ABORSI DALAM PANDANGAN ISLAM DAN KRISTEN:
SEBAGAI SUATU STUDI PERBANDINGAN
BOHATLHM
NIM. 1953211856
Jurusan Perbandingan AgQma
Fakultas Ushuluddin
lAIN
"Syarif Hidayatullah"
JAKARTA
Dr.H' .
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ushulucldin lIntlik
Memenuhi Syarat-syarat 1vIencapai Gelar Satjana Agamr.
Oleh:
R 0 HAT I. 11M
NIM. 1953211856Oi Bawah Bimbingan
Pemb·mbing II .
.
/
:/
Jurusall Perballdillgan Agama
Falmltas Ushuluddill lAIN "Syarif Hidayatullah"
Jakat'ta
PENGESAHAN PANITIA V.nAN
Skripsi yang berjudul ABORSI DALAI\'I PANI)ANGAN ISLAM DAN KRISTEN: SEBAGAI SUATU STUD! PERBANDINGAN lelah clilljikan clalam siclang munaqasyah Fakultas Ushliluciclin lAIN "SyariC Iliciayallillah" Jakarta pacla tanggal 06 Februari 200 I. Skripsi ini telah clilcrim<l scbagai s,dab salll syaral lInlllk memperoleh gelar Satjana Program Strata I (S I) pada JlIrlisan I'erbandingan Agama.
Jakarta, 06 Februari 200 I
Sidang MlInaqasyah
SlInanto • I rim Rasvid. JVi.Ag
5(I :;N^ZZGセAR , I
Dr. I!. M.A
NII' I
-r.'
MpMスゥゥY_OQセM
Sekrclaris f\'ler<Jllgkap Anggota,
II
Anggota,
Bismi//aahirrahmaatlirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesmkan skripsi ini dengan baik dan
Iancar tanpa adanya suatu halangan apa pun.
Shalawat dan salam tak lupa pula penlilis sal11paikan keeada Nabi Muhammad
SAW dan seluruh keluarga beserta sahabat-sahabat-Nya yang telah membawa kita
dari zaman kegelapan ke zaman yang penuh dengan i1l11li pengetabllan sepel1i
sekarang ini
Dalam rangka memenllhi syarat-syarat llntuk l11encapai Sari ana Strata I (S I),
dengan ini penulis mempersembahkan skripsi dengan judul "ABORSI DALAM
PANDANGAN ISLAM DAN KRISTEN: SIWAGAI SUATU STUD!
PERBANDINGAN".
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa
adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, bail< bantllan yang bersifat
langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis i!1gin mengucapkan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Hamdani Anwar, MA., selaku Dekan f。ォlAャエセャウ UShlllllddin yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis selama masa perkliliahan di lAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Ketua ]urusan Perbandingan Agama beserta seillruh :,udT PCl1gajar di Fakllitas
Ushuluddin lAIN Syarif Ilidayatllilah Jakarta y,mg Lelah mendidik dan
membimbing penulis selama masa perkuliahan.
3. Ibu Dr. Hj. Musyrifah Sunanto dan Bapak Drs. ]-Iarun Rasyid. MAg. selaku dosen
pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama
penyusunan skripsi ini.
4. Uda Israr Buchari (Da' Is) yang tak bosan-bosanya membel'i semangat kepada
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan yang telah membai1tu penulis
baik moril maupun materil sehingga penulis dapat mel1yelesaikan skripsi ini
dengan baik dan cepat.
5. Seluruh keluarga terutama sekali Ibu dan Lia (Kakak) yang Leiah mendidik penulis
dengan penuh kasih sayang serta pengorbanan yang tak terhingga baik moril
maupun materil selama penulis menuntut ilmu sehingga mampu menyelesaikan
studi program SI di Fakultas Ushuluddin lAIN Syarifj-lidayatullah Jakarta.
6. Seluruh teman-teman (Fahmi, Halif, Upit, Enah, Novi, Heri B「セ、・ウBL Awn, Iway,
Hamdah, Eha, Mala, Yuli dan Ida serta seluruh Jurusan Perbandingan Agama
Angkatan '95 dan juga Obe dan Rio (Mahasiswa STT Jakarta) yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga amal baik mereka
semua mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.
Ican thank's berat atas bantuannya dan tak lupa pula kepac\a saudara M. Agus yang
kini entah di mana rimbanya, penulis mengucapkan terima kasih mas semangatnya.
Jakarta, 6 Februari 2001
Penulis
DAFTAR lSI
LEMBAR PERSETUJUAN .
LEMBAR PENGESAHAN .
KATA PENGANTAR .
DAFTAR lSI .
BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan JlIdlll
.
n
III
VI
BAB II
B. Pembatasan dan Perll!11l1Sall rvIasalah .
C.
Metode Penelitian
D. Sistematika Pelllliisall .
ABORSI DALAM PANDANGAN ISLAM DAN KRISTEN.
A. Reprodllksi Manllsia dalam Al-QlIr'an dan Bibel
1. Tahap Pertllmbllhan Janin dalam Rahim.
2. Penghormatan Islam dan Kristen atas lanin .
B. Pengertian dan Macam-macal1l Aborsi dalal1l Islam
dan Kristen
.
1.
Pengertian Aborsi
.
2. Macal1l-macam Aborsi
.
3. Cara Pelaksanaan Aborsi
.
4. Akibat Pelaksanaan Aborsi
.
DAFTAR PUSTAKA .
LAMPTRAN BAB HI
BAR IV
BAB V
2. Dari Aspek hukum Jinayat (Pi dana Islam) dan Pandangan
A1kitab Tentang Aborsi .
3. Hukuman Bagi Pelaku Aborsi .
SECT-SECT LATN DARl ABORSI A. Alasan-alasan Para Pelaku Aborsi .
B. Cara Pencegahan Teljadinya Tindakan Aborsi
ANALJSA PERBANDINCAN
PENUTUP .
A. Kesimpulan .
B.
Saran-Saran .VII
34
49
55
55
58
64
68
68
71
BABI
PENDAHULlJAN
A. Alasan Pemilihan Jlldlil
Setiap makhluk hidup mempunyai hak untuk menikmati kehielupan, baik
hewan, tumbuh-tumbuhan, apalagi manusia yang menyanelang gelar khalifatullah eli
permukaam bumi. Secara koelrati, manusia diciptakan Allah teniiri atas laki-laki dan
perempuan, elan dari penciptaan manusia yang berpasangan tersebul l11embuat mereka
cenderung melakukan hubungan biologis, yang bertujuan untuk melangsungkan
kehidupan keturunan manusia itu sendiri.
Namun, tidak semua manusia merasa senang elan bahagia elengan setiap
kelahiran, terutama sekali bila kelahiran itu merupakan kelahiran yang tielak
direncanakan, yang antara lain disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya
kemiskinan, "kecelakaan" dan lain sebagainya. Hal ini mengakibatkan banyak di
antara pcrempuan (ibu) yang menggugurkan kandungan mereka (aborsi) setelah janin
(embrio) bersemi elalam rahimnya.
Aborsi merupakan pengalaman traumatis elan tragis y,mg tel:jaeli di hampir
seluruh pelosok dunia. Perelebatan tentang masalah ini plln tdah beriangsung sejak
lama dan sudah menjadi bahasan rutin di setJap konferensi internasional mengenai
kependudukan, pembangunan sosial, anak-anak, wamta, elan lain-lain.I Silang
lMarzuki Umar Sa'abah,Seks dimkiw,(Jakarta: Gcmll In::;ani pャGイセウL I()1j7), eeLkc-l,b. YセQ
pendapat tentang masalah aborsi memang pelik. Aspeknya bermacam-macam, legal,
teologis, etis, sosial dan personal2
Membahas tentang masalah aborsi merllpakan topik yang sangat emosional,
karena dalam membahas masalah tersebut mau tidak mau menyentuh permasalahan
yang selama ini dianggap tabu oleh masyarakat Indonesia khusllsnya, elan masyarakat
Timur umumnya, yaitu seksualitas elan reproeluksi Didl hal tcrscbllt sccara signifikan
menimbulkan masalah-masalah dan dilema-e1ilema menyakitkan yang gawat.
Kebanyakan para ahli, baik agama maupun sosial lainnya yang tak henti-hentinya
membahas tcntang masalah aborsi. Dan tlilisan-tulisan :nercka pun tdah banyak
menghiasi surat kabar, majalah, buku dan sarana-sarana informasi lainnya.
Dalam agama Islam, terdapat banyak perbedaan dikalangan para fllqoha dan
ulama dalam membahas masalah ini. Pada dasarnva, per1.1edaan pcnelapat tersebut
didasari atas batasan-batasan boleh tidaknya mdakukanaborsi, yaitu aborsi yang
dilakukan sebelum 40 hari usia kandungan, sebelum 120 hari dan sesuelah 120 hari.
Tetapi ada pula pendapat para ulama lainnya yang sama sekali tielak mengizinkan
melakukan praktek aborsi pada saat apapun jua.
Sedangkan daIam agama Kristen, permasalahan tentang kontroversi aborsi
tersebut menimbulkan perpecahan dalam negara dan gercja yang semakinhebat. Di
mana golongan-golongan gereja yang besar menyerang kedua pihak dalam perbedaan
pendapat tentang masalah aborsi. Api pertentangan di antara mereka tidak
2John Stott, Isu-isll Glob:ll Men:wmng !(epeJl1iJJlpin:lJlKri8thll1i: Peni/:dfl11:da.r;:Mas:l1:m Sosia1 dllfl Moral Konten1porer, Penerjemah: G,lvLi\. Naing;golan, (l:lkarta: |ᄋゥQセG。ウゥャョイHcスュオョゥォ。ウゥ Binn
3
menunjukkan tanda-tanda membaik, bahkan malah sebaliknya semakin merunemg
dan menjurus kepada perpeeahan yang hebat.
Ketika menghadapi masalah-masalah itu, etika Kristen berbieara dan
menanggulangi permasalah tersebut. "Beberapa badan gereja telah menganjurkan
suatu 'jalan tengah' di bawah rubrik 'pilihan yang mendukung', dengan berpendapat
bahwa hal-hal ini seharusnya merupakan soal hati nurani, bukan soal
perundang-perundangan perdata, dan bahwa salah bila negara melarang abortus.,,1 "Tidak ada
ajaran dalam Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru yang dengan tegas mengutuk atau
memaafkan tindakan abOlius. Berdasarkan studi Alki:abiah, perdebatan itu telah
terjadi atas dasar-dasar yang pasti.""
Tindakan aborsi tidak hanya melenyapkan kcbcJildililll janin dalam rahim
seorang ibu sehingga menghilangkan kemungkinan bayi'1ya untuk menikmati
kehidupan di dunia inL tetapi sekaligtis juga mcngallcam nymva sang calon ibu yang
mengandungnya. Dan kenyataan m1 membuktikan bahwa lindakan aborsi
menimbulkan efek yang besar bagi sang ibu.
Mengingat betapa besarnya bahaya yang timbul dari tinelakan aborsi ini, eli
samping pengguguran itu juga merupakan perbuatan asusila bila dipanelang dari sudut
moral dan etika, maIm di sini timbul persoalan,. bagaimana pandangan hukum Islam
dan Kristen menyangkut masalah tersebut? Dalam Islam, apakah perbuatan tersebut
dapat eligoiongkan ke dalam kategori tinelak pidana pcmbunuhan (jarimat) yang
aneaman hukumannya ada1ah qisas dan diyat, atau perbuatan itu bebas dari aneaman
3Jt C Sproul,EtikH dIm Siktlp Orang Kristen: BeJwr dIm SnlHh di DlIJ1ifl.Altts;,Kini, (lawa Timur: Yayasan PCllerbit Gandum Mas, 1996), Cet. ke-2, h. 94
hukuman karena wujud dari janin masih bersifat semu? Dan dalam agama Kristen,
bagaimanakah atau usaha apa yang dilakukan oleh gereja dalam menyikapi
permasalahan inL
Dengan memperhatikan fenomena di atas, pel1ulis berpretensi untuk
mengupas permasalah tersebut, oleh karena itulah maim pemJiis memilih judul
"ABORSI DALAM PANDANGAN ISLAM DAN KRiSTEN: SIWAGAI SUATU
STUDI PERBANDINGAN" menjadi sebuah judul skrii)si. i\c1apun pengambilan
juclul skripsi tersebut didasari dengan beberapa alasan, yaitu
1. Penulis ingin mengetahui hukum aborsi, baik ditinjau dari agama Islam maupun
Kristen, dan sekaligus ingin 'mengetahui persamaan clan perbeclaan di antara
keduanya.
2. Sesuai dengan disiplin ilmu yang penulis pelajari di Fakultas Ushulucldin jurusan
Perbandingan Agama, maka pokok pembahasan skripsi ini sangat urgen, karena
sangat berkaitan dengan "keagamaan" dan "keperbandingan".
3. Karena judul yang penulis ajukan kali ini belum pernah dibahas oleh mahasiswa
terdahulu yang menyelesaikan studinya di Fakulms Ushuluddin, jurusan
Perbandingan Agama lAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Pembahasan mengenai aborsi sangat luas, oleh karena itulah dipandang periu
untuk membatasi masalah dan permasalahan tersebut yang sesuai dengan judul yang
penulis ajukan. Dalam penulisan skripsi ini, ada beberapa persoalan yang penting
6
Bab pertama adalah pendahuluan. Pada bab ini dijelaskan tentang alasan
pemilihan judul, pembatasan dan perumusan masalah, metode penelitian serta
sistematika penulisan.
Bab kedua, penulis akan membahas tentang aborsi cla!al1l panclangan Islam
clan Kristen yang mencakup repropcluksi l1lanusia dalam kccllla agal1la tersebut yang
meliputi tahap pertumbuhan janin dalam rahim serta penghorl1latan Islam dan Kristen
atas janin. Selanjutnya pengertian dan macam-macam aborsi clalam Islam dan Kristen
yang mencakup penge11ian aborsi, macam-macam aborsi, cara pelaksanaannya clan
akibat clari aborsi itu sencliri, se11a panclangan hukum Islam clan Kristen tentang aborsi
clitinjau dari aspek moral, aspek jinayat, panclangan Alkitab tentang aborsi serta
hukuman bagi pelaku aborsi.
Bab kctiga penlilis akan l1lembahas scgi-scgi lain clari ahorsi yang mclipliti
alasan-alasan para pelaku aborsi serta cara pencegahan teljadinya ticlakan aborsi.
Pada bab keempat penulis akan mengkaji tentang analisa perbandingan yang
akan sedikit membahas persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang
masalah aborsi yang terdapat dalam agama Islam dan Kristen.
Bab kelima, penulis akan menguraikan kesimplilan yang di clapat sebagai
hasil pembahasan permasalahan. Dan berdasarkan kesil1lplilan tersebut penulis
A. Reproduksi Manusia dalam AI-Qur'an Dan Bibel
1. Tahap Pertumbuhan Janin dalam Rahim
a. Dalam Perspei<tifIslam
Seperti makhluk-makhluk lainnya mannsJa "dalah eiptaan Allah. Dalam
peneiptaannya tersebut, manusia menjalani beberapa tahap perkembang-biakan sejak
dari tanah sampai menjadi manusia dalam sebaik-baik bentuk. Proses kehamilan dan
kelahiran dinyatakan oleh Allah dalam al-Qur' an, sebagaimana yang dijelaskan
dalam beberapa surat dalam al-Qur'an, yang salah satlinya adalah surat al-Mu'minun
ayat 12-]4 yang berbunyi: /.
'" ? 1 " /' ;1
1 /'/" 1/..\ ,/
\ゥエャjsZ[HセG
セi
q ;'
セG[[セcゥo
.".
L
セ
.;uL::
\lZセBMjャセセML
.
MOセyGセセ
.
r
セセ
¢セオ
'y4' 4" ., " ' v ; 7 ,hi / ., / / . / / '
\ij.j;
[ZNセエ|uZ|QセセiセセLuZZセ{Xャ「ヲ
•
.""
J'J.
\-.
/
\,;;:::2'. :
/\1.\:-
1\セ|ML
Oセ
/{l>"1IT: 1"\1:
/<::/
GOZセi セjZllNZZML
"
QLDMセ「gセQ'"
l.?,/,.Jd:oJ
ャNセ セu
v'
f
r
r ,/
:;7' ?. (It - If :
セケLNェjャ
).
セャ
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah meneiptakan manusia dari suatu saripati (berasal dari tanah). Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kaini jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan d"ging. Kemudian Kami jadikan dia mahkluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suei-lah Allah,
8
Surat ai-Hajj ayat 5 yang berbunyi: ;;
/ J
r''/
"/
Ft';! -::: /)
t
>'?
..
v / Z: 1 iセ 1 :' 1セ ;' .:. n /Jl
セ セ"/ ."
セN?
I
.>UI'
.
セt.:
セHケケ
L)';|NZNセ
セ
l$Y-;/'-!!
U\if
セ
vq , ; , 1 I IセGAGN J '
コLBセOBOセセセWVセセ_
セセGセセW
」NMセャZイセN
I,,>J
W /
q'-J:f-
4' qlY"J(
qu:;'
Hセ
|セイセェ
セィBヲエセ
jAHセjNNセ
/pセH[cセlZヲセセG
l' 7 / / / ( .jセ[
, ,(,.?
r
.(0:J1\
セ J . . .セᆬBPNyZZG
r
セ
Artinya: Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian clari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya can yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditel1tukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan ... (S. ai-Hajj: 5)
Surat aI-Mu'min ayat 67 yang berbunyi:
J )1
J
/
/1 J / ;J • / / セLBセZ
..セセ_
BセMiサイ_セ
.. .:. /;;""r(
:JI/
セHT
/セHセャNcヲGB
yYc.>:"
セセセセセ
<I
1'1?f_
.(lY:cYyl) '"
セ
Artinya: Dia-lah yang menciptakan kal11u dari [aneth keJ11udian dari setetes air mani. Sesudah itu dari segumpal darah, kel11udict<l dilahirkannya kamu sebagai seorang anak ... (S. al-Mu'min: 67).
AI-Qur'an memandang proses penciptaan Jamn sebagai serangkaian
perubahan atau "penciptaan", yang akhirnya diberi jiwa.I Dalam pembentukan seorang anak, ibu-bapak memegang peranan yang sangat penting. sebagaimana yang
dijelaskan oleh Allah dalam surat ath-Thariq ayat 5-7 yang berbunyi
lFazluf Rahman, Etikfl Pengobat:m ]S];tJ11: Pcnjc!<tj:l1wl1 Seonmg IVeol1JOdcnJis, (Handung:
Artinya: Maka hendaklah manllS;a mempel hatikan dari apakah dia
diciptakan. Dia diciptakan dad air yang t:erpaccal'. \'allg keluar dari antafa
tlliang sulbi laki-Iaki dan tulang dada perempll<lli. (S. lIth-Thliriq: 5-7).
Dalam surat al-Hujaraat ayat 13 yang berbunyi:
,
, . /
/
/
J'1-I
J
,<'
r yr:
"
ry .NNNL[セ \ H|セ| ? I セGiサャG"'L/
(\r
Zセセ
I ) ::.:.],:'" I
セ セ
:>
0;
イZ[[セuMセGャゥェヲ
GJ
L8-:' _
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kall1i ll1eneiptakan kall1l1 dari seorang laki-Iaki dan seorang perempuan. (S. 1I1-lIl1jaraat; 13)Dengan memperhatikan nash-nash ai-QuI" an di atas, para 1I1all1a berpendapat
dan membandingkannya dengan penemuan-penemllan sains modern tentang tahap
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Adaplln mhap yang di maksud
dapat dika.tegorikan sebagai berikllt:
1.Tahap an-Nuthfah.
Kata nuthfah yang dimaksud dalam konteks ini aclalah setetcs sperma2 Perlu diterangkan bahwa nuthfah berasal dari akar kata yang berarti mengalir. Kata tersebut
dipakai untuk menunjukkan air yang ingin tetap dalam w'lclah, sesudah wadah itu
dikosongkan. Jadi kata itu menunjukkan setetes keeil, dan di sini berarti setetes air
sperma3 Adapun maksud seperti itu dikuatkan oleh Firman Allah dalam surat
al-Qiyaamah ayat 37, yang berbunyi:
2Chuzaimah T. Yanggo dan Hafiz /\nshari (ed), ProbleJ11utiJ:';fIllJKllIJ1 Is/:tJ1JJ(ol1tempOl'er(II),
(Jakarta: PT. PlI'takn Firdall', 19%). Cet. ke-2, h. 1211
10
Artinya: Bukankah ia dahulu setetes air mani yang ditll/ll[lahkan
(S. al-Qiyaamah,37).
Kemudian ayat lain menunjukkan bahwa seleles air man; i!u ditaruh di tempat yang tetap (qarar) yang bermii alat kelamin.
HQイGセセZjiI
MZjセPセセXGセQ[セOセ
-9 l' ,/
I
Artinya; Kemudian Kami jadikan saripati itu ?jr mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (S. al-Mu'milll!Il, 13)
Kata tersebut menunjukkan tempat yang terhormat, tinggi clan kokoh4 Proses kehamilan menurut ilmu pengetahuan kontemporer aclalah sebagai berikut: setelah mani masuk ke vagma, sperma-sperma bergerak keclalam rahim (uterus),
menyeberanginya, clan memasuki salman telur (fil//<!I'iuli tllhe) Ovum Sl wanita
berada clalam saluran telur itu. Sperma-sperma bergerak ke dalam :;aluran telur untuk
mencari ovum. Ketika sperma-sperma itu mcncapai ovum, biasanya hanya satu darinya yang berhasil memasuki ovum. Perjumpaan sperma pria dan ovum wanita ini clisebut clengan pembuahan (fertilisasi). Setelah pembuahan, ovum tersebut mulai berjalan ke arah rahim; clan setelah masuk ke rahim, ia kemudian menempel pacla clincling rahim. Proses ini clisebut implantasi, yaitu o'lum yang tclah clibuahi dalam
h· 5
ra 1m.
.IIbid
5Sayyid iVluhnn1mad Ridhwi, PerkmviwtrJ dun ScJ.:s D:t/mn !,;!a.n (hll,;<lfl;l 1.('111('1"(1, 1(96),Cet.
2. Tllhll!) lll-' Alllqllh.
Pcrkcmbangan Janl1l sclanjutnya aclalah pertLu,lbllhan pcmbllahan antara sperma clan ovum yang mcnjacli zat (scsuatu) yang mdckat pacla clincling rahim. Dalam tcks al-Qur'an clisebut clcngan al-"alagah"
Kata Arab yang cligunakan clalam konteks ini aclalah 'alaq yang bcrarti sesuatu yang tergantung, scbagaimana yang cI\iclaskan clalam ayat berikut ini
AJ1inya: Bukankan manuSJa (clahulu) aclalah sejullllah kecil sperma yang clitumpahkan? Kemuclian ia menjacli sesuatu yang bergantung, lalu Dia membentuknya clalam ukuran yang tepat clan selan!s.
(S. lll-QiYllllJIIllh;37-38)7
3. TllhllP lll-Mudhghllh.
Setelah tahap 'alagah (sesuatu yang mclekat) al-Qur'an mcnyebutkan bahwa Janm kemuclian menjacli muclhghah (scperti claging yang l1ikunyah). Berikutnya
tal11paklah tulang (al- 'idham), lalu tulang itu clibungkus olch daging (sepcrti claging segar), sebagail11ana yang cliilustrasikan oleh Allah claial11 firmannya:
Artinya: Lalu tulang belulang itu Kami bungkus clengan claging. (S. lll-Mu'miuuu: 14)8
HサセィオWL。ゥュ。ィ '1'. Yanggo dan I-Iflfiz An::>hari (ed), loco dt,
セQ|Lイ。オイゥ」」 Bucaille, AsaJ-Usul AfuJ1lJsi:l Meal/rut BibeJ, aャセoオイG[キ dim Suins, PCllcrjemah: Rahmani ⦅|セエャャエゥN (Bandung tvtizan,19(9). Cct.. kCH13, h. 2-19
12
4. Tahap Pemberian Nyawa.
Sctclah mclalui tiga tabapan, yang dalam tafsir ai-Qurthubi discbutkan sclama
tiga bulan,
pcrtumbuban janin scmakin
scmpurna dcngan
ditiupkannya ruh
kcdalamnya. Pcrnyataan bahwa rub ditiupkan kc dalam janin sctclab bcrumur tiga
bulan dikuatkan olcb sabda Muhammad Rasulullab SAW, yang bcrbunyi:
Artinya: Sctiap kamu dikumpulkan dalam rahim ibumu sclama cmpat
pulub bari, kcmudian bcmbah mcnjadi scsuatu yang lllcickat juga dalalll
masa cmpat puluh hari, kCllludian bcrubah mcnjadi gUlllpalan daging juga
dalam waktu cmpat puluh hari. Sctclah itu Allah lllcngutus malaikat
untuk mclcngkapi cmpat bal, yaitu rczcki, ajal, scngsara dan bahagia.
Barulab sctclah itu ditiupkan rub kcdalamnya
(II. R Bukhal'i, Muslim, Abu thud dan Tinnil!1-i ).')
b. Dalam I'erspcktif Kristen
Oalam scluruh Alkitab ditckankan babwa manusia adalah bagian dari alam
ini.
toCcrita kitab Kcjadian tcntang pcnciptaan mcmbcrikan kcpada manusia tcmpat
mulia
dalam
alam
scmcsta.
11Manusia
dipcrintahkan
lllcmcnuhi
bumi
dan
mcnaklukkannya, dan manusia bcrkuasa atas scmua mahkluk. (Kcjadian I: 28). Oi
'Ibid
lPEnsJ1dopedi Alkit:lbJl1:1Sil KJi1i, (Jakarta: \'ayasan Komapjkasl BUl,] Klisih/ OIvlF, 1996),eeL
ォ」\セ .• .lilid2, h. 23
antara segala mahkluk ciptaan Tuhan, hanya manusla yang sejak awal mempunyal
hubungan yang khusus dengan Sang Pencipta, sebagaimana yang ditekankan oleh
Kejadian 1: 26:
Berfinnanlah Allah:"Baiklah Kita menjadikam manusia menurul gambar dan IUpa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut clan burung-bulUng di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi clan atas segal a binatang melata yang merayap di bumi."
Di Kejadian 2: 7 disebutkan bahwa ketika ituiah Tuhan Allah membentuk
manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya;
demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Ayat ini pertama-tama menunjukkan bahwa manusi? bukan berada dengan
senclirinya, melainkan bahwa acla yang menciptakannya, yaitu Tuhan Allah sendiri.
Tuhan Allah-Iah yang menciptakan manusia, yang scmula belum acla, sehingga
menjadi ada. Manusia bukanlah ketulUnan Tuhan Allah, 12, Juga bukan mengalir
keluar daripada Allah, tetapi ia c1iciptakan oleh Allah.12
Kata yang diterjemahkan dengan "c1ebu tanah" c1i sim adalah
en/amah,
yang ditempat lain di pakai kata "daging" atau
basal'
untuk menyebutkan tubuh manusia itu.Kata basar ini di dalam bahasa Yunani adalah
sarx.
Kedua kataini-basar
dansarx-di
dalam Alkitab c1ipakai dalam hubungan yang bennacam-macam, clan c1iteljel11ahkan
dengan bermacam-macam cara juga, sebagai umpamanya: tubuh (Ayub. ]9: 26;
Mazmur. 16: 9; Kis. 2: 26), makhluk (Mzm. 145: 21), manusia (Yes. 31: 3), orang
(Luk. 3. 6), dan lain sebagainya.13
12J-larunHadiwijollo, llIUlllKJ1'sten, (Jakarta:(rullllllg,\-[ulia,l (If)S). eeL ke-2, h. -J73
14
Dapat dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan " debu tanah" atau "daging" pertama-tama adalah tubllh atau badan manllsia, bentuk atau penampakan manllsia yang lahiriyah, segi yang kedllniawian atau segi kodrati l11anllsia, yang l11enjadikan manusia sebagai mahklllk yang berbeda sekali dengan Tuhan Allah khaliknya. Debu tanah atau daging terbataslah hidupnya, dapat rusak (Yes. 3 I: 3) dan olch karenanya juga lemah (Mzm. 56: 78: 31). Demikianlah debu tanah clan daging tidak memiJiki hidup di dalam dirinya sendiri. Debu tanah dan daging hanya dapat hidup selama Tuhan Allah memberikan kehidupan kepadanya (Kej. 6: 1,3). Rasul Paulus menyebut tubuhnya sebagai manusia lahiriyah, sebagai lawan dari l11anllsia batiniah (2 Kor. 4:
16) 14
Selanjutnya, tllbuh eli elalam Alkitab bukan hony;1 dipandang scbagai benluk,
lawan dari isi, akan tetapi tubuh juga dipanc1ang sebagai earn herada Illanusia yang
secara asasi dan konstitutif Manusia tidak dapat elipisahkan dari lububnya seneliri. Menyebut "tubuh" manusia, berarti l11enyebllt "manl'sia" ilu scneliri Tabiat atau koelrat insani manusia dinyatakan atau diungkapkan dengan jelas di dalam tubllhnya yang jasmani itu, yang mewlljudkan satu kesatuan yang harmonis dengan segala
bagmn- agmnnya.. b ' 15
Dari Kejadian I: 26 kita dapat mengetahui ballWa cara Tuhan Allah menjadikan dan menciptakan manusia berbeda sekali dengiin car'a-Nya menciptakan
mahkluk-mahkluk-Nya yang lain. Atas pertimbangan TUJ1W1 Allah yang bulat dan
bijaksane., atas putusan kehendaknya yang bebas, manusia diciptakan. Manusia bukan
dilahirkan oleh Allah secara biologis, juga bukan dialirkan I:cluar dari zal illahi,
seperti sungai yang mengalir keluar dari sumbernya, juga bllkan kepingan yang
terpisah daripada Allah atau percikan yang dipercikkan dari-l\iya Manllsia adaJah
mahkluk dalam arti yang sebenarnya, yang adanya karena c1icipwkan oleh Tuhan
Allah. Manusia adalah hasil karya Allah yang keadaannya bcrlainan sekali c1engan
Tuhan Allah yang menciptakannya.16
2. Penghormatan Islam dan Kl'isten atas Janin
a. DalamPerspektiflslam
MakhJuk hidup yang paling mlliia di atas permllka<ln humi ini <1(l;llah manusia,
sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah dalam surat al-Isl'an' avat 70 yang berbunyi:
I 1 , ; . / I .
セO
?/:t.J/' ,
.;;..r;1' ...- /,..-' \-: 1 /9
ANセ
..
OLセセ)1 ....
,,!J.
-.#<// "'l/I f . " . . ,... ·
. /
OセA,,/
LI} ...
C-.:,'t-...-セNᄋセイ
LY:'
セNOjMMG . - ' . '-:::'r
' (
セセ--y-.
,
./....
/1
-
/
:;-'
/
,...-. / / . / Oセ / セ
:.
/ ./,(Y. '.
7'...v>
'"':::II) .
fA" .
セ セ
L:;J;..:
0
[」NNPyセ_
"': .
'.3J ,..
セセ
LJセMGOO
, / ?
Artinya: Dan sesungguhnya teJah [(ami muliakiul anak ClICU Adam, [(ami
angkut mereka di daratan dan di lautan, [(ami beri mereka rczeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelcbihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (S. lll-Tsraa': 70).
Setiap l11anusia berasal dari janin, oleh karenanya Islam sangat l11enghormati
dan melindungi janin sejak masih dalal11 kandungan. Penghormatan dan perlindungan
Islam terhadap janin sangat besar. Demi kepentingan dan kesejahteraan janin, wanita
yang sedang hamil dikecualikan dari puasa wajib di bulan Ral11adhan. Jika seorang
wanita melakukan suatu kejahatan, misalnya saja membunuh, yang ga!1iarannya
[6
adalah hukuman mati, sedangkan ia dalam keadaan hamil, maka pelaksanaan
hukuman itu harus ditunda sampai ia melahirkan bayinya dan menyempurnakan
penyusuannya sampai bayi tersebut disapih. Selam<l dalam kandungan, guna
melindungi kesejahteraan dan perkembangan Jaml1 yang sehat, Islam telah
menetapkan berbagai aturan yang harus dijalankan. Sang ayah wajib menpersiapkan
segala keperluan selama masa kehamilan dan memenuhi segal a kebutuhan
finansialnya. Sekalipun, misalnya hubungan dengan istrinya terputus oleh sebab
perceraiao atau pemisahan atau kondisi-kondisi lainnya. Hal inipun berlaku pada
kehamilan yang teljadi di Iuar nikah dan tidak sah dengan menegaskan bahwa janin
yang terbentuk di luar ikatan perkawinan juga mel1lpunyai hak hidup yang sarna. Dan
sel1luanya itu berlaku tanpa memperhatikan usia kehamibn, tidak menjadi soal
apakah kehal1lilan itu kehamilan dini atau telah l1lenginjak usia empat puluh dua hari
lebih atau kurang.
Islam l1lemberi Jamo suatu zimma. Zimma adalah status yang l1lel1lberi
kualifikasi pada seseorang untuk melaksanakan berbagai Ilak dan kewajibannya,
kecuali bahwa yang demikian itu tidak sempurna dalal1l kasus janin, sebab janin juga
menikmati haknya, tetapi tidak mempunyai kewajiban. Janin l1lel1lpunyai hak untuk
dihubungkan dengan silsilah ayahnya tanpa mengacaukan paternitas. Jika ibunya
diceraikan atau seorang janda, maim sang suami tidak boleh l1lenikah dahulu sampai
janin dalam kandungan istrinya lahir, hal tersebut bertujui\n L1ntuk l1lenjaga silsilah
k . I 17
eturunan agar tetap .Ie as.
17Hassan Hathout, Revolllsi Sekswl1PerelllpWllJ: ObsfetJi dan GiIlt:koJogi {/;il:tJ11 Tinjmwn
Setelah janin "diberi ruh", yang terjadi setelah 120 hari kehamilan, janin telah
menjadi "manusia" dalam pengertian hukum, dan Jan1ll tersebut telah
memiliki"hak".11.Adapun hak-hak umLlm yang diberikan hukum Islam kepada janin
adalah sebagai berikut:
1. Hak untuk Hidup.
Anak-anak muslim mempunyai hak untuk dilal;irkan. Islam sangat melarang
pembunuhan anak dengan alasan apapun jua, baik lantaran takut akan kemiskinan,
ancaman kelaparan atau gairah yang berlebihan akan "kehormatan".l')
Ayah dan ibu tidak boleh merenggut hidup sang anak. baik dengan membunuh
ataupun dengan menanamnya hidup-hidup, sebagailYJana yang biasa dilakukan
orang-orang Arab Jahiliyah. Kctentuan ini berlaku unluk anak laki-Iaki maupun
wanita20 AI-Qur'an sangat mencela hal lersebut sebagaimana yang tertera di
beberapa surat dalam aI-QuI"an di bawah ini
Artinya: Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (S. aI-lsraa': 31).
t3Paz!ur Rahman,op. cit,h. 153
J9'i\bd HI-Rahim lUnuHn, I ..lmll d;m KB, Pcnerjcmah: \luhammad jェ[ャウセMゥャャャN (jakarta: Penerbit Lentem. 1997), h. 36
20Svckh Muhammad -Yusuf Qan.ihawi, H:l1aj d:w II:tm111 d:d/un Isl:l11J. PCl1crjcm;lh: ivャャャGセャュョQ。ャ
18
Artinya: Dan janganlah kamu membunuh an2k-anakmua karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamll dan kcpada anak-anakmu ... (S. al-An'am: 151).
Artinya: Dan apakah bayi-bayi perempllan yang dikubur hidup-hidup ditanya, lantaran dosa apakah mereka dibunuh? (S. at-Tal"vir: 8-9).
2. Warisan.
Hukum Islam mengatakan bahwa selama janin masih berada dalam kandungan
ibunya, dia tidak secara langsung memiliki hak waris Olch karena itu, jika
pemberi wasiat meninggal, sedangkan sang bayi belllJ1i lahir, maka pembagian
wan san hams ditunda sampai ia lahir. Hal ini karena tidak ada jaminan pasti
bahwa janin akan lahir dengan selamal. Jika ia l"hir dalam keadaan tidak
bernyawa, maka ia tidak memiliki hak dalam pembagian warisan. Begitu juga
dalam situasi biasa, tidak dapat dikatakan apakah janin akan lahir sebagai laki-Iaki
atau perempuan-maka lebih baik menunggu kelahirannya scbelum diberikan,
dengan mengingat bahwa ada aturan-aturan khusus yang mengatur pembagian
warisan bagi laki-laki dan perempuan21
3. Penguburan Bayi.
Hukum Islam mengatakan bahwa janin yang gugur atall lahir dalam keadaan tidak
bernyawa hams dikebumikam selayaknya. Ibn Abidin-pengarang Hashiyah Radd
:llAbul Fadl lvlohsin Ebrahim, Abors4 Kontrm:;epsi d:m Alcngtlt:l,';i !(cl1];lndu!:m: I..'ill-isll
al-Muhktar-menunjukkan bahwa janin yang tidak mengeluarkan $llara pada saat
lahir hams dimandikan (ghusl), diberi nama, dibllngklls dalam selembar kain
(kqfan), dan dikllbllr, tetapi tidak dipandang perlll Illcmbac" do' a baginya. Hal ini
dilakukan baik pada janin yang telah sempllrna mallplln belum.22
Dengan melihat penjelasan di atas, jelaslah bahwa hukllm Islam sangat
menghormati dan melindllngi hak hidllP janin. Penundaan agi1r pembagian warisan
ditariggllhkan sampai janin lahir menunjukkan bahwa keberadaannya memang
diperhatikan sebagaimana mestinya. Dan peraturan yano
. b ditetapkan dalam
pengllburan mayat janin menunjukkan bahwa kesuciannya benar-benar diaklli.
b. Dalam Perspektif Kristen
Sesudah berhubllngan suami-istri, dalam waktu bebcrapa jam saja
(selambat-lambatnya 1-2 hari) slldah terjadi pembllahan sel telur dari 5i ibu olcb spermatozoa
dari si bapak menjadi satu sel yang baru yang diberi nama zygote.
Arey mengatakan dalam bukllnya "Development Anatomy" babwa zygote
(yaitu perpaduan antara sel bapak dan sel ibll) merupakan tanda yang pasti dari
dimulainya seorang individu yang bartl. Zygote yang teljadi ini sangat kecil, tidak
kelihatan oleh mata biasa, tetapi dia sudah ada dan dia sudah merupakan orang itu,
satu orang dengan satu kepribadian yang tertentu muncul2'
Firman Tuhan mengatakan bahwa permulaan hidllP Janin itu, mulai hari
pertama, janin itu sudah hidup, bernyawa dan sudah bcmilai sebagai milnusia penuh.
22Ibid
20
Berdasarkan Firman Tuhan mengenai hal ini, maim orang-orang Kristen sama sekali
tidak diperkenankan meJakukan aborsi dalam umur berapa pun.
Penghormatan dan perlindungan Kristen terhadap Jani;l sangat besar. Hal ini
dapat dilihat dalam Keluaran 21: 22-25:
"ApabiJa ada orang berkelahi dan seorang dari mereka tertumbuk kepada
seorang perempuan yang sedang mengandung, sehingga keguguran
kandungan, tetapi tidak mendapat kecelakaan YiElg membawa maut, maka pastilah ia di dencla sebanyak yang dikenakan oleh suami perempuan itu kepadanya, dan ia harus membayarnya menurul putusan hakim. Tetapi jika
perempuan itu mendapat kecelakaan yang mcmbawa maul, lllaka engkau
hams memberikan nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki ....
Sarjana Perjanjian Lama, Keil, berpendapat bahwa ke:enluill1 ·'tidak menclapat
kecelakaan yang membawa maut" berlaku untuk ibu maupul1 anak Singkatnya adalah
jika bayi yang lahir sebelum waktunya itu hid up, ganti rugi tcrbatas pada kerugian
yang dibayar untuk kesusahan dan penderitaan yang ditimbulkan sebagaimana yang
dituntut oleh suami dan diputuskan oleh hakim. Akan tetapi, kalau bayi itu celaka
atau mati, hukum itu sepenuhnya (mata ganti mata) hams direrapkan2"
Dalam ayat di atas janin yang belum lahir dinilai begitu tinggi oleh Alkitab
sehingga prinsip nyawa ganti nyawa diberlakukan dan pcnyebab abortus yang tidak
disengaja itu, "ditengah-tengah suatu perbuatan kejam lainnya". dikenakan hukuman
mati. JikaJau penafsiran ini benar, kita akan mempunyai bukti tegas bahwa Alkitab
menganggap janin yang belum lahir sebagai "nyawa" dalam pengertian hukum yang
seutuhnya.
24 R. C Sproul,Etik:l dan Hik:p Orang Kristen: Bennf dIm S;,Juh di .IJuJ]j:lJ11mm Kini,(lawa
Begitu juga dengan pendapat "jika keeelakaan itL< tidak membawa maut" semata-mata berkenaan dengan sang ibu, maka hukum mata ganti mata tidak berlaku menurut hukum. Akan tetapi bila terjadi komplikasi lebih .iauh terhadap si ibu, maka hukum "mata ganti mata, nyawa ganti nyawa" berlaku.
B. Pengertian Dan Macam-Macam Aborsi Dalam Islam Dan [(listen
1.Pengertian Aborsi
Sebenamya pengeltian aborsi dalam Islam dan Kristen sama sap, yaitu pengguguran kandungan. Perkataan abOltus atau dalam bahasa lnggris disebut dengan
abortion berasal dari bahasa Latin yang berarti gugur ko.ndungan atau keguguran25 Dalam Ensiklopedia Gereja disebutkan bahwa aborsi adalah gugurnya buah kandungan.26 Sedangkan dalam Ensiklopedi Indonesia dijelaskan bahwa aborsi adalah pengakhiran kehamilan sebelum masa gestasi 28 minggu atau sebelum janin meneapai berat 1.000 gram27
Abortus menurut Sardikin Ginaputra-pengajar Fakultas Kedokteran VI
Jakarta-ialah pengakhiran kehamilan atau hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.28 Sedangkan Mardjono Reksodiputro mendelenisikan sebagai penge1uaran hasil konsepsi dari rahim sebelum hasil konsepsi itu dapat lahir seeara
25ChllzaimahT.Yan!S&)() dan HafizAnshan(ulj, op. cit,h. '114
"A. Heuken,SJ,Ensik10pedi Gerejtl,(Jakarta: Yayasan Ciptalok;, (:araka. I'J91),.lilid I,h. 18 27El1siklopedi Indonesia I,Abortus,(Jakarta: lkhtiar Bat"J Van I-locve, ·1 WI! 1), 11, 611
22
alamiah dengan adanya kehendak merusak hasil konsepsi tersebut.29 Menurut Nani
Soendo, SH aborsi adalah pengeluaran buah kehamilan pada waktu janin masih demikian kecilnya, sehingga tak dapat hidupJO Sedangkan menurut Abul Fadl Mohsin Ebrahim aborsi adalah berakhirnya kehamilan-dapat terjadi secara spontan akibat kelainan fisik wanita atau karena penyakit biomcdis internal atau mungkin disengaja melalui campur tangan manusiaJI
Dalam bahasa Arab, aborsi disebut dengan istilah isqalll ai-Ham Ii atau al-ljhadJ2 Dalam istilah fiqih (aHa 'bir al:/iqh), untuk menyatakan tindakan abortus para fuqaha menggunakan kata-kata isqath, !jhadh, ilqa, thah, dan inzal. Kelima kata tersebut, seperti yang disebutkan Dr. Abdullah bin Abd al-Mukhsin al-Thariqi, pengarang buku Tandhim ai-Nasi wa Mallq!! al-S):ari 'at al-Islamiah Minh,
mengandung pengertian yang berdekatan (mlllaqarihal fil al-ma 'nCE). Dengan demikian salah satu di antaranya dapat digunakan untuk menyatakan tindakan abortus.')
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aborsi adalah suatu tindakan atau perbuatan untuk mengakhiri masa kehamilan dengan
mengeluarkan janin dari rahim wanita sebelum tiba masa kelahiran secara alamiah.
29Mllrdjono Rck$Odiputro, Pelnb:l1wflWfl J-luklJJJl PcnggllgllJ':m KiIIU!lJl1g;W: KWllpubm
Nm;kuhwn:l.-;kuh I1Jniuh d:l!wn Simposilllll AboJ"tll,'i, Hyャスセ ..wakllrl;l: ャI」イーャャセQ[ャォ[ャゥャQQ l)cpartcmall
Kc,chatan RI, 1974), h. 9
30Nani Socndo,Abortu.... (LPI-IN Majalah Lembaga Pcmbinllan NH$ionaL \'V{)(J{nsckt. 467), h.
162
31Abul Fadl Mohsin Ebrahim,op_ cit,h. 125
J2Elga Sarapung, et a1. (ed),Agamn dim KeselwftlJ1 Reproduksi, (fakHrta: Pustaka Sinar Harap;m,
1999), Cet. kc-1, h. 162
2. Macam-macam Aborsi
Keguguran bisa terjadi dengan sendirinya (secara alami) clan juga bisa terjadi karena campur tangan manusia. Namun, yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat adalah keguguran yang disengaja.
Secara umum, kita dapat mengklasifikasikan praktek aborsi dalam dua kategori besar, yaitu:
a. Abortus Spontan (Spontaneous Abortus)
Yaitu pengguguran yang tidak disengaja dan leljadi lanpa tindakan apapun. Aborsi dalam bentuk ini lebih sering terjadi karena titl(IOr di luar kemampuan manusia, seperti penyakit syphilis, kecelakaan, pendarahan (bloodillg), c1emam panas yang hebat, penyakit ginjal, TBC dan lain sebagainya.
Paling sedikit ada empat jenis keguguran kanclungan sponlan c1alam tatanan biomedis, yaitu:
1. Keguguran kandungan terancam, jika suatu kehamilan c1itandai dengan pengeluaran darah yang ュ・ョuャセオォォ。ョ kernungkinan tet:iaclinya miskran.
2. Keguguran kandungan tak terelakan, jika selaput-selaput ilu pecah dan Jamn
gugur.
3. Keguguran kandungan tidak sempurna, keluarnya sebagian ari-ari dan atau janin. 4. Keguguran kandungan campuran, jib janin yang meninggal lertahan di dalam
rahim untuk jangka waktu yang berlarut-larut34
24
Aborsi spontan oleh ulama disebut dengan istilah i,l'(fUlh 'ajil'lI. yang berarti
dimaatkan karena pengguguran seperti ini tidak menimbulkan akibat hukum35
b. Abortus yang Disengaja (Abortus Provocatus/ iuducet pro Abortion)
Yaitu pengguguran yang terjadi sebagai akibat dari suatu perubahan atau
tindakan karena adanya campur tangan manusia, Aborsi macam ini terbagi dua, yaitu
1. Abortus Artificialis Therapicus
Yaitu aborsi yang dilakukan seorang dokter alas dasar indikasi medis, dengan
tindakan mengeluarkan janin dari rahim sebelum lahi:' secara alami untuk
menyelamatkan Jlwa ibu yang terancam bila kelangsungan kehamilan
dipertahankan menurut pemeriksaan medis36 mゥウ。ャョケセ karena penyakit-penyakit
yang berat, antara lain penyakit TBC, ginjal, jantung dan lain sebagainya,Aborsi
ini dikalangan ulama dis"but dengan istilah al-isqalh al-dharlllJ! atau dengan
al-isqalh al- 'ilajiy, yang mengandung arti aborsi darurat atau aborsi pengobatan37 2, Abortus Provocatus Criminalis
Yaitu aborsi yang dilakukan tanpa indikasi medis, Misa1nya aborsi yang dilakukan
untuk meniadakan hasil hubungan seks di Iuar nikah atau untuk mengakhiri
kehamilan yang tidak dikehendaki3S
Dalam kalimat lain bisa disebutkan bahwa abortlls 1)/'Ol'OC(ffIJ.I' cri/uinalis, yang
dikalal1gan ulama Islam disebut dengal1 istilah al-isqalh al-ihklivari atau al-iihadh
35Elg:1Sarapung, et al. (cd), op_ cit.,h. 1()2-163 "Ibid
"Ibid
al-Utima'iy, adalah tindakan mengeluarkan janin dari rahim secara sengaJa, dan
tanpa sebab yang membolehkan (darurat) sebelum masa kelahiran tiba.>?
Menstrual regulation juga dapat kita kategorikan ke abortus provocatus criminalis.
Pengaturan menstruasi biasanya dilaksanakan oleh wanila yang merasa terlambat
waktu menstruasinya dan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratoriulll ternyata
positif dan mulai mengandung. Dalam keadaan demikian wanita yang terlambat
menstruasinya lllelllinta kepada dokter untuk mengakhiri kehamilannya.
Pada umulllnya, wanita yang melakukan ahort/ls jll'Ol'ocal/is criminalis
karena didorong oleh beberapa hal, antara lain:
a. Dorongan Individual.
Hal ini meliputi kekhawatiran terhadap kefakiran, tidak ingin mempunyai keluarga
hesar, memelihara kecantikan, mempertahankan status wanita karir, dan
sebagainya.
b. Dorongan Kecantikan.
Dorongan ini tilllbul biasanya bila ada kekhawatiran ballwa janin yang ada dalam
kandungannya akan lahir dalam keadaan cacaL Kel<hawatiran 1111 timbul
disebabkan oleh pengaruh radiasi, abat-obatan, keracunan dan lain scbagainya.
26
c. Dorongan Moral.
Oorongan ini muncul biasanya karena wanita yang m<:ngandung janin tidak
sanggup menenma sanksi sosial dari· masyarakat. elisebabkan hubungan biologis
yang tidak memperhatikan moral dan agama, seperti kumpul kebo atau kehamilan
di luar nikah40
3. CaraPelalisanaan Aborsi
Untuk menggugurkan kanelungan, banyak cara yang dapat elilakukan. Oi
antaranya dengan melakukannya sendiri, dengan meminta pertolongan dukun,
ataupun elengan cara menggunakan jasa ahli meelis.
Oengan menggunakan jasa ahli medis, pada umUl'1r.ya dilakukan oleh
wanita-wanita hamil yang hidup di negara-negara eli mana tempat pengguguran diizinkan
atau tidak dikenakan ancaman tuntutan kejahatan. T<:t,lpi eli negara-negara yang
melarang aborsi, atau tidak dapat memperoleh bantuan ahli l1leclis, dijul11pai jutaan
wanita yang harus menyerahkan diri ke tangan dukun-c1ubn, atau karena putus asa
mereka mencoba menggugurkan sendiri kandungannya elengan l1lemakai alat-alat
k 41
yang asar.
Aborsi yang elilakukan sendiri ataupun yang dilakukan oleh dukun yang tielak
memiliki keahlian medis, biasanya menggunakan cara-cara yang keras dan kasar,
seperti memijat bagian-bagian tertentu, perut dan pinggul misalnya, dari tubuh wanita
·"'Ibid,h. 117-118
'llErik Eckholll1 dan Kathleen Newlan, W':l11iw, Kc,.;c:JwtalJ dUIJ KcfllargH BerenCilJ1;/.
yang akan digugurkan kandungannya dengan rnaksud unluk rnengeluarkan janin dari
rahim.
Dalarn penelitian lapangan, lerungkap melode abolsi yang dilakukan sendiri
alau dilakukan oleh dukun meliputi:
1. Pijat;
2. Minum pil, jamu-jamuan (jamu terJarnbat bulan, jarnu peiunlur);
3. Kombinasi pijal dan minum jarnu peluntur (pm-aborsi) dar. jamu penyubur berupa
air kelapa muda eampur gula putih (pasea-aborsi), semuanya dalarn salu paket;
4. Minum eulm eampur gula;
5. Minum eampuran sprite, ragi tape d'tn es;
6. Minum eampuran nanas muda dan sprite;
7. Makan nanas muda; atau
8 M·. mum anggur ltam.h' 42
Sedangkan pengguguran kandungan yang dilakukan seeara medis di rumah
sakit-rumah sakit biasanya menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1.
Metode D dan C, kependekan dari Dilatation dan Curettage atau pembukaan(Jeher rahim) dan kuret. Dalam metode ini sejenis alat berbentuk sendok (kuret)
dimasukkan ke leher rahim untuk mengeluarkan janin sedikit demi sedikit.
Bahayanya adalah bahwa alat kuret tersebut dapat meilisakkan dinding rahim.
Bila hal ini terjadi, maka perlu dilakukan pembedahan lewat bagian perut.
'I.2Syafiq Hasyim (ed), klent,knr ''HilEga'' PerCllJpWlJJ: bK.'.-plorw;i Lanju! ;tf;18 Hnk-lwk
28
2. Penghisapan isi kandungan. Dalam metode ini sejenis pipa dimasukkan ke dalam
kandungan. Pipa itu dihubungkan dengan sebuah mesin penghisap yang
kekuatannya kira-kira 29 kali daya hisap mesin per.ghisflp debu biasa. Dalam
proses penghisapan itu, janin akan hancur mcnjadi serat-serat. dan serpihan tulang
rawan.
3. Peracunan dengan garam. Sebagaian cairan plasenta dikeluarkan dari kandungan.
Selanjutnya larutan garam disuntikkan ke dalam kandungan. Daya rusak larutan
garam tersebut akan menghanguskan lapisan luar kulit si janin, sehingga janin
akan kejang-kejang. Bila kejang-kejang tersebut bcrhenti, berarti janin telah mati.
Selang satu atau dua hari kemudian, sang ibu akan melahirkan scorang Jamn
yang telah mati. ladi, rahimnya telah menjadi kuburan bagi anaknya sendiri.
4. Intra-Uterine Device (IUD). Secanl populer mctodc ini dilllasyilmkal kan sebagai
salah satu alat kontrasepsi. Tujuannya adalah menccgall hcrtclllllllya spcrilla
laki-laki c1engan indung telur perempuan. Selain itu scsunggllhnya metode ini juga
bersifat menggugurkan, sebab mencegah sebuah indung telur yang sudah dibuahi
menempel pada dinding peranakan43
Ada beberapa faktor yang mendorong sehingga seorang dokter dapat
melakukan pengguguran kandungan pada seorang ibu, yaitu antara lain:
1. lndikasi medis, yaitu seorang dokter menggugurkan kandllngan seorang ibu,
karena dipandangnya bahwa nyawa wanita yang bersangklltan, tidak dapat
'UJ\.Jarry Rebecca 'Rivkha' E .. Tl1111blJb Ben';:IJ1U1 Salwbm I: B'i1'_ll SlIIl1bt'FA()J}HelJilg Seb:lg<ti
ditolong jika kandungannya dipertahankan, karena dihinggapi pcnyakit yang
berbahaya, antara lain:
a. Penyakit jantung;
b. Penyakit paru-paru;
c. Penyakit ginjal;
d. Penyakit hypeltensi dan sebagainya
2. Indikasi sosial, yaitu dilakukan pengguguran kandungan. karena didorong oleh
kesulitan finansial, misalnya:
a. Karena seorang ibu sudah menghidupi beberapa orang anak, padahal Ia
termasuk sangat miskin.
b. Karena wanita yang hamil itu, disebabkan hasil pemerkosaan seorang pria yang
tidak bertanggung-jawab.
c. Karena malu dikatakan dihamili oleh pna yang bukan suaminya dan
b . 44
se agamya.
4. Akibat Pelaksanaan Abol"si
Pada pembahasan di atas telah dijelaskan bahwa pengguguran adakalanya
dilakukan dengan bantuan ahli medis, dukun atau dilakukan sendiri. Pcngguguran
yang dilakukan oleh yang bukan ahli dan tidak memenuhi persyaratan medis lebih
banyak menimbulkan akibat yang dapat menimbulkan komplikasi atau kematian.
00
Di antara akibat yang ditimbulkan aleh pengguguran yang dilakukan aleh ahli
medis adalah:
1. Gangguan psikis (al-shadmat al- 'asabiyat) Ini dapal wjacli ketika alat untuk
memperlebar mulut rahim (uterus) c1imasukkan, atau setelah tembusnya vagina
atau dinding rahim. Kadang-kadang terjacli setelah kejaclian cairan hidralik yang
berbeda dimasukkan.
2. Pendarahan(blooding) sebagai akibat c1ari penggunaan abat-abatan clan alat_alat.45
Sedangkan pengguguran kandungan tanpa menggunakan bantuan medis, lebih
beresika dibandingkan dengan cara legal, antara lain:
1. Jaringan isi perut yang terluka.
2. Infeksi padatabungfalopia.
3. Perfarasi ke dalam ranggaperitoneal.
4. Infeksi pada indung telur.
5. Infeksi pada bagian dalam saluran kencing.
6. Pcrfarasi melalui sisi ari-ari sehingga mcnimbulkan pcndarallan dari sebelah
dalam.
7. Darah membeku (mungkin kena infeksi) atau embolismc udma.
8. Bentuk cacat pada janin.
9. Tergoresnya leher rahim.
10. Terkayaknya dinding vagina46
Inilah beberapa akibat dan komplikasi yang timbul clari usaha pengguguran,
dan tidak sedikit yang mengakibatkan kematian.
C. PandlUlgan Hulmm Islam Dan Kristen Tentang Abo"si
1. DariAspek Moral Islam dan Kristen
a. Dalam Perspektif Islam
Sebagaimana telah diuraikan dalam pembahasan sebelumnya, bahwa janin
seeara berkesinambungan terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan menuju
kesempurnaan, yang di mulai dari pembuahan antara sperma clan ovum sampai
ditiupkan ruh kedalamnya. Suatu ketetapan yang bersifat sunnatullah bahwa janin itu
kelak akan lahir ke dunia dan menempuh kehidupan di alam 'lyata. Oleh karena itu
melakukan praktek aborsi dipandang sebagai suatu pcrbuatan yang mengandung
impiikasi kejahatan, dan sudah barang tentu bersifat haram. Kenyataan bahwa
manusia merupakan makhluk yang dirnuliakan oleh Allah clapat clipahami dalam surat
al-Israa' ayat 70, yang berbunyi:
Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, dan Kami angkut mereka di daratan dan di lautan .... (S. al-Israa': 70).
)2
Arlianya: "Dari Abu Hurairah r. a berkala ia, telah bcrsabda Nabi Muhammad SAW: Seliap anak dilahirkan berada dalam keadaan suei-bersih
(jitrah). Kedua orang-tuanyalah yang menyebabkan anak ilu menjadi
Yahudi, Nashrani alaupun Majusi. (H. R. Muslim)
Yang dimaksud dengan fitrah dalam hadils lersebut mengimplikasikan dua
makna, yaitu pertama bahwa dasar pembawaan manusi'l itu (I/il/l1al1 1Ia/llre) adalah
bersifat religius dan menentang segala macam bentuk pen,;kafiran (mheism), artinya
bahwa manusia dari dasar pembawaan adalah mahkluk yang beragama dan percaya
pada kekuasaan AJlah secara murni (pure mOllotheism) atau tauhid khalish. Hal ini
sesuai dengan firman AJlah SWT dalam surat aI-A 'raaf ayat 172, yang berbunyi:
... J.
セ
/J.{
4' / /
7. /)/.."
セ
C. .).
q...e, "
T-;'.,
//
(':'1
(.
\ヲエセ\ェセイ
I /
エQGセセiセセイBGPGIイOsGセセHセセ[エO
M^セ
\
C . . . t
1 :;--/ ( : , ,I 'iNセセ
.... '.-- " / lセ
• I
vr '.
u.y
.::II) '"
\.;;,a...::,
IjZセ}Ljセ
,.,).:;:'"
2-,,'?,....J1
/-;:- L>. \ セO
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika TuhamTIu rnengeluarkan keturunan anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengarnbil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya bClrfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?". Mereka menjawab: "Betul (Engkau adalah Tuhan kami). kami menjadi saksi"...
Ayat tersebut menunjukkan kepada kita bahwa rnanusia sebelum dilahirkan
kedunia ini, telah rnengakui ke-Esaan AJlah dan kekuasaannya, atau apa yang seling
disebut Nurcholish Madjid dengan perjanjian primordial antara Allah dengan
manusia. Dan di sinilah fitrah manusia terbentuk.
Pengerlian yang kedua dari tHrah adalah kesllciaan (pl/rity), yang
mengandung arti bahwa manusia yang dilahirkan berada dalam kesucian atau bersih
dari segala macam dosa. Hal ini dapat kita pahami melalEj Firman Allah dalam surat
Artinya: "Bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain". (S.an-Najm: 38).
Dengan memperhatikan firman Allah yang mengatakan hahwa manusia adalah
mahkluk yang mulia dan hadits yang menyatakan bahwa semua anak manusia
dilahirkan dalam keadaan sue] dan bersih. serta proses pertumbuhan dan
perkembangan janin, maim jelaslah bahwa tindakan pcngguguran adalah suatu
tindakan yang melanggar etika dan moral ke-Islaman ,erta ll1erusak kell1uliaan
manusia yang dianugerahkan AJlah47
b. Dalam Perspektif Kristen
Tidak hanya Islam yang seeara tegas mclarang dan ll1engutuk praktek aborsi.
Konfcrensi Waligereja Indonesia (KWl) juga melarang dan mengutuk praktek tereela
tersebut. Menurutnya, aborsi mutlak harus ditolak karena tidak saja bertentangan
dengan etika moral Kristen, tctapi juga bertentangan dengan asas hukum positif
negara Indonesia yaitu Paneasila dan UUD 1945, serta peraturan perundang-undang
lainnya yang ada di negara hukum Indonesia.
Manusia dieiptakan "menu rut gambaran i\llah" (Keiadian I 27), yang artinya
adalah manusia diciptakan Allah begitu rupa, sehingga manusia scdikit banyak
menyerupai Allah. Dengan kata lain, keberadaan Allah sebagai Tuhan adalah eontoh
untuk keberadaan manusia sebagai manusia. Berlainan rlengan makhluk Iainnya
34
(yang semua dijadikan menurut "jenis" mereka sendiri (all sleh), hanya manUSIa saJa yang diciptakan menurut gambar Allah. Hanya dialah yang mendapat tugas
"mencenninkan" keberadaan Allah di dunia. Artinya. manusia hams bersikap dan
berlaku terhadap makhluk-makhluk lainnya sebagaiman Allah bersikap terhadap
ciptaan-Nya48 Menurut Kitab Suci PL, manusia adaiah ciptaan Allah yang paling
tinggi dan sempurna, yang menonjol atas segalanya kanona diciptakan sebagai citra
AlIah,,49
Dari keterangan di atas dapat kita ketahui bahwH melakukan tindakan
pengguguran berarti telah melakukan suatu dosa besar. yaitu membunuh cHlon
manusia yang merupakan "citra Allah", dan melanggar etika moral Kristiani, karena
telah merusak ciptaan Allah yang paling tinggi dan sempurna.
2. Dad Aspek Hulmm Jinayat (Pidana Islam) dnn Pandangan Alkitab Tentang
Aborsi
a. Perspel{tif Hulmm Jinayat (Pidana Islam)
Sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan yang terdahulu bahwa
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim melalui tahap-tahap al7-l7uth/ah,
al- 'alaqah, al-l71udhghah dan nafkh ar-ruh. Dan untuk mempermudah pembahasan
berikutnya karena menyangkut kajian hukum, maka Prof "Abd ai-Rahim "Umran
dalam bukunya yang berjuJul Islam & KB, membagi tiga tingkatan waktu yang
dimasukkan ke dalam pertimbangan para ulama mengenai aborsi, yaitu:
4BNicoSyukur,Pengantar Teologi,('y'ogyak:irta; !(anisim. 199'1). Cct. kc-t.h. セャBャ
[image:41.595.58.488.118.506.2](iii) scsudah 120 hari.
Batas 120 hari didasarkan pada hadits "empat p;Jluhan", di mana Nabi SAW
memberitahukan bahwa janin ditahan sebagai IIII/hfah selama empat pu1uh hari;
sebagai 'alaqah empat puluh hari berikutnya; kemudian I11l1dhRhah 1I11tuk empat puluh hari lagi. Sete1ah itu (sckitar 120 hari) penyawaan ttlrjadi.51!
AI1inya: "Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan dalam rahim ibumu selama empat puluh hari, kemlldian berubah menjadi sesuatu yang melekat juga dalam masa empat puluh hari, kemudian berubah menjadi gumpalan daging juga dalam masa empat puluh hari. Setelah itu Allah mengutus malaikat untuk melengkapi empat hal, yaitu rezeki, ajal, sengsara dan bahagia. Bal1llah setelah itu ditiupkan mh ke dalamnya. (R. R. Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi)
Para ulama sepakat untuk mengharamkan pengguguran yang dilakukan pada
waktu janin sudah diberi nyawa (najkh ar-mh). Perbuatan itu ctipandang sebagai tindak pidana (jarimah) yang tidak halal dilakukan oleh seorang muslim, sebab
37
yang lebih besar dijauhkan dengan resiko yang lebih kecil, dan nyawa Sl ibu
didahulukan atas nyawa si janin, karena si ibu adalah sUl11bcr asalnya53
Mazhab Maliki
Pandangan mazhab ini mengenai aborsi ditemukan dalal11 Hashiyah
ad-Dasuqi. Dikatakan bahwa tidak boleh untuk melakukan aborsi bila air mani telah
tersimpan dalam rahim, meskipun belum berumur empat puluh hari. Setelah peniupan
mh, aborsi. sarna sekali diharamkan.54 Hanya al-Lakhim yang mengizinkan sebelum
empat puiuh hari55
Mazhab Syafi'i
Para penganut Mazhab Syafi'i, terpecah dalam hal aborsi sebelum 120 hari.
Sebagian ulama mazhab ini, seperti Ibn al-'Imad dan al-Ghazali, melarangnya.
Sedangkan ulama yang lainnya, seperti Muhammad Ibn Abj Said, l11engizinkannya
sebagai nuthfah dan 'alaqah (80 hari), dan yang lainnya lagi mengizinkannya sebelum
120 hari56
Mazhab Hanbali
Ibn Qudamah dalamal-Mughni, berpendapat b"hwa
"Barang siapa memukul perut wanita hamil dan dia mengalami keguguran karenanya, l11aka orang yang memukulnya harus mel11berikan uang tebusan. Begitu juga, bila seorang wanita hamil rneminll111 obat yang menyebabkan dia kegugllran, maka dia harus memberikan liang tebllsan juga".57
S:"Abd aI-Rahim 'Umran,op_cit,h. 232
54Abul Fadl Mohsin Ebrahim,IDe. cit
55セ|「、 al-Rahi!'n 'UmranJJoe. cit
S{'Ibid.
Menggunakan obat untuk mengeluarkan kandungan sebelu111 empat puluh hari diizinkan, sedangkan lebih dari empat puluh hari haram huku111nya.
Mazhab Zaidi
Aborsi diperkenankan sebe!um 120 hari, hal ini didasarkan qiyas kepada al-' Azl. Mazhab Syi'ah Imamiyah
Aborsi tidak diizinkan pada saat manapun
Mazhab Zhahiri (Imam Dawud Ibn Khalaf, M. 883 M)
Aborsi Tidak diizinkan sebelum 120 hari, tetapi tidak sa111a dengan pembunuhan. Setelah 120 hari, aborsi sama dengan pe111bunuhan.
Mazhab Ibadhi (Imam 'Abdullah Ibn Ibadah, M. 708 M)
Aborsi tidak diizinkan di saat manapun, dan si ibu tidak boleh melakukan apa pun (seperti me111bawa benda berat) atau menelan sesuatu yang merugikan si janin58
Dari keterangan di atas dapat kita ketahui bahwa Mazhab Hanafi-lah yang
tampaknya paling fleksibel dalam memandang masalah aborsi ini. Mazhab ini menjelaskan bahwa sebelum bulan keempat kehamilan, aborsi dapat dilakukan bila kehamilan barn dapat 111engancam kehidupan bayi yang sudah ada sebelumnya. Adapun Mazhab Maliki berpendapat bahwa aborsi tidak dapat dilakukan setelah pembuahan terjadi, sedangkan Mazhab Syafi'i mengatakan bahwa janin tidak boleh diganggu pada tahap apapun bila pembuahan telah terjadi dan gangguan pada
perkembangannya adalah suatu kejahatan. Mazhab Haflbali meng2.takan bahwa wajib
39
membayar uang tebusan bagi siapa saja yang menyebabkan terjadinya keguguran, dan menetapkan aborsi adalah suatu dosa besar.
Dr. al-Buti --Dekan Fakultas Syari' ah di Damsyik pada tahun 1976--berpendapat bahwa aborsi diboIehkan sebelum bulan keempat kehamilan dalam tiga kasus berikut:
1. Apabila dikhawatirkan oleh dokter bahwa kehidupan ibu terancam akibat kehamilan.
2. Jika dikhawatirkan kehamilan akan menyebabkan timbu!nya penyakit di tubuh si ibu.
3. Dalam kasus apabila kehamilan baru menyebabkan terhentinya proses menyusur dan bayi yang ada sangat tergantung pada susu ibunya agar tetap hidup5'!
Alasan yang dikemukakan bagi sebagian mazhab yang mengharamkan aborsi sebelum ditiupkannya ruh adalah bahwa sesungguhnya janin (embrio) pada saat itu sudah ada kehidupan yang patut dihormati yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Adapun dalil yang dikemukakan untuk mendukung pendapat mereka
Artinya: telah bersabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya Allah SWT bila ingin menciptakan manusia (al-'abd), Ia mempertemukan antara laki-Iaki dan perempuan yang kemudian akan memancar sperma ke setiap pembuluh dan anggotanya. Jika sudah sampai pada hari ke tujuh, Allah SWT menghimpunnya lalu mendatangkan pada setiap pembul'Jhnya, kecuali pada penciptaan Adam". (H.
R.
at-Thabrani).Hadits ini menunjukkan bahwa tahap penciptaan dan pembentukan manusia dimulai pada sperma (an-nutl!fah). Kalau pembentukan sudah di mulai pada tahap ini, maka menggugurkan kandungan adalah suatu hal yang tidak dibolehkan. Dan di hadits lain yang dijadikan sebagai daHl, yaitu hadits dari Ibn Mas'ud yang berbunyi:
I /1
q.
/
"
..?
j, I.セ
F
セ
,/
セョGI |セBLLᄋセiGZ[iOLQvセM
,,,,,;{/, / " ,
d;l
,\2./ NIGOLLセN /' |セiセ
jOセセイ
セNZOlS
/ > 'セMMスヲヲZ
セ
;;-11(\/
=l;
セ
/·t
J /\,"セゥセ|セcNHT
0:.ILt
mセj ZセZAANセセセOZᆳ
セZj
/ / / ./::/..T.
/ /セ、
/'.f;:!>
' "
jOMセセ
(
Y z.. jOQIセセセ Oセ・セセO
HaェNjMIiMGINjGIセi[IセNjoyMGsMwiBiゥGャI
Gュャセ_HGMPjセBLMG
Artinya: "Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan di dalam rahim ibumu selama empat pulub hari, kemudian berubah menJadJ sesuatu yang melekat juga dalam masa empat puluh hari, kemudian berubah menjadi segumpal daging juga dalam masa empat puluh hari. Setelah itu Allah mengutus malaikat untuk melengkapi empat hal, yaitu .ezeki, ajal, sengsara dan bahagia. Barulah setelah itu ditiupkan ruh kedalamnya.
(H. R Bul{hari, Muslim, Abu Daud dan Tirlllidzi).
Hadits tersebut menunjukkan bahwa Allah SWT :llenghimpun penciptaan Jamn dalam rahim ibunya, yang berupa cairan sperma dalam keadaan tersembunyi.
Karena penciptaan itu sudah dimulai pada sperma, maIm ia tidak boleh dianiaya dan digugurkan.60
41
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sejak bertemunya sel
sperma dengan ovum dan sudah terjadi pembuahan, aborsi dipandang sebagai suatu
kejahatan dan haram hukumnya. Meskipun janin belum b(;rnyawa.. karena sudah ada
kehidupan pada si janin yang sedang mengalami pertumbuhan dan persiapan untuk
menjadi mahkluk barn yang bernyawa, yang disebut dengan manusia, maka janin
tersebut harns dihormati dan dilindungi eksistensinya. Oleh sebab itu, pengguguran
sejak adanya pembuahan adalah haram hukumnya. Makin besar kandungan, maka
makin besar pula implikasi hukumnya (tindak pidananya).
Adapun setelah penyawaan (setelah 120 hari), menggugllrkan kandungan
dilarang berdasarkan ijma' para ulama, kecuali apabila hal itll mernpakan
perlindungan bagi nyawa si ibu. Jikalau anak yang berada dalam kandllngan si ibu
boleh jadi membawa kematian bagi seorang perempuan, dalam hal ini ibunya,
lantaran ada ilatnya-seperti bayi terlalu besar, punya penyakit bawaan, pinggul si ibu
kecil dan sempit, dan lain sebagainya-maka dalam hal ini tidak ada jalan lain untuk
menyelamatkan perempuan selain menggugurkan kandungannya. Dalam hal ini,
perbuatan tersebut bukan pengorbanan. Sudah barang tentll orang akan
mengutamakan kehidupan ibu yang mengandung ini sekalipun antal'a dia dengan
kandungan itu sama-sama berhak untuk hidup. Tidak masuk akal, jikalau kehidupan
perempuan itu dikorbankan untuk kepentingan anak yang beJum lahir, karena anak
yang dalam kandungan ini belum lagi mempunyai hak dan kewajibanf,1
Dalam kasus ini sesuai dengan kaedah ushulliqhi yang menyatakan bahwa
al-dharllral 11Ibih al-mahzlIral (keadaan darnrat membolehkan hal yang teriarang). Pada
konteks iui, suatu perbuatan yang dilarang dan diharall1kan, telapi akan membawa
kesulitan besar yang dapat mengancam jiwa bila perbuatan itu tidak dilakukan, maka
dalarn keadaan terpaksa hal itu boleh dilakukan62
b. PCI'spektif Alldtab
Alkitab berkata bahwa setiap kita memiliki hubungan yang khusus dengan
Allah, yang sudah dimulai sebelum kita dilahirkan. Yeremia mcnulis:
Firman Allah datang kepadaku, bunyinya "sebelulll Ab ll1ell1bentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkali, dan sebelum engkau dilahirkan, Aku telah mengkuduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." (Yeremia 1:4-5).
Daud, penulis Kitab Mazmur dan Raja, menuliskan lebih spesitik:
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku ... Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi .... Mata-ml.l melihat selagi aim bakal anak dan dalam Kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu haripun daripadanya.(Mazmur 139: 11_16)61
Alkitab juga menekankan betapa berharganya hidup seliap manusia. "Jangan
membunuh" mernpakan salah satu dari sepuluh hukum yang ditulis Allah dengan
(,2Umar Syihab, I-Iukllfll Islmll dfm TrtlllSfornwsiPCJ11J'ldmn, (Sel1l;lrilllg: [)[j\l/\S, '1996), Cct
ke-1, h. 152
63BillJ\.meiss danjセuQ・ Graver, CintuJ Seks dUJl Allah:MCIT1ecubk.,m1!Jfl..,;tl:th-J1W8a]:m511Jit eli
tangan-Nya sendiri dan diberikan dengan cara yang khusus kepada umat-Nya. (Keluaran 20: 13).
Dalam banyak negara, masalah aborsi diatLIJ oleh undang-undang yang biasanya memperhatikan hal-hal yang menyangkut masyarakat maupun etika moral kebudayaan dan agama. Perundangan yang membebaskan dari hukuman belum membenarkan aborsi menurut penilaian etis-moral. "Hukllman kadang tidak dapat mengubah yang jahat menjadi baik, melainkan hanya mellgllbah yang ilcgal menjadi
legal". Rasa kesusilaan pada umumnya pasti dipengaruhi oleh hukuman dan undang-undang semacam ini dan juga etika profesi medis akan ikut dipengaruhi.
Asas tujuan etis bagi profesi medis adalah untuk mengobali dan menghindari penyakit. Hidup tidak bolch dimusnahkan dengan sengaja. Oleh scbab ilu, tenaga
medis tidak boleh diperalat untuk melakukan aborsi oleh siapapun, kalau hal ini tidak sesuai dengan keyakinan dan agama yang bersangkutan. Dan sebagai orang Kristen seharusnya mereka lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. (Kisah 5: 29).
Menurut pandangan A1kitab, pembunuhan merupakan dosa yang berat yang menuntut hukuman (Kejadian 9: 5-6). Juga pembunuhan yang terjadi tidak dengan disengaja disebut sebagai dosa yang harus c1ihukum (Keluaran 21: 22-25). Dalam perjanjian Lama berlaku hukum " nyawa ganti nyawa". Pembunuhan orang yang tidak bersalah adalah kekejian bagi Tuhan (Keluaran 23:7; Amsal 6: 16-17). Ini lebih berat dari dosa-dosa yang lain. Ada seruan untuk melindungi mereka yang ada dalam bahaya, mereka yang tidak dapat menolong diri sendiri. Alasan "lidak tahu" tidak diterima oleh ruhan. (Amsal 24: 11-12).
seluruh dunia, dan ini merupakan suatu kejahatan dan dosa besar. Menurut Alkitab, embrio adalah manusia di mala Tuhan yang sangat berharga.
Satu-satunya pegangan bagi orang Kristen adaiah Alkitab, yaitu lirman Allah. Tetapi sebab aborsi juga berkaitan dengan banyak si'lgi yang membutuhkan pengertian manusia. Namun manusia patut bersyukur kepada Tlihan, karena segi-segi lainpun banyak yang menerima dan mengaminkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta seisi bumi.
Tidak ada ajaran dalam Peljanjian Lama ataupun Peljanjmn Baru yang dengan tegas mengutuk atau memaatl<an praktek aborsi. Berda,arkan studi Alkitab-Iah perdebatan itu telah terjadi atas dasar-dasar yang pasti. Ayat-ayat dalam Peljanjian
Lama yang telah mendapat perhatian paling besar adalah Keluaran 21: 22-25:64
Apabila ada seorang berkelahi dan seorang dari mereka tertumbuk kepada seorang perempuan yang sedang mengandung, sehingga kegugurang kandungan, tetapi tidak mendapat kecelakaan yang mcmhawa maut, maIm pastilah ia didenda sebanyak yang didendakan oleh suami perempuan tersebut kepadanya, dan ia hams membayarnya menurut plltusan hakim. Tetapi jika perempuan itu mendapat kecelakaan yallg menhawa maut, maka engkau harus memberikan nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi,