1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan ini kegiatan selama kerja praktek Penulis mempunyai tugas yang diberikan oleh pembimbing lapangan dengan menganalisis sistem informasi tikecting secara online dan menginformasikan nya kepada setiap customer yang ingin mengetahui jadwal keberangkatan Kereta Api dan harga tiket Kereta Api dengan mudah .
Berdasarkan uraian tersebut, dalam penulisan laporan kerja praktek ini
penulis tertarik untuk mengambil judul “ANALISIS SISTEM INFORMASI
PEMESANAN TICKETING ONLINE PT KERETA API (PERSERO)
KANTOR PUSAT BANDUNG”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dengan adanya masalah yang dijelaskan pada latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut.
Masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut:
1. Untuk proses pemesanan tiket dengan cara menggunakan Kartu Tiket Kereta Api sudah tidak digunakan, karena akan memakan proses yang lama. Sehingga kemudahan yang dimiliki customer menjadi berkurang. 2. Proses penyampaian informasi mengenai harga tiket dihari atau tanggal
1.3 Rumusan Masalah
Seperti yang terdapat pada identifikasi masalah yang sudah ada maka rumusan masalah nya adalah bagaimana cara menganalisis sistem informasi pemesanan tiket secara online agar mempermudah customer untuk memesan dan mendapatkan tiket di stasiun – stasiun dan agen terdekat.
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisa alur pemesanan tiket online yang diterapkan oleh PT. Kereta Api
Adapun tujuan dari penulisan Praktek Kerja Lapangan yaitu:
1. Mengetahui sistem informasi pemesanan tiket secara online yang mempermudah dan mempercepat,dan lebih efesien agar customer mendapatkan tiket.
2. Untuk mengetahui pembelian tiket dapat dilakukan di stasiun mana saja yang sebelumnya telah di tentukan oleh PT. KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG.
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah yaitu berisi batasan pembahasan masalah terhadap penelitian yang dilakukan. Masalah yang tidak dibahas seputar hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas pengolahan data di PT KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG, antara lain :
2. Tentang jadwal pemberangkatan dan harga tarif kereta api eksekutif dan bisnis yang berangkat dari daerah Bandung sampai dengan tujuan.
3. Tentang penjualan tiket kereta api hanya dilayani dan resmi secara langsung yaitu di loket dan reservasi.
1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Kegiatan praktek kerja lapangan ini dilaksanakan di PT. KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG, yang berlokasi di Jl.Perintis Kemerdekaan No 1 Bandung. Penulis memulai praktek kerja lapangan ini dikerjakan kurang lebih selama 1 bulan dan pelaksanaannya dimulai dari tanggal 04 Juli – 31 Juli. Dimana PT. KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG merupakan sebuah perusahaan besar yang mengelola penjualan tiket kereta api perjalanan terbesar di pulau jawa dan sumatera.
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
2.1 Pengertian Ticketing Online
Ticketing Online didalam PT. KERETA API KANTOR PUSAT BANDUNG adalah sistem yang dalam pembelian tiket kereta api untuk kelas eksekutif dan bisnis bisa dilayani di stasiun-stasiun yang online terdekat untuk semua keberangkatan di stasiun bandung.
2.1.1 Pengertian Reservasi Tiket
Tempat pemesanan tiket kereta api untuk kelas eksekutif dan bisnis baik keberangkatan atau kepulangan (PP) dari stasiun bandung maupun stasiun lainnya yang online bisa dipesan 30 hari sebelum tanggal keberangkatan untuk semua tujuan.
2.1.2 Pengertian Kereta Api
Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga
gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang
akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi
massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak
yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan
kendaraan lainnya). memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi
2.1.3 Nama Kereta Api kelas Eksekutif dan Bisnis yang berangkat
dari stasiun Bandung
Gambar 2.1 jadwal keberangkatan dan harga tiket
KA ARGO WILIS KA LODAYA SIANG
(Bandung-Yogyakarta-Surabaya) (Bandung-Solo)
Stasiun Datang Berangkat Ket Stasiun Datang Berangkat Ket
Bandung .. 7:00 Berjalan
Tarif :Eksekut Tarif :
Bandung-Yogyakarta : Rp. 175.000
Eksekutif : Rp. 150.000 -
KA TURANGGA KA LODAYA MALAM
(Bandung-Yogyakarta-Surabaya) (Bandung-Solo)
Stasiun Datang Berangkat Ket Stasiun Datang Berangkat Ket
Bandung .. 19:00 Berjalan
Bandung-Yogyakarta : Rp. 175.000
Eksekutif : Rp. 150.000 -
KA MUTIARA SELATAN KA HARINA
(Bandung-Surabaya) (Bandung-Cirebon-Tegal-Semarang )
Stasiun Datang Berangkat Ket Stasiun Datang Berangkat Ket
Bandung .. 17:00 Berjalan
200.000 Tarif : Eksekutif
KA ARGO GEDE
Berhenti di Jatinegara dan Bekasi
16:15 19:10
Berjalan Hari Senin / Setelah Libur
5:00 8:05 Berhenti Di Purwakarta
6:35 9:45
8:45 11:53
Berhenti di Cimahi
12:45 15:56
15:05 18:05 Berjalan Hari Jum'at / Minggu
17:05 20:08 Berhenti di Cimahi
19:15 22:24 Berjalan Hari Minggu dan Libur
Tarif :
Eksekutif : Rp. 40.000 - 50.000 Bisnis Dewasa : Rp. 25.000 - 30.000 Bisnis Anak : Rp. 20.000 - 25.000
2.2 Pengertian Sistem
Secara umum, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan. Menurut Edhy Sutanta (2003 : 4)
Sedangkan pengertian sistem menurut Andri Kristanto (2008 : 1) adalah Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Lain halnya menurut Azhar Susanto (2003 : 3) Sistem adalah kumpulan / group dari sub sistem / bagian / komponen apapun baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Konsep sebuah sistem menuntut perancangannya untuk mempertimbangkan sistem sebagai suatu keseluruhan. Akan tetapi keseluruhan sistem mungkin terlalu besar untuk dianalisis secara terperinci. Oleh karena itu, sistem dibagi atau diuraikan atas beberapa subsistem.
2.2.1 Karakteristik Sistem
Menurut Edhy Sutanta (2003 : 4-6) Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Mempunyai komponen (components)
Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat di dalam sistem.
2. Mempunyai batas (boundary)
Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan scope tinjauan terhadap sistem.
3. Mempunyai Lingkungan (environments)
4. Mempunyai penghubung / antarmuka (interface) antar komponen
Penghubung / antar muka (interface) merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung / antar muka merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-masing komponen.
5. Mempunyai Masukan (input)
Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna.
6. Mempunyai pengolahan (processing)
7. Mempunyai keluaran (output)
Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
8. Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan tujuan merupakan kondisi/ hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, tahapan merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu yang mendukung upaya pencapaian tujuan.
9. Mempunyai kendali (control)
Bagian kendali mempunyai peranan utama dalam menjaga atas proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kendali dapat berupa validasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapat dirancang dan dikembangkan secara terprogram.
10.Mempunyai umpan balik (feed back)
2.2.2Klasifikasi Sistem
Menurut Edhy Sutanta (2003 : 8-9) Tinjauan tentang suatu sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara,antara lain:
1. Sistem fisis (physical systems) dan sistem abstrak (abstact sysytem)
2. Sistem alamiah (natural systems) dan sistem bantuan manusia (human made systems)
Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campur tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia ada sebagai hasil kerja manusia.
3. Sistem tertentu (deterministic systems) dan sistem tidak tentu (probabilistic systems)
Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diprediksi sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu tingkah lakunya tidak dapat ditentukan/diprediksi sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Sedangkan sistem perekonomian dalam suatu negara termasuk klasifikasi sistem tidak tentu, karena tidak diketahui dengan pasti apa yang akan terjadi terhadap kondisi perekonomian tersebut apabila terjadi suatu kejadian tertentu.
4. Sistem tertutup (closed systems) dan sistem terbuka (open systems)
benar-benar tertutup.yang ada adalah sistem yang relatif tertutup, yaitu sistem tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem relatif tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem. Sekalipun sistem aplikasi komputer akan terhenti apabila satu daya listrik ke komputer mengalami gangguan/padam
2.3 PengertianInformasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saaat mendatang. Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah dan unit pengolah. Menurut Edhy Sutanta (2003 : 9-10)
2.3.1 Siklus Informasi
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerimaan kemudian menerima informasi tersebut. Membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti melakukan suatu yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali data tersebuat akan dianggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus informasi (information cycles) atau ada yang menyebutnya dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).
2.3.2 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi menurut buku analisis desain dan informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. (Jogiyanto,H.M, 1999:10)
1. Akurat
Informasi harus akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau dapat merusak informasi tersebut.
2. Tepat Pada Waktunya
akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
3. Relevan
Informasi harus relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.3.3 Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari Informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivennes atau cost benefit. (Jogiyanto,H.M,1999:11)
2.4 Pengertian Sistem Informasi
bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
2.4.1 Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah building block yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan biok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut tnembentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. (Jogiyanto, H. M 1999:12)
1. Blok Masukan
2. Blok Model
Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan rmemanipulasi data input dan data yang tersimpan didasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Teknologi
Teknologi merupakan "kotak alat" (toolbox) dari pekerjaan sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendaliaan dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari dua bagian utama, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
4. Blok Basis Data
menggunakan perangkat yang disebut dengan DBMS (Data Base Management Sistem).
5. Blok Kendali
Supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.4.2 Sistem Informasi Manajemen
Yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen adalah penerapan sistem informasi dalam organisasi untuk mendukung informasi informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Menurut para ahli:
1. Menurut George M.Scott
2. Menurut Frederick H.Wu
"Sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen" (Jogiyanto, H.M, 1999:14)
3. Menurut Gordon B Davis
"Sistem informasi manajemen adalah sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi" (Jogiyanto,H. M,1999:15)
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen adalah:
1. Kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi.
2. Menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkatan.
Jadi sistem informasi manajemen adalah seperangkat alat yang digunakan oleh para pengambil keputusan dalam membuat suatu keputusan dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan manajemen dengan cara memberikan informasi yang didasarkan oleh pandangan secara sistem sehingga mencapai tindakan optimal.
2.5 Perancangan Sistem
berupa penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
2.5.1 Pengertian Flow Map
Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukan arus pekerjaan secara keseluruhan dari simbol-simbol untuk menggambarkan secara urut dari arus data dan dokumen baik yang diperlukan maupun yang dihasilkan.
2.5.2 Pengertian Diagram Conteks
Suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk simbol-simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan.
2.5.3 Pengertian DFD (Data Flow Diagram)
Diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.
2.6 Definisi DBMS
yang ada dalam database dikelola secara terpusat oleh perangkat lunak DBMS.
2.6.1 Fungsi DBMS
Fungsi dari database management sistem adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan untuk pengaksesan data. 2. Memberikan fasilitas untuk menunjang data integrity.
3. Memberikan informasi mengenai data yang ada dalam database.
4. Mengatur pengaksesan bersamaan ke database 5. Memberikan fasilitas query.
6. Menyediakan fasilitas untuk pemulihan (recovery) jika terjadi kerusakan data.
7. Menyediakan fasilitas untuk menjaga keamanan data (security) dari tindakan pengrusakan atau pencurian informasi dari pihak yang tidak berwenang.
8. Menyediakan utilitas untuk pemeliharaan data dan pengukuran unjuk kerja sistem database.
2.6.2 Keuntungan DBMS {Database Management Sistem) 1. Redudansi dan Inkonsistensi Data
redudansi. Sedangkan penyimpanan data yang berulang-ulang dibeberapa file dapat mengakibatkan inkonsistensi. Hal ini terjadi bila suatu ketika terjadi perubahan pada beberapa file yang seharusnya dirubah malah tidak dirubah atau ada beberapa file yang terlewatkan dalam perubahan tersebut maka terjadilah inkonsistensi.
2. Akses Data Mudah dan Cepat
Apabila pada suatu saat dibutuhkan untuk mencetak data tetapi belum tersedia program tertulis untuk mengeluarkan data tersebut. Maka kesulitan timbul, penyelesaiannya adalah kearah DBMS (Database Management Sistem) yang mampu mengambil data secara langsung dengan bahasa yang mudah digunakan.
3. Standarisasi Data
Jika data tersebar dalam beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama, maka ini menyulitkan dalam menulis program aplikasi. Untuk mengambil dan menyimpan data tersebut, maka haruslah data dalam satu database yang dibuat satu format sehingga mudah dalam pembuatan program aplikasinya.
4. Banyak Pemakai (Multi User)
bersamaan. Salah satu alasan database dibangun karena data tersebut digunakan oleh banyak orang dalam waktu berbeda diakses oleh program sesuai kebutuhan masing-masing.
5. Keamanan (Security)
Tidak setiap pemakai database diperbolehkan untuk mengakses semua data. Keamanan ini dapat diatur lewat program atau fasilitas keamanan dari operating sistem.
6. Kesatuan (integrity)
Database berisi file-tie yang saling berkaitan, masalah utama adalah bagaimana kaitan antara file tersebut terjadi meskipun kita mengetahui bahwa file A berkaitan dengan file B namun secara teknis field kunci yang mengaitkan kedua file tersebut.
7. Kebebasan Data (Data Independence)
Pada suatu aplikasi yang kita buat dengan bahasa pemrograman BASIC, misalnya bila program telah dibuat untuk menyelesaikan masalah pembacaan data, maka setelah program jadi dan terdapat perubahan struktur file maka program tersebut haruslah dirubah. Hal ini disebut bahwa program yang telah dibuat tidak bebas terhadap database yang ada.
International Business Machines adalah sebuah perusahaan Amerika
Serikat yang memproduksi dan menjual perangkat keras dan perangkat lunak
komputer. IBM didirikan pada 15 Juni 1911, beroperasi sejak 1888 dan berpusat
di Armonk, New York, Amerika Serikat. Nama DB2 Developer IBM Deskripsi
singkat DB2 adalah produk Sistem Manajemen Hubungan Database dari IBM
atau sekarang yang populer disebut Data Server yang dimana merupakan
Perangkat Lunak Manajemen Informasi. Kebanyakan DB2 disebut juga sebagai
DB2 Enterprise Server Edition atau top of the line DB2 DAta Warehouse Edition
3.1 Sejarah PT KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT
BANDUNG
Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "ghyaamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Gambar 3.1 Kereta Api generasi pertama Sumber : Arsip PJKA
Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana.
sepanjang 473 km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro - Pekanbaru.
Tabel 3.1 Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia Sumber: Arsip PJKA
Periode Status Dasar Hukum
Th. 1864 Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda
1864 s.d 1945 Staat Spoorwegen (SS) Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS)
Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)
IBW
1945 s.d 1950 DKA IBW
1950 s.d 1963 DKA – RI IBW
1963 s.d 1971 PNKA PP. No. 22 Th. 1963
1971 s.d.1991 PJKA PP. No. 61 Th. 1971
1991 s.d 1998 PERUMKA PP. No. 57 Th. 1990
3.1.1 Visi dan Misi PT. KERETA API (PERSERO) KANTOR
PUSAT BANDUNG
Visi
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.
Misi
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.
3.1.2 Arti Logo PT KERETA API (PERSERO) KANTOR PUSAT
BANDUNG
Kereta Api logo baru memiliki arti sebagai berikut :
Tiga garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis pada PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya dan dua garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal, anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima. Kemudian, satu garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.)
Gaya Gambar :
Sifat Gambar :
3.2 Struktur Organisasi
OPERASI PERSONALIA &UMUMDIREKTUR
DIREKTUR PENGEMBANGAN USAHA
DAERAH OPERASI/DIVISI JAWA DAERAH OPERASI/DIVISI SUMATERA
JAB
BALAI YASA PERSEDIAANGUDANG
STRUKTUR ORGANISASI
GAMBAR SRUKTUR ORGANISASI
3.3 Deskripsi Kerja
Sesuaidengan keputusan Direksi Nomor Kep. U/OT.003/XI/2/KA-2002, susunan PT Kereata Api (Persero) tingkat pusat adalah sebagai berikut :
A. Direksi
Tugas pokoknya adalah:
1. Memimpin mengurus, dan mengelola PT Kereta Api (Persero) sesuai dengan tujuan dan tugas pokok perusahaan.
2. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan perusahaan. 3. Mewakili perusahaan di dalam dan di luar peradilan.
4. Melaksanakan kebijakan umum yang ditentukan oleh Menteri. 5. Merumuskan dan menetapkan kebijaksanaan.
6. Menyiapkan pada waktunya Rencana Kerja Tahunan lengkap dengan anggaran PT Kereta Api (Persero).
7. Menyiapkan laporan pertanggung jawaban PT Kereta Api (Persero) dan perhitungan hasil usaha menurut cara dan waktu yang telah ditetapkan Menteri.
8. Menyiapkan susunan organisasi lengkap dengan perincian tugasnya. 9. Mengangkat dan memberhentikan pegawai sesuai dengan peraturan yang
berlaku bagi PT Kereta Api (Persero).
10. Menetapkan peraturan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan bagi pegawai serta semua hal kepegawaian lainnya.
(Persero), baik dalam bentuk laporan tahunan maupun laporan berkala. 12. Menjalankan kewajiban-kewajiban lain berdasarkan petunjuk Menteri.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Direksi mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Merencanakan dan pengelolan kegiatan-kegiatan PT Kereta Api (Persero) secara terpadu.
2. Pengusahaan dan pengembangan prasarana serta sarana angkutan Kereta Api.
3. Pengembangan dan pendayagunaan SDM.
4. Pengembangan organisasi dan manajemen PT Kereta Api (Persero). 5. Pengelolaan keuangan PT Kereta Api (Persero).
6. Pengawasan Internal B. DirekturUtama
Tugas dan wewenangnya:
1. Pembuat dan pemberi masukan pertimbangan dan sarana untuk kebijakan teknis.
2. Bertindak untuk dan atas nama baik direksi dan semua bidang. 3. Memimpin kegiatan Direktorat.
4. Melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan kebijaksanaan direksi.
1. Bagian Satuan Pengawas Intern (SPI)
Tugas bagian SPI adalah melakukan pengawasan .manajemen, pengujian, penilaian atas hasil Iaporan serta pengusutan alas perintah Direktur Utama menyangkut bidang keuangan, bagian teknis pemeliharaan prasarana, bagian operasi dan pemasaran (pelayanan) jasa angkutan kereta api, bidang administrasi personalia, administrasi umum dan administrasi pendidikan serta pelatihan, bidang perencanaari pembangunan penelitian teknologi infomasi dan sistem informasi serta bidang kelengkapan.
2. Bagian Pusat Perencanaan dan Pengembangan (Pusrenbang)
Tugas dan wewenangnnya :
a. Perencanaan program penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
b. Perencanaan dan pembangunan kurikulum serta pembinaan instruktur.
3. Direktorat Teknik
Direktorat Teknik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana yang berkaitan dengan perolehan dan pendayagunaan, pemeliharaan serta perawatan atas sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasional yang dimiliki perusahaan.
Direktorat Teknik terdiri dari:
a) Sub Direktorat Perencanaan Teknik.
c) Sub.DirektoratTanah dan Bangunan.
d) Sub Direktorat Sinyal, Telekomunikasi, danListrik. 4. Direktorat Operasi dan Pemasaran
Direktorat Operasi dan Peasaran mempunyai tugas melaksanakan pengendalian dan pengawasan teknik operasi jasa angkutan Kereta Api serta pendayagunaan fasilitas sarana dan prasarana pendukungnya. Direksi Operasi dan Pemasaran terdiri dari:
a) Sub Direktorat Lalu Lintas.
b) Sub Direktorat Pemasaran Angkutan Penumpang.
c) Sub Direktorat Pemasaran Angkutan Barang.
5. Direktorat Keuangan
Direktorat Keuangan mempunyai tugas pokok membina dan mengelola keuangan dan sediaan, serta menetapkan kebijakan tentang pendanaan, pendayagunaan keuangan, akuntansi, dan penyediaan.
Direktorat Keuangan mempunyai empat sub direktorat, yaitu:
a. Sub Direktorat Anggaran
Sub Direktorat Anggaran terdiri dari;
1. Seksi Anggaran I.
2. Seksi Anggaran II.
3. Seksi Anggaran III.
4. Seksi Anggaran IV.
b. Sub Direktorat Administrasi Keuangan
Sub Direktorat Administrasi Keuangan mempunyai tugas pokok menyelenggaiakan dan mengelola tata usaha kas besar kantor pusat, nielaksanakan evaluasi pembayaran internal dan ekstemal, mengendalikan dan mendistribusikan dana, serta mendayagunakaan kas perusahaan, menyelesaikan administrasi asuransi serta memantau penyaluran dana PUKK.
Sub Direktorat Administrasi Keuangan terdiri dari:
1. Seksi Bendahara Kantor Pusat.
2. Seksi Evaluasi Pelaksanaan Pembayaran.
3. Seksi Pengendaiian dan Pendayagiinan Kas Pemsahaan.
4. Seksi Asuransi dan PUKK.
c. Sub Direktorat Akuntansi
Sub Direktorat Akuntansi terdiri dari:
1. Seksi Akuntansi Umum (Kepala Kelompok 1/kapok 1)
Kelompok penyelenggara anggaran mempunyai tugas pokok:
1) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).
2) Pengendalian Perencanaan Pclaksanaan Anggaran.
3) Menerbitkan Surat Otorisasi NPD (Nota Permohonan Dana).
4) Menyusun Laporan Realisasi Anggaran (RKA),
2. Seksi Verifikasi Kas (Kepala Kelompok II/Kapok II)
Kelompok penyelenggara verifikasi serta akuntansi pendapatan
dan pengeluaran mempunyai tugas pokok:
1) Verifikasi, meneliti kelengkapan, kebenaran serta keabsahan yang
berkenaan dengan pengeluaran dan pendapatan Daop 2 Bandung.
2) Akuntansi Pendapatan, Penerimaan dan Pengeluaran Kas, Meneliti
keiengkapan analisa dokumen lainnya yang diterima dari unit-unit
pelaksana, mengikhtisarkan analisa stasiun, membuat bukti jurnal dan
pengeluaran dan pendapatan Daop 2 Bandung.
3. Seksi Akuntansi Biaya (Kepala Kelompok ITI/Kapok HI)
Kelompok penyelenggara akuntansi biaya, persediaan, dan aktiva tetap
mempunyai tugas pokok:
1) Pembiayaan dan dokumentasi lainnya yang diterima dari unit-unit
pelaksana menyangkut akuntansi biaya.
2) Menyusun buku pembantu yang berkenaan dengan akuntansi biaya,
persediaan dan aktiva tetap.
3) Melakukan pemantauan atas mutasi-mutasi terhadap aktiva
tetap.
4. Seksi Akuntansi Pendukung (Kepala Kelompok IV/Kapok IV)
1) Proses komputerisasi akuntansi.
2) Penyelenggaraan buku besar.
3) Pembuatan daftar sisa.
4) Penyusunan neraca lajur.
5) Pembuatan jurnal khusus.
7) Penyelidikan terhadap angka akun yang tidak wajar pada neraca lajur yang
akan dituangkan dalam Laporan Keuangan Daerah Operasi 2 Bandung.
8) Pembuatan laporan berkala ikhtisar dukungan laporan keuangan.
3.4 ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
3.4.1 KOMISARIS
Sebagai BUMN PT Kereta Api (Persero) berpedoman pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), termasuk penetapan Rencana Kerja Anggaran Tahunan juga ditetapkan dan diputuskan melalui RUPS yang unsurnya terdiri dari :
A. Pemegang Saham
1. Kuasa Pemegang Saham : Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata 2. Pendampimg Kuasa Pemegang Saham : Asisten Deputi Urusan Usaha
B. Dewan Komisaris
Gambar 3.4 Struktur Jabatan 3.4.3 PEGAWAI
Untuk pelaksanaan tugas di PT Kereta Api (Persero), diperlukan proses pendidikan dan penelitian secara terprogram dan continue baik di bidang prasarana, sarana, operasional, niaga, maupun manajemen. Sebagian kegiatan pendidikan dan pelatihan doselenggarakan secara internal PT Kereta Api (Persero) melalui sejumlah lembaga berikut:
1. Balai Asesmen di kantor pusat PT Kereta Api (Persero) : Jl.Perintis Kemerdekaan No 1 Bandung,dengan spesifikasi kegiatan membuat bank soal asesmen , pengembangan teknik asesmen, peningkatan kompetisi asesor, pemetaan kompetisi pegawai, serta melakukan asesmen terhadap pegawai yang akan menempati posisi jabatan structural dan fungsional.
2. Balai Pelatihan Operasi dan Pemasaran (BP Opsar) : lokasi di Jl. Ir H.Juanda No. 215 dengan spesifikasi pendidikan bidang operasional seperti Pemimpin Perjalanan KA (PPKA) dari Kondektur, yang dalam jangka panjang juga dapat menempati posisi jabatan sebagai Kepala Stasiun, Pengawas Operasi bahkan Kepala Seksi Operasi dan Kepala Seksi Niaga.
3. Balai Pelatihan Teknik Prasarana (BPTP) : lokasi di Bekasi dengan spesifikasi pendidikan bidang perasional khususnya petugas operasional di Jabodetabek. Selain itu, di BPL Opka Bekasi ini juga diselenggarakan spesifikasi pendidikan bagi teknisi jalan rel dan jembatan untuk posisi jabatan Kepala Distrik, Kepala Resort, serta calon Pengawas Jalan Rel dan Jembatan.
3.5 Aset Perusahaan
Diluar sumber daya pemasok pendapatan berupa prasarana dan sarana ,PT Kereta Api (Persero) juga memiliki Sumber Daya Aset Non Produksi berupa :
1. TANAH PEMERINTAH, yaitu tanah yang diatasnya berdiri prasarana pokok milik pemerintah.
2. TANAH PT. KA, tanah yang diatasnya berdiri bangunan-bangunan milik PT. KA
45 4.1 Analisis Sistem
Analisis sistem yang berjalan pada PT. Kereta Api Kantor Pusat (Persero) Bandung bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dijadikan landasan usulan analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada pada PT. Kereta Api (Persero) Kantor Pusat Bandung.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumen-dokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang sedang berjalan. Dokumen yang digunakan pada sistem informasi PT. Kereta Api (Persero) Bandung adalah sebagai berikut :
1. Nama Dokumen : Formulir Pemesanan Tiket
Sumber : Loket
Fungsi : Sebagai data awal pemesanan calon penumpang dan KA
Item Data : Nama, Alamat, Telepon, Nama KA, Stasiun Tujuan, Stasiun keberangkatan, Tgl dan Jam Keberangkatan, Kelas KA
2. Nama Dokumen : Tiket KA
Sumber : Loket
Rangkap : 1
Fungsi : Sebagai bukti pembelian tiket KA
Item Data : Nama, Nama KA, No KA, No Tempat Duduk, Stasiun Tujuan, Stasiun Keberangkatan, Tgl dan Jam Keberangkatan, Kelas KA, Harga Tiket
3. Nama Dokumen : Kwitansi Pembelian
Sumber : Loket
Rangkap :2
Fungsi : Sebagai bukti pembelian tiket KA
4. Nama Dokumen : Formulir Pembatalan
Sumber : Loket
Rangkap : 1
Fungsi : Sebagai data untuk pembatalan tiket KA
Item Data : No KA, Tgl KA, No Transaksi, No Mutasi, No Tiket.
4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Prosedur kerja yang terlibat dalam system informasi pemesanan dan pembatalan tiket Kereta Api di Stasiun, pemesanan tiket Kereta Api untuk kelas Eksekutif dan Bisnis baik keberangkatan atau kepulangan (PP) dari stasiun bandung maupun stasiun lainnya yang online bisa dipesan 30 hari sebelum tanggal keberangkatan untuk semua tujuan.
Prosedur pemesanan, sebagai berikut :
1. Calon penumpang datang ke stasiun KAI untuk membeli tiket
2. Calon penumpang mengisi formulir pemesanan beserta jumlah harga tiket 3. Calon penumpang menyerahkan formulir pemesanan beserta jumlah harga
tiket kebagian loket
penumpang,dan jika pemesanan tiket tersedia loket akan memberikan hasil pemesanan tiket berupa struk sebagai tanda bukti.
5. Loket akan menginputkan data pemesanan keberangkatan penumpang 6. Selanjutnya loket akan menyimpan data keberangkatan penumpang 7. Loket akan membuatkan laporan penjualan tiket yang akan diserahkan ke
bagian pusrenbang.
8. Bagian pusrenbang akan menerima hasil laporan penjualan tiket yang diberikn oleh loket.
Pembatalan tiket Kereta Api dari calon penumpang dikenakan potongan 25% apabila pembatalan dibatalakan paling lambat 60 menit sebelum keberangkatan dan tiket dianggap hangus bila kurang dari 60 menit sampai KA berangkat atau penumpang terlambat (ketinggalan) KA, tiket dianggap hangus.
Prosedur pembatalan, sebagai berikut :
1. Penumpang datang ke stasiun Kereta Api. 2. Penumpang mengisi formulir pembatalan.
3. Penumpang menyerahkan formulir pembatalan dan tiket Kereta Api ke loket.
6. Loket mengupdate bila data calon penumpang masih ada dan tiket dikembalikan jika data tersebut tidak ada.
7. Loket menginformasikan pembatalan tiket kepada operator.
8. Operator menyimpan data pembatalan dan mencetak laporan pembatalan tiket.
9. Operator akan membuatkan bukti nota atau bon pembatalan tiket rangkap 2 yang akan d berikan ke bagian loket 1.
10.Loket akan memberikan bukti pembtalan tiket kepada calon penumpang. 11.Operator akan membuatkan laporan pembatalan tiket yang akan
4.1.3 Flow Map pemesanan tiket
Form Pemesanan
Data Pemesanan
Form Pemesanan
Data Pemesanan
Memeriksa ketersediaan tiket
Database loket Tidak tersedia
tersedia
Input data pemesanan
Cetak Laporan Penjualan Cetak Tiket KA
Tiket KA
Tiket KA Laporan Penjualan Laporan Penjualan Calon Penumpang loket operator pusrenbang
4.1.4 Diagram Conteks Pemesanan Tiket Kereta Api
Calon peumpang
tiket SI tiket online KA pusrenbang Data Permohonan Laporan Penjualan Tiket
Struk Data permohonan disetujui
Gambar 4.2 diagram conteks pemesanan tiket
4.1.5 Data Flow Diagram (DFD) pemesanan
Calon Penumpang
1 Input Data Pemesanan
Data Pemesanan
2 Input Data Penjualan
pusrenbang Data Pemesanan
Laporan Penjualan tiket
4.1.6 Flow Map pembatalan tiket Calon penumpang loket operator pusrenbang
4.1.7 Diagram Conteks Pembatalan Tiket Kereta Api
Calon Penumpang
SI Tiket Online KA
Pusrenbang Data Permohonan
Pembatalan Laporan Pembatalan Tiket
Gambar 4.5 Diagram conteks pembatalan tiket
4.1.8 Data Flow Diagram (DFD) pembatalan
Calon Penumpang Input data 1
pembatalan
Data Pembatalan
Cetak bukti pembatalan
Nota pembatalan
2 Cetak Laporan
Pembatalan
5.1 Kesimpulan
. PT. KERETA API sudah mempunyai sistem informasi yang cukup baik dalam pemesanan tiket online,dan tiket dapat dipesan di wilayah manapun yang telah ditentukan dan resmi untuk semua jurusan dengan pemesanan tiket yang dapat dipesan 30 hari sebelum tanggal keberangkatan.
5.2 Saran