• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan Lalu Lintas Pada Jalan Asia Afrika Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Hubungan Volume, Kecepatan dan Kerapatan Lalu Lintas Pada Jalan Asia Afrika Bandung."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS HUBUNGAN

VOLUME, KECEPATAN DAN KERAPATAN

LALU LINTAS PADA JALAN

ASIA AFRIKA BANDUN

G

Alexander Vincent NRP:0121007

Pembimbing: V.Hartanto,Ir.,M.Sc

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Kenyamanan pengguna jalan akan terganggu bila terjadi kemacetan lalu lintas pada jalan tersebut. Kemacetan ada kaitannya dengan volume, kecepatan dan kerapatan lalu lintas. Untuk mengetahui hubungan antara volume, kecepatan dan kerapatan lalu lintas yang terjadi, perlu dilakukan suatu analisis. Dengan menganalisis hubungan volume, kecepatan dan kerapatan lalu lintas ini akan diperoleh volume lalu lintas maksimum dan kerapatan maksimum.

Data volume dan kecepatan lalu lintas yang digunakan pada studi ini berasal dari survei di Jalan Asia Afrika Bandung. Survei dilakukan dengan bantuan kamera video. Data kerapatan lalu lintas yang dipergunakan diperoleh dari hubungan antara kerapatan, volume dan kecepatan lalu lintas.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Sistematika Pembahasan ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Parameter Lalu Lintas ... 4

2.1.1 Volume ... 5

2.1.2 Kecepatan ... 5

2.1.3 Kerapatan ... 7

2.2 Satuan Mobil Penumpang ... 8

2.3 Hubungan Antar Parameter Lalu Lintas ... 10

(3)

2.3.2 Model Underwood... 14

2.3.3 Model Northwestern... 16

2.3.4 Model Greenberg... 20

2.4 Analisis Persamaan Regresi Linier ... 24

2.5 Kapasitas ... 26

2.5.1 Kapasitas Dasar ( Co ) ... 26

2.5.2 Faktor Penyesuaian Kapasitas ( FCW ) untuk Lebar Jalur Lalu Lintas ... 27

2.5.3Faktor Penyesuaian Kapasitas (FCSP) untuk Pemisahan Arah ... 31

2.5.4Faktor Penyesuaian Kapasitas (FCSF) untuk Hambatan Samping ... 31

2.5.5Faktor Penyesuaian Kapasitas (FCSP) untuk Ukuran Kota ... 35

2.6 Derajat Kejenuhan ... 36

2.7 Metode Survei Parameter Lalu Lintas ... 36

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA 3.1 Bagan Alir Penelitian ... 40

(4)

Universitas Kristen Maranatha viii

4.2 Analisis Kecepatan... 67

4.3 Analisis Kerapatan ... 69

4.3.1 Analisis Kerapatan Pada Lajur Tiga... 69

4.3.2 Analisis Kerapatan Pada Lajur Empat... 71

4.4 Model Greenshield Untuk Lajur Tiga ... 73

4.4.1 Hubungan Antara Kecepatan dan Kerapatan Pada Lajur Tiga ... 73

4.4.2 Hubungan Antara Volume dan Kerapatan Pada Lajur Tiga... 75

4.4.3 Hubungan Antara Kecepatan dan Volume Pada Lajur Tiga ... 76

4.5 Model Greenshield Untuk Lajur Empat ... 78

4.5.1 Hubungan Antara Kecepatan dan Kerapatan Pada Lajur Empat ... 78

4.5.2 Hubungan Antara Volume dan Kerapatan Pada Lajur Empat... 80

4.5.3 Hubungan Antara Kecepatan dan Volume Pada Lajur Empat ... 81

4.6 Perhitungan Kapasitas Ruas Jalan ... 83

4.7 Derajat Kejenuhan Jalan Asia Afrika ... 84

4.8 Pembahasan Hasil ... 86

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 89

5.2 Saran ... 90

(5)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

B = barat

C = kapasitas jalan [ smp / jam ] Co = kapasitas dasar [ smp / jam ] d = jarak yang ditempuh [ m ] DS = derajat kejenuhan

