• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PEMERINTAHAN SBY DALAM MENINGKATKAN CITRA PARIWISATA INDONESIA DI MATA DUNIA INTERNASIONAL TAHUN 2004-2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PEMERINTAHAN SBY DALAM MENINGKATKAN CITRA PARIWISATA INDONESIA DI MATA DUNIA INTERNASIONAL TAHUN 2004-2011"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pariwisata atau sering disebut pula turisme (tourism) ialah perjalanan untuk melancong, melihat-lihat, rekreasi atau perpelancongan.1 Dimana tempat yang banyak dikunjungi oleh wisnus (wisatawan nusantara) maupun wisman(wisatawan mancanegara) untuk menghabiskan masa berlibur dan masa pensiun untuk melihat, menikmati, hingga melakukan penelitian baik itu mengenai wisata alam, budaya, sejarah, dan lain sebagainya.

Dalam keilmuan hubungan internasional studi atau isu mengenai pariwisata adalah sesuatu yang baru. Pergeseran paradigma hubungan internasional yang tidak lagi hanya membahas mengenai masalah-masalah hard power dan isu-isu tradisional. Telah berkembang dengan kehadiran isu-isu baru yang membahas masalah-masalah non-tradisional dengan menggunakan pariwisata sebagai soft power.

Masalah citra pariwisata Indonesia yang telah dibentuk akan diteliti lebih lanjut oleh peneliti ialah mengenai kekuatan dari pariwisata Indonesia, dimana pariwisata Indonesia yang di kenal sebagai negara berpulau-pulau cukup berpengaruh dalam meningkatkan citra yang akan dibangun oleh suatu negara-bangsa untuk dapat dikenal oleh negara-negara yang penduduknya biasa melakukan perjalanan wisata sebagai wisatawan asing di negara DTW (Daerah Tujuan Wisata), sehingga dapat menyokong devisa negara diluar penghasilan

1

(2)

2 export barang-barang migas. Pariwisata memiliki nilai jual dan nilai tawar yang cukup tinggi dalam konteks ekonomi mikro maupun makro, juga dapat dijadikan sebagai ajang prestisius dalam kompetisi menarik konvensi-konvensi internasional (sebagai tempat pertemuan internasional baik NGO maupun organisasi-organisasi setingkat negara).

Salah satu sektor yang mempunyai prospek yang dapat diandalkan adalah sektor pariwisata. Pariwisata sering diistilahkan oleh para ahli ekonomi sebagai ekspor yang tidak kentara ( invisible export ), karena kemampuannya untuk mendatangkan devisa tidak kalah dengan kegiatan ekspor komoditi yang sesungguhnya, disamping itu juga dapat meningkatkan pendapatan pajak negara. Hal ini terbukti pada saat krisis ekonomi nasional sektor pariwisata ternyata masih tetap mampu memberi kontribusi terhadap perekonomian nasional dan daerah.2

Dalam kebijakan pembangunan pariwisata diupayakan pengembangan berbagai komponen kepariwisataan, mengingat sektor pariwisata di masa datang akan menjadi semakin penting untuk menjadi andalan, yaitu sebagai lokomotif perekonomian. Hal tersebut sejalan dengan prediksi dan analisa World Tourism Organization (WTO) yang menegaskan bahwa sektor Pariwisata telah menjadi industri yang prospektif dan kompetitif di abad 21 ini. Fenomena tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa kemajuan teknologi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah telah mendorong pertumbuhan

2

(3)

3 yang sangat pesat pada angka mobilitas wisatawan internasional dari tahun ke tahun.3

Indonesia sering menjadi rujukan dimana tempat dijadikan sebagai tujuan berlibur oleh wisatawan yang sebagian besar berasal dari negara-negara Amerika, Australia, Jepang, dan Eropa. Dari sebuah kehidupan dengan kebudayaannya yang menurut pandangan mereka sangat unik, tidak pernah dijumpai di tempat lain yang dikunjungi selama mereka mengelilingi dunia, alamnya sangat indah dan mempunyai magnet/daya tarik tersendiri.4

Begitu banyak pulau-pulau menawan yang ada di Indonesia, menyimpan begitu banyak potensi-potensi yang dapat menarik pengunjung dari Negara-negara luar untuk meningkatkan kepercayaan tentang Indonesia di tingkat Internasional, baik tentang wisata alamnya, wisata budaya, wisata sejarahnya, pelayanannya, serta keamanannya yang sudah mengalami perbaikan dan peningkatan pasca tragedi-tragedi bom yang sempat membuat terpukulnya pariwisata Indonesia. Sekarang ini Indonesia sedang berusaha memperbaiki citra diri Indonesia di mata dunia internasional yang menganggap Indonesia merupakan tempat suburnya kegiatan terorisme. Untuk meredam maupun menghapus citra buruk yang dimiliki oleh sebuah negara tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Apalagi untuk meyakinkan negara-negara yang telah memberikan sentimen negatif. Pastinya dibutuhkan perjuangan yang keras disamping terus melakukan diplomasi dan promosi ke berbagai negara. Disamping itu, satu hal yang tidak kalah penting adalah kondisi dalam negeri Indonesia. Citra akan muncul dari

