• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP PERBAIKAN HISTOLOGI HEPATOSIT TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus novergicus strain wistar) YANG TELAH DIINDUKSI PARASETAMOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP PERBAIKAN HISTOLOGI HEPATOSIT TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus novergicus strain wistar) YANG TELAH DIINDUKSI PARASETAMOL"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penyakit pada hati merupakan salah satu penyakit di Indonesia yang mempunyai prevalensi yang cukup tinggi (Ulfa, 2008). Di Indonesia, penyakit hati menempati urutan ketiga penyebab kematian setelah penyakit infeksi dan paru (Ihsan, 2007).

Kejadian kerusakan hati akibat zat yang mempunyai efek toksik pada hati, atau biasa disebut hepatotoksin, kemungkinan besar bisa terjadi di masyarakat. Hepatotoksin dapat menyebabkan hepatotoksisitas berupa kerusakan hati akut, sub kronik, dan kronik. Hepatotoksisitas adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan kerusakan hati akibat penggunaan obat (Ulfa, 2008). Salah satu contoh obat tersebut adalah parasetamol yang termasuk obat analgetik-antipiretik yang meluas di masyarakat, termasuk golongan obat berlabel bebas terbatas yang bisa dibeli secara bebas dan harganya sangat terjangkau (Zuraidah, 2000; Heirmayani, 2007 dan Pakarti, 2009).

(2)

2

Minyak atsiri yang terkandung dalam daun sirih dapat membantu regenerasi hepatosit (sel hati) yang rusak ditandai dengan penurunan kadar serum glutamic-pyruvic transaminase (SGPT), serum glutamic-oxaloacetic transaminase (SGOT) dan bilirubin (Saravanan, 2002).

Obat yang berasal dari bahan alami ini relatif lebih aman, murah dan mudah diperoleh, karena dapat disediakan sendiri di rumah dengan proses pembuatan yang sederhana, yaitu dengan membuat seduhan. Walaupun konsumsi daun sirih segar langsung dimakan lebih baik karena tidak ada kerusakan senyawa, tapi masyarakat sekarang tidak banyak melakukannya karena rasa dari daun sirih itu sendiri dan konsumsinya lebih mudah diminum daripada dikunyah. Pembuatan seduhan memudahkan masyarakat dalam mengkonsumsi daun sirih. Selain caranya yang sederhana, cara ini banyak dilakukan oleh masyarakat karena tidak diperlukannya alat khusus untuk pembuatannya seperti pada pembuatan ekstrak dan juga kerusakan senyawa yang terjadi relatif kecil. Bentuk seduhan juga lebih cepat terserap tubuh karena dalam bentuk larutan, sedangkan jika dimakan langsung maka perlu melalui proses pencernaan dulu dalam tubuh (Damayanti, 2004 dan Djubaedah 1995).

(3)

3

Tes darah tidak dapat memberikan semua informasi tentang keadaan hati seseorang. Mengukur viral load, tingkat enzim hati dan alpha fetoprotein (AFP) dalam darah tidak dapat menentukan apakah ada kerusakan dan seberapa tingkat kerusakannya. Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan histologi hati (Horn, 2005).

1.2 Rumusan Masalah

Apakah pemberian air seduhan daun sirih (piper betle L.) dapat memperbaiki histologi hepatosit pada tikus yang telah diinduksi parasetamol?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum

Untuk membuktikan pengaruh pemberian air seduhan daun sirih (piper betle L.) terhadap perbaikan histologi hepatosit tikus putih strain wistar yang telah diinduksi parasetamol.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Membuktikan bahwa pemberian air seduhan daun sirih dapat memperbaiki histologi hepatosit tikus putih strain wistar yang telah diinduksi parasetamol.

(4)

4

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Akademik

1. Menambah pengetahuan tentang manfaat daun sirih (piper betle L.) untuk kesehatan dan dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan penelitian lebih lanjut.

2. Membuktikan secara empiris pengaruh air seduhan daun sirih (piper betle L.) terhadap perbaikan histologi hepatosit tikus yang mengalami kerusakan. 1.4.2 Masyarakat

1. Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang manfaat tanaman obat tradisional dalam hal ini daun sirih (piper betle L.) yang ada di Indonesia bagi kesehatan.

(5)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN DAUN SIRIH (Piper betle L.)

TERHADAP PERBAIKAN HISTOLOGI HEPATOSIT TIKUS PUTIH

STRAIN WISTAR (Rattus novergicus strain wistar) YANG TELAH

DIINDUKSI PARASETAMOL

Oleh : NUR AISYAH

06020022

FAKULTAS KEDOKTERAN

(6)

HASIL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN DAUN SIRIH (Piper betle L.)

TERHADAP PERBAIKAN HISTOLOGI HEPATOSIT TIKUS PUTIH

STRAIN WISTAR (Rattus novergicus strain wistar) YANG TELAH

DIINDUKSI PARASETAMOL

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh: NUR AISYAH

06020022

FAKULTAS KEDOKTERAN

(7)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang 28 Februari 2011

Pembimbing I

dr. Isbandiyah, Sp.PD

Pembimbing II

dr. Desy Andari

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

(8)

iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Nur Aisyah ini

telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 28 Februari 2011

Tim Penguji

dr. Isbandiyah, Sp.PD , Ketua

dr. Desy Andari, Anggota

(9)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum, Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang judul Pengaruh Pemberian Air Seduhan Daun Sirih (Piper betle L.) terhadap Perbaikan Histologi Hepatosit Tikus Putih Strain Wistar (Rattus norvegicus strain wistar) yang Telah Diinduksi Prasetamol” sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Peneliti menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itulah pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

(10)

v

5. dr. Isbandiyah, Sp.PD, selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran berkenan membimbing, mengarahkan serta memberikan masukan kepada saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 6. dr. Desy Andari, selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran berkenan

meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan memberi masukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP, selaku dosen penguji yang telah membantu dan memberi masukan yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan tugas akhir ini. sehingga peneliti sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca, menjadi sumbangan yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin ya Rabbal „alamin… Wassalamu‟alaikum,Wr. Wb

Malang, 28 Februari 2011

(11)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Terima kasih kepada Allah SWT atas Rahmat dan Petunjuk yang telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi teladan bagi semua umat islam. 3. Bapak dan ibu, H.M. Nadjid Qodri dan Lisyati, yang telah bekerja keras

untuk memberikan semua yang terbaik, selalu memberikan doa, semangat serta kasih sayang yang tak terhingga sehingga saya bisa menyelesaikan studi ini, terima kasih sebanyak-banyaknya. Ais selalu menyayangi dan mendoakan ibu dan bapak.

4. Terima kasih banyak kepada Dhanny Prasetya Wibowo atas semuanya, kasih saying, dukungan, bantuan, dan doanya.

5. Kepada dr. Subarkah Sp.PA, terima kasih banyak telah membantu dalam pengerjaan data-data saya.

6. Kepada Prof. dr. Hj. Soebaktiningsih, DTMH, M.Sc., Sp.Par.K yang telah membantu saya memperbaiki abstrak pada Tugas Akhir ini, terima kasih atas kebaikannya.

7. Kakak-kakakku (Heti Nur Ani, Fadil, Pepi Lina Wati, Husni, Hafni Aryani, Ardhian, Najmul Al), adikku Rizki Dewanata dan keponakan-keponakanku (Hani, Naila, Furqon, Izul, Kirana, Darrel, Ella, Vino), terima kasih atas kasih sayang, motivasi dan doanya.

8. Tante Maria Umi Haryati dan Om Ernan Hadi Sutikno, terimakasih buat doanya.

(12)

vii

Rathomi, Akbar Wido, mas Wijayanto, Ilman), sering-sering kumpul yuk. Monika Pratiwi, Irma Nur dan Picka mbul, jadilah anak yang berbakti.

10. “Golden Teeth” Mayatul Swaibah, Diktul Margono dan Aisatun Najibah. Terima kasih telah berjuang bersama.

11. Vemmy Lian, Dewi Khodijah, Sastia, Via, Nova, Dinda juga, makasi buat dukungan dan bantuannya.

12. Teman-teman angkatan 2006 yang tidak tersebutkan namanya, makasih atas kebersamaannya, senang bias satu angkatan sama kalian...kompak selalu ya!!! 13. Teman-teman kos-ku mba Dewi, Siska, Ayu, Nungky, Putri ma Nawang,

senang satu kos ma kalian.

14. Mas Arishandy dan pak Iwan terima kasih banyak atas bantuan buat analisis datanya.

(13)

viii ABSTRAK

Nur Aisyah. 2011. Pengaruh Pemberian Air Seduhan Daun Sirih (Piper Betle L.) terhadap Perbaikan Histologi Hepatosit Tikus Putih Strain Wistar (Rattus Novergicus Strain Wistar) yang Telah Diinduksi Parasetamol. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Isbandiyah (2) Desy Andari.

Latar belakang: Parasetamol dapat merusak hepatosit oleh hasil metabolismenya yang reaktif berupa N-asetil-p-benzokuinone imine (NAPQI) dan ion superoksida. Daun sirih diduga dapat memperbaiki kerusakan hepatosit karena mengandung minyak atsiri yang mempunyai aktivitas antioksidan.

Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian air seduhan daun sirih terhadap perbaikan histologi hepatosit tikus putih strain wistar yang telah diinduksi parasetamol.

Metode penelitian: True Experimental post test only control Design. Dua puluh lima tikus putih strain wistar dengan berat badan masing-masing 150 gram dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok diberi 375 mg parasetamol peroral selama 4 hari. Tiga kelompok diberi air seduhan daun sirih peroral dengan 3 dosis berbeda. Dosisnya adalah 45 mg, 67,5 mg dan 90 mg selama 12 hari.

Hasil penelitian: Uji one way Anova (p=0,000<0,01) menunjukkan ada perbedaan prosentase kerusakan hepatosit yang sangat signifikan pada masing-masing kelompok. Penurunan prosentase kerusakan hepatosit paling signifikan pada kelompok dengan dosis air seduhan daun sirih paling besar (90 mg).

Kesimpulan: Pemberian air seduhan daun sirih dapat memperbaiki kerusakan hepatosit pada tikus yang diinduksi dengan parasetamol. Penambahan dosis air seduhan daun sirih menurunkan jumlah kerusakan hepatosit.

(14)

ix ABSTRACT

Nur Aisyah. 2011. The Effect of Betel Leaf (Piper betle L.) Steeping Water to Hepatocyte Histologic Repair in Strain Wistar White Mice (Rattus Novergicus Strain Wistar) Induced by Paracetamol. Final Assignment, Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) Isbandiyah (2) Desy Andari.

Background: Paracetamol can damage hepatocyte due to N-acetyl-benzoquinone imine (NAPQI) and superoxide ion as their reactive metabolism product. Betel leaf contains atsiri oil that has antioxidant activity could be repair hepatocyte damage.

Objective: To prove the effect of betel leaf steeping water to hepatocyte histologic repaired in strain wistar white mice induced by paracetamol.

Methods: True Experimental post test only control Design was used. Twenty five mice with body weight 150 gram each were divided into 5 groups. Each group was given 375 mg paracetamol orally for 4 days. Three groups were given betel leaf steeping water orally with 3 different doses. The dose were 45 mg, 67,5 mg and 90 mg for 12 days.

Results: One way Anova test showed (p=0,000<0,01) that there were different percentage of hepatocyte damage which was very significant. The decrease percentage of hepatocyte damage most significant in group with the highest dose of betel leaf steeping water (90 mg).

Conclusion: Betel leaf steeping water can repair hepatocyte damage of mice that induced by paracetamol. The increases dose of betel leaf steeping water decrease amount of hepatocyte damage.

(15)

x DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan umum ... 3

1.3.2 Tujuan khusus ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Akademik ... 4

1.4.2 Masyarakat ... 4

(16)

xi

2.1.1 Anatomi hati ... 5

2.1.2 Histologi hati ... 6

2.1.3 Fisiologi hati ... 12

2.2 Kerusakan Hati ... 14

2.3 Parasetamol ... 16

2.4 Radikal Bebas ... 18

2.4.1 Definisi dan sifat radikal bebas ... 18

2.4.2 Pengaruh radikal bebas dalam tubuh ... 19

2.4.3 Efek radikal bebas pada hati... 23

2.5 Antioksidan ... 25

2.5.1 Definisi dan sumber-sumber antioksidan ... 25

2.5.2 Peran antioksidan dalam hati... 29

2.6 Sirih ... 30

2.6.1 Klasifikasi sirih dan kandungan kimia sirih ... 30

2.6.2 Sirih sebagai antioksidan ... 33

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ... 37

3.2 Uraian Kerangka Konsep ... 38

3.3 Hipotesis ... 39

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 40

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 41

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 42

(17)

xii

4.3.2 Pemilihan sampel ... 42

4.3.3 Estimasi jumlah pengulangan... 42

4.3.4 Karakteristik sampel penelitian ... 43

4.3.5 Variabel penelitian ... 43

4.3.5.1 Variabel bebas ... 43

4.3.5.2 Variabel tergantung ... 43

4.3.5.3 Definisi operasional variable ... 44

4.4 Alat dan Bahan Penelitian ... 44

4.5 Prosedur Penelitian ... 47

4.5.1 Tahap persiapan... 47

4.5.2 Tahap pelaksanaan ... 47

4.6 Kerangka Operasional ... 57

4.7 Analisis Data ... 58

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 5.1. Hasil Penelitian dan Analisis Data ... 59

BAB 6 PEMBAHASAN ... 64

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 69

7.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(18)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan kimia tumbuhan sirih (Piper betle L.) ... 32 Tabel 5.1 Prosentase Hepatosit Rusak Dalam Persen (%) Setelah Perlakuan . 59 Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas pada distribusi data sampel perlakuan ... 60 Tabel 5.3 Hasil Uji Homogenitas pada varian data sampel perlakuan ... 61 Tabel 5.4 Hasil Uji Anova pada rata-rata prosentase kerusakan hepatosit ... 61 Tabel 5.5 Hasil Uji Korelasi antara dosis air seduhan daun sirih terhadap

rata-rata prosentase kerusakan hepatosit ... 61 Tabel 5.6 Hasil Uji Regresi antara air seduhan daun sirih terhadap

(19)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proyeksi batas anatomi hati ... 6

Gambar 2.2 Gambaran anatomi hati ... 6

Gambar 2.3 Lobulus hati ... 7

Gambar 2.4 Struktur lobulus hati ... 8

Gambar 2.5 Asinus hati dan pembagian zona ... 9

Gambar 2.6 Histologi hepatosit dengan pewarnaan HE ... 11

Gambar 2.7 Sitologi hepatosit ... 12

Gambar 2.8 Pengikatan elektron oleh radikal bebas, proses peroksidasi asam lemak tak jenuh ... 22

Gambar 2.9 Penarikan elektron pada lipid membran sel ... 24

Gambar 2.10 Pemberian atom H pada radikal peroksil (LOO•) dan antioksidan menjadi bentuk aryloxy ... 27

Gambar 2.11 Peroxydienone ... 27

Gambar 2.12 Radikal aryloxy stabil... 28

Gambar 2.13 Daun sirih ... 30

Gambar 5.1 Grafik Rata-Rata Prosentase Hepatosit ... 59

Gambar 5.2 Grafik distribusi data ... 60

(20)

xv

DAFTAR SINGKATAN

1. ADP : Adenosine Dipphosphate

2. AFP : Alpha fetoprotein

3. ALT : Alanin Aminotransferase

4. AP-1 : Activator Protein 1

5. AST : Aspatate Aminotransferase

6. ATP : Adenosine Triphosphate

7. BHA : Butylated Hydroxy Anisol

8. BHT : Butylated Hydroxy Toluene

9. CCl4 : Carbon Tetrachloride

10. DNA : Deoxy Nucleic Acid

11. GGT : Gamma Glutamil Transferase 12. GSH : Glutation tereduksi

13. GSH Prx : Glutation Peroksidase 14. GSSG : Glutation teroksidasi

15. HE : Hematoksilin Eosin

16. MRP3 : Multidrug Resistance-associated Protein 3

17. NADPH : Nicotinamide Adenine Dinucleotida Phosphate tereduksi 18. NAPQI : N-asetil-p-benzokuinone imine

19. P-gp : P-glycoprotein

20. PI 3‟-K : Phosphatidylinositol 3-Kinase

21. PUFA : Poly Unsaturated Fatty Acid 22. ROS : Reactive Oxygen Species

(21)

xvi

24. SGPT : Serum Glutamic-Pyruvic Transaminase

25. SOD : Superoksida Dismutase

(22)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

(23)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Amirudin Rifai, 2009, Fisiologi dan Biokimia Hati, In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi Idrus, et al, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 edisi 5, InternaPublishing, Jakarta, hal 415-419

Arambewela L, Arawwawala M, Rajapaksa D, 2006, Piper betle : A Potential Natural Antioxidant. Original Article. International Journal of Food Science Supl 41:10-14

Arief Sjamsul, 2009, Radikal Bebas, FK UNAIR, Surabaya

Bayupurnama Putut, 2009, Hepatotoksisitas Imbas Obat, In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi Idrus, et al, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 edisi 5, InternaPublishing, Jakarta, hal 471-474

Bloom & Fawcett, 2002, Buku Ajar Histologi edisi 12, EGC, Jakarta

Choundhary D, Kale RK, 2002, Antioxidant and Non-Toxic Properties of Piper betle Leaf Extract: in Vitro and in Vivo Studies, Phytotherapy Research 16: 461-466

Damayanti R, Mulyono, 2004, Khasiat dan Manfaat Daun Sirih, Agromedia Pustaka, Jakarta

Dasgupta N, Bratati D. 2004. Antioxidant activity Piper betle L. leaf extract in vitro. Food Chemistry 88 (2): 219-224

Djatmiko, Santoso, M.H., dan Wahyo, 1998, Seminar Nasional Tumbuhan Obat XII, Fakultas Farmasi Unair, Surabaya.

