Informasi Dokumen
- Penulis:
- Mia Lestari
- Pengajar:
- Silvia Nurhayati, M.Pd.
- Chevy Kusumah Wardhana, S.Pd, M.Pd.
- Sekolah: Universitas Negeri Semarang
- Mata Pelajaran: Pendidikan Bahasa Jepang
- Topik: Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal UTS Bahasa Jepang Semester Ganjil Tahun 2015 Siswa SMK Bagimu Negeriku Semarang
- Tipe: skripsi
- Tahun: 2016
- Kota: Semarang
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan latar belakang pentingnya pendidikan dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Penelitian ini berfokus pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pembelajaran bahasa Jepang di SMK Bagimu Negeriku Semarang. KKM berfungsi sebagai alat evaluasi untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pencapaian KKM dan faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam mencapai KKM.
1.1. Latar Belakang
Latar belakang menjelaskan pentingnya pendidikan dan bagaimana KKM menjadi instrumen untuk menilai pencapaian siswa. Penelitian ini muncul dari pengamatan bahwa banyak siswa tidak mencapai KKM dalam ulangan tengah semester bahasa Jepang. KKM ditetapkan pada nilai 75, dan peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah terdiri dari dua pertanyaan utama: pertama, bagaimana pencapaian KKM bahasa Jepang semester ganjil tahun 2015? Kedua, apa saja faktor penyebab yang mempengaruhi pencapaian KKM siswa di SMK Bagimu Negeriku Semarang?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pencapaian KKM dan faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam mencapai KKM. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Jepang di SMK.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
Bagian ini membahas literatur terkait KKM, termasuk definisi, fungsi, dan mekanisme penetapan KKM. KKM diartikan sebagai kriteria yang ditentukan oleh satuan pendidikan untuk menilai ketuntasan belajar siswa. Penjelasan ini penting untuk memahami dasar teori yang mendukung penelitian.
2.1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
KKM adalah kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk menentukan ketuntasan belajar siswa. KKM berfungsi sebagai acuan dalam evaluasi dan penilaian hasil belajar. Penetapan KKM harus dilakukan sebelum tahun ajaran dimulai dan menjadi panduan bagi pendidik dan peserta didik.
2.2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal
Fungsi KKM mencakup acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi siswa, membantu siswa mempersiapkan diri untuk penilaian, dan sebagai bagian dari evaluasi program pembelajaran. KKM juga berfungsi sebagai kontrak pedagogik antara pendidik dan peserta didik.
2.3. Mekanisme Penetapan KKM
Mekanisme penetapan KKM melibatkan analisis indikator pencapaian kompetensi, mempertimbangkan kompleksitas materi, daya dukung, dan kemampuan siswa. Penetapan KKM dilakukan oleh guru dan disahkan oleh kepala sekolah.
III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dan kualitatif untuk menganalisis KKM dan faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian KKM siswa. Populasi penelitian terdiri dari siswa kelas XI dengan sampel yang diambil secara purposif.
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian KKM, sedangkan kualitatif digunakan untuk analisis data dari wawancara.
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian terdiri dari siswa kelas XI SMK Bagimu Negeriku Semarang. Sampel diambil dari siswa yang memiliki nilai di bawah KKM, dengan jumlah 32 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposif.
3.3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian meliputi angket, wawancara, dan dokumentasi. Angket digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif, sedangkan wawancara untuk data kualitatif.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian KKM siswa dalam bahasa Jepang di SMK Bagimu Negeriku Semarang masih rendah. Beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian KKM antara lain kurangnya kesungguhan siswa, kebutuhan waktu yang lama untuk memahami materi, dan kurangnya penggunaan buku penunjang.
4.1. Kriteria Ketuntasan Minimal UTS Bahasa Jepang
KKM untuk bahasa Jepang ditetapkan pada nilai 75. Hasil analisis menunjukkan bahwa sekitar 50%-75% siswa mencapai KKM, namun masih banyak yang belum tuntas. Hal ini menunjukkan perlunya perbaikan dalam metode pengajaran.
4.2. Faktor yang Mempengaruhi Siswa Mencapai KKM
Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian KKM termasuk rendahnya motivasi siswa, kesulitan dalam memahami materi, dan kurangnya dukungan sarana belajar. Penelitian ini menemukan bahwa 60,1% siswa kurang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas.
4.3. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak siswa yang tidak menggunakan buku penunjang dan kurang aktif dalam pembelajaran. Ini berdampak negatif terhadap pencapaian KKM mereka.
V. PENUTUP
Bagian ini menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran untuk perbaikan. Peneliti merekomendasikan agar sekolah dan pengajar meningkatkan dukungan terhadap siswa dalam mencapai KKM.
5.1. Simpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa pencapaian KKM bahasa Jepang di SMK Bagimu Negeriku Semarang masih rendah dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. KKM yang ditetapkan perlu dipertimbangkan kembali agar lebih realistis dan dapat dicapai siswa.
5.2. Saran
Saran diberikan kepada pengajar untuk meningkatkan metode pengajaran dan memberikan lebih banyak latihan kepada siswa. Sekolah juga disarankan untuk menyediakan lebih banyak sumber belajar yang mendukung pembelajaran bahasa Jepang.