ABSTRACT
ANALYSIS OF THE CORRELATION OF VOLUME, SPEED AND DENSITY
( ROAD ZAINAL ABIDIN PAGAR ALAM BANDAR LAMPUNG)
By
DIANA NUR’ AFNI
The highway has a function that as the infrastructure to connect one place to another in a safe, convenient, fast, and economical. the increasing volume of traffic it will cause changes in traffic behavior on roads. The higher density of traffic, there will be a decrease in speed and effect on travel time. Losses incurred in the form of loss of travel time is longer and also loss of loading material costs because of fuel used.
Based on the calculation, obtained traffic volume average of the direction of Cape Coral toward Rajabasa sebesara 2144.59 pcu / h, is smaller than the capacity of the road Zainal Abidin Pagar Alam which amounted to 3454,391 pcu / hour. From the direction toward Cape Coral Rajabasa at 2133.62 pcu / h is also smaller than the capacity of the road. Zainal Abidin so Pagar Alam road is still able to pass the vehicle which crossed the road. Weekly average speed from the direction of Cape Coral toward Rajabasa is 29.51 km / h. While the average speed of the direction toward Cape Coral Rajabasa of 29.6 km / h. Level of service (level of service) path is E.
ABSTRAK
ANALISIS HUBUNGAN VOLUME, KECEPATAN DAN KERAPATAN LALU LINTAS
(Studi Kasus di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam Bandar Lampung) Oleh
DIANA NUR’ AFNI
Jalan raya memiliki fungsi yaitu sebagai prasarana untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat yang lain secara aman, nyaman, cepat, dan ekonomis. meningkatnya volume lalu lintas maka akan menyebabkan berubahnya perilaku lalu lintas pada ruas jalan. Semakin tinggi kepadatan lalu lintas maka akan terjadi penurunan kecepatan dan berpengaruh pada waktu tempuh perjalanan. Kerugian yang timbul berupa kerugian waktu tempuh yang lebih lama dan juga kerugian materi karna pembebanan biaya bahan bakar yang digunakan.
Penelitian yang dilakukan yaitu berupa survei volume lalu lintas (LHR) untuk melihat tingkat kepadatan kendaraan, kemudian survei kecepatan kendaraan dan survey kerapatan lalu lintas untuk melihat hubungan volume, kecepatan dan kerapatan di ruas jalan jalan Zainal Abidin Pagar Alam Bandar Lampung. metode perhitungan yang digunakan adalah Metode Linier Greenshield.
Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan volume lalu lintas rata-rata dari arah Tanjung Karang menuju Rajabasa sebesara 2144.59 smp/jam, lebih kecil dari kapasitas jalan Zainal Abidin Pagar Alam yakni sebesar 3454.391 smp/jam. Dari arah Rajabasa menuju Tanjung Karang sebesar 2133.62 smp/jam juga lebih kecil dari kapasitas jalan. Sehingga jalan Zainal Abidin Pagar Alam masih mampu dilewati kendaraan yang melintas jalan tersebut. Kecepatan rata-rata Mingguan dari arah Tanjung Karang menuju Rajabasa adalah 29,51 km/jam. Sedangkan kecepatan rata-rata dari arah rajabasa menuju Tanjung Karang sebesar 29,6 km/jam. Tingkat pelayanan (level of service) jalan adalah E.
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Bandar Lampung 2 Januari 1991. Penulis adalah anak ketiga dari pasangan Bapak Partono S.E dan Ibu Dra. Nur Aini M.E. Penulis memulai jenjang pendidikan dari Taman Kanak-Kanak Darmawanita Natar pada tahun 1996. Penulis menyenyam pendidikan di SD Negeri 1 Merak Batin Natar, Lampung Selatan pada tahun 1997-2003. Penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Natar pada tahun 2003-2006 dan SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan pada tahun 2006-2009.
Penulis terdaftrar sebagai mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Lampung melalui jalur SPMB pada tahun 2010. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Lampung (HIMATEKS UNILA) 2010 sebagai Bendahara Umum HIMATEKS.
Kupersembahkan Skrpsi Karyaku Ini Untuk
Allah SWT penguasa alam, yang selalu memberikan ridho dan barokahnya
kepada penulis. Nabi Muhammad SAW, uswatun hasanah kaum
muslimin, yang membawa peradapan kearah yang lebih baik melalui suri
teladannya.
Ayah Partono S.E dan Ibu Dra.Nur Aini M.E tercinta,terbaik dan
terikhlas yang dengan sabar membimbing dan menyayangi dengan penuh
pengorbanan dan selalu mendoakan yang terbaik untuk penulis.
Kakak yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada penulis
Wahyudi Pramono S.T., M.T dan Rudhi Hartono S.kom. Mbak,
Adik dan Keponakan tercinta Mbak Ning, Mbak Indri, Naoura, Tati,
Arkhan, Hafiz, Raffa, Kayla.
Teman, sahabat, bahkan keluarga : Anas Khoir Prikurnia, Rosma, Mala,
Okta,Susan, Vera, Ica, Selvi, Pompi, Lidya,Dela,Ulin,Devi, Oris,
Ade, Detty, Keluargaku Angkatan 2010 dan Almamater Tercinta.
“Barang siapa menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki Ilmu, dan
barang siapa baginya menghendaki kehidupan akhirat, maka wajib baginya memiliki
ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu.”
SAN WACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia serta ridho-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Analisis Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan Lalu
Lintas (Studi Kasus Sungai Jalan Zainal Abidin Pagar Alam Bandar Lampung)” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof.DR. Suharno, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Lampung;
2. Ir. Idharmahadi Adha, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Universitas Lampung;
3. Bapak Ir. Syukur Sebayang M.T., selaku Dosen Pembimbing I dan juga Bapak Ir. Hadi Ali, M.T., selaku Dosen Pembimbing II, atas kesediaan waktunya memberikan bimbingan, pengarahan, serta ilmu yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini;
5. Ibu Dra. Sumi Harni, S.T., M.T., selaku pembimbing akademik;
6. Bapak dan Ibu Staf Administrasi dan semua pegawai Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung, yang telah banyak membantu dalam persiapan pelaksanaan seminar dan penyelesaian skripsi;
7. Ayah Partono S.E, Ibu, Dra. Nur Aini M.E., Kakak Wahyudi S.T.,M.T., Rudhi Hartono S.Kom. dan juga Mbak Ning, Mbak Indri, Nora, Tari, Arkhan, Hafiz, Rafa, Kayla yang tak hentinya mendoakan dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan perkuliahan di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
8. Teman seperjuangan yang telah bersama-sama berjuang dalam menyelesaikan studi di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lampung, Rosma, Kemala, Okta, Susan, Selvi, Devi, Ulin, Pompi, Lidia, Dela, Vera.
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat.
Bandar Lampung, Oktober 2014 Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1Lalu Lintas ... 4
2.2Variabel Lalu Lintas ... 5
2.3Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan ... 8
2.4Kapasitas Jalan ... 10
2.5 Klasifikasi Kendaraan ... 11
2.6Jalan Perkotaan ... 13
2.7Kecepatan Arus Bebas... 16
2.8Geometrik Jalan ... 17
2.9Prilaku Lalu Lintas ... 17
2.10 Kapasitas Ruas Jalan ... 18
2.11 Metode Perhitungan ... 20
2.12 Studi atau Literatur Penunjang Penelitian Sebelumnya ... 20
III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1Metode Penelitian... 21
3.2Lokasi Penelitian ... 21
3.3Waktu Survei ... 23
3.4Pengumpulan Data ... 23
3.5Peralatan Penelitian ... 25
3.6Pengolahan Data... 26
3.7Analisis Data ... 26
3.8Bagan Alir (Flow Chart) ... 27
IV.PEMBAHASAN 4.1Kondisi Ruas Jalan ... 28
4.2Pengumpulan Data Geometrik Jalan ... 28
4.3Pengumpulan Data Volume Lalu Lintas ... 29
4.4Kecepatan ... 30
4.5Komposisi Lalu Lintas (Tanjung Karang-Rajabasa)... 31
4.6Komposisi Lalu Lintas (Rajabasa- Tanjung Karang)... 33
4.7Volume Lalu Lintas ( Rajabasa – Tanjung Karang ) ... 35
4.8Volume Lalu Lintas (Tanjung Karang-Rajabasa) ... 37
4.9Kerapatan Lalu Lintas ... 38
V. PENUTUP
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Grafik Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan ... 9 Gambar 3.1. Lokasi Survey Ruas Jalan Zainal Abidin Pagar Alam ... 22 Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian ... 27 Gambar 4.1. Komposisi Lalu Lintas Hari Senin Tanjung Karang-
Rajabasa ... 31 Gambar 4.2. Komposisi Lalu Lintas Hari Sabtu Tanjung Karang-
Rajabasa ... 32 Gambar 4.3. Komposisi Lalu Lintas Hari Minggu Tanjung Karang-
Rajabasa ... 32 Gambar 4.4. Komposisi Lalu Lintas Hari Senin Rajabasa-
Tanjung Karang ... 33 Gambar 4.5. Komposisi Lalu Lintas Hari Sabtu Rajabasa-
Tanjung Karang ... 34 Gambar 4.6. Komposisi Lalu Lintas Hari Minggu Rajabasa-
Tanjung Karang ... 34 Gambar 4.7. Grafik Fluktuasi Lalu Lintas Harian Rajabasa-
Tanjung Karang ... 36 Gambar 4.8. Grafik Fluktuasi Lalu Lintas Harian Tanjung Karang-
Gambar 4.9. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan
Hari Senin Arah Tanjung Karang-Rajabasa ... 40 Gambar 4.10. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan
Hari Sabtu Arah Tanjung Karang-Rajabasa ... 43 Gambar 4.11. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan
Hari Minggu Arah Tanjung Karang-Rajabasa ... 46 Gambar 4.12. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan
Hari Senin Arah Rajabasa-Tanjung Karang ... 49 Gambar 4.13. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan
Hari Sabtu Arah Rajabasa-Tanjung Karang ... 52 Gambar 4.14. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan
Hari Minggu Arah Rajabasa-Tanjung Karang ... 55 Gambar 4.15. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan
Rata-rata Arah Tanjung Karang-Rajabasa ... 58 Gambar 4.16. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Klasifikasi Kendaraan ... 11
Tabel 2.2 Emp Jalan Perkotaan Terbagi dan Satu Arah... 12
Tabel 2.3. Emp Jalan Perkotaan Tak Terbagi ... 13
Tabel 2.4. Klassifikasi Jalan ... 15
Tabel 2.5. Lebar Lajur Lalu Lintas ... 18
Tabel 2.5. Tingkat Pelayanan Jalan... 19
Tabel 4.1. Data Jumlah Volume Per Hari dan LHR ... 35
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bandar Lampung merupakan kabupaten kota di Provinsi Lampung yang jumlah kepadatannya cukup tinggi, memiliki luas wilayah daratan 169,21 km² dengan populasi penduduk 902.885 jiwa berdasarkan sensus 2013). Fasilitas jalan, rambu dan marka jalan di Bandar Lampung sudah dapat dikatagorikan baik. Namun sebagai kabupaten kota yang menjadi pusat perekonomian di Provinsi Lampung jumlah kepadatan lalu lintas tentunya akan meningkat dikarenakan penduduk dari wilayah perbatasan sekitar Bandar Lampung akan melakukan perjalanan untuk beraktifitas ke Kota Bandar Lampung di pagi hari dan akan melakukan perjalanan meninggalkan Kota Bandar Lampung disore hari.
2
Menurut Binarto Kota merupakan suatu sistem jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan starata ekonomi yang hetergen dan bercorak materialitis dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Sedangkan dalam UU No. 22/1999 tentang otonomi daerah mendeskripsikan kawasan perkotaan yakni kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi . Dengan meningkatnya perekonomian di Kota Bandar Lampung tentunya mengakibatkan permasalahan lalu lintas, jalan Zainal Abidin Pagar Alam – Bandar Lampung yang merupakan kawasan pendidikan tidak luput dari permasalahan kemacetan.
3
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian adalah :
1. Mengetahui hubungan volume, kecepatan dan kerapatan lalu lintas harian pada jalan Zainal Abidin Pagar Alam – Bandar Lampung.
2. Mengetahui kapasitas jalan di jalan Zainal Abidin Pagar Alam – Bandar Lampung dengan membandingkan kapasitas jalan secara teoritis.
3. Mengetahui persentase sepeda motor dan mobil terhadap penggunaan jalan raya di jalan Zainal Abidin Pagar Alam – Bandar Lampung .
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitan dilakukan di jalan Zainal Abidin Pagar Alam – Bandar Lampung. 2. Penelitian mengkaji tentang volume, kecepatan dan kerapatan lalu lintas di
jalan Zainal Abidin Pagar Alam – Bandar Lampung.
3. Data-data yang dikelola adalah hasil survei kecepatan dan survei volume lalu lintas di jalan Zainal Abidin Pagar Alam – Bandar Lampung.
4. Dalam penelitian ini dilakukan survei selama 3 hari yaitu pada hari Senin, Sabtu dan Minggu.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lalu lintas
Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan, sedang yang dimaksud dengan ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung.
Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.
Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan.
Bagian-bagian jalan meliputi: a. Ruang manfaat jalan
5
b. Ruang milik jalan
Meliputi ruang manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu diluar ruang manfaat jalan.
c. Ruang pengawasan jalan
Merupakan ruang tertentu diluar ruang milik jalan yang ada dibawah pengawasan penyelenggara jalan.
2.2 Variabel Lalu Lintas 2.2.1 Volume
Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tinjau pada suatu ruas jalan tertentu dalam satuan waktu (jam).
Volume Lalu Lintas = Juml. Lalu Lintas Pengamatan …(kend/jam)(2.1)
Lamanya Pengamatan
2.2.2 Kecepatan / Speed
Kecepatan adalah jarak yang ditempuh kendaraan dari suatu titik ke titik tertentu per satuan waktu.
6
1. Kecepatan setempat (Spot Speed)
Kecepatan setempat (Spot Speed) adalah kecepatan kendaraan diukur pada suatu saat dan pada suatu tempat yang ditentukan.
2. Kecepatan bergerak (Running Speed)
Kecepatan bergerak (Running Speed) adalah kecepatan kendaraan rata - rata pada suatu jalur pada saat kendaraan bergerak dan didapat dengan membagi panjang jalur dengan lama waktu kendaraan bergerak menempuri jalur tersebut. Atau kecepatan gerak merupakan banyaknya waktu yang diperhitungkan dalam menempuh suatu perjalanan dari A ke B, dimana waktu yang diperhitungkan adalah waktu pada saat kendaraan bergerak saja. Jadi kalau misalnya selama perjalanan dari A ke B ada hambatan (kemacetan), maka waktu saat berhenti itu tidak diperhitungkan.
Kecepatan bergerak = Jauh Pengamatan …..(Km/jam)(2.2) Waktu Tempuh – Waktu Berhenti
3. Kecepatan perjalanan (Journey Speed)
7
tersebut, dengan lama waktu mencakup setiap waktu berhenti yang ditimbulkan oleh hambatan (penundaan) lalu lintas.
Kecepatan perjalanan = Jauh Perjalanan …(km/jam)(2.3) Waktu Tempuh
4. Kecepatan yang akan digunakan sebagai ukuran utama segmen jalan adalah kecepatan tempuh, karena mudah dimengerti dan diukur serta merupakan masukan yang penting untuk biaya pemakai jalan dalam analisa ekonomi. Kecepatan tempuh adalah kecepatan rata rata ruang dari kendaraan sepanjang segmen jalan.
V = L/TT ……… (km/jam)(2.4)
dimana :
V = Kecepatan sesaat (km/jam) L = Panjang segmen (km)
TT = Waktu tempuh rata - rata sepanjang segmen jalan (jam)
2.2.3 Kerapatan (density) = k
8
k = n / l ... (Kend/km) (2.5) dimana :
k = kepadatan kendaraan pada jalan yang panjangnga l n = jumlah kendaraan di jalan
l = panjang jalan
2.3 Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan
Penjabaran hubungan volume, kecepatan dan kerapatan ada pun hubungan yang dapat dijelaskandiantaranya adalah :
Pada Gambar 2.1 (a) menggambarkan hubungan antara kecepatan dan kepadatan. Kecepatan akan berkurang bila kepadatan lalu lintas bertambah. Kecepatan arus bebas (free flow speed) akan terjadi pada saat kepadatan mendekati nol. Dan pada saat kepadatan mencapai dj yaitu kepadatan pada saat
lalu lintas tidak bergerak sama sekali atau kecepatan sama dengan nol dimana kendaraan sudah saling mengunci.
9
Untuk hubungan antara arus dan dan kepadatan seperti terlihat pada Gambar 2.1(c). Arus akan bertambah apabila kepadatannya juga bertambah. Arus maksimum (qm) terjadi pada saat kepadatan mencapai titik dm(kapasitas jalur
jalan sudah tercapai). Setelah mencapai titik ini arus akan kembali menurun dan pada saat arus bernilai nol maka kepadatannya bertambah dan mencapai titik d,
(jam density) dimana terjadi kemacetan.
a. Kecepatan – Kepadatan b. Kecepatan - Arus
c. Arus/Volume – Kepadatan
10
2.4 Kapasitas Jalan
Kapasitas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk menampung arus atau volume lalu lintas yang ideal dalam satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam jumlah kendaraan yang melewati potongan jalan tertentu dalam satu jam (kend/jam), atau dengan mempertimbangan berbagai jenis kendaraan yang melalui suatu jalan digunakan satuan mobil penumpang sebagai satuan kendaraan dalam perhitungan kapasitas maka kapasitas menggunakan satuan satuan mobil penumpang per jam atau (smp)/jam.
Faktor yang memengaruhi kapasitas jalan kota adalah lebar jalur atau lajur, ada tidaknya pemisah/median jalan, hambatan bahu/kerb jalan, gradient jalan, didaerah perkotaan atau luar kota, ukuran kota. Rumus di wilayah perkotaan ditunjukkan berikut ini:
C = Co x FCW x FCSP x FCSF x FCCS ……… (2.6)
Dimana:
C = Kapasitas (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar (smp/jam), biasanya digunakan angka 2300 smp/jam FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya utk jalan tak terbagi)
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb
11
2.5 Klasifikasi Kendaraan
Pada Tabel 2.1 menggambarkan kasifikasi kendaraan yang melintas pada suatu ruas jalan berdasarkan beban kendaraaan..
Jalan Kota
Jalan Antar Kota Keterangan
Kendaraan Ringan Kend.bermotor roda 4 jarak gandar 2-3 m meliputi kendaraan penumpang, angkot, busway, pick up dan truk mikro
Kend. Berat (KB)
Medium heavy (MHV)
Kend.bermotor jarak gandar 3,5-5 m, meliputi bus kecil, truk 2 gandarberoda 6
Truk Besar (TB)
Truk 3 gandar dan truk gandeng jarak gandar pertama ke gandar ke 2 < 3,5 m
Bus Besar (BB)
Bus 2 atau 3 gandar, jarak antar gandar 5-6 meter
Sepeda Motor (SM) Beroda 2 atau 3 meliputi sepeda motor
Kendaraan Tidak Bermotor Kendaraan beroda bertenaga manusia atau hewan
Sumber : MKJI 1997
12
Tabel 2.2 Emp jalan perkotaan terbagi dan satu arah Jenis Jalan :
13
Tabel 2.3 Emp jalan perkotaan tak terbagi Jenis Jalan :
Jalan perkotaan adalah jalan yang terdapat perkembangan secara permanen dan menerus di sepanjang atau hampir seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, baik berupa perkembangan lahan atau bukan. Yang termasuk dalam kelompok jalan perkotaan adalah jalan yang berada didekat pusat perkotaan dengan jumlah penduduk lebih dari 100.000 jiwa. Jalan di daerah perkotaan dengan jumlah penduduk yang kurang dari 100.000 juga dapat digolongkan pada kelompok ini jika perkembangan samping jalan tersebut bersifat permanen dan terus menerus.
14
a. Jalan Arteri
jalan yang melayani lalu lintas khususnya melayani angkutan jarak jauh dengan kecepatan rata-rata tinggi serta jumlah akses yang dibatasi.
b. Jalan Kolektor
jalan yang melayani lalu lintas terutama terutama melayani angkutan jarak sedang dengan kecepatan rata-rata sedang serta jumlah akses yang masih dibatasi.
c. Jalan Lokal
jalan yang melayani angkutan setempat terutama angkutan jarak pendek dan kecepatan rata-rata rendah serta akses yang tidak dibatasi.
15
Tabel 2.4 Klasifikasi Jalan Sistem
jaringan jalan
klasifikasi jalan Peranan Jalan Kecepatan Lebar Akses Ket
16
2.7 Kecepatan Arus Bebas
Kecepatan arus bebas (FV) didefnisikan sebagai kecepatan pada tingkat arus nol, yaitu kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika mengendarai kendaraan bermotor tanpa dipengaruhi oleh kendaraan bermotor lain di jalan.
Kecepatan arus bebas telah diamati melalui pengumpulan data lapangan, dimana hubungan antara kecepatan arus bebas dengan kondisi geometrik dan lingkungan telah ditentukan dengan metode regresi. Kecepatan arus bebas kendaraan ringan telah dipilih sebagai kriteria dasar untuk kinerja segmen jalan pada arus = 0. Kecepatan arus bebas untuk kendaraan berat dan sepeda motor juga diberikan sebagai referensi. Kecepatan arus bebas untuk mobil penumpang biasanya 10-15% lebih tinggi dari tipe kendaraan ringan lain. Persamaan untuk penentuan kecepatan arus bebas mempunyai bentuk umum berikut:
FV = ( FVo + FVw ) x FFVsF x FFV cs … (2.7)
dimana:
FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi lapangan (km/jam)
FVo = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan yang diamati
FVw = Penyesuaian kecepatan untuk lebar jalan (km/jam)
FFVSF = Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu atau jarak kereb penghalang
17
2.8 Geometrik Jalan
Geometrik suatu jalan terdiri dari beberapa unsur fisik jalan sebagai berikut :
a. Lebar Jalur
Yang dimaksut lebar jalur lalu lintas adalah lebar jalur gerak tanpa bahu. Lebar jalur akan mempengaruhi peningkatan kecepatan arus bebas dan kapasitas jalur.
b. Bahu / Kerb
Kecepatan dan kapasitas jalan akan meningkat bila lebar bahu semakin lebar. Kerb sangat berpengaruh terhadap dampak hambatan samping jalan. c. Median
Median merupakan daerah yang memisahkan segmen jalan, median yang direncanakan dengan baik meningkatkan kapasitas.
d. Alinyemen Jalan
Lengkung horizontal dengan jari-jari kecil dan tanjakan mengurangi kecepatan arus bebas.
2.9 Prilaku Lalu Lintas
18
2.10 Kapasitas Ruas Jalan
Kapasitas didefinisikan sebagai volume maksimum perjam dari kendaraan yang melalui potongan melintang jalan (untuk 2 lajur) atau perlajur (untuk multi lajur). Besarnya kapasitas dasar didefinisikan dengan tipe jalan dan lebar jalan. (Yuniarti, 2000)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas dasar tersebut adalah: a. Lebar Lajur
Lebar lajur sangat mempengaruhi kapasitas suatu jalan. Semakin lebar suatu lajur maka kapasitas yang dapat ditampung akan semakin besar. Lebar lajur yang ideal untuk berbagai klasifikasi jalan dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Lebar Lajur Lalu Lintas Kelas Perencanaan Lebar Lajur (m) Tipe I Kelas 1 3,5 : 3,75
Kelas 2 3,5
Tipe II
Kelas 1 3,5
Kelas 2 3,25 Kelas 3 3,25 : 3,0
Sumber: “Standar perencanaan geometrik jalan”. Direktorat Jenderal Bina
Marga tahun 1992.
b. Kebebasan samping.
19
2.11 Tingkat Pelayanan Jalan
Tingkat Pelayanan (level of service) adalah kinerja arus jalan atau simpang jalan yang dihitung berdasarkan tingkat pelayanan jalan, kecepatan,kepadatan dan hambatan. Tabel 2.6 Tingkat pelayanan jalan
Tingkat
Pelayanan Rasio V/C Karakteristik
A <0,60
Arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang dikehendaki.
B 0,60 < V/C < 0.70
Arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas,
pengemudi masih dapat bebas dalam memilih kecepatan.
C 0,70 < V/C <
0,80
Arus stabil, kecepatan dapat dikontrol oleh lalu lintas.
D 0,8 < V/C < 0,90
Arus mulai tidak stabil, kecepatan rendahdan berbeda-
beda, volume mendekati kapasitas.
E 0,90 < V/C <1
Arus tidak stabil, kecepatan rendah dan berbeda-beda,
volume mendekati kapasitas.
F >1
20
2.12 Metode Perhitungan
Metode Linier Greenshield
Greenshield mampu mengembangkan model arus lalu lintas terganggu yang memprediksi dan menjelaskan tren yang diamati dalam arus lalu lintas yang real. Model Greenshield cukup akurat dan relatif sederhana. Hubungan antara volume dan kecepatan adalah :
dimana :
q = Volume lalu lintas
kj = Kepadatan pada saat macet us = Kecepatan rata-rata
uf = kecepatan pada arus bebas ( free flow speed )
2.13 Studi atau Literatur Penunjang Penelitian Sebelumnya
21
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilaukuan dalam penelitian ini sehingga mempermudah dalam pengumpulan data dan pengolahan data yang dibutuhkan, mulai dari persiapan, pengumpulan literatur hingga di dapat data. Metodologi yang dipakai pada penelitian ini adalah dengan cara melakukan pengolahan data primer hasil survei lapangan serta mengumpulkan beberapa informasi yang dibutuhkan sebagai data sekunder.
3.2 Lokasi Penelitian
22
23
3.3 Waktu Survei
Survei dilakukan pada hari Senin, Sabtu dan Minggu tanggal 2, 7 dan 8 Juni 2014. Survei dilakukan pada pagi hari jam 06.30 - 08.30 mewakili jam sibuk pagi. Jam 11.30 – 13.30 wib mewakili jam sibuk siang dan jam 16.00 -18.00 wib mewakili jam sibuk sore.
3.4 Pengumpulan Data
3.4.1 Data Sekunder
Data sekunder berupa jumlah penduduk, luas wilayah dan gambaran umum Provinsi Bandar Lampung.
3.4.2 Data Primer
Data Primer didapat dengan melakukan survei lapangan berupa :
a. Survei Volume
24
penjumlahan jenis kendaraan disetarakan dalam satuan mobil penumpang (smp). Kendaraan yang dicatat disesuaikan berdasarkan jenisnya yaitu kendaraan ringan (LV), kendaraan berat (HV), sepeda motor (MC) dan kendaraan tidak bermotor (UM). Pencatatan kendaraan juga dilakukan di titik depan restoran siap saji KFC jalan Zainal Abidin Pagar alam untuk mencatatan kendaraan yang melakukan balik arah untuk kedua ruas jalan.
b. Survei Kecepatan
Pencatatan waktu tempuh kendaraan dilakukan dengan menelusuri jalan dengan kendaraan sepanjang segmen jalan yang sering terjadi antrian kendaraan, mulai dari jembatan penyebrangan jalan Zainal Abidin Pagar alam sampai dengan jalan Pelita I . Kecepatan kendaraan akan didapat Data dari speedometer kendaraan.
c. Survei Kerapatan
25
d. Data Geometrik
Data berupa lebar jalur, panjang jalur yang diamati akan di dapat dengan melakukan pengukuran secara langsung di lapangan. Dalam pengumpulan data ini digunakan meteran sebagai alat bantu ukur.
3.5 Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini meliputi : a. Alat tulis yang berfungsi untuk mencatat semua hasil penelitian.
b. Pencatat waktu (Stop Watch) untuk mengukur periode pengamatan kendaraan. c. Meteran standar yang digunakan untuk mengukur lebar dan panjangnya jalan
yang diamati kemudia menjadijan zona fokus pengamatan.
d. Petugas pengamat, sebagai tenaga pengamat dan pencatat arus lalu lintas, 2 Surveior sebagai perekam sekaligus pencatat volume dan kerapatan , 1 Surveior sebagai pengamat waktu tempuh kendaraan, 2 Surveior sebagai pencatat kendaraan berbalik arah.
e. Jam tangan sebagai penunjuk waktu selama pelaksanaan survei. f. Traffic counter.
g. Camera perekam arus lalu lintas.
h. Komputer sebagai alat untuk menghitung dan mengolah data.
26
3.6 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan memperhitungkan data yang didapat dari survei lapangan yang dilakukan dan mengolah data Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan Lalu Lintas dengan metode Linier Greenshield. Dari hasil tersebut didapat perbandingkan secara teoritis presentase kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua di jalan Zainal Abidin Pagar Alam sehingga didapat kapasitas jalan yang seharusnya.
3.7 Analisis Data
Untuk penganalisaan data dan pembahasan dilakukan untuk : a. Mengetahui Volume ruas jalan pengamatan.
b. Mengetahui kecepatan ruas jalan pengamatan c. Mengetaui kerapatan ruas jalan pengamatan.
d. Mengetaui hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan ruas jalan pengamatan.
27
3.8 Bagan Alir (Flow Chart)
Adapun langkah-langkah pengolahan dan proses penelitian ini dapat dilihat pada Bagan Alir berikut ini :
Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian
MULAI
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Sekunder Data Primer
Data Jumlah Penduduk
Bandar Lampung Kinerja Lalu Lintas
Geometrik Jalan
Volume, Kecepatan dan Kerapatan :
Karakteristik kendaraan Volume kendaraan yang lewat Kecepatan kendaraan
Kerapatan kendaraan
Pengolahan data
Analisa dan Pembahasan Volume, Kecepatan dan Kerapatan Kendaraan Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan Analisi hasil Data Survei dan Data Teoritis
Kesimpulan dan Saran
63
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan perhitungan pada jalan Zainal Abidin Pagar Alam Bandar Lampung didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Kondisi lalu lintas yang dapat dilalui kendaraan tanpa terjadi macet dari arah Tanjung Karang menuju Rajabasa kecepatan adalah 27,96 km/jam dengan kerapatan maksimum 24 smp/km. kerapatan lalu lintas akan macet pada 48 smp/km. Dari arah Rajabasa menuju Tanjung Karang dengan kecepatan 27,09 km/jam dan kerapatan maksimum sebesar 22.35 smp/km, sedangkan lalu lintas akan macet pada kerapatan 44.7 smp/km. 2. Volume lalu lintas rata-rata dari arah Tanjung Karang menuju Rajabasa
64
3. Tingkat pelayanan (level of service) jalan adalah B dimana karakteristik jalan dengan arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas, pengemudi masih dapat bebas dalam memilih kecepatan.
5.2 Saran
1. Kesadaran masyarakat khusunya mahasiswa UBL dan pelajar Yayasan Muhamadiah untuk menyeberang di jembatan penyeberangan sehingga tidak menggangu lalu lintas.
2. Larangan untuk tidak parkir di badan jalan Zainal Abidin Pagar Alam Bandar Lampung.
3. Peningkatan fasilitas umum seperti BRT agar minat menggunakan kendaraan umum diminati masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, 2004. Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan Lalu Lintas. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung
Gunawan, Hendra. Ir.M.T. Purnawan Ir.M.T. 1998. Hunungan Parameter Keceatan, Volume dan Kepadatan Lalu Lintas di Kotamadya Padang.
Prosiding Simposium I FSTPT, ITB. Bandung.
Herianto, Dwi. 2001. Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kecepatan Jalan. Edisi Ketujuh, Jurnal Rekayasa Fakultas Teknik. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Morlok, Edward.K. 1985. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Ofrial, Siti Anugrah Putri. 2013. Analisis Pengaruh Hambatan Samping Terhadap kinerja Lalu lintas Di Jalan Raden Inten Bandar Lampung. Universitas Lampung. Lampung.
Paquette, R. J. 1982. Transportation Engineering : Planning and Design. John Wilwy & Sons Inc. New York.
Silvia Sukirman. 1994. Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung. Sudjana, 1992. Metode Statistika. Edisi Kelima. PenerbitTaristo. Bandung.
Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan Dan Pemodelan Transportasi. Penerbit ITB. Bandung.
_______. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum. _______. 1998. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Lampung