• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dengan Penjaminan Kredit Oleh PT.Askrindo (Studi di BRI Unit Sumbawa Kota 1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dengan Penjaminan Kredit Oleh PT.Askrindo (Studi di BRI Unit Sumbawa Kota 1)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DENGAN PENJAMINAN KREDIT OLEH

PT.ASKRINDO

(Studi di Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1)

PENULISAN HUKUM

Oleh:

TIRA KHAIRUNNISA 201010110311115

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(2)

PENULISAN HUKUM

PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DENGAN PENJAMINAN KREDIT OLEH

PT.ASKRINDO

(Studi di Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum

Oleh :

TIRA KHAIRUNNISA 201010110311115

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(3)
(4)
(5)
(6)

iv

UNGKAPAN PRIBADI DAN MOTO

Ungkapan Pribadi :

Teruntuk Beliau yang sangat aku sayangi Aku cintai,

Yang selalu sabar mendidik dan memberikan bekal melalui nasehat Di setiap sujudnya tetap mendoakanku, yang telah melahirkanku

Beliau Ibuku tercinta

Beliau yang sangat keras mendidik aku Agar aku menjadi yang terbaik,

Beliau selalu memberikan semuanya, baik dukungan moril, Materiil maupun kasih sayang,

Beliau yang selalu mengkhawatirkan aku,

Beliau yang ingin aku menjadi penerusnya sebagai Sarjana Hukum Beliau Ayahku

Adikku satu-satunya yang aku sayangi Penghibur di keluarga kecilku

Yang tetap memberiku semangat lewat ocehan lucunya adikku

“ Qonitiya Nuriyah” Motto :

Or ang hebat t idak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan

kenyamanan.

(7)

v ABSTRAK

Nama : Tira Khairunnisa NIM : 201010110311115

Judul : Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dengan Penjaminan Kredit Oleh PT.Askrindo (Studi di BRI Unit Sumbawa Kota 1) Pembeimbing : Komariah, SH, M.Si, M.Hum,.

Herwastuti, SH., M.Si.,

Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai fungsi utama menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Usaha pokok bank adalah sektor perkreditan dan pendapatan bank yang terbesar berasal dari sektor perkreditan. BRI Unit Sumbawa Kota 1 merupakan Bank Umum yang menjalankan prodek Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR adalah kredit atau pembiayaan kepada UMKM dalam pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. Di dalam penyaluran KUR kepada masyarakat, pada kenyataannya terjadi kredit macet yang merupakan resiko yang terkandung dalam setiap pemberian kredit. Dari situlah faktor yang mendorong penulis untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul “Penyelesaian Kredit Macet Dalam Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dengan Penjaminan Kredit Oleh PT.Askrindo (Studi di BRI Unit Sumbawa Kota 1). Dengan rumusan masalah: pertama, bagaimana penyelesaian kredit macet pada Kredit Usaha Rakyat di BRI Unit Sumbawa Kota 1? Kedua, bagaimana tanggung jawab Penjamin apabila kredit macet?. Sumber data primer diperoleh dari lapangan dengan melakukan wawancara dengan responden yaitu Nasabah KUR kredit macet dan KA Unit BRI serta staff BRI Unit Sumbawa Kota 1 dan sumber data sekunder diperoleh dari peraturan perundang-undangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Yuridis Sosiologis. Melalui metode penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa penyelesaian Kredit Macet dalam penyaluran KUR di BRI Unit Sumbawa Kota 1 yaitu dengan melakukan upaya penagihan, perpanjangan jangka waktu pembayaran, dan mengajukan klaim di PT.Askrindo. Tanggung jawab Penanggung terhadap Tertanggung apabila terjadi kredit macet, Penanggung bertanggungjawab melaksanakan pembayaran klaim 70% dari KUR yang diberikan oleh Bank Pelaksana kepada UMKM 30% ditanggung oleh bank pelaksana. Di dalam penyaluran KUR bank mengedepankan penyelesaian secara kekeluargaan yang cepat dan dapat memuaskan pihak kreditur maupun piak debitur. Selaian itu Bank juga harus lebih meningkatkan pembinaan dan monitoring terhadap kredit debitur dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

(8)

vi ABSTRACT

Name : Tira Khairunnisa NIM : 201010110311115

Title : Solving bad Credits in “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program) (Study in BRI of Sumbawa City I Unit)

Advisors : Komariah, SH, M.Si, M.Hum,. Herwastuti, SH., M.Si.,

Bank is a financial institution with main function to collect fund and distribute it to the society. Bank’s primary business is credit sector and the largest bank income is received from credit sector. BRI Sumbawa City I Unit is a general bank, which run “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program [KUR]). KUR is a credit or financing supported by collateral facility for productive business. In KUR distribution to society, in fact, there’s a bad credit which is a risk contained in each credit given. There is factors encourage the researcher to do research titled “Solving bad Credits in “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program) (Study in BRI of Sumbawa City I Unit)”. The main statement of problem are: How to solve bad credit in “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program) in BRI of Sumbawa City I Unit? How is the responsibility of warrantor when there’s bad credit? Primary data is collected from field by doing interview with respondents, they are customers of bad credit “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program) and Head of BRI Unit and staf of BRI of Sumbawa City I Unit and secondary data are collected from regulations. Approach used is juridical sociologist. Via research method, there’s conclusion that bad credit solution in KUR distribution in BRI of Sumbawa City I Unit is done via billing, payment extension and claim at PT. Askrindo. The responsibility of warrantor to insured person when there’s bad credit, the warrantor has responsibility to pay the 70% claim of KUR given by applying bank to Small and Middle Business Unit, 30% is borne by applied bank. In KUR distribution, Bank emphasized on fast family solution which should be able to satisfied creditor or debtor. Besides, bank should also more emphasizing on development and monitoring to debtor credit by emphasizing careful principle.

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang . segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah mencurahkan rahmat kepada hambanya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Penulis telah menyelesaikan skripsi ini sebagai akhir dari perjalanan panjang di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi ini disusun dengan judul “Penyelesaian Kredit Macet Dalam Penyaluran Kredit Usaha Rakyat” yang merupakan syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

Dengan selesainya skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada:

1. Bapak dan ibu serta saudaraku yang telah memberikan dorongan moril, materiil dan spiritual demi terselsaikannya skripsi ini.

2. Bapak Drs. Muhadjir Effendy, M, Ap; selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr.Sulardi, SH, MSi; selaku Dekan Fakultas Hukum

4. Ibu Hj. Komariah, SH., MSi,. M.Hum. selaku Pembimbing 1 dan Ibu Herwastoeti, SH,. Msi; selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan saran dan bimbingan kepada penulis secara tulus.

(10)

viii

pengetahuannya selama Penulis kuliah dan memberikan pelayanan yang baik.

6. Pimpinan BRI Cabang Sumbawa Besar Bapak Edy Muthalib, SE. dan Bapak Jufriyanto ; selaku Kepala Unit BRI Sumbawa Kota 1 serta seluruh Staff BRI Unit Sumbawa Kota 1, yang telah memberikan pengarahan dan jawaban sehingga membantu Penulis menyelesaikan skripsi.

7. Pensiunan BRI cabang Sumbawa Bapak H. Muhammad Sirajuddin. M. yang telah memberikan pengarahan dengan tulus.

8. Diah Anggraini Pitaoka, yang telah menemani Penulis dan memberikan semangat disaat mengalami kejenuhan dalam menyelesaiakan skripsi.

Semoga Allah memberikan balasan yang lebih baik dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi Penulis Khususnya dan pembaca pda umumnya. Amiin Ya Rabbal Almiin. Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi. Maka saran dan kritik selalu penulis harapkan demi kesempurnaan hasil karya ini dan semoga bermanfaat

Malang, 9 Januari 2015 Penulis

(11)

ix DAFTAR ISI

Lembaran cover/sampul dalam ... i

Lembaran Pengesahan ... ii

Surat Pernyataan ... iii

Ungkapan pribadi/Moto ... iv

Abstrak ... v

Abstract ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Lampiran ... vii

Daftar Tabel ... ix

Daftar isi ... x

BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 6

C.Tujuan Penulisan ... 6

D.Manfaat Penulisan ... 6

E.Metode Penulisan ... 8

F.Sistematika Penulisan ... 14

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank ... 16

1. Pengertian Bank ... 16

2. Asas, Fungsi dan Tujuan Bank ... 17

3. Jenis Bank ... 18

4. Prinsip Operasional Perbankan ... 19

B. Tinjauan Tentang Kredit ... 19

1. Tinjauan Umum Tentang kredit ... 19

a.) Pengertian Kredit ... 19

b.) Jenis-jenis Kredit ... 22

c.) Prinsip Pemberian Kredit ... 24

(12)

x

2. Tinjauan tentang Kredit Macet ... 35

a.) Pengertian Kredit Macet ... 36

b.) Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kredit Macet ... 37

c.) Penyelesaian Kredit Macet ... 37

C. Tinjauan Umum Tentang KUR ... 39

1. Pengertian KUR ... 39

2. Landasan KUR ... 43

3. Penggolongan KUR ... 43

4. Hak dan Kewajiban Kreditur dan Debitur dalam KUR ... 44

D. Tinjauan Tentang Perusahaan Penjamin ... 45

1. Tinjauan tentang Penjaminan ... 45

2. Perusahaan Penjamin PT.Askrindo ... 47

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tentang BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 51

1. Gambaran BRI Unit Sumbawa Kota 1... 51

2. Visi dan Misi BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 52

3. Struktur Organisasi BRI Unit Sumbawa Kota 1... 53

B. Pelaksanaan Pemberian KUR di BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 57

1. Gambaran KUR di BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 57

2. Tahap Permohonan Kredit ... 62

3. Tahap Analisis Kredit ... 66

4. Tahap Pemberian Putusan Kredit ... 72

5. Tahap Pencairan Kredit ... 73

C. Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha di BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 77

1. Gambaran Kredit Macet dalam Kredit Usaha rakyat di BRI Unit Sumbawa Kota 1... 77

2. Alasan Debitur mengalami Kredit Macet ... 82

3. Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha di BRI Unit Sumbawa Kota 1... 83

(13)

xi

1. Deskripsi PT.Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO) ... 89 2. Perjanjian Antara Bank dan PT.Askrindo ... 91 3. Tanggung Jawab PT.Askrindo Terhadap Debitur

Yang mengalami Kredit Macet ... 95 BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan ... ... 100 B. Saran ...

... 102 DAFTAR PUSTAKA

(14)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Tugas Lampiran 2. Surat Observasi

Lampiran 3. Jawaban Surat Observasi Lampiran 4. Kartu Kendali

(15)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jangka Waktu Angsuran KUR BRI Unit Sumbawa Kota 1 Tabel 2. Jumlah Nasabah KUR BRI Unit Sumbawa Kota 1

Tabel 3. Nasabah KUR yang mengalami Kredit macet di BRI Unit Sumbawa Kota 1

Tabel 4. Kriteria Nasabah Macet

Tabel 5. Alasan Responden Mengalami Kredit Macet

Tabel 6. Penyelesaian Kredit macet BRI Unit Sumbawa Kota 1

DAFTAR BAGAN

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir Muhammad. 2000. Hukum Perdata Indonesia. Bandung. PT.Citra Aditya bakti.

Badriyah Harun. 2010. Penyelesaian Sengketa Kredit Bermasalah. Jakarta. PT.Suka Buku

Bakti Rahcmat Firdaus. 2003. Manajemen Perkreditan Bank Umum. Bandung. Alfabet.

Bambang Waluyo. 2007. Penelitian Hukum dan Praktik. Jakarta. Sinar Grafiti Burhanuddin Abdullah. 2006. Jalan menuju Stabilitas Pembangunan Ekonomi

Berkelanjutan. Jakarta. Pustaka LP3ES Indonesia.

Daeng Naja. 2005. Hukum Kredit dan bank Garansi. Bandung. PT.Citra Aditya Bakti.

Dalam Malayu S.P Hasibuan. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta. PT.Bumi Aksara.

Gunarto Suhardi. 2003. Usaha Perbankan Dalam Perspektif Hukum. Yogyakarta. Kanisius.

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada.

Nurul Wardani. 2010. Pelaksanaan Pemberian KUR pada BRI Cabang Mataram. Skripsi. Mataram.

Salim.H. 2007. Perkembangan Hukum Kontrak di Luar KUH Perdata. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada.

Siswanto Sutojo. 2007. Analisis Kredit Bank Umum. Jakarta. PT.Damar Mulia Pustaka.

Sutan Remy Sjahdeini. 2002. Hukum Kepailitan. Jakarta. Grafiti.

(17)

Internet:

Bri. co. id. syarat dan Prosedur KUR. Diakses tanggal 5 Mei 2014 Gerryytri.blogspot.com/2013/06/teknik-pengambilan-sample-dalam.html

NN. Kredit Usaha Rakyat Tanpa Jaminan. http//Kredit.usaha.rakyat.co.cc. diakses tanggal 2 September 2014.

Perundang-undangan:

Undang-Undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan

Keputusan deputi bidang Koordinasi Ekonomi makro dan Keuangan, Kementrian

Koordinator Bidang Peekonomian Nomor:

KEP-01/D.I.M.EKON./01/2010 tentang Standar Operasisoanal dan Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi di suatu Negara sangat bergantung pada

perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Paska

krisis ekonomi dan moneter di Indonesia memberikan gambaran nyata betapa

peran strategi sektor perbankan sangat penting. Ketika sektor perbankan

terpuruk, perekonomian nasional juga ikut terpuruk. Demikian sebaliknya,

ketika perekonomian mengalami stagnasi, sektor perbankan juga terkena

imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak berjalan normal.

Peran perbankan dalam pembangunan ekonomi adalah mengalirkan

dana bagi kegiatan ekonomi yaitu salah satunya dalam bentuk perkreditan bagi

masyarakat perseorangan atau badan usaha. Berdasar Pasal 1 Angka11

Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan menyebutkan

bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana

sebagai salah satu sumber uang yang diperlukan dalam membiayai kegiatan

usaha yang dapat dititik beratkan sebagai salah satu kunci kehidupan bagi

(19)

2

bagi bank. Dalam hal kegiatan bank memberikan fasilitas kredit, resiko

kerugian sebagian besar bersumber pada kegiatan tersebut, sehingga bila tidak

dikelola dengan baik dan disertai pengawasan yang memadai akan

mengancam kelangsungan hidup bank.1.

Selama ini penyaluran kredit perbankan ke masyarakat belum

tersalurkan secaraoptimal dan merata. Berbagai masalah timbul dalam kredit,

salah satunya mengenai sulitnya prosedur peminjaman kredit yang menjadikan

masyarakat kurang antusias mengambil kredit di bank dan memilih untuk

mencari pinjaman lewat alternatif lembaga lain. Pemerintah mulai

mencanangkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR)pada tahun 2007 sebagai

respon atas Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007 agar penyaluran kredit dapat

merata. Kredit Usaha Rakyat ini ditujukan bagi kelompok-kelompok UMKM

di Indonesia.

Usaha mikro, kecil dan menengahjuga memegang peran penting dalam

pembangunan ekonomi karena penyerapan tenaga kerjanya yang relative

tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil. Lebih dari 95 % unit

usaha di Indonesia tergolong ke dalam UMKM.2UMKM merupakan salah satu

barometer bagi perekonomian nasional. Pada waktu krisis ekonomi Indonesia

pada tahun 1997-1998, pengusaha besar banyak yang colaps, tetapi pada

waktu itu UMKM masih bisa bertahan hidup. UMKM yang telah lama

menjalankan usahanya memiliki prospek yang luar biasa, tetapi adanya

1

Nurul Wardhani. 2010. Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Mataram. Skripsi, Mataram

2

(20)

3

masalah kurang dana menjadikan UMKM ini kurang dapat berkembang

karena setiap orang yang berbisnis pasti membutuhkan modal baik untuk

mendirikan usaha awalnya atau mengembangkan usahanya.

Selama ini kredit perbankan yang mengalir untuk sektor UMKM dirasa

masih kurang karena sulitnya akses yang salah satunya adalah ketatnya

persyaratan dalam kredit termasuk masalah jaminan. Dahulu analisis kredit

masih mengutamakan jaminan dan karakter untuk menjamin adanya risiko

kredit sehingga orang-orang lebih memilih mencari alternatif sumber dana

lainnya selain di bank yang persyaratannya lebih mudah. Namun sekarang,

persyaratan untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat ini tidak begitu sulit

karena kredit ini bertujuan untuk mempermudah sektor UMKM mendapatkan

pinjaman modal agar usahanya dapat berkembang.Kebijakan tentang

penyaluran KUR diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan

No. 135/ PMK.05/2008 tentang fasilitas penjaminan kredit usaha rakyat yang

telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:22/PMK.05/2010.

Kredit Usaha Rakyat adalah pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil,

Menengah dan Koperasi (UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja

yang didukung oleh fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. Terdapat 3

jenis penggunaan kredit UMKM, yaitu kredit yang digunakan untuk konsumsi,

kredit yang digunakan untuk investasi, dan kredit yang digunakan untuk

modal kerja.

Melalui KUR ini pihak peminjam tidak perlu memberikan agunan

(21)

4

dijamin oleh pemerintah. Pemerintah menjamin kredit, apabila terjadi kredit

macet maka sudah dijamin oleh perusahaan asuransi BUMN, yaitu PT.

Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan Perum Sarana Pembinaan Usaha

(SPU) yang menanggung kredit macet hingga 70% dan 30% tanggungan Bank

pelaksana. Bukan berarti jika program KUR ini sudah ditanggung

pemerintah,program ini dapat berjalan lancar dan sesuai dengan harapan yang

dikehendaki. Tentunya beragam risiko mulai bermunculan, salah satunya

adalah risiko mengenai kelancaran pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

oleh debitur yang mengakibatkan semakin naiknya NPL bank apabila terjadi

banyak kredit macet. Jika terjadi keterlambatan pengembalian cicilan kredit

dari debitur ini dikarenakan belum optimalnya UMKM mewujudkan peran

dan kemampuannya karena masih banyaknya hambatan dan kendala baik dari

faktor internal maupun faktor eksternal.

Tahap awal program, Kredit Usaha Rakyat ini disediakan hanya

terbatas oleh bank yang ditunjuk oleh pemerintah saja, yaitu: Bank Rakyat

Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Syariah

Mandiri, Bank Tabungan Negara dan Bank Bukopin. Penyaluran pola

penjaminan difokuskan pada lima sektor usaha, yaitu pertanian, perikanan,

kelautan,, koperasi, kehutanan, serta perindustrian dan perdagangan. Kredit

Usaha Rakyat ini ditujukan untuk membantu ekonomi usaha rakyat

kecildengan cara memberi pinjaman untuk usaha yang didirikannya.

Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank terbesar milik

(22)

5

dengan baik, sehingga bank tersebut dinyatakan sebagai bank yang sehat

karena mampu memenuhi permintaan atau penarikan para deposannya dengan

segera. Di usianya yang ke- 117 ini BRI semakin mengepakkan sayapnya

untuk selalu memperbanyak jenis produk yang ditawarkan agar mampu

bersaing dengan bank-bank lainnya. Jaringan kantor yang luas sampai ke

pelosok-pelosok unit kecamatan membuat BRI sangat dekat dengan

masyarakat menengah ke bawah.

Pada tahun 2013 BRI menambah 687 Teras, sehingga sampai dengan

akhir tahun 2014 jumlah Teras BRI mencapai 1.304. Selain itu BRI juga

menambah kantor BRI unit sebanyak 200, sehingga total jumlah BRI unit

mencapai 4.894 buah. Ada 2 jenis produk pinjaman untuk kredit mikro BRI,

yaitu Kupedes dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro. Kredit Usaha Rakyat

(KUR) Mikro BRI rentang plafon pinjamannya sampai dengan maksimal Rp

20.000.000,00. Jumlah peminjam KUR Mikro BRI setiap tahunnya terus

mengalami peningkatan.

BRI melalui program KUR Mikro bermaksud membantu memudahkan

akses UMKM yang sudah feasible dari sudut pandang bisnis tetapi belum

bankable karena tidak memiliki agunan yang cukup, pembukuan yang masih

tradisional sederhana, kurang memiliki pengetahuan dalam masalah

peminjaman modal usaha lewat kredit perbankan. Penyaluran KUR BRI

dimulai pada bulan November 2007, namun realisasinya baru dilaksanakan

pada bulan Maret 2008. Karena target dan sasaran KUR ini adalah kelompok

(23)

6

Kredit usaha rakyatmuncul sebagai salah satu solusi yang ditawarkan

pemerintah Indonesia untuk turut membangun menyejahterakan rakyat untuk

meningkatkan kemandirian.Banyak debitur tidak memenuhi kewajiban

membayar angsuran sampai lunas sehingga menimbulkan kredit macet.

Ketidakmampuan debitur mengembalikan kredit tersebut dalam bahasa hukum

disebut wanprestasi. Berdasarkan kenyataan tersebut diatas, maka penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian yang akan ditulis dalam sebuah skripsi

dengan judul: “ Penyelesaian Kredit Macet Dalam Penyaluran kredit

Usaha Rakyat (Studi di Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana upaya penyelesaian kredit macet pada Kredit Usaha Rakyat di

Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1?

2. Bagaimana tanggung jawab Penjamin apabila debitur mengalami kredit

macet?

C. TujuanPenelitian

1. Untuk mengetahui penyelesaian kredit macet pada Kredit Usaha Rakyat di

Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1.

2. Untuk mengetahui tanggung jawab penjamin apabila debitur mengalami

(24)

7

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian hukum ini antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasil penelitian ini dapat

menambah pengetahuan dan pengembangan ilmu hokum khususnya

hokum perbankanmengenai penyelesaian kredit macet dalam kredit usaha

rakyat.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan wawasan penulis terhadap permasalahan yang

diangakat mengenai penyelesaian kredit macet dalam kredit usaha

rakyat .dan juga untuk menyelesaikanTugas Akhir untuk mendapat

gelar Kesarjanaan Strata Satu (S1) dalam bidang hokum di Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

b. Bagi Masyarakat

Manfaat penelitian ini bagi masyarakat Sumbawa yang menjadi

nasabah KUR yaitu agar dapat mengetahui dan menambah

pengetahuan mengenai penyelesaian kredit macet dalam kredit usaha

rakyat.

c. Bagi Instansi Terkait

Bagi Bank Rakyat Indonesia yang menjalankan Kredit Usaha

(25)

8

secara hukum sehingga dalam hal pelaksanaannya tidak ada

penyimpangan dan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.

E. Metode Penelitian

1. Metode Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis

sosiologis yakni melihat hukum yang didasarkan pada ketentuan peraturan

Perundang-undangan yang berlaku dan dikaitkan dengan teori hukum serta

dengan melihat realita yang ada di masyarakat.3 Dengan pendekatan ini

pendekatan masalah dilakukan dengan cara menggali keterangan dari

berbagai pihak terkait sebagai kajian dalam proses pembahasan dengan

bembandingkan teori dan kenyataan dan berdasarkan Perundang-undangan

yang berlaku, serta dikaitkan dengan teori-teori hukum dan dengan melihat

realita yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini.

2. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, lokasi penelitian yang dilakukan di Bank Rakyat

Indonesia Cabang Sumbawa, Unit Sumbawa Kota 1, Jl. Wahidin No.33

sumbawa Besar. Alasannya dilakukan penelitian disana karena peneliti

melihat adanya kebiasaan debitur yang melakukan Kredit Usaha Rakyat di

bank Rakat Indonesia mengalami kendala dan terjadi kredit macet hingga

13%, dan peneliti juga asli dari kota Sumbawa sehingga memudahkan

peneliti untuk mencari informasi atau data.

3

(26)

9

3. Sumber Data

Pengumpulan data dalam penelitian dimaksud supaya peneliti dapat

memperoleh data yang relevan dan akurat. Adapun teknik pengambilan

data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Data Primer

Jenis data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian.4

Pengumpulan data dilakukan yaitu dengan teknik wawancara dengan

pihak-pihak,observasi, informasi serta pendapat dari sumber informasi

utama yaitu pegawai Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa kota 1 dan

pihak-pihak terkait. Sumber data dari BRI berupa data nasabah

bermasalah atau kredit macet dalam KUR yang di dalam data tersebut

dapat diketahui faktor-faktor penyebab banyaknya kredit macet pada

KUR di Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumbawa.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari kajian kepustakaan

dan perundang-undangan, buku-buku literature maupun hasil

penelitian terdahulu sebagai acuan tambahan bagi penulis.5Sumber

Perundang-undangan yang terkait antara lain :

a) UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan

b) Keputusan deputi bidang Koordinasi Ekonomi makro dan

Keuangan, Kementrian Koordinator Bidang Peekonomian Nomor:

4

Pedoman penulisan hukum, 2012. fakultas hukum UMM, hal 18

5

(27)

10

KEP-01/D.I.M.EKON./01/2010 tentang Standar Operasisoanal dan

Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.

c) Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 22/PMK.05/2010 tentang

Fasilitas Penjamin Kredit Uaha Rakyat.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini

adalah:

a. Wawancara

Teknik pengambilan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab

langsung pada pihak-pihak terkaitdan memahami permasalahan yang

berkaitan dengan objek penelitian.Wawancara juga bisa disebut metode

bertatap muka dengan responden untuk menanyakan fakta-fakta yang ada,

pendapat maupun persepsi dari responden. Hasil Wawancara yaitu

pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan wawancara dengan pihak

yang berkompeten.Wawancara langsung dalam pengumpulan fakta sosial

sebagai bahan kajian ilmu hukum empiris, dilakukan dengan tanyajawab

secara langsung dimana semua pertanyaan disusun secara sistematik jelas

dan terarah sesuai dengan isu hukum yang diangkat dalam penelitian.

Populasi responden tersebut diantaranya adalah :

1. Nasabah yang melaksanakan Kredit Usaha Rakyat di BRI Cabang

Sumbawa yang mengalami kredit macet sebesar 13%, dengan

memilih 8 renponden dengan caraSnowball sampling.Snowball

(28)

11

dari suatu populasi. Penentuan sample yang mula-mula jumlah kecil,

kemudian membesar. Dalam penentuan sample, dipilih satu atau dua

orang sample, tetapi karena dengan dua orang sample belum merasa

lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang

lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang

diberikan oleh dua orang sample sebelumnya.

Penulis mendapatkan responden kredit macet terhadap Kredit Usaha

Rakyat melalui cara snowball sampling yaitu :

Penulis menanyakan beberapa pertanyaan kepada responden yang

berkaitan dengan penelitian yaitu:

1) Usaha apa yang sedang Bapak/Ibu jalani saat ini?

2) Sejak kapan menjalankan usaha dengan menggunakan KUR?

3) Menurut saudara, apa saja yang menjadi kendala dalam

pelunasan KUR?

Suhairi

M .Sadam

Sudrajat

A.Lat if

M im m a

Hanafi

(29)

12

4) Apakah saudara mengetahui resiko apa yang akan dialami

apabila kredit macet?

5) Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat

penyelesaian kredit usaha rakyat di BRI cabang Sumbawa?

2. Kepala Unit bank Rakyat Indonesia Cabang Sumbawa, dan para

pegawai BRI yang dipilih (purposive sampling) yang berhubungan

langsung dengan judul dan permasalahan yang diangkat penulis, dari

tujuh pegawai BRI Cabang Sumbawa Unit 1 yang menangani

masalah KUR, diambil tiga pegawai yang paling sering menangani

masalah kredit macet KUR.

Penulis menanyakan beberapa pertanyaan kepada responden yang

berkaitan dengan penelitian yaitu:

1) Syarat-syarat apa yang harus dipenuhi nasabah untuk menjalankan

KUR?

2) Sektor usaha apa yang banyak mengajukan KUR?

3) Apakah KUR menggunakan jaminan?

4) Apa faktor-faktor yang menyebabkan kredit macet?

5) Bagaimana penyelesaian kredit macet dalam penyaluran kredit

macet?

6) Fator-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat

penyelesaian kredit macet dalam Kredit Usaha Rakyat di BRI

(30)

13

b. Observasi

Teknik observasi adalah memperoleh informasi dengan cara

menyaksikan proses penyelesaian kredit macet terhadap Kredit Usaha

Rakyat di lokasi penelitian.

c. Studi Dokumen

Yaitu berupa pengumpulan data-data yang dimilki oleh pihak yang

berkaitan langsung dengan penelitian yaitu:

1) Data nasabah yang mengalami kredit macet

2) Prosedur dan persyaratan Kredit Usaha Rakyat

d. Studi Kepustakaan

Usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang

relevan dengan maslah yang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh

seperti dari buku-buku tau literature.

5. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah tahap yang sangat penting dan menentukan dalam

setiap penelitian. Seluruh data yang terkumpul diolah sedemikian rupa

sehingga tercapai suatu kesimpulan. Teknik analisa data yang digunakan

adalah deskriptif. Deskriptif kualitatif adalah mendeskripsikan dan

menganalisa apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan

dan perilaku nyata.6 Analisa data kualitatif ini dapat dilakukan dengan

pengumpulan data-data yang telah diperoleh, kemudian dihubungkan

dengan literature-literature yang ada hubungannya dengan masalah yang

6

(31)

14

diteliti. Kemudian dicari pemecahannya dengan cara menganalisa, yang

pada akhirnya akan dicapai kesimpulan untuk menentukan hasilnya.

F. Sistematika Penulisan

Secara keseluruhan penelitian ini disusun secara sistematis dan secara

berurutan sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan terarah, adapun

sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, kemudian

berdasarkan masalah tersebut maka dirumuskan permasalahan. Selanjutnya

disajikan tujuan dan manfaat penelitian sebagai harapan yang ingin dicapai

melalui penelitian ini. Pada bagian kajian pustaka yang merupakan landasan

dari penulisan skripsi. Kemudian diuraikan beberapa konsep definisi yang

berkaitan dengan judul penelitian. Selanjutnya diuraikan tentang metode

penelitian yang merupakan salah satu syarat dalam setiap penelitian. Intinya

mengemukakan tentang tipe penelitian dan pendekatan masalah, sumber bahan

hukum, langkah penelitian, dan bab ini di akhiri dengan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini mengandung tiga unsur yankni uaraian dan penjelasan

mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam berhubungan dengan

penelitian, dasar hukum, berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dan

kerangka mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan permasalahan yang

diteliti yakni teori tentang bank, perjanjian kredit, kredit usaha rakyat dan teori

(32)

15

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini adalah bab yang di dalamnya merupakan hasil-hasil penelitian

dan analisa penulis berkenaan permasalahan yang dimaksud yaitu bagaimna

pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat dan bagaimana penyelesaian kredit macet

dalam kredit usaha rakyat.

BAB IV PENUTUP

Bab ini merupakan bab akhir dalam penelitian yang berisikan

kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah uraian peneliti mengenai hal-hal

yang dapat disimpulkan berdasarkan pembahasan serta analisa yang telah

dirumuskan pada bab sebelumnya. Sedangkan saran berupa rekomendasi

kepada pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan hasil kesimpulan yang

Referensi

Dokumen terkait

Measured and estimated soil hydraulic properties: water retention curve and drainage volume±water table relationship.. Observed (H3) and estimated water retention curves (H1 and H2)

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri

Dalam mengambil kesimpulan, dibutuhkan suatu kalimat yang dapat dinyatakan nilainya yaitu dengan meliputi benar atau salah2.

[r]

Semua mobil produksi dalam negeri yang dibuat sebelum tahun 1990 yang nilai jualnya kurang dari Rp 100 juta. Sebuah kelas terdiri 40 siswa ,diantaranya 18 siswa suka IPA, 23 suka

[r]

dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang.. mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di

Jiadi pada dasarnya, problema-problema sosial me- nyangkut nilai-nilai sosial dan moral ; problema- problema tersebut merupakan persoalan, oleh karena menyangkut tata