PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DENGAN PENJAMINAN KREDIT OLEH
PT.ASKRINDO
(Studi di Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1)
PENULISAN HUKUM
Oleh:
TIRA KHAIRUNNISA 201010110311115
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM
PENULISAN HUKUM
PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DENGAN PENJAMINAN KREDIT OLEH
PT.ASKRINDO
(Studi di Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1)
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum
Oleh :
TIRA KHAIRUNNISA 201010110311115
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM
iv
UNGKAPAN PRIBADI DAN MOTO
Ungkapan Pribadi :
Teruntuk Beliau yang sangat aku sayangi Aku cintai,
Yang selalu sabar mendidik dan memberikan bekal melalui nasehat Di setiap sujudnya tetap mendoakanku, yang telah melahirkanku
Beliau Ibuku tercinta
Beliau yang sangat keras mendidik aku Agar aku menjadi yang terbaik,
Beliau selalu memberikan semuanya, baik dukungan moril, Materiil maupun kasih sayang,
Beliau yang selalu mengkhawatirkan aku,
Beliau yang ingin aku menjadi penerusnya sebagai Sarjana Hukum Beliau Ayahku
Adikku satu-satunya yang aku sayangi Penghibur di keluarga kecilku
Yang tetap memberiku semangat lewat ocehan lucunya adikku
“ Qonitiya Nuriyah” Motto :
Or ang hebat t idak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan
kenyamanan.
v ABSTRAK
Nama : Tira Khairunnisa NIM : 201010110311115
Judul : Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dengan Penjaminan Kredit Oleh PT.Askrindo (Studi di BRI Unit Sumbawa Kota 1) Pembeimbing : Komariah, SH, M.Si, M.Hum,.
Herwastuti, SH., M.Si.,
Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai fungsi utama menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Usaha pokok bank adalah sektor perkreditan dan pendapatan bank yang terbesar berasal dari sektor perkreditan. BRI Unit Sumbawa Kota 1 merupakan Bank Umum yang menjalankan prodek Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR adalah kredit atau pembiayaan kepada UMKM dalam pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. Di dalam penyaluran KUR kepada masyarakat, pada kenyataannya terjadi kredit macet yang merupakan resiko yang terkandung dalam setiap pemberian kredit. Dari situlah faktor yang mendorong penulis untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul “Penyelesaian Kredit Macet Dalam Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dengan Penjaminan Kredit Oleh PT.Askrindo (Studi di BRI Unit Sumbawa Kota 1). Dengan rumusan masalah: pertama, bagaimana penyelesaian kredit macet pada Kredit Usaha Rakyat di BRI Unit Sumbawa Kota 1? Kedua, bagaimana tanggung jawab Penjamin apabila kredit macet?. Sumber data primer diperoleh dari lapangan dengan melakukan wawancara dengan responden yaitu Nasabah KUR kredit macet dan KA Unit BRI serta staff BRI Unit Sumbawa Kota 1 dan sumber data sekunder diperoleh dari peraturan perundang-undangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Yuridis Sosiologis. Melalui metode penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa penyelesaian Kredit Macet dalam penyaluran KUR di BRI Unit Sumbawa Kota 1 yaitu dengan melakukan upaya penagihan, perpanjangan jangka waktu pembayaran, dan mengajukan klaim di PT.Askrindo. Tanggung jawab Penanggung terhadap Tertanggung apabila terjadi kredit macet, Penanggung bertanggungjawab melaksanakan pembayaran klaim 70% dari KUR yang diberikan oleh Bank Pelaksana kepada UMKM 30% ditanggung oleh bank pelaksana. Di dalam penyaluran KUR bank mengedepankan penyelesaian secara kekeluargaan yang cepat dan dapat memuaskan pihak kreditur maupun piak debitur. Selaian itu Bank juga harus lebih meningkatkan pembinaan dan monitoring terhadap kredit debitur dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
