• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGENTASKAN MASYARAKAT MISKIN PERDESAAN STUDI DESKRIPSI INTERPRETATIF TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) DALAM DIMENSI KAPASITAS DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN KEBUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENGENTASKAN MASYARAKAT MISKIN PERDESAAN STUDI DESKRIPSI INTERPRETATIF TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) DALAM DIMENSI KAPASITAS DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN KEBUMEN"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

MENGENTASKAN MASYARAKAT MISKIN PERDESAAN STUDI

DESKRIPSI INTERPRETATIF TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM

PENGEMBANGAN KECAMATAN (PPK) DALAM DIMENSI KAPASITAS

DAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN KEBUMEN

Oleh: TRUBUS SANTOSO ( 06230059 ) Goverment Science

Dibuat: 2008-03-26 , dengan 2 file(s).

Keywords: Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Masyarakat miskin

Kemiskinan sering di asumsikan dengan masyarakat perdesaan, yang dicirikan dengan kondisi stereo type masyarakat yang udik, subsisten, terbelakang, bodoh, tidak terdidik dan memiliki ketergantungan serta subordinan terhadap institusi (pranata) lainnya. Gambaran ini makin melengkap kecirian tersebut, mengingat selama ini terjadi ketimpangan kebijakan pembangunan masyarakat perdesaan – di samping pembangunan bias perkotaan – dimana penanganan

kemiskinan yang di laksanakan oleh pemegang kebijaksanaan cenderung rigid, tendensius, top – down planning dengan pola yang sentralistik. Kebijakan pengentasan kemiskinan pada

masyarakat perdesaan masih berorientasi pada deliveri dan charity approach semata. Dengan menggunakan study deskriptif analitis, penulis melakukan penelitian terhadap pelaksanaan program pengembangan kecamatan (PPK) di kabupaten Kebumen sebagai salah satu program pengentasan kemiskinan pada masyarakat melalui dimensi penguatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat perdesaan. Study ini dilakukan mengingat pelaksanaan program

pengembangan kecamatan (PPK) melalui pendekatan kelembagaan dengan penguatan kapasitas masyarakat miskin perdesaan untuk mengelola potensi sosial yang ada, guna mengatasi

kemiskinan yang dihadapi. Disamping itu juga memberi kesempatan kepada masyarakat miskin perdesaan untuk melakukan belajar sosial, mengenali potensi sosial yang mereka miliki sehingga berorientasi pada kesinambungan aktivitas local secara interventif-stimulatif.

Pelaksanaan program pengembangan kecamatan (PPK) melalui pendekatan pembangunan yang desentralistik-partisipatoris melibatkan masyarakat secara langsung, mulai dari pengenalan dan diseminasi program, perencanaan dan perumusan masalah, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan serta evaluasi dan pelestarian hasil-hasil yang telah di kerjakan bersama. Pendekatan pengentasan kemiskinan melalui program pengembangan kecamatan (PPK) juga diartikan sebagai usaha-usaha dalam; penciptaan kesempatan, pemberdayaan masyarakat, peningkatan kemampuan, dan perlindungan sosial. PPK merupakan upaya memberdayakan masyarakat dengan cara mengembangkan kemandirian dengan meningkatkan kapasitas dan kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa atau antar desa dengan menyediakan sarana dan prasarana dasar perdesaan, kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas hidup, baik pendidikan maupun

kesehatan dengan selalu mempertimbangkan kelompok masyarakat miskin.

Pelaksanaan kegiatan program pengembangan kecamatan (PPK) juga berarti adanya upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan, mulai dari proses perencanaan , pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan dan pelestarian, serta meningkatkan peran-serta perempuan, mendayagunakan sumber daya local. Dengan demikian pengentasan kemiskinan di perdesaan merupakan sebuah sinergitas antara pemerintah bersama masyarakat secara desentralistrik-partisipatoris yang berorientasi pada kesinambungan

(2)

Poverty is assumpted a rural peasant, with a people-stereotype; poor, subsisten, undeveloped, less in knowledge, sub-ordinary and depend on others institutions. This image seems a crowd problems with in deviation of rural development –beside of city development bias—where handling of poverty solving managed is rigid, tendencious, top-down planning and sentralistic rule by the policy authority’s.

With a descriptive-analities study, I have analizing to implementation of Kecamatan Development Program (KDP) in Kebumen District like as a solving of the rural poors

community in capacities and institutions enabling. An advanced of this study is implementation of Kecamatan Developmnet Program (KDP) used institution approach toenabled the rural poors

community for managed to the social potention and solve their poverty. With KDP’s, the rural

poors community had gived a chance make social learning, self iniciative to solve their problems and an activated locally in interventive-stimulative.

Implementation of Kecamatan Development Program (KDP) with a decentralistic-participatoris approach make a rural poors community participated in iniciation an dissemination programs, a planning and elaborate their problems, implementation, operation and maintenance their

development job. The output of theirs activity will be useful by theirself. An approach of poors solving in Kecamatan Development Program (KDP) is assumpted an effort of the police authority in several programs; creating opportunity, people empowerment, increasing capacity and social protection. Kecamatan Development Program (KDP) is an enabling of rural poors community with a self-development in capacity and institution enabling in rural development and inter-village development. With Kecamatan Development Program (KDP) improved the basic of rural structure or infra-structure, economic facilities, increasing of life quality in healty and education with the poors community is considered.

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Dilakukanya penelitian ini karena dilatar belakangi oleh rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika di kelas II SDN 12

Moleong (2006: 48)menyatakan bahwa metode kualitatif digunakan digunakan karena beberapa pertimbangan Pertama, metode kualitatif menyesuaikan dengan kenyataan ganda;

Dari Gambar 7,8 dan 9 dapat dilihat bhwa fenomena aliran pada mobil Antawirya konsep 3 menghasilkan daerah separasi dan wake yang lebih pendek daripada mobil Antawirya terdahulu

Sebagai bagian dari kerangka kerja manajemen risiko Deutsche Bank secara keseluruhan, Loan Exposure Management Group (LEMG) fokus pada pengelolaan risiko kredit pinjaman dan

Penelitian Titis (2012) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Keterlibatan Orang Tua Dengan Hasil Belajar Anak Usia Sekolah Di SDIT Permata Hati,

Sargassum sp dan kelimpahan Crustacea yang terdapat di pantai Bandengan Jepara serta hubungan antara kerapatan rumput laut Sargassum sp dengan kelimpahan

Oleh karena itu untuk mengetahui seberapa besar penggunaan dari jerami jagung dalam ransum ruminansia, maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Berdasarkan hasil analisis data penelitian diketahui bahwa persepsi orang tua terhadap lembaga pendidikan anak usia dini di kecamatan sebangau, dapat disimpulkan sebagi berikut: