• Tidak ada hasil yang ditemukan

BHABINKAMTIBMAS SEBAGAI BENTUK PEMOLISIAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN TUGAS KEAMANAN DAN KETERTIBAN (Studi Kasus Polsek Beringin Kecamatan Beringin.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BHABINKAMTIBMAS SEBAGAI BENTUK PEMOLISIAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN TUGAS KEAMANAN DAN KETERTIBAN (Studi Kasus Polsek Beringin Kecamatan Beringin."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BHABINKAMTIBMAS SEBAGAI BENTUK PEMOLISIAN

MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN

TUGAS KEAMANAN DAN KETERTIBAN

(Studi Kasus Polsek Beringin Kecamatan Beringin)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Ratna A. E. Sitompul NIM. 3123311041

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Ratna A. E. Sitompul. NIM. 3123311041. Bhabinkamtibmas Sebagai Bentuk Pemolisian Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Tugas Keamanan dan Ketertiban (Studi Kasus Polsek Beringin Kecamatan Beringin). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Bhabinkamtibmas sebagai bentuk pemolisian masyarakat dalam penyelenggaraan tugas keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polsek Beringin Kecamatan Beringin. Bhabinkamtibmas merupakan anggota polisi yang bertugas di Desa atau Kelurahan untuk menyelenggarakan tugas keamanan dan ketertiban di desa itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana disajikan dalam bentuk paparan atau gambaran dari temuan-temuan yang ada di lapangan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah 11 orang personil Bhabinkamtibmas yang bertugas di Kecamatan Beringin dan ditambah dengan 6 masyarakat. Teknik pengumpulan data diperoleh dari wawancara dan dokumentasi. Untuk menganalisis data digunakan teknik analisis data dengan menggunakan reduksi data (pentransformasian data kasar dari lapangan), penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu bahwa peran Bhabinkamtibmas penting dan bermanfaat dalam mewujudkan kondisi Kamtibmas yang kondusif. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi Bhabinkamtibmas dalam bertugas di Kecamatan Beringin yaitu terlihat dari dua aspek yakni aspek lingkungan masyarakat yang mencakup rendahnya pemahaman masyarakat akan fungsi Bhabinkamtibmas dan aspek kepolisian bahwa Bhabinkamtibmas masih menjalankan tugas rangkap. Untuk itu, upaya yang sudah dilakukan Bhabinkamtibmas di wilayah Kecamatan Beringin dalam mengatasi kendala tersebut yaitu melakukan pendekatan yang terstruktur kepada masyarakat dengan didampingi oleh perangkat desa.

Kata Kunci : Bhabinkamtibmas, Pemolisan Masyarakat, Keamanan dan Ketertiban

(5)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur

kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmatNya dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini diajukan

sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S1) pada

Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan. Dalam rangka memenuhi syarat tersebut, dilakukan

penelitian yang berjudul “Bhabinkamtibmas Sebagai Bentuk Pemolisian

Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Tugas Keamanan dan Ketertiban (Studi

Kasus Polsek Beringin Kecamatan Beringin). Penulis menyadari bahwa dalam

penulisan skripsi ini masih banyak dijumpai kekurangan.

Dengan segala keterbukaan penulis menerima kritik dan saran yang

konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini banyak

kendala dan hambatan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan serta

bimbingan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan

ucapan terima kasih kepada Bapak M. Fahmi Siregar, SH, MH selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan selama proses

pengerjaan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

(6)

3. Ibu Dr. Reh Bungana PA, SH, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan sekaligus sebagai Dosen Penguji pada

Seminar Proposal Penelitian dan Ujian Mempertahankan Skripsi yang telah

banyak memberikan masukan berharga bagi kesempurnaan skripsi ini.

4. Bapak Arief Wahyudi, SH, MH selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan.

5. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik

sekaligus Dosen Penguji pada Seminar Proposal Penelitian dan Ujian

Mempertahankan Skripsi yang telah banyak memberikan masukan berharga

bagi kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum selaku Dosen Penguji pada

Seminar Proposal Penelitian dan Ujian Mempertahankan Skripsi yang telah

banyak memberikan masukan berharga bagi kesempurnaan skripsi ini.

