BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dizaman yang serba modern ini, banyak sekali perusahaan – perusahaan yang bermunculan dalam berbagai bidang, baik perusahaan yang bergerak dibidang produksi ataupun dibidang jasa. Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa dan produksi ialah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
PDAM sebagai perusahaan penyedia kebutuhan air minum menawarkan jasa kebutuhan – kebutuhan terhadap air minum, sehingga proses mendapatkan air minum menjadi semakin mudah dan praktis. Fungsi PDAM sebagai penyedia air minum tentu memiliki pelanggan yang mana para pelanggan tersebut harus didata oleh PDAM satu per satu setiap hari. Pada awalnya pelanggan PDAM sedikit sehingga proses pengolahan data dilakukan secara manual.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk maka kebutuhan akan air minum terus bertambah . dari waktu ke waktu jumlah pelanggan PDAM terus meningkat jauh sehingga PDAM sudah tidak mungkin lagi mengolah data para pelanggannya secara manual. Oleh karena itu PDAM memerlukan alat Bantu pengolahan data yang bisa mengolah data pelanggan secara cepat dan tepat.
Dalam hal ini fungsi teknologi komputer merupakan jawaban yang tepat bagi PDAM. Fungsi teknologi komputer sangat berperan penting sebagai alat
bantu dalam menjalankan kegiatan operasional PDAM. Setiap pelanggan akan dicatat atau dimasukan datanya ke database satu per satu baik mengenai tarif air, jenis tarif, pengaduan, alamat, wilayah, kubikasi pemakaian air, dan tagihan atas pemakaian air tersebut .
Berdasarkan hal – hal diatas maka penulis merasa tertarik untuk
melakukan kerja praktek yang akan dibahas dalam judul “SISTEM
INFORMASI PENGADUAN DAN PERBAIKAN METERAN AIR
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Untuk memudahkan penulisan kerja praktek ini, berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, maka penulis mencoba mengidentifikasikan beberapa masalah diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem yang sedang berjalan belum terkomputerisasi.
2. Pengarsipan data masih menggunkan kertas sehingga menyulitkan untuk pencarian berkas-berkas / data-data pelanggan atau pengaduan.
3. Besarnya biaya opersional dan banyaknya waktu yang dihabiskan karena banyaknya proses manual di dalam system tersebut.
1.2.2 Rumusan Masalah
Maka untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang telah dijabarkan di atas, penulis menguraikan beberapa rumusan masalah untuk memperbaiki permasalahan tersebut diantaranya :
1. Bagaimana membuat system yang terkomputerisasi (perangkat lunak). 2. Bagaimana memindahkan berkas-berkas / data-data kedalam bentuk
database dgn menggunakan perangkat lunak tersebut.
3. Bagaimana memangkas biaya opersional dan waktu dengan menggunakan perangkat lunak tersebut.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian.
Maksud dan tujuan penelitian tersebut adalah : 1. Sebagai salah satu syarat mata kuliah kerja praktek.
2. Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh penulis selama kuliah. 3. Untuk mengetahui sistem pengelolaan air minum di PDAM Bandung.
1.4 Batasan Masalah
Pada sistem yang kami buat terdapat batasan – batasan yang bertujuan untuk memperjelas penggunaan perangkat lunak agar menghindari ketidak efektifan pada saat implementasi adapun batasan – batasan tersebut adalah : 1. Sistem yang kami buat hanya mencakup pendataan pelanggan, pengaduan, dan
perbaikan.
2. Sistem ini hanya dapat membuat laporan yang terkait dengan cakupan tersebut.
1.5 Lokasi dan jadwal Kerja Praktek
Penulis mengikuti aturan kerja yang ada di perusahaan. Masuk Kerja : 08.00
Istirahat : 11.30-12-30 Selesai : 15.30
Libur : sabtu dan minggu
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang . sering kali sistem mengacu pada komputer, tetapi juga bisa kearah yang lebih luas seperti tatasurya atau bahkan ke hal – hal yang lebih spesifik seperti sistem respirasi mamalia.