(4)

4 kondisi. Jika kondisi dalam negeri Indonesia membaik maka harapan adanya perbaikan citra itu tidak akan mustahil didapatkan. Untuk itu dibutuhkan sebuah sarana yang dapat dijadikan bukti nyata bahwa kondisi dalam negeri Indonesia kini telah aman dan nyaman. Bahwa sekarang Indonesia bukanlah lagi menjadi tempat kegiatan terorisme maupun tempat bersarangnya para terorisme seperti yang diberitakan negara-negara lain.5

Pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono ingin meningkatkan dan mengembalikan pertumbuhan dalam bidang pariwisata yang dalam beberapa tahun belakangan ini banyak terpuruk dan untuk memperingati 100 tahun

momentum Kebangkitan Bangsa maka pada tahun 2008 ini diluncurkanlah “Visit Indonesia Years 2008”.

Pemerintah telah menetapkan tahun 2008 sebagai awal dari Tahun Kunjungan Indonesia (Visit Indonesia Year 2008/VIY 2008), dengan mengambil momentum peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional. VIY 2008 dijadikan sebagai tonggak kebangkitan pariwisata Indonesia dengan mengoptimalkan promosi pariwisata Indonesia di dalam dan khususnya luar negeri agar target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 7 juta pada tahun 2008 dapat tercapai.6

Begitu banyak potensi-potensi pariwisata Indonesia yang dapat di promosikan sebagai daya tarik tersendiri yang memiliki nilai bargain di tingkat Internasional sebagai salah satu tujuan untuk memanjakan para wisatawan asing dari Negara-negara di berbagai belahan dunia, serta mendapatkan predikat tempat

5

Artikel Bebas, di: http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/viewFile/1477/1484, hal. 15 6

(5)

5 tujuan wisata terbaik dan terindah oleh majalah pariwisata Internasional Travel and Leisure yang menobatkan salah satu icon pariwisata Indonesia yaitu Bali sebagai pulau terbaik di dunia tahun 2009, mengalahkan pulau-pulau terkenal lain termasuk Kepulauan Galapagos.7

Menurut Ketua Badan Pariwisata Bali (BTB) Ngurah Wijaya di Renon mengatakan, penghargaan itu merupakan titik balik bagi pariwisata Bali ditengah pemberlakuan travel warning atau larangan berkunjung oleh Amerika dan Australia pasca-serangan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Jakarta lalu.8

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pariwisata yang ada di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing (mancanegara) yang tidak dimiliki oleh negara lain, yang mendorong meningkatnya wisatawan asing (mancanegara) yang berkunjung ke Indonesia khususnya dalam sector pariwisata. Dimana Indonesia memiliki beberapa tempat pariwisata yang menjadi rujukan tempat menikmati pesona keindahan alamnya maupun kebudayanya yaitu; Pulau Bali, Bandung, DKI Jakarta, DI Jogjakarta, Kepulauan Seribu, Bunaken di Manado, Medan, pulau Komodo, Raja Ampat di Irian Jaya, dan masih banyak tujuan pariwisata nan eksotis lainnya ini memiliki arus wisman yang cukup tinggi, sehingga banyak penyelenggaraan tingkat Internasional baik yang diselenggarakan oleh state maupun non-state yang mempercayakan pariwisata Indonesia sebagai background-nya. Persoalan inilah yang akan peneliti coba jelaskan lebih komprehensif dalam penelitian ini.

7

Meski ada bom, Bali dinobatkan menjadi pulau terbaik di dunia 2009, di:

http://digilib.nasional/arsip/7680/ Meski Ada Bom, Bali Dinobatkan Menjadi Pulau Terbaik Di Dunia 2009 « Mesin Kasir _ Barcode _ Ritel.htm, di akses pada tanggal 17 Januari 2011. 8

(6)

6

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana upaya diplomasi pemerintah Indonesia dalam meningkatkan citra pariwisata Indonesia di mata dunia ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah agar dapat mengetahui bagaimana upaya-upaya yang dilakukan pada masa pemerintahan SBY dalam meningkatkan citra pariwisata Indonesia di dunia internasional.

1.4. Kegunaan atau Manfaat Penelitian

Kegunaan atau manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini, penulis bagi dalam tiga aspek, yaitu:

1.4.1. Bagi Keilmuan

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perluasan wacana dan pemenuhan referensi keilmuan bagi studi-studi hubungan internasional khususnya dan masyarakat luas pada umumnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang pemerintah upayakan dalam meningkatkan pencitraan mengenai pariwisata Indonesia.

1.4.2. Bagi Praktek

(7)

7 soft power dan tempat diadakannya pertemuan Internasional di Indonesia yang disinyalir sebagai latar belakang pertemuan konvensi-konvensi Internasional.

1.4.3 Bagi Penulis

Pandangan penulis mengenai pariwisata sendiri dalam hubungan internasional adalah suatu isu yang belum banyak mengulas secara intensif dengan melakukan pendekatan keilmuan hubungan internasional. Penulis merasa tertantang dalam merangkai studi mengenai pariwisata ini yang dikemas dalam hubungan internasional karena dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.

1.5. PenelitianTerdahulu

Sebelumnya ada beberapa buku yang membahas mengenai pariwisata di

Indonesia, salah satunya berjudul,“Liberalisasi Jasa dan Masa Depan Paiwisata

Kita”9 oleh IGN Parikesit Widiatedja pada tahun 2010. buku ini memuat beberapa hal diantaranya : analisis kritis kebijakan poros tengah pemerintah, peluang dan tantangan liberalisasi jasa bagi kepentingan Indonesia, dan grand design strategi (4-4-2) masa depan pariwisata kita. Buku ini menguraikan secara kronologis proses terikatnya Indonesia pada GATS, konsekuensi keikutsertaannya, dan respon kontradiktif beberapa kalangan terhadap pilihan kebijakan ini. Konstruksi relasi GATT, WTO, dan GATS, anatomi pengaturan liberalisasi jasa dalam GATS, komitmen liberalisasi pariwisata Indonesia, dan dinamika perundingan

9

(8)

8 GATS mulai dari tahun 2000 hingga 2009. Tak hanya itu, buku ini memuat pula tinjauan kesiapan Indonesia, baik dari sisi kebijakan, SDM, infrastruktur, produk dan teknologi dalam menghadapi liberalisasi jasa, analisis kritis kebijakan poros tengah pemerintah sebagai solusi kompromistis yang aspiratif bagi semua kalangan, peluang dan tantangan liberalisasi jasa bagi kepentingan Indonesia.

Selain itu terdapat buku lain yang membahas mengenai pariwisata

Indonesia yang berjudul,”Pariwisata Berkelanjutan Dalam Pusaran Krisis

Global”10 oleh I Putu Anom dkk, pada tahun 2010. buku ini memaparkan sebuah diskursus pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dengan mengambil latar pariwisata Bali sebagai suatu model pembelajaran. Pariwisata Bali yang selama ini dianggap sebagai pembawa kesejahteraan dan nama besar bagi Bali. Pariwisata yang merupakan harapan masa depan tiga setengah juta masyarakat Bali. Pariwisata yang belakangan diketahui juga membawa dampak negatif yang tidak kecil; degradasi lingkungan, hilangnya ruang-ruang publik, pudarnya identitas dan kejatidirian masyarakat Bali, ketimpangan kemakmuran antar wilayah, disharmoni sosial, dst. Dalam buku ini beragam aspek pengembangan pariwisata Bali diurai, dielaborasi, didialektikakan, dibahas, dan disimpulkan dalam belasan tulisan.

1.6 Kerangka Konseptual.

1.6.1 Diplomasi Publik

Aktifitas diplomasi publik dapat melengkapi upaya-upaya diplomasi yang dilakukan aktor-aktor pemerintah. Keterlibatan publik diharapkan dapat membuka jalan bagi negosiasi yang dilakukan wakil-wakil pemerintah selain

10

(9)

9 memberi masukan dan memberikan cara pandang yang berbeda dalam memandang suatu masalah. Dalam hal, diplomasi jalur pertama memiliki keterbatasan, karena bergerak dalam kerangka kekuasaan dan interaksi yang kaku. Kekakuan ini dapat diimbangi oleh jalur diplomasi publik melalui berbagai upaya yang flexibel dan informal.11

Konsepsi dasar dan tradisional mengenai diplomasi yang segmentasinya pada publik tersebut mendorong para ahli untuk merumuskan diplomasi publik secara definitif. Tuch mendefiniskan diplomasi publik sebagai proses komunikasi pemerintah dengan publik asing dalam upaya memperoleh pemahaman dan cita-cita nasional, institusi dan budaya-nya, demikian juga dengan tujuan dan kebijakan nasionalnya. Sedangkan pendefinisian Sharp mengenai diplomasi public, sebagai proses yang digunakan untuk mengarahkan hubungan dengan masyarakat dalam suatu negara yang ditujukan untuk meningkatkan perhatian dan memperluas nilai-nilai dari berbagai hal yang direpresentasikan dalam proses tersebut. 12

Didalam uraian mengenai berbagai hal yang melandasi diplomasi publik dan pengertiannya secara definitif, peneliti memberi kesimpulan bahwa, diplomasi publik adalah kegiatan diplomasi yang mengikut sertakan pihak publik. Perumpamaan ini mengemuka dengan dasar bahwa, diplomasi bukan lagi semata-mata hanya merupakan transformasi hubungan antar negara, tetapi mulai bergeser (memberikan perluasan definisi) dengan memperhitungkan perubahan masyarakat dari berbagai pihak yang berhubungan secara transnasional. Akses informatif yang demokratis membuat warga negara maupun pihak lain non-state menjadi

11

Djelantik, Sukawarsini, Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional: Aktor, Isu, dan Metodologi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007.

12

(10)

10 partisipan aktif berbagai agenda diplomasi baru yang dibentuk untuk kepentingan masyarakat atau publik. 13 Pergeseran dalam pelaku diplomasi non birokrat dan peran serta media yang sangat urgent semakin mendorong pengaplikasian diplomasi publik.

Pelaku diplomasi publik adalah pemerintah dan non pemerintah termasuk organisasi non pemerintah, media massa, serta masyarakat dan perorangan dengan tujuan untuk membentuk opini atau pandangan serta mengumpulkan dukungan publik tentang aspek-aspek yang menjadi muatannya.

1.6.2 State Branding

”State branding is about using strategic marketing to promote a country’s image, products, and attractiveness for tourism and foreign direct investment. State branding implies that countries “behave, in many ways, just like brands…they are perceived in certain ways by large groups of people both at home and abroad; they are associated with certain qualities and characteristics.”14

State branding merupakan penggunaan strategi pemasaran untuk mempromosikan citra, produk atau unsur penarik suatu negara untuk kepentingan pariwisata atau investasi. State branding meniscayakan suatu negara untuk

berprilaku layaknya ”brand”. Negara selama ini dipersepsi dengan cara tertentu

oleh sebagian besar orang baik di dalam atau luar negeri. Negara juga diasosiasikan dengan suatu kualitas atau karakteristik.15

Menggunakan ”state branding” sebagai strategi pemasaran maupun dalam

rangka mempromosikan negara dalam meningkatkan posisi-nya di tingkat

13 Ibid. 14

Simon Anholt. Brand New Justice: The Upside of Global Branding. Butterworth Heinemann, 2003

15

(11)

11 internasional mengenai pencitraan (baik itu pemulihan maupun dalam meningkatkan citra suatu negara) dan juga dapat meningkatkan produk-produk nasional yang menjadi nilai berkwalitas eksport, menjadi unsur penarik yang digunakan oleh suatu negara dalam kepentingannya mengenai pariwisata maupun investasi.

Dengan state branding ini negara seperti mengalami proses labeling (diibaratkan seperti merek) yang akan dilihat atau dinilai oleh masyarakat baik itu dalam negeri maupun luar negeri, dengan begitu negara dapat dilihat kualitas dan karakteristiknya. Dengan pelabelan negara layaknya sebuah produk, maka akan lebih mudah dipahami oleh masyarakat internasional dan asumsi-asumi/persepsi yang ditimbulkan lebih baik dalam mengeksport pencitraan negara karena banyak mengandung nilai-nilai positif yang masyarakat internasional pahami.

Waktu merupakan ujian terberat dalam bertahan tidaknya sebuah brand. Di satu sisi, waktu memupuk kekuatan sebuah brand. Namun di sisi lainnya, seandainya pihak internal kurang waspada, maka waktu jualah yang akan memangkas keunikan sebuah brand. Mengadopsi kata-kata yang diserukan oleh Alina Wheeler,16 melestarikan keunikan brand menjadi sangat penting agar terlihat berbeda dengan yang lainnya.

16

(12)

12

1.7 Metode Penelitian 1.7.1 Tipe Penelitian

Dalam karya tulis ini penulis menggunakan tipe penelitian yang bersifat deskriptif-kualitatif. Artinya, dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba menggambarkan tentang upaya pemerintahan SBY dalam meningkatkan citra pariwisata Indonesia di tingkat internasional.

1.7.2 Level / Peringkat Analisa

(13)

13 internasional, yaitu politik luar negeri, yang dilakukan oleh suatu negara-bangsa sebagai suatu unit yang utuh.17

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti bersifat studi kepustakaan. Artinya, untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan secara tidak langsung dengan menggunakan data-data sekunder serta menggunakan literatur-literatur (studi pustaka) dengan mempelajari artikel, internet, karya ilmiah, wawancara dan sumber-sumber lainnya yang dapat dijadikan literatur.

1.7.4 Ruang Lingkup penelitian

Agar tulisan terarah sesuai dengan isi yang akan ditulis, maka penting diberi batasan-batasan dalam menulis dengan memberi batasan sejarah dan uraian dan prediksi mengenai upaya yang telah dilakukan semasa pemerintahan SBY dalam meningkatkan citra pariwisata Indonesia dari tahun 2002 tepatnya pasca bom Bali dan kerusuhan bom lainnya yang membuat citra Indonesia menurun sebelum pemerintahan SBY hingga tahun 2011 masa pemerintahan SBY, upaya dalam memperbaiki citra pariwisata Indonesia dilakukan sejak pemerintahan SBY perionde pertama pada tahun 2004 hingga 2011.

