kesulitan, keahlian,

pretasi, dan tanggung jawab dari gaji yang diterima sebagai imbalan

kinerjanya.

d. Hubungan antar pribadi (interpersonal relation), derajat kesesuaian yang

dirasakan dalam berinteraksi dengan karyawan yang lain. (akibat

harmonis)

e. Kualitas supervisi (quality supervisor), derajat kewajaran penyeliaan yang

(24)

Menurut Sutrisno (2009 :124), Motivasi merupakan proses psikologis

dalam diri seseorang yang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut dapat dibedakan atas faktor internal dan faktor eksternal dari

seseorang,yaitu:

1. Faktor Internal

Faktor internal meliputi:

a. Keinginan untuk dapat hidup.

Keinginan untuk dapat hidup meliputi kebutuhan untuk memperoleh

kompensasi yang memadai, pekerjaan yang tetap walaupun

penghasilan tak begitu memadai, dan kondisi kerja yang aman dan

nyaman.

b. Keinginan untuk dapat memiliki.

Hal ini banyak kita alami dalam kehidupan sehari-hari, bahwa

keinginan yang keras dapat memiliki itu dapat mendorong orang untuk

mau bekerja.

c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan.

Seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk diakui,

dihormati oleh orang lain. Untuk memperoleh status sosial yang lebih

tinggi, orang mengeluarkan uangnya, untuk memperoleh uang itu pun

ia harus bekerja keras.

(25)

Keinginan untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi:

1. Adanya penghargaan terhadap prestasi

2. Adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak

3. Pimpinan yang adil dan bijaksana

4. Perusahaan tempat bekerja dihargai masyarakat.

e. Keinginan untuk berkuasa

Keinginan untuk berkuasa akan mendorong seseorang untuk bekerja.

Apa lagi keinginan untuk berkuasa atau menjadi pimpinan itu dalam

arti positif, yaitu ingin dipilih menjadi ketua atau kepala, tentu

sebelumnya si pemilih telah melihat dan menyaksikan sendiri bahwa

orang itu benar-benar mau bekerja, sehingga iya pantas untuk menjadi

penguasa dalam unit organisasi (kerja).

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal meliputi:

a. Kondisi lingkungan kerja

Lingkungan pekerjaan adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja

yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang

dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.

b. Kompensasi yang memadai

Kompensasi merupakan sumber penghasilan utama bagi para

karyawan untuk menghidupi diri beserta keluarganya. Kompensasi

yang memadai merupakan alat motivasi yang paling ampuh bagi

(26)

c. Supervisi yang baik

Fungsi supervisi dalam suatu pekerjaan adalah memberikan

pengarahan, membimbing para karyawan, agar dapat melaksanakan

kerja dengan baik tanpa membuat kesalahan.

d. Adanya jaminan pekerjaan

Setiap orang akan mau bekerja mati-matian mengorbankan apa yang

ada pada dirinya untuk perusahaan, kalau yang bersangkutan merasa

ada jaminan karir yang jelas dalam melakukan pekerjaan.

e. Status dan tanggungjawab

Status atau kedudukan dalam jabatan tertentu merupakan dambaan

setiap karyawan dalam bekerja. Dengan menduduki jabatan, orang

merasa dirinya akan dipercaya, diberi tanggung jawab, dan wewenang

yang besar untuk melakukan kegiatan-kegiatan.

f. Peraturan yang fleksibel

Peraturan yang fleksibel biasanya peraturan bersifat melindungi dan

dapat memberikan motivasi para karyawan untuk bekerja lebih baik.

Menurut Hasibuan (2008:92) motivasi berasal dari katalatin movere yang

berarti dorongan atau gaya gerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia

khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi mempersoalkan

bagaimana cara mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras

dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan

(27)

Menurut Robbins (2005:92), motivasi adalah kesediaan melakukan usaha

tingkat tinggi guna mencapai sasaran organisasi, yang dikondisikan oleh

kemampuan usaha tersebut memuaskan kebutuhan sejumlah individu. Kita dapat

mengatakan bahwa karyawan-karyawan yang termotivasi itu berada dalam

keadaan tegang. Guna melepaskan ketengangan itu, mereka melakukan usaha.

Semakin besar ketegangan itu, semakin tingggi tingkat usahanya. Jika usaha itu

menghasilkan pemuasaan kebutuhan, usaha itu menurunkan ketegangan.

2.1.2 Prestasi Kerja

Penilaian prestasi adalah suatu alat dan fungsi manajemen untuk

mengontrol prestasi kerja pada setiap tenaga kerja, serta sebagai tambahan

informasi dan pertimbangan untuk merumuskan dan memutuskan berbagai

kebijaksanaan personalia (Simamora, 2004:338).

Menurut Rivai (2004:309) prestasi kerja terdiri dari lima dimensi yaitu:

1. Kualitas

Kualitas kerja karyawan yaitu kerapian, ketelitian dan keterkaitan hasil

kerja dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan. Dengan adanya kualitas kerja

yang baik dapat menghindari tingkat kesalahan di dalam penyelesaian suatu

pekerjaan serta produktifitas dari kerja yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi

kemajuan perusahaan.

2. Kuantitas

Kuantitas kerja yaitu volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi

(28)

dilakukan dalam satu waktu sehingga efisien dan efektifitas dapat dilaksana sesuai

dengan tujuan perusahaan.

3. Kemampuan

Kemampuan yaitu kemampuan dari karyawan untuk mengoperasikan

peralatan kantor dan juga kemampuan untuk mengerjakan serta memahami setiap

tugas agar dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan

oleh perusahaan.

4. Sikap karyawan

Sikap karyawan yaitu tingkah laku serta kesopanan yang dipraktekkan

dalam keseharian baik kepada alasan, bawahan, rekan kerja serta customer atau

nasabah sehingga menimbulkan kesan profesional dalam bekerja

5. Waktu

Pemanfaatan waktu yaitu penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan

kebijaksanaan dari perusahaan. karena dengan adanya pemanfaatan waktu maka

pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu pada waktu yang ditentukan Oleh

perusahaan.

Setiap pimpinan perlu mengambil keputusan dan keputusan itu akan

semakin tepat apabila informasinya juga tepat. Salah satu cara untuk mendapatkan

informasi yang berkaitan dengan kemampuan karyawan dalam melaksanakan

pekerjaannya adalah penilaian prestasi.

Penilaian prestasi merupakan sebuah proses formal untuk melakukan

peninjauan ulang dan evaluasi prestasi kerja seseorang secara periodik. Proses

(29)

menghasilkan sesuatu. Proses penilaian prestasi diajukan untuk memahami

prestasi kerja seseorang. Tujuan ini memerlukan sebuah proses, yaitu serangkaian

kegiatan yang saling berkaitan. Kegiatan-kegiatan itu terdiri dan identifikasi,

observasi, pengukuran dan pengembangan hasil kerja karyawan dalam sebuah

organisasi, (Panggabean, 2004:66).

Prestasi kerja menurut Sutrisno (2009:150) mengartikan prestasi sebagai

hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh ketentuan karakteristik pribadinya

serta persepsi terhadap perannya dalam pekerjaan itu. Menurut Steers dalam

tulisan Sutrisno (2009:150) mengemukakan, umumnya orang percaya bahwa

prestasi kerja individu merupakan fungsi gabungan dari tiga faktor, yaitu:

a. Kemampuan, perangai dan minat seorang pekerja

b. Kejelasan dan penerimaan atas penjelasan peranan seorang pekerja

c. Tingkat motivasi kerja

Tahap identifikasi merupakan tahap awal dari proses yang terdiri atas

penentuan dari unsur-unsur yang diamati. Kegiatan ini diawali dengan melakukan

analisis pekerjaan agar dapat mengenali unsur-unsur yang dapat dinilai dan dapat

mengembangkan skala penilaian. Dalam kaitannya dengan pihak penilai

ideniifikasi berani bahwa bagaimanapun pihak penilai harus dapat menentukan

unsur-unsur yang dinilai dari yang dinilai. Tentu saja, apa yang akan dinilai

adalah yang berkaitan dengan pekerjaan. Bukan yang tidak berkaitan dengan

pekarjaan. Selanjutnya, diadakan observasi. Dengan diadakannya observasi,

berarti ada pengamatan secara seksama dan periodik. Semua unsur yang dinilai

(30)

Dengan kata lain, observasi yang dilakukan dan observasi yang tidak berkaitan

dengan prestasi kerja dapat menghasilkan hasil penilaian sesaat dan tidak akurat.

Menurut Panggabean (2004:67) berdasarkan hasil tinjauan pustaka dapat

dikemukakan bahwa penilaian prestasi dilakukan untuk memperoleh informasi

yang berguna dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan

manajer sumber daya manusia yang lain, seperti perencanaan SDM, penarikan dan

seleksi, pengembangan SDM. perencanaan dan pengembangan karir.

program-program kompensasi, promosi, demosi, pensiun, dan pemecatan.

Walaupun diakui bahwa penilaian prestasi banyak manfaatnya, namun

masih banyak pimpinan yang tidak bersedia melakukannya. Adapun yang

menyebabkan antara lain:

a. Pihak penilai tidak merasa memiliki. Perasaan ini muncul karena mereka

tidak dilibatkan dalam menentukan sistem penilaian, tidak dilatih untuk

dapat menggunakan sistem yang ada, dan usulan mereka terhadap sistem

yang ada tidak diperhitungkan.

b. Pimpinan enggan untuk memberikan nilai yang buruk kepada karyawan

mereka, khususnya kepada orang yang mereka sukai secara pribadi.

c. Jika hasil penilaiannya buruk, pihak karyawan tidak mau menerimanya.

Penilaian yang buruk cenderung menimbulkan reaksi untuk bertahan atau

bermusuhan dari pada untuk mendorong menjangkau kinerja karyawan.

d. Pimpinan maupun bawahan rnenyadari bahwa penilaian yang buruk

(31)

e. Dalam kenyataannya proses penilaian restasi tidak dimanfaatkan untuk

menentukan kebijak sanaan dalam pemberian penghargaan.

f. Pimpinan ragu-ragu untuk memberikan penilaian yang buruk karena takut

dinilai tidak mampu untuk memilih dan mengembangkan karyawan.

Hambatan atau penolakan untuk melaksanakan penilaian prestasi dapat

diatasi jika (Panggabean,2004:68) :

a. Sistem penilaian prestasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.

b. Faktor-faktor yang dinilai objektif dan konkrit.

c. Penilaiannya bebas dari bias.

d. Prosedur dan administrasinya seragam.

e. Sistemnya mudah digunakan.

f. Hasil penilaian digunakan dalam mengambil keputusan.

g. Sistemnya memungkinkan dilakukannya proses peninjauan ulang.

h. Yang menggunakan dapat menggunakannya sebagai input

i. Dapat dilaksanakan dengan ekonomis.

j. Hasil penilaiannya didokumentasikan.

k. Penilai terlatih dan berkualitas.

l. Sistemnya mencakup monitoring dan evaluasi.

m. Manajer puncak dengan jelas memberikan dukungannya terhadap sistem.

Penilaian prestasi dapat dilakukan dengan berbagai cara atau metode. Cara

mana yang dipilih tergantung kepada kegunaannya. Jika hasilnya akan digunakan

untuk keperluan seleksi, promosi, pelatihan, dan pengajian berdasarkan hasil

(32)

rating scale. Sedangkan untuk membantu karyawan berkembang digunakan

metode collaborative, seperti manajemen berdasarkan objektif (MBO).

Metode-metode yang dapat dipilih terdiri atas hal-hal berikut (Panggabean,

2004:68):

a. Rating Scale (Skala Rating)

Dengan menggunakan metode ini. hasil penilaian kerja karyawan

dicatat dalam suatu skala. Skala di bagi dalam tujuh atau lima kategori dan

karena konsep yang akan dinilai bersifat kualitatif, maka kategori yang

digunakan bersifat Kualitatif. yaitu dari sangat memuaskan sampai dengan

sangat tidak memuaskan. Cara ini banyak digunakan karena sangat

sederhana dan dapat digunakan untuk menilai lebih banyak orang dalam

waktu yang relatif singkat.

b. Critical Incidents (Insiden-insiden Kritis)

Dengan metode ini, penilai melakukan penilaian pada saat-saat

kritis saja, yaitu waktu dimana perilaku karyawan dapat membuat

bagiannya sangat berhasil atau bahkan sebaliknya. Pada hakikatnya,

metode penilaian ini tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus

digabungkan dengan metode yang lain.

c. Essay

Dengan menggunakan ini, penilai menulis cerita ringkas yang

menggambarkan prestasi kerja karyawan. Metode ini cenderung

menggambarkan prestasi kerja karyawan yang luar biasa ketimbang

(33)

menulis penilai.Setelah kinerja ditinjau ulang, evaluasi yang positif bisa

menjadi negatif apabila penilai tidak dapat menuliskannya dengan baik.

d. Work Standards (Standar Kerja)

Metode ini membandingkan kinerja karyawannya dengan standar

yang telah ditetapkan terlebih dahulu.Standar mencerminkan hasil yang

normal dari rata-rata pekerjaan dalam usaha yang normal.

e. Ranking

Dengan metode ini penilai sekedar menempatkan semua karyawan

yang dinilai kedalam urut-urutan rangking. Penilai membandingkan

karyawan yang satu dengan karyawan yang lainnya untuk menentukan

siapa yang lebih baik daripada siapa kemudian menempatkan karyawan

dalam urutan yang terbaik sampai yang terburuk.Kesulitan dihadapi

apabila terdapat dua orang atau lebih yang memiliki prestasi yang hampir

tidak dapat dibedakan.

f. Forced Distribution (Dstribusi yang Dipaksakan)

Dengan metode ini diasumsikan bahwa karyawannya dapat

dikelompokkan kedalam lima kategori. yaitu dari kategori yang paling

baik (10%). kemudian yang baik (20%). yang cukup (40%). yang buruk

(20%) dan sisanya (10%). Kelemahan dari metode ini adalah apabila

hampir semua karyawan dalam bagiannya mempunyai kinerja yang sangat

memuaskan, maka akan sangat sulit untuk membaginya kedalam lima

(34)

g. Forced-Choice and Weighted Checklist Performance Report (Pemilihan

yang dipaksakan dan laporan Pemeriksaan Kinerja Tertimbang).

Laporan ini memerlukan penilai untuk memilih karyawan mana

yang dapat mewakili kelompoknya. Faktor yang dinilai adalah perilaku

karyawan dan penilai memberikan nilai positif atau negatif. Namun,

penilai tidak perduli dengan bobot penilaiannya sebagaimana halnya

dengan metode forced distribution, dalam metode ini sulit untuk

mengetahui faktor apa yang mengakibatkan mereka masuk kedalam

kategori sangat tidak berprestasi.

h. Behaviorally Anchored Scales

Merupakan metode penilaian berdasarkan Catatan penilai yang

menggambarkan perilaku karyawan yang sangat baik atau sangat jelek

dalam kaitannya dengan pelaksanaan kerja.

i. Metode Pendekatan Management by Objective (MBO)

Dalam pendekatan ini, setiap karyawan dan penyelia secar bersama-sama

menentukan sasaran organisasi, tujuan individu dan saran-saran untuk

meningkatkan produktivitas organisasi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Abdulsalam dan Abubakar Mawoli 2012 melahkukan penelitian dengan judul

jurnal Motivasi dan Prestasi Kerja Staf Akademik Negara Universitas di Nigeri.