Menurut (Abdul Kadir : 2002)
Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem.
2.1.1.Elemen Sistem
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu 1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan, entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang jadi pemotivasi yang mengarahkan sistem.
Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem lain berbeda – beda.
Begitu pula yang berlaku pada system informasi. Setiap sistem informasi memiliki suatu tujuan, tetapi dengan tujuan yang berbeda – beda. Walaupun begitu, tujuan yang umum ada tiga macam yaitu:
1) Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen. 2) Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. 3) Untuk mendukung operasi perusahaan.
informasi lebih ditunjukan pada usaha keunggulan kompetitif, yang artinya mampu bersaing dan mengungguli pesaing.
2. Masukan
Masukan ( input ) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal – hal berwujud maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidakk berwujud adalah informasi ( misalnya permintaan jasa dari
pelanggan ). Pada system informasi, masukan dapat berupa data transaksi, dan data non-transaksi ( misalnya surat pemberitahuan ), serta instruksi. 3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau tranformasi Dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bias berupa hal – hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa pemanasan bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien. Pada proses informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam –macam. Meringkas data, melakukan perhitungan, dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses.
4. Keluaran
Keluaran ( output ) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada system informasi, keluaran bias berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.
5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan
pengiriman masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses supaya keluaran berikut nya mendekati standar. Bila penyebabnya penyimpangan terletak pada proses, maka prosesnyalah yang harus diperbaiki. Pada sistem informasi, cara yang pertama dapat memberikan masukan pada setiap individu atau memberikan ringkasan kinerja terakhir untuk kegiatan manajemen. Adapun, hal yang terakhir sering terjadi pada sistem informasi karena program komputernyalah yang salah atau keluarannya dikehendaki untuk diubah.
Umpan balik seperti yang di utarakan di depan, yaitu menyesuaikan penyimpangan terhadap standar biasa di sebut umpan balik negatif.
2.1.2.Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat - sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen – komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem . penghubung, masukan, keluaran, pengolahan dan sasaran atau tujuan.
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu satuan.komponen – komponen sistem atau elemen – elemen system dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari system. Setiap subsistem mempunyai sifat – siafat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.
2. Batas Sistem
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluara batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menanggung kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainya dengan melalui penghubung. Dengan pengahubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan ( maintenance input ) dan masukan sinyal ( signal input ). maintenance input adalah energy yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembungan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan – bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.3.Klasifikasi Sistem
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Misalnya, sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan tuhan.
Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi, dan sistem transportasi. 2. Sistem Deterministik dan Probabilistik
Sistem deterministik adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Misalnya sistem komputer.
3. Sistem Tertutup dan Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak bertukar materi, infomasi, atau energi dengan lingkungan. Dengan kata lain, system ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri – ciri sebuah sistem yang relatife tertutup, antara lain sistem hanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu, terkendali, dan gejolak diluar sistem tidak mempengaruhinya.
Sistem terbuka adalah system yang berhubungan dengan
lingkungan dan di pengaruhi oleh lingkungan. Ciri – ciri, sistem menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan. Selain itu, umumnya sistem melakukan adaptasi terhadap lingkungan. Pada umunya, sistem perusahaan dagang merupakan contoh sistem yang terbuka. Perusahaan akan berusaha menyesuaikan diri tehadap lingkungan, misalnya dengan mengikuti permintaan pasa, agar ekstensinya tetap dapat dipertahankan.
Sistem sediaan barang yang ditangani oleh computer dapat berbentuk sistem yang terbukaataupun relative tertutup. Jika penentunya dilakukan oleh manusia, sistem tersebut tergolong sebagai sistem terbuka. Namun, jika penetunya adalah komputer, sistem tergolong sebagai sistem tertutup.
1) Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh manusia). Misalnya, sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya sistem komputer dan sistem mobil.