7. Bapak/Ibu Dosen di Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

8. Bapak Joni selaku Tata Usaha Jurusan PPKn yang telah banyak membantu

dalam kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.

9. Kedua orang tua tercinta S. A. Sitompul dan F. M. Hutabarat atas segala cinta

kasih, doa, motivasi serta dukungan moril dan materil yang senantiasa

diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis.

10. Dua saudara tersayang Kakak Desy Lusiana Sitompul, SE dan Abang Rio

Ave Freddy Sitompul, SE yang telah memberikan semangat kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

(7)

11. Abang ipar dan kakak ipar serta kedua keponakanku yang selalu memberi

semangat.

12. Ibu Sah Udur Sitinjak, S.IK selaku Kapolsek Beringin yang telah

memberikan izin untuk dapat melakukan penelitian di Polsek Beringin.

13. Bapak Irwan, SIP selaku Kanit Binmas Polsek Beringin yang telah

mengarahkan anggota Bhabinkamtibmas untuk dapat melayani penelitian

penulis.

14. Bapak anggota Bhabinkamtibmas yang bertugas di wilayah Kecamatan

Beringin berjumlah 11 orang yang telah banyak membantu penulis dalam

proses penelitian.

15. Masyarakat Desa Pasar V Kebun Kelapa Kecamatan Beringin Kabupaten

Deli Serdang yang telah berpartisipasi dalam membantu penulis memperoleh

data tambahan.

16. Para sahabat terkasih Seli Marselina Limbong, Novarina Sinamo, Resina

Simanjuntak dan Yeni Pasaribu. Terkhusus sahabat yang selalu memberi

semangat dari ribuan kilometer jauhnya Sri Dinarty Nainggolan, Siska Purba

dan Kristina Pakpahan. Terimakasih para kesayanganku.

17. Rikki Siahaan yang senantiasa saling memberikan motivasi dalam proses

pengerjaan skripsi ini.

18. Rekan-rekan satu bimbingan yang sudah saling mendukung.

19. Rekan-rekan seperjuangan Jurusan PPKn Unimed stambuk 2012 khususnya

Kelas Ekstensi B 2012.

(8)

20. Teman-teman PPLT 2015 SMK Negeri 2 Sei Rampah. Terimakasih atas

semangat yang kalian berikan.

21. Teman-teman Kost Jl. Selamet Ketaren No. 129 Medan.

22. Kepada semua pihak yang mungkin tidak dapat disebutkan satu per satu

dalam tulisan ini, yang telah memberikan dukungan, waktu dan doa sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

Semoga ketulusan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis

menjadi berkat bagi kita semua. Atas perhatian Saudara, penulis ucapkan terima

kasih.

Medan, 4 Juni 2016

Ratna A. E. Sitompul NIM. 3123311041

(9)

vi

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Bhabinkamtibmas ... 9

2. Pemolisian Masyarakat ... 15

3. Keamanan dan Ketertiban ... 20

4. Penegakan Hukum ... 22

5. Dasar Hukum ... 25

B. Kerangka Berpikir ... 27

BAB III METODE PENELITIAN... 29

A. Lokasi Penelitian ... 29

(10)

vii

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 30

D. Kisi-Kisi Penelitian ... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 31

F. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS ... 34

A. Hasil Penelitian ... 34

1. Profil Polsek Beringin ... 34

2. Data Hasil Penelitian ... 35

B. Analisis Hasil Penelitian ... 60

BAB V PENUTUP ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel1. Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara...31

Tabel 2. Susunan Personil Polisi di Polsek Beringin...34

Tabel 3. Daftar Anggota Bhabinkamtibmas di Kecamatan Beringin...35

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Dokumentasi Penelitian

Lampiran 2 : Pedoman Wawancara

Lampiran 3 : Nota Tugas

Lampiran 4 : Penerbitan Surat Izin Penelitian

Lampiran 5 : Surat Izin Mengadakan Penelitian

Lampiran 6 : Surat Balasan Dari Tempat Penelitian

Lampiran 7 : Surat Keterangan Dari Perpustakaan Unimed

Lampiran 8 : Kartu Mengikuti Seminar Proposal

Lampiran 9 : Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

Lampiran 9 : Pernyataan Keaslian Tulisan

Lampiran 10 : Daftar Riwayat Hidup

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara memiliki kewajiban untuk melindungi tiap-tiap warga negaranya.

Salah satunya adalah dengan cara memberikan perlindungan atas rasa aman bagi

tiap-tiap individu yang tinggal di dalam negara tersebut. Sebab seperti yang

tercantum dalam Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia menyatakan bahwa “ Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,

perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di

hadapan hukum.” Mengenai rasa aman dalam hidup seseorang merupakan salah

satu contoh perlindungan yang diberikan oleh Negara kepada warga negaranya.

Seperti yang kita ketahui bahwa manusia berhak atas rasa aman dalam

hidupnya. Artinya, manusia mempunyai hak untuk mendapatkan keamanan atas

dirinya sendiri dimanapun dia tinggal. Sebab salah satu hal yang dibutuhkan oleh

setiap manusia sebagai individu maupun warga negara adalah terjaminnya

keamanan hidupnya. Rasa aman tersebut diperoleh mulai dari lingkungan

keluarga, masyarakat setempat hingga negara.

Dalam keluarga, keamanan itu diperoleh dari seluruh anggota keluarga

yang hidup bersama dalam suatu tempat tinggal. Di dalam lingkungan

masyarakat, keamanan itu juga idealnya diperoleh dari seluruh lapisan masyarakat

yang tinggal di sekitar kita. Begitu juga dalam suatu negara, keamanan bagi

seseorang itu sangat dibutuhkan mengingat ruang lingkup negara yang luas.

(14)

2

Melihat situasi negara Indonesia sampai saat ini, begitu kompleks hal yang

terjadi berkaitan dengan masalah keamanan dan ketertiban. Banyak kasus yang

mengakibatkan kondisi keamanan negeri kita menjadi kurang baik. Mulai dari

kasus yang paling mencekam di kota besar sampai pada di daerah-daerah kecil

(pedesaan).

Salah satu kasus kriminal paling mencekam yang terjadi di kota-kota besar

adalah aksi terorisme. Kasus inilah yang membuat situasi keamanan tidak

kondusif. Kasus teror bom yang dilakukan oleh aksi teroris di ibukota Republik

Indonesia tepatnya pada 14 Januari 2016 mengakibatkan beberapa orang

meninggal dan luka parah. Tidak hanya itu, warga sekitar menjadi resah jika kasus

semacam itu terjadi lagi. Ternyata pada umumnya para teroris yang hendak

meluncurkan aksi mencekam tersebut, terlebih dahulu merakit bom justru di

daerah kecil seperti desa/kelurahan yang jauh dari pusat kota. Hal seperti inilah

yang ditakutkan oleh masyarakat desa sebab mereka pada awalnya tidak tahu

bahwa keberadaan teroris bisa saja ada di lingkungan tempa tinggal mereka.

Selain itu, kasus kriminal lainnya yang juga sering terjadi yaitu pencurian.

Kasus semacam ini banyak kita jumpai tidak hanya di kota-kota besar namun juga

sudah sampai ke daerah pedesaan. Di daerah pedesaan juga sudah sering didengar

kasus seperti ini menimpa masyarakat. Hal tersebut tentunya membuat kondisi

keamanan dan ketertiban dalam masyarakat menurun.

Untuk mengatasi beberapa hal kriminal tersebut, maka diperlukan sosok

pengayom dalam masyarakat yang dapat meningkatkan rasa keamanan dan

(15)

3

Indonesia). Sesuai dengan UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia, maka tugas pokok Kepolisian Republik Indonesia adalah

memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan

memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas pokok Polri sebagai pemelihara Kamtibmas,

maka dibentuklah Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan

Ketertiban Masyarakat). Bhabinkamtibmas merupakan salah satu bentuk dari

pemolisian masyarakat (Polmas). Pembentukan Bhabinkamtibmas sebagai bentuk

pemolisian masyarakat ini adalah berdasarkan SKEP KAPOLRI No. Pol :

SKEP/737/X/2005 tanggal 13 Oktober 2005 tentang Kebijakan dan Strategi

Penerapan Model Perpolisian Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Tugas Polri

yang kemudian diperbaharui dalam PERKAP No. 3 Tahun 2015 tentang

Pemolisian Masyarakat.

Pemolisian masyarakat merupakan penyelenggaraan tugas kepolisian yang

mendasari kepada pemahaman bahwa untuk menciptakan kondisi aman dan tertib

tidak mungkin oleh Polri sepihak, melainkan harus dilakukan bersama dengan

masyarakat dengan cara memberdayakan masyarakat melalui kemitraan polisi

dengan masyarakat sehingga secara bersama-sama dapat memelihara keamanan

dan ketertiban di lingkungannya. Pemolisian masyarakat pada dasarnya

dilaksanakan oleh seluruh anggota Polri mulai dari tingkat bawah sampai pucuk

pimpinan tertinggi Polri, dengan bentuk kegiatan disesuaikan dengan tugas dan

kewenangannya masing serta disesuaikan dengan kearifan lokal

(16)

4

Salah satunya seperti pembinaan yang dilakukan oleh fungsi teknis

kepolisian yang diterapkan oleh petugas Bhabinkamtibmas. Dalam hal ini,

Bhabinkamtibmas harus berperan sebagai fasilitator dalam mengimplementasikan

Pemolisian Masyarakat. Anggota Bhabinkamtibmas selain bertugas di kantor

polisi, juga bertugas langsung ke desa atau kelurahan. Artinya, setiap desa

idealnya memiliki satu anggota Bhabinkamtibmas untuk dapat meningkatkan

keamanan dan ketertiban di lingkungan desa tersebut.

Seperti yang kita ketahui bahwa negara Indonesia memiliki 34 provinsi

dengan Sumatra Utara salah satunya. Sumatra Utara memiliki 33 kabupaten,

dengan satu diantaranya adalah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Deli Serdang

yang beribukotakan Lubuk Pakam memiliki 22 kecamatan. Salah satunya adalah

Kecamatan Beringin. Kecamatan Beringin memiliki 11 desa dimana kesebelas

desa ini telah memiliki masing-masing anggota Bhabinkamtibmas. Dengan

hadirnya personil Bhabinkamtibmas di masing-masing desa diharapkan dapat

menjaga keamanan dan ketertiban di Kecamatan Beringin tersebut.

Di wilayah Kecamatan Beringin belum tercipta situasi keamanan yang

kondusif sebab masih sering terjadi tindak kejahatan, yakni pencurian sepeda

motor dan membobol rumah orang lain untuk melakukan aksi pencurian. Hal ini

tentunya meresahkan warga Kecamatan Beringin karena sudah mengganggu

keamanan dan ketertiban di lingkungan tersebut. Dengan masih terjadinya

beberapa tindak kejahatan, maka keamanan lingkungan di wilayah tersebut masih

rendah. Dalam hal inilah, keberadaan sosok Bhabinkamtibmas sangat diperlukan

(17)

5

tersebut. Mediator mengandung pengertian sebagai orang atau pihak yang menjadi

penengah terhadap perselisihan. Sedangkan fasilitator adalah orang yang memberi

atau menyediakan sesuatu. Bhabinkamtibmas bertindak sebagai penengah

perselisihan atau sebagai orang yang memfasilitasi penyelesaian permasalahan.

Di samping hal itu, kadar kesadaran dan kepatuhan hukum masyarakat di

wilayah Kecamatan Beringin juga masih belum memadai untuk mewujudkan

kondisi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) yang kondusif. Hal ini

dilihat dari rendahnya kesadaran masyarakat untuk dapat saling menjaga

keamanan dan ketertiban di lingkungan tempat tinggalnya. Mereka kurang

menyadari betapa pentingnya rasa aman dalam hidup masing-masing. Inilah salah

satu yang menjadi kendala Bhabinkamtibmas yaitu hilangnya kesadaran dan

kepedulian masyarakat terhadap keamanan dan ketertiban lingkungannya.

Meskipun sudah diupayakan tetapi hanya bersifat sementara, tidak berlanjut dan

tidak berkesinambungan.

Untuk itu diperlukan suatu upaya yang sangat efektif dalam mengatasi

kendala-kendala tersebut. Bhabinkamtibmas di daerah Kecamatan Beringin

memang sudah melakukan beberapa upaya seperti melakukan sosialisasi akan

kesadaran untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan, akan tetapi

tetap saja upaya tersebut belum dapat menumbuhkan kesadaran dalam diri

masyarakat. Hal ini berarti upaya yang dilakukan Bhabinkamtibmas masih

kurang, sehingga perlu ditingkatkan lagi cara-cara untuk mengatasi kendala

(18)

6

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dimana kondisi kamtibmas di

Kecamatan Beringin masih rendah dan adanya beberapa kendala

Bhabinkamtibmas dalam menyelenggarakan tugas kamtibmas di lokasi mereka

bertugas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul

“Bhabinkamtibmas Sebagai Bentuk Pemolisian Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Tugas Keamanan dan Ketertiban (Studi Kasus Polsek Beringin Kecamatan Beringin).”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah

di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Keamanan lingkungan di wilayah hukum Polsek Beringin masih

rendah.

2. Masih banyaknya terjadi tindak kejahatan di Kecamatan Beringin.

3. Kadar kesadaran dan kepatuhan hukum masyarakat luas masih belum

memadai untuk mewujudkan kondisi kamtibmas (keamanan dan

ketertiban masyarakat) yang kondusif.

4. Adanya kendala Bhabinkamtibmas dalam menyelenggarakan tugas

kamtibmas di wilayah hukum Polsek Beringin.

5. Belum efektifnya upaya yang dilakukan Bhabinkamtibmas dalam

(19)

7

C. Pembatasan Masalah

Untuk mengetahui pembahasan yang terlalu luas, maka yang menjadi

batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Kendala yang dihadapi anggota Bhabinkamtibmas sebagai bentuk

pemolisian masyarakat dalam penyelenggaraan tugas keamanan dan

ketertiban di wilayah hukum Polsek Beringin Kecamatan Beringin.

2. Upaya Bhabinkamtibmas sebagai bentuk pemolisian masyarakat untuk

mengatasi kendala dalam penyelenggaraan tugas keamanan dan

ketertiban di wilayah hukum Polsek Beringin Kecamatan Beringin.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Apa saja kendala yang dihadapi anggota Bhabinkamtibmas dalam

penyelenggaraan tugas keamanan dan ketertiban di wilayah hukum

Polsek Beringin?

2. Bagaimana upaya Bhabinkamtibmas sebagai bentuk pemolisian

masyarakat untuk mengatasi kendala dalam penyelenggaraan tugas

(20)

8

E. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui beberapa kendala yang dihadapi anggota

Bhabinkamtibmas dalam penyelenggaraan tugas keamanan dan

ketertiban di wilayah hukum Polsek Beringin.

2. Untuk mengetahui upaya Bhabinkamtibmas sebagai bentuk pemolisian

masyarakat untuk mengatasi kendala dalam penyelenggaraan tugas

keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polsek Beringin.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan melalui penelitian yang dilaksanakan.

2. Sebagai bahan pemahaman dan pembelajaran bagi penulis maupun

mahasiswa lain untuk melakukan penelitian secara lebih mendalam

mengenai keberadaan Bhabinkamtibmas sebagai bentuk pemolisian

masyarakat.

3. Bagi anggota Bhabinkamtibmas agar semakin efektif lagi dalam

melaksanakan tugas keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polsek

Beringin.

4. Bagi masyarakat diharapkan agar dapat saling menjaga keamanan di

lingkungan tempat tinggal dan mau bekerja sama dengan anggota

(21)

65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Peran Bhabinkamtibmas di Kecamatan Beringin sangat penting dan

bermanfaat bagi terwujudnya situasi Kamtibmas yang kondusif. Namun dalam

pelaksanaan tugas keamanan dan ketertiban, Bhabinkamtibmas masih mendapat

beberapa kendala sehingga perlu dilakukan suatu upaya yang efektif dalam

mengatasi kendala tersebut. Adapun kendala dan upaya yang terdapat dalam

pelaksanaan tugas oleh Bhabinkamtibmas di Kecamatan Beringin adalah sebagai

berikut :

1. Kendala yang dihadapi Bhabinkamtibmas dalam bertugas di Kecamatan

Beringin adalah terlihat dari dua aspek yaitu aspek lingkungan masyarakat

dan aspek kepolisian. Pertama, dari aspek lingkungan masyarakat yakni

kendala yang dihadapi Bhabinkamtibmas adalah masih rendahnya

kesadaran hukum dalam masyarakat. Hal ini disebabkan oleh sumber daya

manusia (SDM) yang rendah seperti halnya pendidikan yang mereka

miliki belum terlalu baik sehingga mereka masih kurang peduli akan

pentingnya menjaga keamanan. Masyarakat masih saja ada yang bersikap

acuh tak acuh akan kondisi kamtibmas di lingkungan tempat tinggalnya.

Selain itu, pemahaman masyarakat akan fungsi keberadaan

Bhabinkamtibmas masih rendah. Kedua, aspek kepolisian dimana

Bhabinkamtibmas masih menjalankan tugas rangkap yaitu bertugas di desa

(22)

66

binaan dan juga masih harus bertugas di Polsek sehingga

Bhabinkamtibmas tidak berada seharian di desa binaannya.

2. Upaya Bhabinkamtibmas dalam mengatasi kendala tersebut adalah

melakukan pendekatan yang terstruktur kepada masyarakat yang

didampingi oleh perangkat desa dengan cara sering mengajak masyarakat

untuk berbincang-bincang sesuai waktu yang mereka miliki. Upaya

lainnya adalah sering mengajak masyarakat untuk ikut hadir dalam

kegiatan penyuluhan yang dilakukan di aula masing-masing Kantor

Kepala Desa. Melalui hal tersebut, muncul suatu pendekatan diri antara

masyarakat dengan Bhabinkamtibmas tersebut. Dengan demikian dapat

terjalin suatu komunikasi yang lebih sering antara pihak Bhabinkamtibmas

dengan warga masyarakat sehingga pada akhirnya Bhabinkamtibmas dapat

mengetahui keluhan-keluhan dan informasi/laporandari masyarakat.

Sedangkan untuk mengatasi kendala dalam aspek tugas kepolisian,

Bhabinkamtibmas masih belum menemukan upaya untuk hal itu

dikarenakan hal tersebut berada di luar kewenangan mereka.

B. Saran

Demi terwujudnya kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat

(Kamtibmas) yang kondusif, maka saran yang ditujukan penulis adalah :

1. Untuk anggota Bhabinkamtibmas yang bertugas di tiap-tiap desa dalam

Kecamatan Beringin agar menjalankan tugas di desa binaannya semakin

efektif lagi demi terciptanya situasi Kamtibmas desa yang kondusif.

(23)

67

mengikutsertakan masyarakat untuk lebih aktif lagi dalam berpartisipasi

menjaga keamanan dan ketertiban desa. Bhabinkamtibmas juga sangat

perlu meyakinkan masyarakat agar tidak terlalu takut dan segan jika ingin

melaporkan suatu hal atau keluhan.

2. Untuk warga masyarakat di tiap-tiap desa dalam Kecamatan Beringin

sudah seharusnya lebih peduli lagi akan keamanan desa. Masyarakat harus

berperan aktif lagi dalam menjaga keamanan lingkungan sekitar.

Masyarakat juga perlu membantu Bhabinkamtibmas dalam hal siskamling

dan gotong royong demi keamanan dan ketertiban di desa. Masyarakat

tidak perlu terlalu takut dam segan yang berlebihan pada

Bhabinkamtibmas jika ingin memberi informasi atau laporan terkait suatu

hal karena Bhabinkamtibmas juga sangat perlu mendapat informasi dari

(24)

68

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Abdussalam. (2006). Prospek Hukum Pidana Indonesia Dalam Mewujudkan Rasa Keadilan Masyarakat. Jakarta: Restu Agung

__________. (2014). Ilmu Kepolisian Sebagai Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PTIK

Arief, B. N. (2008). Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Kejahatan. Jakarta: Kencana

Asyhadie, H. Z dan Arief Rahman. (2013). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dirdjosisworo, S. (2010). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Fuady, M. (2009). Teori Negara Hukum Modern. Bandung: PT Refika Aditama

Manullang, F. M. (2007). Menggapai Hukum Berkeadilan. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara

Rahardi, P. (2014). Hukum Kepolisian Kemandirian, Profesionalisme dan Reformasi Polri. Surabaya: Laksbang Grafika

Rahardjo, S. (2009). Penegakan Hukum. Yogyakarta: Genta Publishing

_________. (2010). Ilmu Hukum. Bandung: PT Citra Aditya Bakti

Rianto, B. S. (2006). Pemikiran Menuju Polri Yang Profesional, Mandiri, Berwibawa dan Dicintai Rakyat. Jakarta: Restu Agung

Setiawan, D. (2014). Metodologi Penelitian. Medan: FIS Unimed

(25)

69

Sumber Jurnal

De Fretes, L.D. (2015). “Fungsi Babinkamtibmas Dalam Penegakan Hukum Di Luar Pengadilan Ditinjau Dari Perspektif HAM”. Jurnal Lex Administratum. 3 (2), 28-34

DL, C. (2003). “Pemolisian Komuniti (Community Policing) Dalam Menciptakan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat”. Jurnal Polisi Indonesia. 1 (5), 8-25

Humberto, M. (2010). “Pordarkamtibmas Pamulang Sebagai Implementasi Kemitraan Dalam Konteks Community Policing”. Jurnal Kriminologi Indonesia, 7 (1), 46-66

Peraturan Perundang-Undangan

UU RI No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Pemolisian Masyarakat

Gambar

Tabel1. Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara.............................................................31

Referensi

Dokumen terkait

Aku memuji Allah atas ujian yang tidak lebih besar dari yang menimpa ini. Aku memuji Allah tatkala aku diberikan

Tahap ketiga adalah pelaksanaan pengembangan bakat dan minat dimana pada tahap pelaksanaan pengembangan bakat dan minat penulis uraiakan mulai dari mengenali

intelektual berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan pengungkapan modal intelektual

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Purnomosidhi (2006) yang menyatakan bahwa rata-rata pengungkapan intellectual capital dalam

Kompilasi Hukum Islam Pasal 55 ayat (1), menyatakan bahwa poligami beristri lebih dari satu orang pada waktu yang bersamaan dan terbatas hanya sampai empat orang

Masalah yang mungkin terjadi dengan mengatur bahwa setiap proses hanya dapat memiliki satu proses adalah bahwa tidak semua proses hanya membutuhkan satu sumber daya,

Salah satu contoh kegiatan sektor informal adalah pengumpulan barang bekas yang dilakukan oleh orang yang disebut sebagai pemulung Para pemulung ini melakukan

Hakim Indonesia dalam menghadapi sengketa penggunaan nama kota oleh pihak lain tanpa ijin sebagai nama domain tetap dapat menerima dan memeriksa sengketa tersebut