Analisis mengungkapkan bahwa motivasi memiliki pengaruh signifikan terhadap

kinerja mengajar koefisien determinasi (R2) = 0,234 menunjukkan bahwa 23%

(35)

Anshari 2007 melahkukan penelitian dengan judul pengaruh kepuasan keja

terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai.

Secara semultan ditunjukan bahwa variabel atas pendapat, pekerjaan, pegawasan,

promosi karir hubungan dalam kelompok kerja, dan kondisi kerja berpegaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Bank Rakyat

Indonesia Cabang Binjai.

Salleh, Dzulkifli, Amalina, Abdullah, dan Yaakob 2011 melahkukan

penelitian dengan judul jurnal Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja

Pegawai Pemerintah Negara di Malaysia. Hal ini terkait dengan Hipotesis 1, yang

menyatakan bahwa motivasi berprestasi karyawan berhubungan secara signifikan

terhadap prestasi kerja karyawan. Hipotesis 2 berpendapat bahwa motivasi daya

terkait secara signifikan terhadap prestasi kerja karyawan dan 3 berpendapat

bahwa motivasi afiliasi berhubungan secara signifikan terhadap prestasi kerja

karyawan Hipotesis.

Silaban 2007 melakukan penelitian dengan judul, ”Pengaruh Penghargaan

Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Bank Rakyat Indonesia Cabang

Sidikalang.” Penelitian ini memperoleh hasil bahwa penghargaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan sebesar 72,8 %, dimana R

square nya adalah 0,728.

Yuliastuti melakukan penelitian dengan judul jurnal pengaruh motivasi

dan kemampuan terhadap prestasi kerja, mendapatkan hasil bahwa prestasi kerja

(36)

Rusdianto 2012 melakukan penelitian dengan judul jurnal Pengaruh

Motivasi Kerja Pegawai di Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Tulung Agung

Indonesia. Hasil penelitian tersebut adalah uji F, dimana Fhitung adalah 143,848

dan Ftabel pada α =0,05 sebesar 2,53 dan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Jadi

Fhitung> Ftabel. dengan demikian bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan

terhadap pretasi kerja pegawai.

Ngaisah 2012 melakukan penelitian dengan judul jurnal pengaruh

kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja pegawai

pada Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang di Surakarta. Hasil penelitian

ini menunjukan bahwa motivasi paling berpengaruh terhadap prestasi kerja

pegawai.

Ferissa 2006. Pengaruh Motivasi dalam Upaya Meningkatkan Prestasi

kerja Karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Kantor Wilayah

Sumut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kebutuhan berprestasi

berpengaruh negatif dan tidak signifikan, variabel kebutuhan berkuasa

berpengaruh positif dan signifikan dan variabel kebutuhan afiliasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(persero) Tbk Kantor Wilayah Sumut. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel

kebutuhan berkuasa memiliki pengaruh yang paling dominan mempengaruhi

(37)

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Hasibuan (2003:142) motivasi adalah pemberian daya

penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerja

sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk

mencapai kepuasan.

Herzberg (dalam Hasibuan, 2003:142), membagi motivasi kerja kedalam 2

(dua) faktor, yang diberi nama Teori Dua Faktor (Herzberg, Two Factors

Motivation Theory), yaitu :

1. Faktor intrinsik

2. Faktor ekstrinsik

Motivasi dapat naik atau turun. Dengan kata lain motivasi dapat berubah.

Prestasi kerja menurut Sutrisno (2009:150) mengartikan prestasi sebagai

hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh ketentuan karakteristik pribadinya

serta persepsi terhadap perannya dalam pekerjaan itu. Menurut Rivai (2004:309)

prestasi kerja terdiri dari lima dimensi yaitu:

1. Kualitas

2. Kuantitas

3. Kemampuan

4. Sikap karyawan

5. waktu

Dari teori di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja dipengaruhi oleh

(38)

Berdasarkan uraian ini, maka dapat dibuat kerangka konseptual seperti

terlihat pada Gambar 2.1, sebagai berikut:

Sumber: Hasibuan (2003) dan Sutrisno (2009), diolah (2012). Rivai Gambar 2.1

Kerangka Konseptual 2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian

(Sugiyono, 2008:93). Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis di dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. H0 : Tidak Ada Pengaruh Faktor Intrinsik Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Bank Aceh Cabang Kuta Cane.

2. H1 : Adanya Pengaruh Faktor Ekstrinsik Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Bank Aceh Cabang Kuta Cane.

Faktor Intrinsik (X1)

Faktor Ekstrinsik (X2)

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah asosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan

dua variabel atau lebih (Ginting, 2008:57). Dalam penelitian ini, peneliti ingin

melihat pengaruh perubahan motivasi terhadap prestasi kerja karyawan pada PT

Bank Aceh Cabang Kuta Cane.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Bank Aceh Cabang Kuta Cane Jalan Jend.

Ahmad Yani No. 1 Aceh.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2012 sampai dengan

Juli 2013.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional bertujuan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

penelitian. Penelitian yang dilakukan hanya membahas mengenai faktor peubah

motivasi dan pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan PT Bank Aceh

Cabang Kuta Cane.

3.4 Definisi Operasional

(40)

1. Variabel bebas (X) yaitu peubah motivasi. motivasi adalah pemberian

daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau

bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya

upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi dapat naik atau turun

(berubah). Faktor peubah dapat berbentuk faktor intrinsik dan ekstrinsik.

2. Variabel terikat (Y), yaitu Prestasi kerja. Prestasi adalah hasil upaya

seseorang yang ditentukan oleh ketentuan karakteristik pribadinya serta

persepsi terhadap perannya dalam pekerjaan itu.

Secara keseluruhan defenisi operasional variabel dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Sumber: Hasibuan (2003) dan Sutrisno (2009), diolah (2012).

Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala

Faktor Intrinsik (X1)

Faktor yang berasal dari diri pegawai PT Bank

(41)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji,

setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2006:105).

Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini, maka peneliti

memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan

skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Skor Pendapat Responden

No Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2006), diolah (2012). 3.6 Populasi dan Sampel

a.Populasi

Menurut Sugiyono (2006:72), populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang

(42)

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiono 2006:73). Oleh karena populasi di PT

Bank Aceh Cabang Kuta Cane kurang dari 100 orang, maka penelitian

menggunakan teknik sensus, dimana seluruh populasi digunakan sebagai

objek penelitian, iyaitu seluruh pegawai PT Bank Aceh Cabang Kuta

Cane.

3.7 Jenis Data

Peneliti menggunakan dua jenis data dalam dalam melakukan penelitian

untuk membantu memecahkan masalah, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara

langsung di lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara mengenai

variabel yang diteliti.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori

yang digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti memperoleh data

sekunder dari literature, buku dan internet.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Kuesioner

Kuesioner merupakan daftar pertayaan mengenai variabel yang

(43)

b. Wawancara

Penulis melakukan wawancara langsung dengan pimpinan dan

karyawan untuk mendapatkan masukan yang berhubungan dengan bidang

yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur

apa yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala

tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Situmorang et

al., 2010:69). Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai

berikut :

Jika rhitung≥ rtabel maka pertanyaan tersebut valid

Jika rhitung< rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. (Situmorang et al., 2010:72).

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan pada

30 orang karyawan PT Bank Aceh Cabang Blangkejeren, Jl. Sudirman No. 1

(44)

Tabel 3.3 Uji Validitas 1

Butir Pertanyaan corrected item rtabel Keterangan P1

Sumber: Hasil Penelitian (Mei, 2013) data.

Pada Tabel 3.3 menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor

total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk

mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom corrected

item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel

untuk mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Adapun pada α =

0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehinggan r (0,05:30), diperoleh rtabel

adalah 0,361.

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa butir pertanyaan 1-18 (P1-P18) valid

karena rhitung> rtabel yang dapat dilihat dari rhitung pada corrected item total

correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0,361). Dengan

(45)

3.9.2 Uji Reliability Statistics

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows

dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.

b. Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak reliabel.

Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang dkk, 2010:75) butir

pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

a. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s alpha > 0.60

Tabel 3.4 Reliability Statistics

Cronbcah’s alpha N of Item

.914 18

Sumber: Penelitian (Mei, 2013)

Pada Tabel 3.4 terlihat bahwa nilai cronbach's alpha 0,914 > 0,60 dan

maka ke 18 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.

3.10 Teknik Analisis

Analisis dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:

a. Analisis Deskriptif

Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan

dengan variabel lain. Penganalisaan data dengan cara menyusun data,

mengelompokkannya, selanjutnya menginterpretasikannya, sehingga

(46)

b. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang

tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang

harus dipenuhi, yaitu:

1) Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah

distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni

distribusi data dengan bentuk lonceng (Situmorang, dkk., 2010:91).

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan

menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai asymp.sig.

(2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual

berdistribusi normal (Situmorang,dkk., 2010:97).

2) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji

apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama antara anggota

grup tersebut (Situmorang,dkk., 2010:98). Heteroskedastisitas diuji

dengan menggunakna uji Glejser dengan pengambilan keputusan

jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi

variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan

5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya

(47)

perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode

pengamatan lainya.

3) Uji Multikolinearitas

Artinya istilah multikolinearitas berarti adanya hubungan linear

yang sempurna atau eksak (perfect or exact) di antara variabel-variabel

bebas dalam model regresi (Situmorang,,dkk., 2010:129). Untuk

mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari

besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui

program SPSS. Nilai umum yang bisa dipakai adalah Tolerance > 1, atau

nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang,dkk.,

2010:136).

c. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel

dependen dapat diprediksi melalui variabel independen secara individual.

Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan

hubungan linear antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X,

X2, X3 dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y

(Situmorang, dkk., 2010:141).

Untuk memperoleh hasil analisis data, peneliti menggunakan

bantuan program SPSS.

Model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut :

(48)

Keterangan :

Y = Prestasi Kerja Karyawan

a = Konstanta

X1 = Faktor Intrinsik

X2 = Faktor Ekstrinsik

b = Koefisien Regresi

e = Standar Error

Dalam analisis regresi linear berganda terdapat tiga jenis ketepatan, yaitu:

1. Uji F (Uji Secara Simultan)

Bertujuan untuk mengetahuipengaruh secara bersama-sama variabel

independent (Perubahan motivasi) terhadap variabel dependent (Prestasi kerja

Karyawan).

Kriteria pengujiannya sebagai berikut:

H0 : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh X terhadap prestasi kerja karyawan.

H0 : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh X terhadap prestasi kerja karyawan.

Dengan criteria pangambilan keputusan:

H0 diterimajika t hitung< t table pada α = 5%

H1 diterimajika t hitung> t table pada α = 5%

2. Uji Determinan (R2)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independent atau

predictor-nya. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin

(49)

3. Uji t (Uji secara parsial)

Uji T ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel

dependen.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh X terhadap penilaian prestasi

kerja.

Dengan kriteria pangambilan keputusan:

H0diterima jika t hitung < t table pada α = 5%

(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, disingkat menjadi PT.

Bank BPD Aceh. Riwayat dan Perubahan Nama Serta Badan Hukum:

- 19 Nopember 1958 NV. Bank Kesejahteraan Atjeh (BKA)

- 6 Agustus 1973 Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh (BPD IA)

- 5 Februari 1993 PD. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh (PD.

BPD IA)

- 7 Mei 1999 PT. Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, disingkat

menjadi: PT. Bank BPD Aceh

- 29 September 2010 : PT. Bank Aceh

Ide Pembentukan Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, berawal

pada saat pembentukan Propinsi Daerah Istimewa Aceh tahun 1956. Pada masa

tersebut, Pemerintah Daerah belum memiliki Bank tersendiri, yang dijadikan

sebagai alat kelengkapan Pemerintah Daerah, yang bertujuan untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi di daerah, meningkatkan taraf hidup rakyat serta

menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Atas dasar kepentingan tersebut,

Pemda memandang perlu adanya lembaga keuangan milik daerah yang berperan

sebagai Bank Pembangunan di daerah, disamping bank-bank pemerintah yang

(51)

Ide pembentukan bank daerah tersebut, mendapatkan dukungan

sepenuhnya dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Peralihan Propinsi Atjeh di

Kutaradja. Hal ini ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan Nomor 7/DPRD/5

tanggal 7 September 1957. Selanjutnya Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah

Peralihan Propinsi Atjeh. Dengan Akte Wakil Notaris Mula Pangihutan

Tamboenan di Kutaradja Nomor 1 tanggal 1 April 1958, mendirikan Perseroan

Terbatas (Naamloze Vennootschap) “Bank Kesejahteraan Atjeh N.V” Untuk

adanya legalitas operasionalnya, yang telah dimulai sejak tanggal 19 November

1958, bank ini telah pula mendapat izin dari Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor 12096/BUM/11 tanggal 2 Februari 1960, serta pengesahan

sebagai Badan Hukum dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat

Keputusan Nomor J.A.S/22/9 tanggal 18 Maret 1960.

Pada tahun 1962 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan

Undang-undang Nomor 13 tahun 1962 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Bank

Pembangunan Daerah. “Bank Kesejahteraan Atjeh, N.V” harus menyesuaikan diri

dengan Undang-undang dimaksud. Untuk itu Pemda menetapkan Peraturan

Daerah (Perda) Nomor 12 tahun 1963 tanggal 20 Desember 1963 tentang Bank

Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Atas dasar kekuatan Perda tersebut,

Gubernur KDH Istimewa Aceh melalui Surat Keputusan Nomor 54/1973 tanggal

17 April 1973 menetapkan pelaksanaan pengalihan Bank Kesejahteraan Atjeh,

N.V. Menjadi Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Secara resmi

pengalihan dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 1973, yang kemudian diperingati

(52)

Untuk memberi ruang gerak yang optimal, sejalan dengan perkembangan

di sektor moneter di tanah air, Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh harus

melakukan beberapa perubahan atas isi Perda, khususnya di sektor permodalan,

yaitu Perda Nomor 10 Tahun 1974, Perda Nomor 6 Tahun 1978. Perda Nomor 5

Tahun 1982 dan Perda Nomor 8 Tahun 1988.

Untuk memperkuat fundamental industri perbankan di tanah air, sejalan

dengan tuntutan perkembangan ekonomi makro, serta untuk menyesuaikan

dengan ketentuan-ketentuan perbankan di dunia internasional. Pemerintah

mengeluarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan

sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998.

Untuk menindak lanjuti pelaksanaan Undang-undang tersebut, Menteri

Dalam Negeri mengeluarkan peraturan Nomor 8 Tahun 1992 tentang penyesuaian

Peraturan Pendirian Bank Pembangunan Daerah dengan Undang-undang Nomor 7

Tahun 1992, antara lain memberi kebebasan kepada Bank Pembangunan Daerah

untuk memilih salah satu dari empat bentuk badan hukum, yakni, Perusahaan

Perseroan, Perusahaan Daerah, Koperasi dan Perseroan Terbatas.

Melihat kepada misi dan tujuan pendirian Bank Pembangunan Daerah

untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan

daerah di segala bidang, Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh memilih

bentuk hukum sebagai Perusahaan Daerah yang ditetapkan di dalam Perda Nomor

3 Tahun 1993 tanggal 5 Februari 1993.

Perubahan bentuk badan hukum Bank Pembangunan Daerah Istimewa

(53)

1 Tahun 1998 tanggal 4 Februari 1998 tentang Bentuk Badan Hukum Bank

Pembangunan Daerah yang menetapkan bahwa bentuk hukum Bank

Pembangunan Daerah dapat berupa Perusahaan Daerah atau Perseroan Terbatas.

Bentuk badan hukum sebagai Perusahaan Daerah dinilai tidak sesuai lagi dengan

kondisi perbankan saat ini, maka untuk mendukung gerak dan kinerja Bank, serta

untuk menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan Perbankan di tanah air, Bank

Pembangunan Daerah Istimewa Aceh memilih bentuk badan hukum sebagai

Perseroan Terbatas (PT), dengan demikian nama Bank berubah menjadi PT. Bank

Pembangunan Daerah Istimewa Aceh disingkat “PT. Bank BPD Aceh.”

Pertimbangan lain, memilih bentuk hukum menjadi Perseroan Terbatas

adalah, sehubungan dengan keikutsertaan Bank Pembangunan Daerah Istimewa

Aceh dalam Program Rekapitalisasi, berupa peningkatan permodalan bank, yang

ditetapkan melalui keputusan bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan

Gubernur Bank Indonesia Nomor 53/KMK.017/1999 dan Nomor 31/12/KEP/GBI

tanggal 8 Februari 1999 tentang pelaksanaan Program Rekapitalisasi Bank

Umum, yang ditindaklanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Rekapitalisasi

antara Pemerintah Republik Indonesia, Bank Indonesia dan PT. Bank

Pembangunan Daerah Istimewa Aceh di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1999. Oleh

karena itu, sebagai salah satu persyaratan keikutsertaan dalam program

rekapitalisasi, maka bank diwajibkan merubah bentuk badan hukum dari

(54)

4.2 Hasil Penelitian 4.3 Metode Analisis Data 4.3.1 Analisis Deskriptif

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif persentase hasil

penelitian setiap pengaruh faktor peubah motivasi (Faktor Intrinsik dan

Faktor ekstrinsik) terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Bank Aceh

Cabang Kuta Cane. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 6 (enam) butir variabel

Faktor Intrinsik (X1), 7 (tujuh) butir variabel Faktor ekstrinsik (X2), dan 5

(lima) butir variabel Prestasi Kerja (Y). jadi jumlah seluruh pertanyaan adalah

18 (delapan belas) butir.

Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan skala Likert dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5

Setuju (S) : diberi skor 4

Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2

(55)

4.3.1.1 Variabel Faktor Intrinsik sebagai variabel X1

Tabel 4.1

Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Faktor Intrinsik

Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total

(%)

Sumber: Hasil Penelitian (2013) data diolah (2013) data diolah (2013)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 31 orang responden

untuk variabel Faktor Intrinsik pada Tabel 4.1 yaitu:

a. Pada pertanyaan pertama (Saya selalu merasa bertanggungjawab atas setiap

pekerjaan yang dipercayakan kepada Saya) sebanyak 22 orang atau 71.0%

yang menyatakan sangat setuju, 6 orang atau 19.4% menyatakan setuju, 2

orang atau 6.5% menyatakankurang setuju, dan 1 atau 3.2% orang

menyatakan tidak setuju.

b. Pada pertanyaan kedua (Selalu ada kesempatan untuk dapat berkembang

jika Saya berprestasi) sebanyak 17 orang atau 54.8% yang menyatakan sangat

setuju, 13 orang atau 41.9% menyatakan setuju, dan 1 orang atau 3.2%

menyatakan kurang setuju.

c. Pada pertanyaan ketiga (Pekerjaan Saya selalu memiliki tantangan)

sebanyak 21 orang atau 67.7% yang menyatakan sangat setuju, 8 orang atau

(56)

d. Pada pertanyaan keempat (Saya ingin mencapai target kerja tepat waktu)

sebanyak 19 orang atau 61.3% yang menyatakan sangat setuju, 10 orang atau

32.32% menyatakan setuju, 1 orang atau 3.2% menyatakan kurang setuju, dan

1 orang atau 3.2% menyatakan tidak setuju.

e. Pada pertanyaan kelima (Saya ingin mendapat penghargaan dari

perusahaan atas hasil yang Saya capai) sebanyak 22 orang atau 71% yang

menyatakan sangat setuju, 7 orang atau 22.6% menyatakan setuju, 1 orang

atau 3.2% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 3.2% menyatakan

sangat tidak setuju.

f. Pada pertanyaan keenam (Saya selalu ingin mendapatkan pengakuan dari

atasan Saya atas hasil kerja Saya) sebanyak 21 orang atau 67.7% yang

menyatakan sangat setuju, 8 orang atau 25.8% menyatakan setuju, 1 orang

atau 3.2% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 3.2% menyatakan

tidak setuju.

4.3.1.2 Variabel Faktor ekstrinsik sebagai variabel X2 Tabel 4.2

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Faktor ekstrinsik

Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total

(57)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 31 orang responden

untuk

variabel Faktor Intrinsik pada Tabel 4.2 yaitu:

a. Pada pertanyaan pertama (Kebijakan yang ada di PT Bank Aceh sudah

sesuai) sebanyak 15 orang atau 48.4% yang menyatakan sangat setuju, 15

orang atau 48.4% menyatakan setuju, dan 1 orang atau 3.2% menyatakan

tidak setuju

b. Pada pertanyaan kedua (Saya setuju dengan format administrasi yang ada

pada PT Bank Aceh) sebanyak 8 orang atau 25.8% yang menyatakan sangat

setuju, 21 orang atau 67.7% menyatakan setuju, 1 orang atau 3.2%

menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 3.2% menyatakan tidak setuju.

