• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT-ALAT UKUR KELAS X SMK SINAR HARAPAN PANTAI LABU T.A 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA STANDAR KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT-ALAT UKUR KELAS X SMK SINAR HARAPAN PANTAI LABU T.A 2014/2015."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA STANDAR

KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT-ALAT UKUR

KELAS X TKR SMK SINAR HARAPAN PANTAI LABU

T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

AHMAD IDRIS HARAHAP

5103122002

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Ahmad Idris Harahap, 5103122002, “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan TPS Pada Standar Kompetensi Menggunakan Alat-Alat Ukur Kelas X SMK Sinar Harapan Pantai Labu T.A 2014/2015”. Skripsi. Medan : Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TPS di SMK Sinar Harapan Pantai Labu. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TKR 1 yang berjumlah 32 siswa dan di kelas X TKR 2 berjumlah 28 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan berganda (multiple choise) sebanyak 31 soal. Instrumen ini digunakan sebagai pre-tes untuk mengetahui homogenitas data kelas eksprimen, hasil tes menunjukkan bahwa kedua kelas tidak ada perbedaan (homogeny). Pengajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif yaitu tipe Student Team Achievement Division (STAD) sebagai kelas eksperimen 1 pada kelas X TKR 1 dan tipe Think Pair Share (TPS) sebagai kelas eksperimen 2 pada kelas X TKR 2. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes hasil belajar siswa (post-tes), hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD memberikan rata-rata nilai hasil belajar siswa sebesar 59,84 dengan standar deviasi 5,94 dan model pembelajaran tipe TPS memberikan rata-rata nilai hasil belajar siswa yaitu 59,42 dengan standar deviasi 15,32. Uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikan α = 0,005 menggunakan uji t-test dua pihak dimana thitung < ttabel (0,1438 > 2,0189) yang

berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Nilai hasil belajar dari kedua model pembelajaran tersebut memberikan hasil yang hampir sama atau secara uji hipotesis tidak memiliki perbedaan dari kedua model pembelajaran kooperatif tersebut, dikarenakan kedua model pembelajaran kooperatif tersebut hampir memiliki kesamaan dalam tahap-tahap pembelajarannya. Perbedaanya hanya dalam tahap akhir saja. Dengan demikian hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TPS pada standar kompetensi menggunakan alat-alat ukur mekanik kelas X SMK Sinar Harapan Pantai Labu T.A 2014/2015

(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT tuhan sekalian alam yang telah

memberikan Karunia dan Rahmat-Nya serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TPS Pada Standar Kompetensi Menggunakan Alat-Alat Ukur Kelas X SMK Sinar Harapan Pantai Labu T.A 2014-2015.

Shalawat beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

memberikan risalahnya kepada seluruh umat manusia.

Dalam penulisan dan pembuatan skripsi ini penulis menyadari banyak

kendala-kendala karena keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pengalaman yang dimiliki

oleh penulis. Namun berkat bimbingan dan arahan pembimbing, skripsi ini telah

selesai diperbuat, disini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs.Salim,

M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi, dan pada kesempatan kali ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas

Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Slamet Riadi, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin Universitas

(6)

ii

5. Bapak Drs.Robet Silaban, M.Pd dan Bapak Bisrul Hafis,T ,ST,.MT selaku dosen

penguji.

6. Bapak Ir.Riski Elpari Siregar, MT selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Otomotif

Universitas Negeri Medan.

7. Teristimewa kepada kedua orang tuaku yang terkasih ayahanda Burhanuddin

Harahap dan ibunda Lanni Hasibuan yang senantiasa memberikan doa, dukungan

moril dan materil serta bimbingan kepada penulis.

8. Keluarga besar yang selalu memberikan dukungan doa dan semangat.

9. Sahabat-sahabatku Pendidikan Teknik Otomotif 2010 yang tidak henti-hentinya

memberikan dukungan, semangat, motivasi dan masukan selama ini kepada penulis,

serta masih banyak pihak lain yang membantu.hingga selesainya skripsi ini.

Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi, maupun

tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang

bersifat membangun. Dan akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas semua

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga

Allah SWT memberkati dan membalas kebaikan yang telah diberikan.

Medan, September 2014 Penulis,

(7)

iii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis ... 7

1. Belajar ... 7

2. Hasil Belajar ... 8

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 10

a. Faktor Internal ... 10

b. Faktor Eksternal ... 13

4. Aktifitas Belajar ... 13

5. Hakikat Hasil Belajar Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur ... 15

B. Model Pembelajaran... 17

1. Pengertian Model Pembelajaran ... 17

(8)

iv

3. Model Pembelajaran Tipe Student Team Achievemen

Division (STAD) ... 25

4. Model Pembelajaran Tipe Tink Pair Share (TPS) ... 28

C. Kerangka Berfikir... 31

D. Pengajuan Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

B. Subjek Penelitian ... 34

C. Variabel Penelitian ... 34

D. Definisi Operasional... 34

E. Rancangan Penelitian ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38

G. Alat Pengumpulan Data ... 39

H. Teknik Analisa Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 45

1. Dekskripsi Hasil Belajar Siswa ... 45

2. Uji Hipotesis ... 45

B. Pembahasan ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 49

(9)

Vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 23

Tabel 2. Pedoman Pemberian skor Perkembangan Individu ... 27

Tabel 3. Tingkat Penghargaan Kelompok ... 27

Tabel 4. Rancangan Penelitian ... 36

Tabel 5. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-tes ... 45

(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 54

Lampiran 2. RPP Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS ... 63

Lampiran 3. Materi Pembelajaran ... 72

Lampiran 4. Instrumen Test Menggunakan Alat-alat Ukur ... 75

Lampiran 5. Kunci Jawaban Instrumen Test... 78

Lampiran 6. Tabel Validitas Test ... 79

Lampiran 7. Tabel Klasifikasi Validitas Test ... 80

Lampiran 8. Perhitungan Validitas Test... 81

Lampiran 9. Tabel Reliabelitas Test ... 82

Lampiran 10. Perhitungan Reliabelitas Test ... 83

Lampiran 11. Tabel Tingkat Kesukaran Test ... 84

Lampiran 12. Tabel Klasifikasi Tingkat Kesukaran Test ... 85

Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test ... 86

Lampiran 14. Tabel Daya Pembeda Test ... 87

Lampiran 15. Tabel Klasifikasi Daya Pembeda Test ... 88

Lampiran 16. Perhitungan Daya Pembeda Test ... 89

Lampiran 17. Data Hasil Belajar Siswa ... 90

Lampiran 18. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians Hasil Belajar ... 91

Lampiran 19. Uji Normalitas Data Pre-test... 93

Lampiran 20. Uji Homogenitas Data Pre-test ... 95

Lampiran 21. Uji Hipotesis ... 96

Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian ... 98

Lampiran 23. Tabel r-Product Moment ... 100

Lampiran 24. Tabel Chi Kuadrat ... 101

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini

dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks

Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari

peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang

menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun.

Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99

(1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).Menurut survei Political and Economic

Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan

ke-12 dari ke-12 negara di Asia (Zaifbio, 2010).

Kritikan terhadap rendahnya mutu pendidikan oleh masyarakat yang

ditujukan kepada lembaga pendidikan baik secara langsung maupun tidak

langsung sering dimuat melalui berbagai media. Kenyataannya di sekolah masih

sering ditemukan sejumlah siswa yang memperoleh hasil belajar yang belum

memenuhi persyaratan ketuntasan minimal. Rendahnya hasil belajar di sekolah

menjadi masalah yang perlu mendapat banyak perhatian dan pemecahan. Tinggi

rendahnya hasil belajar siswa tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara

lain faktor internal (yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri) dan faktor

eksternal (yang berasal dari luar diri siswa). Faktor internal mencakup minat

siswa, bakat dan intelegensi sedangkan faktor eksternal antara lain metode belajar,

(13)

2

Pembelajaran di sekolah merupakan salah satu faktor penting dan bahkan

utama dalam menentukan keberhasilan siswa. Oleh karenanya diperlukan suatu

proses pembelajaran yang efektif yaitu pembelajaran yang mampu memfasilitasi

siswa untuk mencapai kompetensi yang ditentukan didukung oleh fasilitas yang

memadai, alat praktek yang lengkap, media yang beragam serta metode

pembelajaran yang sesuai (Nuryanto dkk, 2009).

Mutu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) secara umum

tergantung pada kualitas keterampilan yang dimilikinya. Salah satu upaya yang

dilakukan pemerintah saat ini agar lulusan lembaga pendidikan di Indonesia dapat

memenuhi tuntutan dunia kerja adalah melalui penerapan Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK). Kurikulum ini mengupayakan setiap lulusan memiliki

kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa Program Studi

Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Sepeda Motor (TSM) yang sangat

mendukung bagi kesiapan siswa untuk mencapai standar kompetensi dan bekerja

di dunia industri dan dunia usaha adalah penggunaan dan pemeliharaan alat ukur.

Mata pelajaran ini bertujuan agar siswa memiliki kompetensi: (1)

Mengidentifikasi Alat-Alat Ukur, (2)MenggunakanAlat Ukur Mekanik,

(3)MenggunakanAlat Ukur Pneumatic, (4)MenggunakanAlat Ukur

Elektrik/Elektronika, (5)Merawat Alat-Alat Ukur. Melalui penguasaan mata

pelajaran ini dituntut siswa program TKR dan TSM akan mencapai standar

kompetensi dan bekerja di dunia industri dan dunia usaha. Jika dicermati melalui

pengalaman sehari-hari mata pelajaran ini sudah selayaknya dapat dikuasai oleh

(14)

3

dalam ilmu keteknikan seiring semakin cepatnya kemajuan teknologi yang

berdampak kepada perkembangan akan ketelitian-ketelian yang membutuhkan

tingkat kepresisian yang tinggi.

Berdasarkan hasil observasi wawancara awal dari guru mata pelajaran

Menggunakan Alat-Alat Ukur (MA2U) SMK Sinar Harapan diperoleh data bahwa

pembelajaran alat ukur di kelas X memiliki indikasi hasil belajar yang belum

tuntas. Diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata ujian terakhir siswa sebelum

dilakukan ujian perbaikan (remedial) pada mata pelajaran alat ukur dari 36 siswa

hanya 20 siswa atau 56% dengan rata-rata yang mampu mencapai kriteria

ketuntasan minimum yaitu 7,0. Dan 16 siswa atau 44% dikategorikan tidak tuntas.

Ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu ada

faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dapat berupa aktivitas-aktivitas

yang dilakukan siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya dan yang berasal dari

luar diri siswa (eksternal) berupa faktor pendukung diluar siswa itu sendiri yang

berasal dari keluarga, sekolah dan masyarakat.

Model pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang

mempengaruhi hasil belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran yang kurang

tepat dapat menimbulkan kebosanan, sehingga siswa tidak termotivasi untuk

belajar dan cenderung pasif. Guru cenderung menggunakan metode yang monoton

misalnya metode ceramah, yaitu hanya menjelaskan kemudian meminta siswa

untuk mencatat dan mengerjakan soal. Padahal, para ahli psikologi umumnya

sependapat bahwa siswa-siswa mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan

abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret dan dikerjakan secara

(15)

4

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, saat ini

berkembang berbagai model pembelajaran. Secara harfiah model pembelajaran

merupakan strategi yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar,

sikap belajar dikalangan siswa, maupun berfikir kritis, memiliki ketrampilan

sosial dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal. Karena itulah,

perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu terus mengalami

perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini mulai ditinggalkan dan

berganti dengan model yang lebih modern (Isjoni, 2010).

Peneliti tertarik untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Student Team Achievment Division (STAD) dan tipe Think Pair Share (TPS) ini,

karena tipe tersebut merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang

untuk mempengaruhi pola interaksi siwa, memberi siswa lebih banyak waktu

berpikir, saling respon, dan saling membantu. Gambaran ini berhubungan dengan

permasalahan yang dialami oleh siswa yang menganggap metode yang digunakan

guru kurang menarik, terkesan monoton, dan membosankan. Sehingga akhirnya

diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya pada materi

pelajaran alat ukur mekanik.

Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian

(16)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya mutu pendidikan.

2. Siswa masih belajar secara pasif dan informasi yang diterima kebanyakan dari

guru.

3. Model pembelajaran yang digunakan guru belum bervariasi, sehingga bersifat

monoton.

4. Hasil belajar pengunaan dan pemeliharaan alat ukur siswa kelas X masih

rendah.

5. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TPS belum pernah diterapkan

dalam pengajaran alat ukur di SMK Sinar Harapan Pantai Labu.

C. Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah yaitu penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TPSpada pokok bahasan Alat Ukur

Mekanik Linier Langsung di kelas X SMK Sinar Harapan Pantai Labu.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TPS pada

materi alat-alat ukur kelas X SMK Sinar Harapan Pantai Labu.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

(17)

6

terhadap hasil belajar menggunakan alat-alat ukur siswa kelas X SMK Sinar

Harapan Pantai Labu.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari data hasil penelitian ini yaitu :

1. Bagi Guru

Dapat menjadikan salah satu teknik dari pendekatan kooperatif tersebut sebagai

salah satu alternatif yang bisa menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap

pelajaran alat ukur mekanik.

3. Bagi Sekolah

Dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk keseluruhan

mata pelajaran pada umumnya.

4. Bagi Dinas Pendidikan

Dapat menjadi bahan masukan untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan.

5. Bagi Peneliti

Dapat menyampaikan informasi tentang pengaruh dan penggunaan model

(18)

48 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu:

1. Hasil perhitungan uji hipotesis yaitu uji t-test uji dua pihak, diperoleh thitung =

1,9042, sedangkan ttabel pada taraf 5% = 2,0189. Karena thitung<ttabel, maka

berdasarkan hipotesis alternatif (Ha) ditolak dan Ho diterima,dapat

disimpulkan bahwa tidakada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran koperatif tipe STAD dan tipe TPS.

2. Pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

(59,84 ± 5,94) memberikan rataan nilai hasil belajar yang lebih

tinggidibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (54,5 ± 14,56)

memberikan nilai hasil belajar siswa yang lebih rendah.

3. Tidak adanya perbedaan hasil belajar siswa dari model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan tipe TPS dikarenakan kedua model pembelajaran

kooperatif tersebut hampir memiliki kesamaan dalam tahap-tahap

pembelajarannya. Perbedaannya hanya pada tahap akhir, pada model

pembelajaran tipe STAD siswa mengerjakan tes secara individu. Sementara

pada model pembelajaran kooperatif tipe TPS siswa mengerjakan tugas

(19)

49

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka

penulis memberikan beberapa saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar

siswa antara lain :

1. Dalam pelaksanaan penelitian model kooperatif ini dibutuhkan kesabaran

dalam membimbing siswa, pengaturan alokasi waktu yang lebih teratur serta

penguasaan kelas yang lebih baik yang dapat membangkitkan semangat belajar

siswa selama pembelajaran berlangsung dan meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Disarankan kepada guru SMK Teknik khususnya untuk menggunakan model

pembelajaran kooperatifbaik STAD ataupun TPS sebagai model pembelajaran

yang menarik sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model

pembelajaran kooperatif baik STAD maupun TPS atau keduanya agar lebih

memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat

diperoleh hasil yang lebih baik lagi.

4. Bagi sekolah, untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran dengan

(20)

50

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung.

Dimyati, dan Mujiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah, B.S., dan Zein, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Isjoni, (2010), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta

Sabri, A., (2007), Strategi Belajar dan Micro Teaching, Quantum Teaching, Penerbit PT. Ciputat Press, Ciputat

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhinya, PenerbitRineka Cipta, Jakarta

Solihatin, E. dan Raharjo, (2005), Cooperative Learning, Penerbit Bumi Aksara, Bandung

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit P.T. Remaja Rosdakarya, Bandung

Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Administrasi, Penerbit Alfabeta, Bandung

Suharsimi, A., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Zaifbio, (2010). Masalah-pendidikan-di-indonesia. Oleh http://www.sayapbarat. wordpress.com/2007/08/29 (diakses 07-April-2014)

Gambar

Tabel 1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ...................
Gambar 1. Desain Penelitian ....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara parsial variabel Kompensasi (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai

SEGMEN BERITA REPORTER A Walikota Award Penghargaan Pemkot Bagi Media. Apa Kabar Jogja RBTV Menerima 2

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis yang pengaruh liabilitas jangka 1 bulan, arus kas masuk 1 bulan, arus kas keluar 1 bulan, dan

Barang siapa menyuruh, memberi atau menjanjikan sesuatu, memberikan kesempatan, menganjurkan, memberikan kemudahan, memaksa, memaksa dengan ancaman, memaksa dengan

Tugas prarancangan pabrik kimia ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas

Tiada kata terindah selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan berkah-Nya sehingga penulis mendapat bimbingan dan

Berdasarka hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan melalui beberapa tindakan, yaitu dari siklus I, siklus II, dan siklus III serta berdasarkan

Sifat bobot buah segar, panjang buah, lebar buah, tebal kulit buah, jumlah biji per buah, bobot basah biji per buah, dan bobot kering per biji mempunyai pengaruh