• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Software As A Service (SaaS) Pada E-Puskesmas Berbasis Cloud Computing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Software As A Service (SaaS) Pada E-Puskesmas Berbasis Cloud Computing"

Copied!
221
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RANCANG BANGUN

SOFTWARE AS A SERVICE

(SaaS) PADA EPUSKESMAS BERBASIS

CLOUD

COMPUTING

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

OLEH

DEDE PATMAWATI

10108234

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

RANCANG B ANGUN SOFTWARE AS A SERVICE (SaaS) P ADA EPUSKESMAS BERB ASIS CLOUD COMPUTING

Oleh

DEDE PATMAWATI

10108234

Dinas Kesehatan merupakan salah satu SKPD di lingkungan pemerintah Kota Bandung yang bertanggung jawab dalam bidang pembangunan Kesehatan. Sedangkan puskesmas merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat. Adapun permasalahan yang terjadi di puskesmas dan dinas kesehatan diataranya adalah pendaftaran pasien, pengarsipan data pasien, maupun untuk pengarsipan rekam medik semuanya masih dilakukan secara konvensional. Sedangkan masalah dari sisi dinasnya adalah sulitnya informasi yang di dapat dari setiap puskesmas, kemudian lambatnya pelaporan yang di dapatkan oleh dinas dari setiap puskesmas.

Dengan melihat masalah tersebut, dibutuhkan suatu sistem yang dapat menangani permasalahan yang ada yaitu dengan membangun EPuskesmas dan salah satu teknologi yang dapat menunjang kecepatan dalam mengakses data, maka cloud computing adalah solusi yang tepat untuk digunakan sehingga dapat dibangun sebuah sistem EPuskesmas yang berbasis cloud computing sebagai layanan software as a service (SaaS) yang telah disediakan oleh Dinas Kesehatan yang diperuntukan bagi setiap puskesmas.

Berdasarkan hasil pengujian dengan melakukan pengujian alpha secara keseluruhan, memberikan kesimpulan bahwa aplikasi yang dibangun sudah memenuhi persyaratan secara fungsional. Dan dari pengujian betha yang telah dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan pilihan kategori jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan di lapangan didapat kesimpulan bahwa aplikasi yang dibangun memudahkan puskesmas dalam mengelola data administrasi yang ada di puskesmas serta memudahkan Dinas Kesehatan dalam memeriksa laporan dari setiap puskesmas.

Kata kunci : Dinas Kesehatan, Puskesmas, Cloud Computing, Software as a Service,

(6)

ii

ABSTRACT

DESIGN SOFTWARE AS A SERVICE (SaaS) ON EPUSKESMAS BASED ON CLOUD COMPUTING

By

DEDE P ATMAWATI 10108234

Public Health is one of SKPD in the Bandung City Government in charge of the construction of Health, details the basic tasks official function as institutions of technical services. While the clinic is a functional organization that organizes health effort that is comprehensive, integrated, equitable, acceptable and affordable to the public. The problems that occur in the health centers and the health department is patient registration, patient data archiving, as well as for archiving medical records are all still done conventionally. While his service is the issue of the difficulty of the information obtained from each health center, then reporting slowness in getting the services of each clinic.

By looking at the problem, we need a system that can handle the existing problems by building EPuskesmas and one technology that can support the speed in accessing data, cloud computing is the right solution to be used so as to build a system based on cloud computing EPuskesmas as service software as a service (SaaS) that has been provided by the Health Department that is intended for all health centers.

Based on the results of testing with alpha testing as a whole, lead to the conclusion that the application has been built to meet the functional requirements. And from beta testing that has been done is to test the calculation of response categories choice questionnaire that has been distributed in the field could be concluded that the application is built makes it easy to manage administrative data centers that exist in the health center and enable the Health Department to investigate reports of each clinic.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr.,Wb.

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat serta hidayah-Nya, karena tidak lepas dari kehendak-Nya juga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan Skripsi ini. Sholawat serta salam semoga Allah SWT

limpahkan kepada junjungan alam Baginda Nabi Basar Muhammad SAW, yang telah

membawa umat manusia dari alam kegelapan ke alam yang penuh dengan berkah dan

maghfiroh. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam menempuh Ujian

Sidang Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Skripsi ini berjudul:

“Rancang‎Bangun‎Software as a Service (Saas) Pada EPuskesmas Berbasis Cloud

Computing”.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada Ibunda

Sukaesih, Ayahanda Mulyadi (Alm), kakak-kakak tercinta, Bagus Adi selaku kekasih

yang tiada henti memberikan dukungan, teman-teman Decade yang tiada pernah

putus memberikan semangat kepada penulis.

Sehubungan dengan telah selesainya penyusunan skripsi ini, peneliti

mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam dan penghargaan yang

setinggitingginya kepada yang terhormat Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T, selaku

dosen pembimbing dan Bapak Adam Mukharil Bachtiar S.Kom, selaku Dosen

Wali yang telah banyak meluangkan waktunya dengan memberikan suatu pengarahan

dan petunjuk mengenai penyusunan Skripsi ini, peneliti mengucapkan terima kasih

yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat :

1. Ibunda Hj. Sukaesih dan Ayahanda Mulyadi (Alm) selaku orang tua dan

(8)

iv

2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Ir. Taryana Suryan, M.Kom. Selaku Dosen Penguji I, terima kasih atas

bimbingannya.

5. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T. Selaku Dosen Penguji III.

6. Pihak Dinas Kesehatan Kota Bandung yang telah memberikan izin penelitian.

7. Pihak Puskesmas Pasundan Bandung yang telah memberikan izin penelitian.

8. Teman-teman Teknik Informatika angkatan 2008 khususnya kelas IF-5 yang tidak

dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya.

9. Sahabat-sahabatku anak-anak decade( Agista Yuandhika, Arif Hikmatyar, Agung

Prasetyo N., Bagus Adi P., Cece Budiman, Ahmad Munib, Dede Supriyatna, Eka

Andriana, Jajang Apriansyah dan Robby Ariesa P.) Terimakasih atas semua

dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis.

10. Deny Bahtiar, Fetrian Arief Rachman dan Deden Nurmansyah Zein yang selalu

membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, baik dari isi maupun susunan bahasanya. Oleh karenanya saran dan kritik

guna kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan, serta demi

peningkatan kemampuan dan pengetahuan dimasa- masa yang akan datang.

Sebagai penutup peneliti berharap semoga penyusunan skripsi ini berguna,

khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi kita semua. Semoga Allah SWT selalu

merodhoi kita semua, amin.

Jazakumullah Khairan Katsiran, Wassalamu alaikum, Wr., Wb.

Bandung, 25 Juli 2012

(9)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT KETERANGAN PLAGIAT

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Maksud dan Tujuan ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 4

I.5 Metodologi Penelitian ... 5

I.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

II.1 Profil Tempat Penelitian ... 9

II.1.1 Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Bandung ... 9

II.1.2 Logo Dinas Kesehatan ... 10

II.2 Landasan Teori ... 12

II.2.1 Sistem informasi ... 12

II.2.1 Pengenalan Cloud Computing ... 16

II.2.2 Definisi Cloud Computing ... 17

(10)

vi

II.2.4 Layanan Cloud Computing ... 24

II.2.5 Basis Data ... 29

II.2.6 ERD ... 30

II.2.7 DFD ... 32

II.2.8 Database Management System (DBMS) ... 33

II.2.9 Perangkat Lunak Pendukung ... 37

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 44

III.1 Analisis Sistem... 44

III.1.1 Analisis Masalah ... 44

III.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 45

III.1.3 Solusi yang ditawarkan ... 51

III.1.4 Deskripsi Sistem ... 52

III.1.5 Alur Sistem Pendaftaran EPuskesmas ... 54

III.1.6 Alur Konfigurasi EPuskesmas ... 55

III.1.7 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 55

III.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional... 63

III.1.9 Spesifikasi Proses ... 73

III.1.10 Kamus Data ... 83

III.2 Perancangan Sistem ... 91

III.2.1 Perancangan Data ... 91

III.2.2 Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak ... 99

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN... 126

IV.1 Implementasi Sistem ... 126

IV.1.1 Implementasi Cloud Computing ... 126

Kebutuhan Web Hosting ... 128

IV.1.2 Implementasi Basis Data (Database) ... 128

IV.1.3 Implementasi Antarmuka ... 133

IV.2 Pengujian Sistem ... 135

IV.2.1 Rencana Pengujian ... 135

(11)

vii

IV.2.3 Kasus dan Hasil Pengujian ... 136

IV.2.4 Pengujian Pendaftaran Puskesmas ... 137

IV.2.5 Pengujian Login Superadmin Puskesmas ... 139

IV.2.6 Pengujian Pendaftaran Admin Puskesmas ... 139

IV.2.7 Pengujian Pendaftaran Operator Bagian Registrasi ... 140

IV.2.8 Pengujian Pendaftaran Operator Bagian Poliklinik ... 142

IV.2.9 Pengujian Pendaftaran Operator Bagian Obat ... 143

IV.2.10 Pengujian Pendaftaran Dokter ... 144

IV.2.11 Pengujian Pendaftaran Pasien ... 146

IV.2.12 Pengujian Pendaftaran Medrek ... 147

IV.2.13 Pengujian Penambahan Data Penyakit ... 149

IV.2.14 Pengujian Tambah Data Obat ... 149

IV.2.15 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 149

IV.2.16 Skenario Pengujian Betha... 150

IV.2.17 Wawancara Administrator Cloud ... 150

IV.2.18 Wawancara Administrator Puskesmas ... 151

IV.2.19 Wawancara Operator Bagian Registrasi... 151

IV.2.20 Wawancara Operator Bagian Poliklinik ... 151

IV.2.21 Wawancara Operator Bagian Obat ... 151

IV.2.22 Kesimpulan Hasil Pengujian Betha ... 151

BAB V Kesimpulan dan saran ... 152

V.1 Kesimpulan ... 152

V.2 Saran ... 153

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Dinas Kesehatan merupakan salah satu SKPD di lingkungan pemerintah

Kota Bandung yang bertanggung jawab dalam bidang pembangunan Kesehatan ,

Rincian tugas pokok fungsi dinas sebagai lembaga dinas teknis. Tugas pokok

tersebut adalah melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang

kesehatan berdasarkan asas otonomi dan pembantuan. Sedangkan puskesmas

merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang

bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh

masyarakat.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di beberapa puskesmas

terdapat beberapa masalah seperti pendaftaran pasien, pengarsipan data pasien,

maupun untuk pengarsipan rekam medik semuanya masih dilakukan secara

konvensional dan hal ini berakibat pada tidak tersusunnya berkas-berkas pasien,

berkas obat, dan berkas rekam medik secara teratur dan tidak terpusat sehingga

menyulitkan pegawai untuk mengakses dokumen tersebut jika dibutuhkan.

Sedangkan masalah dari sisi dinasnya adalah sulitnya informasi yang di dapat dari

setiap puskesmas, kemudian lambatnya pelaporan yang di dapatkan oleh dinas

dari setiap puskesmas dikarenakan proses administrasi yang masih dilakukan

secara konvensional, serta tidak seragamnya pelaporan yang diterima oleh Dinas

(13)

2

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada permasalahan yang ada

maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat mempermudah dalam mekanisme

pelayanan dalam sebuah puskesmas dan terpusat di suatu dinas yaitu dengan

membangun sebuah sistem EPuskesmas berbasis cloud computing. Cloud Computing

adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis

internet. Cloud/awan merupakan metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer, awan(cloud) dalam cloud

computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang

disembunyikannya adalah suatu model komputasi dimana kapabilitas terkait

teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan, sehingga pengguna dapat

mengaksesnya melalui internet tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau

memiliki kendali terhadap insfrastruktur teknologi yang membantunya. Sedangkan

Software as a Service (SaaS) memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa

memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan atau khusus

untuk puskesmas bisa menggunakan fasilitas layanan dari Dinas Kesehatan. Sehingga

pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian lisensi produk. Kemudian

masalah dari sisi cloudnya adalah hampir semua puskesmas merasa sulit untuk membuat situs untuk puskesmas karena dirasa sangat mahal akibatnya masyarakat

tidak bisa mengakses informasi puskesmas melalui internet ka rena puskesmas tidak

(14)

3

EPuskesmas atau elektronik puskesmas merupakan sistem yang dapat

didasarkan pada teknologi Cloud Computing. Dengan EPuskesmas maka puskesmas

tidak perlu dibebankan dengan penyediaan infrastruktur sistem sep erti server, aplikasi dan perawatan sistem, puskesmas cukup menggunakan fasilitas sistem cloud

EPuskesmas yang diberikan oleh Dinas Kesehatan, mengisi konten didalamnya

maupun menggunakan aplikasi administrasi yang telah disediakan didalam cloud

EPuskesmas. Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, dibutuhkan suatu

pemanfaatan teknologi Cloud Computing sebagai layanan untuk mempermudah

penyimpanan data, administrasi atau kegiatan operasional yang ada di

puskesmas.Sistem ini diterapkan di puskesmas dan dikelola oleh pegawai puskesmas

dengan penyimpanan data di Cloud Server.Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan adalah dengan membangun Software as a Service (SaaS) pada EPuskesmas

Berbasis Cloud Computing di Dinas Kesehatan Bandung.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada subbab 1.1 adalah

terdapat beberapa masalah seperti :

1. Lambatnya dalam pencarian data dikarenakan berkas-berkas tidak tersusun

secara teratur.

2. Sulitnya dalam merekap data untuk laporan bulanan karena masih

dilakukan secara konvensional.

(15)

4 4. Penyimpanan data tidak terpusat.

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah bagaimana membangun Software as a Service

(SaaS) Berbasis Cloud Computing di Puskesmas, yang bertujuan:

1. Membangun aplikasi epuskesmas untuk memudahkan setiap puskesmas

dalam proses administrasi.

2. Mempercepat dalam proses penyusunan laporan yang ada di puskesmas.

3. Menekan biaya pembuatan system informasi.

4. Menerapkan konsep Cloud Computing sebagai layanan Software as a Service

(SaaS), dimana suatu data tersimpan secara terpusat.

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan digunakan dalam membangun sistem ini adalah :

1. Studi kasus dilakukan di Dinas Kesehatan dan puskesmas Pasundan di kota

Bandung.

2. EPuskesmas dibagi menjadi beberapa 3 pengguna, yaitu:

a. Admin Cloud (pegawai Dinas Kesehatan) b. Admin Puskesmas (pegawai puskesmas)

c. Operator (pegawai Puskesmas)

3. Model cloud yang digunakan dalam membangun EPuskesmas adalah

Software as a Service (SaaS).

(16)

5

5. Bahasa pemograman yang digunakan untuk membangun EPuskesmas adalah

bahasa pemograman PHP.

6. DBMS yang digunakan dalam penyimpanan data EPuskesmas adalah

MySQL.

7. Server menggunakan VPS (Virtual Private Server) dengan sistem operasi

Linux Ubuntu 10.04.

I.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk

memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk mendukung

terlaksananya suatu penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam

pembangunan sistem epuskesmas berbasis cloud computing ini adalah metodologi analisis deskriptif. Metodologi analisis deskriptif merupakan metode yang

menggambarkan fakta- fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian sekarang

secara sistematis, faktual dan akurat. Metodologi penelitian ini memiliki dua tahapan,

yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengembangan perangkat lunak.

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data, teknik yang digunakan adalah metode penelitian

secara deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang memberikan gambaran secara

obyektif tentang suatu permasalahan yang ada. Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(17)

6

Observasi dengan melakukan tinjauan langsung ke lapangan untuk

mengumpulkan data di Dinas Kesehatan dan beberapa puskesmas di kota

Bandung dan menentukan berbagai hal yang menjadi masalah di dalamnya.

2. Studi Literatur

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan literatur,

jurnal, karya ilmiah, dan bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian

3. Wawancara

Melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang berpengalaman khususnya

dengan pegawai di Dinas Kesehatan dan beberapa puskesmas di kota

Bandung.

2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan untuk membangun sistem ini mengadopsi dari model

Waterfall. Tahap-tahap yang dilalui pada model waterfall adalah sebagai berikut:

a. Pendefinisian kebutuhan (Requirements definition)

Pada tahap ini pengumpulkan kebutuhan secara le ngkap kemudian dianalisis

dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan

dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan

desain yang lengkap.

b. Desain sistem dan perangkat lunak (Sistem and software design)

Pada tahap ini desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai didefinisikan

secara lengkap. Desain sistem merupakan perancangan sistem yang dilakukan

berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya.

(18)

7

Implementasi perangkat lunak dilakukan dengan cara mengimplementasikan

hasil dari perancangan perangkat lunak ke dalam kode program yang

dimengerti oleh bahasa mesin. Pengujian perangkat lunak yaitu memfokuskan

pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala

kemungkinan kesalahan, memeriksa apakah input sesuai dengan hasil yang

diinginkan setelah proses.

d. Pengujian integrasi dan sistem (Integration and sistem testing)

Pengujian perangkat lunak yaitu memfokuskan pada logika internal dari

perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan

kesalahan, memeriksa apakah input sesuai dengan hasil yang diinginkan

setelah proses. Pengujian sistem merupakan penyatuan unit-unit program

kemudian diuji secara keseluruhan (sistem testing).

e. Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance)

Pemeliharaan yaitu penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan jika

terjadi perubahan struktur baik dari segi software maupun hardware. Namun dalam hal ini peneliti tidak melakukan fasilitas pemeliharaan pada sistem yang

akan dibangun.

(19)

8

Requirements definition

System and software design

Implementaton and unit testing

Integration and system testing

Operation and Maintenance

Gambar I. 1 Waterfall Model

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti

permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang

kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas berbagai konsep dasar cloud computing yang akan digunakan saat membangun sistem epuskesmas berbasis cloud computing.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisis seluruh sistem untuk mengetahui kebutuhan apa saja

(20)

9

(Entitas Relasi Diagram), flowchart, dan atribut-atribut perancangan sistem yang

lainnya yang mendukung aplikasi berbasis objek .

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang metode pengujian dengan menggunakan black box untuk menguji sistem yang telah dibangun.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari pembahasan aplikasi yang

(21)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Profil Tempat Penelitian

Profil yang akan dibahas pada bab II adalah profil dari Dinas Kesehatan

Kota Bandung. Profil dinas meliputi visi dan misi, logo dinas, badan hokum,

struktur serta tugas dan fungsi dari Dinas Kesehatan Kota Bandung.

II.1.1 Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Bandung

Visi

Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan

Misi

1. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal yang religius, Yang

mencakup pendidikan, kesehatan dan moral keagamaan.

2. Mengembangkan perekonomian kota yang adil, yang mencakup

peningkatan perekonomian kota yang tangguh, sehat dan berkeadilan

dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan

lapangan kerja dan kesempatan berusaha.

3. Mengembangkan Sosial Budaya Kota yang ramah dan berkesadran tinggi,

serta berhati nurani, yang mencakup peningkatan partisipasi masyarakat

dalam rangka meningkatkan ketenagakerjaan, meningkatkan kesejahteraan

sosial, keluarga, pemuda dan olah raga serta kesetaraan gender.

4. Meningkatkan penataan Kota , yang mencakup pemeliharaan serta

(22)

10

5. peningkatan kegiatan kota dengan tetap memperhatikan tata ruang kota dan

daya dukung lingkungan kota .

6. Meningkatkan kinerja pemerintah kota secara professional, efektif, efisien

akuntabel dan transparan, yang mencakup pemberdayaan aparatur pemerintah

dan masyarakat.

7. Mengembangkan sistem keuangan kota , mencakup sistem pembiayaan

pembangunan yang dilaksanakan pemerintah, swasta dan masyarakat.

II.1.2 Logo Dinas Kesehatan

Lambang kota Bandung ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota besar

Bandung tahun 1953, tertanggal 8 Juni 1953, yang diijinkan dengan Keputusan

Presiden tertanggal 28 april 1953 No. 104 dan diundangkan dalam Berita Propinsi

Jawa Barat tertanggal 28 Agustus 1954 No. 4 lampiran No. 6 Lambang tersebut

bertokoh PERISAI yang berbentuk JANTUNG. Perisai tersebut terbagi dalam dua

bagian oleh sebuah BALOK- LINTANG mendatar bertajuk empat buah, yang

berwarna HITAM dengan pelisir berwarna PUTIH(PERAK) pada pinggir sebelah

(23)

11

Gambar II. 1 Logo Bandung

1. bagian atas latar KUNING (EMAS) dengan lukisan sebuah GUNUNG

berwaarna HIJAU yang bertumpu pada b lok- lintang daaan

2. bagian bawah latar PUTIH(PERAK) dengan lukisan empat bidaang jalur

mendatar berombak yang berwarna BIRU.

Di bawah perisai itu terlukis sehelai PITA berwarna KUNING (EMAS) yang

melambai pada kedua ujungnya, Pada pita itu tertulis dengan huruf-huruf besar latin

berwarna HITAM amsal dalam bahasa KAWI, yang berbunyi GEMAH RIPAH

WIBAWA MUKTI.

Sebagai tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng, yang dikenal

kebudayaan dan peradaban sebagai senjata dalam perjuangan untuk mencapai sesuatu

tujuandengan melindungi diri.Perkakas perjuangan yang demikian itu dijadikan

lambang yang mempunyai arti menahan segala mara bahaya dan kesukaran.

KUNING (EMAS), berarti : kesejahteraan, keluhungan.

(24)

12 HIJAU (SINOPEL), berarti : kemakmuran sejuk

PUTIH (PERAK), berarti : kesucian

BIRU (AZUUR), berarti : kesetiaan

Gemah ripah wibawa mukti, berarti : tanah subur rakyat makmur

II.2 Landasan Teori

Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk

menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai

dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan,

serta membantu dalam penyusunan penelitian. Teori-teori yang digunakan tersebut,

bukan sekedar pendapat dari pengaran saja, melainkan teori yang sudah teruji

kebenarannya

II.2.1 Sistem informasi

1. Konsep Dasar Sistem

Pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisi system itu

sendiri, pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami

lingkungan. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu yang dipandang dari

sudut pandang sistem serta berusaha menemukan struktur unsur sistem dan proses

sistem. Sistem yang bersifat abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasangagasan

atau konsepsi-konsepsi yang saling bergantung.

Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerja

(25)

13

dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu de ngan yang lain,

yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Model umum sebuah

sistem terdiri dari masukan, pengolah, dan keluaran. Input merupakan kegiatan

masukan data pada suatu sistem. Proses merupakan kegiantan pemrosesan data pada

suatu sistem. Output merupakan keluaran dari hasil pemrosesan data pada suatu

sistem. Adapun model umum sistem pada Gambar II.2

Gambar II. 2 Model Umum Sistem

Setiap sistem terdiri dari beberapa subsistem, dan subsistem terdiri p ula atas

beberapa sub-subsistem. Masing- masing subsistem dibatasi oleh batasannya dalam

sistem itu sendiri. Saling kaitan dan interaksi antara subsistem disebut interface.

Interface terjadi pada batasannya dan berbentuk masukan atau keluaran (informasi).

Sebuah subsistem pada tingkat terendah mungkin tidak dapat didefinisikan seperti

halnya pengolah. Masukan dan keluarannya didefinisikan tetapi proses pengalihannya

tidak.

2. Konsep Dasar Informasi

Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang

memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan

(26)

14

diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut Gordon

B. Davis menyebutkan, Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu

bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang

dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan yang akan

dating. Sedangkan menurut Joyanto H.M dalam bukunya Pengenalan Komputer

berpendapat bahwa, informasi yaitu hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian (event)s yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengabilan

keputusan.

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan

data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk

pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam

dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari

suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata

seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak

sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk

(27)

15

bentuk suara, sinyal, gambar, dsb. Data yang diolah melalui suatu model menjadi

informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu

keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang

lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai

input, diproses kembali melalui suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus

dan dapat dilihat pada gambar berikut. Adapun model siklus informasi dapat dilihat

pada gambar II.3

Gambar II. 3 Siklus Infor masi

3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis

(28)

16

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan bagi pihak

luar tertentu berupa laporan- laporan yang diperlukan.

Dalam perkembangannya, sistem informasi sangat erat hubungannya dengan

teknologi komputer. Penggunaan teknologi komputer sangat diperluka n untuk

membantu pengolahan data yang bersifat rutin dan membutuhkan ketelitian yang

tinggi.

II.2.1 Pengenalan Cloud Computing

Berkat perkembangan teknologi internet, kini arsitektur komputer bisa

berubah menjadi cloud computing atau komputasi awan.Komputasi awan adalah perkembangan terkini dari client-server. Menurut aplikasi cloud computing, aplikasi

dan file disimpan di “awan”. Awan tersebut terdiri dari ratusan atau bahkan ribuan

komputer yang terhubung bersama dan bisa diakses via internet.

Cloud computing terlihat terlalu canggih, tapi sebenarnya sederhana. Jika kita

sering menggunakan internet, pasti pernah menggunakan cloud computing. Misalnya

mengakses program email berbasis web seperti Gmail atau Hotmail. Dengan cloud computing kita bisa melakukan banyak hal mulai dari sekedar berbagi file atau

gambar.

Cloud computing pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based service

(29)

17

simbol awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet

(internet cloud).Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer

(„komputasi„) dan pengembangan berbasis Internet („awan‟).Cloud /awan merupakan

metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram

jaringan computer, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi

dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya adalah suatu moda ko mputasi

dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a

service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”)

tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap

infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut jurnal yang dipublikasikan

IEEE, Internet Computing/Cloud Computing adalah suatu paradigma dimana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara

sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop,

komputer tablet, notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain- lain.

“Cloud Computing” secara sederhana adalah “layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet”. Komputasi

awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi

terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap

Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google

Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara sharing yang diakses melalui suatu

(30)

18

II.2.2 Definisi Cloud Computing

Cloud Computing pada dasarnya dalah menggunakan Internet-based service

untuk men-support business process.Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada

simbol awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet

(internet cloud).Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer

(„komputasi‟) dan pengembangan berbasis Internet („awan‟).

Cloud Computingsecara sederhana adalah “layanan teknologi informasi yang

bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet”.

Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0 dan tren

teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan

terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh,

Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara sharing yang diakses melalui

suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.

Dibawah ini adalah beberapa definisi Cloud Computing yang dapat membantu kita untuk mengenal apa itu CloudComputing :

a. Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer

(„komputasi‟) dan pengembangan berbasis internet (‟awan‟). Awan (cloud)

adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di

diagram jaringan komputer, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.

(31)

19

teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan, sehingga pengguna dapat

mengaksesnya lewat internet.

b. Cloud Computing adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS (Software

as a service), Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk

memberikan kebutuhan komputasi pengguna.

c. Cloud Computing adalah istilah untuk kegiatan menyelesaikan suatu proses

atau perhitungan melalui internet dengan memanfaatkan sumberdaya yang

dimiliki oleh suatu computer yang saling terhubung di suatu tempat.

d. Cloud Computing adalah teknologi yang menggunakan internet dan server

pusat yang jauh untuk menjaga/mengelola data dan aplikasi.

e. Cloud Computing secara sederhana dapat didefinisikan adalah “layanan

teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya

melalui jaringan internet”. Kata-kata “Cloud” sendiri merunjuk kepada simbol

awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet

(internet cloud).

f. Cloud Computimg bisa diartikan sebagai satu model yang memungkinkan

jaringan dapat diakses dengan mudah sesuai kebutuhandi berbagai lokasi

dimana model ini memungkinkan untuk mengumpulkan sumberdaya

(32)

20

Gambar II. 4 Cloud Computing(Cloud Computing, 2011)

II.2.3 Sejarah Perke mbangan Cloud Computing

Cloud Computing yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi komputasi awan. Beberapa tahun terakhir ini telah menjadi buzzword terpanas di

dunia teknologi informasi (TI).Ide awal dari cloud computing bisa ditarik ke tahun

1960-an, saat John McCarthy, pakar komputasi MIT yang dikenal juga sebagai salah

satu pionir intelejensia buatan, menyampaikan visi bahwa “suatu hari nanti

komputasi akan menjadi infrastruktur public seperti listrik dan telepon”.

Namun baru di tahun 1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, memunculkan ide

“Network Computing” sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang

saat itu menguasai desktop computing dengan Windows 95-nya. Larry Ellison

menawarkan ide bahwa sebetulnya user tidak memerlukan berbagai software, mulai

dari Sistem Operasi dan berbagai software lain, dijejalkan ke dalam PC Desktop

[image:32.612.201.474.113.260.2]
(33)

21

dengan sebuah server yang menyediakan environment yang berisi berbagai kebutuhan

software yang siap diakses oleh pengguna.

Ide “Network Computing” ini sempat menghangat dengan munculnya

beberapa pabrikan seperti Sun Microsystem dan Novell Netware yang menawarkan Network Computing client sebagai pengganti desktop. Pada tahun 1998, penulis

sendiri sempat mencoba Network Computing yang dikoneksikan ke sebuah Windows

NT Server dimana NC Client dapat menggunakan berbagai aplikasi yang tersedia di

dalam server tersebut secara remote. Namun akhirnya, gaung Network Computing ini

lenyap dengan sendirinya, terutama disebabkan kualitas jaringan computer yang saat

itu masih belum memadai, sehingga akses NC menjadi sangat lambat, sehingga

orang-orang akhirnya kembali memilih kenyamanan PC Desktop, seiring dengan

semakin murahnya harga PC.

Selanjutnya adalah kehadiran konsep ASP (Application service Provider) di

akhir era 1990-an. Seiring dengan semakin meningkatnya kualitas jaringan komputer

memungkinkan akses aplikasi menjadi lebih cepat. Hal ini ditangkap sebagai peluang

oleh sejumlah pemilik data center untuk menawarkan fasilitasnya sebagai tempat

„hosting‟ aplikasi yang dapat diakses oleh pelanggan melalui jaringan komputer.

Dengan demikian pelanggan tidak perlu investasi di perangkat data center.Hanya saja

ASP ini masih bersifat “privat”, dimana layanan hanya dikastemisasi khusus untuk

satu pelanggan tertentu.Sementara aplikasi yang disediakan waktu itu umumnya

(34)

22

Kehadiran berbagai teknik baru dalam pengembangan perangkat lunak di awal

abad 21, terutama di area pemrograman berbasis web disertai peningkatan kapasitas

jaringan internet telah menjadikan situs-situs internet bukan lagi berisi sekedar

informasi statis.Tapi sudah mulai mengarah ke aplikasi bisnis yang lebih

kompleks.Dan seperti yang sudah dibahas sebelumnya, popularitas Cloud Computing

semakin menjulang saat di awal 2000-an, Marc benioff ex VP di Oracle, meluncurkan layanan aplikasi CRM dalam bentuk Software as a service, Salesforce.Com, yang

mendapatkan sambutan dasyat.Dengan misinya yang terkenal yaitu “The End of

Software”, Benioff bisa dikatakan berhasil mewujudkan visi bosnya di Oracle, Larry

Ellison, tentang Network Computing menjadi kenyataan satu dekade kemudian.

Selanjutnya Cloud Computing bergulir seperti bola salju menyapu dunia teknologi informasi. Di mulai di tahun 2005, mulai muncul inisiatif yang didorong

oleh nama- nama besar seperti Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastis

Compute Cloud), Google dengan Google Apps Enginenya, dan tidak ketinggalan raksasa biru IBM meluncurkan Blue cloud Initiative dan lain sebagainya. Semua

inisiatif ini masih terus bergerak, dan bentuk Cloud Computing pun masih terus

mencari bentuk terbaiknya, baik dari sisi praktis maupun dari sisi akademis.Bahka n

dari sisi akademis, jurnal-jurnal yang membahas tentang hal ini baru bermunculan di

tiga tahun belakangan.

Akhirnya seperti yang kita saksikan sekarang, seluruh nama-nama besar

(35)

23

mencoba mempatenkan istilah “Cloud Computing”, namun ditolak oleh otoritas paten

Amerika.Walaupun diluaran perebutan awan ini dasyat, tidak demikian dengan di

tanah air Indonesia tercinta ini.Pemain yang benar-benar mencoba masuk di area ini

masih sangat sedikit, bahkan jumlahnya bisa dibilang belum sebanyak jari sebelah

tangan.Salah satu yang cukup serius bermain di area ini adalah PT Telkom, yang

sedikitnya saat ini sudah menawarkan dua layanan aplikasi berbasis Software as a service.Salah satunya melalui anak usahanya, “Sigma Cipta Caraka”, yang

menawarkan layanan aplikasi core banking bagi bank kecil menengah.Kemudian

bekerjasama dengan IBM Indonesia dan mitra bisnisnya, PT Codephile, Telkom

menawarkan layanan e-Office on Demand untuk kebutuhan kolaborasi/korespondansi

di dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Sepinya sambutan dunia teknologi informasi dalam negeri terhadap Cloud

Computing ini, mungkin disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya : 1. Penetrasi infrastruktur internet yang masih terbatas.

2. Tingkat kematangan pengguna internet, yang masih menjadikan media

internet utamanya sebagai media hiburan atau sosialisasi.

3. Tingginya investasi yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan cloud ini,

karena harus merupakan kombinasi antara infrastruktur jaringan, hardware

dan software.

Namun demikian, sebagai Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-5 di

(36)

24

dalam negeri harus sesegera mungkin mempersiapkan diri dalam arti mulai

mengembangkan layanan- layanan yang siap di-Cloud-kan.Sehingga saat gelombang

besar Cloud Computing ini sampai disini. Tidak hanya orang asing saja yang akan mendapat keuntungan. Tentu saja peran pemerintah sebagai fasilitator dan regulator

sangat diperlukan disini.Sampai saat ini paradigman atau pandangan tentang Cloud

Computing ini masih berevolusi, dan masih menjadi subyek perdebatan yang melibatkan akademisi, vendor teknologi informasi, badan pemerintah, dan

pihak-pihak terkait lainnya. Dan untuk memberikan satu common ground bagi public,

pemerintah Amerika melalui National Institut of Science and Technology (NIST) sebagai bagian dari Departemen Perdagangan Amerika, telah membuat beberapa

rekomendasi standar tentang berbagai aspek dari Cloud Computing untuk dijadikan referensi.

Beberapa contoh dari sejarah membuktikan bahwa telah berkembang konsep

pembuatan kerangka kerja komputasi secara online yaitu sebagai berikut :

1. Sebuah portal internet yang memiliki berbagai fasilitas layanan umum mulai dari

surat elektronik (email), forum diskusi sampai dengan penyimpanan dokumen

dengan media penyimpanan yang sangat luas (bahkan ada beberapa yang

meneyediakan dalam kapasitas tanpa batas/unlimited storage space) sampai pada

mekanisme berbagi dokumen, layanan blog dan sebagainya. Semuanya

(37)

25

2. Layanan Software as a Service (SaaS) dari berbagai vendor teknologi informasi

terkemuka, mulai dari layanan pemindaian virus secara online hingga layanan

pemindaian spam, dan sebagainya.

3. Layanan SpeedyWikiini secara sederhana dapat dirujuk sebagai dasar-dasar

Cloud Computing dalam artian fasilitas SpeedyWiki ini dapat diakses dan

diperlukan secara bersamaan untuk berkolaborasi dalam menyusun dokumentasi

yang sangat kompleks.

4. Aplikasi Point of Sale (POS) pada kasir swalayan dengan metode Terminal

Service juga dapat dikategorikan dasar-dasar Cloud Computing.

II.2.4 Layanan Cloud Computing

Dari sisi jenis layanan cloud sendiri, terdapat tiga jenis layanan cloud Computing, yaitu SaaS (Software as a Service), PaaS (Platform as a Service), dan IaaS

(Infrastruktur as a Service).

II.2.4.1 Layanan Software as a service (SaaS)

Software as a Service merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP

(Application service Provider). Sesuai namanya, SaaS memberikan kemudahan

bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan

cara berlangganan. Sehingga pengguna tidak perlu mengeluarkan investasi baik

(38)

26

Gambar II. 5 Aplikasi Cloud Computing

a. Makna sebenarnya Software as a Service (SaaS)

Software as a Service (SaaS) adalah continuation, dari menjual produk ke bentuk jual beli jasa.Disini ada pergeseran penting, bahwa barang tak lagi

dipindahtangankan. Sebagai gantinya proses atau jasa produklah yang

dijual. Produk tetap berada di tangan produsen akan tetapi konsumen tetap

bisa memperoleh valuenya.

II.2.4.2 Platform as a Service (PaaS)

Platform as a Service adalah layanan yang meneydiakan modul- modul siap

pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja

hanya bisa berjalan diatas platform tersebut. Seperti halnya layanan SaaS, pengguna

[image:38.612.205.456.121.354.2]
(39)

27

media penyimpanan, processing power dan lain- lain, yang semuanya diatur oleh

provider layanan ini.

II.2.4.3 Fitur dan keunggulan cloud computing

Fitur utama dari cloud computing adalah accessibility (kemampuan diakses),

availability (kemampuan dijalankan), danscalability (kemampuan ditingkatkan). Selain itu cloud computing juga mempunyai keuntungan yaitu :

1. Performa lebih baik

Performa cloud computingakan ringan karena tidak seperti desktop PC

yang menjalankan banyak software sehingga sumber daya yang

digunakan tidak membebani komputer.

2. Biaya infrastruktur lebih hemat

Dalam suatu organisasi, bagian IT selalu memakan anggaran yang tidak

sedikit. Anggaran yang besar ini biasanya digunakan untuk upgrade

hardware, software, maupun maintenance. Dengan cloud computing, upgrade hardware dan software bisa dihemat karena tuntutan hardware

dan software PC yang perlu digunakan untuk cloud computing tidak terlalu tinggi.

3. Biaya software lebih irit

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa software yang banyak dipakai

diperkantoran adalah software yang berbayar dan harganya pun tidak bisa

(40)

28

Seandainya berbayar pun, biasanya biaya per pengguna akan lebih murah

karena instalasi hanya satu kali, yaitu dibagian cloud yang kadang tidak

dilakukan staff IT. Bahkan seandainya baiaya nya sama seperti software

desktop, tetap saja biaya maintenance dan updatenya akan lebih murah.

4. Update software lebih mudah

Keuntungan lain dari cloud computing ditinjau dari segi manajemen software adalah pengguna tidak perlu meng- update software secara

manual menggunakan download patch atau lainnya karena software

terletak di cloud dan di update secara periodik oleh pengembangnya. Update program berbasis web ini biasanya langsung dilakukan dan bisa

diterapkan.

5. Keamanan data meningkat

Data yang disimpan di cloudakan bertahan di cloud, disebuah tempat

yang relatif aman. Tidak seperti komputasi desktop dimana kerusakan

harddisk bisa menyebabkan data-data hilang, crash komputer di

cloudtidak menyebabkan data rusak karena cloudakan otomatis

menduplikasi data kita. Begitu juga jika komputer kita crash maka data

akan tersimpan dengan aman di cloud.

Jadi dengan cloud computing, kita tidak perlu melakukan backup secara periodik untuk memastikan keamanan data.

(41)

29

Jika kita seorang yang pernah memakai berbagai jenis sistem operasi,

tentu kita tahu betapa sulitnya membuat komputer yang berlainan jenis

sistem operasi untuk berhubungan dan bertukar data. Walaupun sekarang

sudah banyak software untuk mempermudah , tetap saja tidak semua

orang bisa melakukannya.

Dengan cloud computing, kita bisa menggunakan sistem operasi apapun. Kita bisa menghubungkan komputer windows kita dengan cloud dan

men-share dokumen dengan komputer yang menjalankan sistem operasi

apapun, seperti Mac OS, Linux, atau Unix. Tetapi di cloud, hal yang terpenting adalah data, bukan sistem operasinya.

7. Kompabilitas dokumen meningkat

Kita tidak perlu khawatir tentang dokumen yang kita buat dikomputer

apakah akan kompatibel dengan aplikasi lain. Di cloud, kita tidak perlu

bingung karena tidak ada yang tidak kompatibel antar format di

cloud.Kita bisa sharing dokumen terbuka yang bisa diakses dengan

browser apapun.

2. Kolaborasi lebih mudah

Kemudahan untuk sharing dokumen akan berkonsekuensi pada

kemudahan berkolaborasi. Ini merupakan salah satu keunggulan utama

(42)

30

pengguna dapat mengakses file kapanpun dan dimanapun kita berada,

asalkan semuanya terkoneksi ke internet.

3. Akses yang lebih mudah ke dokumen

Dengan cloud computing, kita tidak perlu membawa dokumen sebab anda bisa dengan mudah meletakkannya di cloud, kemudian

mengaksesnya dari klien.

II.2.5 Basis Data

1. Pengertian Data

Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang dio lah menjadi bentuk yang

lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sumber dari informasi adalah

data yang merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data item. Suatu informasi

(keterangan atau catatan) khusus tersusun untuk analisis atau dipaka i sebagai dasar

untuk mengambil suatu keputusan. Dalam dunia komputer data ditentukan sebagai

simbol untuk menyatakan informasi yang akan diolah oleh komputer. Jadi data adalah

kelompok simbol-simbol atau informasi yang akan diolah dan dimasukan ke dalam

komputer.

2. Basis Data

Pengertian Basis Data menurut Fathansyah adalah Sekumpulan data

persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi (Enterprise) [

5

].

Basis data digunakan karena memiliki keuntungan sebagai berikut:

(43)

31 2. Data dapat di-share antar aplikasi.

3. Dapat dilakukan standardisasi data.

4. Batasan security dapat diterapkan.

5. Mengelola integritas data (akurasinya terjamin).

6. Independensi data (objektif DBS), basis data dapa t berkembang tanpa

mempengaruhi aplikasi yang telah ada.

Secara definitif, basis data merupakan suatu objek terstruktur [10]. Objek

terstruktur tersebut terdiri atas data dan metadata. Data pada basis data merupakan

informasi deskriptif yang benar-benar tersimpan, misalnya, Nama atau, Alamat.

Sedangkan metadata merupakan bagian yang menjelaskan tentang struktur data

tersebut dalam basis data, misalnya field untuk, Nama dan Alamat, panjang field, atau

tipe data untuk masing- masing field.

Untuk menentukan struktur suatu basis data digunakan pemodelan basis data.

Pemodelan basis data ada banyak macamnya. Beberapa diantaranya yaitu:

1. File Systems.

2. Hierarchical Database Model.

3. Network Database Model. 4. Relational Database Model.

Dari keempat pemodelan basis data di atas, relational database model

merupakan solusi terbaik saat ini untuk menangani proses penyimpanan maupun

(44)

32

II.2.6 ERD

ERD adalah suatu pemodelan dari basisdata relasional yang didasarkan atas

persepsi di dalam dunia nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan objek

yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Suatu objek disebut entity

dan hubungan yang dimilikinya disebut relationship. Suatu entity bersifat unik dan

memiliki atribut sebagai pembeda dengan entity lainnya. Contoh: entity siswa,

mempunyai atribut nis (nomor induk siswa) yang bersifat unik, nama, alamat dan

[image:44.612.114.518.348.676.2]

atribut yang lainnya. ERD tersebut akan dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel II. 1 Simbol-simbol ERD

Simbol Keterangan

Menggambarkan himpunan entitas.

Entitas merupakan objek utama yang

informasi akan disimpan, biasanya

berupa kata benda, seperti; Mahasiswa,

Dosen, Nasabah, Mata Kuliah,

Ruangan, dan lain- lain. Objek dapat

berupa benda nyata maupun abstrak.

Menggambarkan atribut-atribut entitas.

Atribut merupakan deskripsi dari objek

yang bersangkutan

Menggambarkan hubungan antara

(45)

33

Relationship merupakan suatu hubungan yang terjalin antara dua

entitas yang ada.

ERD sebagai suatu pemodelan setidaknya memiliki beberapa karakteristik dan

manfaat sebagai berikut:

1. Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini,

bersifat murah dan cepat

2. Memberikan gambaran umum akan sistem yang akan di buat sehingga

memudahkan developer.

3. Menghasilkan dokumentasi yang baik untuk client sebagai bahan diskusi

dengan bentuk E-R.

4. Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini,

bersifat diagram itu sendiri.

5. Kamus data bagi bagi para pengembang database.

II.2.7 DFD

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan

profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses

fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual

maupun komputerisasi. DFD ini adalah salah satu alat pemb uatan model yang sering

digunakan, khususnya bila fungsi- fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting

dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD

adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

(46)

34

konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun

rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada

pemakai maupun pembuat program. Komponen DFD menurut Yourdan dan De

[image:46.612.117.529.226.692.2]

Marco, yang akan dijelaskan dalam tebel dibawah ini.

Tabel II. 2 Komponen DFD

Simbol Keterangan

Terminator Sumber (source) : terminator yang menjadi

sumber.

Terminator Tujuan (sink) : terminator yang menjadi tujuan

data/informasi sistem.

Tabel II. 3 Komponen DFD (Lanjutan)

Simbol Keterangan

Proses : menggambarkan bagian dari sistem yang

mentransformasikan input menjadi output.

Data store : biasanya berkaitan dengan

penyimpananpenyimpanan, seperti file atau database yang

berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi,

misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data

store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual

(47)

35

Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan

data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke

bagian lainnya.

II.2.8 Database Management System (DBMS)

DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut

sebagai sistem management basis data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan

untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut

DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut :

1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data

2. Mampu menangani integritas data

3. Mampu menangani akses data

4. Mampu menangani backup data

5. Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:

Kepraktisan DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil

namun

banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.

Kecepatan komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan

dengan cepat.

Mengurangi kejemuan Pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan

bagi

(48)

36

Update to date Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.

Keuntungan-keuntungan dalam penggunaan DBMS antara lain adalah:

a. Pemusatan kontrol data. Dengan satu DBMS di bawah kontrol satu orang atau

kelkompok dapatmenjamin terpeliharanya standar kualitas data dan keamanan batas

penggunaannya serta dapatmenetralkan konflik yang terjadi dalam persyaratan data

dan integritas data dapat terjaga.

b. Pemakaian data bersama (Shared Data). Informasi yang ada dalam basis data dapat

digunakan

lebih efektif dengan pemakaian beberapa user dengan kontrol data yang terjaga.

c. Data yang bebas (independent). Program aplikasi terpisah dengan data yang

disimpan dalam

komputer.

d. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru.

e. Pemakaian secara langsung. DBMS menyediakan interface yang memudahkan

pengguna dalammengolah data.

f. Data yang berlebihan dapat dikontrol. Data yang dimasukkan dapat terjadi

kerangkapan(redudant), untuk itu DBMS berfungsi untuk menurunkan tingkat redudancy dan pengelolaanproses pembaruan data.

g. Pandangan user (user view). Ada kemungkinan basis data yang diakses adalah sama, makaDBMS mampu mengatur interface yang berbeda dan disesuaikan dengan

pemahaman tiap userterhadap basis data menurut kebutuhan.

(49)

37

a. Biaya. Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang

tepat cukup

mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola basis

data

tersebut.

b. Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses

berkas,sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam

pemeliharaan data.

c. Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko

kehilangan dataselama proses aplikasi.

Model Data

Model data dapat dikelompokkan berdasarkan konsep pembuatan deskripsi struktur

basis data, yaitu:

a. Model data konsepsual (high level) menyajikan konsep tentang bagaiman user memandang atau

memperlakukan data. Dalam model ini dikenalkan tiga konsep penya jian data yaitu:

1. Entity (entitas) merupakan penyajian obyek, kejadian atau konsep dunia nyata

yang keberadaannya secara eksplisit didefinisikan dan disimpan dalam basis data,

contohnya Mahasiswa, Matakuliah, Dosen, Nilai dan lain sebagainya.

2. Atribute (atribut) adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan karakteristik

(50)

38

3. Relationship (hubungan) merupakan hubungan atau interaksi antara satu entitas

dengan yang lainnya, misalnya entitas pelanggan berhubungan dengan entitas

barang yang dibelinya.

b. Model data fiskal (low level) merupakan konsep bagaimana deskripsi detail data disimpan ke

dalam komputer dengan menyajikan informasi tentang format rekaman, urutan

rekaman, dan jalur

pengaksesan data yang dapat membuat pemcarian rekaman data lebih efisien.

c. Model data implementasi (representational) merupakan konsep deskripsi data disimpan dalam

komputer dengan menyembunyikan sebagian detail deskripsi data sehingga para user

mendapat

gambaran global bagaimana data disimpan dalam komputer. Model ini merupakan

konsep model

data yang digunakan oleh model hirarki, jaringan dan relasional.

Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses menggambarkan deskripsi dan spesifikasi dari setiap proses

pada pemodelan DFD sesuai dengan kebutuhan sistem. Spesifikasi prose berfungsi

untuk menjelaskan apa yang dilakukan ketika masukan ditransformasi menjadi

(51)

39

spesifikasi proses yaitu menggunakan notasi bentuk Algoritma atau Structured

English (Pseudo-code).

II.2.9 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung untuk membangun s iste m ePuskesmas

adalah PHP, MySQL dan Adobe Dreamwever CS5.

II.2.9.1 PHP

PHP berawal dari skrip Perl/CGI yang dibuat oleh seorang pengembang

perangkat lunak bernama Rasmus Lerdorf untuk menghitung jumlah pengunjung

homepage-nya. Karena banyaknya pengunjung yang meminta skrip tersebut, Lerdorf

akhirnya membagi-bagikan skrip buatannya yang diberi nama Personal Home Page

(PHP). Banyaknya permintaan membuat Lerdorf terus mengembangkan skripnya.

Beberapa orang akhirnya bergabung membentuk tim untuk mengembangkan PHP

[

6

]. Sejak itu PHP berkembang pesat dengan banyak fungsi baru yang ditambahkan.

Kepanjangan dari PHP kini berubah menjadi PHP: Hypertext Preprocessor. Ada tiga

macam penggunaan PHP :

1. Server-side scripting. Ini merupakan jenis penggunaan yang paling banyak

dilakukan pengguna PHP. Untuk menggunakannya, dibutuhkan tiga hal:

PHP parser, aplikasi web server yang terkoneksi dengan instalasi PhP, dan

aplikasi web browser.

2. Command line scripting. Pada penggunaan PHP jenis ini hanya dibutuhkan

(52)

40

3. Pembuatan aplikasi berbasis desktop. Pada penggunaan PHP jenis ini,

dibutuhkan ekstensi tambahan PHP-GTK.

PHP memiliki empat kelebihan utama yang menarik minat banyak pengguna.

Kelebihan utama PHP tersebut diringkas dalam 4P berikut:

1. Practicality

PHP dibuat dengan menitikberatkan pada kepraktisan. Hasilnya, PHP

adalah bahasa pemrograman minimalis, dilihat dari segi kebutuhan

pengguna dan kebutuhan sintaks.

2. Power

PHP memiliki banyak kemampuan, mulai dari kemampuan untuk

terhubung dengan basis data, membuat halaman web dinamis, membuat

dan memanipulasi berkas gambar, Flash dan PDF, berkomunikasi dengan

bermacam protokol seperti IMAP dan POP3, dan masih banyak lagi.

3. Possibility

PHP dapat menyediakan lebih dari satu solusi untuk suatu masalah.

4. Price

PHP selalu dirilis kepada publik tanpa ada batasan untuk penggunaan,

modifikasi, atau redistribusi.

Contoh script PHP :

<html>

<body>

<?php

echo "Hello World";

?>

</body>

(53)

41

II.2.9.2 MySQL

Pada awalnya, MySQL merupakan proyek internal sebuah firma asal Swedia,

TcXDataKonsult. MySQL kemudian dirilis untuk publik pada tahun 1996. Karena

MySQL menjadi sangat populer, pada tahun 2001 firma tersebut mendirikan sebuah

perusahaan baru, MySQL AB, yang khusus menawarkan layanan dan produk berbasis

MySQL.

Dari awal pembuatannya, para pengembang MySQL menitikberatkan

pengembangan MySQL pada sisi performa dan skalabilitasnya. Hasilnya adalah

sebuah perangkat lunak yang sangat teroptimasi, walaupun dari sisi fitur memiliki

kekurangan dibandingkan solusi basis data kelas enterprise lain. Akan tetapi MySQL

menarik minat banyak pengguna. Saat ini, tercatat lebih dari lima juta basis data

MySQL yang terpasang dan aktif di seluruh dunia. Beberapa perusahaan dan instansi

penting dunia seperti Yahoo!, Google dan NASA menggunakan MySQL untuk

mengolah basis data mereka.

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL sehingga dapat menarik

banyak pengguna. Kelebihan tersebut yaitu:

(54)

42

Saat ini, MySQL telah dioptimasi untuk duabelas platform seperti HPUX,

Linux, Mac OS X, Novell Netware, OpenBSD, Solaris, Microsoft Windows

dan lain lain. MySQL juga menyediakan source code yang dapat diunduh

secara gratis, sehingga pengguna dapat mengkompilasi sendiri sesuai

platform yang digunakan. Selain itu, MySQL juga dapat dikustomisasi sesuai

keinginan penggunanya, misalnya mengganti bahasa yang digunakan pada

antarmukanya.

2. Performa.

Sejak rilis pertama, pengembang MySQL fokus kepada performa. Hal ini

masih tetap dipertahankan hingga sekarang dengan terus meningkatkan

fiturnya.

3. Lisensi.

MySQL menawarkan berbagai pilihan lisensi kepada penggunanya. Lisensi

open source yang ditawarkan yaitu lisensi GNU General Public License dan

Free/Libre and Open Source Software (FLOSS) License Exception. Selain

itu ditawarkan juga lisensi komersil berbayar yang memiliki fasilitas

dukungan teknis.

Contoh perintah create table;

(55)

43

(

username VARCHAR(30) CONSTRAINT PRIMARY KEY, password VARCHAR(20) NOT NULL,

tanggal_lahir DATETIME );

Contoh perintah select;

SELECT * FROM user

Contoh perintah update;

UPDATE Msuser set password="123456" where username="abc"

Contoh perintah insert;

INSERT INTO TEST (NAMA, ALAMAT, PASSWORD) VALUES ('test', 'alamat', 'pass');

Contoh perintah delete;

DELETE FROM TEST WHERE NAMA='test';

II.2.9.3 Adobe Dreamweaver

1. Sejarah Adobe Dre amwe ave r

Pada Jaman Dahulu Kala Hidupla h seorang Progra mmer yg berna ma

Mr.MX dia adalah Progra mmer bhs C++ yg Pintar dan akhirnya dia disuruh oleh

Raja di Negerinya untuk membuatkan SO ftware agar bisa me mpromosikan

Kerajaan ke Kerajaa n lainnya.

Akhirnya Progra mmer itu codink codink terus menerus me mecahkan

masalahnya. Akhirnya terciptalah Macromedia Drea mweaver. Untuk Mengena ng

jasa jasanya Sang Raja Mengubah nama Softwarenya Menjadi Macr

Gambar

Gambar II. 4 Cloud Computing(Cloud Computing, 2011)
Gambar II. 5 Aplikasi Cloud Computing
Tabel II. 1 Simbol-simbol ERD
Tabel II. 2 Komponen DFD
+7

Referensi

Dokumen terkait

Melalui Cloud Computing Anda dapat menyimpan data penting di data center dan Anda pun dapat mengakses aplikasi untuk perusahaan Anda.. Ketika perusahaan Anda bertumbuh, Anda

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bahwa HPMC dapat digunakan sebagai thickening agent pada sediaan lipstik bentuk likuid yang memberikan hasil uji mutu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan dampak warga negara yang tidak memiliki e-KTP dalam rangka pelayanan publik di Kecamatan Tanjung

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa da hubungan yang signifikan antara parasitemia malaria, pola konsumsi pangan keluarga,

a) Temuan tentang peran yang dilakukan guru sebagai demonstrator dalam mengoptimalkan hasil belajar matematika bagi siswa tunagrahita. Siswa tunagrahita adalah siswa

Maka perlu dibuat suatu Aplikasi Pengelolaan Data Pasien Rawat Jalan untuk meningkatkan proses kinerja Klinik Pratama Anugrah seperti yang semula pasien harus menunggu

Dampak adanya pencemaran terhadap organisme perairan adalah menurunnya keanekaragaman dan kelimpahan hayati pada perairan (Zahidin, 2008: 1).Tujuan dari penelitian

Hasil penerapan media e-portofolio tematik terpadu berbasis web blog pada pembelajaran IPA menunjukkan bahwa media e-portofolio tematik terpadu berbasis web blog