• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pengelolaan Data Keluarga Miskin pada Dinas Sosial Karawang Berbasis Client Server

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pengelolaan Data Keluarga Miskin pada Dinas Sosial Karawang Berbasis Client Server"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

RIDWAN SUTISNA

10104051

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

Assalamu’alikum Wr. WB

Puji Syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini yang berjudul Sistem Informasi Data Keluarga Miskin Pada Dinas Sosial Berbasis

Client Server”) .

Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam menyelesaikan Studi Program Strata I (S-1) Jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, karena terbatasnya ilmu dan pengalaman yang ada. Untuk itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada, serta merasa perlunya kritik dan saran dari pihak-pihak lain untuk memperluas wawasan penulis.

Suatu kebahagiaan yang sangat besar bagi penulis untuk dapat menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung, ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya dan tidak terhingga terutama kepada :

(3)

v

kepada penulis untuk dapat melakukan yang terbaik.

2. Ibu Dian Dharmayanti, S.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan semangat selama penulisan tugas akhir ini berlangsung.

3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.Si., M.T. selaku doesen wali yang telah memberikan masukan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

4. Ibu Khusnul Novianingsih, M.Si. dab Bapak Muhamad Nasrun, S.Si., M.T. selaku dosen penguji.

5. Bapak Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

6. Segenap Dosen dan Staf Tata Usaha Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

7. Bapak Ade Wiranata seleku Kepala Dinas Sosial Kota Karawang.

8. Ani Yuliani, Dhyaa Nabila S. Dan Anggi Arianty yang selalu mensuport penulis untuk tetap semangat dalam Menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Ukar Sobari, Sony Wilihardy dan Endang Sobali Sahabat ku yang selalu setia membantu dan memberikan masukan yang sangat positif.

(4)

vi

satu per satu, semoga benang silaturahmi tidak akan pernah putus diantara kita.

Seperti pepatah mengatakan “Tak Ada Satu hal pun Di Dunia Ini Yang

Sempurna”, maka dari itu penulis mengakui baik laporan maupun sistem yang

dibuat dalam Tugas Akhir Skripsi ini jauh dari sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata. Harapan penulis, semoga Tugas Akhir Skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis pribadi, Pemda Kota Bekasi, dan bagi seluruh pembaca laporan Tugas Akhir Skripsi ini.

Wasalamu’alikum Wr. WB

Bandung, Februari 2009

(5)

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR SIMBOL ...viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.3.1 Maksud... 2

1.3.2 Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metode Penelitian ... 5

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data ... 5

1.5.2 Teknik Pengembangan Perangkat Lunak... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

(6)

2.1.2 Struktur Organisasi ... 11

2.1.3 Deskripsi Kerja Bagian Yang Terkait ... 13

2.2 Landasan Teori... 14

2.2.1 Konsep Dasar Sistem ... 14

2.3 Konsep Dasar Informasi... 18

2.3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi... 20

2.4 Metode Pengembangan Sistem ... 20

2.5 Analisis Dan Perancangan Terstruktur... 21

2.5.1 Diagram Alir ... 22

2.5.2 Diagram Konteks ... 22

2.5.3 DFD (Data Flow Diagram)... 23

2.5.4 Kamus Data... 24

2.5.5 ERD (Entity Relational Diagram)... 24

2.6 Basis Data ... 28

2.6.1 DBMS (Database Management System)... 29

2.7 Sistem Client Server... 30

2.7.1 Kelebihan Model Hubungan Client Server... 30

2.7.2 Kekurangan Model Hubungan Client Server... 31

2.8 Perangkat Lunak Pendukung ... 31

2.8.1 Borland Delphi 7.0 ... 31

(7)

3.1 Analisis Sistem... 36

3.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 36

3.1.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional... 44

3.1.2.1 Analisis User... 44

3.1.2.2 Analisis Software... 45

3.1.2.3 Analisis Hardware... 45

3.1.2.4 Analisis Jaringan ... 46

3.1.3 ERD (Entity Relational Diagram)... 47

3.1.4 Analisis Kebutuhan Fungsional... 49

3.1.4.1 Diagram Konteks ... 49

3.1.4.2 DFD (Data Flow Diagram)... 50

3.1.4.3 Spesifikasi Proses... 57

3.1.4.4 Kamus Data... 62

3.2 Perancangan Sistem ... 63

3.2.1 Relasi Antar Tabel ... 64

3.2.2 Struktur File ... 64

3.2.3 Perancangan Pengkodean... 67

3.2.4 Perancangan Antar Muka... 69

3.2.5 Struktur Menu ... 69

3.2.5.1 Perancangan Masukan (Input)... 71

(8)

3.2.5.5 Perancangan Prosedural ... 85

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Implementasi... 90

4.1.1 Perangkat Lunak Pendukung... 90

4.1.2 Perangkat Keras Pendukung ... 91

4.1.3 Implementasi Database dan Antar Muka ... 91

4.1.3.1 Implementasi Database ... 92

4.1.3.2 Implementasi Antar Muka... 96

4.2 Pengujian Alpha... 100

4.2.1 Pengujian Sistem... 100

4.2.1.1 Pengujian Login ... 101

4.2.1.2 Pengujian Pengolahan Data Kecamatan... 103

4.2.1.3 Pengujian Pengolahan Data Kelurahan ... 108

4.2.1.4 Pengujian Pengolahan Data Kriteria ... 112

4.2.1.5 Pengujian Pengolahan Data Gakin dan Tanggungan ... 117

4.2.1.6 Pengujian Pengolahan Data Kwitansi ... 123

4.3 Pengujian Betha ... 126

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 134

5.2 Saran… ... 135

(9)

Lampiran A Tampilan Antar Muka ... 145

Lampiran B Listing Program ... 146

Lampiran C Hasil Kuesioner ... 191

(10)

PENELOLAAN DATA KELUARGA MISKIN PADA DINAS SOSIAL

Oleh

RIDWAN SUTISNA 10104051

Kegiatan pendataan dan pengelolaan data Keluarga Miskin (Gakin) yang sedang berjalan pada Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), mengalami beberapa kendala dan kelemahan, pengelolaan data yang masih manual dapat menyebabkan proses dalam pengelolaan data, proses pencetakan laporan dan penyebaran Kartu Keluarga Miskin (Kartu Gakin) kepada masyarakat memerlukan waktu pengerjaan yang lama.

Metode pengembangan sistem yang digunakan pada perancangan sistem yang diusulkan yaitu Classic Life Cycle (CLC) dan metode pendekatan sistem secara terstruktur dengan alat yang digunakan berupa Flow Map (Bagan Alir Dokumen), ContexDiagram (Diagram Konteks), DFD (Data Flow Diagram), dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode penelitian yaitu observasi, wawancara dan studi pustaka. Program aplikasi perancangan sistem yang digunakan yaitu Pemrograman Delphi 7.0 dengan dilengkapi aplikasi database MYSQL.

Dilihat dari kendala-kendala yang ada, maka penulis memberikan solusi dalam pelaksaan kegiatan pengolahan data dibuat perangkat lunak untuk memudahkan proses pengolahan data keluarga miskin, proses pencetakan kartu keluarga miskin (Kartu Gakin), proses pembuatan laporan data gakin, pencarian data gakin, serta menjamin dalam proses penyimpanan dan keamanan data. Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Data yang dibangun dapat menjadi solusi untuk pemecahan masalah kelemahan dan kekurangan sistem pada Sub Bid PMD di Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Karawang.

(11)

PROCESSING OF POOR FAMILY IN DINAS SOCIAL

By

RIDWAN SUTISNA 10104051

The data collecting and processing of poor family (Gakin) at the present time are operating at Sub Departement of Rural Societal Empowerment (PMD), underwent several obstacles and weaknesses, data processing that still manual can lead to the data processing, printing process and distribution of poor family cards (Kartu Gakin) to the communities required a long working time.

The systematic development method used in the systemic design proposed is Classic Life Cycle (CLC) and the systemic approach method in structured with the instrument used in the form of Flow Map, Context Diagram, DFD (Data Flow Diagram), and data collecting technique by using a research methods those are observation, interview and literature study. The program of systemic designing application used is Delphi Programming 7.0 equipped with database application MYSQL.

Viewed from the existing obstacles, so the writer gives a solution in the implementation of data processing it would be made a software to facilitate in the data processing of poor families, printing process of poor family cards (Kartu Gakin), gakin data’s reporting process, facilitating in the searching of gakin data, as well as to insure in the process of data storage and security. The designing of data processing information system constructed can become a solution to the problem solving of the weaknesses and discrepancies of the system of Sub Departement of Rural Societal Empowerment (PMD) at Rural Social and Societal Empowerment Service of Karawang Regency.

(12)

1.1 Latar Belakang Masalah

Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa merupakan suatu instansi Pemerintah Daerah, yang menangani langsung kegiatan bidang sosial kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. Kegiatan yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah mengenai kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat desa, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dibantu oleh Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa. Pada saat ini Kepala Pemerintah Kabupaten (Bupati) mengeluarkan kebijakan untuk keluarga miskin, yaitu memperoleh fasilitas berobat gratis menggunakan ASKES KIN (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin), mendapat keringanan biaya pendidikan, dan mendapatkan beras miskin (RASKIN) pada tiap periode. Kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak Pemerintah Kabupaten tersebut, dibebankan kepada Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk melakukan pendataan, melakukan pengolahan data berupa input dan pencarian data, pencetakan kartu, dan penyebaran Kartu Keluarga Miskin (Kartu Gakin) kepada tiap kecamatan dan kelurahan.

Kegiatan pendataan yang dilakukan oleh Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa data masih disimpan secara tertulis di dalam buku besar, hal ini menyebabkan proses dalam pengolahan data, sistem pendataan keluarga miskin, dan proses pencetakan kartu gakin untuk masyarakat memerlukan waktu

(13)

pengerjaan yang lama. Bukan hanya itu, laporan per periode pun belum terintegrasi dengan baik pada tiap bidang atau bagian yang terkait.

Beban tugas Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa perlu didukung oleh suatu sistem yang dapat bekerja dengan baik, cepat, tepat dan akurat. Dengan sistem informasi pengolahan data secara komputerisasi, kinerja Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) semakin baik dan profesional dengan tetap mengunggulkan komputerisasi dan berbasis pada perkembangan teknologi informasi. Berdasarkan uraian diatas, maka akan dilakukan perancangan sebuah

sistem informasi pengolahan data berbasis client server yang disajikan dengan judul “SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA KELUARGA MISKIN PADA DINAS SOSIAL”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diidentifikasi masalahnya yaitu bagaimana membangun aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Data Keluarga Miskin Pada Dinas Sosial.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

(14)

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui berapa banyak jumlah jiwa keluarga miskin disuatu daerah.

b. Agar penyaluran bantuan pada keluarga miskin tepat sasaran.

c. Untuk mempermudah mencetak kartu gakin, kwitansi dan laporan per periode data keluarga miskin.

1.4 Batasan Masalah

Dalam mengkaji suatu permasalahan diperlukan suatu pembatasan masalah agar penyajian lebih terarah dan mencapai sasaran yang ditentukan sebelumnya, adapun batasan masalah dalam pembangunan aplikasi ini adalah :

a. Data yang diolah dalam aplikasi ini adalah :

1. Data keluarga miskin per Desa/Kelurahan, Kecamatan, di Kabupaten Karawang.

2. Data tanggungan gakin di Kabupaten Karawang.

3. Data kriteria gakin di Kabupaten Karawang.

(15)

b. Proses yang terdapat pada aplikasi ini berupa :

1. Pengolahan data keluarga miskin di Kabupaten Karawang.

2. Pengolahan data tanggungan gakin, Kelurahan, Kecamatan, Kwitansi dan Kriteria gakin di Kabupaten Karawang.

3. Pencarian data keluarga miskin di Kabupaten Karawang.

4. Pencetakan kartu gakin, kwitansi dan pembuatan laporan per periode di Kabupaten Karawang.

c. Keluaran dari aplikasi ini berupa dokumen tercetak meliputi:

1. Kartu dan Kwitansi Gakin Kabupaten Karawang.

2. Laporan per periode untuk instansi yang membutuhkan di Kabupaten Karawang.

3. Informasi jumlah keluarga miskin berbentuk grafik di Kabupaten Karawang.

d. Aplikasi ini berbasis Client-Server.

e. Menggunakan analisis terstruktur, untuk menggambarkan diagram proses menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan Diagram

Conteks (DC), sedangkan untuk memodelkan data menggunakan ERD.

(16)

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi ini memaparkan materi yang menyangkut permasalahan yang telah disebutkan diatas. Adapun metodologi yang dilakukan dalam perancangan ini adalah :

1.5.1 Tahap pengumpulan data

a. Studi Pustaka

Adalah metode pencarian data dengan membaca dan mempelajari melalui media buku-buku yang berhubungan agar dapat mendukung dalam pembuatan laporan ini.

b. Wawancara /Interview

Adalah metode dengan cara tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang bersangkutan yang ada di Dinas Sosial yang membantu memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan.

c. Pengamatan / Observasi

Adalah metode dengan cara melakukan perencanaan dan pembuatan laporan tersebut secara langsung.

1.5.2 Teknik pengembangan perangkat lunak

Metodologi pengembangan system yang digunakan adalah metodologi

Classis Life Cycle atau Water Fall Model. Adapun tahapan-tahapan dari

(17)

a. System engineering yaitu mengadakan pengamatan langsung pada perusahaan yang diteliti dan kemudian mengumpulkan data-data atau keterangan-keterangan yang berhubungan dengan bahan penelitian.

b. System Analysis yaitu melakukan analisis pada sistem yang sedang

berjalan, dan untuk mempelajari lebih jauh bagaimana kegiatan operasional yang terjadi, proses-proses dan pertimbangan terhadap

needs dan wants.

c. System Designyaitu Merancang sistem berdasarkan data dan analisis

yang telah dilakukan. Setelah dianalisis kemudian dibuatkan suatu rancangan software aplikasi yang dapat digunakan oleh Dinas Sosial

d. System Coding Merupakan tahap implementasi hasil perancangan

kedalam kode pemrograman dalam pembuatan program aplikasi dengan menggunakan perangkat pemrograman Borland Delphi 7 dan MySQL 4.0 untuk membuat database.

e. System Testing tahapan dalam mendesain tampilan dan membuat

program aplikasi, maka selanjutnya dilakukan testing terhadap program untuk memastikan semua form dialog berjalan dengan baik dan tidak ada kesalahan.

f. System Maintenance merupakan tahap pemeliharaan aplikasi dan

(18)

Gambar 1.1 Skema waterfall

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan memberikan informasi secara umum tentang pembahasan yang terdapat dalam setiap bab. Sehingga dalam pembahasannya akan lebih mudah dipahami. Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

(19)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan sejarah singkat instansi atau perusahaan penelitian, struktur organisasi, deskripsi kerja, tentang teori mengenai pengolahan data kartu keluarga miskin (kartu gakin), teori mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, teori pengembangan sistem, teori analisis dan perancangan terstruktur, teori mengenai basis data, teori client / server, penjelasan perangkat lunak pendukung sistem.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan mengenai analisis masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis basis data, analisis fungsional. Perancangan sistem dimulai dari perancangan data, menu, antar muka program

(interface), dan prosedural.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi tahap implementasi system terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut : (1) Menerapkan rencana implementasi; (2) Melakukan kegiatan implementasi; (3) Tinjauan lanjut implementasi. Selain itu juga beisi pengujian program yang dikerjakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(20)

2.1 Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Sejarah Singkat

Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Karawang adalah salah satu bagian dari Pemerintahan Kabupaten Karawang yang bertugas untuk melakukan tata kehidupan dan penghidupan sosial masyarakat yang diliputi rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin, sehingga memungkinkan bagi setiap anggota masyarakat untuk melakukan upaya pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah seluruh proses kegiatan meningkatkan kekuatan masyarakat desa melalui pengembangan kemauan dan kemampuan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat desa.

Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Karawang yang dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Karawang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Karawang (Lembaran Daerah Nomor 9 Tahun 2008 Seri D), yang menyatakan bahwa perubahan nama dan struktur organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Karawang (BPMKS) menjadi Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Karawang yang berkantor pusat di Jl. Surotokunto No. 74 Karawang.

(21)

Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Karawang mempunyai visi “ Terwujudnya Masyarakat Sejahtera dan Mandiri Dengan Dilandasi Iman dan Taqwa Melalui Pemberdayaan Masyarakat”.

Nilai-nilai tersebut adalah bahwa Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Karawang dalam pelaksanaan tugas pemberdayaan masyarakat dan mensejahterakan dibidang sosial secara bertahap dan menyeluruh untuk mengakses kesempatan masyarakat seluas-luasnya, dengan demikian akses minimal diharapkan menjadi mampu (enable) sebagai landasan profesional organisasi. Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Karawang menetapkan nilai-nilai visi sebagai berikut :

1. Berorientasi pada hal yang ingin dicapai oleh Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Karawang.

2. Mengakses arah dan fokus strategik yang jelas.

3. Mengaplikasikan dan memiliki orientasi ke masa depan.

Sebagai bahan untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Karawang menetapkan misi yang jelas, terarah, terpadu dan terus berkesinambungan sesuai dengan arah dan kebijakan yang telah ditetapkan dengan kesepakatan bersama (stake holder’s) yaitu sebagai berikut :

1. Menyiapkan rencana kerja mengelola administrasi umum, keuangan dan kepegawaian.

(22)

3. Meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian perempuan serta perlindungan anak.

4. Meningkatkan pelayanan sosial melalui pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial.

Sesuai dengan visi misi dan faktor keberhasilan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Karawang agar selaras dengan yang telah ditetapkan dalam pencapaian sasaran dan kegiatan, unsur penetapan tujuan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan mutu perencanaan program dan pelaporan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Karawang.

2. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat dan mampu mengaktualisasikan diri di bidang ekonomi pedesaan.

3. Mengembangkan pemberdayaan perempuan guna meningkatkan masyarakat mandiri.

4. Meningkatkan sistem pelayanan rehabilitasi dan kesejahteraan sosial.

5. Meningkatkan sistem pelayanan dan bantuan sosial serta potensi sumber kesejahteraan sosial.

2.1.2 Struktur Organisasi

(23)

Karawang, maka akan dijelaskan terlebih dahulu pengertian dari struktur. Struktur adalah bagaimana sesuatu disusun atau dibangun.

Organisasi adalah suatu sistem kerjasama yang terdiri dari beberapa sub sistem atau elemen yang saling berinteraksi langsung untuk mencapai suatu tujuan bersama. Struktur organisasi Dinas Sosial dan Pemberdayaan masyarakat Desa adalah sebagai berikut :

(24)

2.1.3 Deskripsi Kerja Bagian Yang Terkait

Deskripsi kerja merupakan penjabaran mengenai pengertian tugas, kewajiban pegawai, wewenang, tanggung jawab, dan jangkauan kerja agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan kerja dan dapat terkoordinasi dengan baik. Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Karawang memiliki beberapa bagian dan sub bidang dalam pelaksanaan tugas, adapun deskripsi kerja bagian atau sub bidang yang ada yaitu sebagai berikut :

a. Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi dan tugas pembantuan di bidang sosial dan pemberdayaan masyarakat desa.

b. Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian, sarana kerja, keuangan dan rencana kerja Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Karawang.

c. Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan bidang Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

(25)

e. Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan bidang pemberdayaan organisasi perempuan dan kapasitas perempuan.

f. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kegiatan teknis bidang panti rehabilitasi sosial.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Kehidupan dan aktivitas manusia di muka bumi tidak pernah terlepas dari sistem, seperti sistem transportasi, sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem informasi teknologi, sistem pendidikan dan lain-lain. Kebutuhan akan sistem teknologi informasi dari zaman ke zaman akan semakin berkembang, karena sistem merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia di zaman yang serba teknologi.

Menurut Jogiyanto terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu berdasar pada prosedur dan komponen atau elemen sistem. Pendekatan sistem yang berdasar pada prosedur disebutkan bahwa :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” JOG[5].

(26)

“Sistem adalahkumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu” JOG[5].

Konsep dasar sistem menurut Fatansyah yaitu sebagai berikut :

“Sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional

(dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara

bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau pekerjaan tertentu”

FAT[3].

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan, suatu sistem meskipun dalam suatu skala yang sangat kecil akan selalu mengandung komponen-komponen, dimana komponen-komponen tersebut dapat berupa subsistem-subsistem atau bagian dari suatu sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan dari beberapa subsistem didalam satu struktur yang sama terdiri atas bagian-bagian yang dapat saling bekerjasama, berinteraksi, dan saling mendukung untuk mencapai tujuan sehingga dapat tetap melangsungkan kehidupan sistem. Pola kerja sistem dapat didukung oleh beberapa hal yaitu perencanaan, kontrol, organisasi, analisis, sumber daya manusia yang memenuhi kualifikasi sistem, dan kesepakatan kerja.

(27)

memahami dan mengerti mengenai karakteristik sistem. Sistem mempunyai karakteristik atau ciri-ciri tertentu yaitu sebagai berikut : JOG[5]

a. Komponen-komponen Sistem (component)

Suatu sistem terdiri dari beberapa atau sejumlah komponen yang saling berhubungan atau berinteraksi antara komponen yang satu dengan komponen yang lain, atau bekerja sama untuk membentuk satu kesatuan dan dalam komponen sistem ini atau elemen-elemen sistem ini dapat berupa subsistem yang lebih kecil dan mempunyai fungsi untuk menjalankan sistem secara bersama.

b. Batas Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan garis besar abstraksi yang memisahkan antara sistem dan lingkungannya, batas sistem sebagai satu kesatuan dari sistem yang dapat menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan luar sistem adalah segala sesuatu yang terdapat di luar batas sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.

(28)

Lingkungan luar sistem bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem dan harus tetap dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan yang dapat merugikan sistem harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut tetapi dapat juga dimanfaatkan sebagai perbaikan atas kelemahan sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung sistem merupakan suatu media penghubung antara subsistem yang satu dengan yang lain, melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Dengan penghubung suatu keluaran dari satu subsistem akan dijadikan sebagai masukan untuk subsistem lain.

e. Masukan Sistem (input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem, dan akan menjadi bahan baku untuk proses, masukan ini dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) atau yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh masukan yang tidak berwujud adalah informasi (misal permintaan jasa layanan pelanggan). Pada sistem informasi, masukan dapat berupa data transaksi, data non transaksi dan instruksi (pemberitahuan).

f. Keluaran (output)

(29)

lain atau menuju kepada suatu sistem untuk diproses dan menghasilkan informasi.

g. Pengolahan Sistem (proses)

Pengolahan merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh mesin, manusia, atau komputer untuk melakukan perubahan dari masukan (input) menjadi suatu keluaran (output) yang dapat berguna.

h. Sasaran Sistem (objective)

Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem serta keluaran yang akan dihasilkan suatu sistem, serta dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya, karena tujuan ini merupakan target atau sasaran akhir yang akan dicapai oleh suatu sistem.

2.3 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan faktor terpenting dalam suatu sistem perusahaan atau organisasi, karena informasi adalah sumber dasar dalam proses pengambilan keputusan. Informasi menurut Jogianto yaitu :

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya” JOG[5].

Informasi juga dapat didefinisikan menurut Abdul Kadir yaitu:

“Informasi sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang

sesuai dengan kebutuhan seseorang, entah itu menajer, staf, ataupun orang lain

(30)

Sumber informasi adalah data, yang kemudian diolah dengan kriteria tertentu untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Data adalah suatu kenyataan atau kumpulan kejadian-kejadian, fakta-fakta baik berupa angka atau simbol yang menggambarkan suatu kejadian dan menjadi suatu kesatuan yang nyata. Data dapat diartikan lain sebagai segala sesuatu yang perlu diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan suatu informasi. Kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu yang menyangkut perubahan nilai objek yang disebut transaksi. Sedangkan kesatuan nyata adalah berupa suatu objek yang nyata dan terjadi pada saat kejadian berlangsung. Kualitas informasi menurut Abdul Kadir tergantung pada empat hal pokok, yaitu : ABD[1]

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak biasa, tidak menyesatkan, dan mencerminkan maksud dan tujuannya serta dapat dibuktikan kebenarannya.

2. Tepat waktu, berarti informasi yang sampai ke penerima tidak terlambat, karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan. Untuk itu diperlukan suatu teknologi yang dapat mengolah dan mengirim informasi dengan cepat dan tepat.

3. Relevan, berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi penggunanya, karena batas relevansi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan berguna jika benar-benar berguna dan dibutuhkan penggunanya. 4. Lengkap, berarti informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan, komplit

(31)

2.3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan bagian terpenting dari suatu sistem bagi tiap tingkatan manajemen perusahaan atau organisasi untuk proses pengambilan keputusan. Tiap elemen yang ada dalam sistem akan bekerja sama untuk menghasilkan suatu informasi yang berkesinambungan bagi kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi. Informasi diperoleh dari suatu sistem informasi yang dibentuk atau disebut juga dengan processing system atau information processing

system, yang dilakukan oleh bagian analisis sistem. Sistem informasi didefinisikan

oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” DAV[4].

2.4 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem merupakan pola yang digunakan dalam proses perancangan sistem. Metode pengembangan digunakan untuk merancang sistem lama menjadi sistem yang baru atau mengembangkan sistem yang sudah ada dengan membentuk suatu sistem baru sebagai hasil dari pengembangan sistem, dengan tujuan menggantikan sistem lama secara keseluruhan dan memperbaiki sistem.

(32)

meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja karyawan dalam hal ini user dan dapat mengurangi tingkat kesalahan yang dapat disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) atau yang disebabkan oleh sistem itu sendiri. Ketelitian dalam proses analisis dan perancangan dalam pengembangan sistem baru merupakan bagian terpenting dan tidak boleh dihiraukan, karena jika ada kekurangan atau bahkan kesalahan akan mengakibatkan fatal bagi sistem yang dirancang. Selain itu, proses analisis dan perancangan akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan penggunaan biaya yang banyak.

2.5 Analisis Dan Perancangan Terstruktur

Analisis dan perancangan terstruktur adalah aktivitas pembangunan model dengan menggunakan metode pemodelan klasik yang menggambarkan muatan aliran informasi.

Perancangan merupakan tahap persiapan untuk rancang bangun implementasi suatu sistem, yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi termasuk mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dari suatu sistem.

(33)

1. Diagram Alir 2. Konteks Diagram

3. Data Flow Diagram (DFD)

4. Kamus data

5. Entity Relation Diagram (ERD)

2.5.1 Diagram Alir

Flow map atau bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk penilaian serta tembusan, bagan alir program ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan didalam alir sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam sistem. Adapun komponen yang digunakan ialah :

1. Dokumen, menunjukkan input dan output baik proses secara manual maupun komputerisasi.

2. Kegiatan Manual, menunjukan pekerjaaan yang dilakukan secara manual. contoh : pengesahan, dan pemberian tanda tangan atau cap.

3. Proses, menunjukan kegiatan proses yang dilakukan oleh programmer dari operasi program komputer.

4. Hard Disk, menunjukan input dan output dengan media penyimpanan hard disk.

2.5.2 Diagram Konteks

(34)

proses 0. Diagram konteks dapat menunjukan hubungan antara sistem dengan lingkungan luar sistem.

2.5.3 Data Flow Diagram

Data flow diagram atau diagram aliran data merupakan sebuah diagram yang menggambarkan aliran transformasi data melalui proses-proses yang terjadi di dalam suatu sistem, Jogiyanto mendefinisikan bahwa :

“Diagram alir data/data flow diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis

yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada

saat data bergerak dari input menjadi output” JOG[5].

DFD dapat digunakan untuk memberikan suatu pemodelan fungsional dan pemodelan aliran informasi dari suatu sistem yang dirancang, dan lebih menunjukan data yang mengalir dari satu entitas ke entitas lain, adapun simbol-simbol dalam aliran data tersebut adalah :

1. Aliran Data, merupakan simbol yang digunakan untuk menunjukan arus dari proses.

2. Entity, merupakan suatu objek yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan

pemakai, entitas digambarkan menggunakan simbol persegi empat.

3. Proses, menunjukan penghubung kehalaman yang masih sama atau halaman yang lainnya.

(35)

2.5.4 Kamus Data

Kamus data atau data dictionary merupakan suatu pendekatan pada model analisis yang terorganisasi untuk mempresentasikan karakteristik dari masing-masing objek data dan item kontrol.

Menurut Jogiyanto pengertian dari kamus data adalah sebagai berikut :

“Kamus data adalah media penyimpan dalam suatu sistem yang berisi deskripsi

objek data yang disajikan atau dihasilkan oleh sistem” JOG[5].

Kamus data digunakan sebagai katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi, dengan menggunakan kamus data seorang analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir dalam sistem dengan lengkap, sehingga pemakai sistem dapat memahami mengenai input, output, dan komponen penyimpanan sistem.

2.5.5 ERD (Entity Relational Diagram)

Model relasi entity didasarkan pada persepsi dunia nyata yang terdiri dari himpunan objek dasar yang disebut entity dan relasi antar entity. Dalam ERD

(Entity Relational Diagram) terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu

entity, atribut, kardinalitas dan key. 1. Entitas (Entity)

Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya

direkam atau suatu objek yang dapat diidentifikasikan secara unik. 2. Atribut

(36)

entity. Atribut juga disebut sebagai data elemen, data field atau data item.

3. Kardinalitas (Relation)

Kardinalitas adalah model data yang harus dapat merepresentasikan jumlah peristiwa dari objek didalam hubungan yang diberikan. Kardinalitas dapat bersifat:

a. Relasi 1 – 1 (one to one relationship)

Menunjukan bahwa setiap baris data pada tabel pertama dapat dikoneksikan hanya kesatu baris dari data pada tabel kedua. Hubungan ini akan berlangsung baik bila field-field yang bersesuaian di kedua tabel tersebut merupakan kunci primer.

1 1

B A

Gambar 2.2 One to one relationship

b. Relasi 1 – n (one to many relationship)

(37)

1 N ~ A B

Gambar 2.3 One to many relationship

c. Relasi n – 1 (many to one relationship)

Merupakan kebalikan dari relasi 1 - n dimana pada hubungan ini ditujukan pada tabel pertama. Sebuah baris data dapat dikoneksikan kesatu tabel atau baris data pada tabel pertama. Tetapi sebuah baris data pada tabel pertama hanya bisa dihubungkan dengan satu baris pada tabel kedua.

N 1

A B Gambar 2.4 Many to one relationship

d. Relasi n – n (many to many relationship)

(38)

N N

B A

Gambar 2.5 Many to many relationship

4. Kunci (Key)

Sebuah atribut atau set atribut yang nilainya mengidentifikasikan entitas secara unik dalam set entitas. Key ini terdiri dari Primary Key

dan Foreign Key.

a. Primary Key

Primary Key bertugas untuk menentukan nilai yang

berbeda pada setiap kolom, dan terdapat hanya disatu kolom dari banyak kolom yang ada. Maka tidaka akan ada dua nilai yang sama di dua kolom yang berbeda, tetapi ini tergantung dari desain biasanya dalam satu kumpulan kolom bisa terdapat beberapa

Primary Key, tetapi biasanya hanya terdapat satu saja.

Dikarenakan Primary Key bersifat unik maka biasanya nilainya tidak boleh kosong atau not null, jadi apabila nilai ini tidak diisi maka akan terdapat konfirmasi untuk mengisi nilai ini.

b. Foreign key

Sedangkan yang dimaksud dengan Foreign key adalah

Primary Key yang ada pada tabel lain yang akan dihubungkan

(39)

2.6 Basis Data

Basis data merupakan komponen utama dalam setiap sistem informasi dan proses penyimpanan sekumpulan data atau file yang kemudian akan diolah menjadi suatu informasi, sehingga data tersebut harus disimpan dalam suatu media penyimpanan data berupa media penyimpanan elektronis. Menurut Fatansyah basis data dapat didefinisikan dalam beberapa sudut pandang, yaitu salah satunya :

“Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan

secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak

perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan”FAT[3].

Database atau biasa disebut basis data adalah kumpulan data yang berhubungan dengan suatu objek, topik atau tujuan khusus tertentu. Sebagai contoh : buku telepon, kamus bahasa, katalog, buku perpustakaan, data koleksi musik dan video, data pelanggan, data supplier, data mahasiswa, data pegawai dan lain-lain. Database memuat satu atau beberapa tabel, query, form dan report yang semua saling berkaitan, berikut adalah penjelasan dari masing-masing fungsi : 1. Tabel merupakan kumpulan data berupa tabel kumpulan data yang merupakan

komponen utama dari sebuah database.

2. Query adalah suatu komponen dataset mirip seperti tabel, tetapi data yang ada dalam dataset tersebut berasal dari perintah query dan bukan lagi berdasarkan tabel name.

(40)

4. Report dipergunakan untuk menampilkan laporan hasil analisa data. Kita dapat mencetak sebuah report yang telah dikelompokkan, dihitung subtotal dan total datanya berdasarkan kriteria tertentu. Kita juga dapat membuat report yang berisi grafik atau label data.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga dapat memudahkan aktivitas untuk mendapatkan informasi bagi organisasi atau perusahaan.

Organisasi atau perusahaan pada saat ini hampir semua aspek memanfaatkan perangkat komputer. Penggunaan perangkat komputer pada suatu organisasi atau perusahaan digunakan untuk menjalankan fungsi pengelolaan sistem informasi, meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja karyawan, daya saing, keakuratan, kecepatan, dan operasional organisasi atau perusahaan.

2.6.1 DBMS (Database Management System)

Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas atau antar muka (interface) dalam melihat atau menikmati data (yang lebih user

oriented) kepada pemakai. Untuk itu, sistem tersebut sering kali akan

(41)

2.7 Sistem Client / Server

Sistem client server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer

client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan

pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer

client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu

komputer atau workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimiliki. Selain itu client komputer yang melibatkan proses-proses client

yang meminta suatu pelayanan data kepada komputer server yang menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client maupun server sama-sama melakukan pekerjaan. Dengan kombinasi client (front-end) dan server (back-end), maka kumpulan dari modul-modul tidak dieksekusi dalam memori yang sama namun terbagi dalam komputer client-server. Dengan arsitektur client/server, modul yang memanggil menjadi client yang meminta suatu layanan data dan modul yang dipanggil menjadi server yang menyediakan layanan data. BUD [1].

2.7.1 Kelebihan model hubungan Client Server

a. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server) b. Skalabilitas

c. Fleksibel

(42)

2.7.2 Kekurangan model hubungan Client Server a. Mahal

b. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server

c. Perbaikan (Jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien).

d. Berketergantungan

e. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.

2.8 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung merupakan bahasa pemrograman yang digunakan oleh seorang programmer dalam merancang perangkat lunak pada proses pembuatan suatu sistem informasi. Perangkat lunak adalah suatu kebutuhan pokok dalam perancangan sistem, perangkat lunak yang digunakan dipilih sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi sistem yang telah ada.

2.8.1 Borland Delphi 7

Borland Delphi, adalah suatu aplikasi pengembangan perangkat lunak yang berjalan di lingkungan Windows. Keunggulan Borland Delphi7, yaitu:

1. IDE (Integrated Development Environment) atau lingkungan pengembangan aplikasi sendiri adalah satu dari beberapa keunggulan delphi, didalamnya terdapat menu – menu yang memudahkan kita untuk membuat suatu proyek program.

(43)

Delphi, maka secara otomatis akan dibaca sebagai sebuah program, tanpa dijalankan terpisah.

3. Mudah digunakan, source kode delphi yang merupakan turunan dari pascal, sehingga tidak diperlukan suatu penyesuain lagi.

4. Bersifat multi purphase, artinya bahasa pemograman Delphi dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai keperluan pengembangan aplikasi.

5. Banyak komponen untuk membuat aplikasi database. 6. Memberi kemudahan dalm pengkoneksian database. 2.8.2 MYSQL Database

MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public Lisense). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan, tetapi tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial.

MySQL merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Stuctur Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan seleksi dan pemasukan data, yang kemungkinan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Kehandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

optimizer dalam melakukan proses perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun

(44)

2.8.2.1 Keistimewaan MySQL

Sebagai database server yang memiliki konsep modern, MySQL memiliki banyak keistimewaan. Berikut beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh MySQL yaitu :

1. Portability

MySQL dapat berjalan stabil dalam berbagai sistem operasi seperti windows, Linux, FreeBSD, Mac OSX Server, dan lain-lain.

2. Open Source

MySQL didistribusikan secara oper source, sehingga dapat digunakan secara bebas.

3. Multiuser

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah. Hal ini memungkinkan sebuah database server MySQL dapat diakses client secara bersamaan.

4. Performance Tuning

MySQL memiliki kecepatan yang tinggi dalam menangani Query, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL persatuan waktu.

5. Column Types

(45)

6. Comand and Function

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam Query.

7. Security

MySQL memiliki lapisan sekuritas seperti level subnetmask, name host, dan izin akses user dan dengan mperizinan yang mendetail serta password ter-enkripsi.

8. Scalabilitas and Limit

MySQL mampu menangani database dengan skala besar, dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 juta tabel serta 5 milyar baris. Selain itu, batas indeks yang dapat ditampung mencapai 2 indeks pada setiap tabel.

9. Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix Socet (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10.Localisation

Deteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa.

11.Interface

Interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Aplication Programming Interface).

(46)

Dilengkapi dengan berbagai macam tools yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tools yang akan disertakan petunjuk

online.

13.Stuctur Tabel

(47)

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem memberikan gambaran tentang sistem yang diamati yang saat ini sedang berjalan. Kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dapat diketahui dan di identifikasi, sehingga dalam membangun perangkat lunak menjadi lebih mudah.

Dari hasil analisis sistem lama, maka akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.

3.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Prosedur yang sedang berjalan untuk pengolahan data keluarga miskin pada Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, terdapat 6 prosedur :

1. Prosedur Pendaftaran SKTM

1. Pemohon gakin datang ke kelurahan, kemudian petugas kelurahan memberikan formulir pendaftaran kepada pemohon gakin untuk di isi. Setelah mengisi formulir, pemohon memberikan kembali formulir yang sudah di isi ke petugas.

2. Petugas memeriksa kelengkapan formulir yang sudah di isi oleh pemohon. Jika formulir tidak lengkap, maka formulir akan dikembalikan lagi kepada pemohon untuk dilengkapi lagi. Tapi

(48)

SKTM untuk pemohon.

3. Setelah membuat SKTM selesai, SKTM tersebut di serahkan terlebih dahulu diberikan kepada kepala kelurahan untuk di sahkan. Setelah kepala kelurahan mengesahkan, SKTM tersebut diserahkan kembali ke petugas kelurahan untuk di berikan kepada pemohon gakin.

(49)

(Surat Pendataan)

1. Bupati mengirimkan Surat beserta kriteria gakin kepada Dinas Sosial yang diterima oleh Sekertris Dinas Sosial.

2. Sekertris Dinas Sosial menyimpan SPB dan kriteria gakin di arsip Dinas Sosial dan langsung membuat SPP (Surat Pelaksanaan Pendataan),

3. Setelah SPP dibuat, Sekertris Dinas Sosial menyerahkan SPP tersebut kepada Kepala Dinas Sosial untuk di sahkan, setelah SPP disahkan oleh Kepala Dinas Sosial, SPP yang sudah di sahkan diserahkan kembali ke Sekertris Dinas Sosial.

4. Sekertris Dinas Sosial menyerahkan kriteria gakin dan SPP yang sudah di sahkan kepada Sub. Bidang PMD.

5. Setelah itu Sub. Bidang PMD mengarsipkan SPB dan Kriteria gakin yang telah di serahkan oleh Sekertaris Dinas Sosial.

(50)
(51)

1. Pemohon gakin menyerahkan SKTM yang sudah di sahkan oleh kelurahan kepada Sub. Bidang PMD.

2. Sub. Bidang PMD langsung memeriksa SKTM yang diserahkan oleh pemohon gakin. Apakah si pemohon layak atau tidak mendapatkan kartu gakin.

3. Jika pemohon tidak layak, maka SKTM tidak layak akan di serahkan kembali kepada pemohon gakin. Tapi jika layak, Sub. Bidang PMD akan melakukan pencatatan dari SKTM layak untuk dijadikan sebagai data pemohon, dan menyimpannya di arsip data pemohon Sub. Bidang PMD. Selain mengarsipkan data pemohon, Sub. Bidang PMD juga mengarsipkan SKTM dan kriteria gakin. 4. Berdasarkan data pemohon yang diarsipkan tadi, Sub. Bidang

PMD mencetakan kartu gakin untuk pemohon.

5. Setelah kartu gakin tercetak, Sub. Bidang PMD menyerahkan kartu gakin tersebut kepada Kepala Dinas Sosial untuk ditandatangan/disahkan.

(52)

Gambar 3.3 flowmap Pendataan gakin dan Pencetakan kartu gakin

4. Prosedur Pelaksanaan gakin

1. Gakin menyerahkan kartu gakin kepada Sub. Bidang PMD.

(53)

Sub. Bidang PMD mencatat data gakin yang sudah menerima dana gakin untuk dijadikan laporan data gakin dan di arsipkan. Setelah mengarsipkan laporan data gakin yang sudah menerima dana, Sub. Bidang PMD kemudian menyerahkan kembali kartu gakin beserta kwitansi gakin kepada Gakin.

(54)

1. Berdasarkan laporan data gakin yang sudah diarsipkan, Sub. Bidang PMD membuat laporan untuk ke Kabupaten.

2. Setelah selesai membuat laporan data gakin untuk Kabupaten, Sub. Bidang PMD menyerahkan laporan tersebut kepada Kepada Kepala Dinas Sosial untuk ditandatangani/disahkan. Setelah laporan data gakin ditandatangani/disahkan oleh Kepala Dinas Sosial, laporan tersebut diserahkan kembali kepada Sub. Bidang PMD untuk diarsipkan dan diserahkan ke Kebupaten.

(55)

3.1.2.1 Analisis User

Bagian-bagian pada Dinas Sosial yang akan menggunakan Aplikasi ini terdiri dari dua bagian. Dan Setelah dilakukan analisis di Dinas Sosial, maka ada dua bagian yang akan menggunakan aplikasi ini, yaitu :

1. Kepala Dinas Sosial

Nama : Ade Wiranata S.P Jabatan : Kepala Dinas Sosial Pendidikan : Sarajana Pemerintahan

Kemampuan : Menggunakan Microsoft Office dan Sistem Operasi Windows XP.

2. Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Nama : Andi Suhendar

Jabatan : Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Pendidikan : Diploma 3

Kemampuan : Menggunakan Microsoft Office dan Sistem Operasi Windows XP.

(56)

Analisis yang telah dilakukan dalam kebutuhan software untuk pengembangan dan menjalankan aplikasi ini, adalah :

1. Software yang ada saat ini adalah : a. Windows XP SP I

b. Microsoft Office 2003

2. Software yang dibutuhkan manjalankan aplikasi ini adalah : a. Windows XP SP I

b. MySQL

c. Borland Delphi 7.0

Jadi setelah dilakukan analisis terhadap software, saat ini masih kurang untuk menjalankan aplikasi ini. Software yang harus ditambahkan adalah MySQL server dan Borland Delphi 7.0.

3.1.2.3 Analisis Hardware

Analisis yang telah dilakukan dalam kebutuhan hardware untuk pengembangan dan menjalankan aplikasi ini. Kebutuhan yang disarankan agar aplikasi ini dapat berjalan dengan baik, adalah :

1. Hardware yang ada sekarang adalah : a. Processor 933 Mhz

(57)

a. Processor 933 Mhz b. Hardisk 40 Gb c. Ram 256 Mb d. CD-RW e. VGA 32 Mb f. Printer g. Switch

Jadi setelah dilakukan analisis terhadap hardware, saat ini hanya perlu sedikit penambahan kapasitas Hardisk, Ram dan CD-RW untuk back up

data.

3.1.2.4 Analisi Jaringan

Berdasarkan hasil analisis jaringan yang telah dilakukan di Dinas Sosial. Maka penulis mengusulkan agar di Dinas Sosial menggunakan Jaringan

peer to peer. Dimana jaringan ini menggunakan dua unit komputer atau lebih, dan

(58)

Gambar 3.6 Jaringan Peer to peer pada Dinas Sosial

3.1.3 Entity Relation Diagram (ERD)

Entity relation diagram (ERD) merupakan bentuk bagan yang

menggunakan relasi dan entitas suatu informasi. Diagram relasi entitas dibuat dengan menggunakan persepsi yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas.

(59)

Gambar 3.7 Entity Relation Diagram (ERD)

Sistem Informasi Pengelolaan Data Keluarga Miskin pada Dinas Sosial

Gakin : {No_Gakin*, Nama, Alamat, Jenis_Kelamin, Umur, Pekerjaan, Pendidikan, Kd_Kelurahan**,

Kd_Kriteria, Nip**}

Kecamatan : {Kd_Kecamatan*, Nama_Kecamatan}

Kelurahan :{Kd_Kelurahan*,Nama_Kelurahan,Kd_Kecamatan**} Kriteria : {Kd_Kriteria*, Nama_Kriteria}

Tanggungan : {Nama, Jenis_Kelamin, Umur, No_Gakin** } Kwitansi : {No_Kwitansi*, Tgl_Kwitansi, Jumlah, Terbilang, Nip**, No_Gakin** }

(60)

Setelah melakukan analisis kebutuhan non fungsional maka dilanjutkan ke langkah berikutnya yaitu analisis kebutuhan fungsional. Dalam langkah ini dilakukan penentuan entitas-entitas baik entitas internal maupun entitas eksternal, data yang mengalir, serta prosedur-prosedur yang bisa dilakukan oleh masing-masing entitas.

Untuk mempermudah menggambarkan hasilnya, maka dibentuklah hasil analisis kebutuhan non fungsional dalam bentuk diagram-diagram serta alat bantu berupa:

1. Diagram konteks 2. Diagram alir data

3. Spesifikasi proses dan kamus data diagram alir data.

3.1.4.1 Diagram Konteks

(61)

Gambar 3.8 Diagram Konteks

3.1.4.2 Data Flow Diagram (DFD)

(62)

Gambar 3.9 DFD level 1

Data kriteria Data kecamatan Data kecamatan

Kecamatan Data kelurahan Data kecamatan

Data kriteria Kriteria Data kelurahan

Kelurahan

(63)

Gambar 3.11 DFD level 2 proses 3 (pengolahan data gakin)

(64)

Kecamatan

Laporan Data Gakin Kabupaten Data kwitansi

Kwitansi

Data kwitansi

Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses 5 (pembuatan laporan gakin)

(65)

Gambar 3.15 DFD Level 3 Proses 2.2 (pengolahan data kelurahan)

(66)

3.1.1

Yang akan di tambah

Gakin Data gakin

Yang ditambah

Data gakin yang di ubah Data gakin yang di cari

Data gakin Data gakin

Data gakin Yang akan di ubah

Data gakin

3.1.4 Cetak Kartu

Gakin Data gakin

Yang akan di cari

Data gakin Yang akan di cetak Tanggungan Yang akan di cari

Kartu gakin Sub. Bid. PMD

Gambar 3.17 DFD Level 3 Proses 3.1 (pengolahan data gakin)

(67)

Gambar 3.19 DFD Level 3 Proses 5.1 (pencetakan laporan kelurahan)

Gambar 3.20 DFD Level 3 Proses 5.2 (pencetakan laporan kecamatan)

(68)

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD. Speseifikasi proses dari gambaran DFD di atas akan dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Spesifikasi Proses

No Proses Keterangan

No.Proses 1

Nama Proses Login

Source (sumber) Pengguna

Input Data login

Output Data login valid

Destination (tujuan) Pengguna

1 Logika Proses Begin

{pengguna memasukan data login } If user_name and password ada Then

{dapat masuk kedalam menu utama dan mengolah data gakin} Else

{tidak dapat masuk kedalam menu utama} End

No.Proses 2.1.1 Nama Proses Tambah Data Kecamatan

Source (sumber) Pengguna

Input Data kecamatan yang akan ditambah

Output Data kecamatan yang telah ditambah

Destination (tujuan) Pengguna

2

Logika Proses Begin

{ Pengguna menambahkan data kecamatan yang baru ke dalam tabel kecamatan }

End

No.Proses 2.1.2 Nama Proses Ubah Data Kecamatan

Source (sumber) Pengguna

Input Data kecamatan yang akan diubah

Output Data kecamatan yang telah diubah

Destination (tujuan) Pengguna

3

Logika Proses Begin

(69)

End

No.Proses 2.1.3 Nama Proses Cari Data Kecamatan

Source (sumber) Pengguna

Input Data kecamatan yang akan dicari

Output Data kecamatan yang dicari

Destination (tujuan) Pengguna

4

Logika Proses Begin

{ sistem menampilkan hasil pencarian data kecamatan dari dalam tabel kecamatan }

End

No.Proses 2.1.4 Nama Proses Batal Data Kecamatan

Source (sumber) Pengguna

Input Data kecamatan yang akan dibatalkan

Output Data kecamatan yang dibatalkan

Destination (tujuan) Pengguna

5

Logika Proses Begin

{ pengguna membatalkan penginputan data kecamatan pada table kecamatan}

End

No.Proses 2.2.1 Nama Proses Tambah Data Kelurahan

Source (sumber) Pengguna

Input Data kelurahan yang akan ditambah

Output Data kelurahan yang telah ditambah

Destination (tujuan) Pengguna

6

Logika Proses Begin

{ Pengguna menambahkan data kelurahan yang baru ke dalam tabel kelurahan }

End

No.Proses 2.2.2 Nama Proses Ubah Data Kelurahan

Source (sumber) Pengguna

Input Data kelurahan yang akan diubah

Output Data kelurahan yang telah diubah

Destination (tujuan) Pengguna

7

Logika Proses Begin

{ Pengguna mengubah data kelurahan yang terdapat dalam tabel kelurahan }

End

No.Proses 2.2.3 Nama Proses Cari Data Kelurahan 8

(70)

Output Data kelurahan yang dicari

Destination (tujuan) Pengguna

Logika Proses Begin

{ sistem menampilkan hasil pencarian data kelurahan dari dalam tabel kelurahan }

End

No.Proses 2.2.4 Nama Proses Batal Data Kelurahan

Source (sumber) Pengguna

Input Data kelurahan yang akan dibatalkan

Output Data kelurahan yang dibatalkan

Destination (tujuan) Pengguna

9

Logika Proses Begin

{ pengguna membatalkan penginputan data kelurahan pada table kelurahan }

End

No.Proses 2.3.1 Nama Proses Tambah Data Kriteria

Source (sumber) Pengguna

Input Data kriteria yang akan ditambah

Output Data kriteria yang telah ditambah

Destination (tujuan) Pengguna

10

Logika Proses Begin

{ Pengguna menambahkan data kriteria yang baru ke dalam tabel kriteria }

End

No.Proses 2.3.3 Nama Proses Ubah Data Kriteria

Source (sumber) Pengguna

Input Data kriteria yang akan di ubah

Output Data kriteria yang di ubah

Destination (tujuan) Pengguna

11

Logika Proses Begin

{pengguna mengubah data kriteria yang terdapat di dalam tabel kriteria }

End

No.Proses 2.3.4 Nama Proses Cari Data Kriteria

Source (sumber) Pengguna

Input Data kriteria yang akan di cari

Output Data kriteria yang di cari

Destination (tujuan) Pengguna

12

Logika Proses Begin

(71)

End

No.Proses 3.1.1 Nama Proses Tambah Data Gakin

Source (sumber) Pengguna

Input Data gakin yang akan ditambah

Output Data gakin yang telah ditambah

Destination (tujuan) Pengguna

13

Logika Proses Begin

{ Pengguna menambahkan data gakin yang baru ke dalam tabel gakin }

End

No.Proses 3.1.2 Nama Proses Ubah Data Gakin

Source (sumber) Pengguna

Input Data gakin yang akan di ubah

Output Data gakin yang di ubah

Destination (tujuan) Pengguna

14

Logika Proses Begin

{pengguna mengubah data gakin yang terdapat di dalam tabel gakin }

End

No.Proses 3.1.3 Nama Proses Cari Data Gakin

Source (sumber) Pengguna

Input Data gakin yang akan di cari

Output Data gakin yang di cari

Destination (tujuan) Pengguna

15

Logika Proses Begin

{aplikasi mencari data gakin yang terdapat di dalam tabel gakin }

End

No.Proses 3.1.4 Nama Proses Cetak Kartu Gakin

Source (sumber) Pengguna

Input Data gakin dan tanggungan

Output Kartu gakin

Destination (tujuan) Pengguna

16

Logika Proses Begin

{ pengguna mencetak kartu gakin berdasarkan data pada table gakin dan tanggungan}

End

No.Proses 4.1.1 Nama Proses Tambah Data Kwitansi 17

(72)

Output Data kwitansi yang telah di tambah

Destination (tujuan) Pengguna

Logika Proses Begin

{ pengguna menambahkandata kwitansi yang ada di dalam table kwitansi }

End

No.Proses 4.1.2 Nama Proses Cari data kwitansi

Source (sumber) Pengguna

Input Data kwitansi yang akan di cari

Output Data kwitansi yang telah di cari

Destination (tujuan) Pengguna

18

Logika Proses Begin

{ sistem menampilkan data kwitansi yang di cari, yang ada di dalam table kwitansi}

End

No.Proses 4.1.3 Nama Proses Ubah Data Kwitansi

Source (sumber) Pengguna

Input Data kwitansi yang akan di ubah

Output Data kwitansi yang telah di ubah

Destination (tujuan) Pengguna

19

Logika Proses Begin

{ pengguna mengubah data kwitansi, yang ada pada table kwitansi}

End

No.Proses 4.1.4 Nama Proses Cetak Kwitansi

Source (sumber) Pengguna

Input Data kwitansi, kriteri dan gakin

Output Kwitansi

Destination (tujuan) Pengguna

20

Logika Proses Begin

{ pengguna mencetak kwitansi berdasarkan data pada table kwitansi, gakin dan tanggungan }

End

No.Proses 5.1

Nama Proses Membuat Laporan per Kecamatan

Source (sumber) Pengguna

Input Data gakin, tanggungan, data kecamatan

Output Laporan gakin per kecamatan

Destination (tujuan) Pengguna

21

Logika Proses Begin

(73)

End

No.Proses 5.2

Nama Proses Membuat Laporan per Kelurahan

Source (sumber) Pengguna

Input Data gakin, tanggungan, data kelurahan

Output Laporan gakin kelurahan

Destination (tujuan) Pengguna

22

Logika Proses Begin

{ pengguna membuat laporan gakin kelurahan berdasarkan data yang ada pada table gakin, tanggungan dan kelurahan }

End

No.Proses 5.3

Nama Proses Pembuatan Laporan Kabupaten

Source (sumber) Pengguna

Input Data kecamatan dan kelurahan

Output Laporan data gakin kabupaten

Destination (tujuan) Pengguna

23

Logika Proses Begin

{ pengguna membuat laporan gakin kabupaten berdasarkan data yang ada pada table kecamatan dan kelurahan }

End

3.1.4.4 Kamus Data

Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

(74)

Nama Data Kecamatan

Where used / how used Menambah data kecamatan 2.1.1(input), Mengubah data

kecamatan 2.1.2(input), Mencari data kecamatan 2.1.3 (input), Batalkan data kecamatan 2.1.4 (input)

Deskripsi Berisi seluruh data kecamatan Struktur Data kd_kecamatan+Nama kecamatan kd_ kecamatan

nama_ kecamatan

[A..Z | a..z | 0..9] [A..Z | a..z | 0..9]

Nama Data Kelurahan

Where used / how used Menambah data kelurahan 2.2.1(input), Mengubah data

kelurahan 2.2.2(input), Mencari data kelurahan 2.2.3 (input), Batalkan data kelurahan 2.2.4 (input)

Deskripsi Berisi seluruh data kelurahan Struktur Data kd_kecamatan+Nama kelurahan Kd_kelurahan

Nama Data Kriteria

Where used / how used Menambah data kriteria 2.3.1(input), Mengubah data kriteria

2.3.2(input), Mencari data kriteria 2.3.3 (input) Deskripsi Berisi seluruh data kriteria gakin

Struktur Data Kd_kriteria+ Nama_kriteria Kd_kriteria

Nama_kriteria

[A..Z | a..z | 0..9] [A..Z | a..z | 0..9]

Nama Data Gakin

Where used / how used Menambah data gakin 3.1.1(input), Mengubah data gakin 3.1.2

(input), Mencari data gakin 3.1.3 (input), Mencetak kartu gakin 3.1.4 (output)

Deskripsi Berisi seluruh data kecamatan

Struktur Data Kd_ gakin + Nama_ gakin + umur + jenis_kelamin + pekerjaan + alamat + kd_kecamatan + kd_kelurahan + kd_kriteria + jml_tanggungan + no_kwitansi

(75)

Nama Data Kwitansi

Where used / how used Menambah data Kwitansi 4.1.1(input), Mencari data Kwitansi

4.1.2 (input), Mengubah data Kwitansi 4.1.3 (input), Mencetak Kwitansi 4.1.4 (output)

Deskripsi Berisi seluruh data Kwitansi

Struktur Data No_kwitansi + tgl_kwitansi + jumlah + terbilang No_kwitansi

Tgl_kwitansi Jumlah Kd_gakin

[ K | 0..9] [0..9] [0..9] [Gk | 0..9]

3.2 Perancangan Sistem

Tahap perancangan merupakan bagian dari metodologi pembangun suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahap analisis. Tahap perancangan bertujuan untuk memberikan gambaran secara terinci bagaimana sebuah sistem akan dibangun.

3.2.1 Relasi Antar Tabel

(76)

Gambar 3.22 Relasi Antar Tabel 3.2.2 Struktur File

Dalam pembuatan program dibutuhkan suatu spesifikasi file yang dimasukan untuk melakukan kegiatan pengaturan kwitansi data dan perubahan laporan, sehingga memudahkan kerja sistem komputer. Struktur digunakan dalam perancangan sistem, karena struktur file akan menetukan struktur fisik database dan garis data. Struktur file merupakan urutan isi atau data-data item yang terdapat pada sebuah record. File yang digunakan pada system informasi pengolahan data keluarga miskin pada Dinas Sosial dan Pemberdayan Masyarakat Desa Kabupaten Karawang adalah :

1. Nama tabel : Tkecamatan

Primary key : Kd_kecamatan

Gambar

Gambar 3.1 flowmap pendaftaran SKTM
Gambar 3.2 flowmap pembuatan SPP dan SP
Gambar 3.3 flowmap Pendataan gakin dan Pencetakan kartu gakin
Gambar 3.4 flowmap Pelaksanaan gakin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari laporan ini adalah untuk memberikan suatu model aplikasi yang dapat mempermudah dalam mengelola tenaga kerja terutama dalam hal pengupahan yang

Aplikasi pengelolaan perusahaan Tekstil pada PT.Mustika Kayangan ini dibangun untuk mempermudah owner dan staff dalam melakukan pengolahan data perusahaan, aplikasi

Pada tahap ini aplikasi yang telah dikembangkan kemudian diberikan berbagai rangkaian pengujian kualitas perangkat lunak yang menggunakan beberapa instrumen penelitian sesuai

Aplikasi sistem informasi inventory ini dibangun untuk membantu proses yang terdapat pada bagian perlengkapan seperti proses pengolahan pengadaan barang, pengajuan

Form ini adalah tampilan pertama saat user akan masuk ke dalam aplikasi penjualan ini. Text Box “Nama” : Diisi dengan nama Pegawai

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan diatas maka penulis membuat sebuah aplikasi yang dapat memberikan hasil berupa perpustakaan yang

Aplikasi yang telah dibangun membantu pihak Baper Chips Indonesia untuk mengetahui informasi dalam penyimpanan data pegawai sehingga mempermudah pekerjaan manajemen

Hasil Black Box Testing No Pengujian Hasil Keterangan Manajemen User 1 Tambah User Input data user pada form dan tersimpan pada database Valid 2 Lihat User Ditampilkan