BHABINKAMTIBMAS SEBAGAI BENTUK PEMOLISIAN
MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN
TUGAS KEAMANAN DAN KETERTIBAN
(Studi Kasus Polsek Beringin Kecamatan Beringin)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Ratna A. E. Sitompul NIM. 3123311041
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Ratna A. E. Sitompul. NIM. 3123311041. Bhabinkamtibmas Sebagai Bentuk Pemolisian Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Tugas Keamanan dan Ketertiban (Studi Kasus Polsek Beringin Kecamatan Beringin). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Bhabinkamtibmas sebagai bentuk pemolisian masyarakat dalam penyelenggaraan tugas keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polsek Beringin Kecamatan Beringin. Bhabinkamtibmas merupakan anggota polisi yang bertugas di Desa atau Kelurahan untuk menyelenggarakan tugas keamanan dan ketertiban di desa itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana disajikan dalam bentuk paparan atau gambaran dari temuan-temuan yang ada di lapangan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah 11 orang personil Bhabinkamtibmas yang bertugas di Kecamatan Beringin dan ditambah dengan 6 masyarakat. Teknik pengumpulan data diperoleh dari wawancara dan dokumentasi. Untuk menganalisis data digunakan teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data (pentransformasian data kasar dari lapangan), penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu bahwa peran Bhabinkamtibmas penting dan bermanfaat dalam mewujudkan kondisi Kamtibmas yang kondusif. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi Bhabinkamtibmas dalam bertugas di Kecamatan Beringin yaitu terlihat dari dua aspek yakni aspek lingkungan masyarakat yang mencakup rendahnya pemahaman masyarakat akan fungsi Bhabinkamtibmas dan aspek kepolisian bahwa Bhabinkamtibmas masih menjalankan tugas rangkap. Untuk itu, upaya yang sudah dilakukan Bhabinkamtibmas di wilayah Kecamatan Beringin dalam mengatasi kendala tersebut yaitu melakukan pendekatan yang terstruktur kepada masyarakat dengan didampingi oleh perangkat desa.
Kata Kunci : Bhabinkamtibmas, Pemolisan Masyarakat, Keamanan dan Ketertiban
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatNya dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini diajukan
sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S1) pada
Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan. Dalam rangka memenuhi syarat tersebut, dilakukan
penelitian yang berjudul “Bhabinkamtibmas Sebagai Bentuk Pemolisian
Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Tugas Keamanan dan Ketertiban (Studi
Kasus Polsek Beringin Kecamatan Beringin). Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih banyak dijumpai kekurangan.
Dengan segala keterbukaan penulis menerima kritik dan saran yang
konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini banyak
kendala dan hambatan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih kepada Bapak M. Fahmi Siregar, SH, MH selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan selama proses
pengerjaan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dr. Reh Bungana PA, SH, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan sekaligus sebagai Dosen Penguji pada
Seminar Proposal Penelitian dan Ujian Mempertahankan Skripsi yang telah
banyak memberikan masukan berharga bagi kesempurnaan skripsi ini.
4. Bapak Arief Wahyudi, SH, MH selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
5. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik
sekaligus Dosen Penguji pada Seminar Proposal Penelitian dan Ujian
Mempertahankan Skripsi yang telah banyak memberikan masukan berharga
bagi kesempurnaan skripsi ini.
6. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum selaku Dosen Penguji pada
Seminar Proposal Penelitian dan Ujian Mempertahankan Skripsi yang telah
banyak memberikan masukan berharga bagi kesempurnaan skripsi ini.
7. Bapak/Ibu Dosen di Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan.
8. Bapak Joni selaku Tata Usaha Jurusan PPKn yang telah banyak membantu
dalam kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.
9. Kedua orang tua tercinta S. A. Sitompul dan F. M. Hutabarat atas segala cinta
kasih, doa, motivasi serta dukungan moril dan materil yang senantiasa
diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis.
10. Dua saudara tersayang Kakak Desy Lusiana Sitompul, SE dan Abang Rio
Ave Freddy Sitompul, SE yang telah memberikan semangat kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Abang ipar dan kakak ipar serta kedua keponakanku yang selalu memberi
semangat.
12. Ibu Sah Udur Sitinjak, S.IK selaku Kapolsek Beringin yang telah
memberikan izin untuk dapat melakukan penelitian di Polsek Beringin.
13. Bapak Irwan, SIP selaku Kanit Binmas Polsek Beringin yang telah
mengarahkan anggota Bhabinkamtibmas untuk dapat melayani penelitian
penulis.
14. Bapak anggota Bhabinkamtibmas yang bertugas di wilayah Kecamatan
Beringin berjumlah 11 orang yang telah banyak membantu penulis dalam
proses penelitian.
15. Masyarakat Desa Pasar V Kebun Kelapa Kecamatan Beringin Kabupaten
Deli Serdang yang telah berpartisipasi dalam membantu penulis memperoleh
data tambahan.
16. Para sahabat terkasih Seli Marselina Limbong, Novarina Sinamo, Resina
Simanjuntak dan Yeni Pasaribu. Terkhusus sahabat yang selalu memberi
semangat dari ribuan kilometer jauhnya Sri Dinarty Nainggolan, Siska Purba
dan Kristina Pakpahan. Terimakasih para kesayanganku.
17. Rikki Siahaan yang senantiasa saling memberikan motivasi dalam proses
pengerjaan skripsi ini.
18. Rekan-rekan satu bimbingan yang sudah saling mendukung.
19. Rekan-rekan seperjuangan Jurusan PPKn Unimed stambuk 2012 khususnya
Kelas Ekstensi B 2012.
20. Teman-teman PPLT 2015 SMK Negeri 2 Sei Rampah. Terimakasih atas
semangat yang kalian berikan.
21. Teman-teman Kost Jl. Selamet Ketaren No. 129 Medan.
22. Kepada semua pihak yang mungkin tidak dapat disebutkan satu per satu
dalam tulisan ini, yang telah memberikan dukungan, waktu dan doa sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga ketulusan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
menjadi berkat bagi kita semua. Atas perhatian Saudara, penulis ucapkan terima
kasih.
Medan, 4 Juni 2016
Ratna A. E. Sitompul NIM. 3123311041
vi
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Kerangka Teoritis ... 9
1. Bhabinkamtibmas ... 9
2. Pemolisian Masyarakat ... 15
3. Keamanan dan Ketertiban ... 20
4. Penegakan Hukum ... 22
5. Dasar Hukum ... 25
B. Kerangka Berpikir ... 27
BAB III METODE PENELITIAN... 29
A. Lokasi Penelitian ... 29
vii
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 30
D. Kisi-Kisi Penelitian ... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ... 31
F. Teknik Analisis Data ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS ... 34
A. Hasil Penelitian ... 34
1. Profil Polsek Beringin ... 34
2. Data Hasil Penelitian ... 35
B. Analisis Hasil Penelitian ... 60
BAB V PENUTUP ... 65
A. Kesimpulan ... 65
B. Saran ... 66
DAFTAR TABEL
Tabel1. Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara...31
Tabel 2. Susunan Personil Polisi di Polsek Beringin...34
Tabel 3. Daftar Anggota Bhabinkamtibmas di Kecamatan Beringin...35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Dokumentasi Penelitian
Lampiran 2 : Pedoman Wawancara
Lampiran 3 : Nota Tugas
Lampiran 4 : Penerbitan Surat Izin Penelitian
Lampiran 5 : Surat Izin Mengadakan Penelitian
Lampiran 6 : Surat Balasan Dari Tempat Penelitian
Lampiran 7 : Surat Keterangan Dari Perpustakaan Unimed
Lampiran 8 : Kartu Mengikuti Seminar Proposal
Lampiran 9 : Kartu Kendali Bimbingan Skripsi
Lampiran 9 : Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran 10 : Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara memiliki kewajiban untuk melindungi tiap-tiap warga negaranya.
Salah satunya adalah dengan cara memberikan perlindungan atas rasa aman bagi
tiap-tiap individu yang tinggal di dalam negara tersebut. Sebab seperti yang
tercantum dalam Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia menyatakan bahwa “ Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di
hadapan hukum.” Mengenai rasa aman dalam hidup seseorang merupakan salah
satu contoh perlindungan yang diberikan oleh Negara kepada warga negaranya.
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia berhak atas rasa aman dalam
hidupnya. Artinya, manusia mempunyai hak untuk mendapatkan keamanan atas
dirinya sendiri dimanapun dia tinggal. Sebab salah satu hal yang dibutuhkan oleh
setiap manusia sebagai individu maupun warga negara adalah terjaminnya
keamanan hidupnya. Rasa aman tersebut diperoleh mulai dari lingkungan
keluarga, masyarakat setempat hingga negara.
Dalam keluarga, keamanan itu diperoleh dari seluruh anggota keluarga
yang hidup bersama dalam suatu tempat tinggal. Di dalam lingkungan
masyarakat, keamanan itu juga idealnya diperoleh dari seluruh lapisan masyarakat
yang tinggal di sekitar kita. Begitu juga dalam suatu negara, keamanan bagi
seseorang itu sangat dibutuhkan mengingat ruang lingkup negara yang luas.
2
Melihat situasi negara Indonesia sampai saat ini, begitu kompleks hal yang
terjadi berkaitan dengan masalah keamanan dan ketertiban. Banyak kasus yang
mengakibatkan kondisi keamanan negeri kita menjadi kurang baik. Mulai dari
kasus yang paling mencekam di kota besar sampai pada di daerah-daerah kecil
(pedesaan).
Salah satu kasus kriminal paling mencekam yang terjadi di kota-kota besar
adalah aksi terorisme. Kasus inilah yang membuat situasi keamanan tidak
kondusif. Kasus teror bom yang dilakukan oleh aksi teroris di ibukota Republik
Indonesia tepatnya pada 14 Januari 2016 mengakibatkan beberapa orang
meninggal dan luka parah. Tidak hanya itu, warga sekitar menjadi resah jika kasus
semacam itu terjadi lagi. Ternyata pada umumnya para teroris yang hendak
meluncurkan aksi mencekam tersebut, terlebih dahulu merakit bom justru di
daerah kecil seperti desa/kelurahan yang jauh dari pusat kota. Hal seperti inilah
yang ditakutkan oleh masyarakat desa sebab mereka pada awalnya tidak tahu
bahwa keberadaan teroris bisa saja ada di lingkungan tempa tinggal mereka.
Selain itu, kasus kriminal lainnya yang juga sering terjadi yaitu pencurian.
Kasus semacam ini banyak kita jumpai tidak hanya di kota-kota besar namun juga
sudah sampai ke daerah pedesaan. Di daerah pedesaan juga sudah sering didengar
kasus seperti ini menimpa masyarakat. Hal tersebut tentunya membuat kondisi
keamanan dan ketertiban dalam masyarakat menurun.
Untuk mengatasi beberapa hal kriminal tersebut, maka diperlukan sosok
pengayom dalam masyarakat yang dapat meningkatkan rasa keamanan dan
3
Indonesia). Sesuai dengan UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia, maka tugas pokok Kepolisian Republik Indonesia adalah
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan
memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas pokok Polri sebagai pemelihara Kamtibmas,
maka dibentuklah Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat). Bhabinkamtibmas merupakan salah satu bentuk dari
pemolisian masyarakat (Polmas). Pembentukan Bhabinkamtibmas sebagai bentuk
pemolisian masyarakat ini adalah berdasarkan SKEP KAPOLRI No. Pol :
SKEP/737/X/2005 tanggal 13 Oktober 2005 tentang Kebijakan dan Strategi
Penerapan Model Perpolisian Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri
yang kemudian diperbaharui dalam PERKAP No. 3 Tahun 2015 tentang
Pemolisian Masyarakat.
Pemolisian masyarakat merupakan penyelenggaraan tugas kepolisian yang
mendasari kepada pemahaman bahwa untuk menciptakan kondisi aman dan tertib
tidak mungkin oleh Polri sepihak, melainkan harus dilakukan bersama dengan
masyarakat dengan cara memberdayakan masyarakat melalui kemitraan polisi
dengan masyarakat sehingga secara bersama-sama dapat memelihara keamanan
dan ketertiban di lingkungannya. Pemolisian masyarakat pada dasarnya
dilaksanakan oleh seluruh anggota Polri mulai dari tingkat bawah sampai pucuk
pimpinan tertinggi Polri, dengan bentuk kegiatan disesuaikan dengan tugas dan
kewenangannya masing serta disesuaikan dengan kearifan lokal
4
Salah satunya seperti pembinaan yang dilakukan oleh fungsi teknis
kepolisian yang diterapkan oleh petugas Bhabinkamtibmas. Dalam hal ini,
Bhabinkamtibmas harus berperan sebagai fasilitator dalam mengimplementasikan
Pemolisian Masyarakat. Anggota Bhabinkamtibmas selain bertugas di kantor
polisi, juga bertugas langsung ke desa atau kelurahan. Artinya, setiap desa
idealnya memiliki satu anggota Bhabinkamtibmas untuk dapat meningkatkan
keamanan dan ketertiban di lingkungan desa tersebut.
Seperti yang kita ketahui bahwa negara Indonesia memiliki 34 provinsi
dengan Sumatra Utara salah satunya. Sumatra Utara memiliki 33 kabupaten,
dengan satu diantaranya adalah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Deli Serdang
yang beribukotakan Lubuk Pakam memiliki 22 kecamatan. Salah satunya adalah
Kecamatan Beringin. Kecamatan Beringin memiliki 11 desa dimana kesebelas
desa ini telah memiliki masing-masing anggota Bhabinkamtibmas. Dengan
hadirnya personil Bhabinkamtibmas di masing-masing desa diharapkan dapat
menjaga keamanan dan ketertiban di Kecamatan Beringin tersebut.
Di wilayah Kecamatan Beringin belum tercipta situasi keamanan yang
kondusif sebab masih sering terjadi tindak kejahatan, yakni pencurian sepeda
motor dan membobol rumah orang lain untuk melakukan aksi pencurian. Hal ini
tentunya meresahkan warga Kecamatan Beringin karena sudah mengganggu
keamanan dan ketertiban di lingkungan tersebut. Dengan masih terjadinya
beberapa tindak kejahatan, maka keamanan lingkungan di wilayah tersebut masih
rendah. Dalam hal inilah, keberadaan sosok Bhabinkamtibmas sangat diperlukan
5
tersebut. Mediator mengandung pengertian sebagai orang atau pihak yang menjadi
penengah terhadap perselisihan. Sedangkan fasilitator adalah orang yang memberi
atau menyediakan sesuatu. Bhabinkamtibmas bertindak sebagai penengah
perselisihan atau sebagai orang yang memfasilitasi penyelesaian permasalahan.
Di samping hal itu, kadar kesadaran dan kepatuhan hukum masyarakat di
wilayah Kecamatan Beringin juga masih belum memadai untuk mewujudkan
kondisi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) yang kondusif. Hal ini
dilihat dari rendahnya kesadaran masyarakat untuk dapat saling menjaga
keamanan dan ketertiban di lingkungan tempat tinggalnya. Mereka kurang
menyadari betapa pentingnya rasa aman dalam hidup masing-masing. Inilah salah
satu yang menjadi kendala Bhabinkamtibmas yaitu hilangnya kesadaran dan
kepedulian masyarakat terhadap keamanan dan ketertiban lingkungannya.
Meskipun sudah diupayakan tetapi hanya bersifat sementara, tidak berlanjut dan
tidak berkesinambungan.
Untuk itu diperlukan suatu upaya yang sangat efektif dalam mengatasi
kendala-kendala tersebut. Bhabinkamtibmas di daerah Kecamatan Beringin
memang sudah melakukan beberapa upaya seperti melakukan sosialisasi akan
kesadaran untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan, akan tetapi
tetap saja upaya tersebut belum dapat menumbuhkan kesadaran dalam diri
masyarakat. Hal ini berarti upaya yang dilakukan Bhabinkamtibmas masih
kurang, sehingga perlu ditingkatkan lagi cara-cara untuk mengatasi kendala
6
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dimana kondisi kamtibmas di
Kecamatan Beringin masih rendah dan adanya beberapa kendala
Bhabinkamtibmas dalam menyelenggarakan tugas kamtibmas di lokasi mereka
bertugas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul
“Bhabinkamtibmas Sebagai Bentuk Pemolisian Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Tugas Keamanan dan Ketertiban (Studi Kasus Polsek Beringin Kecamatan Beringin).”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah
di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Keamanan lingkungan di wilayah hukum Polsek Beringin masih
rendah.
2. Masih banyaknya terjadi tindak kejahatan di Kecamatan Beringin.
3. Kadar kesadaran dan kepatuhan hukum masyarakat luas masih belum
memadai untuk mewujudkan kondisi kamtibmas (keamanan dan
ketertiban masyarakat) yang kondusif.
4. Adanya kendala Bhabinkamtibmas dalam menyelenggarakan tugas
kamtibmas di wilayah hukum Polsek Beringin.
5. Belum efektifnya upaya yang dilakukan Bhabinkamtibmas dalam
7
C. Pembatasan Masalah
Untuk mengetahui pembahasan yang terlalu luas, maka yang menjadi
batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Kendala yang dihadapi anggota Bhabinkamtibmas sebagai bentuk
pemolisian masyarakat dalam penyelenggaraan tugas keamanan dan
ketertiban di wilayah hukum Polsek Beringin Kecamatan Beringin.
2. Upaya Bhabinkamtibmas sebagai bentuk pemolisian masyarakat untuk
mengatasi kendala dalam penyelenggaraan tugas keamanan dan
ketertiban di wilayah hukum Polsek Beringin Kecamatan Beringin.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Apa saja kendala yang dihadapi anggota Bhabinkamtibmas dalam
penyelenggaraan tugas keamanan dan ketertiban di wilayah hukum
Polsek Beringin?
2. Bagaimana upaya Bhabinkamtibmas sebagai bentuk pemolisian
masyarakat untuk mengatasi kendala dalam penyelenggaraan tugas
8
E. Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui beberapa kendala yang dihadapi anggota
Bhabinkamtibmas dalam penyelenggaraan tugas keamanan dan
ketertiban di wilayah hukum Polsek Beringin.
2. Untuk mengetahui upaya Bhabinkamtibmas sebagai bentuk pemolisian
masyarakat untuk mengatasi kendala dalam penyelenggaraan tugas
keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polsek Beringin.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Menambah pengetahuan melalui penelitian yang dilaksanakan.
2. Sebagai bahan pemahaman dan pembelajaran bagi penulis maupun
mahasiswa lain untuk melakukan penelitian secara lebih mendalam
mengenai keberadaan Bhabinkamtibmas sebagai bentuk pemolisian
masyarakat.
3. Bagi anggota Bhabinkamtibmas agar semakin efektif lagi dalam
melaksanakan tugas keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polsek
Beringin.
4. Bagi masyarakat diharapkan agar dapat saling menjaga keamanan di
lingkungan tempat tinggal dan mau bekerja sama dengan anggota
65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran Bhabinkamtibmas di Kecamatan Beringin sangat penting dan
bermanfaat bagi terwujudnya situasi Kamtibmas yang kondusif. Namun dalam
pelaksanaan tugas keamanan dan ketertiban, Bhabinkamtibmas masih mendapat
beberapa kendala sehingga perlu dilakukan suatu upaya yang efektif dalam
mengatasi kendala tersebut. Adapun kendala dan upaya yang terdapat dalam
pelaksanaan tugas oleh Bhabinkamtibmas di Kecamatan Beringin adalah sebagai
berikut :
1. Kendala yang dihadapi Bhabinkamtibmas dalam bertugas di Kecamatan
Beringin adalah terlihat dari dua aspek yaitu aspek lingkungan masyarakat
dan aspek kepolisian. Pertama, dari aspek lingkungan masyarakat yakni
kendala yang dihadapi Bhabinkamtibmas adalah masih rendahnya
kesadaran hukum dalam masyarakat. Hal ini disebabkan oleh sumber daya
manusia (SDM) yang rendah seperti halnya pendidikan yang mereka
miliki belum terlalu baik sehingga mereka masih kurang peduli akan
pentingnya menjaga keamanan. Masyarakat masih saja ada yang bersikap
acuh tak acuh akan kondisi kamtibmas di lingkungan tempat tinggalnya.
Selain itu, pemahaman masyarakat akan fungsi keberadaan
Bhabinkamtibmas masih rendah. Kedua, aspek kepolisian dimana
Bhabinkamtibmas masih menjalankan tugas rangkap yaitu bertugas di desa
66
binaan dan juga masih harus bertugas di Polsek sehingga
Bhabinkamtibmas tidak berada seharian di desa binaannya.
2. Upaya Bhabinkamtibmas dalam mengatasi kendala tersebut adalah
melakukan pendekatan yang terstruktur kepada masyarakat yang
didampingi oleh perangkat desa dengan cara sering mengajak masyarakat
untuk berbincang-bincang sesuai waktu yang mereka miliki. Upaya
lainnya adalah sering mengajak masyarakat untuk ikut hadir dalam
kegiatan penyuluhan yang dilakukan di aula masing-masing Kantor
Kepala Desa. Melalui hal tersebut, muncul suatu pendekatan diri antara
masyarakat dengan Bhabinkamtibmas tersebut. Dengan demikian dapat
terjalin suatu komunikasi yang lebih sering antara pihak Bhabinkamtibmas
dengan warga masyarakat sehingga pada akhirnya Bhabinkamtibmas dapat
mengetahui keluhan-keluhan dan informasi/laporandari masyarakat.
Sedangkan untuk mengatasi kendala dalam aspek tugas kepolisian,
Bhabinkamtibmas masih belum menemukan upaya untuk hal itu
dikarenakan hal tersebut berada di luar kewenangan mereka.
B. Saran
Demi terwujudnya kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat
(Kamtibmas) yang kondusif, maka saran yang ditujukan penulis adalah :
1. Untuk anggota Bhabinkamtibmas yang bertugas di tiap-tiap desa dalam
Kecamatan Beringin agar menjalankan tugas di desa binaannya semakin
efektif lagi demi terciptanya situasi Kamtibmas desa yang kondusif.
67
mengikutsertakan masyarakat untuk lebih aktif lagi dalam berpartisipasi
menjaga keamanan dan ketertiban desa. Bhabinkamtibmas juga sangat
perlu meyakinkan masyarakat agar tidak terlalu takut dan segan jika ingin
melaporkan suatu hal atau keluhan.
2. Untuk warga masyarakat di tiap-tiap desa dalam Kecamatan Beringin
sudah seharusnya lebih peduli lagi akan keamanan desa. Masyarakat harus
berperan aktif lagi dalam menjaga keamanan lingkungan sekitar.
Masyarakat juga perlu membantu Bhabinkamtibmas dalam hal siskamling
dan gotong royong demi keamanan dan ketertiban di desa. Masyarakat
tidak perlu terlalu takut dam segan yang berlebihan pada
Bhabinkamtibmas jika ingin memberi informasi atau laporan terkait suatu
hal karena Bhabinkamtibmas juga sangat perlu mendapat informasi dari
68
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Abdussalam. (2006). Prospek Hukum Pidana Indonesia Dalam Mewujudkan Rasa Keadilan Masyarakat. Jakarta: Restu Agung
__________. (2014). Ilmu Kepolisian Sebagai Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PTIK
Arief, B. N. (2008). Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Kejahatan. Jakarta: Kencana
Asyhadie, H. Z dan Arief Rahman. (2013). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dirdjosisworo, S. (2010). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Fuady, M. (2009). Teori Negara Hukum Modern. Bandung: PT Refika Aditama
Manullang, F. M. (2007). Menggapai Hukum Berkeadilan. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
Rahardi, P. (2014). Hukum Kepolisian Kemandirian, Profesionalisme dan Reformasi Polri. Surabaya: Laksbang Grafika
Rahardjo, S. (2009). Penegakan Hukum. Yogyakarta: Genta Publishing
_________. (2010). Ilmu Hukum. Bandung: PT Citra Aditya Bakti
Rianto, B. S. (2006). Pemikiran Menuju Polri Yang Profesional, Mandiri, Berwibawa dan Dicintai Rakyat. Jakarta: Restu Agung
Setiawan, D. (2014). Metodologi Penelitian. Medan: FIS Unimed
69
Sumber Jurnal
De Fretes, L.D. (2015). “Fungsi Babinkamtibmas Dalam Penegakan Hukum Di Luar Pengadilan Ditinjau Dari Perspektif HAM”. Jurnal Lex Administratum. 3 (2), 28-34
DL, C. (2003). “Pemolisian Komuniti (Community Policing) Dalam Menciptakan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat”. Jurnal Polisi Indonesia. 1 (5), 8-25
Humberto, M. (2010). “Pordarkamtibmas Pamulang Sebagai Implementasi Kemitraan Dalam Konteks Community Policing”. Jurnal Kriminologi Indonesia, 7 (1), 46-66
Peraturan Perundang-Undangan
UU RI No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Pemolisian Masyarakat