2) Sistem Sederhana dan Sistem kompleks
3) Kedudukan Sistem Informasi Sebagai Sistem
Sistem ini adalah buatan manusia kaena manusialah yang merancang dan mengoperasikannya. Tergolong sebagai sistem terbuka karena menerima masukan dan keluaran bagi lingkungan, serta beradaptasi dengan perubahan atau permintaan lingkungan. Termasuk sebagai sistem fisik, karena sistem fisik dapat dilihat. Sistem informasi dapat tergolong sebagai sistem kompleks atau sederhana tergantung pada implementasinya. Sistem informasi digolongkan sebagai system
probabilistik Karena kondisi masa depan sistem ini tidak dapat diramalkan dengan pasti. Namun, bagian tertentu seperti system pemrosesan transaksi dapat dianggap sebagai sistem yang deterministik.
2.2.Pengertian Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. Suatu system yang kurang mendapatkan informasi akan menjasi luruh. Keadaan dari system dalam hubungannya dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy informasi yang berguna bagi system akan menghindari proses entropy tersebut yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu system?
Menurut ( Jogiyanto Hartono,MBA,Ph.D : 1999 )
2.3.Pengertian Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya adalah dariman informasi tersebut bias didapatkan? Jawabannya adalah dari system informasi atau disebut juga dengan processing sisem atau information processing systems atau information generating system.
Menurut ( Jogiyanto Hartono,MBA,Ph.D : 1999 )
Sistem informasi dapat didefenisikan sebagai suatu system di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang – orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur – prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian – kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.
2.4Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur 2.4.1. Flowmap / Diagram Aliran Dokumen
Menurut ( Andi Kristantob : 68 : 2003 )
Flowmap atau juga dapat disebut block chart atau flowchart berfungsi untuk memodelkan masukan dan keluaran proses maupun transaksi dengan simbol – simbol tertentu. Pembuatannya harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi.
(Sumber : http://one.indoskripsi.com/node/8825)
2.4.2 Diagram Kontek
Menurut ( Andi Kristanto : 63 : 2003 )
hanya menjelaskan proses system yang akan dibuat. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
(Sumber : http://one.indoskripsi.com/node/8825)
2.4.3 Data Flow Diagram (DFD) Menurut ( Jogyanto : 1995 )
DFD adalah suatu grafik yang menunjukan hubungan antar proses
dalam suatu data data flow. DFD menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga hingga keluar data. DFD merupakan salah satu alat bantu yang digunakan dalam perancangan sistem.
Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD terdiri dari 4 macam, yaitu : proses (process), aliran data (data flow), simpan data (data store), terminator (external entity). Berikut uraian singkat mengenai 4 simbol tersebut :
1. Proses (process)
Process adalah simbol yang mengubah suatu data dari suatu bentuk menjadi bentuk yang lain. Dengan kata lain, proses menerima masukan data dan mengeluarkan keluaran data lain yang telah diproses. Simbol process dapat dilihat pada tabel 1.
2. Aliran Data (data flow)
Data flow atau aliran data adalah aliran yang menunjukkan perpindahan data dari satu bagian ke bagian lain dalam suatu sistem. Data flow dalam DFD digambarkan dengan tanda panah dan diberi keterangan disampingnya yang menunjukkan data yang mengalir. Simbol dapat dilihat
pada tabel 1.
3. Simpan Data (data store)
suatu proses perlu menggunakan lagi data tersebut. Simbol dapat dilihat pada tabel 1.
4. Terminator (external entity)
External entity adalah lingkungan luar dari sistem, sumber data menunjukkan suatu organisasi atau perseorangan yang memasukkan data ke sistem. Sedangkan tujuan data menunjukkan suatu organisasi atau peseorangan yang menerima data yang dihasilkan oleh sistem. Sumber dan tujuan data mempunyai satu simbol yang sama. Dalam DFD, external entity
disimbolkan dalam tabel 1.
2.5 Jasa
Hasil dari kegiatan produksi dalam perusahaan dapat berupa barang atau jasa perbedaan antara produk dan jasa dari wujud masing – masing. Kalau produk mempunyai wujud nyata sedangkan jasa tidak mempunyai wujud dan fisik.
Menurut Payne, "Jasa merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketakberwujudan (intangible) yang melibatkan beberapa interaksi dengan konsumen atau dengan properti kepemilikiannnya, dan tidak menghasilkan transfer kepemilikan."
(Sumber:http://artikel-manajemen.blogspot.com/2009/02/pengertian-jasa.html)
2.6 Air
Air adalah adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.
(Sumber : http://etnize.wordpress.com/2009/07/01/definisi-air/)
Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh
1. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah. Air dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.
a. Air Tanah Preatis
Air tanah preatis adalah air yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air.
b. Air Tanah Artesis
Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya sangat jauh di dalam
tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air. 2. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat mudah dilihat oleh mata kita. Contoh permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa, empang dan lain sebagainya. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a) Perairan Darat
Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti rawa – rawa, danau, sungai dan lain sebagainya.
b) Perairan Laut
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan lepas. Contohnya seperti air laut yang berada di laut.
(Sumber:http://organisasi.org/pengertian-dan-jenis-macam-air-permukaan-
dan-air-tanah-preatis-artesis-darat-laut)
1.7 Meter Air
Meter air adalah alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus menerus melalui sistem kerja peralatan yang dilengkapi dengan unit sensor, unit
penghitung, dan unit indikator pengukur untuk menyatakan volume air yang lewat.
1.8 Perbaikan
Perbaikan adalah tindakan untuk mengembalikan kondisi struktur dan komponen struktur kepada kondisi semula.
(Sumber:http://www.pu.go.id/satminkal/balitbang/sni/istilah_definisi_list.asp?txti
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1Tinjauan Umum Perusahaan
Kota Bandung berada di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibu Kota
Propinsi, terletak di antara 107o, 36” Bujur Timur dan 6o,55” Lintang Selatan dengan lokasi yang cukup strategis dilihat dari segi komunikasi, perekonomian maupun kenyamanan.
Kota yang mempunyai wilayah seluas 16.729,50 Ha ini terdiri dari 30 kecamatan dan 151 kelurahan dengan jumlah penduduk 2.795.649 jiwa. Kota
Bandung yang dikenal sebagai “Kota Kembang”, mempunyai iklim pegunungan
yang lembab dan sejuk, dengan temperatur rata 23,6o C dan curah hujan rata-rata 156,4 mm.
Secara topografis merupakan sebuah cekungan yang terbentuk dari danau purba Bandung dengan perkembangan penduduk yang sangat pesat karena arus urbanisasi, menjadi tantangan dan peluang bagi PDAM Kota Bandung dalam memberikan pelayanan Air Bersih dan Air Kotor kepada masyarakat.
Sejarah Perusahaan awal dari terbentuknya perusahaan pada tahun 1916 yaitu pada saat pertama kali didirikannya suatu perusahaan air minum yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat Bandung.
Pada waktu itu, perusahaan berada di bawah pengawasan “Technische Dienst Afdeling A” yang masih dalam kekuasan pemerintah belanda.
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan air bersih pada tahun 1954, pemerintah Republik Indonesia mengadakan perubahan dan penyempurnaan terhadap perusahaan ini. Kemudian perusahaan air minum ini
ditempatkan di bawah pengawasan “Dinas Perusahaan Bagian B” yang berada di
lingkungan Kota praja Bandung dan pada tahun 1967 dinas tersebut dipisahkan
tersendiri dan diubah namanya menjadi “Dinas Teknik Penyehatan” yang juga
dilakukan lagi pada tahun 1972, dengan tujuan utama yang lebih dibebankan lagi, yaitu untuk penyediaan dan pelayanan air bersih serta membantu pemerintah daerah. Perubahan yang terakhir dilakukan adalah pada tahun 1974. Dalam sidang pleno 24 Mei 1974 DPRD Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung telah mengesahkan perusahaan ini sebagai suatu perusahaan yang berdiri sendiri dengan
nama “Perusahaan Daerah Air Minum”.
Pembentukan PDAM Kota Bandung sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini berdasarkan Peraturan D Perda Kotamadya Bandung Nomor
7/PD/1974 Perda Nomor 22/1981. Perubahan ini dimaksudkan agar dapat dilakukan peningkatan penyediaan dan pelayanan air bersih kepada masyarakat, serta disamping itu perusahaan ini diharapkan akan dapat langsung memanfaatkan income yang diperolehnya.
Pada tahun 1978 s/d 1985 untuk meningkatkan debit air, mulai dilaksanakan fisik pengembangan Air Minum Tahap I atau BAWS I, dengan membuat sumur artesis sepanjang jalan kereta api. Tahun 1985 s/d 1991 membangun mini plant Cibeureum dengan air bakunya dari sungai Cibeurem, mini plant dengan air bakunya dari sungai Cikapundung dan mmembangun intake Siliwangi serta membangun saluran air kotor sepanjang 176,30 Km. dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, maka masalah – masalah sanitasi lingkungan merupakan masalah yang cukup penting untuk diperhatikan, diantaranya masalah pembuangan air kotor.
Pada tahun 1978 – 1979 pemerintah kota Bandung melaksanakan Studi
“Bandung Urban Development and Sanitary” yang mengusulkan strategi
penanganan pengembangan divisi air kotor kota Bandung.
Sarana air kotor yang dibangun jaringan perpipaan air kotor berada di daerah berpenduduk padat yaitu Bandung Barat, Bandung Timur, Bandung
Tengah – Selatan. Sedangkan instalasi pengolahan air kotor dibangun di desa Bojong Sari kecamatan Bojong Soang Kabupaten Bandung.
3.3 Deskripsi Kerja
Bagian atau unit satuan tempat kami melakukan kerja praktek atau pun bagian-bagian atau unit satuan lain yang terkait di dalam sistem pelayanan/pengaduan di Perusahaan Daerah Air Minum terdapat tugas pokok/fungsi tersendiri. Untuk lebih jelas kami akan membahas lebih detil mengenai tugas pokok/fungsi bagian, unit, satuan bidang, seksi, dan sub bidang pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Bandung.
1.3.1 Sub Bidang Penerapan dan Pengembangan Aplikasi Pasal 77
Sub Bidang Penerapan dan Pengembangan Aplikasi, mempunyai tugas dan wewenang:
a. Membantu kepala bidang system dan teknologi informasi dalam bidang tugasnya.
b. Membagi tugas, member petunjuk kerja dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahan.
c. Membuat dan memelihara sistem aplikasi kepelangganan. d. Membuat dan memelihara sistem informasi geografis.
e. Membuat dan memelihara sistem aplikasi berbasis intranet / internet. f. Membuat dan memelihara sistem pengontrolan peralatan instalasi. g. Membantu pengolahan data pada unit kerja lain.
h. Membantu dan memelihara sistem – sistem aplikasi lainya untuk kebutuhan unit kerja.
i. Memberikan pembimbingan kepada pegawai di lingkungan kerjanya tentang peningkatan disiplin, kinerja, sikap, dan etos kerja dengan mendahulukan sikap keteladanan yang baik dan benar.
j. Memberikan laporan pelaksanaan tugas kepada kepala bidang system dan teknologi informasi secara berkala dan sesuai kebutuhan.
3.4 Analisis Sistem yang Berjalan
Pada system pelayanan/pengaduan yang ada di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung masih terdapat banyak proses manual didalamnya. Banyak kerugian yang ditimbulkan akibat dari pemakaian proses manual tersebut seperti meningkatnya biaya operasional, banyaknya tenaga yang dikeluarkan dan waktu yang habis terbuang.
Semua itu menjadi kekurangan yang sangat jelas dari system yang ada di
BAB IV
ANALISIS KERJA PRAKTEK
4.1.Analisis Sistem
4.1.1 Analisi Prosedure yang sedang berjalan 2.1.1.1.Flow Map
Kami telah mengambil data tentang Flow Map system yang diterapkan pada system pelayanan/pengaduan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung yang bisa dilihat di bawah ini.
Pelanggan Loket Admistrasi dan Pelayanan
Petugas Lapangan
Meter Wil
Gambar 1.2 Flowmap sistem pelayanan-pengaduan meter air di PDAM
F.Pengad
SI pengaduan dan perbaikan meteran air di
PDAM kota Bandung
Pelanggan Dt.pelanggan Dt.pelanggan F.Pengajuan
2
Dt.petugas F surat ijin penggantian
meter
Lap pengerjaan 2.1.1.2.Diagram Kontek
Penggambaran dari diagram kontek pada system yang diterapkan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung bisa di lihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1.3 Diagram Kontek sistem pelayanan-pengaduan meter air di PDAM
2.1.1.3.Data Flow Diagram
Dan untuk lebih jelasnya kami membuat Data Flow Diagram dari Diagram Kontek diatas agar dapat dipahami lebih lanjut dan untuk memperjelas setiap proses dari system tersebut.
2.1.1.4.Evaluasi Sistem yang berjalan
Penggunaan proses – proses manual yang terdapat pada system pelayanan/pengaduan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menjadi permasalahan yang sangat jelas dan sangat merugikan bagi perusahaan tersebut mengingat cakupan jasa pelayanan yang diberikan perusahaan sangat luas yaitu Kota Bandung. Untuk itu perlu adanya alat bantu atau sebuah perangkat lunak yang dapat menangani kekurangan dari system tersebut
sehingga system yang sedang berjalan menjadi lebih baik.
1.2 Usulan Perancangan Sistem 4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Untuk memberikan pelayanan jasa yang baik sebuah perusahaan tentu saja harus mempunyai sebuah sistem yang baik pula. Hal itu sangat penting untuk dipertimbangkan untuk menjaga kelangsungan perusahaan tersebut. Karena sistem informasi adalah sebuah point yang memiliki peranan yang besar didalam membangun perusahaan baik perusahaan produk maupun jasa seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung.
4.2.2.Perancangan Prosedur yang Diusulkan 4.2.2.1.Flow Map
Kami telah merancang Flow Map system yang akan diusulkan pada system pelayanan/pengaduan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung yang bisi dilihat di bawah ini.
Pelanggan Loket Admistrasi dan Pelayanan
Petugas Lapangan
Meter Wil
Gambar 1.5 Flow Map sistem yang diusulkan
F.Pengad
SI pengaduan dan perbaikan meteran air di
PDAM kota Bandung
Pelanggan Dt.pelanggan Dt.pelanggan F.Pengajuan
2
Dt.petugas F surat ijin penggantian
meter
Lap pengerjaan 4.2.2.2. Diagram Kontek
Penggambaran dari diagram kontek pada system yang akan kami usulkan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung bisa di lihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1.6 Diagram Kontek sistem yang diusulkan
4.2.2.3Data Flow Diagram
Dan untuk lebih jelasnya kami membuat Data Flow Diagram dari Diagram Kontek diatas agar dapat dipahami lebih lanjut dan untuk memperjelas setiap proses dari system tersebut.
4.2.2.4 Kamus Data
1. Nama Arus Data : Data_pelanggan
Proses/Aliran Data : Entitas_pelanggan – proses1 – file_pengaduan
Atribut : No.persil, no_langganan, no_KTP, nama, nama_usaha, alamat,
no_tlp, kd_wilayah. 2. Nama Arus Data : Data_pengaduan
Proses/Aliran Data : File_pengaduan – proses2 – file_surat_perintah
Atribut : No_SP, no_persil, nama, alamat, kd_wil, tgl_pengaduan, Nama_pet, nip, tgl_perbaikan, merk_angk, merk_psg, no_angk, No_psg, ukuran_angk, ukuran_psg, stand_angk, stand_psg, Tgl_perbaikan, ket, status, operator.
3. Nama Arus Data : Data_petugas
Proses/Aliran Data : Entitas_petugas – proses3 – file_perbaikan
Atribut : nip, nama, jabatan, alamat, no_tlp. 4. Nama Arus Data :
Data_perbaikan
Proses/Aliran Data : file_perbaikan – proses4 – entitas_pimpinan
Atribut : No_SP, no_persil, nama, alamat,
stand_psg, Tgl_perbaikan, ket, status, operator.
5. Nama Arus Data : Data_laporan
Proses/Aliran Data : proses4 – entitas_pimpinan
Atribut : no_sp, no_persil, kd_wil, nama, alamat, tgl_pengaduan, Nama_pet, nip, tgl_perbaikan.
1.2.2.5Desain Program
1.Rancangan antarmuka
Untuk desain pada rancangan antar muka pada perangkat lunak yang telah kami buat bisa dilihat dibawah ini.
Gambar 1.9 Tampilan form data pelanggan
Gambar 2.1 Tampilan form data petugas
Gambar 2.3 Tampilan form data pengaduan/perbaikan
Gambar 2.3 Tampilan form menu laporan perbaikan
4.2.3.Evaluasi terhadap sistem yang diusulkan/dirancang.
Permasalahan pada sistem yang sedang berjalan hanya pada banyaknya proses manual yang terdapat pada sistem tersebut. Dan kami mengusulkan penerapan alat bantu/perangkat lunak yang telah kami rancang untuk meminimalisasi penggunaan proses pada sistem yang sedang berjalan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung.
Dan kami yakin untuk penerapan alat bantu/perangkat lunak yang telah kami rancang akan sangat membantu terhadap permasalahan yang terdapat pada perushaan tesebut.
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR …... ....i
DAFTAR ISI ……… ...iii
DAFTAR GAMBAR ………. ...vi
DAFTAR SIMBOL ……… ...vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Balakang ... 1
1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ……… 2
1.2.1. Identifikasi Masalah ….. ... 2
1.2.2. Rumusan Masalah ……… ... 2
1.3.Maksud dan Tujuan … ... 2
1.4.Batasan Masalah ………... 3
1.5.Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek……….. ... 3
BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Pengertian Sistem……… ... 4
2.1.1. Elemen Sistem……… ... 4
2.1.2. Karakteristik Sistem……… ... 6
2.1.3. Klasifikasi Sistem………. ... 8
2.2.Pengertian Informasi ……… ... 10
2.4.Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur ……… ... 11
2.4.1. Flow Map……… ... 11
2.4.2. Diagram Konteks……… ... 11
2.4.3. Data Flow Diagram……… ... 12
2.5.Jasa……… ... 13
2.6.Air……… ... 13
2.7.Meter Air……… ... 14
2.8.Perbaikan……… ... 15
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1.Tinjauan Umum Perusahaan……… ... 16
3.2.Struktur Organisasi ……….. ... 19
3.3.Deskripsi Kerja…. ………... 20
3.3.1. Sub Bidang Penerapan dan Pengembangan Aplikasi ... 20
3.4.Analisis Sistem yang Berjalan ……… ... 21
BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1.Analisis Sistem ………..…… ... 22
4.1.1. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan………… ... 22
4.1.1.1.Flow Map……… ... 22
4.1.1.2.Diagram Konteks……… ... 23
4.1.1.3.Data Flow Diagram……… ... 23
4.2.Usulan Perancangan Sistem ……… ... 24
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem……… ... 24
4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan………… ... 25