emp = ekivalen mobil penumpang FCCS = faktor penyesuaian ukuran kota

FCSF = faktor penyesuaian hambatan samping

FCSP = faktor penyesuaian pemisahan arah

FCW = faktor penyesuaian lebar bahu

H = high

HV = Heavy Vehicle

k = kerapatan [ smp / jam ]

k = kerapatan rata-rata [ smp / jam ] kend = kendaraan

kj = kerapatan maksimum [ smp / jam ]

km = kerapatan optimum [ smp / jam ]

km = kilometer

L = panjang total jalan yang diamati [ m ] LV = Light Vehicle

(6)

Universitas Kristen Maranatha x

MC = Motor Cycle

mi = waktu yang dibutuhkan kendaraan ke-i menempuh jarak Si [ detik ]

MKJI = Manual Kapasitas Jalan Indonesia n = jumlah kendaraan yang diamati ni = jumlah kendaraan pada ruas Si

(7)

Ws = lebar bahu [ m ]

(8)

Universitas Kristen Maranatha xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Hubungan Antara Parameter-Parameter Lalu Lintas ... 11 Gambar 2.2 Hubungan Antara Kecepatan dan Kerapatan Menurut

Greenshield ... 12 Gambar 2.3 Hubungan Antara Volume dan Kerapatan Menurut

Greenshield ... 13 Gambar 2.4 Hubungan Antara Kecepatan dan Volume Menurut

Greenshield ... 14 Gambar 2.5 Hubungan Antara Kerapatan dan Kecepatan Model

Underwood ... 15 Gambar 2.6 Hubungan Antara Volume dan Kecepatan Model

Underwood ... 15 Gambar 2.7 Hubungan Antara Kerapatan dan Volume Model

Underwood ... 16 Gambar 2.8 Hubungan Antara Kerapatan dan Kecepatan Model

Northwestern... 17 Gambar 2.9 Hubungan Antara Kerapatan dan Volume Model

Northwestern... 18 Gambar 2.10 Hubungan Antara Volume dan Kecepatan Model

Northwestern... 19 Gambar 2.11 Hubungan Antara Volume dan Kecepatan Model

(9)

Gambar 2.12 Hubungan Antara Volume dan Kerapatan Model

Greenberg ... 23

Gambar 2.13 Hubungan Antara Kecepatan dan Kerapatan Model Greenberg ... 24

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 41

Gambar 3.2 Peta Lokasi Survei ... 43

Gambar 3.3 Denah Ruas Jalan Yang Akan Disurvei ... 44

Gambar 3.4 Contoh Hasil Pengamatan Kamera Video... 45

Gambar 4.1 Hubungan Antara Kecepatan dan Kerapatan Lalu Lintas Lajur Tiga ... 74

Gambar 4.2 Hubungan antara Volume dan Kerapatan Lalu Lintas Lajur Tiga ... 76

Gambar 4.3 Hubungan antara Kecepatan dan Volume Lalu Lintas Lajur Tiga ... 77

Gambar 4.4 Hubungan antara Kecepatan dan Kerapatan Lalu Lintas Lajur Empat ... 79

Gambar 4.5 Hubungan antara Volume dan Kerapatan Lalu Lintas Lajur Empat ... 81

(10)

Universitas Kristen Maranatha xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Ekivalen Mobil Penumpang ( emp ) untuk Jalan Tak

Terbagi ... 9

Tabel 2.2 Ekivalen Mobil Penumpang ( emp ) untuk Jalan Terbagi ... 9

Tabel 2.3 Kapasitas Dasar ( Co ) untuk Jalan Dalam Kota ... 27

Tabel 2.4 Faktor Penyesuaian Kapasitas ( FCW ) Untuk Lebar Jalur Lalu Lintas... 29

Tabel 2.5 Faktor Penyesuaian Kapasitas ( FCSP ) untuk Pemisahan Arah ... 31

Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian Kapasitas ( FCSF ) untuk Hambatan Samping untuk Jalan Dalam Kota dengan Bahu Jalan ... 33

Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Kapasitas ( FCSF ) untuk Hambatan Samping untuk Jalan Dalam Kota dengan Kereb ... 34

Tabel 2.8 Faktor Penyesuaian Kapasitas ( FCCS ) untuk Ukuran Kota .... 35

Tabel 3.1 Contoh Tabel Isian Volume Lalu Lintas Lajur ke Tiga ... 47

Tabel 3.2 Contoh Tabel Isian Volume Lalu Lintas Lajur ke Empat ... 48

Tabel 3.3 Volume Lalu Lintas Pada Lajur Tiga jam 06:00 – 08:00 ... 49

Tabel 3.4 Volume Lalu Lintas Pada Lajur Tiga jam 14:00 – 16:00 ... 49

Tabel 3.5 Volume Lalu Lintas Pada Lajur Tiga jam 19:00 – 21:00 ... 50

Tabel 3.6 Volume Lalu Lintas Pada Lajur Tiga jam 00:00 – 02:00 ... 50

(11)

Tabel 3.8 Volume Lalu Lintas Pada Lajur Empat jam 14:00 – 16:00 ... 51

Tabel 3.9 Volume Lalu Lintas Pada Lajur Empat jam 19:00 – 21:00 ... 52

Tabel 3.10 Volume Lalu Lintas Pada Lajur Empat jam 00:00 – 02:00 ... 52

Tabel 3.11 Contoh Tabel Isian Waktu Tempuh Kendaraan Pada Lajur Tiga ... 53

Tabel 3.12 Contoh Tabel Isian Waktu Tempuh Kendaraan Pada Lajur Empat ... 54

Tabel 3.13 Data Waktu Tempuh Pada Lajur Tiga jam 06:00 – 08:00 ... 55

Tabel 3.14 Data Waktu Tempuh Pada Lajur Tiga jam 14:00 – 16:00 ... 56

Tabel 3.15 Data Waktu Tempuh Pada Lajur Tiga jam 19:00 – 21:00 ... 57

Tabel 3.16 Data Waktu Tempuh Pada Lajur Tiga jam 00:00 – 02:00 ... 58

Tabel 3.17 Data Waktu Tempuh Pada Lajur Empat jam 06:00 – 08:00 .... 59

Tabel 3.18 Data Waktu Tempuh Pada Lajur Empat jam 14:00 – 16:00 .... 60

Tabel 3.19 Data Waktu Tempuh Pada Lajur Empat jam 19:00 – 21:00 .... 61

Tabel 3.20 Data Waktu Tempuh Pada Lajur Empat jam 00:00 – 02:00 .... 62

Tabel 4.1 Volume Total Lajur Tiga ... 65

Tabel 4.2 Volume Total Lajur Empat ... 66

Tabel 4.3 Kecepatan Lalu Lintas Pada Lajur Tiga dan Lajur Empat ... 68

Tabel 4.4 Kerapatan Lalu Lintas Pada Lajur Tiga ... 70

Tabel 4.2 Kerapatan Lalu Lintas Pada Lajur Empat ... 72

(12)
(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat,

perkembangan daerah, kebutuhan akan sarana transportasi, dan kemampuan

membeli kendaraan akan semakin bertambah pula, hal tersebut mempengaruhi

pertumbuhan lalu lintas dari tahun ke tahun yang ditunjukkan dengan semakin

meningkatnya jumlah kendaraan yang menggunakan jalan, sehingga

menimbulkan kemacetan-kemacetan pada jalan-jalan di Kota Bandung. Untuk

mengurangi kemacetan jalan diperlukan suatu perencanaan jaringan jalan dan

fasilitas pengaturan arus lalu lintas yang saling mendukung.

Data-data mengenai arus lalu lintas di suatu ruas jalan merupakan

(14)

Universitas Kristen Maranatha

2

perencanaan pengaturan lalu lintas atau bentuk prasarana yang baik. Salah satu

parameter dari arus lalu lintas adalah volume lalu lintas, kecepatan tempuh dari

suatu ruas jalan dan kerapatan lalu lintas di suatu jalan.

Kemacetan ada kaitannya dengan volume, kecepatan, dan kerapatan lalu

lintas di suatu jalan. Pada saat keadaan jalan sepi, pengemudi cenderung memacu

kecepatan kendaraannya untuk mempersingkat waktu tempuh, tetapi lain halnya

ketika volume maksimum terjadi, pengemudi kendaraan tidak leluasa lagi untuk

mempercepat kendaraannya. Bila kerapatan lalu lintas suatu jalan telah mencapai

nilai maksimum, maka tidak ada lagi kendaraan yang dapat bergerak, yang berarti

volume lalu lintas jalan tersebut sama dengan nol.

Untuk mengetahui hubungan antara volume, kecepatan dan kerapatan lalu

lintas yang terjadi, perlu dilakukan suatu analisis. Analisis hubungan volume,

kecepatan dan kerapatan lalu lintas ini diharapkan dapat menunjukkan apakah

volume lalu lintas maksimum yang dapat ditampung oleh ruas jalan tersebut

terlampaui atau tidak.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara volume,

kecepatan dan kerapatan lalu lintas pada suatu jalan. Dari hasil analisis yang

didapat, akan dibuat suatu grafik hubungan antara volume, kecepatan dan

kerapatan lalu lintas pada ruas jalan yang diamati.

Grafik ini dapat digunakan untuk mengetahui volume maksimum yang

(15)

3

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Metode yang digunakan dalam analisis hubungan volume, kecepatan dan

kerapatan lalu lintas ini adalah metode Greenshield. Sebagai studi kasus dipilih

jalan Asia Afrika, di Bandung.

Data yang digunakan sebagai bahan analisis berasal dari hasil survei

langsung di lokasi yang dilaksanakan pada jam 06:00-08:00, 14:00-16:00,

17:00-19:00, 00:00-02:00. Data kerapatan lalu lintas diperoleh dari hubungan volume,

kecepatan dan kerapatan lalu lintas.

1.4 Sistematika Pembahasan

Dalam Tugas Akhir ini, Bab 1 membahas latar belakang, tujuan penelitian,

ruang lingkup pembahasan, dan sistematika pembahasan. Bab 2 membahas

parameter lalu lintas, satuan mobil penumpang, hubungan antara parameter lalu

lintas, analisis persamaan regresi linier, kapasitas, derajat kejenuhan dan metode

survei parameter lalu lintas. Bab 3 membahas bagan alir penelitian, pemilihan

lokasi, pengumpulan data di lapangan dan peralatan yang digunakan. Bab 4

membahas analisis data, sedangkan kesimpulan dan saran yang diperoleh selama

(16)

Universitas Kristen Maranatha

89

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari hasil analisis hubungan antara volume dan kerapatan lalu lintas ini, diperoleh volume maksimum lajur tiga sebesar 337 smp / jam, dan untuk lajur empat sebesar 202 smp / jam. Sedangkan dengan kapasitas berdasarkan MKJI sebesar 1381,38 smp / jam.

2. Kerapatan maksimum untuk lajur tiga sebesar 18,17 smp / km, sedangkan untuk lajur empat sebesar 12,46 smp/km.

(17)

90 4. Derajat kejenuhan pada jalan yang diamati, untuk lajur tiga sebesar

0,58 dan untuk lajur empat sebesar 0,43, yang didapat dengan menggunakan kapasitas berdasarkan Metode Greenshield.

5. Derajat kejenuhan dengan menggunakan kapasitas berdasarkan MKJI didapat derajat kejenuhan pada lajur tiga sebesar 0,14 dan pada lajur empat sebesar 0,06. karena nilai maksimum derajat kejenuhan adalah satu, hasil ini menunjukkan bahwa lalu lintas pada jalan tersebut tidak jenuh.

6. Dari hasil pembahasan di bab sebelumnya didapat kerapatan maksimum pada lajur tiga sebesar 18,17 smp / km dan pada lajur empat sebesar 12,46 smp / km, hal ini tidak logis bila diterapkan kenyataan dilapangan. Jadi penggunaan Metode Greenshield pada jalan Asia Afrika tidak cocok digunakan.

7. Dari hasil-hasil yang didapat pada lajur tiga dan lajur empat, lajur tiga menunjukkan tingkat kejenuhan yang lebih besar dibandingkan dengan lajur empat, dan dari kerapatan yang didapat lajur tiga menunjukkan jumlah kerapatan yang lebih besar dibandingkan dengan lajur empat.

5.2 Saran

1. Untuk mendapatkan data volume dan kecepatan lalu lintas pada tugas akhir ini, survei dilakukan hanya dalam satu hari saja. Sebaiknya survei dilakukan selama satu minggu penuh agar mendapatkan data yang lebih lengkap.

(18)

91

Universitas Kristen Maranatha

3. Sebaiknya untuk model-model selain model Greenshield seperti model Underwood, model Northwestern dan model Greenberg

(19)

DAFTAR PUSTAKA

1. Faffa. (1998), Analisis Hubungan Volume dan Kepadatan Lalu Lintas Pada Jalan Kopo Sayati Bandung, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

2. Mannering Fred L. and W.P. Kilareski (1990), Principles of Highway Engineering and Traffic Analysis, John Wiley & Sons, New York, N.Y.

3. Morlok,E.K. (1985), Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, terjemahan J.K., Erlangga, Jakarta.

4. Febrianty,N. (2005), Studi Hubungan Kecepatan, Volume dan Kerapatan Dengan Menggunakan Model Greenberg Pada Ruas Jalan Kautamaan Istri dan Jalan Soekarno Hatta Bandung, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

5. Sukirman,S. (1994), Dasar – Dasar Perencanaan Geometrik Jalan, Penerbit Nova, Bandung.

6. Susilo,B.H. (1997), Diktat Kuliah Dasar Rekayasa Transportasi, Jurusan Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

7. Sweroad dan Bina Karya (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Direktorat Jendral Bina Marga, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengaruh Budaya

Peneliti memilih program GeoGebra karena program tersebut memiliki beberapa kelebihan dari fasilitas yang dimilikinya seperti slider yang digunakan untuk menggerakan

Indikator kinerja pembangunan ekonomi daerah yang akan digunakan pada penelitian ini diantaranya laju pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah (PAD), persentase pendapatan

Hingga saat ini belum ada sumber-sumber baik secara lisan maupun tertulis yang secara lengkap dapat memberikan informasi tentang keberadaan kesenian Bali di Kota

Gambuh merupakan dramatari klasik berbentuk total teater karena di dalamnya terpadu dengan baik dan harmonis elemen-elemen tari, vocal/dialog, musik, drama, sastra dan seni rupa

Pada penelitian ini akan dikaji sumber air baku dari Sungai Ambawang interbasin Sungai Landak dan pengembangan SPAM sebagai strategi yang adaptif terhadap

Sedangkan untuk melihat pemicu terjadinya konflik yang tidak lain sebenarnya adalah persoalan kesadaran keagamaan, penulis mengadopsi pemikirannya Amin Abdullah untuk

ANALISIS PERUBAHAN RADIASI MATAHARI MENGGUNAKAN MODEL JAGANNATHAN-APLIN PADA GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016 DAN PENGARUHNYA TERHADAP CUACA DI BANGKA TENGAH. Oleh