17Mohtar Mas’oed,

(14)

14

1.8 Struktur Penulisan

Struktur penulisan dalam kegiatan penelitian ini terbagi ke dalam 4 (empat) bab, sebagai berikut:

Bab I sebagai pendahuluan yang membahas Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, kegunaan atau Manfaat Penelitian, Penelitian Terdahulu, Kerangka Konseptual dan Metode Penelitian.

Bab II membahas mengenai citra Indonesia pada masa sebelum pemerintahan dan masa pemerintahan SBY, dimana pasca bom Bali I dan II serta bom J.W Marriot dan Ritz Carlton yang telah memakan korban warga negara asing sehingga membuat Indonesia berdampak melemahnya dalam semua aspek tidak terkecuali pariwisatanya yang banyak mendatangkan wisman dan menurunnya citra Indonesia di mata dunia internasional, serta penelusuran motif terorisme yang erat kaitannya dengan Islam dan Indonesia yang mengakibatkan terbentuknya citra negatif yang berdampak pada menurunnya kunjungan ke destinasi pariwisata Indonesia.

Bab III menjabarkan serta menggambarkan tentang berbagai macam upaya pemulihan pada masa pemerintahan SBY dalam meningkatkan citra (positif) Indonesia di tingkat internasional melalui pariwisata Indonesia.

(15)

SKRIPSI

UPAYA PEMERINTAHAN SBY DALAM MENINGKATKAN CITRA PARIWISATA INDONESIA DI MATA DUNIA INTERNASIONAL TAHUN

2004-2011

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana ilmu politik (S.Ip) Strata-1

Jurusan Hubungan Internasional

Disusun Oleh :

HAVIDZ AGENG P.

06260098

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(16)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Havidz Ageng Prakoso

NIM : 06260098

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Upaya Pemerintahan SBY Dalam Meningkatkan Citra Pariwisata Indonesia Di Mata Dunia Internasional Tahun 2004-2011.

Disetujui

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

M. Qobidl ‘Ainul Arif, S.IP., M.A. Amaria Qori’Ula, S.IP

Mengetahui,

Dekan Ketua Jurusan

FISIP-UMM Hubungan Internasional

(17)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Havidz Ageng Prakoso

NIM : 06260098

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : UPAYA PEMERINTAHAN SBY DALAM MENINGKATKAN CITRA PARIWISATA INDONESIA DI MATA DUNIA INTERNASIONAL TAHUN 2004-2011.

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional

Dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Selasa Tanggal : 26 April 2011

Tempat : Laboratorium Jurusan Hubungan Internasional

Mengesahkan, Dekan FISIP – UMM

Dr. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji :

1. Tonny Dian Effendy, S.Sos, M.Si ( ) 2. Dyah Estu Kurniawati, S.Sos, M.Si ( )

(18)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Havidz Ageng Prakoso

Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 01 Juni 1987

NIM : 06260098

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Hubungan Internasional

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

UPAYA PEMERINTAHAN SBY DALAM MENINGKATKAN CITRA PARIWISATA INDONESIA DI MATA DUNIA INTERNASIONAL TAHUN 2004-2011.

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 26 April 2011 Yang Menyatakan

(19)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

1. Nama : Havidz Ageng Prakoso

2. NIM : 06260098

3. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

4. Jurusan : Hubungan internasional

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang 6. Jenjang Studi : Strata Satu (S-1)

7. Judul Skripsi :Upaya Pemerintahan SBY Dalam meningkatkan Citra Pariwisata Indonesia Di Mata Dunia Internasional Tahun 2004-2011

8. Pembimbing : 1. M. Qobidl ‘Ainul Arif, S.IP., M.A

.

2. Amaria Qori’Ula, S.IP

9. Kronologi Bimbingan

WAKTU

PARAF

KETERANGAN

Pembimbing I Pembimbing II

11 Oktober 2010 Pengajuan Judul

16 Oktober 2010 ACC Judul

14 November 2010 ACC Seminar Proposal

26 Januari 2011 Seminar Proposal

18 Februari 2011 Revisi Bab I dan

mengerjakan Bab II

26 Februari 2011 ACC BAB I

10 Maret 2011 ACC Bab II dan Bab III

09 April 2011 ACC Bab IV,

Malang, 26 April 2011 Pembimbing I, Pembimbing II,

(20)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang tidak terhingga atas anugrah pikiran yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir jaman.

Berangkat dari permasalahan isu terorisme pasca bom Bali I yang membuat citra pariwisata Indonesia terkena imbas-nya, dan menjadikan menurunnya kepercayaan dunia Internasional dan sempat pesimis dalam melakukan perjalanan ke Indonesia, sehingga penulis mengangkat judul Upaya Pemerintahan SBY dalam Meningkatkan Citra Pariwisata Indonesia di Mata Dunia Internasional pada tahun 2004-2011.

Pada umumnya, peran Indonesia sebagai salah satu dari tujuan pariwisata dunia memberikan ketertarikan tersendiri bagi penulis untuk meneliti mengenai alasan dari Indonesia yang menjadikan pesona pariwisata yang luar biasa sebagai kekuatan berdiplomasi Indonesia.

Pada dasarnya, masih sangat sedikit tulisan mengenai pembahasan tentang pariwisata yang di bingkai dalam perspektif ilmu Hubungan Internasional.

Sehingga di dalam penulisan ini penulis menyadari masih memiliki banyak kekurangan dalam tulisan ini. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kontribusi ide dan kritik yang bersifat konstruktif terhadap tulisan ini, sehingga tulisan ini dapat menjadi salah satu literature yang bermanfaat bagi pembaca untuk meningkatkan pengetahuan mengenai disiplin Ilmu Hubungan Internasional yang lebih luas lagi.

Dalam kesempatan ini-pun tidak luput penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan, bimbingan serta petunjuk-petunjuk yang penulis terima dalam menyusun skripsi hingga selesai.

Ucapan terima kasih tersebut penulis tujukan kepada :

(21)

 Bapak M. Qobidl ‘Ainul Arif, S.IP., M.A. dan Amaria Qori’Ula , S.IP selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya serta memberikan banyak pengarahan dan bimbingan dalam usaha pembuatan skripsi ini.

 Para dosen FISIP-UMM khususnya Jurusan Hubungan Internasional Bapak M.

Qobidl ‘Ainul Arif, S.IP., M.A. Bapak Tonny Dian Effendy, S.Sos, M.Si, Ruli Inayah Ramadhoan, S.Sos, M.Si, Ibu Dyah Estu Kurniawati, S.Sos, M.Si, Bapak

Victory Pradhitama, S.Sos, M.Si, ibu Amaria Qori‘Ula, S.IP Bapak M.Syaprin Zahidi, S.IP, yang telah banyak memberikan bekal semasa kami kuliah di FISIP-UMM.

 Seluruh staff dan karyawan FISIP-UMM yang telah banyak memberi bantuan-bantuannya sehingga memperlancar dalam penyusunan skripsi ini.

 Kedua orang tua, dan seluruh keluarga besar penulis yang telah banyak membantu baik moril maupun materiil selama penulis kuliah hingga selesainya skripsi ini.

 Semua teman-teman yang telah banyak membantu di dalam penyusunan skripsi ini.

 Dan semua pihak yang telah membantu hingga selesainya penulisan skripsi ini, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Semoga ALLAH S.W.T membalas semua kebaikan dari pihak-pihak yang telah memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Akhirnya penulis berharap supaya skripsi ini dapat bermanfaat dan sebagai bahan rujukan bagi semua pihak yang membacanya. Amin.

Billahi Fii Sabilil Haq, fastabiqul Khairat

Malang, 26 April 2011 Penulis,

(22)

DAFTAR ISI

LEMBAR COVER ... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

BERITA ACARA ... v

1.7.3 Tekhnik Pengumpulan Data ... 13

1.7.4 Ruang Lingkup Penelitian ... 13

1.8 Struktur Penulisan ... 14

BAB II PROBLEM PARIWISATA DAN CITRA INDONESIA PADA MASASEBELUM DAN SAAT PEMERINTAHAN SBY ... 15

2.1 Instabilitas Keamanan ... 15

2.1.1 Bom Bali I 2002 ... 17

2.1.2 Bom Bali II 2005 ... 17

2.1.3 Tragedi Berbagai Teror Bom di Jakarta ... 18

2.2 Indonesia dan Islam Di Mata Dunia Barat ... 21

2.2.1 Citra Islam Pasca 9/11 ... 23

2.3 Efek Domino Yang Ditimbulkan Dari Terorisme ... 24

(23)

2.3.2 Travel Warning Dan Travel Ban Yang di Berlakukan Oleh Eropa dan Amerika

... 26

BAB III UPAYA PEMERINTAHAN SBY DALAM MENINGKATKAN CITRA PARIWISATAINDONESIA ... 29

3.1 Upaya Pemerintah Indonesia Mengatasi Permasalahan Terorisme ... 29

3.2 Publikasi Pariwisata Indonesia ... 40

3.2.1 Partisipasi Organisasi Non-Government ... 47

3.2.2 Kolaborasi Antara Pemerintah SBY Dengan Media Massa ... 48

3.3 Visit Indonesia Year 2008 Sebagai Branding Pariwisata Indonesia di Berbagai Daerah Sebagai Daya Tarik ... 50

3.3.1 Visit Beautiful Bali Indonesia, 2007 dan Bali is My Life ... 53

3.3.2 Jogja :”Never Ending Asia... 54

3.3.3 Jakarta : “Enjoy Jakarta ... 55

3.4 Citra Pariwisata Indonesia Sebagai Nilai Tawar Internasional Indonesia ... 56

BAB IV PENUTUP ... 71

4.1 Kesimpulan ... 71

4.2 Rekomendasi ... 73

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anholt, Simon, Brand New Justice: The Upside of Global Branding. Butterworth Heinemann, 2003

Anom, I Putu, Pariwisata Berkelanjutan Dalam Pusaran Krisis Global, Udaya University Press, Bali, 2010.

Badudu. J.S. KAMUS : kata-kata serapan asing dalam B. Indonesia. KOMPAS. Jakarta 2003. Djelantik, Sukawarsini, Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional: Aktor, Isu, dan

Metodologi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2007.

Kahfi, Syahdatul. Terorisme di Tengah Arus Global Demokrasi, SPECTRUM, Jakarta, 2006. Kamaruzzaman, Relasi Islam dan Negara: perspektif modernis & fundamentalis,

INDONESIATERA, Magelang, 2001.

Kartajaya, Hermawan, Attracting Tourists Traders Investors; strategi memasarkan daerah di era otonomi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.

Karyono, Ribut. Fundamentalisme dalam Kristen – Islam, Kalika, Jogjakarta, 2003 Kuncahyono, Trias, Irak Korban Ambisi Kaum Hawkish, KOMPAS, Jakarta, 2005

Kusuma, I Made, Pariwisata Berkelanjutan Dalam Pusaran Krisis Global, Udaya University Press, Bali, 2010.

Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi, Jakarta: PT Pustaka LP3ES, 1994, hal. 41

Nyoman S. Pendit, Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana, PT.Pradnya Paramita, Jakarta, 2003. Hal.133

Widiatedja, IGN Parikesit, Liberalisasi Jasa dan Masa Depan Paiwisata Kita, Udaya University Press, Bali, 2010.

(25)

Effendy, Yusli, 2007. State Branding, seminar Internasional jurusan hubungan internasional FISIP Universitas Muhammadiyah Malang, Mei.

Hasil wawancara bersama Barry Kafiar, Staf Fungsional Direktorat Diplomasi Publik di Kementrian Luar Negeri.

Sunarjo, Wuryastuti, 2007. Artikel yang berjudul :Perlu Management Handal Untuk Tingkatkan Daya Saing Pariwisata INDONESIA, Jakarta.

TABLOID Diplomasi: Media Komunikasi dan Interaksi, No. 26 Tahun II, Tgl. 15 Desember 2009 - 14 Januari 2010

Skripsi

DP, Rastiyono, 2006. Tesis tentang : Analisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pengeluaran Wisatawan Mancanegara Pada Industri Pariwisata Indonesia, Pasca Sarjana UNDIP, Semarang,

Feniza, Okty, 2011, SKRIPSI: Tantangan Diplomasi Publik Dalam Penggunaan Potensi Kelautan Sebagai Soft Power Indonesia (Studi Pada Rangkaian Even Internasional WOC-CTI dan Sail Bunaken), Universitas Muhammadiyah Malang,.

Sukarno, Budi, 2009, hal. 41, skripsi yang bejudul : Kebijakan Larangan Bepergian (Travel Warning) Australia Terhadap Indonesia Pasca Bom Bali 2002, UMM.

Internet

Artikel bebas, di: http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/viewFile/1477/1484., 28 Desember 2010. Artikel Bebas, di: http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/viewFile/554/1489., 23 April 2011.

Bali Kembali Jadi Forum Demokrasi Dunia, di: http://www.indonesiaberprestasi.web.id/?p=3879., 09 Desember 2010

Catatan bom Marriot tahun 2003, di:

http://sains.kompas.com/read/2009/07/17/10125777/catatan.ledakan.bom.marriott.tahun.2003., 22 Desember 2010.

Diplomasi Budaya via Pariwisata, di: http://bataviase.co.id/node/149977., 30 Maret 2010

Eksplorasi Bawah Laut Sebagai Bentuk Kerjasama ‘Soft-Power’ RI-AS, di:

http://www.seruu.com/index.php/2010121633365/utama/industri-hutan-a-kelautan/eksplorasi-bawah-laut-sebagai-bentuk-kerjasama-soft-power-ri-as-33365/menu-id-699.html., diakses 17 Desember 2010 Forum Demokrasi Bali, di:

(26)

Indonesia Jamin Keselamatan Wisman, di: http://bataviase.co.id/node/406576., 28 Desember 2010.

Indonesia Tuan Rumah Pertemuan Ilmuwan Internasional, di: http://sains.kompas.com/read/2008/07/28/14262559/Indonesia.Tuan.Rumah.Pertemuan.Ilmuwan.Internasio nal., 28 Juli 2008

Inilah.com, Mengembalikan Masa Keemasan Pariwisata, di:

http://www.inilah.com/read/detail/4592/mengembalikan-masa-keemasan-pariwisata., 15 Desember 2007

Jumpa Pers Akhir Tahun 2010 Kemenbudpar, di: http://tourismindonesiaonline.com/jumpa-pers-akhir-tahun-2010-kemenbudpar/., 31 Desember 2010

Kepentinagan Indonesia Pada Penyelenggaraan UNITED NATIONS FRAMEWORK CONVENTION ON CLIMATE CHANGE (UNFCCC) 2007 DI BALI, di : http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/viewFile/504/85., 5 April 2011

Litbang Pertahanan Indonesia, Terorisme, Bagaimna Mengatasinya?, di: http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=6&vnomor=17, STT No. 2289 Volume 9 Nomor 17 Tahun 2006

Litbang Pertahanan Indonesia, KONSEPSI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME DI INDONESIA DALAM RANGKA MENJAGA KEUTUHAN NKRI, di: http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?vnomor=19&mnorutisi=7., STT No. 2289 Volume 10 Nomor 19 T.A. 2007, 11 November 2010.

Logo Visit Indonesia Year dilanjutkan hingga Tahun 2010, di: http://www.aalmarusy.com/2011/01/arti-logo-visit-indonesia-year.html,05 Januari 2011 Majalah Travel Club, Satu-satunya Majalah Penandatanganan MOU dengan Kemenbudpar, di:

http://tourismindonesiaonline.com/majalah-travel-club-satu-satunya-majalah-penandatangan-mou-dengan-kemenbudpar/, diakses 11 Januari 2011.

Media Massa Diminta Ikut Mempublikasikan Pariwisata Indonesia, di:

http://www.eramuslim.com/berita/nasional/media-massa-diminta-ikut-publikasikan-pariwisata-indonesia.htm., 11 Juli 2010

Pagi ini, Presiden Buka Pertemuan Internasional soal Pertahanan, di:

http://gresnews.com/ch/TopStories/cl/Australia/id/1968528/Pagi-ini-Presiden--Buka-Pertemuan-Internasional-soal--Pertahanan-nbsp,

Pariwisata Dalam Krisis, di: http://eprints.undip.ac.id/19470/1/Rastiyono-eprints.pdf, 09 Oktober 2010. Pariwisata Masih Stagnan, di: http://hetifah.com/artikel/pariwisata-indonesia-stagnan.html., 16 Desember

(27)

Polri: Aksi bom teroris di RI telah renggut 298 korban jiwa, di: http://www.solopos.com/2010/channel/nasional/polri-aksi-bom-teroris-di-ri-telah-renggut-298-korban-jiwa-54199., 25 February 2011

Sail Bunaken "Event" Maritim Terbesar Abad 21, di: http://www.antaranews.com/berita/1250130766/sail-bunaken-event-maritim-terbesar-abad-21., 13 Agustus 2009

Sail Bunaken, Momentum Kembalikan Citra Indonesia, di: http://travel.kompas.com/read/2009/08/11/09242245/sail.bunaken.momentum.kembalikan.citra.indonesia., 11 Agustus 2009

SBY Buka Forum Demokrasi Bali, di: http://www.inilah.com/read/detail/67726/sby-buka-forum-demokrasi-bali, 10 Desember 2008

Travel Warning Indonesia, di: http://www.indonesiaindonesia.com/f/88631-travel-warning-indonesia/., 10 februari 2011

Referensi

Dokumen terkait

Jika auditor selalu ditekan dengan adanya anggaran waktu yang cepat maka auditor akan bertindak terburu-buru dan tidak hati-hati atas pemeriksaan bukti-bukti yang

Selain itu, inspirasi yang mendorong kemunculan modul ini ialah hasrat Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia yang menginginkan generasi masa depan Malaysia ini muncul sebagai

Menurut Sutan Remy Sjahdeini bahwa keabsahan berlakunya perjanjian baku tidak perlu dipersoalkan oleh karena perjanjian baku eksistensinya sudah merupakan kenyataan, yaitu

Berdasarkan uraian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa, komposisi yang tepat pada produk ini adalah dengan volume tepung jagung yang lebih banyak

Adalah mutasi yang menyebabkan perubahan kodon spesifik suatu asam amino ke asam amino yang lain..

Seperti hasil pengamatan di SKB Karo, khususnya di PAUD Pelangi, guru kurang menstimulasi kecerdasan emosional anak usia dini dan masih lebih mementingkan IQ dari pada EQ

Lampiran

a) Tindakan rasionalitas instrumental merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan seseorang berdasarkan atas pertimbangan dan pilihan secara sadar untuk