PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY
LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS
UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN PADA SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 1 TANJUNG PURA
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
CUT CAHYANI
2113111014
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan, bimbingan, serta kekuatan, sehingga atas berkat dan
ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model
Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) Terhadap Kemampuan
Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Pada Siswa kelas VII SMP Negeri 1
Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015”. Adapun tujuan penyusunan
Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan.
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis telah berupaya semaksimal
mungkin namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan oleh karena
keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan Skripsi ini.
Penyusunan Skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu atas segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Syairal Fahmy, S.Sos., M.I. Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, dan sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi penulis.
6. Muhammad Surif, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing Akademik penulis.
7. Suprakisno, S.Pd., M.Pd., Dosen Penguji.
8. Drs. Basyaruddin, M.Pd., Dosen Penguji.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Satra Indonesia, serta seluruh
Pegawai yang ada di lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
10. Bapak Kepala Sekolah, serta Dewan Guru, Staf Pegawai dan seluruh Siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015.
11. Teristimewa kedua orangtua tercinta Ayah Alm.Indra Cahaya, Ibunda
Alm.Nurhibah, beserta kakak dan abang, serta seluruh keluarga tercinta yang
tak henti-hentinya mendoakan, memberi kasih sayang, perhatian serta
dukungan baik moril maupun materil dengan tulus kepada penulis.
12. Teruntuk seluruh sahabat: Ari Novita, S.Pd., Salbiah Siregar, S.Pd., Fanny
Octaviani, S.Pd., Yulaika Tridayanti, S.Pd., dan Muhammad Fachri Pratama,
S.Pd., dan teman seperjuangan di kelas Reguler B 2011.
13. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Terimakasih atas dukungan, doa, dan motivasinya, penulis tidak dapat
membalas jasa, bantuan, kebaikan, dan pengorbanan yang diberikan kepada
penulis. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua. Penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat dan
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
A. Kerangka Teoretis ... 8
1. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 8
a. Ciri-ciri Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 10
b. Tujuan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)... 11
c. Langkah Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) ... 11
d. Kelebihan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) .. 13
e. Kelemahan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) . 13 2. Teori Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ... 14
a. Pengertian Menganalisis ... 14
b Pengertian Cerita Pendek (Cerpen) ... 14
c. Ciri-ciri Cerpen ... 15
d. Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ... 16
C. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29
A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 29
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29
1. Populasi ... 29
2. Sampel ... 30
C. Metode Penelitian ... 31
D. Desain Penelitian ... 31
E. Variabel Penelitian dan Devenisi Operasional ... 32
1. Variabel Penelitian... 32
2. Defenisi Operasional ... 33
F. Intrumen Penelitian ... 33
G. Jalannya Eksperimen ... 38
H. Teknik Pengumpulan Data ... 42
I. Teknik Analisis Data ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
A. Hasil Penelitian ... 46
B. Analisis Data Kemampuan Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Tanpa Menggunakan Model Discovery Learning (Pre-Test) ... 48
C. Analisis Data Kemampuan Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Dengan Menggunakan Model Discovery Learning (Post-Test) ... 52
D. Indikator Penilaian Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen ... 54
E. Uji Persyaratan Analisis Data ... 56
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 64
A. Simpulan ... 64
B. Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VII SMP ... 30
Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-Test Post-Test ... 32
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Kemampuan Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen ... 35
Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... 38
Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen One Group Pre-Test dan Post-Test Design .. 39
Tabel 4.1 Kemampuan Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Sebelum Menggunakan Model Discovery Learning ... 46
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pre-Test ... 48
Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Nilai Pre-Test... 50
Tabel 4.4 Kemampuan Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Setelah Menggunakan Model Discovery Learning ... 50
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Post-Test ... 52
Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Nilai Post-Test ... 53
Tabel 4.7 Analisis Data Kelompok Pre-Test dan Post-Test ... 54
Tabel 4.8 Hasil Indikator Persentase Nilai Pre-Test dan Post-Test ... 55
Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelompok Pre-Test ... 56
Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Kelompok Post-Test ... 58
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Silabus ... 68
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 72
Lampiran 3 : Soal Pre-Test ... 86
Lampiran 4 : Soal Post-Test ... 89
Lampiran 5 : Kemampuan Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Setelah Menggunakan Model Discovery Learning ... 92
Lampiran 6 : Kemampuan Menganalisi Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Setelah Menggunakan Model Discovery Learning ... 95
Lampiran 7 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 98
Lampiran 8 : Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 100
Lampiran 9 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t ... 101
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang
disebut-sebut mengalami perombakan total dari sekian mata pelajaran lainnya.
Jika dalam kurikulum 2006 mata pelajaran bahasa Indonesia lebih
mengedepankan pada keterampilan berbahasa atau bersastra, maka dalam
kurikulum 2013 ini bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana untuk
mengembangkan kemampuan dan keterampilan menalar para siswa. Dalam
kurikulum 2013 juga diharapkan para siswa untuk lebih aktif pada proses belajar.
Namun, pada kenyataannya yang terjadi adalah pembelajaran bahasa
Indonesia masih berpusat pada guru sebagai sumber utama pembelajaran. Guru
hendaknya menjadi fasilitator bukan menjadi sumber utama pembelajaran. Siswa
juga diwajibkan mempunyai kreativitas yang tinggi dalam belajar, bukan selalu
menanti perintah dari guru. Hal ini untuk menunjang agar tercapainya tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
Pada kurikulum 2013, pembelajaran menelaah teks cerita pendek adalah
salah satu kompetensi yang diharapkan untuk siswa kelas VII SMP. Pembelajaran
menelaah teks cerita pendek terdapat pada kompetensi dasar 4.3 yaitu siswa
mampu menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks
mengetahui serta mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam
sebuah cerpen.
Harapan tersebut tidak sesuai dengan hasil yang ditemukan di lapangan
bahwa kemampuan siswa menganalisis unsur intrinsik cerpen masih rendah.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nita Meilina
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Sel Belajar Terhadap Kemampuan
Menemukan Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1
Tebing Syahbandar Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan siswa menganalisis unsur-unsur
intrinsik cerpen adalah 68,12 dibulatkan menjadi 7 dan tergolong cukup.
Selain itu, Lesteria Banjarnahor dalam penelitiannya yang berjudul,
“Efektivitas Metode Resiprocal Teaching dalam Meningkatkan Kemampuan
Analisis Unsur Intrinsik Cerpen Siswa Kelas X SMA Swasta Parulian 2 Medan
Tahun Pembelajaran 2009/2010 menyatakan bahwa kemampuan analisis siswa
terhadap unsur intrinsik cerpen masih tergolong kurang dengan rata-rata 61,68.
Dari penelitian-penelitian tersebut jelas bahwa kemampuan siswa dalam
menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen tergolong rendah. Hal senada juga
diungkapkan oleh pengajar mata pelajaran bahasa Indonesia ketika peneliti
melakukan wawancara. Pengajar mengatakan bahwa siswa masih mengalami
kesulitan dalam menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen khususnya tema,
penokohan, dan gaya bahasa.
Faktor guru memegang peranan penting, mengingat guru sebagai agen
kelas. Guru hendaknya memiliki kreatifitas untuk menghasilkan kelas menjadi
aktif. Faktor lain yang meyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah model
yang digunakan kurang bervariasi dan lebih sering menggunakan model
konvensional. Penggunaaan model yang kurang tepat tidak akan mencapai tujuan
yang diinginkan dengan tepat pula.
Pengajaran yang masih menggunakan model konvensional yaitu dengan
menjelaskan suatu topik disertai latihan dan guru hanya membaca materi sampai
dengan contoh lalu melanjutkan ke pokok permasalahan yang berikutnya. Guru
tidak menuntut siswa untuk paham pada materi yang diajarkan. Kebiasaan inilah
yang menyebabkan siswa malas untuk belajar. Hal yang sama juga didapati oleh
peneliti ketika melakukan observasi langsung. Ketika pembelajaran berlangsung
di kelas, terlihat bahwa terus menerus guru menjelaskan materi dan terlihat
adanya siswa yang mengantuk, membaca buku lain, dan mengerjakan PR mata
pelajaran lain.
Oleh karena itu, menurut peneliti rendahnya nilai siswa dapat diatasi
dengan memberikan sebuah teknik yang baru dan menarik. Dengan demikian,
peneliti menawarkan pembelajaran menganalisis cerpen dengan model
pembelajaran penemuan (discovery learning).
Model pembelajaran penemuan (discovery learning) merupakan salah satu
dari model yang dikembangkan pada kurikulum 2013. Menurut Kurinasih, dkk
(2014:65) model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefenisikan
sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan
Dalam mengaplikasikan model Discovery Learning guru berperan sebagai
pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara
aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan
kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah
kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented.
Hal senada juga diberikan oleh Hosnan (2014:280), model pembelajaran
penemuan (discovery learning) merupakan salah satu model pembelajaran yang
mengaitkan permasalahan yang terjadi di dunia nyata. Masalah tersebut digunakan
sebagai suatu konsep bagi siswa untuk menghasilkan cara berpikir kritis dan
terampil dalam pemecahan masalah, serta memperoleh pengetahuan, pada
prinsipnya siswa tidak diberi pengetahuan akan tetapi siswa harus menemukan
sendiri hal yang baru.
Sesuai dengan pendapat Bruner (dalam Dalyono, 1996:41), mengatakan,
Model Pembelajaran Penemuan (discovery learning), dimana murid mengorganisasi bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir. Model Discovery Learning adalah memahami konsep, arti dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan (Discovery
Learning) Terhadap Kemampuan Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen
pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada sejumlah masalah yang muncul.
Masalah-masalah tersebut diidentifikasi sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen masih
rendah.
2. Minat siswa membaca cerpen kurang.
3. Siswa kurang mampu menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen.
4. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
5. Kurang bervariasinya model pembelajaran yang digunakan oleh guru.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, dapat diketahui betapa banyaknya
masalah-masalah yang dapat diteliti. Oleh karena itu, agar peneliti dapat meneliti
secara terarah dan mendalam, maka peneliti membatasi masalah dengan hanya
meneliti kemampuan siswa menganlisis unsur-unsur intrinsik cerpen dengan
menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery learning). Penelitian
dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran
2014/2015.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan batasan masalah di atas, rumusan
1. Bagaimana kemampuan menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen
sebelum menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery
learning) oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanjung Pura ?
2. Bagaimana kemampuan menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen setelah
menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery learning) oleh
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanjung Pura ?
3. Adakah pengaruh model pembelajaran penemuan (discovery learning)
terhadap kemampuan menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen oleh siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Tanjung Pura ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang diharapkan dapat tercapai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan menganalisis unsur-unsur intrinsik
cerpen sebelum menggunakan model pembelajaran penemuan
(discovery learning) oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanjung Pura.
2. Untuk mengetahui kemampuan menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen
setelah menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery learning)
oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tanjung Pura.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran penemuan (discovery
learning) terhadap kemampuan menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai kalangan.
Kegunaan yang diperoleh dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah menambah ilmu
pengetahuan, khususnya dibidang pembelajaran sastra.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini memberikan pengalaman dan pengetahuan yang baru tentang
model pembelajaran yang inovatif untuk diterapkan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia. Dan bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat menjadi
bahan rujukan.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan suatu dorongan dan motivasi bagi guru
untuk melakukan pembelajaran yang menarik, inovatif, dan kretatif.
c. Bagi Siswa
Kegunaan penelitian ini bagi siswa adalah untuk menambah pengetahuan
dan wawasan tentang pembelajaran menganalisis unsur-unsur intrinsik
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian pada bab IV,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemampuan menganalisis unsur-unsur instrinsik cerpen pada siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015 sebelum
menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) berada
pada kategori cukup. Hal ini terlihat pada nilai rata-rata 60.
2. Kemampuan menganalisis unsur-unsur instrinsik cerpen pada siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015 setelah
menggunakan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) berada
pada kategori baik. Hal ini terlihat pada nilai rata-rata 77.
3. Kemampuan menganalisis unsur-unsur instrinsik cerpen pada siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan
menggunakan model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) memiliki
pengaruh yang signifikan. Hal ini terbukti dari pengujian hipotesis, yaitu thitung
B.Saran
Berdasarkan simpulan di atas, sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu
diuraikan beberapa saran berikut ini:
1. Kemampuan siswa dalam menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen perlu
ditingkatkan lagi. Hal tersebut tentunya memerlukan model pembelajaran
yang lebih efektif digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif adalah
Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning).
2. Untuk penggunaan model pembelajaran diperlukan pemahaman guru, baik
dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai pada evaluasi agar yang diharapkan
dapat berjalan dengan baik.
3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan
model pembelajaran, media pembelajaran, dan strategi pembelajaran yang
digunakan di sekolah khususnya dalam pembelajaran menganalisis
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Depertemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka
Aminuddin. 2009. Pandai Memahami dan Menulis Cerpen. Bandung: PT Pribumi Mekar
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
_________________2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
_________________2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Banjarnahor, Lesteria. 2010. Efektivitas Metode Resiprocal Teaching dalam Meningkatkan Kemampuan Analisis Unsur Intrinsik Cerpen Siswa Kelas X SMA Swasta Parulian 2 Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Medan: UNIMED
Budi, Trianto. 2010. Sukses Mengimplementasikan Model Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: PT.Indeks
Hanina,dkk. 2013. Apresiasi Kesusastraan. Bandung: Angkasa
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia
Kemendikbud. 2013. Buku Paket Siswa Bahasa Indonesia Kelas VII. Jakarta. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Kosasih, E. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya
Kurinasih, dkk. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Jakarta: Kata Pena
Priyanti, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan: USU Press
Purwandari, Retno. 2012. Buku Pintar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Familia
Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media
Sudjono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sungadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi