• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI 1-MCP DAN KITOSAN UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU DAN MENINGKATKAN MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI 'CRYSTAL'

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI 1-MCP DAN KITOSAN UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU DAN MENINGKATKAN MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI 'CRYSTAL'"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI 1-MCP DAN KITOSAN UNTUK

MEMPERTAHANKAN MUTU DAN MENINGKATKAN MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI ‘CRYSTAL’

(Skripsi)

Oleh ARISHA AZIMA

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

Arisha Azima

ABSTRACT

THE APPLICATION OF 1-MCP AND CHITOSAN TO MAINTAIN QUALITIES AND EXTEND SHELF-LIFE OF

‘CRYSTAL’ GUAVA FRUITS

By

ARISHA AZIMA

Guava ‘Crystal’ has a short shelf life due to its high respiration and transpiration. Using chitosan for coating guava ‘Crystal’ is important to maintain the quality, because the rate of respiration and transpiration can be slowed. The use chitosan and 1-MCP ia also important to maintain the quality and extend shelf-life of guava ‘Crystal’.

The aims of this research were to study the effect of (1) 1-MCP and, (2) combination on 1-MCP and chitosan on the shelf life and quality of guava ‘Crystal’. The research was conducted in the Horticultural Postharvest

(3)

Arisha Azima

(control and 1-MCP), and the second one was chitosan (control and 2,5% chitosan). The observed variables were fruit weight, fruit firmness, soluble solid (0Brix), and free acid content.

The results of this research showed that (1) the sole application of 1-MCP increased fruit shelf-life and maintained fruit quality of ‘Crystal’ guava, and (2) the effect of 1-MCP with a concentration of 0,5 gram and 2,5% chitosan was able to extend shelf-life and maintained the fruit qualities of ‘Crystal’ guava up to 18 days of storage.

(4)

ABSTRAK

APLIKASI 1-MCP DAN KITOSAN UNTUK

MEMPERTAHANKAN MUTU DAN MENINGKATKAN MASA SIMPAN BUAH JAMBU BIJI ‘CRYSTAL’

Oleh

ARISHA AZIMA

Buah jambu biji ‘Crystal’ memiliki masa simpan yang pendek yang disebabkan oleh respirasi dan transpirasi buah yang tinggi. Penggunaan kitosan sebagai pelapis buah jambu biji ‘Crystal’ penting untuk mempertahankan mutu, sehingga

laju respirasi dan transpirasi dapat dihambat. Penggunaan kitosan dan 1-MCP penting untuk mempertahankan mutu dan meningkatkan masa simpan buah jambu biji ‘Crystal’.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh aplikasi 1-MCP terhadap masa simpan dan mutu buah jambu biji ‘Crystal’, (2) pengaruh konsentrasi aplikasi 1-MCP dan pelapis kitosan terhadap masa simpan dan mutu buah jambu biji ‘Crystal’. Penelitian dilaksanakan di di Laboratorium Pascapanen

(5)

Rancangan Teracak Sempurna (RTS), dengan perlakuan disusun secara faktorial 2 x 2. Untuk pembanding 3 buah jambu biji (kontrol) diamati pada awal penelitian. Faktor pertama adalah 1-MCP (kontrol dan 1-MCP), dan kedua adalah kitosan (kontrol dan kitosan 2,5%). Peubah yang diamati adalah susut bobot, kekerasan buah, kandungan padatan terlarut (0Brix), dan asam bebas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aplikasi 1-MCP secara tunggal mampu meningkatkan masa simpan dan mempertahankan mutu pada buah jambu biji ‘Crystal’, (2) efek dari kombinasi aplikasi 1-MCP dan kitosan 2,5% secara nyata terbukti mampu meningkatkan masa simpan dan

mempertahankan mutu pada buah jambu biji ‘Crystal’ selama 18 hari

penyimpanan.

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

ix

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Pasar Lama, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran pada tanggal 24 Agustus 1992. Penulis adalah anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Mashur Agus dan Ibu Asia.

Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDN 4 Kedondong,

Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran pada tahun 2004. Pada tahun yang sama Penulis melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat pertama di Yayasan

Perguruan Diniyah Putri Lampung di Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Negri Sakti, Kabupaten Pesawaran pada tahun 2007. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas di MAN Kedondong, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran pada tahun 2010. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan

Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada tahun 2010 melalui jalur Ujian Mandiri (UM).

Penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di CV. Bima Jaya Farm Kota Sepang, Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan pada Juli 2013. Penulis

(11)
(12)

Rasa syukur selalu dipanjatkan kepada

Allah

subhanahu wa ta’ala

Kupersembahkan karya sederhanaku ini sebagai wujud terima kasih

dan hormatku kepada Ayahanda dan Ibunda atas kasih sayang dan doa

yang tulus yang telah diberikan kepada Penulis, dan saudara Penulis

adinda Anisa Wiguna, Yasir Ananta Pramudi, Husni Ananta Pramuda,

(13)

Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi

maha penyayang.

Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian kepada jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankan Aku ini Rabbmu? “Mereka menjawab: “Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari

kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah

orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan Allah).”(Q.S Al A’raf 7: 172)

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari

kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami janganlah

Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; dan Rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolong kami tehadap kaum

yang kafir.” (Q.S AL Baqarah: 286)

(14)

xiii

SANWACANA

Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta'ala atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul Aplikasi 1-MCP dan Kitosan Untuk Mempertahankan Mutu dan Meningkatkan Masa Simpan Buah Jambu Biji ‘Crystal’. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi

wa sallam.

Ucapan terima kasih yang tulus Penulis sampaikan kepada pihak yang telah membimbing dan membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini, yaitu

1. Prof. Dr. Ir. Soesiladi Esti Widodo, M.Sc., selaku Pembimbing Utama yang telah mendidik, memberikan banyak arahan dan saran, motivasi, semangat, bimbingan serta fasilitas yang diberikan selama penelitian hingga penulisan skripsi ini selesai;

2. Ibu Ir. Zulferiyenni, M.T.A., selaku anggota Komisi Pembimbing atas saran, nasihat, motivasi, dan bimbingan selama penelitian dan penulisan skripsi; 3. Bapak Ir. Muhammad Syamsoel Hadi, M.Sc., selaku Penguji atas arahan dan

saran, serta bimbingan yang telah diberikan;

(15)

xiii 5. Bapak Dr. Ir. Kuswanta F. Hidayat, M.P., selaku Ketua Jurusan

Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung;

6. Bapak Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung;

7. Ayahanda Mashur Agus, ibunda Asia, dan adinda Anisa Wiguna, Yasir Ananta Pramudi, dan Husni Ananta Pramuda, atas doa, bantuan, kasih sayang, kesabaran, motivasi serta dukungan kepada Penulis;

8. Dian Saputra, S.P., Yulinda Simatupang, S.P., Ferdaner Humairoh, S.P., Agnia Pradipta, S.P., dan M. Hibatur Rahman sebagai sahabat seperjuangan selama penelitian;

9. Sahabat terdekat: Dwi Rosalia, Safira Maulidina, Dian Oktaviani, S.P., Intan Desmania, Rahmah C. Putri, S.P., Mustika A. Lestari, S.P., Vetty O. Pratiwi, Gorendva R. Wn., Iqbal L. Astama, Bima B. Nugraha, Ferdy Purwandriya, Jefri Zulkarnaen, Intan Zahara, Mesa Suberta, Intan Bellapama, dan Gimtar Aritonang, atas kerjasama, saran, dan dukungan yang telah diberikan; 10. Teman-teman Jurusan Agroteknologi 2010 atas dukungan, bantuan,

persahabatan dan kebersamaan selama ini;

11. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu atas bantuan selama Penulis melakukan penelitin dan menyelesaikan skripsi ini

Semoga keberkahan dan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala selalu dilimpahkan atas keikhlasan bantuan yang telah diberikan kepada Penulis.

Bandar Lampung, September 2014 Penulis,

(16)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR... xvii

I. PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang dan Masalah... 1

1.2 Tujuan Penelitian…………... 3

1.3 Kerangka Pemikiran... 3

1.4 Hipotesis... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1 Panen dan Pascapanen Jambu Biji... 6

2.2 Kitosan... 7

2.3 1-Methylcyclopropene (1-MCP)... 9

III. BAHAN DAN METODE... 11

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian... 11

3.2 Bahan dan Alat... 11

3.3 Metode Penelitian... 12

3.4 Pelaksanaan Penelitian... 12

3.5 Pengamatan... 14

(17)

3.5.2 Kekerasan buah... 15

3.5.3 Kandungan padatan terlarut (⁰Brix) dan asam bebas... 16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 17

V. KESIMPULAN DAN SARAN... 26

5.1 Kesimpulan... 26

5.2 Saran... 26

PUSTAKA ACUAN... 27

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Perubahan susut bobot buah jambu biji ‘Crystal’ pada berbagai kombinasi perlakuan 0,5 gram 1-MCP dan 2,5%

kitosan selama penyimpanan. ... 30 2. Perubahan tingkat kekerasan buah jambu biji ‘Crystal’

pada berbagai kombinasi perlakuan 0,5 gram 1-MCP dan

2,5% kitosan selama penyimpanan. ... 31 3. Perubahan kandungan padatan terlarut (0Brix) buah

jambu biji ‘Crystal’ pada berbagai kombinasi perlakuan

0,5 gram 1-MCP dan 2,5% kitosan selama penyimpanan. ... 32 4. Perubahan asam bebas buah jambu biji ‘Crystal’ pada

berbagai kombinasi perlakuan 0,5 gram 1-MCP dan 2,5%

(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Buah jambu biji ‘Crystal’ pada awal penelitian... 11 2. Larutan 1-MCP di dalam kontainer 130 L (A) dan

kontainer yang telah ditutup dan diberi plastik wrap

dan selotip (B)... 13

3. Kondisi buah jambu biji ‘Crystal’ pada saat pengamatan

dihentikan... 15 4. Perubahan susut bobot buah jambu biji ‘Crystal’ pada

berbagai kombinasi perlakuan 1-MCP dan kitosan selama

penyimpanan... 18 5. Perubahan tingkat kekerasan buah jambu biji ‘Crystal’

pada berbagai kombinasi perlakuan 1-MCP dan kitosan

selama penyimpanan... 20 6. Perubahan kandungan padatan terlarut (0Brix) buah jambu

biji ‘Crystal’ pada berbagai kombinasi perlakuan 1-MCP dan

kitosan selama penyimpanan... 22 7. Perubahan asam bebas buah jambu biji ‘Crystal’ pada

berbagai kombinasi perlakuan 1-MCP dan kitosan selama

(20)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan salah satu tanaman tropis yang banyak dibudidayakan di Indonesia, dan memiliki beberapa kultivar di antaranya

jambu biji ‘Crystal’. Jambu biji ‘Crystal’ merupakan buah yang banyak dilirik

oleh masyarakat, karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, daging buahnya yang tebal, dan berbiji sedikit.

Jambu biji ‘Crystal’ merupakan salah satu buah klimakterik dengan masa simpan

buah yang pendek. Salah satu ciri buah klimakterik adalah adanya peningkatan respirasi yang tinggi secara mendadak (respiration burst) yang menyertai atau mendahului pemasakan, melalui peningkatan CO2 dan etilen. Masa simpan buah klimakterik yang pendek menyebabkan kerusakan pascapanen yang sangat cepat pada buah.

(21)

2 tersebut dapat menurunkan harga jual produk buah jambu biji’Crystal’. Oleh sebab itu, jambu biji lebih baik dikonsumsi dalam bentuk yang masih segar.

Kitosan merupakan pelapis buah alami yang sangat aman digunakan bagi kesehatan. Kitosan merupakan salah satu bahan alami yang dihasilkan dari proses deasetilasi kepiting atau eksokeleton udang El Ghaouth et al. (1992). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kitosan memiliki kemampuan yang baik sebagai pelapis buah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widodo

et al. (2010), penggunaan kitosan 2,5% pada buah jambu biji mampu

meningkatkan masa simpan buah 7-8 hari lebih lama apabila dibandingkan tanpa menggunakan kitosan.

Jambu biji merupakan buah klimakterik yang menghasilkan hormon etilen. Hormon etilen yang ada pada buah jambu biji dapat menyebabkan buah cepat masak sehingga masa simpan pada buah menurun. Hormon etilen dapat

dihambat dengan menggunakan 2 cara, yaitu dengan menghambat produksi dan responnya. Respon etilen dapat dihambat dengan menggunakan 1-MCP yang merupakan pemblokir reseptor etilen untuk masuk ke dalam jaringan tanaman dalam waktu yang cukup lama (Sisler et al., 1996). 1-MCP tidak beracun, apabila digunakan dengan konsentrasi yang rendah, tidak berbau, tidak

(22)

3 Penelitian ini dilakukan untuk menjawab berbagai masalah yang dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah aplikasi 1-MCP (1-methylcyclopropene) dapat memperpanjang masa simpan dan mempertahankan mutu buah jambu biji ‘Crystal’?

2. Apakah kombinasi aplikasi 1-MCP dan pelapis kitosan dapat lebih

memperpanjang masa simpan dan mempertahankan mutu buah jambu biji ‘Crystal’?

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh aplikasi 1-MCP terhadap masa simpan dan mutu buah jambu biji ‘Crystal’;

2. Pengaruh konsentrasi aplikasi 1-MCP dan pelapis kitosan terhadap masa simpan dan mutu buah jambu biji ‘Crystal’.

1.3 Kerangka Pemikiran

(23)

4 simpan dan mempertahankan mutu pada buah jambu biji, diperlukan penanganan pascapanen untuk memperlambat kematian jaringan (senesens).

Masa simpan pada buah jambu biji harus diperpanjang dan kesegarannya harus dipertahankan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan pelapis buah, yaitu kitosan. Berdasarkan penelitian Widodo et al. (2010), pelapis kitosan 2,5% dapat meningkatkan masa simpan pada buah jambu biji ‘Mutiara’ dan ‘Crystal’ 7 -8 hari lebih lama dibandingkan tanpa menggunakan kitosan.

Buah jambu biji ‘Crystal’ tergolong ke dalam buah klimakterik, yang memiliki

laju produksi etilen yang tinggi. Hormon etilen dapat mempercepat proses penuaan dan pembusukan pada buah jambu biji. Hormon etilen dapat dihambat dengan menggunakan dua cara, yaitu dengan menghambat produksi dan

responnya. Respon etilen dapat dihambat dengan menggunakan 1-MCP ( 1-methylcyclopropene) yang akan memblokir masuknya etilen ke dalam reseptor etilen. Penelitian yang telah dilakukan oleh Basseto et al. (2005) menunjukkan

bahwa buah jambu biji ‘Pedro sato’ yang telah diberi perlakuan dengan

menggunakan 1-MCP pada konsentrasi 0, 100, dan 300 nL/L mengalami penurunan susut bobot yang tinggi dibandingkan pada konsentrasi 900 nL/L.

(24)

5 yang telah dilakukan Porat et al. (2009) yang membuktikan bahwa buah jambu biji yang menggunakan perlakuan 1-MCP mengalami penurunan tingkat

kekerasan pada buah jambu biji akibat dari kehilangan air. Penurunan penampilan pada buah dapat diatasi dengan menggunakan pelapis buah kitosan. Oleh karena itu, diharapkan dengan aplikasi 1-MCP dan kitosan mampu meningkatkan masa simpan dan mempertahankan mutu buah jambu biji ‘Crystal’.

1.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, disusun hipotesis sebagai berikut. 1. Aplikasi 1-MCP mampu meningkatkan masa simpan dan mempertahankan

mutu buah jambu biji ‘Crystal’;

(25)

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Panen dan Pascapanen Jambu Biji

Buah jambu biji merupakan buah klimakterik yang berkulit tipis. Jambu biji memiliki masa simpan yang relatif pendek, berkisar 6-7 hari pada suhu ruang (Wang et al.,2009). Kulit tipis pada jambu biji yang menempel langsung pada dagingnya dapat menyebabkan kerusakan yang lebih cepat.

Buah jambu biji mengalami perubahan baik sifat fisik maupun kimia selama proses pemasakan. Biasanya selama proses penyimpanan pun jambu biji mengalami perubahan yang sama baik fisik maupun kimia. Perubahan fisik meliputi perubahan kadar air, tekstur dan warna, sedangkan perubahan kimia biasanya meliputi perubahan kandungan asam dan gula.

Pemanenan buah jambu biji yang dilakukan di PT. Nusantara Tropical Farm

diawali dengan pemetikan buah jambu biji ‘Crystal’ yang telah berumur 8-9

(26)

7 Buah yang telah sampai di packing house dikeluarkan dari plastik dan kertas

bagging secara hati-hati, lalu buah disortir sesuai dengan kriteria. Buah yang telah disortir diletakkan di tray (bobot buah ≥ 2 g) untuk dilakukan pengamatan terhadap mutu buah. Pemasangan net foam, wrapping dan pelabelan dilakukan dengan rapi oleh tenaga kerja. Selanjutnya, buah dimasukkan ke dalam box dan ditimbang (12 kg/box), disusun secara rapi, kemudian buah jambu biji siap dipasarkan.

Penanganan pascapanen yang kurang tepat dan tidak dilakukan secara hati-hati dapat mempercepat proses kerusakan pada buah. Sifat dari buah jambu biji yang memiliki kulit tipis yang menempel langsung pada daging buah membuat jambu biji cepat rusak. Penurunan mutu daging buah berkulit tipis dipengaruhi oleh transpirasi pada kulit buah yang langsung menempel pada daging buah (Widodo

et al., 2001).

2.2 Kitosan

Kitosan merupakan senyawa turunan kitin, senyawa penyusun rangka luar hewan berkaki banyak seperti kepiting, ketam, udang dan serangga (El Ghaouth et al., 1992). Beberapa penelitian seperti pada buah kiwi Du et al. (1997), dan buah apel merah Worakeeratikul et al. (2007) menyimpulkan bahwa kitosan secara nyata mampu menurunkan respirasi dan transpirasi yang terjadi di dalam buah selama proses penyimpanan, sehingga mampu memperpanjang masa simpan pada buah.

(27)

8 Pumchai et al. (2005) kitosan dapat menunda pemasakan pada buah, mengurangi respirasi, menghambat produksi etilen, penurunan kadar asam askorbat, dan kadar keasaman hasil titrasi pada buah, namun tidak dapat mempertahankan kekerasaan pada buah mangga. Penggunaan kitosan sebagai pelapis buah dapat membuat penampilan buah menjadi lebih menarik, sehingga dapat memberikan nilai tambah untuk buah.

Selain itu, kitosan juga sangat bermanfaat untuk mencegah timbulnya penyakit pascapanen dan menghambat perkembangan cendawan. Kitosan dapat

menghambat pertumbuhan cendawan Colletotrichum musae penyebab penyakit antraknosa yang terjadi pada tanaman pisang (Rogis et al., 2007). Menurut Zhang dan Quantik (1998), kitosan mampu mengendalikan busuk pada buah stroberi yang disebabkan oleh jamur Botrytis cinerea.

(28)

9

2.2 1-Methylcyclopropene (1-MCP)

Pemasakan pada buah tidak lepas dari peranan gas etilen yang berpengaruh terhadap laju pemasakan. Penghambatan etilen dapat dilakukan dengan

menggunakan 1-MCP (1-Methylcyclopropene). 1-MCP dapat masuk ke dalam reseptor etilen, sehingga pemasakan buah terhambat. Telah diketahui bahwa penambahan 1-MCP pada buah apel mampu menunda pemasakan pada buah (Watkins dan Nock., 2005).

Penambahan 1-MCP mampu mempertahankan tingkat kekerasan pada buah pisang (Zhang et al., 2006), dan pemberian 1-MCP 0,5 µl/l mampu menunda pemasakan buah pisang ‘Ambon’ hingga 35 hari pada suhu ruang dengan mutu

yang masih dapat diterima konsumen (Suprayatmi et al., 2005). 1-MCP yang dilakukan pengujian pada buah kiwi mampu memperpanjang masa simpan dengan mempertahankan mutu buah (Cantin et al., 2011).

Basseto et al. (2005) menyebutkan bahwa perlakuan dengan menggunakan 1-MCP dapat menunda pemasakan pada buah jambu biji dengan konsentrasi 900 nL/L pada suhu 10-25 oC. Pada penelitian Manenoi et al. (2007) yang dilakukan pada buah pepaya bahwa perlakuan dengan menggunakan 1-MCP dapat

mempertahankan kekerasan dan menunda pemasakan buah, sedangkan pada buah alpukat yang telah diberi perlakuan dengan menggunakan 1-MCP dengan

(29)
(30)

11

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2013.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jambu biji ‘Crystal’ (stadium

hijau pucat) (Gambar 1), yang diperoleh dari PT. Nusantara Tropical Farm (PT. NTF) Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, kitosan2,5%, asam asetat 0,5%, 0,5 gram 1-MCP, aquades, fenolftalein, dan NaOH 0,1 N.

(31)

12 Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah refractometer, penetrometer,

blender, sentrifius ‘Heraus Sepatech’, erlenmeyer, labu ukur, lemari es, pipet

tetes, timbangan, tisu, piring styrofoam, dan kontainer kedap udara 130 L.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Teracak Sempurna (RTS) dengan tiga ulangan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, masing-masing perlakuan terdiri atas 1 buah jambu biji. Buah yang telah diberi perlakuan kemudian disimpan pada suhu ruang (28 ± 1 ⁰C). Untuk pembanding 3 buah

jambu biji (kontrol) diamati pada awal penelitian.

Rancangan perlakuan disusun secara faktorial 2 x 2. Faktor pertama adalah gas 1-MCP kontrol tanpa 1-1-MCP (M0) dan 1-1-MCP (M1; 0,5 gram 1-1-MCP per 30 mL air, di dalam kontainer plastik 130 L). Faktor kedua adalah kontrol tanpa kitosan 2,5% (K0) dan dengan kitosan 2,5% (K1). Perlakuan gassing dengan

menggunakan 1-MCP diterapkan pada buah selama 24 jam.

Analisis data ditampilkan dalam bentuk tabel grafik. Data hasil analisis ditampilkan dalam nilai rerata, standar deviasi, dan standar eror.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

Buah jambu biji ‘Crystal’ yang diperoleh dari PT Nusantara Tropical Farm (PT.

(32)

13

gassing dengan menggunakan 0,5 gram 1-MCP yang dilarutkan dalam 30 mL air, dan diletakkan di dalam kontainer plastik 130 L. Gassing dilakukan dengan memasukkan buah ke dalam kontainer plastik 130 L yang telah diberi meja rotan selama 24 jam. Setelah itu, kontainer ditutup dan diberi plastik wrap di sekitar tutup kontainer dan kemudian diberi selotip agar kontainer benar-benar kedap udara (Gambar 2).

A B

Gambar 2. Larutan 1-MCP di dalam kontainer 130 L (A) dan kontainer yang telah ditutup dan diberi plastik wrap dan selotip (B)

Setelah 24 jam dilakukan proses penggassingan dengan menggunakan 1-MCP, selanjutnya buah segera dilapisi dengan menggunakan kitosan 2,5%, dan buah dikering-anginkan dengan diletakkan di atas piring styrofoam di dalam ruangan. Sampling dilakukan setiap dua hari sekali, selama 10 kali sampling.

(33)

14 0,5 gram/30 mL air pada kontainer kedap udara 130 L dianggap cukup untuk menggassingbuah jambu biji ‘Crystal’.

Larutan kitosan 2,5% dibuat dengan cara melarutkan 5 mL asam asetat pekat ke dalam 500 mL akuades, lalu 25 gram kitosan dimasukkan ke dalam larutan tersebut, kemudian diaduk hingga larutan menyatu (homogen). Setelah itu,

ditambahkan akuades hingga volumenya 1000 mL dan diaduk hingga kitosan larut dengan sempurna (tidak terdapat gumpalan). Buah yang telah diberi perlakuan dengan menggunakan 1-MCP dan kitosan 2,5% dikering-anginkan di atas piring styrofoam.

3.5 Pengamatan

(34)

15

Gambar 3. Kondisi buah jambu biji ‘Crystal’ pada saat pengamatan dihentikan

3.5.1 Susut bobot buah

Susut bobot buah diperoleh dengan cara menghitung bobot awal buah sebelum diberi perlakuan dikurangi dengan bobot buah saat sampling, lalu dibagi dengan bobot awal buah dan dikalikan 100%.

3.5.2 Kekerasan buah

Kekerasan buah (dalam kg/cm2) diukur dengan menggunakan alat penetrometer (type FHM-5, yang ujungnya berbentuk silinder berdiameter 5 mm ; Takemura Electric Work, Ltd., Jepang), dan pada tiga tempat tersebar acak di sekitar pertengahan atau sisi terlebar buah, dengan pengelupasan kulit terlebih dahulu.

3.5.3 Kandungan padatan terlarut (Brix) dan asam bebas

Sampel sari buah dipersiapkan sebagai berikut:  50 g daging buah diblender

(35)

16 Cairannya dimasukkan ke labu ukur 250 ml, lalu tambahkan air destilata ke dalam labu ukur hingga tera. Sekitar 100 ml sampel sari buah tersebut kemudian

dibekukan sambil menunggu analisis selanjutnya.

Padatan Brix terlarut diukur dengan refraktometer tangan ‘Atago’ pada suhu

ruang. Untuk menghindari pengaruh pengenceran, Brix jambu biji diukur

langsung pada sari buah tanpa pengenceran. Pengukuran kandungan asam bebas dilakukan dengan titrasi dengan 0,1 N NaOH dan fenolftalein sebagai indikator (Widodo et al., 1996).

(36)

1

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Aplikasi 1-MCP secara tunggalmampu meningkatkan masa simpan dan

mempertahankan mutu pada buah jambu biji ‘Crystal’.

2. Efek dari kombinasi aplikasi 1-MCP dan kitosan 2,5% secara nyata terbukti mampu meningkatkan masa simpan dan mempertahankan mutu pada buah jambu biji ‘Crystal’ selama 18 hari penyimpanan.

5.2 Saran

(37)

28

PUSTAKA ACUAN

Basseto, E., A. P. Jacomino, A. L. Pinheiro, dan R. A. Kluge. 2005. Delay of

ripening of ‘Pedro Sato’ guava with 1-methylcyclopropene. Postharvest

Biology and Technology 35: 303–308.

Cantin, C. M., D. Holcroft dan C.H. Crisosto. 2011. Postharvest application of 1-Methylcyclopropene (1-MCP) extends shelf life of kiwifruit. Acha Hort. 913: 621-626.

Dong, L., S. Lurie dan H. Zhou. 2002. Effect 1-methylcyclopropene on ripening

‘Canino’ apricots and ‘Royal Zee’ plums. Postharvest Biology and

Technology. 24: 135-145.

Du, J., H. Gemma, dan S. Iwahori. 1997. Effects of chitosan coating on the storage of peace, Japanese pear, and kiwi fruit. J. Japan. Soc. Hort. Sci. 66 (1) : 15-22.

El Ghaouth, A., R. Ponnampalam, F. Castaigne, dan J. Arul. 1992. Chitosan coating to extend the storage life of tomatoes. Hort Science27(9): 1016-1018.

Green, D. W., dan J. R. Schupp. 2004. Effects of aminoethoxyvinylglycine (AVG) on preharvest fruit drop, fruit quality, and maturation of ‘McIntosh’ apples. Hortscience 39: 1036-1041.

Guillen F., S. Castillo, P.J. Zapata, D. Martinez-Romero, M. Serrano, dan D. Valero. 2007. Efficacy of 1-MCP treatment in tomato fruit:1. Duration and concentration of 1-MCP treatment to gain an effective delay of postharvest ripening. Postharvest Biol. Technology. 43(1): 23-27.

Hong, J.H., dan K.C. Gross. 2000. Involvement of ethylene in development of chilling injury in fresh-cut tomato slices during cold storage. J. Amer. Soc. Hort. Sci. 125: 736–741.

Jeong, J., D. J. Huber, dan S.A. Sargent. 2002. Influence of 1 -methylcyclopropene (1-MCP) on ripening and cell-wall matrix

(38)

28 Kim, H.O., E.W. Hewett, dan N. Lallu. 2001. Softening and ethylene production

of kiwi fruit reduced with 1-methylcyclopropene. Acta Hort. 553: 167– 170.

Manenoi, A., E. R. V. Bayogan, S. Thumdee, dan R. E. Paull. 2007. Utility of 1-methylcyclopropene as a papaya postharvest treatment. Postharvest Biology and Technology 44: 55–62.

McGuire, R. G. 1995. Market quality of guavas after hot-water quarantine treatment and application of carnauba wax coating. HortScience. 3(2): 271-274.

Moretti, C. L., A. L. Araujo, W. A. Marouelli, dan W. L. C. Silva. 2002. 1-methylcyclopropene delays tomato fruit ripening. Horticultura Brasileira. 20(4): 659-663.

Phebe, D., dan P. T. Ong. 2010. Extending ‘kampuchea’ guava shelf-life at 27oc using 1-methylcyclopropene. International Food Research Journal 17: 63-69.

Porat, R., B. Weiss, I. Zipori, dan A. Dag. 2009. Postharvest longevity and responsiveness of guava varieties with distinctive climateric behaviors to 1-methylcyclopropene. Hort Technology 19: 580-585.

Pumchai S., P. Jitareerat, S. Kanlayanara, dan S. Sangchote. 2005. Effect of chitosan on controlling of anthracnose disease in mangoes cv. Nam Dok Mai. Two Second Asian Conference on Plant Pathology. Integrated Meetings Specialist Pte Ltd, Singapore. 113 p.

Rogis, A., T. Pamekas, dan Mucharromah. 2007. Karakteristik dan uji efikasi bahan senyawa alami kitosan terhadap patogen pasca panen antraknosa

Colletotrichum musae. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia 9(1): 58-63. Sisler, E.C., E. Dupille, dan M. Serek. 1996. Effect of 1-MCP and

methylenecyclopropane on ethylene binding and ethylene action on cut carnations. Plant Growth Regul. 18: 79-86.

Suprayatmi, M., P. Hariyadi, R. Hasbullah, N. Andarwulan, dan B. Kusbiantoro. 2005. Aplikasi 1-Methylcyclopropene (1-MCP) dan etilen untuk

pengendalian kematangan pisang Ambon di suhu ruang. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan Industri Berbasis Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor, 7─8 September 2005. Hlm. 253─263.

(39)

29 Wang, Z. W., H. W. Duan, dan C. Y. Hu. 2009. Modelling the inspiration rate of

guava (Psidium guajava L.) fruit using enzyme kinetics, chemical kinetics and artificial neural network. Europe Food Research Technology 229:495-503.

Watkins, B. C. dan J. F. Nock. 2005. Effect of delays between harvest and 1-methylcyclopropane treatment, and temperature during treatment, on ripening of air-stored and controlled-atmosphere-stored apples. HortScience 40(7): 2096-2101.

Widodo, S. E., M. Shiraishi, dan S. Shiraishi. 1996. On the interpretation of Brix value for the juice of acid citrus. J. Sci. Food Agric. 71:537-540. Widodo, S. E., N. Sanjaya, Zulferiyenni, M. S. Hadi. 2001. Perubahan kualitas

buah manggis (Garcinia mangostana L.) selama permbuhan dan pemasakan buah. Jurnal Agrotropika 6(1): 7—11.

Widodo, S.E., Zulferiyenni, dan R. Arista. 2010. Coating effect of chitosan and plastic wrapping on the shelf life and qualities of guava cv. ‘Mutiara’ and

‘Crystal’. J.ISSAAS 19(1): 1-7.

Worakeeratikul, W., V. Srilaong, A. Uthairatanakij, dan P. Jitareerat. 2007. Effect of hydrocooling and chitosan coating on browning and physiological changes in fresh-cut rose apple. Acta Hort427-434.

Zhang, D. dan P. C. Quantik. 1998. Antifungal effect of chitosan coating on fresh strawberries and raspberries during storage. J. HortSci. 73(6): 763-767.

Gambar

Gambar 1. Buah jambu biji ‘Crystal’ pada awal penelitian
Gambar 2. Larutan 1-MCP di dalam kontainer 130 L (A) dan kontainer yang telah ditutup dan diberi plastik wrap dan selotip (B)
Gambar 3. Kondisi buah jambu biji ‘Crystal’ pada saat pengamatan dihentikan

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala atas seluruh Rahmat beserta Hidayah-Nya, sehingga penulis bersama para pembimbing dapat mencurahkan cipta,

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,yang telah melimpahkan rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta‟ala atas rahmat dan karunia-Nya penulis memiliki kekuatan, kemauan dan kemudahan sehingga

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala atas seluruh Rahmat beserta Hidayah-Nya, sehingga penulis bersama para pembimbing dapat mencurahkan cipta,

memperpanjang masa simpan 11,75 hari lebih lama dibandingkan tanpa plastic wrapping, dan mampu menekan susut bobot serta mempertahankan kekerasan buah, dan mutu kimia buah jambu

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta‟ala, Rabb semesta alam, atas berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga