(PERSERO)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program
Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Desi Subarkah
1.05.09.050
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR SIMBOL ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 4
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4.Kegunaan Penelitian ... 6
1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI... 8
2.1.Pengertian Sistem ... 8
2.1.1. Klasifikasi sebuah Sistem ... 9
2.2.Pengertian Aplikasi ... 9
2.3.Pengertian Sistem Aplikasi ... 10
2.4.Pengertian Cuti ... 10
2.4.1. Jenis-jenis cuti ... 11
2.5.Sumber Daya Manusia ... 20
2.6.MySQL ... 22
2.7.PHP ... 23
2.8.CSS ... 24
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 25
3.1 Objek Penelitian ... 25
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 25
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 34
3.1.3 Struktur Organisasi ... 37
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data... 41
3.2.2.1 Jenis Data ... 41
3.2.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 42
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 44
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 44
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 44
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 46
3.2.4.Pengujian Software ... 48
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 49
4.1. Analisis yang sedang berjalan ... 49
4.1.1.Analisis Dokumen ... 49
4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 50
4.1.2.1. Flow Map ... 52
4.1.2.2. Diagram Konteks ... 53
4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 53
4.1.3.Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 54
4.2. Perancangan Sistem ... 54
4.2.1.Tujuan Percanangan Sistem ... 55
4.2.2.Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 55
4.2.3.3. Kamus Data ... 63
4.2.4.Perancangan Basis Data ... 65
4.2.4.1. Normalisasi ... 65
4.2.4.2. Relasi Tabel ... 67
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 67
4.2.4.4. Struktur File ... 68
4.2.5.Perancangan Antar Muka ... 71
4.2.5.1. Struktur Menu ... 72
4.2.5.2. Perancangan Input ... 74
4.2.6.Perancangan Arsitektur Jaringan ... 81
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 82
5.1. Implementasi ... 82
5.1.1.Batasan Implementasi ... 82
5.1.2.Implementasi Perangkat Lunak ... 83
5.1.3.Implementasi Perangkat Keras ... 83
5.1.4.Implementasi Basis Data (Syntax SQL) ... 84
5.1.5.Implementasi Antar Muka ... 87
5.1.5.1. Implementasi Antar Muka Pegawai ... 88
5.1.5.2. Implementasi Antar Muka Atasan ... 92
5.2. Pengujian... 102
5.2.1.Rencana Pengujian ... 102
5.2.2.Kasus dan Pengujian... 103
5.2.2.1. Pengujian Login Pegawai ... 103
5.2.2.2. Pengujian Logiin Atasan ... 104
5.2.2.3. Pengujian Login Admin ... 105
5.2.3.Kesimpulan Data Pengujian ... 105
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 106
6.1. Kesimpulan ... 106
6.2. Saran ... 106
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil 'alamin. Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT
yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini akan diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan
pada jurusan Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia ( UNIKOM ). Adapun
judul yang penulis ambil adalah “SISTEM APLIKASI PENGAMBILAN CUTI
KEPEGAWAIAN PADA KANTOR PUSAT PT. KERETA API INDONESIA
(PERSERO)”.
Ucapan terima kasih yang tidak terbatas penulis berikan kepada Ayah serta Ibu
dan segenap keluarga tercinta yang telah banyak mengajarkan penulis mengenai arti yang
sesungguhnya dalam kehidupan serta seluruh keluarga yang telah banyak memberikan
doa, memberikan motivasi, sekaligus memberikan dukungan moril maupun materil dalam
berbagai hal.
Penulis menyadari, bahwa skripsi atau penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dalam penelitian maupun isi dari materi skripsi ini. Dalam
pelaksanaan penelitian maupun penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatlan
bantuan material maupun spiritual dari berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan
banyak terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan segala kemurahan atas segala
2. Teruntuk keluarga besar yang tak henti-hentinya memberikan doa serta
dukungan. Mamah dan papah, kakak dan keponakan terimakasih untuk
kehangatan yang telah diberikan.
3. Yang terhormat, Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor
Universitas Komputer Indonesia.
4. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M. Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.
5. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom selaku Ketua Program Studi Jurusan
Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia.
6. Wahyu Nurjaya W.K, ST., M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang
senantiasa membantu dalam kelancaran berbagai permasalahan dengan
memberikan pengarahan dan masukan yang bermanfaat kepada penulis dalam
membimbing pengerjaan skripsi ini.
7. Lusi Melian, S.Si, MT. yang telah bersedia menjadi dosen wali dan
memberikan bantuan serta masukan terhadap penulis.
8. Seluruh Dosen FTIK UNIKOM Yang telah memberikan ilmunya mahasiswa.
9. Kepada bagian EMTFA yang telah memberikan izin kepada penulis.
10. Kepada ASS Manager SDM Daop II Bandung yang telah memberikan izin
kepada penulis.
11. Kepada Manager Personnel Information System, Nofrianto yang telah
memberikan izin kepada penulis.
13. Teman-teman seperjuangan, seluruh mahasiswa Jurusan Sistem Informasi
angkatan 2009 FTIK UNIKOM Bandung khususnya kelas SI-2 yang terus
saling membantu dan memberikan motivasi.
14. Teruntuk teman terbaik Solihatin, Mamah Waryamah, Mita Zakiyyah N.A
yang selalu memberikan motivasi, hiburan dan mengajarkan arti hidup dan
perjuangan.
15. My Inong, yang selalu setia menunggu, sabar serta memberikan perhatian,
motivasi, kasih sayang dan doa.
16. Semua pihak yang telah membantu penyelesaikan laporan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, semoga ketulusan serta bantuan dari semua pihak tersebut diatas
kiranya mendapat berkah dan anugerah dari allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Bandung, Agustus 2013
Saputra, Agus., “Membuat Aplikasi Absensi dan Kuisioner Untuk Panduan
Skripsi”, PT Elex Media Komputindo, 2012, Jakarta.
A.S, Rosa dan M. Shalahuddin, “Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat
Lunak (Terstruktur) dan Berorientasi Objek)”, Modula, 2011,Bandung.
Hasibuhan, Drs. H. Malayu S.P., “Manajemen Sumber Daya Manusia”, PT
Bumi Angkasa.
Wahyono, Teguh., “Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desain dan
Implementasi)”, Graha Ilmu, 2004, Yogyakarta.
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=54673
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=chapter%202.pdfpengertian%20sistem
%20aplikasi&source=web&cd=2&ved=0CC4QFjAB&url=http%3A%2F%2Frepo
sitory.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F26637%2F3%2FChapter%2520
II.pdf&ei=bO21Ub2iLtDqrQeUkIHADQ&usg=AFQjCNFmMEjKdo-LielBZVK2CuTB2UUBBw&bvm=bv.47534661,d.bmk&cad=rja
www.google.com/url?q=http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-141-
1791400890-bab%2520iii.pdf&sa=U&ei=bo3JUdG1DOGCjAKg6AE&ved=0CAcQFjAA&us
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia informasi yang semakin meningkat seiring dengan
semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer yang mampu
menunjang berbagai kebutuhan dan permintaan informasi dari pengguna membuat
informasi telah menjadi suatu kebutuhan utama dalam perusahaan. Oleh karena
itu, sarana yang cepat dan tepat untuk mengakses, mengolah dan menyimpan
sumber informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan
usaha.
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara
Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Layanan PT Kereta
Api Indonesia (Persero) meliputi angkutan penumpang dan barang. Kereta api
merupakan alat transportasi masal yang umumnya terdiri dari lokomotif
(kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau
gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong
tersebut berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun
barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan masal efektif,
beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat
transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun
Sumber Daya Manusia membutuhkan informasi yang cepat, tepat dan
akurat baik untuk perorangan maupun instansi baik pemerintah maupun swasta.
Komputer sangat membantu dalam menghasilkan sebuah informasi yang akan
digunakan oleh pihak-pihak tertentu atau oleh pemimpin perusahaan dalam
rangka pengambilan sebuah keputusan. Keberhasilan perusahaan untuk memenuhi
tujuan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang tidak terlepas dari
usaha manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsinya, diantaranya yaitu fungsi
perencanaan dan pengendalian. Bila salah satu fungsi tidak ada maka perusahaan
tidak akan berjalan dengan baik. Apabila perencanaan yang dibuat tidak diikuti
dengan pengendalian maka tujuan perusahaan tidak akan terwujud. Oleh karena
itu menjadi tugas manajemen untuk merencanakan perusahaannya, sehingga dapat
dilihat apakah kinerja perusahaannya sudah sesuai dengan yang direncanakan dan
apabila tidak sesuai dengan yang direncanakan dapat segera diambil keputusan
secara cepat dan tepat.
Dalam suatu organisasi, unsur manusia sangat menentukan sekali karena
berjalan tidaknya suatu organisasi kearah pencapaian tujuan yang ditentukan
tergantung kepada kemampuan manusia untuk menggerakkan organisasi tersebut
ke arah yang telah ditetapkan. Manusia yang terlibat dalam organisasi ini disebut
juga pegawai yang merupakan modal pokok dalam suatu organisasi, baik itu
organisasi pemerintah maupun organisasi swasta. Dikatakan bahwa pegawai
merupakan modal pokok dalam suatu organisasi karena berhasil tidaknya suatu
organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung pada pegawai yang memimpin
telah memberikan tenaga maupun pikirannya dalam melaksanakan tugas ataupun
pekerjaan, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta akan
mendapat imbalan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dikerjakan.
Dalam pemberian hak cuti pegawai dan pemberian bantuan atau fasilitas
liburan rekreasi setiap tahunnya. Pemberian hak cuti pegawai pada prinsipnya
adalah memberikan kesempatan kepada pegawai untuk melepaskan semua beban
tugas kewajiban sehari-hari atau beristirahat yang salah satunya dilakukan melalui
liburan rekreasi bersama keluarga.
Salah satu hak cuti pegawai adalah cuti tahunan yang apabila diambil
penuh selama 12 hari kerja maka akan diberikan uang cuti tahunan sebesar 25%
dari gaji pokok dan jika karena suatu hal maka hak cuti tersebut tidak diberikan
(ditolak) karena alasan kepentingan dinas maka sebagai kompensasinya diberikan
uang cuti tahunan sebesar 50% dari gaji pokok. Perbedaan antara hak cuti tahunan
disetujui atau ditolak hanya sebesar 25% dari gaji pokok padahal dengan
pemberian kompensasi tersebut maka hak cuti pegawai untuk tahun berjalan akan
Tabel 1.1 Jenis Cuti
No Jenis cuti
1 Cuti Tahunan
2 Cuti Besar
3 Cuti Sakit
4 Cuti Haid
5 Cuti Bersalin atau Melahirkan (keguguran)
6 Cuti Karena Alasan Penting
7 Cuti Menjalankan Ibadah Keagamaan
8 Cuti diluar Tanggungan Perusahaan
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini diambil judul “
Sistem Aplikasi Pengambilan Cuti Kepegawaian Pada Kantor Pusat PT.
Kereta Api Indonesia (Persero)”
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah sebagai berikut:
1. Sistem yang ada dalam pengolahan data disimpan dalam bentuk file
dokumen (berkas) sehingga dapat terjadi kehilangan file.
2. Dalam penggunaan kuota cuti harus sesuai dengan peraturan yang telah
1.2.2. Adapun perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian yang sedang
berjalan pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).
2. Bagaimana perancangan sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian
pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).
3. Bagaimana pengujian pada sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian
pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).
4. Bagaimana implementasi pada sistem aplikasi pengambilan cuti
kepegawaian pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).
1.3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
mengenai Sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian pada Kantor Pusat PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) dapat memudahkan pegawai untuk pengambilan
cuti dan membuat laporan data cuti kepegawaian pada sistem pengolahan data
agar tepat waktu dan tidak terjadi keterlambatan dalam pengurusan cuti serta
mengurangi dokumen fisik.
1.3.1. Tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses pengambilan cuti kepegawaian yang sedang
berjalan pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).
2. Untuk membuat sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian pada Kantor
3. Untuk melakuan pengujian pada sistem aplikasi pengambilan cuti
kepegawaian pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).
4. Untuk implementasi pada sistem aplikasi pengambilan cuti kepegawaian
pada Kantor Pusat PT. Kereta api Indonesia (Persero).
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan pula dapat bermanfaat bagi perusahaan
khususnya pada kepegawaian untuk melakukan pengambilan cuti agar tidak
mengalami keterlambatan dalam pengurusan cuti.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan yang berhubungan
dengan teknologi terutama website. Dan dapat menjadi pertimbangan dalam hal
apa yang telah di pelajari dengan apa yang terjadi di lapangan.
1.5. Batasan Masalah
Dalam pembahasan penelitian ini penulis membatasi
permasalahan-permasalahan yaitu:
a. Sistem yang dibuat hanya berkaitan dengan sistem pengambilan cuti
yang dapat diakses di bagian kepegawaian.
b. Ijin Cuti diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dalam pemberian cuti
sesuai dengan Keputusan Direksi.
1.6. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) yang beralamat di Jln. Perintis Kemerdekaan No.1 Bandung 40117 Telp
(022) 4230031, 4230039, 4230054 Fax (022) 4203342 Toka 10039 Po Box 1163.
Adapun jadwal penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2013 sampai
bulan Juni 2013.
Tabel 1.2 Jadwal kegiatan penelitian
No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Analisis
2 Desain
3 Coding / Pengodean
2.1. Pengertian Sistem
Berikut adalah beberapa pengertian tentang sistem yang diperoleh dari
bernagai sumber dan latar belakang pemikiran yang mungkin berbeda:
1. Dalam kamus Inggris – Indonesia nya John M. Echols dan Hassan Shadily,
“System” diartika sebagai susunan seperti misalnya yang terdapat dalam
kata sistem syaraf berarti susunan syaraf, sistem jaringan berarti susunan
jaringan dan lain sebagainya.
2. Menurut M.J Alexander dalam buku Information System Analysis : Theory
and Application, sistem merupakan suatu group dari elemen-elemen baik
yang berbentuk fisik maupun non-fisik yang menunjukan suatu kumpulan
saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu
atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sebuah sistem.
3. Dalam pengertian lain, “Sistem” juga bisa diartikan sebagai “cara” seperti
misalnya kita sering mendengar kata-kata seperti sistem pengamatan, sistem
penilaian, sistem pengajaran dan lain sebagainya. Istilah sistem juga banyak
dipakai dan dihubungkan dengan kata-kata seperti sistem pendidikan, sistem
2.1.1. Klasifikasi Sebuah Sistem
Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikkan sebagai berikut:
1. Sistem alamiah (Natural system) dan Sistem buatan manusia (Human made
system)
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena proses alam dan tidak
terdapat campur tangan manusia.
Contoh: sistem rotasi bumi, sistem tata surya dan lain-lain.
Sistem buatan manusia dirancang dan diciptakan oleh manusia.
Contoh: sistem pengendalian banjir, sistem tata kota dan lain sebagainya.
2. Sistem tertutup (Closed system) dan Sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup adalah sistem yang bekerja tidak berhubungan dengan
lingkungan luarnya sedangkan Sistem terbuka adalah sistem yang selalu
berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan proses dalam
mendapatkan output.
2.2. Pengertian Aplikasi
Aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data
permasalahan, pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk
menerapkan atau mengimplementasika hal atau permasalahan tersebut sehinggga
berubah menjadi bentuk yang baru tanpa meenghilangkan nilai-nilai dasar hal,
data, permasalahan atau pernasalahan atau pekerjaan. Jadi dalam hal ini hanya
bentuk dari tampilan data yang berubah, sedangkan isi yang termuat dalam data
yang digunakan untuk mengatur komputer supaya dapat melakukan pekerjaan
sesuai dengan keinginan programmer atau user.
Atau definisi lain aplikasi merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur
yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya penjumlahan,
klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay, buffer, jointable dan
sebagainya.
2.3. Pengertian Sistem Aplikasi
Sistem Aplikasi adalah seperangkat bagian – bagian yang saling
berhubungan yang penerapannya berasal dari rancangan sistem untuk mengolah
data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu
untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efesien .
2.4. Pengertian Cuti
Cuti adalah hak pegawai untuk tidak masuk kerja dengan memperoleh izin
terlebih dahulu dari pejabat atau atasan yang berwenang dalam jangka waktu
tertentu.
Tunjangan Cuti adalah tunjangan yang diberikan perusahaan kepada
pegawai berupa sejumlah uang setahun sekali dan pada saat pegawai yang
2.4.1. Jenis-jenis cuti
A. Cuti Tahunan
1. Cuti tahunan diperuntukan bagi pegawai yang telah memiliki kerja
sekurang-kurangnya 1(satu) tahun secara terus-menerus.
2. Permohonan cuti tahunan dibuat secara tertulis sebagaimana lampiran 1
keputusan ini diajukan kepada atasannya langsung yang berwenang
memberikan cuti.
3. Ijin cuti tahunan diberikan dengan menggunakan formulir sebagaimana
lampiran 2 keputusan ini.
4. Dengan alasan kepentingan dinas pejabat yang berwenang, berhak untuk
menangguhkan atau menolak permohonan cuti sebagaimana pada ayat
(2).
5. Cuti tahunan diberikan untuk waktu yang paling lama 12 (dua belas) hari
kerja untuk setiap tahunnya.
6. Cuti tahunan dapat dijalani sekaligus untuk seluruhnya atau dipecahkan,
apabila hak cuti tahunan dalam setahun tidak diambil baik seluruhnya
maupun sebagian maka dengan lewatnya tahun tersebut hak cuti tahunan
hangus.
7. Apabila pegawai sakit pada saat menjalani Cuti Tahunan yang dibuktikan
dengan surat keterangan dokter, maka selama pegawai tersebut sakit
dianggap sebagai Cuti Sakit dan tidak mengurangi hak Cuti Tahunan
8. Tunjangan Cuti diberikan sebesar 50% (lima puluh persen) dari gaji
dasar dan dibayarkan pada bulan kelahiran pegawai yang bersangkutan
dan dilaksanakan bersamaan dengan pembayaran gaji bulan tersebut.
9. Apabila pegawai yang bersangkutan meninggal dunia sebelum bulan
kelahiran maka pembayaran tunjangan Cuti dibayarkan bersamaan
dengan uang duka cita wafat atau tewas.
10. Supaya tidak menggangu kelancaran operasional dan pelaksanaan
pekerjaan, pejabat yang berwenang mengatur pelaksanaan Cuti Tahunan
diunitnya masing-masing.
B. Cuti Besar
1. Cuti besar diperuntukan bagi pegawai yang telah memiliki masa kerja
sekurang-kurangnya 6(enam) tahun secara terus menerus dan berlaku
untuk kelipatannya.
2. Cuti Besar diberikan untuk waktu paling lama 3(tiga)bulan.
3. Cuti besar dapat dijalani sekaligus untuk seluruhnya atau sebagian.
Apabila diambil sebagian maka lamanya Cuti Besar sekurang-kurangnya
1(satu) bulan yaitu pada tahun ketujuh dan tahun kedelapan dan sisa hak
Cuti Besarnya pada periode tersebut hangus.
4. Pegawai yang menjalani Cuti Besar tidak berhak lagi Cuti Tahunan dalam
tahun tersbut akan tetapi tetap berhak atas tunjangan Cuti Tahunan
sebagaimana dimaksud pada pasal 4 ayat (8).
5. Hal-hal yang tidak dapat diperhitungkan sebagai masa kerja untuk
a. Diberhentikan sementara sebagai pegawai (skorsing).
b. Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan.
6. Hak Cuti Besar untuk periode berikutnya dihitung setelah pegawai
setelah pegawai tersebut selesai menjalani Cuti Besarnya (aktif kembali
menjalankan tugasnya).
7. Untuk menjalankan Cuti Besar, pegawai yang bersangkutan harus
mengajukan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang, permohonan
Cuti Besar dibuat sesuai dengan lampiran 3 keputusan ini.
8. Ijin Cuti Besar diberikan dengan menggunakan formulir sebagaimana
lampiran 4 keputusan ini.
9. Pegawai yang akan mengambil Cuti Besar harus menyerahkan tugas atau
pekerjaanya terlebih dahulu kepada atasannya langsung.
10. Selama menjalani Cuti Besar Pegawai yang bersangkutan tetap
mendapatkan gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya.
11. Pegawai yang akan memasuki masa bebas tugas (BT) atau Masa
Persiapan Pensiun (MPP) diberikan hak atas Cuti Besar selama 3(tiga)
bulan yang bersambungan dengan masa BT atau MPPnya tersebut.
12. Baik dijalani maupun tidak dijalani pegawai yang akan memasuki masa
Bebas Tugas (BT) atau Masa Persiapan Pensiun (MPP) sebagaimana
dimaksud pada ayat (10) diberikan uang Cuti Besar sebesar 100%
(seratus persen) Gaji Basar dan dibayarkan bersamaan pada bulan
13. Pembayaran Cuti Besar dilaksanakan paling lambat 1(satu) bulan setelah
memasuki masa Cuti Besar melalui rekening pegawai yang bersangkutan.
C. Cuti Sakit
1. Cuti Sakit diberikan kepada pegawai yang menderita sakit dengan
ketentuan:
a. Sakitnya kurangnya dari 3(tiga) hari kerja harus memberitahukan kepada
atasannya.
b. Sakitnya lebih dari 3(tiga) hari kerja dan kurang dari 6(enam) hari kerja
harus dilengkapi surat keterangan dari dokter.
c. Sakitnya lebih dari 6(enam) hari kerja harus mengajukan permintaan ijin
Cuti Sakit secara tertulis sesuai dengan diagnosa dokter kepada pejabat
yang berwenang dengan melampirkan surat keterangan dokter yang
dilegalisasi oleh dokter perusahaan.
2. Cuti Sakit diberikan untuk waktu paling lama 1(satu) tahun dan dapat
diperpanjang untuk waktu yang paling lama 6(enam) bulan.
3. Apabila hak Cuti Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sudah habis,
akan tetapi pegawai yang bersangkutan masih belum sembuh sehingga
tidak dapat menjalankan pekerjaan sebagaimana mestinya maka
perusahaan dapat memberhentikan pegawai tersebut setelah terlebih
dahulu dilakukan pengujian kesehatan oleh dokter yang ditunjuk
4. Surat permintaan Cuti Sakit harus diajukan secara tertulis kepada pejabat
yang berwenang dengan menggunakan formulir sebagaimana lampiran 6
keputusan ini.
5. Surat Ijin Cuti Sakit diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dengan
menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 5 keputusan ini.
D. Cuti Haid
1. Pegawai wanita yang pada saat datang bulan (haid) merasakan sakit,
berhak atas Cuti Haid.
2. Cuti Haid diberikan pada hari pertama dan kedua waktu haid.
E. Cuti Bersalin
1. Untuk persalinan pertama, kedua dan ketiga pegawai wnita berhak
bersalin.
2. Persalinan sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (1) adalah
persalianan pertama sejak yang bersangkutan menjadi pegawai
perusahaan.
3. Untuk persalianan yang keempat dan seterusnya diberikan Cuti di Luar
Tanggunan Perusahaan untuk persalinan atau Cuti Besar apabila
menjelang persalinan tersebut berhak atas Cuti Besar.
4. Cuti Bersalin diberikan 1(satu) bulan sebelum dan 2(dua) bulan sesudah
persalinan atau dapat disesuaikan dengan ketentuan sebanyak-banyaknya
5. Permohonan Cuti Bersalin diajukan secara tertulis kepada tertulis kepada
pejabat yang berwenang dengan menggunakan bentyk sebagaimana
lampiran 7 keputusan ini.
6. Surat Ijin Cuti Bersalin atau Surat Keputusan Cuti di Luar Tanggungan
Perusahan diterbitakan oleh pejabat yang berwenang dengan bentuk
sebagaimana lampiran 8.
F. Cuti karena Alasan Penting
1. Karena atasan penting pegawai dapat diberikan Alasan Penting.
2. Jenis dan lainnya Cuti karena Alasan Penting adalah:
a. Pegawai melangsungkan pernikahan yang pertama, lamanya Cuti
7(tujuh) hari kerja.
b. Pegawai mengkhitaman atau membaptiskan atau wisuda anakanya,
lamanya Cuti 2 hari kerja.
c. Istri atai pegawai melahirkan, lamanya Cuti 2 hari kerja.
d. Pegawai menikahkan anaknya, lamanya 2 hari kerja.
e. Suami atau istri atau orangtua atau saudara kandung atau iparataupun
mereka yang tinggal serumah dan sekaligus menjadi tanggungannya
meninggal dunia, lamanya Cuti selama 2 hari kerja.
3. Cuti karena Alasan Penting tidak mengurangi hak Cuti Tahunan.
4. Lamanya Cuti karena Alasan Penting sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
5. Permohonan Cuti karena Alasan Penting diajukan secara tertulis kepada
pejabat yang berwenang dengan menyebutkan alasan-alasannya dengan
menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 9 keputusan ini.
6. Ijin Cuti karena Alsan Penting diterbitkan oleh pejabat yangg berwenang
dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 10 keputusan ini.
G. Cuti Menjalankan Ibadah Keagaman
1. Pegawai yang telah bekerja sekurang-kurangnya 1(satu) tahun secara terus
menerus diberikan hak Cuti untuk memenuhi kewajiban ibadah agamanya.
2. Hak Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan 1(satu) kali
selama menjadi pegawai perusahaan.
3. Pegawai yang akan menunaikan ibadah haji, lamanya Cuti diberikan sesuai
dengan program ibadah haji ditambah 6(enam) hari kerja sebelum
berangkat dan 6(enam) hari kerja sesudah tiba kembali ditempat asal.
4. Bagi pegawai yang akan menunaikan ibadah haji untuk kedua kali dan
seterusnya atau menjalankan Ibadah Umroh dapat menggunakan Cuti
Besar.
5. Surat permintaan Cuti menjalankan Ibadah Keagaman diajukan secara
tertulis kepada pejabat yang berwenang sekurang-kurangnya 2(dua) bulan
sebelum dimulainya Cuti dimaksud dengan menggunakan bentuk
sebagaimana lampiran 11 keputusan ini.
7. Ijin Cuti Menjalankan Ibadah Keagamaan diterbitkan oleh pejabat yang
berwenang dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 12
H. Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan
1. Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan diberikan kepada pegawai yang telah
memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 5(lima) tahun secara terus
menerus dengan alasan penting dan mendesak.
2. Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan diberikan untuk waktu paling lama
3(tiga) tahun.
3. Selain alasan sebagaiman dimaksud pada ayat (1) Cuti di Luar
Tanggungan Perusahaan diberikan juga kepada pegawai:
a. Yang ditunjukan untuk menduduki suatu jabatan diluar perusahaan,
misalnya dalam rangka melaksakan tugas negara.
b. Yang ditunjukan untuk menduduki jabatan Direksi atau pimpinan
tertinggi pada lembaga non-korporat.
c. Yang menjalani pendidikan formal atas biaya sendiri didalam maupun
diluar negeri.
d. Yang ditugaskan pada instansi di luar kendali perusahaan.
4. Bagi pegawai yang Cuti di Luar Tanggungan Perusaahaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) tidak berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud
ayat (1) dan ayat (2), lamanya Cuti disesuaikan dengan kebutuhan
(menduduki jabatan).
5. Cuti di Luar Tanggungan Perusahhaan hanya diberikan 1(satu) kai
selama menjadi pegawai.
6. Selama menjalakan Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan tidak
7. Pegawai yang menjalani Cuti di Luar tanggungan Perusahaan, tidak
berhak atas penghasilan dan fasilitas-fasilitas lainnya.
8. Selama menjalani Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan, hak asasi Cuti
Tahunan pada tahun tersebut gugur.
9. Pegawai yang menjalankan Cuti di Luar tanggungan Perusahaan harus
menyerahkan tugas atau jabatab kepada atasannya langsung.
10. Surat permintaan atau permohonan Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan
diajukan secara tertulis dengan menyebutkan alasan-alasannya, ditujukan
kepada pejabat yang berwenang dengan menggunakan dengan
menggunakan bentuk sebagai lampiran 13 keputusan ini, ketentuan ini
tidak berlaku bagi pegawai yang menjalani Cuti di Luar Tanggungan
Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
11. Ijin Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan diterbitkan oleh pejabat yang
berwenang atas persetujuan Direksi dengan menggunakan bentuk
sebagaimana lampiran 14 keputusan ini.
12. Setelah selesai menjalani Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan, apabila
yang bersangkutan akan bekaerja kembali maka harus mengajukan surat
permohonan terlebih dahulu yangg ditujukan kepada Direksi melalui
pejabat administrasi yang mengurusi bidang kepegawaian setempat
dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 15 keputusan ini.
13. Apabila ada formasi maka pegawai yang bersangkutan dapat
berwenang dengan menggunakan bentuk sebagaimana lampiran 15
keputusan ini.
14. Tanpa mempertimbangkan formasi, bagi pegawai wanita yang telah
selesai menjalankan Cuti di Luar tanggungan Perusahaan untuk
persalinan maka pegawai tersebut dipekerjakan kembali dan pejabat yang
berwenang menerbitkan surat keputusan.
2.5. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kemampuan terpadu dari daya
pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh
keturunan dan lingkungannya sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasaannya. SDM harus dikelola dengan baik untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi sebagai salah satu fungsi dalam
perusahaan yang dikenal dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu bidang
manajemen yang harus mempelajari hubungan dan peran manusia dalam
organisasi perusahaan. Unsur MSDM adalah manusia yang merupakan tenaga
kerja pada perusahaan. Dengan demikian, MSDM ini hanyalah masalah hubungan
dengan tenaga kerja manusia saja. Manusia selalu berperan aktif dan dominan
dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan
penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa
peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaanbegitu
mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang heterogen
yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai
dengan sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal dan gedung.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) mengenai peraturan peranan
manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal. Pengaturan ini meliputi
masalah perencanaan (human resource planning). Pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, pengadaan, pengembangan dan pemberhentian tenaga kerja untuk
membantu terwujudanya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. MSDM
mengatur tenaga kerja manusia sedemikian rupa sehingga terwujud tujuan
perusahaan, kepuasaan karyawan dam masyarakat.
Drs. Malayu S.P. Hasibuan
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni yang mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Fungsi-fungsi MSDM terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan kompetensi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian. Tujuannya ialah
agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang besar dari persentasw tingkat
bunga bank. Karyawan bertujuan mendapatkan kepuasan dari pekerjaannya.
Masyarakat bertujuan memperoleh barang atau jasa yang baik dengan harga yang
wajar dan selalu tersedia dipasar dsedangkan pemerintah selalu berharap
Edwin B. Flippo
Personnel Management is the planning, organizing, directing and controlling of
the procurement, deveploment, compensation, integration, maintenance and
sepation of human resource to the that individual, organizational and societal
onjectives are accomplisged.
(Manajemen personalis adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaandan pemberhentian karyawan dengan maksud terwujudnya tujuan
perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat).
Dale Yoder
Personnel management is the provision of leadership and direction of people in
their working or employment relationship.
(Manajemen personalia adalah penyedia kepemimpinan dan pengarahan para
karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka).
2.6. MySQL
MySQL bekerja menggunakan SQL Language (Structur Query Language). Itu
dapat diartilan bahwa MySQL merupakan standar penggunaaan database didunia
untuk pengolahan data.
Pada umumnya, pemerintah yang paling sering digunakan dalam MySQL adala
SELECT (mengambil), INSERT (menambah), UPDATE (mengubah) dan
DELETE (menghapus). Selain itu, SQL juga menyediakan perintah untuk
database, field ataupun index untuk menambah atau menghapus data.
Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh MySQL sebagai berikut:
a. Bersifat open source yang dimiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan
b. Menggunakan bahasa SQL (Strukture Query Language) yang merupakan
standar bahasa dunia dalam pengolahan data.
c. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam
waktu yang bersamaan tanpa mengambil konflik.
Gambar 2.1 Logo MySQL
MySQL bekerja menggunakan bahasa basis data atau bahasa yang lebih
kerennya yaitu DBMS yang merupakan kependekan dari Database Management
System. Data language ini terbagi 2 yaitu DDL (Data Definition Language)
merupakan suatu perintah yang digunakan untuk menciptakan struktur data atau
membangun database sedangkan DML (Data Manipulation Language)
merupakan basis data yang digunakan untuk melakukan modifikasi dan
pengambilan data pada suatu database untuk pengolahan data.
2.7. PHP
PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman
web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang
terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded
scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website
yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat
diterima client selalu yang terbaru / up to date. Semua script PHP dieksekusi pada
sever dimana script tersebut dijalankan.
2.8. CSS
CSS atau yang memiliki kepanjangan Cascading Style Sheet merupakan
suatu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan dan
membangun berbagai komponen dalam web shingga tampilan web akan lebih
rapi, terstruktur dan seragam.
CSS merupakan pemrograman wajib yang harus dikuasai oleh setiap pembuat
program web (Web Programmer) terlebih lagi itu adalah pendesain web (web
design).
Sifat CSS yaitu:
a. Internal, jika kode CSS yang akan dibuat tersebut kita memasukkan atau
sisipkan kedalam file kode html. Namun cara ini akan sungguh
merepotkan jika kita membuat file lain dengan metode yang sama,artinya
kita harus melakukan cara yang sama berulang-ulang (menyisipkan kode
CSS kedalam HTML)
b. Eksternal, pembuatan kode CSS dan HTML terpisah. Artinya kita
membuatkan satu file CSS untuk kemudian file CSS tersebut dapat kita
panggil berulang-ulang untuk dihubungkan dengan file HTML (melalui
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian dilakukan di Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) yang beralamat di Jln. Perintis Kemerdekaan No.1 Bandung 40117 Telp
(022) 4230031, 4230039, 4230054 Fax (022) 4203342 Toka 10039 Po Box 1163.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
1. Lahirnya Kereta Api di Bumi Indonesia
Pada tahun 1863 dibangun jalan kereta api yang pertama di Indonesia yang
menhubungkan Kota Semarang dan Kota Yogyakarta. Pembangunan itu
diselenggarakan oleh perusahaan Kereta Api swasta, Nederlands Indische Spoor
weg Maatschappij ( NIS ).
Pada tanggal 10 Agustus 1867 diresmikan pemakaian lintas Kereta Api
pertama yang menghubungkan Semarang ( Setasiun Kemijen ) denga Tanggun,
lintas sepanjang 14km.
Jalur Kereta Api ini selesai dibangun sampai Yogyakarta ( Setasiun
2. Perkembangan Kereta Api Sesama Pemerintah Hindia – Belanda
Dalam kurun waktu 50tahun sejak dimulai pemasangan jalan Kereta Api
pertama pembangunan jaringan, Kereta Api di Pulau Jawa dan Sumatera melaju
pesat xsehingga mencapai ± 6.800 km di Pulau Jawa ± 4.800 km dan di Sumatera
± 2000 km.
Diluar Jawa dan Sumatera pernah juga dipasang jaringan Kereta Api di
Sulawesi dengan panjang ± 35 km yang menghuungkan Kota Ujungpandang (
Makassar ) dengan Takalar yang ternyata tidak umur panjang.
Pesatnya perkembangan Kereta Api pada masa itu berlatar belakang pada
dua motivasi pokok.
a. Makin pesat perkembangan usaha perkebunan yang menghasilkan komditi
ekspor yang sangat menguntungkan dijual dipasaran Eropa memerlukan alat
angkutan yang cepat, aman, murah serta mampu untuk mengangkut dalam
jumlah besar.
b. Pemerintah Hindia Belanda memerlukan alat angkutan dan perhubungan
untuk memperlancar jalannya adminisrasi pemerintahan penjajahan serta
mendukung kelangsungan bercokolnya penjajahan Belanda atas bumi dan
Bangsa Indonesia.
Jaringan Kereta Api yang merupakan sarana yang sangat vitalbagi
pemerintah Hindia Belanda dibangun oleh pemerintah sendiri. Pengusahaannya
diserahkan kepada Staats Spoorwegen ( disingkat : S. S ), suatu bentuk usaha
milik Negara ( Staatsbedrijf ) yang bernaung dibawah Departemen Lalu Lintas
Disamping itu, pemerintah mengizinkan beberapa banyak modal swasta (
terutama modal Belanda ) turut serta mengusahakan perkereata apian di Indonesia.
Jumlah perusahaan perkereta apian swasta mencapai 12 ( dua belas ) perusahaa,
umumnya bermofit komersial untuk beramai-ramai sebnayak mungkin
memperolrh keuntungan, mengeduk kekayaan dari bumi Indonesia, meningkatkan
kemakmuran dan kesejahteraan negara dan Bangsa Belanda di daratan Eropa.
Dengan terjadinya pergolakan dalam perekonomian yang menghantui
seluruh dunia dalam permulaan dasawarsa ke empat abad 20 ( malaise = resensi ),
sebagian besar dari perusahaan Kereta Api swasta mengalami kerugian sehingga
terpaksa menghentikan pengusahaanya atau menggabungkan diri membentuk
Gabungan Perusahaan Kereta Api.
3. Kereta Api Dalam penduduk Jepang
Dengan datanggnya Jepang di Indonesia sejak tahun 1942, perkereta apian
di Jawa dan di Sumatera terpisah karena Pulau Jawa dikuasai oleh Angkatan darat
( Rikugun ) dan Sumatera dikuasai Angkatan Laut ( Kaigun ).
Tugas perkereta apian pada waktu itu terutama ialah menjadi sarana untuk
memenangkan perang Asia Timur Raya.
Seluruh perkereta apian di Jawa disatukan dalam peraturan dan pengoperasian
dikelola oleh Rikuyu Sokyoku ( Jawatan Angkutan Darat ) termasuk angakatan
Kendaraan bermotor ( sekarang : DAMRI ) dan kendaraan tak bermotor ( gerobag
Masa pendudukan Jepang bagi perkereta apian di Indonesia ditandai
dengan banyaknya lintas Kereta Api yang dibongkar, dipindahkan ke garis depan
penerangan ( India, Burma dan thailand ) dengan peralatan dan pegawainya.
Tenaga dan peralatan yang tertinggi di Jawa dan Sumatera diperas habis-habisan,
siang-malam untuk keperluan perang.
Meskipun masa pendudukan Jepang mengakibatkan penderitaan
lahir-batin yang hampir tak terpikul lagi oleh bangsa Indonesia tetapi beberapa tindakan
dari penguasa perkereta apian ada juga hikmah yang dapat dipetik. Khususnya
bagi masyarakat perkereta apian dalam periode-periode berikutnya:
a. Dalam masa pendudukan Jepang, praktis berjalannya roda perkereta apian
dilaksanakan oleh tenaga bangsa Indonesia, menggantikan
tenaga-tenaga Belanda yang sebelumnya menduduki semua jabatan kunci sehingga
secara serta merta pegawai bangsa Indonesia memperoleh kesempatan dan
dipaksakan untuk memegang hampir semua jabatan pimpinan.
b. Pada masa itu banyak tenaga-tenaga muda berpendidikan menegah dan
tinggi diterima sebagai pegawai baru yang kemudian ternyata merupakan
motor, peloopor yang menjiwai dan melaksanakan perebutan kekuasaan atas
perkereta apian dari tangan bangsa Jepang.
c. Latihan-latihan kepemudaan dalam segi-segi pembinaan disiplin,
pengetahuan kemiliteran seperti adanya Seinenden ( Barisan Pemuda ),
Keibodan ( Barisan pertahan / Pengamanan ), Kunrenyo / Yoseizyo (
menghadapi tantangan, pantangan menyerah serta kesanggupan untuk
berkorban demi mencapai sasaran.
4. Kereta Api Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Sesuai dengan bunyi Ploklamasi Kemerdekaan yang dinyatakan oleh Bung
Karno dan Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, maka masyarakat Kereta
Api telah melaksanakan pengalihan kekuasaan perkereta apian dari tangan bangsa
Jepang dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Misalnya dari Semarang pada tanggal 19 Agustus 1945 oleh beberapa
tokoh masyarakat Kereta Api dengan dukungan dari angkatan mudanya telah
dibentuk panitia pengambil alihan kekuasaan atas Kereta Api jawa Tengah dengan
nama “Putjuh Pimpinan Kereta Api Djawa Tengah”.
Pergolakan masyarakat Kereta Api Jawa Timur di Surabaya telah dimulai
dalam bulan September 1945 dengan klimaks pengambil alihan kekuasaan
Eksplotasi Timur pada tanggal 1 Oktober 1945.
Di Jakarta Dewan Pimpinan Perjoeangan dibentuk pada tanggal 3
September 1945 dan esok harinya tanggal 4 September 1945 seluruh unit-unit
Kereta Api di Jakarta dan daerah-daerah sekitarnya telah diambil alih oleh bangsa
Indonesia.
Pengambil alihan Kereta api di Sumatera umumnta terlaksanan dalam
bulan Oktober 1945.
Pada tanggal 27 September 1945 Komite Nasional Indonesia kota
Maka pada hari tanggal 28 September 1945 Dewan Pimpinan Kereta Api
Republik Indonesia mengambil alih kekuasaan atas perkereta api dari tangan
Jepang didukung oleh angkatan muda dan ribuan pegawai yang berkumpul
dihalaman upacara Balai Besar di Bandung.
Maka hari itu kemudian ditetapkan sebagai hari resmi pengambil alihan
seluruh kereta api di Indonesia menjadi hari Kereta Api yang pertama.
5. Mempertahankan Kekuasaan Bangsa atas Perkereta Apian
Pelaksanaan pengalihan kekuasaan dari tangan bangsa Jepang tidaklah
selalu berjalan mulus. Jepang yang telah bertekuk lutut menyerah kalah kepada
Sekutu, umumnya menaati perintah sekutu untuk tidak mengadakan
perobahan-perobahan terhadap keadaan waktu Jepang menyatakan menyerah sehingga
perkereta apian akan diserahkan kepada kekuasaan Sekutu yang akan datang.
Dibeberapa tempat pangalihan kekuasaan terpaksa dilaksanakan dengan
secara paksa. Tidak jarang dengan penggunaan kekuatan physik dan kekerasan.
Usaha penjajah Belanda untuk bercokol kembali menjajah bangsa
Indonesia serentak memperoleh perlawanan dari bangsa Indonesia yang telah
merasa merdeka dan berdaulat sepenuhnya. Kereta Api Republik Indonesia dan
seluruh masyarakat pegawainya secara sertentakpula mnegadakan perlawanan
terhadap tiap usaha Belanda untuk mengambil alih perkereta apian.
Usaha untuk mengkonsolidir, menata organisasi serta merehabilitasi
kerusakan kereta api terpaksa dilaksanakan sambil mempertahankan wilayah
mengundurkan diri sambil merusak dan membumihanguskan bangunan dan
peralatan agar tidak digunakan oleh musuh dengan tiap kali memindahkan
kegiatan-kegiatan ketempat-tempat yang terlatak diluar jangkauan musuh.
Serangan musuh yang bertibu-tibu serta pengungsian yang terus menerus
dilaksanakan tanpa mengetahui kapan berakhirnyamenyebabkan seleuruh
keluarga pegawai DKA RI mengalami penderitaan yang belum pernah dialamiu
selama hidupnya. Kehidupan kekeluargaan menjadi kacau balau karena
kebanyakan herus meninggalkan rumah tangga secara mendadak tanpa sempat
mengadakan persiapan seluruhnya. Ternyata sebagian besar dapat menerima
dengan sabar pwnderitaan yang dialami dan dipikuk bersama suatu keyakinan
bahwa semua penderitaan adalah merupakan pengorbanan yang harus dibayar
untuk mempertahankan kemerdakaan dan kebebasan bangsa Indonesia dari
belanggu penjajahan.
Sebagai kelanjutan dari pengalihan kekuasaan maka berbagai kegiatan
untuk membangun dan menata kembali perkereta apian dilaksanakan bersamaa
dengan kegiatan untuk melawan musuh dan mempertahankan wilayah Kereta Api
Republik Indonesia.
a. Pusat pimpinan sibuk menata organisasi DKA RI sedangkan Pimpinan
Dearah sibuk mengatur pengoperasiankereta api yang merupakan alat
angkutan utama bagi kehidupan rakyat maupun kepentingan pertahanan dan
keamanan.
b. Para pegawai muda kereta api tergabung dalam Angkutan Muda Kereta Api
kebijaksaan pemimpin sambil mengobarkan semangat perjoangan melawan
musuh dalam usaha mempertahankan proklamasi kemerdekaan.
c. Angkatan Muda membentuk barisan pertahanan dan pengamana DKA RI
dalam bentuk Polisi Kereta Api ( PKA ) yang ternyata menjadi inti dalam
pembentukan TRI-KA ( Tentara Republik Indonesia Kereta Api ) kemudian
menjelma menjadi infanteri A yang menjadi inti pula dari NAAD (
Djawatan Angkutan Angkatan Darat ).
d. Untuk kepentingan memepertahankan diri terhadap serangan musuh
dibentuk pula BPKA ( Badan Pembelaan Kereta Api ) yang bertugas untuk
mengadakan usaha previntif menghadapi serbuan musuh seperti
mempersiapkan kehancuran dan atau hangusan obyek-obyek kereta api yang
vital, mempersiapkan pengungsian serta mengorganisir perlawanan dalam
daerah yang diduduki oelh Belanda atau pembumi.
Meskipun dengan aksi Militer Belanda ke I pada tahun 1947 dan ke II
pada tahun 1948 seluruh daerah Republik dimana terdapat jaringan-jaringan
kereta telah diduduki ternyata Belanda hanya disana-sini dapat menjalankan
kereta api dengan trayek-trayek terbatas karena sebagian besar pegawai kereta api
tidak bersedia untuk bekerja kembali ke perusahaan kereta api dibawah
kekeuasaan Belanda dan daerah-daerah diluar batas kota yang diduduki Belanda
umumnya masih berada dalam kekuasaan pemerintah militer Republik.
Sampai berakhirnya pengoperasian kereta api secara teratur yang
diakibatkan oleh serbuan Belanda dengan aksi Militer ke II bulan Desember 1948,
negara Republik Indonesia yang sedangkan manata Pemerintahan dan
mempertahankan diri terhadap serbuan Belanda.
Disamping menjadi satu-satunya alat angkutan pokok bagi kehidupan
masyarakat serta gerakan militer berbagai tugas Negara telah ditunaikan dengan
baik oleh masyarakat kereta api seperti pengungsian pemerintah Pusat dari Jakarta
ke Yogyakarta, pengankutan atau Besar Soedirman dari Yogyakarta ke Jakarta
untuk mengadakan perundingan dengan Beland, pengangkutan Tawanan Perang
Sekutu dan repatriasi tentara Jepang, Panglima pengankutan beras untuk
disumbangkan kepada India dan masih banyak lagi.
6. Kereta Api Setelah Penyerahan Kedaulatan
Penyerahan kedaulatan atau wilayah Indonesia kepada Negara Indonesia (
Serikat ) diikuti pula oleh pembentukan Djawatan Kereta Api ( DKA ) yang
menjelmakan DKA RI dengan menyerap beberapa unsur dari perkereta apian
yang dibentuk oleh Pemerintah Federal Belanda dengan nama SS / VS
(Staatsspoorwegen Verenigd Spoorwebedrijf ) padda pemulaan tahun 1950.
Sejak itu dalam usaha untuk membangun dan mengembangkan perkereta
apian agar dapat menjalankan missionnya sebagai aparat bangsa dann negara
mengalami pasang surut. Status perkereta apian mengalami perubahan dari
Jawatan menjadi Perusahaan Negara kemudian menjadi Perusahaan Jawatan yang
juga merupakan usaha untuk menemukan status perkereta apian yang
memungkinkan dapat melaksanakan tugas pokok dan perannanya seperti yang
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi dan Misi
a. VISI
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan
pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders
b. MISI
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya,
melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai
tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4
pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.
2. Logo Perusahaan
Gambar 3.1 Logo Perusahaan
a. 3 Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam
mencapai Visi dan Misinya.
b. 2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan
Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal.
c. Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus
d. 1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang
harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi
dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal
yang paling kecil sehingga dapat melesat.)
3. 4 Pilar Utama Pengusahaan Jasa Perkereta Apian
a. Keselamatan.
b. Ketepatan Waktu.
c. Pelayanan.
d. Kenyamanan.
4. Budaya Perusahaan
Gambar 3.2 Budaya Perusahaan
a. Integritas
Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) bertindak
konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan.
Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan
dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk
b. Profesional
Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki
kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan
pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan,
membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain.
c. Keselamattan
Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki sifat
tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau
proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya
kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.
d. Inovasi
Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) selalu menumbuh
kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan
menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai
tambah bagi stakeholder.
e. Pelayanan Prima
Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) akan memberikan
pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan
sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur
pokok: Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan),
3.1.3. Struktur Organisasi
Pada perusahaan besar dimana aktivitas dan tujuan semakin komplek
maka tujuan tersebut dibagi ke unitu yang terkecil atau sub organisasi.
Struktur organisasi merupakan hal yang paling penting dalam perusahaan
yang menggambarkan hubungan wewenang antara atasan dengan bawahan
maupun bawahan dengan atasan. Masing-masing fungsi memiliki wewenang dan
tanggung jawab yang melekat sesuai dengan ruang lingkup pekerjaannya agar
EVP
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Direktorat SDM UMUM dan IT
EVP General Affairs & Information
Technology
Gambar 3.3.1 Struktur Organisasi EVP Personnel Care&Control
Sumber: PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)
3.1.4. Deskripsi Tugas
1. Direktur SDM & Umum
a. Mengatur dan mengkoordinir unit-unit atau fungsi-fungsi yang berada
dibawah kompartemen SDM dan staf, serta bertanggung jawab kepada
direktur utama.
b. Menyusun program pengelolaan dan evaluasi kinerja Sumber Daya Manusia
(SDM).
c. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas (quality improvement) secara
d. Dewan direksi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris yang
mewakili pemerintah sebagai pemegang saham melalui Departemen
Pertanian, Departemen Keuangan dan Departemen Perindustrian.
2. Information Technology
a. Mengmbil bagian dalam pengembangan dan integrasi perangkat lunak.
b. Mengembangkan secara aktif kemampuan dalam pengembangan
perangkat lunak.
c. Menerima permintaan user untuk masalah-masalah yang harus
diselesaikan.
d. Menyediaakan dukungan dan penyelesaian masalah konsumen baik
untuk konsumen internal maupun eksternal.
e. Melakukan tugas-tugas yang berkaitan dan tanggung jawab yang diminta,
seperti dalam sertifikat dan menuruti rencana dasar perusahaan untuk
membangun kecakapan dalam portofolio produk.
f. Mengerjakan macam-macam tugas terkait seperti yang diberikan.
g. Membentuk kekompakan maksimum dalam perusahaan bersama dengan
rekan-rekan dalam perusahaan.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan dan produser
yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan
penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan juga
merupakan suatu usaha yang sitematis dan terorganisasiyang menyelidiki masalah
tertentu yang memerlukan jawaban persoalan yang dihadapi.
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan memaparkan apa, mengapa dan bagaimana
masalah tersebut diteliti dengan menggunakan prinsip-prinsip metodologis yang
telah dibicarakan sebelumnya.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
Metode Deskriptif Kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang
ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan yang
berorientasi pemecahan masalah. Sedangkan penelitian kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
maupun lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis dan metode pengumpulan data untuk pengumpulan data dalam
penelitian ini diantaranya:
3.2.2.1. Jenis Data
1. Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya baik
ditetapkan oleh peneliti dan sumber-sumber terselubung atau tertutup untuk
diamati dan dicatat.
2. Data Sekunder adalah informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber
yang sudah ada. Data sekunder merupakan data yang bukan diusahakan
sendiri, pengumoulannya oleh peneliti adapun sumber-sumber dari data
sekunder yaitu catatan perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri
oleh media, situs web dan intenet.
Dokumentasi yang didapat penulis pada adalah :
1. Profil serta struktur organisasi PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)
2. Formulir Pengajuan cuti dan Kartu cuti.
3. Data Kepegawaian.
3.2.2.2. Metode Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode tertentu
sesuai dengan tujuannya. Ada berbagai metode yang telah kita kenal antara lain
wawancara, pengamatan (observasi), survei. Metode pengumpulan data
tergantung pada karakteristik data yang dipergunakan tidak selalu sama untuk
setiap variabel.
1. Pengamatan (observasi)
Adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi
sebagaimana melakukan pengamatan selama penelitian. Penyaksian terhadap
peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan yang
2. Wawancara
Adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden.
Komunikasi langsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka
sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi
kata-kata secara verbal.
Menurut Ali, keunggulan wawancar sebagai alat penelitian adalah:
a. Wawancara dapat dilaksanakan kepada individu tanpa dibatasi oleh faktor
usia maupun kemampuan membaca.
b. Data yang diperoleh dapat langsung diketahui obyektivitas karena
dilaksanakan secara tatap muka.
c. Wawancara dapat dilaksanakan langsung kepada responden yang diduga
sebagai sumber data (dibandingkan dengan angket yang mempunyai
kemungkinan diisi oleh oranglain).
d. Wawancara dapat dilaksakan dengan tujuan untuk memperbaiki hasil yang
diperoleh baik melalui observasi terhadap obyek manusia maupun bukan
manusia juga hasil yang diperoleh melalui angket.
Metode penelitian dengan wawancara adalah suatu metode penelitian
pengumpulan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak-pihak
yang terkait di lembaga atau instansi tersebut. Tujuan dari wawancara ini adalah
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Pendekatan sistem bertujuan untuk menghasilkan perancangan,
pengolahan dan pencarian data.
Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun
suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan
atau memperbaiki sistem yang telah ada.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem bertujuan untuk menghasilkan perancangan pengolahan
dan pencarian data peminjaman serta pengembalian yang berbasis komputer
dengan memberikan gambaran secara umum kepada pemakai tentang sistem yang
baru.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode
pendekatan terstruktur. Perancangan sistem ini meliputi flowmap, diagram
kontek, diagram data flow dan lain-lain. Tahap ini akan memberikan gambaran
mengenai aliran informasi dan proses yang sedang berjalan dalam sistem.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Pada metode pengembangan sistem penulis menggunakan metode
Waterfall, model ini sering disebut dengan “Classic Life Cycle” atau Model
Waterfall.
Model SDLC air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sekuensial
terjun ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial
atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap
pendukung (support). Berikut adalah gambar model air terjun:
Pengujian Pengodean
Analisis Desain
Sistem / Rekayasa Informasi
Gambar 3.4 Waterfall
(Rosa A.S – M. Shalahudin, 2011:27)
a. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insensif untuk
mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agara dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user . spesifikasi kebutuhan perangkat
lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
b. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada
desain pembuatan program perangkat lunak temasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, repsentasi antarmuka dan prosedur pengodean. Tahap ini
mentraslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap selanjutnya. Desain
c. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
d. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secraa dari lojikdan funsional dan
memastikan bahwa semua bagian bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan.
e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami
perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena
adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau
perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung
atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis
spesifikasi untuk perubahan pernagkat lunak yang sudah ada tapi tidak untuk
membuat perangkat lunak baru.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
1. Flow Map
Flowmap merupakan bagan alir yang menunjukkan arus laporan dan
formulir termasuk tembusan. Flowmap digunakan untuk menganalisis bagaimana
2. Diagram Kontek
Diagram kontek adalah alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur
ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara
keseluruhan. Diagram kontek merupakan kasus khusus dari DFD atau bagian dari
DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan
dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
3. Data flow Diagram
Data Flow Diagram adalah alat yang digunakan pada metedologi
pengembangan sistem yang terstruktur. DFD dapat menggambrakan arus data
didalam sistem dengan terstruktur untuk menggambarkan suatu sistem yang telah
ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik data tersebut yang mengalir.
4. Kamus Data
Kamus Data adalah katalog fakta data dan kebutuhan-kebutuhan informasi
dari suatu sistem informasi. Kamus data merupakan mendefinisikan data yang
mengalir di sistem secara lengkap serta dapat dibuat berdasarkan arus data yang
ada di DFD, keterangan lebih lengkap tentang struktur dari suatu arus data dalam
DFD terdapat pada kamus data.
5. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data harus dilakukan secara cermat agar dihasilkan
basis data yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, dalam
pengaksesan dan mudah dalam manipulasi data. Salah satu cara yang dapat