4.2.2.1.Flow Map……… ... 25
4.2.2.2.Diagram Konteks……… ... 26
4.2.2.3.Data Flow Diagram……… ... 26
4.2.2.4.Kamus Data……… ... 27
4.2.2.5.Desain Program … ... 28
4.2.3. Evaluasi terhadap sistem yang diusulkan……… ... 30
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan……… ... 31
5.2. Saran……… ... 31
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Struktur PDAM ………... 19
Gambar 1.1 Flowmap sistem pelayanan-pengaduan meter air di PDAM …... 22 Gambar 1.2 Diagram Kontek sistem pelayanan-pengaduan
meter air di PDAM ……… 23
Gambar 1.3 DFD sistem pelayanan-pengaduan meter air di PDAM …………. 23
Gambar 1.3 Flow Map sistem yang diusulkan ………... 25
Gambar 1.3 Diagram Kontek sistem yang diusulkan ……….… 26
DAFTAR SIMBOL
Simbol Flow Map
No Gambar Keterangan
1
Menunjukan kegiatan proses dari operasi program computer
2 Menunjukan awal atau akhir proses
3
Menunjukan dokumen input dan output baik proses manual, mekanika atau
computer
4 Menunjukan adanya kondisi atau keadaan
5 Menunjukan adanya distribusi
6 Penyimpanan data melalui database
Simbol Data Flow Diagram
No Gambar Keterangan
1 Menyatakan Proses
2 Menyatakan File/Dokumen
3 Menyatakan Aliran Data
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb
Pertama-tama penyusun panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat, karunia dan kemudahannya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “SISTEM INFORMASI PENGADUAN DAN PERBAIAKAN METERAN AIR DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA BANDUNG “
Dalam menyusun Laporan Kerja Praktek ini, penulis telah berusaha
dengan sebaik – baiknya agar karya tulis ini dapat di terima oleh semua pihak.
Untuk itu segala kritik dan saran akan penulis terima dengan senang hati.
Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini penyusun mendapat banyak
bantuan yang bersifat moril maupun materi serta dukungan dari berbagai pihak.
Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor UNIKOM.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc selaku Dekan Fakultas
teknik UNIKOM.
3. Bapak Dadang Munandar,SE.,M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen
Informatika.
4. Bapak Herry Yustiana,IR selaku pembimbing lapangan.
6. Keluarga tercinta terutama ibu dan ayah yang selalu memberikan dukungan,
semangat, serta doa kepada penyusun dan kasih sayangnya yang tidak
pernah berhenti.
7. Segenap karyawan PT. PDAM Kota Bandung yang telah memberikan
bantuan kepada penulis.
8. Anak-anak MI-1 yang telah memberikan dukungan serta
bantuan.Teman-temanku yang lain, yang telah banyak membantu dan tidak bisa disebutkan
satu persatu kerena pasti tidak bakalan abis.
Semoga Allah SWT membalas semua amal baik mereka dengan pahala
yang berlipat ganda,Amien.
Penyusun menyadari bahwa didalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna, tidak lepas dari kekurangan baik dalam penyajian maupun isinya.
Hal ini disebabkan masih terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman.
Penyusun mangharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
perbaikan yang akan datang.
Akhirnya, mudah-mudahan Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi dunia pendidikan serta siapa saja
yang membacanya.
Wassalam...
Bandung, oktober 2009
UNIT BISNIS
BIDANG SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
BIDANG SEKRETARIAT
SUB. DIB. ANALISA DESAIN DAN INTEGRASI SISTEM
SUB. DIB. PENERAPAN PENGEMBANGAN APLIKASI
SUB. DIB. PEMELIHARAAN & ADMINISTRASI SISTEM
SUB. DIB. HUMAS SUB. DIB. TATA USAHA
DAN PROTOKOL SUB. DIB. PENGAMANAN
3.2Struktur Organisasi