PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Mengikuti PROPER dan
Terdaftar di BUrsa Efek Indonesia periode 2012-2014) THE INFLUENCE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
DISCLOSURE, PROFITABILITY, COMPANY SIZE AND ENVIRONMENTAL PERFORMANCES TOWARD VALUE OF THE
COMPANY
(Empirical study on Manufacture Company that Follow PROPER and Listed in Indonesian Stock Exchange Period 2012-2014)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana pada Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh:
NISSA SABRINA GHAESANI 20130420201
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Mengikuti PROPER
dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014)
THE INFLUENCE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE, PROFITABILITY, COMPANY SIZE AND ENVIRONMENTAL PERFORMANCES TOWARD VALUE OF THE
COMPANY
(Empirical study on Manufacture Company that Follow PROPER and Listed in Indonesian Stock Exchange Period 2012-2014)
NISSA SABRINA GHAESANI 20130420201
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MOTTO
َر ْ َع ِا هُا َذ ِ نَْ َ ََهُ ا َنهكََُاَ ا َذ ِ نَْ هَ او ََها نَلَم ِ َ َج ا ٍَ ا هُج مَاَهل مَم ا َ َرَيَر ٌ
Allah akan meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang
berilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (Al-Mujadillah:11)
Harga kebaikan manusia adalah menurut apa yang telah dilaksanakan atau diperbuatnya (Ali Bin Abhi Thalib)
The best sword that you have is a limitless patience !!!
People don’t care how much you know untill they know much you care
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah.... Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuata n, membekaliku ilmu, serta memperkenalkan cinta. Atas karunia-Mu akhirnya aku dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Rasul
Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini,
Untuk Kedua orangtuaku Muhammad Abdul Chalim dan Evi Fatimah, Sebagai tanda bakti, hormat dan terimakasih yang tak terhingga ku persembahkan karya kecil untuk
kalian yang tidak pernah berhenti memberikan kasih sayang, selalu sabar, tidak pernah putus untuk mendokan dan selalu memberikan dukungan. Semoga menjadi awal
kebahagiaanmu dan kelak menjadi pemberat pahalamu di akhirat. Aamiin.
Untuk adikku tersayang Maudy dan Meli yang telah menjadi warna yang tak tergantikan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhya. Semoga kita menjadi anak
Sholehah dan menjadi kebanggan keluarga....
Untuk sahabat-sahabatku dikampus Putri Novia Fajarini, Siska Erlita, Tiara Rahma Wahyuning Tyas, Farinza Tiara Indani, Ratnasari Mulyaningsih, Prasetya
Herlambang, Dzaky Faisal Prasista, Dodi Wibowo, Dyaz Aprila Kurniawan.
Terimakasih, kalian tidak terlupakan, ter-istimewa di tempat singgah perjalananku menimba ilmu
Untuk kalian yang pernah se-atap denganku, Aprilia Putri, Elisa Wahyuningsih, Soraya Nur Aina, Seta Kartika Sari, Ayu Melsa, Fenita Ujiyana. Terimakasih telah bersedia menjadi pendengar yang baik disegala bagian cerita kehidupanku dan
tidak pernah pergi ketika aku berada dibagian terburuk. Semoga studi kalian selalu lancar, cepat lulus, No more tears. Ghesa always hope the best n sweetest boy for
you all...
Untuk mas Rechi, mas Ajik,Johan dan mbak Fisa, Haloo kak.. terimakasih telah hadir untuk membantu adik-mu, memberi masukan, memberi dorongan, berbagi
banyak pengetahuan dan terimakasih telah menyayangi...
Untuk Thata dan Ara, Terimakasih selama ini telah menjadi Partner Terbaik, Partner Hitz, Parter Menthel, Partner Nongkrong, Partner Rempong dalam mengerjakan skripsi yang saling support ketika ada yang mulai menyerah dan tidak pernah bosan
Untuk Dieta, Dika, Meilinda, Astried, Dimas, Zaki yang telah membantuku
ngadepin ribednya “skripsweeet” dan sahabat “Kang Dolan” semua yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu (bcs too much) hehehe. Terimakasih telah menjadi bagian dari masa muda ku yang asyiiiik. Keep solid ya guys... Sukses untuk kita semua
and I hope we go DOLAN SOON !!!
Untuk teman satu bimbingan Mr.Andan, teman Akuntansi E, teman-teman KKN 19, teman-teman-teman-teman se-angkatan 2013Muhammadiyah University of
5. Profitabilitas ... 16
6. Ukuran Perusahaan ... 16
7. Kinerja Lingkungan ... 17
B. Penurunan Hipotesis……….... 17
C. Model Penelitian ... 23
BAB III METODE PENELITIAN... ... 24
A. Objek Penelitian ... 24
B. Jenis dan Sumber Data ... 24
C. Teknik Sampling ... 24
D. Teknik Pengumpulan Data ... 25
E. Pengukuran Variabel ... 26
F. Uji Kualitas Data... ... 30
G. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 33
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 36
B. Uji Kualitas Data ... 37
1. Statistik Deskriptif ... 38
2. Uji Asumsi Klasik ... 39
C. Hasil Penelitian(Uji Hipotesis) ... 43
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ... 53
A. Simpulan ... 54
B. Saran ... 54
DAFTAR TABEL
TABEL 4.1 PROSEDUR PEMILIHAN SAMPEL ... 37
TABEL 4.2 HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF ... 38
TABEL 4.3 HASIL PROPER ... 39
TABEL 4.4 HASIL UJI NORMALITAS ... 40
TABEL 4.5 HASIL UJI AUTOKORELASI ... 41
TABEL 4.6 HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS ... 42
TABEL 4.7 HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS ... 43
TABEL 4.8 HASIL UJI DETERMINASI ADJUSTED ... 44
TABEL 4.9 HASIL UJI NILAI F ... 44
TABEL 4.10 HASIL UJI PARSIAL (t test) ... 45
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sampel Perusahaan Manufaktur
Lampiran 2. Data Outlier
Lampiran 3. Hasil Sampling Variabel Independen
Lampiran 4. Hasil Sampling Variabel Dependen
Lampiran 5. Item ceklist CSR
Lampiran 6. Hasil Regresi
ABSTRACT
This study aims to discover the influence of Corporate Social Responsibility( CSR ) Disclosure, Profitability, Company Size and Environmental Performance on Firm Value. The data used to analyze the study was the annual reports and financial statements of companies listed on the Indonesia stock exchanges in 2014, Following PROPER year and disclose CSR in 2012-2014. This study using purposive sampling in selecting samples. There are 78 companies listed on the stock exchange Indonesia in 2012-2014 were used as a sample in this study. The analytical tool used in this study is SPSS version 15.0. The statistical method used to test the hypothesis is multiple regression analysis. Measurement of Corporate Social Responsibility based on Global Reporting Initiative (GRI) is observed from the company's annual report.
Based on the analysis, the results showed that the size of the company's profitability and positive effect on the value of the company and there is no influence of CSR and environmental performance of the company's value.
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR), Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Kinerja Lingkungan pada Nilai Perusahaan. Data yang digunakan untuk
menganalisis penelitian ini adalah laporan tahunan dan laporan keuangan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada 2012-2014,
Mengikuti PROPER pada tahun 2012-2014 serta mengungkapkan CSR pada tahun
2012-2014. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dalam memilih
sampel. Ada 78 perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada
2012-2014 yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS versi 15.0. Metode statistik yang
digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda. Pengukuran
Corporate Social Responsibility didasarkan pada Global Reporting Initiative (GRI)
yang diamati dari laporan tahunan perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis, hasil penelitian menunjukkan bahwa
profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
dan tidak ada pengaruh dari CSR dan kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meningkatkan nilai perusahaan merupakan tujuan utama dari sebuah
perusahaan (Permanasari, 2010). Apabila suatu perusahaan berjalan dengan lancar
maka hal tersebut dapat meningatkan nilai perusahaan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan maka nilai dari saham
kepemilikan dapat menjadi indeks yang tepat. Berdasarkan alasan itulah, maka
tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk memaksimalisasikan harga
saham yang diterbitkan atau maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan
(Cecilia dkk, 2015).
Indonesia telah mengalami krisis global pada tahun 2008 yang berdampak
pada turunnya harga saham di pasar modal Indonesia. Hal ini menjadi perhatian
para investor asing maupun domestik untuk berhati-hati dalam menanamkan
modalnya. Namun, adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dapat membuat
investor lebih leluasa melakukan investasi tanpa adanya batasan antar negara.
Memasuki Asean Economic Community (AEC) pada tahun 2015 akhir merupakan suatu tantangan besar bagi negara anggota AEC, termassuk Indonesia.
Industri manufaktur merupakan sektor yang paling banyak di Indonesia. Dengan
harus memanfaatkan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya dengan
memaksimalkan nilai perusahaan untuk menarik minat para investor.
Di Indonesia corporate social responsibility (CSR) telah menjadi salah satu perbincangan untuk meningkatkan citra perusahaan di mata investor atau
masyarakat. Namun tidak semua perusahaan di Indonesia mengungkapkan CSR.
Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya sarana pendukung untuk
mengungkapkan CSR kedalam annual report. Sarana yang tidak mendukung seperti standar dalam pelaporannya dan sektor di pasar modal Indonesia juga
kurang mendukung yang ditandai dengan tidak adanya penerapan indeks saham
perusahaan yang melakukan CSR.
Pada era globalisasi seperti saat ini perusahaan di Indonesia telah banyak
yang mengungkapkan CSR di dalam annual report. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya perusahaan saat ini maka semakin mudah perusahaan tersebut
untuk melakukan perusakan yang akan mencemari lingkungan sekitar dan nantinya
akan berdampak buruk bagi masyarakat sekitar lingkungan perusahaan tersebut.
Menurut John Elkington dalam Augustine (2014) Perusahaan tidak hanya dituntut
untuk melakukan single buttom line yaitu nilai perusahaan dalam bentuk tangung jawabnya pada hal keuangan perusahaan saja namun juga harus berpijak pada triple bottom line yaitu tidak hanya keuangan perusahaan atau profit saja namun juga dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat(people) dan turut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet) khususnya lingkungan sekitar perusahaan.
Hal ini dikarenakan, kondisi keuangan saja tidak cukup untuk menjamin
responsibility dengan bertindak sesuai harapan masyarakat serta meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Hal tersebut telah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) yang telah
disahkan pada tanggal 20 Juli 2007, dimana perusahaan yang melakukan kegiatan
usaha di bidang atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan
tanggung jawab sosial dan lingkungan. Banyak media massa memberikan sorotan
yang mendalam kepada perusahaan dengan kepedulian lingkungan yang rendah
sehingga dapat memperburuk hubungan perusahaan dengan masyarakat
(Nugraha,2015).
Pemikiran yang melandasi CSR yang dianggap inti dari etika suatu bisnis
adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi
dan legal kepada shareholder saja namun juga kepada stakeholders yang jangkauannya meliputi pegawai, pelanggan, pemerintah, supplier, komunitas
bahkan juga kompetitor. CSR sudah bukan lagi merupakan suatu hal atau kegiatan
yang bersifat sukarela namun merupakan suatu kewajiban bagi setiap perusahaan
untuk melakukannya agar mengurangi dampak yang negatif terhadap lingkungan.
Beberapa penelitian terdahulu menunjukan tetang pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan dalam penelitian (Arafat et al, 2012; Kusumadilaga, 2010) dan Susanto (2012). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
besar kecilnya pengungkapan corporate social responsibility yang dilakukan perusahaan dapat mempenngaruhi peningkatan nilai perusahaan. Namun, dalam
penelitian yang dilakukan oleh Agustine (2012) dan Maspupah (2014) menunjukan
perusahaan. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Cecilia dkk (2015) yang
menemukan hasil bahwa corporate social responsibility tidak berpengaruh secara sigifikan terhadap nilai perusahaan.
Tujuan utama perusahaan adalah profitabilitas yang merupakan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Isu mengenai lingkungan merupakan hal
yang sensitif yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan profitabilitas. Tidak jarang para pesaing menggunakan isu
lingkungan dalam menjatuhkan kredibilitas perusahaan sehingga berpengaruh
terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profitabilitas (Suhardjanto,
2010).
Besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan dapat
mempengaruhi nilai perusahaan. Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan
bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya.
Profitabilitas merupakan indikasi bagi perusahaan sejauh mana perusahaan mampu
menghasilkan laba dari penjualan dan investasi perusahaan. Keuntungan yang layak
diberikan kepada pemegang saham adalah keuntungan pajak dan keuntungan
setelah bunga. Semakin besar perusahaan mendapatkan keuntungan maka besar
perusahaan tersebut dalam membayar deviden.
teoritis semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan maka semakin
tinggi nilai suatu perusahaan. (Weston dan Coveland,1992)
Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan Yuniansih dan Wirakusuma
(2007) menyimpulkan bahwa profitabilitas sebagai indikator kinerja perusahaan
berpengaruh positif terhadap perusahaan. Karena dengan meningkatnya kinerja
perusahaan akan meningkatkan ROA dan ROE yang merupakan contoh proksi dari
rasio profitabilitas. Penelitian Agustine (2014), Maspuspah, (2014) juga
menunjukan hasil bahwa profitablitas berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Penelitian tersebut sejalan dengan penemuan Cecilia dkk, (2015) yang
menemkan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan. Semakin besar profitabilitas suatu perusahaan (ROA) memberikan
indikasi prospek perusahaan yang baik karena adanya potensi peningkatan
keuntungan yang diinvestasikan oleh pemegang saham untuk mendapatkan
pertumbuhan laba sehingga dapat memicu investor untuk membeli saham.
Secara umum, investor, kreditor, serta pihak manajemen akan lebih
memberikan perhatian perhatian kepada perusahaan yang memiliki jumlah aset
yang besar karena akan akan lebih leluasa dalam menggunakan aset yang ada untuk
meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Sujoko dan Soebiantoro (2007)
mengatakan bahwa ukuran perusahaan (firm size) yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan
nilai perusahaan akan meningkat . Dalam menghadapi goncangan ekonomi,
biasanya perusahaan yang berukuran besar akan lebih kokoh berdiri, meskipun
sehingga investor akan lebih cenderung menyukai perusahaan berukuran besar dari
pada perusahaan kecil.
Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sulistiono (2012)
menyabutkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan. Sebaliknya, penelitian yang dilakukan oleh Maspupah
(2014) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Cecilia dkk (2015) menunjukan hasil
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan. Mereka berpendapat bahwa investor ataupun calon investor tidak
memperhatikan ukuran dari suatu perusahaan seperti berapa besarnya aset yang
dimiliki oleh suatu perusahaan melainkan lebih memperhatikan profitabilitas
perusahaan sehingga para investor akan dapat memperoleh dividen yang lebih
tinggi.
Permasalahan lingkungan saat ini menjadi salah satu hal yang diperhatikan
oleh para konsumen dan investor. Setiap orang harus menerapkan lingkungan yang
bersih baik didalam lingkungan perusahaan maupun diluar lingkungan perusahaan.
Apabila setiap orang menerapkan kebersihan maka nantinya hal tersebut akan
berdampak baik bagi kita semua. Maka dari itu, ada baiknya untuk kita semua sadar
akan lingkungan sekitar agar tetap melestarikan lingkungan hidup yang bersih.
Bentuk kepedulian lingkungan dari perusahaan ditandai dengan adanya
kinerja lingkungan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Suratno dkk (2006)
adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik (green).
Penilaian kinerja lingkungan diukur dengan penilaian peringkat PROPER(Program
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) yang dilakukan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup. Tujuan dari penilaian tersebut adalah untuk meningkatkan
kinerja perusahaan dalam pelestarian di bidang lingkungan.
Pelaporan pengelolaan lingkungan yang dilakukan perusahaan merupakan
faktor yang penting dalam transparasi dalam pengelolaan lingkungan karena
perusahaan dapat dikatakan sebagai salah satu pihak penyumbang dalam
pertumbuhan ekonomi dan penyumbang terhadap aspek lingkungan negara
khususnya di Indonesia. Sistem manajemen lingkungan memberikan mekanisme
untuk mencapai dan menunjukkan performasi lingkungan yang baik melalui upaya
pengendalian dampak lingkungan dari kegiatan produk dan jasa. Sistem tersebut
juga dapat digunakan untuk mengantisipasi perkembangan tuntutan dan
peningkatan performasi lingkungan dari konsumen serta untuk memenuhi
persyaratan peraturan lingkungan hidup dari pemerintah (Muti Sophira Hilman dan
Ellia Kristiningrum, 2008)
Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Markus (2000), Figge
dan Hahn (2004), dan Al-Najjar (2012) menjelaskan adanya hubungan antara
kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Mazda (2013) menunjukan hasil bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh
Setelah melihat penelitian terdahulu ditemukan research gap dimana ada
ketidak konsistenan dalam setiap hasil penelitian sehingga perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya yaitu variabel penelitian dan jenis perusahaan. Penelitian ini akan
ditambahkan variable kinerja lingkungan dan menggunakan sektor manufaktur
agar lebih akurat dalam membandingkan hasil penelitian dari tahun ke tahun. Oleh
karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan merumuskan judul
’’Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Kinerja Lingkungan terhadap Nilai Perusahaan’’
B. Batasan Masalah
Penelitian ini membahas variabel-variabel yang mempengaruhi
pengembangan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia pada periode 2012-2014 yang mengungkapkan PROPER dan
mengungkapkan Corporate Social Responsibility . Variabel - variabel independen yang akan dianalisis adalah Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Kinerja Lingkungan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disimpulkan beberapa
rumusan masalah diantaranya:
1. Apakah pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan?
3. Apakah pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan ?
4. Apakah pengaruh kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Menjelaskan pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan
2. Menjelaskan pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan
3. Menjelaskan pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan
4. Menjelaskan pengaruh kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan diatas, manfaat yang
dapat diambil untuk beberapa pihak dengan menyusun penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
serta memperoleh pemahaman terhadap berbagai studi pada bidang akuntansi
keuangan khususnya mengenai permasalahan yang diteliti.
2. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
membuat keputusan investasi yang tepat pada perusahaan yang lebih peduli
terhadap isu lingkungan.
3. Bagi Manajemen Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan perusahaan untuk lebih
perhatian terhadap lingkungan di Indonesia serta dapat menjadikan
pertimbangan perusahaan untuk menerapkan Environmental Disclosure secara menyeluruh.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
serta dapat digunakan sebagai tambahan acuan untuk penelitian sejenis dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Landasan Teori
1. Teori Pensinyalan (Signalling Theory)
Jama’an (2008), mengungkapkan Signalling Theory menjelaskan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna
laporan keuangan. Brigham dan Hauston (2011), menyatakan signal adalah
suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor
tentang bagaimanak manajemen memandang prospek perusahaan. Teori sinyal
menunjukan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dan pihak
yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Sinyal ini berupa informasi
menegenai mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk
merelaisasikan keinginan pemilik.
Signalling Theory menyatakan pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang sehingga
meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan
(Hasnawati,2005). Teori sinyal memberikan gambaran bahwa pengeluaran
investasi mempunyai sinyal positif terhadap pertumbuhan suatu perusahaan di
2. Teori Pemangku Kepentingan (Theory steakholder)
Teori stakeholder merupakan teori yang menjelaskan tentang bagaimana manajemen perusahaan memenuhi atau mengelola harapan para stakeholder.
Teori stakeholder lebih menekankan mengenai akuntabilitas organisasi melebihi kinerja kinerja ekonomi keuangan. Teori ini menyatakan bahwa organisasi akan
memilih secara sukarela mengungkapkan informasi tentang kinerja lingkungan,
sosial dan intelektual mereka, melebihi dan di atas permintaan wajibnya, untuk
memenuhi ekspektasi sesungguhnya atau yang diakui oleh stakeholders.
Pada dasarnya stakeholder dapat mengendalikan dan memiliki kemampuan dalam mempengaruhi kemampuan sumber ekonomi perusahaan.
Menurut Ghozali dan Chariri (2007), kekuatan stakeholder ditentukan oleh besar kecilnya kekuatan yang dimiliki stakeholder atas sumber tersebut. Kekuatan ini berupa kemampuan untuk membatasi pemakaian sumber ekonomi
yang terbatas, akses terhadap media yang berpengaruh, kemampuan untuk
mengatur perusahaan dan kemampuan untuk mempengaruhi konsumsi atas
barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Bagi sebuah perusahaan,
stakeholder yang paling terpenting adalah masyarakat dan pemegang peranan penting dalam komunikasi aktivitas-aktivitas perusahaan kepada para
stakeholder adalah suatu media. Sehingga perusahaan perlu menerapkan prinsip CSR dan Good Corporate Governance.
Perkembangan bisnis yang semakin berkembang di zaman ini menuntut agar
suatu perusahaan lebih memprihatinkan kepada seluruh pemangku kepentingan
merupakan suatu tuntutan yang etis dan nantinya akan mendatangkan manfaat
ekonomis dan dapat menjaga keberlangsungan dalam bisnis perusahaan tersebut.
Stakeholder adalah semua pihak baik internal maupun eksternal yang memiliki
hubungan baik bersifat memengaruhi maupun dipengaruhi, bersifat langsung
maupun tidak langsung oleh perusahaan (Retno, 2012). Dari perspektif hubungan
antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan terhadap perusahaan inilah
teori stakeholder kemudian dikembangkan. Stakeholder ini meliputi pemasok,
masyarakat, pemerintah, kreditor, pemegang saham, karyawan, manajer, dan
pemilik perusahaan itu sendiri.
Konsep yang mendasari mengenai siapa saja yang termasuk dalam
stakeholder perusahaan sekarang ini telah berkembang karena adanya perubahan
lingkungan bisnis dan kompleksnya aktivitas bisnis perusahan. Pemerintah bisa saja
dikatakan sebagai stakeholder bagi perusahaan.
3. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)
Teori legitimasi menyatakan bahwa, organisasi secara terus menerus
mencoba untuk memastikan bahwa kegiatan operasinya diterima sesuai dengan
batasan dan norma oleh masyarakat, sehingga mereka mencoba untuk
meyakinkan bahwa aktivitasnya diterima oleh pihak luar (Deegan dan Unerman,
2006).
Legitimasi masyarakat merupakan salah satu faktor strategis bagi suatu
perusahaan untuk mengembangkan perusahaan ke depan. Hal itu dapat dijadikan
sebagai cara untuk mengonstruksi strategi perusahaan, terutama terkait dengan
organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan
dari masyarakat merupakan sesuatu yang ada dimasyarakat yang dicari oleh
perusahaan. Dengan demikian yang berarti bahwa legitimasi memiliki manfaat
untuk perusahaan dengan jangka panjang (going concern). Definisi tersebut mengisyaratkan, bahwa legitimasi merupakan sistem pengelolaan perusahaan
berorientasi pada keberpihakan terhadap individu, masyarakat dan pemerintah.
Untuk itu, sebagai suatu sistem mengedepankan keberpihakan kepada society,
operasi perusahaan harus kongruen dengan harapan masyarakat.
Teori legitimasi menyatakan bahwa, organisasi secara terus menerus
mencoba untuk memastikan bahwa kegiatan operasinya diterima sesuai dengan
batasan dan norma oleh masyarakat, sehingga mereka mencoba untuk
meyakinkan bahwa aktivitasnya diterima oleh pihak luar (Deegan dan Unerman,
2006). Keberadaan organisasi akan dapat berlanjut apabila sistem nilai yang
digunakan untuk menjalankan kegiatan operasinya sesuai dengan sistem nilai
yang dimiliki masyarakat. Kegagalan organisasi dalam memenuhi kontrak
sosial, akan menjadikan sebuah ancaman bagi keberlanjutan usaha (going concern) organisasi tersebut. Ancaman tersebut dapat berupa pemboikotan produk, pembatasan sumber daya (tenaga kerja, bahan baku, modal keuangan),
bahkan hingga pencabutan ijin usaha. Jika organisasi mampu memenuhi kontrak
sosial tersebut, maka keberadaan organisasi akan direspon positif oleh
masyarakat. Adanya citra/image positif dari masyarakat diharapkan mampu meningkatkan laba organisi, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan
4. Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility merupakan bentuk tindakan yang dimulai dari pertimbangan yang etis oleh suatu perusahaan yang diarahkan untuk
meningkatkan ekonomi ekonomi dengan meningkatkan kualitas hidup
karyawan dan masyarakat sekitar perusahaan secara lebih luas. CSR merupakan
kontribusi perusahaan untuk membangun perekonomian berkelanjutan dengan
memperhatikan beberapa aspek seperti aspek ekonomi,sosial dan lingkungan.
Pengungkapan CSR secara luas akan menyebabkan perusahaan memiliki
citra yang baik sehingga akan lebih diminati oleh para investor. Indikator CSR
dalam penelitian in menggunakan indikator menurut G3 Global Reporting Initiative (GRI). Indikator yang terdapat dalam GRI yang digunakan dalam penelitian:
a. Indikator Kinerja Ekonomi
b. Indikator Kinerja Lingkungan
c. Indikator Kinerja Tenaga Kerja
d. Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia
e. Indikator Kinerja Sosial
f. Indikator Kinerja Produk
5. Profitabilitas
Profitabilitas dapat dikatakan sebagai salah satu alat ukur dari kinerja
macam cara.Profitabilitas dapat memprediksi keberlangsungan suatu usaha di
masa yang akan datang sehingga setiap badan usaha akan selalu
meningkatkan profitabilitas dari usahanya. Perusahaan dapat dijamin
keberlangsungan hidupnya apabila memiliki profitabilitas yang tinggi.
ROA (Return on Asset) atau profitabilitas merupakan salah satu pengukur dari penghasilan atau income. ROA merupakan rasio yang penting untuk perusahaan karena akan menunjukan rasio pengembalian modal oleh
pemilik perusahaan. Semakin tinggi ROA maka akan semakin tinggi pula
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para investor.
6. Ukuran Perusahaan
Ukuran Perusahaan merupakan perbandingan besar atau kecilnya suatu
usaha dari sebuah perusahaan atau organisasi. Ukuran perusahaan dapat
dikatakan sebagai sesuatu yang dapat mengukur besar atau kecilnya nilai dari
suatu perusahaan. Ukuran Perusahaan dapat dilihat dari log total aset. Apabila
aset perusahaan besar maka manajemen perusahaan dapat menggunakan aset
dengan lebih leluasa. Kebebasan yang dimiliki oleh manajemen sebanding
dengan kehawatiran pemilik aset.
7. Kinerja Lingkungan
Kinerja Lingkungan adalah usaha yang dilakukan oleh perusahaan agar
bagi masyarakat yang tinggal disekitar lingkungan perusahaan tersebut.
Pengukuran kinerja lingkungan menggunakan PROPER yang merupakan
salah satu upaya dari KLH agar perusahaan dapat menjaga kelestariam
lingkungan sekitar perusahaan. PROPER diakses melalui web
proper.mnlh.co.id. PROPER ini mencakup 5 peringkat warna yakni:
1. Emas dengan skor 5 menggambarkan bahwa perusahaan telah konsisten
dalam pelaksanaan bisnis yang beretika, menjaga lingkungan serta
bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
2. Hijau dengan skor 4 menggambarkan bahwa perusahaan melakukan
pengelolaan lingkungan lebih dari yang disyaratkan oleh KLH
3. Biru dengan skor 3 menggambarkan perusahaan melakukan pengelolaan
lingkungan sesuai yang disyaratkan oleh KLH
4. Merah dengan skor 2 menggambarkan perusahaan belum melakukan
pengelolaan lingkungan yang disyaratkan oleh KLH
5. Hitam dengan skor 1 menggambarkan perusahaan sengaja tidak
melakukan pengelolaan lingkungan yang disyaratkan oleh KLH
B. Hasil Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis 1. Corporate Social Responsibility
Carrol (1979) mengemukakan konsep piramida CSR yang terdiri dari
ekonomi, legal, etika dan filantropi. Arti dari piramida tersebut adalah
perusahaan yang terlibat dalam CSR akan bekerja untuk membuat laba,
mematuhi hukum, berperilaku etis dan menjadi perusahaan yang baik.
planet) yang artinya bahwa agar perusahaan dapat mempertahankan keberlangsungannya maka perlu memperhatikan 3P, yaitu tidak hanya profit, namun juga mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat (people) serta ikut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet) sehingga perusahaan harus seimbang dalam kegiatan sosial, ekonomi dan lingkungan.
Dari dua pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa CSR sangat erat
berkaitan dengan masalah etika, hukum dan tanggung jawab sosial. Signalling theory adalah teori yang menyatakan bahwa manajer memberikan sinyal berupa tindakan yang dilakukan oleh manajer yang memiliki kinerja bagus,
dimana tindakan tersebut tidak mungkin dilakukan oleh manajer yang
kinerjanya buruk (Scott, 2012).
Salah satu bentuk pengungkapan sukarela yang berkembang saat ini
yaitu publikasi CSR. Melalui publikasi CSR (pengungkapan sosial dan
lingkungan) perusahaan dapat memberikan informasi yang lebih cukup dan
lengkap berkaitan dengan kegiatan dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial
masyarakat dan lingkungan (Ghozali dan Chariri 2007). Pengungkapan atas
kegiatan CSR adalah sinyal yang bagus bagi investor dan stakeholder bahwa
perusahaan aktif dalam melakukan kegiatan CSR, serta nilai pasar perusahaan
berada dalam posisi yang bagus. Kinerja sosial perusahaan yang bagus
membantu perusahaan untuk memperoleh reputasi dari pasar modal dan pasar
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Arafat et al (2012),
Kusumadilaga (2010) dan Susanto (2012) menemukan adanya hubungan
positif Corporate Social Responsibility dengan nilai perusahaan. Berdasarkan pemikiran diatas maka dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:
H1:Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
2. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam
mengelola perusahaan dan merupakan salah satu faktor yang menjadi acuan
investor dalam membeli saham. Bagi perusahaan, meningkatkan profitabilitas
adalah suatu keharusan agar saham perusahaan tetap menarik bagi investor.
Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan melihat rasio keuangan sebagai alat evaluasi investasi, karena rasio keuangan
mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Apabila investor ingin
melihat seberapa besar perusahaan menghasilkan return atas investasi yang mereka tanamkan, yang akan di lihat pertamakali adalah rasio profitabilitas,
terutama ROA, karena rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan
menghasilkan return bagi para investor.
ROA sebagai salah satu rasio profitabilitas merupakan indikator yang
sangat penting bagi para investor. ROA dibutuhkan investor untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih yang berkaitan
dalam ROA ditunjukkan, semakin tinggi ROA menunjukkan semakin efisien
perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba
investor yang ditanam pada perusahaan (Van Horn dan John,2005).
Naiknya rasio ROA dari tahun ke tahun pada perusahaan berarti
terjadi adanya kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan.
Naiknya laba bersih dapat dijadikan salah satu indikasi bahwa nilai
perusahaan juga naik karena naiknya laba bersih sebuah perusahaan yang
bersangkutan akan menyebabkan harga saham yang berarti juga kenaikan
dalam nilai perusahaan (Analisa, 2011)
Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam mencapai keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Dengan rasio
profitabilitas yang tinggi akan menarik mnat investor untuk menanamkan
modal di perusahan (Sofyaningsih dan Hardiningsih, 2011). Semakin
besarnya minat investor maka nilai perusahaan akan semakn meningkat.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Agustine (2014), Maspupah
(2014) dan Cecilia dkk (2015) menemukan adanya hubungan positif
profitabilitas dengan nilai perusahaan. Berdasarkan pemikiran diatas maka
dapat dikembangkan hipotesis berikut:
H2: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 3. Ukuran perusahaan
Perusahaan yang memiliki total aset dengan jumlah besar atau disebut
investor, kreditor maupun para pemakai informasi keuangan lainnya
dibandingkan dengan perusahaan kecil. Jika perusahaan memiliki total aset
yang besar maka pihak manajemen akan lebih leluasa dalam menggunakan
aset yang ada di perusahaan tersebut. Kemudahan dalam mengendalikan aset
perusahaan inilah yang akan meningkatkan nilai perusahaan (Cecilia dkk,
2015)
Dalam menghadapi goncangan ekonomi, biasanya yang lebih kokoh
berdiri adalah perusahaan yang berukuran besar, meskipun tidak menutup
kemungkinan dialaminya kebangkrutan, sehingga investor akan lebih
cenderung menyukai perusahaan berukuran besar daripada perusahaan kecil
(Sujoko dan Soebiantoro, 2007).
Dengan semakin besar ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan
lebih banyak investor yang menaruh perhatian pada perusahaan tersebut. Hal
ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung memiliki kondisi
yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik investor untuk memiliki saham
perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas naikna harga
saham perusahaan di pasar modal. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa
perusahaan dianggap memiliki “nilai” yang lebih besar. Sehingga dengan
total aset perusahaan yang bertambah atau besar, memberikan sinyal bagi
para investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sulistiono (2012) menemukan
adanya hubungan positif ukuran perusahaan dengan nilai perusahaan.
H3:Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
4. Kinerja Lingkungan
Berdasarkan legitimacy theory, legitimasi merupakan bentuk pengakuan keberadaan perusahaan dari masyarakat. Untuk dapat diterima
masyarakat (society), organisasi harus dapat menyelaraskan antara tujuan ekonomi dengan tujuan lingkungan dan sosialnya. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa apabila perusahaan menginginkan nilai perusahaan
meningkat, maka perusahaan harus mampu meningkatkan
kinerja/pengelolaan lingkungannya. Hal ini dikarenakan masyarakat selaku
konsumen akan menaruh kepercayaannya terhadap legitimasi tersebut (Ulya,
2014).
Investor lebih berminat pada perusahaan yang memiliki citra/image
baik di masyarakat, karena berdampak pada tingginya loyalitas konsumen
terhadap produk perusahaan. Dengan demikian, dalam jangka panjang
penjualan perusahaan akan membaik sehingga profitabilitasnya juga akan
meningkat. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai perusahaan juga akan
meningkat (Retno, 2012).
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Figgae dan Hahn (2004) dan
Al-Najjar (2012) menemukan adanya hubungan positif kinerja lingkungan
dengan nilai perusahaan. Berdasarkan pemikiran diatas maka dapat
H4:Kinerja Lingkungan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
C. Model Penelitian
D.
E.
F.
G.
Gambar 1 Model Penelitian
X1: pengungkapan CSR
(+)
X2: Profitabilitas(+)
X3: Ukuran perusahaan (+)
X4: Kinerja Lingkungan (+)
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Obyek Penelitian
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah analisis mengenai pengaruh
Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Kinerja Lingkungan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan PROPER dan
mengungkapkan CSR periode 2012-2014.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif.
Periode observasi yang dipilih adalah tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.
Sehingga, penelitian ini menggunakan data time series untuk rentang waktu tahunan. Data time series ini merupakan data sekunder, yang diperoleh dari beberapa sumber. Hal ini mengacu pada pernyataan Verawaty (2012) bahwa
rata-rata penelitian tentang nilai perusahaan menggunakan data sekunder berupa laporan
keuangan tahunan. Laporan keuangan diakses melalui website www.idx.co.id
C. Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria sampel yang dimaksud yaitu:
1. Perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 2012-2014
2. Menerbitkan laporan tahunan dan melaporkan corporate social responsibility secara berturut-turutpada tahun 2012-2014
3. Perusahaan yang mengikuti PROPER secara berturut-turut pada tahun
2012-2014.
D. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan metode dokumentasi
yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan penelitian ini. Data diperoleh dari laporan keuangan tahunan
periode 2012 sampai 2014 yang terdapat di annual report, dan BEI Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian 1. Variable Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai
perusahaan merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara
nilai buku dari total hutang dengan nilai buku dari total ekuitas dan total hutang.
Rasio ini dikembangkan oleh James Tobin (1967), merupakan konsep yang
berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai
hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental. Jika rasio Q di atas
satu, berarti investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai
yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi dan akan merangsang investasi
baru. Jika rasio Q di bawah satu, investasi dalam aktiva tidak menarik perhatian
investor (Herawaty, 2008). Rumus perhitungan dapat ditulis dengan :
Q =
MV +TA
Dimana:
Q = nilai perusahaan
MVE = nilai pasar ekuitas (closing price x jumlah saham beredar)
D = nilai buku dari total hutang
TA = nilai buku dari total ekuitas
2. Variabel Independen
a. Pengungkapan Corporate social responsibility
Corporate social responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap pembangun ekonomi dengan
antara aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. Kegiatan CSR perusahaan
tercermin dalam pengungkapan CSR dalam laporan tahunan. Untuk
mengukur tingkat pengungkapan CSR, penelitian ini menggunakan Content Analyze berdasarkan instrumen Global Reporting Initiative (GRI) versi G3.1 dengan indikator sebanyak 79 item dari enam kategori yaitu Ekonomi,
Lingkungan, Tenaga Kerja, Hak Asasi Manusia, Sosial, dan Produk.
Untuk setiap item pengungkapan akan diberi skor 1 jika
diungkapkan dan skor 0 jika tidak diungkapkan. Indeks corporate social responsibility disclosure diukur dengan skala rasio yaitu:
CSDI=�
�
Keterangan:
CSDI = CSR Disclosure Index
Xij = Jumlah disclosure perusahaan, n ≤ 79
n = Jumlah item checklist disclosure¸n = 79
b. Profitabilitas
Menurut Weston dan Copeland (1997) profitabilitas merupakan
sejauhmana perusahaan menghasilkan laba dari penjualan dan investasi
adalah hasil akhir dari sejumlah keputusan dan kebijakan manajemen
perusahaan.
Profitabilitas merupakan salah satu kemampuan dari suatu
perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga dapat meningkatkan nilai
dari pemegang saham. Rasio Profitabilitas merupakan mengukur
keberhasilan manajemen sebagaimana ditunjukan oleh laba yang
dihasilkan oleh penjulan dan investasi (Wresto dan Brigham, 1991) Ada
beberapa macam cara untuk mengukur profitabilitas, namun dalam
penelitian ini diproksikan melalui ROA dengan skala rasio, yang
mencerminkan seberapa efektif perusahaan menghasilkan return bagi para investor.
� = � �� � � �
Keterangan :
ROA : Rasio Profitabilitas
EAT : Laba bersih setelah pajak
Total Aset : Total Aset
c. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan ialah besarnya suatu perusahaan yang diukur
dengan jumlah aset perusahaan yang dilogaritmakan. Kemampuan
perusahaan dalam mengelola suatu perusahaan dapat dilihat dari jumlah
banyak daripada perusahaan kecil. Digunakannya jumlah aset sebagai
pengukuran karena jumlah aset dari tahun ke tahun lebih stabil. Ukuran
perusahaan diukur dengan Log Total Aset.
= LN (Total Aset)
d. Kinerja Lingkungan
Penilaian kinerja lingkungan ini menggunakan komponen warna di
dalam penilaian PROPER, yang merupakan bentuk penyampaian kinerja
lingkungan perusahaan kepada masyarakat, mulai dari terbaik, EMAS,
HIJAU, BIRU, MERAH, sampai ke yang terburuk, HITAM. Secara
sederhana masyarakat dapat mengetahui tingkat penaatan pengelolaan
lingkungan pada perusahaan dengan hanya melihat peringkat warna yang ada.
Aspek penilaian PROPER adalah ketaatan terhadap peraturan
pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan
limbah B3, AMDAL serta pengendalian pencemaran laut. Ketentuan ini
bersifat wajib untuk dipenuhi. Jika perusahaan memenuhi seluruh peraturan
tersebut maka akan diperoleh peringkat yang terbaik EMAS, HIJAU, BIRU,
jika tidak maka MERAH atau HITAM, tergantung kepada aspek
ketidak-taatannya (Prihadianti, 2012).
Pemberian penghargaan atau sanksi berdasarkan peringkat kinerja
PROPER yang dibedakan menjadi 5 warna yang dinilai dari yang terbaik
sangat baik peringkat 4 ; BIRU : baik peringkat 3 ; MERAH : Buruk peringkat
2 ; HITAM : sangat buruk peringkat 1.
F. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Statistik Deskriptif
Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan agar
dapat memberikan penjelasan yang memudahkan dalam menginterpretasikan
hasil analisis data dan pembahasannya. Statistik deskriptif berhubungan
dengan pengumpulan dan peringkasan data serta penyajiannya yang biasanya
disajikan dalam bentuk tabulasi baik secara grafik dan atau numerik. Statistik
deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata – rata
(mean), standar deviasi, nilai maksimum dan minimum (Ghozali, 2011) 2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini antara lain uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.
Untuk memastikan persamaan regresi yang disusun memiliki ketepatan dalam
estimasi, konsisten serta tidak bias maka perlu dilakukan uji kualitas data
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
(Ghozali,2011). Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan
one sample kolmogorov-smirnov test adalah :
a) Jika nilai asymp.Sig (2 tailed) lebih kecil dari 0,05 maka data residual
tidak berdistribusi normal
b) Jika nilai asymp.Sig (2 tailed) lebih besar dari 0,05 maka data residual
berdistribusi normal
b. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinieritas, salah
satunya dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Nilai tolerance digunakan untuk mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi, karena VIF = 1/ tolerance. Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adalah multikolinieritas adalah nilai
tolerance < 0.1 atau sama dengan nilai VIF < 10.
c. Uji Autokolerasi
Uji autokolerasi mempunyai tujuan untuk menguji apakah model
regresi linear berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 atau periode
sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinilai telah terjadi masalah
Durbin Waston. Secara umum deteksi autokorelasi dapat diambil
patokan sebagai berikut:
a) Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
b) Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.
c) Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi positif.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas merupakan pengujian untuk mengetahui
keadaan yang menunjukkan factor pengganggu (error) tidak konstan, yaitu terjadi korelasi antara variabel pengganggu dengan variabel
penjelas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi hal ini, salah satunya
dapat menggunakan uji glejser yang menguji heteroskedastisitas dengan
cara meregresikan variabel independen terhadap nilai residual yang
diabsolutkan. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan nilai
absolute residual dengan variabel independen dalam model penelitian. Data dikatakan tidak terkena heteroskedastisitas apabila nilai
G. Uji Hipotesis dan Analisis Data
Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi yang digunakan
untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut :
= � + � � + � + � + � + �
Keterangan
Β : Konstanta
β1–β6 : Koefisien Regresi
NP : Nilai Perusahaan
CSR : Pengungkapan Corporate Social Responsibility
PROF : Profitabilitas
UKP : Ukuran Perusahaan
KL : Kinerja Lingkungan
e : Error Terms
Pengujian hipotesis menggunakan alat analisis SPSS15.0. diantaranya
menggunakan :
1. Uji Koefisien Determinasi (adjusted R2)
Uji koefisien determinasi yaitu untuk melihat kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variasi perubahan variabel dependen.
menginterpretasikan besarnya nilai koefisien determinasi harus diubah dalam
bentuk persentase. Kemudian sisanya (100% - persentase koefisien
determinasi) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model.
2. Uji Statistik F
Uji f digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Hasil uji f dilihat pada tabel
ANOVA dalam kolom sig. Jika nilai probabilitas < 0,05 atau 5%, maka dapat
dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antar
variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun, jika nilai signifikan > 0,05
atau 5%, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
3. Uji Statistik T
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel koefisien pada kolom sig. Jika probabilitas
nilai t atau siginifikan < 0.05 atau 5%, maka dapat dikatakan bahwa terdapat
pengaruh antar variabel bebas dan terikat secara parsial. Namun, jika
probabilitas nilai t atau signifikan > 0,05 atau 5%, maka dapat dikatakan
bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antar masing-masing variabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian beserta hipotesis dengan
pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara
sendiri-sendiri. Penelitian ini menggunakan alat bantu yakni perangkat lunak SPSS versi 15.0. Adapun
penjelasan hasil penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut ini:
A.Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI), terdaftar sebagai peserta PROPER secara berturut-turut dan
mengungkapkan corporate social responsibility secara berturut-turut. Tahun penelitian mencakup data pada tahun 2012-2104, hal ini dimaksudkan agar lebih mencerminkan kondisi
saat ini. Berdasarkan metode purposive sampling yang telah ditetapkan pada bab III, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 78 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria. Adapun
prosedur pemilihan sampel adalah sebagai berikut
Tabel 4.1
Prosedur Pemilihan Sampel
Perusahaan manufaktur yang listing berturut-turut di BEI dari tahun 2012-2014
147 152 145 444 Responsibility berturut-turut dari tahun 2012-2014
(3) (5) (4) (12)
Data Outlier (4) (5) (8) (15)
Total sampel penelitian 28 25 23 78
Sumber: Data diolah peneliti
B.Uji Kualitas Data
1. Analisis Statik Deskriptif
Statistik deskriptif pada penelitian ini menyajikan jumlah data, nilai minimum, nilai
maksimum, nilai rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviation) dari variabel independen dan variabel dependen. Hasil statistik deskriptif ditunjukkan dalam Tabel 4.2
Tabel 4.2
UKP 78 2389,00 1131506,00 132697,7949 221655,30319
KL 78 2,00 5,00 3,0128 ,79762
NP 78 ,37 7,11 1,7806 1,32849
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pengamatan dalam penelitian ini sebanyak 78
sampel, adapun hasil statistik deskriptif sebagai berikut: Variabel Nilai Perusahaan (Y)
memiliki nilai minimum sebesar 0,37%; nilai maksimum sebesar 7,11% nilai rata-rata
(mean) sebesar 1,7806% dan simpangan baku (standar deviation) sebesar 1,32849%. Variabel pengungkapan corporate social responsibility (CSR) memiliki nilai minimum sebesar 6,33 %; nilai maksimum sebesar 89,87%; nilai rata-rata (mean) sebesar 21,6473%; dan simpangan baku (standar deviation) sebesar 18,31611%. Variabel profitabilitas (PROF) memiliki nilai minimum sebesar -0,54%; nilai maksimum sebesar 0,40%; nilai rata-rata
(mean) sebesar 0,0535%; dan simpangan baku (standar deviation) sebesar 0,12982%. Variabel ukuran perusahaan (UKP) memiliki nilai minimum sebesar Rp 23.890.000; nilai
Tabel 4.3 Hasil PROPER
Warna Skor Jumlah Prosentase
Emas 5 6 7,69 %
Hasil PROPER pada tabel 4.3 menunjukan bahwa prosentase variabel kinerja
lingkungan dari 78 sampel perusahaan yang mendapatkan peringkat warna emas dengan skor
5 sebesar 7,69% , peringkat warna hijau dengan skor 4 sebesar 6,41%, peringkat warna biru
dengan skor 3 sebanyak sebesar 80,76 %, peringkat warna merah dengan skor 2 sebesar 5,12
% dan tidak ada perusahaan yang mendapat peringkat warna hitam dengan skor 1.
2. Analisis Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data dalam regresi berdistribusi
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan hasil bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar
0,103 (0,05). Jadi, dapat disimpulkan data pada penelitian tersebut berdistribusi
normal.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah antara variabel pengganggu
masing-masing variabel saling mempengaruhi dalam model regresi. Uji autokorelasi
dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan DW (Durbin-Watson). Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
a Predictors: (Constant), KL, CSR, UKP, PROF b Dependent Variable: NP
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation 1,13054223
Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa nilai DW sebesar 1,744. Nilai
D-W antara -2 sampai +2 menunjukkan tidak adanya autokorelasi. Jadi, dapat disimpulkan
data residual tidak terjadi autokolerasi.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar
variabel independen dalam model regresi. Uji multikolinearitas dalam penelitian dapat
Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas
Coefficients(a)
a Dependent Variable: NP
Berdasarkan Tabel 4.6 didapatkan hasil bahwa VIF masing-masing variabel ≤ 10.
Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar 1,039 ; Profitabilitas (PROF) sebesar 1,044 ; Ukuran Perusahaan (UKP) sebesar 1,038 dan Kinerja Lingkungan (KL) sebesar
1,048. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian tersebut tidak terjadi
multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model regresi. Uji
heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.7.
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
CSR ,962 1,039
PROF ,957 1,044
UKP ,963 1,038
Tabel 4.7
a Dependent Variable: ABS_RES
Berdasarkan Tabel 4.7 didapatkan hasil bahwa nilai signifikasi dari
masing-masing variable independen pada penelitian ini lebih besar dari (0,05). Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar 0,848 ; Profitabilitas (PROF) sebesar 0,544 ; Ukuran Perusahaan (UKP) sebesar 0,131 dan Kinerja Lingkungan (KL) sebesar 0,154. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa data pada penelitian tersebut tidak terjadi multikolinearitas.
C.Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)
1. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk menguji kemampuan variabel independen
dalam menjelaskan variasi perubahan variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi
dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8
Uji Koefisien Determinasi
a Predictors: (Constant), KL, CSR, UKP, PROF
b Dependent Variable: NP
Berdasarkan tabel 4.8 didapatkan hasil bahwa besarnya koefisien determinasi
(Adjusted R2) adalah 0,236 atau 23,6%, hal ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan sebesar 23,6% oleh Corporate Social Responsibility (CSR), profitabilitas (PROF), ukuran perusahaan (UKP) dan Kinerja Lingkungan (KL). Sedangkan sisanya 76,4%
(100% - 23,6%) dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian.
2. Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji signifikan simultan (Uji F) bertujuan untuk menguji apakah semua variabel
independen mempunyai pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel
dependen dalam model penelitian. Hasil uji signifikan simultan (Uji F) ditunjukkan pada
Tabel 4.9
Tabel 4.9
Uji Signifikan Simultan (Uji F)
ANOVA(b)
a
Predictors: (Constant), KL, CSR, UKP, PROF
b Dependent Variable: NP
Berdasarkan Tabel 4.9 didapatkan hasil bahwa nilai F sebesar 6,950 dengan nilai
signifikan sebesar 0,000 (0,05). Jadi, variabel independen (Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kinerja Lingkungan berpengaruh simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen (Nilai Perusahaan)
Uji parsial (Uji t) bertujuan untuk menguji apakah variabel independen mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel dependen dalam model penelitian. Hasil uji parsial
(Uji t) dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 4.10
Tabel 4.10
a. Pengujian Hipotesis Pertama (H1)
Hasil uji parsial Tabel 4.10 menunjukkan variable pengungkapan corporate social responsibility (CSR) mempunyai nilai koefisien regresi 0,005 dengan nilai
signifikasi sebesar 0.470 > α 0.05 yang berarti variable CSR tidak berpengaruh terhadap
Nilai Perusahaan. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa
Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan dinyatakan ditolak .
b. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)
Hasil uji parsial Tabel 4.10 menunjukan variabel profitabilitas (PROF)
mempunyai nilai koefisien regresi 3,900 dengan signifikasi 0,000 < α 0.05 yang berarti
hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa Profitabilitas berpengaruh positif terhadap
Nilai Perusahaan dinyatakan diterima. c. Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)
Hasil uji parsial Tabel 4.10 menunjukan variabel ukuran perusahaan mempunyai
nilai koefisien regresi sebesar 14,968 dengan nilai signifikasi 0.001 < α 0.05 yang berarti
variable ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dengan
demikian hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
d. Pengujian Hipotesis Keempat (H4)
Hasil uji parsial Tabel 4.10 menunjukan variabel kinerja lingkungan mempunyai
nilai koefisien regresi sebesar -0,047 dengan nilai signifikasi 0.781 > α 0.05 yang berarti
variable ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai Perusahaan. Dengan
demikian hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa kinerja lingkungan
berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan dinyatakan ditolak. TABEL 4.11
RINGKASAN SELURUH HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
H1 Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh
positif terhadap Nilai Perusahaan
Ditolak
H2 Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan Diterima
H3 Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan Diterima
H4 Kinerja Lingkungan berpengaruh positif terhadap Nilai
Perusahaan
Ditolak
D.Pembahasan
Penelitian ini menguji pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Kinerja Lingkungan terhadap Nilai Perusahaan.
Berdasarkan pada pengujian empiris yang telah dilakukan terhadap beberapa hipotesis dalam
penelitian, hasilnya menunjukan bahwa tidak semua variabel independen diatas berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
a. Hubungan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan
Fenomena yang mengungkapkan CSR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan
diakibatkan oleh kecenderungan investor dalam membeli saham, rendahnya