vi ABSTRACT
Name : Tira Khairunnisa NIM : 201010110311115
Title : Solving bad Credits in “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program) (Study in BRI of Sumbawa City I Unit)
Advisors : Komariah, SH, M.Si, M.Hum,. Herwastuti, SH., M.Si.,
Bank is a financial institution with main function to collect fund and distribute it to the society. Bank’s primary business is credit sector and the largest bank income is received from credit sector. BRI Sumbawa City I Unit is a general bank, which run “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program [KUR]). KUR is a credit or financing supported by collateral facility for productive business. In KUR distribution to society, in fact, there’s a bad credit which is a risk contained in each credit given. There is factors encourage the researcher to do research titled “Solving bad Credits in “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program) (Study in BRI of Sumbawa City I Unit)”. The main statement of problem are: How to solve bad credit in “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program) in BRI of Sumbawa City I Unit? How is the responsibility of warrantor when there’s bad credit? Primary data is collected from field by doing interview with respondents, they are customers of bad credit “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program) and Head of BRI Unit and staf of BRI of Sumbawa City I Unit and secondary data are collected from regulations. Approach used is juridical sociologist. Via research method, there’s conclusion that bad credit solution in KUR distribution in BRI of Sumbawa City I Unit is done via billing, payment extension and claim at PT. Askrindo. The responsibility of warrantor to insured person when there’s bad credit, the warrantor has responsibility to pay the 70% claim of KUR given by applying bank to Small and Middle Business Unit, 30% is borne by applied bank. In KUR distribution, Bank emphasized on fast family solution which should be able to satisfied creditor or debtor. Besides, bank should also more emphasizing on development and monitoring to debtor credit by emphasizing careful principle.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang . segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah mencurahkan rahmat kepada hambanya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Penulis telah menyelesaikan skripsi ini sebagai akhir dari perjalanan panjang di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi ini disusun dengan judul “Penyelesaian Kredit Macet Dalam Penyaluran Kredit Usaha Rakyat” yang merupakan syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
Dengan selesainya skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada:
1. Bapak dan ibu serta saudaraku yang telah memberikan dorongan moril, materiil dan spiritual demi terselsaikannya skripsi ini.
2. Bapak Drs. Muhadjir Effendy, M, Ap; selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Dr.Sulardi, SH, MSi; selaku Dekan Fakultas Hukum
4. Ibu Hj. Komariah, SH., MSi,. M.Hum. selaku Pembimbing 1 dan Ibu Herwastoeti, SH,. Msi; selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan saran dan bimbingan kepada penulis secara tulus.
viii
pengetahuannya selama Penulis kuliah dan memberikan pelayanan yang baik.
6. Pimpinan BRI Cabang Sumbawa Besar Bapak Edy Muthalib, SE. dan Bapak Jufriyanto ; selaku Kepala Unit BRI Sumbawa Kota 1 serta seluruh Staff BRI Unit Sumbawa Kota 1, yang telah memberikan pengarahan dan jawaban sehingga membantu Penulis menyelesaikan skripsi.
7. Pensiunan BRI cabang Sumbawa Bapak H. Muhammad Sirajuddin. M. yang telah memberikan pengarahan dengan tulus.
8. Diah Anggraini Pitaoka, yang telah menemani Penulis dan memberikan semangat disaat mengalami kejenuhan dalam menyelesaiakan skripsi.