Djubaedah Ebet, et al, 1995, Materia Medica Indonesia jilid I cetakan pertama, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Dugan, L. R 1985. Natural Antioxidants. Di dalam M. G. Simic dan Karel (eds.). Autooxidation in Food and Biological System. Ple1lllum Press, New York Duke JA, Bogenschutz-Godwin MJ, Cellier J du, et al, 2002, Handbook of

Medicinal Herbs, Edisi kedua, CRC Press, New York

Elvina, 2004, Antioksidan Resep Sehat dan Kesehatan, diakses tanggal 20 juli 2010

http:/www.Antioksidan.net//htm

Eroschenko VP Ph.D, 2003, Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional edisi 9, EGC, Jakarta

Goodman, Gilman, 2008, Dasar Farmakologi Terapi volume 1 edisi 10, EGC, Jakarta, hal 682-684

Guyton AC, Hall, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11, EGC, Jakarta Handajani, Fitri, 2008, Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Merah (Pandanus

conoideus lam) Pada Kadar SGPT Dan Y-GT tikus putih yang diinduksi Parasetamol Dosis Tinggi, Jurnal Airlangga University Library, Surabaya

Hariana A, 2006, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3, Penerbit, Penebar Swadaya, Jakarta

Hayati F, et al, 2009, uji toksisitas tablet Effervescent dari ekstrak daun sirih (Piper betle L.) pada tikus putih jantan strain wistar, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

(24)

xix

Heirmayani, 2007, Toksikopatologi Hati Mencit (Mus Musculus) pada Pemberian Parasetamol, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Bogor Hernani, Raharjo M. 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta: Penebar

Swadaya

Ho, C. T. 1992. Phenolic Compounds: An Overview. Di dalam Huang, M. T., Ho, C. T. dan Lee, C. Y. (eds.). Phenolic Compound in Food and Their Effect on Health 1. American Chemical Society, Washington

Horn Tim, Learned James, 2005, Hepatitis Virus dan HIV, Yayasan Spiritia, Jakarta

Ihsan, 2007, Mengenal Lebih Dekat Hepatitis, diakses tanggal 28 Juli 2010,

http://www.ayruzallein.co.cc/2010/07/mengenal-lebih-dekat-hepatitis.html.

Isadiartuti Dewi, Sari Retno, 2006, Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan Ekstrak Daun Sirih, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya

Kochhar, S. P. dan Rossel, J. B. 1992. Detection, Estimation and Evalnation of Antioxidants in Food Systems. Di dalam Hudson, B. J .. F. (ed.). Food Antioxidants. Elsevier Applied Sci., New York

Larson, R. A. 1988. The antioxidants of higher plants. Phytochern. 27 : 969 Lim PH, Mohamed S. 1999. Antioxidative and antimycotic effects of turmeric,

lemon-grass, betel leaves, clove, black pepper leaves and garcinia atriviridis on butter cakes. Journal of the Science of Food and Agriculture 79: 1817-1822

Linawati Y, Apriyanto A, Susanti E ,et al, 2000, Efek Hepatoprotektif Rebusan Herba Putri-Malu (Mimosa pigra, L.) pada Tikus Terangsang Parasetamol, fakultar Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Mayorita F, 2006, Efek Dekok Daun Sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap Kadar SGOT dan SGPT pada Tikus Putih (Rattus novergicus strain wistar) yang Diinduksi dengan Karbon Tetraklorida (CCl4), Karya Tulis Akhir, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

Moeljatno, R., 2003, Khasiat dan Manfaat Daun Sirih Obat Mujarab dari Masa ke Masa, Agromedia Pustaka, Jakarta

Moure A et al. 2001. Natural antioxidant from residual resources. Food Chemistry, 72:145-171

Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper Ed ke 25, Hartanto A, penerjemah. Jakarta: EGC. Terjemahan dari: Harper‟s Biochemistry

Noorcholies Z., Wahjo D., dan Mulja H.S., 1997, Proses Bahan Tanaman Menjadi Obat di Indonesia, Surabaya

Notoatmodjo Prof Dr S, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta

Pabst R, Putz R, 2000, Aatlas Anatomi Manusia Sobotta jilid 2 edisi 21, EGC,

Jakarta, hal 142 Pakarti AW, 2009, Pengaruh Perasan Buah Mangga terhadap Farmakokinetika

(25)

xx

Parwata O H, et al, 2009, Isolasi dan Uji Antiradikal Bebas Minyak Atsiri pada Daun Sirih (Piper betle Linn) Secara Spektroskopi Ultra Violet-Tampak, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran

Pudjaatmaka A, Hadyana, 2002, Kamus Kimia, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta Puntodewo GA, 2009, Pengaruh Air Seduhan Daun Sirih Terhadap Kadar GGT

(Gamma Glutamil Transferase) Hepar Studi Eksperimen pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Parasetamol, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung, Jawa Tengah

Rahmawati, D., 2004, Uji Antiradikal Bebas Senyawa Golongan Flavonoid pada Ekstrak Metanol Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Secara Spektroskopi, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Udayana, Denpasar Ranney, M. W. 1979. Antioxidant Recent Development. Noyes Data Co., Park

Ridge, USA

Rao S, Rao S. 1964. Syntesis of 4-allylcatechol & mechanism of claisen rearrangement in catechols. Ind J Chem 2 : 323-327

Santhakumari P, Prakasam A, Pugalendi KV. 2003. Modulation of oxidative stress parameters by treatment with Piper betle Leaf in streptozotocin induced diabetic rats. Indian Journal of Pharmacology 35: 373-378

Saravanan R, Prakasam A, Ramesh B, Pugalendi KV, 2002, Influence of Piper betle on Hepatic Marker Enzymes and Tissue Antioxidant Status in Ethanoltreated Wistar Rats, Journal of Medicinal Food 5 (4): 197-204 Sastrowardoyo, Sudjarwo, 2004, Potensi Ekstrak Buah Mengkudu Sebagai

Hepatoprotektor Pada Mencit yang Diberi Parasetamol, Jurnal Medika No.5 tahun 2004

Sugiastuti S. 2002. Kajian aktivitas antibakteri dan antioksidan ekstrak daun sirih (Piper betle L.) pada daging giling [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Supranto J, 2007, Teknik Sampling Survey & Eksperimen, Rineka Cipta, Jakarta Suryohudoyo, 2002, Kapita Selekta Ilmu Kedokteran Molekuler, CV Indomedika,

Jakarta

Tripathi S, et al, 2006, Landrace/Gender-Based Differences in Phenol and Thiocyanate Contents and Biological Activity in Piper betle Linn. Current Science 91 (6): 746-749

Ulfa Maria, 2008, Efek Hepatoprotektif Ekstrak Etil Asetat Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour.) DC.) terhadap Mencit Jantan Galur Swiss Terinduksi Parasetamol, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta

Wahyu S, 2009, Sisten Enterohepatik, diakses tanggal 9 Mei 2010. http://www.docstoc.com/docs/DownloadDoc.aspx?doc_id=37021376&ref_ url

Wong, D. W. S. 1989. Mechanism and Theory in Food Chemistry. Van Nostrand Reinhold, New York

Referensi

Dokumen terkait

Other areas of specialty/work Microbiology Street address Ahvaz Jundishapur University of Medical Sciences, School of Medicine, Microbiology Department, Golestan Ave., Medical

3 Title of funding source Deramtology Molecholar Center, Shiraz University of Medical Scienes Proportion provided by this source 100 Public or private sector empty Domestic or

Seleksi jangka panjang memberikan pengaruh terhadap peningkatan rataan sifat-sifat produksi puyuh yang diseleksi dan sifat lain yang memiliki korelasi genetik positif, tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Kangsanarak et al (1993) menemukan gejala awal dan tanda yang penting dari komplikasi intrakranial dari otitis media suppurativa antara lain: demam, sakit kepala, gangguan

Demikian surat tugas ini dibuat agar menjadi maklum dan dapat dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab.. Cikelet, 09 April 2018 Kepala

Karena itu, salah satu prinsip dalam pengangkutan ikan adalah bagaimana menciptakan suasana dalam alat pengangkutan agar ikan bisa bernapas dengan baik, sehingga

Penggunaan sarung tangan dan kebersihan tangan, merupakan komponen kunci dalam meminimalkan penyebaran penyakit dan mempertahankan suatu lingkungan bebas infeksi

Refleksi: Siswa mampu menggali informasi tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta membandingkan keunggulan dan kelemahan alat