c. Pada pertanyaan ketiga (Kondisi kerja PT Bank Aceh sudah sesuai dengan

standar perbankan) sebanyak 6 orang atau 19.4% yang menyatakan sangat

setuju, 21 orang atau 67.7% menyatakan setuju, dan 4 orang atau 12.9%

menyatakan kurang setuju.

d. Pada pertanyaan keempat (Gaji yang diberikan PT Bank Aceh sudah sesuai

dengan skill para pegawai) sebanyak 8 orang atau 25.8% yang menyatakan

sangat setuju, 17 orang atau 54.8% menyatakan setuju, dan 6 orang atau

19.4% menyatakan kurang setuju.

e. Pada pertanyaan kelima (Upah di luar gaji selalu diberikan apabila adanya

prestasi yang lebih) sebanyak 8 orang atau 25.8% yang menyatakan sangat

setuju, 18 orang atau 58.1% menyatakan setuju, 4 orang atau 12.9%

(58)

f. Pada pertanyaan keenam (Hubungan antar pegawai PT Bank Aceh sudah

harmonis) sebanyak 16 orang atau 51.6% yang menyatakan sangat setuju, 8

orang atau 25.8% menyatakan setuju, dan 7 orang atau 22.6% menyatakan

kurang setuju.

g. Pada pertanyaan ketujuh (Penyeliaan yang dilakuakn oleh PT Bank Aceh

terhadap karyawan sudah baik) sebanyak 10 orang atau 32.3% yang

menyatakan sangat setuju, 17 orang atau 54.8% menyatakan setuju, dan 4

orang atau 12.9% menyatakan kurang setuju.

4.3.1.3 Prestasi Kerja sebagai variabel Y Tabel 4.3

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Prestasi Kerja

Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total

(%)

Sumber: Hasil Penelitian (April, 2013) data diolah (2013)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 31 orang responden untuk

variabel Faktor Intrinsik pada Tabel 4.3 yaitu:

a. Pada pertanyaan pertama (Saya merasa bahwa Saya memiliki kualitas yang

baik untuk menjadi pegawai PT Bank Aceh saat ini) sebanyak 17 orang atau

54.8% yang menyatakan sangat setuju, 11 orang atau 35.5% menyatakan

setuju, 2 orang atau 6.5% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 3.2%

(59)

b. Pada pertanyaan kedua (Saya mampu menyelesaikan berapapun jumlah

perkerjaan Saya dengan tuntas) sebanyak 18 orang atau 58.1% yang

menyatakan sangat setuju, 11 orang atau 35.5% menyatakan setuju, dan 2

orang atau 6.5% menyatakan kurang setuju.

c. Pada pertanyaan ketiga (Saya memiliki kemampuan untuk menyelesaikan

pekerjaan Saya di PT Bank Aceh) sebanyak 19 orang atau 61.3% yang

menyatakan sangat setuju, 4 orang atau 12.9% menyatakan setuju, 7 orang

atau 22.6% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 3.2% menyatakan

tidak setuju.

d. Pada pertanyaan keempat (Saya selalu bersikap baik ke nasabah) sebanyak

25 orang atau 80.6% yang menyatakan sangat setuju, 4 orang atau 12.9%

menyatakan setuju, 1 orang atau 3.2% menyatakan kurang setuju, dan1 orang

atau 3.2% menyatakan tidak setuju.

e. Pada pertanyaan kelima (Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

di PT Bank Aceh) sebanyak 12 orang atau 38.7% yang menyatakan sangat

setuju, 17 orang atau 54.8% menyatakan setuju, 1 orang atau 3.2%

menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 3.2% menyatakan tidak setuju.

4.3.2 Uji Asumsi Klasik 4.3.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji model regresi distribusi

sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat

dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik yang menyebar di

(60)

distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji

normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov.

Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai

Asymp.Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual

berdistribusi normal.

Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.4 dan Gambar 4.5:

(61)

Gambar 4.5 Plot Uji Normalitas Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal,

hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan,

sedangkan pada Gambar 4.5 dapat juga terlihat titik yang mengikuti data di

sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun

untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Tabel 3.1
Tabel 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

dalam proses penyusunan tulisan ini pula, banyak pihak yang memberikan dukungan sosial terhadap penulis dalam menghadapi hambatan yang ditemui dalam penyusunan karya

Udang Putih (Litopenaeusvannamei) Ditinjau dari Segi Hubungan Panjang dan Berat Relevansi Kurikulum dan Proses Pembelajaran Program Studi S1 Pendidikan Fisika 4. Universitas

[r]

10 Tekanan Konsep tekanan hidrostatika dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari C 11 Tata surya Membedakan sifat beberapa benda langit B 12 Getaran dan Gelombang

Dalam rangka percepatan pencapaian target RPJMN 2015-2019 utamanya pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal, maka upaya yang akan dilaksanakan adalah: (1) Merumuskan kebijakan

injections of the muscarinic cholinergic receptor agonist The results described show that injections into the CAR (5 mM) into the PPN (Fig. 4, site B) suppressed the region of the

[r]

hypoxic / ischemic impaired potassium channels in CA1 pyramidal antagonist competition for [ H]- nociceptin / orphanin FQ-induced neurons of rat hippocampus after naloxone binding