• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Aplikasi Pengambilan Cuti Kepegawaian pada Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Aplikasi Pengambilan Cuti Kepegawaian pada Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

(PERSERO)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program

Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Desi Subarkah

1.05.09.050

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4.Kegunaan Penelitian ... 6

(3)

1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI... 8

2.1.Pengertian Sistem ... 8

2.1.1. Klasifikasi sebuah Sistem ... 9

2.2.Pengertian Aplikasi ... 9

2.3.Pengertian Sistem Aplikasi ... 10

2.4.Pengertian Cuti ... 10

2.4.1. Jenis-jenis cuti ... 11

2.5.Sumber Daya Manusia ... 20

2.6.MySQL ... 22

2.7.PHP ... 23

2.8.CSS ... 24

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Objek Penelitian ... 25

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 25

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 34

3.1.3 Struktur Organisasi ... 37

(4)

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data... 41

3.2.2.1 Jenis Data ... 41

3.2.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 42

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 44

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 44

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 44

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 46

3.2.4.Pengujian Software ... 48

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 49

4.1. Analisis yang sedang berjalan ... 49

4.1.1.Analisis Dokumen ... 49

4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 50

4.1.2.1. Flow Map ... 52

4.1.2.2. Diagram Konteks ... 53

4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 53

4.1.3.Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 54

4.2. Perancangan Sistem ... 54

4.2.1.Tujuan Percanangan Sistem ... 55

4.2.2.Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 55

(5)

4.2.3.3. Kamus Data ... 63

4.2.4.Perancangan Basis Data ... 65

4.2.4.1. Normalisasi ... 65

4.2.4.2. Relasi Tabel ... 67

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 67

4.2.4.4. Struktur File ... 68

4.2.5.Perancangan Antar Muka ... 71

4.2.5.1. Struktur Menu ... 72

4.2.5.2. Perancangan Input ... 74

4.2.6.Perancangan Arsitektur Jaringan ... 81

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 82

5.1. Implementasi ... 82

5.1.1.Batasan Implementasi ... 82

5.1.2.Implementasi Perangkat Lunak ... 83

5.1.3.Implementasi Perangkat Keras ... 83

5.1.4.Implementasi Basis Data (Syntax SQL) ... 84

5.1.5.Implementasi Antar Muka ... 87

5.1.5.1. Implementasi Antar Muka Pegawai ... 88

5.1.5.2. Implementasi Antar Muka Atasan ... 92

(6)

5.2. Pengujian... 102

5.2.1.Rencana Pengujian ... 102

5.2.2.Kasus dan Pengujian... 103

5.2.2.1. Pengujian Login Pegawai ... 103

5.2.2.2. Pengujian Logiin Atasan ... 104

5.2.2.3. Pengujian Login Admin ... 105

5.2.3.Kesimpulan Data Pengujian ... 105

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 106

6.1. Kesimpulan ... 106

6.2. Saran ... 106

DAFTAR PUSTAKA

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil 'alamin. Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT

yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini akan diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan

pada jurusan Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia ( UNIKOM ). Adapun

judul yang penulis ambil adalah “SISTEM APLIKASI PENGAMBILAN CUTI

KEPEGAWAIAN PADA KANTOR PUSAT PT. KERETA API INDONESIA

(PERSERO)”.

Ucapan terima kasih yang tidak terbatas penulis berikan kepada Ayah serta Ibu

dan segenap keluarga tercinta yang telah banyak mengajarkan penulis mengenai arti yang

sesungguhnya dalam kehidupan serta seluruh keluarga yang telah banyak memberikan

doa, memberikan motivasi, sekaligus memberikan dukungan moril maupun materil dalam

berbagai hal.

Penulis menyadari, bahwa skripsi atau penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dalam penelitian maupun isi dari materi skripsi ini. Dalam

pelaksanaan penelitian maupun penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatlan

bantuan material maupun spiritual dari berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan

banyak terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Allah SWT, yang telah memberikan segala kemurahan atas segala

(8)

2. Teruntuk keluarga besar yang tak henti-hentinya memberikan doa serta

dukungan. Mamah dan papah, kakak dan keponakan terimakasih untuk

kehangatan yang telah diberikan.

3. Yang terhormat, Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor

Universitas Komputer Indonesia.

4. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M. Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

5. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom selaku Ketua Program Studi Jurusan

Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia.

6. Wahyu Nurjaya W.K, ST., M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang

senantiasa membantu dalam kelancaran berbagai permasalahan dengan

memberikan pengarahan dan masukan yang bermanfaat kepada penulis dalam

membimbing pengerjaan skripsi ini.

7. Lusi Melian, S.Si, MT. yang telah bersedia menjadi dosen wali dan

memberikan bantuan serta masukan terhadap penulis.

8. Seluruh Dosen FTIK UNIKOM Yang telah memberikan ilmunya mahasiswa.

9. Kepada bagian EMTFA yang telah memberikan izin kepada penulis.

10. Kepada ASS Manager SDM Daop II Bandung yang telah memberikan izin

kepada penulis.

11. Kepada Manager Personnel Information System, Nofrianto yang telah

memberikan izin kepada penulis.

(9)

13. Teman-teman seperjuangan, seluruh mahasiswa Jurusan Sistem Informasi

angkatan 2009 FTIK UNIKOM Bandung khususnya kelas SI-2 yang terus

saling membantu dan memberikan motivasi.

14. Teruntuk teman terbaik Solihatin, Mamah Waryamah, Mita Zakiyyah N.A

yang selalu memberikan motivasi, hiburan dan mengajarkan arti hidup dan

perjuangan.

15. My Inong, yang selalu setia menunggu, sabar serta memberikan perhatian,

motivasi, kasih sayang dan doa.

16. Semua pihak yang telah membantu penyelesaikan laporan skripsi ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, semoga ketulusan serta bantuan dari semua pihak tersebut diatas

kiranya mendapat berkah dan anugerah dari allah SWT.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, Agustus 2013

(10)

Saputra, Agus., “Membuat Aplikasi Absensi dan Kuisioner Untuk Panduan

Skripsi”, PT Elex Media Komputindo, 2012, Jakarta.

A.S, Rosa dan M. Shalahuddin, “Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat

Lunak (Terstruktur) dan Berorientasi Objek)”, Modula, 2011,Bandung.

Hasibuhan, Drs. H. Malayu S.P., “Manajemen Sumber Daya Manusia”, PT

Bumi Angkasa.

Wahyono, Teguh., “Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desain dan

Implementasi)”, Graha Ilmu, 2004, Yogyakarta.

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=54673

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=chapter%202.pdfpengertian%20sistem

%20aplikasi&source=web&cd=2&ved=0CC4QFjAB&url=http%3A%2F%2Frepo

sitory.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F26637%2F3%2FChapter%2520

II.pdf&ei=bO21Ub2iLtDqrQeUkIHADQ&usg=AFQjCNFmMEjKdo-LielBZVK2CuTB2UUBBw&bvm=bv.47534661,d.bmk&cad=rja

www.google.com/url?q=http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-141-

1791400890-bab%2520iii.pdf&sa=U&ei=bo3JUdG1DOGCjAKg6AE&ved=0CAcQFjAA&us

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia informasi yang semakin meningkat seiring dengan

semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer yang mampu

menunjang berbagai kebutuhan dan permintaan informasi dari pengguna membuat

informasi telah menjadi suatu kebutuhan utama dalam perusahaan. Oleh karena

itu, sarana yang cepat dan tepat untuk mengakses, mengolah dan menyimpan

sumber informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan

usaha.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara

Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Layanan PT Kereta

Api Indonesia (Persero) meliputi angkutan penumpang dan barang. Kereta api

merupakan alat transportasi masal yang umumnya terdiri dari lokomotif

(kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau

gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong

tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun

barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan masal efektif,

beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat

transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun

(12)

Sumber Daya Manusia membutuhkan informasi yang cepat, tepat dan

akurat baik untuk perorangan maupun instansi baik pemerintah maupun swasta.

Komputer sangat membantu dalam menghasilkan sebuah informasi yang akan

digunakan oleh pihak-pihak tertentu atau oleh pemimpin perusahaan dalam

rangka pengambilan sebuah keputusan. Keberhasilan perusahaan untuk memenuhi

tujuan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang tidak terlepas dari

usaha manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsinya, diantaranya yaitu fungsi

perencanaan dan pengendalian. Bila salah satu fungsi tidak ada maka perusahaan

tidak akan berjalan dengan baik. Apabila perencanaan yang dibuat tidak diikuti

dengan pengendalian maka tujuan perusahaan tidak akan terwujud. Oleh karena

itu menjadi tugas manajemen untuk merencanakan perusahaannya, sehingga dapat

dilihat apakah kinerja perusahaannya sudah sesuai dengan yang direncanakan dan

apabila tidak sesuai dengan yang direncanakan dapat segera diambil keputusan

secara cepat dan tepat.

Dalam suatu organisasi, unsur manusia sangat menentukan sekali karena

berjalan tidaknya suatu organisasi kearah pencapaian tujuan yang ditentukan

tergantung kepada kemampuan manusia untuk menggerakkan organisasi tersebut

ke arah yang telah ditetapkan. Manusia yang terlibat dalam organisasi ini disebut

juga pegawai yang merupakan modal pokok dalam suatu organisasi, baik itu

organisasi pemerintah maupun organisasi swasta. Dikatakan bahwa pegawai

merupakan modal pokok dalam suatu organisasi karena berhasil tidaknya suatu

organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung pada pegawai yang memimpin

(13)

telah memberikan tenaga maupun pikirannya dalam melaksanakan tugas ataupun

pekerjaan, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta akan

mendapat imbalan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dikerjakan.

Dalam pemberian hak cuti pegawai dan pemberian bantuan atau fasilitas

liburan rekreasi setiap tahunnya. Pemberian hak cuti pegawai pada prinsipnya

adalah memberikan kesempatan kepada pegawai untuk melepaskan semua beban

tugas kewajiban sehari-hari atau beristirahat yang salah satunya dilakukan melalui

liburan rekreasi bersama keluarga.

Salah satu hak cuti pegawai adalah cuti tahunan yang apabila diambil

penuh selama 12 hari kerja maka akan diberikan uang cuti tahunan sebesar 25%

dari gaji pokok dan jika karena suatu hal maka hak cuti tersebut tidak diberikan

(ditolak) karena alasan kepentingan dinas maka sebagai kompensasinya diberikan

uang cuti tahunan sebesar 50% dari gaji pokok. Perbedaan antara hak cuti tahunan

disetujui atau ditolak hanya sebesar 25% dari gaji pokok padahal dengan

pemberian kompensasi tersebut maka hak cuti pegawai untuk tahun berjalan akan

(14)

Tabel 1.1 Jenis Cuti

No Jenis cuti

1 Cuti Tahunan

2 Cuti Besar

3 Cuti Sakit

4 Cuti Haid

5 Cuti Bersalin atau Melahirkan (keguguran)

6 Cuti Karena Alasan Penting

7 Cuti Menjalankan Ibadah Keagamaan

8 Cuti diluar Tanggungan Perusahaan

Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini diambil judul

Sistem Aplikasi Pengambilan Cuti Kepegawaian Pada Kantor Pusat PT.

Kereta Api Indonesia (Persero)”

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah sebagai berikut:

1. Sistem yang ada dalam pengolahan data disimpan dalam bentuk file

dokumen (berkas) sehingga dapat terjadi kehilangan file.

2. Dalam penggunaan kuota cuti harus sesuai dengan peraturan yang telah

(15)

1.2.2. Adapun perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian yang sedang

berjalan pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).

2. Bagaimana perancangan sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian

pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).

3. Bagaimana pengujian pada sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian

pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).

4. Bagaimana implementasi pada sistem aplikasi pengambilan cuti

kepegawaian pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).

1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran

mengenai Sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian pada Kantor Pusat PT.

Kereta Api Indonesia (Persero) dapat memudahkan pegawai untuk pengambilan

cuti dan membuat laporan data cuti kepegawaian pada sistem pengolahan data

agar tepat waktu dan tidak terjadi keterlambatan dalam pengurusan cuti serta

mengurangi dokumen fisik.

1.3.1. Tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses pengambilan cuti kepegawaian yang sedang

berjalan pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).

2. Untuk membuat sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian pada Kantor

(16)

3. Untuk melakuan pengujian pada sistem aplikasi pengambilan cuti

kepegawaian pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).

4. Untuk implementasi pada sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian

pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan pula dapat bermanfaat bagi perusahaan

khususnya pada kepegawaian untuk melakukan pengambilan cuti agar tidak

mengalami keterlambatan dalam pengurusan cuti.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan yang berhubungan

dengan teknologi terutama website. Dan dapat menjadi pertimbangan dalam hal

apa yang telah di pelajari dengan apa yang terjadi di lapangan.

1.5. Batasan Masalah

Dalam pembahasan penelitian ini penulis membatasi

permasalahan-permasalahan yaitu:

a. Sistem yang dibuat hanya berkaitan dengan sistem pengambilan cuti

yang dapat diakses di bagian kepegawaian.

b. Ijin Cuti diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dalam pemberian cuti

sesuai dengan Keputusan Direksi.

(17)

1.6. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) yang beralamat di Jln. Perintis Kemerdekaan No.1 Bandung 40117 Telp

(022) 4230031, 4230039, 4230054 Fax (022) 4203342 Toka 10039 Po Box 1163.

Adapun jadwal penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2013 sampai

bulan Juni 2013.

Tabel 1.2 Jadwal kegiatan penelitian

No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Analisis

2 Desain

3 Coding / Pengodean

(18)

2.1. Pengertian Sistem

Berikut adalah beberapa pengertian tentang sistem yang diperoleh dari

bernagai sumber dan latar belakang pemikiran yang mungkin berbeda:

1. Dalam kamus Inggris – Indonesia nya John M. Echols dan Hassan Shadily,

“System” diartika sebagai susunan seperti misalnya yang terdapat dalam

kata sistem syaraf berarti susunan syaraf, sistem jaringan berarti susunan

jaringan dan lain sebagainya.

2. Menurut M.J Alexander dalam buku Information System Analysis : Theory

and Application, sistem merupakan suatu group dari elemen-elemen baik

yang berbentuk fisik maupun non-fisik yang menunjukan suatu kumpulan

saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu

atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sebuah sistem.

3. Dalam pengertian lain, “Sistem” juga bisa diartikan sebagai “cara” seperti

misalnya kita sering mendengar kata-kata seperti sistem pengamatan, sistem

penilaian, sistem pengajaran dan lain sebagainya. Istilah sistem juga banyak

dipakai dan dihubungkan dengan kata-kata seperti sistem pendidikan, sistem

(19)

2.1.1. Klasifikasi Sebuah Sistem

Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikkan sebagai berikut:

1. Sistem alamiah (Natural system) dan Sistem buatan manusia (Human made

system)

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena proses alam dan tidak

terdapat campur tangan manusia.

Contoh: sistem rotasi bumi, sistem tata surya dan lain-lain.

Sistem buatan manusia dirancang dan diciptakan oleh manusia.

Contoh: sistem pengendalian banjir, sistem tata kota dan lain sebagainya.

2. Sistem tertutup (Closed system) dan Sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup adalah sistem yang bekerja tidak berhubungan dengan

lingkungan luarnya sedangkan Sistem terbuka adalah sistem yang selalu

berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan proses dalam

mendapatkan output.

2.2. Pengertian Aplikasi

Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data

permasalahan, pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk

menerapkan atau mengimplementasika hal atau permasalahan tersebut sehinggga

berubah menjadi bentuk yang baru tanpa meenghilangkan nilai-nilai dasar hal,

data, permasalahan atau pernasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya

bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang termuat dalam data

(20)

yang digunakan untuk mengatur komputer supaya dapat melakukan pekerjaan

sesuai dengan keinginan programmer atau user.

Atau definisi lain aplikasi merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur

yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan,

klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay, buffer, jointable dan

sebagainya.

2.3. Pengertian Sistem Aplikasi

Sistem Aplikasi adalah seperangkat bagian – bagian yang saling

berhubungan yang penerapannya berasal dari rancangan sistem untuk mengolah

data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu

untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efesien .

2.4. Pengertian Cuti

Cuti adalah hak pegawai untuk tidak masuk kerja dengan memperoleh izin

terlebih dahulu dari pejabat atau atasan yang berwenang dalam jangka waktu

tertentu.

Tunjangan Cuti adalah tunjangan yang diberikan perusahaan kepada

pegawai berupa sejumlah uang setahun sekali dan pada saat pegawai yang

(21)

2.4.1. Jenis-jenis cuti

A. Cuti Tahunan

1. Cuti tahunan diperuntukan bagi pegawai yang telah memiliki kerja

sekurang-kurangnya 1(satu) tahun secara terus-menerus.

2. Permohonan cuti tahunan dibuat secara tertulis sebagaimana lampiran 1

keputusan ini diajukan kepada atasannya langsung yang berwenang

memberikan cuti.

3. Ijin cuti tahunan diberikan dengan menggunakan formulir sebagaimana

lampiran 2 keputusan ini.

4. Dengan alasan kepentingan dinas pejabat yang berwenang, berhak untuk

menangguhkan atau menolak permohonan cuti sebagaimana pada ayat

(2).

5. Cuti tahunan diberikan untuk waktu yang paling lama 12 (dua belas) hari

kerja untuk setiap tahunnya.

6. Cuti tahunan dapat dijalani sekaligus untuk seluruhnya atau dipecahkan,

apabila hak cuti tahunan dalam setahun tidak diambil baik seluruhnya

maupun sebagian maka dengan lewatnya tahun tersebut hak cuti tahunan

hangus.

7. Apabila pegawai sakit pada saat menjalani Cuti Tahunan yang dibuktikan

dengan surat keterangan dokter, maka selama pegawai tersebut sakit

dianggap sebagai Cuti Sakit dan tidak mengurangi hak Cuti Tahunan

(22)

8. Tunjangan Cuti diberikan sebesar 50% (lima puluh persen) dari gaji

dasar dan dibayarkan pada bulan kelahiran pegawai yang bersangkutan

dan dilaksanakan bersamaan dengan pembayaran gaji bulan tersebut.

9. Apabila pegawai yang bersangkutan meninggal dunia sebelum bulan

kelahiran maka pembayaran tunjangan Cuti dibayarkan bersamaan

dengan uang duka cita wafat atau tewas.

10. Supaya tidak menggangu kelancaran operasional dan pelaksanaan

pekerjaan, pejabat yang berwenang mengatur pelaksanaan Cuti Tahunan

diunitnya masing-masing.

B. Cuti Besar

1. Cuti besar diperuntukan bagi pegawai yang telah memiliki masa kerja

sekurang-kurangnya 6(enam) tahun secara terus menerus dan berlaku

untuk kelipatannya.

2. Cuti Besar diberikan untuk waktu paling lama 3(tiga)bulan.

3. Cuti besar dapat dijalani sekaligus untuk seluruhnya atau sebagian.

Apabila diambil sebagian maka lamanya Cuti Besar sekurang-kurangnya

1(satu) bulan yaitu pada tahun ketujuh dan tahun kedelapan dan sisa hak

Cuti Besarnya pada periode tersebut hangus.

4. Pegawai yang menjalani Cuti Besar tidak berhak lagi Cuti Tahunan dalam

tahun tersbut akan tetapi tetap berhak atas tunjangan Cuti Tahunan

sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat (8).

5. Hal-hal yang tidak dapat diperhitungkan sebagai masa kerja untuk

(23)

a. Diberhentikan sementara sebagai pegawai (skorsing).

b. Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan.

6. Hak Cuti Besar untuk periode berikutnya dihitung setelah pegawai

setelah pegawai tersebut selesai menjalani Cuti Besarnya (aktif kembali

menjalankan tugasnya).

7. Untuk menjalankan Cuti Besar, pegawai yang bersangkutan harus

mengajukan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang, permohonan

Cuti Besar dibuat sesuai dengan lampiran 3 keputusan ini.

8. Ijin Cuti Besar diberikan dengan menggunakan formulir sebagaimana

lampiran 4 keputusan ini.

9. Pegawai yang akan mengambil Cuti Besar harus menyerahkan tugas atau

pekerjaanya terlebih dahulu kepada atasannya langsung.

10. Selama menjalani Cuti Besar Pegawai yang bersangkutan tetap

mendapatkan gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya.

11. Pegawai yang akan memasuki masa bebas tugas (BT) atau Masa

Persiapan Pensiun (MPP) diberikan hak atas Cuti Besar selama 3(tiga)

bulan yang bersambungan dengan masa BT atau MPPnya tersebut.

12. Baik dijalani maupun tidak dijalani pegawai yang akan memasuki masa

Bebas Tugas (BT) atau Masa Persiapan Pensiun (MPP) sebagaimana

dimaksud pada ayat (10) diberikan uang Cuti Besar sebesar 100%

(seratus persen) Gaji Basar dan dibayarkan bersamaan pada bulan

(24)

13. Pembayaran Cuti Besar dilaksanakan paling lambat 1(satu) bulan setelah

memasuki masa Cuti Besar melalui rekening pegawai yang bersangkutan.

C. Cuti Sakit

1. Cuti Sakit diberikan kepada pegawai yang menderita sakit dengan

ketentuan:

a. Sakitnya kurangnya dari 3(tiga) hari kerja harus memberitahukan kepada

atasannya.

b. Sakitnya lebih dari 3(tiga) hari kerja dan kurang dari 6(enam) hari kerja

harus dilengkapi surat keterangan dari dokter.

c. Sakitnya lebih dari 6(enam) hari kerja harus mengajukan permintaan ijin

Cuti Sakit secara tertulis sesuai dengan diagnosa dokter kepada pejabat

yang berwenang dengan melampirkan surat keterangan dokter yang

dilegalisasi oleh dokter perusahaan.

2. Cuti Sakit diberikan untuk waktu paling lama 1(satu) tahun dan dapat

diperpanjang untuk waktu yang paling lama 6(enam) bulan.

3. Apabila hak Cuti Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sudah habis,

akan tetapi pegawai yang bersangkutan masih belum sembuh sehingga

tidak dapat menjalankan pekerjaan sebagaimana mestinya maka

perusahaan dapat memberhentikan pegawai tersebut setelah terlebih

dahulu dilakukan pengujian kesehatan oleh dokter yang ditunjuk

(25)

4. Surat permintaan Cuti Sakit harus diajukan secara tertulis kepada pejabat

yang berwenang dengan menggunakan formulir sebagaimana lampiran 6

keputusan ini.

5. Surat Ijin Cuti Sakit diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dengan

menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 5 keputusan ini.

D. Cuti Haid

1. Pegawai wanita yang pada saat datang bulan (haid) merasakan sakit,

berhak atas Cuti Haid.

2. Cuti Haid diberikan pada hari pertama dan kedua waktu haid.

E. Cuti Bersalin

1. Untuk persalinan pertama, kedua dan ketiga pegawai wnita berhak

bersalin.

2. Persalinan sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (1) adalah

persalianan pertama sejak yang bersangkutan menjadi pegawai

perusahaan.

3. Untuk persalianan yang keempat dan seterusnya diberikan Cuti di Luar

Tanggunan Perusahaan untuk persalinan atau Cuti Besar apabila

menjelang persalinan tersebut berhak atas Cuti Besar.

4. Cuti Bersalin diberikan 1(satu) bulan sebelum dan 2(dua) bulan sesudah

persalinan atau dapat disesuaikan dengan ketentuan sebanyak-banyaknya

(26)

5. Permohonan Cuti Bersalin diajukan secara tertulis kepada tertulis kepada

pejabat yang berwenang dengan menggunakan bentyk sebagaimana

lampiran 7 keputusan ini.

6. Surat Ijin Cuti Bersalin atau Surat Keputusan Cuti di Luar Tanggungan

Perusahan diterbitakan oleh pejabat yang berwenang dengan bentuk

sebagaimana lampiran 8.

F. Cuti karena Alasan Penting

1. Karena atasan penting pegawai dapat diberikan Alasan Penting.

2. Jenis dan lainnya Cuti karena Alasan Penting adalah:

a. Pegawai melangsungkan pernikahan yang pertama, lamanya Cuti

7(tujuh) hari kerja.

b. Pegawai mengkhitaman atau membaptiskan atau wisuda anakanya,

lamanya Cuti 2 hari kerja.

c. Istri atai pegawai melahirkan, lamanya Cuti 2 hari kerja.

d. Pegawai menikahkan anaknya, lamanya 2 hari kerja.

e. Suami atau istri atau orangtua atau saudara kandung atau iparataupun

mereka yang tinggal serumah dan sekaligus menjadi tanggungannya

meninggal dunia, lamanya Cuti selama 2 hari kerja.

3. Cuti karena Alasan Penting tidak mengurangi hak Cuti Tahunan.

4. Lamanya Cuti karena Alasan Penting sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

(27)

5. Permohonan Cuti karena Alasan Penting diajukan secara tertulis kepada

pejabat yang berwenang dengan menyebutkan alasan-alasannya dengan

menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 9 keputusan ini.

6. Ijin Cuti karena Alsan Penting diterbitkan oleh pejabat yangg berwenang

dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 10 keputusan ini.

G. Cuti Menjalankan Ibadah Keagaman

1. Pegawai yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1(satu) tahun secara terus

menerus diberikan hak Cuti untuk memenuhi kewajiban ibadah agamanya.

2. Hak Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan 1(satu) kali

selama menjadi pegawai perusahaan.

3. Pegawai yang akan menunaikan ibadah haji, lamanya Cuti diberikan sesuai

dengan program ibadah haji ditambah 6(enam) hari kerja sebelum

berangkat dan 6(enam) hari kerja sesudah tiba kembali ditempat asal.

4. Bagi pegawai yang akan menunaikan ibadah haji untuk kedua kali dan

seterusnya atau menjalankan Ibadah Umroh dapat menggunakan Cuti

Besar.

5. Surat permintaan Cuti menjalankan Ibadah Keagaman diajukan secara

tertulis kepada pejabat yang berwenang sekurang-kurangnya 2(dua) bulan

sebelum dimulainya Cuti dimaksud dengan menggunakan bentuk

sebagaimana lampiran 11 keputusan ini.

7. Ijin Cuti Menjalankan Ibadah Keagamaan diterbitkan oleh pejabat yang

berwenang dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 12

(28)

H. Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan

1. Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan diberikan kepada pegawai yang telah

memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 5(lima) tahun secara terus

menerus dengan alasan penting dan mendesak.

2. Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan diberikan untuk waktu paling lama

3(tiga) tahun.

3. Selain alasan sebagaiman dimaksud pada ayat (1) Cuti di Luar

Tanggungan Perusahaan diberikan juga kepada pegawai:

a. Yang ditunjukan untuk menduduki suatu jabatan diluar perusahaan,

misalnya dalam rangka melaksakan tugas negara.

b. Yang ditunjukan untuk menduduki jabatan Direksi atau pimpinan

tertinggi pada lembaga non-korporat.

c. Yang menjalani pendidikan formal atas biaya sendiri didalam maupun

diluar negeri.

d. Yang ditugaskan pada instansi di luar kendali perusahaan.

4. Bagi pegawai yang Cuti di Luar Tanggungan Perusaahaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) tidak berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud

ayat (1) dan ayat (2), lamanya Cuti disesuaikan dengan kebutuhan

(menduduki jabatan).

5. Cuti di Luar Tanggungan Perusahhaan hanya diberikan 1(satu) kai

selama menjadi pegawai.

6. Selama menjalakan Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan tidak

(29)

7. Pegawai yang menjalani Cuti di Luar tanggungan Perusahaan, tidak

berhak atas penghasilan dan fasilitas-fasilitas lainnya.

8. Selama menjalani Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan, hak asasi Cuti

Tahunan pada tahun tersebut gugur.

9. Pegawai yang menjalankan Cuti di Luar tanggungan Perusahaan harus

menyerahkan tugas atau jabatab kepada atasannya langsung.

10. Surat permintaan atau permohonan Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan

diajukan secara tertulis dengan menyebutkan alasan-alasannya, ditujukan

kepada pejabat yang berwenang dengan menggunakan dengan

menggunakan bentuk sebagai lampiran 13 keputusan ini, ketentuan ini

tidak berlaku bagi pegawai yang menjalani Cuti di Luar Tanggungan

Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

11. Ijin Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan diterbitkan oleh pejabat yang

berwenang atas persetujuan Direksi dengan menggunakan bentuk

sebagaimana lampiran 14 keputusan ini.

12. Setelah selesai menjalani Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan, apabila

yang bersangkutan akan bekaerja kembali maka harus mengajukan surat

permohonan terlebih dahulu yangg ditujukan kepada Direksi melalui

pejabat administrasi yang mengurusi bidang kepegawaian setempat

dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 15 keputusan ini.

13. Apabila ada formasi maka pegawai yang bersangkutan dapat

(30)

berwenang dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 15

keputusan ini.

14. Tanpa mempertimbangkan formasi, bagi pegawai wanita yang telah

selesai menjalankan Cuti di Luar tanggungan Perusahaan untuk

persalinan maka pegawai tersebut dipekerjakan kembali dan pejabat yang

berwenang menerbitkan surat keputusan.

2.5. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kemampuan terpadu dari daya

pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh

keturunan dan lingkungannya sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh

keinginan untuk memenuhi kepuasaannya. SDM harus dikelola dengan baik untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi sebagai salah satu fungsi dalam

perusahaan yang dikenal dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu bidang

manajemen yang harus mempelajari hubungan dan peran manusia dalam

organisasi perusahaan. Unsur MSDM adalah manusia yang merupakan tenaga

kerja pada perusahaan. Dengan demikian, MSDM ini hanyalah masalah hubungan

dengan tenaga kerja manusia saja. Manusia selalu berperan aktif dan dominan

dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan

penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa

peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaanbegitu

(31)

mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang heterogen

yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai

dengan sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal dan gedung.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) mengenai peraturan peranan

manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal. Pengaturan ini meliputi

masalah perencanaan (human resource planning). Pengorganisasian, pengarahan,

pengendalian, pengadaan, pengembangan dan pemberhentian tenaga kerja untuk

membantu terwujudanya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. MSDM

mengatur tenaga kerja manusia sedemikian rupa sehingga terwujud tujuan

perusahaan, kepuasaan karyawan dam masyarakat.

Drs. Malayu S.P. Hasibuan

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni yang mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Fungsi-fungsi MSDM terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan kompetensi,

pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian. Tujuannya ialah

agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang besar dari persentasw tingkat

bunga bank. Karyawan bertujuan mendapatkan kepuasan dari pekerjaannya.

Masyarakat bertujuan memperoleh barang atau jasa yang baik dengan harga yang

wajar dan selalu tersedia dipasar dsedangkan pemerintah selalu berharap

(32)

Edwin B. Flippo

Personnel Management is the planning, organizing, directing and controlling of

the procurement, deveploment, compensation, integration, maintenance and

sepation of human resource to the that individual, organizational and societal

onjectives are accomplisged.

(Manajemen personalis adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,

pemeliharaandan pemberhentian karyawan dengan maksud terwujudnya tujuan

perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat).

Dale Yoder

Personnel management is the provision of leadership and direction of people in

their working or employment relationship.

(Manajemen personalia adalah penyedia kepemimpinan dan pengarahan para

karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka).

2.6. MySQL

MySQL bekerja menggunakan SQL Language (Structur Query Language). Itu

dapat diartilan bahwa MySQL merupakan standar penggunaaan database didunia

untuk pengolahan data.

Pada umumnya, pemerintah yang paling sering digunakan dalam MySQL adala

SELECT (mengambil), INSERT (menambah), UPDATE (mengubah) dan

DELETE (menghapus). Selain itu, SQL juga menyediakan perintah untuk

database, field ataupun index untuk menambah atau menghapus data.

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh MySQL sebagai berikut:

a. Bersifat open source yang dimiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan

(33)

b. Menggunakan bahasa SQL (Strukture Query Language) yang merupakan

standar bahasa dunia dalam pengolahan data.

c. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam

waktu yang bersamaan tanpa mengambil konflik.

Gambar 2.1 Logo MySQL

MySQL bekerja menggunakan bahasa basis data atau bahasa yang lebih

kerennya yaitu DBMS yang merupakan kependekan dari Database Management

System. Data language ini terbagi 2 yaitu DDL (Data Definition Language)

merupakan suatu perintah yang digunakan untuk menciptakan struktur data atau

membangun database sedangkan DML (Data Manipulation Language)

merupakan basis data yang digunakan untuk melakukan modifikasi dan

pengambilan data pada suatu database untuk pengolahan data.

2.7. PHP

PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman

web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang

terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded

scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website

yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat

(34)

diterima client selalu yang terbaru / up to date. Semua script PHP dieksekusi pada

sever dimana script tersebut dijalankan.

2.8. CSS

CSS atau yang memiliki kepanjangan Cascading Style Sheet merupakan

suatu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan dan

membangun berbagai komponen dalam web shingga tampilan web akan lebih

rapi, terstruktur dan seragam.

CSS merupakan pemrograman wajib yang harus dikuasai oleh setiap pembuat

program web (Web Programmer) terlebih lagi itu adalah pendesain web (web

design).

Sifat CSS yaitu:

a. Internal, jika kode CSS yang akan dibuat tersebut kita memasukkan atau

sisipkan kedalam file kode html. Namun cara ini akan sungguh

merepotkan jika kita membuat file lain dengan metode yang sama,artinya

kita harus melakukan cara yang sama berulang-ulang (menyisipkan kode

CSS kedalam HTML)

b. Eksternal, pembuatan kode CSS dan HTML terpisah. Artinya kita

membuatkan satu file CSS untuk kemudian file CSS tersebut dapat kita

panggil berulang-ulang untuk dihubungkan dengan file HTML (melalui

(35)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian dilakukan di Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) yang beralamat di Jln. Perintis Kemerdekaan No.1 Bandung 40117 Telp

(022) 4230031, 4230039, 4230054 Fax (022) 4203342 Toka 10039 Po Box 1163.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

1. Lahirnya Kereta Api di Bumi Indonesia

Pada tahun 1863 dibangun jalan kereta api yang pertama di Indonesia yang

menhubungkan Kota Semarang dan Kota Yogyakarta. Pembangunan itu

diselenggarakan oleh perusahaan Kereta Api swasta, Nederlands Indische Spoor

weg Maatschappij ( NIS ).

Pada tanggal 10 Agustus 1867 diresmikan pemakaian lintas Kereta Api

pertama yang menghubungkan Semarang ( Setasiun Kemijen ) denga Tanggun,

lintas sepanjang 14km.

Jalur Kereta Api ini selesai dibangun sampai Yogyakarta ( Setasiun

(36)

2. Perkembangan Kereta Api Sesama Pemerintah Hindia – Belanda

Dalam kurun waktu 50tahun sejak dimulai pemasangan jalan Kereta Api

pertama pembangunan jaringan, Kereta Api di Pulau Jawa dan Sumatera melaju

pesat xsehingga mencapai ± 6.800 km di Pulau Jawa ± 4.800 km dan di Sumatera

± 2000 km.

Diluar Jawa dan Sumatera pernah juga dipasang jaringan Kereta Api di

Sulawesi dengan panjang ± 35 km yang menghuungkan Kota Ujungpandang (

Makassar ) dengan Takalar yang ternyata tidak umur panjang.

Pesatnya perkembangan Kereta Api pada masa itu berlatar belakang pada

dua motivasi pokok.

a. Makin pesat perkembangan usaha perkebunan yang menghasilkan komditi

ekspor yang sangat menguntungkan dijual dipasaran Eropa memerlukan alat

angkutan yang cepat, aman, murah serta mampu untuk mengangkut dalam

jumlah besar.

b. Pemerintah Hindia Belanda memerlukan alat angkutan dan perhubungan

untuk memperlancar jalannya adminisrasi pemerintahan penjajahan serta

mendukung kelangsungan bercokolnya penjajahan Belanda atas bumi dan

Bangsa Indonesia.

Jaringan Kereta Api yang merupakan sarana yang sangat vitalbagi

pemerintah Hindia Belanda dibangun oleh pemerintah sendiri. Pengusahaannya

diserahkan kepada Staats Spoorwegen ( disingkat : S. S ), suatu bentuk usaha

milik Negara ( Staatsbedrijf ) yang bernaung dibawah Departemen Lalu Lintas

(37)

Disamping itu, pemerintah mengizinkan beberapa banyak modal swasta (

terutama modal Belanda ) turut serta mengusahakan perkereata apian di Indonesia.

Jumlah perusahaan perkereta apian swasta mencapai 12 ( dua belas ) perusahaa,

umumnya bermofit komersial untuk beramai-ramai sebnayak mungkin

memperolrh keuntungan, mengeduk kekayaan dari bumi Indonesia, meningkatkan

kemakmuran dan kesejahteraan negara dan Bangsa Belanda di daratan Eropa.

Dengan terjadinya pergolakan dalam perekonomian yang menghantui

seluruh dunia dalam permulaan dasawarsa ke empat abad 20 ( malaise = resensi ),

sebagian besar dari perusahaan Kereta Api swasta mengalami kerugian sehingga

terpaksa menghentikan pengusahaanya atau menggabungkan diri membentuk

Gabungan Perusahaan Kereta Api.

3. Kereta Api Dalam penduduk Jepang

Dengan datanggnya Jepang di Indonesia sejak tahun 1942, perkereta apian

di Jawa dan di Sumatera terpisah karena Pulau Jawa dikuasai oleh Angkatan darat

( Rikugun ) dan Sumatera dikuasai Angkatan Laut ( Kaigun ).

Tugas perkereta apian pada waktu itu terutama ialah menjadi sarana untuk

memenangkan perang Asia Timur Raya.

Seluruh perkereta apian di Jawa disatukan dalam peraturan dan pengoperasian

dikelola oleh Rikuyu Sokyoku ( Jawatan Angkutan Darat ) termasuk angakatan

Kendaraan bermotor ( sekarang : DAMRI ) dan kendaraan tak bermotor ( gerobag

(38)

Masa pendudukan Jepang bagi perkereta apian di Indonesia ditandai

dengan banyaknya lintas Kereta Api yang dibongkar, dipindahkan ke garis depan

penerangan ( India, Burma dan thailand ) dengan peralatan dan pegawainya.

Tenaga dan peralatan yang tertinggi di Jawa dan Sumatera diperas habis-habisan,

siang-malam untuk keperluan perang.

Meskipun masa pendudukan Jepang mengakibatkan penderitaan

lahir-batin yang hampir tak terpikul lagi oleh bangsa Indonesia tetapi beberapa tindakan

dari penguasa perkereta apian ada juga hikmah yang dapat dipetik. Khususnya

bagi masyarakat perkereta apian dalam periode-periode berikutnya:

a. Dalam masa pendudukan Jepang, praktis berjalannya roda perkereta apian

dilaksanakan oleh tenaga bangsa Indonesia, menggantikan

tenaga-tenaga Belanda yang sebelumnya menduduki semua jabatan kunci sehingga

secara serta merta pegawai bangsa Indonesia memperoleh kesempatan dan

dipaksakan untuk memegang hampir semua jabatan pimpinan.

b. Pada masa itu banyak tenaga-tenaga muda berpendidikan menegah dan

tinggi diterima sebagai pegawai baru yang kemudian ternyata merupakan

motor, peloopor yang menjiwai dan melaksanakan perebutan kekuasaan atas

perkereta apian dari tangan bangsa Jepang.

c. Latihan-latihan kepemudaan dalam segi-segi pembinaan disiplin,

pengetahuan kemiliteran seperti adanya Seinenden ( Barisan Pemuda ),

Keibodan ( Barisan pertahan / Pengamanan ), Kunrenyo / Yoseizyo (

(39)

menghadapi tantangan, pantangan menyerah serta kesanggupan untuk

berkorban demi mencapai sasaran.

4. Kereta Api Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Sesuai dengan bunyi Ploklamasi Kemerdekaan yang dinyatakan oleh Bung

Karno dan Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, maka masyarakat Kereta

Api telah melaksanakan pengalihan kekuasaan perkereta apian dari tangan bangsa

Jepang dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Misalnya dari Semarang pada tanggal 19 Agustus 1945 oleh beberapa

tokoh masyarakat Kereta Api dengan dukungan dari angkatan mudanya telah

dibentuk panitia pengambil alihan kekuasaan atas Kereta Api jawa Tengah dengan

nama “Putjuh Pimpinan Kereta Api Djawa Tengah”.

Pergolakan masyarakat Kereta Api Jawa Timur di Surabaya telah dimulai

dalam bulan September 1945 dengan klimaks pengambil alihan kekuasaan

Eksplotasi Timur pada tanggal 1 Oktober 1945.

Di Jakarta Dewan Pimpinan Perjoeangan dibentuk pada tanggal 3

September 1945 dan esok harinya tanggal 4 September 1945 seluruh unit-unit

Kereta Api di Jakarta dan daerah-daerah sekitarnya telah diambil alih oleh bangsa

Indonesia.

Pengambil alihan Kereta api di Sumatera umumnta terlaksanan dalam

bulan Oktober 1945.

Pada tanggal 27 September 1945 Komite Nasional Indonesia kota

(40)

Maka pada hari tanggal 28 September 1945 Dewan Pimpinan Kereta Api

Republik Indonesia mengambil alih kekuasaan atas perkereta api dari tangan

Jepang didukung oleh angkatan muda dan ribuan pegawai yang berkumpul

dihalaman upacara Balai Besar di Bandung.

Maka hari itu kemudian ditetapkan sebagai hari resmi pengambil alihan

seluruh kereta api di Indonesia menjadi hari Kereta Api yang pertama.

5. Mempertahankan Kekuasaan Bangsa atas Perkereta Apian

Pelaksanaan pengalihan kekuasaan dari tangan bangsa Jepang tidaklah

selalu berjalan mulus. Jepang yang telah bertekuk lutut menyerah kalah kepada

Sekutu, umumnya menaati perintah sekutu untuk tidak mengadakan

perobahan-perobahan terhadap keadaan waktu Jepang menyatakan menyerah sehingga

perkereta apian akan diserahkan kepada kekuasaan Sekutu yang akan datang.

Dibeberapa tempat pangalihan kekuasaan terpaksa dilaksanakan dengan

secara paksa. Tidak jarang dengan penggunaan kekuatan physik dan kekerasan.

Usaha penjajah Belanda untuk bercokol kembali menjajah bangsa

Indonesia serentak memperoleh perlawanan dari bangsa Indonesia yang telah

merasa merdeka dan berdaulat sepenuhnya. Kereta Api Republik Indonesia dan

seluruh masyarakat pegawainya secara sertentakpula mnegadakan perlawanan

terhadap tiap usaha Belanda untuk mengambil alih perkereta apian.

Usaha untuk mengkonsolidir, menata organisasi serta merehabilitasi

kerusakan kereta api terpaksa dilaksanakan sambil mempertahankan wilayah

(41)

mengundurkan diri sambil merusak dan membumihanguskan bangunan dan

peralatan agar tidak digunakan oleh musuh dengan tiap kali memindahkan

kegiatan-kegiatan ketempat-tempat yang terlatak diluar jangkauan musuh.

Serangan musuh yang bertibu-tibu serta pengungsian yang terus menerus

dilaksanakan tanpa mengetahui kapan berakhirnyamenyebabkan seleuruh

keluarga pegawai DKA RI mengalami penderitaan yang belum pernah dialamiu

selama hidupnya. Kehidupan kekeluargaan menjadi kacau balau karena

kebanyakan herus meninggalkan rumah tangga secara mendadak tanpa sempat

mengadakan persiapan seluruhnya. Ternyata sebagian besar dapat menerima

dengan sabar pwnderitaan yang dialami dan dipikuk bersama suatu keyakinan

bahwa semua penderitaan adalah merupakan pengorbanan yang harus dibayar

untuk mempertahankan kemerdakaan dan kebebasan bangsa Indonesia dari

belanggu penjajahan.

Sebagai kelanjutan dari pengalihan kekuasaan maka berbagai kegiatan

untuk membangun dan menata kembali perkereta apian dilaksanakan bersamaa

dengan kegiatan untuk melawan musuh dan mempertahankan wilayah Kereta Api

Republik Indonesia.

a. Pusat pimpinan sibuk menata organisasi DKA RI sedangkan Pimpinan

Dearah sibuk mengatur pengoperasiankereta api yang merupakan alat

angkutan utama bagi kehidupan rakyat maupun kepentingan pertahanan dan

keamanan.

b. Para pegawai muda kereta api tergabung dalam Angkutan Muda Kereta Api

(42)

kebijaksaan pemimpin sambil mengobarkan semangat perjoangan melawan

musuh dalam usaha mempertahankan proklamasi kemerdekaan.

c. Angkatan Muda membentuk barisan pertahanan dan pengamana DKA RI

dalam bentuk Polisi Kereta Api ( PKA ) yang ternyata menjadi inti dalam

pembentukan TRI-KA ( Tentara Republik Indonesia Kereta Api ) kemudian

menjelma menjadi infanteri A yang menjadi inti pula dari NAAD (

Djawatan Angkutan Angkatan Darat ).

d. Untuk kepentingan memepertahankan diri terhadap serangan musuh

dibentuk pula BPKA ( Badan Pembelaan Kereta Api ) yang bertugas untuk

mengadakan usaha previntif menghadapi serbuan musuh seperti

mempersiapkan kehancuran dan atau hangusan obyek-obyek kereta api yang

vital, mempersiapkan pengungsian serta mengorganisir perlawanan dalam

daerah yang diduduki oelh Belanda atau pembumi.

Meskipun dengan aksi Militer Belanda ke I pada tahun 1947 dan ke II

pada tahun 1948 seluruh daerah Republik dimana terdapat jaringan-jaringan

kereta telah diduduki ternyata Belanda hanya disana-sini dapat menjalankan

kereta api dengan trayek-trayek terbatas karena sebagian besar pegawai kereta api

tidak bersedia untuk bekerja kembali ke perusahaan kereta api dibawah

kekeuasaan Belanda dan daerah-daerah diluar batas kota yang diduduki Belanda

umumnya masih berada dalam kekuasaan pemerintah militer Republik.

Sampai berakhirnya pengoperasian kereta api secara teratur yang

diakibatkan oleh serbuan Belanda dengan aksi Militer ke II bulan Desember 1948,

(43)

negara Republik Indonesia yang sedangkan manata Pemerintahan dan

mempertahankan diri terhadap serbuan Belanda.

Disamping menjadi satu-satunya alat angkutan pokok bagi kehidupan

masyarakat serta gerakan militer berbagai tugas Negara telah ditunaikan dengan

baik oleh masyarakat kereta api seperti pengungsian pemerintah Pusat dari Jakarta

ke Yogyakarta, pengankutan atau Besar Soedirman dari Yogyakarta ke Jakarta

untuk mengadakan perundingan dengan Beland, pengangkutan Tawanan Perang

Sekutu dan repatriasi tentara Jepang, Panglima pengankutan beras untuk

disumbangkan kepada India dan masih banyak lagi.

6. Kereta Api Setelah Penyerahan Kedaulatan

Penyerahan kedaulatan atau wilayah Indonesia kepada Negara Indonesia (

Serikat ) diikuti pula oleh pembentukan Djawatan Kereta Api ( DKA ) yang

menjelmakan DKA RI dengan menyerap beberapa unsur dari perkereta apian

yang dibentuk oleh Pemerintah Federal Belanda dengan nama SS / VS

(Staatsspoorwegen Verenigd Spoorwebedrijf ) padda pemulaan tahun 1950.

Sejak itu dalam usaha untuk membangun dan mengembangkan perkereta

apian agar dapat menjalankan missionnya sebagai aparat bangsa dann negara

mengalami pasang surut. Status perkereta apian mengalami perubahan dari

Jawatan menjadi Perusahaan Negara kemudian menjadi Perusahaan Jawatan yang

juga merupakan usaha untuk menemukan status perkereta apian yang

memungkinkan dapat melaksanakan tugas pokok dan perannanya seperti yang

(44)

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi dan Misi

a. VISI

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan

pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders

b. MISI

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya,

melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai

tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4

pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.

2. Logo Perusahaan

Gambar 3.1 Logo Perusahaan

a. 3 Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam

mencapai Visi dan Misinya.

b. 2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan

Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal.

c. Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus

(45)

d. 1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang

harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi

dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal

yang paling kecil sehingga dapat melesat.)

3. 4 Pilar Utama Pengusahaan Jasa Perkereta Apian

a. Keselamatan.

b. Ketepatan Waktu.

c. Pelayanan.

d. Kenyamanan.

4. Budaya Perusahaan

Gambar 3.2 Budaya Perusahaan

a. Integritas

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) bertindak

konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan.

Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan

dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk

(46)

b. Profesional

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki

kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan

pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan,

membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain.

c. Keselamattan

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki sifat

tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau

proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya

kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.

d. Inovasi

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) selalu menumbuh

kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan

menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai

tambah bagi stakeholder.

e. Pelayanan Prima

Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) akan memberikan

pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan

sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur

pokok: Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan),

(47)

3.1.3. Struktur Organisasi

Pada perusahaan besar dimana aktivitas dan tujuan semakin komplek

maka tujuan tersebut dibagi ke unitu yang terkecil atau sub organisasi.

Struktur organisasi merupakan hal yang paling penting dalam perusahaan

yang menggambarkan hubungan wewenang antara atasan dengan bawahan

maupun bawahan dengan atasan. Masing-masing fungsi memiliki wewenang dan

tanggung jawab yang melekat sesuai dengan ruang lingkup pekerjaannya agar

(48)

EVP

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Direktorat SDM UMUM dan IT

(49)

EVP General Affairs & Information

Technology

Gambar 3.3.1 Struktur Organisasi EVP Personnel Care&Control

Sumber: PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)

3.1.4. Deskripsi Tugas

1. Direktur SDM & Umum

a. Mengatur dan mengkoordinir unit-unit atau fungsi-fungsi yang berada

dibawah kompartemen SDM dan staf, serta bertanggung jawab kepada

direktur utama.

b. Menyusun program pengelolaan dan evaluasi kinerja Sumber Daya Manusia

(SDM).

c. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas (quality improvement) secara

(50)

d. Dewan direksi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris yang

mewakili pemerintah sebagai pemegang saham melalui Departemen

Pertanian, Departemen Keuangan dan Departemen Perindustrian.

2. Information Technology

a. Mengmbil bagian dalam pengembangan dan integrasi perangkat lunak.

b. Mengembangkan secara aktif kemampuan dalam pengembangan

perangkat lunak.

c. Menerima permintaan user untuk masalah-masalah yang harus

diselesaikan.

d. Menyediaakan dukungan dan penyelesaian masalah konsumen baik

untuk konsumen internal maupun eksternal.

e. Melakukan tugas-tugas yang berkaitan dan tanggung jawab yang diminta,

seperti dalam sertifikat dan menuruti rencana dasar perusahaan untuk

membangun kecakapan dalam portofolio produk.

f. Mengerjakan macam-macam tugas terkait seperti yang diberikan.

g. Membentuk kekompakan maksimum dalam perusahaan bersama dengan

rekan-rekan dalam perusahaan.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan dan produser

yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan

(51)

penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan juga

merupakan suatu usaha yang sitematis dan terorganisasiyang menyelidiki masalah

tertentu yang memerlukan jawaban persoalan yang dihadapi.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan memaparkan apa, mengapa dan bagaimana

masalah tersebut diteliti dengan menggunakan prinsip-prinsip metodologis yang

telah dibicarakan sebelumnya.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

Metode Deskriptif Kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang

ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan yang

berorientasi pemecahan masalah. Sedangkan penelitian kualitatif adalah

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

maupun lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan metode pengumpulan data untuk pengumpulan data dalam

penelitian ini diantaranya:

3.2.2.1. Jenis Data

1. Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya baik

(52)

ditetapkan oleh peneliti dan sumber-sumber terselubung atau tertutup untuk

diamati dan dicatat.

2. Data Sekunder adalah informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber

yang sudah ada. Data sekunder merupakan data yang bukan diusahakan

sendiri, pengumoulannya oleh peneliti adapun sumber-sumber dari data

sekunder yaitu catatan perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri

oleh media, situs web dan intenet.

Dokumentasi yang didapat penulis pada adalah :

1. Profil serta struktur organisasi PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)

2. Formulir Pengajuan cuti dan Kartu cuti.

3. Data Kepegawaian.

3.2.2.2. Metode Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode tertentu

sesuai dengan tujuannya. Ada berbagai metode yang telah kita kenal antara lain

wawancara, pengamatan (observasi), survei. Metode pengumpulan data

tergantung pada karakteristik data yang dipergunakan tidak selalu sama untuk

setiap variabel.

1. Pengamatan (observasi)

Adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi

sebagaimana melakukan pengamatan selama penelitian. Penyaksian terhadap

peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan yang

(53)

2. Wawancara

Adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden.

Komunikasi langsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka

sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi

kata-kata secara verbal.

Menurut Ali, keunggulan wawancar sebagai alat penelitian adalah:

a. Wawancara dapat dilaksanakan kepada individu tanpa dibatasi oleh faktor

usia maupun kemampuan membaca.

b. Data yang diperoleh dapat langsung diketahui obyektivitas karena

dilaksanakan secara tatap muka.

c. Wawancara dapat dilaksanakan langsung kepada responden yang diduga

sebagai sumber data (dibandingkan dengan angket yang mempunyai

kemungkinan diisi oleh oranglain).

d. Wawancara dapat dilaksakan dengan tujuan untuk memperbaiki hasil yang

diperoleh baik melalui observasi terhadap obyek manusia maupun bukan

manusia juga hasil yang diperoleh melalui angket.

Metode penelitian dengan wawancara adalah suatu metode penelitian

pengumpulan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak-pihak

yang terkait di lembaga atau instansi tersebut. Tujuan dari wawancara ini adalah

(54)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Pendekatan sistem bertujuan untuk menghasilkan perancangan,

pengolahan dan pencarian data.

Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun

suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan

atau memperbaiki sistem yang telah ada.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem bertujuan untuk menghasilkan perancangan pengolahan

dan pencarian data peminjaman serta pengembalian yang berbasis komputer

dengan memberikan gambaran secara umum kepada pemakai tentang sistem yang

baru.

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

pendekatan terstruktur. Perancangan sistem ini meliputi flowmap, diagram

kontek, diagram data flow dan lain-lain. Tahap ini akan memberikan gambaran

mengenai aliran informasi dan proses yang sedang berjalan dalam sistem.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Pada metode pengembangan sistem penulis menggunakan metode

Waterfall, model ini sering disebut dengan “Classic Life Cycle” atau Model

Waterfall.

Model SDLC air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sekuensial

(55)

terjun ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial

atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap

pendukung (support). Berikut adalah gambar model air terjun:

Pengujian Pengodean

Analisis Desain

Sistem / Rekayasa Informasi

Gambar 3.4 Waterfall

(Rosa A.S – M. Shalahudin, 2011:27)

a. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insensif untuk

mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agara dapat dipahami perangkat

lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user . spesifikasi kebutuhan perangkat

lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

b. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada

desain pembuatan program perangkat lunak temasuk struktur data, arsitektur

perangkat lunak, repsentasi antarmuka dan prosedur pengodean. Tahap ini

mentraslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap selanjutnya. Desain

(56)

c. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari

tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat

pada tahap desain.

d. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secraa dari lojikdan funsional dan

memastikan bahwa semua bagian bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan

sesuai dengan yang diinginkan.

e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami

perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena

adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau

perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung

atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis

spesifikasi untuk perubahan pernagkat lunak yang sudah ada tapi tidak untuk

membuat perangkat lunak baru.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1. Flow Map

Flowmap merupakan bagan alir yang menunjukkan arus laporan dan

formulir termasuk tembusan. Flowmap digunakan untuk menganalisis bagaimana

(57)

2. Diagram Kontek

Diagram kontek adalah alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur

ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara

keseluruhan. Diagram kontek merupakan kasus khusus dari DFD atau bagian dari

DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan

dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

3. Data flow Diagram

Data Flow Diagram adalah alat yang digunakan pada metedologi

pengembangan sistem yang terstruktur. DFD dapat menggambrakan arus data

didalam sistem dengan terstruktur untuk menggambarkan suatu sistem yang telah

ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik data tersebut yang mengalir.

4. Kamus Data

Kamus Data adalah katalog fakta data dan kebutuhan-kebutuhan informasi

dari suatu sistem informasi. Kamus data merupakan mendefinisikan data yang

mengalir di sistem secara lengkap serta dapat dibuat berdasarkan arus data yang

ada di DFD, keterangan lebih lengkap tentang struktur dari suatu arus data dalam

DFD terdapat pada kamus data.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data harus dilakukan secara cermat agar dihasilkan

basis data yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, dalam

pengaksesan dan mudah dalam manipulasi data. Salah satu cara yang dapat

Gambar

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Direktorat SDM UMUM dan IT
Gambar 3.3.1 Struktur Organisasi EVP  Personnel Care&Control
Gambar 4.1 Flowmap  yang berjalan
Gambar 4.2 Diagram konteks yang berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

PT.Kereta Api Indonesia(Persero) adalah segala sesuatu yang berkaitan tentang sarana prasarana dan fasilitas kereta api untuk penyelnggaraan angkutan kereta api

[r]

[r]

bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diambil kesimpulan bahwa hak cuti diberikan kepada pegawai yang telah bekerja pada perusahaan selama kurun waktu tertentu selain

Aplikasi desain interface yang dirancang dapat dikembangkan lagi agar pada saat proses pengolahan data bakat pegawai dapat berfungsi dengan baik, sehingga memberikan kemudahan

Efisiensi aktifitas penggajian akan lebih memadai apabila perusahaan mengatur proses penggajian tersebut dengan menggunakan sistem dan prosedur penggajian yang

Karena isu ini kan lagi isu yang lagi hangat pada masa itu klo kita memberikan siaran pers kepada media dengan memberikan isu-isu yang cukup hangat diperbincangkan kan itu peluang