Semoga Allah memberikan balasan yang lebih baik dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi Penulis Khususnya dan pembaca pda umumnya. Amiin Ya Rabbal Almiin. Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi. Maka saran dan kritik selalu penulis harapkan demi kesempurnaan hasil karya ini dan semoga bermanfaat
Malang, 9 Januari 2015 Penulis
ix DAFTAR ISI
Lembaran cover/sampul dalam ... i
Lembaran Pengesahan ... ii
Surat Pernyataan ... iii
Ungkapan pribadi/Moto ... iv
Abstrak ... v
Abstract ... vi
Kata Pengantar ... vii
Daftar Lampiran ... vii
Daftar Tabel ... ix
Daftar isi ... x
BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 6
C.Tujuan Penulisan ... 6
D.Manfaat Penulisan ... 6
E.Metode Penulisan ... 8
F.Sistematika Penulisan ... 14
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank ... 16
1. Pengertian Bank ... 16
2. Asas, Fungsi dan Tujuan Bank ... 17
3. Jenis Bank ... 18
4. Prinsip Operasional Perbankan ... 19
B. Tinjauan Tentang Kredit ... 19
1. Tinjauan Umum Tentang kredit ... 19
a.) Pengertian Kredit ... 19
b.) Jenis-jenis Kredit ... 22
c.) Prinsip Pemberian Kredit ... 24
x
2. Tinjauan tentang Kredit Macet ... 35
a.) Pengertian Kredit Macet ... 36
b.) Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kredit Macet ... 37
c.) Penyelesaian Kredit Macet ... 37
C. Tinjauan Umum Tentang KUR ... 39
1. Pengertian KUR ... 39
2. Landasan KUR ... 43
3. Penggolongan KUR ... 43
4. Hak dan Kewajiban Kreditur dan Debitur dalam KUR ... 44
D. Tinjauan Tentang Perusahaan Penjamin ... 45
1. Tinjauan tentang Penjaminan ... 45
2. Perusahaan Penjamin PT.Askrindo ... 47
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tentang BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 51
1. Gambaran BRI Unit Sumbawa Kota 1... 51
2. Visi dan Misi BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 52
3. Struktur Organisasi BRI Unit Sumbawa Kota 1... 53
B. Pelaksanaan Pemberian KUR di BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 57
1. Gambaran KUR di BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 57
2. Tahap Permohonan Kredit ... 62
3. Tahap Analisis Kredit ... 66
4. Tahap Pemberian Putusan Kredit ... 72
5. Tahap Pencairan Kredit ... 73
C. Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha di BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 77
1. Gambaran Kredit Macet dalam Kredit Usaha rakyat di BRI Unit Sumbawa Kota 1... 77
2. Alasan Debitur mengalami Kredit Macet ... 82
3. Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha di BRI Unit Sumbawa Kota 1... 83
xi
1. Deskripsi PT.Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO) ... 89 2. Perjanjian Antara Bank dan PT.Askrindo ... 91 3. Tanggung Jawab PT.Askrindo Terhadap Debitur
Yang mengalami Kredit Macet ... 95 BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ... ... 100 B. Saran ...
... 102 DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Tugas Lampiran 2. Surat Observasi
Lampiran 3. Jawaban Surat Observasi Lampiran 4. Kartu Kendali
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jangka Waktu Angsuran KUR BRI Unit Sumbawa Kota 1 Tabel 2. Jumlah Nasabah KUR BRI Unit Sumbawa Kota 1
Tabel 3. Nasabah KUR yang mengalami Kredit macet di BRI Unit Sumbawa Kota 1
Tabel 4. Kriteria Nasabah Macet
Tabel 5. Alasan Responden Mengalami Kredit Macet
Tabel 6. Penyelesaian Kredit macet BRI Unit Sumbawa Kota 1
DAFTAR BAGAN
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir Muhammad. 2000. Hukum Perdata Indonesia. Bandung. PT.Citra Aditya bakti.
Badriyah Harun. 2010. Penyelesaian Sengketa Kredit Bermasalah. Jakarta. PT.Suka Buku
Bakti Rahcmat Firdaus. 2003. Manajemen Perkreditan Bank Umum. Bandung. Alfabet.
Bambang Waluyo. 2007. Penelitian Hukum dan Praktik. Jakarta. Sinar Grafiti Burhanuddin Abdullah. 2006. Jalan menuju Stabilitas Pembangunan Ekonomi
Berkelanjutan. Jakarta. Pustaka LP3ES Indonesia.
Daeng Naja. 2005. Hukum Kredit dan bank Garansi. Bandung. PT.Citra Aditya Bakti.
Dalam Malayu S.P Hasibuan. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta. PT.Bumi Aksara.
Gunarto Suhardi. 2003. Usaha Perbankan Dalam Perspektif Hukum. Yogyakarta. Kanisius.
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada.
Nurul Wardani. 2010. Pelaksanaan Pemberian KUR pada BRI Cabang Mataram. Skripsi. Mataram.
Salim.H. 2007. Perkembangan Hukum Kontrak di Luar KUH Perdata. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada.
Siswanto Sutojo. 2007. Analisis Kredit Bank Umum. Jakarta. PT.Damar Mulia Pustaka.
Sutan Remy Sjahdeini. 2002. Hukum Kepailitan. Jakarta. Grafiti.
Internet:
Bri. co. id. syarat dan Prosedur KUR. Diakses tanggal 5 Mei 2014 Gerryytri.blogspot.com/2013/06/teknik-pengambilan-sample-dalam.html
NN. Kredit Usaha Rakyat Tanpa Jaminan. http//Kredit.usaha.rakyat.co.cc. diakses tanggal 2 September 2014.
Perundang-undangan:
Undang-Undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
Keputusan deputi bidang Koordinasi Ekonomi makro dan Keuangan, Kementrian
Koordinator Bidang Peekonomian Nomor:
KEP-01/D.I.M.EKON./01/2010 tentang Standar Operasisoanal dan Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi di suatu Negara sangat bergantung pada
perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Paska
krisis ekonomi dan moneter di Indonesia memberikan gambaran nyata betapa
peran strategi sektor perbankan sangat penting. Ketika sektor perbankan
terpuruk, perekonomian nasional juga ikut terpuruk. Demikian sebaliknya,
ketika perekonomian mengalami stagnasi, sektor perbankan juga terkena
imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak berjalan normal.
Peran perbankan dalam pembangunan ekonomi adalah mengalirkan
dana bagi kegiatan ekonomi yaitu salah satunya dalam bentuk perkreditan bagi
masyarakat perseorangan atau badan usaha. Berdasar Pasal 1 Angka11
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan menyebutkan
bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana
sebagai salah satu sumber uang yang diperlukan dalam membiayai kegiatan
usaha yang dapat dititik beratkan sebagai salah satu kunci kehidupan bagi
2
bagi bank. Dalam hal kegiatan bank memberikan fasilitas kredit, resiko
kerugian sebagian besar bersumber pada kegiatan tersebut, sehingga bila tidak
dikelola dengan baik dan disertai pengawasan yang memadai akan
mengancam kelangsungan hidup bank.1.
Selama ini penyaluran kredit perbankan ke masyarakat belum
tersalurkan secaraoptimal dan merata. Berbagai masalah timbul dalam kredit,
salah satunya mengenai sulitnya prosedur peminjaman kredit yang menjadikan
masyarakat kurang antusias mengambil kredit di bank dan memilih untuk
mencari pinjaman lewat alternatif lembaga lain. Pemerintah mulai
mencanangkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR)pada tahun 2007 sebagai
respon atas Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007 agar penyaluran kredit dapat
merata. Kredit Usaha Rakyat ini ditujukan bagi kelompok-kelompok UMKM
di Indonesia.
Usaha mikro, kecil dan menengahjuga memegang peran penting dalam
pembangunan ekonomi karena penyerapan tenaga kerjanya yang relative
tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil. Lebih dari 95 % unit
usaha di Indonesia tergolong ke dalam UMKM.2UMKM merupakan salah satu
barometer bagi perekonomian nasional. Pada waktu krisis ekonomi Indonesia
pada tahun 1997-1998, pengusaha besar banyak yang colaps, tetapi pada
waktu itu UMKM masih bisa bertahan hidup. UMKM yang telah lama
menjalankan usahanya memiliki prospek yang luar biasa, tetapi adanya
1
Nurul Wardhani. 2010. Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Mataram. Skripsi, Mataram
2
3
masalah kurang dana menjadikan UMKM ini kurang dapat berkembang
karena setiap orang yang berbisnis pasti membutuhkan modal baik untuk
mendirikan usaha awalnya atau mengembangkan usahanya.
Selama ini kredit perbankan yang mengalir untuk sektor UMKM dirasa
masih kurang karena sulitnya akses yang salah satunya adalah ketatnya
persyaratan dalam kredit termasuk masalah jaminan. Dahulu analisis kredit
masih mengutamakan jaminan dan karakter untuk menjamin adanya risiko
kredit sehingga orang-orang lebih memilih mencari alternatif sumber dana
lainnya selain di bank yang persyaratannya lebih mudah. Namun sekarang,
persyaratan untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat ini tidak begitu sulit
karena kredit ini bertujuan untuk mempermudah sektor UMKM mendapatkan
pinjaman modal agar usahanya dapat berkembang.Kebijakan tentang
penyaluran KUR diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan
No. 135/ PMK.05/2008 tentang fasilitas penjaminan kredit usaha rakyat yang
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:22/PMK.05/2010.
Kredit Usaha Rakyat adalah pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi (UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja
yang didukung oleh fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. Terdapat 3
jenis penggunaan kredit UMKM, yaitu kredit yang digunakan untuk konsumsi,
kredit yang digunakan untuk investasi, dan kredit yang digunakan untuk
modal kerja.
Melalui KUR ini pihak peminjam tidak perlu memberikan agunan
4
dijamin oleh pemerintah. Pemerintah menjamin kredit, apabila terjadi kredit
macet maka sudah dijamin oleh perusahaan asuransi BUMN, yaitu PT.
Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan Perum Sarana Pembinaan Usaha
(SPU) yang menanggung kredit macet hingga 70% dan 30% tanggungan Bank
pelaksana. Bukan berarti jika program KUR ini sudah ditanggung
pemerintah,program ini dapat berjalan lancar dan sesuai dengan harapan yang
dikehendaki. Tentunya beragam risiko mulai bermunculan, salah satunya
adalah risiko mengenai kelancaran pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR)
oleh debitur yang mengakibatkan semakin naiknya NPL bank apabila terjadi
banyak kredit macet. Jika terjadi keterlambatan pengembalian cicilan kredit
dari debitur ini dikarenakan belum optimalnya UMKM mewujudkan peran
dan kemampuannya karena masih banyaknya hambatan dan kendala baik dari
faktor internal maupun faktor eksternal.
Tahap awal program, Kredit Usaha Rakyat ini disediakan hanya
terbatas oleh bank yang ditunjuk oleh pemerintah saja, yaitu: Bank Rakyat
Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Syariah
Mandiri, Bank Tabungan Negara dan Bank Bukopin. Penyaluran pola
penjaminan difokuskan pada lima sektor usaha, yaitu pertanian, perikanan,
kelautan,, koperasi, kehutanan, serta perindustrian dan perdagangan. Kredit
Usaha Rakyat ini ditujukan untuk membantu ekonomi usaha rakyat
kecildengan cara memberi pinjaman untuk usaha yang didirikannya.
Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank terbesar milik
5
dengan baik, sehingga bank tersebut dinyatakan sebagai bank yang sehat
karena mampu memenuhi permintaan atau penarikan para deposannya dengan
segera. Di usianya yang ke- 117 ini BRI semakin mengepakkan sayapnya
untuk selalu memperbanyak jenis produk yang ditawarkan agar mampu
bersaing dengan bank-bank lainnya. Jaringan kantor yang luas sampai ke
pelosok-pelosok unit kecamatan membuat BRI sangat dekat dengan
masyarakat menengah ke bawah.
Pada tahun 2013 BRI menambah 687 Teras, sehingga sampai dengan
akhir tahun 2014 jumlah Teras BRI mencapai 1.304. Selain itu BRI juga
menambah kantor BRI unit sebanyak 200, sehingga total jumlah BRI unit
mencapai 4.894 buah. Ada 2 jenis produk pinjaman untuk kredit mikro BRI,
yaitu Kupedes dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro. Kredit Usaha Rakyat
(KUR) Mikro BRI rentang plafon pinjamannya sampai dengan maksimal Rp
20.000.000,00. Jumlah peminjam KUR Mikro BRI setiap tahunnya terus
mengalami peningkatan.
BRI melalui program KUR Mikro bermaksud membantu memudahkan
akses UMKM yang sudah feasible dari sudut pandang bisnis tetapi belum
bankable karena tidak memiliki agunan yang cukup, pembukuan yang masih
tradisional sederhana, kurang memiliki pengetahuan dalam masalah
peminjaman modal usaha lewat kredit perbankan. Penyaluran KUR BRI
dimulai pada bulan November 2007, namun realisasinya baru dilaksanakan
pada bulan Maret 2008. Karena target dan sasaran KUR ini adalah kelompok
6
Kredit usaha rakyatmuncul sebagai salah satu solusi yang ditawarkan
pemerintah Indonesia untuk turut membangun menyejahterakan rakyat untuk
meningkatkan kemandirian.Banyak debitur tidak memenuhi kewajiban
membayar angsuran sampai lunas sehingga menimbulkan kredit macet.
Ketidakmampuan debitur mengembalikan kredit tersebut dalam bahasa hukum
disebut wanprestasi. Berdasarkan kenyataan tersebut diatas, maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian yang akan ditulis dalam sebuah skripsi
dengan judul: “ Penyelesaian Kredit Macet Dalam Penyaluran kredit
Usaha Rakyat (Studi di Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya penyelesaian kredit macet pada Kredit Usaha Rakyat di
Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1?
2. Bagaimana tanggung jawab Penjamin apabila debitur mengalami kredit
macet?
C. TujuanPenelitian
1. Untuk mengetahui penyelesaian kredit macet pada Kredit Usaha Rakyat di
Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1.
2. Untuk mengetahui tanggung jawab penjamin apabila debitur mengalami
7
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian hukum ini antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasil penelitian ini dapat
menambah pengetahuan dan pengembangan ilmu hokum khususnya
hokum perbankanmengenai penyelesaian kredit macet dalam kredit usaha
rakyat.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan penulis terhadap permasalahan yang
diangakat mengenai penyelesaian kredit macet dalam kredit usaha
rakyat .dan juga untuk menyelesaikanTugas Akhir untuk mendapat
gelar Kesarjanaan Strata Satu (S1) dalam bidang hokum di Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
b. Bagi Masyarakat
Manfaat penelitian ini bagi masyarakat Sumbawa yang menjadi
nasabah KUR yaitu agar dapat mengetahui dan menambah
pengetahuan mengenai penyelesaian kredit macet dalam kredit usaha
rakyat.
c. Bagi Instansi Terkait
Bagi Bank Rakyat Indonesia yang menjalankan Kredit Usaha
8
secara hukum sehingga dalam hal pelaksanaannya tidak ada
penyimpangan dan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.
E. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis
sosiologis yakni melihat hukum yang didasarkan pada ketentuan peraturan
Perundang-undangan yang berlaku dan dikaitkan dengan teori hukum serta
dengan melihat realita yang ada di masyarakat.3 Dengan pendekatan ini
pendekatan masalah dilakukan dengan cara menggali keterangan dari
berbagai pihak terkait sebagai kajian dalam proses pembahasan dengan
bembandingkan teori dan kenyataan dan berdasarkan Perundang-undangan
yang berlaku, serta dikaitkan dengan teori-teori hukum dan dengan melihat
realita yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini.
2. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, lokasi penelitian yang dilakukan di Bank Rakyat
Indonesia Cabang Sumbawa, Unit Sumbawa Kota 1, Jl. Wahidin No.33
sumbawa Besar. Alasannya dilakukan penelitian disana karena peneliti
melihat adanya kebiasaan debitur yang melakukan Kredit Usaha Rakyat di
bank Rakat Indonesia mengalami kendala dan terjadi kredit macet hingga
13%, dan peneliti juga asli dari kota Sumbawa sehingga memudahkan
peneliti untuk mencari informasi atau data.
3
9
3. Sumber Data
Pengumpulan data dalam penelitian dimaksud supaya peneliti dapat
memperoleh data yang relevan dan akurat. Adapun teknik pengambilan
data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Data Primer
Jenis data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian.4
Pengumpulan data dilakukan yaitu dengan teknik wawancara dengan
pihak-pihak,observasi, informasi serta pendapat dari sumber informasi
utama yaitu pegawai Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa kota 1 dan
pihak-pihak terkait. Sumber data dari BRI berupa data nasabah
bermasalah atau kredit macet dalam KUR yang di dalam data tersebut
dapat diketahui faktor-faktor penyebab banyaknya kredit macet pada
KUR di Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumbawa.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari kajian kepustakaan
dan perundang-undangan, buku-buku literature maupun hasil
penelitian terdahulu sebagai acuan tambahan bagi penulis.5Sumber
Perundang-undangan yang terkait antara lain :
a) UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
b) Keputusan deputi bidang Koordinasi Ekonomi makro dan
Keuangan, Kementrian Koordinator Bidang Peekonomian Nomor:
4
Pedoman penulisan hukum, 2012. fakultas hukum UMM, hal 18
5
10
KEP-01/D.I.M.EKON./01/2010 tentang Standar Operasisoanal dan
Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.
c) Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 22/PMK.05/2010 tentang
Fasilitas Penjamin Kredit Uaha Rakyat.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini
adalah:
a. Wawancara
Teknik pengambilan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab
langsung pada pihak-pihak terkaitdan memahami permasalahan yang
berkaitan dengan objek penelitian.Wawancara juga bisa disebut metode
bertatap muka dengan responden untuk menanyakan fakta-fakta yang ada,
pendapat maupun persepsi dari responden. Hasil Wawancara yaitu
pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan wawancara dengan pihak
yang berkompeten.Wawancara langsung dalam pengumpulan fakta sosial
sebagai bahan kajian ilmu hukum empiris, dilakukan dengan tanyajawab
secara langsung dimana semua pertanyaan disusun secara sistematik jelas
dan terarah sesuai dengan isu hukum yang diangkat dalam penelitian.
Populasi responden tersebut diantaranya adalah :
1. Nasabah yang melaksanakan Kredit Usaha Rakyat di BRI Cabang
Sumbawa yang mengalami kredit macet sebesar 13%, dengan
memilih 8 renponden dengan caraSnowball sampling.Snowball
11
dari suatu populasi. Penentuan sample yang mula-mula jumlah kecil,
kemudian membesar. Dalam penentuan sample, dipilih satu atau dua
orang sample, tetapi karena dengan dua orang sample belum merasa
lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang
lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang
diberikan oleh dua orang sample sebelumnya.
Penulis mendapatkan responden kredit macet terhadap Kredit Usaha
Rakyat melalui cara snowball sampling yaitu :
Penulis menanyakan beberapa pertanyaan kepada responden yang
berkaitan dengan penelitian yaitu:
1) Usaha apa yang sedang Bapak/Ibu jalani saat ini?
2) Sejak kapan menjalankan usaha dengan menggunakan KUR?
3) Menurut saudara, apa saja yang menjadi kendala dalam
pelunasan KUR?
Suhairi
M .Sadam
Sudrajat
A.Lat if
M im m a
Hanafi
12
4) Apakah saudara mengetahui resiko apa yang akan dialami
apabila kredit macet?
5) Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat
penyelesaian kredit usaha rakyat di BRI cabang Sumbawa?
2. Kepala Unit bank Rakyat Indonesia Cabang Sumbawa, dan para
pegawai BRI yang dipilih (purposive sampling) yang berhubungan
langsung dengan judul dan permasalahan yang diangkat penulis, dari
tujuh pegawai BRI Cabang Sumbawa Unit 1 yang menangani
masalah KUR, diambil tiga pegawai yang paling sering menangani
masalah kredit macet KUR.
Penulis menanyakan beberapa pertanyaan kepada responden yang
berkaitan dengan penelitian yaitu:
1) Syarat-syarat apa yang harus dipenuhi nasabah untuk menjalankan
KUR?
2) Sektor usaha apa yang banyak mengajukan KUR?
3) Apakah KUR menggunakan jaminan?
4) Apa faktor-faktor yang menyebabkan kredit macet?
5) Bagaimana penyelesaian kredit macet dalam penyaluran kredit
macet?
6) Fator-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat
penyelesaian kredit macet dalam Kredit Usaha Rakyat di BRI
13
b. Observasi
Teknik observasi adalah memperoleh informasi dengan cara
menyaksikan proses penyelesaian kredit macet terhadap Kredit Usaha
Rakyat di lokasi penelitian.
c. Studi Dokumen
Yaitu berupa pengumpulan data-data yang dimilki oleh pihak yang
berkaitan langsung dengan penelitian yaitu:
1) Data nasabah yang mengalami kredit macet
2) Prosedur dan persyaratan Kredit Usaha Rakyat
d. Studi Kepustakaan
Usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang
relevan dengan maslah yang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh
seperti dari buku-buku tau literature.
5. Teknik Analisa Data
Analisa data adalah tahap yang sangat penting dan menentukan dalam
setiap penelitian. Seluruh data yang terkumpul diolah sedemikian rupa
sehingga tercapai suatu kesimpulan. Teknik analisa data yang digunakan
adalah deskriptif. Deskriptif kualitatif adalah mendeskripsikan dan
menganalisa apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan
dan perilaku nyata.6 Analisa data kualitatif ini dapat dilakukan dengan
pengumpulan data-data yang telah diperoleh, kemudian dihubungkan
dengan literature-literature yang ada hubungannya dengan masalah yang
6
14
diteliti. Kemudian dicari pemecahannya dengan cara menganalisa, yang
pada akhirnya akan dicapai kesimpulan untuk menentukan hasilnya.
F. Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan penelitian ini disusun secara sistematis dan secara
berurutan sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan terarah, adapun
sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, kemudian
berdasarkan masalah tersebut maka dirumuskan permasalahan. Selanjutnya
disajikan tujuan dan manfaat penelitian sebagai harapan yang ingin dicapai
melalui penelitian ini. Pada bagian kajian pustaka yang merupakan landasan
dari penulisan skripsi. Kemudian diuraikan beberapa konsep definisi yang
berkaitan dengan judul penelitian. Selanjutnya diuraikan tentang metode
penelitian yang merupakan salah satu syarat dalam setiap penelitian. Intinya
mengemukakan tentang tipe penelitian dan pendekatan masalah, sumber bahan
hukum, langkah penelitian, dan bab ini di akhiri dengan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini mengandung tiga unsur yankni uaraian dan penjelasan
mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam berhubungan dengan
penelitian, dasar hukum, berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dan
kerangka mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan permasalahan yang
diteliti yakni teori tentang bank, perjanjian kredit, kredit usaha rakyat dan teori
15
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini adalah bab yang di dalamnya merupakan hasil-hasil penelitian
dan analisa penulis berkenaan permasalahan yang dimaksud yaitu bagaimna
pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat dan bagaimana penyelesaian kredit macet
dalam kredit usaha rakyat.
BAB IV PENUTUP
Bab ini merupakan bab akhir dalam penelitian yang berisikan
kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah uraian peneliti mengenai hal-hal
yang dapat disimpulkan berdasarkan pembahasan serta analisa yang telah
dirumuskan pada bab sebelumnya. Sedangkan saran berupa rekomendasi
kepada pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan hasil kesimpulan yang