• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Media Infromasi Mengenai Eksistensi Seorang Paraji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Media Infromasi Mengenai Eksistensi Seorang Paraji"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ivan Ponendy Febriyanto Tempat, tanggal lahir : Kuningan, 8 Februari 1993 Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 23 tahun

Tinggi/Berat badan : 170 cm/52 kg

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Cibeureum-Cibingbin RT.05/03 Kec. Cibeureum, Kab. Kuningan, 43338

Telp. : 081313129917

Status : Belum menikah Ayah : Carib Ranadikrama

Ibu : Ita Juwita

Alamat orang tua : Jl. Cibeureum-Cibingbin RT.05/03 Kec. Cibeureum, Kab. Kuningan, 43338 Email : ivanponendyf@gmail.com

ivanponendy@gmail.com PENDIDIKAN

2002 – 2005 : SD Negri 1 Cibeureum 2005 – 2008 : SMP Negeri 2 Cibingbin 2008 – 2011 : SMK Negeri 1 Luragung

(5)

Laporan Pengantar

PERANCANGAN MEDIA

EKSISTENSI SEORANG PARAJI

DK 38315/TugasAkhir Semester II 2015-2016

Oleh:

Ivan Ponendy Febriyanto 51911091

Program Studi Desain

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2016

Tugas Akhir

MEDIA INFORMASI MENGENAI EKSISTENSI SEORANG PARAJI

DK 38315/TugasAkhir 2016

Febriyanto

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

(6)

i KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Terutama untuk penulis yang telah diberikan kesempatan untuk menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA INFORMASI MENGENAI EKSISTENSI SEORANG PARAJI

Pada laporan ini penulis menginformasikan pada zaman sekarang paraji sudah mulai dilupakan oleh masyarakat itu disbabkan karena sudah tersebarnya tenaga medis disetiap pedesaan,tetapi sekarang paraji sudah menjadi orang kedua setelah bidan dalam membantu proses persalinan. Tidak lupa penulis memberikan informasi tentang kegiatan sehari-hari paraji dan memberitahukan bahwa sampai sekarang paraji masih tetap ada.

Semoga laporan penelitian ini dapat berguna bagi siapa pun yang membacanya. Terima kasih

Penulis

Bandung, Agustus 2016

(7)

vi

(8)

vii

III.1.8 Strategi Distribusidan Waktu PenyebaranMedia...19

III.2 Konsep Visual...20

BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA...26

IV.1 Teknik Produksi...26

IV.2 Aplikasi Media Utama Video Dokumenter...29

IV.3 Aplikasi Media Pendukung...30

DAFTAR PUSTAKA...34

(9)

Daftar Pustaka

M.T. Indiarti. (2014), Panduan Persiapan: Kehamilan, Kelahiran dan Perawatan Bayi. Yogyakarta : Jaya Ilmu.

Dr. Diana, kamus kedokteran lengkap. Surabaya : Serba Jaya

http://bidanku.com/tahapan-proses-persalinan

http://bidanku.com/usia-ideal-wanita-untuk-hamil-dan-melahirkan

http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-informasi-menurut-para-ahli.html

http://www.anehdidunia.com/2012/12/mengejutkan-cara-melahirkan-jaman-dulu.html

http://www.smallcrab.com/kesehatan/1082-peran-bidan-dan-dukun-bayi-dalam-pelaksanaan-kemitraan

(10)

1 BAB I. PENDAHULUAN

I.1 LatarBelakangMasalah

Didalam persalinan, ada persalinan medis dan persalinan tradisional, di dunia medis ada empat tahapan proses persalinan seperti tahapan pembukaan, tahapan pengeluaran bayi, tahapan pengeluaran plasenta, dan tahap pengawasan. Sedangkan dalam tahapan tradisional hanya ada tiga tahapan, tahapan kehamilan, tahapan melahirkan, dan tahapan pasca melahirkan.

Paraji atau biasa dalam istilah bahasa sunda biasa disebut indung beurang adalah seorang dukun beranak yang menolong persalinan secara tradisional dan mempunyai keterampilan tersebut dan dipelajari secara turun temurun. Dikalangan masyarakat pedesaan paraji adalah orang yang dianggap terampil dan masih dipercayai untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sebelumdansesudahpersalinan.

Pada zaman sekarang paraji sudah mulai dilupakan oleh masyarakat, terutama masyarakat perkotaan, karena semakin banyaknya tenaga medis yang menangani masalah persalinan. Bukan hanya di perkotaan saja, tetapi sekarang tenaga medis juga sudah ada di pedesaan, karena itulah sekarang paraji sudah mulai sedikit dibutuhkan tetapi masih ada saja orang yang percaya dengan paraji.

Pengguna jasa paraji atau pembantu persalinan di masyarakat sudah sangat berkurang, itu disebabkan karena banyaknya tenaga medis disetiap desa dan dampaknya menurunkan minat masyarakat terhadap paraji dalam membantu proses persalinan. Selain tersedianya tenagamedis yang terampil alat-alat kedokteran yang modern dan canggih memudahkan proses persalinan sehingga masyarakat lebih memilih tenaga medis dari pada tenaga paraji.

(11)

2 proses persalinan paraji juga sangat membantu ibu hamil sebelum dan sesudah melahirkan, pada tahap kehamilan biasanya paraji akan memijat dan memeriksa keadaan bayi yang ada pada kandungan, setelah pasca melahirkan biasanya paraji akan merawat bayi yang baru lahir dan ibu yang baru melahirkan dalam kurun waktu tertentu.

Meskipun peran paraji hanya menjadi orang kedua dalam membantu proses persalinan, tetapi masih saja ada yang menggunakan jasa paraji, karena peran paraji masih sangat penting dalam proses kehamilan sampai pasca melahirkan.

Menurut Departemen Kesehatan RI (1994) “Parajia dalah seorang anggota masyarakat pada umumnya seorang wanita yang mendapat kepercayaan serta memiliki keterampilan dalam menolong persalinan secara tradisional dan memperoleh keterampilan tersebut dengan secara turun temurun, belajar secara praktis atau dengan cara lain yang menjurus kearah peningkatan keterampilan bidan serta melalui petugas kesehatan”.

I.2 IdentifikasiMasalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat didefinisikan beberapa masalah, sebagai berikut:

 Pada zaman sekarang paraji sudah mulai dilupakan oleh masyarakat, terlebihdi pedesaan di kota Kuningan pun paraji sudah mulai hilang eksistensinya.

 Peminat persalinan kepada paraji sudah sangat berkurang, itu disebabkan karena adanya tenaga medis atau bidan yang membantu disetiap desa yang berada di kota Kuningan dan dampaknya menurunkan minat masyarakat terhadap paraji untuk membantu proses persalinan secara langsung.

(12)

3

I.3 RumusanMasalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan masalah yakni,

 Bagaimana memberikan informasi tentang eksistensi seorang paraji dipedesaan saat ini?

I.4 BatasanMasalah

Untuk mempersempit rumusan masalah, maka batasan masalah ini hanya di fokuskan padaperanparajiyang sudah sangat berkurang, dalam membantu proses persalinan yang berada di kota Kuningan karena sekarang paraji menjadi orang kedua setelah bidan.

I.5 TujuanPerancangan

(13)

4 BAB II. MENGENALKAN PARAJI KEPADA MASYARAKAT MELALUI MEDIA INFORMASI

II.1 Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang sangat berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian pada data, karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif . Informasi tersebut iyalah hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode tertentu.

Pengertian informasi menurut Jogiyanti HM., (1999:692), “informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih bererti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

II.2 Definisi Kehamilan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung janin atau bayinya karena sel telur telah dibuahi oleh sperma pria.

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan

dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan dibagi kedalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu ( minggu ke-13 hingga minggu ke-27 ), dan trimester ketiga 13 minggu ( minggu ke-28 hingga minggu ke-40 ). (Prawirohardjo, 2015)

II.2.1 Proses Persalinan

(14)

5  Tahap Pembukaan

In partu (partus mulai) ditandai dengan lendir bercampur darah, karena serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Pada kala ini terbagi atas dua fase yaitu :

Fase Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3

cm Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi

Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk mendorong bayi ke jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi akan semakin terdorong ke bawah sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir. Kala I persalinan di sebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim.

Masa transisi ini menjadi masa yang paling sangat sulit bagi ibu. Menjelang berakhirnya kala I, pembukaan jalan lahir sudah hampir sempurna. Kontraksi yang terjadi akan semakin sering dan semakin kuat. Anda mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, kebanyakan wanita yang pernah mengalami masa inilah yang merasakan masa yang paling berat. Anda akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada tekanan yang sangat besar ke arah bawah, seperti ingin buang air besar.

(15)

6  Tahap Pengeluaran Bayi

Pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga

terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris

menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang air besar, dengan

tanda anus terbuka. Pada waku mengedan, kepala janin mulai kelihatan, vulva

(bagian luar vagina) membuka dan perineum (daerah antara anus-vagina) meregang. Dengan mengedan terpimpin, akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh

badan janin.Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Daerah

perineum bersifa elastis, tapi bila dokter atau bidan memperkirakan perlu

dilakukan pengguntingan di daerah perineum (episiotomi), maka tindakan ini akan

dilakukan dengan tujuan mencegah perobekan paksa daerah perineum akibat tekanan bayi.

Tahap Pengeluaran Plasenta

Dimulai setelah bayi lahir, dan plasenta akan keluar dengan sendirinya. Proses melahirkan plasenta berlangsung antara 5-30 menit. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Dengan adanya kontraksi rahim, plasenta akan terlepas. Setelah itu dokter atau bidan akan memeriksa apakah plasenta sudah terlepas dari dinding rahim. Setelah itu barulah dokter/bidan

membersihkan segalanya termasuk memberikan jahitan bila tindakan episiotomi

dilakukan.

Tahap Pengawasan

(16)

7 Pada beberapa keadaan, pengeluaran darah setelah proses kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan sehingga jika perdarahan semakin hebat, dapat dilakukan tindakan secepatnya.

(www.bidanku.com)

II.2.2 Proses Persalinan Paraji

Dalam menangani proses kelahiran, paraji mempunyai cara tersendiri seperti tahapan kehamilan, tahapan melahirkan, dan yang terakhir paska melahirkan.

Tahapan Kehamilan

Pada tahapan kehamilan paraji mempunyai peran mulai dari pemeriksaan kehamilan sampai perawatan ibu hamil. Dalam pemeriksaannya, paraji akan mendatangi rumah ibu hamil untuk memeriksa sang ibu dan keberadaan bayi yang masih dalam kandungan, dalam pemeriksaannya paraji melakukan pemijatan, hal ini sangat berguna untuk sang ibu agar me-rilekskan organ tubuh agar tidak keram dan kaku sebab beban sang ibu akan bertambah berat dari bulan ke bulan. Sementara pemijatan bagi sang jabang bayi berguna untuk membantu menyempurnakan posisinya dalam kandungan tersebut.

Tahapan Melahirkan

(17)

8 Ketika melahirkan paraji selalu memberikan motivasi kepada ibu yang akan melahirkan sehingga sang ibu hamil menjadi lebih kuat mentalnya, selainparaji memberikan motivasi serta bujukan dan selalu memperkenankan istirahat dahulu dan memberikan apa yang ibu hamil minta. Dalam membantu melahirkan paraji tidak mempunyai peralatan medis yang biasa digunakan oleh bidan, kunci utama yang dimiliki dan selalu dipegang teguh oleh paraji yaitu semuanya dipasrahkan kepada Tuhan, karena tuhanlah yang memiliki segalanya

Pasca Melahirkan

Ketika selesai proses melahirkan paraji tidak melepaskan begitu saja, paraji akan sering datang kerumah untuk mengontrol ibu dan bayinya. Dalam beberapa hari setelah melahirkan, proses pemandian bayi masih dilakukan oleh paraji sebelum ari-ari bayi kering. Penanganan tidak hanya kepadabayi saja tetapi kepada ibu juga terus ditangani seperti di urut dan diberi jamu tradisional supaya luka ibu cepat pulih.

II.3 Eksitensi

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Eksistensi adalah keberadaan atau kehadiran yang mengandung unsur bertahan.

Eksistensi bisa kita kenal juga dengan satu kata yaitu keberadaan.Dimana keberadaan yang dimaksud adalah adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya kita.Eksistensi dalam tulisan ini juga memiliki arti yang berbeda, eksistensi yang dimaksud adalah mengenai keberadaan seseorang yang mengakibatkan perubahannya suatu hal.Seseorang ini kaitannya sangatlah erat, dimana ada sebab pasti ada akibat, namun keduanya memiliki makna yang berbeda.

Dalam filsafat eksistensi, istilah existensi di artikan sebagai gerak hidup manusia

kongkrit. Kata eksistensi berasal dari bahasa latinex-sistere (ex berarti keluar dan

(18)

9 sebenarnya di banding mahluk-mahluk atau benda-benda lain di dunia ini lebih sepisik lagi eksistensi lebih merujuk atau menunjuk pada manusia secara individual artinya “individu yang ini” atau “individu yang itu” dan bersifat kongkrit, kongkrit dalam arti bahwa manusia tidak diformulasikan berdasar rekayasa ide abstrak spekulatif seseorang untuk menyatakan definisi manusia secara umum.

Eksistensi bukanlah suatu yang sudah selesai, tapi suatu proses terus menerus melalui tiga tahap, yaitu : dari tahap eksistensi estetis kemudian ke tahap etis, dan selanjutnya melakukan lompatan ke tahap eksistensi religius sebagai tujuan akhir.

II.3.1 Eksistensi Paraji

Setelah adanya tenaga medis dipedesaan paraji tidak lagi menjadi orang pertama dalam menolong proses persalinan, sekarang paraji hanya menjadi orang kedua dalam menolong proses persalinan. Dampak tersebut menurunkan eksistensi seorang paraji dan minat masyarakat terhadap seorang paraji menurun dalam membantu proses persalinan yang ada dimasyarakat.

II.3.2 Paraji

Paraji atau biasa dalam istilah bahasa sunda biasa disebut indung beurang adalah

seorang dukun beranak yang menolong persalinan secara tradisional dan mempunyai keterampilan tersebut dandipelajari secara turun temurun.Dikalangan masyarakat pedesaan paraji adalah orang yang dianggap terampil dan masih dipercayai untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sebelum dan sesudah persalinan.

a. Sejarah Paraji

(19)

10 Semua paraji adalah wanita paraji dikatakan berasal dari dua kata, ialah purah dan jiji. Purah berarti ”tukang” atau ”orang yang ahli”, jiji berarti ”barang yang kotor”. Pengertian kotor ini bisa berarti darah yang keluar sewaktu melahirkan, atau wanita yang sedang hamil.Kotoran yang dikeluarkan termasuk tinja ibu dan bayinya.Selain itu ada istilah indung beurang, yang menurut sebagian sesepuh, sesungguhnya bukan beurang melainkan barang. Indung berarti ”ibu”, barang artinya ”bukan sesungguhnya”. Maka indung beurang berarti ”bukan ibu yang sebenarnya”. Pengertian lain adalah ”seorang ibu yang pekerjaannya menolong keluarnya bayi dari dalam gelap atau malam”, ialah ”saat berada dalam perut hingga ke dunia”, yakni ”dalam terang”, yang berarti ”siang”, atau beurang. Maka indung beurang berarti ”ibu yang mengurus bayi sejak lahir hingga menuju ke alam terang”.

II.3.3 Fungsi dan Peran Paraji

Penanganan proses kelahiran ibu hamil selalu menggunakan tenaga atau jasa paraji,paraji adalah seorang ahli medis tradisional yang menangani proses persalinan. Paraji mempunyai cara tersendiri dalam menangani ibu hamil, penanganan tersebut terdiri dari beberapa dari proses tahapan, seperti tahapan kehamilan, tahapan melahirkan dan setelah melahirkan.

Paraji mempunyai beberapa tahapan kehamilan, mulai dari pemeriksaan kehamilan sampai perawatan ibu hamil. Semasa hamil paraji akan mendatangiibu hamil untuk memeriksa kondisiibu serta keberadaan bayi yang berada dalam kandungan. Dalam pemeriksaannya, paraji melakukan aktivitas pemijatan (peuseul), hal ini berguna untuk melancarakan peredaran darahibu hamil. Kegiatan peuseul bagi ibu hamil berguna untuk me-rilekskan organ tubuhibu hamil agar tidak keram ataupun kaku, sebab setiap bulannya ia harus menanggung beban lebih berat lagi. Sementara bagi jabang bayi hal tersebut berguna untuk membantu menyempurnakan posisi bayi yang berada dalam kandungan.

II.4 Analisa Masalah

(20)

11 sangat penting dikalangan masyarakat pedesaan, karena peran paraji masih bermanfaat bagi masyarakat.

II.4.1 Wawancara

Ibu hamil yang akan melahirkan di bidan bukan berarti tidak membutuhkan jasa paraji, karena semasa membantu melahirkan atau menolong persalinan paraji bisa bekerjasama dengan bidan. Selain membantu dalam proses persalinan biasanya paraji juga memijat ibu hamil dari bulan ke bulan sampai melahirkan, memandikan dan memijat bayi yang baru lahir. Usai membantu proses persalinan biasanya paraji akan memijat ibu yang baru melahirkan tersebut dan memandikan bayi yang baru lahir sampai berumur tujuh hari.

Dapat disimpulkan dari hasil wawancara tersebut, meskipun peran paraji dalam menolong proses persersalinan secara langsung sudah sangat jarang, tetapi paraji masih dibutuhkan sampai kapanpun, karena sekarang paraji sudah menjadi orang kedua setelah bidan.

II.4.2 Observasi

(21)

12 hari akan diakhiri dengan sebuah ritual untuk ibu yang telah melahirkan tersebut dengan memakai jamu tradisional.

Dari kedua hasil tersebut dapat diketahui bahwa peran paraji masih sangat penting dikalangan masyarakat pedesaan, karena peran paraji masih bermanfaat bagi masyarakat khususnya ibu hamil. Ibu hamil yang akan melahirkan di bidan bukan berarti tidak membutuhkan jasa atau pertolongan paraji, peran paraji dibutuhkan sebelum dan sesudah persalinan untuk memijat ibu yang baru melahirkan dan memandikan bayi yang baru lahir.

Peran paraji juga sangat membantu pada saat proses kehamilan, biasanya paraji akan memijat ibu hamil disekitar area perut, pinggang, dan kaki untuk merelaksasikan otot-otot agar tidak tegang untuk memudahkan dalam proses persalinan. Peran paraji tetap dibutuhkan oleh masyarakat terlebih sekarang paraji sudah menjadi pendamping bidan.

II.5 Khalayak Sasaran Perancangan

Gaya Hidup

Usia produktif ibu hamil adalah 20-35 tahun, diusia itulah idealnya bagi wanita untuk mengalami proses persalinan karena diusia itulah gangguan kesehatan pada ibu hamil paling rendah. Pada masa kehamilan tersebut ibu hamil harus sering memeriksakan kondisi kehamilannya tersebut untuk memastikan kondisi kesehatan dan janinnya.

Pada jaman sekarang dipedesaan pun sudah ada medis atau bidan untuk memudahkan pemeriksaan kehamilannya tersebut, bukan hanya mempermudah dalam pemeriksaan kehamilan saja, tetapi mempermudah juga dalam proses persalinan. Tetapi tidak sedikit masyarakat atau ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya tersebut kepada paraji, bahkan sekarang paraji sudah menjadi orang kedua setelah bidan dalam menolong proses persalinan.

(22)

13 II.6 Solusi Perancangan

(23)

14 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Dalam merancang media yang akan dibuat tentunya dibutuhkan strategi perancangan yang akan digunakan untuk merancang media, strategi perancangan yang digunakan dilakukan tahap demi tahapuntuk memudahkan perancangan.

Tahapan pertama yang akan dilakukan perancangan ini menentukan informasi apa yang akan disampaikan ke masyarakat. Informasi yang akan disampaikan merupakan informasi mengenai kegiatan keseharian seorang paraji. Cara penyampaian informasi mengenai kegiatan seorang paraji dalam membantu ibu hamil dengan menggambarkan atau mengillustrasikan kegiatan apa saja yang paraji lakukan lewat paparan parajinya. Selanjutnya pemilihan pesan yang ingin disampaikan ke masyarakat, dan yang terakhir adalah pemilihan media video dokumenter dalam perancangan ini.

Pengertian komumikasi menurut Cragan dan Shield, 1998, Teori komunikasi merupakan hubungan di antara konsep teoretikal yang membantu memberi, secara keseluruhan ataupun sebabagiannya, keterangan, penjelasan, penerangan, penilaian ataupun ramalan tindakanmanusiaberdasarkankomunikator berkomunikasi (bercakap, menulis, membaca, mendengar, menonton, dan sebagainya) untuk jangka waktu tertentu melalui media

III.1.1 Tujuan Komunikasi

Komunikasi Tujuan yang ingin disampaikan adalah:

 Menginformasikan bahwa paraji masih ada sampai sekarang

 Menginformasikan kegiatan apa saja yang paraji lakukan dalam kesehariannya.

III.1.2 Pendekatan Komunikasi

(24)

15 menggunakan bahasa Indonesia agar mudah dipahami oleh target audiens melalui video dokumenter agar informasi yang disampaikan dapat dengan mudah dimengerti oleh masyarakat dan lebih menarik serta tidak menjenuhkan bagi yang melihat video dokumenter tersebut.

Maksudnya, yaitu dengan membuat video dokumenter sesuai dengan apa yang ingin disampaikan,video dukumenter tersebut akan menceritakan keseharian seorang paraji dan kegiatan apa saja yang paraji lakukan pada saat membantu proses kehamilan, melahirkan, dan pasca melahirkan.

Pendekatan Secara Verbal

Dari hasil analisa seputar eksistensi dan kinerja paraji dalam membatu proses kehamilan sampai melahirkan dan pasca melahirkan dengan masyarakat usia produktif sebagai penerima media informasi ini, maka dalam perancangan media informasi ini akan dilakukan dengan pendekatan komunikasi yang bersifat menginformasikan agar orang yang melihat video dokumenter tersebut bertambah wawasan tanpa ada unsur menghasut. Berdasarkan data, semua informasi akan dirangkum menjadi informasi yang sederhana dengan menggunakan bahasa Indonesia, hal tersebut akan menginformasikan target khalayak dalam mencerna dan memahami informasi yang di dapat. Dalam pemilihan gaya bahasa akan menggunakan bahasa yang lebih santai, dengan pemilihan kata yang sesuai namun tetap informatif.

Pendekatan Secara Visual

Strategi pendekatan visual melalui media informasi ini dilakukan dengan ilustrasi yang menampilkan keseharian seorang paraji dan kegiatan paraji yang membantu ibu hamil dalam proses kehamilan sampai proses melahirkan dan pasca melahirkan. Dengan menampilkan ilustrasi seorang paraji, ilustrasi rumah dan ilustrasi seorang ibu hamil.

(25)

16 disampaikan kepada masyarakat khususnya ibu hamil selaku target utama dapat tersampaikan dengan mudah dan dapat diingat.

III.1.3 Materi Pesan

Materi pesan yang akan disampaikan adalah:

 Menginformasikan mengenai eksistensi seorang paraji dimata masyarakat kalangan menengah kebawah.

 Memberitahukan kepada masyarakat bahwa paraji masih ada sampai sekarang dan masih dibutuhkan karena merupakan orang kedua setelah bidan.

III.1.4 Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang akan digunakan dalam media informasi ini yaitu gaya bahasa eksposisi yakni memberikan informasi mengenai sebuah teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang melihat video tersebut akan bertambah wawasan, dengan menggunakan bahasa Indonesia karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang umumnya masyarakat Indonesia memahami dan menggunakan beberapa bahasa asing.

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan

Demografis

Usia : 20-35 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Status Sosial : Menengah Kebawah

Agama : Semua Agama

Geografis

Berdasarkan lokasi yang menjadi target audience pada perancangan ini adalah ibu rumah tangga yang berada di kota Kuningan, Jawa Barat.

Psikografis

(26)

17 III.1.6 Strategi Kreatif

Merancang sebuah media untuk menyampaikan informasi yang didapat dari berbagai sumber referensi yang ada, sehingga dapat membantu dan dinikmati bagi yang menonton dokumenter tersebut. Informasi yang didapat berbentuk video dokumenter yangakan menginformasikanatau memberitahukan bagaimana keseharian seorang paraji dan penanganan apa saja yang paraji lakukan pada masa kehamilan, melahirkan dan pasca melahirkanuntuk menarik minat dan bertujuan untuk memudahkanyang menonton video dokumenter tersebut untuk memahami isi dari informasi yang disajikan.

Menurut Arsyad (2002: 4) media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat, sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

Media informasi eksistensi paraji yang menceritakan kegiatan seorang paraji lewat paparan narasi dan akan dibuat berbeda dari video dokumenter yang sudah ada.Dalam media informasi ini, video dokumenter akan menampilkan banyak ilustrasi paraji yang bercerita mengenai keseharian apa saja yang paraji lakukan dan kegiatan paraji dalam membantu seorang ibu hamil.

III.1.7 Strategi Media

Dalam merancang media informasi ini, dibutuhkan sebuah mediayang tepat agar fokus dan tepat sasaran.

Media Utama

(27)

18 video bisa dilihat dimana saja dan memudahkan yang melihat atau menonton video dokumenter tersebut untuk mengakses informasi secara berulang-ulang.

Media Pendukung

- Poster

Media ini akan digunakan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa, akan diadakannya penyuluhan tentang paraji.

- Flyer

Media pendukung ini hampir mirip seperti poster namun ukurannya lebih kecil dan media ini disebar bukan ditempel seperti poster.

- XBanner

Media ini akan dipasang disamping pintu masuk ruangan yang akan diadakannya penyuluhan.

- Cover CD

Media ini akan dipasang pada cover cd yang berisi tentang film dokumenter paraji.

- Tote Bag

Media ini akan diberikan kepada masyarakat yang datang pada penyuluhan tentang paraji.

- Baju

(28)

19 III.1.8 Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media

Media adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak, visual, maupun audio visual. Media komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk menyebarkan dan menyampaikan informasi. Pendistribusian dilakukan disekitar Jawa Barat khususnya di kota Kuningan, dan akan disebarkan ke tempat – tempat yang ramai dan strategis.

Dalam pelaksanaannya akan dibantu oleh Dinas Kesehatan, kemudian akan diadakan penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga tentang eksistensi seorang paraji, dan kegiatan apa saja yang paraji lakukan ketika membantu proses persalinan.

(29)

20

Waktu Penyeberan Media

Tabel III.1Penyebaran Media Sumber: Pribadi

III.2 Konsep Visual

Konsep visual merupakan pembahasan mengenai ide warna, gambar, layout, dan tipograpi yang digunakan pada media informasi film dokumenter seorang paraji. Karena sangatlah penting untuk membatasi elemen-elemen desan yang digunakan dalam media informasi ini, jika elemen desain yang digunakan terlalu banyak maka akan membingungkan khalayak sasaran, sehingga akan bekerja lebih keras untuk memahami arti pesan yang disampaikan.

(30)

21 III.2.1 Format Desain

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, video merupakan rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi, atau dengan kata lain video merupakan tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-vidivisum yang artinya melihat (mempunyai daya penglihatan) dapat melihat.

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.

Menurut Azhar Arsyad (2011 : 49) “video merupakan gambar-gambar dalam frame, di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup”.

Format video dokumenter ini, frame size:1280h 720v dan berdurasi 7 menit. Pengambilan gambar ini akan disajikan dengan gambar-gambar yang sederhana dan natural, namun tidak mengurangi kualitas gambar dan informasi yang akan disampaikan.

III.2.2 Tata Letak

Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik, hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. (www.satriamultimedia.com)

(31)

22 Tata letak / layout menunjukan kesan dinamis dengan penempatan gambar dan tulisan yang beraturan disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak terlihat membosankan.

Gambar III.1 layoutvideo Sumber: Pribadi

III.2.3 Huruf

Tipografi merupakan sebuah desain yang menggunakan huruf, desain merupakan kata yang dambil dari bahasa asing, dari bahasa inggris design yang bermakna rancang, rancangan, merancang. Desain adalah ilmu yang berhubungan dengan perencanaan atau perancangan, berbentuk gambar atau tulisan.

Pengertian desain menurut Nurhayati, (2004:78), “Desain merupakan suatu proses pengorganisasian unsure garis, bentuk ukuran, warna, tekstur, bunyi, cahaya, aroma, dan unsure-unsur desain lainnya, sehingga tercipta suatu hasil karya tertentu”.

(32)

23 mempunyai peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu bentuk seni komunikasi grafis.

Tipografi pada judul dan isi akan menggunankan font jenis FuturaMd Bt dan Calibri.

Futura Md Bt

ABCDEFGHIJKLMN

OPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmn

opqrstuvwxyz

12345678910

.,!@#$%^&*()

Calibri

ABCDEFGHIJKLMN

OPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmn

opqrstuvwxyz

12345678910

(33)

24 III.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi menjadi salah satu unsur penting yang membentuk buku film dokumenter paraji. Ilustrasi mendukung pembaca mengetahui objek dan informasi lain secara visual.

Gambar: III.2 Ilustrasi paraji Sumber: Pribadi

III.2.5 Warna

Warna adalah bagian penting pada media ini, untuk menarik perhatian target audience maka dipilihlah warna-warna ini.

(34)

25

(35)

26 BAB IV. TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA

Untuk mencapai tujuan, video dokumenter ini harus memperhatikan dari segala aspek, mulai dari konsep visual, strategi pemilihan media dan juga teknis produksi. Dalam produksi, semua media dipertimbangkan supaya dapat menciptakan efektivitas untuk menyampaikan pesan. Setiap media memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda, serta penempatan media yang berbeda juga.

IV.1 Teknik Produksi

Visual dikerjakan secara digital editing menggunakan software Adobe Premier Pro CS5, pada awalnya adalah dengan memasukan mentahan video ke Adobe Premieryang sudah tersedia untuk memulai proses editing.

Gambar IV.1 Cut to cut mentahan video

(36)

27

Setelah cut to cutlangsung exporting untuk memasukan lagu atau suara yang lainnya.

Gambar IV.2 Exporting

Sumber: Pribadi

(37)

28 Gambar IV.3 Rendering

Sumber: Pribadi

Gambar IV.4export Sumber: Pribadi

(38)

29 IV.2 Aplikasi Media Utama Video Dokumenter

Media utama video dokumenter ini dipilih karena media ini menarik dan cepat untuk penyebarannya. Ukuran videonya adalah (1280 x 720) dengan durasi 7 menit.

(39)

30 IV.3 Aplikasi Media Pendukung

- Poster

Pada aplikasi media pendukung poster ini akan menampilkan image paraji dan di print di kertas art paper dengan teknik print laser dengan ukuran A3.

Gambar IV.6 poster Sumber: Pribadi

- Flyer

(40)

31

Gambar IV.7 flyer

Sumber: Pribadi

- X-Banner

Aplikasi media x-banner ini akan berukuran 60 x 160 dan akan dipasang di samping pintu masuk ruang penyuluhan.

Gambar IV.8 x-banner

(41)

32

- Cover CD

Aplikasi media cover cd ini berukuran 12 x 12 cm dan di print dikertas hvs menggunakan teknik print laser.

Gambar IV.9 cover cd

Sumber: Pribadi

- Tote Bag

Aplikasi media tote bag ini akan berukuran 30 x 40 cm (portrait) dengan bahan canvas dengan teknik sablon.

Gambar IV.10tote bag

(42)

33

- Kaos

Aplikasi media ini akan menggunakan bahan combeddengan teknik cetak sablon dan akan diberikan kepada acara penyuluhan terebut.

Gambar

Tabel III.1Penyebaran Media
Gambar III.1 layoutvideo
Gambar: III.2 Ilustrasi paraji
Gambar III.3warna
+7

Referensi

Dokumen terkait

Media utama yang digunakan dalam perancangan media informasi mengenai diet sehat adalah buku yang berbasis infografis karena audiens bisa lebih memahami serta

Manfaat yang utama dari makanan yang bergizi pada ibu hamil adalah Untuk pertumbuhan janin dalam kandungan?. Mengkonsumsi vitamin Fe ( zat besi ) saat kunjungan kehamilan

Bidan Memberikan Konseling pada ibu hamil, suami dan keluarga tentang P4K terutama dalam menyepakati isi dalam stiker sampai dengan KB pasca persalinan yang harus tercatat

Media utama dalam perancangan ini adalah video animasi yang dibuat dengan konsep klasik yang dimana dalam video tersebut menjelaskan tentang filosofi yang terkandung di

primigravida yang diketahui prevalensinya lebih tinggi. 2) Sampai 20% ibu hamil akan mengalami hipertensi dalam kehamilan, dari. mereka kurang dari 10% yang menderita penyakit

Anemia dalam kehamilan merupakan masalah kesehatan utama pada ibu hamil di negara berkembang, rata-rata kematian yang disebabkan anemia di Asia diperkirakan

Alasan masih dipakainya Flash Player dalam website ini adalah karena sampai sekarang tag video pada HTML 5 masih bergantung pada sudah support atau tidaknya browser yang

Kondisi ini tentunya akan berlanjut sampai dengan anak lahir dan tumbuh dan pengetahuan yang kurang dapat menjadi salah satu faktor utama dari kejadian stunting di mana ibu hamil dengan